Anda di halaman 1dari 38

DesAiN pENelITiAn

Afifah Salsabila (1806204442)


Ghina Yusriyah (1806204404)
Lisa Dea (1806206076)
Olivia Putri Tianto (1806199026)
Sari Ichtiari (1806206416)
EcoLOgiCAl
sTudY
D E F I N I S I
Studi ekologi adalah salah satu desain studi
observasional dimana studi ini variabelnya berfokus
pada kelompok bukan individu.

Studi ini biasa digunakan pada studi epidemiologi


untuk mendeskripsikan hubungan antara penyakit
dengan faktor tertentu yang diminati peneliti.

Contoh:
Tingkat kematian keseluruhan dari pengidap
penyakit paru-paru kronis di kota yang sama dengan
tingkat polusi udara yang diukur.

Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014. Morissan.
2017. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
Ruang Lingkup (Rasionalisasi)

● Unit observasinya dapat


berupa kelompok individu,
komunitas, atau populasi.
● Termasuk studi observasional
● Mampu mempelajari hubungan
korelasi
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian:
● Pengukuran
Flaticon, and infographics menggunakan
Freepik.
& images by Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah.
[online] Google Books. Available at:
variabel x (paparan) dan y https://books.google.co.id/books?id=VnA-D
wAAQBAJ&pg=PA110&dq=eksplorasi+met
(penyakit) odologi+penelitian&hl=id&sa=X&ved=0ahU
KEwjf4PmIucbgAhXZUn0KHVaHBmcQ6A
EIOzAD#v=onepage&q=eksplorasi%20met
odologi%20penelitian&f=false [Accessed
17 Feb. 2020].
KelEBihAN

● MurAH
● MudAH diLAkuKAn
● DapAT meNEliTI daLAm CakUPan
sKalA BesAR

Sedgwick, P. (2014). Ecological studies: advantages and


disadvantages. BMJ, 348(may02 4), pp.g2979-g2979.
KekURanGAn

● EcoLOgiC bIaS ● SulIT meNgONtRol


vaRIabEL peNgGAnGgu

● TidAK daPAt
meNjELasKAn
huBUnGan SEbaB
akIBat
Morgenstern, H. (1995). Ecologic Studies in
Epidemiology: Concepts, Principles, and Methods.
Annual Review of Public Health, 16(1), pp.61-81.
CasE SerIeS
& caSE
rePOrT
DEfiNIsi CAse REpoRt

Case report merupakan studi kasus yang


bersifat observasional, unit pengamatannya
individu, dan menggambarkan manifestasi
klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus.
Misalnya

El-Gilany, A. (2018). What is Case Series?. Asploro Journal of Biomedical and Clinical Case Reports, [online] 1(1). Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327449197_What_is_case_series [Accessed 17 Feb. 2020].
DEfiNIsi CAse SEriES

Menurut National Cancer Institute (NCI) case


series adalah serangkaian laporan case report
yang melibatkan pengobatan. Digunakan saat
penyakit tersebut cukup langka untuk identifikasi
penyakit baru dan dilihat dampak pajanannya
bagi kesehatan.

El-Gilany, A. (2018). What is Case Series?. Asploro Journal of Biomedical and Clinical Case Reports, [online] 1(1). Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327449197_What_is_case_series [Accessed 17 Feb. 2020].
● Termasuk studi observasional
● Termasuk studi deskriptif
● Unit pengamatan individual
● Mencakup laporan-laporan
individual berisi riwayat
penyakit atau pengalaman klinis
RuAnG liNgKUp pasien yang dapat berupa
diagnosis atau laporan

(raSIonALisASi) ●
perawatan
Dapat digunakan untuk
memformulasikan hipotesis
baru

El-Gilany, A. (2018). What is Case Series?. Asploro Journal of Biomedical and


Clinical Case Reports, [online] 1(1). Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327449197_What_is_case_series
[Accessed 17 Feb. 2020].
Kelebihan Kekurangan
● Mudah dilakukan (cepat dan ● Sulit untuk
tidak memerlukan dukungan membandingkan
finansial yang banyak) dengan kasus lain
● Petunjuk pertama dalam ● Kasus tidak dapat
mengidentifikasikan suatu digeneralisasikan
penyakit baru ● Dapat menimbulkan
● Memformulasikan suatu bias
hipotesa/dugaan ● hasil/tindak lanjut
● Mengidentifikasi manifestasi mendatang tidak
penyakit yang jarang terjadi diketahui
Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014. Morissan. 2017. Metode Penelitian Survei.
Jakarta: Kencana
CroSs
seCtIoNAl
DEfiNIsi
Studi cross-sectional
merupakan pengamatan
terhadap faktor risiko
(exposure) serta penyakit
(disease) pada waktu yang
sama di suatu populasi.
mengukur hasil Peneliti tidak
dan paparan Jenis desain mengubah
dalam populasi penelitian status
dan mempelajari observasional pajanan
hubungannya
- Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014.
- Setia, Maninder. (2016). Methodology Series Module 3: Cross-sectional Studies. Indian Journal of Dermatology. 61. 261-264.
10.4103/0019-5154.182410.
- Studi cross-sectional digunakan kepada
penyakit yang memiliki onset yang lama dan
durasi penyakit yang panjang.
- Dari segi analitik, studi cross sectional lebil
lemah daripada studi cohort dan case
control
- Cross sectional digunakan secara rutin
untuk mendokumentasikan pravalensi

RuAnG liNgKUp dalam komunitas perilaku kesehatan, status


kesehatan, dan hasil kesehatan terutama

(RasIoNAliSAsi) -
pada kondisi kronis
Studi ini alat yang bagus untuk keperluan
epidemiologi yang deskkriptif

U.S. DEPARTMENT OF HEALTH AND HUMAN SERVICES. (tanpa tahun). Principles of Epidemiology in Public Health Practice. Atlanta : Centers
for Disease Control and Prevention (CDC)
KelEBihAN sTudI cRosS-seCtIoNAl

01 02
Jenis desain ini akan memberi
Reltif lebih murah dan
kita informasi tentang hasil
cepat
prevalensi atau paparan

03 04
Berguna sebelum merancang Berguna untuk perencanaan,
studi kohort pemantauan, dan evaluasi
kesehatan masyarakat.

Setia, Maninder. (2016). Methodology Series Module 3: Cross-sectional Studies. Indian Journal of
Dermatology. 61. 261-264. 10.4103/0019-5154.182410.
KekURanGAn StuDI cRosS-seCtIoNAl

01 02
Sulit untuk memperoleh Prevalensi hasil tergantung
hubungan sebab akibat dari pada kejadian penyakit serta
analisis cross-sectional lama bertahan hidup
mengikuti hasil

03
Rentan terhadap bias tertentu
sehingga harus berhati-hati
dalam menafsirkan asosiasi
dan arah asosiasi dari survei
cross-sectional

Setia, Maninder. (2016). Methodology Series Module 3: Cross-sectional Studies. Indian Journal of
Dermatology. 61. 261-264. 10.4103/0019-5154.182410.
CasE
coNtROl
D E F I N I S I
Suatu metode penelitian dalam
epidemiologi yang kelompok
individu dipilih berdasarkan ada
atau tidak adanya penyakit yang
sedang diteliti dimana kelompok
individu yang mempunyai penyakit
termasuk ke dalam kelompok kasus
dan kelompok individu yang tidak
ada penyakit masuk ke dalam
kelompok kontrol
Padmawati, R. (2009). Disain Penelitian. Universitas Gadjah Mada
RuAnG liNgKUp (RAsiONalISasI)
Pada umumnya, digunakan dalam penelitian yang bertujuan
untuk mengukur berapa besar peran fakto resiko dalam suatu
penyakit.

Contoh :

- Hubungan antara kasus kanker serviks dengan perilaku


seks
- Hubungan status gizi balita dengan pemakaian KB suntik
pada ibu

Pada keadaan tertentu, dapat digunakan untuk mencari


hubungan sebab akibat yang relevan pada kasus yang jarang
ditemui.
Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014.
KEleBIhaN KEkuRAnGan
● Dapat digunakan pada penyakit ● Terdapat banyak bias
yang kasusnya tidak cukup ● Hanya dapat meneliti satu
banyak seperti kasus AIDS, variabel tidak bebas
kematian perinatal dan ● Angka insidensi tidak dapat
maternal. dihitung
● Relatif murah
● Waktu penelitiannya singkat
● Termasuk penelitian yang kecil

Naseh, S. (1993). Keunggulan dan Keterbatasan Beberapa Metode Penelitian Kesehatan.


[online] Available at: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/931/1587
[Accessed 17 Feb. 2020].
coHOrT
DefINisI
● Penelitian/ Study Cohort merupakan sebuah
metode penelitian dimana subjek yang diberi
perlakuan dan difollow up (mengalami kondisi
tertentu dari waktu ke waktu) kemudian
dibandingkan dengan subjek atau kelompok
lain yang tidak terpengaruh oleh suatu
perlakuan atau kondisi tertentu

Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta:


Sagung Seto; 2014.
cONtoH
Kita ingin mencari sampel minimal pada penelitian tentang
pengaruhpemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi.
Diketahui
● Tingkat kemaknaan 95 % atau Alfa = 0,05,
● Tingkat kuasa/power 90 % atau ß=0,10,
● Outcome yang diamati adalah berat badan bayi (nilai asumsi
SD=0,94 kg)
● Estimasi selisih antara nilai mean outcome berat badan
kelompok tidak terpapar dan kelompok terpapar selama 4
bulan pertama (U1 – U2) sebesar 0,6 kg
cONtoH
● Maka perkiraan jumlah sampel tiap kelompok pengamatan,
baik terpapar atau tidak terpapar adalah:
n = 2(1,96 + 1,28)^2 (0,94)^2
(0,6)^2

= 51,5 orang atau dibulatkan: 52 orang/kelompok

Perlu diingat bahwa pada kohort kita harus menambahnya


dengan jumlah lost to follow yakni angka lepas selama
pengamatan sekitar 15 %. Pada contoh diatas, maka sampel
minimal yang diperlukan menjadi n= 52 + (52 x 0,15) = 59,8 bayi
atau dibulatkan menjadi sebanyak 60 bayi, sehingga total 120 bayi
untuk kedua kelompok tersebut
RuAnG liNgKUp
Pada studi analitik, studi cross-sectional lebih lemah dibandingkan
studi kohort atau case-control karena studi ini tidak dapat menjelaskan
faktor risiko terjadinya penyakit (kejadian).

Namun pada studi deskriptif, studi cross-sectional merupakan alat


yang sangat bagus. Hal ini disebabkan karena studi ini dapat digunakan
secara rutin untuk mendokumentasikan prevalensi dalam komunitas
perilaku kesehatan (prevalensi merokok), status kesehatan (prevalensi
vaksinasi terhadap campak), dan hasil kesehatan, terutama kondisi kronis
(hipertensi, diabetes).

U.S. DEPARTMENT OF HEALTH AND HUMAN SERVICES. (tanpa tahun).


Principles of Epidemiology in Public Health Practice. Atlanta : Centers for
Disease Control and Prevention (CDC)
KelEBihAN

● Efektif dan kuat untuk menentukan sebab


akibat
● Dapat mempelajari beberapa akibat dari
suatu paparan
● Dapat mengukur insidens dan prevalensi
KekURanGAn
● Biaya yang mahal
● Cenderung memerlukan waktu yang lama
● Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus
penyakit langka
● Peserta dapat keluar sewaktu-waktu,
menyebabkan bias
EkSpeRImeNtAL
DEfiNIsi
Penelitian eksperimen pada prisipnya
dapat didefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung
fenomena sebab akibat (causal-effect
relationship) (Sukardi 2011:179).

Metode eksperimen adalah metode


penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan (Sugiyono 2011:72).
Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014.
RuAnG lINgKup RasIoNAliSAsi
Cocok dilakukan dalam ● Untuk menyelidiki
bidang pendidikan kemungkinan
untuk melakukan hubungan sebab
inovasi sehingga dapat akibat
meningkatkan kualitas ● Selanjutnya,
pembelajaran. mengadakan
intervensi/perlakua
Hal yang dilakukan n terhadap satu
seperti : atau lebih
-menguji pengaruh kelompok
matreri, media, metode eksperimen
atau praktik pendidikan ● Hasil dibandingkan
terhadap hasil belajar. dengan kelompok
control
Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014.
KEleBIhaN KEkuRAnGan
● Memiliki keakuratan lebih baik ● Memerlukan biaya yang lebih
dibandingkan cross-sectional, mahal
studi kasus dan kohort ● Memerlukan waktu yang lebih
● Relatif dapat menciptakan lebih panjang
inovasi baru ● Hasil penelitian terkadang sulit
● Penelitian dapat dikontrol dan untuk digeneralisasi
diubah ● Terkadang penelitian terhambat
● Hubungan sebab akibat dapat oleh etik
dijelaskan lebih jelas ● Objektivitas dapat berkurang
karena nilai-nilai tertentu dapat
diubah
● Validitas terkendala
● Bergantung pada variabel
● Memiliki prosedur yang rumit
EkSpLorASi
DefINisI
Penelitian Eksploratif merupakan studi dengan
melakukan penelusuran, terutama dalam
pemantapan konsep yang akan digunakan
dalam ruang lingkup penelitian yang lebih luas
dengan jangakauan konseptual yang lebih
besar (Yusuf, 2017).
RuAnG liNgKUp RasIoNAliSAsi
Penelitian eksplorasi 1. Ingin lebih memahami
digunakan untuk penelitian masalah yang sedang
yang bersifat kualitatif. diteliti
Penelitian eksplorasi 2. Menguji kelayakan dalam
dilakukan untuk menambah penelitian/studi yang lebih
pemahaman dan wawasan mendalam
3. Mengembangkan metode
mengenai masalah yang
yang ingin dipakai untuk
sedang diteliti (Femillya
penelitian lebih mendalam
Fontessa, 2008).
(Radjab, E. et al., 2017)
Femillya Fontessa, F. (2008). bab iii metodologi penelitian. [online] Radjab, E. et al., Metodologi Penelitian Bisnis, Makassar: Universitas
lib.ui.ac.id. Available at: Muhammadiyah Makassar; 2017
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123146-6012-Analisis%20logo-Metodolo
gi.pdf [Accessed 17 Feb. 2020].
kEKurANgaN KelEBihAN
a. Penelitian tidak a. Mudah menentukan
memiliki konsep awal hubungan kausal,
b. Kurang memberi b. Relatif lebih sederhana
pemahaman yang dan mudah dilakukan,
akurat c. Variabel kontrol lebih
c. Berbatasan dengan dari 1 jenis,
etis, Membutuhkan d. Memiliki validitas yang
waktu yang lebih lama tinggi
d. Relatif lebih mahal
Sebuah studi eksplorasi persepsi profesional kesehatan
tentang komunikasi dan kolaborasi interprofesional
oleh Kim J. Verhaegh, et al tahun 2017
TujUaN WakTU daN tEMpaT
Mengidentifikasi perspektif Maret dan April 2011,
profesional kesehatan pada Academic Medical Center di
interprofesional yang ideal Amsterdam.
untuk pasien di rumah sakit
pendidikan universitas

SamPEl PenGUmPulAN daTA


1024 profesi kesehatan rumah Dengan metode focus grup,
sakit universitas Belanda sampel dibagi menjadi tiga
focus grup kecil
RefERenSI
- Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto;
2014.
- Setia, Maninder. (2016). Methodology Series Module 3: Cross-sectional Studies. Indian
Journal of Dermatology. 61. 261-264. 10.4103/0019-5154.182410.
- El-Gilany, A. (2018). What is Case Series?. Asploro Journal of Biomedical and Clinical Case
Reports, [online] 1(1). Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327449197_What_is_case_series [Accessed 17
Feb. 2020].
- Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah. [online]
Google Books. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=VnA-DwAAQBAJ&pg=PA110&dq=eksplorasi+metodolo
gi+penelitian&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjf4PmIucbgAhXZUn0KHVaHBmcQ6AEIOzAD#v=on
epage&q=eksplorasi%20metodologi%20penelitian&f=false [Accessed 17 Feb. 2020].
- Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014.
Morissan. 2017. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
- Morgenstern, H. (1995). Ecologic Studies in Epidemiology: Concepts, Principles, and Methods.
Annual Review of Public Health, 16(1), pp.61-81.
- U.S. DEPARTMENT OF HEALTH AND HUMAN SERVICES. (tanpa tahun). Principles of
Epidemiology in Public Health Practice. Atlanta : Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
- Sedgwick, P. (2014). Ecological studies: advantages and disadvantages. BMJ, 348(may02 4),
pp.g2979-g2979.
- Naseh, S. (1993). Keunggulan dan Keterbatasan Beberapa Metode Penelitian Kesehatan. [online]
Available at: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/931/1587 [Accessed 17
Feb. 2020].
- Padmawati, R. (2009). Disain Penelitian. Universitas Gadjah Mada
ThANk YOu

Anda mungkin juga menyukai