Anda di halaman 1dari 15

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BY: DELINA HASAN

PROGRAM PASCASARJANA UP
2016
VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Valid adalah pengukur yg digunakan sesuai dengan nilai


sebenarnya yg akan diukur.
Suatu pengukuran disebut valid bila dapat menjawab
dengan “ya” kedua pertanyaan dibawah ini,

► Apakah pengukuran yang dilakukan (dengan


metoda dan alat yang dipilih) benar-benar
mengukur ciri atau subyek yang dikehendaki ?

► Apakah pengukuran tersebut berlangsung


dengan cermat dan teliti ?
Validitas Pengukuran berkaitan dengan 3 unsur
yaitu :
Validitas Pengukuran berkaitan dengan 3 unsur yaitu :
► Alat ukur
► Metode pengukuran
► Pengukur
Ketiga unsur ini yg akan menentukan apakah hasil
suatu pengukuran valid atau tidak.

Validitas penelitian dibagi dua :


a. Validitas dalam (Validitas internal)
adalah kesahihan penelitian yang menjawab
pertanyaan, sejauh mana perubahan yang diamati
dalam suatu penelitian terutama penelitian
eksperimental, output yang diperoleh benar-benar
terjadi akibat perlakuan yang diberikan bukan
karena pengaruh faktor lain (variabel luar), yang
berupa bias seleksi, bias pengukuran atau bias
confounding.
Dalam implementasi validitas dibagi menjadi 3 jenis

 Validitas Konstruk
adalah ketepatan pengukuran dalam menilai ciri atau subyek yang diukur,
sehubungan dengan teori atau hipotesis yang melatar-belakanginya, atau
ketepatan pengukuran tentang kerangka dari suatu konsep.

Contoh : Pada penelitian tumbuh-kembang anak


Konsep dari tumbuh-kembang anak, antara lain kita harus tahu tinggi badan,
berat badan, status gizi, dan IQ.
Kalau semua yang diatas adalah merupakan konsep tumbuh-kembang anak,
berarti validitas konstruknya memenuhi syarat.

 Validitas Isi
adalah suatu alat ukur ditentukan sejauh mana isi alat ukur tersebut mewakili
semua aspek variabel sebagaimana dirumuskan dalam definisi operasional.
Pengukuran yang dilakukan oleh peneliti pada hakekatnya merupakan
pengukuran terhadap sebagian dari keseutuhan variabel.
b. Validitas luar (Validitas external)
adalah kesahihan penelitian yang menjawab
pertanyaan, sejauh mana hasil suatu penelitian
dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal
sampel penelitian diambil) misalnya kita
mengambil sampel dari penduduk suatu desa di
Bogor untuk suatu penelitian sampai sejauh
mana sampel tersebut cukup representatif dan
hasil penelitian dapat menggambarkan kejadian
yang sesungguhnya dari populasi Bogor.
Contoh :
► Jika kita meneliti tentang efektifitas suatu metode
penyuluhan baru mengenai program imunisasi,
dengan mengambil sampel pada suatu desa di
Bekasi, ternyata hasilnya baik.
► Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana
efektifitas metode penyuluhan tersebut kalau
diterapkan dalam masyarakat lainnya, apakah bisa
digeneralisasi untuk Jawa Barat atau sekaligus
Indonesia ?
Contoh : mengukur variabel kualitas pendidikan
Seorang guru sudah diberi pelatihan antara lain tentang kualitas
pendidikan. Untuk kenaikan pangkat guru tersebut diuji kembali
oleh tim penguji dari Diknas.
Kualitas pendidikan SD dikatakan baik bila;
a. muridnya 90 % naik kelas
b. menggunakan buku-buku dari Diknas
c. muridnya menggunakan seragam
d. Nilai rata-rata murid 95
ternyata yang bisa dijawab hanya a dan c, ini yang dikatakan
validitas isinya tidak memenuhi syarat.
► Validitas Kriterium
adalah sifat yang menggambarkan tingkat keterandalan
suatu instrumen pengukuran (prediktor) untuk meramalkan
keadaan atau kemampuan tertentu subyek.

Contoh : suatu paket uji keseimbangan tubuh (fungsi


vestibuler) dijadikan alat untuk seleksi para calon penerbang
pesawat tempur. Ternyata setelah mereka menjadi penerbang
keterampilan mengemudi pesawat yang berkaitan dengan
fungsi vestibuler tersebut jelek. Berarti validitas kriterium alat
uji tersebut rendah.
Reliabilitas artinya adalah pengukuran berkali-kali dan
diukur dengan alat yg sama akan menghasilkan nilai yg
sama.
Reliabilitas atau keterandalan, ketepatan, konsistensi, akurasi,
atau kemantapan.

Reliabilitas pengukuran diperoleh dengan menjawab tiga


pertanyaan dibawah ini yaitu:
1). Jika kita mengukur berkali-kali pada obyek yang sama
apakah menghasilkan ukuran yang sama ? kalau jawabannya
ya, berarti reliabel (konsistesi atau stabilitas)
2). Apakah ukuran yang diperoleh dengan pengukuran
tersebut merupakan ukuran yang sebenarnya ? kalau
jawabannya ya, berarti reliabel (akurasi atau ketepatan).
3). Seberapa banyak penyimpangan ukuran hasil
pengukuran dari ukuran yang sesungguhnya ? kalau
jawabannya sedikit sekali atau mendekati 0, berarti
reliabel (ketelitian).

Dengan ungkapan di atas dapat diidentifikasikan ciri


reliabilitas yaitu : ” Konsistensi, Ketepatan, Ketelitian”.
Jika penjelasannya dengan rumus yaitu:
Xb = Xa + Xs
Xa = skor yang diamati
Xb = skor yang sebenarnya
Xs = skor kesalahan

Dengan prsamaan tersebut dapat dikembangkan pengertian bahwa dalam


praktek reliabilitas dapat diupayakan dengan meminimasi kesalahan skor (Xs)
agar skor yang diamati (Xa) mendekati skor yang sebenarnya (Xb).
Latihan uji Validitas dan
Reliabilitas
Kuesioner Untuk mengetahui tingkat stress pekerja
industri Farmasi

Ada 15 responden yang akan di wawancara


Pertenyaannya sebagai berikut:
Pertanyaan Kuesioner

1). Apakah anda sering terpaksa bekerja lembur?


1. Tidak pernah
2. Kadang-kadang
3. Seing
4. Selalu

2). Menurut anda apakah dalam hidup ini perlu


bersaing
1. tidak
2. Kadang-kadang
3. Perlu
4. Sangat perlu
3). Apakah anda mudah emosi?
1. Tidak
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Ya
4). Apakah anda sering terjadi konflik dengan keluarga?
1. Tidak
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Ya
5). Apakah anda sering terjadi konflik dengan teman
ditempat kerja?
1. Tidak
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Ya
No P81 P2 P3 P4 P5
1.
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai