Anda di halaman 1dari 19

Mengapa kita perlu survei ?

• Mendapatkan informasi di suatu wilayah


• Informasi rutin kurang memadai (waktu &
kelengkapan)
• Cakupan (prevalens) di masyarakat harus
meliputi seluruh populasi, bukan hanya
kalangan pengguna puskesmas saja
Survei
Apa yang dimaksud dengan survei ?
Usaha pengumpulan informasi dari sebagian
populasi yang dianggap dapat mewakili
populasi tersebut
• Umumnya dilakukan dalam skala besar
dan biaya besar
– Survei Kesehatan Rumah Tangga
– Survei Demografi & Kesehatan Indonesia
Metode Survei Cepat
• Sesuai untuk kebutuhan DATI II
• Sampel kecil (30 kluster x 7 responden)
• Metode sampel kluster 2 tahap
• Pertanyaan dibatasi (20-30 pertanyaan)
• Pemanfaatan teknologi komputer
• Hasil dapat diperoleh dalam waktu
singkat (2-3 minggu)
Perkembangan Metode
Survei Cepat
• Dicetuskan oleh WHO/EPI
• Uji simulasi komputer oleh Lwanga (1987)
• Ujicoba lapangan di Jakarta & Gianyar (Lwanga &
Abiprojo, 1987)
• Ujicoba lapangan di Bogor, Tangerang, Lebak,
Cianjur, Serang, Pinrang, Soppeng, TTS, OKU.
(FKMUI, 1990-2002)
• Komputerisasi survei cepat
– Spreadsheet template (Frerichs, 1989)
– CSurvey (Ariawan & Frerichs, 1994)
– CSAMPLE (Epi Info 6.xx) (CDC, 1994)
Metode Survei Cepat
• Pertama kali dikembangkan oleh WHO/EPI untuk
evaluasi program imunisasi
• Dapat digunakan pada program kesehatan lain
• Pengambilan sampel secara sederhana namun
tetap akurat (sesuai dengan kaidah statistik), yaitu
dengan metode klaster 2 tahap
• Kuesioner dibatasi hanya pada masalah spesifik
yang diteliti (20—30 pertanyaan)
• Pemanfaatan teknologi komputer (EPI INFO)
untuk pengolahan dan analisa data
• Hasil dapat diperoleh dalam waktu 4-6 minggu
Langkah-langkah Pelaksanaan
Survei Cepat
• Menentukan masalah kesehatan dan tujuan
survei
• Menentukan besar dan metode sampel
• Mengembangkan alat pengumpul data
• Menyusun tim survei
• Melakukan survei
• Membuat analisis, interpretasi, dan laporan
• Mengembangkan kegiatan tindak lanjut
Populasi dan Sampel
Tujuan utama penelitian adalah untuk
melakukan inferensi atau generalisasi dari
sampel ke populasi yang lebih besar
Populasi:
Kumpulan subyek yang memiliki karakteristik
tertentu
Sampel:
Bagian dari populasi yang dipilih sedemikian
rupa sehingga dapat mewakili populasi
Jumlah Sampel untuk Survey
• Tergantung dari:
– Masalah yang ingin diteliti
• Estimasi parameter
• Uji hipotesis
– Untuk estimasi parameter
• Perkiraan angka (estimasi prevalens) parameter
• Ketepatan yang diinginkan

• Desain sampel

• Rumus umum (estimasi parameter) Survey Cepat:


2
p*q* z
n 2 * deff
d
Jumlah Sampel Survey Cepat
• Menurut Frerichs (1989) jumlah sampel 30x7 dapat
dipakai pada kejadian yang sering (common event)
– Proporsi kejadian yang disebut sering ?
• Simulasi perhitungan jumlah sampel oleh Ariawan
(1995):
– Jumlah sampel 30x7 dapat dipakai untuk kejadian dengan
proporsi/prevalensi 15-85%
– Untuk kejadian yang jarang, jumlah sampel perlu dihitung kembali
• CSurvey (1995) dapat digunakan untuk menghitung
jumlah sampel secara lebih teliti
Simulasi Jumlah Sampel
Batas kesalahan Perkiraan prevalens maksimum
sampel yang
dapat diterima 1% 2.5% 5% 10% 20% 30% 40% 50%

0.5% 3044 7492 14600 27660 - - - -


1% 762 1874 3650 6916 12294 16136 18440 19208
2% - 470 914 1730 3074 4034 4610 4802
5% - - 146 278 492 646 738 770
10% - - - 70 124 162 186 194
15% - - - - 56 72 82 86
Keterangan:
a = 5%, efek desain = 2
Pemilihan Sampel
• Setiap subyek harus memiliki kesempatan yang
sama untuk terpilih
(equal probability of selection/EPSEM)
• Pada pemilihan sampel acak sederhana kriteria
di atas mudah dipenuhi
• Pada pemilihan sampel secara kluster
– Fraksi sampel yang sama (equal fraction)
– Probabilitas proposional dengan besar kluster
(probability proportional to size/PPS)
Pemilihan Sampel tanpa PPS
Pemilihan Sampel di Kluster
Terpilih dengan Pemetaan Acak
• Unit Sampel adalah rumah (rumah tangga)
1. Pewawancara pergi ke tengah desa
2. Di tengah desa lakukan pelemparan koin Rp. 100
(lama), perhatikan arah yang ditunjuk oleh gunungan
3. Berjalanlah ke arah yang ditunjuk oleh gunungan
4. Lakukan pemetaan rumah tangga yang ada tepat di
kiri-kanan jalan
5. Pemilihan rumah tangga pertama dilakukan secara
acak
6. Pemilihan rumah tangga berikutnya dilakukan dengan
metode rumah terdekat
Pemetaan Rumah Tangga di
Kluster Terpilih
Penomoran Rumah Tangga
pada Peta
Pemilihan Sampel di Cluster Terpilih
• Acak sederhana
– Merupakan cara terbaik (gold standard)
– Sulit dilakukan jika kerangka sampel tidak tersedia
• Pemetaan pada arah acak
1. Dari tengah desa tentukan arah acak dengan pelemparan koin
2. Lakukan pemetaan rumah tangga yang ada tepat di kiri-kanan
jalan, sampai batas desa. Bila ada simpangan, tentukan arah
dengan koin.
3. Pemilihan rumah tangga pertama dilakukan secara acak
4. Pemilihan rumah tangga berikutnya dilakukan dengan metode
rumah terdekat
• Semua subjek di rumah tangga (yang memenuhi kriteria)
harus dipilih sebagai sampel
Pemanfaatan Tabel Angka Acak
untuk Memilih Rumah Tangga

RANDOM NUMBER TABLE

20 62 32 64 85 21 28 20 94 85
79 70 78 85 58 49 78 67 11 98
19 72 3 4 74 32 17 94 47 15
13 47 57 52 91 41 38 39 15 73
61 71 96 94 46 80 45 62 31 62
Masalah KeterwakilanRumah Tangga

Karakteristik RT tidak terwakili


Karakteristik RT terwakili
(bias)
(tidak bias)

Anda mungkin juga menyukai