Anda di halaman 1dari 11

Pengukuran Klinis

Ada 3 skala utama yang digunakan untuk


mengukur fenomena klinik yaitu :
Nominal
Ordinal
Interval
Nominal
Data yang hanya bisa ditempatkan kedalam
kategori tanpa aturan tertentu. Ex: jenis kelamin,
kematian, atau pembedahan

Ordinal
Data klinik yang mengandung beberapa
tingkatan atau ranking kecil ke besar, dan lain-
lain, tetapi besar intervalnya tidak dapat di
tentukan. Ex : edema kaki 1+ samapi 4+
Interval
skala interval mempunyai tingkatan yang
beraturan dan perbedaan antara nilai-nilai yang
berurutan. Data interval juga disevut data
numerik dan dimensional.
terdapat 2 tipe skala interval
Skala kontiniue (berkesinambungan). Ex :
berat bdan, tekanan darah
Skala diskret yang terdapat hanya pada nilai
spesifik dan dinyatakan dalam hitungan. Ex :
denyut jantung, banyaknya serangan kejang
perbulan
Validitas ?
Tingkatan hasil-hasil pengukuran yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dari
fenomena yang sedang diukur, juga di sebut
akurasi.

Sudah tersedia peralatan dan metode


pengukuran yang bisa di gunakan, tinggal
memilih mana yang paling baku. Tetapi
fenomena dalam kedokteran mudah, sehinnga
perlu menyusun sendiri metode maupun alat
ukur yang digunakan
3 strategi Validitas pengukuran
Validitas isi : suatu tingkat representasi substansi
pengukuran terhadap konsep sebagaimana dirumuskan
dalam DO

Validitas Kriterium : menetapkan seberapa jauh


pengukuran dapat memprediksi suatu fenomena yang
teramati secara langsung.

Validitas susunan : ketepatan pengukuran dalam menilai


subjek yang diukur berhubungan dengan teori atau
hipotesis yang melatarbelakangi.
Terdapat 2 macam validitas penelitian :

Validitas internal
Validitas eksternal

Faktor yang mempengaruhi validitas :


Validitas pengukuran
Rancangan penelitian
Analisa data
Reliabilitas ?
Tingkatan dimana pengukuran fenomena
yang relatif stabil diulang-ulang dan
hasilnya bisa berdekatan.
Variasi
Variasi bersifat komulatif sehingga observasi-
observasi yang terpengaruh oleh satu sumber
juga berpengaruh terhadap yang sebelumnya.
Sehingga cara berfikir tersebut memberikan
cara memilih sumber variasi mana yang
cendrung digunakan situasi sesuai yang di teliti.
Semua observasi terpengaruh oleh variasi kibat
pengukuran
Variasi juga dapat timbul karena perubahan
biologik dalam diri individu yang diteliti sejalan
dengan perubahan waktu.
Efek Variasi
Variasi acak pada umumnya tidak mengubah
representasi fenomena yang sebenarnya.
Ketidaktepatan yang disebabkan oleh variasi
acak bisa dikurangi dengan mengambil sampel
yang lebih besar. Sehingga variasi acak dapat di
prediksi dengan menggunakan statistika
inferensial.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai