Anda di halaman 1dari 13

BERITA ACARA

KONSULTASI PUBLIK RAPERDA TENTANG RENCANA TATA RUANG


WILAYAH (RTRW) PROVINSI KALIMANTAN UTARA 2015-2034

Pada hari ini Rabu tanggal delapan bulan Oktober tahun Dua Ribu Empat Belas,
telah dilaksanakan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Utara tentang Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) Provinsi
Kalimantan Utara Tahun 2015-2034 di Hotel Crown Tanjung Selor, Kabupaten
Bulungan, dengan hasil sebagai berikut:
1. Cakupan Wilayah
Catatan terkait dengan cakupan wilayah Provinsi Kalimantan Utara, sebagai
berikut:

Adanya pemekaran kecamatan di Kabupaten Tanan Tidungdari 3


kecamatan menjadi 5 kecamatan, dengan penambahan yaitu Kecamatan
Betayau dan Kecamatan Muruk Rian, mohon pemekaran ini diakomodir ke
dalam RTRW Provinsi Kalimantan Utara.

2. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang


Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang Provinsi Kalimantan Utara telah
disepakati, dengan catatan sebagai berikut:

Perlu dicermati kembali dan disesuaikan dengan visi misi Provinsi


Kalimantan Utara, khususnya penajaman tujuan terkait perbatasan.

3. Rencana Struktur Ruang


Catatan penyempurnaan rencana struktur ruang Provinsi Kalimantan Utara,
sebagai berikut:

Penulisan dan status jaringan jalan sesuaikan dengan SK Menteri


Pekerjaan Umum yang sudah ada (data ada di Bina Program Ditjen Bina
Marga Kementerian Pekerjaan Umum).

Terkait dengan sistem jaringan perkeretaapian, perlu dicermati kembali


jaringan jalur KA, antara lain:

Pasal 22 ayat (3) huruf a angka 1: jaringan jalur KA nasional dari


provinsi Kalimantan Timur perlu dirinci dari wilayah mana.

Koreksi untuk jaringan jalur KA provinsi (Pasal 22 ayat (3) huruf a


angka 1), menjadi Nunukan Mansalong Saduman Tujung Pembeliangan Sehikilan Sei Manggaris - Batas Negara.

Perlu dicermati kembali untuk jaringan jalur KA provinsi (Pasal 22 ayat


(3) huruf b).

Adanya usulan penambahan terminal (Pasal 19).

Untuk sistem jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan:


adanya koreksi pasal 20 ayat (2) huruf d adalah pelabuhan Tengkayu I.

Tatanan kebandarudaraan perlu disesuaikan dengan acuan Peraturan


Menteri Perhubungan No. 69 Tahun
Kebandarudaraan Nasional (Pasal 29).

2013

tentang

Tatanan

Untuk sistem jaringan energi, perlu ditambahkan PLTA Kayan, PLTA Peso,
PLTA pendukung di Tanjung Palas Barat, serta penyesuaian jaringan
transmisi dengan PLTA yang ada (Pasal 32).

Sistem jaringan sumber daya air: perlu ditambahkan satu buah embung di
Kabupaten Nunukan.

4. Rencana Pola Ruang


Rencana pola ruang Provinsi Kalimantan Utara telah disepakati, dengan
catatan sebagai berikut:

Pada draft Perda RTRW Provinsi Kalimantan Utara Pasal 53 ayat 4


ditambahkan kawasan pengolahan ikan di Kota Tarakan, karena di RTRW
dan RDTR Kota Tarakan ada kawasan pengolahan ikan.

Perlu koordinasi dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian


Pekerjaan Umum mengenai RTR Jantung Kalimantan (KSN).

Perlu dicermati kembali rencana pola ruang yang ada, dengan adanya
habitat Gajah Kalimantan di Kecamatan Tulin Onsai dan Sei Manggaris
Kabupaten Nunukan yang saat ini statusnya kawasan budidaya.

Terkait kawasan rawan bencana geologi: untuk kawasan rawan abrasi


supaya ditambahkan lokasinya juga di Kota Tarakan (Pantai Amal)

5. Rencana Kawasan Strategis


Kesepakatan rencana kawasan strategis Provinsi Kalimantan Utara, dengan
beberapa catatan sebagai berikut:

Sehubungan dengan rencana Tanah Kuning menjadi kawasan industri


yang dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan dan bandara maka jalan
Tanjung Selor Tanah Kuning Mangkupadi Batas Bulungan Berau
masukan dalam ruas jalan arteri primer.

6. Arahan Pemanfaatan Ruang

Catatan penyempurnaan arahan pemanfaatan ruang Provinsi Kalimantan


Utara, sebagai berikut:

Perlu ditambahkan program penanggulangan bencana untuk kawasan


rawan bencana kebakaran hutan/lahan dan kawasan rawan kebakaran
permukiman. Instansi pelaksana untuk program tersebut adalah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.

Dengan adanya perubahan jaringan jalur kereta api, mohon untuk indikasi
programnya bisa disesuaikan.

7. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang


Catatan penyempurnaan arahan pengendalian pemanfaatan ruang Provinsi
Kalimantan Utara, sebagai berikut:

Perlu ditambahkan arahan peraturan zonasi untuk kawasan rawan


bencana kebakaran
permukiman.

hutan/lahan

dan

kawasan

rawan

kebakaran

8. Lampiran Peta
Catatan penyempurnaan lampiran peta dalam RTRW Provinsi Kalimantan
Utara, sebagai berikut:

Perlu disesuaikan legenda peta pada Lampiran Peta VIII Rencana


Kawasan Strategis, yaitu untuk encana strategis Pulau Sebatik.

9. Catatan penyempurnaan lebih rinci dicantumkan dalam Lampiran Notulensi.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya

Tanjung Selor, 8 Oktober 2014


Pimpinan Rapat

Ir. Heri Rudiyono


Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Utara

NOTULENSI KONSULTASI PUBLIK


PERCEPATAN PENYUSUNAN RTRW PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Hari/Tanggal
Tempat
Agenda

: Rabu, 8 Oktober 2014


: Hotel Crown, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan
: Konsultasi Publik Ranperda tentang RTRW Provinsi
Kalimantan Utara 2015-2034

I. PEMBUKAAN
Rapat diawali oleh sambutan dari oleh Ibu Lucy Andwita sebagai perwakilan
dari oleh Sub Direktorat Bimbingan Teknis Wilayah II, Direktorat Pembinaan
Penataan Ruang Daerah Wilayah II, Ditjen Penataan Ruang Kementerian
Pekerjaan Umum.
II.

ARAHAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA


Sambutan oleh perwakilan dari Provinsi Kalimantan Utara disampaikan oleh
Bapak DR. H Suriansyah sebagai Asisten Administrasi Umum Provinsi
Kalimantan Utara yang mewakili Gubernur Kalimantan Utara.

III.

MASUKAN DAN TANGGAPAN


Masukan terhadap Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi Kalimantan
Utara, yaitu:

No
A

Instansi

Masukan

Instansi Kabupaten

1.

Bappeda Kabupaten
Tana Tidung

Terkait struktur pusat perkotaan, kami mengusulkan Tana


Tidung ditingkatkan dari PKWp menjadi PKW.
Struktur jaringan jalan, kami mengusulkan agar
jalan/rencana jalan yang menuju perbatasan Kabupaten
Tana Tidung dilanjutkan menuju
kabupaten/bersebelahan (terutama Kabupaten Malinau
dan Kabupaten Bulungan).
Mohon ditambahkan 2 kecamatan pemekaran, yaitu
kecamatan Betayau dan Muruk Rian dalam peta.
Pusat Kegiatan Lokal (Pasal 13 Raperda) di wilayah
Kabupaten Tana Tidung, yaitu Tanah Merah dan
Sesayap.
Pasal 32 ayat (3) huruf c, PLTA meliputi PLTA Peso, PLTA
Sungai Malinau, dan PLTA Sei Mentarang. Sementara di
ayat (5) huruf a angka 6 dan 7, disebutkan PLTA Kayan,
PLTA Sesayap, dan PLTA Sembakung.

2.

Bappeda Kabupaten
Nunukan

Pasal 22 ayat (3) huruf a angka 1 tentang jaringan jalur


kereta api nasional, ada tertulis provinsi Kalimantan
Timur, mungkin itu Kalimantan Utara.
Pasal 22 ayat (3) huruf a angka 2: koreksinya: dari daerah
Nunukan Mansalong Saduman Tujung -

No

Instansi

Masukan

3.

B
4.

Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata
Ruang Kota Tarakan

Pembeliangan Sehikilan Sei Manggaris - Batas


Negara.
Pasal 22 ayat (3) huruf b, yaitu jaringan jalurkereta api
provinsi yang meliputi Malinau Kota Sesayap dan
Malinau Kota Tawau, masukannya: tidak ada
Kabupaten Nunukan langsung ke Tawau padahal Tawau
dengan Malinau jauh.
Perda RTRW Kabupaten Nunukan sudah diserahkan
kepada penyelenggara RTRW Provinsi, yaitu pola ruang
dan Materi Teknis agar jangan diubah karena semuanya
sudah konsultasi publik di masing-masing kecamatan.
Tujuan penataan ruang Kalimantan Utara belum ada
disinggung masalah perbatasan padahal pada rapat
kedua sudah diusulkan untuk menyesuaikan sesuai visi
misi Provinsi Kalimantan Utara.
Peta rencana sistem jaringan sumber daya air ada satu
titik embung, kalau di eksisting ada 2 embung.

Perda RTRW Kota Tarakan sudah disesuaikan kepada


panitia penyelenggara untuk diakomodir dalam RTRW
Provinsi Kalimantan Utara.
Perda RTRW Kota Tarakan nantinya tetap pada peta
rencana pola ruang dan struktur ruang beserta materi
teknis lainnya. Harap jangan diubah pada saat
penyusunan RTRW Provinsi Kalimantan Utara.
Tarakan Tanjung Selor dijadikan koridor PKN.
Bandara Juata Tarakan, Pelabuhan Melindung, jembatan
Bulungan Tarakan.
Usul terminal Boom Panjang dimasukkan ke dalam
terminal tipe B (Pasal 19).
Koreksi pasal 20 ayat (2) huruf d adalah pelabuhan
Tengkayu I.
Pasal 29 ayat (2) huruf a, bandarapengumpul skala
sekunder berdasarkan Permenhub 69 tahun 2013.
Pasal 32 direkomendasikan penambahan pembangunan
transmisi untuk Tarakan ke PLTA Peso, dan lain-lain.

Instansi Provinsi
Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata
Ruang Provinsi
Kalimantan Utara

Status jalan yang ada di wilayah Kalimantan Utara terbagi


atas status nasional, strategis dan non status yang
dibagi menjadi:
Jalan nasional: batas Bulungan Malinau.

Jalan sejajar perbatasan: Mahak Baru Malinau


Simanggaris.
Jalan menuju perbatasan: Malinau Long Long
Nawang Long Midang dan Mensalong Tau
Lumbis.
Lain-lain: Tarakan Lingkar Sebatik.
Penulisan sesuaikan dengan SK Menteri PU yang sudah
ada (data ada di Bina Program Ditjen Bina Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum).
Arteri primer masukan: outer dan inter ring road Bulungan.

No

Instansi

Masukan
Sehubungan dengan rencana Tanah Kuning menjadi
kawasan industri yang dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan dan bandara maka jalan Tanjung Selor
Tanah Kuning Mangkupadi Batas Bulungan Berau
masukan dalam ruas jalan arteri primer.
Lebih banyak koordinasi dengan Bina Program
Kementerian Pekerjaan Umum karena baru dalam
proses penyusunan status jalan baru dan sedang
melaksanakan rencana pengembangan jaringan jalan di
Kalimantan Utara.
Jaringan jalan K-3 tambahkan Gunung Seriang Long
Beluah; Long Beluah Long Peso; Long Peso Long
Pujungan.
Pihak konsultan diharapkan melakukan komunikasi 2 arah
dengan Dinas PU dan TR Kalimantan Utara, mengingat
saat ini sedang membuat kajian-kajian yang harus
sinkron dengan RTRW yang sedang disusun seperti
kajian kelas jalan jembatan Provinsi Kalimantan Utara,
masterplan jalan dan jembatan Provinsi Kalimantan
Utara, dan master plan kebinamargaan kawasan
perbatasan.
Jika disepakati Tanjung Selor sebagai PKNp mohon
dijelaskan definisi istilah di Pasal 1, selain PKWp.
Tanah Kuning secara administrasi adalah desa, secara
kaidah tata ruang apakah dimungkinkan desa menjadi
KSP, tolong dikaji lebih lanjut KPS Tanah Kuning apa
sebaiknya KSP Tanjung Palas Timur (tahun depan kami
menyusun RTR KSP tersbeut).

5.

Dinas Kelautan dan


Perikanan Provinsi
Kalimantan Utara

Pada draft Perda RTRW Provinsi Kalimantan Utara Pasal


53 ayat 4 ditambahkan kawasan pengolahan ikan di
Kota Tarakan, karena di RTRW dan RDTR Kota Tarakan
ada kawasan pengolahan ikan.
Lampiran Peta VIII Peta rencana strategis Pulau Sebatik
diberi lingkaran elip merah, namun tidak diterangkan di
kolom keterangan.

6.

Badan Lingkungan
Hidup Provinsi
Kalimantan Utara

Jadikan Tanjung Selor Ibukota Provinsi Kaltara sebagai


PKN, bukan PKW. Tanjung Selor sebagai PKN adalah
sebagai konsekuensi lahirnya UU no. 20 tahun 2012
yang menjadikan sebagai ibukota provinsi.
Sesuaikan redaksi yang tertuang dalam pasal-pasal dan
sesuaikan juga dengan petanya.
Jalur kereta api agar diarahkan dari Tanah Kuning ke
Karang Tegau melewati Mangkupadi menyusur pantai,
hingga tembus ke Kecamatan Tanjung Batu (Kabupaten
Berau), untuk itu petanya, redaksinya, serta tabel
matriks indikasi program juga diperbaiki.
PKL bunyu Tengah diganti menjadi PKL Bunyu (Pasal 8).
Tambahkan Pasal 19 point 4 terminal Karang Tigau.
Tambahkan juga keterangan di legendanya.

7.

Dinas ESDM Provinsi Pasal 32: perlu rencana pengembangan energi baru
Kalimantan Utara
bahan bakar nabati.
Pasal 42: kawasan rawan bencanaalam gempa bumi dan

No

Instansi

Masukan
tsunami pada daerah pesisir dengan skala lebih rinci
dan dibuatkan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian.
Tidak sinkron antara Raperda dengan outline pembahasan
tentang kawasan migas.

8.

Dinas Pertanian,
Kehutanan dan
Ketahanan Pangan
Provinsi Kalimantan
Utara

Pada peta rencana sistem jaringan transportasi darat,


dimasukkan jalan jaringan pakai kawasan hutan.
IPPKH Kabupaten Tana Tidung.
Bupati Tana Tidung: SK No. 578/Menhut-II/2012 tanggal 5
oktober 2012.
Pembangunan jalan arteri sepanjang 457,33 km.
Pemerintah Daerah Malinau, yaitu pembangunan jalan
pedalaman dan perbatasan sepanjang 952,98 km.
Rekomendasi Gubernur Kalimantan Utara No. 500/70/Beko.I/IV/2014 tanggal 16 April 2014 sebagai jalan
strategis nasional pada peta rencana struktur ruang.

9.

Biro Pemerintahan
Umum, Sekretariat
Daerah Provinsi
Kalimantan Utara

Perlu dibuatkan rencana jalan yang menyambung dari


jalan yang telah dibuat Kabupaten Tana Tidung,
sebaiknya ruas jalan dari Tanjung Selor-SekatakSesayap-Malinau yang ada sekarang dipertimbangkan
untuk dipertahankan sebagai jalan kolektor primer
karena kondisi topografi jalan sekarang tidak bisa
mengakomodir kendaraan besar 10 tahun ke depan
dengan ruas yang sempit dan naik turun. Kalau dibuat
baru dengan topografi yang datar dan lebar akan
memudahkan untuk angkutan barang.
Ruas jalan Sebuku-Simanggaris juga perlu
dipertimbangkan untuk digeser.membuat baru lebih ke
arah Timur mendekati laut, mengingat topografi yang
curam, membahayakan.
Perlu dipertimbangkan adanya highway yang bagus untuk
memuat barang dari Nunukan-Malinau-sampai di KSN
Tarakan.

10.

Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Provinsi Kalimantan
Utara

Pasal 22 butir (1) koreksi redaksi tertulis ditetapkan dalam


rangka double.
Pasal 29 butir 5 huruf b, mohon ditambahkan Bandar
Tarakan dan Bandara Tanjung Harapan Kabupaten
Bulungan.
Pasal 75 butir (1) agar ditambahkan kawasan rawan
kebakaran hutan/lahan dan kawasan rawan kebakaran
permukiman.
Lampiran IV Indikasi Program:

Dalam kawasan rawan bencana alam: ditambahkan


kawasan rawan kebakaran permukiman dan untuk
kolom instansi pelaksana ditambahkan BPBD
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Terkait kawasan rawan bencana geologi: untuk
kawasan rawan abrasi supaya ditambahkan
lokasinya juga di Kota Tarakan (Pantai Amal), dan
untuk kolom instansi pelaksana ditambahkan BPBD
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Mohon untuk dibuatkan rencana detailnya.

No

Instansi

Masukan
Dalam hal mitigasi bencana: bagaimana caranya untuk
membuat bendungan, dan ini merupakan lintas negara,
bagaimana peran pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum untuk
mendiskusikan hal tersebut.

11.

Dinas Perhubungan
Komunikasi dan
Informatika Provinsi
Kalimantan Utara

Mohon diakomodir masukan-masukan terkait dengan


rencana sistem jaringan transportasi di Provinsi
Kalimantan Utara yang disampaikan pada rapat BKRPD
sebelumnya. Masukan tersebut antara lain:
Perubahan status terminal Simanggaris menjadi terminal
tipe A.
Penambahan pasal, yaitu tentang fasilitas pendukung lalu
lintas dan angkutan jalan.
Tatanan kebandarudaraan perlu disesuaikan dengan PM
No. 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandar Udaraan
Nasional.
Terkait bandara penanganan bencana, perlu ditambahkan
Bandara Tarakan, dan Bandara Malinau.

Perwakilan Masyarakat

12.

Wisanggeni

Untuk kawasan lindung mohon dicantumkan nama


tempatnya.
Untuk penetapan kawasan lindung baru di wilayah Brun,
Kecamatan Peso KIlir Desa Long Telenjan RT III Brun,
sebagai daerah khusus entah apa nama statusnya
nanti.
Unruk rencana Perda RTRW Kalimantan Utara intinya
sinkronisasi dengan kabupaten/kota.
Perlu diingat bahwa Rancangan Perda RTRW dengan
segala bahasanya nantinya akan menjadi acuan/payung
hukun sebuah kebijakan maka saya sarankan harus
dilakukan pembahasan ulang/lanjutan tentang beberapa
hal penting yang berkaitan dengan kebijakan kawasan.

13.

PT. Kayan Hydro


Energy (PLTA Peso)

Rencana pembangunan PLTA pendukung di Sungai


Keburau, Desa Bayangkara, Kecamatan Tanjung Palas
Barat, agar dimasukkan di dalam RTRW:
PLTA pendukung untuk menyuplai sinergi pada saat
proses pembangunan PLTA Peso (sebagai PLTA
utama).
PLTA pendukung darat sebagai sumber energi
tambahan disaat pembangunan disaat
pembangunan PLTA utama (Peso) telah selesai.
(detail lokasi akan disampaikan terpisah)
Ijin bahan C untuk pembangunan PLTA Peso agar dapat
diakomodir di dalam RTRW:
Bahan baku pasar disepanjang DAS dari Desa Peso
hingga desa Naha Aya.
Bahan baku tanah uruk dan Quary di Desa Long Bia
dan Desa Long Peso.
Bahan baku batu gunung/kapur di selatan Desa
Mara.

No

Instansi

Masukan
(detail lokasi akan disampaikan terpisah)
Usulan agar kawasan hutan blok PLTA Peso (diluar
kawasan bendungan dan pendukung) dimasukkan
sebagai kawasan hutan lindung, agar:
Menjaga debit air tetap tinggi, sebagai sumber
utama tenaga PLTA.
Mengurangi sedimentasi akibat dari pengolahan
lahan sepanjang Sungai Kayan sehingga dapat
mengurangi kapasitas daya dari PLTA.
(detail lokasi akan disampaikan terpisah)
Pasal 32 ayat 8 (Raperda RTRW Draft 1 Oktober 2014)
agar tetap dimasukkan dalam Raperda RTRW Provinsi.
Tentang pembahasan pembahasan pengembangan di
lokasi SUTT/SUTET.

14.

PT Tunas Borneo
Plantation

Diharapkan untuk peta tata ruang tidak bertentangan


dengan tujuan kami dalam mengembangkan usaha
perkebunan kelapa sawit, khususnya dalam hal
pengajuan kadastral dan HGU kami yang saat ini dalam
proses.

15.

PT.
PesonaKhatulistiwa
Nusantara

Bahwa sebelum penetapan Perda RTRW Provinsi


Kalimantan Utara, diharapkan juga memberi
kesempatan kepada perusahaan yang sudah
berinvestasi di Kalimantan Utara untuk memaparkan
rencana kegiatan perusahaan agar bisa sesuai dengan
RTRW yang akan ditetapkan.
Kami di perusahaan pertambangan batubara saat ini yang
mengelola batubara jenis Laurank mempunyai
rencana untuk membuat kawasan industri misalnya
PLTU, coalupgrading, dan lain-lain agar sumber daya
batubara yang ada bisa memberi nilai tambah.
Kondisi saat ini belum banyak masalah dengan
masyarakat disebabkan tata batas desa yang definitif
belum ada, sehingga banyak terjadi klaim tumpang
tindih lahan, sehingga dengan kondisi yang ada juga
sangat menghambat operasional perusahaan yang
melakukan investasi.

16.

PT. Delma Industrial


Park (PT. DIP)

Dengan akan dibuatnya RTRW Provinsi Kalimantan Utara


diharapkan bisa mengakomodir kepentingan
investor/perusahaan yang telah memiliki izin dan yang
akan mengajukan izin, maksudnya disini tidak terjadi
tumpang tindih izin lokasi perusahaan dengan kawasan
budidaya dan lainnya.
Kami ingin memberi masukan bahwa kawasan industri
yang akan kami buat/rencana dapat dimasukkan di
dalam penyusunan RTRW Provinsi Kalimantan Utara,
mengingat kawasan industri yang akan kami buat bisa
menjadikan Provinsi Kalimantan Utara. Di kawasan
industri seluas 1.200 hektar akan kami bangun antara
lain:
Fasilitas umum (rumah sakit, sekolah, fasilitas
olahraga, dan lain-lain).

No

Instansi

Masukan

Perumahan dan perkantoran.


Pabrik, methanol, power plant 50 MWx3, nikel
smuter, dan coal upgrading.
CPP (Coal Properity Plant).
Pelabuhan/terminal khusus.

17.

PT. SSU

Mohon data-data sekunder (data spasial) acuan-acuan


yang digunakan untuk penyusunan RTRWP Kaltara bisa
diberikan kepada kami, sehingga peruntukanperuntukan yang akan disusun dalam RTRWP tersebut
tidak merugikan kami sebagai investor dengan diberi
kepercayaan Pemerintah Daerah untuk turut
membangun daerah. Sehingga penyusunan RTRWP ini
berdasarkan eksiting/realisasi di lapangan sesuai
peruntukan yang diberikan awal oleh Pemerintah
Daerah sebelumnya. Kami tidak bisa memberikan
masukan lebih dan terperinci saat ini dikarenakan
paparan dan bahan yang diberikan tidak rinci dalam hal
ini dalam ijin lokasi kami.
Harapan kami dari Pemerintah Provinsi/Panitia Ranperda
RTRWP Kalimantan Utara bisa diskusi secara langsung
dengan kami (perusahaan swasta) dan kami siap
secara intensif koordinasi dalam hal penyusunan
RTRWP ini terutama dalam ijin lokasi yang diberikan
Pemda setempat.

18.

PT. Adindo Hutani


Lestari

Pembangunan jalan kereta api dan bandara pada wilayah


Kabupaten Tana Tidung akan mengganggu areal
tanaman industri PT Adindo Hutani Lestari dengan
dasar analisis panjang rel kereta api kurang lebih 17 km
masuk pada areal PT AHL dan buffer areal selebar 1 km
ketika rel tersebutyang akan timbul sebagai kota atau
permukiman akibat efek tersebut sehingga akan
mengambil/akuisisi areal PT AHL seluas kurang lebih
3.400 hektar. Untuk bandar sendiri dengan efek areal
dengan radius 5 km, maka akan memakan/akuisisi areal
PT AHL seluas kurang lebih 7.850 hektar.
Total akuisisi area:
Rel kereta = + 3.400 hektar
Bandara = +7.850 hektar
Luas total = +11.250 hektar
Perubahan RTRW dari HP menjadi kawasan permukiman
perkotaan pada Kecamatan Sebakung Atulai dan
Lumbis, ini akan mengganggu atau merusak areal
tersebut, masih sebagian besar berupa kawasan hutan
produksi yang sudah direncanakan secara matang dan
sangat berpotensi bagi PT AHL untuk diolah dan
direboisasi kembali dengan hutan tanaman industri,
disamping terdapat areal konservasi tinggi yang sudah
ditetapkan oleh WWF pada areal tersebut.

19.

PT. Sentosa Sukse


Diharap Raperda RTRWP bisa mengkoneksi Perda Tata
Utama (Wings Group)
Ruang Kabupaten yang dirasa kurang sesuai dengan
peruntukan kawasan.
Peruntukan kawasan lainnya sesuai Raperda RTRWP

No

Instansi

Masukan
yang berada di dalam ijin lokasi dan ijin usaha yang
sudah diberikan kepada perusahaan yang berada pada
areal penggunaan lain (APL)/KBNK sesuai SK Menhut
agar dapat ditinjau ulang. Hal ini berkaitan dengan
kegiatan industri.

20.

IV.

WWF Indonesia

Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang


Kementerian Pekerjaan Umum mengenai RTR Jantung
Kalimantan (KSN).
Habitat Gajah Kalimantan di Kecamatan Tulin Onsai dan
Sei Manggaris Kabupaten Nunukan saat ini statusnya
kawasan budidaya.
Untuk mendukung pembangunan beberapa PLTA,
diperlukan hutan yang terjaga di kawasan hulu, perlu
dipikirkan program-program strategisnya bagi
masyarakat hulu yang menjaga hutan agar tercipta
pemerataan.
Sistem transportasi umum dalam kota.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai