Anda di halaman 1dari 2

PENGKAJIAN KEBUTUHAN PROMOSI KESEHATAN KASUS E

Oleh Yushlihah Rofiati Yusuf, 1706039111, FG 4, Promosi Kesehatan-B

Kasus E menyebutkan bahwa Perawat komunitas mendapatkan data kecenderungan


terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang beralih untuk menggunakan pola diet vegetarian
karena alasan kesehatan. Diet jenis ini melibatkan pengurangan total semua produk hewani
termasuk daging, telur, keju, dan susu. Pada umumnya setelah menggunakan pola tersebut,
masyarakat mengatakan merasakan lebih sehat.
Meskipun secara umum pola makan vegetarian adalah pilihan yang bijak bagi
kesehatan, masyarakat juga tetap harus memikirkan beberapa konsekuensi tidak
mengonsumsi makanan hewani. Salah satunya adalah kekurangan beragam zat gizi penting
yang sayangnya memang hanya bisa ditemukan pada daging, atau jumlahnya sangat sedikit
pada sumber makanan nabati. Oleh karena itu perlu adanya promosi kesehatan pada
masyarakat yang menggunakan pola diet vegetarian sesuai kebutuhan promosi kesehatan.
Hal penting yang perlu dikaji dalam kebutuhan promosi kesehatan adalah
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual sehingga menciptakan
lingkungan yang mendukung, mengubah perilaku buruk, dan meningkatkan kesadaran
mengenai kesehatannya. Dalam pengkajian kebutuhan promosi kesehatan terdapat tiga hal
penting yang perlu dikaji yaitu, Faktor Predisposisi, Faktor Pemungkin, Faktor Penguat.
Faktor Predisposisi meliputi Pengkajian riwayat Masalah, Pengkajian fisik,
Pengkajian kesiapan klien untuk belajar, dan Pengkajian motivasi. Riwayat masalah pada
kasus adalah masyarakat yang kini beralih menggunakan pola diet vegetarian. Mereka pun
mengatakan merasa lebih sehat setelah menggunakan pola diet vegetarian. Kemudian perawat
perlu melakukan Pengkajian fisik. Pada kasus, masyarakat memang merasa lebih sehat,
namun perawat masih perlu mengkaji status nutrisi, status mental, kekuatan fisik masyarakat
tersebut. Pengkajian selanjutnya adalah kesiapan klien untuk belajar. Klien yang siap belajar
mungkin mencari informasi, misalnya melalui bertanya, membaca buku atau artikel. Di lain
pihak, klien yang tidak siap belajar biasanya lebih suka untuk menghindari masalah atau
situasi. Berdasarkan hal tersebut Perawat perlu mengkaji apakah masyarakat tersebut
termasuk siap menerima proses pembelajaran. Terakhir, pengkajian motivasi. Seorang
perawat ketika mengkaji motivasi dan kemampuan klien harus betul-betul mengerti
sepenuhnya tentang subjek belajar. Motivasi memang sulit untuk dikaji, mungkin dapat
ditunjukkan secara verbal atau juga secara nonverbal.
Kedua, ada Faktor pemungkin yang mencakup keterampilan serta sumber daya yang
penting untuk menampilkan perilaku yang sehat. Sumber daya dimaksud meliputi fasilitas
yang ada, personalia yang tersedia, ruangan yang ada, atau sumber-sumber lain yang serupa.
Pada kasus, perawat perlu mengkaji keterjangkauan sumber tersebut oleh masyarakat yang
menggunakan pola diet vegetarian. Bagaimana keterampilan klien untuk melakukan
perubahan perilaku perlu diketahui, karena dengan mengetahui sejauh mana klien memiliki
keterampilan pemungkin, wawasan yang bernilai bagi perencana pendidikan kesehatan dapat
diperoleh.
Ketiga, ada Faktor penguat yaitu faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan
memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tersebut bergantung kepada tujuan dan
jenis program. Di dalam pendidikan kesehatan klien di rumah sakit, misalnya, penguat
diberikan oleh perawat, dokter, ahli gizi, atau klien lain dan keluarga. Pada kasus, masyarakat
yang menggunakan pola diet vegetarian perlu disarankan untuk selalu melakukan
pemeriksaan rutin meskipun tidak sakit. Hal ini dianjurkan untuk menghindari sakit yang
lebih parah, selain itu di puskesmas masyarakat juga bisa mendapatkan informasi tentang
kesehatan.
Perawat perlu mengkaji secara cermat faktor faktor tersebut, untuk menjamin bahwa
sasaran pendidikan kesehatan mempunyai kesempatan yang maksimum untuk mendapat
umpan balik yang mendukung selama berlangsungnya proses perubahan perilaku.
Berdasarkan data yang didapatkan perawat, perawat menyimpulkan bahwa masyarakat yang
menggunakan pola diet vegetarian, perlu diberikan promosi kesehatan berupa gizi seimbang
meliputi makanan nabati dan hewani. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mampu
mencapai kesehatan optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Alimul Hidayat. (2002). Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.
Soekidjo, Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Soekidjo, Notoatmodjo. (2003). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Mubarak, dkk. (2006). Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: CV Sagung Seto. 7

Anda mungkin juga menyukai