Anda di halaman 1dari 51

%./"0+("1,-+./.

/+'"*%"0+2"&-0$
#*/*%,&-"0+1"3.#"-*&
")*0+3*("%

!"#$%"&
!"&'()"#*+'"&+(,-*+#!"&
%./"0+("1,-+././+'"*%"0+2"&-0$
Master Plan RSUD Jantho

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas
terlaksananya Laporan Akhir Master Plan (Rencana Induk) Rumah Sakit Umum
Daerah Jantho 2008-2018. Master plan ini adalah pedoman dalam
pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Jantho selama sepuluh tahun
kedepan.
Rumah Sakit Umum Daerah Jantho yang akan ditingkatkan menjadi Rumah
Sakit Umum Klas C adalah satu-satunya Rumah Sakit Umum Daerah milik
pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Oleh karena itu, rencana induk ini merupakan
gerbang menuju terwujudnya Rumah Sakit Umum Klas C.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Master Plan Rumah Sakit Umum Daerah Jantho ini.
Tentunya sebagai sebuah bagian dari proses yang berkelanjutan, rencana induk
ini masih jauh dari sempurna dan masih sangat terbuka untuk dievaluasi,
ditambah ataupun dilengkapi demi menjadi sebuah acuan yang kompeherensif.
Akhir kata semoga penyusunan master plan Rumah Sakit Umum Daerah Jantho ini
memberi manfaat yang besar bagi para pelaksana program di rumah sakit ini,
maupun sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten
Aceh Besar

Jantho, 30 November 2008

Team Hexagon Raya Consultant

CV.Hexagon Raya Consultant i


Master Plan RSUD Jantho

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................ ii
Daftar Tabel ............................................................................ iii
Daftar Gambar ........................................................................... iv
I. PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................ 1
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................... 2
1.3. Pendekatan Desain .......................................................... 2
1.4. Ruang Lingkup/Batasan ..................................................... 3
1.5. Kerangka Berpikir ............................................................ 3
1.6. Sistematika Laporan......................................................... 5
II. KONDISI EKSISTING ............................................................... 6
2.1. Kondisi Site ................................................................... 6
2.2. Kondisi Peralatan dan tenaga medis .................................... 7
III. ANALISA ............................................................................ 11
3.1. Kebutuhan Pegawai dan tenaga medis.................................. 11
3.2. Kebutuhan ruang ............................................................. 12
3.3. Potensi site ................................................................... 15
3.4. Analisa enterance dan pencapaian ....................................... 16
3.5. Analisa matahari .............................................................. 17
3.6. Analisa Kebisingan ........................................................... 17
3.7. Analisa Vegetasi ............................................................. 18
IV. KONSEP PERANCANGAN ......................................................... 17
4.1. Konsep dasar ................................................................. 17
4.2. Konsep perencanaan tapak................................................ 17
4.3. Persyaratan teknis........................................................... 18
V. PROGRAM PENGEMBANGAN.................................................... 25
5.1. Pengembangan fisik.......................................................... 25
5.2. Rencana estimasi pembiayaan............................................. 27
VI. PENUTUP ............................................................................ 34

CV.Hexagon Raya Consultant ii


Master Plan RSUD Jantho

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kebutuhan Pegawai dan tenaga medis.......................... 11


Tabel 5.1. Asumsi Harga satuan per-tahun .................................. 28
Tabel 5.2. Estimasi pembiayaan ................................................ 33

CV.Hexagon Raya Consultant iii


Master Plan RSUD Jantho

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kondisi eksisting .................................................. 9


Gambar 2.1. Kondisi site ........................................................ 10
Gambar 3.1. Peta Existing ....................................................... 15
Gambar 3.2. Enterance dan pencapaian...................................... 16
Gambar 3.1. Analisa Matahari ................................................... 17
Gambar 4.1. Peta Zoning kegiatan............................................. 18
Gambar 4.2. Pemintakatan ....................................................... 24
Gambar 5.1. Master Plan ........................................................ 30
Gambar 5.2. Site Plan ............................................................ 31
Gambar 5.3. Jaringan Drainase ................................................. 32

CV.Hexagon Raya Consultant iv


BAB I. PENDAHULUAN
Master Plan RSUD Jantho

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat yaitu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
amanat UUD 1945 pasal 28 ayat 1dan Undang-Undang No:23 Tahun
1992 tentang Kesehatan. Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
status kesehatan merupakan salah satu komponen utama. Dengan
demikian pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk
mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung
percepatan pembangunan nasional. Arah kebijakan pembangunan jangka
menengah Nasional (RPJMN) antara lain diarahkan pada peningkatan
jumlah, jaringan dan kualitas Puskesmas serta pemerataan kualitas
fasilitas kesehatan dasar. Salah satu strategi untuk mewujudkan Visi
Departemen kesehatan depkes adalah meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti tercantum dalam
Renstra Depkes tahun 2005-2009. Dalam pembangunan kesehatan,
pemerintah pusat dan daerah menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas. Dengan demikian perlu disediakan
tenaga kesehatan yang berkualitas, biaya operasional, sarana fisik dan
peralatan kesehatan yang berkualitas, biaya operasional kegiatan,
saranan fisik dan peralatan kesehatan serta penunjang lainnya untuk
melaksanakan rencana tersebut.
Menyahuti akan hal tersebut di atas, Rumuah Sakit Umum Daerah
Jantho mempunyai Visi yaitu Menuju Rumah Sakit Umum Daerah Klas C
Serta pusat rujukan kesehatan jiwa, ibu dan anak, paru, gigi dan
rehabilitasi medik di Aceh Besar pada tahun 2010, dengan Misi
Memberikan pelayanan yang tepat, terpadu dan bermutu dan senantiasa
berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Untuk itu Rumah
Sakit Umum Daerah Jantho berupaya melakukan peningkatan standar
pelayanan kesehatan dengan membangun berbagai sarana dan prasarana
serta fasilitas penunjang lainnya. Untuk memenuhi hal tersebut di atas

CV.Hexagon Raya Consultant 1


Master Plan RSUD Jantho

diperlukan satu Master Plan dalam menentukan arah pengembangan


jangka panjang yaitu Standar Rumah Sakit Klas B dan jangka pendek
pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Jantho yang memenuhi standar
rumah sakit Klas C.

1.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
meningkatkan sarana dan prasarana serta tenaga medis yang
memenuhi standar rumah sakit klas C.
b. Tujuan
Merencanakan Master Plan Rumah Sakit Umum Daerah Jantho
yang memenuhi standar Rumah Sakit Umum klas C

1.3. Pendekatan Desain


Ada beberapa cara yang digunakan untuk memecahkan masalah
perencanaan yang dihadapi. Untuk kasus perencanan Master Plan RSUD
Jantho ini pendekatan desain yang di lakukan adalah dengan cara sebagai
berikut:
1. Studi literatur, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara
mengambil dari bahan-bahan pustaka yang ada, seperti perpustakaan
umum, perpustakaan pribadi, dan internet
2. Studi banding, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara
membandingkan proyek dan tema sejenis yang ada. Studi banding ini
selain dilengkapi dengan gambar-gambar juga berisikan poin "hal-hal
yang dapat dipelajari".
3. Wawancara dan pengamatan lapangan, yaitu pendekatan yang
dilakukan dengan cara mendapatkan data dari sumbernya secara
langsung yang memang dapat dipercaya akan kebenarannya dan
dapat mendukung kasus proyek.

CV.Hexagon Raya Consultant 2


Master Plan RSUD Jantho

1.4. Ruang Lingkup / Batasan


1.4.1.Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan perencanaan dan perancangan Master Plan
RSUD Jantho ini adalah merencanakan master plan yang memenuhi standar
rumah sakit klas C dengan memperhatikan aspek-aspek yang terkait di
dalamnya yaitu Pelayanan Kesehatan, yang meliputi pemeriksaan, pengobatan,
perawatan dan kegiatan pendukung (activity suport).

1.4.2. Ruang Lingkup Pembahasan dan Batasan


Pembahasan yang akan dilakukan terbatas pada masalah Arsitektur, bila
ada hal-hal di luar lingkup tersebut yang dianggap mendasar serta
mempengaruhi faktor perencanaan dan perancangan akan dilakukan pembahasan
dengan logika dan asumsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Kajian pembahasan ditekankan pada hal-hal yang mendukung perencanaan
Master Plan RSUD Jantho dengan titik berat pada aktivitas pelayanan kesehatan
serta kegiatan pendukung lainnya.

1.6. Kerangka berpikir


Penulisan karya ilmiah ini dilandasi oleh serangkaian langkah kerja yang
dilakukan oleh penulis, langkah kerja tersebut dituangkan dalam skema seperti
dibawah ini :

CV.Hexagon Raya Consultant 3


Master Plan RSUD Jantho

Latar belakang
Kebutuhan akan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
Peningkatan standarisasi pelayanan menjadi klas C

MASTER PLAN RSUD JANTHO

Permasalahan
Kondisi existing yang belum memenuhi standar zona
dan hubungan ruang yang baik

Maksud Tujuan
F
e
Pengumpulan Data e
d
Studi Literatur Studi Lapangan B
wawancara a
c
k
Analisa

MASTER PLAN

Diagram kerangka berpikir

CV.Hexagon Raya Consultant 4


Master Plan RSUD Jantho

1.7. Sistematika Laporan


BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang kasus, maksud dan tujuan serta permasalahan
perancangan, pendekatan yang dilakukan, lingkup dan batasan, kerangka berfikir
serta sistematika dalam pembahasannya.
BAB II. KONDISI EXISTING
Bab ini meliputi penjelasan mengenai tinjauan umum tentang kondisi
existing proyek yang akan dilaksanakan seperti posisi site, kondisinya, potensi
yang ada, ketentuan dan peraturan yang ada serta fasilitas yang tersedia.
BAB III. ANALISA
Pada Bab analisa akan dikupas mengenai kebutuhan pegawai, kebutuhan
ruang, keadaan site dan permasalahan yang dihadapi serta solusi terhadap
permasalahan site.
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN
Berisikan gambaran-gambaran dan penjelasan segala sesuatu yang
nantinya akan diaplikasikan pada perancangan. Materinya terdiri dari konsep-
konsep dasar perancangan, rencana tapak, dan konsep aplikatif bangunan.
BAB VI. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN RENCANA ESTIMASI
Bab ini menyajikan hasil perancangan dan perencanaan serta program
pengembangan dan tahap pengembangan serta estimasi biaya.

CV.Hexagon Raya Consultant 5


BAB II. KONDISI EKSISTING
Master Plan RSUD Jantho

BAB II. KONDISI EKSISTING

2.1. Kondisi Site


RSUD Jantho yang terletak di Kota jantho berada pada 95,300 BT,
5,300 LU, dengan kondisi topografi bervariasi yaitu perpaduan lembah dan
bukit yang curam, serta dataran yang landai pada perbukitan dengan luas site:
108466.86 m2 ( 10.846686 Ha).
Dari pengamatan di lokasi site terdapat beberapa bangunan eksisting
yaitu:
1. Gedung IGD dan Administrasi
2. Gedung Poliklinik dan Laboratorium
3. Gedung Radiologi
4. Kamar Operasi
5. Gedung Kebidanan
6. Gedung Farmasi
7. Kamar Rawat Inap Kelas III
8. Gedung Rawat Akut Jiwa
9. Rumah Genset
10. Mushalla
11. Reservoir Atas Kapasitas 5m3
12. Panel Listrik 10 KVA
13. Mess Perawat (1 Unit)
14. Rumah Dokter (4 Unit)
15. Pagar Keliling Rumah Sakit
16. Selasar 400m1
Kondisi bangunan ekisting masih baik, namun ada beberapa bangunan
yang kurang tepat peletakannya bila kita mengacu pada standar hubungan
ruang dan kegiatan pada rumah sakit.

CV.Hexagon Raya Consultant 6


Master Plan RSUD Jantho

2.2 Kondisi Peralatan dan Tenaga Medis


Dari data-data yang ada dan wawancara dengan pihak terkait di RSUD
Jantho, Peralatan untuk masing-masing pelayanan sudah tersedia namun
belum memadai.
Jumlah Pegawai dan tenaga medis juga belum maksimal untuk memenuhi
standar pelayanan RSU yang baik.

Data Pegawai RSUD Jantho saat ini adalah:


1. Pegawai Tetap (Pegawai Negeri Sipil)
Direktur Rumah Sakit : 1 Orang
Dokter Gigi : 2 Orang
Dokter Spesialis Gigi : 1 Orang
Dokter Umum : 3 Orang
D-3 Keperawatan : 5 Orang
Staf Administrasi : 3 Orang
S-1 Farmasi : 1 Orang
S-1 Analis : 1 Orang
S-1 Kebidanan : 2 Orang
D-3 Kebidanan : 2 Orang
D-3 Analis : 2 Orang
D-3 Radiologi : 2 Orang
D-3 Rekam Medik : 1 Orang
D-3 Fisioterapi : 1 Orang
ATEM : 2 Orang
D-3 Gizi : 1 Orang
SPK : 5 Orang
Perawat Gigi : 2 Orang
Total : 37 Orang

2. Pegawai Honorer dan Bakti


D-3 Perawat Gigi : 2 Orang
D-3 Keperawatan : 11 Orang

CV.Hexagon Raya Consultant 7


Master Plan RSUD Jantho

D-3 Analis : 1 Orang


D-3 Rekam Medik : 1 Orang
SPK : 4 Orang
Staf Administrasi : 4 Orang
Satpol/Security : 2 Orang
Cleaning Service : 9 Orang
Total : 34 Orang

CV.Hexagon Raya Consultant 8


BAB III. ANALISA
Master Plan RSUD Jantho

BAB III. ANALISA

Pada bab ini dijelaskan berbagai analisa untuk perencanaan dan


perancangan Master Plan RSUD Jantho, yang meliputi kebutuhan pegawai,
kebutuhan ruang, analisa keadaan lingkungan, serta persyaratan teknis.

3.1. Kebutuhan Pegawai dan Tenaga Medis


Sesuai dengan Standar Peralatan, Ruang dan Tenaga Rumah Sakit Klas
C, dari Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
tahun 1994, Kebutuhan pegawai dan tenaga medis untuk rumah sakit
klas C adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kebutuhan Pegawai dan Tenaga medis
KEBUTUHAN KEBUTUHAN
NO JENIS KETENAGAAN
MINIMAL MAKSIMAL
1 SLTA/STM 18 Orang 18 Orang
2 Tata Usaha 1 Orang 1 Orang
3 Perawat Biasa 2 Orang 6 Orang
4 Perawat Terampil Instrumen 1 Orang 1 Orang
5 Dokter Spesialis THT 1 Orang 1 Orang
6 Dokter Spesialis Jantung 1 Orang 1 Orang
7 Dokter Umum (+) 4 Orang 4 Orang
8 Dokter Spesialis Paru 1 Orang 1 Orang
9 Perawat Terampil 2 Orang 8 Orang
10 Dokter Umum yang dilatih 1 Orang 1 Orang
11 Psikolog 1 Orang 1 Orang
12 Perawat Jiwa 1 Orang 2 Orang
13 Dokter Spesialis Syaraf 1 Orang 1 Orang
14 Psikiater 1 Orang 4 Orang
15 Dokter Gigi 2 Orang 4 Orang
16 Perawat Gigi 2 Orang 4 Orang
17 Tehniker Gigi 2 Orang 2 Orang
18 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 2 Orang 2 Orang
19 Fisioterapi 12 Orang 26 Orang
20 Dokter Spesialis Fisioterapi 1 Orang 1 Orang
21 Spechterapi 2 Orang 2 Orang
22 Pros thetist/othotic 2 Orang 2 Orang
23 Perawat rehabilitasi medik 8 Orang 8 Orang
24 Okupasi Terapis 2 Orang 2 Orang
25 Psikolog Klinik 2 Orang 2 Orang
26 Dokter Spesialis Radioilogi 1 Orang 2 Orang
27 ATRO 2 Orang 6 Orang
28 Administrasi 2 Orang 4 Orang
29 Dokter Spesialis Bedah 1 Orang 1 Orang

CV.Hexagon Raya Consultant 11


Master Plan RSUD Jantho

KEBUTUHAN KEBUTUHAN
NO JENIS KETENAGAAN
MINIMAL MAKSIMAL
30 Dokter Umum 11 Orang 18 Orang
31 Perawat Terlatih 7 Orang 15 Orang
32 Akper 15 Orang 26 Orang
34 Perkarya Kesehatan 8 Orang 18 Orang
35 Dokter Spesialis Kebidanan 1 Orang 1 Orang
36 Bidan 5 Orang 6 Orang
37 Dokter Spesialis Anak 1 Orang 1 Orang
38 SPK 43 Orang 55 Orang
39 Akper Perinatologi 1 Orang 2 Orang
40 Dokter Spesialis Dalam 1 Orang 1 Orang
41 Perawat Mahir 8 Orang 8 Orang
42 Perawat Bidan 4 Orang 4 Orang
43 Penata Anatesi 2 Orang 1 Orang
44 Analis Laboratorium 9 Orang 11 Orang
45 Dokter Spesialis Kandungan 1 Orang 1 Orang
46 Dokter Spesialis Anastesi 1 Orang 1 Orang
47 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 Orang 1 Orang
48 Administrasi Non Medis 3 Orang 3 Orang
49 S-1 Gizi 1 Orang 1 Orang
50 D-3 Gizi 6 Orang 6 Orang
51 Tenaga Lain/Juru Masak 6 Orang 6 Orang
52 Apoteker 1 Orang 1 Orang
53 Asisten Apoteker 4 Orang 4 Orang
54 D-2 ATEM 1 Orang 1 Orang
55 D-3/SLTA 5 Orang 5 Orang
56 SLTA 10 Orang 15 Orang

3.2. Kebutuhan Ruang


Sesuai dengan standard Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Instalasi Medik Jakarta,
tentang: Pokok-Pokok Pedoman Arsitektur Medik Rumah Sakit Umum
Klas B Pendidikan:
Tata letak bangunan di dalam site dibagi menjadi:
A. Public /bersifat terbuka:
1. Administrasi
2. Rawat jalan/poliklinik
3. Rekam medik
4. Instalasi gawat darurat
5. Farmasi
B. Semi public/semi terbuka
1. Laboratorium klinik

CV.Hexagon Raya Consultant 12


Master Plan RSUD Jantho

2. Radiologi
3. Rehabilitasi Medik
4. Patologi anatomi
5. Pemulsaran jenazah
C. Privat/tertutup
1. Instalasi bedah sentral
2. ICU/ICCU
3. Kebidanan/anak
4. Loundry
5. Dapur
6. IPRS
7. CSSD
8. Central gas medis
9. Power house
10. Gardu listrik
11. IPAL
12. Garasi
13. Pendidikan dan penelitian.

Sesuai dengan kondisi yang ada saat ini untuk memenuhi standar rumah
sakit klas C dibutuhkan beberapa gedung baru dan revitalisasi serta
rehabilitasi bangunan susuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan standarisasi Depkes, maka perlu dilakukan revitalisasi
(perubahan fungsi bangunan), yaitu Gedung Radiologi menjadi Instalasi
Gawat Darurat sehingga perlu penambahan gedung baru yaitu Gedung
Radiologi. Selain itu juga diperlukan penambahan/rehabilitasi gedung
poliklinik/rawat jalan.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Laboratorium
3. ICCU
4. CSSD
5. IPSRS

CV.Hexagon Raya Consultant 13


Master Plan RSUD Jantho

6. Instalasi Gizi dan Laundry


7. Rehabilitasi Medik
8. Gedung Syaraf
9. Rawat Inap Bedah
10. Rawat Inap Kelas
11. Gedung Aula
12. Gedung Radiologi
13. IPAL
Sesuai dengan Standarisasi Depkes, kondisi site dan kebutuhan ruang
maka zona peletakan bangunan pada Rumah Sakit Umum Daerah Jantho
dibagi menjadi:
A. Publik
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Gedung Administrasi
3. Gedung Aula
4. Gedung Rehabilitasi Medik
5. Gedung Farmasi
6. Gedung Poliklinik/Rawat Jalan
7. Pos Security
8. Area Parkir
9. Lapangan Dan Taman
B. Semi public
1. Instalasi Bedah Central
2. Gedung Bersalin Dan Kebidanan
3. Gedung Unit Transfusi Darah
4. Gedung Laboratorium
5. Gedung Syaraf
6. Gedung Rawat Inap
7. Cafetaria
C. Semi privat
1. Pemulsaran Jenazah
2. Gedung Radiologi

CV.Hexagon Raya Consultant 14


Master Plan RSUD Jantho

3. Gedung Patologi Anatomi


4. Gedung ICCU
D. Privat
1. Asrama Perawat
2. Rumah Dinas
3. Mess Pengunjung
E. Service
1. Rumah Generator
2. Gedung Loundry dan Gizi
3. Gedung IPSRS
4. Gedung Sentral Gas
5. IPAL

3.3. Potensi Site


Site memiliki luas 108466.86 m2 ( 10.846686 Ha) dengan
batasan-batasan:
1. Sebelah Utara : Lembah (lahan warga)
2. Sebelah Barat : Lahan warga
3. Sebelah Selatan : Pesantren
4. Sebelah Timur : Perbukitan

Gambar 3.1. Peta Existing

CV.Hexagon Raya Consultant 15


Master Plan RSUD Jantho

Beberapa potensi tapak meliputi:


1. Akses.
Pencapaian menuju lokasi dapat ditempuh melalui jalan utama di depan site
yang dapat diakses oleh kendaraan pribadi dan pejalan kaki.
2. Sistem Utilitas.
Tapak yang terletak di kawasan pusat Kota Jantho telah menjadikan daerah
tersebut sebagai prioritas utama penyediaan air bersih, listrik, jaringan
telepon, dan sistem pembuangan/drainase.

3.4. Analisa Enterance dan pencapaian


Berdasarkan kondisi eksisting, terdapat 3 enterance pada site.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, enterance pada sisi kiri site
kurang memenuhi keamanan pengguna karena langsung berhadapan
dengan jalan menuruni bukit yang dapat mengundang kecelakaan. Jadi
enterance pada sisi kiri perlu ditutup, untuk memudahkan akses
enterance tersebut dipindahkan/dibuka enterance baru pada sisi depan
site. Sementara enterance yang lain dapat dipertahankan.
KE NTH

U
JA
KO O
TA

SITE RSUD
SIDE ENTERANCE JANTHO
(DI TUTUP) ENTERANCE
PERUMAHAN

KE PERMUKIMAN
WARGA
ENTERANCE ENTERANCE
KE PERMUKIMAN
WARGA

Gambar 3.2. Enterance dan pencapaian

Pencapaian ke site dapat diakses dari tiga arah yaitu dari permukiman
warga dan dari Kota Jantho.

CV.Hexagon Raya Consultant 16


Master Plan RSUD Jantho

3.5. Analisa matahari


Berikut analisa site terhadap orientasi matahari:
1. Ruang-ruang yang tidak membutuhkan banyak sinar matahari ditempatkan
terhalang dari pencahayaan, penyelesaiannya dapat dilakukan melalui
pengolahan bentuk-bentuk bangunan yang dapat mengurangi dan menahan
sinar matahari langsung, penempatan vegetasi sebagai buffer.
2. Orientasi bukaan bangunan diupayakan menghadap ke timur, terutama
ruangan perawatan yang membutuhkan cahaya pagi yang sehat. Kurangi
bukaan ke arah barat yang memiliki sinar yang menyilaukan dengan panas
cukup tinggi, penggunaan bahan bangunan dan tapak yang dapat mereduksi
panas matahari merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan.
3. Penyusunan massa bangunan yang efektif sehingga dapat menerima sinar
matahari dengan optimal tanpa menyebabkan panas.
4. Bukaan maksimal ke arah utara-selatan karena cahaya matahari dari arah ini
tidak langsung dan tidak menyilaukan.

ARAH MATAHARI
TERBIT

SIANG U
SITE RSUD
JANTHO

ARAH MATAHARI
TERBENAM

Gambar 3.3. Analisa Matahari

3.6. Analisa kebisingan


Kebisingan pada area site cenderung rendah sehingga tidak
mengkhawatirkan. Namun untuk peletakan masa bangunan diupayakan
bangunan-bangunan yang membutuhkan ketenangan seperti ruang

CV.Hexagon Raya Consultant 17


Master Plan RSUD Jantho

operasi ditempatkan berjauhan dengan bangunan/ruang yang mempunyai


kegiatan padat dan bising yakni bangunan service seperti Rumah
Genset dan IPSRS

3.7. Analisa Vegetasi


Vegetasi pada tapak berfungsi sebagai penetral polusi, sebagai pengarah,
pelindung/peneduh, pembatas site, serta penghias tapak/estetis. Dengan
sedapat mungkin mempertahankan vegetasi eksisting yang ada.

CV.Hexagon Raya Consultant 18


BAB IV. KONSEP PERANCANGAN
Master Plan RSUD Jantho

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

4.1. Konsep Dasar


Perancangan dan Perencanaan Master Plan RSUD Jantho ini
difungsikan sebagai acuan dalam pengembangan RSUD Jantho Sehingga dapat
memudahkan dalam menyusun rencana pengembangan jangka pendek dan
rencana pengembangan jangka panjang. Master Plan ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan ruang dan mewadahi kegiatan dan kebutuhan sirkulasi
antar kegiatan.
Untuk mewujudkan bangunan dan hubungan antar bangunan yang dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, maka Perencanaan Master Plan RSUD Jantho
ini harus mampu memfasilitasi kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan dalam
Sebuah Rumah Sakit Klas-C yang meliputi playanan kesehatan, pemeriksaan
kesehatan, pengobatan, tindakan emergency, tindakan operasi, pemulihan,
administrasi, servis dan rekreasi. Hal ini menuntut suatu konsep sirkulasi yang
baik dan nyaman sehingga dapat memudahkan kegiatan yang berlangsung.

4.2. Konsep Perencanaan Tapak


Sirkulasi
Sirkutasi pada tapak dibedakan menjadi dua bagian yaitu: sirkulasi
kendaraan dan sirkulasi pejalan. Untuk sirkulasi kendaraan dibagi menjadi:
- kendaraan pribadi dibagi menjadi kendaraan roda 2 dan roda 4
diarahkan menuju area parkir di bagian depan site.
- Sirkulasi barang dan service diarahkan ke bagian belakang site pada
area service.

Parkir
Penataan parkir pada site dipisahkan antara parkir roda 2, parkir roda
4, Parkir pegawai dan parkir ambulance. Untuk parkir roda 4 harus
memperhatikan standar aksesibilitas untuk penyandang cacat. Parkir
Ambulance ditempatkan berdekatan dengan gedung Instalasi Gawat
darurat, sementara parkir pegawai di tempatkan pada sisi depan site

CV.Hexagon Raya Consultant 17


Master Plan RSUD Jantho

berdekatan dengan rumah dinas pegawai. Parikir pengunjung baik roda


2 maupun roda 4 dibagi dalam 2 zona.

Tata Hijau
Penataan vegetasi dalam tapak difungsikan sebagai peneduh, penyejuk,
dan penyegar yang ditempatkan pada area parkir, pedestrian, taman
dan ruang terbuka dalam tapak. Selain itu vegetasi juga difungsikan
sebagai buffer angin dan matahari, serta penyaring polusi.
Penataan vegetasi juga harus mempertahankan vegetasi yang telah ada
dan memperhatikan kecocokan vegetasi tambahan dengan kondisi
lingkungan sekitar yaitu jenis famili vegetasi yang sama dengan vegetasi
yang ada yang telah terbukti mampu bertahan dan tumbuh subur pada
lingkungan perbukitan dengan kondisi tanah yang padat dan keras.

Pemintakatan (Zoning)
Permintakatan adalah pendaerahan atau pengelompokan zona-zona
Kegiatan yang didasarkan pada keterkaitan fungsi dan kegiatan,
sehingga keselarasan hubungan antar kegiatan dapat daicapai.
Keterangan
Zona Publik
Zona Semi Publik
Zona Semi Privat
Zona Servis
Zona Prifat

Gambar 4.1. Peta Zoning Kegiatan

4.3. Persyaratan Teknis


a. Struktur
Sistem struktur bangunan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Pondasi.
CV.Hexagon Raya Consultant 18
Master Plan RSUD Jantho

Pondasi adalah struktur bangunan yang berfungsi menyalurkan beban


yang diterima oleh bangunan ke tanah, jenis pondasi yang digunakan
adalah pondasi dangkal dan pondasi menengah sesuai dengan
kebutuhan bangunan yaitu pondasi batu gunung/batu kali untuk
bangunan satu lantai dan pondasi tapak setempat untuk bangunan
dua lantai. Pemilihan ini didasarkan atas tinjauan terhadap kondisi
geologi tapak yang rawan gempa, penyaluran beban maksimal, beban
yang diterima, serta kemudahan pengadaan bahan dan pelaksanaan.
Struktur badan bangunan.
Struktur utama yang digunakan pada kolom dan balok adalah struktur
beton bertulang dengan dimensi yang sesuai dengan persyaratan
dan peraturan yang berlaku.
Struktur Atap.
Struktur atap yang dipergunakan adalah struktur rangka ruang
dengan material aluminium berkualitas tinggi yang dipadukan dengan
struktur plat beton.
b. Arsitektur
Arsitektur bangunan yang perlu diperhatikan meliputi fasade bangunan
tata ruang dalam, keseimbangan, keserasian dan keselarasan dengan
lingkungan. Fasade bangunan mengacu pada kaidah-kaidah estetika
bentuk, karakteristik arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Fasade bangunan merupakan perpaduan arsitektur tropis dan arsitekur
tradisional serta mengikuti fasade bangunan dan bentuk atap bangunan
existing, sehingga tercipta keserasian yang berkesinambungan antara
bangunan lama dengan bangunan baru.
Penggunaan material yang mempengaruhi fasade bangunan mengikuti
konsep arsitektur yang diterapkan dengan mempertimbangkan
lingkungan sekitar, kemudahan pelaksanaan.
Tata ruang dalam harus memperhatikan fungsi ruangan yang efektif dan
efesien. Tata ruang dalam juga mempertimbangkan kenyamanan,
kesehatan, keselamatan dan kemudahan tata ruang dalam.

CV.Hexagon Raya Consultant 19


Master Plan RSUD Jantho

c. Utilitas
Sistem Distribusi Air Bersih
Sistem distribusi air bersih merupakan system sentral yang
menggunakan reservoir bawah dan reservoir atas. Sumber air bersih
dari PDAM

M PDAM

Reservoir Bawah

Pengolahan Air Air Hidrant

Filter

Pompa

Reservoir Atas

Distribusi Distribusi Distribusi Distribusi Distribusi


Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan

Diagram Sistem distribusi air bersih


Sistem Instalasi Listrik
Sistem instalasi listrik mempergunakan panel utama yang
menggunakan sumber tenaga PLN dan genset.

PLN M Trafo Stater Genset

Panel Utama

Panel Cabang Panel Cabang Luar


dalam Bangunan Bangunan

Tata Suara Alat kesehatan Pencahayaan AC Pencahayaan Pompa

Diagram Sistem instalasi listrik

Sistem Penghawaan
Sistem penghawaan terbagi atas penghawaan alami dan pengahawaan
buatan. Penghawaan alami menggunakan system cros ventilation
(ventilasi silang).

CV.Hexagon Raya Consultant 20


Master Plan RSUD Jantho

Sistem pengawaan buatan menggunakan ac split. Pada sistem Ac


split pengaturan kondisi ruangan hanya untuk satu ruang. AC jenis ini
dipergunakan untuk ruang yang kegiatannya tidak terus menerus.

Mesin AC Ruang

Diagram Sistem Penghawaan

Sistem Pembuangan sampah

Sampah Limbah Tempat


Berbahaya Sampah Incenerator

Sampah Tempat Kontainer


organik Sampah Penampungan

Truk Sampah

Pembuangan
Akhir
Diagram Sistem Pembuangan sampah

Sistem pengolahan air kotor


Sistem pengolahan air kotor dibagi menjadi 2 jaringan yaitu air
kotor yang mengandung limbah berbahaya dan air kotor yang tidak
mengandung limbah berbahaya yang berasal dari air hujan dan air
otor kamar mandi.
a. Sistem pengolahan air kotor yang mengandung limbah berbahaya
Air Kotor Saluran IPAL IPAL
dengan limbah
bahaya

Diagram Sistem pengolahan air kotor dengan limbah berbahaya


b. Sisem pengolahan air kotor yang tidak mengandung limbah
berbahaya
Air Kotor Drainase Drainase Drainase
Tersier Sekunder Primer

Riol Kota

Diagram Sistem pengolahan air kotor

CV.Hexagon Raya Consultant 21


Master Plan RSUD Jantho

Sistem Pembuangan Air Kotoran.


Air kotoran yang berasal dari kloset di alirkan ke septic tank dan
resapan. Resapan harus menggunakan sistem sewage and waste-
water treatment.

Air Kotoran Septic Tank Resapan

Diagram Sistem pembuangan air kotoran

Sistem Instalasi Gas


Instalasi gas menggunakan sistem sentral yang langsung dibagi
melalui jeringan instalasi gas ke ruang-ruang

Sentral Gas Jaringan pipa Ruangan


gas

Diagram Sistem instalasi gas

Sistem Instalasi Penangkal Petir


Site berada pada perbukitan sehingga bangunan sangat membutuhkan

penangkal petir

Lightningrod Jaringan Box kontrol


kabel

Diagram Sistem instalasi penangkal petir

Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

a. Sistem Pencegahan aktif


Sistem ini merupakan sistem untuk menanggulangi dan memadamkan
kebakaran.
Fire Hidrant Jarak Mak. 30 m
Luas Layanan 800 m

Fire Extinguisher Jarak Mak. 25 m


Luas Layanan 200 m
Pencegaha
Springkler Jarak Mak. 25 m
n aktif
Luas Layanan 200 m

Pilar Hidrant Jarak Mak. 30 m

Head & Smoke Jarak Mak. 30 m


Detector Luas Layanan 800 m

Diagram Sistem pencegahan kebakaran aktif

CV.Hexagon Raya Consultant 22


Master Plan RSUD Jantho

b. Sistem Pencegahan Pasif


Sistem ini merupakan sistem untuk menyelamatkan diri dan barang-
barang berharga dari bahaya kebakaran.

Jarak Mak. 25 m Lebar 1.2 m


Tangga Kebakaran
Lebar Min 1.8 m
Koridor
Lebar Min. 0.9 m.Tahan Api 2
Pencegaha Pintu Tahan Api Jam
n pasif
Sumber Cadangan Melayani Lampu Darurat & Pompa
Listrik Hidrant

Penerangan Darurat
Pintu Darurat, Tangga Darurat
dan Koridor

Diagram Sistem pencegahan kebakaran pasif

CV.Hexagon Raya Consultant 23


BAB V. PROGRAM
PENGEMBANGAN
Master Plan RSUD Jantho

BAB V. PROGRAM PENGEMBANGAN


5.1. Pengembangan Fisik
Dari kebutuhan ruang dan master plan yang dihasilkan maka
pengembangan RSUD Jantho di bagi dalam 10 tahap pengembangan dimana
setiap tahapannya memiliki jangka waktu 1 tahun.
a. Tahun 2008
Gedung Unit Transfusi Darah (216 M2)
Pos Security (14 M2)
Reservoa bawah
Reservoa atas
Jaringan instalasi air bersih
Gedung Aula (347,9 M2)
Gedung Rehabilitasi Medik (298,9 M2)
b. Tahun 2009
Revitalisasi Gedung Radiologi menjadi Instalasi Gawat Darurat
Gedung Radiologi
Instalasi Pembuangan Air Limbah
Gedung Gizi dan Loundry
Selasar
Lapangan Upacara
Revitalisasi Gedung Poliklinik
c. Tahun 2010
Gedung Syaraf
Gedung Laboratorium
Gedung ICCU
CSSD
Parkir Roda 2
Parkir Ambulance
Selasar
d. Tahun 2011
Gedung rawat inap klas II
Gedung Rawat Inap Klas I

CV.Hexagon Raya Consultant 25


Master Plan RSUD Jantho

IPSRS
Parkir Roda 4
Selasar
e. Tahun 2012
Gedung Patologi Anatomi
Rumah Dinas
Mess Pengunjung
Mess Perawat
Parkir Pegawai
Selasar
f. Tahun 2013
Gedung pemulsaran Jenazah
Gedung Rawat Inap bedah wanita
Gedung rawat inap bedah pria
Selasar
Taman
Jaringan saluran
g. Tahun 2014
Gedung Rawat Inap Klas III
Gedung Rawat Inap Klas II
Gedung Rawat Inap VIP
Mess pengunjung
Cafetaria
Selasar
h. Tahun 2015
Gedung Rekam Medik
Mess perawat
Rumah dinas
Sentral gas
Selasar
Jaringan jalan

CV.Hexagon Raya Consultant 26


Master Plan RSUD Jantho

i. Tahun 2016
Rumah dinas
Mess Pengunjung
Parkir roda 4
Taman
j. Tahun 2017
Rumah dinas
Mess Perawat
Parkir roda 2
Taman
k. Tahun 2018
Rumah dinas
Taman

5.2. Rencana Estimasi Pembiayaan


a. Dasar Peraturan
Dasar peraturan yang dipakai dalam menyusun estimasi rencana anggaran
biaya adalah sebagai berikut:
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No:
332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, tentang:
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara.
Surat Keputusan Gubernur NAD No: 028/667/2007 tanggal 10
Desember 2007 tentang Pedoman Harga Satuan per-m2
Tertinggi.

b. Perhitungan Harga
Harga satuan bangunan per-m2 untuk bangunan tidak bertingkat tidak
sederhana sebesar Rp. 2.925.000,- (Sesuai dengan Surat Keputusan
Gubernur NAD No: 028/667/2007 tanggal 10 Desember 2007)
1. Faktor Koefesiensi untuk Gedung bertingkat
Harga satuan tertinggi per-m2 untuk bangunan gedung bertingkat adalah
sebagai berikut:

CV.Hexagon Raya Consultant 27


Master Plan RSUD Jantho

Bangunan 1 lantai : 1,00 x harga standar gedung


Bangunan 2 lantai : 1,090 x harga standar gedung
Bangunan 3 lantai : 1,120 x harga standar gedung
2. Faktor Koefesien fungsi bangunan
Untuk bangunan dengan fungsi khusus, sesuai dengan persyaratan harga
satuan tertinggi per-m2 nya adalah:
ICU/ICCU/UGD/CMU : 1,10 x harga standar bangunan rumah sakit
Ruang operasi : 1,20 x harga standar bangunan rumah sakit
Ruang radiologi : 1,25 x harga standar bangunan rumah sakit
Laundry/CSSD : 1,10 x harga standar bangunan rumah sakit
Perawatan/Dapur : 1,00 x harga standar bangunan rumah sakit
Asrama Perawat : 1,00 x harga standar bangunan rumah sakit
Laboratorium : 1,10 x harga standar bangunan rumah sakit
Workshop : 1,00 x harga standar bangunan rumah sakit
Power House : 1,25 x harga standar bangunan rumah sakit
Selasar Luar : 0,50 x harga standar bangunan rumah sakit
beratap bangunan
Dengan asumsi laju inflasi pertahun untuk Provinsi NAD sebesar 10%,
maka harga satuan per-m2 setiap tahunnya adalah dirumuskan sebagai berikut:
Harga satuan : 10% x harga satuan tahun sebelumnya.
Dari rumusan tersebut didapat harga satuan per-m2 pertahun sebagai berikut:
Tabel 5.1. Asumsi Harga satuan per-tahun
inflasi Harga satuan tahun
Tahun (10%) sebelumnya inflasi (10%) Harga satuan
1 2 3 4=2x3 5=3+4
2008 0,10 Rp 2.925.000,00 Rp 292.500,00 Rp 3.217.500,00
2009 0,10 Rp 3.217.500,00 Rp 321.750,00 Rp 3.539.250,00
2010 0,10 Rp 3.539.250,00 Rp 353.925,00 Rp 3.893.175,00
2011 0,10 Rp 3.893.175,00 Rp 389.317,50 Rp 4.282.492,50
2012 0,10 Rp 4.282.492,50 Rp 428.249,25 Rp 4.710.741,75
2013 0,10 Rp 4.710.741,75 Rp 471.074,18 Rp 5.181.815,93
2014 0,10 Rp 5.181.815,93 Rp 518.181,59 Rp 5.699.997,52
2015 0,10 Rp 5.699.997,52 Rp 569.999,75 Rp 6.269.997,27
2016 0,10 Rp 6.269.997,27 Rp 626.999,73 Rp 6.896.997,00
2017 0,10 Rp 6.896.997,00 Rp 689.699,70 Rp 7.586.696,70
2018 0,10 Rp 7.586.696,70 Rp 758.669,67 Rp 8.345.366,37

CV.Hexagon Raya Consultant 28


Master Plan RSUD Jantho

Dari harga satuan, koefesien fungsi bangunan dan luas bangunan sesuai
dengan master plan maka didapat estimasi pembiayaan fisik sebagai berikut:

CV.Hexagon Raya Consultant 29


Master Plan RSUD Jantho

Tabel 5.2. Estimasi pembiayaan


Uraian Harga Dasar Koefesien Harga satuan Luasan Jumlah
a. Tahun 2008
2
Gedung Unit Transfusi Darah (216 M ) Rp 1,00 Rp 2.825.738,78 122,50 M Rp 346.153.000,00
2
Pos Security (14 M ) Rp 1,00 Rp 3.009.071,43 14,00 M Rp 42.127.000,00
Reservoa bawah, tower dan jaringan air Rp 1,12 Rp 8.340.958,33 24,00 M Rp 200.183.000,00
2
Gedung Aula (347,9 M ) Rp 1,10 Rp 2.777.479,16 347,90 M Rp 966.285.000,00
Gedung Rehabilitasi Medik (298,9 M2) Rp 1,10 Rp 2.722.301,77 298,90 M Rp 813.696.000,00
Sub Total Rp 2.368.444.000,00
b. Tahun 2009
Instalasi Gawat Darurat Rp 3.539.250,00 1,10 Rp 3.893.175,00 238,00 M Rp 926.575.650,00
Gedung Radiologi Rp 3.539.250,00 1,25 Rp 4.424.062,50 216,00 M Rp 955.597.500,00
Instalasi Pembuangan Air Limbah Rp 3.539.250,00 0,25 Rp 884.812,50 106,50 M Rp 94.232.531,25
Gedung Gizi dan Loundry Rp 3.539.250,00 1,10 Rp 3.893.175,00 392,00 M Rp 1.526.124.600,00
Selasar Rp 3.539.250,00 0,50 Rp 1.769.625,00 437,63 M Rp 774.432.140,63
Lapangan Upacara Rp 3.539.250,00 0,50 Rp 1.769.625,00 2.071,00 M Rp 3.664.893.375,00
Revitalisasi Gedung Poliklinik Rp 3.539.250,00 0,30 Rp 1.061.775,00 450,00 M Rp 477.798.750,00
Sub Total Rp 8.419.654.546,88
c. Tahun 2010
Gedung Syaraf Rp 3.893.175,00 1,00 Rp 3.893.175,00 170,00 M Rp 661.839.750,00
Gedung Laboratorium Rp 3.893.175,00 1,10 Rp 4.282.492,50 216,00 M Rp 925.018.380,00
Gedung ICCU Rp 3.893.175,00 1,10 Rp 4.282.492,50 240,00 M Rp 1.027.798.200,00
CSSD Rp 3.893.175,00 1,10 Rp 4.282.492,50 100,00 M Rp 428.249.250,00
Parkir Roda 2 Rp 3.893.175,00 0,15 Rp 583.976,25 782,47 M Rp 456.943.896,34
Parkir Ambulance Rp 3.893.175,00 0,15 Rp 583.976,25 148,57 M Rp 86.761.351,46
Selasar Rp 3.893.175,00 0,50 Rp 1.946.587,50 315,34 M Rp 613.827.169,31
Sub Total Rp 4.200.437.997,11
d. Tahun 2011
Gedung rawat inap klas II Rp 4.282.492,50 1,00 Rp 4.282.492,50 216,00 M Rp 925.018.380,00
Gedung Rawat Inap Klas I Rp 4.282.492,50 1,00 Rp 4.282.492,50 216,00 M Rp 925.018.380,00
IPSRS Rp 4.282.492,50 1,00 Rp 4.282.492,50 100,00 M Rp 428.249.250,00
Parkir Roda 4 Rp 4.282.492,50 0,15 Rp 642.373,88 2.077,27 M Rp 1.334.383.979,32
Selasar Rp 4.282.492,50 0,50 Rp 2.141.246,25 429,93 M Rp 920.580.647,15
Sub Total Rp 4.533.250.636,47
e. Tahun 2012
Gedung Patologi Anatomi Rp 4.710.741,75 1,00 Rp 4.710.741,75 150,00 M Rp 706.611.262,50
Rumah Dinas (5 Unit) Rp 4.710.741,75 1,00 Rp 4.710.741,75 65,00 M Rp 1.530.991.068,75
Mess Pengunjung Rp 4.710.741,75 1,00 Rp 4.710.741,75 200,00 M Rp 942.148.350,00
Mess Perawat Rp 4.710.741,75 1,00 Rp 4.710.741,75 225,00 M Rp 1.059.916.893,75
Parkir Pegawai Rp 4.710.741,75 0,15 Rp 706.611,26 1.006,00 M Rp 710.850.930,08
Selasar Rp 4.710.741,75 0,50 Rp 2.355.370,88 143,43 M Rp 337.819.067,75
Sub Total Rp 5.288.337.572,82
f. Tahun 2013
Gedung pemulsaran Jenazah Rp 5.181.815,93 1,00 Rp 5.181.815,93 154,00 M Rp 797.999.652,45
Gedung Rawat Inap bedah wanita Rp 5.181.815,93 1,00 Rp 5.181.815,93 216,00 M Rp 1.119.272.239,80
Gedung rawat inap bedah pria Rp 5.181.815,93 1,00 Rp 5.181.815,93 216,00 M Rp 1.119.272.239,80
Selasar Rp 5.181.815,93 0,50 Rp 2.590.907,96 403,59 M Rp 1.045.664.544,59
Taman Rp 5.181.815,93 0,15 Rp 777.272,39 1.872,93 M Rp 1.455.776.775,06
Jaringan saluran Rp 5.181.815,93 0,20 Rp 1.036.363,19 4.482,52 M Rp 4.645.518.704,03
Sub Total Rp 10.183.504.155,72
g. Tahun 2014
Gedung Rawat Inap Klas III Rp 5.699.997,52 1,00 Rp 5.699.997,52 216,00 M Rp 1.231.199.463,78
Gedung Rawat Inap Klas II Rp 5.699.997,52 1,00 Rp 5.699.997,52 216,00 M Rp 1.231.199.463,78
Gedung Rawat Inap VIP Rp 5.699.997,52 1,00 Rp 5.699.997,52 216,00 M Rp 1.231.199.463,78
Mess pengunjung Rp 5.699.997,52 1,00 Rp 5.699.997,52 200,00 M Rp 1.139.999.503,50
Cafetaria Rp 5.699.997,52 1,00 Rp 5.699.997,52 64,00 M Rp 364.799.841,12
Selasar Rp 5.699.997,52 0,50 Rp 2.849.998,76 275,93 M Rp 786.385.907,51
Sub Total Rp 5.984.783.643,47

CV.Hexagon Raya Consultant


Master Plan RSUD Jantho

Uraian Harga Dasar Koefesien Harga satuan Luasan Jumlah


h. Tahun 2015
Gedung Rekam Medik Rp 6.269.997,27 1,00 Rp 6.269.997,27 120,00 M Rp 752.399.672,31
Mess perawat Rp 6.269.997,27 1,00 Rp 6.269.997,27 225,00 M Rp 1.410.749.385,58
Rumah Dinas (5 Unit) Rp 6.269.997,27 1,00 Rp 6.269.997,27 65,00 M Rp 2.037.749.112,51
Sentral gas Rp 6.269.997,27 1,00 Rp 6.269.997,27 120,00 M Rp 752.399.672,31
Selasar Rp 6.269.997,27 0,50 Rp 3.134.998,63 367,69 M Rp 1.152.715.485,46
Jaringan jalan Rp 6.269.997,27 0,70 Rp 4.388.998,09 1.278,40 M Rp 5.610.895.156,31
Sub Total Rp 11.716.908.484,48
i. Tahun 2016
Rumah Dinas (5 Unit) Rp 6.896.997,00 1,00 Rp 6.896.997,00 65,00 M Rp 2.241.524.023,76
Mess Pengunjung Rp 6.896.997,00 1,00 Rp 6.896.997,00 200,00 M Rp 1.379.399.399,24
Parkir roda 4 Rp 6.896.997,00 0,15 Rp 1.034.549,55 2.450,11 M Rp 2.534.760.196,54
Perkerasan jalan paving block Rp 6.896.997,00 0,10 Rp 689.699,70 288,83 M Rp 199.205.964,24
Taman Rp 6.896.997,00 0,15 Rp 1.034.549,55 1.872,93 M Rp 1.937.638.887,61
Sub Total Rp 8.292.528.471,38
j. Tahun 2017
Rumah Dinas (5 Unit) Rp 7.586.696,70 1,00 Rp 7.586.696,70 65,00 M Rp 2.465.676.426,13
Mess Perawat Rp 7.586.696,70 1,00 Rp 7.586.696,70 225,00 M Rp 1.707.006.756,55
Parkir roda 2 Rp 7.586.696,70 0,15 Rp 1.138.004,50 1.397,44 M Rp 1.590.293.014,59
Taman Rp 7.586.696,70 0,15 Rp 1.138.004,50 1.872,93 M Rp 2.131.402.776,37
Sub Total Rp 7.894.378.973,64
k. Tahun 2018
Rumah Dinas (4 Unit) Rp 8.345.366,37 1,00 Rp 8.345.366,37 65,00 M Rp 2.169.795.255,00
Taman Rp 8.345.366,37 0,15 Rp 1.251.804,95 1.872,93 M Rp 2.344.543.054,00
Sub Total Rp 4.514.338.309,00
Total Rp 73.396.566.790,97

Total Anggaran yang dibutuhkan setelah dikurangi biaya pembangunan yang telah berjalan pada tahun 2008 adalah:
Rp 71,028,122,790,97

CV.Hexagon Raya Consultant


BAB VI. PENUTUP
Master Plan RSUD Jantho

BAB VI. PENUTUP

Master Plan adalah peletakan atau penempatan sesuatu bangunan atau


kegiatan tepat pada tempatnya sehingga memberikan kenyamanan dan
kemudahan bagi pengguna atau pemakai. Master plan atau rencana induk ini
merupakan pegangan dalam pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Jantho
dan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam
peningkatan program-program pelayanan kesahatan kepada masyarakat,
terutama menyangkut alokasi dana dan sumber daya manusia.
Dengan disusunnya master plan ini diharapkan visi dan misi RSUD Jantho
dapat diimplementasikan dengan efektif dan efesien sehingga pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Aceh Besar dapat terpenuhi.
Hal-hal lain yang belum termaktub dalam rencana induk ini dapat selalu
dievaluasi dan ditambahkan bersama, sesuai dengan kebutuhan di tingkat
operasional.

CV.Hexagon Raya Consultant 34


Master Plan RSUD Jantho

LAMPIRAN
A. FOTO MAKET PRESENTASI

CV.Hexagon Raya Consultant 34


Master Plan RSUD Jantho

CV.Hexagon Raya Consultant 35


Master Plan RSUD Jantho

CV.Hexagon Raya Consultant 36

Anda mungkin juga menyukai