Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Konsultansi
Konsultansi Perencanaan RSUD Wilayah Timur
Tahun Anggaran 2019

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan
yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit sebagai suatu lembaga social
yang merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional, yang
mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh
individu masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di
rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan.

Kebijakan nasional itu kemudian diteruskan ke tingkat daerah baik di wilayah


provinsi maupun kabupaten/kota. Di Kota Depok, kebijakan pembangunan
kesehatan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) termasuk dalam salah satu program unggulan yaitu Smart Healthy City
dalam program unggulan ini Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian
pengembangan Daerah Kota Depok menurunkan beberapa program salah satunya
penambahan Rumah Sakit di Wilayah Timur.

Terkait dengan hal ini, dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan kesehatan
kepada masyarakat Kota Depok, Pemerintah Daerah berencana melakukan
Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa Pembangunan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Type C. Untuk mencapai kondisi itu pula maka dalam
melaksanakan pembangunannya diperlukan suatu perencanaan yang terpadu, dari
melakukan studi-studi hingga perencanaan detail desain yang dilanjutkan dengan
pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik guna memperoleh hasil yang maksimal
nantinya.

Rumah Sakit Kelas C merupakan sarana pelayanan kesehatan umum tingkat


kabupaten/ kota yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis 4
(empat) spesialistik dasar dan 4 (empat) spesialistik penunjang. Dalam rangka
mencapai kualitas dan kemampuan pelayanan medis pada Rumah Sakit Kelas C ini,
maka harus didukung dengan sarana dan prasarana rumah sakit yang terencana,
baik dan benar.

Rumah sakit harus memenuhi persyaratan teknis sarana dan prasarana rumah
sakit yang menunjang pelayanan kesehatan. Keseluruhan persyaratan tersebut
harus direncanakan sesuai dengan standard dan kaidah-kaidah yang berlaku.
Adapun secara umum yang dimaksud dengan sarana adalah segala sesuatu hal
yang menyangkut fisik gedung/ bangunan serta ruangan. Sedangkan prasarana
adalah segala sesuatu yang membuat sarana tersebut dapat berfungsi seperti
pengadaan air bersih, listrik, instalasi air limbah dan lain-lain.

Persyaratan teknis prasarana rumah sakit meliputi persyaratan, ventilasi, listrik, air
bersih, drainase, pengolahan limbah, sistem proteksi terhadap bahaya kebakaran,
sistem komunikasi, sistem tata suara, pencahayaan, sistem gas medis, sarana
transportasi vertikal (ramp dan tangga serta lift),dan sebagainya.

2. Maksud dan Tujuan a. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi Penyedia Jasa
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan RSUD Wilayah Timur Kota Depok yang
memuat masukan proses dan keluaran yang harus diperhatikan dan dipenuhi
serta dipresentasikan ke dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan,
diharapkan Penyedia jasa dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan
baik untuk menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan oleh
pemerintah.
b. Adapun tujuannya adalah sebagai acuan rencana pembangunan rumah sakit
dimana pengembangan pelayanan kesehatan, manajemen maupun sarana dan
prasarana rumah sakit di masa mendatang sudah didasarkan sistem zonasi
yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat. Tujuan khusus Perencanaan Pembangunan RSUD Wilayah Timur
Kota Depok adalah :
1. Memberikan acuan bagi pelaksanaan perencanaan pengembangan rumah
sakit kedepannya;
2. Memberikan suatu sarana yang mampu mendukung kelancaran kerja dan
produktivitas kinerja rumah sakit yaitu :
2.1. Mempunyai pegangan dalam melaksanakan pengembangan
Rumah Sakit secara benar dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
2.2. Sebagai dasar dalam keterpaduan antara rencana pengembangan
program pelayanan kesehatan dengan rencana pengembangan
fisik yang mengakomodasi kawasan rumah sakit, yang dapat
diandalkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang;
2.3. Sebagai dasar bagi arah pengembangan fisik, sekaligus sebagai
kerangka dasar bagi pengembangan bangunan serta infrastruktur
di lingkungan RSUD Wilayah Timur Kota Depok;

2.4. Merencanakan pentahapan pengembangan fisik, dikaitkan dengan


ketersediaan Dana dan Kebutuhan masyarakat.
3. Sasaran
Sasaran Penyusunan dokumen perencanaan yang memenuhi kebutuhan, persyaratan dan
peraturan yang berkaitan dengan pembangunan yang dapat menjadi pedoman
dalam pelaksanaan pembangunan yang terintegrasi dengan baik sesuai yang
ditentukan oleh Pemberi Tugas.

4. Lokasi Kegiatan RSUD Wilayah Timur berada di depan Perumahan Permata Cimanggis berupa
Lahan Kosong di Jalan Raya Tapos Rt 05 RW 04 Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan
Tapos. Secara geografis, lokasi memenuhi syarat untuk pembangunan gedung
RSUD dengan kondisi lahan tidak ditepi lereng yang rawan tanah longsor, tidak
dekat anak sungai/sungai / badan air yang dapat mengikis pondasi, tidak di
daerah rawan banjir serta tidak dekat SUTT dan SUTET dengan kontur tanah
berupa dataran rata.

Batas wilayah lokasi Rumah sakit ini adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara (Kanan RS) : Tanah Kosong
Sebelah Selatan dan Timur ( Kiri dan Belakang RS) : Permukiman Penduduk
Sebelah Barat (Depan RS) : Jalan Raya Tapos dan
Perumahan Permata Cimanggis

Gambar Lokasi RSUD Wilayah Timur


Gambar Peta Bidang Lahan (Sumber
(Sumber Bidang Pertanahan Disrumkim)
Penampakan Foto Udara Lokasi RSUD Wilayah Timur

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kota Depok Tahun
Tahun 2019
Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok

6. Nama Pemberi Pemberi Tugas : Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok
Tugas Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung RSUD Wilayah Timur
Jenis Kegiatan : Perencanaan Pembangunan / Rehabilitasi Gedung Kesehatan

Data Penunjang1

7. Data Dasar
Dasar a. Data Kegiatan
b. Peta Bidang (Luas lahan 9.811 m2)
c. Studi Kelayakan RSUD Kota Depok Wilayah Timur
d. Master Plan RSUD Kota Depok Wilayah Timur

8. Konsep Bangunan 1. Bentuk Denah bangunan Rumah Sakit sedapat mungkin simetris guna
mengantisipasi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa.
2. Massa bangunan rumah sakit harus mempertimbangkan sirkulasi udara
dan pencahayaan, kebisingan, kenyamanan ,keselarasan dan keseimbangan
dengan lingkungan dan keselamatan terhadap bahaya kebakaran.
3. Perencanaan bangunan rumah sakit harus mengikuti Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang meliputi persyaratan :
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
c. Koefisien Daerah Hijau (KDH)
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Pagar (GSP)
Ketentuan besarnya GSB dan GSP harus mengikuti ketentuan yang
diatur dalam RTBL atau peraturan daerah setempat.

1 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Berdasarkan Informasi Tata Ruang, sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Depok Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Depok Tahun 2012-2032, lahan tersebut termasuk dalam peruntukan
Perumahan kepadatan Rendah dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
paling tinggi 45%, Koefisien Lantai Bangunan (KLB) paling tinggi sebesar 4
dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) paling rendah sebesar 25%.
4. Memenuhi persyaratan Peraturan Daerah setempat (tata kota yang
berlaku).
5. Penentuan pola pembangunan rumah sakit baik vertikal maupun
horizontal, disesuaikan dengan pelayanan kesehatan yang diinginkan
rumah sakit, kebudayaan daerah setempat, kondisi alam daerah setempat,
lahan yang tersedia dan kondisi keuangan manajemen rumah sakit.

Dalam pemilihan metode pembangunan perlu mempertimbangkan lahan yang ada


dan meminimalkan dampak proses pembangunan pada kegiatan masyarakat
sekitar.

9. Standar Teknis 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
2. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14/ PRT /M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nomor :
02/PRT/M/2015, tanggal 24 Februari 2015, tentang Bangunan Gedung Hijau;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 26/PRT/M/2008, tanggal 30
Desember 2008, tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
8. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Bangunan dan Izin Mendirikan
Bangunan;
9. Peraturan Wali Kota Depok Nomor 12 Tahun 2015 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Perizinan Pembangunan dan Pemanfaatan Pembangunan;
10. Peraturan Wali Kota Depok Nomor 27 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pengajuan Izin Pemanfaatan Ruang dan Pengesahan Rencana Tapak (Site Plan);
11. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007;
12. SNI 1726:2012 terkait tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung;
13. Peraturan SOP Teknis Perencanaan Pembangunan Ruang Publik Milik
Pemerintah Kota Depok yang Responsif Gender Nomor 640/553/Taba/2017
tanggal 09 Oktober 2017;

10. Kriteria Perancangan Secara umum ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembangunan
seluruh fasilitas di RSUD Wilayah Timur, yaitu:

A. Lokasi Rumah Sakit


1. Aksesibilitas untuk jalur transportasi dan komunikasi
Akses utama dari jalan raya tapos menuju lokasi lahan memiliki jalan yang
lebar ± 9 m sehingga perlu diperluas supaya pintu masuk/keluar mobil,
motor, pejalan kaki, mobil pemadam kebakaran dan akses masuk khusus
ke Instalasi Gawat Darurat dapat terpenuhi sesuai persyaratan rumah sakit.
2. Fasilitas parkir.
Perancangan dan perencanaan prasarana parkir di RS sangat penting,
karena prasarana parkir dan jalan masuk kendaraan akan menyita banyak
lahan. Perhitungan kebutuhan lahan parkir pada RS idealnya adalah 1,5
2 2 1
s/d 2 kendaraan/tempat tidur (37,5m s/d 50m per tempat tidur) atau
menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi daerah setempat. Tempat
parkir harus dilengkapi dengan rambu parkir.
Kebutuhan fasilitas parkir yang perlu disediakan oleh RSUD Wilayah
Timur Kota Depok adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan parkir penunjang (Rawat Inap dan Rawat Jalan)
b. Kebutuhan parkir manajemen/pegawai
c. Kebutuhan parkir ambulance dan kendaraan jenazah
3. Tersedianya utilitas publik.
Rumah sakit membutuhkan air bersih, pembuangan air kotor/limbah,
listrik, dan jalur telepon. Pengembang harus membuat utilitas tersebut
selalu tersedia.
4. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Setiap RS harus dilengkapi dengan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan antara lain :
a. Studi Kelayakan Dampak Lingkungan yang ditimbulkan oleh RS
terhadap lingkungan disekitarnya, hendaknya dibuat dalam bentuk
implementasi AMDAL.
b. Fasilitas pengelolaan limbah padat infeksius dan non–infeksius
(sampah domestik).
c. Fasilitas pengolahan limbah cair (Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL); Sewage Treatment Plan (STP); Hospital Waste Water Treatment
Plant (HWWTP)). Untuk limbah cair yang mengandung logam berat
dan radioaktif disimpan dalam kontainer khusus kemudian dikirim ke
tempat pembuangan limbah khusus daerah setempat yang telah
mendapatkan izin dari pemerintah.
d. Fasilitas Pengelolaan Limbah Cair ataupun Padat dari Instalasi
Radiologi.
e. Fasilitas Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant) yang
menjamin keamanan konsumsi air bersih rumah sakit, terutama pada
daerah yang kesulitan dalam menyediakan air bersih.
5. Bebas dari kebisingan, asap, uap dan gangguan lain.
6. Perencanaan dan Pengembangannya.
Hal ini sebaiknya dipertimbangkan apabila ada rencana pembangunan
bangunan baru. Review perencanaan dilaksanakan setiap 5 tahun.

B. Program Ruang dan Fungsi


Program kebutuhan ruang disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit
Umum Daerah Wilayah Timur Kelas C. Berdasarkan Permenkes No.24 Tahun
2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit,
perhitungan perkiraan kebutuhan total luas lantai bangunan untuk rumah
sakit umum kelas C minimal 60 m2 / tempat tidur dan luas lahan parkir
dengan kebutuhan 37,5-50 m2/ tempat tidur sehingga luas lahan yang
dibutuhkan ± 9000 m2 (sudah termasuk 30% untuk kebutuhan selasar dan
lain-lain). Berdasarkan ruang dan fungsi yang dibutuhkan dengan merujuk
kepada Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tahun 2014 bahwa
bangunan/ruang yang dibutuhkan adalah :

Tabel A. Ruang dan Fungsi RSUD Wilayah Timur


No. Ruang Dan Fungsi
1 Bangunan/Ruang Gawat Darurat
2. Bangunan /Ruang Rawat Jalan
3. Bangunan/Ruang Rawat Inap
4. Bangunan/Ruang Bedah
5. Bangunan/Ruang Rawat Intensif
6. Ruang Isolasi
7. Ruang Penyimpanan Peralatan dan Barang Bersih
8. Ruang Perawatan
9. Ruang Staf Dokter
10. Ruang Tunggu Keluarga Pasien
11. Bangunan/Ruang Isolasi
12. Bangunan/Ruang Radiologi
13. Bangunan/Ruang Laboratorium Klinik
14. Bangunan/Ruang Farmasi
15. Bangunan/Ruang Gizi
16. Bangunan/Ruang Rehabilitasi Medik
17. Bangunan/Ruang Pemeliharaan Sarana Prasarana
18. Bangunan/Ruang Pengelolaan Limbah
19. Ruang Sterilisasi
20. Bangunan/Ruang Laundry
21. Bangunan/Ruang pemulasaran Jenazah
22. Bangunan/Ruang Administrasi
23. Bangunan/Ruang Gudang
24. Bangunan/Ruang Sanitasi
25. Bangunan/Rumah Dinas& Asrama
26. Ambulan
27. Ruang Komite Medis
28. Ruang PKMRS
29. Ruang Perpustakaan
30. Ruang Jaga Koass
31. Ruang Pertemuan
32. Ruang Diklat
33. Ruang Diskusi
34. Skill Lab dan Audiovisual
35. Sistem Informasi Rumah Sakit
36. Sistem Dokumentasi Medis Pendidikan
37. Listrik
38. Air
39. Gas Medis
40. Limbah Cair
41. Limbah Padat
42. Penanganan Kebakaran
43. Komunikasi
Sumber: PERMENKES No.56 Tahun 2014

C. Program Layanan
Mengacu pada Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit, bahwa pelanyanan yang diberikan oleh Rumah Sakit
Umum Kelas C paling sedikit meliputi:

Tabel B.1. Jenis Layanan RSUD Wilayah Timur Kota Depok


No. Jenis pelayanan
1. Pelayanan medic, paling sedikit terdiri dari :
I. Pelayanan gawat darurat, harus diselenggarakan 24 (dua puluh
empat) jam sehari secara terus menerus
II. Pelayanan medic umum, meliputi:
a. Pelayaan medic Dasar
b. Pelayanan Medik Gigi
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
d. Pelayanan keluarga Berencana
III. Pelayanan medik spesialis dasar, meliputi;
a. Penyakit dalam
b. Kesehatan anak
c. Bedah
d. Obstetri dan ginekologi
IV. Pelayanan medik spesialis penunjang, meliputi:
a. Anestesiologi
b. Radiologi
c. Patologi klinik
V. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut. Paling sedikit
berjumlah 1 (satu) pelayanan yang meliputi:
a. Bedah mulut/ Konservasi/ Orthodonti/ Periodonti/
Prosthodonti/ Pedodonsi/ Penyakit mulut
2. Pelayanan kefarmasian, meliputi:
I. Pengelolaan sedian farmasi
II. Alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
III. Farmasi klinik

3. Pelayanan keperawatan dan kebidanan, meliputi:


I. Asuhan Keperawatan
II. Asuhan Kebidanan

4. Pelayanan penunjang klinik, meliputi:


I. Bank Darah
II. Perawatan intensif untuk semua golongan umur dan jenis
penyakit
III. Gizi
IV. Sterilisasi instrument
V. Rekam medic

5. Pelayanan penunjang non klinik, meliputi:


I. Loundry/Linen
II. Jasa Boga/Dapur
III. Teknik dan Pemeliharaan fasilitas
IV. Pengelolaan limbah
V. Gudang
VI. Ambulans
VII. Sistem Informasi dan komunikasi
VIII. Pemularan jenazah
IX. Sistem penanggunalan kebakaran
X. Pengelolaan gas medic
XI. Pengelolaan air bersih

Sumber : Permenkes 56 Tahun 2014 dan Hasil Olah

Jenis Layanan Unggulan (SBU) adalah Diabetes Melitus, Jantung dan Ginjal.
Kamar rawat inap bersistemkan module (dapat dikembangkan).

Tabel B.2. Pelayanan Rawat Inap


Jenis RSUD Type C
Perawatan Kelas III 30%
Perawatan Intensif 5%

Sumber : Permenkes No 56 tahun 2014

D. Peralatan Medik dan Non Medik


Menurut Permenkes Nomor 56 tahun 2014, peralatan yang harus tersedia di
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C harus memenuhi standard sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, paling sedikit terdiri dari:
1. Peralatan medis untuk instalasi gawat darurat;
2. Peralatan medis untuk rawat jalan;
3. Peralatan medis untuk rawat inap;
4. Peralatan medis untuk rawat intensif;
5. Peralatan medis untuk rawat operasi;
6. Peralatan medis untuk persalinan;
7. Peralatan medis untuk radiologi;
8. Peralatan medis untuk laboratorium klinik;
9. Peralatan medis untuk pelayanan darah;
10. Peralatan medis untuk rehabilitasi medik;
11. Peralatan untuk farmasi, instalasi gizi dan kamar jenazah.

E. Sistem informasi
Sistem informasi harus ditunjang oleh hardware dan software yang dapat
mengintegrasikan informasi terkait pelayanan dan keuangan. Sehingga
manajemen dapat membuat keputusan secara akurat dan cepat berdasarkan
data-data dari sistem informasi yang ada. Sistem informasi yang paperless
adalah diutamakan sehingga akan dapat lebih mengefisiensikan setiap layanan
yang diberikan.

10. Referensi Hukum 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
2. Keputusan Wali Kota Depok tentang Standar Satuan Harga Barang dan Jasa
Kota Depok TA 2019;
3. DPA Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok Tahun Anggaran 2019;

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Ruang lingkup pekerjaan perencanaan yang menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana adalah membantu Dinas Perumahan dan Permukiman Pemerintah Kota
Depok dalam perencanaan teknis untuk memenuhi target kualitas, kuantitas,
waktu dan biaya yang ditetapkan. Perencanaan teknis dilakukan dengan
penyusunan rencana teknis yang meliputi :
a. Konsepsi Perancangan meliputi data dan informasi, analisis, dasar
pemikiran, pertimbangan perancangan, program ruang, skema rencana
teknis serta sketsa gagasan.
b. Pra Rancangan digunakan untuk mendapatkan pola dan gubahan bentuk
rancangan yang tepat waktu, biaya yang paling ekonomis, sesuai dan
pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan, selaras dan terpadu
terhadap ketentuan tata ruang untuk perizinan. Pra rancangan meliputi
pola arsitektur yang diwujudkan alam gambar pra rancangan rencana
massa bangunan gedung,rencana tapak, denah, tampak bangunan gedung,
desain tiga dimensi, diagram, perkiraan luas lantai, informasi penggunaan
bahan, sistem kontrstruksi, biaya waktu pelaksanaan pembangunan dan
penerapan prinsip bangunan gedung hijau.
c. Pengembangan rancangan meliputi uraian konsep dua dimensi dan tiga
dimensi, konsep perhitungan, konsep ektrikal dan mekanikal.
d. Rancangan detail meliputi gambar detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas, lansekap, Rencana Kerja dan Syarat ( RKS ), Rician Rencana
Anggaran Biaya ( RAB ), Laporan hasil perhitungan struktur, laporan
penyelidikan tanah.
e. Pengawasan berkala meliputi penyesuaian/ perubahan gambar dan
spesifikasi teknis selama pelaksanaan kegiatan fisik dan dokumen petunjuk
penggunaan penggunaan, pemeliharaan, perawatan
peralatan/perlengkapan/bangunan.

12. Keluaran2 Keluaran yang akan di minta dari kegiatan konsultan perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah :

a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi (min.):
- Hasil pengumpulan data (termasuk berita acara survey)
- Identifikasi permasalahan;
- Rencana Kerja;

2 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


- Personil yang diturunkan;
- Analisis & Metodologi.

b. Laporan
Laporan Pra Rancangan
Laporan Pra Rancangan berisi (min.):
- Pra Detail Engineering Design (DED)
- Pra Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Pra Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
- Pra Gambar perencanaan
- Laporan Perhitungan Struktur
- Laporan Penyelidikan Tanah

c. Laporan
Laporan Akhir/Final
Akhir/Final Desain
Laporan Akhir berisi :
- Detail Engineering Design (DED)
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
- Gambar Kerja Ukuran A1
- Gambar Kerja Ukuran A3
- Gambar 3 Dimensi (3D) view eksterior dan interior sebanyak 20 view
ukuran A3
- Gambar 3 Dimensi (3D) view eksterior dan interior sebanyak 5 view
ukuran A3 dipigura
- Maket Skala 1 : 200 sebanyak 1 (satu) paket dengan Box Kaca

- Video Animasi 3 Dimensi (durasi 3 menit)

d. Laporan Pengawasan Berkala

Semua hasil keluaran tersebut di atas dalam bentuk dokumen (print out) termasuk
buku dokumen 20 view gambar 3D rangkap 5 (lima) dan 5 view gambar 3D
dipigura. Untuk soft copy disimpan dalam CD dengan format microsoft word
2003, microsoft excel 2003, Autocad 2007, pdf dan mp4/avi.

13. Kualifikasi Kualifikasi yang di syaratkan :


a. Memiliki Ijin Usaha Jasa Konsultansi

a. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Perencanaan Arsitektur


- Jasa Desain Arsitektural (AR102)
- Jasa Desain Interior (AR104)
- Jasa Arsitektur Lainnya (AR105)

b. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Perencana Rekayasa


- Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta
Struktur Bangunan (RE102)
- Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Dalam Bangunan (RE105)

14. Peralatan, Material, -


Personil dan
Fasilitas dari Pejabat
Pejabat
Pembuat Komitmen

15. Peralatan dan Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa konsultansi dituntut untuk
Material dari menyediakan peralatan, material, personil dan fasilitas yang mendukung tujuan
Penyedia Jasa atau keluaran, di antaranya :
Konsultansi 1. Ruang Kerja
Penyedia jasa konsultansi harus memiliki ruang kerja yang memadai dalam
melaksanakan pekerjaan.
2. Peralatan Kerja
Penyedia jasa konsultansi harus memiliki peralatan-peralatan yang
mendukung pelaksanaan pekerjaan, antara lain :
a. Komputer beserta software yang mendukung (SAP struktur, AutoCAD,
SketchUp atau 3D Builder lain yang sesuai, Microsoft Office, dsb);
b. Meteran laser atau alat ukur lain yang memadai;
c. Theodolite;
d. Peralatan lain yang mendukung.

16. Lingkup Lingkup kewenangan Penyedia Jasa Konsultansi dalam hal ini yaitu sebagai
Kewenangan pengendali dan motor penggerak untuk melaksanakan Perencanaan, agar sesuai
Penyedia Jasa dengan keinginan User dan Kontrak beserta lampiran-lampirannya.

17. Jangka Waktu Rencana waktu pelaksanaan pekerjaan Perencanaan RSUD Wilayah Timur adalah
Penyelesaian 3.5 (Tiga Setengah)
Setengah) bulan atau 105 (Seratus Lima)
Lima) hari kalender.
Kegiatan
Kegiatan

18. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang Bulan

Tenaga Ahli:

1. Team Leader S-2 T. Arsitek/ 1 org X 3,5 Bln


Pengalaman Profesional
8 Tahun/
SKA Ahli Utama Arsitek
(101)
2. Tenaga Ahli S-1 T. Arsitektur/ 2 org X 3,5 Bln
Arsitektur Pengalaman Profesional
6 Tahun/ SKA Ahli
Madya Arsitek (101)/
Memiliki sertifikat
Greenship minimal
Greenship Assosiate yang
dikeluarkan oleh Green
Building Counsil

3. Tenaga Ahli Interior S-1 T. Arsitektur/ 2 org X 3,5 Bln


Pengalaman Profesional
6 Tahun/ SKA Ahli
Madya Interior (102)

4. Tenaga Ahli S-1 T. Arsitektur 1 org X 3,5 Bln


Landscape Landscape/ Pengalaman
Profesional 6 Tahun/
SKA Ahli Madya
Landscape (103)

5. Tenaga Ahli S-1 T. Sipil/ Pengalaman 1 org X 3,5 Bln


Geoteknik Profesional 6 Tahun/
SKA Ahli Madya
Geoteknik (216)
6. Tenaga Ahli S-1 T. Sipil/ Pengalaman 4 org X 3,5 Bln
Struktur Profesional 6 Tahun/
SKA Ahli Madya Teknik
Bangunan Gedung (201)
7. Tenaga Ahli S1 - Mesin/ Pengalaman 2 org X 3,5 Bln
Mekanikal 1 Profesional 6 Tahun/
Ahli Madya Teknik
Mekanikal (301)
8. Tenaga Ahli S1 - Mesin/ Pengalaman 1 org X 3,5 Bln
Mekanikal 2 Profesional 6 Tahun/
SKA Ahli Madya Teknik
Plambing dan Pompa
Mekanik (303)
9. Tenaga Ahli S1 - Mesin/ Pengalaman 1 org X 3,5 Bln
Mekanikal 3 Profesional 6 Tahun/
SKA Ahli Madya Teknik
Sistem Tata Udara dan
Refrigerasi (302)
10. Tenaga Ahli S1 - Elektro/ 3 org X 3,5 Bln
Elektrikal 1 Pengalaman Profesional
6 Tahun/ Ahli Madya
Teknik Tenaga Listrik
(401)
11. Tenaga Ahli S1 - Elektro/ 6 Tahun/ 1 org X 3,5 Bln
Elektrikal 2 Ahli Madya Teknik
Elektronika dan
Telekomunikasi dalam
Gedung (405)
12. Tenaga Ahli S1 – Arsitektur/ 4 org X 3,5 Bln
Estimator/ Quantity Sipil/Elektro/ Mesin/
Surveyor Pengalaman Profesional
6 Tahun/SKA Ahli
Madya Manajemen
Konstruksi (601)/ Ahli
Madya Sistem
Manajemen Mutu (604)

13. Tenaga Ahli Teknik S1 Teknik Lingkungan/ 2 org X 3,5 Bln


Lingkungan dan K3 Pengalaman Profesional
6 Tahun/ SKA Ahli
Madya Tata Lingkungan
(501)/ Ahli Madya
Perencanaan Wilayah
dan Kota (502)
14. Ahli Manajemen S2 Manajemen Rumah 3 org X 3,5 Bln
Rumah Sakit Sakit/ Pengalaman
Profesional 4
Tahun/Bersertifikat
Konsultan Manajemen
Kesehatan (BSN)

Tenaga Teknis :

1. Asisten Ahli Arsitek S-1 T. Arsitek / 3 thn / 4 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

2. Asisten Ahli Interior S-1 T. Arsitek / 3 thn / 4 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

3. Asisten Ahli S-1 T. Arsitek / 3 thn 2 org X 3,5 Bln


Landscape Non Sertifikat

4. Asisten Ahli S-1 T. Sipil / 3 thn/ 1 org X 3,5 Bln


Geoteknik Non Sertifikat

5. Asisten Ahli Struktur S-1 T. Sipil / 3 thn/ 4 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

6. Asisten TA Mekanikal S1 – T. Mesin/ 3 thn/ 4 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

S1 – T. Elektro/ 3 thn/
7. Asisten TA Elektrikal Non Sertifikat 4 org X 3,5 Bln

8. Asisten TA Estimator S1 – Arsitek/Sipil/MEP/


3 thn/ 4 org X 3,5 Bln
Non Sertifikat

Tenaga Pendukung:

1. Administrasi D3 Sekretariat / 3 thn / 2 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

2. Keuangan D3 Ekonomi/ 3 thn/ 2 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat
3. Surveyor D3 Teknik / 3 thn 6 org X 2,5 Bln
Non Sertifikat

4. Drafter Arsitek D3 Teknik / 3 thn/ 8 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

5. Drafter Strukur D3 Teknik / 3 thn/ 8 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

6. Drafter D3 Teknik / 3 thn/ 8 org X 3,5 Bln


Mekanikal Non Sertifikat

7. Drafter Elektrikal D3 Teknik / 3 thn/ 8 org X 3,5 Bln


Non Sertifikat

8. Operator D3 / 3 Tahun/ 8 org X 3,5 Bln


Komputer Non Sertifikat

D3 / 3 Tahun/ 1 org X 3,5 Bln


9. Office Manager Non Sertifikat

*Catatan :
 Tenaga Ahli wajib melampirkan ijazah, riwayat hidup (CV), KTP, NPWP, Surat
Pernyataan Kepemilikan SKA dan Surat Pernyataan Kesediaan untuk Ditugaskan.
 Tenaga Ahli diwajibkan hadir saat rapat persiapan penunjukan penyedia dengan
membawa dokumen asli.
 Tenaga Pendukung wajib melampirkan ijazah, CV, KTP & NPWP

19. Jadwal Tahapan Pemberi Tugas mempersilahkan untuk setiap Konsultan menampilkan usulan
Pelaksanaan
Pelaksanaan jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan perencanaan masing-masing, dengan catatan
Kegiatan tidak melampaui waktu kerja yang sudah ditetapkan oleh pemberi tugas.

- Persiapan perencanaan termasuk pengumpulan data, identifikasi masalah,


dan analisis
- Penyusunan pengembangan rancangan
- Rancangan detail termasuk detail material dan kesesuaian dengan analisis
tipologi
- Ekspose hasil perencanaan
- Pembuatan Laporan-laporan
- Penyerahan hasil perencanaan

Laporan

20. Laporan Laporan Pendahuluan memuat : hasil pengumpulan data, identifikasi


Pendahuluan permasalahan, konsep perancangan, tujuan yang ingin dicapai rencana tindakan
alat serta SDM yang digunakan, sasaran keluaran, analisis dan metodologi, Berita
Acara Survey, Berita Acara Penetapan Batas Bersama, Berita Acara hasil
wawancara, foto lahan eksisting tampak depan, samping, belakang dan atas dengan
menggunakan drone, dan hal lain yang diperlukan.

Laporan Pendahuluan dibuat dalam rangkap 5 (lima) dibukukan dengan soft cover
dan dalam bentuk soft copy (CD) dalam format Microsoft word 2003, Microsoft
excel 2003).

21. Laporan Pra Laporan Pra Rancangan memuat : laporan yang berisi Pra Detail Engineering
Rancangan Design (DED), Pra Rencana Anggaran Biaya (RAB), Pra Rencana Kerja dan Syarat
(RKS), Pra Gambar Perencanaan, Laporan Perhitungan Struktur.

Laporan Pra Desain dibuat dalam rangkap 5 (lima) dibukukan dengan soft cover
dan dalam bentuk soft copy (CD) dalam format Microsoft word 2003, Microsoft
excel 2003, Autocad 2007 dan pdf. (berlaku untuk Konsultan Perencana)

22. Laporan Akhir/Final Laporan Akhir/Final Desain memuat


memuat : hasil rekomendasi hasil pekerjaan
Desain perencanaan dengan memuat Rencana Anggaran Biaya (RAB), Detail Engineering
Design (DED), Rencana Kerja Syarat (RKS).

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya sesuai dengan jangka waktu


pelaksanaan pekerjaan. Laporan Akhir/Final Desain dibuat dalam rangkap 5 (lima)
dibukukan dengan soft cover dan dalam bentuk soft copy (CD) dalam format
Microsoft word 2003, Microsoft excel 2003, Autocad 2007, pdf dan mp4/avi.
(berlaku untuk Konsultan Perencana)

23. Laporan Gambar A1 Laporan Gambar (A1) memuat : hasil rekomendasi hasil pekerjaan perencanaan
dengan memuat Gambar Detail Engineering Design (DED) dalam format ukuran
kertas A1 HVS 80 gram.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya sesuai dengan jangka waktu


pelaksanaan pekerjaan dan dibuat 7 (Tujuh)
Tujuh) rangkap dibukukan dengan soft cover
dan dalam bentuk soft copy (CD) dalam format Autocad 2007 dan pdf.

24. Laporan Gambar A3


A3 Laporan Gambar (A3
(A3) memuat : hasil rekomendasi hasil pekerjaan perencanaan
dengan memuat Gambar Detail Engineering Design (DED) dalam format ukuran
kertas A3 HVS 80 gram.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya sesuai dengan jangka waktu


pelaksanaan pekerjaan dan dibuat 7 (Tujuh)
Tujuh) rangkap dibukukan dengan soft cover
dan dalam bentuk soft copy (CD) dalam format Autocad 2007 dan pdf.

25. Laporan Laporan Laporan Perhitungan Struktur


Struktur memuat : hasil rekomendasi perhitungan struktur
Perhitungan dan konstruksi bangunan yang direncanakan disertai dengan analisa dan kajian
Struktur perhitungan pembebanan. Dibuat dalam rangkap 5 (lima) dibukukan dengan soft
cover dan disertai soft copy (CD) file dalam format Etabs atau SAP.
26. Gambar 3D Gambar 3D memuat : hasil visualisasi 3 Dimensi dari pekerjaan/kegiatan yang
direncanakan meliputi view perspektif ekstrior, view perspektif eksterior gedung
beserta area site/kawasan, view perspektif interior dan detail-detail desain
arsitektural lainnya.

Gambar 3D dengan format ukuran kertas A3 HVS 80 gram dalam buku dokumen
dengan soft cover berisi 20 view perspektif, soft copy (CD) dalam format pdf, serta
5 view gambar 3D dicetak dalam format ukuran kertas A3 HVS 80 gram dan
dipigura

27. Video Animasi Video Animasi memuat : animasi 3D hasil rancangan berdurasi + 3 menit. Animasi
menampilkan semua view yang menjelaskan hasil rancangan. File berbentuk soft
copy dengan extension yang compatible untuk diputar di semua media player.

28. Laporan Laporan Laporan Penyelidikan Tanah memuat : hasil penyelidikan dan tes tanah yang telah
Penyelidikan Tanah dilakukan dilokasi/site yang akan dikerjakan guna mendapatkan data
teknis/parameter tanah yang dapat mewakili kondisi tanah setempat untuk
digunakan dalam perencanaan, memuat minimal data daya dukung tanah (qc),
nilai kohesi tanah (c) dan sudut geser tanah (Ø). Dilengkapi dengan analisa dan
rekomendasi daya dukung ijin pondasi.

Laporan dibuat dalam rangkap 5 (lima) dibukukan dengan soft cover dan disertai
dengan soft copy (CD) dalam format Microsoft word 2003, Microsoft excel 2003
dan pdf.

29. Laporan Laporan Pengawasan Berkala memuat : laporan hasil pelaksanaan


Pengawasan Berkala pekerjaan/kegiatan apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan atau ada
perubahan/penambahan sehingga dapat diketahui hasil akhir proses pelaksanaan
pekerjaan/kegiatan. Pelaksanaan Pengawasan berkala dilakukannya sampai dengan
berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan fisik (PHO) di tahap II.

Laporan Antara dibuat dalam rangkap 5 (lima) dibukukan dengan soft cover dan
dalam bentuk soft copy (CD) ) dalam format Microsoft word 2003, Microsoft excel
2003 dan pdf.

Hal-
Hal-Hal Lain

30.
30. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi Perencanaan RSUD Wilayah Timur yang mengacu
Negeri berdasarkan kerangka acuan kerja ini harus dilakukan dengan
mempertimbangkan penggunaan produksi dalam negeri.
31.
31. Persyaratan Apabila Konsultan melakukan kerja sama dengan beberapa Konsultan lainnya,
Kerjasama maka pembagian lingkup tugas dan pekerjaan sesuai dengan penggunaan tenaga
ahli harus menghasilkan keharmonisan kerja sehingga menghasilkan produk DED
sesuai yang diharapkan oleh KAK ini.

32.
32. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus dilakukan dengan koordinasi dengan Pemberi
Pengumpulan Data Tugas dan atas izin dari Pemberi Tugas.
Lapangan

33. Alih Pengetahuan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban, apabila diperlukan, untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek dan Pemberi Tugas mengenai kegiatan Perencanaan RSUD
Wilayah Timur sesuai dengan ketentuan yang disepakati.

Depok, 17 Juli 2019


Ditetapkan,
Kepala Bidang Tata Bangunan
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Kegiatan Pembangunan / Rehabilitasi Bangunan Kesehatan

Suwandi, ST.
NIP. 19730209 200501 1 003

Anda mungkin juga menyukai