Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan Sutan Syahrir No. 05 Telp. (0532) 21034, Fax. 22011
Pangkalan Bun 74112

NOTULEN RAPAT
Hari dan Tanggal : Senin, 6 Februari 2023
Waktu : Pukul 09.00 – Selesai
Materi Rapat : Rapat Kerja DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat bersama
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat membahas
evaluasi tindak lanjut perubahan RTRWK.
Pimpinan Rapat : Ketua DPRD Kab. Kotawaringin Barat
Dasar : Surat DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat nomor
170.172/005/026/2023 tanggal 3 Pebruari 2023 Perihal
Undangan Rapat Kerja
Notulis : Staf Pelaksana Bidang Penataan Ruang DPUPR

I. SAMBUTAN
Disampaikan oleh Ketua DPRD: Bpk. M. RUSDI GOZALI, S.P.,M.M
a. RTRW sangat penting karena seiring waktu muatan yang ada di dalam RTRW dapat
berubah sesuai dengan kondisi sekarang. Kami pesimis terkait Revisi RTRW ini tidak
dapat diselesaikan di tahun 2023 karena aspek-aspek persyaratannya belum bisa
dipenuhi seperti batas administrasi kabupaten, desa dan kelurahan, KP2B atau aspek
persyaratan lainnya
b. Asisten III dan Kepala Dinas PUPR agar menyampaikan paparan mengenai Muatan
Revisi Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang RTRW Kabupaten Kotawaringin barat
terutama dengan adanya permasalahan status lahan masyarakat.

II. PAPARAN
a. Disampaikan oleh Asisten III : Bapak Drs. SYAHRUDIN
1. Pembahasan mengenai Muatan Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat
sangat penting sekali karena pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Barat
bergantung pada RTRW dan RDTR. Ada beberapa rencana pembangunan Pabrik
Kelapa Sawit oleh koperasi tidak dapat terealisasi karena ijin lokasi dan keterangan
ruang nya tidak sesuai dengan peruntukannya
2. Kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kotawaringin Barat dipersilahkan untuk
menyampaikan paparannya.
b. Disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR: Bapak DR. Ir. M. HASYIM MUALLIM,
MT
1. Pengertian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah rencana tata ruang yang
bersifat umum dari wilayah kabupaten/kota, yang mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang pulau/Kepulauan, Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Nasional, RTRW Provinsi dan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Provinsi dan Rencana Detail tata Ruang (RDTR)
adalahrencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang
dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota.
2. Batas Administrasi Kabupaten Kotawaringin Barat yang berbatasan dengan
Kabupaten Sukamara dan Seruyan masih belum definitif, dengan Kabupaten
Lamandau telah terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
Dengan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah
3. Kawasan hutan dan gambut,Sinkronisasi Kawasan Hutan ditinjau dari
pemanfaatan lahan secara eksisting, citra satelit BIG Tahun 2021 dan
diintegrasikan dengan Data Gambut Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian
(BBSDLP) Tahun 2019, SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
6627 Tahun 2021 tentang Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan terkait
Hutan Lindung, Taman Nasional Tanjung Puting dan Suaka Margasatwa
Lamandau, dan integrasi SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
332 Tahun 2022 tentang Penetapan Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.
4. Kawasan perkebunan (data HGU) Sinkronisasi Kawasan Perkebunan ditinjau dari
pemanfaatan lahan secara eksisting, citra satelit BIG Tahun 2021 dan
diintegrasikan dengan Data Hak Guna Usaha Kementerian ATR/BPN.
Dibutuhkan data Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) Kebun Sawit Rakyat agar
identifikasi Perkebunan Rakyat dapat lebih detil dan akurat.
5. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B)
- Sinkronisasi Kawasan Pertanian ditinjau dari pemanfaatan lahan secara
eksisting, citra satelit BIG Tahun 2021 dan diintegrasikan dengan Usulan KP2B
dari Dinas TPHP Kab. Kotawaringin Barat.
- Mengingat belum ditetapkan LP2B, maka penamaan pada Pola Ruang dengan
Kawasan Tanaman Pangan (Kode P-1), mengacu nomenklatur Permen
ATR/BPN No. 14 Tahun 2021 tentang Basis Data.
- Luas lahan Kawasan Tanaman Pangan yang berada dalam kawasan hutan tetap
diinventarisasi dengan dilengkapi titik koordinat dengan membuat ketentuan
khusus dan peraturan zonasi pada rancangan perda RTRW, namun tidak
digambarkan dalam rencana pola ruang
6. Perubahan ruang terbuka hijau di desa pasir Panjang dan desa Pangkalan tiga
7. Perubahan kawasan pertambangan menyesuaikan IUP yang telah terbit
8. Data permohonan persyaratan perizinan merupakan data yang dimohon dari FPR
dan KKPR dari OSS
9. Draft struktur ruang dan pola ruang revisi RTRW
10. Penyelesaian isu strategis dengan aspek regulasi
11. Acuan dalam penyusunan revisi RTRW adalah Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, Dan
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Dan Penyajian Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota, Serta Peta Rencana
Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota.

III. TANGGAPAN DAN SARAN


a. Ketua DPRD, ( Bpk. M. RUSDI GOZALI, S.P.,M.M )
1. Kita berharap di tahun 2023 terkait revisi RTRW dapat disyahkan menjadi
peraturan daerah
2. Aspek-aspek apa saja yang wajib dipenuhi dalam kelengkapan administrasi
revisi RTRW ini sebagaimana kita ketahui batas administrasi wilayah baik antar
kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan belum definitif semua, terkait juga
dengan ijin dan aspek apa saja yang dapat mempengaruhi dan menghambat
proses revisi RTRW ini. Dan kami minta agar proses penyelesaian revisi RTRW
ini agar terus dikawal dan di dorong agar segera di selesaikan. Untuk ini kami
perlu penjelasan bagaimana prosesnya?.
3. Dijelaskan oleh Kepala Dinas PUPR bahwa tahun ini masih menyelasaikan
KLHS yang mana menjadi salah satu syarat penyelesaian Revisi RTRW dan ini
juga salah satu faktor yang menghambat penyelesaian Revisi RTRW dan kami
minta penjelasannya terkait ini berkenaan dengan waktu penyelesaian.
4. Terkait dengan wilayah pertambangan seperti di kecamatan Arut Utara dan
lokasi lainnya, perlu adanya wilayah cadangan dimana kawasan pertambangan
yang ada masuk kedalam kawasan HP atau HPK, sehingga tidak dapat di
eksplorasi. Berdasarkan konsultasi kami ke BPN dimana dikatakan kawasan
pertambangan diatas segala-galanya. Apakah bisa diakomodir dalam revisi
RTRW ini.
5. Kawasan RTH di kawasan Desa Pasir Panjang menjadi salah satu permasalahan
karena di dalam RTRW banyak lahan masyarakat yang di jadikan RTH. Agar
permasalahan ini dapat di akomodir di dalam revisi RTRW.
6. Terkait dengan lembaga DPRD sebagai tempat pengaduan masyarakat terkait
RTRW maka revisi RTRW ini menjadi salah satu Prioritas kami. Mohon kiranya
agar segera di selesaikan.
b. Anggota Komisi C, ( Bpk. AKHMAD ELKENDRI )
1. Kami telah mengadakan rapat rencana kerja dengan PT. PLN mengenai
pemasangan jaringan listrik di kawasan TNTP menuju Desa Sekonyer dan
sekitarnya, tapi terkendala karena masuk kedalam kawasan Taman Nasional.
Apakah ini sudah di akomodir kedalam RTRW?
2. Sinkronisasi perkebunan yang ada saat ini hanya menguntungkan eks
Transmigrasi sehingga masyarakat pribumi tersingkirkan. Untuk ini apakah telah
di masukkan cadangan lahan untuk perkebunan rakyat?
3. Untuk di daerah Desa Runtu terdapat pertambangan batu apakah sudah
terakomodir melalui peraturan Perda RTRW ini?

c. Anggota Komisi A, ( Bpk. KOSIM HIDAYAT )


1. Saya ingin tahu regulasi yang seperti apa dan yang mana yang mengatakan tidak
dapat mencadangkan kawasan pertambangan dalam kawasan hutan?.
2. Terkait pemasangan listrik yang melintasi Taman Nasional Tanjung Puting
kenapa tidak dapat dilaksanakan sedangkan ada daerah lain yang bisa
melaksanakan.
3. Apakah kebun yang sudah di garap berpuluh-puluh tahun dapat berubah dari HP
ke perkebunan?.
4. Usul untuk jalan sepanjang arah dari Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama agar
di bebaskan kiri kanan 400 m

d. Wakil Ketua I DPRD, ( Bpk. MULYADIN, S.H )


1. Untuk RTH sudah terkakomodir dan sekarang sudah tidak ada masalah lagi. Dan
yang menjadi masalah sekarang adalah data LP2B yang mana merupakan syarat
untuk revisi RTRW agar nanti di jelaskan oleh instansi terkait yang menangani
ini.
2. Dan untuk kawasan pertambangan yang tidak kalah pentingnnya agar dapat
menjadi perhatian kedepannya karena ini terkait dengan kepentingan
masyarakat.
3. Kawasan pertambangan ini untuk kabupaten Kotawaringin Barat sendiri luas nya
berapa dan dari Pemerintah Provinsi berapa?
4. Untuk SID (suvey, Investigasi dan Desain) KP2B di seluruh kecamatan agar
segera di selesaikan di tahun 2023 ini sebagai syarat pengesahan revisi RTRW.
e. Kepala Dinas PUPR (Dr. Ir. M. HASYIM MUALLIM, MT)
1. Dalam hal pemanfaatan kawasan hutan untuk infrastruktur Pemerintah daerah
telah bersurat ke Kementrian LHK guna mendapatkan persetujuan
pemanfaatannya.
2. Kami juga membuat proposal terkait jalan dan jaringan listrik dalam kawasan
hutan yaitu rencana ruas jalan dari jalan Desa Sekonyer menuju Desa Teluk
Pulai dan dari desa Rangda menuju ke jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama
KM 24 untuk di usulkan ke Kementrian LHK dalam usaha membangun
infrastruktur dalam kawasan hutan.
3. Regulasi yang mengatur ruang yaitu Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang yang merupakan undang-undang terakhir yang
mengatur ruang dan mengamanatkan agar seluruh daerah untuk melakukan
penyusunan rencana penataan ruang wilayah.
4. Proses pengaturan tata ruang di Kabupaten Kotawaringin barat sudah dimulai
sejak tahun 2007 yang disusun oleh Bappeda dan disahkan menjadi Perda pada
tahun 2018. Dengan adanya rentang waktu yang cukup Panjang, sekitar 11 tahun
tentu banyak dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat.
5. Instansi yang mengatur tentang kepemilikan tanah adalah Badan Pertanahan
nasional (BPN) dan dalam hal pemanfaatan ruang yang sudah diatur di RTRW
tidak serta merta menggugurkan bukti kepemilikan tanah.
6. Kabupaten Kotawaringin Barat sudah memiliki dua regulasi yang mengatur
ruang yaitu Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang RTRW Kabupaten
Kotawaringin Barat dan Perda Nomor 5 Tahun 2018 tentang Kawasan Industri.
7. Konsep besar penataan ruang sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 mengandung tiga unsur yaitu Perencanaan, Pemanfaatan dan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
8. Untuk selanjutnya bisa ditambahkan Kabid Penataan Ruang

f. Kepala Bidang Penataan Ruang (Bpk. RAWANDI, S.T. M.T)


1. Kesiapan materi teknis dalam rencana revisi RTRW telah diselesaikan pada
tahun anggaran 2022 melalui kegiatan Peninjauan kembali RTRW hanya untuk
KLHS baru dilaksanakan pada tahun anggaran 2023 ini.
2. Terkait aspek administrasi lainnya yang menjadi muatan wajib dalam
penyusunan revisi RTRW, berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Dan Penyajian Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota, Serta Peta
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota antara lain:
- Kesesuaian terhadap peraturan perundangan (contoh, Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan
Kembali, Revisi, Dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang dan
aturan lainnya)
- Integrasi proyek strategis nasional (informasi didapatkan pada saat rapat
linsek dan informasi sebelumnya saat rapat linsek di RDTR Pangkalan Bun
dan 2 buah RDTR Kumai)
- Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau Publik (menyesuaikan kondisi existing
masing-masing kecamatan)
- Kesesuaian Kawasan Hutan (saat ini mengacu pada Keputusan Menteri
KLHK RI nomor SK.6627/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/2021 Tentang Peta
Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah
Sampai Dengan Tahun 2020 dengan sambil menunggu perkembangan
pengukuhan kawasan hutan terupdate dalam hal perkembangan TORA)
- Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Kabupaten Kotawaringin Barat
belum menetapkan kawasan KP2B)
3. Untuk pelaksanaan kegiatan revisi RTRW dan KLHS masih menunggu hasil
lelang yang masih berproses, sebagaimana jadwal dari ULP terjadwal tanggal 9
maret 2023 tandatangan kontrak, semoga tidak ada kendala untuk lelangnya,
target selesai di bulan september dengan catatan ketersediaan data KP2B sudah
ada apabila hal ini menjadi muatan wajib yang diminta pihak kementeran
ATR/BPN RI.
4. Untuk pertanyaan, yang terhormat Pak Ketua, Pak Wakil Ketua 1, Pak Elkendri
dan Pak Kosim Hidayat tentang pertambangan dan perkebunan yang berada
dalam kawasan hutan, dengan berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Dan Penyajian Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota, Serta Peta
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota pada tabel IV.4 Klasifikasi dan
Kodefikasi Turunan Unsur Pada Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten bahwa
untuk kawasan hutan produksi, hutan produksi konversi dan kawasan hutan
produksi terbatas masuk dalam kawasan budidaya dan pada Buku Rencana
Revisi RTRW Bab 7 Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tabel 7.1
Ketentuan Umum Zonasi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat masuk dalam
kawasan budidaya yang mana kawasan budidaya ini dapat dimanfaatkan sesuai
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
5. Kawasan ruang terbuka hijau (RTH) di desa Pasir Panjang dan Desa Pangkalan
Tiga sebagaimana paparan yang disampaikan Kepala Dinas PUPR telah
diakomodir sesuai hasil Konsultasi Publik di Kecamatan Arsel dan Pangkalan
Lada

6. Harapan kami dalam penyelesaian revisi RTRW ini mohon dukungan dari
semua stakeholder baik eksekutif maupun legislatif dalam upaya pemenuhan
data-data dan informasi lainnya yang perlu dilengkapi agar kiranya sesuai
dengan waktu yang telah di rencanakan untuk penyelesaiannya.
7. Dalam hal kewenangan pemanfaatan hutan, merupakan kewenangan
Kementerian LHK namun dalam upaya adanya rencana usaha membuka
keterisoliran desa Sekonyer dan sekitarnya, dalam kegiatan revisi RTRW ini,
untuk peta struktur ruang tidak bisa digambarkan apabila trase jalan tersebut
berada pada kawasan hutan/taman nasional, namun bilamana trase jalan berada
dalam kawasan APL hal tersebut sudah kami gambarkan, dan Pemerintah
Daerah juga sudah bersurat kepada Menteri LHK dengan nomor surat
600/1605/PUPR tanggal 22 oktober 2022 perihal usulan perubahan peruntukan
dan fungsi kawasan hutan, dalam upaya membangun infrastruktur.
8. Untuk pertanyaan yang terhormat Pak Elkendri dan Pak Kosim Hidayat untuk
perkebunan, pertambangan dan listrik dalam kawasan hutan sebagaimana
tanggapan angka 4 diatas.
9. Kebun yang telah digarap berpuluh-puluh tahun yang berada dalam kawasan
hutan dalam ijin pemanfaatan kawasan hutan mengacu pada peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku ( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan atau dengan program TORA)
10. Untuk kawasan hutan di Jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama dalam
peta indikatif TORA terakomodir 200 meter kanan kiri jalan

g. Kepala Bagian Tata Pemerintahan ( Bpk. JULANDA RIFAN, S.STP., M.M.)


1. Untuk batas dengan Kabupaten Lamandau ada sedikit perbaikan dengan Desa
Kondang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Batas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
Dengan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Untuk batas dengan Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Seruyan karena
sampai saat ini Berita acara belum keluar dan informasi dari Pemerintah
Provinsi akan di koordinasikan dengan Kementerian Dalam Negeri .

h. Ketua DPRD, ( Bpk. M. RUSDI GOZALI, S.P.,M.M )


1. Untuk bagian Hukum agar terus mengawal proses ini karena ini untuk
kepentingan rakyat dan agar proses investasi dapat terealisasikan dan tidak
terhambat lagi akibat salah ploting, perda RTH untuk bisa ditindaklanjuti. Jadi
ini menjadi masalah utama kita dan perlu penjelasan.
2. Untuk para anggota DPRD agar dapat menghadiri rapat atau undangan terkait
Konsultasi Publik Revisi RTRW dimanapun berada agar kita dapat
menyampaikan aspirasi masyarakat.
3. Untuk Asisten III agar dikoordinasikan kembali kepada Instansi terkait yang
menjadi aspek penting pada muatan Revisi RTRW ini agar tidak ada kendala
data dan informasi lagi yang menjadi bagian dalam revisi RTRW ini dan segera
terselesaikan.
4. Untuk tim teknis agar di buatkan time schedule mengenai rapat bersama
anggota komisi DPRD dan membuat list apa saja yang di butuhkan oleh tim
teknis dalam mempercepat proses revisi RTRW ini.
5. Apakah ada data terkait perkebunan rakyat?
6. Untuk kawasan sepanjang daerah Desa Kubu sampai Desa Sebuai adalah HP
tetapi eksistingnya telah berubah menjadi perkebunan, mohon infomasi
terhadap TORA.
7. Dari paparan yang disampaikan Kadis PUPR di pola ruang dilokasi ujung
TNTP belum ada informasi kawasan perkebunan padahal existingnya sudah
menjadi kebun, mohon penjelasan?

i. Kepala Bagian Hukum (Bpk. BAMBANG WAHYUSUF, S.H)


1. Mengenai Revisi RTRW Kabupaten belum dapat di selesaikan terkait
persyaratan yang belum lengkap
2. Mengenai LP2B belum dapat terselesaikan dan yang hanya terselesaikan untuk
saat ini Kecamatan Pangkalan Banteng.
3. Terkait RTH kami akan ajukan kembali terkait Perda RTH

j. Asisten III, (Bpk. Drs. SYAHRUDIN)


Pemerintah daerah akan mengawal dalam hal penyelesaian revisi RTRW ini dan
kepada instansi terkait yang mempunyai peranan dalam kesiapan data dan informasi
akan melengkapi hal dimaksud

k. Kepala Bidang Penataan Ruang (Bpk. RAWANDI, S.T. M.T)


1. Time schedule dan surat permohonan asistensi bersama anggota komisi DPRD
akan segera kami tindaklanjuti
2. Pada draft pola ruang yang telah direncanakan untuk perkebunan rakyat belum
dapat kami akomodir karena dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Dan Penyajian Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Dan Kota, Serta Peta
Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota definisi Kawasan perkebunan
rakyat adalah hutan rakyat yaitu hutan yang dimiliki oleh rakyat dengan luas
minimal 0,25 hektar, penutupan tajuk tanaman berkayu atau jenis lainnya lebih
dari 50% atau jumlah tanaman pada tahun pertama minimal 500 tanaman tiap
hektar, dari hasil konsultasi publik belum ada info kawasan perkebunan rakyat
yang sesuai dengan definisi tersebut, sehingga kawasan perkebunan rakyat
yang penampakannya lebih banyak kebun sawit yang dimiliki masyarakat di
dalam pola ruang masuk pada kawasan perkebunan
3. Untuk Desa Kubu dan Desa Sebuai sebagian terdapat program TORA
4. Sebagaimana yang disampaikan dalam paparan Kadis PUPR bahwasanya
informasi yang disampaikan adalah perkebunan sawit yang memiliki HGU,
untuk lokasi perkebunan dimaksud dalam pola ruang sudah diakomodir menjadi
kawasan perkebunan.
5. Untuk saat ini revisi RTRW masih berproses Asistensi melalui email dan ketika
nanti telah ada tenaga ahlinya dan berjalannya proses KLHS maka akan di
konsultasikan ke kementerian ATR/BPN untuk proses lebih lanjutnya.
6. Sebagai tambahan informasi, untuk kawasan permukiman yang sejak lama sudah
ada di sepanjang sempadan sungai telah diakomodir dengan jarak sempadan
sungai nol meter.

l. Kepala Bagian Perekonomian & SDA (M. HASAN BASRIE, S.T., M.T)
1. Berdasarkan Kepmen ESDM RI nomor 109.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang
Wilayah Pertambangan Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa wilayah darat dan
laut Kalimantan Tengah sebagai wilayah pertambangan dan pencadangan
negara, dalam hal izin pemanfaatannya mengacu pada ketentuan perundang-
undangan
2. Terkait agenda Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di Kotawaringin Barat
pada tanggal 30 Januari s.d 4 Februari 2023, kami terlambat mengetahuinya.
Namun terkait giat tersebut yang juga berupa sosialisasi percepatan perizinan
kami sampaikan informasi kepada warga yang kami ketahui memiliki usaha di
sektor pertambangan, juga ke pemohon perizinan yg pernah berkonsultasi
dengan kami
3. Terkait saran Bapak Ketua DPRD untuk bersurat ke pihak kecamatan sebagai
informasi perizinan akan kami tindaknlanjuti

m. Dinas TPHP (Suwardiyono)


Untuk Kecamatan Pangkalan Banteng luas LP2B kurang lebih 38,2 ha dan sekarang
kami sedang menyusun draft penyelesaiannya. Tahun Anggaran 2023 dialokasikan
untuk kegiatan KP2B di Kecamatan Kotawaringin Lama dan Kecamatan Pangkalan
Lada.

IV. KESIMPULAN
1. Meminta kepada Pemerintah Daerah melalui SOPD terkait untuk memenuhi dan
melengkapi persyaratan administrasi yang menjadi kekurangan pada data dan
informasi yang dibutuhkan pada revisi RTRW
2. Tim Teknis agar menyelesaikan time schedule pembahasan Revisi Perda RTRW
dengan Komisi DPRD
3. Untuk efektifitas dan efesiensi diminta untuk melaksanakan pra pembahasan RTRW
dengan bentuk desk dengan Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat.
4. Dalam upaya memperkokoh persyaratan agar pemerintah daerah melalui Dinas
TPHP untuk mengajukan anggaran SID dan KP2B dalam tahun ini.
V. PENUTUP
Demikian notulen rapat ini dibuat dengan terlampir dokumen pendukung nya yg tdk
terpisah kn untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya

Notulis,
Staf Pelaksana Bidang Penataan Ruang
DPUPR

EKA KASMIGUNARTI, ST.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sekretariat Daerah


Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Kotawaringin Barat
Ketua, Asisten Administrasi Umum,

Drs. SYAHRUDDIN. M.Si.


M. RUSDI GOZALI, S.P, M.M
NIP. 19670303 199710 1 001

Kepala Dinas PUPR


Kabupaten Kotawaringin Barat

Dr. Ir. M. HASYIM MUALLIM, MT


NIP.19670817 199503 1 007

Anda mungkin juga menyukai