Anda di halaman 1dari 4

//smartgeneration.wordpress.

com/201
1/05/14/demonstrasi/


Apa arti dari demo itu
sebenarnya?

Demo adalah salah satu


bentuk ekspresi
intelektualitas yang
bertujuan untuk
menyampaikan aspirasi
kepada penguasa, sifatnya
secara langsung dan
melibatkan massa.

Demo adalah salah satu bentuk ekspresi intelektualitas yang bertujuan untuk
menyampaikan aspirasi kepada penguasa, sifatnya secara langsung dan melibatkan massa.

Demo kenaikan BBM terjadi karena upaya-upaya yang sifatnya diplomasi menemui jalan
buntu. Dengan demo, pihak yang menjadi korban kenaikan BBM memiliki posisi tawar
karena membuka terlibatnya pihak ketiga atau publik untuk turut menyelesaikan masalah
kenaikan BBM.

Demo dilakukan agar publik mengetahui duduk persoalan kebijakan kenaikan BBM. Selain
itu, demo juga berupaya untuk mencerdaskan publik dalam melihat sisi-sisi lain dari
kebijakan kenaikan BBM. Oleh karenanya, fungsi demo lebih ke arah alternatif atau win-win
solution yang bisa diupayakan pihak ketiga atau publik sehingga problem yang dihadapi bisa
diatasi. Bila demo memang belum mampu mengubah kebijakan, memang sejak awal tidak
diarahkan mutlak ke sana atau hanya sekali saja dilakukan. Demo yang baik terus-menerus
(berkelanjutan) hingga tujuan tercapai. Tentunya metode demo dan strategi gerakan yang
dilakukan harus terus dievaluasi agar demo bukan hanya sekedar rutinitas dari sebuah
aktivitas.

demo yang baik idealnya juga dilakukan seperti


halnya sebuah acara atau perhelatan event. Jadi
perlu adaevent organizeratau kepanitiaan, agar
hal-hal teknis ini tidak menghambat substansi
demo. Misalnya, siapa koordinator acara demo,
agar tetap menarik simpati massa maupun
masyarakat yang melihatnya. Mungkin bisa
bentuknya yel-yel, aksi teatrikal, pesan spanduk,
orasi, hingga aksi simpatik berupa penyebaran
leaflet demo dan sebagainya. Intinya, demo
harus mampu menjadi acara yang sakral
sehingga memberikan spirit baru bagi massa
yang berada dalam barisan demo maupun
menerima dukungan dari masyarakat sendiri.

kerusuhan yang sering terjadi dalam demo


biasanya ditunggangi atau diprovokasi oknum
massa, aparat, bahkan media, agar eksistensi
salah satu pihak atau masing-masing pihak dapat
terekspose dengan baik atau layak cetak.

demo maupun cara lain (diskusi, riset,


advokasi, negosiasi atau lobi) bukan
dikotomi. Karena semuanya terintegrasi.
Atau lebih tepat ini pilihan strategi
gerakan.

demo merupakan salah satu bentuk


ekspresi intelektualitas, maka basisnya
jelas, data dan fakta. Bila instrumen ini
tidak hadir maka rasionalisasi mengapa
harus demo jadi bias. Karena dikhawatirkan
lebih didominasi otot ketimbang otak atau
emosi daripada logika. Masyarakat harus
lebih banyak menggunakan akal dalam
merespon dan menyikapi sebuah
permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai