Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN REVISI MASTER PLAN RSUD SEKAYU

A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan amanat Undang Undang Dasar Republik Indonesia
1945 bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap
orang yang dijamin dan harus diwujudkan dengan upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Rumah sakit
adalah sarana yang menjadi sarana utama untuk membantu
masyarakat dalam mewujudkan peningkatan kesehatan. Menurut
undang-undang nomor 44 tahun 2009 rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampumeningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakatagar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Musi Banyuasin yang merupakan salah satu kota kabupaten dari
provinsi Sumatera Selatan, dengan jumlah penduduk ..................jiwa,
saat ini telah mempunyai Rumah Sakit Umum Daerah kelas C dengan
jumlah .....tempat tidur. Walaupun telah mempunyai Masterplan, namun
dirasa masih kurang mencukupi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Amanat Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
pasal 6 mengenai tanggung jawab, adalah pemerintah pusat dan
daerah yang bertanggung jawab untuk
menyediakan, menjaminpembiayaan, membina, mengawasi
dan memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit untuk dapat
memberikan pelayanan secara profesional dan bertanggung jawab
kepada masyarakat. Untuk itu Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas
Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin dalam programnya menetapkan
untuk melakukan pengembangan kawasan Rumah Sakit dimana
terlebih dahulu harus dilakukan Kajian Revisi Masterplan Rumah Sakit.
.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


B.1 Maksud
Penyusunan Master Plan Kawasan Rumah Sakit Sekayu
dimaksudkan untuk memberi arahan perwujudan fisik pengembangan
RSUD Sekayu dengan tersedianya peraturan/pedoman teknis
penataan bangunan dan kawasan yang aplikatif di kawasan tersebut
sehingga tidak terjadi fenomena pembangunan yang tambal sulam
dimasa mendatang.

B.2 Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah :
1. Menyususn revisi Masterplan sehingga dapat diperoleh
keterpaduan antara Rencana Pengembangan Program Pelayanan
Kesehatan Masyarakat dengan Rencana Pengembangan Fisik
RSUD yang dapat diandalkan baik dalam jangka panjang, jangka
menengah maupun jangka pendek.
2. Memperoleh arah pengembangan fisik RSUD, sekaligus sebagai
kerangka dasar bagi pengembangan bangunan dan infrastruktur di
lingkungan RSUD Sekayu.
3. Memperoleh dasar bagi pentahapan pengembangan fisik,
dikaitkan dengan pengembangan program pelayanan kesehatan
maupun manajemen Rumah Sakit secara keseluruhan.

C. SASARAN
Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas maka ditetapkan sasaran-
sasaran sebagai berikut:
1. Terperincinya perencanaan fasilitas pelayanan Rumah Sakit yang
dibutuhkan oleh masyarakat Musi Banyuasin.
2. Menganalisa serta mengembangkan potensi guna menghidupkan
fungsi ruang kawasan, dengan memperhatikan unsur-unsur fungsi
ruang yang direncanakan mendatang.
3. Merumuskan rencana makro dan mikro kawasan Rumah sakit
mencakup rencana perpetakan, rencana struktur kawasan
perencanaan, rencana peruntukan lahan dan ruang, rencana ruang
terbuka, rencana sistem dan ruang pergerakan / sirkulasi, dan
rencana tata utilitas.
4. Merumuskan rencana manajemen sumber daya manusia dan
peralatan untuk tiap jenis fasilitas pelayanan kesehatan pada RSUD.
5. Terencananya kualitas estetika, konsep konstruksional, serta
performansi fungsional yang disandang oleh massa dan bentuk.
6. Melibatkan para stakeholder terkait pada setiap tahapan pekerjaan
sehingga rencana yang dihasilkan telah menjadi kesepakatan
bersama, dengan demikian akan memudahkan implementasi dari
rencana tersebut.

D. PEMBERI TUGAS
Pemberi tugas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin
tahun anggaran 2014.

E. SUBSTANSI MASTER PLAN KAWASAN RUMAH SAKIT


SEKAYU
Substansi Master Plan Kawasan RSUD Sekayu Kabupaten Musi
Banyuasin sekurangnya terdiri atas 4 (empat) hal, yaitu:
1. Konsep dan Strategi Pengembangan
Konsep dasar pengembangan kawasan sebagai visi serta strategi
yang diperlukan agar konsep tersebut dapat tercapai.
2. Rencana Umum
Arahan umum wujud bangunan dan lingkungan meliputi:
a. Rencana Perpetakan, yaitu suatu peta hitam-putih yang
memperlihatkan dan menjelaskan suatu komposisi yang menarik
antara solid (hitam) , void (putih) serta internal void (putih).
 Rencana perpetakan harus mempertimbangkan perpetakan
yang telah ada, pola penanganan kawasan yang dipilih,
mengantisipasi besarnya kebutuhan sarana/prasarana dan
fasilitas pada lahan tersebut, dan akomodatif terhadap
aspirasi masyarakat.
 Mempertimbangkan batasan luas bangunan yang dapat
dibangun, dikaitkan dengan ketentuan sempadan bangunan
dari lingkungan yang bersangkutan.
 Mempertimbangkan faktor-faktor keselamatan bangunan dan
lingkungan pada saat bila ada bencana, seperti kebakaran,
tanah longsor, dan banjir.
b. Rencana peruntukan lahan mikro
 Peruntukan lahan mikro berpedoman kepada prinsip
keragaman/diversity yang seimbang
 Prinsip keragaman tersebut diberlakukan baik secara
horisontal maupun vertikal, sepanjang tidak memberikan
dampak terhadap lingkungan
c. Rencana Tapak; yang memberikan arahan tata letak bangunan,
orientasi bangunan, indikasi bentuk dan tampak bangunan
secara keseluruhan dalam suatu lingkungan, dan arahan
aksesibilitas, sarana parkir untuk kepentingan
pengunjung/loading/service, dll.
d. Rencana sempadan jalan dan bangunan, terdiri dari Garis
Sempadan Bangunan (GSB), Garis Sempadan
Samping/Belakang Bangunan (GSpB/GSbB), dan Garis Muka
Bangunan (GMB);
e. Rencana wujud bangunan, terdiri dari: ketinggian bangunan,
kedalaman, Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai
Bangunan (KLB), Koefisien Daerah Hijau, Koefisien Tapak
Bangunan, elevasi/pail, gubahan massa, orientasi, bentuk dasar,
amplop/selubung bangunan, arsitektur bangunan dan
lingkungan, bahan eksterior bangunan (buliding form and
massing) dan signage/penandaan;
f. Rencana ruang terbuka (open space) : pertamanan, perkerasan,
termasuk perabot lingkungan seperti bangku taman;
g. Rencana sistem ruang pergerakan, mencakup jaringan jalan,
pedestrian, parkir, halte, penyeberangan dan pengaturan
sirkulasi lalu lintas di kawasan perencanaan;
h. Rencana prasarana/sarana lingkungan, mencakup jaringan air
bersih, drainase, limbah/sampah, listrik, telepon, gas dan hidran.
Penataan prasarana/sarana tersebut harus terpadu dengan
penataan ruang antar bangunan dan mempertimbangkan pula
potensinya sebagai elemen lingkungan yang dapat berciri
lokal/konstektual, misalnya box-telepon, pilar-hidran, MCK
umum, tempat sampah, dan lampu penerangan.
i. Rencana Aksebilitas Lingkungan
 Meliputi penyelesaian sistem sirkulasi pada simpul interaksi
dengan lingkungan sekitarnya, dan rencana
sarana/prasarana aksesibilitas yang diperlukan, seperti
jembatanpenghubung, ruang terbuka, penghijauan, dll.
 Diperlukan untuk lebih mengakomodasi kepentingan umum,
dan ikut mengendalikan pemanfaatan daya dukung dan daya
tampung lahan pada skala kawasan yang lebi hluas, seperti
untuk mengantisipasi kemacetan lalu-lintas dan dampak
lingkungan lainnya.

3. Pedoman Desain
Pedoman desain dari elemen-elemen bangunan dan lingkungan
yang bersifat spesifik untuk masing-masing lingkungan merupakan
detail dari rencana umum wujud bangunan, ruang terbuka, dan
rencana umum lainnya, seperti desain fasade, signage, perabot
jalan/lingkungan, pencahayaan lingkungan dan pedestrian. Dengan
induk acuan sebagai berikut :
A.Undang-undang:
1.UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit
2.UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung
3.UU No. 36/2009 tentang KesehatanB.Peraturan
Menteri/PRMEN dan

Keputusan Menteri/KEPMEN:
1.PERMENKES No. 340/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
2.PERMENKES No. 2306/2011 Tentang Persyaratan Teknis
PrasaranaInstalasi Elektrikal Rumah Sakit
3 . P E R M E N P U   N o .   4 5 / 2 0 0 7   t e n t a n g  P e d o m a n   T e k
n i s   P e m b a n g u n a n Bangunan Gedung Negara.
4.PERMENPU No. 24/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan
BangunanGedung.
5.KEPMENKES No.1014/2008 tentang Standar Pelay
a n a n   R a d i o l o g i Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan
6.KEPMENKES No.1197/2004 tentang Standar Pelay
a n a n   F a r m a s i   d i Rumah Sakit kelas B

P e d o m a n dari Direktorat Jendaral Kementrian


Republik Indonesia
1. Pedoman Penyusunan Rencana Induk (Master Plan)
Rumah Sakit -Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medik Dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012
2. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit kelas 
B   , Direktorat BinaP e l a y a n a n   P e n u n j a n g   M e d i
k Dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina 
U p a y a Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
3. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah 
S a k i t   k e l a s   C   - Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medik Dan Sarana Kesehatan Direktorat BinaUpaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012
4. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit & Ruang Operasi
-Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana K
e s e h a t a n   D i r e k t o r a t   B i n a   U p a y a Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012
6. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Perawatan
Intensif 
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medi
k Dan SaranaKesehatan Direktorat Bina U
p a y a   K e s e h a t a n   K e m e n t e r i a n Kesehatan RI Tahun
2012
7. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Gawat
Darurat Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana
KesehatanDirektorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun2012
8.Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, 
Ruang  R a w a t   I n a p   - Direktorat Bina Pelayanan
Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan Direktorat
BinaUpaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2012
9. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang
Rehabilitasi medik
DirektoratBinaP e l a y a n a n   P e n u n j a n g   M e d i k   D a
n Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upay
a Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012
10.P e d o m a n   T e k n i s   B a n g u n a n   R u m a h   S a k i t ,   S i s t e m   I n s t a
lasi Gasmedik dan Vakum Medik - Direktorat Bina
Pelayanan
PenunjangMedik Dan Sarana Kesehatan Direktorat 
B i n a   U p a y a   K e s e h a t a n Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
11.P e d o m a n   T e k n i s   B a n g u n a n   R u m a h   S a k i t ,   S i s t e m   I n s t a
l a s i   T a t a U d a r a   - Direktorat BinaPelayanan 
Penunjang Medik Dan Sarana KesehatanDirekto
rat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI Tahun 2012
12. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Sarana
Keselamatan
Jiwa.DirektoratBinaP e l a y a n a n   P e n u n j a n g   M e d i k 
Dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina Up
a y a Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012
13. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Yang Aman dalam
Situasidarurat dan bencana - Direktorat Bina Pelayanan
Penunjang Medik Dan SaranaKesehatan Direktorat
Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2012

4. Pelaksanaan dan Pembiayaan


a. Pedoman Pengendalian Program Rencana
Berupa perangkat administratif untuk mengendalikan
pelaksanaan rencana dan program tersebut 1 s/d 3 di atas
bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada tahap
pelaksanaan karena berbagai hal, tetapi masih dapat memenuhi
persyaratan daya dukung dan daya tampung lahan, kapasitas
prasarana lingkungan, dan masih sejalan dengan rencana dan
program penataan kawasan kota.
b. Program Investasi
Program investasi bersifat jangka menengah, minimal untuk
kurun waktu lima tahun, disusun berdasarkan program bangunan
dan lingkungan, meliputi program investasi bangunan, kegiatan,
volume, biaya serta aktor pembangunan yang terlibat.

F. LINGKUP PEKERJAAN PENYUSUNAN MASTERPLAN


F.1 Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah pekerjaan meliputi Kawasan RSUD eksisting dan
Kawasan Rencana Pengembangan yaitu .....hektar di sebelah
belakang kawasan eksisting.

F.2 Lingkup Materi


Lingkup materi pekerjaan penyusunan Revisi Master Plan Kawasan
RSUD Sekayu meliputi :
1. Penelaahan profil kondisi internal dan eksternal kawasan
Untuk melaksanakan upaya pengembangan, penataan dan
pengendalian kawasan, maka dibutuhkan langkah penelaahan
terhadap kondisi atau gambaran kawasan secara lebih detail, baik
menyangkut faktor internal maupun eksternal.

2. Penelaahan kebijakan tata ruang dan kebijakan lainnya


Langkah ini dilakukan dengan menelaah kebijakan tata ruang
serta kebijakan pembangunan lainnya yang berkaitan dengan
kawasan perencanaan, khususnya penelaahan terhadap kondisi
sekarang dan implikasinya kepada perkembangan kawasan.

3. Analisa potensi dan permasalahan kawasan


Pada langkah ini mulai dilakukan analisa terhadap kondisi
kawasan mencakup potensi kawasan dalam rangka
pengembangan, pengendalian maupun penataan kawasan, para
stakeholder yang terlibat, serta permasalahan yang perlu segera
ditangani untuk mewujudkan ruang yang berkualitas.

4. Perumusan konsep dan strategi pengembangan


Konsep pengembangan diperoleh dari hasil langkah-langkah
sebelumnya, merupakan dasar bagi pengarahan, perencanaan
serta penyusunan pedoman desain untuk kawasan yang dapat
dicapai melalui strategi-strategi pengembangan dengan
memperhatikan kondisi saat ini dan kondisi di depan yang akan
dihadapi yang disusun bersama dengan para stakeholder terkait.

5. Penyusunan Master Plan Kawasan Rumah Sakit Umum


Daerah Sekayu
Sesuai dengan konsep dan strategi pengembangan yang telah
ditetapkan maka disusun Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan yang berisikan rencana perpetakan, rencana tapak,
rencana penggunaan lahan mikro, sempadan jalan dan sempadan
bangunan, wujud bangunan, ruang terbuka, sistem ruang
pergerakan, rencana sarana/prasaran lingkungan dan rencana
aksesibilitas lingkungan. Penyusunan Master Plan ini dilakukan
dengan melibatkan para stakeholder terkait sehingga
menghasilkan rencana atas kesepakatan bersama sehingga akan
memudahkan dalam implementasinya.

6. Penyusunan Pedoman Desain


Untuk bagian-bagian lingkungan yang telah direncanakan
dilengkapi dengan pedoman desain dari elemen-elemen bangunan
dan lingkungan guna mengendalikan dan mengarahkan
perkembangan kawasan sesuai dengan yang diharapkan. Pada
tahap ini dilibatkan pula para stakeholder sehingga pedoman yang
dihasilkan telah berupa kesepakatan bersama.
7. Penyusunan pedoman pelaksanaan dan pembiayaan
Pedoman pelaksanaan dan pembiayaan merupakan perangkat
pendukung yaitu berupa pedoman pengendalian rencanan dan
program investasi. Pedoman pengendalian rencana merupakan
perangkat untuk mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan
pada saat pelaksanaan, berupa sistem insentif dan disinsentif,
pengalihan hak membangun, hak membangun, dan hak
membangun di udara dalam batas tertentu. Sedangkan program
investasi merupakan rumusan dukungan pembiayaan yang
berisikan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, besaran
penyediaan dan lokasi, aspek pembiayaan, serta aktor
pembangunan yang terlibat dalam setiap kegiatan.

G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan untuk penyelesaian pekerjaan ini maksimal
120 (seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya
Surat Keputusan oleh Pemberi Tugas. Di dalam jangka waktu tersebut
konsultan harus menyerahkan semua hasil pekerjaan sebagaimana
diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja ini.

H. SISTEM PELAPORAN
Tahapan pelaporan yang harus disiapkan oleh Konsultan sebagai
berikut:
1. Laporan Pendahuluan, yang dibuat dalam rangka penyiapan
pekerjaan survai lapangan yang berisikan rancangan dan program
survai serta mengemukakan pula rencana kerja secara terinci.
Jumlah produk yang harus dihasilkan sejumlah 5 buku, dalam
format laporan A4.
2. Laporan Sementara, berisikan :
Data update terkait bidang pelayanan kesehatan :
 Data Kesehatan
 angka kesakitan/ morbiditas utama rawat inap di rumah sakit,
 angka kematian,
 angka kelahiran,
 data pola penyakit
 angka penderita rujukan
 data asal penderita rawat jalan, gawat darurat dan rawat inap
 jumlah penderita rawat jalan
 jumlah penderita rawat inap
 angka rata-rata hari rawat
 jumlah dan jenis pelayanan kesehatan
 jumlah dan jenis tenaga dokter
 jumlah tenaga paramedik perawatan
 jumlah tenaga paramedik non perawatan
 jumlah dan jenis layanan spesialis
 jumlah dan jenis layanan penunjang medik
 Data lokasi
 Data lahan
 Data konsultasi dan evaluasi lahan
 Data Sekunder :
 Angka kesakitan penyakit utama rawat jalan Puskesmas dan Rumah
Sakit
 Angka kesakitan penyakit utama rawat inap Puskesmas dan
Rumah Sakit
 Jumlah Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling.
 Jarak Puskesmas terhadap RSUD
 Jumlah Rumah Sakit lain di kabupaten Musi Banyuasin dan
sekitarnya.
 Jarak antar Rumah Sakit
 Jumlah tempat tidur Rumah Sakit
 Jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis
 Jumlah tenaga paramedik perawatan, paramedik non perawatan,
dan tenaga non medik.
 Data Tata Kota :
 Peruntukan Lahan
 Peraturan Teknis yang berlaku, antara lain : GSB, KDB, KLB, Tinggi
bangunan, dsb
 Utilitas Kota : Jaringan Listrik, PDAM, Drainase, Komunikasi, Air
Limbah, Pemadam Kebakaran, dsb
 Data Demografi :
 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Angka Kepadatan Penduduk
 Data Sosial Ekonomi

Analisa Data Kesehatan


- Analisa Kegiatan & Fungsi
- Struktur Organisasi
- Analisa & Prediksi Jumlah Personil RSUD
Analisa Tapak
Analisa Data Tatakota
Analisa Data Utilitas Kota
Penelaahan profil kondisi internal dan eksternal kawasan,
Analisa potensi dan permasalahan kawasan,
Perumusan konsep dan strategi pengembangan,

Jumlah produk yang harus dihasilkan sejumlah 5 buku, dalam


format laporan A4.

3. Rancangan Laporan Akhir


Merupakan penyempurnaan dan pengembangan/penajaman materi
dalam Laporan Sementara sesuai hasil Diskusi dengan pihak
pemberi kerja.
Master Program
- Jumlah dan Jenis Fasilitas Rawat Jalan
- Jumlah dan Jenis Fasilitas Rawat Inap
- Jenis Fasilitas Gawat Darurat
- Jumlah Kebutuhan tempat tidur
- Klasifikasi Jenis dan Kelas Ruang perawatan
- Penetapan Jumlah Unit Pelayanan sesuai kelasnya
- Kebutuhan ruang keseluruhan
Program Fungsi
- Kegiatan tiap unit / bagian
- Jumlah pasien yang bisa dilayani
- Tata letak unit
- Kegiatan lain yang tak terpisahkan dari kegiatan utama.
Program Kebutuhan SDM & Fasilitas Kawasan Rumah Sakit :
- Sarana : Bangunan / Gedung
- Prasarana : Jaringan jalan, Jaringan Listrik, Jaringan Air
Bersih, Drainase, Jaringan Komunikasi, Jaringan Air Limbah,
Jaringan Pemadam kebakaran, Jaringan Gas
- Peralatan ( alkes )
- SDM ( Dokter, paramedik, non medik )
Jumlah produk yang harus dihasilkan sejumlah 10 buku dalam
format laporan A3.

4. Laporan Akhir,
Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari rancangan laporan
akhir Revisis Masterplan RSUD Sekayu dengan memasukan semua
masukan yang telah dibahas dan dirumuskan dalam forum
diskusi/lokakarya atau seminar.
Gambar / Peta yang digunakan dalam Laporan Akhir merupakan
gambar/ peta dalam skala minimal 1:500.
Jumlah produk yang harus dihasilkan sejumlah 15 buku, dalam
format laporan A3, serta executive summary sejumlah 5 eksemplar
dalam format A4.

I. TENAGA AHLI
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan tenaga ahli dengan
pengalaman kerja dan perkiraan jumlah "Man Month" seperti tersebut
dibawah ini :

Juml Latar Pengala


Juml
No Posisi ah Belakang man
ah
M/M Pendidikan (Tahun)
Team Leader (Urban
1. 1 4 S2 Arsitektur 8
Design)
S1 Teknik
Menejemen
2. Ahli MARS 1 4 5
Arsitektur
Rumah Sakit
S1 Teknik
3. Ahli Arsitektur 1 4 5
Planologi
S1 Teknik
4. Ahli Teknik Sipil 1 3 5
Sipil
Ahli Teknik S1 Teknik
5. 1 3 5
Lingkungan/Penyehatan Lingkungan
S1 Teknik
Arsitektur /
6. Ahli Arsitektur Lansekap 1 4 5
Seni Rupa
Lansekap
7. Ahli Mekanikal Elektrikal 1 3 S1 Teknik 5
Elektro /
Mesin
S1 Teknik
8. Ahli Cost Estimator 1 3 5
Sipil
S1 Teknik
9. Ahli Teknik Geodesi 1 2 5
Geodesi

Di luar tenaga ahli di atas, jika diperlukan dapat ditambahkan dengan


tenaga pendukung teknis yang terdiri : Asisten ahli, Typist, CAD
Operator, Computer Operator dan Sekretaris/Adm.

J. Ketentuan Pelaksanaan Tugas


Dalam realisasinya, pelaksanaan studi akan diserahkan pada
Konsultan/Lembaga yang dianggap mampu untuk melaksanakan hal
ini. Untuk itu, sebelum pelaksanaan tugas, Konsultan/Lembaga yang
dimaksud diwajibkan membuat Usulan Teknis dan Usulan Biaya, yang
menggambarkan rencana kerja yang akan dilakukan dalam
melaksanakan pekerjaan ini.

J.1 Usulan Teknis


Dalam mengajukan usulan teknik, Konsultan atau Lembaga yang
ditunjuk harus dapat menjelaskan pandangan dan rencana
Konsultan/Lembaga yang ditunjuk dalam melaksanakan pekerjaan.
Usulan teknik tersebut harus berisi uraian-uraian sebagai berikut :
1. Tanggapan dan saran-saran konsultan / Lembaga yang ditunjuk
mengenai lingkup tugas pekerjaan sesuai Kerangka Acuan Tugas
2. Pendekatan teknis dan metodologi yang akan dilakukan oleh
konsultan / Lembaga yang ditunjuk dalam menjalankan tugasnya
untuk mencapai sasaran yang akan ditentukan.
3. Rencana kerja termasuk jadwal kerja dari Konsultan/Lembaga
yang ditunjuk.
4. Daftar staff pendukung teknis yang diperlukan dan rencana
penugasannya, baik di kantor maupun di lapangan.
5. Pengalaman kerja ataupun Curriculum Vitae dari semua staff ahli
yang akan dilibatkan dalam pekerjaan ini.
J.2 Usulan Biaya
Selain mengajukan usulan teknik, Konsultan atau Lembaga yang
ditunjuk harus mengajukan usulan biaya yang merincikan kebutuhan
biaya yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan
dimaksud. Usulan biaya dimaksud harus berisi uraian-uraian
sebagai berikut :
1. Billing Rate dari tenaga ahli yang akan dilibatkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini serta manmonths yang dibutuhkan.
2. Perkiraan biaya lain seperti biaya transport, biaya perjalanan
dinas, penyediaan peralatan, penyedian bahan terpakai, biaya
komunikasi dan lain sebagainya.
3. Perkiraan biaya seluruh pekerjaan

Musi Banyuasin, April 2014

Mengetahui PIMPINAN PROYEK


DINAS KESEHATAN PENYUSUNAN MASTER PLAN
Kabupaten Musi Banyuasin KAWASAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SEKAYU
T.A. 2014

Kepala,

Anda mungkin juga menyukai