BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan | 1-1
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
1. PENDAHULUAN
Pendahuluan | 1-1
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
1. Perubahan tapal batas Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kabupaten Paser dan
Kota Balikpapan. Hal ini tertuang pada peta yang terlampir pada Perda RTRWP
Kalimantan Timur.
2. Perubahan struktur ruang, yaitu perkotaan Sepaku menjadi Pusat Kegiatan
Lingkungan (PKL). Pada RTRW Kabupaten PPU perkotaan sepaku merupakan Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK).
3. Perbedaan struktur jaringan jalan dan energi.
4. Perbedaan pola ruang dengan pola ruang RTRW Kabupaten PPU.
5. Adanya kawasan strategis baru dari provinsi yaitu kawasan strategis Industr
Kariangau yang bersinambung dengan kawasan industri Buluminung
Selain itu juga terdapat kebijakan baru yaitu kebijakan mengacu dari SK.
718/MenhutII/2014 tentang Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur yang mengatur
tentang kawasan kehutanan serta SK. 1231/MENLHKPKTL/KUH/PLA.2/3/2017 yang
mengatur tentang perubahan kawasan Taman Hutan Rakyat (TAHURA) di Bukit Suharto.
Kebijakan-kebijakan diatas belum diakomodir dalam RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara
tahun 2014.
GAMBAR 1.1: ALUR LATAR BELAKANG REVIEW MENUJU PENINJAUAN KEMBALI RTRW KAB. PPU
DITINJAU DARI KEBIJAKAN YANG BERLAKU
Pendahuluan | 1-2
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Ditinjau dari kondisi intenal Kabupaten Penajam Paser Utara, kabupaten ini membutuhkan
pemekaran dari masing-masing kecamatannya. Hal ini disebabkan jauhnya rentang kendali
dari pusat-pusat pelayanan yang disebabkan luasnya kawasan pada masing-masing
kecamatan. Pada studi pemekaran kecamatan pada tahun 2015 di rekomendasikan ada 7
kecamatan dari semula 4 kecamatan.
GAMBAR 1.2 : LATAR BELAKANG REVIEW RTRW KAB.PPU DITINJAU DARI KEBUTUHAN PEMEKARAN
KECAMATAN
Kabupaten Penajam Paser Utara pada saat ini melakukan updating tapal batas
desa/kelurahan. Hal ini dilakukan dikarenakan terdapat penambahan desa yang semula 23
desa menjadi 30 desa serta perubahan tapal batas antar Kabupaten Penajam Paser Utara
dengan Kabupaten Paser dan Kota Balikpapan. Progres updating tapal batas dilakukan tim
tapal batas akan selesai diperkirakan pada tahun 2018 mendatang.
Pendahuluan | 1-3
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Dari sudut pandang eksternal yang melatar belakangi pekerjaan ini adalah Kawasan Industri
Kariangau (KIK) dan Kawasan Industri Buluminung (KIB). Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur mengintegrasikan Kawasan Industri Kariangau dengan kawasan peruntukan industri
Buluminung guna memperkuat pengembangan industri hilir.
Pengembangan kawasan industri merupakan strategi Pemprov Kaltim untuk melakukan
diversifikasi ekonomi dan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap sektor
pertambangan batu bara.
Kawasan Industri Kariangau (KIK) berada di Kota Balikpapan dan Kawasan Industri
Buluminung (KIB) berada Kabupaten Penajam Paser Utara akan dihubungkan melalui
Jembatan Pulau Balang yang sedang proses pembangunan.
Jembatan Pulau Balang merupakan kunci konektivitas direncanakan selesai pada tahun
2018. Pada saat ini proses pembangunan jembatan senilai Rp1,6 triliun tersebut mencapai
35,67% dengan proses konstruksi telah dimulai sejak Agustus 2015.
Pendahuluan | 1-4
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Rencana pembangunan National Science and Techno Park (NSTP) Maritim di Kabupaten
Penajam Paser Utara (PPU) di selenggarakan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo
dan pada tanggal 17 April 2015 diresmikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman pada
tanggal 17 April 2015.
Kabupaten Penajam Paser Utara ditunjuk sebagai NSTP karena memiliki letak geografis yang
strategis yaitu berada di tengah wilayah Indonesia yang bebas gempa dan tsunami karena
berada di Teluk Balikpapan.
Potensi maritim Teluk Balikpapan sangat besar diantaranya meliputi potensi bidang
perdagangan antar wilayah, minyak dan gas bumi, potensi perikanan dan kelautan
menyumbang 5,02% hasil produksi perikanan tangkap laut nasional. Potensi yang lain yaitu
adanya pelabuhan Benuo Taka, serta pengintegrasian Kawasan Industri Kariangau (KIK) dan
Kawasan Industri Buluminung (KIB).
Pendahuluan | 1-5
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Dapat disimpulkan dasar kebutuhan akan review RTRW pada Kabupaten Penajam Paser
Utara, adalah antara lain :
a. Kedalam pengaturan materi perlu dilengkapi sesuai dengan kaidah penyusunan
RTRW Kabupaten dan materi yang terbaru;
b. Terdapat karakteristik khas daerah Kabupaten Penajam Paser Utara yang perlu
dijadikan pertimbangan dalam merumuskan materi RTRW Kabupaten Penajam Paser
Utara;
c. Perkembangan dinamika pembangunan yang terjadi saat ini perlu disinkronkan
dengan materi RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara;
d. Perumusan materi rencana RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara perlu mengacu
pada peraturan perundangan-undangan serta NSPK (Norma, Standart, Prosedur, dan
Kriteria) dibidang penataan ruang dan/atau sektoral;
e. Simpangan pemanfaatan ruang RTRW Kabupaten Penajam Paser Utara perlu
disesuaikan dengan kondisi up to date dan/atau untutan kebutuhan pembangunan;
Untuk mendukung kegiatan Revisi RTRW tersebut, Pemerintah Kabupaten Penajam
Paser Utara membuka seluas-luasnya masukan, usulan, saran, dan aspirasi seluruh
stakeholders berkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser
Utara sampai beberapa tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan
Pendahuluan | 1-6
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
kepada seluruh stakeholders, terutama masyarakat Penajam Paser Utara untuk urun rembuk
dalam penyelesaian berbagai permasalahan tata ruang yang ada di Kabupaten Penajam
Paser Utara. Dengan demikian, warga yang selama ini mungkin memiliki pemikiran atau
gagasan, dapat menyampaikannya dan dibahas bersama tim revisi perda dan ahli/
narasumber untuk selanjutnya dirumuskan menjadi rekomendasi muatan revisi perda..
Pendahuluan | 1-7
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Pendahuluan | 1-8
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
18. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
19. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5052);
20. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
21. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5168);
22. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
23. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
24. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5490);
25. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5492);
26. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5979);
27. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5613);
Pendahuluan | 1-9
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
28. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3395), sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 Tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 56, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di
Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Wisata Alam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Republik IndonesiaTahun 1995 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3550);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor
132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3776);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4385);
35. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4452);
36. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4453);
37. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4489);
Pendahuluan | 1-10
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Pendahuluan | 1-11
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Pendahuluan | 1-12
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
58. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393);
59. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5422);
60. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan
Sumber Daya Air;
61. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Pulau
Kalimantan;
62. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
63. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
64. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah Bagi
Pembangunan Kawasan Industri;
65. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau di Kawasan Perkotaan;
66. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;
67. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi
Penataan Ruang di Daerah;
68. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Persetujuan Substansi Dalam penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota beserta
Rincinya;
69. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi;
70. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama
Pengusahaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
71. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
72. Peraturan Mengeri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten Kota;
Pendahuluan | 1-13
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
73. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang Daerah;
74. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036).
75. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata
Ruang Wilayah;
76. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005- 2025
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 39);
77. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2009 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Nomor 45);
78. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2013 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 57);
79. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 64);
80. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 66);
81. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036;
82. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2011-2031.
Pendahuluan | 1-14
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Pendahuluan | 1-15
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Sebelah utara : Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai
Kertanegara.
Sebelah timur : Kecamatan Samboja Kota Balikpapan dan Selat Makasar.
Sebelah selatan : Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser.
Sebelah Barat : Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat dan Kecamatan Long
Kali Kabupaten Paser
Pada awal terbentuknya Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2002, Kabupaten
ini mempunyai 4 wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru,
Kecamatan Penajam serta Kecamatan Sepaku. Dari empat kecamatan tersebut terdapat
46 Desa/Kelurahan. Berdasarkan struktur Pemerintahan wilayah administrasi setingkat
dibawah kecamatan adalah Desa/Kelurahan. Kabupaten Penajam Paser Utara pada
tahun 2013 terdapat 54 desa dan kelurahan, dari jumlah tersebut terdiri dari 30 desa
dan 24 kelurahan.
TABEL 1.1 : NAMA IBUKOTA KECAMATAN DAN BANYAKNYA KELURAHAN DAN DESA TAHUN 2013
Pendahuluan | 1-16
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Pendahuluan | 1-17
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Penajam dengan luas total sebesar 1.172,36 Km2, sedangkan kecamatan yang memiliki
uas wilayah terkecil adalah Kecamatan Babulu dengan luas total sebesar 399,45 Km 2.
TABEL 1.2 : LUAS WILAYAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2013
Pendahuluan | 1-18
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Data kondisi fisik/lingkungan dan sumber daya alam termasuk penggunaan lahan
eksisting;
Data dan informasi tentang kelembagaan pembangunan daerah;
Data dan informasi tentang kebijakan pembangunan sektoral, terutama yang
merupakan kebijakan pemerintah pusat;
Peraturan-perundang undangan terkait;
Survei lapangan untuk memotret kondisi eksisting dan prediksi perkembangannya
dengan melihat potensi wilayah.
Hasil wawancara dan kuisioner apabila diperlukan untuk mendukung data yang lain.
1.5.1. Pendekatan
Pendekatan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan
b. Isue-Isue Pemanfaatan Ruang Kecamatan
c. Pengertian Umum :
Pengertian Rencana Tata Ruang
Penataan Ruang
d. Perlunya Penijauan Kembali (Review)
e. Prinsip Dan Ketentuan Teknik Perencanaan RTRW
f. Pendekatan Kebijakan Pusat, Daerah dan Sektoral
g. Pendekatan Partisipasi Masyarakat
Focus Group Discussion (FGD)
1.5.2. Metodologi
Metodologi pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
Pengkajian lingkup kerja dan masukan awal pola pelaksanaan program
Survey awal dan presentasi data
Penyusunan laporan pendahuluan
Pendahuluan | 1-19
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Pendahuluan | 1-20
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
BAB IV PENGKAJIAN
Bab IV akan dilakukan penyusunan matriks kesesuaian antara rencana tata ruang
dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan dinamika pembangunan serta
pelaksanaan pemanfaatan ruang.
BAB V EVALUASI
Bab V mengevaluasi pada :Kualitas RTRW, Kesesuaian RTRW dengan Peraturan
Perundang-Undangan, Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang.
BAB VI PENILAIAN
Bab VI akan mengulas penilaian terhadap RTRW yang merupakan suatu proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu/kelompok orang melalui
pemberian suatu opini nilai yang didasarkan pada data dan informasi yang
obyektif dan relevan mengenai RTRW dengan menggunakan metode/teknik
tertentu. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, Metode kualitatif dan
metode kombinasi dari metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan nilai
rujukan akhir berdasarkan penilaian pada hasil perhitungan metode kuantitatif.
Pendahuluan | 1-21
Dokumen Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Penajam Utara
Pendahuluan | 1-22