Anda di halaman 1dari 23

Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

BAB I
PENDAHULUAN

Pendahuluan | 1-1
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan berjalannya waktu, Kabupaten Penajam Paser Utara telah mengalami
perkembangan terutama dari segi fisik. Selain adanya perubahan-perubahan keruangan di
Kabupaten Penajam Paser Utara, adanya perubahan peraturan yang meliputi lahirnya Perda
Provinsi Kalimantan Timur nomor 01 tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) Kalimantan timur yang telah memuat kebijakan pemanfaatan ruang
wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang baru serta menggunakan pedoman penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten bedasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 16 Tahun 2009.
Disamping adanya perubahan pada kebijakan diatas kebijakan RTRW Kabupaten Penajam
Paser Utara diatas proses review ini juga diatur dan disesuaikan dengan Peraturan Menteri
Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2017 Tentang Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah.
Perbedaan dengan tata cara peninjauan kembali ini mempengaruhi proses penggalian dan
pembandingan data dan dinamika pembangunan yang dapat mempengaruhi perubahan
peraturan rencana tata ruang.
Bila ditinjau dari latar belakang sejarah proses pembentukan RTRW penajam Paser Utara
tahun 2014, kajian dari materi teknis RTRW ini dilakukan pada tahun 2009 dan perjalanan
pengesahannya menjadi peraturan daerah dimulai dari tahun 2010. Akan tetapi RTRW PPU
ini selesai disahkan menjadi peraturan daerah baru pada tahun 2014. Hal ini disebabkan
pergantian kepala daerah sehingga menjadi kendala tersendiri dalam proses
pengesahannya.
Rentang waktu pengesahan yang begitu panjang mengakibatkan tidak adanya payung
kebijakan terhadap rencana pola ruang yang telah dikaji dalam materi teknis, hal ini
mengakibatkan rentan penyimpangan pola ruang yang diharapkan. Selain itu rentang waktu
perumusan kebijakan dengan waktu perencanaan pada materi teknis (2009 sampai 2014)
dikhawatirkan menjadi kurang up to date terhadap perubahan dan kebutuhan pola ruang
yang mengacu pada proyeksi kebutuhan ruang.
Perubahan dan perbedaan pola kebijakan yang sementara dapat dilihat langsung yaitu
dengan menelaah kebijakan Perda Provinsi Kalimantan Timur nomor 01 tahun 2016 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalimantan timur, yaitu antara lain :

Pendahuluan | 1-1
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

1. Perubahan tapal batas Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kabupaten Paser dan
Kota Balikpapan. Hal ini tertuang pada peta yang terlampir pada Perda RTRWP
Kalimantan Timur.
2. Perubahan struktur ruang, yaitu perkotaan Sepaku menjadi Pusat Kegiatan
Lingkungan (PKL). Pada RTRW Kabupaten PPU perkotaan sepaku merupakan Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK).
3. Perbedaan struktur jaringan jalan dan energi.
4. Perbedaan pola ruang dengan pola ruang RTRW Kabupaten PPU.
5. Adanya kawasan strategis baru dari provinsi yaitu kawasan strategis Industr
Kariangau yang bersinambung dengan kawasan industri Buluminung
Selain itu juga terdapat kebijakan baru yaitu kebijakan mengacu dari SK.
718/MenhutII/2014 tentang Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur yang mengatur
tentang kawasan kehutanan serta SK. 1231/MENLHKPKTL/KUH/PLA.2/3/2017 yang
mengatur tentang perubahan kawasan Taman Hutan Rakyat (TAHURA) di Bukit Suharto.
Kebijakan-kebijakan diatas belum diakomodir dalam RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara
tahun 2014.

GAMBAR 1.1: ALUR LATAR BELAKANG REVIEW MENUJU PENINJAUAN KEMBALI RTRW KAB. PPU
DITINJAU DARI KEBIJAKAN YANG BERLAKU

Pendahuluan | 1-2
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

Ditinjau dari kondisi intenal Kabupaten Penajam Paser Utara, kabupaten ini membutuhkan
pemekaran dari masing-masing kecamatannya. Hal ini disebabkan jauhnya rentang kendali
dari pusat-pusat pelayanan yang disebabkan luasnya kawasan pada masing-masing
kecamatan. Pada studi pemekaran kecamatan pada tahun 2015 di rekomendasikan ada 7
kecamatan dari semula 4 kecamatan.

GAMBAR 1.2 : LATAR BELAKANG REVIEW RTRW KAB.PPU DITINJAU DARI KEBUTUHAN PEMEKARAN
KECAMATAN

Kabupaten Penajam Paser Utara pada saat ini melakukan updating tapal batas
desa/kelurahan. Hal ini dilakukan dikarenakan terdapat penambahan desa yang semula 23
desa menjadi 30 desa serta perubahan tapal batas antar Kabupaten Penajam Paser Utara
dengan Kabupaten Paser dan Kota Balikpapan. Progres updating tapal batas dilakukan tim
tapal batas akan selesai diperkirakan pada tahun 2018 mendatang.

Pendahuluan | 1-3
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

GAMBAR 1.3 : PROGRES PELAKSANAAN PERUBAHAN TAPAL BATAS ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN


KABUPATEN PPU

Dari sudut pandang eksternal yang melatar belakangi pekerjaan ini adalah Kawasan Industri
Kariangau (KIK) dan Kawasan Industri Buluminung (KIB). Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur mengintegrasikan Kawasan Industri Kariangau dengan kawasan peruntukan industri
Buluminung guna memperkuat pengembangan industri hilir.
Pengembangan kawasan industri merupakan strategi Pemprov Kaltim untuk melakukan
diversifikasi ekonomi dan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap sektor
pertambangan batu bara.
Kawasan Industri Kariangau (KIK) berada di Kota Balikpapan dan Kawasan Industri
Buluminung (KIB) berada Kabupaten Penajam Paser Utara akan dihubungkan melalui
Jembatan Pulau Balang yang sedang proses pembangunan.
Jembatan Pulau Balang merupakan kunci konektivitas direncanakan selesai pada tahun
2018. Pada saat ini proses pembangunan jembatan senilai Rp1,6 triliun tersebut mencapai
35,67% dengan proses konstruksi telah dimulai sejak Agustus 2015.

Pendahuluan | 1-4
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

GAMBAR 1.4 : LOKASI JEMBATAN PULAU BALANG

Rencana pembangunan National Science and Techno Park (NSTP) Maritim di Kabupaten
Penajam Paser Utara (PPU) di selenggarakan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo
dan pada tanggal 17 April 2015 diresmikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman pada
tanggal 17 April 2015.
Kabupaten Penajam Paser Utara ditunjuk sebagai NSTP karena memiliki letak geografis yang
strategis yaitu berada di tengah wilayah Indonesia yang bebas gempa dan tsunami karena
berada di Teluk Balikpapan.
Potensi maritim Teluk Balikpapan sangat besar diantaranya meliputi potensi bidang
perdagangan antar wilayah, minyak dan gas bumi, potensi perikanan dan kelautan
menyumbang 5,02% hasil produksi perikanan tangkap laut nasional. Potensi yang lain yaitu
adanya pelabuhan Benuo Taka, serta pengintegrasian Kawasan Industri Kariangau (KIK) dan
Kawasan Industri Buluminung (KIB).

Pendahuluan | 1-5
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

GAMBAR 1.5 : NASIONAL SCIENCE TEKNO PARK (NSTP)

Dapat disimpulkan dasar kebutuhan akan review RTRW pada Kabupaten Penajam Paser
Utara, adalah antara lain :
a. Kedalam pengaturan materi perlu dilengkapi sesuai dengan kaidah penyusunan
RTRW Kabupaten dan materi yang terbaru;
b. Terdapat karakteristik khas daerah Kabupaten Penajam Paser Utara yang perlu
dijadikan pertimbangan dalam merumuskan materi RTRW Kabupaten Penajam Paser
Utara;
c. Perkembangan dinamika pembangunan yang terjadi saat ini perlu disinkronkan
dengan materi RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara;
d. Perumusan materi rencana RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara perlu mengacu
pada peraturan perundangan-undangan serta NSPK (Norma, Standart, Prosedur, dan
Kriteria) dibidang penataan ruang dan/atau sektoral;
e. Simpangan pemanfaatan ruang RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara perlu
disesuaikan dengan kondisi up to date dan/atau untutan kebutuhan pembangunan;
Untuk mendukung kegiatan Revisi RTRW tersebut, Pemerintah Kabupaten Penajam
Paser Utara membuka seluas-luasnya masukan, usulan, saran, dan aspirasi seluruh
stakeholders berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser
Utara sampai beberapa tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan

Pendahuluan | 1-6
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

kepada seluruh stakeholders, terutama masyarakat Penajam Paser Utara untuk urun rembuk
dalam penyelesaian berbagai permasalahan tata ruang yang ada di Kabupaten Penajam
Paser Utara. Dengan demikian, warga yang selama ini mungkin memiliki pemikiran atau
gagasan, dapat menyampaikannya dan dibahas bersama tim revisi perda dan ahli/
narasumber untuk selanjutnya dirumuskan menjadi rekomendasi muatan revisi perda..

1.2. Dasar Hukum


1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3478);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3881);
6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4152); 12. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168);
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4247);

Pendahuluan | 1-7
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

9. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
11. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4444);
12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4722);
13. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4723);
14. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
15. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4849);
16. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4959);
17. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4966); 29. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015);

Pendahuluan | 1-8
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

18. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
19. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5052);
20. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
21. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5168);
22. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
23. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
24. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5490);
25. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5492);
26. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5979);
27. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5613);

Pendahuluan | 1-9
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

28. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3395), sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 Tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 56, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di
Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Wisata Alam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Republik IndonesiaTahun 1995 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3550);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor
132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3776);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4385);
35. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4452);
36. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4453);
37. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4489);

Pendahuluan | 1-10
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

38. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem


Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);
39. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
40. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4624);
41. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4655);
42. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4696);
43. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
44. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber daya Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4858);
45. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4859);
46. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 15 tahun 2005 Tentang Jalan Tol (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5019);
47. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5048);

Pendahuluan | 1-11
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

48. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070);
49. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan
dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5324);
50. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
51. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 327, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5795);
52. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di
Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya Dan Taman Wisata Alam
(Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5116);
53. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010 tentang Bendungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5117);
54. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160);
55. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5230);
56. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48);
57. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 62, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5292);

Pendahuluan | 1-12
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

58. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393);
59. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5422);
60. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan
Sumber Daya Air;
61. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Pulau
Kalimantan;
62. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
63. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
64. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah Bagi
Pembangunan Kawasan Industri;
65. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau di Kawasan Perkotaan;
66. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;
67. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi
Penataan Ruang di Daerah;
68. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Persetujuan Substansi Dalam penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota beserta
Rincinya;
69. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi;
70. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama
Pengusahaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
71. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
72. Peraturan Mengeri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten Kota;

Pendahuluan | 1-13
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

73. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang Daerah;
74. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036).
75. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata
Ruang Wilayah;
76. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005- 2025
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 39);
77. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2009 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Nomor 45);
78. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2013 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 57);
79. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 64);
80. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 66);
81. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036;
82. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2011-2031.

Pendahuluan | 1-14
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran


A. Maksud
melaksanakan proses Pekerjaan/Kegiatan Review RTRW Kabupaten Penajam Paser
Utara Tahun 2011-2031, sesuai Peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga tersusun
dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara yang berdasarkan
dinamika penataan ruang terkini.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen sebagai acuan
penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Penajam Paser Utara, serta dokumen
analisis secara komprehensif mengenai implikasi-implikasi perubahan dinamika wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara terhadap perubahan muatan substansi pengaturan ruang.
C. Sasaran
Sasaran-sasaran yang akan adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan pelaksanaan revisi RTRW sesuai peraturan perundangan yang
berlaku, kondisi RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara yang berlaku serta
perubahan-perubahan dan tuntutan dinamika masyarakat yang terjadi di
pemerintahan di masa datang;
2. Melakukan Pengkajian, Evaluasi, Penilaian RTRW Kabupaten Penajam Paser
Utara yang telah ditentukan untuk menghasilkan rekomendasi perubahan muatan
substansi RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara;
3. Mengidentifikasi rumusan perubahan kebijakan, strategi dan rencana pola dan
struktur ruang RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara

1.4. Ruang Lingkup Kegiatan

1.4.1. Lingkup Lokasi Kegiatan


lingkup wilayah Pekerjaan/Kegiatan Review RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara
2011-2031 dimana dalam RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara adalah :
1. Batas Administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Paser,
sesuai dengan diterbitkannya UU No.7 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang
“Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara”. Kabupaten Penajam Paser Utara
terletak antara 00048’29” - 01036’37” Lintang Selatan dan 116019’30” - 116056’35”
Bujur Timur. Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai batas – batas wilayah
sebagai berikut :

Pendahuluan | 1-15
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

Sebelah utara : Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai
Kertanegara.
Sebelah timur : Kecamatan Samboja Kota Balikpapan dan Selat Makasar.
Sebelah selatan : Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser.
Sebelah Barat : Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat dan Kecamatan Long
Kali Kabupaten Paser
Pada awal terbentuknya Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2002, Kabupaten
ini mempunyai 4 wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru,
Kecamatan Penajam serta Kecamatan Sepaku. Dari empat kecamatan tersebut terdapat
46 Desa/Kelurahan. Berdasarkan struktur Pemerintahan wilayah administrasi setingkat
dibawah kecamatan adalah Desa/Kelurahan. Kabupaten Penajam Paser Utara pada
tahun 2013 terdapat 54 desa dan kelurahan, dari jumlah tersebut terdiri dari 30 desa
dan 24 kelurahan.
TABEL 1.1 : NAMA IBUKOTA KECAMATAN DAN BANYAKNYA KELURAHAN DAN DESA TAHUN 2013

No Kecamatan Ibukota Kelurahan Desa Jumlah


1 Babulu Babulu Darat 0 12 12
2 Waru Waru 1 3 4
3 Penajam Penajam 19 4 23
4 Sepaku Tengin Baru 4 11 15
Jumlah 24 30 54
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Penajam Paser Utara 2013

Pendahuluan | 1-16
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

2. Luas Wilayah Kabupaten Penajam Paser utara


Berdasarkan UU No.7 Tahun 2002, luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah
3.333,06 Km2, yaitu terdiri dari 3.060,82 Km2 luas darat dan 272,24 Km2 luas lautan.
Adapun kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Penajam yaitu 36,22% , sedangkan
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Babulu dengan luas 11,99% luas Kabupaten
Penajam
Penyusunan Paser
Review RTRWUtara.
Kab. Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara jika dirinci berdasarkan kecamatannya dapat
dijabarkan untuk kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan

Pendahuluan | 1-17
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

Penajam dengan luas total sebesar 1.172,36 Km2, sedangkan kecamatan yang memiliki
uas wilayah terkecil adalah Kecamatan Babulu dengan luas total sebesar 399,45 Km 2.
TABEL 1.2 : LUAS WILAYAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2013

Luas Wilayah (Km2) Total Luas Wilayah


No Kecamatan
Darat Laut (Km2)
1 Babulu 355,71 43,74 399,45
2 Waru 496,05 170,67 553,88
3 Penajam 1.036,70 170,67 1.207,37
4 Sepaku 1.172,36 0 1.172,36
Jumlah 3.060,82 385,08 3.333,06
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Penajam Paser Utara 2013

1.4.2. Lingkup Materi Kegiatan


Pekerjaan/Kegiatan Review RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2011-2031, yang
dilaksanakan disini meliputi sebagai berikut:

1.4.2.1. Tahap Pelaksanaan Suvei


Yang dimaksud pada tahapan ini adalah tahapan yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa selama waktu 2 (dua) bulan sejak ditandatangani dan/atau berlakunya
Kontrak (SPMK). Adapun kegiatan yang harus dilakukan antara lain meliputi:
A. Tahapan Survei
B. Tahapan Publikasi/Sosialisasi
C. Tahapan Pengkajian awal
D. Tahapan Evaluasi awal
Tahapan survei yang dilakukan pada tahap kemajuan pekerjaan pertama, meliputi:
 Studi literatur mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yaitu Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No 17 Tahun 2009.
 Survei instansional mengenai produk rencana hasil kegiatan instansi lain seperti
RDTRK yang muatan materinya telah disesuaikan dengan pedoman terbaru.
Data yang dihimpun dalam pengumpulan data meliputi:
 Data dan informasi kebijakan penataan ruang terkait (RTRW Kabupaten Penajam
Paser Utara sebelumnya serta RDTRK yang muatan materinya telah disesuaikan
dengan perdoman terbaru);
 RPJP dan RPJM Kabupaten Penajam Paser Utara;
 Data tentang kependudukan;
 Data tentang prasarana, sarana, dan utilitas wilayah;
 Data perekonomian wilayah;
 Data tentang kemampuan keuangan pembangunan daerah;

Pendahuluan | 1-18
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

 Data kondisi fisik/lingkungan dan sumber daya alam termasuk penggunaan lahan
eksisting;
 Data dan informasi tentang kelembagaan pembangunan daerah;
 Data dan informasi tentang kebijakan pembangunan sektoral, terutama yang
merupakan kebijakan pemerintah pusat;
 Peraturan-perundang undangan terkait;
 Survei lapangan untuk memotret kondisi eksisting dan prediksi perkembangannya
dengan melihat potensi wilayah.
 Hasil wawancara dan kuisioner apabila diperlukan untuk mendukung data yang lain.

1.4.2.2. Penyusunan Dokumen Peninjauan Kembali RTRW


Penyusunan dokumen peninjauan kembali RTRW ini, digunakan untuk menilai dan
mengetahui tingkat deviasi antara rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara yang telah diperdakan melalui Perda Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor
3 Tahun 2014 terhadap kondisi riil di lapangan.

1.5. Pendekatan dan Metodologi

1.5.1. Pendekatan
Pendekatan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan
b. Isue-Isue Pemanfaatan Ruang Kecamatan
c. Pengertian Umum :
 Pengertian Rencana Tata Ruang
 Penataan Ruang
d. Perlunya Penijauan Kembali (Review)
e. Prinsip Dan Ketentuan Teknik Perencanaan RTRW
f. Pendekatan Kebijakan Pusat, Daerah dan Sektoral
g. Pendekatan Partisipasi Masyarakat
 Focus Group Discussion (FGD)

1.5.2. Metodologi
Metodologi pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
 Pengkajian lingkup kerja dan masukan awal pola pelaksanaan program
 Survey awal dan presentasi data
 Penyusunan laporan pendahuluan

Pendahuluan | 1-19
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

 Diskusi pelaksanaan kegiatan


b. Tahap Pelaksanaan
 Survey Lanjutan dan Re-Presentasi Data
- Langkah kegiatan
- Metode Yang Digunakan
- Output
c. Tahap Peninjauan Kembali
 Tahap Pengkajian Pelaksanaan Peninjauan Kembali RTRW
 Tahap Survey Lanjutan dan Pengumpulan Data Dan Informasi
 Tahap penyusunan matriks kesesuaian
 Tahap Evaluasi Pelaksanaan Peninjauan Kembali RTRW
- Kualitas RTRW
- Kesesuaian dengan Peraturan Perundang-Undangan
- Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
 Tahap Penilaian Pelaksanaan Peninjauan Kembali RTRW
- Penilaian dengan Menggunakan Metode Kuantitatif
 Aspek Kualitas RTRW
 Aspek Kesesuaian dengan Peraturan Perundang-undangan
 Aspek Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
 Rekapitulasi Penilaian Peninjauan Kembali RTRW dengan Metode
Kuantitatif
 Rekapitulasi Penilaian Setiap Aspek
 Rekapitulasi Penilaian Akhir
- Penilaian dengan Menggunakan Metode Kualitatif
 Kualitas RTRW
 Kesesuaian dengan Peraturan Perundang-undangan
 Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang
- Penilaian dengan Menggunakan Metode Campuran
 Tahap Perhitungan Perubahan Materi Untuk RTRW Dengan Rekomendasi
Revisi

Pendahuluan | 1-20
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

1.6. Sistematika Pembahasan


Laporan Pendahuluan ini adalah laporan tahap pertama yang substansinya adalah
rancangan proses pekerjaan. Dimana substansi dari laporan pendahuluan ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup pekerjaan, landasan hukum, metodologi pekerjaan dan sistematika
pembahasan laporan dalam Review RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun
2011-2031.

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN


Bab II memaparkan tinjauan kebijakan yaitu kebijakan Kabupaten Penajam Paser
Utara dalam RTRW Provinsi Kalimantan Timur, kebijakan kabupaten dalam
konstelasi regional

BAB III GAMBARAN UMUM


Bab III Gambaran Umum menjabarkan kondisi lokasi perencanaan serta
karakteristik wilayah perencanaan dan deskripsi wilayah regional.

BAB IV PENGKAJIAN
Bab IV akan dilakukan penyusunan matriks kesesuaian antara rencana tata ruang
dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan dinamika pembangunan serta
pelaksanaan pemanfaatan ruang.

BAB V EVALUASI
Bab V mengevaluasi pada :Kualitas RTRW, Kesesuaian RTRW dengan Peraturan
Perundang-Undangan, Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang.

BAB VI PENILAIAN
Bab VI akan mengulas penilaian terhadap RTRW yang merupakan suatu proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu/kelompok orang melalui
pemberian suatu opini nilai yang didasarkan pada data dan informasi yang
obyektif dan relevan mengenai RTRW dengan menggunakan metode/teknik
tertentu. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, Metode kualitatif dan
metode kombinasi dari metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan nilai
rujukan akhir berdasarkan penilaian pada hasil perhitungan metode kuantitatif.

Pendahuluan | 1-21
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara

Penilaian terhadap RTRW ini akan menghasilkan rekomendasi tindak lanjut


terhadap RTRW.

BAB VII PERHITUNGAN PERUBAHAN MATERI


Bab VII berisi tentang tindak lanjut perhitungan perubahan materi untuk RTRW
dengan hasil rekomendasi peninjauan kembali yang dinyatakan “direvisi”.

Pendahuluan | 1-22

Anda mungkin juga menyukai