Tahun Anggaran 2021 16 September 2021 @Grand Kemang Hotel, Mampang Prapatan-Jakarta Selatan
KAJIAN KEBIJAKAN PERATURAN PERINDUSTRIAN
DEFINISI
SIARAN PERS
Eko m enjelaskan, upaya tersebut untuk m em inim alkan dampak banjir terhadap proses produksi dan arus logisik bagi sektor industri.
Oleh sebab itu, Kem enperin aktif berkoordinasi dan m em fasilitasi sem ua pihak terkait dalam sinergi kebijakan pem bangunan kawasan
industri yang berkelanjutan. Hal ini m em pertimbangkan
(/) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), term asuk keserasian dan keseimbangan
antara kegiatan sektor industri dengan dukungan lingkungan. "Kam i menekankan ini, pengem bangan kawasan industri harus m em enuhi
izin lingkungan," ujarnya.
Search...
Menurut Eko, industri m erupakan salah satu sektor aktivitas sektor industri selam a pandem i, Kem enperin telah m engeluarkan Izin
Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
M EN U ∠
(/id) (/en)
(RPIK) mempertimbangkan Rencana Tata
“Sam pai saat ini,26/08/2021
“Berkenaan dengan hal tersebut, Kem enterian Perindustrian mengim bau setiap daerah untuk dapat
dapat dinikmati oleh tujuh jenis industri sesuai Peraturan Presiden Nom or 40
m enyusun RPIK sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Menteri Perindustrian Agus Gum iwang
Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bum i.Kartasasmita is harga
di Jakarta, gas ini sangat m em bantu upaya pem erintah m endorong
Rabu (23/2).
ekonomi dan daya dukungan lingkungan (20 tyad)
pertum buhan industri dalam negeri,” ungkapnya.
Agus m enyam paikan, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian No 30 Tahun 2020 tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Industri, yang di
dalamnya berisi pedom an bagi pem erintah pusat dan daerah dalam menetapkan kawasan peruntukan industri sesuai RTRW.
“Kawasan peruntukan industri ditetapkan dengan kriteria berupa wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan Industri, tidak m engganggu kelestarian
fungsi lingkungan hidup, dan tidak m engubah lahan produktif,” sebutnya. Lahan yang akan ditetapkan sebagai kawasan peruntukan industri juga tidak
boleh berada di lahan pertanian pangan yang berkelanjutan dan tidak berada pada kawasan lindung.
“Dalam rangka m enjaga pem bangunan nasional termasuk pem bangunan sektor industri yang berkelanjutan, Kem enperin mengim bau kepada Pem da
untuk menyusun kebijakan pem bangunan industri termasuk kawasan peruntukan industri dan kawasan industri di daerahnya sesuai dengan ketentuan,
baik itu dalam hal perencanaan kebijakan dan pem berian izin termasuk m elakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pem anfaatan ruang,”
paparnya.
Kem enperin akan terus berkoordinasi dan m em fasilitasi sem ua pihak terkait sinergi kebijakan pem bangunan industri yang berkelanjutan term asuk
m em berikan pendampingan dan m asukan terkait kebijakan pem bangunan industri yang berkelanjutan dalam penyusunan RTRW Kabupaten/Kota.
Dem ikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.
Twit t er
Tinjauan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Industri (1)
No Kebijakan Uraian
1 UU 26/2007 Psl 10 Ayat 4, Psl 11 ayat 3:
(Penataan Ruang) Pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis dapat dilaksanakan
pemerintah daerah kabupaten /kota
2 UU 11/2020 Pasal 13:
(Cipta Kerja) Penyederhanaan pesryaratan dasar perizinan berusaha meliputi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang,
persetujuan kegiatan lingkungan, dan persetujuan bangunan gedung dan sertifikat laik fungsi
3 UU 23/2014 Psl 246 ayat 1:
(Pemerintahan Untuk melaksanakan Perda atau atas kuasa peraturan perundang-undangan, kepala daerah menetapkan Perkada
Daerah)
4 PP 142/2015 Psl 5:
(Kawasan Industri) Kewenangan gubernur atau bupati /walikota meliputi perencanaan pembangunan kawasan industri, penyediaa
infrastruktur industri, pemberian kemudahan perolehan lahan, pelayanan terpadu satu pintu, pemberian insentif,
penataan industri untuk berlokasi di kawasan industri, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan kawasan
industri
Psl 43 ayat 1:
Perusahaan kawasan industri dan perusahaan industri di dalam kawasan Industri dapat diberikan insentif daerah
7 Permen Psl 5:
Perindustrian 30 Kriteria teknis dalam penentuan KPI berupa:
/2020 • Memperhatikan kondisi lahan aspek daya dukung, potensial terhadap ancaman bencana, dan topografi
(Kriteria Teknis Kawasan • Memperhatikan status dan pola guna lahan dari aspek pertanahan dan penataan ruang
Peruntukan Industri ) • Memenuhi ketentuan luas lahan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan
• Mempunyai aksesibilitas yang dapat mempermudah aktivitas industri
• Terdapat sumber air baku
• Terdapat pembuangan air limbah
Psl 6:
Kondisi lahan harus memperhatikan, daya dukung lahan dan daya tampung lahan, tidak berada pada kawasan
rawan bencana risiko tinggi, dan topografi /kemiringan tanah ideal, yaitu ≤ 15%
Lampiran:
• Kondisi lahan memperhatikan analisis daya dukung dan daya tampung lahan; bukan daerah rawan bencana risiko
tinggi, topografi maks. 15%
_sumber: kemenperin.go.id
Tinjauan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Industri (3)
No Kebijakan Uraian
7 Permen Psl 6:
Perindustrian 30 Lampiran:
/2020 • Status dan pola guna lahanà tidak berada pada lahan adat; tidak berada pada lahan LP2B, tidak berada pada
(Kriteria Teknis Kawasan kawasan lindung
Peruntukan Industri ) • Luas lahan kawasan industri dengan luas min. 50 Ha dan untuk kawasan industri paling sedikit 5 Ha dalam satu
hamparan
• Aksesibilitasà bagi daerah dengan jaringan transportasi utama berupa sungai, aksesibilitas KPI yang tinggi dapat
terwujud apabila berada dekat dengan sungai yang merupakan jalur transportasi utama daerah. Alokasi KPI perlu
memperhatikan daerah sempadan sungai dan ketersediaan transportasi sungai tanpa menganggu arus
transportasi sungai untuk mobilitas.
• Peran pemerintah daerah dalam penetapan KPI à identifikasi lokasi; menjamin daya dukung dan daya tampung
lingkungan; memastikan kesesuaian dengan RTR; memetakan dan identifikasi lahan yang sudah dimiliki industri
dan industri eksisting yang sudah beroperasi sebelum penetapan RTRW.
• Peran pemerintah daerah dalam pengembangan KPI: menjamin penyediaan infrastruktur industri bersama badan
usaha; menjamin keselarasan penetapan KPI di dalam RTR provinsi/kab/kota; mengembangkan KPI sesuai dengan
karakteristik dan potensi wilayah; menerbitkan perizinan sesuai kewenangan; meningkatkan peluang investasi;
menjaga kestabilan harga lahan
8 Rapermen Psl 4 ayat 3:
ATR/BPN/2021 • Penilaian pelaksanaan ketentuan KKPR diprioritaskan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang memiliki luas>1Ha,
(Pelaksanaan memiliki risiko yang tinggi berdasarkan sistem OSS, diadukan oleh masyarakat, berpotensi menimbulkan dampak
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang dna negatif berdasarkan pertimbangan FPR dan, berlokasi di sekita objek vital nasional
Pengawasan Penataan Psl 5 ayat 2:
Ruang) • Penilaian kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKKPR dilakukan terhadap lokasi kegiatan, jenis kegitan pemanfaatan
ruang, KDB maksimum, KLB maksimum
_sumber: kemenperin.go.id
Tinjauan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Industri (4)
No Kebijakan Uraian
8 Rapermen Psl 5 ayat 3:
ATR/BPN/2021 • Dalam hal KKKPR memuat ketentuan selain yang termuat pada ayat 2, maka penilaian dapat dilakukan terhadap
(Pelaksanaan ketentuan tata bangunan dan persyaratan pelakasanaan kegiatan pemanfaatan ruang
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang dna Psl 7 ayat 2:
Pengawasan Penataan • Penilaian kesesuaian jenis kegiatan pemanfaatan ruang dilaksanakan dengan menyangdingkan dokumen data
Ruang) permohonan KKPR, rencana induk kawasan /rencana teknis bangunan, dan/atau standar teknis kawasan dengan
jenis kegiatan pemanfaatan ruang dalam dokumen KKKPR
Psl 8 dan Psl 9 ayat 2:
• Penilaian kesesuaian KDB dan KLB maksimum dilaksanakan dengan menyandingkan dokumen rencana induk
kawasan /rencana teknis bangunan dan/atau Standar Teknis Kawasan dengan KLB maksimum dalam dokumen
KKKPR.
Psl 10 ayat 2:
• Ketentuan tata bangunan yang dimaksud dilakukan penilaian terhadap tinggi banguna maks, GSB maks., jarak
bebas antarbangunan min., KDH min., koefisien tapak basemen, dan jaringan utilitas kota.
Psl 11, 12, 13, 14, 15, 16 ayat 2:
• Penilaian kesesuai tata bangunan dilaksanakan dengan menyandingkan dokumen rencana induk kawasan/rencana
teknis bangunan dan /atau standar teknis kawasan dengan ketentuan tata bangunan dalam dokume KKKPR yang
diajukan
_sumber: kemenperin.go.id
Tinjauan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Industri (5)
• Permen Perindutsrian
40/2016 ttg Pedoman
UU 03/2014 PP 142/2015
Teknis Pembangunan
ttg Perindustrian ttg Kawasan Indusrti
Kawasan Industri
• Permen Perindustrian
30/2020 ttg Kriteria Pengendalian Pemanfaatan
Teknis Kawasan Ruang Pada Kawasan Industri
Peruntukan Industri • Penilaian pelaksanaan
UU 23/2014 kesesuaian KKPR
ttg Pemerintahan • Penilaian perwujudan RTR
Daerah • Insentif dan Disinsentif
• Sanksi
• Penyelesaian sengketa
penataan ruang
UU 26/2007 Rapermen ATR /KBPN 2021
PP 21/2021 ttg
ttg Penataan Ruang ttg Pelaksanaan
Penyelenggaraan
jo UU 11/2020 ttg Pengendalian Pemanfaatan
Penataan Ruang
Cipta Kerja Ruang
_sumber: kemenperin.go.id
Kewenangan Gubernur atau Bupati /Walikota:
• Perencanaan pembangunan kawasan
industri
• Penyediaan infrastruktur
• Kewenangan Pemerintah • Pemberian kemudahan dalam perolehan
Dalam Pembangunan lahan
Kawasan Industri • Pelayanan terpadu satu pintu
• Pemberian insentif
• Pembangunan kawasan industri
• Penataan industri untuk berlokasi di
• IUKI kawasan industri
• Hak Penggunaan Atas Tanah • Pengawasan pelaksanaan pembangunan
Kawasan Industri kawasan
PP 142/2015
• Pengelolaan kawasan industri
ttg Kawasan • Kewajiban Perusahaan Kawasan Pemberian insentif untuk kawasan industri
Indusrti Industri dan Perusahaan Industri dan perusahaan industri berupa insentif
• Fasilitas kawasan industri daerah
Luas Kawasan Kav. Industri Kav. Komersial (%) Kav. Perumahan (%) Jalan, Infrastruktur
Ruang Terbuka
Industri (Ha) (%) dan Sarana
Hijau (%)
Penunjang
* Areal >20-50 Ha untuk menampung kemungkinan aktivitas industri existing yang memohon status kawasan industri
1. Kav. Komersial: kaveling yang disediakan untuk sarana penunjang, e.g., perkantoran, bank, pertokoan/tempat belanja, kantin, dll
2. Kav. Perumahan: kaveling yang disediakan untuk perumahan pekerja termasuk fasilitas penunjangnya, e.g., fasilitas olahraga dan tempat ibadah
3. Infrastruktur dan sarana penunjang, e.g., fitness center, pos pelayanan telekomunikasi, saluran pembuangan air hujan, IPAL, instalasi
penyediaan air baku, instalasi tenaga listrik, unit pemadam kebakaran
4. Jalan dan sarana penunjang lainnya disesuaikan menurut kebutuhan dan ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota
5. Presentase RTH min. 10% sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan pemerintah kab/kota
_sumber: Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian No. 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri
KEWENANGAN DALAM PEMBANGUNAN DAN
PEMERINTAH PENGENDALIAN KAWASAN INDUSTRI
Kewenangan Pemerintah dalam
Pembangunan Kawasan Industri
PP 142/2015
Kewenangan Gubernur
Kewenangan Menteri
atau Bupati /Walikota
Pasal 4 Pasal 5
Dinilai oleh:
Kondisi Aktual
• Jaringan transportasi • Jaringan transportasi
• Jaringan energi • Jaringan energi
• Jaringan telekomunikasi • Jaringan telekomunikasi
• Jaringan sumber daya air • Jaringan sumber daya air
• Jarigan prasarana lainnya • Jarigan prasarana lainnya
Survey
Wilayah
Koordinasi
Kawasan
Foto, Video,
Data Tekstual, Rencana Pola Ruang Perwujudan Konsentrasi Dominasi
Lokasi (Tekstual dan Spasial) Rencana Pola Pelampauan
Data Spasial Pemanfaatan Pemanfaatan
Daya Dukung
Ruang Kawasan Ruang Ruang
Perwujudan Lahan
RBI Tutupan Lahan T-1 Budi Daya Tertentu Tertentu
Rencana Pola
Sebaran KKPR /izin lokasi Ruang
Perwujudan
(Tekstual dan
Rencana Pola Arahan Zona Dampak
Spasial)
Data Kehutanan Ruang Pengendalian Negatif (yang
Kawasan (ZK, ZD) ditimbulkan)
Data hak atas tanah Lindung
Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Kendal 2011-2031 Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Peruntukan Industri
Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Kendal 2011-2031 Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Peruntukan Industri
Peta Arahan Zona Pengendalian – Kabupaten Kendal
(Zona yang Dikendalikan)
PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG KONSENTRASI PEMANFAATAN RUANG DAYA DUKUNG LAHAN DOMINASI PEMANFAATAN RUANG DAMPAK NEGATIF ARAHAN ZONA
Terwujud Rendah Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Sedang Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Tinggi Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Rendah Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Sedang Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Peta Arahan Zona Pengendalian – Zona Yang Dikendalikan
(Kawasan Industri Kaliwungu dan Sekitarnya)
BA KESEPAKATAN
Pertimbangan
pemilihan kawasan
(delineasi):
• Konsentrasi kegiatan
pemanfaatan ruang
tingkat tinggi (P1)
• Urgensi penanganan
kawasan industri
kaliwungu dsk
berdasarkan isu dan
permasalahan yang
timbul
• BA kesepakatan forum
Peta Arahan Zona Pengendalian – Zona Yang Dikendalikan
(Kawasan Industri Kaliwungu dan Sekitarnya)
Peta Zona Pengendalian – Zona Didorong dan Zona Kendali
(Kawasan Industri Kaliwungu dan Sekitarnya)
Zona Pengendalian Kriteria Penetapan Zona Zona Peruntukan Ketentuan Umum Ketentuan Khusus
Ketentuan Zona Didorong á merupakan area di luar zona kendali á Kawasan Industri á Apabila terdapat ketidaksesuaian antara
pemanfaatan ruang terhadap pola ruang
á merupakan pengecualian pemanfaatan ruang
untuk prasarana dan sarana penunjang Kawasan
peruntukan Industri Kaliwungu dan Sekitarnya: (a) Instalasi
Pengendalian pengolahan air limbah industri, (b) Saluran
drainase, (c) Instalasi penyediaan air bersih
Pemanfaatan Ruang á merupakan kesatuan Kawasan Industri Kendal Kawasan Industri á Berupa wilayah yang dapat dimanfaatakan á ketentuan khusus ZD menjadi tidak berlaku
(Kendal Industrial Park) yang didorong perkembangan untuk kegiatan industri apabila pada zona tersebut telah dibangun atau
Pada Zona Didorong dan pengembangannya
Kawasan Industri á Tidak mengganggu kelestarian fungsi
dikembangkan kawasan perumahan
á Ketentuan teknis prasarana dan sarana
lingkungan hidup penunjang Kawasan Industri Kaliwungu dan
dan Zona Kendali Sekitarnya dilakukan dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan terkait
Kawasan Industri
á Kawasan Industri á Tidak mengubah lahan produktif
á Kawasan Industri
á Kawasan Industri
Zona Kendali 1 á merupakan area sempadan sungai sisi kiri maupun á Sempadan Pantai á apabila terdapat ketidaksesuaian antara ..dst
kanan dihitung dari tepi sungai dengan ketentuan pemanfaatan ruang terhadap pola ruang
jarak 10 (sepuluh puluh) meter untuk sungai yang peruntukan
melintasi kawasan permukiman dan jarak 50 (lima
puluh) meter untuk sungai yang melintasi kawasan
non permukiman
á merupakan area sempadan rel kereta api sisi kiri Sempadan Sungai á peruntukan ruang diarahkan untuk
maupun kanan dihitung dari batas luar pengamanan pemantapan fungsi pada kawasan lindung
rel kereta api dengan ketentuan jarak 6 (enam) meter sempadan sungai dan sempadan rel kereta api
Perwujudan Rencana Struktur Ruang Perwujudan Rencana Pola Ruang Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Daya Dukung Lahan Dominasi Pemanfaatan Ruang Dampak Negatif Arahan Zona
Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Peta Arahan Zona Pengendalian – Kabupaten Gresik
(Kawasan Industri Manyar dan Sekitarnya)
BA KESEPAKATAN
Pertimbangan
pemilihan kawasan
(delineasi):
• Konsentrasi kegiatan
pemanfaatan ruang
tingkat tinggi (P1)
• Urgensi penanganan
kawasan industri manyar
dsk berdasarkan isu dan
permasalahan yang
timbul
• BA kesepakatan forum
Peta Arahan Zona Pengendalian – Kabupaten Gresik
(Kawasan Industri Manyar dan Sekitarnya)
Peta Zona Pengendalian – Zona Didorong dan Zona Kendali
Zona Pengendalian Kriteria Penetapan Zona Zona Peruntukan Ketentuan Umum Ketentuan Khusus
p e n i l a i a n
1 2 3 4 5 6 7 8
A Sistem Jaringan Transportasi
1 Sistem Jaringan Transportasi
Darat
a) Jaringan Jalan
1) Jalan arteri primer Jalan arteri primer meliputi: 1. Bts. Kota Batang - Bts. Kab. Jaringan Jalan Arteri Primer jaringan jalan arteri primer pada Jaringan jalan arteri primer selaras
- a. Jalan Lingkar Weleri b. Jalan Weleri- Kendal; meliputi: Jaringan Jalan Lintas Utara dikembangkan secara menerus
batas Kota Kendal 2. Jln. Slamet Riyadi (Batang); a. Batas Kabupaten Batang- Pulau Jawa yang menghubungkan dan berhierarki berdasarkan
c. jalan lingkar Bodri 3. Bts. Kab. Batang – Weleri; Kota Kendal-Batas Kota Merak-Cilegon-Serang Tangerang- kesatuan
d. Jalan raya Barat 4. Jln. Plelen (Utara); Semarang; Jakarta-Bekasi-Karawang-Cikampe- sistem orientasi untuk
e. Jalan raya Kendal 5. Jln. Plelen (Selatan); b. Jalan Lingkar Weleri; Pamanukan_Lohbener-Palimanan- menghubungkan:
f. Jalan raya Timur 6. Jln. Lingkar Weleri; c. Jalan Lingkar Kaliwungu; Cirebon-Losari-Brebes-Tegal- a. antar-PKN;
g. Jalan batas Kota Kendal-batas Kota 7. Weleri - Bts. Kota Kendal; Pemalang Pekalongan-Batang- b. antara PKN dan PKW;
Semarang 8. Jln. Lingkar Bodri (Kendal); Kendal-Semarang-Demak-Kudus- dan/atau
h. Jalan Ketapang-Kebonharjo 9. Jln. Raya Barat (Kendal); Pati Rembang-Bulu-Tuban-Widang- c. PKN dan/ atau PKW dengan
i. Jalan Lingkar Kaliwungu j. 10. Jln. Raya (Kendal); Lamongan-Gresik-Surabaya- bandar udara
Jalan penghubung SORR (Semarang Outer 11. Jln. Raya Timur (Kendal); Waru_x0002_Sidoarjo-Pasuruan- pengumpul skala pelayanan
Ring Road) 12. Bts. Kota Kendal - Bts. Kota Probolinggo-Situbondo-Ketapang- primer/ sekunder/tersier dan
k. Pembagunan Jalan akses pelabuhan Semarang; Banyuwangi pelabuhan/utama/pengumpul.
penyeberangan Kendal 13. Jln. Ketapang - Kebonharjo
(Kendal);
2) Jalan Tol a. Trans Jawa ruas Batang-Semarang jalan tol Kota semarang – Jaringan jalan bebas hambatan pengembangan jaringan jalan bebas Selaras
- b. Jalan Weleri-Rowosari-Kangkung- Kabupaten Kendal (jalan pesisir); antarkota ditetapkan di: hambatan antarkota di Pulau
- (di RTRW Nasional
Tabel Matriks Sinkronisasi Kebijakan Tata Ruang (Hirarkis) – Rencana Struktur Ruang Kabupaten Kendal
Cepiring-Patebon-Kendal-Brangsong- 1. jalan bebas hambatan Jawa yang menghubungkan: tidak menyebutkan)
Kaliwungu-(Jalan Pesisir) Semarang-Batang (perbatasan a. Batang-Semarang;
Kedungsepur); b. Semarang-Solo
2. jalan bebas hambatan
Semarang-Solo (perbatasan
Kedungsepur);
3) Jalan Kolektor Primer dua (JKP- Jaringan jalan provinsi berupa jalan Jalan provinsi berupa jalan Jaringan Jalan Kolektor Primer Selaras
2) Kolektor Primer dua (JKP- kolektor primer dua (JKP2) meliputi:Weleri-Sukorejo;
- - (di RTRW Nasional
2) meliputi: meliputi: dan RTR pulau tidak
a. Jalan Weleri-Patean / batas Kabupaten a. Weleri – Patean/ menyebutkan)
Temanggung Bts.Kab.Temanggung;
b. Jalan Sukorejo-Plantungan / Blimbing c.
Jalan Cangkiran-Boja-Sukorejo
d. Jalan Kaliwungu / Sekopek-Boja-
Limbangan-batas Kabupaten Temanggung
4) jalan Kolektor Primer empat (JKP- Jalan Kolektor Primer empat (JKP-4) Selaras
4) meliputi: a. Jalan Weleri-Ringinarum-
- - - - (di RTRW Provinsi,
Gemuh-Pegandon-Ngampel-Brangsong- RTR KSN, RTRW
Kaliwungu Selatan Nasional dan RTR
b. Jalan lingkar Kaliwungu-Pelabuhan pulau tidak
Kendalc. Jalan Patebon-Pegandon / jalan menyebutkan)
keluar tol Kendal
d. Jalan akses menuju KPI
e. Jalan Kali Kuto lama
Komponen /Sub Komponen Muatan Rencana Struktrur Ruang Berdasarkan Hierarki Rencana Tata Ruang
f. Jalan raya Kota Weleri
5) Jalan lokal Seluruh Kabupaten
- - - -
6) Terminal Penumpang Tipe B terminal penumpang tipe B yang Terminal Tipe B meliputi: terminal penumpang tipe B Selaras
- merupakan a.Kabupaten Kendal yang berfungsi melayani
- - (di RTRW Nasional
Keterangan
kewenangan pemerintah provinsi, b.Kota Tegal. kendaraan umum untuk dan RTR pulau tidak
meliputi angkutan antarkota dalam menyebutkan)
pengembangan di Kecamatan Sukorejo; provinsi, angkutan kota,
dan/atau angkutan
perdesaan meliputi: Terminal
No /Kegiatan /Sub Kegiatan RDTR RTRWK RTRWP RTR KSN RTR Pulau /Kepulauan RTRWN
Bahurekso di Kecamatan
Gemuh dan
Terminal Weleri di Kecamatan
Weleri pada
Kabupaten Kendal;
7) Terminal Penumpang Tipe C terminal penumpang tipe C yang Selaras
- merupakan
- - - - (di RTRWN, RTRW
kewenangan pemerintah kabupaten, Nasional , RTR KSN
meliputi pulau tidak
pengembangan di Kecamatan Weleri, menyebutkan)
Kecamatan Kendal, Kecamatan Kaliwungu,
1 2 3 4 5 6 7 8
dan Kecamatan
Boja
b) sistem jaringan kereta api
-
1) Pengembangan jaringan jalur
kereta api (KA
-
a. Jaringan jalur kereta api umum Jaringan jalur kereta api umum berupa Jaringan kereta api antar kota Jaringan jalur kereta api jaringan jalur kereta api antarkota Jaringan jalur kereta api Selaras
- kereta api antar kota meliputi : a. Jalur meliputi: antarkota di Kawasan pada: antarkota dikembangkan
lintas utara Jawa (Jakarta-Cirebon- a jalur Utara menghubungkan Perkotaan Kedungsepur terdiri 1. Jaringan Jalur Kereta Api Lintas untuk menghubungkan:
Semarang-Bojonegoro-Surabaya) Jakarta – Semarang – Surabaya; atas: Utara Pulau Jawa; a. PKN dengan pusat kegiatan
Darat
Pelabuhan Kendal keterkaitan sistem angkutan Gudang–Pelabuhan Tanjung dan RTR pulau tidak
antar moda dari dan menuju: Emas. menyebutkan)
Pelabuhan Kendal;
2). Stasiun kereta api Stasiun penumpang meliputi: stasiun untuk rencana Stasiun kereta api Selaras
- a. stasiun penumpang di Kecamatan pengoperasian kereta perkotaan terdiri atas:
- - (di RTRW Nasional
Kaliwungu; dan antar a. Stasiun Weleri di dan RTR pulau tidak
b. stasiun penumpang di Kecamatan kota; Kecamatan Weleri, Stasiun menyebutkan)
Pegandon; Kalibodri di Kecamatan
c. stasiun penumpang di Kecamatan Pegandon, Stasiun Kaliwungu
Weleri; dan di Kecamatan Kaliwungu, dan
d. pengaktifan kembali stasiun Stasiun Kendal di Kecamatan
a) Jaringan Jalan
penumpang di Kendal pada Kabupaten
Kecamatan Kendal; Kendal;
c) sistem jaringan sungai, danau
dan penyeberangan.
-
1) Alur pelayaran kelas I Alur pelayaran kelas I meliputi: Alur pelayaran untuk kegiatan Pemanfaatan bersama alur Tidak Selaras
- a. jalur Kendal – Kumai (Kalimantan
- angkutan sungai di Kawasan pelayaran guna kepentingan
-
Tengah); Perkotaan Kedungsepur pertahanan
b. pengembangan jalur Kendal- ditetapkan di Sungai dan keamanan negara
Banjarmasin (Kalimantan Selatan); Kaligarang dilakukan di seluruh alur pelayaran
c. pengembangan jalur Kendal-Bahaur pada Kota Semarang. di Pulau Jawa-Bali.
1) Jalan arteri primer Jalan arteri primer meliputi: 1. Bts. Kota Batang - Bts. Kab. Jaringan Jalan Arteri Primer jaringan jalan arteri primer pada Jaringan jalan arteri primer selaras
(Kalimantan
-
Tengah);
d. pengembangan jalur Kendal-Tanah Laut
(Kalimantan Tengah);
e. pengembangan jalur Kendal-
Pulangpisau (Kalimantan Tengah)
2) Pelabuhan penyeberangan Pelabuhan penyeberangan berupa Pelabuhan penyeberangan Pelabuhan penyeberangan di pelabuhan penyeberangan di Kota Pelabuhan penyeberang selaras
- pelabuhan penyeberangan kelas I meliputi: Kabupaten Kendal Kawasan Perkotaan Cilegon, Kabupaten Serang, Kota ditetapkan dengan
berada di Kecamatan Kaliwungu. Kedungsepur ditetapkan di: Jakarta Utara, Kota Semarang, kriteria:
a. Pelabuhan Tanjung Emas di Kabupaten Kendal, Kota a. berada di lokasi yang
a. Jalan Lingkar Weleri b. Jalan Weleri- Kendal; meliputi: Jaringan Jalan Lintas Utara dikembangkan secara menerus
Kecamatan Semarang Utara Surabaya, Kabupaten Lamongan, menghubungkan dengan
pada Kota Semarang; dan Kabupaten Banyuwangi, pelabuhan penyeberangan lain
b. Pelabuhan Kendal di Kabupaten Jembrana, dan pada jarak terpendek yang
Kecamatan Kaliwungu pada Kabupaten Karangasem; memiliki nilai ekonomis; dan
Kabupaten Kendal b. berada di luar kawasan
lindung.
batas Kota Kendal 2. Jln. Slamet Riyadi (Batang); a. Batas Kabupaten Batang- Pulau Jawa yang menghubungkan dan berhierarki berdasarkan
a. terminal Kendal sebagai bagian dari a. pelabuhan utama, yaitu Kendal di Kecamatan yang merupakan prasarana untuk:
Pelabuhan Utama Tanjung Emas di Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Kaliwungu pada Kabupaten penunjang fungsi pelayanan PKN a. melayani kegiatan pelayaran
Kecamatan Kaliwungu Semarang. Kendal Kawasan Perkotaan Kedungsepur dan alih muat
b. pelabuhan pengumpan regional di b.Pelabuhan pengumpan sebagai pusat pengembangan angkutan laut nasional dan
Kecamatan regional meliputi : Kawasan Andalan Kendal-Demak- regional,pelayaran rakyat,
Kaliwungu; Pelabuhan Kendal di Kabupaten Ungaran-Salatiga-Semarang angkutan sungai, dan angkutan
c. pelabuhan pengumpan lokal yaitu Kendal; Purwodadi (Kedungsepur) perintis dalam jumlah
pelayaran rakyat di Kecamatan Rowosari; c. Pelabuhan penyeberangan menengah;
d. pelabuhan perikanan pantai (PPP) yaitu meliputi: b. menjangkau wilayah
pelabuhan perikanan Tawang di Kabupaten Kendal; pelayanan menengah.
c. jalan lingkar Bodri 3. Bts. Kab. Batang – Weleri; Kota Kendal-Batas Kota Merak-Cilegon-Serang Tangerang- kesatuan
Kecamatan Rowosari; d. Pelabuhan Perikanan Pantai
e. pangkalan pendaratan ikan (PPI) (PPP), meliputi: Pelabuhan
meliputi pelabuhan perikanan Bandengan Perikanan Tawang di Kabupaten
di Kecamatan Kendal dan pelabuhan Kendal;
perikanan Sendang Sikucing di Kecamatan e. Pangkalan pendaratan ikan
Rowosari. (PPI) berada di Kabupaten Kendal
meliputi:
a) Pelabuhan Perikanan
Bandengan;
b) Pelabuhan Perikanan Sendang
Sikucing; dan
d. Jalan raya Barat 4. Jln. Plelen (Utara); Semarang; Jakarta-Bekasi-Karawang-Cikampe- sistem orientasi untuk
c) Pelabuhan Perikanan Tanggul
Malang.
B sistem jaringan energi
-
a) Jaringan Infrastruktur Minyak dan Jaringan infrastruktur minyak dan gas jaringan perpipaan gas regional jaringan pipa transmisi dan jaringan pipa transmisi minyak dan Jaringan infrastruktur minyak selaras
Gas Bumi
- bumi meliputi: distribusi minyak dan gas bumi Semarang-Cirebon dan gas bumi
berupa jaringan pipa gas bumi Cirebon – 1. Cirebon - Semarang - gas bumi yang untuk melayani PKN Kawasan dikembangkan untuk:
Semarang –Bangkalan. Bangkalan; mengintegrasikan fasilitas Perkotaan Kedungsepur, PKN a. menyalurkan minyak dan gas
produksi, Cirebon, PKW Tegal, dan PKW bumi dari
pengolahan, dan/atau Pekalongan; fasilitas produksi ke kilang
e. Jalan raya Kendal 5. Jln. Plelen (Selatan); b. Jalan Lingkar Weleri; Pamanukan_Lohbener-Palimanan- menghubungkan:
penyimpanan, hingga akses pengolahan
menuju kawasan perkotaan dan/atau tempat
nasional dalam mendukung penyimpanan; atau
sistem pasokan energi b. menyalurkan minyak dan gas
nasional terdiri atas: bumi dari kilang pengolahan
1) jaringan pipa transmisi atau tempat penyimpanan ke
minyak dan gas bumi konsumen
Semarang-Cirebon;
b) Jaringan Infrastruktur
-
f. Jalan raya Timur 6. Jln. Lingkar Weleri; c. Jalan Lingkar Kaliwungu; Cirebon-Losari-Brebes-Tegal- a. antar-PKN;
Ketenagalistrikan
1) infrastruktur pembangkit tenaga Infrastruktur pembangkitan tenaga listrik pembangkit listrik tenaga air Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkit Listrik Tenaga Air Tidak Selaras (Lokasi
listrik dan sarana
- dan sarana meliputi: Jelok dan Pembangkit Listrik (PLTA) Upper Cisokan (Kabupaten
- tidak sesuai)
pendukungnya pendukungnya meliputi: 1. Kabupaten Karanganyar; Tenaga Air Timo di Kecamatan Cianjur), PLTA Jatigede (Kabupaten
a. pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 2. Kabupaten Wonogiri; Tuntang pada Kabupaten Sumedang), PLTA Rajamandala
meliputi 3. Kabupaten Kudus; Semarang; (Kabupaten Bandung Barat), dan
1. pembangunan PLTA di Kecamatan 4. Kabupaten Purworejo; PLTA Kalikonto (Kabupaten Malang).
Singorojo; 5. Kabupaten Cilacap;
2. pembangunan PLTA di Kecamatan 6. Kabupaten Blora;
Plantungan 7. Kabupaten wonosobo
g. Jalan batas Kota Kendal-batas Kota 7. Weleri - Bts. Kota Kendal; Pemalang Pekalongan-Batang- b. antara PKN dan PKW;
pembangkit listrik tenaga gas/pembangkit Pembangkit listrik tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Tidak Selaras (Lokasi
- listrik tenaga gas uap di Kecamatan gas/pembangkit listrik tenaga dan Uap Tambak Lorok di (PLTGU) LNG bojonegara
- tidak sesuai)
Patebon. gas uap Kecamatan Semarang Utara (Kabupaten Serang), PLTGU Muara
meliputi: pada Kota Karang (Kota Jakarta Utara),
1. Kabupaten Kendal; Semarang PLTGU Tanjung Priok (Kota Jakarta
2. Kabupaten Jepara; Utara), PLTGU Muara Tawar
3. Kota Semarang; dan (Kabupaten Bekasi), PLTGU
4. Kabupaten Pemalang Cikarang Listrindo (Kabupaten
Bekasi), PLTGU Bekasi (Kabupaten
Bekasi), dan PLTGU Cepu
pembangkit listrik tenaga panas bumi pembangkit listrik tenaga panas Pembangkit Listrik Tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Selaras
- (PLTP) bumi meliputi : Panas Bumi Ungaran di Bumi : PLTP Ungaran (Kabupaten
- (di RTRW Nasional
berupa pengembangan panas bumi a. Kabupaten Kendal Kecamatan Sumowono pada Semarang) tidak menyebutkan)
gunung b. Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang;
Ungaran.
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pembangkit listrik tenaga surya Pembangkit Listrik Tenaga Selaras
- Kecamatan Kangkung. di seluruh Kabupaten/ Kota. Surya dan Pembangkit Listrik
- - (di RTRW Nasional
h. Jalan Ketapang-Kebonharjo 9. Jln. Raya Barat (Kendal); Pati Rembang-Bulu-Tuban-Widang- c. PKN dan/ atau PKW dengan
Tenaga Mikro Hidro di dan RTR pulau tidak
Kawasan Perkotaan menyebutkan)
Kedungsepur ditetapkan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
pembangkit listrik tenaga mikro hidro pembangkit listrik tenaga mikro Pembangkit Listrik Tenaga Selaras
- (PLTMH), meliputi : hidro dan/atau piko hidro di Surya dan Pembangkit Listrik
- - (di RTRW Nasional
1. pembangunan PLTMH di Kecamatan seluruh Kabupaten/ Kota. Tenaga Mikro Hidro di dan RTR pulau tidak
i. Jalan Lingkar Kaliwungu j. 10. Jln. Raya (Kendal); Lamongan-Gresik-Surabaya- bandar udara
Plantungan Kawasan Perkotaan menyebutkan)
2. pembangunan PLTMH di Kecamatan Kedungsepur ditetapkan sesuai
Pageruyung dengan ketentuan
3. pembangunan PLTMH di Kecamatan peraturan perundang-
Limbangan. undangan.
f. pembangkit listrik lainnya, yaitu pembangkit listrik tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Tidak Selaras (Lokasi
- pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga sampah meliputi: Sampah Jatibarang di
- - tidak sesuai)
Sampah (PLTSa) meliputi: 1. Kota Semarang ; Kecamatan Mijen pada Kota
1. Kecamatan Kaliwungu Selatan; dan 2. Kota Surakarta ; dan Semarang
2. Kecamatan Pageruyung. 3. Lokasi lainnya yang ditetapkan
Jalan penghubung SORR (Semarang Outer 11. Jln. Raya Timur (Kendal); Waru_x0002_Sidoarjo-Pasuruan- pengumpul skala pelayanan
sesuai ketententuan Peraturan
Perundang-Undangan.
2) Infrastruktur penyaluran tenaga Infrastruktur penyaluran tenaga listrik dan jaringan transmisi listrik dan 1. Saluran Udara Tegangan rehabilitasi Jaringan Transmisi Pembangunan jaringan Selaras
listrik dan sarana
- sarana fasilitas pendukungnya meliputi : Ekstra Tinggi ditetapkan di: Pantai Utara Jawa yang melayani transmisi lsnaga listrik
pendukungnya pendukungnya meliputi : a. jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra a. Jalur utara yang PKN Kawasan Perkotaan dilaksanakan untuk
transmisi tenaga listrik untuk Tinggi meliputi: menghubungkan Batang- Kedungsepur menyalurkan tenaga listrik
menyalurkan tenaga listrik antar sistem 1. Kabupaten Brebes – Kota Kendal-Kabupaten Semarang- antarsistem dengan
berupa : Tegal – Kabupaten Tegal - Kabupaten Grobogan-Cepu menggunakan kawat saluran
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi Kabupaten dan Kabupaten Semarang- udara, kabel bawah tanah,
Ring Road) 12. Bts. Kota Kendal - Bts. Kota Probolinggo-Situbondo-Ketapang- primer/ sekunder/tersier dan
(SUTET) yang membentang dari Pemalang – Kabupaten Demak-Kudus dan/ atau kabel laut.
Kabupaten Brebes – Kota Tegal – Pekalongan – Kota Pekalongan - b. Jalur selatan yang
Kabupaten Tegal - Kabupaten Pemalang – Kabupaten Batang – Kabupaten menghubungkan Gardu Induk
Kabupaten Pekalongan – Kota Pekalongan - Kendal – Kota Semarang - 500 kV Pedan-Ungaran-
Kabupaten Batang – Kabupaten Kendal – Kabupaten Semarang; Mandirancan.
Kota Semarang (Ungaran Mandirancan); 2. Saluran Udara Tegangan 2. Saluran Udara Tegangan
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Tinggi membentang antar Tinggi ditetapkan
yang membentang antar Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. membentang antar
di Jawa kabupaten/kota di Kawasan
Tengah Perkotaan Kedungsepur.
(Kendal);
telekomunikasi pada kawasan berupa pengembangan sistem Nasional dan RTR
perdagangan dan jasa,industri, fasilitas prasarana jaringan kabel serat pulau tidak
umum, dan sosial, terminal, permukiman, optik dan pembangunan saluran menyebutkan)
dan kawasan yang baru dikembangkan. serat optik bersama di seluruh
Kabupaten/ Kota;
b. jaringan kabel direncanakan
sudah melayani seluruh ibukota
Kecamatan; dan
c. pembangunan jaringan kabel
diarahkan terpadu dengan
pembangunan jaringan
prasarana lainnya, khususnya
dalam waktu pelaksanaan
pembangunan.
2) Jalan Tol a. Trans Jawa ruas Batang-Semarang jalan tol Kota semarang – Jaringan jalan bebas hambatan pengembangan jaringan jalan bebas Selaras
- -
b) Jaringan bergerak
-
1) jaringan bergerak terestrial jaringan bergerak terestrial berupa pengembangan jaringan kabel Jaringan teresterial ditetapkan rehabilitasi dan peningkatan fungsi Selaras
- penggelaran serat berupa pengembangan sistem sesuai dengan ketentuan Jaringan Pelayanan Pusat
- (di RTRW Nasional
optik dari Kota Tegal - Kabupaten Tegal - prasarana jaringan kabel serat peraturan Pertumbuhan di Pantai Utara Jawa : tidak menyebutkan)
Kabupaten Pemalang – Kota Pekalongan- optik dan pembangunan saluran perundang-undangan PKN
Kabupaten Pekalongan-Kabupaten Batang serat optik bersama di seluruh Kawasan Perkotaan Kedungsepur
– Kabupaten Kendal Kabupaten/ Kota
– Kota Semarang – Kabupaten Demak –
b. Jalan Weleri-Rowosari-Kangkung- Kabupaten Kendal (jalan pesisir); antarkota ditetapkan di: hambatan antarkota di Pulau (di RTRW Nasional
Kabupaten Kudus – Kabupaten Pati –
Kabupaten Rembang
2) Jaringan Bergerak Seluler jaringan bergerak seluler berupa Jaringan nirkabelmeliputi: Selain jaringan terestrial dan Selaras
- pengembangan a. pengembangan cakupan dan satelit, sistem jaringan
- - (di RTRW Nasional
menara telekomunikasi bersama kualitas layanan melalui telekomunikasi dan RTR pulau tidak
pengaturan lokasi dan ketentuan juga meliputi jaringan menyebutkan)
teknis layanan jaringan nirkabel; bergerak seluler berupa
dan menara Base Transceiver
b. mengarahkan penataan dan Station telekomunikasi yang
pengaturan menara ditetapkan sesuai dengan
3) Jaringan Bergerak Satelit jaringan bergerak satelit berupa jaringan Jaringan informatika Jaringan satelit yang meliputi Pengembangan jaringan satelit Selaras
- layanan berupa pengembangan jaringan satelit dan transponden untuk melayani kawasan perkotaan
- (di RTRW Nasional
internet pada fasilitas umum di Daerah layanan internet pada fasilitas diselenggarakan melalui nasional, kawasan andalan, tidak menyebutkan)
umum di Ibukota pelayanan stasiun bumi kawasan tertinggal dan terisolasi,
Kabupaten/Kota. ditetapkan sesuai dengan termasuk pulau-pulau kecil
ketentuan peraturan dilakukan pada: PKN Kawasan
perundang-undangan. Perkotaan
Kedungsepur); b. Semarang-Solo
2. Mata air Meteseh di Kecamatan Boja; meliputi DAS Bodri dan DAS menyebutkan)
3. Mata air Tlogomili di Kecamatan Blorong.
Plantungan;
4. Mata air Tuk Kenci di Kecamatan
Pageruyung.
c. Embung dan Waduk yang meliputi : 1. Embung, meliputi sumber air berupa air Selaras
- Embung Wonosari di Kecamatan 1. pembuatan embung-embung permukaan pada waduk,
- - (di RTRW Nasional
Pegandon; 2. Embung Jatirejo di di setiap kabupaten/kota untuk danau, atau embung terdiri dan RTR pulau tidak
Kecamatan Ngampel; 3. Embung Triharjo kebutuhan air baku, pertanian atas: menyebutkan)
Semarang-Solo (perbatasan
Ringinarum;
11. Embung Rowobranten di Kecamatan
Ringinarum;
12. Embung Tejorejo di Kecamatan
Ringinarum;
13. Embung Gondang di Kecamatan
Limbangan;
14. Embung Harjodowo di Kecamatan
Plantungan;
15. Embung Ngampel di Kecamatan
Kedungsepur);
Ngampel;
2) Air tanah pada Cekungan Air Air tanah digunakan sebagai conjunctive Air tanah dalam CAT sumber air berupa air tanah Selaras
Tanah
- use pada kawasan yang tidak memiliki berada di: pada CAT di CAT
- - (di RTRW Nasional
atau terbatas sumber air a. CAT Kendal;CAT Subah, CAT Kendal, CAT dan RTR pulau tidak
permukaannya, dengan b. CAT Semarang – Demak; Semarang-Demak, CAT menyebutkan)
mempertimbangkan kondisi Cekungan Air c. CAT Subah; Ungaran, CAT Sumowono, CAT
Tanah (CAT) meliputi : d. CAT Sumowono; Rawapening, dan
a. CAT Kendal; CAT Salatiga.
b. CAT Semarang – Demak;
c. CAT Subah; dan
d. CAT Sumowono
3) Jalan Kolektor Primer dua (JKP- Jaringan jalan provinsi berupa jalan Jalan provinsi berupa jalan Jaringan Jalan Kolektor Primer Selaras
1) Sistem jaringan irigasi; Sistem jaringan irigasi adalah jaringan Jaringan irigasi meliputi: Sistem jaringan irigasi Peningkatan fungsi, pengembangan, Selaras
- -
- -
irigasi yang menjadi kewenangan a. peningkatan jaringan irigasi meliputi jaringan irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi (di RTRW Nasional
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi teknis di semua Kabupaten/Kota primer, jaringan irigasi teknis pada DI untuk tidak menyebutkan)
dan Pemerintah Kabupaten yang untuk sekunder, dan jaringan irigasi mempertahankan dan
penetapannya diatur memenuhi luasan lahan tersier yang melayani DI meningkatkan luasan lahan
melalui peraturan perundangan, meliputi : pertanian pangan berkelanjutan; kewenangan Pemerintah Pusat pertanian pangan dilakukan di:
a. Daerah Irigasi (DI) lintas kab/kota yang b. pembangunan irigasi dari air dan pemerintah provinsi a. DI Kedung Asem yang melayani
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, tanah pada kawasan yang sulit terdiri atas: kawasan peruntukan pertanian
yaitu :DI dijangkau oleh irigasi teknis; dan a. DI kewenangan pusat lintas di Kabupaten Batang dan Kabupaten
Kedungasem; b. Daerah Irigasi (DI) utuh c. pembangunan waduk sebagai kabupaten/kota Kendal;
2) Kolektor Primer dua (JKP- kolektor primer dua (JKP2) meliputi:Weleri-Sukorejo; (di RTRW Nasional
kab/kota yang menjadi kewenangan upaya untuk meningkatkan suplai meliputi : DI Kedung Asem di b. DI Bodri Trompo yang melayani
Pemerintah Pusat, yaitu :DI Bodri Trompo; air Kabupaten Kendal. kawasan peruntukan pertanian
c. Daerah Irigasi (DI) lintas kab/kota yang pada jaringan irigasi teknis. b. DI kewenangan pusat utuh di Kabupaten Kendal
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, kabupaten meliputi:DI Bodri
yaitu : DI Plumbon; d. Daerah Irigasi (DI) Trompo di Kabupaten Kendal
utuh kab/kota yang menjadi kewenangan c. DI kewenangan provinsi utuh
Pemerintah Provinsi, yaitu : DI Sojomerto kabupaten/kota
dan DI Kedung Pengilon meliputi : DI Sojomerto dan DI
Kd.Pengilon di Kabupaten
Kendal.
Temanggung Bts.Kab.Temanggung;
sebagai upaya memperbanyak Pulau Panaitan, Pulau Deli, Pulau
tampungan air bagi keperluan Sangiang, Pulau Nusakambangan,
cadangan air Pulau Karimunjawa, Pulau
baku. Bawean, Pulau Sapudi, Pulau
Kangean, dan Pulau Nusa Penida.
Jalan Cangkiran-Boja-Sukorejo
Boja; sungai-sungai yang potensial Sangiang, Pulau Nusakambangan,
e. sumur dalam Magelung di Kecamatan sebagai upaya memperbanyak Pulau Karimunjawa, Pulau
Kaliwungu Selatan; tampungan air bagi keperluan Bawean, Pulau Sapudi, Pulau
f. sumur dalam Nolokerto di Kecamatan cadangan air Kangean, dan Pulau Nusa Penida.
Kaliwungu baku.
Selatan;
g. sumur dalam Sidorejo di Kecamatan
Kaliwungu
Selatan;
h. sumur dalam Sekopek di Kecamatan
p e n i l a i a n
Komponen / Sub Komponen / Kegiatan / Sub Kegiatan Penyusun Keterangan
No Program Lokasi Waktu
Struktur Ruang
1 2 3 4 5
A. Sistem Jaringan Transportasi
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat
a) Jaringan Jalan
1) Jalan Arteri Primer, meliputi:
a. Jalan Lingkar Weleri Peningkatan jalan arteri primer a. Jalan Lingkar Weleri 2017-2031 Selaras
2020
Selaras
Selaras
Rencana Struktrur Ruang Indikasi Program Utama
b. Jalan Weleri-Rowosari-Kangkung-Cepiring-Patebon-Kendal- Pengembangan jalan Weleri-Rowosari-Kangkung-Cepiring- Kab. Kendal 2021-2026 Selaras
Brangsong-Kaliwungu-(Jalan Pesisir) Patebon-Kendal-Brangsong-Kaliwungu-(Jalan Pesisir)
Selaras
1 2 3 4 5
c. Jalan Patebon-Pegandon / jalan keluar tol Kendal Peningkatan jalan provinsi c. Jalan Patebon-Pegandon / jalan keluar tol Kendal Selaras
d. Jalan akses menuju KPI
e. Jalan Kali Kuto lama
f. Jalan raya Kota Weleri
-
-
d. Jalan akses menuju KPI
-
-
-
-
Selaras
Tidak Selaras
Tidak Selaras
A. Sistem Jaringan Transportasi
g. Jalan raya Kota Kaliwungu - - - Tidak Selaras
5) Jalan lokal seluruh Kabupaten
b) Sistem Jaringan Kereta Api
1) Pengembangan jaringan jalur kereta api (KA), meliputi:
Seluruh Kabupaten Jalan lokal seluruh Kabupaten 2017-2031 Selaras
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat
a. Jalur lintas utara Jawa (Jakarta-Cirebon-Semarang-Bojonegoro- Pengembangan jalur kereta api antar kota Jalur lintas utara Jawa (Jakarta-Cirebon-Semarang- 2020-2026 Selaras
Surabaya)
b. Kereta api cepat Jakarta-Surabaya
c. Perkeretaapin jalur ganda Semarang-Pekalongan-Tegal-Purwokerto
Pembangunan rencana kereta api cepat Jakarta-Surabaya
Pembangungan rel kereta api jalur ganda Semarang-
Bojonegoro-Surabaya)
Kab. Kendal
Kab. Kendal
2022-2026
2022-2026
Selaras
Selaras
a) Jaringan Jalan
Pekalongan-Tegal-Purwokerto
d. Jalur Kedungsepur
e. Pengaktifan kembali jalur Kalibodri-Kendal-Kaliwungu
Pengembangan jalur kereta api antar kota Jalur Kedungsepur
Rencana pengaktifan kembali jalur Kalibodri-Kendal-Kaliwungu Kalibodri-Kendal-Kaliwungu
2020-2026
2022-2026
Selaras
Selaras 1) Jalan Arteri Primer, meliputi:
f. Jalur kereta api khusus dari Stasiun Mangkang-Kawasan Industri Pembangunan jalur kereta api khusus dari Stasiun Mangkang- Stasiun Mangkang-Kawasan Industri Kendal-Pelabuhan 2022-2026 Selaras
Kendal-Pelabuhan Kendal
2) Stasiun Kereta Api, meliputi:
a. Stasiun penumpang di Kecamatan Kaliwungu
Kawasan Industri Kendal-Pelabuhan Kendal
3) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Renovasi, pemeliharaan bangunan dan pengembangan Kec. Rowosari 2019-2026 Selaras
g. Jalan batas Kota Kendal-batas Kota Semarang g. Jalan batas Kota Kendal-batas Kota Semarang 2017-2031 Selaras
pelabuhan perikanan pantai (PPP)
4) Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI), meliputi:
a. PPI Bandengan Renovasi, pemeliharaan bangunan dan pengembangan Kec. Kendal 2019-2026 Selaras
b. PPI Sendang Sikcing pangkalan pendaratan ikan (PPI) Kec. Rowosari 2019-2026 Selaras
B.
1.
Sistem Jaringan Energi
Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi
a) Infrastruktur Jaringan Pipa Gas Bumi
h. Jalan Ketapang-Kebonharjo h. Jalan Ketapang-Kebonharjo 2017-2031 Selaras
1) Jaringan pipa gas bumi Cirebon-Semarang-Bangkalan Pembangunan pipa gas alam Cirebon-Semarang-Bangkalan Kec. Kaliwungu, Brangsong, Kendal, Patebon, Cepiring, 2019-2026 Selaras
2.
a)
Infrastruktur Keteneagalistrikan
Infrastruktur Pembangkit Tenaga Listrik
Kangkung dan Rowosari
i. Jalan Lingkar Kaliwungu i. Jalan Lingkar Kaliwungu 2017-2031 Selaras
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), meliputi:
a. PLTA di Kecamatan Singorojo
b. PLTA di Kecamatan Plantungan
2) Pembangkit Listrik Tenaga Uap/Gas (PLTU) di Kecamatan Patebon
Pembangunan PLTA
Pembangunan PLTU
Kec. Singorojo
Kec. Plantungan
Kec. Patebon
2022-2026
2022-2026
2022-2026
Selaras
Selaras
Selaras
j. Jalan penghubung SORR (Semarang Outer Ring Road) Pembangunan jalan arteri primer j. Jalan penghubung SORR (Semarang Outer Ring Road) 2020-2026 Selaras
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kecamatan Kangkung Pembangunan PLTS Kec. Kangkung 2017-2026 Selaras
4) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Gunung Ungaran
5) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), meliputi:
a. PLTMH di Kecamatan Plantungan
Pembangunan PLTPB
Pembangunan PLTMH
Kab. Kendal
Kec. Plantungan
2017-2026
2017-2026
Selaras
Selaras
k. Jalan akses pelabuhan penyeberangan k. Jalan akses pelabuhan penyeberangan 2020-2026 Selaras
b. PLTMH di Kecamatan Pageruyung Kec. Pageruyung 2017-2026 Selaras
b. PLTMH di Kecamatan Limbangan
6) Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), meliputi:
a. PLTSa di Kecamatan Kaliwungu Selatan Pembangunan PLTSa
Kec. Limbangan
2027-2031
Selaras
Selaras
2) Jalan Tol, meliputi:
b. PLTSa di Kecamatan Pageruyung Kec. Pageruyung 2027-2031 Selaras
b) Infrastruktur Penyaluran Listrik
1) Transmisi Tenaga Listrik, meliputi:
a. SUTET Kab. Brebes-Kota Tegal-Kab. Pemalang-Kab. Pekalongan- Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KVA Kab. Kendal 2019-2021 Selaras
a. Trans Jawa ruas Batang-Semarang Pengembangan jalan tol jalan tol Trans Jawa ruas Batang-Semarang 2020 Selaras
Kota Pekalongan-Kab. Batang- Kab. Kendal-Kota Semarang (Ungaran (Mandirancan Ungaran)
Mandirancan)
b. SUTT antar Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Pengembangan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang Kab. Kendal
membentang antar Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
2020-2026 Selaras b. Jalan Weleri-Rowosari-Kangkung-Cepiring-Patebon-Kendal- Pengembangan jalan Weleri-Rowosari-Kangkung- Kab. Kendal 2021-2026 Selaras
2) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Pengembangan jaringan distribusi tenaga listrik berupa Kab. Kendal 2019-2026 Selaras
Tegangan Rendah (SUTR) untuk menjangkau wilayah-wilayah di
seluruh Daerah
3) Gardu Induk, meliputi:
saluran udara tegangan menengah dan saluran udara
tegangan rendah Brangsong-Kaliwungu-(Jalan Pesisir) Cepiring-Patebon-Kendal-Brangsong-Kaliwungu-(Jalan
Pesisir)
a. Gardu induk di Kecamatan Weleri - - - Tidak Selaras
C.
1.
b. Gardu induk Kawasan Industri (KI) Kendal
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Tetap
Pembangunan gardu induk Kawasan Industri Kendal 2022-2026 Selaras
3) Jalan Provinsi, meliputi:
a) Jaringan Kabel Telekomunikasi
2.
1) Peningkatan Kapasitas Jaringan Kabel Telekomunikasi
Jaringan Bergerak
a) Jaringan Bergerak Terestrial
Peningkatan kapasitas jaringan kabel telekomunikasi Kab. Kendal 2019-2021 Selaras
a. Jalan Weleri-Patean / batas Kabupaten Temanggung Peningkatan jalan provinsi a. Jalan Weleri-Patean / batas Kabupaten Temanggung 2020-2031 Selaras
1) Penggelaran Serat Optik dari Kota Tegal-Kabupaten Tegal-Kabupaten Penggelaran Serat Optik dari Kota Tegal-Kabupaten Tegal- Kab. Kendal 2019-2021 Selaras
Pemalang – Kota Pekalongan – Kabupaten Pekalongan–Kabupaten
Batang–Kabupaten Kendal–Kota Semarang–Kabupaten
Demak–Kabupaten Kudus–Kabupaten Pati–Kabupaten Rembang
Kabupaten Pemalang – Kota Pekalongan – Kabupaten
Pekalongan–Kabupaten Batang–Kabupaten Kendal–Kota
Semarang–Kabupaten Demak–Kabupaten Kudus–Kabupaten
b. Jalan Sukorejo-Plantungan / Blimbing b. Jalan Sukorejo-Plantungan / Blimbing 2020-2031 Selaras
Pati–Kabupaten Rembang
b)
c)
Jaringan Bergerak Seluler
1) Menara Telekomunikasi Bersama
Jaringan Bergerak Satelit
Pengembangan menara telekomunikasi bersama Kab. Kendal 2019-2026 Selaras c. Jalan Cangkiran-Boja-Sukorejo c. Jalan Cangkiran-Boja-Sukorejo 2020-2031 Selaras
1) Jaringan layanan internet pada fasilitas umum di Daerah Peningkatan jaringan layanan internet pada fasilitas umum di Kab. Kendal 2019 Selaras
D.
1.
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Prasarana Sumberdaya Air
Daerah
d. Jalan Kaliwungu / Sekopek-Boja-Limbangan-batas Kabupaten d. Jalan Kaliwungu / Sekopek-Boja-Limbangan-batas 2020-2031 Selaras
Temanggung Kabupaten Temanggung
a) Sistem Jaringan Irigasi
1) Kewenangan Pemerintah Pusat Pemeliharaan jaringan irigasi dan pembangunan jaringan Kab. Kendal 2017-2031 Selaras
2) Kewenangan Pemerintah Provinsi irigasi Selaras
3) Kewenangan Pemerintah Kabupaten Selaras
b) Sistem Pengendalian Banjir
1) Embung
2) Waduk Bodri
3) Polder
Pengendalian pemanfaatan air bawah tanah
Pengembangan polder
Kab. Kendal
c. Jalan Patebon-Pegandon / jalan keluar tol Kendal Peningkatan jalan provinsi c. Jalan Patebon-Pegandon / jalan keluar tol Kendal Selaras
3) Unit distribusi c. Peningkatan sarana pendudukung Selaras
4) Unit pelayanan Selaras
b) Bukan Jaringan Perpipaan
1) Sumur dangkal Optimalisasi bukan jaringan perpipaan Kab. Kendal 2022-2026 Selaras
2) Sumur pompa
3) Bak penampungan air hujan
4) Bangunan penangkap mata air
Selaras
Selaras
Selaras
d. Jalan akses menuju KPI d. Jalan akses menuju KPI Selaras
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
a) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Penyusunan Master Plan Pengelolaan Air Limbah Kab. Kendal 2019 Selaras
1) IPAL terpusat di Kawasan Industri Pembangunan fasilitas IPAL terpusat Kab. Kendal 2020-2026 Selaras
2) IPAL rumah tangga a. Pembangunan fasilitas IPAL rumah tangga Kab. Kendal 2020-2026 Selaras
b. Peningkatan akses sistem pengelolaan air limbah di
perkotaan dan pedesaan
3. Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Bakar Beracun (B3) a. Pembangunan pengolahan limbah B3 Kab. Kendal 2020-2026 Selaras
b. Penambahan sarana pengumpulan dan pengankutan limbah
B3
4. Sistem Jaringan Persampahan Wilayah Penyusunan Master Plan Sistem Persampahan Kab. Kendal 2019 Selaras
a) Pengembangan TPS3R Pengembangan TPS 3R Kab. Kendal 2019-2021 Selaras
b) Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPST) Pembangunan TPS Terpadu Kec. Boja, Wleri, Cepiring, Kaliwungu, Sukorejo, Kendal 2021-2031 Selaras
c) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pembangunan TPA Kec. Kaliwungu Selatan, Pegeruyung 2019-2021 Selaras
5. Sistem Jaringan Drainase Penyusunan Master Plan Pengelolaan Sistem Drainase Kab. Kendal 2011-2016 Selaras
a) Jaringan Primer a. Pemeliharaan dan perbaikan jaringa drainase Kab. Kendal 2011-2031 Selaras
b) Jaringan Sekunder b. Pembangunan jaringan drainase Selaras
c) Jaringan Tersier Selaras
6. Sistem Evakuasi Bencana
a) Jalur Evakuasi Bencana Pembangunan jalur evakuasi bencana Kab. Kendal 2011-2021 Selaras
b) Ruang Evakuasi Bencana Penyediaan ruang evakuasi bencana Kab. Kendal 2011-2016 Selaras
Komponen / Rencana Struktur Ruang Kondisi Aktual
p e n i l a i a n
Kesesuaian
Sub Komponen / Kegiatan / Indikasi Program Utama Program Sektoral dan Kewilayahan
Perwujuda
No Kategori Penilaian
Progra Wakt Status Progress Tahapan n (%)
Sub Kegiatan Penyusun Struktur Ruang Program Lokasi Waktu Lokasi Program Lokasi Waktu
m u Pembangunan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A Sistem Jaringan Transportasi
1 Sistem Jaringan Transportasi Darat
a Jaringan Jalan
1) Jalan Arteri Primer
arteri primer terusan jalan tol Gempol-Malang pembangunan jalan tol Tol Gempong-Malang 2016-2030 idem idem 2020 sudah operasional sesuai sesuai sesuai 100 Sudah Terwujud
belum pembangunan
- - -
0 Belum Terwujud
A Sistem Jaringan Transportasi
Mulyoagung; Bukit Sengkaling kabupaten)
2021-2030 - - - - - -
a. Jalan Lingkar Weleri Peningkatan jalan arteri primer a. Jalan Lingkar Weleri 2017-2031 idem idem idem sudah selesai sesuai sesuai sesuai 100 terwujud
2016-2025 - - - belum pembangunan - - - 0 Belum Terwujud
g. Jalan batas Kota Kendal-batas Kota Semarang g. Jalan batas Kota 2017-2031 idem idem idem sudah selesai sesuai sesuai sesuai 100 terwujud
skala kota, pengembangan angkutan
- idem 2014 umum berbasis rel dinilai tidak - sesuai sesuai 100 Sudah Terwujud
layak. Akan menjadi layak, apabila
dikembangkan dengan skala
Kendal-batas Kota
bangkitan yang lebih besar, yaitu
Malang Raya (Kabupaten Malang-
Kota Malang-Kota Batu)
Semarang
c Teminal
1) Terminal Penumpang
a. peningkatan dan perbaikan kualitas sarana Kelura
Kecamatan Sukun-
dan prasarana terminal tipe A, tipe B, dan tipe C; Pengalihan Fungsi Terminal Gadang han sudah relokasi ke Terminal Hamid
Kecamatan 2010-2015 idem - sesuai sesuai - 100 Sudah Terwujud
b. pengalihan fungsi Terminal Gadang ke menuju ke Terminal Tlogowaru Tlogo Rusdi (di Kelurahan Tlogowaru)
Kedungkandang
Terminal Hamid Rusdi;
c. pembangunan terminal barang di sekitar
Terminal Hamid Rusdi yang merupakan jalur
Studi kelayakan Pengadaan Terminal Sekitar Terminal
waru
Kajian Studi Kelayakan belum pernah
dilakukan. Berdasarkan UU Nomor
h. Jalan Ketapang-Kebonharjo h. Jalan Ketapang- 2017-2031 idem idem idem sudah selesai sesuai sesuai sesuai 100 terwujud
Jalan Lingkar Timur; 2010 idem idem - - - - 0 Belum Terwujud
Cargo Tlogowaru 23 Tahun 2014, terminal barang
d. pengadaan lahan dan alat pengujian
kendaraan bermotor di sekitar Terminal Hamid
Rusdi;
Pengadaan Terminal Cargo
Sekitar Terminal
2010-2015 - - -
merupakan kewenangan pusat.
j. Jalan penghubung SORR (Semarang Outer Ring Pembangunan jalan arteri primer j. Jalan penghubung 2020-2026 idem idem - belum ada pembangunan sesuai sesuai tidak 0 belum
tinggi;
d. pengoptimalan sumber-sumber tenaga listrik
melalui pengkajian dan penelitian terhadap
- - - - - - - - - - - -
sumber energi listrik alternatif;
Ring Road)
Wilayah Malang Timur dan Tenggara.
f. pengembangan pemanfaatan energi baru dan
terbarukan.
D
1
digunakan sebagai tower bersama.
Sistem Jaringan Sumberdaya Air
Jaringan Prasarana Irigasi
2) Jalan Tol, meliputi:
Rencana pengembangan saluran irigasi, meliputi
:
a. Normalisasi jaringan irigasi;
b. Pemberdayaan tenaga lapangan yang ada di
- - - - - - - - - - - - a. Trans Jawa ruas Batang-Semarang Pengembangan jalan tol jalan tol Trans Jawa ruas 2020 idem idem idem sudah selesai sesuai sesuai sesuai 100 terwujud
masing-masing Daerah Irigasi (D.I).
E
1
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Sistem Penyediaan Air Minum
Rencana peningkatan sistem prasarana air Kota Implementasi Perwal SPAM dan
tidak
Batang-Semarang
bersih, meliputi : Penyusunan Rencana Induk SPAM Kota Malang 2010-2011 - Malan 2014 RISPAM (Perwal 2 Tahun 2014 dan - sesuai 100 Sudah Terwujud
sesuai
a. pengembangan wilayah pelayanan diarahkan g Perwal 7 Tahun 2014)
ke kelurahan yang sebagian dan/atau seluruhnya Peningkatan Volume Reservior/Tandon
belum dilayani oleh sistem perpipaan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yaitu :
PDAM
Tandon Tlogomas,
Tandon Betek,
Tandon Mojolangu,
2020-2030 idem idem idem belum terealisasi sesuai sesuai sesuai 0 Belum Terwujud
b. Jalan Weleri-Rowosari-Kangkung-Cepiring- Pengembangan jalan Weleri- Kab. Kendal 2021-2026 idem idem idem belum ada pembangunan sesuai sesuai sesuai 0 belum
Kelurahan Tlogomas, Merjosari, Karangbesuki, Tandon Buring
Bandulan, Mulyorejo, Bandungrejosari,
Bakalankrajan, Bumiayu, Arjowinangun,
Tlogowaru, Wonokoyo, Buring, Kedungkandang,
Perluasan Jaringan Tlogomas, Merjosari 2025-2030 idem idem idem belum terealisasi sesuai sesuai sesuai 0 Belum Terwujud Patebon-Kendal-Brangsong-Kaliwungu-(Jalan Rowosari-Kangkung-Cepiring- terwujud
Karang Besuki,
Lesanpuro, Madyopuro, Cemorokandang,
Tunjungsekar, Tasikmadu, dan Tunggulwulung;
b. pengembangan jaringan air bersih dilakukan
pada permukiman baru;d. pembatasan
Bandulan, Mulyorejo,
Bamdumg Rejosari,
Bakalan krajan,
Bumiayu,
Pesisir) Patebon-Kendal-Brangsong-
penyediaan air bersih non Perusahaan Daerah
Kaliwungu-(Jalan Pesisir)
Arjowinangun,
Air Minum (PDAM) Tlogowaru,
yang memanfaatkan sumur, sumur bor dan Pelayanan Distribusi Air Bersih Wonokoyo, Buring, 2025-2030 idem idem idem belum terealisasi sesuai sesuai sesuai 0 Belum Terwujud
pompa; Kedung Kandang,
Lesanpuro,
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Struktur Ruang – Kabupaten Kendal (Jaringan Transportasi)
p e n i l a i a n
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Struktur Ruang – Kabupaten Kendal (Energi /Kelistrikan)
p e n i l a i a n
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Struktur Ruang – Kabupaten Kendal (SD Air)
p e n i l a i a n
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Struktur Ruang – Kabupaten Kendal (Prasarana Lainnya)
Muatan Rencana Pola Ruang Berdasarkan Hierarki Rencana Tata Ruang
Kawasan Peruntukan/Zona Keterangan
No RDTR RTRWK RTRWP RTR KSN RTR Pulau/Kepulauan RTRWN
p e n i l a i a n
1 2 3 4 5 6 7 8
A Kawasan Peruntukan Lindung -
1 Kawasan yang memberikan -
perlindungan Kawasan bawahannya
a) kawasan hutan lindung - Kawasan hutan lindung dengan luas Kawasan hutan lindung Zona L1 yang merupakan kawasan hutan Pengembangan pengelolaan, Kawasan hutan lindung Selaras
kurang lebih 1.706 (seribu tujuh ratus dengan luas kurang lebih lindung sebagaimana dimaksud peningkatan fungsi, dan ditetapkan dengan
enam) hektar meliputi : 86.866 Ha (delapan puluh ditetapkan di: pemertahanan luasan kawasan kriteria:
a. sebagian Kecamatan Limbangan; enam ribu delapan sebagian wilayah Kecamatan Boja, hutan lindung, pemeliharaan a. kawasaa hutan lindung
b. sebagian Kecamatan Boja; ratus enam puluh enam sebagian wilayah Kecamatan jenis dan kerapatan tanaman dengan faktor kemiringan
c. sebagian Kecamatan Plantungan; dan hektar) meliputi : Kabupaten Limbangan, sebagian wilayah hutan yang memiliki fungsi lereng, jenis tanah, dan
d. sebagian Kecamatan Sukorejo Kendal; Kecamatan Plantungan, dan sebagian lindung sesuai dengan jenis intensitas hujan yang jumlah
wilayah Kecamatan Sukorejo pada tanah, kemiringan lereng, hasil perkalian bobotnya sama
Kabupaten Kendal ketinggian, intensitas hujan, dengan 175 (seratus tujuh puluh
dan parameter fisik lainnya di lima) atau lebih;
kawasan hutan lindung, serta b. kawasan hutan yang
rehabilitasi kawasan hutan mempunyai kemiringan
lindung yang terdegradasi lereng paling sedikit 4O%
dengan menggunakan (empat puluh persen);
teknologi lingkungan dilakukan c. kawasan hutan yang
pada kawasan hutan lindung di mempunyai ketinggian
Kabupaten Kendal, paling sedikit 2.000 (dua ribu)
meter di atas
permukaan laut
b) kawasan resapan air. - Kawasan resapan air meliputi : Kawasan resapan air Zona L1 yang merupakan kawasan Kawasan resapan air ditetapkan Selaras
a. sebagian Kecamatan Limbangan; meliputi Kabupaten Kendal resapan air sebagaimana dimaksud
- dengan kriteria kawasan y€rng (di RTRW
b. sebagian Kecamatan Boja; ditetapkan di: sebagian wilayah mempunyai kemampuan tinggi pulau/kepulauan tidak
Tabel Matriks Sinkronisasi Kebijakan Tata Ruang (Hirarkis) – Pola Ruang Kabupaten Kendal
c. sebagian Kecamatan Singorojo; Kecamatan Limbangan, sebagian untuk meresapkan air hujan dan menyebutkan)
d. sebagian Kecamatan Patean; wilayah Kecamatan Boja, sebagian sebagai
e. sebagian Kecamatan Sukorejo; wilayah Kecamatan Singorojo, sebagian pengontrol tata air permukaan.
f. sebagian Kecamatan Plantungan; dan wilayah Kecamatan Patean, sebagian
g. sebagian Kecamatan Pageruyung. wilayah Kecamatan Sukorejo, sebagian
wilayah Kecamatan Plantungan, dan
sebagian wilayah Kecamatan
Pageruyung pada Kabupaten Kenda
b) Kawasan sempadan sungai; - Kawasan sempadan sungai dengan luas Kawasan sempadan sungai Zona L2 yang merupakan sempadan Selaras
kurang lebih 835 (delapan dan saluran irigasi berada di sungai ditetapkan di :
- - (di RTRW Nasional dan
ratus tiga puluh lima) hektar meliputi: semua wilayah a. Kali Kuto; RTR pulau tidak
a. Kecamatan Kendal; Kabupaten/Kota yang b. Kali Blukar; menyebutkan)
c) Kawasan sekitar
danau/waduk/embung;
- Kawasan sekitar danau/waduk/embung
dengan luas kurang
lebih 79 (tujuh puluh sembilan) hektar
berada di Kecamatan Singorojo.
Waduk Kedungsuren di
Kecamatan Kaliwungu
Selatan pada Kabupaten
Kendal, Embung Kedungsari
di Kecamatan Ringinarum
pada Kabupaten Kendal;
Zona L2 yang merupakan kawasan
sekitar waduk, danau atau embung
ditetapkan di :
a. Waduk Kedungsuren di Kecamatan
Kaliwungu
Selatan pada Kabupaten Kendal;
b. Waduk Cening di Kecamatan Weleri
- - Selaras
(di RTRW Nasional dan
RTR pulau tidak
menyebutkan) 1 2 3 4 5 6 7 8
pada Kabupaten Kendal;
d) Kawasan ruang terbuka hijau - Kawasan ruang terbuka hijau perkotaan Rencana ruang terbuka hijau Zona L2 yang merupakan RTH kota Selaras
perkotaan; termasuk didalamnya hutan kota kawasan perkotaan berupa ditetapkan dengan ketentuan RTH publik
- - (di RTRW Nasional dan
berfungsi untuk menjaga fungsi perwujudan 30% (tiga puluh paling sedikit 20% (dua puluh persen) RTR pulau tidak
hidrologis, memelihara keindahan, persen) ruang terbuka hijau dan RTH privat paling sedikit 10% menyebutkan)
mikrolimat, ekosistem, dan habitat fauna dari luas daerah Kota atau (sepuluh persen) dari luas kota yang
dengan luas kurang lebih 1.646 (seribu dari luas kawasan perkotaan. berada di Kawasan Perkotaan
enam ratus empat puluh enam) hektar Kedungsepur, yang menyebar dan
e) Kawasan sempadan rel kereta api. - Kawasan sempadan rel kereta api dengan Selaras
luas kurang lebih 32 (tiga
- - - - (di RTRW Nasional dan
puluh dua) hektar meliputi: RTR pulau tidak
a. Kecamatan Weleri; menyebutkan)
b. Kecamatan Ringinarum;
3 Kawasan konservasi; - Kawasan konservasi berupa kawasan Kawasan Cagar alam dan Zona L3 yang merupakan cagar alam Selaras
cagar alam Pagerwunung Suaka Marga Satwa berada sebagaimana dimaksud ditetapkan di:
- - (di RTRW Nasional dan
Darupono dengan luas kurang lebih 34 di Kabupaten Kendal berupa Cagar Alam agerwunung Darupono di RTR pulau tidak
(tiga puluh empat) hektar berada di Cagar Alam Pagerwunung Kecamatan Kaliwungu Selatan pada menyebutkan)
Kecamatan Kaliwungu Selatan. Darupono; Kabupaten Kendal
4 Kawasan cagar budaya; - Kawasan cagar budaya meliputi : Kawasan cagar budaya dan
a. Situs seloarjuno berada di Kecamatan ilmu pengetahuan berada di
Limbangan;
b. Tugu Gerbang Kabupaten Lama berada
di Kecamatan Kaliwungu;
c. Tugu Gerbang Pasarean Berada di
Kecamatan Kendal;
seluruh Kabupaten/Kota.
Cagar Alam Pagerwunung Darupono di
Kecamatan
Kaliwungu Selatan pada Kabupaten
Kendal
- Kawasan cagar budaya
ditetapkan dengan kriteria
kurang lebih 1.706 (seribu tujuh ratus dengan luas kurang lebih lindung sebagaimana dimaksud peningkatan fungsi, dan ditetapkan dengan
Kecamatan Limbangan.
enam) hektar meliputi : 86.866 Ha (delapan puluh ditetapkan di: pemertahanan luasan kawasan kriteria:
b. sebagian Kecamatan Ringinarum;
c. sebagian Kecamatan Gemuh;
d. sebagian Kecamatan Pegandon;
e. sebagian Kecamatan Kaliwungu
Selatan; dan
f. sebagian Kecamatan Singorojo.
b) Kawasan sempadan mata air. - Kawasan sempadan mata air ditetapkan Kawasan sempadan mata air Kawasan yang memberikan Selaras
selebar 200 (duaratus) meter di sekeliling tersebar di Kabupaten/Kota
- - perlindungan (di RTR KSN dan RTR
mata air sebagaimana tercantum dalam yang memiliki mata air. terhadap air tanah pulau tidak
a. sebagian Kecamatan Limbangan; enam ribu delapan sebagian wilayah Kecamatan Boja, hutan lindung, pemeliharaan a. kawasaa hutan lindung
Lampiran IIB yang merupakan bagian a. sempadan mata air. menyebutkan)
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
6 Kawasan rawan bencana -
a) kawasan rawan bencana banjir; - Kawasan rawan bencana banjir meliputi: Kawasan rawan banjir Penetapan zona-zona rawan Selaras
1. sebagian Kecamatan Brangsong; 2. terletak di Kabupaten Kendal
- bencana alam beserta
- (di RTR KSN dan RTRW
sebagian Kecamatan Cepiring; ketentuan mengenai standar Nasional menyebutkan)
3. sebagian Kecamatan Gemuh; 4. bangunan gedung yang sesuai
sebagian Kecamatan Kaliwungu; dengan
b. sebagian Kecamatan Boja; ratus enam puluh enam sebagian wilayah Kecamatan jenis dan kerapatan tanaman dengan faktor kemiringan
5. sebagian Kecamatan Kaliwungu karakteristik, jenis, dan
Selatan; ancaman bencana,
6. sebagian Kecamatan Kangkung; 7. penyelenggaraan upaya
sebagian Kecamatan Kendal; mitigasi dan adaptasi bencana
8. sebagian Kecamatan Ngampel; 9. melalui penetapan lokasi dan
sebagian Kecamatan Sukorejo; jalur evakuasi bencana serta
10. sebagian Kecamatan Patean; 11. pembangunan sarana
sebagian Kecamatan Patebon; pemantauan bencana, dan
12. sebagian Kecamatan Pegandon; 13. pengendalian perkembangan
c. sebagian Kecamatan Plantungan; dan hektar) meliputi : Kabupaten Limbangan, sebagian wilayah hutan yang memiliki fungsi lereng, jenis tanah, dan
sebagian Kecamatan Ringinarum; kegiatan budi daya terbangun
14. sebagian Kecamatan Rowosari; 15. di kawasan rawan bencana
sebagian Kecamatan Boja; 16. sebagian alam dilakukan pada :
Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal
b) kawasan rawan bencana banjir - Kawasan rawan bencana banjir bandang Penetapan zona-zona rawan Selaras
bandang; meliputi:
- - bencana alam beserta
- (di RTR KSN dan RTRW
1. sebagian Kecamatan Rowosari; ketentuan mengenai standar Nasional menyebutkan)
2. sebagian Kecamatan Kangkung; bangunan gedung yang sesuai
3. sebagian Kecamatan Cepiring; dengan
d. sebagian Kecamatan Sukorejo Kendal; Kecamatan Plantungan, dan sebagian lindung sesuai dengan jenis intensitas hujan yang jumlah
4. sebagian Kecamatan Patebon; karakteristik, jenis, dan
5. sebagian Kecamatan Kendal; ancaman bencana,
6. sebagian Kecamatan Brangsong; dan penyelenggaraan upaya
7. sebagian Kecamatan Kaliwungu mitigasi dan adaptasi bencana
melalui penetapan lokasi dan
jalur evakuasi bencana serta
pembangunan sarana
pemantauan bencana, dan
pengendalian perkembangan
wilayah Kecamatan Sukorejo pada tanah, kemiringan lereng, hasil perkalian bobotnya sama
kegiatan budi daya terbangun
di kawasan rawan bencana
alam dilakukan pada :
Kabupaten Kendal
c) kawasan rawan bencana kekeringan; - Kawasan rawan bencana kekeringan Penetapan zona-zona rawan Selaras
meliputi:
- - bencana alam beserta
- (di RTR KSN dan RTRW
1. Kecamatan Boja; ketentuan mengenai standar Nasional menyebutkan)
2. Kecamatan Gemuh; bangunan gedung yang sesuai
3. Kecamatan Kaliwungu dengan
Kabupaten Kendal ketinggian, intensitas hujan, dengan 175 (seratus tujuh puluh
4. Kecamatan Kaliwungu Selatan; karakteristik, jenis, dan
5. Kecamatan Limbangan; ancaman bencana,
6. Kecamatan Pageruyung penyelenggaraan upaya
7. Kecamatan Patean; mitigasi dan adaptasi bencana
8. Kecamatan Pegandon; melalui penetapan lokasi dan
9. Kecamatan Plantungan; jalur evakuasi bencana serta
10. Kecamatan Ringinarum pembangunan sarana
11. Kecamatan Singorojo; pemantauan bencana, dan
12. Kecamatan Sukorejo; pengendalian perkembangan
meter di atas
mitigasi dan adaptasi bencana
melalui penetapan lokasi dan
jalur evakuasi bencana serta
pembangunan sarana
pemantauan bencana, dan
pengendalian perkembangan
kegiatan budi daya terbangun
di
kawasan rawan bencana alam
permukaan laut
dilakukan pada : Kabupaten
Kawasan Peruntukan Budi Daya - Kendal
1 Kawasan hutan produksi; -
a) Kawasan hutan produksi terbatas - Kawasan hutan produksi terbatas dengan Kawasan hutan produksi Zona B6 yang merupakan kawasan Selaras
luas kurang lebih 1.193 (seribu seratus terbatas dengan luas kurang peruntukan hutan produksi terbatas
- - (di RTRW Nasional dan
sembilan puluh tiga) hektar meliputi : lebih 181.439 Ha (seratus ditetapkan di : sebagian wilayah RTR pulau tidak
a. Kecamatan Limbangan; delapan Kecamatan Limbangan, sebagian menyebutkan)
b. Kecamatan Sukorejo puluh satu ribu empat ratus wilayah Kecamatan Plantungan,
b) kawasan resapan air. - Kawasan resapan air meliputi : Kawasan resapan air Zona L1 yang merupakan kawasan Kawasan resapan air ditetapkan Selaras
-
c. Kecamatan Plantungan; tiga puluh sembilan hektar) sebagian wilayah Kecamataan Singorojo,
d. Kecamatan Singorojo. berada di Kabupaten Kendal dan sebagian wilayah Kecamatan
Sukorejo pada Kabupaten Kendal;
b) Kawasan hutan produksi tetap. - Kawasan hutan produksi tetap dengan Kawasan hutan produksi Zona B6 yang merupakan kawasan Selaras
luas kurang lebih 15.441 (lima belas ribu tetap dengan luas kurang peruntukan hutan produksi tetap
- - (di RTRW Nasional dan
empat ratus empat puluh satu) hektar lebih 366.459 Ha, (tiga ratus ditetapkan di : sebagian wilayah RTR pulau tidak
meliputi: enam puluh Kecamatan Boja, sebagian wilayah menyebutkan)
a. Kecamatan Boja; enam ribu empat ratus lima Kecamatan Brangsong, sebagian wilayah
a. sebagian Kecamatan Limbangan; meliputi Kabupaten Kendal resapan air sebagaimana dimaksud dengan kriteria kawasan y€rng (di RTRW
b. Kecamatan Brangsong; puluh sembilan hektar) Kecamatan Gemuh, sebagian wilayah
c. Kecamatan Gemuh; berada di Kabupaten Kendal Kecamatan Kaliwungu,
d. Kecamatan Kaliwungu; sebagian wilayah Kecamatan Kaliwungu
e. Kecamatan Kaliwungu Selatan; Selatan, sebagian wilayah Kecamatan
f. Kecamatan Limbangan; Limbangan, sebagian wilayah
g. Kecamatan Ngampel; Kecamatan Ngampel, sebagian wilayah
h. Kecamatan Pageruyung; Kecamatan Pageruyung, sebagian
i. Kecamatan Patean; wilayah
j. Kecamatan Pegandon; Kecamatan Patean, sebagian wilayah
b. sebagian Kecamatan Boja; ditetapkan di: sebagian wilayah mempunyai kemampuan tinggi pulau/kepulauan tidak
k. Kecamatan Plantungan; Kecamatan Pegandon, sebagian wilayah
l. Kecamatan Ringinarum; Kecamatan Plantungan,
m. Kecamatan Singorojo; sebagian wilayah Kecamatan
n. Kecamatan Sukorejo; o. Kecamatan Ringinarum, sebagian
Weleri wilayah Kecamatan Singorojo, sebagian
wilayah
Kecamatan Sukorejo, dan sebagian
wilayah
Kecamatan Weleri pada Kabupaten
c. sebagian Kecamatan Singorojo; Kecamatan Limbangan, sebagian untuk meresapkan air hujan dan menyebutkan)
Kendal;
2 Kawasan pertanian; -
a) Kawasan tanaman pangan; - Kawasan tanaman pangan dengan luas Kawasan pertanian tanaman Zona B4 atas kawasan peruntukan Pemertahanan luas lahan Selaras
kurang lebih 25.213 (dua puluh lima ribu pangan dengan luas kurang pertanian tanaman pangan ditetapkan di pertanian pangan
- (di RTRW Nasional tidak
dua ratus tiga belas) hektar meliputi: lebih 1.010.756 Ha (satu juta : berkelanjutan, menyebutkan)
a. sebagian Kecamatan Rowosari; sepuluh ribu tujuh ratus lima sebagian wilayah Kecamatan Boja, pengendalian perkembangan
b. sebagian Kecamatan Kangkung; puluh enam hektar) berada sebagian wilayah kegiatan budi daya pada
c. sebagian Kecamatan Cepiring;40 diseluruh Kabupaten/ Kota Kecamatan Brangsong, kawasan pertanian pangan
d. sebagian Kecamatan Patebon; sebagian wilayah Kecamatan Cepiring, berkelanjutan terutama di sisi
e. sebagian Kecamatan Sukorejo; wilayah Kecamatan Singorojo, sebagian pengontrol tata air permukaan.
m. sebagian Kecamatan Limbangan; Kecamatan Ngampel, hasil pertanian tanaman
n. sebagian Kecamatan Singorojo; sebagian wilayah Kecamatan pangan untuk ketahanan
o. sebagian Kecamatan Boja; Pageruyung, sebagian wilayah pangan nasional dilakukan di
p. sebagian Kecamatan Paatean; Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal
q. sebagian Kecamatan Plantungan; sebagian wilayah
r. sebagian kecamatan Kaliwungu Kecamatan Patebon,
Selatan; dan sebagian wilayah Kecamatan Pegandon,
s. sebagian kecamatan Pageruyung. sebagian wilayah Kecamatan
Plantungan,
a) Kawasan sempadan pantai; - Kawasan sempadan pantai dengan luas Kawasan sempadan pantai Zona L2 yang merupakan sempadan sempadan pantai di Kabupaten Selaras
-
a. sapi, kerbau dan kuda meliputi: peternakan. ditetapkan di (di RTRW Provinsi, RTRW
1. Kecamatan Sukorejo; sebagian wilayah Kecamatan Boja, Nasional dan RTR pulau
2. Kecamatan Pageruyung sebagian wilayah tidak menyebutkan)
3. Kecamatan Plantungan; Kecamatan Brangsong,
4. Kecamatan Patean; sebagian wilayah Kecamatan Cepiring,
5. Kecamatan Singorojo; sebagian wilayah Kecamatan Gemuh,
6. Kecamatan Limbangan; sebagian wilayah Kecamatan Kaliwungu,
7. Kecamatan Boja. sebagian wilayah Kecamatan Kaliwungu
8. Kecamatan Kaliwungu Selatan; Selatan, sebagian wilayah Kecamatan
kurang lebih 183 (seratus terdiri atas: pantai sebagaimana dimaksud Kendal (di RTRW Nasional tidak
9. Kecamatan Kaliwungu Kangkung,
10. Kecamatan Gemuh; sebagian wilayah
11. Kecamatan Pegandon; Kecamatan Kendal,
12. Kecamatan Patebon. b. kambing, sebagian wilayah Kecamatan
domba, itik, merpati dan ayam buras Limbangan, sebagian wilayah
tersebar di seluruh kecamatan. Kecamatan Ngampel,
c. kelinci meliputi: sebagian wilayah Kecamatan
1. Kecamatan Cepiring; Pageruyung, sebagian wilayah
2. Kecamatan Plantungan; Kecamatan Patean,
delapan puluh tiga) hektar meliputi : a. Pantai utara, meliputi: ditetapkan di: menyebutkan)
3. Kecamatan Limbangan; sebagian wilayah
4. Kecamatan Gemuh; Kecamatan Patebon,
sebagian wilayah Kecamatan Pegandon,
- 5. Kecamatan Boja; sebagian wilayah Kecamatan
6. Kecamatan Pageruyung; Plantungan,
7. Kecamatan Pegandon; sebagian wilayah Kecamatan
8. Kecamatan Kaliwungu; Ringinarum, sebagian wilayah
9. Kecamatan Kaliwungu Selatan; dan Kecamatan Rowosari,
sebagian wilayah
3 Kawasan perikanan; -
a) kawasan pengembangan perikanan - Kawasan pengembangan perikanan Kawasan peruntukan Zona B7 ditetapkan Pengembangan sentra Selaras
tangkap budidaya air tawar tersebar di seluruh perikanan dengan luas di seluruh perairan pesisir pada Kawasan perikanan tangkap dan
- (di RTRW Nasional tidak
kecamatan. kurang lebih 31.591 Ha (tiga Perkotaan perikanan budi daya menyebutkan)
puluh satu ribu lima ratus Kedungsepur, selain Zona L5 yang yang didukung peningkatan
2. Kawasan pertambangan batuan - Kawasan pertambangan batuan meliputi: Wilayah Usaha Selaras
a. Kecamatan Kaliwungu Selatan Pertambangan Mineral
- - - (di RTR KSN, RTR Pulau
b. Kecamatan Kaliwungu; Bukan Logam dan/atau dan RTRW Nasional tidak
c. Kecamatan Brangsong; Batuan meliputi : menyebutkan)
g. Kecamatan Kaliwungu.
d. Kecamatan Ngampel; a. Kawasan Pertambangan
e. Kecamatan Weleri; Sumbing - Sindoro – Dieng
f. Kecamatan Pageruyung; meliputi Kabupaten Kendal
g. Kecamatan Pegandon; h. sepanjang b. Kawasan pertambangan
Sungai Bodri Merapi - Merbabu - Ungaran
meliputi : Kabupaten Kendal
b) kawasan pertambangan minyak dan - Kawasan pertambangan minyak dan gas kawasan peruntukan Tidak Selaras ( Lokasi
gas bumi bumi yang berskala kecil berada di
- - pertambangan minyak dan gas
- Tidak Sesuai dengan
Kecamatan Gemuh. bumi di RTR Pulau)
Kabupaten Bekasi, Kabupaten
Karawang, Kabupaten Subang,
Kabupaten Cirebon, Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Blora,
Kabupaten Tuban, Kabupaten
Bojonegoro, dan lepas pantai
utara Pulau Jawa
c) kawasan panas bumi - Kawasan panas bumi berada di Wilayah 1. Wilayah Kerja Panas Bumi kawasan peruntukan Tidak Selaras ( Lokasi
Kerja Pertambangan (WKP) Gunung di daerah Dataran Tinggi
- pertambangan panas bumi di
- Tidak Sesuai dengan
Ungaran dan Wilayah Kerja Dieng di Kabupaten Serang, Kabupaten RTR Pulau)
Pertambangan (WKP) Dieng. KabupatenBanjarnegara, Pandeglang, Salak (Kabupaten
Kabupaten Wonosobo, Sukabumi dan Kabupaten
Kabupaten Temanggung, Bogor), Cisolok-Cisukarame
Kabupaten Kendal, (Kabupaten Sukabumi), Cibuni
Kabupaten Batang dan (Kabupaten Bandung),
Kabupaten Pekalongan; Pangalengan (Kabupaten
2. Wilayah Kerja Panas Bumi Bandung), Tangkuban Parahu
di daerah Gunung Ungaran di (Kabupaten Bandung Barat),
Kabupaten Tampomas
Semarang dan Kabupaten (Kabupaten Sumedang), Karaha
Kendal; Cakrabuana (Kabupaten Garut
Kabupaten Tasikmalaya-
Kabupaten Majalengka-
Kabupaten Sumedang),
Kamojang-Darajat (Kabupaten
Bandung-Kabupaten
Garut
Rencana Pola Ruang Indikasi Program Utama
p e n i l a i a n
Keterangan
No. Kawasan Peruntukan/Zona Program Lokasi Waktu
1 2 3 4 5
A Kawasan Peruntukan Lindung
1 Hutan Lindung di kecamatan Limbangan, Plantungan, - - - tidak selaras
Sukorejo
2 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan Reboisasi di kawasan yang ditetapkan Kec Limbangan, Boja, Plantungan, 2011-2016 selaras
bawahnya: Kawasan resapan air di sebagian Kecamatan sebagai kawasan yang berfungsi Sukorejo,, Singorojo, Patean,
Limbangan, Boja, Singorojo, Patean, Sukorejo, Plantungan, lindung Pageruyung
Pageruyung
Pengembalian fungsi hutan lindung Kec Limbangan, Boja, Plantungan, 2011-2016 selaras
dan perlindungan satwa Sukorejo,, Singorojo, Patean,
Pageruyung
Keterangan
a Kawasan sempadan pantai di Kecamatan Rowosari, Peningkatan fungsi konservasi Kec Rowosari, Kangkung, Cepiring, 2011-2016 selaras
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, Kaliwungu (reboisasi) di sempadan pantai, Patebon, Kendal, Brangsong,
b Kawasan sempadan sungai di dalam kawasan perkotaan, di sempadan sungai, sekitar mata air, Kaliwungu, Weleri, Boja, Singorojo, selaras
No.
sekitar danau/waduk. Pengendalian Gemuh, Patean, Plantungan,
d kawasan terbuka hijau perkotaan; Penyusunan Rencana Rencana Ruang Kab. Kendal 2011-2016 selaras
Terbuka Hijau
Sukorejo
Limbangan
Pembatasan bangunan pada kawasan Kec Limbangan, Kaliwungu, Kendal 2017-2021 selaras
cagar budaya
Pelestarian bangunan cagar budaya Kec Limbangan, Kaliwungu, Kendal 2017-2021 selaras
5 Kawasan lindung geologi kawasan imbuhan air di sebagian Penyusunan rencana rinci tata ruang Kec Weleri, Ringinarum, Gemuh, 2017 selaras
Kecamatan Limbangan, Boja, Singorojo dan Kawasan kawasan lindung geologi Pegandon, Kaliwungu Selatan,
sempadan mata air di sebagian Kecamatan Boja,
Plantungan, Limbangan, Sukorejo, Patean, Singorojo
Perlindungan kualitas air dan kondisi
fisik di daerah sekitar cekungan air
Singorojo
bawahnya: Kawasan resapan air di sebagian Kecamatan sebagai kawasan yang berfungsi Sukorejo,, Singorojo, Patean,
Pengembangan vegetasi tegakan Kab. Kendal 2016-2031 selaras
tinggi yang mampu memberikan
perlindungan terhadap permukaan
tanah dan mampu meresapkan air ke
dalam tanah
Perlindungan sekitar mata air Kab. Kendal 2016-2031 selaras
terhadap alih fungsi lindung
Pengembangan sistem pengelolaan
kawasan rawan bencana geologi
Pengembangan dan penerapan
teknologi bencana geologi
Kab. Kendal
Kab. Kendal
2016-2031
2016-2031
selaras
selaras
Limbangan, Boja, Singorojo, Patean, Sukorejo, Plantungan, lindung Pageruyung
Pageruyung
6 Kawasan rawan bencana
a Rawan bencana banjir di: Kecamatan Kendal, Patebon, Studi penanganan banjir Kab Kendal 2019 selaras
Ngampel, Kaliwungu, Brangsong, Cepiring, Kangkung,
Rowosari, Weleri
Program Pengendalian Banjir Sungai Aji/Slembang, Waridin, 2011-2016 selaras
Blorong, Kendal, Buntu, Bodri,
Blukar, Glodog, Bulanan/Pening,
dan Kuto
b rawan bencana kekeringan di bagian tengah daerah
c rawan bencana angin topan di bagian tengah daerah
Pembuatan sarana resapan air
-
d rawan bencana gelombang pasang di: Kecamatan Rowosari, Penanaman vegetasi yang berkayu
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, Kaliwungu dengan tegakan tinggi
Kab Kendal
-
Kab Kendal
2011-2016
-
2011-2016
selaras
tidak selaras
selaras
Pengembalian fungsi hutan lindung Kec Limbangan, Boja, Plantungan, 2011-2016 selaras
e rawan bencana longsor di: sebagian Kecamatan Studi penanganan longsor Kab Kendal 2017 selaras
2019
2011-2016
selaras
selaras
selaras
Pageruyung
sabuk pantai yang rawan abrasi
Penanganan Teknis kawasan sabuk Kawasan pesisir Kab. Kendal 2011-2016 selaras
pantai
Penanaman tanaman lindung
Pengaturan bangunan dan daerah
hijau
Kab Kendal
Kab Kendal
2011-2016
2011-2016
selaras
selaras Program Rehabilitasi dan Pemulihan Kec Limbangan, Boja, Plantungan, 2011-2016 selaras
7 Kawasan lindung lainnya - - - tidak selaras
Pageruyung
Kawasan peruntukan Budi Daya
1 kawasan peruntukan hutan produksi Intensifikasi lahan hutan produksi Kec Limbangan, Sukorejo, 2011-2026 selaras
Plantungan, Singorojo, Boja,
Brangsong, Gemuh, Kaliwungu,
a hutan produksi terbatas di: Kecamatan Limbangan, Kaliwungu Selatan, Ngampel,
Sukorejo, Plantungan, Singorojo Pagerruyung, Patean, Pegandon,
b hutan produksi di: Kecamatan Limbangan, Singorojo, Ringinarum, Weleri
2
Kaliwungsu Selatan, Ringinarum, Boja, Pageruyung, Weleri,
Plantungan, Kaliwungu, Sukorejo
kawasan peruntukan hutan rakyat di sebagian kecamatan
Limbangan, Singorojo, Kaliwungu Selatan, Ringinarum,
Boja, Pageruyung, Gemuh, Weleri, Plantungan, Kaliwungu,
- - - tidak selaras Pengembangan vegetasi tegakan Kec Limbangan, Boja, Plantungan, 2011-2016 selaras
Sukorejo
3 kawasan peruntukan pertanian: tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan
Pengawasan alihfungsi lahan
pertanian pangan berkelanjutan
Peningkatan sarana prasarana
penunjang pertanian
Kab Kendal
Kab Kendal
2019-2031
2011-2016
selaras
Kab Kendal
2017
2019
selaras
selaras
Pemantauan secara rutin untuk Kec Limbangan, Boja, Plantungan, 2011-2016 selaras
Pengembangan komoditas tanaman Kec Limbangan, Boja, Singorojo, 2011-2016 selaras
perkebunan
Kab Kendal
Kab Kendal
2011-2016
2011-2016
2011-2016
selaras
selaras
selaras
3 Kawasan perlindungan setempat
Renovasi dan pemeliharaan bangunan a. Pengembangan PPP Tawang 2022-2026 selaras
Tempat Pelelangan Ikan (TPI),
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), dan
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
b. Pengembangan PPI Sendang
Sikucing dan Bandengan
c. Pengembangan TPI Tawang,
Bandengan, Tanggulmalang,
Sendang Sikucing dan
a Kawasan sempadan pantai di Kecamatan Rowosari, Peningkatan fungsi konservasi Kec Rowosari, Kangkung, Cepiring, 2011-2016 selaras
Karangsari
5 kawasan peruntukan pertambangan: mineral, minyak bumi
dan gas bumi, panas bumi
Program pengembangan
pertambangan rakyat
Peningkatan kerjasama pengelolaan
bersama kawasan pertambangan
Perbaikan lahan (reklamasi) lahan
Kec Pegandon, Weleri, Pageruyung,
Patean, Sukorejo, Singorojo,
Kaliwungu Selatan, Kaliwungu,
Brangsong, Ngampel, Weleri,
2011-2016
2020-2031
2021-2031
selaras
selaras
selaras
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, Kaliwungu (reboisasi) di sempadan pantai, Patebon, Kendal, Brangsong,
sepanjang Sungai Bodri
bekas tambang
b Kawasan sempadan sungai di dalam kawasan perkotaan, di sempadan sungai, sekitar mata air, Kaliwungu, Weleri, Boja, Singorojo, selaras
6 kawasan peruntukan industri: industri besar, sedang, kecil Penyusunan rencana penataan Kab Kendal 2019-2021 selaras
dan mikro kawasan peruntukan industri
Penyusunan studi pembangunan Kec Kaliwungu, Brangsong, Kendal, 2019-2021 selaras
kawasan industri Patebon
Peningkatan sarana dan prasarana a. Pembangunan Pusat Logistik 2021-2031 selaras
Kab Kendal
2011-2016
2018
2011-2016
selaras
selaras
selaras
permukiman
yang tidak berhubungan dengan
pendukung
Peningkatan kualitas dan peran obyek Kab Kendal 2011-2016 selaras
unggulan
Pembentukan paket Daerah Tujuan Kab Kendal 2011-2016 selaras
Wisata (DTW) serta promosi wisata
Peningkatan peran serta masyarakat Kab Kendal 2019-2031 selaras
kawasan wisata
Pengembangan SDM pariwisata
Penetapan Desa Wisata
Pengembangan Desa Wisata
Kab Kendal
Kab Kendal
Kab Kendal
2019
2011-2016
2011-2016
selaras
selaras
selaras c kawasan sekitar danau/waduk; konservasi selaras
8 kawasan peruntukan permukiman: perkotaan dan perdesaan Program intensifikasi lahan Kab Kendal 2011-2016 selaras
permukiman sesuai rencana tata
ruang
Peningkatan pelayanan sarana Kab Kendal 2011-2016 selaras
prasarana lingkungan
Peningkatan kemampuan masyarakat a. Pembangunan Rusunawa Umum 2011-2016 selaras
dalam memenuhi kebutuhan rumah b. Pembangunan Rusunami
c. Penyediaan Perumahan Bagi
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah
9 kawasan peruntukan pesisir, di Kecamatan Rowosari, - - - tidak selaras
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, Kaliwungu
10 Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan: Komando Pembatasan antara lahan terbangun Kab Kendal 2011-2016 selaras
Distrik Militer (KODIM) 0715, Komando Daerah Militer di sekitar kawasan strategis
(KODAM) 408, Kepolisian Resor (POLRES) Kendal. pertahanan dan keamanan dengan
kawasan lainnya yang belum
terbangun
Pengembangan sarana dan prasarana Kab Kendal 2019-2026 selaras
pertahanan dan keamanan
p e n i l a i a n
Tabel Matriks Penilaian Tingkat Perwujudan Pola Ruang - Kabupaten Kendal (1)
Rencana Pola Ruang Kondisi Aktual
Data &
Dokumen Katagori
IPR /KKPR Informasi Hak Atas Total Perwujudan
No. Kawasan Peruntukan/Zona Luasan (Ha) Kehutanan Penilaian
(ha) Geospasial Tanah Luasan (Ha) (%)
(Ha)
(Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Kawasan Peruntukan Lindung
1 Hutan Lindung
a Kecamatan Boja 256,61 259,31 Kosong
b Kecamatan Limbangan 739,09 757,92 HGU, HM
1.982,52 1706,39 86,07 Terwujud
c Kecamatan Plantungan 394,24 403,30 Kosong
d Kecamatan Sukorejo 316,45 323,75 Kosong
2 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahnya: Kawasan resapan air di sebagian
Kecamatan Limbangan, Boja, Singorojo, Patean,
Sukorejo, Plantungan, Pageruyung
3 Kawasan perlindungan setempat
a Kawasan sempadan pantai di Kecamatan Rowosari,
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, 689,61 173,61 680,83 HGB, HM, HP 173,61 25,17 Belum terwujud
Kaliwungu
b Kawasan sempadan sungai di dalam kawasan HGB, HGU,
perkotaan, di luar kawasan perkotaan, di luar 10.397,19 799,19 9.810,66 HM, HP, HW 799,19 7,69 Belum terwujud
permukiman, di dalam permukiman
c kawasan sekitar danau/waduk; 203,98 79,00 242,97 Kosong 79,00 38,73 Belum terwujud
d kawasan terbuka hijau perkotaan; 1.646 Kosong
e kawasan dengan kemiringan 40 % (empat puluh
persen) atau lebih di sebagian Kecamatan Limbangan,
f Plantungan, Sukorejorel kereta api di sebagian
kawasan sempadan
Kecamatan Weleri, Ringinarum, Gemuh, Pengadon, 273,63 32,00 278,48 Kosong 32,00 11,69 Belum terwujud
Ngampel, Brangsong, Kaliwungu Selatan, Kaliwungu
p e n i l a i a n
Tabel Matriks Penilaian Tingkat Perwujudan Pola Ruang - Kabupaten Kendal (2)
Rencana Pola Ruang Kondisi Aktual
Perwujudan
Data & Informasi Dokumen Total Luasan Katagori Penilaian
No. Kawasan Peruntukan/Zona Luasan (Ha) IPR /KKPR (ha) Hak Atas Tanah (%)
Geospasial (Ha) Kehutanan (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B Kawasan peruntukan Budi Daya
1 kawasan peruntukan hutan produksi
a hutan produksi terbatas di: Kecamatan Limbangan, Sukorejo,
1.113,36 1.209,41 HM
Plantungan, Singorojo
b hutan produksi di: Kecamatan Limbangan, Singorojo, 17.886,67 17.886,67 118,40 tidak sesuai
HGB, HGU, HM,
Kaliwungsu Selatan, Ringinarum, Boja, Pageruyung, Weleri, 15.107,16 15.898,22
HP, HW
Plantungan, Kaliwungu, Sukorejo
2 kawasan peruntukan hutan rakyat di sebagian kecamatan
Limbangan, Singorojo, Kaliwungu Selatan, Ringinarum, Boja,
Pageruyung, Gemuh, Weleri, Plantungan, Kaliwungu,
Sukorejo
3 kawasan peruntukan pertanian: tanaman pangan, HGB, HGU, HM,
49.631,02 62.789,63 62.393,82 126,51 tidak sesuai
hortikultura, perkebunan, peternakan HP, HW
4 kawasan peruntukan perikanan
a perikanan tangkap
b budi daya air payau
1.582,87 4.865,66 HGU, HM, HP 4.624,20 307,39 tidak sesuai
c budi daya air tawar
d budi daya air laut
5 kawasan peruntukan pertambangan
mineral
minyak bumi dan gas bumi
panas bumi
6 kawasan peruntukan industri
industri besar
HGB, HM, HP,
2.043,09 326,30 326,30 15,97 tidak sesuai
HW
industri sedang
industri kecil dan mikro
7 kawasan peruntukan pariwisata
wisata budaya
wisata alam
wisata buatan
8 kawasan peruntukan permukiman HGB, HGU, HM,
18.351,91 12.661,28 12.661,28 68,99 terwujud
HP, HW
permukiman perkotaan
permukiman perdesaan
9 kawasan peruntukan pesisir, di Kecamatan Rowosari,
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, Kaliwungu
# Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan: Komando 0,00 -
Distrik Militer (KODIM) 0715, Komando Daerah Militer 20,41 0,00 HM, HP
(KODAM) 408, Kepolisian Resor (POLRES) Kendal.
p e n i l a i a n
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Pola Ruang Budi Daya – Kabupaten Kendal
p e n i l a i a n
Dampak:
tidak ada
Dampak
negatif: sosial
lingkungan,
rawan banjir
Peta Arahan Zona Pengendalian – Kabupaten Kendal p e n i l a i a n
(Zona yang Dikendalikan)
PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG KONSENTRASI PEMANFAATAN RUANG DAYA DUKUNG LAHAN DOMINASI PEMANFAATAN RUANG DAMPAK NEGATIF ARAHAN ZONA
Terwujud Rendah Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Sedang Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Tinggi Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Rendah Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Sedang Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Tidak Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Peta Arahan Zona Pengendalian – Zona Yang Dikendalikan p e n i l a i a n
(Kawasan Industri Kaliwungu dan Sekitarnya)
BA KESEPAKATAN
Pertimbangan
pemilihan kawasan
(delineasi):
• Konsentrasi kegiatan
pemanfaatan ruang
tingkat tinggi (P1)
• Urgensi penanganan
kawasan industri
kaliwungu dsk
berdasarkan isu dan
permasalahan yang
timbul
• BA kesepakatan forum
Peta Arahan Zona Pengendalian – Zona Yang Dikendalikan p e n i l a i a n
(Kawasan Industri Kaliwungu dan Sekitarnya)
KAB. GRESIK
– JAWA TIMUR
p e n i l a i a n
Keterangan
No Kegiatan Penyusun Struktur Ruang
RDTR RTRWK RTRWP RTR KSN RTR Pulau/Kepulauan RTRWN
1 2 3 4 5 6 7 8
A Sistem Jaringan Transportasi -
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat -
a) Jaringan Jalan -
1). Jalan Tol -
Pengembangan Jalan Tol, meliputi: - (2) Jaringan jalan Tol yang sudah ada di Rencana sistem jaringan transportasi dimaksudkan untuk: - Pengembangan atau pemantapan jaringan jalan bebas 1. Pemantapan jaringan jalan tol Selaras
a) Jalan Tol Surabaya - Mojokerto, dan Kabupaten Gresik, adalah Jalan Tol a. mengembangkan sistem transportasi yang hambatan serta pengendalian pembangunan pintu 2. Pengembangan jalan tol
b) Jalan Tol Gresik - Tuban. Surabaya – Gresik. mengintegrasikan antarpusat pengembangan; masuk/pintu keluar jalan bebas hambatan dengan
(3) Arahan pengembangan jalan Tol , meliputi b. mengembangkan sistem transportasi antarpulau; memperhatikan fungsi kawasan pertanian pangan
Jalan Tol Surabaya – Mojokerto, dan c. mengembangkan sistem transportasi pendukung berkelanjutan, kawasan lindung, dan kawasan rawan
Jalan Tol Gresik – Tuban. perdagangan ekspor komoditi unggulan; dan bencana meliputi:
d. mengembangkan sistem transportasi pembuka akses pengembangan jaringan jalan bebas hambatan antarkota di
wilayah tertinggal, terutama di wilayah selatan Jawa Timur Pulau Jawa yang menghubungkan:
dan Kepulauan Madura serta pembuka akses wilayah • Gresik-Tuban;
terisolir, terutama pulau-pulau kecil. pemantapan jaringan jalan bebas hambatan dalam kota di
Jalan bebas hambatan yang sudah ada terdiri atas: Pulau Jawa yang menghubungkan:
Tabel Matriks Sinkronisasi Kebijakan Tata Ruang (Hirarkis) – Rencana Struktur Ruang Kabupaten Gresik
a. jalan bebas hambatan antarkota, yaitu: • Surabaya-Gresik.
1) Jembatan Surabaya–Madura (Jembatan Suramadu).
b. jalan bebas hambatan dalam kota meliputi:
1) Surabaya–Gempol;
2) Surabaya–Gresik; dan
3) Simpang Susun (SS) Waru–Bandara Juanda.
4) Gresik–Tuban;
1 2 3 4 5 6 7 8
g. Malang–Kepanjen; ancaman bencana.dilakukan pada:
h. Wonorejo–Probolinggo; jaringan jalan kolektor primer yang menghubungkan:
i. Srono–Muncar; dan § Tuban-Sadang-Gresik;
j. Ploso–Pacitan–Hadiwarno.
-
Pembangunan Terminal Kelas C terletak di IKK
Sidayu, IKK Panceng, IKK Kecamatan Driyorejo,
dan IKK Kecamatan Sangkapura;
Rencana sistem jaringan transportasi dimaksudkan untuk:
a. mengembangkan sistem transportasi yang
mengintegrasikan antar pusat pengembangan;
b. mengembangkan sistem transportasi antar pulau;
- - Selaras
A Sistem Jaringan Transportasi -
c) IKK Driyorejo, dan - c. mengembangkan sistem transportasi pendukung
d) IKK Sangkapura.
2) Terminal Kelas B
Pemindahan Terminal Bunder dari Kecamatan
Kebomas ke Kecamatan Duduksampeyan.
-
-
-
perdagangan ekspor komoditi unggulan; dan
d. mengembangkan sistem transportasi pembuka akses
Pemindahan Terminal Kelas B yaitu pemindahan wilayah tertinggal, terutama di wilayah selatan Jawa Timur
terminal Bunder dari Kecamatan Kebomas ke dan Kepulauan Madura serta pembuka akses wilayah
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat -
Kecamatan Duduksampeyan terisolir, terutama pulau-pulau kecil.
3) Terminal Kargo
Pembangunan Terminal Kargo direncanakan
terletak di:
a) Kecamatan Kebomas
-
- Pembangunan terminal kargo direncanakan
terletak di Kecamatan Kebomas,
Kecamatan Panceng, dan Kecamatan
Terminal tipe B meliputi:
16) Terminal Bunder di Kabupaten Gresik; a) Jaringan Jalan -
b) Kecamatan Panceng, dan Wringinanom.
c)
c) Kecamatan Wringinanom.
Jaringan Kereta Api
1) Jalur Kereta Api
- Pengembangan jalur utama kereta api GKS
-
-
- Pengembangan jalur ganda pada jalur utama • Pengembangan jalur kereta api umum meliputi:
-
- Pemantapan jaringan jalur kereta api lintas utara-selatan Perwujudan Sistem Jaringan Jalur Selaras
1). Jalan Tol -
Pengembangan Jalan Tol, meliputi: - (2) Jaringan jalan Tol yang sudah ada di Rencana sistem jaringan transportasi dimaksudkan untuk: - Pengembangan atau pemantapan jaringan jalan bebas 1. Pemantapan jaringan jalan tol Selaras
terutama pada jalur ulang-alik Lamongan - kereta api GKS diupayakan terutama pada jalur • Revitalisasi perlintasan tidak sebidang di seluruh wilayah (pengumpan) Pulau Jawa pada lintas: Kereta Api
Gresik - Surabaya. ulang-alik Lamongan – Gresik – Surabaya; Jawa Timur; dan 1) Surabaya – Bangil – Probolinggo – Jember - Banyuwangi 1 Jaringan jalur KA lintas Utara
- pengembangan jalur ganda pada jalur utama • Pembangunan peringatan dini di seluruh perlintasan yang melayani PKN Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila, Pulau Jawa
kerata api GKS di jalur lamongan-gresik- sebidang. PKW Probolinggo, PKW Jember, dan PKW Banyuwangi; 2 Jaringan jalur KA jalur
surabaya • Pengembangan stasiun kereta api juga dapat dilakukan Pengembangan dan pemantapan jaringan jalur kereta api pengumpan di Pulau Jawa
a) Jalan Tol Surabaya - Mojokerto, dan Kabupaten Gresik, adalah Jalan Tol a. mengembangkan sistem transportasi yang hambatan serta pengendalian pembangunan pintu 2. Pengembangan jalan tol
pada lokasi yang potensial, strategis, dan yang mempunyai perkotaan untuk mendukung pergerakan orang dan barang 3 Jaringan jalur KA lintas Selatan
2) Stasiun Kereta Api - permintaan pasar yang tinggi dengan tetap mengikuti secara massal, cepat, aman, dan efisien dilakukan pada: Pulau Jawa
Penggabungan terminal dan stasiun kereta api, - Penggabungan terminal dan stasiun kereta api ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. 1) jaringan jalur kereta api perkotaan di PKN Kawasan
terletak di Desa Sumari, Kecamatan terletak di Desa Sumari, Kecamatan 1. Jalur Timur : Surabaya (Semut)–Surabaya Perkotaan Gerbangkertosusila;
Duduksampeyan. Duduksampeyan; (Gubeng)–Surabaya
b) Jalan Tol Gresik - Tuban. Surabaya – Gresik. mengintegrasikan antarpusat pengembangan; masuk/pintu keluar jalan bebas hambatan dengan
3) Pelayanan Kereta Api - (Wonokromo)–Sidoarjo–Bangil–Pasuruan–Probolinggo–Jem
Pengaktifan kembali pelayanan rel kereta api, - Pengaktifan kembali pelayanan rel kereta api ber–Banyuwangi; dan
meliputi: yang mati dan menambah pelayanan kereta api 2. Jalur Lingkar : Surabaya (Semut)–Surabaya
a) Jalur Petro, meliputi jalur Petro, Arif Rahman Hakim, (Gubeng)–Surabaya (Wonokromo)–Sidoarjo–Bangil–
b) Jalur Arif Rahman Hakim, dan Stasiun Indro – Surabaya. Lawang–Malang–Blitar–Tulungagung–Kediri–Kertosono–Sur
(3) Arahan pengembangan jalan Tol , meliputi b. mengembangkan sistem transportasi antarpulau; memperhatikan fungsi kawasan pertanian pangan
c) Stasiun Indro - Surabaya. abaya.
d) Jaringan Transportasi Sungai - Pengaktifan kembali pelayanan rel kereta api, - Tidak
meliputi: selaras
a) Jalur Petro,
b) Jalur Arif Rahman Hakim, dan
Jalan Tol Surabaya – Mojokerto, dan c. mengembangkan sistem transportasi pendukung berkelanjutan, kawasan lindung, dan kawasan rawan
c) Stasiun Indro - Surabaya.
1) Angkutan Bis Air - -
Penyediaan angkutan bis air yang - Penyediaan angkutan bis air yang - - - Tidak
menghubungkan wilayah Kabupaten Sidoarjo - menghubungkan wilayah Kabupaten Sidoarjo - selaras
Kabupaten Gresik - Kota Surabaya di Kecamatan Kabupaten Gresik - Kota Surabaya di Kecamatan
Jalan Tol Gresik – Tuban. perdagangan ekspor komoditi unggulan; dan bencana meliputi:
Driyorejo. Driyorejo.
2 Sistem Jaringan Transportasi Laut - -
a) Pelabuhan - -
1) Pelabuhan Nasional - -
Arahan pengembangan jaringan transportasi - Arahan pengembangan jaringan transportasi laut Rencana pengembangan pelabuhan penyeberangan dengan - Pengembangan dan pemantapan lintas penyeberangan Selaras
d. mengembangkan sistem transportasi pembuka akses pengembangan jaringan jalan bebas hambatan antarkota di
laut meliputi pengembangan pelabuhan - meliputi pengembangan pelabuhan nasional pelayanan antar kabupaten/kota dalam provinsi meliputi: untuk meningkatkan aksesibilitas kawasan tertinggal dan
nasional Gresik; pelabuhan nasional Bawean; - Gresik; pelabuhan nasional Bawean; dan • Pelabuhan Bawean dan Pelabuhan Gresik di Kabupaten terisolasi, termasuk pulau-pulau kecil dilakukan pada lintas
dan pelabuhan di Campurejo, Kecamatan pelabuhan di Campurejo, Kecamatan Panceng Gresik; penyeberangan yang menghubungkan:
Panceng • Gresik-Pulau Bawean (Kabupaten Gresik);
3 Sistem Jaringan Transportasi Udara - -
a) Bandara
Arahan pengembangan jaringan transportasi
udara berupa pengembangan bandara perintis
di pulau Bawean menjadi bandara domestik
-
- Arahan pengembangan jaringan transportasi Rencana pengembangan bandar udara umum meliputi:
udara berupa pengembangan bandara perintis di bandar udara pengumpan:
pulau Bawean menjadi bandara domestik - bandar udara Bawean di Kabupaten Gresik.
-
- Strategi operasionalisasi perwujudan tatanan
kebandarudaraan meliputi:
a. mengembangkan atau memantapkan fungsi bandar udara
Penyebaran Bandar Udara Pusat
Penyebaran Skala Pelayanan Primer
1. Pemantapan Bandara Udara
Selaras
wilayah tertinggal, terutama di wilayah selatan Jawa Timur Pulau Jawa yang menghubungkan:
dengan hirarki pengumpan dengan hirarki pengumpan sebagai bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan Pusat Penyebaran Skala Pelayanan
kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan
kawasan andalan guna mendorong perekonomian di Pulau
Jawa-Bali;
b. mengembangkan atau memantapkan bandar udara yang
Primer
2. Pengembangan Bandara Udara
Pusat Penyebaran Skala Pelayanan
Primer
dan Kepulauan Madura serta pembuka akses wilayah • Gresik-Tuban;
terpadu dengan jaringan jalan nasional dan jaringan jalur
4) Gresik–Tuban;
Bambe/Bringkang-Karangpilang, Buduran II/Sedati-Inc tinggi dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Jabodetabek,
(Bangil-Waru), Cerme–Inc (Sgmdu-Lmgan), Grati- PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya, PKN Cirebon, PKN
Gondangwetan, Jatim Selatan PLTU-Pacitan II, Jatim Selatan Kawasan Perkotaan Kedungsepur, PKN Surakarta, PKN
PLTU-Wonogiri, Jombang-Jayakertas, Kabel Jawa Madura- Yogyakarta, PKN Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila,
Suramadu, Kalisari-Surabaya Selatan, Ketapang-Gilimanuk, PKN Malang, dan PKN Kawasan Perkotaan Sarbagita.
Kraksaan-Probolinggo, New Ngimbang-Babat, New
Ngimbang-Mliwang, Paciran- Brondong–Lamongan, Pacitan
II-Ponorogo, Padangsambian-Pesanggaran, Paiton New-
Paiton Old, Perak-Ujung, Sambi Kerep/Tandes II-Inc (Waru-
Gresik), Simogunung/Gsari (Swhan-Waru), Tanjung Awar-
awar PLTU-Tuban, Tulungagung II-Kediri, Wlingi II-Kediri,
Banyuwangi-Gilimanuk, Banyuwangi-Ketapang, Blimbing II-
Inc. (PIER-Pakis), Ponorogo II-Manisrejo, Purwosari/Sukorejo
II-Inc. (PIER-Pakis), Waru-Darmo Granti, New Porong-Ngoro
Sidoarjo/Porong I-Bangil, Ijen PLTP-Banyuwangi, New
Banyuwangi-Genteng, Ponorogo II-New Tulungagung,
Madura PLTU-Inc. (Spang-Pksan), Kalikonto PLTA-Bumi
a) Jalan lingkar barat Surabaya, jalan arteri primer meliputi : a. Surabaya–Malang; kolektor primer, dan jaringan jalan strategis nasional pada Primer :
atau base transceiver station (BTS) diarahkan untuk b. mengembangkan jaringan pelayanan pengumpan 2. Pengembangan Jaringan
melayani seluruh wilayah kabupaten/kota. (feeder) di Pulau Jawa dan pulau-pulau di utara Jawa. Terestrial : Jawa Bagian Utara, Jawa
(4) Rencana sistem jaringan satelit dapat menggunakan Jaringan pelayanan pulau-pulau di utara Jawa yang Bagian Tengah Dan Jawa Bagian
tower ataupun nontower yang melayani wilayah terpencil. melayani Kabupaten Kepulauan Seribu, Kepulauan Selatan
Karimunjawa (Kabupaten Jepara), Pulau Bawean 3. Jaringan Pelayanan Feeder Dan
b) Jalan Maduran - Jalan Gubernur Suryo - Jalan a. Jalan lingkar barat Surabaya; b.Surabaya–Mojokerto–Jombang–Kertosono–Nganjuk–Caru jaringan jalan pengumpan untuk meningkatkan keterkaitan 1. Jaringan jalan lintas Utara Pulau
(Kabupaten Gresik), Pulau Sapudi (Kabupaten Sumenep), Pulau- Pulau di utara Jawa
Pulau Raas (Kabupaten Sumenep), serta Pulau Kangean dan
sekitarnya (Kabupaten Sumenep).
2). Sistem Jaringan Nirkabel - -
Arahan pengembangan Sistem Jaringan nirkabel - Arahan pengembangan Sistem Jaringan nirkabel - Pengembangan jaringan satelit untuk melayani kawasan Selaras
terdiri atas :
a). Pengembangan jaringan telepon tanpa kabel
melalui pendirian menara telekomunikasi pada
kawasan yang belum terjangkau layanan
terdiri atas :
a). Pengembangan jaringan telepon tanpa kabel
melalui pendirian menara telekomunikasi pada
kawasan yang belum terjangkau layanan
perkotaan nasional, kawasan andalan, kawasan tertinggal
dan terisolasi, termasuk pulau-pulau kecil dilakukan pada:
§ PKN Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila Usman Sadar - Jalan DR Sutomo - Batas Kota b. Jalan Maduran – Jalan Gubernur Suryo – Jalan ban–Ngawi–Mantingan; antarkawasan di Pulau Jawa bagian selatan dengan kawasan Jawa-Bali
telekomunikasi di seluruh kecamatan telekomunikasi di seluruh kecamatan
c).
b). Pengembangan menara telekomunikasi
bersama di seluruh kecamatan
Jaringan Sumberdaya Air
1.) Jaringan Sumberdaya Air
-
-
b). Pengembangan menara telekomunikasi
bersama di seluruh kecamatan
-
-
Gresik - Batas Kabupaten Lamongan, dan Usman Sadar – Jalan DR Sutomo – Batas Kota c. Surabaya–Lamongan–Widang–Tuban–Bulu (Batas Jateng); perkotaan nasional di Pulau Jawa bagian tengah dan Pulau 2. Jaringan lintas tengah Pulau Jawa
c) Batas Kabupaten Sidoarjo - Legundi - Bunder Gresik – batas Kabupaten lamongan. d. Surabaya–Sidoarjo–Gempol–Pasuruan–Probolinggo– Jawa bagian utara, serta antarkawasan di Pulau Bali bagian 3. Jaringan lintas Selatan Pulau
a. jaringan sumber daya air - -
arahan pengembangan jaringan sumberdaya air - arahan pengembangan jaringan sumberdaya air Rencana pengembangan jaringan irigasi dalam rangka - Strategi operasionalisasi perwujudan sumber air meliputi: Selaras
dilakukan melalui koordinasi dengan Kanupaten dilakukan melalui koordinasi dengan Kanupaten mendukung air baku pertanian dilaksanakan dengan a. mendayagunakan sumber air berbasis pada WS untuk
Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten memperhatikan rencana pengembangan air baku pada melayani kawasan perkotaan nasional dan kawasan andalan
Lamongan, dan Kota Surabaya dalam Lamongan, dan Kota Surabaya dalam wilayah sungai yang bersangkutan, yaitu: yang dapat dilakukan melalui kerja sama antardaerah; WS
Veteran – Jalan Kartini – Jalan DR Wahidin Situbondo–Banyuwangi; dan utara dengan kawasan perkotaan nasional di Pulau Bali Jawa-Bali
pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan Daerah Irigasi di Provinsi meliputi: Bengawan Solo (Provinsi Jawa Timur-Provinsi Jawa Tengah)
sumebrdaya air lintas kabupaten dan kota. sumebrdaya air lintas kabupaten dan kota. a. kewenangan pusat lintas provinsi; dan Kawasan Andalan Gerbangkertosusila.
b. kewenangan pusat lintas kabupaten/kota; b. merehabilitasi DAS kritis; DAS Grindulu, DAS Lorog, dan
c. kewenangan pusat utuh kabupaten/kota; DAS Damas pada WS Bengawan Solo;
d. kewenangan provinsi lintas kabupaten/kota; c. mengendalikan pemanfaatan ruang di kawasan imbuhan
Sudirohusodo – Batas Kota Gresik – Batas e. Kamal–Bangkalan–Sampang–Pamekasan–Sumenep– bagian selatan sesuai daya dukung dan daya tampung
e. kewenangan provinsi utuh kabupaten/kota; dan air tanah pada CAT; -
f. kewenangan kabupaten/kota utuh kabupaten/kota diatur d. mengendalikan pendayagunaan sumber air tanah di
oleh kabupaten/kota masing-masing. kawasan pelepasan air tanah pada CAT.
Kabupaten Lamongan; Kalianget. lingkungan hidup, serta karakteristik, jenis, dan potensi
dan embung
Arahan pengembangan wilayah sungai - Arahan pengembangan wilayah sungai Rencana pengendalian daya rusak air meliputi: - WS Bengawan Solo (Provinsi Jawa Timur-Provinsi Jawa Selaras
kabupaten termasuk waduk dan embung kabupaten termasuk waduk dan embung d. pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali Tengah) yang melayani PKN Surakarta, PKN Kawasan
meluputi : meluputi : Lamong tersebar di Kabupaten Gresik, Kabupaten Perkotaan Gerbangkertosusila, PKW Boyolali, PKW Klaten,
-menambah penampungan air pada musum -menambah penampungan air pada musum Mojokerto dan Kota Surabaya; PKW Cepu, PKW Pacitan, PKW Madiun, PKW Tuban, dan
ancaman bencana.
hujan dengan memanfaatkan cekungan- hujan dengan memanfaatkan cekungan- PKW Bojonegara, serta Kawasan Andalan Subosuka-
cekungan yang ada cekungan yang ada Wonosraten, Kawasan Andalan Wanarakuti, Kawasan
- melakukan peningkatan kinerja sungai lintas - melakukan peningkatan kinerja sungai lintas Andalan Madiun dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Tuban-
kabupaten yang melalui kali lamong dan kabupaten yang melalui kali lamong dan Bojonegoro, serta Kawasan Andalan Gerbangkertosusila.
bengawan solo dengan wilayah pelayanan bengawan solo dengan wilayah pelayanan Pengembangan dan pemeliharaan bendungan beserta
3) jalan kolektor - -
kabupaten gresik dan kabupaten lamongan kabupaten gresik dan kabupaten lamongan waduknya untuk mempertahankan daya tampung air
sehingga berfungsi sebagai pemasok air baku bagi kawasan
perkotaan nasional dan kawasan andalan dilakukan di:
Waduk Wringin Jenggot yang melayani PKN Kawasan
Perkotaan Gerbangkertosusila dan Kawasan Andalan
Pengembangan Jalan Kolektor meliputi : - Pengembangan Jalan provinsi sebagai jalan Jalan nasional kolektor primer meliputi: - Pemantapan jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan Jaringan jalan kolektor primer Selaras
Gerbangkertosusila;
c. Jaringan irigasi - -
Arahan Pengembanga jaringan irigasi meliputi : - Arahan Pengembanga jaringan irigasi meliputi : Rencana pengembangan jaringan irigasi dalam rangka - Strategi operasionalisasi perwujudan prasarana sumber Selaras
a. Melindungi daerah aliran air, aik itu saluran a. Melindungi daerah aliran air, aik itu saluran mendukung air baku pertanian dilaksanakan dengan daya air meliputi:
irigasi dan DAS di seluruh kecamatan irigasi dan DAS di seluruh kecamatan memperhatikan rencana pengembangan air baku pada a. mengembangkan dan memelihara bendungan beserta
b. Mencegah pendangkalan melalui normalisasi
jaringan irigasi di seluruh kecamatan
c. Pemangunan dan perbaikan jaringan irigasi
pembangunan dan perbaikan pintu air di seluruh
b. Mencegah pendangkalan melalui normalisasi
jaringan irigasi di seluruh kecamatan
c. Pemangunan dan perbaikan jaringan irigasi
pembangunan dan perbaikan pintu air di seluruh
wilayah sungai yang bersangkutan, yaitu:
Daerah Irigasi di Provinsi meliputi:
a. kewenangan pusat lintas provinsi;
b. kewenangan pusat lintas kabupaten/kota;
waduknya untuk mempertahankan daya tampung air yang
menjamin
penyediaan air baku bagi kawasan perkotaan nasional dan
kawasan andalan;
a. batas kabupaten sidoarjo-legundi-bunder kolektor primer meliputi: a. Gresik–Sadang–Tuban; kolektor primer, dan jaringan jalan strategis nasional pada dikembangkan untuk
kecamatan kecamatan c. kewenangan pusat utuh kabupaten/kota; b. meningkatkan fungsi, mengembangkan, dan memelihara
d. Pembangunan bendung gerak sembayat
mendukung penyediaan air baku untuk industri
di kawasan utara
e. Pengembangan rencana Daerah Irigasi
d. Pembangunan bendung gerak sembayat
mendukung penyediaan air baku untuk industri
di kawasan utara
e. Pengembangan rencana Daerah Irigasi
d. kewenangan provinsi lintas kabupaten/kota;
e. kewenangan provinsi utuh kabupaten/kota; dan
f. kewenangan kabupaten/kota utuh kabupaten/kota diatur
oleh kabupaten/kota masing-masing.
jaringan irigasi teknis pada DI untuk mempertahankan dan
meningkatkan luasan lahan pertanian pangan; dan
c. mengembangkan prasarana dan sarana air baku untuk
melayani kawasan tertinggal dan terisolasi, termasuk pulau-
b. Lakarsantri-bringkang a. Batas Kabupaten Sidoarjo– Legundi – Bunder; b. Babat–Bojonegoro–Padangan–Ngawi; jaringan jalan pengumpan untuk meningkatkan keterkaitan menghubungkan antar-PKW dan
pulau kecil berpenghuni.
d. Jaringan air baku untuk air bersih
Arahan pengembangan air baku untuk air
bersih, terdiri atas :
a. Pemanfaatan air sungai bengawan solo dan
-
- Arahan pengembangan air baku untuk air bersih, Rencana pengembangan jaringan air baku untuk industri
terdiri atas :
a. Pemanfaatan air sungai bengawan solo dan
meliputi:
a. Jaringan Telaga Sarangan-Magetan;
-
- Strategi operasionalisasi perwujudan sumber air meliputi:
a. mendayagunakan sumber air berbasis pada WS untuk
melayani kawasan perkotaan nasional dan kawasan andalan
Selaras c. Boboh - benowo b. Lakarsantri – Bringkang; c. Ngawi–Maospati–Madiun–Caruban; antarkawasan di Pulau Jawa bagian selatan dengan kawasan antara PKW dan PKL.
d. Batas kabupaten mojokerto - driyorejo-batas c. Boboh – Benowo; d. Mojokerto–Mojosari–Gempol; perkotaan nasional di Pulau Jawa bagian tengah dan Pulau
kali lamong untuk keperluan penyediaan air kali lamong untuk keperluan penyediaan air b. Sumber mata air Umbulan; yang dapat dilakukan melalui kerja sama antardaerah; WS
bersih perkotaan dan perdesaan bersih perkotaan dan perdesaan c. Wilayah Sungai (WS); dan Bengawan Solo (Provinsi Jawa Timur-Provinsi Jawa Tengah)
b. Pemanfataan mata air umbulan untuk b. Pemanfataan mata air umbulan untuk d. Pengambilan air tanah. dan Kawasan Andalan Gerbangkertosusila.
pemenuhan kebutuha air bersih pemenuhan kebutuha air bersih b. merehabilitasi DAS kritis; DAS Grindulu, DAS Lorog, dan
c. Pemanfaatan dan pengembangan embung di c. Pemanfaatan dan pengembangan embung di DAS Damas pada WS Bengawan Solo;
kota surabaya d. Batas kabupaten Mojokerto – Driyorejo – e.Glonggong–Pacitan–Panggul–Durenan–Tulungagung–Blita Jawa bagian utara, serta antarkawasan di Pulau Bali bagian
desa sukodono kecamatan panceng untuk desa sukodono kecamatan panceng untuk c. mengendalikan pemanfaatan ruang di kawasan imbuhan
keperluan penyediaan air baku keperluan penyediaan air baku air tanah pada CAT; -
d. Pemanfataan air tanah dangkal di kawasan d. Pemanfataan air tanah dangkal di kawasan d. mengendalikan pendayagunaan sumber air tanah di
oermukiman yang tersebar di seluruh oermukiman yang tersebar di seluruh kecamatan kawasan pelepasan air tanah pada CAT. Melayani PKN
kecamatan e. meningkatkan dan mengembangkan sistem Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila dan Kawasan
Batas Kota r–Kepanjen–Turen–Lumajang–Wonorejo–Jember–Gentengk utara dengan kawasan perkotaan nasional di Pulau Bali
e. meningkatkan dan mengembangkan sistem IPA di kecamatan yang mempunyai potensi air Andalan Gerbangkertosusila;
IPA di kecamatan yang mempunyai potensi air baku untuk sumber air
baku untuk sumber air
e. Jaringan air bersih ke kelompok pengguna - -
Arahan pengembangan jaringan air bersih ke - Arahan pengembangan jaringan air bersih ke Rencana pengembangan jaringan air baku untuk air minum - Selaras
kelompok pengguna, terdiri atas :
a. Pemanfaatan sumber air yang telah tersedia
di seluruh kecamatan
b. Untuk kawasan perbukitan memanfaatkan
kelompok pengguna, terdiri atas : regional meliputi:
a. Pemanfaatan sumber air yang telah tersedia di a. Sistem Penyediaan Air Minum Regional Pantura;
seluruh kecamatan
b. Untuk kawasan perbukitan memanfaatkan
b. Sistem Penyediaan Air Minum Regional Lintas Tengah;
c. Sistem Penyediaan Air Minum Regional Malang Raya; dan
Surabaya. ulon–Jajag–Benculuk–Rogojampi–Banyuwangi; bagian selatan sesuai daya dukung dan daya tampung
sistem gravitasi meliputi kecamatan sistem gravitasi meliputi kecamatan d. Sistem Penyediaan Air Minum Regional Umbulan.
ujungpangkah dan kecamatan wringinanon
arahan pengembangan sistem pengendali banjir 1) Pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali - - Selaras
f. Tulungagung–Kediri–Kertosono; lingkungan hidup, serta karakteristik, jenis, dan potensi
berupa penataan dan rekayasa di kecamatan berupa penataan dan rekayasa di kecamatan Lamong tersebar di Kabupaten Gresik, Kabupaten
ujungpangkah, kecamatan sidayu, kecamatan
bungah, kecamatan dukun, kecamatan
balongpanggang, kecamatan benjeng,
kecamatan kedamean, kecamatan germe, dan
ujungpangkah, kecamatan sidayu, kecamatan
bungah, kecamatan dukun, kecamatan
balongpanggang, kecamatan benjeng,
kecamatan kedamean, kecamatan germe, dan
Mojokerto dan Kota Surabaya;
2) Kemungkinan pembangunan sistem pengendali banjir di
wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan peraturan
perundang-undangan; dan
g. Malang–Kepanjen; ancaman bencana.dilakukan pada:
kecamatan menganti kecamatan menganti 3) Pengaturan sistem drainase baik eksisting dan rencana di
-
h. Wonorejo–Probolinggo; jaringan jalan kolektor primer yang menghubungkan:
meliputi :
a). Pemilihan lokasi baru untuk TPA harus sesuai
dengan persyaratan teknis dan daya dukung
lingkungan
b). Pengurangan masukan sampah ke TPA Ngipik
- a). Pemilihan lokasi baru untuk TPA harus sesuai
dengan persyaratan teknis dan daya dukung
lingkungan
b). Pengurangan masukan sampah ke TPA Ngipik
(1) Rencana pengembangan sistem prasarana pengelolaan
lingkungan berupa:
a. kawasan pengelolaan sampah dan limbah terpadu yang
disebut sebagai Kawasan Daur Ulang Ramah Lingkungan;
- - Selaras
p e n i l a i a n
Komponen /Sub Komponen /Kegiatan /Sub Kegiatan Penyusun Struktur Keterangan
No Program Lokasi Waktu
Ruang
1 2 3 4 5
Sistem Jaringan Transportasi
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat
a) Jaringan Jalan
1). Jalan Tol
Pengembangan Jalan Tol, meliputi: - - - Tidak Selaras (Tidak
a) Jalan Tol Surabaya - Mojokerto, dan Tercantum dalam
b)
cekungan-cekungan yang ada
-Jaringan
melakukan peningkatan kinerja sungai lintas kabupaten yang melalui kali
irigasi
Avfour (Kali Tengah) dan Kali Mireng
b) IKK Panceng, Kec Driyorejo 2015-2019
Arahan Pengembanga jaringan irigasi meliputi : Pembangunan Waduk dan Daerah Irigasi (DI) Kabupaten Gresik 2010-2029 selaras
a. Melindungi daerah aliran air, aik itu saluran irigasi dan DAS di seluruh Pembangunan Jaringan Irigasi
kecamatan
b. Mencegah pendangkalan melalui normalisasi jaringan irigasi di seluruh Pembangunan Bendung Gerak Sembayat
Kec Dukun, Bungah, Ujungpangkah
dan Panceng
Kecamatan Bungah
2013-2029
2010-2013
selaras
selaras
c) IKK Driyorejo, dan Kec Sangkapura 2020-2024
d)
kecamatan
c. Pemangunan dan perbaikan jaringan irigasi pembangunan dan
Jaringan air baku untuk air bersih
Arahan pengembangan air baku untuk air bersih, terdiri atas : Pembangunan Water Treatment Plant (WTP) Kecamatan Bungah 2011-2014 selaras
d) IKK Sangkapura. Kec Balongpanggang 2025-2029
a. Pemanfaatan air sungai bengawan solo dan kali lamong untuk
keperluan penyediaan air bersih perkotaan dan perdesaan
b. Pemanfataan mata air umbulan untuk pemenuhan kebutuha air bersih
2) Terminal Kelas B
c. Pemanfaatan dan pengembangan embung di desa sukodono
kecamatan panceng untuk keperluan penyediaan air baku
d. Pemanfataan air tanah dangkal di kawasan oermukiman yang tersebar
di seluruh kecamatan
Pemindahan Terminal Bunder dari Kecamatan Kebomas ke Kecamatan - - - Tidak Selaras (Tidak
e. meningkatkan dan mengembangkan sistem IPA di kecamatan yang
mempunyai potensi air baku untuk sumber air Duduksampeyan. Tercantum dalam
e) Jaringan air bersih ke kelompok pengguna Tidak Selaras (Tidak
Tercantum dalam
indikasi program)
indikasi program)
Arahan pengembangan jaringan air bersih ke kelompok pengguna, terdiri - - -
atas :
a. Pemanfaatan sumber air yang telah tersedia di seluruh kecamatan
b. Untuk kawasan perbukitan memanfaatkan sistem gravitasi meliputi
kecamatan ujungpangkah dan kecamatan wringinanon
3) Terminal Kargo
f) Sistem pengendali banjir.
arahan pengembangan sistem pengendali banjir berupa penataan dan
rekayasa di kecamatan ujungpangkah, kecamatan sidayu, kecamatan
Penanganan Daerah-daerah Rawan Tergenang
Banjir
Kec Balongpanggang, Benjeng,
Bungah, Dukun, Ujungpangkah,
2010-2029 selaras Pembangunan Terminal Kargo direncanakan terletak di: - - - Tidak Selaras (lokasi
bungah, kecamatan dukun, kecamatan balongpanggang, kecamatan
benjeng, kecamatan kedamean, kecamatan germe, dan kecamatan
menganti
Cerme, Kebomas, Gresik dan
Driyorejo a) Kecamatan Kebomas Tidak Selaras)
1)
Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
Sistem Persampahan
Arahan pengembangan Sistem Persampahan meliputi :
b) Kecamatan Panceng, dan
a). Pemilihan lokasi baru untuk TPA harus sesuai dengan persyaratan Pengembangan Sarana dan Prasarana TPA Kecamatan Panceng 2015-2019 selaras
2)
teknis dan daya dukung lingkungan
Sistem Sanitasi Lingkungan
a. Penerapan sistem pengolahan setempat di seluruh kecamatan
Pembangunan TPS
-
Seluruh TPS
-
2010-2029
-
selaras
p e n i l a i a n
Komponen / Rencana Struktur Ruang Kondisi Aktual
Kesesuaian
Sub Komponen / Kegiatan / Indikasi Program Utama Program Sektoral dan Kewilayahan
Perwujudan Kategori
No
Status Progress Tahapan (%) Penilaian
Sub Kegiatan Penyusun Struktur Ruang Program Lokasi Waktu Program Lokasi Waktu Program Lokasi Waktu
Pembangunan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A Sistem Jaringan Transportasi
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat
a) Jaringan Jalan
1). Jalan Tol
B
pengembangan bandara perintis di pulau Bawean menjadi bandara
domestik dengan hirarki pengumpan
Sistem Jaringan prasarana energi
Domestik Regional di Pulau
Bawean
terwujud
c) Batas Kabupaten Sidoarjo - Legundi - Bunder
1) Jaringan Minyak dan Gas
a) Rencana Pengembangan Jaringan Minyak dan Gas meliputi :
a. Pengembangan Jaringan pipa Minyak dan Gas bumi yg bersifat
interkoneksi
Pengaturan Rambu Pipa Minyak
dan Gas Bumi Bawah Laut
DKPP Kab. Gresik &
Instansi Terkait
2010-2012 idem idem 2010-2012 belum pembangunan (kendala sesuai
dalam kementrian perhubungan/
sesuai tidak
sesuai
0 Belum
Terwujud
3) jalan kolektor
b. Pengembangan jaringan distribusi minyak gas dan bumi melalui pipa, DKPP)
kereta api dan angkutan jalan
c. Pengembangan jaringan pipa gas bumi mengubungkan Cerme-Legundi
dengan panjang kurang lebih 20,6 km, Kecamatan Manyar-Kecamatan
Jalan Kolektor meliputi : Pemeliharaan Jalan Kolektor dan Semua Kecamatan 2010-2029 idem idem 2020 pemeliharaan sudah dilakukan sesuai sesuai sesuai 78 Belum
Panceng dengan panjang kurang lebih 30,13 km, Kecamatan Panceng-
Kabupaten Tuban dengan panjang kurang lebih 70,2 km, serta Kecamatan
Tebomas-Kabupaten Lamongan dengan panjang kurang lebih 30,08 km
a. batas kabupaten sidoarjo-legundi-bunder Lokal terakhir di tahun 2020 Terwujud
b. Lakarsantri-bringkang
d. Pengembangan jaringan pipa minyak bumi di perairan kabupaten yang
ditetapkan di pantai Mangere, Kecamatan Kebomas
Pengembangan Jaringan Listrik Seluruh Kecamatan 2014-2019 idem idem 2014-2019 sudah pembangunan sesuai sesuai sesuai 100
Terwujud
Sudah Peningkatan Kondisi Jalan Lokal Semua Kecamatan 2010-2024 idem idem 2020 pemeliharaan sudah dilakukan sesuai sesuai tidak 78 Belum
Terwujud
C
1).
Jaringan Telekomunikasi
Sistem Jaringan Kabel
dan Pengembangnya terakhir di tahun 2022 sesuai Terwujud
Arahan pengembangan Sistem Jaringan kabel berupa pengoptimalan Pembangunan Jaringan Seluruh Kecamatan 2014-2029 idem idem 2014-2029 sudah pembangunan sebagian sesuai sesuai sesuai 50 Sudah
jaringan kabel yang telah tersedia bagi komunikasi suara dan data di
seluruh kecamatan
Telekomunikasi Penataan Sistem
Jaringan
Terwujud
b). Fasilitas Penunjang Transportasi Darat
2). Sistem Jaringan Nirkabel
Arahan pengembangan Sistem Jaringan nirkabel terdiri atas : Pembangunan Tower Seluruh Kecamatan 2010-2029 idem idem 2010-2029 sudah pembangunan sebagian sesuai sesuai sesuai 60 Sudah
a). Pengembangan jaringan telepon tanpa kabel melalui pendirian menara Telekomunikasi Bersama Terwujud
telekomunikasi pada kawasan yang belum terjangkau layanan
telekomunikasi di seluruh kecamatan
b). Pengembangan menara telekomunikasi bersama di seluruh kecamatan 1). Terminal Kelas C
D Jaringan Sumberdaya Air
1)
a
Jaringan Sumberdaya Air
jaringan sumber daya air
arahan pengembangan jaringan sumberdaya air dilakukan melalui
Pembangunan Terminal Kelas C, terletak di: Pembangunan Terminal Tipe C Kec Duduksampeyan 2014 idem idem 2014 Belum Terealisasi sesuai sesuai tidak 0 Belum
koordinasi dengan Kanupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten
Lamongan, dan Kota Surabaya dalam pemanfaatan dan pemeliharaan
jaringan sumebrdaya air lintas kabupaten dan kota.
a) IKK Sidayu, sesuai Terwujud
b Wilayah sungai kabupaten termasuk waduk dan embung
Arahan pengembangan wilayah sungai kabupaten termasuk waduk dan
embung meluputi :
Penataan Sempadan Sungai
Bengawan Solo
DAS Bengawan Solo 2011-2029 - - - - - - - - -
b) IKK Panceng, Kec Driyorejo 2015-2019 idem idem 2015-2019 Belum Terealisasi sesuai sesuai tidak 0 Belum
-menambah penampungan air pada musum hujan dengan memanfaatkan
cekungan-cekungan yang ada
- melakukan peningkatan kinerja sungai lintas kabupaten yang melalui kali
sesuai Terwujud
lamong dan bengawan solo dengan wilayah pelayanan kabupaten gresik
dan kabupaten lamongan
Penataan Sempadan Anak Sungai DAS Bengawan Solo, DAS 2011-2029 - - - - - - - - -
c) IKK Driyorejo, dan Kec Sangkapura 2020-2024 idem idem 2020-2024 Belum Terealisasi sesuai sesuai sesuai 0 Belum
Kali Lamong, DAS Kali
Surabaya, Kali Avfour
(Kali Tengah) dan Kali
Terwujud
Mireng
c Jaringan irigasi
Pembangunan Waduk dan Kabupaten Gresik 2010-2029 - - - - - - - - -
d) IKK Sangkapura. Kec Balongpanggang 2025-2029 idem idem 2025-2029 Belum Terealisasi sesuai sesuai sesuai 0 Belum
Arahan Pengembanga jaringan irigasi meliputi :
Daerah Irigasi (DI)
a. Melindungi daerah aliran air, aik itu saluran irigasi dan DAS di seluruh
kecamatan
b. Mencegah pendangkalan melalui normalisasi jaringan irigasi di seluruh
Terwujud
kecamatan
c. Pemangunan dan perbaikan jaringan irigasi pembangunan dan
perbaikan pintu air di seluruh kecamatan
2) Terminal Kelas B
d. Pembangunan bendung gerak sembayat mendukung penyediaan air Pembangunan Jaringan Irigasi Kec Dukun, Bungah, 2013-2029 - - - - - - - - -
baku untuk industri di kawasan utara
e. Pengembangan rencana Daerah Irigasi
Pembangunan Bendung Gerak
Ujungpangkah dan
Panceng
Kecamatan Bungah 2010-2013 idem idem 2018 sudah pembangunan sesuai sesuai tidak 100 Sudah
Pemindahan Terminal Bunder dari Kecamatan Kebomas ke Kecamatan - - -
d Jaringan air baku untuk air bersih
Arahan pengembangan air baku untuk air bersih, terdiri atas :
Sembayat
Pembangunan Water Treatment Kecamatan Bungah 2011-2014 idem idem 2020 dalam proses pembangunan sesuai sesuai
sesuai
tidak 30
Terwujud
Belum
Duduksampeyan.
a. Pemanfaatan air sungai bengawan solo dan kali lamong untuk Plant (WTP) sesuai Terwujud
keperluan penyediaan air bersih perkotaan dan perdesaan
b. Pemanfataan mata air umbulan untuk pemenuhan kebutuha air bersih
3) Terminal Kargo
c. Pemanfaatan dan pengembangan embung di desa sukodono kecamatan
panceng untuk keperluan penyediaan air baku
d. Pemanfataan air tanah dangkal di kawasan oermukiman yang tersebar
di seluruh kecamatan
Pembangunan Terminal Kargo direncanakan terletak di: - - -
e. meningkatkan dan mengembangkan sistem IPA di kecamatan yang
mempunyai potensi air baku untuk sumber air a) Kecamatan Kebomas
e. Jaringan air bersih ke kelompok pengguna
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Struktur Ruang – Kabupaten Gresik (Jaringan Transportasi)
p e n i l a i a n
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Struktur Ruang – Kabupaten Gresik (Irigasi, Drainase)
p e n i l a i a n
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Struktur Ruang – Kabupaten Gresik (Energi /Kelistrikan)
p e n i l a i a n
p e n i l a i a n
Kawasan Peruntukan/Zona
No RDTR RTRWK RTRWP RTR KSN RTR Pulau/Kepulauan RTRWN
1 2 3 4 5 6 7 8
A Kawasan Lindung
Kawasan yang memberikan Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud Strategi operasionalisasi perwujudan kawasan yang Kawasan yang memberikan perlindungan Selaras
perlindungan Kawasan dalam Pasal 50 huruf a ditetapkan dengan luas memberikanperlindungan terhadap kawasan terhadap kawasan
bawahannya sekurang-kurangnya 344.742 Ha meliputi: bawahannya meliputi: bawahannya terdiri atas:
Kabupaten Gresik Tidak Tertera. a. mengembangkan pengelolaan, meningkatkan a. kawasan hutan lindung;
fungsi, dan mempertahankan luasan kawasan hutan b. kawasan bergambut; dan
lindung; c. kawasan resapan air.
b. memelihara jenis dan kerapatan tanaman hutan
yang memiliki fungsi lindung sesuai dengan jenis
tanah, kemiringan lereng, ketinggian, intensitas
hujan, dan parameter fisik lainnya di kawasan hutan
1 lindung;
c. merehabilitasi kawasan hutan lindung yang
terdegradasi dengan menggunakan teknologi
Tabel Matriks Sinkronisasi Kebijakan Tata Ruang (Hirarkis) – Pola Ruang Kabupaten Gresik
lingkungan;
d. mempertahankan fungsi kawasan resapan air dan
mengendalikan alih fungsi lahan kawasan resapan
air; dan
e. merehabilitasi kawasan resapan air yang
terdegradasi dengan menggunakan teknologi
lingkungan.
2 Kawasan Perlindungan
1 Setempat
Kawasan Sempadan Sungai
Sempadan sungai meliputi : Sempadan sungai terletak di sepanjang aliran Pengendalian pemanfaatan ruang pada sempadan Sempadan sungai ditetapkan dengan kriteria: Selaras
-DAS benagwan Solo sungai di Jawa Timur. pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar a. daratan sepanjang tepian sungai bertanggul
- DAS Kali Lamong danau atau waduk yang berpotensi mengganggu dengan lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki
- kali Surabaya dan/atau merusak fungsi sempadan pantai, tanggul sebelah luar; b. daratan sepanjang tepian
- Kali Tengah sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan
waduk dengan menggunakan teknologi lingkungan,
serta pengembangan struktur alami berupa jenis
dan kerapatan tanaman dan/atau struktur buatan di
permukiman dengan lebar paling sedikit 100
(seratus) meter dari tepi sungai; dan
c. daratan sepanjang tepian anak sungai tidak
Muatan Rencana Pola Ruang Berdasarkan Hierarki Rencana Tata Ruang Keterangan
sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan
sekitar danau atau waduk untuk mencegah daya
rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
bertanggul di luar kawasan permukiman dengan
lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi
sungai. Kawasan Peruntukan/Zona
2 Kawasan Sempadan Pantai Kawasan Sempadan Pantai
Kawasan Sempadan Pantai meliputi
kawasan sejauh 100 meter dari
pasang tertinggi ke arah daratan di
Kawasan Sempadan Pantai
Kawasan sempadan pantai meliputi:
a. wilayah pesisir kepulauan Jawa Timur;
b. sempadan pantai utara Jawa Timur;
a dan huruf b dilakukan pada:
Sempadan pantai ditetapkan dengan kriteria:
a. daratan sepanjang tepian laut dengan jarak
paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang
Selaras No RDTR RTRWK RTRWP RTR KSN RTR Pulau/Kepulauan RTRWN
sepanjang pantai Pulau Bawean, c. sempadan pantai timur Jawa Timur; dan air laut tertinggi ke arah darat; atau
Kecamatan Panceng, Kecamatan d. sempadan pantai selatan Jawa Timur. b. daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan
Ujung Pangkah, Kecamatan Sidayu,
Kecamatan Bungah, Kecamatan
Manyar, Kecamatan Gresik dan
Kecamatan Kebomas
kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan
jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi
fisik pantai.
1 2 3 4 5 6 7 8
Kawasan Sekitar Kawasan Sekitar Danau/Waduk dan Kawasan Sekitar Danau/Waduk dan Mata Air
A Kawasan Lindung
3
Danau/Waduk dan Mata Air Mata Air
meliputi kawasan dalam jarak 50 Kawasan sekitar danau atau waduk terletak di Kawasan sekitar danau atau waduk ditetapkan Selaras
meter - 100 meter dari titik pasang sekitar danau atau waduk di Jawa Timur. dengan kriteria:
air danau/waduk tertinggi yang a. daratan dengan jarak 50 (lima puluh) meter
terdapat pada kawasan di sekitar sampai dengan 100 (seratus) meter dari titik
waduk pasang air danau atau waduk tertinggi; atau
b. daratan sepanjang tepian danau atau waduk
yang lebarnya proporsional terhadap bentuk dan
kondisi fisik
Kawasan yang memberikan Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud Strategi operasionalisasi perwujudan kawasan yang Kawasan yang memberikan perlindungan Selaras
danau atau waduk.
3 Kawasan RTH Perkotaan Kawasan RTH Perkotaan
Kawasan RTH perkotaan tersebar di
kabupaten Gresik
- - Ruang terbuka hijau kota ditetapkan dengan
kriteria:
a. lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu
lima ratus) meter persegi;
Selaras
perlindungan Kawasan dalam Pasal 50 huruf a ditetapkan dengan luas memberikanperlindungan terhadap kawasan terhadap kawasan
b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau
1 lindung;
dan Kecamatan Sangkahpura sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. (tidak satwa, dan tipe ekosistemnya;
tercantum) b. memiliki formasi biota tertentu dan/atau unit-
unit penyusunnya;
c. memiliki kondisi alam, baik biota maupun
fisiknya yang masih asli atau belum diganggu
c. merehabilitasi kawasan hutan lindung yang
manusia;
d. memiliki luas dan bentuk tertentu; atau
e. memiliki ciri khas yang merupakan satu-satunya
contoh di suatu daerah serta keberadaannya
memerlukan konservasi.
terdegradasi dengan menggunakan teknologi
Kawasan Rawan Bencana Kawasan Rawan Bencana Strategi operasionalisasi perwujudan pengendalian
kawasan rawan bencana alam meliputi:
a. menetapkan zona-zona rawan bencana alam
Selaras
lingkungan;
beserta ketentuan mengenai standar bangunan
5
gedung yang sesuai dengan karakteristik, jenis, dan
ancaman bencana;
b. mengendalikan perkembangan kegiatan budi
daya terbangun di kawasan rawan bencana alam;
dan
d. mempertahankan fungsi kawasan resapan air dan
mengendalikan alih fungsi lahan kawasan resapan
c. menyelenggarakan upaya mitigasi dan adaptasi
bencana melalui penetapan lokasi dan jalur
evakuasi bencana serta pembangunan sarana
pemantauan bencana.
3 Rawan abrasi
kecamatan gresik, kecamantan
manyar
Rawan abrasi
kawasan rawan abrasi terdapat di Kawasan rawan gelombang pasang di kawasan Kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan Kawasan rawan gelombang pasang ditetapkan Selaras
terdegradasi dengan menggunakan teknologi
kecamatan keomas, kecamatan pesisir sepanjang pantai adalah kawasan yang rawan abrasi Kabupaten Gresik dengan kriteria kawasan sekitar pantai yang rawan
gresik, kecamatan manayr,
kecamatan panceng, kecamatan
ujungpangkah
berbatasan dengan Laut Jawa, Selat Bali, Selat
Madura, Samudera Hindia, atau dengan kawasan
kepulauan.
terhadap gelombang pasang dengan kecepatan
antara 10 sampai dengan 100 kilometer per jam
yang timbul akibat angin kencang atau gravitasi
bulan atau matahari.
lingkungan.
4 Kawasan lahan kritis kawasan lahan kritis
kawasan lahan krisis terdapat di - -
kecamatan bungah, kecamatan
ujungpangkah dan kecamatan
panceng
2 Kawasan Perlindungan
Kawasan Hutan Produksi tetap di Kawasan peruntukan hutan produksi berupa Hutan Strategi operasionalisasi perwujudan kawasan
kabupaten Gresik terletak di kec. Produksi Tetap (HP) ditetapkan dengan luas peruntukan hutan meliputi: Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas Selaras
panceng sekurang-kurangnya 782.772 ha yang meliputi: a. mengembangkan pengelolaan kawasan ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor
Kabupaten Gresik peruntukan hutan kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas
dengan menggunakan teknologi lingkungan; hujan dengan jumlah skor 125 (seratus dua puluh
1 Setempat
b. mengendalikan perubahan peruntukan dan/atau lima) sampai dengan 174 (seratus tujuh puluh
fungsi kawasan
hutan sebagai upaya untuk mewujudkan kawasan
berfungsi
lindung paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari
luas Pulau
empat).
-DAS benagwan Solo sungai di Jawa Timur. pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar a. daratan sepanjang tepian sungai bertanggul
pangan berkelanjutan meliputi: Kabupaten Gresik jalan, pengendalian alih fungsi peruntukan lahan b.ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan
2) Pertanian lahan kering sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b direncanakan dengan luas
sekurang-kurangnya 849.033 ha dan dengan luas
sekurang-kurangnya 215,191.83 ha ditetapkan
sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan
pertanian tanaman pangan, dan pengembangan
sentra pertanian tanaman pangan yang didukung
peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri
jasa hasil pertanian tanaman pangan untuk
ketahanan pangan nasional dilakukan di Kabupten
abadi;
c.mendukung ketahanan pangan nasional;
dan/atau
d.dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat
ketersediaan air.
- DAS Kali Lamong danau atau waduk yang berpotensi mengganggu dengan lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki
- kali Surabaya dan/atau merusak fungsi sempadan pantai, tanggul sebelah luar; b. daratan sepanjang tepian
yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Gresik.
3) Pengembangan hortikultura di wilayah sentra
penghasil bunga sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) huruf b direncanakan di wilayah-wilayah:
Kabupaten Gresik
3 Kawasan Peruntukan
Perikanan
a). Perikanan Tangkap
Kawasan Peruntukan Perikanan
serta pengembangan struktur alami berupa jenis (seratus) meter dari tepi sungai; dan
Manyar, Kecamatan Sangkapura dan (2) Kriteria teknis kawasan peruntukan perikanan
Kecamatan Tambak; dan ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung
2). Pengembangan pelabuhan jawabnya di bidang perikanan.
perikanan di Desa Campurejo
Kecamatan Panjeng
b). Perikanan Budidaya b). Perikanan Budidaya 1) Pengembangan kawasan perikanan budi daya
air payau
2) Pengembangan kawasan perikanan budi daya
air laut
Pengembangan sentra perikanan tangkap dan
perikanan budi daya yang didukung peningkatan
fungsi industri pengolahan hasil perikanan serta
prasarana dan sarana yang ramah lingkungan
Selaras
dan kerapatan tanaman dan/atau struktur buatan di c. daratan sepanjang tepian anak sungai tidak
dilakukan pada: sentra perikanan budi : Kabupaten
4 Kawasan Peruntukan
Pertambangan
Kawasan Peruntukan Pertambangan
Gresik
sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan bertanggul di luar kawasan permukiman dengan
a). Kawasan Peruntukan
Pertambangan mineral
Kawasan Peruntukan Pertambangan -
mineral diarahkan ke Kecamatan
Ujungpangkah, Kecamatan Bungah,
Pengembangan kawasan peruntukan pertambangan
mineral, minyak dan gas bumi, serta panas bumi
yang didukung oleh peningkatan fungsi industri
(1) Kawasan peruntukan pertambangan yang
memiliki nilai strategis nasional terdiri atas
pertambangan mineral dan batubara,
Selaras
sekitar danau atau waduk untuk mencegah daya lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi
Kecamatan Panceng, Kecamatan pengolahan yang berdaya saing dan ramah pertambangan minyak dan gas bumi,
Sidayu, Kecamatan Menganti,
Kecamatan Wringinanom,
Kecamatan Driyurejo, Kecamatan
Kedamean, Kecamatan Tambak dan
Kecamatan Sangkapura dengan luas
lingkungan berbasis mitigasi dan adaptasi bencana
serta pengendalian perkembangan kawasan
peruntukan pertambangan mineral, minyak dan gas
bumi, serta panas bumi yang berpotensi merusak
fungsi kawasan lindung dan mengubah bentang
pertambangan panas bumi, serta air tanah.
(2) Kawasan peruntukan pertambangan
ditetapkan dengan kriteria:
a.memiliki sumber daya bahan tambang yang
berwujud padat, cair, atau gas berdasarkan
rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf sungai.
a dan huruf b dilakukan pada:
kurang lebih 817,249 Ha alam dilakukan pada: peta/data geologi;
kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas b.merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan
b). Kawasan Peruntukan bumi di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, untuk pemusatan kegiatan pertambangan secara
Kawasan Sempadan Pantai meliputi Kawasan sempadan pantai meliputi: Sempadan pantai ditetapkan dengan kriteria: Selaras
dan Kecamatan Kebomas
5 Kawasan Peruntukan Kawasan Peruntukan Industri
Industri
a). Kawasan Peruntukan a). Kawasan Peruntukan Industri
Industri Besar Besar
meliputi kawasan sepanjang jalan
arteri primer dan kolektor yang
menghubungkan kabupaten gresik
dan kabupaten lamongan
1) Kawasan peruntukan industri direncanakan
dengan luas sekurang-kurangnya 69.288,52 Ha.
2) Kawasan industri berada di seluruh wilayah
kabupaten/kota di Jawa Timur
3) Sentra industri direncanakan di seluruh
Pengembangan kegiatan industri di dalam kawasan Kawasan peruntukan industri ditetapkan dengan
peruntukan industri dan mendorong relokasi
kegiatan industri menuju kawasan industri,
meningkatkan kualitas prasarana dan sarana
kriteria:
a. berupa wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan industri;
penunjang kegiatan industri, peningkatan penataan b. tidak mengganggu kelestarian fungsi lingkungan
Selaras
kawasan sejauh 100 meter dari a. wilayah pesisir kepulauan Jawa Timur; a. daratan sepanjang tepian laut dengan jarak
b). Kawasan Peruntukan b). Kawasan Peruntukan Industri
pasang tertinggi ke arah daratan di b. sempadan pantai utara Jawa Timur; paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang
kabupaten/kota lokasi kegiatan industri di dalam kawasan industri, hidup; dan/atau
Industri menengah menengah
dan peningkatan kegiatan industri yang benilai c. tidak mengubah lahan produktif.
terdiri atas jenis usaha pengalengan tambah tinggi dengan penggunaan teknologi tinggi
ikan, pemuatan tempe, kerupuk, dan ramah lingkungan dilakukan di Kabupaten
c).Kawasan Peruntukan petis, tenun,Peruntukan
c).Kawasan batik tulis dll
Industri Gresik
sepanjang pantai Pulau Bawean, c. sempadan pantai timur Jawa Timur; dan air laut tertinggi ke arah darat; atau
Industri rumah tangga rumah tangga
6 Kawasan Peruntukan
Pariwisata
a). Kawasan Peruntukan a). Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pariwisata budaya budaya
meliputi :
a. ODTW gresik budaya perkotaan
b. ODTW Budaya pulau bawean
Daya tarik wisata budaya meliputi: Makam Sunan
Giri, Makam Maulana Malik Ibrahim, dan Fatimah
Binti Maemun di Kabupaten Gresik
Rehabilitasi dan pengembangan kawasan cagar
budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, serta
ekowisata yang didukung prasarana dan sarana
pariwisata, serta pengembangan pengelolaan
kawasan peruntukan pariwisata dengan
Kawasan peruntukan pariwisata ditetapkan
dengan kriteria:
a.memiliki objek dengan daya tarik wisata;
dan/atau
b.mendukung upaya pelestarian budaya,
Selaras
Kecamatan Panceng, Kecamatan d. sempadan pantai selatan Jawa Timur. b. daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan
Ujung Pangkah, Kecamatan Sidayu, kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan
menggunakan teknologi lingkungan dan berbasis keindahan alam, dan lingkungan.
kerja sama antardaerah dilakukan pada: Makam
Sunan Giri (Kabupaten Gresik),
b). Kawasan Peruntukan b). Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pariwisata alam alam
meliputi :
a. ODTW alam gresik kota
b. ODTW alam alam gresik utara
c. ODTW pulau bawean
Daya tarik wisata alam meliputi : Danau Kastoba
dan Pantai Labuhan di Pulau Bawean Kabupaten
Gresik.
Rehabilitasi dan pengembangan kawasan cagar
budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, serta
ekowisata yang didukung prasarana dan sarana
pariwisata, serta pengembangan pengelolaan
kawasan peruntukan pariwisata dengan
Selaras
A
No
Kawasan Lindung
Kawasan Peruntukan/Zona
1
Program
2
Lokasi
3
Waktu
4 5 p e n i l a i a n
1 Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan bawahannya
a Kawasan Resapan air Rehabilitas Kawasan Resapan Air Kec Tambak, Sangkapura 2014-2029 selaras
2 Kawasan Perlindungan Setempat
B Kawasan Budidaya
meliputi kawasan dalam jarak 50 meter - 100 meter dari titik pasang air Penghijauan Kawasan danau, embung dan rawa Kab Gresik 2010-2029 Selaras
1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kawasan Hutan Produksi tetap di kabupaten Gresik terletak di kec. Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan Kec Panceng 2010 Selaras danau/waduk tertinggi yang terdapat pada kawasan di sekitar waduk
panceng Reboisasi dan Rehabilitasi kawasan hutan yang gundul
atau kritis
2 Kawasan Peruntukan Pertanian
a). kawasan pertanian lahan basah Penyediaan Jaringan Irigasi Kawasan Perdesaan 2014-2029 Selaras
b). kawasan perkebunan Penyediaan Infrastruktur pendukung pada kawasan Kawasan Perdesaan 2014-2029
3
c). kawasan holtikultura
Kawasan Peruntukan Perikanan
pertanian 3 Kawasan RTH Perkotaan
a). Perikanan Tangkap
Kawasan Perikanan tangkap meliputi : Penyediaan Infrastruktur pendukung Kec Panceng, 2010-2029 Selaras Kawasan RTH perkotaan tersebar di kabupaten Gresik Penyediaan RTH di Kawasan Permukiman terhadap luas Kawasan Perkotaan 2014-2029 Selaras
1). Pengembangan komoditi utama perikanan meliputi Kecamatan Ujungpangkah, Bungah,
Panceng, Kecamatan Ujungpangkah, Kecamatan Sidayu, Kecamatan
Bungah, Kecamatan Manyar, Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan
Duduksampeyan, Manyar,
Sangkapura dan Tambak
total sebesar 40% Kabupaten Gresik
Tambak; dan
2). Pengembangan pelabuhan perikanan di Desa Campurejo Kecamatan
Panjeng
4 Kawasan Perlindungan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar
4
b). Perikanan Budidaya
Kawasan Peruntukan Pertambangan
Pengembangan kawasan budidaya perikanan kabupaten gresik 2010-2029
Budaya
a). Kawasan Peruntukan Pertambangan mineral
Kawasan Peruntukan Pertambangan mineral diarahkan ke Kecamatan Pengembangan Kawasan Pertambangan
Ujungpangkah, Kecamatan Bungah, Kecamatan Panceng, Kecamatan
Kabupaten Gresik 2014-2029 Selaras a Kawasan Pantai berhutan Bakau
Sidayu, Kecamatan Menganti, Kecamatan Wringinanom, Kecamatan
Driyurejo, Kecamatan Kedamean, Kecamatan Tambak dan Kecamatan Kawasan Pantai berhutan Bakau di Kabupaten seluas kurang lebih Mengembangkan kawasan hutan bakau Kec Kebomas, Manyar, 2010-2029 Selaras
Sangkapura dengan luas kurang lebih 817,249 Ha
b). Kawasan Peruntukan Pertambangan minyak gas dan bumi
Kawasan Peruntukan Pertambangan migas diarahkan di Kecamatan - - - Tidak Selaras (Tidak terdapat
5.828,62 Ha yang meliputi Kecamatan Manyar, Kecamatan Bungah, Bungah, Sidayu,
5
Ujungpangkah, Kecamatan Manyar dan Kecamatan Kebomas
Tabel Matriks Penilaian Tingkat Perwujudan Pola Ruang – Kabupaten Gresik (1)
Persandingan
Rencana Pola Ruang Kondisi Aktual Perwujudan Katagori
No Data & Informasi Dokumen Total Luasan (%) Penilaian
Kawasan Peruntukan/Zona Luasan (Ha) IPR /KKPR (ha) Hak Atas Tanah
Geospasial (Ha) Kehutanan (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A Kawasan Lindung
1 Kawasan yang memberikan perlindungan
Kawasan bawahannya
a Kawasan Resapan air 1.253 - 1.042 - Hak Pakai, Hak Wakaf, 1.042 83 Belum
Hak Pengelolaan Terwujud
2 Kawasan Perlindungan Setempat - - - - - - - -
a Kawasan Sempadan Sungai - - - - - - - -
b Kawasan Sempadan Pantai - - - - - - - -
c Kawasan Sekitar Danau/Waduk dan Mata Air - - - - - - - -
3 Kawasan RTH Perkotaan - - - - - - - -
4 Kawasan Perlindungan Suaka Alam, - - - - - - - -
Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
a Kawasan Pantai berhutan Bakau 5.829 - 493 - Hak Pengelolaan 493 8 Belum
Terwujud
b kawasan cagar alam dan suaka margasatwa 4.164 - 3.732 - Hak Pengelolaan 3.732 90 Sudah
Terwujud
c kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan - - - - - - - -
d Kawasan konservasi terumbu karang - - - - - - - -
5 Kawasan Rawan Bencana
a kawasan rawan bencana banjir 9.426 - 9.260 - HGB, Hak Pakai, HGU, 9.260 98 Sudah
Hak Wakaf, Hak Milik, Terwujud
Hak Pengelolaan
b rawan erosi DAS - - - - - - - -
c Rawan abrasi - - - - - - - -
d kawasan lahan kritis - - - - - - - -
B Kawasan Budidaya
1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 1.077 - 1.065 - Hak Milik, HGU, Hak 1.065 99 Sudah
Pakai, Hak Pengelola Terwujud
2 Kawasan Peruntukan Pertanian
a kawasan pertanian lahan basah 23.368 - 20.430 - Hak Pakai, Hak 20.430 87 Sudah
Pengelolaan, HGU, Hak Terwujud
b kawasan perkebunan 2.572 - 2.313 - Milik Hak
Hak Pakai, 2.313 90 Sudah
Pengelolaan, HGU, Hak Terwujud
Milik
p e n i l a i a n
Tabel Matriks Penilaian Tingkat Perwujudan Pola Ruang – Kabupaten Gresik (2)
Persandingan
Rencana Pola Ruang Kondisi Aktual Perwujudan Katagori
No Data & Informasi Dokumen Total Luasan (%) Penilaian
Kawasan Peruntukan/Zona Luasan (Ha) IPR /KKPR (ha) Hak Atas Tanah
Geospasial (Ha) Kehutanan (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B Kawasan Budidaya
3 Kawasan Peruntukan Perikanan
a Perikanan Tangkap - - - -
b Perikanan Budidaya 21.678 - 19.824 - Hak Pakai, Hak 19.824 91 Sudah
Pengelolaan, HGU, Hak Terwujud
Milik
Peta Hasil Penilaian Perwujudan Pola Ruang Budi Daya – Kabupaten Gresik
p e n i l a i a n
Dampak negatif:
Dampak negatif: gangguan
kerawanan sosial lingkungan
Dampak negatif:
kerawanan sosial Dampak negatif:
kerawanan sosial
Peta Arahan Zona Pengendalian – Kabupaten Gresik p e n i l a i a n
(Zona Yang Dikendalikan)
Perwujudan Rencana Struktur Ruang Perwujudan Rencana Pola Ruang Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Daya Dukung Lahan Dominasi Pemanfaatan Ruang Dampak Negatif Arahan Zona
Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Sedang Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Sedang Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Rendah Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Belum Terwujud Terwujud Tinggi Tidak Terlampaui Tidak Terjadi Ada Zona Kendali
Peta Arahan Zona Pengendalian – Kabupaten Gresik p e n i l a i a n
(Zona Yang Dikendalikan – Delineasi Pengendalian Kawasan Industri Manyar dan Sekitarnya)
BA KESEPAKATAN
Pertimbangan
pemilihan kawasan
(delineasi):
• Konsentrasi kegiatan
pemanfaatan ruang
tingkat tinggi (P1)
• Urgensi penanganan
kawasan industri manyar
dsk berdasarkan isu dan
permasalahan yang
timbul
• BA kesepakatan forum
Peta Arahan Zona Pengendalian – Kabupaten Gresik p e n i l a i a n
(Zona Yang Dikendalikan – Zoom in Delineasi Pengendalian Kawasan Industri Manyar dan Sekitarnya)