PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau pada Semester I Tahun 2022 ini
memiliki fasilitas sebanyak 107 TT rawat inap dengan TT Pelayanan Intensif
1
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
sebanyak 9 TT yang didukung oleh jumlah pegawai rumah sakit kurang
lebih sebesar 514 orang.
2. Tujuan
Tujuan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kewajiban terhadap kebijakan pemerintah dalam
mengevaluasi seluruh kegiatan yang dilaksanakan di RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau termasuk permasalahan dan tindak lanjutnya serta
mengetahui kondisi rumah sakit waktu 1 (satu) tahun.
b. Dalam rangka memenuhi dan melaksanakan amanah Keputusan
Walikota Lubuklinggau Nomor 214/KPTS/DINKES/2021 Tentang
Perubahan Keputusan Walikota Nomor 458/KPTS/DINKES/2021
Tentang Penetapan Dewan Pengawas RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Summary Executive
2
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
BAB I. Pendahuluan
Lampiran
3
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
BAB II
A. RENCANA STRATEGIK
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi RSUD Siti Aisyah
adalah :
1. Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu dan
keselamatan pasien.
2. Meningkatkan capaian kinerja rumah sakit dengan melakukan
pengelolaan secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
Adapun penjabaran dari Misi tersebut diatas diuraikan seperti dibawah ini :
1. Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan
Mengembangkan Pelayanan Kesehatan dengan berfokus memberikan
pelayanan kesehatan yang berorientasi mutu dan keselamatan pasien
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat di setiap lapisan
sesuai dengan standar profesi dan operasional prosedur yang ditetapkan.
4
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Oleh karena itu RSUD Siti Aisyah dituntut untuk proaktif dalam upaya
kesehatan di daerah dan tidak semata – mata memberikan pelayanan di
dalam Rumah Sakit saja tetapi memberi bimbingan dan rujukan kepada
pelayanan kesehatan dasar terhadap wilayah cakupan sekitar Rumah
Sakit.
2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan dilakukan oleh RSUD Siti
Aisyah melalui kebijakan manajerial, dan kebijakan teknis dengan
melakukan fasilitasi sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan.
Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan yang baik diharapkan akan
menumbuhkan keadaan dan situasi kerja serta pelayanan kesehatan
yang aman dan nyaman dapat terselenggara dengan baik, dapat dicapai.
3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
5
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Tabel 1
Tujuan dan Sasaran Renstra RSUD Siti Aisyah
1.1.1 Menciptakan layanan kesehatan 1.02.02 Program Pemenuhan Upaya Persentase layanan rumah
yang berorientasi pada Kesehatan Perorangan dan sakit sesuai standar
kebutuhan masyarakat Upaya Kesehatan
Masyarakat
1.1.2 Mengembangkan Kapasitas SDM 1.02.03 Program Peningkatan Persentase SDM yang
Kesehatan guna Mendukung Kapasitas SDM Kesehatan mempunyai kompetensi
Peningkatan Kualitas Layanan sesuai standar
RS
1.1.2.1 Menyediakan SDM Kesehatan 1.02.03.2.02 Perencanaan kebutuhan Persentase dokter spesialis
yang dibutuhkan oleh RS dan pendayagunaan SDM dan sub spesialis tetap per
Kesehatan kategori layanan
1.2.1 Meningkatnya capaian kinerja 1.02.01 Program Penunjang Urusan Nilai Self Asesment
RS pemerintah Daerah
6
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Strategi jangka menengah RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang
merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana RSUD
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau untuk mencapai Tujuan dan Sasaran dengan
efektif dan efisien.
Strategi untuk mencapai Tujuan yang dirumuskan sebelumnya tersaji pada
Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2
Strategi Renstra RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
7
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
2. Pengembangan peningkatan sarana dan prasarana RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau sesuai standar Rumah Sakit.
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau agar tetap dalam kondisi baik
4. Peningkatan dan pengembangan kompetensi tenaga kesehatan.
5. Distribusi dan pemerataan Sumber Daya Manusia kesehatan
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
6. Pelaksanaan akreditasi RS
7. Peningkatan perencanaan dan monev program RS
8. Peningkatan program pengembangan/inovasi RS
9. Pelaksanaan efisiensi pengelolaan pendapatan RS
10. Pelaksanaan pengelolaan administrasi RS yang efektif dan efisien
8
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Pemeliharaan barang milik daerah penunjang urusan pemerintah
daerah
Peningkatan Pelayanan BLUD
Rencana program, kegiatan indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif dapat dilihat dalam lampiran laporan ini. Rencana
strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dari tahun
2018 sampai dengan tahun 2023 untuk mendapatkan kondisi yang
diharapkan sesuai dengan yang tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.
9
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
i. Peningkatan kualitas sistem akuntabilisasi keuangan dan kinerja yang
terintegrasi
ii. Peningkatan Pelayanan BLUD
Penjelasan secara rinci mengenai tujuan dan sasaran rencana kerja RSUD
Siti Aisyah di jelaskan dalam tabele berikut :
Tabel 3
Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Tahun 2022
1.1.1 Menciptakan layanan kesehatan 1.02.02 Program Pemenuhan Upaya Persentase layanan rumah
yang berorientasi pada Kesehatan Perorangan dan sakit sesuai standar
kebutuhan masyarakat Upaya Kesehatan
Masyarakat
1.1.2 Mengembangkan Kapasitas SDM 1.02.03 Program Peningkatan Persentase SDM yang
Kesehatan guna Mendukung Kapasitas SDM Kesehatan mempunyai kompetensi
Peningkatan Kualitas Layanan sesuai standar
RS
1.1.2.1 Menyediakan SDM Kesehatan 1.02.03.2.02 Perencanaan kebutuhan Persentase dokter spesialis
yang dibutuhkan oleh RS dan pendayagunaan SDM dan sub spesialis tetap per
Kesehatan kategori layanan
1.2.1 Meningkatnya capaian kinerja 1.02.01 Program Penunjang Urusan Nilai Self Asesment
RS pemerintah Daerah
10
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Program dan Kegiatan Tahun 2022
Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada dasarnya adalah
upaya-upaya yang akan ditempuh dalam melaksanakan kebijakan-
kebijakan dan untuk mencapai targer kinerja tersebut diatas. Oleh karena
itu penetapan program dan kegiatan dititik beratkan pada upaya pencapaian
sasaran yang telah ditentukan. Adapun program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4
Program dan Kegiatan RSUD Siti Aisyah Tahun 2022
11
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
BAB III
AKUNTABILITAS
12
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Aisyah Kota Lubuklinggau membutuhkan tenaga pelaksana
yang memiliki kemampuan / kompetensi dan sertifikasi sesuai
dengan standar pelayanan. Mengingat keterbatasan anggaran
pendidikan dan pelatihan yang dimiliki, maka peningkatan
kualitas SDM yang ada masih kurang memadai.
ii. Jumlah SDM RSUD belum memenuhi ketentuan standar
ketenagaan RS Tipe C, dibagian tertentu ada yang kelebihan
dan dibagian yang lain ada berkelebihan, tentunya bila
dibandingkan dengan standar pelayanan yang berlaku apabila
disesuaikan dengan rasio kesesuaian kapasitas tempat tidur
yang ada dan melihat kebutuhan, jumlah dan jenis pelayanan.
2. Kualitas Pelayanan Kesehatan
i. Rendahnya jumlah kunjungan, BOR, TOI, LOS dan capaian
indicator pelayanan lainnya, tingginya kasus rujukan ke RS
rujukan dengan fasilitas lebih lengkap, masih rendahnya
ketersediaan obat-obatan dan bahan habis pakai maupun
banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang rusak baik itu
alat-lat kesehatan, kondisi bangunan yang buruk hal ini juga
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.
ii. Kualitas pelayanan kesehatan yang baik dapat dicapai melalui
penerapan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar
akreditasi rumah sakit. Dalam tahap persiapan penilaian
akreditasi rumah sakit pada tahun ini, terdapat beberapa
kendala yaitu kurangnya anggaran dalam pemenuhan sarana
prasarana yang memenuhi standar akreditasi tersebut.
Anggaran belum sepenuhnya dapat mengakomodir seluruh
kegiatan yang sudah direncanakan, sehubungan dengan
jumlah anggaran yang tersedia disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit dalam penyediaan anggaran.
13
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
B. HASIL PENGAWASAN PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS
Dalam melihat hasil pelaksanaan Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau Tahun 2018-2022, terlebih dahulu melihat Indikator Sasaran
Pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Teknokratik
Bidang Kesehatan 2020-2024 sebagai berikut :
Tabel 5
Indikator Sasaran Pokok Rpjmn Teknokratik
Bidang Kesehatan 2020-2024.
1 Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305 (SUPAS 2015) 183
2 Angka kematian bayi (per 1000 KH) 24 (SDKI 2017) 16
Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara
3 Modern (mCPR) 57.2 (SDKI 2017) 63.4
14
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Tabel 6
INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Kondisi
Target Kinerja Tujuan/ Sasaran Pada Tahun
Kinerja
Pada Awal
NO Indikator Tujuan/ Sasaran
Periode
2018 2019 2020 2021 2022
RPJMD
2017
1 2 3 4 5 6 7 8
11 Cost recovery ≥ 60 ≥ 62 ≥ 64 ≥ 68 ≥ 70 ≥ 72
15
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Untuk pencapaian semester I Tahun 2022 untuk pencapaian
pelaksanaan Rencana Strategis belum dapat dicantumkan dalam laporan
ini, tapi untuk pencapaian pelaksanaan Rencana Strategis Tahun 2021
dapat dicantumkan berikut ini :
Tabel 7
Tingkat Capaian pada indikator Kinerja Rencana Strategis
Tahun 2021
TARGET
SASARAN INDIKATOR REALISASI
2021
1.1.2 Meningkatnya sarana dan Persentase sarana dan prasarana rumah sakit
prasarana yang sesuai standar sesuai standar 70% 62%
1.1.2.1 Meningkatnya keandalan Tingkat keandalan sarana dan prasana medik vital
sarana dan prasarana Rumah dan non vital
Sakit 70% 20%
1.2.1 Teralaksananya tindak lanjut SIP yang Persentase SIP yang ditindak lanjuti
ditindak lajuti 95% 0
1.3 Terwujudnya sistem manejemen kerja yang Good Goverage Governance 80%
terukur dan terpadu
Nilai Self Assesment Rumah Sakit 80% 92.93%
1.3.1 Meningkatnya sikronisasi capaian Nilai Capaian kinerja tiap unit rumah sakit 100% 0
kinerja dan keuangan
16
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
TARGET
SASARAN INDIKATOR 2020 REALISASI
Dari table di atas dapat dilihat bahwa masih banyak indicator kinerja
yang belum bisa dicapai sesuai target, seperti persentase indicator kepuasan
pasien, persentase layanan unggulan, capaian sarana prasarana RS sesuai
standar, jumlah SDM Kesehatan yang mendapatkan pelatihan minimal 20
jam dalam setahun dan yang lainnya. Hal ini harus dapat dijadikan
perhatian, manajerial rumah sakit sebaiknya menelisik permasalahan ke
dalam apa penyebab hal ini belum dapat dicapai oleh rumah sakit.
17
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Tabel 8
REALISASI KEUANGAN
PER SEMESTER I TAHUN 2022
REALISASI
ANGGARAN
URAIAN PENDAPATAN
(Rp) % BELANJA (Rp) %
(Rp)
APBD 4.814.163.219 4.814.163.219 100 1.543.075.500 32,05
BLUD :
Dari table di atas dapat dilihat bahwa pada semester I untuk capaian
pendapatan rumah sakit murni dari hasil pelayanan rumah sakit masih
sangat rendah yakni baru mencapai 37,15% yang akhir nya juga
berpengaruh terhadap capaian belanja rumah sakit yaitu sebesar 23,19%.
Untuk itu rumah sakit kiranya perlu melakukan berbagai hal untuk
berusaha menaikkan capaian pendapatan rumah sakit.
18
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Sebelum melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya,
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau seharusnya telah membentuk Tim
Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB) yang terdiri dari berbagai
unsur/unit kerja yang ada di dalam rumah sakit. Anggota TKMKB
mempunyai keahlian dan atau pengetahuan khusus di bidang jaminan
kesehatan. Namun sampai akhir semester I Susunan TKMKB belum
disahkan dan ditetapkan oleh Direktur RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau. Sehingga TKMKB belum dapat melaksanakan tugasnya
secara baik.
19
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan
yang didapatkan
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannnya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin
Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit
9. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita, termasuk data-data medisnya
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis , tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative
tindakan, risiko dan kompliksi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lainnya
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di Rumah Sakit
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku
Rumah Sakit terhadap dirinya
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang di anutnya
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana
20
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
21
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang
terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien.
22
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
yang beragama Islam dan menjalin kerjasama dengan Kementrian Agama
Wilayah Lubuklinggau apabila ada pasien beragama lain membutuhkan
pelayanan kerohanian lainnya.
23
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
2. RS akan mengambil alih untuk melindungi harta benda pasien apabila
kondisi pasien tidak kompeten menjaga harta bendanya (pasien tidak
sadar).
3. Penanggung jawab di masing-masing area :
24
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Untuk perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik, RSUD Siti Aisyah
melakukan perlindungan sebagai berikut :
25
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Formulir harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis
pasien
3. Alasan diputuskannya tindakan DNR dan orang yang terlibat dalam
pengambilan keputusan harus dicatat di rekam medis pasien dan
formulir terkait. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua
orang yang terlibat dalam aspek perawatan pasien.
26
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya
permasalahan dalam Rumah Sakit.
27
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
12. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak
dan kewajiban pasien;
13. menghormati dan melindungi hak pasien;
14. melaksanakan etika Rumah Sakit;
15. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan
bencana;
16. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan, baik
secara regional maupun nasional;
17. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran
atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
18. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit;
19. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas
Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas; dan
20. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan
tanpa rokok.
1. teguran;
2. teguran tertulis;
3. denda; dan/atau
4. pencabutan perizinan Rumah Sakit.
29
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
untuk umum seperti parkir, masjid, ruang bermain anak, ruang menyusui
dan masih banyak lagi.
Pasal 11
(1) Komite Etik dan Hukum Rumah bertugas meningkatkan dan menjaga
kepatuhan penerapan etika dan hukum di rumah sakit dengan cara:
a. menyusun panduan etik dan perilaku (code of conduct);
b. menyusun pedoman etika pelayanan;
30
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
c. membina penerapan etika pelayanan, etika penyelenggaraan dan
hukum perumahsakitan;
d. mengawasi pelaksanaan penerapan etika pelayanan dan etika
penyelenggaraan;
e. memberikan analisis dan pertimbangan etik dan hukum pada
pembahasan internal kasus pengaduan hukum;
f. mendukung bagian hukum dalam melakukan penyelesaian sengketa
(alternative dispute resolution) dan/atau advokasi hukum kasus
pengaduan hukum; dan
g. menyelesaikan kasus pelanggaran etika pelayanan yang tidak dapat
diselesaikan oleh komite etika profesi terkait atau kasus etika antar
profesi di rumah sakit.
(2) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komite Etik dan
Hukum betugas:
a. memberikan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur rumah sakit
mengenai kebijakan, peraturan, pedoman dan standar yang memiliki
dampak etik dan/atau hukum; dan
b. memberikan pertimbangan dan/atau rekomendasi terkait pemberian
bantuan hukum dan rehabilitasi bagi sumber daya manusia rumah
sakit.
Adapun fungsi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit (KEHRS)
berdasarkan Pasal 12 Permenkes 42/2018 antara lain adalah:
31
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
4) Pencegahan penyimpangan Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct)
dan pedoman Etika Pelayanan.
5) Monitoring dan evaluasi terhadap penerapan Panduan Etik dan Perilaku
(Code of Conduct) dan pedoman Etika Pelayanan.
6) Pembimbingan dan konsultasi dalam penerapan Panduan Etik dan
Perilaku (Code of Conduct) dan pedoman Etika Pelayanan.
7) Penelusuran dan penindaklanjutan kasus terkait Etika Pelayanan dan
Etika Penyelenggaraan sesuai dengan peraturan internal rumah sakit.
8) Penindaklanjutan terhadap keputusan etik profesi yang tidak dapat
diselesaikan oleh komite profesi yang bersangkutan atau kasus etika
antar profesi.
32
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
Dari uraian di atas jelas tergambarkan bahwa peranan Komite Etik
dan Hukum Rumah Sakit (KEHRS) lebih dominan pada upaya penerapan
etika rumah sakit dan hukum perumahsakitan. Sasarannya adalah
masyarakat hukum rumah sakit seperti pasien, tenaga medis, dan sumber
daya manusia (SDM) dari manajemen rumah sakit itu sendiri. Hal ini sejalan
dengan pokok-pokok pertimbangan pada Permenkes 42/208 bahwa Komite
Etik dan Hukum Rumah Sakit (KEHRS) perlu dibentuk di setiap rumah
sakit dengan pertimbangan bahwa pelayanan kesehatan rumah sakit yang
kompleks cenderung menimbulkan permasalahan baik antara pasien,
rumah sakit, dan/atau tenaga kesehatan selaku pemberi pelayanan
kesehatan. Selain itu, Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit (KEHRS) juga
diperlukan untuk membentuk tata kelola pelayanan yang baik, serta
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di rumah
sakit. Namun perlu disadari peranan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
(KEHRS) ternyata bersinggungan dengan peranan dari beberapa lembaga
yang sudah ditunjuk oleh peraturan perundang-undangan sebelumnya
sebagai wadah untuk sengketa medik yang terjadi di rumah sakit, seperti:
33
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
pihak rumah sakit atau fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan pasien
yang dilayani. Perbedaan sudut pandang inilah yang kerapkali memicu
terjadinya sengketa medis dengan gugatan bahwa tenaga kesehatan atau
pihak rumah sakit atau pihak fasilitas kesehatan telah melakukan kelalaian
medik.
Ruang lingkup sengketa medik yang dapat diselesaikan melalui
Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit (KEHRS) sebagai salah satu lembaga
internal non-struktural di rumah sakit yang dibentuk menurut peraturan
perundang-undangan terbaru yakni Permenkes 42/2018. Bagian Kedua
Pasal 20 Permenkes tersebut menjelaskan bahwa persoalan yang terjadi di
rumah sakit dapat berupa etika profesi, etika nonprofesi dan di luar etika
profesi dan/atau etika non profesi.
Persoalan etika profesi ditindaklanjuti oleh komite di masing-masing
tenaga kesehatan di rumah sakit sesuai bidangnya, seperti Komite Medik
atau Komite Keperawatan. Jika persoalan etika profesi melibatkan antar
profesi di rumah sakit, baru akan ditindaklanjuti oleh Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit (KEHRS). Sementara persoalan etika nonprofesi
ditindaklanjuti oleh bagian sumber daya manusia (SDM) dan/atau Komite
Etik dan Hukum Rumah Sakit (KEHRS). Adapun persoalan di luar etika
profesi dan/atau etika non-profesi ditindaklanjuti oleh Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit (KEHRS). Dengan demikian maka Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit (KEHRS) sesungguhnya memiliki kewenangan yang
cukup luas untuk menangani setiap persoalan hukum maupun etik yang
terjadi di rumah sakit, baik yang melibatkan pasien maupun unsurunsur
sumber daya manusia lainnya yang bekerja di rumah sakit. Jika terjadi
pengaduan hukum terhadap rumah sakit, maka Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit (KEHRS) dapat bekerja sama dengan Bagian Hukum Rumah
Sakit dalam melakukan pilihan penyelesaian sengketa (alternative dispute
resolution) dan/atau advokasi hukum. Karena itu, Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit (KEHRS) sesungguhnya bisa berperan sebagai wadah internal
34
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
untuk menyelesaikan sengketa medik yang terjadi di rumah sakit sebelum
kasusnya mencuat ke ranah publik atau dilaporkan ke pihak berwajib.
Saat ini Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit (KEHRS) sudah
dibentuk, namun belum dapat berjalan dengan baik, banyak factor yang
menjadi belum berjalannya tugas KEHRS bisa jadi karena yang duduk
disana merupakan pegawai rumah sakit yang tidak purna waktu dan masih
kurangnya pemahaman tentang tugas dan fungsi dari KEHRS.
35
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
yang bersifat nonteknis perumahsakitan yang melibatkan unsur
masyarakat.
36
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022
dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) atau
Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance)
5. berkoordinasi dengan Kepala/Direktur Rumah Sakit dalam menyusun
Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola
Tata Kelola (corporate governance), untuk ditetapkan oleh pemilik; dan
6. memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pengelolaan Rumah
Sakit.
Selama masa tugas pada semester I Tahun 2022 ini Dewan Pengawas
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau telah melakukan rapat dengan jajaran
manajerial RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau sebanyak satu kali dan
melakukan evaluasi terhadap kinerja RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
sebanyak satu kali.
37
Laporan Dewan Pengawas RSSA Semester I Tahun 2022