Anda di halaman 1dari 16

UJI CHI SQUARE (UJI X2)

Ketentuan Uji
1. Jumlah sampel harus cukup besar untuk
menyakinkan kita bahwa terdapat kesamaan
antara distribusi teoretis dengan distribusi
sampling chi-kuadrat.
2. Pengamatan harus bersifat independen
(unpaired). Ini berarti bahwa jawaban satu
subjek tidak berpengaruh terhadap jawaban
subjek lain atau satu subjek hanya satu kali
digunakan dalam analisis.
3. Pengujian chi-kuadrat hanya dapat digunakan
pada data deskrit (data frekuensi atau data
kategori) atau data kontinu yang telah
dikelompokkan menjadi kategori.
4. Jumlah frekuensi yang diharapkan harus
sama dengan jumlah frekuensi yang diamati.
5. Pada derajat kebebasan sama dengan 1
(tabel 2x2) tidak boleh ada nilai ekspektasi
yang sangat kecil. Secara umum, bila nilai
yang diharapkan terletak dalam satu sel
terlalu kecil (< 5) sebaiknya chi-kuadrat tidak
digunakan karena dapat menimbulkan
taksiran yang berlebih (over estimate)
sehingga banyak hipotesis yang ditolak
kecuali dengan koreksi dari Yates.
Rumus :

X 
2  fo  fe 2

fe

 f kolom  f baris 


fe 
jumlah tot al

• Derajat bebas (d.b) = (baris – 1 ) (Kolom – 1)


Contoh kasus :
• Dari 200 pelajar putri disuatu sekolah tertentu
diketahui mempunyai warna kulit ; hitam, putih
dan sawomatang. Apakah variabel warna kulit
ada hubungan dengan banyaknya kunjungan
pelajar ke salon kecantikan.
• Ho = warna kulit tidak ada hubungan dengan
frekuensi kunjungan ke salon kecantikan.
Warna Kulit Banyaknya Kunjungan Jumlah
< 10 10 – 15 > 15
Hitam 6 (12) 60 (56) 14 (12) 80
Putih 14 (12) 58 (56) 8 (12) 80
Sawomatang 10 (6) 22 (28) 8 (6) 40
Jumlah 30 140 30 200
X2 hitung =

6  12  2
3
60  562  0,28
14  122  0,33
12 56 12

14  12 2
58  56 2
8  12 2
 1,33
 0,33  0,07
12 56 12
10  6 2
22  28 2 8  62  0,67
 2,67  1,29 6
6 28

X2 = 3 + 0,33 + 2,67 + 0,28 + 0,07 + 1,29 + 0,33 + 1,33 + 0,67


= 9,97
Derajat bebas (d.b) = (baris – 1 ) (Kolom – 1)
= (3 – 1) (3 – 1)
=4
• Nilai Kritis X2 untuk d.b 4 = 9,48
• X2 hitung > X2 tabel; 9,97 > 9,48 = Ho
ditolak
• Kesimpulan ada hubungan warna kulit
dengan frekuensi kunjungan ke salon
kecantikan
Koreksi Yates
• Dalam menghitung X2
tabel 2 x 2, digunakan
rumus :
2
 n
n ad  bc  
X 
2  2
a  bc  d a  c b  d 
Contoh kasus :
• Suatu perusahaan farmasi ingin
mengevaluasi pil A yang dikembangkan
sebagai obat anti pusing. Sekelompok
pasien diberi pil. Grup eksprimen di beri pil
A dengan dosis tiga butir sehari dan
kontrol di beri placebo, dengan hasil sbb
Efektivitas Pil A Placebo Jumlah
Kepusingan berkurang 30 a 40 b 70
Kepusingan berlanjut 4c 10 d 14
34 50 84

84 (30 x10)  (40 x4)  42


2

X 
2

30  404  1030  440  10


X2 = 0,48
• Nilai Kritis X2 untuk d.b 1 = 3,841
• X2 hitung < X2 tabel; 0,48 < 3,841 = Ho
diterima
• Kesimpulan tidak ada hubungan antara
penggunaan pil A pada dosis tersebut
dengan penyembuhan kepusingan.
Derajat Hubungan
• Untuk mengetahui kekuatan atau derajat
hubungan dapat dilakukan dengan rumus
berikut. 2
x
Rumus C
x2  n
• Agar harga C dapat digunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan maka nilai C harus
dibandingkan dengan koefisien kontingensi
maksimum.
• Nilai C maksimum dapat dihitung dengan
rumus berikut.
Rumus Cmaks  (m 1) / m

• m = adalah jumlah minimum baris dan


kolom tabel kontingensi
• Bila tabel kontingensi terdiri dari 3 haris
dan 4 kolom maka m = 3 hingga
Cmaks  (3  1) / 3
Cmaks  0,816
Penilaian
• Makin dekat nilai C dengan Cmaks maka
makin besar derajat asosiasi antara
faktor-faktor tersebut atau dengan kata
lain tingkat dependensi di antara kedua
faktor makin besar.
Seorang dokter rumah sakit menyatakan bahwa frekuensi
anemia pada ibu hamil di rumah sakit A, sama dengan
rumah sakit B dan sama dengan rumah sakit C, pada
tingkat kemaknaan 5%
ANEMIA TIDAK TOTAL
ANEMIA
RS A 20 30 50

RS B 25 15 40

RS C 35 25 60

80 70 150

Anda mungkin juga menyukai