2 dalam teks untuk menentukan curah hujan dari badai petir jika kelembaban
keluar pada ketinggian 5 km. Berapa persentase kelembaban yang masuk sekarang diendapkan?
Jawab
Dari tabel, qV2 = 0,0002 kg / kg; nilai untuk pa, dan qV {diambil sebagai rata-rata antara 0 dan 1,5 km:
pai = (1,16 + 1,02) / 2 = 1,09 kg / m3, dan qVl = (0,0261 + 0,0160) / 2 = 0,021 kg / kg. Mengganti
menjadi (3.3.10):
I= 2.721184E-05 m/s
I= 9.7962632527 cm/h
Laju aliran massa curah hujan diberikan oleh mp = pwiA, di mana A = (IT / 4) D2 = (TT / 4) X 50002 =
1,96 x 10^7 m2 dan pw = 1000 kg / m3; mp = 1000 x 2,72 x 10 "5 x 1,96 x 10^7 = 5,34 x 10^5 kg / s.
mv1 = (ρaqvVΔz)1πD
= 539059.5 kg/s
%= mp x 100 %
mv1
= 99.061421 %
3.4.4
Data curah hujan tambahan berikut dicatat pada pengukur 1-WLN di Austin, Texas, pada 24 Mei
1981. Plot hyetograph curah hujan. Hitung dan plot hyetograph curah hujan kumulatif. Hitung
kedalaman maksimum dan intensitas curah hujan selama 5, 10, 30, 60, 90, 120 menit untuk badai ini.
Bandingkan hasilnya selama 30, 60, dan 120 menit dengan nilai yang diberikan pada Tabel 3.4.1
untuk pengukur 1-Bee dalam badai yang sama. Pengukur mana yang mengalami curah hujan lebih
parah?
Jawab
Dari perbandingan data di atas dapat kita lihat yang mengalami hujan lebih parah adalah wilayah
yang ditunjukkan oleh tabel 3.4.1
3.4.5 Bentuk cekungan drainase dapat diperkirakan oleh poligon yang simpulnya terletak pada koordinat
berikut: (5,5), (-5,5), (—5, -5), (0, —10 ), dan (5, -5). Jumlah hujan badai dicatat oleh sejumlah
pengukur hujan yang terletak di dalam dan di dekat cekungan sebagai berikut:
Gage number Koordinat Recorder rainfall
1 (7, 4) 62
2 (3, 4) 59
3 (-2, 5) 41
4 (-10, 1) 39
5 (-3, -3) 105
6 (-7, -7) 98
7 (2, -3) 60
8 (2, -10) 41
9 (0, 0) 81
Semua koordinat dinyatakan dalam kilometer. Tentukan curah hujan rata-rata di cekungan dengan
(a) metode rata-rata aritmatika, (b) metode Thiessen, dan (c) metode isohyetal. Petunjuk: Untuk
metode Thiessen, mulailah dengan menggambar poligon di sekitar pengukur 9, kemudian gambar
poligon di sekitar pengukur 2, 3, 5, dan 7; untuk metode isohyetal, gambarkan isohyets dengan curah
hujan maksimum pada punggungan yang membentang dari barat daya ke timur laut melalui (—3, -3).
Jawab
P2 59
P3 41
P5 105
P7 60
P9 81
b. Metode Thiessen
Curah
Stasiun Curah
hujan Area (Km2
atau Mi2) hujan x
Area
P2 59 20 1180
P3 41 20 820
P5 105 30 3150
P7 60 40 2400
P9 81 15 1215
125 8765
c. Metode Isohyetal
Curah
Stasiun Curah
hujan Curah
Area enclosed hujan x
hujan rata
Area
3 31 93
P1 62
9 60.5 544.5
P2 59
12 50 600
P3 41
17 61 1037
P9 81
19 70.5 1339.5
P7 60
23 82.5 1897.5
P5 105
18 72 1296
P4 39
12 68.5 822
P6 98
11 69.5 764.5
P8 41
1 45 45
125 8439
3.4.6
Hitung curah hujan rata-rata di atas daerah drainase pada Gambar 3.4.3 jika stasiun pengukur P2
dipindahkan ke P'2 menggunakan (a) metode rata-rata aritmatika, (b) metode Thiessen, dan (c)
metode isohyetal.
Jawab
a. metode rata rata aritmatik
Stasiun Curah
hujan
P3 30
P4 40
P5 50
b. Metode Thiesen
Curah
Stasiun hujan
Curah
Area (Km2 hujan x
atau Mi2) Area
P1 10 0.22 2.2
P2 20 1.35 27
P3 30 1.25 37.5
P4 40 2.77 110.8
P5 50 3.55 177.5
9.14 355
c. Metode isohyetal
Area
Stasiun Curah
enclosed Curah hujan
rata hujan x
Area
0.06 5 0.3
10
0.34 15 5.1
20
4.31 25 107.75
30
3.01 35 105.35
40
1.22 45 54.9
50
0.2 53 10.6
9.14 284
3.4.7 Empat pengukur hujan yang terletak di dalam area persegi panjang dengan empat sudut di (0,0),
(0,13), (14,13), dan (14,0) memiliki koordinat berikut dan curah hujan yang dicatat:
Reingage Rainfall
Location (in)
(2,9) 0.59
(7,11) 0.79
(12,10) 0.94
(6,2) 1.69
Semua koordinat dinyatakan dalam mil. Hitung curah hujan rata-rata di daerah tersebut dengan
metode Thiessen.
Jawab
Curah
Stasiun Curah
hujan
Area (Mil^2) hujan x
Area
P1 0.59 40 23.6
P2 0.79 35 27.65
P3 0.94 50 47
P4 1.69 57 96.33
182 194.58