Anda di halaman 1dari 31

TEKNIK

PENGAMBILAN
SAMPEL
Statistika Farmasi
Program Studi Farmasi
Lampung Selatan, 8 Maret 2021
Capaian Belajar

• Dapat menentukan prosedur pengambilan sampel


• Dapat menghitung jumlah sampel yang tepat untuk
analisis statistika sesuai dengan jenis data tertentu
Populasi dan sampel
Ilustrasi
Alasan Penggunaan Sampling
 Mengurangi Biaya
Parameter Populasi
 Permasalahan Tenaga
Populasi
𝜇 Menaksir 𝜎2
 Efisiensi Waktu
 Tingkat Ketelitian
Sampel  Dampak Pengambilan Data
 Faktor Ekonomis/Imbal Hasil

Parameter Sampel
Populasi dan sampel
Komponen Sampling
 Unit Observasi
 Populasi Target
 Unit Sampling
 Kerangka Sampling
Populasi dan sampel
Populasi dan
sampel
Ketepatan Penaksir

Statistik yang digunakan untuk mendapatkan taksiran


titik disebut penaksir atau fungsi keputusan
Ketepatan Penaksir
Mana yang
terbaik?

(1) (3)

- Bias tinggi - Bias rendah


- Varian rendah - Varian tinggi

(2) (4)

- Bias tinggi - Bias rendah


- Varian tinggi - Varian rendah
Ketepatan Penaksir

Statistik dikatakan penaksir tak bias perameter bila,

Dari semua penaksir tak bias yang mungkin dibuat,


penaksir yang memberikan variansi terkecil disebut
penaksir yang paling efisien,
Teknik Sampling
Probability Sampling

Simpel Random Sampling Cluster Sampling

Systematic Random Sampling Multistage Sampling

Stratified Sampling Probability Proportional to


Size Sampling
Teknik Sampling
Non-Probability Sampling

Quota Sampling
Voluntary Sampling

Accidental Sampling
Snowball Sampling
Purposive Sampling
a. Simple Random Sampling

 Pengambilan sampel dilakukan secara acak


 Setiap objek sampling memiliki peluang yang sama untuk terambil
 Banyak metode statistika memiliki “syarat” bahwa data berasal dari
sampel acak
 Bagaimana prosedur Simple Random Sampling???
a. Simple Random Sampling

Prosedur Simple Random Sampling


 Acakan sederhana (kertas gulung, bola bernomor, dll)
 Tabel bilangan acak
 Hasil Acakan kalkulator
 Hasil acakan komputer
Tabel
Bilangan
Acak
a. Simple Random Sampling

Tahapan dengan Tabel Bilangan Acak


1. Buatlah kerangka sampling yang berisi daftar urutan mulai dari :
00 – 09 untuk N = 10
00 – 99 untuk N =100
00 – 999 untuk N = 1000

2. Tentukan n (ukuran sampel)


3. Lakukan pemilihan satu angka acak dari Tabel Bilangan Acak
4. Angka terakhir merukapan
satuan, berikutnya pulahan,
ratusan dan seterusnya
5. Pilih secara acak nilai awal dari
tabel bilangan acak
6. Untuk memenuhi jumlah sampel
sebanyak n, lakukan pemilihan
secara acak dengan cara zigzag
ke atas, bawah, kiri atau kanan.
a. Simple Random Sampling
Contoh:
Dalam pengamatan terhadap kandungan beberapa zat pada vaksin A, diambilah 5 sampel
dari total 15 obat yang dihasilkan pada hari tersebut.
Kandungan
No Obat
A B C D E F
1 0,09 0,34 0,25 0,97 0,88 0,11
2 0,48 0,75 0,55 0,67 0,15 0,45
3 0,16 0,12 0,77 0,42 0,58 0,60
4 0,03 0,82 0,95 0,25 0,38 0,19
5 0,71 0,10 0,06 0,24 0,76 0,88
6 0,34 0,47 0,30 0,42 0,78 0,35
7 0,83 0,92 0,21 0,63 0,95 0,61
8 0,37 0,51 0,34 0,96 0,72 0,28
9 0,62 0,25 0,55 0,14 0,41 0,49
10 0,86 0,74 0,39 0,33 0,02 0,25
11 0,57 0,36 0,78 0,52 0,72 0,13
12 0,66 0,01 0,94 0,27 0,21 0,08
13 0,52 0,34 0,25 0,50 0,03 0,41
14 0,51 0,54 0,68 0,27 0,84 0,59
15 0,11 0,22 0,36 0,70 0,33 0,19
1. Tentukan kerangka sampling
2. Lakukan pemilihan angka
sampai terpenuhi n=5
3. Dengan angka yang diperhatikan
adalah 00 – 14
4. Jika muncul selain 14 maka
diabaikan

Contoh :
Terambilah angka pada kolom
00-04 dan baris 00 yaitu 54463
Pengambilan ini diabaikan,
karena diluar 14
b. Stratified Sampling

 Digunakan pada populasi yang memiliki subset (bagian) maupun


strata
 Sampel acak digunakan pada setiap subset maupun strata
 Digunakan pada Strata, tingkatan, maupun subset yang sangat
berbeda
 Tetapi objek dalam setiap strata sama
b. Stratified Sampling  Contoh 1
Sebuah penelitian kesehatan mempelajari fenomena
tentang Asma. Dalam penelitian tersebut, pasien
Asma dibagi dalam kelompok usia, lamanya
penyakit dan tingkat keparahan penyakit.

 Contoh 2
Sebuah penelitian fokus pada tingkat pendidikan
pegawai sebuah perusahaan farmasi. Tingkat
pendidikan pegawai dibedakan sebagai P1, P2, P3,
dan P4.
c. Systematic Sampling

 Terdapat aturan/sistem yang konsisten dalam pengambilan sampel


 Pemilihan awal sampel (sebelum sistem) dilakukan secara acak
 Sistem/aturan sampling yang digunakan dapat berupa aturan bilangn
(ganjil genap), kelipatan, waktu, jarak, dll
c. Systematic Sampling  Contoh 1
Survey yang dilakukan untuk mengamati tingkat
kesehatan pendudukan dilakukan dengan mendata
rumah di Desa X dengan cara selang 4 rumah.

 Contoh 2
Pengamatan kandungan obat dari hasil produksi
dengan rentang waktu produksi setiap 1 jam sekali.
d. Cluster Sampling

 Populasi memiliki kelompok-kelompok tertentu


 Dapat terjadi “Single Stage”, “Two Stage”, “Three Stage”, dll
 Tidak ada tingkatan atau strata antar setiap kelompok
d. Cluster Sampling
 Contoh 1
Sebuah survey yang dilakukan untuk menguji tingkat pemahaman masyarakat
tentang kesehatan di suatu Desa X. Diketahui bahwa Desa X memiliki 6 Dusun dan
masing-masing dusun memiliki 4 RW.

 Contoh 2
Sebuah pengamatan dilakukan untuk menguji kualitas produk obat pada 1 minggu
terakhir. Dalam 1 minggu terakhir telah dihasilkan produk sebanyak 10.000 pack,
setiap pack terdiri dari 100 botol, setiap botol terdiri dari 10 tablet dan 1 tabletnya
terdiri atas 4 obat.
e. Multistage Sampling
Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling.
Misalnya, meggunakan metode simple random sampling pada tahap pertama
kemudian cluster sampling di tahap kedua dan seterusnya sampai mencapai sampel
yang diinginkan.

f. Probability Proportional to Size Sampling


Peluang pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling bahwa sampel
dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk
multistage sampling di tahap pertama dan kemudian random sampling di tahap
kedua, tapi jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi.
Sampling in Quality Control

Pengambilan sampel barang untuk diperiksa, dianalisis secara kimia maupun fisik
merupakan aspek yang sangat penting dalam proses Quality Control.

Poin penting yang perlu diperhatikan dari sudut pandang statistika adalah
 Sampel yang digunakan harus “Representative”
 Sampel harus dipilih harus sesuai dengan tujuan dari analisis data
Sampling in Quality Control
Sampling in Quality Control
Latihan
1. Jika terdapat penelitian kesehatan dan 24 pasien diikutsertakan dalam penelitian.
Tentukan nomor urut 12 pasien yang akan terambil jika menggunakan simple
random sampling? (gunakan Tabel IV.1)
2. Berdasarkan soal 1, jika ternyata 24 pasien memiliki tingkatan usia A dan B.
Tentukan nomor urut pasien yang terambil untuk usia A dan B!
3. Sebuah pengamatan dilakukan untuk menguji kualitas produk obat pada 1 minggu
terakhir. Dalam 1 minggu terakhir telah dihasilkan produk sebanyak 40 pack,
setiap pack terdiri dari 20 botol, setiap botol terdiri dari 10 tablet dan 1 tabletnya
terdiri atas 4 obat. Tentukan berapa banyak sampel yang akan anda ambil untuk
pack, botol, tablet, dan obat. Serta tentukan nomor urut pengamatannya!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai