Anda di halaman 1dari 3

Nama: Sebastianus Doo

NPM: 2106679495
LTM: STATISTIK INFERENSIAL, ESTIMASI, UJI BEDA 1 MEAN, UJI BEDA 2
MEAN, UJI BEDA >2 MEAN

A. Statistik Inferensial
Statistik iferensial adalah cara atau
metode untuk menggeneralisasi 1. Estimasi titik
sampel menjadi populasi. Dasar Nilai sampel dapat digunakan untuk
perhitungannya adalah distribusi menduga nilai parameter
sampling. Berikut perbedaan ukuran
 diestimasi = x
sampel dan populasi: S diestimasi = 
2. Estimasi selang
Ukuran Sampel populasi Distribusi normal suatu sampel yang
Nilai Statistik Parameter diambil dari populasi sekita  dengan
(Karakteristi SB=SE. CI 90%, 95%, 99%
k
Mean X  St=Z1/2αSE≤PARAMETER≤St+Z1/2αSE
SD s  St=Nilai Sampel/ X
Jumlah Unit n N
Distribusi sampling harga mean= nilai Z=Deviasi relative
dari suatu populasi yang bisa dijadikan
sampel berulang kali dan SE=Standar eror
menghasilkan nilai rata-rata. Ada 3 PARAMETER= 
sifat distribusi sampling
1. Mean dari sitribusi sampling harga C. Uji beda 1 mean
mean, Rumuas:  / n Adalah uji untuk mengetahui apakah
2. Dari populasi normal distribusi ada perbedaan mean populasi dengan
sampling juga normal mean data sampel penelitian. Teknis
 uji ini membandingkan data 1 sampel
Rumus, Z= x   dengan data populasi, uji ini dibagi
SE dalam dua kategori yaitu dengan
3. Dari populasi tidak normal diketahui nilai  (UJI Z yang
distribusi sampling untuk mean dipakai) dan tidak diketahui nilai 
tetap normal (Uji t yang dipakai).
B. Estimasi Pada uji Z dan uji t Rumus yang
Estimasi adalah cara yang digunakan digunakan
untuk memperikarakan besarnya nilai x X 
populasi dengan menggunakan nilai Z= t= df=n-1
/ n Sd / n
sampel. Estimasi yang baik dapat kita X = rata-rata data sampel
temukan dengan cirri sebagai berikut:  = rata-rata data populasi
Memliki sifat yang tidak bias, efisien  = SD data populasi
dan konsisten. Maksud dari tidak bias Sd= SD data sampel
adalah bial suatu estimator dengan N= jumlah sampel yang diteliti
hasil estiamsinya terkandung nilai Ada dua pendekatan utk mengetahui
terhadap parameter yang diestimasi. keputusan uji statistik:
Efisien artinya dapat menggunakan 1. Pendekatan probabilistic
nilai dari rentang yang terendah. Mencari nilai P lalu bandingkan
Konsisten artinya berapapun jumlah dengan nilai alpha. Hasil dri nilai
besaran sampel dalam rentang akan z yang dihitung dikonversi kedlam
tetap mengandung niali parameter tabel kurva normal
yang sedang diestimasi
2. Pendekatan klasik
Perbedaan antara nilai z hitung T x x
1 2
dengan z tabel , jika nilai z hitung 2 2
> Z tabel maka H0 ditolak ( s / n1)  (s / n2)
1 2

 ( s / n1)  ( s / n2)
D. Uji beda 2 mean 2
2 2
Uji statistik yang membandingkan dari
df 
(s / n1) /(n1  1)  (s / n2) /(n2  1)
dua kelompok data mean. Berdasarkan 1 2
karakteristik data uji beda 2 mean 2 2 2 2
dibagi menjadi dua yaitu uji beda dua 1 2
mean independen dan uji beda dua Uji Beda 2 mean Dependen
mean dependen. Syarat:
Uji Beda 2 mean Independen a. Dua data distribusi normal
Berikut syarat uji beda 2 mean b. Kedua data kelompok dependen
independen:Data berdistribus c. Jenis variabel adalah numeric dan
normal/simetris, Kedua kelompok data kategorik
independen, Variabel numeric d
dihubngkan dengan variabel kategorik Rumus: T 
SD _ d / n
Kita perlu mencari apakah kedua d=rata2 deviasi/selisih sampel 1
kelompok data ini memiliki varian dengan sampel 2
yang sama atau berbeda maka kita SD_d= SD dari deviasi/selisih sampel
2 1 dan sampel 2
gunakan rumus: F=
S 1 E. Uji beda >2 mean
2 Uj data lebih dari dua kelompok
S 2 dengan menggunakan uji ANOVA/uji

df 1
 n1  1 df 2
 n2  1 F. Kuncinya telah melakukaan telaah
variasi data yaitu variasi dalam
Pada uji F varian yang lbih besar kelompok dan variasi antar kelompok.
sebagai pembilang dan yg lebih Bila kedua varian sama dengan 1,
kecil sebagai penyebut mean mean yang dibandingkan tidak
1. Varian sama ada perbedan begitu sebaliknya jika
kedua varian menghasilkan nilai >1 ,
T X X
1 2 mean yang dibandingkan menunjukan
SP (1 / n1)  (1 / n2) perbedaan. Syarat: Varian homogeny,
2 2 Sampel/ kelompok independen, Data
2 ( n1  1) s1  (n2  1) s2 berdistribusi normal, Jenis data yang
S p 
n1  n2  2 dihubungkan numeric dengan
kategorik.
df=n1+n2-2
2
Keterangan:
n1/n2=jumlah sampel kelompok 1 Rumus Uji ANOVA: F 
Sb
2
dan
S1/S2=SD sampel Kelompok 1 dan
Sw
2 df=k-1 untuk pembilang
2. Varian yang berbeda n-k untuk penyebut
2 2
2 (n1  1) S1  (n2  1) S 2  ...(nk  1) S
Sw 
N k
2 n1( X 1  X ) 2  n 2( X 2  X ) 2  ...  nk ( Kk  X ) 2
Sb 
k 1
n1. X 1  n 2. X 2  .....  nk . Xk
X 
N

N=Jumlah seluruh data (n1+n2+….+nk)

Anda mungkin juga menyukai