PEMBANGUNAN INSTALASI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
RSUD KOTA PADANGSIDIMPUAN
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
Untuk mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit,
pemerintah Republik Indonesia melalui menteri Kesehatan telah
menetapkan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan, yang diatur melalui Permenkes Nomor 7 Tahun 2019 tentang,
‘Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit”. Peraturan ini ditujukan untuk
mencapai pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan serta melindungi petugas kesehatan, pasien,
pengunjung termasuk masyarakat di sekitar rumah sakit dari berbagai
macam penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang timbul akibat faktor
resiko lingkungan perlu diselenggarakan kesehatan lingkungan rumah
sakit. Termasuk didalamnya diatur untuk instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) untuk setiap rumah sakit.
Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu kotamadya yang ada di Provinsi
Sumatera Utara. Sampai dengan saat ini fasilitas kesehatan yang ada di Kota
Padangsidimpuan yang tersedia sebanyak 4 rumah sakit umum. Diantaranya adalah
Rumah sakit umum Padangsidimpuan. Namun hingga saat ini rumah sakit ini belum
memiliki fasilitas pengolahan air limbah yang memadai. Untuk itu perlu dilakukan
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Gedung lama terdapat instalasi laboratorium dan instalasi radiologi, instalasi rawat
jalan (Neurologi, Interna Laki-laki, Interna Wanita, Bedah dan Paru) dan instalasi farmasi
rawat jalan.
Visi RSUD Kota Padangsidimpuan adalah
“Rumah Sakit Dambaan Masyarakat Yang Mampu Bersaing”
Sistem IPAL
No Parameter ABR Fiber Bio Membran Reaktor
ABR Beton Biofilter Paket
Glass (BMR)
Tidak Tidak
Mutu memenuhi standar
2 output limbah memenuhi memenuhi memenuhi standar
standar standar
Kebutuhan
3 Lebih besar cukup besar cukup besar Lebih kecil
Lahan
Service dan
4 Lebih sulit Cukup mudah mudah mudah
maintenance
2. Pipa jaringan yakni untuk menyalurkan limbah dari sumber limbah ke bak
pengumpul, antar bak pengumpul, dan dari bak pengumpul ke tahap penolhan
selanjutnya
4. Bak filterisasi (Screening treatment), pada bagian ini terdapat dua proses yang
pertama bar screening dan fine screening.
5. Ekualisasi, proses ini bertujuan untuk pengendapan awal sebelum limbah
diproses di IPAL Utama
6. Bio Membran Reaktor (MBR) Sistem ini dilengkapi dengan diffuser yang dapat
mendistribusikan oksigen dalam butiran-butiran halus ke limbah cair. Oksigen
(O2) yang didistribusikan disuplai oleh blower.
8. Bak Indikator - kolam ikan (Fish pond) untuk menguji kadar polutan yang masih
tersisa pada efluen. Dari post treatment air akan mengalir ke bak indikator yang
terdapat ikan sebagai indikator. Apabila ikan hidup maka air limbah yang diolah
sudah layak untuk dibuang ke badan air.
Kapasitas IPAL
Dalam menentukan kebutuhan kapasitas IPAL dengan metode pendekatan jumlah
tempat tidur pasien yang dilayani. Untuk metode pendekatan jumlah tempat tidur
pasien yang dilayani dengan cara, perhitungan kapasitas IPAL yang dibutuhkan adalah
340 liter setiap jumlah tempat tidur rumah sakit umum (Soufyan M. Noerbambang dan
Takeo Morimura, dalam Peraturan gubernur provinsi daerah khusus Ibukota Jakarta
Nomor 122, Tentang Pengelolaan air limbah domestik, 2005). Kapasitas tempat Tidur
Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan yang sekarang adalah 225 tempat tidur. Maka
kapasitas tempat IPAL yang diperlukan adalah sebagi berikut:
Dengan asumsi okupansi rata-rata RSU Padangsidimpuan sebanyak 50% maka, Kapasitas
IPAL RSU Padangsidimpuan (okupasi 50%)