NOTULEN RAPAT
Hari dan Tanggal : Senin, 6 Februari 2023
Waktu : Pukul 09.00 – Selesai
Materi Rapat : Rapat Kerja DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat bersama
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat membahas
evaluasi tindak lanjut perubahan RTRWK.
Pimpinan Rapat : Ketua DPRD Kab. Kotawaringin Barat
Dasar : Surat DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat nomor
170.172/005/026/2023 tanggal 3 Pebruari 2023 Perihal
Undangan Rapat Kerja
Notulis : Staf Pelaksana Bidang Penataan Ruang DPUPR
I. SAMBUTAN
Disampaikan oleh Ketua DPRD: Bpk. M. RUSDI GOZALI, S.P.,M.M
a. RTRW sangat penting karena seiring waktu muatan yang ada di dalam RTRW dapat
berubah sesuai dengan kondisi sekarang. Kami pesimis terkait Revisi RTRW ini tidak
dapat diselesaikan di tahun 2023 karena aspek-aspek persyaratannya belum bisa
dipenuhi seperti batas administrasi kabupaten, desa dan kelurahan, KP2B atau aspek
persyaratan lainnya
b. Asisten III dan Kepala Dinas PUPR agar menyampaikan paparan mengenai Muatan
Revisi Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang RTRW Kabupaten Kotawaringin barat
terutama dengan adanya permasalahan status lahan masyarakat.
II. PAPARAN
a. Disampaikan oleh Asisten III : Bapak Drs. SYAHRUDIN
1. Pembahasan mengenai Muatan Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat
sangat penting sekali karena pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Barat
bergantung pada RTRW dan RDTR. Ada beberapa rencana pembangunan Pabrik
Kelapa Sawit oleh koperasi tidak dapat terealisasi karena ijin lokasi dan keterangan
ruang nya tidak sesuai dengan peruntukannya
2. Kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kotawaringin Barat dipersilahkan untuk
menyampaikan paparannya.
b. Disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR: Bapak DR. Ir. M. HASYIM MUALLIM,
MT
1. Pengertian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah rencana tata ruang yang
bersifat umum dari wilayah kabupaten/kota, yang mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang pulau/Kepulauan, Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Nasional, RTRW Provinsi dan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Provinsi dan Rencana Detail tata Ruang (RDTR)
adalahrencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang
dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota.
2. Batas Administrasi Kabupaten Kotawaringin Barat yang berbatasan dengan
Kabupaten Sukamara dan Seruyan masih belum definitif, dengan Kabupaten
Lamandau telah terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
Dengan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah
3. Kawasan hutan dan gambut,Sinkronisasi Kawasan Hutan ditinjau dari
pemanfaatan lahan secara eksisting, citra satelit BIG Tahun 2021 dan
diintegrasikan dengan Data Gambut Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian
(BBSDLP) Tahun 2019, SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
6627 Tahun 2021 tentang Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan terkait
Hutan Lindung, Taman Nasional Tanjung Puting dan Suaka Margasatwa
Lamandau, dan integrasi SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
332 Tahun 2022 tentang Penetapan Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.
4. Kawasan perkebunan (data HGU) Sinkronisasi Kawasan Perkebunan ditinjau dari
pemanfaatan lahan secara eksisting, citra satelit BIG Tahun 2021 dan
diintegrasikan dengan Data Hak Guna Usaha Kementerian ATR/BPN.
Dibutuhkan data Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) Kebun Sawit Rakyat agar
identifikasi Perkebunan Rakyat dapat lebih detil dan akurat.
5. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B)
- Sinkronisasi Kawasan Pertanian ditinjau dari pemanfaatan lahan secara
eksisting, citra satelit BIG Tahun 2021 dan diintegrasikan dengan Usulan KP2B
dari Dinas TPHP Kab. Kotawaringin Barat.
- Mengingat belum ditetapkan LP2B, maka penamaan pada Pola Ruang dengan
Kawasan Tanaman Pangan (Kode P-1), mengacu nomenklatur Permen
ATR/BPN No. 14 Tahun 2021 tentang Basis Data.
- Luas lahan Kawasan Tanaman Pangan yang berada dalam kawasan hutan tetap
diinventarisasi dengan dilengkapi titik koordinat dengan membuat ketentuan
khusus dan peraturan zonasi pada rancangan perda RTRW, namun tidak
digambarkan dalam rencana pola ruang
6. Perubahan ruang terbuka hijau di desa pasir Panjang dan desa Pangkalan tiga
7. Perubahan kawasan pertambangan menyesuaikan IUP yang telah terbit
8. Data permohonan persyaratan perizinan merupakan data yang dimohon dari FPR
dan KKPR dari OSS
9. Draft struktur ruang dan pola ruang revisi RTRW
10. Penyelesaian isu strategis dengan aspek regulasi
11. Acuan dalam penyusunan revisi RTRW adalah Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, Dan
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Dan Penyajian Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota, Serta Peta Rencana
Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota.
6. Harapan kami dalam penyelesaian revisi RTRW ini mohon dukungan dari
semua stakeholder baik eksekutif maupun legislatif dalam upaya pemenuhan
data-data dan informasi lainnya yang perlu dilengkapi agar kiranya sesuai
dengan waktu yang telah di rencanakan untuk penyelesaiannya.
7. Dalam hal kewenangan pemanfaatan hutan, merupakan kewenangan
Kementerian LHK namun dalam upaya adanya rencana usaha membuka
keterisoliran desa Sekonyer dan sekitarnya, dalam kegiatan revisi RTRW ini,
untuk peta struktur ruang tidak bisa digambarkan apabila trase jalan tersebut
berada pada kawasan hutan/taman nasional, namun bilamana trase jalan berada
dalam kawasan APL hal tersebut sudah kami gambarkan, dan Pemerintah
Daerah juga sudah bersurat kepada Menteri LHK dengan nomor surat
600/1605/PUPR tanggal 22 oktober 2022 perihal usulan perubahan peruntukan
dan fungsi kawasan hutan, dalam upaya membangun infrastruktur.
8. Untuk pertanyaan yang terhormat Pak Elkendri dan Pak Kosim Hidayat untuk
perkebunan, pertambangan dan listrik dalam kawasan hutan sebagaimana
tanggapan angka 4 diatas.
9. Kebun yang telah digarap berpuluh-puluh tahun yang berada dalam kawasan
hutan dalam ijin pemanfaatan kawasan hutan mengacu pada peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku ( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan atau dengan program TORA)
10. Untuk kawasan hutan di Jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama dalam
peta indikatif TORA terakomodir 200 meter kanan kiri jalan
l. Kepala Bagian Perekonomian & SDA (M. HASAN BASRIE, S.T., M.T)
1. Berdasarkan Kepmen ESDM RI nomor 109.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang
Wilayah Pertambangan Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa wilayah darat dan
laut Kalimantan Tengah sebagai wilayah pertambangan dan pencadangan
negara, dalam hal izin pemanfaatannya mengacu pada ketentuan perundang-
undangan
2. Terkait agenda Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Kotawaringin Barat
pada tanggal 30 Januari s.d 4 Februari 2023, kami terlambat mengetahuinya.
Namun terkait giat tersebut yang juga berupa sosialisasi percepatan perizinan
kami sampaikan informasi kepada warga yang kami ketahui memiliki usaha di
sektor pertambangan, juga ke pemohon perizinan yg pernah berkonsultasi
dengan kami
3. Terkait saran Bapak Ketua DPRD untuk bersurat ke pihak kecamatan sebagai
informasi perizinan akan kami tindaknlanjuti
IV. KESIMPULAN
1. Meminta kepada Pemerintah Daerah melalui SOPD terkait untuk memenuhi dan
melengkapi persyaratan administrasi yang menjadi kekurangan pada data dan
informasi yang dibutuhkan pada revisi RTRW
2. Tim Teknis agar menyelesaikan time schedule pembahasan Revisi Perda RTRW
dengan Komisi DPRD
3. Untuk efektifitas dan efesiensi diminta untuk melaksanakan pra pembahasan RTRW
dengan bentuk desk dengan Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat.
4. Dalam upaya memperkokoh persyaratan agar pemerintah daerah melalui Dinas
TPHP untuk mengajukan anggaran SID dan KP2B dalam tahun ini.
V. PENUTUP
Demikian notulen rapat ini dibuat dengan terlampir dokumen pendukung nya yg tdk
terpisah kn untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya
Notulis,
Staf Pelaksana Bidang Penataan Ruang
DPUPR