Anda di halaman 1dari 4

Rancangan Pendidikan Kesehatan Pada Lansia

Disusun Oleh:

Focus Group 2

Fanny Rahma Sary 1706038802

Syifa Fadiyah 1706038935

Yushlihah Rofiati Yusuf 1706039111

PRAKTIKUM PROMOSI KESEHATAN KELAS H

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2020
Kasus C

Hasil pengkajian di sebuah panti didapatkan data yang mengikuti kegiatan olahraga di
panti hanya 20%. Petugas pasti mengatakan bahwa lansia banyak yang tidak mengikuti
kegiatan olahraga karena malas beraktivitas, kakinya terasa kaku dan sudah tidak kuat
untuk berjalan jauh

A. Pengkajian Kebutuhan Belajar Klien


Pendidikan kesehatan merupakan sebuah program yang dilakukan untuk
mempromosikan perubahan dalam perilaku dan gaya hidup (Potter, 2013). Pendidikan
kesehatan penting dilakukan pada setiap orang yang memiliki tingkat pengetahuan
kesehatan yang rendah. Hal ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Edelman, 2018).
Proses pendidikan kesehatan membutuhkan pengkajian. Pengkajian tersebut berisikan
karakteristik klien, kebutuhan belajar klien, motivasi, gaya belajar, dan tahapan
perkembangan (Potter, 2013). Untuk itu perlu dilakukan pengkajian untuk dapat
mengetahui kebutuhan pendidikan kesehatan yang diperlukan oleh klien. Hal-hal yang
perlu dilakukan pengkajian, diantaranya yaitu:
1. Karakteristik klien: Lansia di panti
2. Motivasi belajar
Motivasi belajar pada lansia di panti dari segi perilaku terlihat kurang
memiliki perhatian yang lebih dalam belajar, karena lansia cenderung mudah lupa.
Selain itu, karena motivasi belajar lansia kurang, pengetahuan akan motivasi belajar
untuk hidup sehat tidak didapatkan. Hal ini juga terlihat dari lansia yang malas
beraktivitas dan kakinya kaku. Membuktikan bahwa klien tidak menerapkan pola
hidup banyak gerak dan lansia juga tidak mengatasi kekakuan kakinya sehingga malas
untuk beraktivitas.
3. Gaya belajar
Lansia cenderung mengarah pada gaya belajar audio visual, karena Lansia
lebih senang belajar dengan cara melihat dan mendengarkan dibandingkan dengan
menghafal.
4. Tahap perkembangan
Lansia di panti tersebut berada pada rentang usia 60 tahun keatas termasuk
dalam tahap tumbuh kembang usia lanjut.

B. Diagnosis Keperawatan

Data Masalah Keperawatan

Do: Gaya Hidup Kurang Gerak


1. Didapatkan data bahwa rata-
rata lansia mengikuti olahraga
di Panti hanya 20%
Ds:
1. Lansia mengatakan malas
untuk beraktivitas
2. Lansia mengatakan kakinya
kaku dan tidak kuat untuk
berjalan jauh

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan umum: Klien menunjukkan toleransi aktivitas

Tujuan khusus:
● Klien melakukan olahraga secara teratur
● Klien menggunakan strategi untuk menghadapi hambatan dalam olahraga
● Klien mampu mempertahankan aktivitas rutin
● Klien mampu untuk mempertahankan aktivitas fisik

D. Metode
1. Lecture
Lansia akan diberikan materi mengenai perubahan fisiologis sistem
muskuloskeletal dengan presentasi power point.
2. Demonstrasi
Lansia akan diajak untuk melakukan gerakan range of motion (ROM).
Melakukan gerakan bersama-sama dapat membuat lansia lebih mengerti dan tidak
cepat jenuh akan materi yang sedang dibahas.

3. Audiovisual materials
Klien dan keluarga diberikan materi mengenai pentingnya aktivitas
fisik bagi lanjut usia melalui video atau film. Video atau film yang digunakan dapat
berupa materi mengenai range of motion (ROM).

E. Media
Keberadaan media sangat penting pada tahap ini, dengan adanya media,
edukasi atau pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih mudah. Media yang paling
baik untuk digunakan pada kasus ini berupa:
1. Video
2. PPT

F. Evaluasi
a. Cara evaluasi
● Formatif
Dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program dan memiliki tujuan
memperbaiki pelaksanaan program dan kemungkinan adanya temuan
utama berupa masalah dalam pelaksanaan program.
● Sumatif
Dilaksanakan saat pelaksanaan program sudah selesai dan memiliki
tujuan menilai hasil pelaksanaan program dan temuan utama berupa
pencapaian apa saja dari pelaksanaan program.

b. Instrumen evaluasi
Pada pendidikan kesehatan yang dilaksanakan, kelompok memakai
evaluasi sumatif yang memiliki pertanyaan untuk evaluasi dan klarifikasi
kepada ibu dan anak, seperti:
● “Bagaimana perasaan ibu dan bapak semua setelah kita berdiskusi
banyak hal tadi?”
● “Bagaimana ibu dan bapak apakah sudah lebih paham apa saja yang
tadi kita diskusikan?”
● “Bisa ibu dan bapak sebutkan kembali apa saja cara yang bisa ibu
bapak lakukan?”
● “ ibu dan bapak bisa terus melanjutkan cara-cara yang tadi kita sudah
bicarakan dan mencoba berlatih ya”

Daftar Pustaka
Allender, J. A. (2010). Community Health Nursing: Promoting & Protecting The
Public's Health, 7th ed. China: Wolters Kluwer Health.

Edelman, C. L. (2018). Health promotion throughout the lifespan (9th ed.). Missouri:
Elsevier.

Potter, P. A. (2013). Fundamentals of nursing (8th ed.). . Missouri: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai