Pada hari ini Rabu tanggal delapan bulan Oktober tahun Dua Ribu Empat Belas,
telah dilaksanakan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Utara tentang Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) Provinsi
Kalimantan Utara Tahun 2015-2034 di Hotel Crown Tanjung Selor, Kabupaten
Bulungan, dengan hasil sebagai berikut:
1. Cakupan Wilayah
Catatan terkait dengan cakupan wilayah Provinsi Kalimantan Utara, sebagai
berikut:
2013
tentang
Tatanan
Untuk sistem jaringan energi, perlu ditambahkan PLTA Kayan, PLTA Peso,
PLTA pendukung di Tanjung Palas Barat, serta penyesuaian jaringan
transmisi dengan PLTA yang ada (Pasal 32).
Sistem jaringan sumber daya air: perlu ditambahkan satu buah embung di
Kabupaten Nunukan.
Perlu dicermati kembali rencana pola ruang yang ada, dengan adanya
habitat Gajah Kalimantan di Kecamatan Tulin Onsai dan Sei Manggaris
Kabupaten Nunukan yang saat ini statusnya kawasan budidaya.
Dengan adanya perubahan jaringan jalur kereta api, mohon untuk indikasi
programnya bisa disesuaikan.
hutan/lahan
dan
kawasan
rawan
kebakaran
8. Lampiran Peta
Catatan penyempurnaan lampiran peta dalam RTRW Provinsi Kalimantan
Utara, sebagai berikut:
Hari/Tanggal
Tempat
Agenda
I. PEMBUKAAN
Rapat diawali oleh sambutan dari oleh Ibu Lucy Andwita sebagai perwakilan
dari oleh Sub Direktorat Bimbingan Teknis Wilayah II, Direktorat Pembinaan
Penataan Ruang Daerah Wilayah II, Ditjen Penataan Ruang Kementerian
Pekerjaan Umum.
II.
III.
No
A
Instansi
Masukan
Instansi Kabupaten
1.
Bappeda Kabupaten
Tana Tidung
2.
Bappeda Kabupaten
Nunukan
No
Instansi
Masukan
3.
B
4.
Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata
Ruang Kota Tarakan
Instansi Provinsi
Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata
Ruang Provinsi
Kalimantan Utara
No
Instansi
Masukan
Sehubungan dengan rencana Tanah Kuning menjadi
kawasan industri yang dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan dan bandara maka jalan Tanjung Selor
Tanah Kuning Mangkupadi Batas Bulungan Berau
masukan dalam ruas jalan arteri primer.
Lebih banyak koordinasi dengan Bina Program
Kementerian Pekerjaan Umum karena baru dalam
proses penyusunan status jalan baru dan sedang
melaksanakan rencana pengembangan jaringan jalan di
Kalimantan Utara.
Jaringan jalan K-3 tambahkan Gunung Seriang Long
Beluah; Long Beluah Long Peso; Long Peso Long
Pujungan.
Pihak konsultan diharapkan melakukan komunikasi 2 arah
dengan Dinas PU dan TR Kalimantan Utara, mengingat
saat ini sedang membuat kajian-kajian yang harus
sinkron dengan RTRW yang sedang disusun seperti
kajian kelas jalan jembatan Provinsi Kalimantan Utara,
masterplan jalan dan jembatan Provinsi Kalimantan
Utara, dan master plan kebinamargaan kawasan
perbatasan.
Jika disepakati Tanjung Selor sebagai PKNp mohon
dijelaskan definisi istilah di Pasal 1, selain PKWp.
Tanah Kuning secara administrasi adalah desa, secara
kaidah tata ruang apakah dimungkinkan desa menjadi
KSP, tolong dikaji lebih lanjut KPS Tanah Kuning apa
sebaiknya KSP Tanjung Palas Timur (tahun depan kami
menyusun RTR KSP tersbeut).
5.
6.
Badan Lingkungan
Hidup Provinsi
Kalimantan Utara
7.
Dinas ESDM Provinsi Pasal 32: perlu rencana pengembangan energi baru
Kalimantan Utara
bahan bakar nabati.
Pasal 42: kawasan rawan bencanaalam gempa bumi dan
No
Instansi
Masukan
tsunami pada daerah pesisir dengan skala lebih rinci
dan dibuatkan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian.
Tidak sinkron antara Raperda dengan outline pembahasan
tentang kawasan migas.
8.
Dinas Pertanian,
Kehutanan dan
Ketahanan Pangan
Provinsi Kalimantan
Utara
9.
Biro Pemerintahan
Umum, Sekretariat
Daerah Provinsi
Kalimantan Utara
10.
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Provinsi Kalimantan
Utara
No
Instansi
Masukan
Dalam hal mitigasi bencana: bagaimana caranya untuk
membuat bendungan, dan ini merupakan lintas negara,
bagaimana peran pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum untuk
mendiskusikan hal tersebut.
11.
Dinas Perhubungan
Komunikasi dan
Informatika Provinsi
Kalimantan Utara
Perwakilan Masyarakat
12.
Wisanggeni
13.
No
Instansi
Masukan
(detail lokasi akan disampaikan terpisah)
Usulan agar kawasan hutan blok PLTA Peso (diluar
kawasan bendungan dan pendukung) dimasukkan
sebagai kawasan hutan lindung, agar:
Menjaga debit air tetap tinggi, sebagai sumber
utama tenaga PLTA.
Mengurangi sedimentasi akibat dari pengolahan
lahan sepanjang Sungai Kayan sehingga dapat
mengurangi kapasitas daya dari PLTA.
(detail lokasi akan disampaikan terpisah)
Pasal 32 ayat 8 (Raperda RTRW Draft 1 Oktober 2014)
agar tetap dimasukkan dalam Raperda RTRW Provinsi.
Tentang pembahasan pembahasan pengembangan di
lokasi SUTT/SUTET.
14.
PT Tunas Borneo
Plantation
15.
PT.
PesonaKhatulistiwa
Nusantara
16.
No
Instansi
Masukan
17.
PT. SSU
18.
19.
No
Instansi
Masukan
yang berada di dalam ijin lokasi dan ijin usaha yang
sudah diberikan kepada perusahaan yang berada pada
areal penggunaan lain (APL)/KBNK sesuai SK Menhut
agar dapat ditinjau ulang. Hal ini berkaitan dengan
kegiatan industri.
20.
IV.
WWF Indonesia
DOKUMENTASI