Anda di halaman 1dari 12

1.

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Hal ini sejalan
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6
Tahun 2007 Pasal 1 ayat 7 yang menyebutkan bahwa
pelayanan dasar adalah pelayanan publik yang
mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi,
masyarakat dan pemerintahan.
SPM disusun sebagai alat pemerintah dan
pemerintah daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata. SPM
ini ditetapkan oleh Pemerintah dan diberlakukan untuk
seluruh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
Dalam teknis penyusunannya, SPM harus bersifat
sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau
dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai
batas waktu pencapaian. SPM disusun dengan
mempertimbangkan kebutuhan, prioritas dan
kemampuan keuangan nasional dan daerah serta
kemampuan kelembagaan dan personil daerah dalam
bidang yang bersangkutan.
Pemerintah Pusat (Kementerian/LPNK) telah
menetapkan 15 SPM untuk Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dan sesuai dengan surat dari Menteri
1
Dalam Negeri tanggal 27 Maret 2012 Nomor :
100/1023/SJ tentang Percepatan Pelaksanaan
Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) di Daerah, bahwa Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota diminta untuk segera menyusun target
pencapaian SPM dan sekaligus merumuskan program
dan kegiatan dalam rangka pencapaiannya sesuai
dengan kondisi keuangan daerah.
Peraturan lain yang terkait langsung dengan
standar pelayanan minimal adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan
Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
Sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
yang dimiliki, maka Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Melawi sebagai
salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada
Pemerintah Kabupaten Melawi berkewajiban untuk
menyelenggarakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
pada 2 (dua) urusan pemerintahan, yaitu urusan
Pertanahan serta urusan Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman. Hal ini sejalan dengan Pasal 8
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

2
Kabupaten/Kota. Untuk menyamakan dalam
pengaktualisasian urusan wajib bidang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman di Kabupaten/Kota
sebagaimana tersebut di atas, maka dalam rangka
memberikan panduan untuk menyelenggarakan
pelayanan dasar di bidang pekerjaan Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman kepada masyarakat di
daerah, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman. Sampai saat ini, Pemerintah
Daerah Kabupaten Melawi masih merumuskan target
pencapaian SPM tingkat kabupaten, sehingga target
acuan SPM yang dilaksanakan di Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Melalui
Bidang Perumahan Rakyat dan Pengembangan Kawasan
Permukiman berpedoman pada target yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Dalam laporan ini,
analisa kemampuan dan potensi pencapaian target SPM
ini didasarkan pada data statistik dan informasi lain
yang akurat dan bersumber dari program kegiatan yang
dilaksanakan oleh Bidang Perumahan Rakyat dan
Pengembangan Kawasan Permukiman.

1.2 Dasar Hukum


Dasar hukum serta jenis pelayanan dasar bidang
perumahan rakyat diatur dalam:
 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

3
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.
 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan
Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.

2. Kebijakan Umum
Kebijakan umum menggambarkan kebijakan umum
daerah yang dimuat dalam rencana penerapan dan
pencapaian SPM yang dituangkan dalam RPJMD.
Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah yang
mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan
daerah disusun secara berjangka meliputi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk
jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut RKPD
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)


merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang memuat
rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah
daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.
4
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Melawi Tahun 2015-2021
disebutkan bahwa arah kebijakan umum pembangunan
Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 merupakan
strategi dan teknik pencapaian Misi Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Melawi. Sedangkan misi
yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
serta kewenangan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan adalah Misi Kedua
Pembangunan Kabupaten Melawi yaitu : “Menerapkan
pembangunan daerah yang serasi dan terpadu dengan memacu
pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan percepatan
pembangunan infrastruktur guna, dijabarkan kedalam
penetapan target indikator kinerja Tujuan dan Sasaran per
urusan dan per SKPD “.

3. Pelayanan Dasar
Adapun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, jenis
pelayanan dasar pada SPM di Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Bidang Perumahan
Rakyat,dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kabupaten
Melawi terdiri atas :
 Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni
bagi korban bencana.
 Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah
Daerah Kabupaten.
 Penyediaan Rumah layak huni berupa program Bantuam
Stimulan Perumahan Swadaya dan Pembangunan Baru
5
Bantuan Rumah Swadaya bagi masyarakat berpenghasilan
rendah
 Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung
prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU)
 Penanganan dan Pencegahan Kawasan Perumahan dan
Permukiman Kumuh

Tabel I.1
Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu
Jenis Pelayanan
NO Pencapaian
Dasar Indikator Nilai

1 Rumah layak huni bagi a. Cakupan ketersediaan 78% 2016 – 2021


masyarakat penghasilan rumah layak huni
rendah.
b. Cakupan layanan rumah 78% 2016 – 2021
layak huni
Relokasi/Rehabilitasi
Korban bencana.lingkungan
2 Lingkungan yang sehat dan a. Cakupan 62% 2016 – 2021
aman yang di dukung dengan yang sehat dan aman yang
prasarana, sarana dan utilitas di dukung dengan PSU
umum
3. Penanganan dan Pencegahan a. Berkurang Luas Kawasan 0.0% 2016 – 2021
Kawasan Perumahan dan Perumahan dan
Permukiman Kumuh Permukiman Kumuh

Sumber : RPJMD Kabupaten Melawi 2016-2021

Tabel I.2
Pencapaian Standar Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal Waktu
Jenis Pelayanan
NO Pencapaian
Dasar Indikator Nilai

1 Rumah layak huni bagi a. Cakupan ketersediaan 80.0% 2020


masyarakat penghasilan rumah layak huni
rendah.

6
b. Cakupan layanan rumah 0.0% 2020
layak huni
Relokasi/Rehabilitasi
Korban bencana.lingkungan 23.0%
2 Lingkungan yang sehat dan a. Cakupan 2020
aman yang di dukung dengan yang sehat dan aman yang
prasarana, sarana dan utilitas di dukung dengan PSU
umum
3. Penanganan dan Pencegahan a. Berkurang Luas Kawasan 0.0% 2020
Kawasan Perumahan dan Perumahan dan
Permukiman Kumuh Permukiman Kumuh

Sumber : Dinas Perkimtan Kabupaten Melawi 2020

4. Jumlah Personil
Jumlah Personil Bidang Perumahan Rakyat, dan
Pengembangan Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Melawi terdiri Pegawai Negeri Sipil sebanyak 12 orang dan
Honorer sebanyak 3 orang dengan jumlah 15 orang dengan
rincian sebagai berikut :
 Gol II/d : 3 orang
 Gol III/a : 4 orang
 Gol III/b : 0 orang
 Gol III/c : 4 orang
 Gol III/d : 1 orang

5. Program dan Kegiatan

1. Melakukan sosialisasi dan bantuan teknis kepada


masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk
menyelenggaraan pelayanan bidang perumahan rakyat
melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan;
2.Melakukan pendataan dan pemutakhiran data
lingkungan perumahan secara berkala;
7
3. Penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU);
4.Melakukan pengawasan, pengendalian, koordinasi
serta sinkronisasi pelaksanaan program kegiatan
kebijakan bidang perumahan rakyat, dan pengembangan
kawasan permukiman
5.Melakukan perencanaan dan penanganan Kawasan
Permukiman Kumuh
6.Membuat peraturan daerah Bidang perumahan rakyat, dan
pengembangan kawasan permukiman
7. Pelaporan penyelenggaraan pelayanan bidang perumahan
rakyat kepada pejabat terkait.

6. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran Tahun 2020 untuk pemenuhan indicator
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Perumahan Rakyat dan
Pengembangan Kawasan Permukiman terdiri dari kegiatan
Fisik dan Non Fisik untuk Program Bantuan Rumah
bersumber Dana Alokasi Khusus (Affirmasi) sebesar Rp.
5.047.800.000.- dan Program Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya berupa penunjang dari Dana Alokasi Umum Sebesar
Rp.82.700.000,- dengan rincian realisasi sebagai berikut.

Tabel 1.3
Alokasi Anggaran Tahun 2020
Tahun 2019 Tahun 2020
Uraian
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3)
Total APBD Kabupaten 958.270.528.893,10
1.183.020.620.887,89
Melawi
Anggaran Dinas PKP 44.615.239.162,00,- 19.037.130.234,82,-

8
Kabupaten Melawi

Tabel 1.4
Rincian Anggaran Tahun 2020

JenisKegiatan TA. 2019 TA. 2020


No.
Urusan PKP Vol/unit Biaya (Rp.) Vol/unit Biaya (Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Dinas PKP :
1. Bantuan Stimulan Perumahan 1.018 17.815.000.000,- 469 8.207.500.000,-
Swadaya (BSPS) Reguler
2. Bantuan Stimulan Perumahan - - 896 15.680.000.000,-
Swadaya (BSPS) Strategis
3. Bantuan Rumah Swadaya (BRS) 75 2.876.091.750,- 141 5.047.800.000,-
B Sumber DAU : - - - -
C Sumber APBDesa : - - - -
dst. …… - - - -
Total unit 1.506
Total unit rumah 1.093
rumah

9
INDIKATOR INDIKATOR Realisasi SUMBER
NO PROGRAM KEGIATAN JUMLAH SATUAN KINERJA KINERJA ANGGARAN ANGGARAN
OUTPUT OUTCOME (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Rumah Layak Huni dan Terjangkau
Terlaksana dan
Penyediaan Meningkatnya
terpenuhinya
Bantuan kualitas dan
Bantuan Stimulan Program Bantuan 23.887.500.0
- Stimulan 1.365 Unit kuantitas APBN
Perumahan Swadaya Stimulan 00
Perumahan bangunan Rumah
Perumahan
Swadaya layak Huni
Swadaya
Meningkatnya
Penyediaan Terlaksana dan
Pembangunan Baru kualitas dan APBN DAK
Bantuan terpenuhinya 5.047.800.000,-
- Bantuan Rumah 141 Unit kuantitas
Rumah Program Bantuan
Swadaya bangunan Rumah
Swadaya Rumah Swadaya
layak Huni

Tabel 1.5
Realisasi Anggaran Tahun 2020

10
7. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan Solusi menggambarkan permasalahan


yang dihadapi dalam penerapan dan pencapaian SPM, baik
permasalahan eksternal maupun internal, langkah-langkah
penyelesaian permasalahan yang ditempuh.
a. Belum semua urusan yang telah didelegasikan kepada
daerah memiliki SPM yang dikeluarkan oleh kementerian.
b. Belum samanya pemahaman tentang implementasi SPM.
c. Indikator SPM masih banyak yang belum
diinternalisasikan sebagai target kinerja (output/outcome)
dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
d. Kualitas perencanaan dan pemrograman perlu
ditingkatkan untuk menyusun rencana dan program yang
optimal dalam upaya pencapaian SPM.
e. Belum sinerginya upaya implementasi SPM.
f. Belum adanya pedoman operasional lanjutan pelaksanaan
SPM.
g. Belum tersedianya data base yang akurat di setiap urusan.
h. Monitoring dan evaluasi masih minim untuk
menghasilkan data capaian SPM tiap tahun.

8. Penutup
Laporan Umum Pencapaian dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat dan
Pengembangan Kawasan Permukiman pada Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Melawi merupakan laporan yang disusun dengan
maksud untuk memberikan gambaran hasil capaian,
evaluasi permasalahan dan upaya-upaya yang telah

11
dilakukan termasuk pembiayaan sehingga dapat memberikan
hasil yang optimal sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Pada dasarnya keberhasilan pencapaian target SPM
pada Bidang Perumahan Rakyat dan Pengembangan
Kawasan Permukiman akan tercapai apabila didukung oleh
para pemangku kebijakan dan para pelaksana kebijakan,
juga tidak kalah penting adalah dukungan dari masyarakat
sebagai pengguna pelayanan yang diharapkan adanya
masukan atas pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Melawi. Namun
demikian dalam capaian hasil SPM tersebut terlepas dari
kompleksitas permasalahan baik eksternal maupun internal
serta harus dapat menyesuaikan dan menjembatani antara
kebijakan yang bersifat populis dengan sistematis, kegiatan
yang bersifat fisik dengan nonfisik, serta permasalahan di
Bidang Perumahan Rakyat dan Pengembangan Kawasan
Permukiman.
Demikian Laporan Tahunan Penerapan dan Pencapaian SPM
Bidang Perumahan Rakyat dan Pengembangan Kawasan
Permukiman pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Melawi yang dapat
kami sampaikan, kami berharap dengan laporan ini akan lebih
memacu dan meningkatkan kinerja Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Melawi
yang ke depan tantangannya akan semakin besar.

12

Anda mungkin juga menyukai