Anda di halaman 1dari 56

STATISTIK

DESKRIPTIF
Abdul Majid

Pengertian
Statistik sekumpulan konsep dan metode
yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menginterpretasi data tentang bidang
kegiatan tertentu dan mengambil
kesimpulan dalam situasi dimana ada
ketidakpastian dan variasi (Sabri dan
Hastono, 2007).
Deskriptif mendiskripsikan atau
memberikan gambaran (Sugiyono, 2009).

Lanjutan

Statistik Deskriptif Statistik yang


berfungsi untuk mendiskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagai mana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum (Sugiyono, 2009).

Lanjutan

Merupakan bagian kategori statistik yang


kegiatannya dimulai dari pengumpulan data
sampai dengan mendapatkan informasi
dengan jalan menyajikan dan analisis data
yang telah terkumpul atau sengaja
dikumpulkan (Sabri dan Hastono, 2007).

Contoh

Informasi yang
diperlukan dalam
sensus penduduk
untuk
menggambarkan
karakteristik
penduduk
memerlukan data
seperti umur, jenis
kelamin, status
perkawinan dsb.

Tahap Kegiatam Statistik


Pengumpulan Data
Penyajian Data
Pengolahan Data
Analisis/ Interpretasi Data

Macam Macam Pengumpulan


Data
Data himpunan angka yang merupakan
nilai dari unit sampel kita sebagai hasil
pengamatan dan pengukurannya.
Data (Berdasarkan Jenis)

Data diskrit berbentuk bilangan bulat


misalnya ; jumlah anak dalam keluarga, jumlah
penderita penyakit TBC, jumlah kecelakaan di
jalan raya
Data kontinu data yang merupakan rangkaian
data, nilainya dapat berbentuk desimal,
misalnya ; Tinggi Badan 162,5 cm, Berat Badan
63,8 Kg

Lanjutan..
Data kualitatif yaitu data yang berbentuk
kualitas, seperti pernyataan terhadap KB
(Keluarga Berencana) setuju, kurang setuju,
tidak setuju
Data Kuantitatif data dalam bentuk bilangan
(numerik) misalnya ; jumlah balita yang telah
mendapatkan imunisasi

Data (berdasarkan Sumber Data)


Data Primer data yang dikumpulkan oleh
peneliti sendiri
Data Sekunder data yang diambil dari suatu
sumber dan biasanya data tersebut sudah
dikompilasi terlebih dahulu.

Data Sources
Primary
Data Collection

Observat
ion

Surv
ey

Experimenta
tion

Secondary
Data Compilation

Print or
Electronic

Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data secara rutin
Pengumpulan data dalam penelitian

Observasi langsung
Memakai kuesioner pada objek penelitian

Istilah Dalam Pengumpulan


Data
Variabel suatu sifat yang akan diukur atau
diamati dan nilainya bervariasi antara satu
objek ke objek lainnya. Misalnya ;
Pengamatan bayi baru lahir,
kemungkinan yang dapat diamati atau
dapat diukur adalah, BB, Panjang Badan
(dan hasil ini akan bervariasi antara satu
bayi dengan bayi yang lain.
Agregate keseluruhan kumpulan nilai
observasi yang merupakan suatu kesatuan
dan setiap nilai observasi hanya memiliki
arti sebagian dari keseluruhan tersebut.

Skala Pengukuran
Skala
Skala
Skala
Skala

Nominal
Ordinal
Interval
Ratio

Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk


mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok;
sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama,
pekerjaan, dan area geografis.

Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angkaangka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala
pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik
digunakan untuk menganalisa datanya.

Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.

Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin


menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1
dan wanita angka 2.

Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang


jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek
atau individu tertentu.
Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal
ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang
memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki
karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa
banyak kekurangan dan kelebihannya.
Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat
tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju
dapat diberi symbol angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Angka-angka ini
hanya merupakan simbol peringkat, tidak
mengekspresikan jumlah.

Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki


oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah
karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.

Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya


perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek
dengan lainnya. (terdapat perbedaan jarak yang jelas)

Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka.

Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat


dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau
dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini
menggunakan statistik parametric.

Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik


yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval
dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris
absolut (nilai nol mutlak).
Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat
ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur.
Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan
antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.

Sajian Statistik

Secara Umum Sajian Data dapat dibagi


dalam 3 (tiga) bentuk ;
Tulisan (textular)
Tabel (tabular)
Gambar / Grafik (diagram)

Tulisan (Textular)

Hampir semua bentuk laporan dari


pengumpulan data diberikan tertulis, mulai
dari bagaimana proses pengambilan
sampel, pelaksanaan pengumpulan data,
sampai hasil analisis yang berupa informasi
dari pengumpulan data tersebut

Tabel
Penyajian Data Dengan Menggunakan Kolom
dan Baris
Macam macam bentuk tabel

Master table (tabel induk)


Tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang
masih dalam bentuk data mentah, biasanya tabel ini
disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan
data

Text Table (tabel rincian)


Merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk
contoh; distribusi frekuensi, distribusi relatif, distribusi
kumulatif, tabel silang (kontingensi tabel = cross
tabulasi )

Hal Yang Perlu Di Ingat Dalam


Penyajian Tabel

Judul tabel judul tabel harus singkat, jelas dan


lengkap; hendaknya dapat menjawab apa yang
disajikan, dimana kejadiannya, dan kapan terjadi
Nomor tabel
Keterangan keterangan (catatan kaki = foot
note ), yaitu keterangan yang diperlukan untuk
menjelaskan hal hal tertentu yang tidak bisa
dituliskan di dalam badan tabel;
Sumber kadang kala di dalam suatu laporan juga
dikutip tabel dari laporan orang lain. Untuk itu,
harus dicantumkan sumber dari mana tebel itu
dikutip

Contoh; Distribusi Frekuensi


Data Diskrit
Tabel 1.2 Sebaran Usila Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesman Melati Tahun 1997

Pendidikan
Perguruan Tinggi
SMA
SMP
SD
Tidak Tamat SD
total

Jumlah
(nominal)

Fr (frek
relatif)
(%)

Fk (frek
kum)
()

Fk (frek
kum)
()

120
225
375
360
570

8
15
25
14
38

8
23
48
62
100

100
92
77
52
38

1500

100

Sumber : Laporan tahunan Puskesmas Melati


1998

Contoh; Distribusi Frekuensi


Data Kontinu
Tabel 1.2 Sebaran Usila Menurut Umur di Wilayah Kerja
Puskesman Melati Tahun 1997

Umur
60 - 65
65 70
70 - 75
75 80
> 80
Total

Jumlah
(nominal)

Fr (frek
relatif)
(%)

Fk (frek
kum)
()

Fk (frek
kum)
()

525
460
375
400
40

35
30,6
25
6,7
2,7

35
65,6
90,6
97,3
100

100
65
34,4
9,4
2,7

1500

100

Sumber : Laporan tahunan Puskesmas Melati


1998

Contoh; Tabulasi Silang


Tabel 1.2 Jumlah Usila Menurut Jenis Kelamin dan Kebiasaan
Merokok di Wilayah Kerja Puskesman Melati Tahun 1997
Kebiasaan Tidak Pernah
Merokok Merokok

Dulu Merokok

Sekarang
Masih
Merokok

Jenis Kelamin
Laki laki
Perempuan

160
575

220
275

320
50

Jumlah

735

495

370

Sumber : Laporan tahunan Puskesmas Melati


1998

Grafik / Diagram

Hal yang perlu diperhatikan ;


Judul yang singkat, jelas, dan lengkap
Dalam menggambar diperlukan dua sumbu
sebagai ordinat dan absis;
Skala tertentu
Nomor gambar
Foot note
sumber

Jenis Grafik / Gambar

Histogram grafik
yang digunakan untuk
menyajikan data
kontinu. Grafik ini
merupakan areal
diagram sehingga jika
interval kelas tidak
sama, maka dilakukan
pemadatan dengan
membandingkan nilai
interval kelas dengan
frekuensi kelas

Jenis Grafik / Gambar


Frekuensi Poligon
digunakan untuk data
kontinu seperti pada
histogram.
Keuntungan
menggunakan grafik ini
kita dapat melakukan
perbandingan
penyebaran beberapa
masalah yang
digambarkan di dalam
satu gambar

Jenis Grafik / Gambar

Ogive grafik dari


data kontinu dan dalam
bentuk frekuensi
kumulatif. Ogive adalah
perpotongan kurva
yang memperlihatkan
less than kurva satu
dan more than kurva
lain dan akan
didapatkan nilai tepat
untuk letak dan
besarnya nilai modus

Jenis Grafik / Gambar

Diagram Garis (line


diagram)
digunakan untuk
menggambarkan
data diskrit atau
dengan skala
nominal yang
menggambarkan
perubahan dari
waktu ke waktu

Jenis Grafik / Gambar


Diagram Batang (bar
diagram)
digunakan untuk
menyajikan data
diskrit atau data
dengan skala nominal
maupun ordinal.
Jenis diagram batang

Single bar
Multiple bar
Subdivided bar

Lanjutan

Jenis Grafik / Gambar

Diagram Pinca (pie


diagram) untuk
menyajikan data
diskrit/ data
dengan skala
nominal dan skala
ordinal (data
Kategorik)

Jenis Grafik / Gambar

Diagram Tebar
(Scatter diagram)
diagram yang
digunakan untuk
mengambarkan
hubungan dua
macam variabel yang
diperkirakan ada
hubungan (sumbu X
variabel independen,
sumbu y variabel Y)

Jenis Grafik / Gambar

Pictogram
diagram yang
menggambarkan
sesuai dengan
objeknya yang
dimaksud

Jenis Grafik / Gambar

Mapgram
diagram yang
menggunakan map
atau peta dari
suatu daerah

Jenis Grafik / Gambar

Box whisker plot


digunakan untuk
menyajikan data
numerik,
membandingkan
beberapa
pengamatan
dengan prinsip
nilai quartile (Q1,
Q2, dan Q3)

Jenis Grafik / Gambar

stem and leaf plot


penyajian data
tidak
menghilangkan
nilai asli dari data
tersebut.

Jenis Grafik / Gambar

Pareto

Simpulan
Numerik/Interpretasi
Distribusi Frekuensi
Nilai Tegah
Nilai Letak
Nilai Nilai Variasi

Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi tabel frekuensi
Distrubusi frekuensi merupakan susunan data angka
menurut besar (kuantitas) atau menurut kategoriknya
(kualitas)
Susunan data angka menurut besarnya disebut
distribusi frekuensi kuantitatif, sedangkan yang
disusun menurut kategoriknya disebut distribusi
frekuensi kualitatif
Contoh ; data kuantitatif adalah data yang
mencangkup BB, TB, kadar kolesterol dsb.. Sedangkan
data kualitatif adalah data mengenai jenis pekerjaan,
jenis kelamin, pendidikan dan status perkawinan

Contoh Penyusunan Data


Kuantitatif

Data dibawah ini adalah umur dari 150 responden


akseptor KB di suatu klinik KB di Jakarta Tahun
1995 berikut datanya ;
21,
32,
22,
28,
44,
21,
24,
27,
20,
32,

34,
26,
38,
37,
30,
21,
30,
39,
20,
32,

20,
28,
25,
23,
40,
30,
33,
31,
37,
39,

35,
27,
23,
36,
35,
22,
33,
36,
36,
30,

31,
38,
30,
30,
24,
22,
29,
23,
31,
31,

35,
25,
25,
39,
43,
27,
30,
26,
30,
43,

34,
33,
25,
28,
30,
25,
29,
30,
43,
24,

37,
35,
26,
42,
22,
33,
29,
21,
25,
24,

28,
26,
26,
35,
23,
30,
37,
37,
31,
23,

40,
29,
26,
32,
24,
31,
30,
26,
31,
35,

33,
26,
26,
30,
22,
30,
30,
25,
25,
23,

37,
25,
35,
40,
25,
28,
28,
30,
27,
32,

38, 24, 27,


27, 22, 25,
22, 29, 35,
33, 23, 40,
19, 33, 25,
28, 40, 40,
28, 22, 34,
31, 35, 36,
32, 20, 25,
28, 30, 43

Lanjutan..
Carilah harga maks dan harga min ( selisih
nilai maks dan min adalah Range (R) )
Jumlah Kelas (Rumus Sturgess)

M = 1 + 3,3 log N
M = jumlah kelas
N = jumlah data (observasi)

Interval Kelas = R/M


M = 8
Interval Kelasnya 24/8 = 3
Lanjutkan

Contoh Penyusunan Distribusi


Frekuensi Data Kualitatif atau
Data
Kategorik
Tabel 1.5 Data dari 100 orang pasien poliklinik Penyakit Dalam RS. X
Jenis Kelamin

Merokok

Stress

Kadar
Kolesterol

Laki laki

Tidak

Tidak

200

Perempuan

Merokok

Tidak

219

Perempuan

Tidak

Tidak

195

Perempuan

Merokok

Tidak

200

Perempuan

Tidak

Stress

290

Perempuan

Merokok

Tidak

190

Laki - laki

Tidak

Tidak

250

Laki - laki

Tidak

Stress

250

Laki - laki

Tidak

Stress

250

10

Laki - laki

Merokok

Tidak

200

No

Nilai Tengah

Central Tendency
Antara lain ; Mean, Media dan Modus
Mean rata rata hitung
Sifat nilai mean
Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
Mean sangat dipengaruhi nilai ekstrem baik ekstrem
kecil maupun ekstrem besar
Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan

Lanjutan..
Median nilai yang terletak pada observasi yang
di tengah, jika data tersebut telah disusun (array)
Modus (mode) adalah nilai yang paling banyak
ditemui di dalam suatu pengamatan.
Berdasarakan hal tersebut maka sifat nilai modus
adalah ;
Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi, jadi
tidak ada modus
Ditemui satu modus (unimodal)
Ada dua modus (bimodal)
Lebih dari tiga modus (multimodal)

Nilai Letak (Posisi)


Bila data kita susun mulai dari data terkecil
s.d data terbesar, maka kita dapat
membagi pengamatan menjadi beberapa
bagian.
Bagian ini disebut sebagai nilai letak atau
posisi
Posisi pengamatan yang digunakan ; 2
pengamatan, empat pengamatan, sepuluh
pengamatan, atau seratus pengamatan
Median, Kwartil, Desil, Persentil

Nilai Variasi
Adalah nilai deviasi yang menunjukkan
bagaimana bervariasinya data dalam
kelompok data itu terhadap nilai rata
ratanya.
Maka semakin besar nilai variasi maka,
semakin bervariasi pula data tersebut.

Macam macam Nilai


Variasi
Range
Rata Rata Deviasi (Mean Deviasi)

Rata rata dari seluruh perbedaan pengamatan


dibagi banyaknya pengamatan
Md = I X X I
N

contoh
X (Kg)

IXXI

(X X)2

48
52
56
62
67

9
5
1
5
10

81
25
1
25
100

285

Mean = (48+52+56+62+67)/5 = 57 Kg
Mean deviasi = (9+5+1+5+10)/5 = 6 Kg

Varian
Rata rata
perbedaan antara
mean dengan
nilaimasing
masing observasi
Contoh ;

V = S 2 (pangkat)
V=
(81+25+1+25+100)/4
= 58

Standar Deviasi
Adalah akar dari
varian
Disebut juga
sebagai simpangan
baku (S)

Contoh.

S = V = 58 = 7,6

Koefisien Varian (Coeficient of


Variation / COV)
Merupakan rasio dari standar deviasi
terhadap nilai mean yang dibuat dalam
bentuk persentase
(S/X) x 100 %
Jika dimasukkan dalam contoh ;

(7,6/57) x 100 % = 13.33 %

Lanjutan..

Kegunaan dari koefisien varian dalah untuk


perbandingan variasi antara dua pengamatan
atau lebih. Nilai yang lebih besar menunjukkan
adanya variasi pengamatan yang lebih besar.
Contoh, berdasarkan survei perilaku hidup
sehat di kota X dihitung nilai koefisien varian
dari glukosa darah dan kadar kolesterol.
hasil menunjukkan nilai koefisien varian dari glukosa
darah adalah 36 %, sedangkan nilai koefisien varian
dari kadar kolesterol adalah 18 %. Ini menunjukkan
variasi kadar glukosa darah lebih besar dibandingkan
kadar kolesterol.

Latihan

Daftar Pustaka

Dempsey, A.,D., & Dempsey, P.,A.,( 2002). Riset


keperawatan. Jakarta : EGC Penerbit Buku
Kedokteran
Hastono, S.,P., (2003). Modul analisis data. Depok :
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
indonesia
Murti, B., (1997). Prinsip dan metode riset
epidemologi. Jogjakarta: Gadjah Mada University
Press
Sastroasmoro, S., & Ismael, S., (2008). Dasar
dasar metodologi penelitian klinis, edisi 3. Jakarta:
Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai