Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN AKHIR

STUDI KELAYAKAN
RSJ PROVINSI BANTEN
STUDI KELAYAKAN
DEFINISI :

STUDI YANG MENGKAJI TERHADAP LAYAK ATAU TIDAKNYA


RUMAH SAKIT YANG AKAN DIKEMBANGKAN/DIBANGUN DITINJAU
DARI BERBAGAI ASPEK.

LINGKUP KAJIAN :
MAKSUD & TUJUAN
SESUAI AMANAT UU NO. 36 THN 2009 TTG
ASPEK REGULASI KESEHATAN & UU NO.44 TGN 2009 TTG RUMAH
SAKIT ?

POTENSI PASAR ? CAPTIVE MARKET? ATP WTP


ASPEK PASAR PASAR? PASAR EFEKTIF?

JENIS PELAYANAN ? PELAYANAN UNGGULAN ?


ASPEK PELAYANAN KEBUTUHAN JENIS PELAYANAN SESUAI TIPE RS

KEMUDAHAN AKSES ? LUASAN ? SESUAI


ASPEK LOKASI PERUNTUKAN LAHAN ? KEPEMILIKAN ? LAYAK ?

TATA LAKSANA RS SESUAI TIPE


ASPEK MANAJEMEN KLASIFIKASI RS BERDASAR PERMENKES NO. 56 THN
2014

KEBUTUHAN DANA INVESTASI ? KELAYAKAN SECARA


ASPEK KEUANGAN EKONOMI? BEP, IRR, ROI ?

DAMPAK YG MUNGKIN TERJADI THD LINGKUNGAN ?


ASPEK LINGKUNGAN UPAYA PENGELOLAAN ?
LATAR BELAKANG
• Kesehatan Jiwa di Provinsi Banten (Riskesdas
2013)
– Prevalensi ODGJ (psikosis dan skizofrenia) sebesar
1,1%  115.500 orang
– Prevalensi ODMK sebesar 5,1%  535.500 orang
– ODGJ yang dipasung sebesar 14,3%  1.650 orang
• Kota Tangerang Jan 2014-April 2015 tercatat
14.123 kasus kunjungan kesehatan jiwa (rata-
rata 30 orang/hari)
• Kabupaten Tangerang 170 orang tersisir sebagai
penderita gangguan jiwa
LATAR BELAKANG
• UU Kesehatan Jiwa No 18 Tahun
2014 pada Pasal 52 mengamanatkan,
bahwa :
– Pemerintah wajib mendirikan rumah sakit jiwa
– Pemerintah Daerah Provinsi wajib
mendirikan paling sedikit 1 (satu) rumah sakit
jiwa
– Pemerintah dapat membantu
Pemerintah Daerah Provinsi dalam
mendirikan rumah sakit jiwa
GAMBARAN PROVINSI BANTEN
 UU No. 23/2000  Pembentukan Provinsi
Banten, luas 9.662,92 km2 yang secara geografis
terletak di antara 5˚7’50'’ - 7˚1’1” Lintang
Selatan dan 105˚1’11’' - 106˚7’12” Bujur Timur
dengan batas-batas wilayah sbb :
– Utara : Laut Jawa;
– Timur : Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat;
– Selatan : Samudera Hindia;
– Barat : Selat Sunda
GAMBARAN PROVINSI BANTEN
GAMBARAN PROVINSI BANTEN
 Secara administrasi pada tahun 2013 Provinsi
Banten terbagi menjadi 4 (empat) kabupaten
dan 4 (empat) kota, yaitu :
1. Kabupaten Pandeglang
2. Kabupaten Lebak
3. Kabupaten Tangerang
4. Kabupaten Serang
5. Kota Tangerang
6. Kota Cilegon
7. Kota Serang
8. Kota Tangerang Selatan
Kerangka Analisis Studi Kelayakan
Aspek Regulasi
PERUNDANG-UNDANGAN RS
• UU RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
• Permenkes RI nomor 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
• Permenkes RI No. 340 Tahun 2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
• UU RI nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
• Permenkes RI nomor 28 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program JKN
PERATURAN DAERAH
• UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
• PP Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tingkat
Ketelitian Peta Rencanaan Tata Ruang
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47/2012
tentang Pedoman Penyusunan daerah tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan
Kabupaten/Kota
PERATURAN DAERAH
• PP Nomor 68/2010 tanggal 11 Oktober 2010
tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta
Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam
Penataan Ruang
• Pergub Banten No. 93/2014 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum di Prov.
Banten
Rencana Domisili RSJ Provinsi Banten
• Didapatkan keserasian antara rencana lokasi
Rumah Sakit Jiwa Banten di Kelurahan Cigoong
Kecamatan Walantaka dengan peruntukan dalam
RTRW Kota Serang yang menetapkan wilayah
tersebut termasuk ke dalam Pembagian Wilayah
Sub Pusat Pelayanan Kota, meliputi Sub Pusat di
Desa Walantaka, yang melayani Kecamatan
Walantaka, diarahkan memiliki fungsi primer
perumahan skala besar, perdagangan dan jasa,
industri, dan fungsi sekunder pertanian lahan
kering
PEMBANGUNAN RSJ PROVINSI
BANTEN
• Perancangan dan pembangunan fungsi
ruang mengacu kepada
pengelompokan/Zonasi sbb:
– Zona Publik
– Zona Semi Publik
– Zona Privat
– Zona Penunjang
IZIN PENDIRIAN RS
1. Fotokopi akta pendirian badan hukum yang sah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, kecuali instansi Pemerintah atau
Pemerintah Daerah
2. Studi kelayakan
3. Master plan
4. Detail Engineering Design
5. Dokumen pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
IZIN PENDIRIAN RS
6. Fotokopi sertifikat tanah/bukti kepemilikan tanah
atas nama badan hukum pemilik rumah sakit
7. Izin undang-undang gangguan (Hinder
Ordonantie/HO)
8. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
9. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
10.Rekomendasi dari pejabat yang berwenang di
bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
klasifikasi rumah sakit.
IZIN OPERASIONAL RS
1. Izin Mendirikan Rumah Sakit, bagi permohonan Izin
Operasional untuk pertama kali
2. Profil Rumah Sakit, meliputi visi dan misi, lingkup
kegiatan, rencana strategi, dan struktur organisasi;
3. Isian instrumen self assessment sesuai klasifikasi
Rumah Sakit yang meliputi pelayanan, sumber daya
manusia, peralatan, bangunan dan prasarana;
4. Gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta
sarana dan prasarana pendukung;
5. Izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat laik
fungsi;
IZIN OPERASIONAL RS
6. Dokumen pengelolaan lingkungan berkelanjutan;
7. Daftar sumber daya manusia;
8. Daftar peralatan medis dan nonmedis;
9. Daftar sediaan farmasi dan alat kesehatan;
10.Berita acara hasil uji fungsi peralatan kesehatan
disertai kelengkapan berkas izin pemanfaatan
dari instansi berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
peralatan tertentu; dan
IZIN OPERASIONAL RS
11.Dokumen administrasi dan manajemen.
a. Badan hukum atau kepemilikan;
b. Peraturan internal Rumah Sakit (hospital bylaws);
c. Komite medik;
d. Komite keperawatan;
e. Satuan pemeriksaan internal;
f. Surat izin praktik atau surat izin kerja tenaga kesehatan;
g. Standar prosedur operasional kredensial staf medis;
h. Surat penugasan klinis staf medis; dan
i. Surat keterangan/sertifikat hasil uji/kalibrasi alat kesehatan.
Aspek Pasar & Pemasaran
PETA WILAYAH PROVINSI BANTEN
• Luas wilayah ± 9.662,92 km2 terbagi atas 8
(delapan) kabupaten/kota, yaitu :
– Kabupaten Pandeglang, memiliki 35 kecamatan;
– Kabupaten Lebak, memiliki 28 kecamatan;
– Kabupaten Tangerang, memiliki 29 kecamatan;
– Kabupaten Serang, memiliki 29 kecamatan;
– Kota Tangerang, memiliki 13 kecamatan;
– Kota Cilegon, memiliki 8 kecamatan;
– Kota Serang, memiliki 6 kecamatan;
– Kota Tangerang Selatan, memiliki 7 kecamatan.
Kondisi Demografi
2012 2013
Persentase
Kabupaten/Kot Luas Wialyah
Terhadap Luas Kepadatan per Kepadatan per
a (Km²) Jumlah Pddk Jumlah Pddk
Provinsi Km² Km²

Kabupaten

1. Pandeglang 2,746.89 28.43 1,181,430 430 1,183,006 431

2. Lebak 3,426.56 35.46 1,239,660 362 1,247,906 364

3. Tangerang 1,011.86 10.47 3,050,929 3,015 3,157,780 3,121

4. Serang 1,734.28 17.95 1,448,964 835 1,450,894 837

Kota

5. Tangerang 153.93 1.59 1,918,556 12,464 1,952,396 12,684

6. Cilegon 175.50 1.82 392,341 2,236 398,304 2,270

7. Serang 266.71 2.76 611,897 2,294 618,802 2,320

8. Tangerang
147.19 1.52 1,405,170 9,547 1,443,403 9,806
Selatan

Provinsi
9,662.92 100,00 11,248,947 1,164 11,452,491 1,185
Banten
Kondisi Demografi
Penduduk
No. Kabupaten/Kota
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kab Pandeglang 604,603 578,403 1,183,006
2 Kab Lebak 640,002 607,904 1,247,906
3 Kab Tangerang 1,617,090 1,540,690 3,157,780
4 Kab Serang 736,297 714,597 1,450,894
5 Kota Tangerang 997,398 954,998 1,952,396
6 Kota Cilegon 203,502 194,802 398,304
7 Kota Serang 317,501 301,301 618,802

8 Kota Tangerang Selatan 727,802 715,601 1,443,403

Jumlah 5,844,195 5,608,296 11,452,491


Komposisi Penduduk
Jumlah Jumlah
No. Kelompok Umur %
Laki-Laki Perempuan Penduduk

1 Muda 0 – 14 Tahun 1,706,779 1,666,339 3,373,118 29

2 Produktif 15 – 64 Th 3,982,543 3,758,874 7,741,417 68

3 Tua >65 tahun 154,873 183,083 337,956 3

Jumlah 5,844,195 5,608,296 11,452,491 100


PDRB Prov. Banten Tahun 2011 – 2013 Menurut Harga
Berlaku dan Harga Kontan (dalam trilyun rupiah)
IPM Prov. Banten Tahun 2011 – 2013

Tahun
Komponen Satuan
2011 2012 2013
Indeks Angka Harapan Hidup Tahun 65.05 65.23 65.47
Indeks Melek Huruf Persen 96.25 96.51 96.87
Indeks RLS Tahun 8.41 8.61 8.61

Indeks Tingkat Daya Beli (Purchasing Ribu


633.64 636.73 639.28
Power Parity) Rupiah

IPM 70.95 71.49 71.90


AKB Provinsi Banten
JUMLAH
JUMLAH LAHIR
NO. KABUPATEN / KOTA PUSKES LAHIR LAHIR HIDUP + BAYI
MAS HIDUP MATI LAHIR MATI
MATI
1 KABUPATEN LEBAK 41 22,719 243 22,962 337

2 KABUPATEN PANDEGLANG 35 22,518 171 22,689 39

3 KABUPATEN SERANG 30 32,850 176 33,026 389

4 KABUPATEN TANGERANG 42 56,826 225 57,051 282

5 KOTA TANGERANG 32 37,346 127 37,473 107

6 KOTA CILEGON 8 7,003 49 7,052 82

7 KOTA SERANG 16 11,887 13 11,900 52

8 KOTA TANGERANG SELATAN 25 139,834 1,629 141,463 17

JUMLAH (KAB/KOTA) 229 330,983 2,633 333,616 1,305

ANGKA KEMATIAN PER 1000 KH 3.9


Cakupan Kunjungan Ibu Hamil & Persalinan
Ditolong Nakes di Prov. Banten 2013
IBU HAMIL IBU BERSALIN
KABUPATEN / PUSKE
NO
KOTA SMAS DITOLON
JUMLAH K1 K4 JUMLAH %
G NAKES

1 Kab. Lebak 41 27,919 24,512 21,940 26,685 21,927 82.2


Kab.
2 35 26,800 24,336 18,433 25,575 11,675 45.7
Pandeglang
3 Kab. Serang 30 29,330 23,949 20,396 27,997 25,116 89.7

4 Kab. Tangerang 42 64,100 63,931 56,990 61,184 56,526 92.4

5 Kota Tangerang 32 43,801 45,269 42,484 41,809 37,305 89.2

6 Kota Cilegon 8 8,199 8,039 4,894 7,817 7,052 90.2

7 Kota Serang 16 13,493 12,990 9,494 12,880 11,114 86.3

8 Kota Tangsel 25 31,222 32,795 31,552 30,590 27,665 90.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 229 244,864 235,821 206,183 234,537 198,380 84.6


Angka Kesakitan
Angka Kesakitan
• Tahun 2013 jumlah penduduk Prov. Banten yang
memanfaatkan sarkes Puskesmas dan Rumah
Sakit untuk berobat jalan sebanyak 9.685.469
orang (85,5%) dan yang dirawat inap sebanyak
460.886 orang (4,1%).
• Sedangkan kunjungan dengan kasus kesehatan
jiwa sebesar 48.771 orang (0,4%)
Jumlah Tenaga Medis di Instansi dan Sarana
Kesehatan Tahun 2013
NO Kabupaten/Kota Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi
PUSKESMAS :
1 Kab. Lebak 0 56 22
2 Kab. Pandeglang 0 30 40
3 Kab. Serang 0 25 18
4 Kab. Tangerang 0 41 42
5 Kota Tangerang 0 95 70
6 Kota Cilegon 1 24 17
7 Kota Serang 0 23 11
8 Kota Tangerang Selatan 1 69 33
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 363 253
RUMAH SAKIT :
1 Kab. Lebak 31 45 4
2 Kab. Pandeglang 11 15 0
3 Kab. Serang 48 56 4
4 Kab. Tangerang 481 175 79
5 Kota Tangerang 617 309 106
6 Kota Cilegon 73 80 16
7 Kota Serang 73 27 21
8 Kota Tangerang Selatan 53 19 14
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1,387 726 244
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 9 7
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 12.3 9.7 4.5
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 8 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,390 1,106 510
Jumlah Tenaga Paramedis di Instansi dan
Sarana Kesehatan Tahun 2013
Bidan Perawat
NO Kabupaten/Kota
Bidan DIII Bidan Jumlah S1 Kep Perawat Jumlah
PUSKESMAS :
1 Kab. Lebak 660 - 660 0 460 460
2 Kab. Pandeglang 102 129 231 18 60 226
3 Kab. Serang 499 - 499 0 273 273
4 Kab. Tangerang - - 648 0 199 199
5 Kota Tangerang 154 - 154 0 138 138
6 Kota Cilegon 10 118 128 5 112 117

7 Kota Serang 3 149 152 7 91 98


8 Kota Tangerang Selatan 189 - 189 0 138 138
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1,617 396 2,013 30 999 1,029
RUMAH SAKIT :
1 Kab. Lebak 89 - 89 0 468 468
2 Kab. Pandeglang 0 17 17 5 21 26
3 Kab. Serang 55 0 55 0 319 319
4 Kab. Tangerang 5 326 331 200 1,195 1,395
5 Kota Tangerang 479 - 479 0 2210 2,210
6 Kota Cilegon 1 89 90 23 507 530

7 Kota Serang 1 71 72 8 289 297


8 Kota Tangerang Selatan 36 - 36 0 72 72
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 666 503 1,169 236 4,186 4,422
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 28 48
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 10 3 9 12

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,283 909 3,192 269 5,194 5,463


Target dan Realisasi Rasio Tenaga
Kesehatan Terhadap Penduduk

Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk


Jenis Tenaga Target Renstra
Kesehatan Realisasi Prov. Target Indonesia
Kemkes 2010-
Banten 2013 Sehat 2010
2014

Dokter Spesialis 12,3 6 9


Dokter Umum 9,7 40 30
Dokter Gigi 4,5 11 11
Apoteker 7 10 9
Bidan 28 100 75
Perawat 48 117,5 158
Tenaga Gizi 2 22 10
Sanitarian 1,2 40 18
Tenaga Kesmas 2,2 40 8
Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit
Jumlah Pasien

Pasien
Nama Juml Jumlah Jumlah
Pasien Keluar
No Rumah ah Tempat Pasien Hari BOR LOS TOI
Keluar Mati ≥
Sakit RS Tidur Keluar Perawatan
(Hidup+M 48 Jam
Mati
ati) Dirawa
t

1 Kab. Lebak 2 448 31,969 778 61.2 0.0 2.0


486 100,109
Kab.
2 Pandeglan 1 173 10,483 361 57.0 3.4 2.6
191 36,017
g
Kab.
3 1 412 25,720 106,718 71.0 0.0 1.7
Serang 666 115,497
Kab.
4 19 1,967 106,575 2,948 54.2 3.6 3.1
Tangerang 1,234 388,911
Kota
5 32 2,912 148,461 2,653 45.6 5,1 3.9
Tangerang 1,134 484,812
Kota 116.
6 2 449 26,641 588 8.0 4.9
Cilegon 221 95,198 0
Kota
7 5 424 24,511 273 54.2 3.4 2.9
Serang 156 83,894
Kota
8 Tangerang 27 301 12,069 - 1.3 0.0 9.0
- 13,194
Selatan
PROVINSI BANTEN 89 7,086 386,429 113,958 50.9 3.4 3.3
4,088 1,317,632
Kapasitas Tempat Tidur pada Rumah Sakit
di Provinsi Banten Tahun 2013
Milik Pemerintah Milik Swasta Jmlah Total
Kabupaten/Kota Rumah Tempat Rumah Tempat Rumah Tempat
Sakit Tidur Sakit Tidur Sakit Tidur
Kabupaten
1. Pandeglang 1 259 1 97 2 356
2. Lebak 2 466 16 1,290 18 1,756
3. Tangerang 2 702 1 55 3 757
4. Serang 1 379 - - 1 379
Kota
5. Tangerang 2 299 18 2,225 20 2,524
6. Cilegon 1 248 4 349 5 597
7. Serang 2 306 4 329 6 635

8. Tangerang Selatan 1 75 22 1,553 23 1,628

Provinsi Banten 12 2,734 66 5,898 78 8,632


2012 11 2170 61 4978 72 7148
2011 10 2032 59 4447 69 6479
• Jumlah penduduk Prov. Banten sebanyak
11.452.491 jiwa
• Parameter WHO 1 TT : 1.000 penduduk
• Dibutuhkan 11.453 TT
• Jumlah TT yang tersedia sebanyak 8.632
TT
• Kekurangan 2.821 TT
• ODMK 584.077 orang  584 TT
Analisis SWOT
Bobot X
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating
Rating
Kekuatan
Menjadi pusat rujukan pelayanan
kesehatan jiwa di Provinsi Banten 0,18 4 0,72
Memiliki areal pembebasan lahan
pengembangan rumah sakit yang cukup 0,16 3 0,48
Memiliki konsep Visi & Misi sebagai
rumah sakit jiwa provinsi yang
mengutamakan pelayanan kepada
masyarakat 0,12 4 0,48
Adanya dukungan dari pemerintahan
dalam kebijakan & peraturan
perumasakitan 0,12 2 0,24
Rasio SDM yang Efisien sesuai
kebutuhan pelayanan 0,12 3 0,36
Struktur organisasi rumah sakit yang
efektif dan efisien 0,14 3 0,42
Strategi penetapan tarif rumah sakit
pemerintah yang efisien 0,16 4 0,64
Skor Kekuatan 1,00 3,34
Analisis SWOT
Bobot X
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating
Rating
Kelemahan
Kemampuan sistem anggaran yang
bertahap mempengaruhi rencana
pembangunan dan pengembangan
rumah sakit 0,26 -4 -1,04
Belum memiliki sistem remunerasi dan
carier pat pegawai negeri sipil yang
berbasis skema perumahsakitan 0,22 -3 -0,66
Pemenuhan SDM RSJ sebagai PNS
sesuai kemampuan APBD pemerintah
Provinsi Banten 0,18 -2 -0,36
Belum memiliki pengalaman dalam
menyiapkan sistem pelayanan dan SOP
RSJ 0,16 -2 -0,32
Citra rumah sakit daerah yang
berpeluang untuk menimbulkan citra
yang negatif 0,18 -2 -0,36
Skor Kelemahan 1,00 -2,74
Total Skor Faktor Internal 0,60
Analisis SWOT
Bobot X
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating
Rating
Peluang
Prevalensi orang dengan gangguan jiwa di Provinsi
Banten yang cukup tinggi 0,20 4 0,8

LPE Provinsi Banten terus mengalami peningkatan


terutama dari sektor perdagangan dan jasa 0,15 2 0,3
PDRB Provinsi Banten yang terus positif menopang laju
pertumbuhan ekonomi 0,15 2 0,3
Akses menuju lokasi rumah sakit sekitar 10 km dari
pintu tol Serang Timur sehingga memudahkan untuk
dituju baik dari dalam maupun dari luar kota 0,16 3 0,48
Komposisi penduduk yang didominasi oleh kelompok
usia produktif sehingga kebutuhan pelayanan
rehabilitasi mental/psikiatri menjadi sangat dibutuhkan
0,14 3 0,42
Menurunnya kekuatan tawar-menawar pemasok obat
karena pemerintah mengendalikan harga obat esensial
dan obat generik 0,10 2 0,2
Adanya sistem logistik atau sistem operasional yang
lebih baik sehingga rumah sakit dapat langsung dengan
pemasok utama obat-obatan dan tidak membutuhkan
distributor atau reseler 0,10 3 0,3
Skor Peluang 1,00 2,80
Analisis SWOT
Bobot X
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating
Rating
Ancaman
Adanya budaya/kepercayaan masyarakat sekitar terhadap
kekuatan mistik di sekitar lokasi RS yang bisa menggangu
kenyamanan pelayanan 0,18 -3 -0,54
Kesulitan mendapatkan dokter yang berkualitas karena
adanya pembatasan tempat praktek dokter 0,16 -3 -0,48
Semakin tingginya standar pendidikan tenaga kesehatan,
maka ketersediaan sumber daya yang berkualitas akan
semakin mahal 0,12 -2 -0,24
Kesulitan mendapat tenaga paramedis yang berkualitas 0,14 -3 -0,42
Sistem Jaminan sosial nasional yang memberlakukan tarif
Ina CBGs tergantung tipe kelas rumah sakit, tanpa
memperhatikan besaran biaya (cost) rumah sakit diluar
paket pembiayaan penyakit 0,15 -3 -0,45
Tingkat pendidikan masyarakat di Provinsi Banten yang
relatif baik, membuat mereka cukup kritis terhadap
pelayanan yang diterima 0,13 -2 -0,26
Kecendrungan meningkatnya daya tawar konsumen
karena meningkatnya akses informasi pelanggan
terhadap rumah sakit 0,12 -2 -0,24
Skor Ancaman 1,00 -2,63
Total Skor Faktor Eksternal 0,17
Analisis SWOT
Kuadran Analisis SWOT
Proyeksi Pasien RSJ Provinsi Banten
2019 2020 2021 2022 2023 2024
No. Variabel
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
1 POTENSI PASAR
a Jumlah Penduduk Provinsi Banten 12.935.255 13.186.199 13.397.178 13.611.533 13.829.317 14.050.586
b LPP 1,60%

2 PELUANG PASAR EFEKTIF


Psikosis dan Skizofrenia (ODGJ) 1,10% 142.288 145.048 147.369 149.727 152.122 154.556
ODMK 5,10% 659.698 672.496 683.256 694.188 705.295 716.580

3 PROYEKSI
a Pasien Rawat Jalan RSJ Banten 16.492 16.812 17.081 34.709 35.265 35.829
Tren Kunjungan 2,5% 5%
b Pasien Rawat Inap ke RSJ Banten 412 420 427 868 1.763 1.791
Tren Kunjungan 2,5% 5%

Kapasitas TT 100 100 100 150 200 200


LOS 32,50 32,50 32,50 32,50 32,50 32,50
BOR 36,71% 37,42% 38,02% 51,51% 78,50% 79,76%

d NAPZA 1,50% RAJAL 247 252 256 521 529 537


e Pasien Gawat Darurat ke RSJ Banten 10,00% RAJAL 1.649 1.681 1.708 3.471 3.526 3.583
TOTAL PASIEN RAJAL & RANAP 16.905 17.233 17.508 35.577 37.028 37.620
Rasio dengan Pasar Efektif 2,56% 2,56% 2,56% 5,13% 5,25% 5,25%

f Penunjang :
- Rehabilitasi Medik 1,50% RAJAL 247 252 256 521 529 537
- Rehabilitasi Psikiatri 80% RANAP 330 336 342 694 1.411 1.433
- Laboratorium (Jumlah Pemeriksaan) 50% RAJAL 8.246 8.406 8.541 17.355 17.632 17.914
- Farmasi (Resep yang Dilayani) 70% RAJAL 11.545 11.769 11.957 24.297 24.685 25.080
- Radiologi (Jumlah Pemeriksaan) 5% RAJAL 825 841 854 1.735 1.763 1.791
- Elektromedik
a. EEG 2,50% RAJAL 412 420 427 868 882 896
b. ECT 2,50% RAJAL 412 420 427 868 882 896
c. USG/EKG 1,50% RAJAL 247 252 256 521 529 537
Proyeksi Pasien RSJ Provinsi Banten
2025 2026 2027 2028 2029
No. Variabel
Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10
1 POTENSI PASAR
a Jumlah Penduduk Provinsi Banten 14.275.396 14.460.976 14.648.969 14.839.405 15.032.317
b LPP 1,30%

2 PELUANG PASAR EFEKTIF


Psikosis dan Skizofrenia (ODGJ) 1,10% 157.029 159.071 161.139 163.233 165.355
ODMK 5,10% 728.045 737.510 747.097 756.810 766.648

3 PROYEKSI
a Pasien Rawat Jalan RSJ Banten 36.402 36.875 59.768 60.545 61.332
Tren Kunjungan 8%
b Pasien Rawat Inap ke RSJ Banten 1.820 1.844 2.988 3.027 3.067
Tren Kunjungan

Kapasitas TT 350 350 350 350 350


LOS 32,50 32,50 32,50 32,50 32,50
BOR 46,30% 46,91% 76,03% 77,01% 78,02%

d NAPZA 1,50% RAJAL 546 553 897 908 920


e Pasien Gawat Darurat ke RSJ Banten 10,00% RAJAL 3.640 3.688 5.977 6.054 6.133
TOTAL PASIEN RAJAL & RANAP 38.222 38.719 62.756 63.572 64.398
Rasio dengan Pasar Efektif 5,25% 5,25% 8,40% 8,40% 8,40%

f Penunjang :
- Rehabilitasi Medik 1,50% RAJAL 546 553 897 908 920
- Rehabilitasi Psikiatri 80% RANAP 1.456 1.475 2.391 2.422 2.453
- Laboratorium (Jumlah Pemeriksaan) 50% RAJAL 18.201 18.438 29.884 30.272 30.666
- Farmasi (Resep yang Dilayani) 70% RAJAL 25.482 25.813 41.837 42.381 42.932
- Radiologi (Jumlah Pemeriksaan) 5% RAJAL 1.820 1.844 2.988 3.027 3.067
- Elektromedik
a. EEG 2,50% RAJAL 910 922 1.494 1.514 1.533
b. ECT 2,50% RAJAL 910 922 1.494 1.514 1.533
c. USG/EKG 1,50% RAJAL 546 553 897 908 920
Aspek Pelayanan & Teknologi
• Pelayanan unggulan adalah pelayanan di bidang
kesehatan jiwa untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat yang tinggi di Provinsi
Banten
• Pelayanan IGD/kegawatdaruratan psikiatri dan
umum
• Pemilihan teknologi yang efisien dan efektif
guna menunjang pelayanan standar rumah
sakit khusus jiwa tipe B di Provinsi Banten
Kapasitas Ruang Perawatan
Jenis Kelas/Ruang Perawatan Tahap I Tahap II
Rawat Intensif Akut/Gaduh Gelisah 30 23
Rawat Tenang
- Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Keswara)
- Kelas VIP 6 1
- Kelas 1 6 6
- Kelas 2 8 8
- Kelas 3 20 16
- Kesehatan Jiwa Dewasa (Keswasa) 53
- Kelas VIP 14 4
- Kelas 1 12 12
- Kelas 2 16 9
- Kelas 3 28 28
- Kesehatan Jiwa Lanjut Usia (Keswalansia) 21
- Kelas VIP 2 2
- Kelas 1 6 6
- Kelas 2 8 4
- Kelas 3 15 9
- Penanggulangan NAPZA (Ketergantungan Obat) 23
- Kelas VIP 2 6
- Kelas 1 6 3
- Kelas 2 8 4
- Kelas 3 15 10
Total TT 200 150
Komposisi Kapasitas Ruang Perawatan

Kelas Perawatan Jml TT %


- Kelas VIP 36 10%
- Kelas 1 57 16%
- Kelas 2 64 18%
- Kelas 3 141 40%
- UPIP 53 15%
Total TT 350
Fasilitas Ruang Perawatan
UMUM
PERMENKES
NO. 340
THN 2010
GIGI

PENYAKIT DALAM

ANAK

BEDAH
JENIS
PELAYANAN OBSGYN
RSJ TIPE B

BEDAH MULUT

ENDODONSI

PELAYANAN ORTHODONTI
UNGGULAN
PENYAKIT DALAM

ANAK
PERMENKES
NO. 340 BEDAH
THN 2010
OBSGYN

MATA

THT

SYARAF
JENIS
PELAYANAN JANTUNG & PB
RSJ TIPE B
KULIT & KELAMIN

JIWA

PARU

ORTHOPEDI
PELAYANAN
UNGGULAN UROLOGI

BEDAH SYARAF

BEDAH PLASTIK

FORENSIK
PERMENKES
NO. 340
RADIOLOGI
THN 2010

PELAYANAN PATOLOGI KLINIK


PENUNJANG MEDIK
PATOLOGI ANATOMI

ANESTESI

REHABILITASI MEDIK
JENIS
PELAYANAN
RSJ TIPE B PELAYANAN INTENSIF

PELAYANAN DARAH

GIZI
PELAYANAN
PENUNJANG KLINIK FARMASI

PELAYAN STERILISASI INSTRUMEN


AN
UNGGUL REKAM MEDIK
AN
PERMENKES SARANA & PELAYANAN
NO. 340 UNGGULAN
THN 2010 PRASARANA
RSJ TIPE B

RUANG GAWAT DARURAT RUANG LAUNDRY RUANG PERTEMUAN

RUANG RAWAT JALAN R. PEMULASARAAN JENAZAH RUANG DIKLAT

RUANG BEDAH RUANG ADMINISTRASI RUANG DISKUSI

RUANG RAWAT INTENSIF RUANG GUDANG SIM RS

RUANG ISOLASI RUANG SANITASI AMBULANCE

RUANG RADIOLOGI RUMAH DINAS/ASRAMA GAS MEDIS

R. LABORATORIUM KLINIK RUANG KOMITE MEDIK PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

RUANG FARMASI RUANG PKMRS PENGELOLAAN LIMBAH PADAT

RUANG GIZI RUANG PERPUSTAKAAN PENANGANAN KEBAKARAN

RUANG CSSD PERANGKAT KOMUNIKASI


Aspek Organisasi & Manajemen
Struktur Organisasi Mengacu Kepada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/Menkes/PER/XI/2006

DIREKTUR

KOMITE MEDIK WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR SPI


PELAYANAN SDM, UMUM &
MEDIK KEUANGAN

BIDANG BIDANG BAGIAN


BAGIAN
PELAYANAN MEDIK & PELAYANAN KEUANGAN &
SDM & UMUM
PENUNJANG MEDIK KEPERAWATAN AKUNTANSI

SEKSI SEKSI SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN & PERBENDAHARAAN &
PELAYANAN MEDIK KEPERAWATAN PENGEMBANGAN SDM MOBILITAS DANA-DANA

SEKSI SEKSI SUB BAGIAN


SUB BAGIAN
PELAYANAN PENUNJANG PENINGKATAN MUTU PERENCANAAN, PELAPORAN &
AKUNTANSI & VERIFIKASI
MEDIK & NON MEDIK PELAYANAN & KEROHANIAN PEMASARAN

SEKSI SEKSI
SUB BAGIAN
PENDAYAGUNAAN SARANA & PENDAYAGUNAAN SARANA &
TATA USAHA &
PRASARANA PELAYANAN PRASARANA PELAYANAN
RUMAH TANGGA
MEDIK KEPERAWATAN

SMF INSTALASI- INSTALASI-


INSTALASI INSTALASI
Kebutuhan SDM RSJ Prov. Banten
No. Jenis Ketenagaan Jml SDM
1 Tenaga Medis
Dokter Umum 6
Dokter Gigi 1
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1
Dokter Spesialis Anak 1
Dokter Spesialis Radiologi 1
Dokter Spesialis Patologi Klinik 1
Dokter Spesialis Syaraf 1
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 4
D3/S1 Ners Keperawatan 91
2 Tenaga Penunjang Medis
Apoteker 2
SMF/SMK Farmasi 6
Psikolog Klinis 1
ARM 5
ATRO 2
ATEM 1
AAK 5
Kebutuhan SDM RSJ Prov. Banten
3 Tenaga Non Medis
Manajemen & Umum
- S2 Perumasakitan/Kesmas/Manajemen 6
- S1 Hukum 1
- S1 Administrasi 1
- D3 Informatika/Komputer 2
- Pekarya Kesehatan (D3 Umum/SMK/SLTA) 15
Keuangan
- S1 Ekonomi/Akutansi 2
- D3 Akuntansi/Ekonomi 2
- SMK/SLTA 6
Marketing & Humas
- S1 teknik/umum 1
- D3 Administrasi/umum 2
- SMK/SLTA 9
Workshop & Laundry
- SKM/S1 Tehnik 2
- D3 Kesling 1
- STM/SMK/SLTA 8
Gizi/Dapur
- S1 Gizi 1
- D3/AKZI 3
- SMKK/SPAG 4
- SLTA/SMK 8
Jumlah 203
- Ruang Direktur Eselon II b
- Ruang Wakil Direktur SDM, Umum & Keuangan Eselon III a
- Ruang Wakil Direktur Pelayanan Medik Eselon III a
- Ruang Bagian SDM & Umum Eselon III b
- Ruang Bagian Keuangan & Akuntansi Eselon III b
- Ruang Bidang Pelayanan Medik & Penunjang Medik Eselon III b
- Ruang Bidang Pelayanan Keperawatan Eselon III b
- Ruang Sub Bag. Kepegawaian & Pengembangan SDM Eselon IV a
- Ruang Sub Bag. Perencanaan, Pelaporan & Pemasaran Eselon IV a
- Ruang Sub Bag. Perbendaharaan & Mobilitas Dana-dana Eselon IV a
- Ruang Sub Bag. Akuntansi & Verifikasi Eselon IV a
- Ruang Sub Bag. Tata Usaha & Rumah Tangga Eselon IV a
- Ruang Seksi Pengembangan Pelayanan Medik Eselon IV a
- Ruang Seksi Pendayagunaan Sarana & Prasarana Pelayanan Medik Eselon IV a
- Ruang Seksi Pengembangan Pelayanan Keperawatan Eselon IV a
- Ruang Seksi Pendayagunaan Sarana & Prasarana Pelayanan
Keperawatan Eselon IV a
- Ruang Seksi Pelayanan Penunjang Medik & Non Medik Eselon IV a
- Ruang Seksi Peningkatan Mutu Pelayanan & Kerohanian Eselon IV a
Aspek Lingkungan
Diagram Alir Pengendalian Dampak dari Kegiatan
Rumah Sakit

Dampak pada tahap Prakontruksi


Dampak pada tahap kontruksi
Dampak pada tahap operasi
Aspek sosial ekonomi dan budaya
Diagram Alir Pengendalian Dampak dari Kegiatan
Rumah Sakit

Kegiatan RS

Limbah Medis Limbah Domestik

Pemisahan Awal Pemisahan Awal

TPS B3 TPS

Pihak Ke 3 TPA
Jenis Wadah dan level limbah Medis Sesuai
Kategorinya
Jenis Wadah dan level limbah Medis Sesuai
Kategorinya
Aspek Lokasi
1. Letak & batasan lahan
2. Luas & kondisi lahan
3. Guna lahan sekitar & peruntukan lahan
4. Aksesibilitas
5. Ketersedian utilitas kota
Lokasi

RSJ Prov. Banten


Optimalisasi Perencanaan Ruang
No. Fungsi Ruang Luas / Gedung (m2)

1 Unit Gawat Darurat 900


2 Unit Rawat Jalan 1.064
1 Klinik Kesehatan Jiwa
a Anak & Remaja
b Dewasa
c Lanjut Usia/Geriatri
d Gangguan Mental Organik
2 Klinik Spesialis Lain
a Penyakit Dalam
b Kesehatan Anak
c Spesialis lainnya
3 Klinik Psikologi & Psikometri
4 Klinik NAPZA
5 Klinik Umum
6 Klinik Gigi
7 Klinik Fisioterapi/Rehabilitasi Medik
3 Unit Rawat Inap 15.750
1 Rawat Intensif Akut/Gaduh Gelisah
2 Ranap Tenang
a Kesehatan Jiwa Anak & Remaja (Keswara)
b Kesehatan Jiwa Dewasa (Keswasa)
c Kesehatan Jiwa Lanjut Usia (Keswalansia)
d Penanggulangan NAPZA (Ketergantungan Obat)
4 Unit Rehabilitasi Mental 1.620
5 Unit Pelayanan Penunjang Medis 1.152
6 Unit Service 3.410
7 Unit Administrasi 3.840
8 Auditorium 1.800
9 Mesjid/Sarana Ibadah 1.000
10 Asrama/Mess Perawat 1.920
11 Rumah Dinas Dokter 720
12 Sarana Olah Raga & Rekreasi 13.308
13 Parkir Kendaraan 8.294
Jumlah Luas Bangunan Luar, Sarana Olah Raga & Rekreasi, Parkir dan Taman
54.778
Perhitungan Kebutuhan Lahan Parkir

• Jumlah parkir = Luas bangunan keseluruhan (m2)


100 m2

= 33.176 m2
100 m2

= 332 kendaraan

• Kebutuhan lahan parkir = 332 kendaraan x 25 m2 per


kendaraan
= 8.294 m2
Perhitungan Kebutuhan Lahan/Tapak
•Perhitungan Kebutuhan Luas Tapak/Lahan
-Berdasarkan KLB sedang = Luas Bangunan
KLB
= 33.176
0,70
= 47.394 m2
-Berdasarkan KDB = Luas Bangunan x KDB
= 33.176 x 0,60
= 19.906 m2

-Taman/RTH = 30% x ( Luas Lahan KLB + Luas Sarana OR & Parkir )


= 30% x 68.996
= 20.699 m2
-Jalan = 15% x (Luas Lahan KLB + Luas Sarana OR & Parkir)
= 15% x 68.996
= 10.349 m2
-Total Luas Tapak/Lahan = Luas Lahan KLB + Luas Sarana OR & Parkir + Luas Taman/RTH + Luas Jalan
= 47.394 + 21.602 + 20.699 + 10.349
= 100.044 m2 ( 10 Ha )
KEBUTUHAN INVESTASI
1 Fisik Bangunan Rp 206,947,804,329
2 Perencanaan Rp 5,173,695,108
3 Pengawasan Rp 4,138,956,087
4 Pengelola Kegiatan Rp 641,538,193
5 AMDAL Rp 750,000,000
6 Lahan Rp 13,000,000,000
7 SDM Rp 5,000,000,000
8 FS Rp 150,000,000
9 MP Rp 500,000,000
10 Perijinan Rp 1,000,000,000
11 Peralatan Medis & Non Medis Rp 15,000,000,000
12 Working Capital Rp 3,000,000,000

Jumlah Rp 255,301,993,716
Sumber Dana
1. Dana APBD
2. Dana APBN
3. Sumber-sumber lain yang sah :
- Pinjaman, Hibah, Kerjasama, KSO
, dll
ANALISIS FINANCIAL
1. Net Present Value (NPV) ; merupakan selisih
atas Present Value arus kas bersih ( di mana cost
of capital sebagai discount ratenya) dengan
investasi bersih atau present value net
investment.

2. Payback Period (PBP) ; yaitu menilai suatu


investasi dengan melihat waktu yang diperlukan
agar akumulasi arus kas bersih sama dengan nilai
initial investment, atau mengukur jangka waktu
yang diperlukan agar investasi dapat kembali.

3. Internal Rate of Return (IRR) ; yaitu discount


rate yang menyamakan present value arus kas
bersih dengan present value investasi neto atau
IRR merupakan discount rate yang membuat NPV
investasi = 0.
Kesimpulan
Program pengembangan RS Jiwa Provinsi Banten
dengan kapasitas maksimal 350 TT yang dilakukan
bertahap, secara finansial dinyatakan layak untuk
dilaksanakan sesuai dengan hasil kajian analisa
keuangan sebagai berikut :
1. Nilai NPV yang positif sebesar Rp
262,924,706,494
(NPV >0), dengan positif value juga positif
sebesar Rp 7,622,706,494
2. Jangka waktu pengembalian 7 tahun dan 10
bulan  standar layak PBP<10 tahun.
3. IRR sebesar 8,6%  IRR > tingkat bunga bank
(8-12%)
Kesimpulan
1. Lokasi areal RSJ Provinsi Banten secara regulasi sesuai
dengan peruntukan RTRW Kota Serang
2. Konsep pembangunan RSJ Provinsi Banten mengacu
kepada regulasi pemenuhan ruang terbuka hijau dan
memerhatikan open space Koefisien Dasar Bangunan
(KDB) maksimal 60%
3. Pembangunan RSJ Provinsi Banten sesuai dg Permenkes
56/2014 dengan kapasitas maksimal sebanyak 350 TT
dan menyediakan fasilitas ranap kelas 3 sebesar 40% dan
fasilitas ranap intensif sebesar 15% dari total kapasitas TT
RS serta tetap mengacu sesuai penzoningan RS yaitu zona
publik, semi publik, private, dan penunjang non-medik
4. Analisis kelayakan dari aspek lokasi, regulasi, pasar dan
pemasaran, pelayanan, organisasi dan manajemen, serta
lingkungan adalah layak untuk dilaksanakan
Rekomendasi
• Pelayanan unggulan adalah pelayanan di bidang kesehatan
jiwa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang
tinggi di Provinsi Banten
• Pemilihan teknologi yang efisien dan efektif guna
menunjang pelayanan standar rumah sakit khusus jiwa
tipe B
• RSJ Provinsi Banten dibangun sesuai standar RSJ Tipe B
dengan kapasitas maksimal 350 tempat tidur yang
dioperasikan/dibangun secara bertahap menyesuaikan
dengan tren kunjungan / demand
Rekomendasi
• Perlu segera ditindaklanjuti dengan penyusunan master
plan RSJ Provinsi Banten yang mencakup program ruang,
rencana keseluruhan, pentahapan dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk perencanaan pembangunan rumah sakit
• Perlu dipertimbangan tarif retribusi RSJ sebagai rumah
sakit pemerintah melalui SK Gubernur
terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai