PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN 2021 A. ANATOMI FISIOLOGI peritubular. Darah yang mengalir SISTEM PERKEMIHAN melalui sistem portal ini akan Secara anatomi sistem perkemihan dialirkan ke dalam vena, dimulai dari ginjal, ureter, kandung selanjutnya menuju vena kemih dan uretra. interlobularis, vena arkuata, vena interlobaris dan vena renalis, dan akhirnya mencapai vena cava inferior. Aliran darah keginjal sekitar 1.200 ml darah per menit, suatu volume yang sama dengan 20 – 25 persen curah jantung (5.000 ml per menit). Nefron, merupakan unit fungsional Ginjal, merupakan organ yang ginjal, terdapat kurang lebih 1 juta berbentuk seperti kacang, berwarna nefron. Setiap nefron terdiri dari merah tua, terletak di kedua sisi Kapsula Bowman, yang mengitari kolumna vertebralis, dilindungi rumbai kapiler glomerulus, oleh tulang costa dan otot2 kosta Tubulus Proksimal, Lengkung dari trauma diabgian posterior, Henle, dan Tubulus distal, yang sedangkan dianterior dilindungi mengosongkan diri ke dalam oleh bantalan usus yang tebal. Duktus Kolektivus. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri. Ginjal mendapatkan aliran dari aorta abdominal yang bercabang menjadi arteri renalis kanan dan kiri.
Korpuskulus Ginjal, Korpuskulus
ginjal terdiri dari Kapsula Bowman dan rumbai kapiler glomerulus. Glomerolus, merupakan unit Kapsula bowman merupakan suatu fungsional terkecil yang invaginasi dari tubulus proksimal. merupakan gabungan dari Kapsula bowman dilapisi oleh sel- pembuluh darah yang terkecil sel epitel, yaitu sel epitel parietal setelah arteriola renalis aferen dari dan sel-sel epitel viseral. Tiga ginjal. glomeruli bersatu faktor pada proses filtrasi dalam membentuk arteriola eferen yang kapsula bowman menggambarkan kemudian bercabangcabang integrasi ketiga faktor tersebut membentuk sistem portal kapiler yaitu: Tekanan osmitik (TO). yang mengelilingi tubulus dan Tekanan yang dikeluarkan oleh air kadang-kadang disebut kapiler (sebagai pelarut) pada membrane semipermeabel sebagai usaha mempengaruhi sel-sel untuk menembus membrane jukstaglomerulus sehingga semipermeabel ke dalam area yang meningkatkan pengeluaran renin. mengandung lebih banyak molekul Tetapi penurunan kadar natrium yang dapat melewati membrane dalam tubulus tidak dapat semipermeabel. Pori-pori dalam menurunkan pengeluaran renin, kapiler glomerulus membuat karena kadar natrium dalam tubulus distal normalnya cukup membrane semipermeabel rendah. Juga ada bukti, bahwa memungkinkan untuk melewati sistem saraf simpatis dan yang lebih kecil dari air tetapi katekolamin dapat mempengaruhi mencegah molekul yang lebih sekresi renin. besar misalnya protein dan plasma. Tekanan hidroststik (TH). Sekitar Sistem renin angiotensin, 15 mmHg dihasilkan oleh adanya Pengeluaran renin dari ginjal akan filtrasi dalam kapsula dan mengakibatkan pengubahan angiotensinogen menjadi berlawanan dengan tekanan angiotensin I. Angiotensin I hidrostatik darah. Filtrasi juga kemudian diubah menjadi mengeluarkan tekanan osmitik 1-3 angiotensin II oleh suatu enzim mmHg yang berlawanan dengan konversi (Converting Enzyme) osmitik darah. yang ditemukan di dalam kapiler Perbedaan tekanan osmitik paru-paru. Angiotensin II plasma dengan cairan dalam meningkatkan tekanan darah kapsula bowman mencerminkan melalui efek vasokonstriksi perbedaan kosentrasi protein, arteriola perifer dan merangsang perbedaan ini menimbulkan pori- aldosteron. Peningkatan kadar pori kapiler mencegah protein aldosteron akan merangsang plasma untuk difiltrasi. reabsorbsi natrium (Na+) Aparatus Jukstagromerolus, mengakibatkan peningkatan Terdapat dua teori penting reabsorbsi air, dengan demikian mengenai pengaturan pengeluaran volume plasma akan meningkat. renin. Menurut teori pertama, sel- Peningkatan volume plasma ikut sel jukstaglomerulus berfungsi berperan dalam peningkatan sebagai baroreseptor (sensor tekanan darah yang selanjutnya tekanan) yang sensitif terhadap akan mengurangi iskemia ginjal. aliran darah melalui arteriola Fisiologi ginjal, Fungsi ginjal: aferen. Penurunan tekanan arteria Mengatur volume air (cairan dalam akan merangsang peningkatan tubuh). Mengatur keseimbangan granularitas sel-sel osmitik dan mempertahankan jukstaglomerulus sehingga keseimbangan ion yang optimal mengeluarkan renin. Menurut teori dalam plasma (keseimbangan kedua, sel-sel makula densa tubulus elektrolit). Mengatur keseimbangan distal bertindak sebagai asam-basa cairan tubuh bergantung kemoreseptor yang sensitif pada apa yang dimakan, campuran terhadap natrium dari cairan makanan menghasilkan urine yang tubulus. Peningkatan kadar natrium bersifat agak asam, pH kurang dari dalam tubulus distal akan 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism protein. Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam lain-lain, yang diteruskan ke urat, kreatinin) zat-zat toksik, obat- tubulus ginjal. obatan, hasil metabolism 2. Proses reabsorpsi, Proses ini hemoglobin dan bahan kimia asing terjadi penyerapan kembali (pestisida). Fungsi hormonal dan sebagian besar glukosa, metabolisme. Ginjal menyekresi natrium, klorida, fosfat, dan ion hormon renin yang mempunyai bikarbonat. Prosesnya terjadi peranan penting mengatur tekanan secara pasif yang dikenal darah (sistem renin angiotensin oblogator reabsorpsi terjadi aldesteron) membentuk pada tubulus atas. Sedangkan eritripoiesis mempunyai peranan pada tubulus ginjal bagian penting untuk memproses bawah terjadi kembali pembentukan sel darah merah penyerapan natrium dan ion (eritropoiesis). bikarbonat. Bila diperlukan Uji fungsi ginjal terdiri dari: akan diserap kembali ke dalam Uji protein (albumin), Bila ada tublus bagian bawah. kerusakan pada glomerulus atau Penyerapannya terjadi secara tubulus, maka protein dapat bocor aktif dikenal dengan reabsorpsi dan masuk ke urine. fakultatif dan sisanya dialirkan Uji konsentrasi ureum darah, pada papilla renalis. Bila ginjal tidak cukup 3. Proses sekresi, Sisanya mengeluarkan ureum maka ureum penyerapan urine kembali yang darah naik di atas kadar normal 20- terjadi pada tubulus dan 40 mg%. diteruskan ke piala ginjal Uji konsentrasi, Pada uji ini selanjutnya diteruskan ke ureter dilarang makan dan minum selama masuk ke vesika urinaria. 12 jam untuk melihat sampai berapa tinggi berat jenis naiknya. Proses pembentukan urin, Urine berasal dari darah yang di bawa arteri renalis masuk kedalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. Ada tiga tahap pembentukan urine: 1. Proses filtrasi, Terjadi di Ureter, Terdiri dari 2 saluran pipa, glomerulus, proses ini terjadi masing–masing bersambung dari karena permukaan aferen lebih ginjal ke kandung kemih (vesika besar dari permukaan eferen urinaria), panjangnya ± 25-30 cm, maka terjadi penyerapan darah. dengan penampang ± 0,5 cm. Sedangkan sebagian yang Ureter sebagian terletak dalam tersaring adalah bagian cairan rongga abdomen dan sebagian darah kecuali protein. Cairan terletak dalam rongga pelvis. yang tersaring ditampung oleh Vesika urinaria (kandung simpai bowman yang terdiri kemih), dapat mengembang dan dari glukosa, air, natrium, mengempis seperti balon karet, klorida, sulfat, bikarbonat dan terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut Anamnese, pada anamnesis yang dikelilingi oleh otot yang tanyakan kepada pasien mengenai kuat, berhubungan dengan frekuensi berkemih, warna urin, ligamentum vesika umbilikalis apakah ada kencing darah atau medius. kencing nanah, apakah sering Uretra, Uretra merupakan saluran terbangun dimalam hari untuk BAK, sempit yang berpangkal pada apakah BAK sendiri tanpa sadar. kandung kemih yang berfungsi Apakah ada keluhan nyeri saat menyalurkan air kemih keluar. buang air kecil, riwayat trauma, Proses miksi, Mikturisis adalah riwayat operasi,riwayat penyakit peristiwa pembentukan urine. terdahulu Karena dibuat di dalam, urine Pemeriksaan fisik: mengalir melalaui ureter ke Inspeksi, bentuk abdomen simteris, kandung kencing. Keinginan namun dalam keadaan kandung membuang air kecil disebabkan kemih terisi penuh dan ada penambahan tekanan di dalam gangguan BAK biasanya supra kandung kencing, dan tekanan ini pubic pasien terlihat menonjol, atau di sebabkan isi urone di dalamnya. adanya masa pada organ. Hal ini terjadi bila tertimbun 170 Auskultasi, dengarkan Abdominal sampai 230 ml. mikturisi adalah Bruits and Friction Rubs: Jika gerak reflek yang dapat pasien memiliki tekanan darah dikendalikan dan ditahan oleh tinggi, dengarkan di epigastrium dan pusat-pusat persarafan yang lebih di setiap kuadran atas untuk tinggi pada manusia. Gerakannya mengetahui adanya bruit. ketika ditimbulkan kontraksi otot pasien duduk, dengarkan juga di abdominal yang menambah sudut costovertebra. Bruit tekanan di dalam rongga abdomen, epigastrium yang terbatas pada dan berbagai organ yang menekan sistol dapat terdengar secara normal. kandung kencing membantu Sebuah bruit di garis midclavicular mengkosongkannya. Kandung yang memiliki sistolik dan diastolik kencing dikendalikan saraf pelvis komponen sangat dikaitkan dengan dan serabut saraf simpatis dari Stenosis arteri ginjal sebagai pleksus hipogastrik. penyebab hipertensi. Ciri urin normal, Jumlahnya rata- Perkusi, bila ada keluhan nyeri rata 1-2 liter sehari, tetapi beda- abdomen lakukan perkusi ginjal beda sesaui jumlah cairan yang dengan lembut dengan cara gunakan dimasukan. Warnanya bening perkusi kepalan tangan. Tempatkan oranye pucat tanpa endapan, tetapi bola satu tangan di sudut adakalanya jenjot lendir tipis costovertebral dan pukul dengan tanpak terapung di dalamnya. permukaan ulnaris kepalan tangan Baunya tajam. Reaksinya sedikit Anda. Menggunakan kekuatan yang asam terhadap lakmus dengan pH cukup untuk menyebabkan guci atau rata-rata 6. Berat jenis berkisat dari bunyi gedebuk yang terlihat tetapi 1,010 sampai 1,025 tidak menyakitkan pada orang normal B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN Palpasi ginjal Kanan, gunakan tangan kiri Anda untuk mengangkat dari belakang, dan tangan kanan untuk merasakan jauh di kuadran kiri atas. Lanjutkan seperti Palpasi, dilakukan untuk sebelumnya. mengetahui pembesaran ginjal. Ginjal kanan yang normal mungkin Palpasi Ginjal Kiri.Tempatkan teraba, terutama pada orang yang tangan kanan pemeriksa di belakang kurus dan relaks. pasien, tepat di bawah dan sejajar Palpasi Kandung Kemih, Pada dengan rusuk ke-12, palpasi, kubah kandung kemih yang dengan ujung jari hanya mencapai buncit terasa halus dan bulat bila sudut costovertebral. Angkat, coba kandung kemih terisi penuh dengan menggeser ginjal ke anterior. urin. Tempatkan tangan kiri dengan C. PEMERIKSAAN PENUNJANG lembut di kiri atas kuadran, lateral SISTEM PERKEMIHAN dan sejajar dengan otot rektus. Urinalisa, bertujuan untuk Minta pasien untuk menarik napas menegakan diagnosisi pada sistem dalam. Pada puncak inspirasi, tekan perkemihan misalkan ISK, penyakit tangan kiri pemeriksa dengan kuat diabetik adanya glukosa dalam urin, dan atau keton dalam urin sbgai tanda jauh ke dalam kuadran kiri atas, dari ketoasidosis diabetikum. Pada tepat di bawah batas kosta, dan wanita biasanya urin digunakan cobalah untuk "tangkap" ginjal di untuk mendetksi kehamilan. antara kedua tangan pemeriksa. Tes urin juga dilakukan untuk Minta pasien untuk mendeteksi apakah sesorang menghembuskan nafas perlahan mengkonsumsi NAPZA atau tidak. keluar dan kemudian berhenti Ureum Creatinin: Menilai fungsi bernapas sebentar. Perlahan ginjal. lepaskan tekanan tangan kiri Hormon paratiroid: biasanya pada pemeriksa, pada saat yang sama pasien gagal ginjal, paratiroid merasakan ginjal meluncur kembali hormon meningkat ke posisi ekspirasinya. Jika ginjal Usg Ginjal, untuk menentukan teraba, gambarkan ukuran, kontur, apakah ada pembesaran ginjal, dan apa saja kelembutan. Normal tumor renal, kelainan pada arteri pada Ginjal kiri jarang teraba. renalis, batu ginjal, batuh saluran kemih, adanya trauma pada saluran kemih. Rontgen Ginjal, untuk menentukan perubahan anatomi area ginjal/sepanjang ureter. BNO IVP, untuk menilai anatomi dan fungsi dari ginjal
D. REFERENCE Hawks, J. &. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika.