Anda di halaman 1dari 15

Summary Audit Internal

Internal Audit Processes & Methods

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Internal

Disusun Oleh:

Alika Syahputri (16102040)

Hawa rhomadona (16102049)

Abelia putri aisah (16102070)

Devinda putri e.r (16102082)

Fenti suciany (16102086)

PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRILOGI
2019

1
SAMPLING STATISTIK AUDIT

DEFINISI SAMPLING AUDIT

Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100% untuk tujuan
membentuk kesimpulan seluruh populasi berdasarkan hasil audit. Sampling statistik merupakan
auditor internal dapat mengukur risiko bahwa sampel tidak mencerminkan populasi. Sampling
non statistik merupakan tidak menggunakan dasar perhitungan matematika yang tidak
mengizinkan auditor internal mengatakan opininya dengan tepat

Sampling merupakan metode penelitian yang digunakan auditor untuk meneliti dengan
didasari pada hasil pengujian terhadap sampel.pada dasarnya sampling auditor harus dapat
menerima risiko bahwa sampel yang dipilih tidak sesuai dengan populasi. Seorang auditor
internal diharapkan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan fakta yang ada. Auditor internal
harus dapat mengembangkan metode dan prosedur audit agar menjaga kualitas dari hasil audit.
Sampling audit membantu auditor menentukan sampel dengan mengmbangkan pupulasi terhadap
tugas audit yang diberikan.

Sampling merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Hasil dari sampel berupa data data
harus aktual dan berbobot. Data data yang dihasilkan di analisis penyebab dan dampak yang
berpotensial. Jadi ,sampel data yang diambil merupakan langkah utama untuk memberikan opini
audit yang baik.

PEMILIHAN SAMPEL

Pemilihan sempel dilakukan dengan dua jalur yaitu sampel terarah dan sampel acak:

 Sampel terarah, auditor memilih dengan tujuan agar menghindari kesalahan dengan
kecurigaan yang mereka rasakan dalam memilih sampel. Auditor memilih populasi setiap
sampel berdasarkan kriteria yang mendukung.
 Sampel acak, Sampel acak berupaya mencerminkan populasi tempat diambilnya sedekat
mungkin. Bila auditor mengambil sampel acak, mereka mencoba mengambil gambar
berupa miniatur dan catatan atau data dalam jumlah yang besar yang membentuk populasi
tempat sampel yang dipilih.

2
PENARIKAN SAMPEL

Tiga prinsip dasar pemilihan yang berlaku dalam setiap prosedur sampling:

1. Kenali populasi karena kesimpulan audit bisa didasarkan semata-mata dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut.
2. Definisikan audit sampling sesuai tujuan-tujuan audit.
3. Biarkan setiap unit sampel dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih.

Adapun tujuan penarikan sampel yaitu:

 Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan
dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
 Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
 Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh sampel.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

Pengambilan Sampel Acak

Pengambilan sampel acak dengan teknik penarikan sampel menggunakan cara ini
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel
penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.

Terdapat 2 Metode pengambilan sampel acak sederhana. Pertama bahwa setiap nomor
yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki presentase kesempatan
yang sama. Kedua bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sampel menggunakan
metode ini.

Contohnya, dalam suatu penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi penelitian


berjumlah 100 orang. Selanjutnya peneliti membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama.

Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih dikembalikan lagi agar populasi
tetap utuh sehingga probabilitas responden berikutnya tetap sama dengan responden pertama.
Langkah tersebut kembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan penelitian.

Pengambilan Sampel Acak Sistematis

Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah

3
kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke dalam masing-masing
kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.

Contoh Sampel Acak Sistematis adalah pengambilan sampel pada setiap orang ke-10 yang
datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yang datang di urutan 10,20,30 dan seterusnya maka itulah
yang dijadikan sampel penelitian.

Sampling Interval

Sampling Interval berarti memilih sampel pada interval yang relative sederhana namun
auditor harus mengingat prinsip dasarnya. Opini audit bias didasari dari populasi, maka populasi
tersebut harus lengkap.

Teknik suara dengan statistik yang lain untuk memilih item sampel adalah melalui apa
yang disebut pilihan interval atau pengambilan sampel sistematis. Ini membutuhkan pemilihan
setiap item berdasarkan interval seragam dari item dalam total seleksi populasi. Interval harus
berkaitan dengan ukuran sampel dan jumlah populasi.Ukuran sampel yang direncanakan dibagi
menjadi ukuran populasi kemudian menetapkan interval. Sebuah pilihan selang mana setiap item
ke n yang dipilih mungkin adalah cara termudah untuk mengambil sampel dari suatu populasi;
Namun, sifat dari metode memperkenalkan kemungkinan bias dalam pemilihan sampel.

Konsep Interval ini sederhana misalnya auditor ingin menarik sampel sebanyak 40 dari
jumlah 2000 dokumen yang tidak bernomor. Ukuran sampai sebanyak 40 sehingga interval
sampel menjadi (2000:40) 50. Dimisalkan pemilihan dimulai dari angka acak 15, berarti sampel
pertama unit ke 15, sampel ke dua unit ke-65, sampel ke tiga unit ke 115, dst sampai ada 40
sampel.

Sampling Acak Terstratifikasi

Dalam pilihan sampel audit pilihan bertingkat, populasi dibagi menjadi dua atau lebih sub
kelompok, dengan subgroup masing-masing ditangani secara independen sebagai populasi
terpisah. Ekstensi stratifikasi pilihan adalah sebuah teknik seleksi acak karena baik dapat
diterapkan untuk populasi strata satu terkecil.Populasi-populasi yang memiliki beberapa item dari
nilai yang sangat tinggi, seperti persediaan, accountsreceivable, dan faktur, adalah jenis yang
paling umum yang memerlukan stratifikasi.

Karena barang-barang bernilai tinggi memiliki makna yang jauh lebih besar, audit internal
juga mungkin ingin tunduk mereka untuk standar yang lebih tinggi dari prinsip
pengawasan.Sampel stratifikasi telah lama dikenal, dan sampling audit stratifikasi sering

4
memberikan bermakna untuk ukuran statistik yang berguna ditambah kemungkinan lebih kecil
ukuran sampel.

Sampling Kelompok

Sampling kelompok juga disebut sampling terkotak-kotak mengakui ketidaksempurnaan


dalam hidup. Sampling kelompok dilakukan dengan memilih acak unit-unit dalam kelompok, lalu
kelompok itu sendiri diperiksa secara keseluruhan atau diambil sampel. Bila diambil sampel lagi
maka disebut sampling bertahap.

Sampling Sembarang

Sampling sembarang merupakan pemilihan sampel tanpa memperhatikan bias atas


karakteristik unit sampel.

Sampling Menggunakan Pertimbangan

Sampling menggunakan pertimbangan merupakan pemilihan unit sampel berdasarkan


alasan pribadi atau kecurigaan auditor. Misalnya auditor bisa saja hanya memeriksa faktur oleh
staf bagian usaha yang baru bekerja.

SAMPLING STATISTIK

Sampling Atribut

Metode sampling statistik yang lazim digunakan pada pengujian pengendalian adalah
sampling atribut, yaitu metode sampling yang meneliti sifat non angka dari data, karena pada
pengujian pengendalian fokus perhatian auditor adalah pada jejak-jejak pengendalian yang
terdapat pada data/dokumen yang diuji, seperti paraf, tanda tangan, nomor urut pracetak, bentuk
formulir, dan sebagainya, yang juga bersifat non angka, seperti unsur-unsur yang menjadi
perhatian pada sampling atribut.

Sampling Penemuan

Sampling Penemuan adalah teknik sampling yang bertujuan untuk menemukan suatu
kejadian serius atau penyimpangan yang perlu mendapat perhatian dalam populasi yang diuji.
Sampling penemuan hendaknya diterapkan untuk menguji ketaatan terhadap ketentuan yang tidak
ada toleransi atas satu penyimpangan pun.

Sampling Penerimaan

Sampling Penerimaan adalah teknik sampling yang bertujuan untuk menentukan sikap,
menerima (accept) atau menolak (reject) populasi. Unit sampelnya ditetapkan dari Tabel Ukuran
5
Sampel untuk Sampling Penerimaan. Hal yang harus ditetapkan lebih dahulu, sehingga tabel itu
dapat dipakai, adalah: unit populasi (N), probabilitas penerimaan, dan estimasi penyimpangan
dalam populasi (EPDR).

Sampling Variabel

Jenis sampling ini kadang-kadang disebut estimasi dolar, karena biasanya berkaitan
dengan nilai dolar. Sampling ini juga bisa digunakan untuk jenis nilai lainnya, seperti periode
waktu dan berat.

Teknik-Teknik Sampling Variabel

Ada tiga rancangan sampling variabel klasik yang digunakan untuk mengitung estimasi
populasi: rata-rata per unit, estimasi perbedaan, dan estimasi rasio.

1. Rata-rata per unit auditor menghitung nilai audit rata-rata dan mengalikan nilai rata-rata
per unit populasi untuk mengestimasi saldi piutang usaha yang benar. Metode ini disebut
juga perluasan sederhana (simple extension)
2. Estimasi perbedaan bisa sesuai untuk kondisi-kondisi ketika terdapat cukup banyak
kesalahan dalam populasi untuk menghasilkan estimasi sampel yang andal dan perbedaan
tersebut tidak proporsional terhadal nilai buku tercatat.
3. Estimasi Rasio serupa dengan estimasi perbedaan dan tepat untuk digunakan bila
perbedaan tersebut hampir proporsional terhadap nilai buku.

Sampling Satuan Dolar

Metode ini disebut probabilitas proporsional terhadap ukuran, pada hakikatnya merupakan
prosedur pemilihan sampel. Prosedur ini juga disebut sampling satuan dolar yang merupakan
pendekatan statistik yang unik berdasarkan proses penilaian PPS. Istilah lain untuk metode ini
adalah sampling satuan uang, sampling jumlah kumulatif, sampling variabel atribut gabungan,
dan sampling yang proporsional terhadap ukuran.

Sampling Menggunakan Pertimbangan

Digunakan untuk memilih contoh-contoh kelemahan untuk mendukung opini auditor


mengenai kelemahan sistem. Tetapi metode ini tidak seharusnya digunakan untuk mengestimasi
jumlah unit atau nilai unit.

6
Sampling Statistik dan Non Statistik

Kelebihan Sampling Statistik:

1. Memberikan kesempatan untuk memilih sampel yang minimum


2. Memberikan pernyataan kuantitatif
3. Adanya ukuran kecukupan bukti
4. Mudah diterapkan menggunakan piranti lunak
5. Lebih objektif

Kekurangan:

1. Memerlukan sampel acak dan menghabiskan biaya dan waktu


2. Masalah dalam penetapan korelasi angka
3. Adanya biaya tambahan

Kelebihan Sampling Non Statistik:

1. Memungkikan auditor menggunakan pertimbangan subjektif


2. Bisa dirancang secara efektif dan efisien

Kelemahan Sampling Non Statistik:

1. Tidak bisa valid


2. Tidak bisa dikatakan secara kuantitatif
3. Risiko kecurangan lebih besar
4. Tidak cocok untuk yang belum berpengalaman.

Testing Determinations

Sesuai ketentuan umum, kontrol utama/primer harus diuji. Jika kontrol primer tidak beroperasi
secara efektif, maka tidak akan ada jaminan pencapaian tujuan terkait. Kontrol sekunder tidak
selalu harus diuji. Dua situasi yang mengharuskan pekerjaan audit lebih lanjut: Seorang manajer
mungkin bertanya, atau auditor mungkin bertanya-tanya, jika ada kerugian. Seorang manajer
mungkin tidak setuju bahwa ada kelemahan desain atau mungkin mengatakan bahwa risikonya
sepele.

Chapter 11

Manual Testing Method

7
Auditor internal mengunakan banyak metode pengujian untuk mencari bukti audit yang dapat
meningkatkan efektifitas terhadap kesimpulan. Pengambilan keputusan mengenai metode yang
akan digunakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

Tujuan dilakukannya pengujian

Misalnya ketika auditor internal ingin menguji existence dari aset tetap, maka pengujian yang
harus dilakukan adalah mengecek aset tetap tersebut ada/tidak secara fisik. Untuk menguji
efektifitas dari suatu prosedur operasional, auditor internal dapat menguji sampel dari beberapa
transaksi. Sedangkan untuk menguji accuracy dari laporan, maka dapat didukung dengan melihat
dokumen pendukung atas transaksi tersebut.

Risiko yang melandasi

Pengendalian yang digunakan untuk memitigasi risiko-risiko besar maka membutuhkan bukti
audit yang lebih kuat dan metode yang lebih kompleks.

Sumber daya yang dibutuhkan untuk menggunakan metode tersebut

Aktivitas audit harus efisien dari segi biaya. Semakin kuat bukti audit yang harus didapatkan maka
semakin banyak sumber daya dan waktu yang harus dikorbankan.

Beberapa metode yang biasa digunakan oleh auditor internal untuk melakukan pengujian, antara
lain :

Wawancara

Metode ini adalah yang paling sering digunakan untuk menguji desain dari pengendalian, karena
wawancara hanya menyediakan bukti testimonial, maka masih perlu didukung dengan bukti audit
yang lebih kuat lagi.

Survey

Merupakan salah satu metode yang efisien karena dapat mengumpulkan bukti testimonial dari
sampel yang tersebar luas secara geografis. Survey dapat menghasilkan bukti yang sifatnya
tangible sehingga mudah untuk dokumentasi pelaporan. Selain itu melalui survey, orang yang
menjadi subjek akan lebih sedikit untuk menghindari pertanyaan dibandingkan metode
wawancara

Sampling

Ketika menguji transaksi, auditor internal perlu memutuskan berapa banyak transaksi yang harus
diuji dan bagaimana cara menyeleksinya. Auditor internal ingin menentukan apakah kontrol
8
beroperasi secara konsisten seperti yang didesain, dengan tingkat pengecualian yang dapat
diterima. Untuk tujuan ini, maka cukup digunakan sampel dari transaksi. Dalam memilih metode
sampling dan ukuran sampling perlu diketahui seberapa representatif sampel dibutuhkan terhadap
keseluruhan populasi. Metode dan teknik dasar sampling:

Statistical sampling:

mendefenisikan secara presisi akan sebagaimana representatif sampel. Pertama, auditor


mendefinisikan confidence level yang diinginkan. Auditor juga mendefinisikan expected error
rate dan acceptable error rate dalam populasi. Kemudian auditor memasukan varibel-variabel ini
ke tabel atau software statistical sampling yang akan menghitung ukuran sampel yang dibutuhkan.
Setelah itu, auditor menyatakan kesimpulan bahwa dengan confidence level tersebut, berapa error
rate dalam populasi.

Random sample:

setiap item di dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Dua metode umum
untuk memilih random sample adalah menggunakan random number generator (jika item dalam
populasi bernomor) dan menggunakan systematic selection (memilih setiap item ke-n). Statistical
sample harus dipilih secara random, nonstatistical sample dapat dipilih secara random atau
judgmental.

Judgmental sample

menggunakan judgment auditor dalam berbagai cara. Melakukan ini dapat menghasilkan hasil
yang bias dan kurang representatif terhadap populasi. Namun terdapat beberapa alasan yang baik
untuk memilih sampel secara judgmental.

Statistical sampling

menghasilkan bukti audit yang lebih persuasive namun lebih memakan waktu dan biaya, sehingga
digunakan judgmental sample. Jika tidak ada pengecualian, dapat disimpulkan bahwa kontrol
beroperasi secara konsisten seperti yang dirancang. Jika ada pengecualian, maka auditor harus
menyelidiki penyebabnya. Jika penyebabnya adalah kelemahan kontrol, maka pengujian telah
memenuhi tujuannya. Jika penyebabnya bukan kelemahan kontrol dan risiko yang dihasilkan oleh
pengecualian adalah minor, pengecualian dianggap terisolasi dan tidak diteruskan lebih lanjut.

Mengumpulkan Bukti Audit yang Tepat

Auditor internal membuat penilaian tentang masalah audit atau memenuhi tujuan audit mereka
melalui tinjauan terperinci atas apa yang disebut bukti audit. Artinya, auditor internal umumnya
9
tidak melihat setiap item dalam bidang yang menjadi perhatian audit untuk mengembangkan bukti
untuk mendukung audit. Sebaliknya, auditor internal memeriksa set file atau laporan terbatas dan
meninjau item sampel yang dipilih untuk mengembangkan kesimpulan audit atas seluruh set atau
populasi data. Tinjauan kontrak peralatan untuk pabrik yang lebih kecil mungkin tidak melibatkan
lebih dari jumlah barang yang sangat terbatas auditor dapat melakukan peninjauan 100% dari
bukti audit, catatan kontrak peralatan. Pendekatan ini jauh lebih sulit ketika audit internal
dihadapkan dengan populasi besar barang untuk diperiksa — ratusan, ribuan, atau bahkan lebih.

Teknik Penilaian dan Evaluasi Audit

Sampling juga adalah istilah yang sering disalahgunakan oleh auditor internal. Terlalu sering,
ketika dihadapkan dengan lemari arsip yang diisi dengan ratusan dokumen untuk ditinjau, auditor
mengeluarkan satu atau dua item dari depan dan melakukan prosedur audit berdasarkan seleksi
terbatas ini. Meskipun pemeriksaan dua item ini mungkin sesuai untuk pengamatan audit, auditor
internal tidak boleh mencoba menarik kesimpulan untuk seluruh populasi berdasarkan sampel
yang terbatas itu. Untuk mengembangkan kesimpulan audit atas data, auditor internal perlu proses
di mana mereka harus:

Memahami total populasi item yang menjadi perhatian dan mengembangkan rencana
pengambilan sampel formal mengenai populasi item.

Gambar sampel dari populasi berdasarkan rencana pemilihan sampel itu.

Mengevaluasi item sampel terhadap tujuan audit.

Kembangkan kesimpulan untuk seluruh populasi berdasarkan hasil sampel audit.

Langkah-langkah ini mewakili proses pengambilan sampel audit, proses pemeriksaan kurang dari
100% item dalam saldo akun atau kelas transaksi untuk tujuan menarik beberapa bentuk
kesimpulan untuk seluruh populasi berdasarkan hasil audit sampel. Sampling audit dapat menjadi
pilihan yang sangat menarik dan efektif untuk auditor internal, dan keterampilan pengambilan
sampel audit dasar harus merupakan persyaratan CBOK audit internal.

Sampling Judgemental Audit Internal

Meskipun kami mendorong pendekatan pengambilan sampel audit yang lebih statistik,
pengambilan sampel penilaian nonstatistik adalah prosedur audit internal yang sangat tepat dalam
banyak situasi. Seperti namanya, pendekatan ini membutuhkan auditor internal untuk
menggunakan penilaian terbaiknya untuk merancang dan memilih sampel. Tidak ada aturan
keputusan statistic digunakan, dan auditor hanya memilih pendekatan rencana pengambilan

10
sampel yang akan memberikan sampel yang cukup besar untuk menguji tujuan audit, seperti
apakah kontrol internal yang ditinjau beroperasi dengan benar atau jika prosedur yang diperiksa
diikuti. Sampling penilaian membutuhkan auditor internal untuk memilih sampel item yang
representatif dalam populasi data atau transaksi untuk tinjauan audit. Sampel dari item yang
ditinjau akan kurang dari 100% dari seluruh populasi tetapi harus cukup untuk audit internal untuk
membuat kesimpulan audit secara keseluruhan berdasarkan sampel tersebut hasil. Untuk auditor
internal, metode untuk pemilihan sampel penilaian dapat mengambil banyak bentuk, termasuk:

Memperbaiki pemilihan persentase. Pemeriksaan persentase tetap seperti 10% —dari item atau
dolar dalam populasi audit. Item sampel ini adalah sering dipilih secara acak, dengan auditor
internal membuka file drawer, untuk contoh, dan memilih setiap satu atau dua item atau file hingga
sampel yang diinginkan ukuran terpenuhi.

Pemilihan atribut yang ditunjuk. Pilihan semua atau sebagian item yang aktif selama periode
waktu tertentu, seperti satu bulan dalam audit yang mencakup transaksi satu tahun. Atau, seorang
auditor dapat memilih semua item yang memiliki kesamaan karakteristik, seperti semua akun yang
diakhiri dengan huruf alfabet tertentu, sebagai bagian dari peninjauan faktur vendor.

Seleksi bernilai besar. Pilihan untuk ulasan audit hanya untuk item-item tersebut saldo moneter
atau signifikan lainnya yang besar.

Pemilihan area yang ditunjuk. Pemeriksaan hanya item yang tersedia, seperti yang disimpan
dalam laci file tertentu. Item sampel tersebut dapat dipilih karena terlihat “menarik.”

Pilihan atribut terpilih lainnya. Tinjauan item sensitif saja atau item dengan beberapa atribut lain
yang menjadi perhatian audit. Dalam ulasan untuk tidak aktif atau usang item persediaan, auditor
dapat memilih untuk meninjau hanya item-item yang muncul menjadi berdebu atau berlokasi di
luar lokasi di area inventaris toko.

Sampling statistikal

Sampling statistik adalah alat yang ampuh yang memungkinkan auditor internal untuk
memproyeksikan hasil sampel audit atas seluruh populasi dengan tingkat yang akurasi yg kuat
dan kepercayaan diri. Berdasarkan aturan probabilitas, sampling statistik membutuhkan
penggunaan teknik seleksi matematika yang mapan dengan hasil itu dapat diproyeksikan pada
seluruh populasi dengan cara yang akan diterima oleh pengadilan, regulator pemerintah, dan
lainnya. Sampling statistik juga salah satunya topik yang banyak auditor internal mengambil
kursus sarjana sarjana, finishing kelas dan berharap tidak akan pernah menemukan subjek itu lagi.
11
Sampling Unit Moneter

Atribut sampling mengukur sejauh mana suatu kondisi, dan variabel sampling memperkirakan
nilai akun. Sampling variabel dapat dibagi lebih lanjut ke dalam metode pengambilan sampel
bertingkat yang lebih tradisional.

Variabel dan Variabel Stratified Sampling

Variabel dan variabel bertingkat sampling adalah metode pengambilan sampel audit di mana
tujuan auditor internal adalah untuk menguji item rinci yang mendukung beberapa total akun
untuk menilai apakah jumlah tersebut dinyatakan secara wajar.

Teknik Sampling Audit Lainnya

Pengambilan Sampel Multistage

Pengambilan sampel multistage melibatkan pengambilan sampel pada beberapa tingkatan.


Sampel acak pertama kali dipilih untuk beberapa kelompok unit, dan kemudian sampel acak lain
diambil dari populasi unit yang pertama kali dipilih.

Pengambilan Sampel Replicated

Replicated sampling adalah variasi multistage sampling yang memerlukan gambar satu sampel
acak keseluruhan ukuran X, terdiri dari Y sampel acak terpisah

ukuran X / Y.

Pengambilan sampel Bayesian

Suatu teknik yang jarang digunakan atau bahkan disebutkan dalam literatur sampling audit tetapi
yang tampaknya memiliki potensi janji besar adalah pengambilan sampel Bayesian.

Menggunakan Sampling Audit secara Efisien dan Efektif

Sementara prosedur mungkin tampak memadai, auditor internal umumnya harus menguji
transaksi aktual untuk menentukan apakah prosedur tersebut telah diikuti dalam praktek. Jika tes
dilakukan, pengambilan sampel audit harus dipertimbangkan sebagai dasar untuk sampai pada

12
kesimpulan yang lebih valid. Jika tes transaksi dihasilkan melalui sampel audit menunjukkan
bahwa operasi dapat diterima, tidak ada pekerjaan lebih lanjut yg dibutuhkan. Di mana kesalahan
ditemukan, auditor internal harus mempertimbangkan salah satunya metode selanjutnya untuk
sampai pada kesimpulan audit:

Mengisolasi kesalahan. Melalui peninjauan jenis kesalahan dan penyebabnya, sebuah auditor
internal mungkin dapat mengisolasi jumlah total kesalahan.

Melaporkan hanya pada item yang diperiksa. Ketika seorang auditor internal bertemu kesalahan
yang signifikan, mungkin hanya perlu melaporkan hasil tes untuk personel yang beroperasi.

Melakukan audit 100%. Meskipun auditor internal tidak diharapkan untuk melakukan
pemeriksaan terperinci atas semua transaksi, terkadang ada kebutuhan untuk pemeriksaan lanjutan
ketika kesalahan signifikan ditemukan.

Memproyeksikan hasil sampel. Jika pemilihan item untuk tes dilakukan secara acak, hasilnya
dapat dievaluasi secara statistik.

KESIMPULAN

Proses audit internal dimulai dengan menetapkan sasaran audit, kemudian perencanaan dan
melakukan audit internal, dan terakhir mengevaluasi hasil audit untuk menentukan apakah tujuan
audit telah tercapai, apakah pengendalian internal memadai, apakah bahan ulasan cukup untuk
mengembangkan kesimpulan audit, dan apakah ada kebutuhan untuk rekomendasi audit berbasis
tindakan tindakan. Proses pengujian, penilaian, dan kemudian mengevaluasi bukti audit dapat
menjadi tantangan bagi banyak auditor internal. Auditor internal membuat penilaian tentang
masalah audit atau mencapai tujuan audit merekamelalui review rinci itulah yang disebut dengan
bukti audit. Sampling adalah istilah yang sering disalah gunakan oleh auditor internal. Semua
terlalu sering, ketika dihadapkan dengan arsip penuh dengan ratusan dokumen untuk meninjau,
auditor mengeluarkan satu atau dua item dari depan dan melakukan prosedur audit berdasarkan
pilihan yang terbatas ini. Item sampel akan kurang dari 100% dari keseluruhan tetapi harus cukup
untuk audit internal dalam membuat kesimpulan audit secara keseluruhan berdasarkan hasil
sampel tersebut. Dalam sampling audit terdapat dua pendekatan yaitu sampling statistik, dan
sampling non statistik. Sampling statistiklebih banyak biayanya daripada sampling non statistik,
namun manfaaatnya lebih tinggi daripada sampling non statistik. Ada dua teknik: sampling
statistik yakni attribute sampling dan variable sampling. Attribute sampling digunakan untuk
pengujian pengendalian, dan variable sampling digunakan untuk pengujian substantive. Sampling

13
non statistik merupakan pengambilan sampel berdasarkan kriteria subyektif. Demikian pula
evaluasinya juga berdasarkan kriteria subyektif.

14

Anda mungkin juga menyukai