Anda di halaman 1dari 19

KORELASI

NON PARAMETRIK

Dosen:
Drs. BUDIONO,M.Kes.
UKURAN ASOSIASI/KORELASI
UJI CHI KUADRAT(Χ²)
• Digunakan utk menguji :
Ho : Independen antara dua faktor (tdk ada hub antara 2
var.)
H1 : Kedua faktor dependen(bergantung/ ada hub antara 2
var).
Data pengamatan berupa frekuensi dari skala nominal semua
atau nominal dan ordinal.
Contoh : (untuk tabel kontingensi 2 x 2 )
1. Dua kel A dan B, masing-masing terdiri dari 100 orang
menderita penyakit. Macam serum diberikan kpd kel A,
sedang kel.B tidak(kel.kontrol). Hasilnya 75 orang kel A
dan 65 orang kel.B sembuh dari penyakitnya.
Data hasil penelitian :

Kel.B
Kel.A Jumla
h
Sembuh 75(a) 65(b) 140
Tdk sembuh 25(c) 35(d) 60
100 100 200
Ho : Pemberian serum tidak ada hub.nya dng penyembuhan
penyakit
H1 : ada hub antara pemberian serum dgn penyembuhan
penyakit.
α = 5%=0,05 ▬►Χ²0,05; db:1 = 3,84 (dari tabel Chi Square).
Kriteria pengujian :
Χ² > 3,84 ▬►Ho ditolak
Χ² ≤ 3,84 ▬►Ho diterima.
Perhitungan :
n = nA + nB = 100 + 100 =200
2
n[( AD  BC )]  n / 2]
Χ² = ( A  B )(C  D)( A  C )( B  D )

2
200[(75)(35)  (65)(35))]  200 / 2]
  1,93
(75  65)(25  35)(75  25)(65  35)
• Kesimpulan :
Tidak ada hub. Antara pemberian serum dengan
penyembuhan penyakit.
SEHINGGA PERSOALAN DIATAS TIDAK
PERLU UJI LANJUTAN.
• Jika hasil penelitiannya :
• Ho ditolak →Kes. : Terdapat hubungan antara
…….
• dengan…………………
• ↓
• Peneliti ingin mengetahui
kadar atau derajat atau kekuatan hubungan
atau asosiasi antara faktor atau KORELASI.

PENGUKURAN KORELASI DAN UJI
SIGNIFIKANSINYA (KOR.NON. PAR.)
1.KOEFISIEN KONTINGENSI
• Fungsinya : Alat pengukur keeratan atau korelasi
antara dua gugus tanda.
• Skala pengukurannya : NOMINAL
• Rumus : X 2
C
n X2

(oij  Eij ) 2

X  i 1  j 1
2 r k

Eij
• Oij :Nilai pengamatan pada baris ke i dan kolom ke j.
• Eij :Nilai harapan (Ekspektasi) menurut kejadian Ho
pada baris ke i dan kolom ke j.
• Frekuensi pemilihan 3 tempat rawat inap dari 300
• Pasien untuk 5 kelas sosial.
TEMPAT KELAS SOSIAL Total
RAWAT I & II III IV V
INAP
A 23 40 16 2 81
(7,3) (30,8) (38) (5,4)
B 11 79 109 14 207
(18,6) (77,5) (97) (13,8)
C 1 31 60 10 102
(9,1) (38,2) (47,9) (6,8)
Total 35 146 183 26 390
• (…)= Eij , mis : E11 =35(81)/390 = 7,3
E32 = 146(102)/390 = 38,2 dst.
• Ho : Proporsi pemilihan tempat rawat inap adl sama
utk semua kelas sosial.
• Hi : Proporsi pemilihan tempat rawat inap ada
hubungannya dengan kelas sosial.
o
2
( ij  Eij )
• Uji:
 
2 r k
X  i 1 j 1
Eij

X 2

23  7,3
2
 ..... 
2
(10  6,8)
 69,2
7,3 6,8
2
• TabelX
db = (k-1) (r-1) = (4-1) (3-1) = 6 ; α = 1% = 0,01
X Tabel =X 0,01 ; db = 6 = 16,81
2 2

X > 16,81 Ho Ditolak


2

Kes : Pemilihan tempat rawat inap berhubungan


dengan status sosial di masyarakat.

HUB/KEERATAN/ASOSIASINYA BERAPA ?
X2 69,2
C 2
  0,39
n X 390  69,2
Korelasi antara kelas status sosial dengan pemilihan
tempat rawat inap C = 0,39
UJI SIGNIFIKASI KOEFISIEN
KONTINGENSI
Pengamatan korelasi antara dua gugus berasal
dari sampel.

Apakah hub.nya dipercaya untuk kedua gugus


dalam populasi.

p≤ α Ho ditolak PERLU UJI SIG.


p : Peluang yang timbul menurut kejadian Ho.
C = 0,39
2
X = 69,2 , Peluang yang timbul menurut kejadian
Ho sebesar p = 0,001
α = 0,01 p<α Ho ditolak
Kes :
Kelas status sosial berhubungan dengan tempat
persalinan bumil, sebesar C = 0,39.
KOEFISIEN KORELASI RANK.
SPEARMAN ( ns )
Skala pengukuran :paling tidak ordinal, sebagai objek dalam
individu di rank n
Rumus : 6 di 2
rs  1  i 1
3
n n
n

 di 2
  [ R
i 1
( Xi )  R (Yi )] 2

Contoh :
Kepala rumah sakit ingin mengetahui apakah ada hubungan
yang signifikan dan erat antara nilai test masuk karyawan
dengan motivasi kerja, prestasi kerja dan obseravsi selama
sebulan kerja.
Diambil sampel n=11 karaywan, dinilai MOTIVASI, PRESTASI
(skor 0-100), ABSENSI
DATA PENELITIAN
Pekerja Test Prestasi Motivasi Absen
1 78 79 84 3
2 77 75 88 2
3 75 69 84 2
4 79 81 82 3
5 82 83 70 1
6 85 88 59 1
7 86 90 59 1
8 70 75 64 4
9 80 84 68 2
10 69 71 91 4
11 67 70 59 4
RANKING DATA

Test Prestasi Rangking Rangking d1 2


Test Prestasi d1
78 79 6 6 0 0
77 75 5 5 0 0
75 69 4 1 3 9
79 81 7 7 0 0
82 83 9 8 1 1
85 88 10 10 0 0
86 90 11 11 0 0
70 75 3 4 -1 1
80 84 8 9 -1 1
69 71 2 3 -1 1
67 70 1 2 -1 1

6 di 2 6(14)
r s 1 2
 1 2
 0,936
n( n  1) 11(11  1)
Ho :kedua variabel (test dan prestasi tidak ada hubungan satu
dengan yang lain
Hi :kedua variabel ada hubungan yang signifikan satu dengan
yang lain
DASAR PEDNGAMBILAN KEPUTUSAN
n > 30, digunakan z  rs n  1
Z hitung ≤ z tabel maka, Ho diterima
Z hitung > z tabel maka, Ho ditolak
n > 10, digunakan t  r
n2
s 2
1  rs

kriteria penolakan samadengan z


Atau memakai tabel p ( buku Siegel )
p > α →Ho diterima
p ≤ α →Ho ditolak
Contoh:
11  2
t  0,936 2
 7,688
1  (0,936)

t tabel :
α = 5 %, db = n-2 = 11-2 = 9
t 0,025 ;9 = 2,262
t hitung > t tabel→Ho ditolak
Kesimpulan :
Hasil test seorang karyawan mempengaruhi prestasi kerja
karyawan tersebut
Buku Bacaan:
• Eko Budiarto, 2001, Biostatistika untuk
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, EGC,
Jakarta.
• Malhotra,N.K.,1996, Marketing Research,
London, Prentice-Hall International , Inc.
• Sudjana, 1990, Teknik Analisis Data Kualitatif,
Penerbit Tarsito, Bandung.
• Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis,
CV.Alvabeta , Bandung.
• Singgih Santoso, 2001, Buku Latihan SPSS
Statistik Non Parametrik, Gramedia, Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai