Anda di halaman 1dari 4

BERITA ACARA

RAPAT PEMBAHASAN RTRW KOTA BINJAI 2010 2030

Berdasarkan surat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 005/10737 perihal
Undangan tanggal 2 November 2010, maka pada hari ini, Jumat tanggal Duabelas bulan
November tahun Dua Ribu Sepuluh, bertempat di Ruang Rapat Balai Data Mini, Kantor
Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Jl. P. Diponegoro No. 21-A, Medan, dimulai pada pukul
09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB telah dilaksanakan Rapat Pembahasan RTRW Kota Binjai
2010 2030 yang merupakan koordinasi dalam rangka penyelarasan dan menterpadukan
berbagai aspek perencanaan penataan ruang daerah dan masukan bagi RTRW Kota Binjai
2010 2030.
Rapat pembahasan ini dihadiri oleh para peserta dari unsur SKPD di Provinsi Sumatera Utara, Tim
Konsultasi dan Evaluasi Ranperda tentang RTR Daerah, Kabupaten Langkat, dan BKPRD Kota
Binjai. Absensi terlampir.
Adapun tujuan dari rapat pembahasan ini adalah untuk berkonsultasi, berkoordinasi, dalam rangka
sinkronisasi berbagai aspek perencanaan penataan ruang daerah dan masukan bagi RTRW Kota
Binjai 2010 2030. Hasil pembahasan rapat terlampir.
Demikian Berita Acara Rapat Koordinasi dalam Rangka Penyelarasan dan Menterpadukan
Berbagai Aspek Perencanaan Penataan Ruang Daerah dan Masukan bagi RTRW Kota Binjai 2010
2030 dibuat dan ditandatangani oleh para peserta rapat agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Ditandatangani oleh:
Bappeda Provsu,
(Selaku Sekretaris BKPRD Provsu)

Kepala Bappeda Kota Binjai,


(Selaku Sekretaris BKPRD Kota Binjai)

MULYADI SIMATUPANG, S.Pi., M.Si.


NIP. 19701025 199703 1 003

H. ELYUZAR SIREGAR, SH, MHum


NIP. 19570106 198811 1 001

LAMPIRAN
RAPAT PEMBAHASAN RTRW KOTA BINJAI 2010 2030
I.

PELAKSANAAN RAPAT
Rapat diawali dengan pembukaan oleh Kepala Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda
Provsu Bapak Mulyadi Simatupang, SPi, M.Si sekaligus memimpin rapat Pembahasan RTRW Kota
Binjai 2010 2030.
PENGANTAR
a. Kabid Tata Ruang Bappeda Provsu
- Berdasarkan Permendagri 28/2008 Tentang Tata Cara Evaluasi Ranperda Tentang RTR
Daerah, sebelum ditetapkan menjadi Perda, salah satu tahap yang harus dilaksanakan adalah
Bupati/Walikota mengkonsultasikan Ranperda RTRW kepada instansi pusat yang membidangi
urusan tata ruang yang dikoordinasikan oleh BKTRN. Konsultasi dilakukan setelah Ranperda
dibahas di BKPRD Provinsi dan mendapatkan rekomendasi dari Gubernur.
- Rapat pembahasan RTRW Kota Binjai bertujuan untuk mensinkronkan/menyesuaikan
Ranperda RTRW Kota Binjai dengan RTRW Provsu dan Kebijakan Provsu lainnya. Rapat ini
merupakan media menampun masukan/saran penyempurnaan dari peserta, dan selanjutnya
nanti akan dibahas lebih detil oleh tim evaluasi.
- Tertib acara rapat ini dimulai dengan Ekspose dari Kepala Bappeda Kota Binjai, dan
selanjutnya dikritisi/diberi masukan oleh peserta rapat. Kesempatan pertama untuk memberi
masukan adalah pihak kabupaten yang berbatasan, kemudian dilanjutkan SKPD Provsu dan
tim evaluasi.
b. Pengantar Kepala Bappeda Kota Binjai
- Menjelaskan kronologi revisi RTRW Kota Binjai, berawal dari adanya Bantuan Teknis Tahun 2008
dari Pemprovsu menyusun RTRW Kota Binjai, namun tidak diperbaiki pada tahun 2009. Saat itu
PIV-nya dinas tarukim kota binjai
- Tahun 2009, ganti kepala bappeda, RTRW diambi alih oleh Bappeda
c. Ekspose Bappeda Kota Binjai
- Latar belakang rapat pembahasan RTRW
- Menjelaskan tentang Draft RTRW Kota Binjai 2010 2030
SARAN/MASUKAN/TANGGAPAN
d. Pemko Kabupaten Langkat
- Sangat mendukung RTRW ini, namun ada beberapa hal yg harus diperhatikan: 4 ruas jalan yg
menghubungkan Langkat. Pihak provinsi agar memantapkan ruas jalan tsb. Ada ruas jalan
kabupaten/kota yg kondisinya lumayan bagus di Kab. Langkat, namun kurang bagus di Binjai
- Agar kawasan industri di Binjai yang dekat kawasan pertanian di Langkat agar dikontrol, jgn
sampai kena langkat
- Berpotensi sebagai kota jasa dan permukiman
e. Dinas Tarukim Provsu
- Agar istilah disesuaikan dengan permen PU terbaru
2

f. Dinas Perhubungan Provsu


- Indikasi program, peningkatan kapasitas dan frekuensi kereta api tiba2 muncul, sementara tidak
dibahas pada bagian sebelumnya
- Kenderaan transit seperti betor agar dihapus, diganti dengan angkutan umum yang melayani
semua rute Sebab sekarang saja sudah bermasalah
- Terminal tipe A agar dikembangkan pada stasiun sekrang, jangan di dekat perbatasan
g. Badan Penanaman Modal dan Promosi
- Binjai kota kecil, hanya sekitar 3 perusahaan bermodal besar, tadi disinggung ada kawasan
industri agar dilokasikan satu tempat
- Agar jelas tujuannya mau jadi kota apa (jasa, industri, pertanian?)
- Apakah ptpn 2 tidak akan perpanjang lagi HGU/B?
h. Dinas Perikanan dan Kelautan Provsu
- Perikanan tidak ada di Binjai, namun ada potensi perairan umum: sungai mencirim dan bangkatan.
Ada KJA ikan nila, ada juga ikan lele, ada ikan hias. Agar disurvei untuk menjadi potensi
i.

Dinas Pertanian Provsu


- Secara umum RTRW sudah bagus, namun terkait lahan kering yang menurun sebesar sekitar 5%,
agar tidak ada lagi alih fungsi lahan. Potensi: tanaman palawija dan tanaman hias

j.

Dinastamben Provsu
- Dulu Di binjai selatan ada tambang galian C, namun sekarang menjadi kawasan konservasi. Agar
pertambangan ditertibkan
- Agar diakomodasi daerah relokasi di daerah yang sering banjir. Agar perumahan dijadikan vertikal,
karena lahan yang sedikti
- Untuk daerah industri agar dibuat embung2, untuk memantau kualitas air

TANGGAPAN
k. Bappeda Kota Binjai
- Masukan-masukan akan ditindaklanjuti
- Terkait lahan ptp sudah diminta untuk tidak diperpanjang
- Perikanan air tawar akan ditindaklanjuti, sebab dana perimbangan saja binjai dapat 1 Milyar
- Perda pertambangan sudah dihapus
SARAN/MASUKAN/TANGGAPAN
l. BPN Provsu
- Kawasan industri diarahkan ke perbatasan daerah langkat. Hal ini agar ditelaah lagi sebab di
langkat merupakan daerah pertanian
- Terkait Sempadan atau jalur hijau, misalnya rel, berapa ukurannya yang tegas, agar BPN tidak
memberikan hak kepemilikan di masyarakat
- Sk 44/2005, HGU sudah dikeluarkan, namun ijin pengeluaran aset sedang dalam proses.

m. Dinas Kehutanan Provsu


- Disarankan karena sering tergenang air, agar sempadan aliran sungai ditanam tanaman keras.
Untuk daerah resapan air.
n. BMKG Wilayah I Medan
- Agar dimanfaatkan data pos hujan
- Penting membuat peta percepatan tanah
o. Bappeda Provsu
- Agar dilengkapi peta dan penjelasan ranperda
- Agar ada proyeksi penduduk 20 tahun ke depan
- Data-data agar diupdate
- Agar istilah-istilah disinkronkan dengan ketentuan, kemudian konsisten antar buku dengan
ranperda
TANGGAPAN
a. Bappeda Kota Binjai
- Masukan dari BPN akan dicoba lengkapi
- Arahan dari pemprov akan ditindaklanjuti
b. Bappeda Provsu
- Menutup acara
II.

KESIMPULAN
- Masukan dan tanggapan dalam rapat ini akan dibahas dalam tim yang lebih kecil, dan akan
dilakukan koordinasi lebih lanjut oleh Pemda Kota Binjai untuk melakukan perbaikan terhadap
RTRW Kota Binjai terkait masukan/tanggapan yang dianggap dapat dilakukan perbaikan segera.
- Terkait dengan ketegasan titik koordinat dengan wilayah perbatasan (khususnya Kab. Aceh
Tenggara) akan dilakukan pembahasan dan koordinasi lebih lanjut.
- Muatan substansi dan sistematika draft RTRW Kota Binjai harus merujuk pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten
- Muatan substansi dan sistematika Ranperda tentang RTRW Kota Binjai juga agar mengacu pada
Peraturan Menteri PU No. 11 Tahun 2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi dalam
Penetapan Ranperda tentang RTRW Provinsi dan RTRW Kab./Kota, beserta Rencana Rincinya
- Semua masukan supaya dibahas dan ditindaklanjuti di tingkat BKPRD Kota Binjai
- Penting dilaksanakan konsultasi publik terkait dengan finalisasi draf RTRW Kota Binjai

Anda mungkin juga menyukai