Anda di halaman 1dari 234

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Jalan Sultan Syahrir No. 12 Pontianak, Telp: 0561-734864 email : kalbar@atrbpn.go.id

Nomor : IP.03.02/286-61/II/2022 Pontianak, 21 Februari 2022


Lampiran : 3 (tiga) eksemplar
Hal : Pelaksanaan Pembuatan
Peta Tematik Pertanahan
dan Ruang (PTPR) Tahun
2022 di Provinsi Kalimantan
Barat
Yth. Kepala Kantor Pertanahan Lokasi PTPR Tahun 2022 (terlampir)
di-
Tempat

Menindaklanjuti Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Survei


dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Nomor 034/SE-300.ST/II/2022
tanggal 16 Februari 2022 tentang Mekanisme Integrasi Pelaksanaan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Dengan Kegiatan
Pemetaan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) (terlampir) dan
Surat Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat Nomor
IP.03.02/131-61/I/2022 tanggal 17 Januari 2022, bersama ini
disampaikan bahwa Kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR)
Tahun 2022 dapat dilaksanakan pada Satker lokasi kegiatan tersebut
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa pelaksanaan kegiatan PTPR Tahun 2022 berpedoman pada
Petunjuk Teknis Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang (Juknis
PTPR) Tahun 2020 (terlampir) dan Surat Edaran dimaksud.
2. Bahwa berdasarkan Bagian 3 (Penetapan Lokasi) pada angka 3 huruf
(a) pada Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang terdapat ketentuan sebagai berikut
“….Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR 2022
bukan merupakan Desa/Kelurahan yang ditetapkan untuk lokasi
PTSL tahun anggaran 2022 maupun Desa/Kelurahan yang sudah
memiliki Nilai Desa/Kelurahan Lengkap (NDL). Desa yang ditetapkan
sebagai lokasi PTPR sedapat mungkin di lokasi rural…”. Berdasarkan
hal tersebut, maka lokasi PTPR Tahun 2022 tidak diperkenankan
berada di Desa/Kelurahan yang telah ditetapkan sebagai lokasi PTSL
Tahun 2022 maupun Desa/Kelurahan yang telah memiliki NDL.

/3. Menindaklanjuti….

Melayani, Profesional, Terpercaya


3. Menindaklanjuti ketentuan bahwa lokasi PTPR tahun 2022 bahwa
sedapat mungkin dilaksanakan di lokasi rural (pedesaan) serta
Desa/Kelurahan yang akan menjadi calon lokasi PTSL tahun
selanjutnya, maka untuk Kantor Pertanahan Kota Pontianak dengan
target PTPR sejumlah 6.000 bidang agar dapat mempertimbangkan
untuk melakukan revisi pergeseran target bidang dan anggaran
PTPR Tahun 2022 ke Satker Kantor Pertanahan Kabupaten lainnya
dalam Provinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak telah ditunjuk
menjadi lokasi Pendaftaran Tanah Kota Lengkap pada tahun 2021
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Survei dan
Pemetaan Pertanahan dan Ruang Nomor 070/SK-
300.UK.01.01/III/2021 tanggal 19 Maret 2021. Revisi pergeseran
target bidang dan anggaran PTPR Tahun 2022 agar disampaikan
secara resmi kepada Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi
Kalimantan Barat.
4. Selanjutnya pada Bagian 6 (Pembiayaan) pada huruf (b) pada Surat
Edaran Plt. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan
Ruang terdapat ketentuan “…..Untuk biaya kegiatan PTPR pada
bidang tanah sudah terdaftar, dibayarkan 75% sesuai anggaran yang
telah ditetapkan”. Hal ini menjadi perhatian saat
pertanggungjawaban anggaran kegiatan untuk menghindari risiko
kelebihan pembayaran. Seluruh output dan evidence pelaksanaan
kegiatan agar selalu berpedoman pada Petunjuk Teknis Pemetaan
Tematik Pertanahan dan Ruang (Juknis PTPR) Tahun 2020 dan
Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya,
diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor Wilayah


Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Kalimantan Barat

Ery Suwondo, SH
NIP. 19621006 199003 1 001

Tembusan :
Direktur Survei dan Pemetaan Tematik Kementerian Agraria dan
Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta

Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
Lampiran I. Surat Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat
Nomor : IP.03.02/286-61/II/2022
Tanggal : 21 Februari 2022

6412.RBO.U03-U07
Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori I - VI
Target
No. SATUAN KERJA
Fisik Anggaran

1 KANWIL
- -
2 KOTA PONTIANAK 6.000 358.410.000
3 KAB. MEMPAWAH 10.000 597.350.000
4 KAB. SAMBAS 5.000 298.675.000
5 KAB. KETAPANG
- -
6 KAB. SANGGAU
- -
7 KAB. SINTANG
- -
8 KAB. KAPUAS HULU
- -
9 KAB. BENGKAYANG 1.000 59.735.000
10 KAB. LANDAK 3.000 179.205.000
11 KOTA SINGKAWANG 10.000 597.350.000
12 KAB. SEKADAU 2.000 119.470.000
13 KAB. MELAWI 5.000 298.675.000
14 KAB. KAYONG UTARA 8.000 477.880.000
15 KAB. KUBU RAYA
- -
TOTAL 50.000 2.986.750.000
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
Jalan Kuningan Barat I No.1 Mampang Prapatan Jakarta Selatan 12710 Telp. 021-5202328 email : ditjen.infrastruktur@atrbpn.go.id

Yth. 1. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi; dan


2. Kepala Kantor Pertanahan.
di Seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
NOMOR 034/SE-300.ST/II/2022

TENTANG
MEKANISME INTEGRASI PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
(PTSL) DENGAN KEGIATAN PEMETAAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG
(PTPR)

1. Umum
Sehubungan dengan percepatan pendaftaran bidang tanah untuk membentuk
Indonesia lengkap terdaftar 2025, diperlukan mekanisme integrasi pelaksanaan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan kegiatan Pemetaan Peta
Tematik Pertanahan dan ruang (PTPR).

2. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 985);
b. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 986);
c. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Tentang Pendaftaran Tanah;
d. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pemberian Hak Pengelolaan, Hak Atas
Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah;
e. Petunjuk Teknis Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang Tahun 2020;
f. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Tahun 2022.

3. Penetapan …
Melayani, Profesional, Terpercaya
3. Penetapan Lokasi
Dalam hal Penetapan Lokasi:
1. Kegiatan PTPR dilaksanakan pada Areal Penggunaan Lain (APL), tetapi khusus
terkait AoI (Area of Interest) dalam cakupan kawasan yang masuk dalam Program
Strategis Nasional (PSN) dapat dilaksanakan di dalam kawasan hutan sesuai
dengan AoI yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang (BAPPENAS, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dan yang lainnya);
2. Guna mendukung kepentingan eksternal Kementerian ATR/BPN terdapat
prioritas sebagai berikut:
g. Prioritas 1: Area yang merupakan area dalam cakupan Program Strategis
Nasional (PSN), seperti misalnya untuk kegiatan Pengembangan Food Estate,
atau kegiatan Calon Ibu Kota Negara, maupun kegiatan lain yang terkait
dengan PSN lain seperti misalnya pengadaan tanah untuk kawasan super
prioritas;
h. Prioritas 2: Area yang mendukung pembuatan rencana tata ruang, yang
antara lain dapat berupa penyusunan RDTR dan juga penyusunan tata ruang
kawasan;
i. Prioritas 3: Area yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah dan SKPD atau
pihak lainnya untuk kegiatan pengembangan kawasan dan pelaksanaan
kegiatan tertentu di daerahnya. Dengan demikian terdapat permintaan atau
kesepakatan dengan pemerintah daerah atau pihak lainnya dalam penentuan
lokasi kegiatan.
3. Guna kepentingan internal Kementerian ATR/BPN (Prioritas 4), maka kriteria dan
batasan Penetapan Lokasi adalah:
a. Kegiatan PTPR dilaksanakan seoptimal mungkin berbasis Desa/Kelurahan
guna menghasilkan Desa/Kelurahan yang terpetakan lengkap.
Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR 2022 bukan
merupakan Desa/Kelurahan yang ditetapkan untuk lokasi PTSL tahun
anggaran 2022 maupun Desa/Kelurahan yang sudah memiliki Nilai
Desa/Kelurahan Lengkap (NDL). Desa yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR
sedapat mungkin di lokasi rural. Hal ini dimaksudkan untuk percepatan
perolehan jumlah Desa/Kelurahan lengkap;
b. Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR 2022 adalah
Desa/Kelurahan dengan persentase % Luas Persil Valid kurang dari 30%
kecuali untuk Prioritas 1, 2 dan 3. Nilai % Luas Persil Valid dapat diakses
pada Statistik Pertanahan pada tautan:
https://statistik.atrbpn.go.id/htelektronik/DataLengkap/Kualitas;
c. Data PTPR wajib digunakan untuk mendukung kegiatan strategis pada tahun
anggaran berikutnya oleh unit kerja di lingkungan Kementerian ATR/BPN.

4. Mekanisme …
4. Mekanisme Pelaksanaan PTPR
Mekanisme Pelaksanaan PTPR tahun anggaran 2022 dapat dilaksanakan dalam dua
metode sebagai berikut:
a. Pertama adalah melalui kegiatan PTPR tahun anggaran 2021 untuk dijadikan
sebagai Peta Kerja dalam kegiatan PTSL tahun anggaran 2022. Daftar lokasi PTPR
2021 dapat dilihat pada tautan
https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/protected/dashboard/ptpr.
Mekanisme pembuatan Peta Kerja dari kegiatan PTPR mengacu kepada Petunjuk
Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tahun 2022. Kegiatan Integrasi ke
KKP bidang tanah terverifikasi hasil kegiatan PTPR tahun anggaran 2021 menjadi
bagian tugas pokok dan fungsi Seksi Survei dan Pemetaan di Kantor Pertanahan
untuk membentuk Desa/Kelurahan lengkap.
b. Kedua adalah melalui kegiatan survei dan pemetaan PTPR di lapangan untuk
memperoleh bidang tanah yang akan diberikan NIS Tahun anggaran 2022.
Mekanisme:
Inventarisasi data
Penetapan Lokasi bidang tanah terdaftar Survei Pengolahan Data
dan data lainnnya

Integrasi dalam KKP


sehingga membentuk Pemetaan (NIS) Verifikasi Kontrol Kualitas
Desa/Kelurahan lengkap

Proses dan mekanisme Survei dan Pemetaan PTPR menyesuaikan dengan Petunjuk
Teknis yang berlaku.

5. Pelaksana
Kegiatan PTPR dilaksanakan secara swakelola oleh ASN di lingkungan Seksi Survei
dan Pemetaan dan/atau dapat dilaksanakan oleh Surveyor Berlisensi.

6. Pembiayaan
Dalam hal pembiayaan kegiatan:
a. Anggaran Pelaksanaan survei dan pemetaan PTPR tahun anggaran 2022 kegiatan
Survei dan Pemetaan Tematik terdapat pada Satuan Kerja Kantor Wilayah dan
Kantor Pertanahan;
b. Sesuai Petunjuk Teknis Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang tahun 2020 Bab
II hal 7: “AoI kegiatan PTPR dilaksanakan seoptimal mungkin berbasis
Desa/Kelurahan guna menghasilkan Desa/Kelurahan yang terpetakan lengkap.”
Dengan demikian pada area penlok PTPR akan diperoleh data dan informasi bidang
tanah terdaftar dan belum terdaftar;
Data dan Informasi yang diambil dari kegiatan PTPR adalah data Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T). Output yang dihasilkan
adalah peta seluruh bidang tanah yang memenuhi unsur Desa/Kelurahan

lengkap ...
i
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KATA SAMBUTAN

Tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(ATR/BPN) sangat erat kaitannya dengan tantangan aktual yang dihadapi bangsa
Indonesia dalam berbagai bidang, seperti: pembangunan infrastruktur,
pengembangan wilayah, investasi dan pemerataan kesejahteraan, keberlanjutan,
ketahanan pangan, dan lain sebagainya. Dalam bidang pertanahan dan tata ruang,
tantangan ini ditunjukkan oleh kebutuhan pencadangan tanah untuk kepentingan
umum, penataan ruang dan peraturan zonasi skala detil, semakin pentingnya
penguatan hak-hak masyarakat, mendesaknya penanganan masalah pertanahan,
hingga perubahan paradigma pelayanan yang semakin transparan dan digital.
Dalam konteks tersebut, Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) yang menjadi
produk Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik Kementerian ATR/BPN memiliki
posisi strategis sebagai basic layer bagi perencanaan sekaligus pengembangan
kegiatan pertanahan dan ruang, serta sangat diperlukan dalam melaksanakan tugas
Kementerian ATR/BPN dalam merespon tantangan-tantangan tersebut sebagai
bahan analisis spasial untuk mengambil kebijakan dan implementasinya.
Oleh karena itu, kami menyambut baik hadirnya Petunjuk Teknis Pembuatan Peta
Tematik Pertanahan dan Ruang ini sebagai bagian dari perumusan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK) Survei dan Pemetaan Tematik yang diterbitkan oleh
Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik.
Sebagai penutup, kami mengharapkan Petunjuk Teknis ini dapat menjadi acuan
pelaksanaan survei dan pemetaan tematik bagi jajaran Kementerian ATR/BPN,
Kantor Wilayah BPN Provinsi, dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan kegiatan pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang yang
dilaksanakan guna menunjang baik kegiatan rutin pertanahan dan tata ruang
maupun kegiatan strategis nasional. Semoga dengan terbitnya Petunjuk Teknis ini,
proses pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang di seluruh Indonesia dapat
dilaksanakan secara seragam guna memudahkan integrasi data.

Jakarta, 13 Januari 2021


Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang

Ir. R. Muhammad Adi Darmawan, M.Eng.Sc.


NIP. 19611226 199203 1 001

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


i
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KATA PENGANTAR

Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik merupakan salah satu direktorat pada
Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang yang mempunyai
tugas salah satunya adalah menyusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria
(NSPK) di bidang survei dan pemetaan tematik pertanahan dan ruang berbasis
bidang, kawasan, dan pengelolaan data dan informasi geospasial tematik (Pasal 223
Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional). Dalam
melaksanakan tugas perumusan kebijakan teknis tersebut dan sehubungan dengan
adanya perkembangan kebutuhan peta tematik pertanahan ke arah multiguna,
sehingga pada tahun anggaran 2020 Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik
membuat Petunjuk Teknis acuan sebagai Petunjuk Teknis Pembuatan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR).
Petunjuk Teknis PTPR Edisi Tahun Anggaran (TA.) 2020 ini merupakan penyesuaian
dari NSPK Survei dan Pemetaan Tematik Tahun 2012. Penyesuaian tersebut
dilakukan dengan mengikuti fungsi PTPR sebagai basic layer bagi berbagai aspek
administrasi pertanahan sesuai land management paradigm yakni land tenure, land
use, land value, dan land development yang telah tertuang dalam Renstra
Kementerian ATR/BPN 2020-2024.
Dalam pengerjaannya, penyusunan Petunjuk Teknis PTPR Edisi TA. 2020 ini
dilakukan secara koordinatif antara unit-unit pembuatan dan pengguna PTPR.
Secara khusus, tema yang diulas dalam petunjuk teknis ini masih merupakan tema
utama pertanahan yakni Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah (P4T), yang mana atas dasar tugas dan fungsi selama ini telah diproduksi dan
digunakan oleh berbagai unit teknis. Oleh karena itu, pedoman dari beberapa
direktorat teknis di Kementerian ATR/BPN yang berkaitan dengan keempat tema
tersebut diadopsi dengan penyesuaian sesuai kebutuhan, seperti
penamaan/terminologi dan pengertian kelas. Selain itu, juga diadopsi klasifikasi dari
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) untuk penggunaan tanah
industri dan pertambangan. Standar ini berisi penetapan dan penyeragaman jumlah
skala (atau lebih tepat disebut level kedalaman informasi), penambahan kelas baru,
perubahan terminologi, dan atau pendefinisian lagi kelas-kelas yang kurang jelas.
Data PTPR yang diproduksi adalah berbasis bidang.
Perlu juga disampaikan bahwa ruang lingkup petunjuk teknis pada Petunjuk Teknis
PTPR Edisi TA. 2020 ini penekanannya pada prosedur pembuatan peta tematik
pertanahan dan ruang dan standar pengaturan level kedalaman informasi dan
klasifikasi, nomenklatur (definisi, terminologi) dan struktur data. Standar proses
(prosedur) disajikan karena mengikuti agenda transformasi digital yakni perubahan
prosedur survei dari yang sebelumnya manual menjadi berbasis aplikasi, dalam hal
ini menggunakan mobile application SiPetik. Kedepannya akan dikembangkan untuk
tema lain, seperti penggunaan tanah bawah permukaan dan penggunaan ruang di
atas permukaan tanah, serta pengaturan pada aspek lain, seperti misalnya pada
potrayal (simbologi).

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


ii
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Akhir kata pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pelaksana dan pihak-pihak yang terlibat di Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik atas kerjasama dalam penyusunan Petunjuk Teknis PTPR Edisi TA. 2020.
Saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan Petunjuk Teknis ini
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan perkembangan teknologi senantiasa akan
disambut baik.

Jakarta, 13 Januari 2021


Direktur Survei dan Pemetaan Tematik

Ir. Yuli Mardiyono, M.Eng.Sc.


NIP. 19640718 199203 1 010

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


iii
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 2
1.2. Maksud Dan Tujuan ..................................................................................... 3
1.3. Manfaat ........................................................................................................ 4
1.4. Ruang Lingkup ............................................................................................. 4

BAB II PROSEDUR KEGIATAN SURVEI DALAM PEMBUATAN PETA TEMATIK


PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)......................................................... 5
2.1. Koordinasi .................................................................................................. 13
2.2. Persiapan.................................................................................................... 13
2.3. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis............................................................... 15
2.3.1. Sosialisasi ............................................................................................... 15
2.3.2. Bimbingan Teknis ................................................................................... 15
2.4. Penyuluhan ................................................................................................ 15
2.5. Survei Lapangan dan Kendali Mutu ............................................................ 16
2.5.1. Survei Lapangan ..................................................................................... 16
2.5.2. Kendali Mutu Survei Lapangan ............................................................... 19
2.6. Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan ............................................... 20
2.6.1. Pengolahan Data ..................................................................................... 20
2.6.2. Kendali Mutu Pengolahan Data .............................................................. 18
2.6.3. Penyusunan Laporan .............................................................................. 21

BAB III PANDUAN PENGGUNAAN PERANGKAT APLIKASI SIPETIK DAN


GEOPORTAL TEMATIK DALAM SURVEI PTPR ......................................24
3.1. App Mobile Surveys Sipetik ......................................................................... 26
3.1.1. Pengertian Sipetik ................................................................................... 26
3.1.2. Fungsi Sipetik......................................................................................... 26
3.1.3. Kedudukan Sipetik ................................................................................. 26

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


iv
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.1.4. Fitur Sipetik ........................................................................................... 26


3.1.5. Alamat Akses .......................................................................................... 27
3.1.6. Kategori Pengguna/ Users ...................................................................... 27
3.1.7. Antar Muka App Mobile Surveys Sipetik.................................................. 28
3.2. Alur Kerja Survei Menggunakan Sipetik ..................................................... 33
3.2.1. Rancangan Survei ................................................................................... 33
3.2.2. Settings App Mobile Surveys Sipetik dan Persiapan Lapangan ................. 33
3.2.3. Collecting Data/Pengambilan Data Lapangan ......................................... 34
3.2.4. Accessing Data........................................................................................ 35
3.2.5. Editing Geographic Data/ Pengolahan Data............................................. 36
3.2.6. Creating Maps/Penyajian Peta ................................................................ 36
3.3. Geoportal Tematik ...................................................................................... 37
3.3.1. Pengertian Geoportal Tematik ................................................................. 37
3.3.2. Fungsi, Kedudukan Geoportal Tematik ................................................... 37
3.3.3. Fitur ....................................................................................................... 38
3.3.4. Alamat Akses .......................................................................................... 38
3.3.5. Kategori Pengguna/ Users ...................................................................... 39
3.4. Alur Kerja Aplikasi Geoportal Tematik ........................................................ 40
3.5. Studi Kasus Pelaksanaan Survei Mengggunakan App Mobile Surveys
Sipetik ........................................................................................................ 42

BAB IV KLASIFIKASI, DEFINISI, STRUKTUR DATA...........................................46


4.1. Klasifikasi ................................................................................................... 47
4.1.1. Klasifikasi Penguasaan Tanah ................................................................ 48
4.1.2. Klasifikasi Pemilikan Tanah .................................................................... 52
4.1.3. Klasifikasi Penggunaan Tanah ................................................................ 54
4.1.4. Klasifikasi Pemanfaatan Tanah ............................................................... 86
4.2. Definisi ....................................................................................................... 89
4.2.1. Definisi Umum........................................................................................ 89
4.2.2 Definisi Tiap Kelas .................................................................................. 91
4.3. Struktur Data ............................................................................................164
4.3.1. Kode Wilayah .........................................................................................164
4.3.2. Struktur Data Masing-Masing Tema ......................................................165

BAB V PENUTUP ...........................................................................................173


LAMPIRAN .......................................................................................................173

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


v
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Survei PTPR ................................................. 8


Tabel 2. Output Kegiatan .......................................................................................... 22
Tabel 3. Kategori Pengguna dalam Geoportal Tematik ............................................... 39
Tabel 4. Klasifikasi untuk Penguasaan Tanah dan Kode Setiap Kelas ....................... 48
Tabel 5. Standar Klasifikasi dan Kode Kelas untuk Pemilikan Tanah ........................ 52
Tabel 6. Klasifikasi dan Kode Kelas Penggunaan Tanah ............................................ 54
Tabel 7. Klasifikasi dan Kode Pemanfaatan Tanah .................................................... 86
Tabel 8. Definisi Setiap Kelas Penguasaan Tanah ..................................................... 91
Tabel 9. Definisi Setiap Kelas Pemilikan Tanah ......................................................... 94
Tabel 10. Definisi Setiap Kelas Penggunaan Tanah ................................................... 96
Tabel 11. Definisi Setiap Kelas Pemanfaatan Tanah .................................................160
Tabel 12. Tabel Geometri .........................................................................................166
Tabel 13. Kode skala ................................................................................................166
Tabel 14. Struktur Data Penguasaan Tanah ............................................................167
Tabel 15. Struktur Data Pemilikan Tanah ................................................................169
Tabel 16. Struktur Data Penggunaan Tanah ............................................................170
Tabel 17. Struktur Data Pemanfaatan Tanah ...........................................................172

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


vi
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Roadmap Kementerian ATR/BPN 2020-2024........................................ 2


Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Pembuatan PTPR ........................................ 9
Gambar 3. Contoh Tampilan Penyajian Peta di Geoportal Tematik Hasil
Survei Lapangan Food Estate di Kalimantan Tengah .......................... 36
Gambar 4. Contoh Tampilan Download Data Hasil Pengolahan Survei
Lapangan dari Geoportal Tematik ....................................................... 37
Gambar 5. Contoh kodefikasi kelas pada skala rinci ............................................ 40

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


vii
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


1
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah


nasional IV 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan
diberbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian
yang kokoh, berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.

Dalam mencapai sasaran tersebut, RPJMN IV 2020-2024 yang tertuang dalam


Perpres No. 18 Tahun 2020, memiliki tujuh agenda pembangunan yang saling
berkaitan satu sama lain. Dimana agendanya yang nomor dua yaitu
“Mengembangkan Wilayah untuk mengurangi Kesenjangan” merupakan salah
satu isu strategis tentang pertanahan seperti yang tertuang dalam narasi
RPJMN IV 2020-2024, yakni “Rendahnya kepastian hukum hak atas tanah
dan ketimpangan pemilikan, penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan
tanah”.

Oleh karena itu, berdasarkan isu strategis pertanahan di RPJMN 2020-2024


tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(Kementerian ATR/BPN) melalui Rancangan Renstra 2024-2024 telah
menetapkan tujuan kementerian yakni Menyelenggarakan Pengelolaan
Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, dengan Sasaran
Terwujudnya Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
yang Berkepastian Hukum dan Produktif. Direktorat Jenderal Survei dan
Pemetaan Pertanahan dan Ruang, guna mencapai sasaran kementerian,
dengan demikian berkontribusi lewat suatu roadmap 2020-2024 sebagaimana
gambar berikut:

Gambar 1. Roadmap Kementerian ATR/BPN 2020-2024

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


2
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Roadmap di atas seiring dengan kegiatan yang nomenklaturnya di Rancangan


Renstra 2020-2024 disebut Survei dan Pemetaan Tematik. Yang mana
kegiatan tersebut dilaksanakan guna mewujudkan “Sistem Informasi
Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang”.

Rancangan Renstra Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan


Nasional (ATR/BPN) 2020-2024 berdasarkan Land Management Paradigm
menjelaskan bahwa Kadaster dan Infrastruktur Pertanahan (KIP) dibutuhkan
sebagai pondasi untuk mencapai visi dan misi Kementerian ATR/BPN. KIP
menjadi basic layer bagi berbagai macam fungsi dan kegiatan administrasi
pertanahan, yaitu dalam aspek land tenure, land value, land use, dan land
development. KIP terwujud melalui kegiatan pemetaan tematik pertanahan
dan ruang (PTPR). Kegiatan ini merupakan kegiatan survei dan pemetaan
untuk mendapatkan data penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah yang lengkap (completeness) dan valid (reliable).

Berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional Nomor 293/KEP-4.1/VII/2018 tanggal 23 Juli 2018
tentang Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial Tematik di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Direktorat
Survei dan Pemetaan Tematik ditetapkan sebagai Unit Produksi dan Unit
Pengelola data dan informasi tematik.

Unit produksi diartikan sebagai unit yang ditugaskan dan berwenang untuk
memproduksi (mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan memutakhirkan)
dan mengatur serta berkoordinasi mengenai data, metadata, dan informasi
tematik. Terdapat 11 data dan informasi geospasial tematik yakni penguasaan
tanah, pemilikan tanah, penggunaan tanah, pemanfaatan tanah, tanah aset
pemerintah dan desa, kemampuan tanah, P4T perbatasan dan wilayah
tertentu, tanah terlantar, permasalahan pertanahan, sosial ekonomi, dan
tanah ulayat/masyarakat hukum adat.

1.2. Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan tersusunnya Petunjuk Teknis ini adalah:

a. Maksud pembuatan Petunjuk Teknis adalah untuk menyediakan


pedoman teknis bagi pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
untuk pendataan tema penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah (P4T) dan tema lainnya sesuai kebutuhan;
b. Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis adalah agar didapat keseragaman
dalam hal kedalaman informasi dan klasifikasi, keseragaman dalam
pengertian/definisi, struktur data, dan prosedur, sehingga akan
memudahkan pelaksanaan survei dan pengolahan data, serta pada
kegiatan kompilasi dan sinkronisasi data yang dihasilkan oleh pembuatan
Peta Tematik Pertanahan dan Ruang.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


3
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1.3. Manfaat

Sebagai unit produksi dan unit pengelola data dan informasi geospasial
tematik di Kementerian ATR/BPN, Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik
akan menerima manfaat dari tersusunnya Petunjuk Teknis ini diantaranya:

a. Sebagai referensi pada pengembangan aplikasi Sipetik (misalnya, dalam


hal penentuan kategori dan pengklasifikasian data pada formulir isian,
serta untuk bahan manajemen database dalam mobile aplikasi Sipetik);
b. Memberikan acuan bagi kegiatan verifikasi dan validasi di Geoportal
Tematik;
c. Memberikan referensi dalam hal pengendalian kegiatan pemetaan tematik
pertanahan dan ruang (misalnya dalam hal penyusunan formulir kendali
mutu kegiatan pemetaan tematik pertanahan dan ruang yang
dilaksanakan pihak lain di luar direktorat, seperti pihak ketiga dan
pelaksana di Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota).

Bagi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,


manfaat Petunjuk Teknis ini adalah:

a. Memudahkan penggunaan data tematik pertanahan dan ruang untuk


berbagai keperluan (multiguna). Data tematik pertanahan dan ruang pada
hakikatnya merupakan informasi tematik dasar yang menjadi basic layer
(tatakan) bagi kegiatan pertanahan dan tata ruang. Dengan tersedianya
data yang terstandarkan, akan memudahkan penggunaan data lebih
lanjut oleh berbagai unit kerja (misal deliniasi BWP, PZ dan perencanaan
tata ruang lainnya; audit P4T; penataan P4T; kajian kebijakan P4T) dan
untuk menunjang kegiatan strategis seperti perencanaan kawasan IKN,
perencanaan kawasan untuk cadangan pangan (food estate), penataan
kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) prioritas. Dengan demikian,
peta tematik pertanahan dan ruang dapat digunakan dalam rangka
menuju pelayanan berbasis elektronik, pendaftaran tanah stelsel positive
dan world class government;
b. Mendukung pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) sebagai
kegiatan kolaboratif lintas K/L;
c. Memudahkan sharing data antar unit kerja.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini adalah:

a. Proses (prosedur), dibagi menjadi dua yakni prosedur survei dan


penggunaan aplikasi SiPetik dan Geoportal Tematik.
b. Klasifikasi, memuat hierarki klasifikasi untuk tiap skala (level kedalaman
informasi);
c. Definisi, memuat definisi umum yang menjelaskan definisi operasional
yang digunakan dalam Petunjuk Teknis ini dan definisi khusus yang
menjelaskan definisi operasional tiap kelas;
d. Struktur data, mencakup penamaan layer dan atribut;

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


4
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB II
PROSEDUR KEGIATAN
SURVEI DALAM
PEMBUATAN PETA
TEMATIK PERTANAHAN
DAN RUANG (PTPR)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


5
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB II
PROSEDUR KEGIATAN SURVEI DALAM PEMBUATAN PETA
TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)

Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) adalah peta yang memuat batas fisik
bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah dan informasi tematik lainnya, yang dilengkapi dengan unsur-
unsur geografis (seperti sungai, jalan, dan batas administrasi).

Tujuan PTPR ialah memastikan bahwa seluruh hak (Rights), batasan (Restrictions),
dan tanggung jawab (Responsibilities) masyarakat atas tanah tercatat dalam sistem
administrasi pertanahan; memetakan seluruh bidang tanah berdasarkan batas fisik
penggunaan dan pemanfaatan yang nampak secara nyata di lapangan (visible
boundary); menginventarisasi data atribut penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah serta informasi tematik lainnya melalui sensus; dan menjadi
basic layer berbagai informasi geospasial tematik Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional lainnya.

PTPR memiliki banyak manfaat bagi bermacam stakeholder, manfaat tersebut


diantaranya ialah bagi Kementerian ATR/BPN dalam rangka pelaksanaan kebijakan
nasional, regional, dan sektoral di bidang pertanahan, seperti Pendaftaran Tanah
Sistematik Lengkap (PTSL), reforma agraria, legalisasi aset, pengendalian pertanahan
dan pemberdayaan masyarakat, konsolidasi tanah, penatagunaan tanah, serta
penanganan sengketa dan konflik pertanahan dan memperoleh data dan informasi
desa di areal batas kawasan hutan terkait dengan penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang bermanfaat bagi inventarisasi potensi
desa (membangun sistem basis data desa).

PTPR juga bermanfaat bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam
rangka inventarisasi dan pengelolaan kawasan hutan yang lebih optimal. Bagi badan
usaha dan masyarakat umum di sekitar perbatasan kawasan hutan dalam rangka
mendapatkan kepastian batas kawasan hutan dan non hutan serta kepastian
hukum dalam kepemilikan hak atas tanah karena berupa sensus, maka tidak ada
informasi penguasaan dan pemilikan yang terlewatkan, artinya tidak ada hak-hak
masyarakat yang tidak tercatat. Serta bagi Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Pemerintah Desa, data PTPR sebagai basic layer pada fungsi kegiatan
administrasi pertanahan yang ditampilkan dalam bentuk PTPR dan dapat dijadikan
data dan informasi untuk mengambil kebijakan selanjutnya oleh pemangku
kepentingan.

PTPR disusun melalui berbagai tahapan yang harus dilakukan diantaranya adalah
proses pengambilan data lapangan PTPR atau sebelumnya dikenal dengan istilah
survei Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan (P4T).

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


6
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Survei PTPR dilakukan untuk menghasilkan data yang bersifat data primer dari
lapangan dan informasi atau keterangan dari narasumber. Metode yang digunakan
juga dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pengambilan data, diantaranya:
survei langsung di lapangan untuk menghasilkan data primer, wawancara dengan
narasumber, pendekatan sampling, ataupun kombinasi berbagai macam pendekatan
tersebut.

Dalam melaksanaan kegiatan PTPR, perlu terlebih dahulu dilakukan penentuan


Area of Interest (AoI), yakni penentuan lokasi dan delineasi area pelaksanaan
kegiatan. Beberapa kriteria dan batasan yang digunakan sebagai dasar
pertimbangan untuk penentuan AoI adalah:

1. Area tersebut merupakan area dalam cakupan Program Strategis Nasional (PSN),
seperti misalnya untuk kegiatan Pengembangan Food Estate, atau kegiatan
Calon Ibu Kota Negara, maupun kegiatan lain yang terkait dengan PSN seperti
misalnya pengadaan tanah untuk kawasan super prioritas. Delineasi AoI untuk
PSN biasanya sudah ditentukan pada level pusat, sehingga pelaksanaan hanya
perlu mengikuti AoI yang sudah ditetapkan tersebut. Akan tetapi delineasi untuk
wilayah penyangga PSN atau wilayah pengembangan PSN dapat berasal dari
Pemerintah Daerah.
2. Area yang mendukung pembuatan rencana tata ruang, yang antara lain dapat
berupa penyusunan RDTR dan juga penyusunan tata ruang kawasan.
3. Area yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah dan SKPD untuk kegiatan
pengembangan kawasan dan pelaksanaan kegiatan tertentu di daerahnya.
Dengan demikian terdapat pemintaan atau kesepakatan dengan pemerintah
daerah dalam penentuan lokasi kegiatan.
4. Guna kepentingan internal Kementerian ATR/BPN, maka kriteria dan batasan
AoI adalah:
a. Kegiatan PTPR dilaksanakan di area yang pada tahun berikutnya
mendukung perencanaan kegiatan strategis oleh unit kerja di lingkungan
Kementerian ATR/BPN;
b. Area atau lokasi yang membutuhkan data tematik pertanahan dan ruang
secara lengkap dan up to date guna perbaikan data misalnya area
transmigrasi lama, atau area yang secara yuridisnya membutuhkan
dukungan data untuk penyelesaian klaim tanah adat, sengketa, kepemilikan
ganda dengan sertipikat lama;
c. AoI kegiatan PTPR dilaksanakan seoptimal mungkin berbasis desa guna
menghasilkan desa yang terpetakan lengkap. Beberapa desa tersebut
terletak dalam satu hamparan (sistematis);
d. Kegiatan PTPR diutamakan dilaksanakan di luar desa yang telah mendapat
Program PTSL.

Catatan : Kegiatan PTPR dilaksanakan pada Areal Penggunaan Lain (APL), tetapi
khusus terkait AoI (Area of Interest) dalam cakupan kawasan Program Strategis
Nasional (PSN) dapat dilaksanakan di dalam kawasan hutan sesuai dengan AoI yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang, misalnya : BAPPENAS, Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian dan yang lainnya.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


7
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Secara umum, tahapan pelaksanaan dalam Pembuatan PTPR adalah sebagai


berikut:

Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Survei PTPR

No. Tahapan Uraian Kegiatan Metode Pelaksanaan Output


Kegiatan

1 Koordinasi Penyusunan - Rapat internal - Perencanaan dan


rencana untuk - Rapat dengan penetapan lokasi
pencapaian tujuan stakeholder yang yang akan di
kegiatan memerlukan data survei
tematik pertanahan - Penyiapan
dan ruang (data kebutuhan
PTPR), Seperti anggaran yang
K/L/D/Pemerintah diperlukan
Desa terkait

2 Persiapan Administrasi - Rapat Internal - Surat Keputusan


- Surat Keputusan - Vidcon Meeting (Penyelenggaraan
Penyelenggaraan untuk dan Pembentukan
Kegiatan PTPR pembentukan tim Tim Teknis)
- Administrasi dan koordinasi - Surat Tugas
persuratan teknis pelaksanaan - Surat
seperti Surat pekerjaan dengan Pemberitahuan
Tugas, Surat tim dari kanwil dan (ke Pemerintah
Pemberitahuan, kantah, pemerintah Daerah dan
dll. setempat Instansi Lainnya)
- Perizinan lainnya - Rapat/vidcon
sesuai kebutuhan dengan K/L/D
di lokasi, seperti terkait terkait
Protokol koordinasi
Kesehatan, dll kebutuhan data dan
pemberitahuan/
Teknis joint survey - Peta Kerja
- Penyiapan Peta - Perlengkapan dan
Dasar dan data Peralatan
pendukung Pendukung
lainnya kegiatan seperti :
- Penyiapan peta Tablet, Laptop,
kerja GPS, alat tulis, dll
- Penyiapan
Peralatan survei

Kendali Mutu Checking / kontrol Formulir dan


Persiapan kualitas pelaksanaan Laporan Kendali
persiapan Mutu Persiapan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


8
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No. Tahapan Uraian Kegiatan Metode Pelaksanaan Output


Kegiatan

3 Sosialisasi Sosialisasi: - Rapat /FGD - Materi sosialisasi


penyampaian - Menentukan Peserta - Laporan/Berita
maksud dan tujuan Kegiatan: seperti: Acara Sosialisasi
serta muatan teknis Camat,
kegiatan dalam Kades/Lurah,
rangka Kanwil, Kantah, dan
mendapatkan Pemda setempat
dukungan dari (Dinas PUPR,
pihak-pihak terkait BBWS, Dinas
Kehutanan, Dinas
Pertanian)
- Narasumber:
Kementerian
ATR/BPN
- Pemda
(Sekda/BBWS)

Bimbingan Teknis: - Rapat Fullboard/ - Modul/Materi


peningkatan Meeting Bimbingan Teknis
pengetahuan dan - Penentuan Peserta - Laporan/Berita
keterampilan bagi petugas survei, baik Acara Bimbingan
petugas survei dan Kanwil, Kantah, Teknis
pembantu lapangan ASK, Vokasi
- Pengajar: Project
Leader/Tim
Pengajar

4 Penyuluhan Penyuluhan: - Rapat di balai - Materi


pendekatan yang desa/kecamatan Penyuluhan
dilakukan kepada dengan - Berita Acara
masyarakat untuk menghadirkan dinas Penyuluhan
memberikan terkait/tokoh
pemahaman masyarakat dan
tentang pekerjaan masyarakat
pemilik/penguasa
tanah
- Petugas penyuluh:
Project Leader, tim
penyuluh/petugas
survei

5 Survei Survei Lapangan: - Metode yang Data dan informasi


Lapangan kegiatan digunakan: spasial dan
pengambilan data groundcheck dan tekstual (Primer
lapangan delineasi dan Sekunder)
berdasarkan
penunjukan pihak-
pihak yang terkait
yang dilakukan di

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


9
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No. Tahapan Uraian Kegiatan Metode Pelaksanaan Output


Kegiatan

atas peta
kerja/SiPetik

Kendali Mutu - Uji sampling dari Formulir dan


Survei Lapangan data yang telah Laporan Kendali
diambil diverifikasi Mutu Survei
di lapangan Lapangan
- Checking
kelengkapan data
lapangan

6 Pengolahan Pengolahan Data: - Rapat internal Data dan Informasi


Data dan Topologi, Edge - Rapat dengan K/L PTPR
Penyusunan Matching, terkait (paparan
Laporan Pembuatan hasil sementara s.d.
Struktur paparan hasil akhir
Geodatabase, Input
NIS (Nomor
Identifikasi
Sementara) dan
Standarisasi
Kartografi

Kendali Mutu Uji sampling dari Formulir dan


Pengolahan Data tahapan pengolahan Laporan Kendali
data Mutu Pengolahan
Data

Penyusunan Laporan Hasil


Laporan: Pelaksanaan
pendokumentasian Kegiatan
semua hasil
pekerjaan dalam
bentuk laporan
tertulis yang
dilampiri hasil-hasil
pekerjaan dalam
bentuk laporan
tertulis yang
dilampiri hasil-hasil
pekerjaan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


10
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No. Tahapan Uraian Kegiatan Metode Pelaksanaan Output


Kegiatan

7 Penyerahan Penyerahan hasil Peta tematik


Hasil pekerjaan kepada pertanahan dan
pemberi pekerjaan ruang yang memuat
seperti K/L/D data dan informasi
terkait PTPR yang ter-
upload dalam
Geoportal Tematik
dan bisa diakses
oleh
K/L/D/stakeholders
terkait

Berikut ini merupakan gambaran penjelasanan diatas berupa diagram alir tahapan
pelaksanaan pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


11
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Pembuatan PTPR

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


12
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Pelaksanaan survei PTPR saat ini sudah dilakukan dengan pendekatan digital
menggunakan aplikasi online yang bersifat real time. Adapun rincian tahapan
sebagai berikut :

2.1. Koordinasi

Untuk dapat melakukan Survei PTPR, diperlukan koordinasi maupun


pendekatan teknis yang tepat agar PTPR yang disusun dapat memberi
manfaat kepada penggunanya.

Berikut tahapan Koordinasi kegiatan Survei PTPR:

Pertemuan FGD dengan Penyampaian Kesepakatan bersama untuk


internal melibatkan maksud dan pelaksanaan kegiatan baik
stakeholder tujuan berupa kepastian area wilayah
terkait Kegiatan kerja, kerangka acuan kerja dan
kebutuhan anggaran yang
diperlukan.

Koordinasi dengan pihak-pihak pemangku kepentingan sangat diperlukan


daam survei. Misalnya, koordinasi antar lembaga yang dilakukan mulai dari
tingkat pusat maupun daerah. Bila koordinasi tidak terlaksana, maka bisa
menjadi penghalang dalam merealisasikan pekerjaan survei PTPR, seperti
tidak terlaksana, tumpang tindih peran dan tidak efisien dalam pekerjaan.

2.2. Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang dilakukan adalah melaksanakan


persiapan administrasi dan persiapan teknis.

A. Persiapan Administrasi

Penyelenggaraan kegiatan pembuatan PTPR dapat dilaksanakan Penyedia


Pihak Ketiga atau melalui melalui skema Swakelola tipe I dan II, dimana:
1. Swakelola Tipe I adalah Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan,
dan diawasi oleh Kementerian itu sendiri;
2. Swakelola Tipe II adalah Swakelola yang direncanakan dan diawasi
oleh Kementerian penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana Swakelola.

Dokumen administrasi yang perlu disiapkan sebagai berikut:


 Kelengkapan administrasi dan keuangan;
 Daftar SDM pelaksana;
 Daftar ketersediaan anggaran;
 Daftar peralatan yang akan digunakan;
 Dan lain lain sesuai kebutuhan

Adapun administrasi kegiatan antara lain:


 Penyiapan SK pelaksana kegiatan;
 Penyiapan surat tugas;
 Surat perjalanan dinas;

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


13
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

 Jadwal pelaksanaan kegiatan lapangan, serta


 Surat Pemberitahuan ke Pemerintah Daerah setempat atau
stakeholder instansi terkait lainnya;
 Dan lain lain sesuai kebutuhan.

Administrasi dan dokumen keuangan antara lain:


 Pembuatan Daftar Nominatif;
 Pengajuan Uang Muka Kerja (UMK);
 Dan lain lain sesuai kebutuhan.

B. Persiapan Teknis

Persiapan teknis pada kegiatan pembuatan PTPR dilakukan dengan


menyiapkan peta kerja. Peta kerja digunakan sebagai peta acuan untuk
melaksanakan orientasi dan identifikasi lapangan untuk mengetahui
kondisi lapangan wilayah pekerjaan sehingga diperoleh informasi yang
komprehensif. Pembuatan peta kerja dilaksanakan dalam rangka
persiapan pelaksanaan survei lapang. Untuk pembuatan peta kerja,
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan pembuatan peta kerja berupa penyiapan peta
dasar seperti: Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), foto udara, citra
penginderaan jauh/satelit (citra satelit atau peta citra lainnya yang
telah memiliki standar kualifikasi peta dasar/memenuhi standar
sebagai citra tegak) sesuai dengan output skala yang akan dihasilkan.
Apabila peta dasar RBI skala besar belum tersedia, maka dapat
melakukan proses digitasi peta dasar dengan melakukan digitasi on
screen unsur peta dasar berupa sungai, jalan dan unsur lainnya
dengan berpedoman kepada standar kualifikasi pembuatan peta
dasar;
2. Menyiapkan AoI yang akan dilaksanakan pengambilan data;
3. Peta kerja memuat data-data sekunder, diantaranya:
 Peta Batas Administrasi
 Peta Kawasan Hutan
 Peta Bidang Tanah (online KKP, ataupun offline)
 Peta hasil kegiatan lain seperti redistribusi tanah, survei PTPR yang
telah dilaksanakan sebelumnya
 Peta Rincikan Pajak Bumi dan Bangunan
 Peta Tata Ruang
 Peta Transmigrasi
 Peta lainnya yang mendukung kegiatan.
4. Format layout untuk peta kerja mengacu pada format blad sistematis
skala 1:2.500.
5. Peta kerja dicetak dengan jumlah yang menyesuaikan dengan luas
area kerja.
6. Desain layout peta kerja mengacu pada standar yang telah ditetapkan
oleh Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik (Terlampir).

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


14
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

7. Digital citra/foto udara yang digunakan pada peta kerja dapat


dimasukkan ke dalam SiPetik yang digunakan sebagai background
delineasi.
8. Peta kerja dalam format digital dapat dimasukan ke dalam aplikasi
Sipetik. Format digital peta kerja adalah dalam bentuk shp file yang
sudah terstandarisasi.

2.3. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis

2.3.1. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan salah satu hal penting yang tidak dapat dilupakan,
karena keberhasilan sosialisasi ini menjadi gerbang keberhasilan proses
pelaksanaan survei selanjutnya, terutama untuk pelaksanaan survei
berbasis bidang tanah yang banyak melibatkan stakeholder. Sosialisasi
pelaksanaan pekerjaan ini meliputi proses koordinasi awal/komunikasi
yang ditindaklajuti dengan pertemuan dengan para pihak, mulai dari
unsur pemerintahan dari berbagai level, sampai dengan tokoh masyarakat
tempat lokasi pelaksanaan survei akan dilaksanakan. Metode
pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan yang
menyampaikan paparan kegiatan dimaksud dengan menampilkan
maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan, lokasi pelaksanaan kegiatan,
metode pelaksanaan kegiatan, dan keterlibatan para pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan.

2.3.2. Bimbingan Teknis

Bila pelaksana survei adalah ASN/PPNPN/Surveyor Kadaster/Asisten


Surveyor Kadaster, maka sebelumnya harus telah menguasai metode
pelaksanaan survei berikut dengan penggunaan aplikasi Sipetik dan
Geoportal tematik, hal ini penting karena mereka yang akan bertugas
sebagai fasilitator ataupun pelaksana pengambilan data langsung di
lapangan.

2.4. Penyuluhan

Penyuluhan dilaksanakan dalam level desa atau kelurahan, dilaksanakan


lebih detil karena langsung melibatkan para pihak dan masyarakat yang akan
terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan, terutama aparat desa dan
perangkat desa yang nantinya akan menjadi pembantu lapang. Bentuk
penyuluhan adalah:

1. Tindak lanjut kegiatan sosialisasi sebelumnya;


2. Menginformasikan kegiatan pada level desa dan level warga;
3. Menginformasikan bentuk peran serta desa dalam kegiatan;
4. Lingkup kegiatan bila melibatkan peran serta desa atau kelurahan sebagai
pembantu lapang kegiatan survei, maka diperlukan kegiatan tambahan
berupa pengenalan pelaksana kegiatan survei pengambilan data lapang,
mulai dari tata cara pelaksanaan survei, penggunaan peralatan dan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


15
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

aplikasi survei dan pengisian formulir survei lapang, serta pelibatan peran
serta masyarakat dalam pelaksanaan survei;
5. Keterlibatan masyarakat di lapangan dapat ditempuh melalui beberapa
pendekatan, bila memungkinkan dapat melibatkan peran serta
masyarakat pemilik tanah langsung, bila hal tersebut tidak
memungkinkan maka langkah yang dapat ditempuh adalah dengan
melibatkan perangkat desa/ kepala dusun/ kepala rukun warga/ kepala
rukun tetangga/ tokoh masyarakat/ narasumber lain yang kompeten
yang mengetahui informasi mengenai penguasaan atau pemilikan atas
bidang tanah suatu wilayah yang menjadi narasumber.
Catatan: Penyuluhan dapat dilaksanakan bersamaan dengan
pengambilan data di lapangan apabila tidak tersedia anggaran
penyuluhan secara tersendiri.

2.5. Survei Lapangan

2.5.1. Survei Lapangan

Proses pengambilan data lapangan atau yang lebih dikenal dengan istilah
survei lapang merupakan tahapan penting yang harus dilakukan untuk
menghasilkan atau memperoleh informasi dan data primer baik data
dalam format spasial atau pun data primer dalam format tekstual. Metode
yang digunakan dan dikembangkan dalam pengambilan data lapangan
(survei lapang) adalah menggunakan pendekatan digital, walau secara
praktis terdapat beberapa pendekatan metode tergantung kebutuhan
skala peta yang akan dihasilkan. Produk data spasial yang dihasilkan
memiliki variasi output skala yang beragam, mulai dari skala menengah
yang berbasis wilayah sampai dengan skala besar yang berbasis bidang
tanah. Dalam prakteknya masing-masing output skala akan
menggunakan pendekatan metode yang berbeda. Metode survei yang
digunakan diantaranya adalah dengan menggunakan metode sampling
untuk skala menengah yang berbasis wilayah dan metode wawancara
yang dikombinasikan dengan delineasi bidang tanah untuk skala besar
yang berbasis bidang tanah.
Dalam pelaksanaan pengambilan data lapang (survei lapang), dapat
dilakukan dengan pendekatan 3 (tiga) metode, yaitu:

1. Metode digital yang berbasis penggunaan aplikasi mobile dan


geoportal. Metode ini mengembangkan sistem survei berbasis digital
dan real time melalui aplikasi mobile survei, data peta kerja dan
formulir survei lapang sudah terintegrasi di dalam aplikasi (sudah
dalam bentuk digital) dan tidak lagi formulir survei lapang hard copy.
Penggunaan aplikasi mobile Sipetik dan Geoportal dapat dilihat pada
Modul Petunjuk Penggunaan Sipetik dan Geoportal Tematik.
2. Metode manual, yakni pelaksanaan survei secara konvensional,
memanfaatkan peta kerja dan formulir survei lapang dalam format
hard copy.
3. Metode kombinasi, yakni menggabungkan metode digital berbasis
aplikasi dan geoportal dengan metode manual, hal ini dilakukan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


16
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

terutama untuk pelaksanaan survei dengan output skala besar


berbasis bidang tanah. Pertimbangan yang dilakukan karena pada
saat pelaksanaan survei dengan skala besar dilakukan dengan
melibatkan berbagai pihak dan dapat dilaksanakan secara partisipatif.
Tidak semua orang yang terlibat memiliki pemahaman dan
kemampuan dalam membaca peta, untuk itulah perlu tetap
disediakan media yang dapat digunakan oleh narasumber atau pihak-
pihak yang terlibat untuk dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan di atas peta kerja hard copy, sedangkan bagi fasilitator
dan petugas dapat menggunakan aplikasi berbasis mobile aplikasi.

Petunjuk Teknis ini menyajikan pelaksanaan pengambilan data lapangan


menggunakan mobile application SiPetik dan Geoportal Tematik. Dalam
pengambilan data lapang yang menghasilkan output skala besar berbasis
bidang tanah menggunakan aplikasi SiPetik, maka langkah yang harus
kita lakukan adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan peta kerja berbasis digital yang berupa data citra satelit
tegak/foto udara/data raster lainnya yang telah dikonversi ke dalam
format Mbtiles. Tatacara konversi data akan dijelaskan pada Bab
penggunaan perangkat aplikasi;
2. Menyiapkan peta dasar RBI/Peta dasar pendaftaran/peta dasar
lainnya ataupun hasil digitasi unsur dasar berupa
jalan/sungai/toponimi dan tempat penting dalam format shapefile;
3. Meng-upload semua data dimaksud ke dalam aplikasi Sipetik, setelah
terlebih dahulu aplikasi sipetik terinstal pada perangkat smartphone
android. Tatacara penggunaan aplikasi Sipetik dan geoportal tematik
akan dijelaskan pada Bab penggunaan perangkat aplikasi;
4. Apabila pelaksanaan survei menggunakan metode kombinasi antara
metode digital dengan metode manual, maka diperlukan pencetakan
peta kerja hardcopy untuk keperluan delineasi oleh narasumber;
5. Selanjutnya proses survei sudah bisa dilaksanakan dengan membuka
aplikasi Sipetik. Langkah sederhana untuk memulai survei adalah
sebagai berikut:
a) Pastikan posisi surveyor/fasilitator/petugas survei telah berada di
lokasi survei dan telah bersama narasumber yang kompeten.
b) Buka aplikasi SiPetik, terdapat 4 menu utama pada halaman
muka yaitu menu PTPR, Toponimi, INTIP, dan Referensi. Pilih
salah satu menu sesuai dengan tujuan survei, sebagai contoh
akan digunakan menu PTPR.
c) Klik icon PTPR, maka akan muncul Job-PTPR sebagai manajemen
survei. Apabila kita akan memulai survei maka kita diharuskan
membuat Job baru, bila akan melanjutkan survei maka dapat
menggunakan job yang telah ada.
d) Setelah membuat job, dan klik job yang sudah dibuat maka akan
muncul di screen utama tampilan background berupa citra satelit,
arahkan posisi dengan mengklik icon titik 3 baris yang berada di
pojok kanan atas, lalu pilih tampilkan/sembunyikan lokasi, maka
titik GPS akan mengarahkan pada posisi saat ini.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


17
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

e) Bila telah memiliki peta kerja dalam format PTPR, maka dapat
dipanggil data dimaksud dengan meng klik pilih PTPR, lalu pilih
lokasi penyimpanan Mbtiles dimaksud di dalam perangkat
smartphone, demikian juga untuk unsur dasar dalam format
shapefile dapat dipanggil dengan memilih menu import shp.
f) Untuk memulai digitasi, dengan memilih tanda + yang berada di
pojok kanan bawah pada tampilan utama screen, setelah di klik
akan muncul pilihan menggunakan pointer atau S-pen untuk
melakukan digitasi bidang tanah di atas screen.
g) Dalam tahap digitasi, surveyor/fasilitator/petugas yang
berwenang dapat memulai digitasi bidang tanah dimaksud
berdasarkan informasi dari narasumber, bila narasumber cukup
memahami lokasi yang ada di screen maka atas petunjuk
narasumber, petugas dapat langsung mendelineasi di atas screen,
namun bila narasumber kesulitan, maka narasumber dapat
menggambarkan (mendelineasi) bidang tanah di atas peta kerja
hardcopy yang telah disediakan, setelah itu petugas dapat
memindahkan hasil deliniasi yang telah dilakukan oleh
narasumber dalam aplikasi SiPetik dengan mendigitasi
(mendelineasi) ulang di atas screen.
h) Setelah bidang tanah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengisian atribut data bidang tanah dimaksud.
Langkahnya adalah klik pada bidang tanah yang telah dihasilkan,
maka pada bagian bawah screen akan muncul 3 pilihan, pilih
pada bagian bawah tengah untuk mengisi atribut data, setelah
terbuka lalu mengisi atribut bidang dimaksud sesuai dengan
informasi yang diberikan oleh narasumber. Setelah seluruh isian
formulir selesai, maka simpan formulir yang telah terisi tersebut.
i) Langkah selanjutnya adalah pengisian tandatangan. Klik pada
pojok kanan atas tanda titik tiga berbanjar, lalu pilih tanda
tangan petugas, lalu bubuhkan tanda tangan petugas pada
tempat yang telah disediakan, dapat menggunakan jari atau pen,
lalu simpan.
j) Langkah selanjutnya adalah melakukan hal yang sama, lalu pilih
menu pemberi keterangan. Setelah di klik pemberi keterangan,
maka akan muncul kolom pemberi keterangan, pilih jabatan
pemberi keterangan, dan lanjutkan dengan penulisan nama
pemberi keterangan, selanjutnya bubuhkan tanda tangan pemberi
keterangan pada kolom yang telah disediakan, lalu simpan data
dimaksud.
k) Satu hal yang jangan sampai terlupakan adalah mengambil
gambar objek bidang tanah yang disurvei, karena ini penting
untuk memastikan bahwa objek bidang tanah yang diambil
adalah benar kondisinya. Untuk mengambil gambar, klik pada
bidang tanah yang telah di delineasi dan di isikan atributnya,
pada pojok kanan bawah, klik icon panorama, lalu akan muncul
kotak dialog pengambilan gambar, klik tanda + lalu ambil gambar

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


18
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

objek bidang yang dimaksud menggunakan kamera pada


perangkat smartphone, lalu simpan.
l) Selanjutnya adalah proses pengiriman data yang telah
dikumpulkan dalam bentuk spasial bidang tanah, atribut isian
data bidang tanah, pemberi informasi, petugas, dan gambar
bidang tanah ke dalam server. Untuk pengiriman data ke server,
klik bagian kanan atas tanda titik 3 berbanjar, lalu klik icon kirim
data ke server. Bila sebelumnya belum memilih wilayah, akan
muncul kotak dialog pilih wilayah, klik ok, maka akan masuk ke
kotak dialog selanjutnya yang berisi wilayah kabupaten,
kecamatan, dan desa, pilih master data terlebih dahulu untuk
mendownload wilayah dan tempat, serta referensi klasifikasi
penggunaan dan pemanfaatan tanah. (langkah ini dapat pula
dilakukan di awal pada saat akan memulai proses pengambilan
data lapangan, dapat dipilih menu utama referensi pada bagian
halaman utama yang terletak di bagian kanan atas). Perlu diingat
data dalam referensi hanya dapat di download/muncul di dalam
aplikasi manakala bekerja pada wilayah kerja yang sudah
diregistrasi, bila bekerja di luar wilayah yang diregistrasi, maka
informasi wilayah tidak akan muncul.
m) Langkah selanjutnya adalah melakukan pengiriman data gambar
ke server, klik menu kirim data gambar ke server, lalu akan
muncul kotak dialog sinkronisasi gambar, klik Ok.
n) Langkah selanjutnya adalah melakukan pengiriman tanda tangan
ke server, klik menu kirim tanda tangan ke server, lalu akan
muncul kotak dialog sinkronisasi tanda tangan, klik Ok.
o) Aplikasi SiPetik juga dapat menampilkan informasi bidang tanah
yang ada di KKP, untuk melihat informasi bidang tersebut dapat
dilakukan dengan masuk ke menu utama Pembuatan PTPR pada
bagian atas terdapat icon limas segi empat bertumpuk, klik icon
tersebut maka akan muncul bidang tanah yang bersumber dari
KKP. Bila akan menggunakan data bidang tersebut dan akan
dilengkapi informasinya berdasarkan tabel informasi yang ada di
PTPR, maka cukup klik bidang tanah yang dimaksudkan, maka
akan muncul kotak dialog yang menginformasikan informasi
bidang tersebut. Untuk menggunakan bidang tersebut sebagai
data bidang tanah di menu PTPR, klik kembali pada bidang
dimaksud, maka pada bagian bawah akan muncul menu untuk
menambahkan atribut datanya, klik menu tersebut dan lakukan
langkah sebagaimana urutan yang telah dijelaskan di atas.

2.5.2. Kendali Mutu Survei Lapangan

Kendali mutu hasil survei lapangan merupakan proses pengecekan


terhadap tahap hasil survei lapangan yang telah dilakukan memenuhi
standar atau kualitas yang telah ditetapkan. Jika hasil survei lapangan
belum memenuhi standar, atau masih ada beberapa proses yang belum

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


19
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

memenuhi kualifikasi, maka dilakukan perbaikan sehingga dihasilkan


data yang benar.

Adapun Kendali mutu hasil survei lapangan dilakukan terhadap hal-hal


sebagai berikut:
1. Uji sampling data spasial dan atribut yang telah diambil di lapangan
dan kemudian di verifikasi hasilnya.
2. Periksa (Checking) kelengkapan dan kebenaran data atribut hasil
lapangan.
3. Kendali mutu hasil survei lapangan ini dituangkan ke dalam berita
acara kendali mutu hasil Survei Lapangan.

2.6. Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

2.6.1. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah proses mengolah data hasil survei menjadi


informasi yang dibutuhkan. Dilakukan setelah data-data berhasil
dikumpulkan dari kegiatan pengumpulan data/survei lapang. Pengolahan
data spasial IGT PTPR yang memiliki skala besar berbasis bidang tanah
akan menggunakan geoportal tematik dan aplikasi SIG.

Pengolahan data dalam format digital berbentuk shp. file yang diambil
menggunakan dari perangkat aplikasi SiPetik diantaranya data, foto
geotagging objek di lapangan serta data hasil lapangan berupa spasial dan
tabular yang telah menjadi satu kesatuan. Semua informasi yang
dihasilkan tersebut dikombinasikan sebagai dasar untuk pengolahan data
lebih lanjut.

Adapun tahapan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:


1. Download Data Hasil Survei Lapang
Download data survei lapang adalah memindahkan data hasil deliniasi
lapangan dan foto hasil geotagging di lapangan dari perangkat aplikasi
SiPetik kedalam format file yang dapat ditampilkan di dalam aplikasi
pengolahan data spasial. Format file yang dihasilkan berupa shp. file
akan digunakan dalam pengolahan data.
2. Tabulasi Data
Tabulasi data dimaksudkan agar data-data yang telah terkumpul
dapat dihimpun dalam satu kesatuan data dan pada akhirnya nanti
dapat dihubungkan antara hasil tabulasi data antara hasil survei dan
data penunjang/pendukung objek yang disurvei seperti data
kependudukan, data catatan hasil wawancara sehingga sangat
bermanfaat pada saat dilakukan proses pengolahan data.
3. Editing Data
Editing data adalah proses perbaikan data berdasarkan data dan
informasi yang dihasilkan dari proses survei lapang. Umumnya editing
dilakukan pada aplikasi ArcGIS. Data yang dilakukan perbaikan atau
editing data adalah data hasil survei yang memiliki kesalahan
misalnya masih terdapat gap antar bidang tanah yang disurvei, ada

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


20
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

data yang belum matching dengan data hasil wawancara. Proses


editing data dilakukan dengan:
a. Melakukan konfirmasi antara bidang yang bersebelahan, apakah
sesuai klasifikasi pada bidang tanah yang dimaksud dengan data
hasil survei lapangnya. Ada beberapa hal yang dilakukan, untuk
mencari kesalahan pada bidang misalnya kita menggunakan Error
Topology pada aplikasi ArcGis melalui rule base seperti No Gap, No
Overlap, dll.
b. Melakukan cross check terhadap data kawasan hutan, data bidang
tanah terdaftar, data bidang tanah terdaftar skala besar seperti
HGU, peta transmigrasi, dan peta lainnya seperti peta aset desa,
peta tanah pemerintah yang didapatkan pada saat dilakukan
survei lapangan, sebagai bahan masukan untuk edit spasial dan
pengisiaan atributnya. Untuk edit isian atribut ini misalnya terkait
kepemilikan tanah.

2.6.2. Kendali Mutu Pengolahan Data

Kendali mutu hasil pengolahan data merupakan proses pengecekan,


apakah tahap hasil pengolahan yang telah dilakukan telah memenuhi
standar atau kualitas yang telah ditetapkan. Jika hasil pengolahan belum
memenuhi standar, atau masih ada beberapa proses yang belum
memenuhi kualifikasi, maka dilakukan perbaikan sehingga dihasilkan
data yang benar, dan bila sudah memenuhi standar dilanjutkan dengan
proses layout peta. Kendali mutu dilaksanakan melalui presentasi oleh
pelaksana pekerjaan terhadap hasil pengolahan.

Adapun Kendali mutu hasil pengolahan data dilakukan terhadap hal-hal


sebagai berikut untuk memastikan:
1. Hasil tabulasi data yang sudah sesuai dengan standar
2. Entri data yang sudah diselesaikan dan sesuai dengan standar dan
kualifikasi yang ditetapkan
3. Hasil editing data sudah sesuai dengan kondisi dan informasi data
eksisting di lapangan
4. Ketersambungan antara batas geometri dan fungsionalnya sudah
sesuai sebagai hasil dari kegiatan edge matching
5. Hasil integrasi data dapat ditampilkan dalam satu tampilan yang
sudah sesuai dengan standar dan kualitas yang telah ditentukan
6. Kendali mutu hasil pengolahan ini dituangkan ke dalam berita acara
Kendali mutu hasil pengolahan data.

2.6.3. Penyusunan Laporan

Laporan merupakan presentasi pelaksanaan dan hasil kegiatan yang


disajikan dalam bentuk Petunjuk Teknis. Jadi kegiatan pelaporan adalah
kegiatan pembuatan laporan akhir sebagai proses akhir dalam rangkaian
pembuatan peta tematik informasi tematik bidang tanah. Dalam laporan
akhir disertakan tahap pekerjaan, data dan informasi berupa tabulasi,

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


21
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

rekapitulasi, dan diagram dari peta tematik yang dibuat. Laporan dibuat
dalam bentuk hardcopy dan softcopy (.pdf) dan didistribusikan kepada
para pihak yang berkepentingan.

Dalam kegiatan ini terdapat output per tahap kegiatan dan output utama.
Output per tahapan kegiatan adalah hasil yang diperoleh dari masing-
masing tahapan. Output utama adalah output yang menjadi target hasil
akhir kegiatan keseluruhan (yang biasanya juga menjadi output dari
tahapan kegiatan terakhir). Berikut disampaikan output dalam tiap
tahapan kegiatan:
Tabel 2. Output Kegiatan

No Tahap kegiatan Evidence Output

1 Penyusunan bahan dan pembuatan 1. Surat Keputusan


peta kerja Penyelenggaraan Kegiatan PTPR
2. Peta Kerja
3. Dokumen Belanja Bahan
- Kuitansi Pembelian
Bermaterai
- Daftar Penerimaan Belanja
Bahan (Untuk perlengkapan
lapangan)

2 Penyuluhan 1. Surat Undangan Penyuluhan,


2. Surat Tugas Penyuluhan
3. Daftar Hadir Penyuluhan,
4. Berita Acara Penyuluhan,
5. Laporan Perjalanan Dinas
Penyuluhan,
6. Surat Perintah Dinas (SPD)
7. Daftar Nominatif
8. Kuitansi Pembelian Bermaterai
(untuk konsumsi)

3 Bimbingan Teknis 1. Surat Undangan Bimbingan


Teknis,
2. Surat Tugas Bimbingan Teknis
3. Daftar Hadir Bimbingan Teknis,
4. Berita Acara Bimbingan Teknis,
5. Laporan Perjalanan Dinas
Bimbingan Teknis,
6. Surat Perintah Dinas (SPD),
7. Daftar Nominatif ,
8. Kuitansi Pembelian Bermaterai
(untuk konsumsi)

4 Pengambilan Data Lapangan 1. Surat Tugas Pengambilan Data


Lapangan,
2. KTP Pembantu Lapang
3. Daftar Hadir Pengambilan Data
Lapangan,
4. Berita Acara Pengambilan Data
Lapangan,
5. Laporan Perjalanan Dinas
Pengambilan Data Lapangan,

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


22
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Tahap kegiatan Evidence Output

6. Surat Perintah Dinas (SPD),


7. Daftar Nominatif,
8. Data Survei Lapangan

5 Kendali Mutu 1. Surat Tugas Kendali Mutu,


2. Daftar Hadir Kendali Mutu,
3. Laporan Perjalanan Dinas
Kendali Mutu,
4. Surat Perintah Dinas (SPD),
5. Daftar Nominatif,
6. Formulir Kendali Mutu

6 Pengolahan data dan penyusunan 1. Peta digital dan upload ke


laporan Geoportal
2. Laporan Akhir Kegiatan

Output utama pelaksanaan kegiatan ini adalah peta digital geospasial


tematik pertanahan dan tata ruang yang bersisi data tekstual dan spasial
informasi bidang tanah untuk empat tema yakni penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah. Hasil disajikan secara komprehensif
dan sistematis dalam satu desa (prinsip desa lengkap) dalam format
digital geodatabase serta sudah diupload ke geoportal tematik. Serta
bukti/eviden setiap item kegiatan, berita acara penyuluhan dan
Bimbingan Teknis, dan berita acara Kendali Mutu.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


23
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB III
PANDUAN PENGGUNAAN
PERANGKAT APLIKASI
SIPETIK DAN GEOPORTAL
TEMATIK DALAM SURVEI
PTPR

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


24
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB III
PANDUAN PENGGUNAAN PERANGKAT APLIKASI SIPETIK DAN
GEOPORTAL TEMATIK DALAM SURVEI PTPR

Perkembangan teknologi informasi membawa dampak pada penyelenggaraan sistem


pemerintahan. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, penyelenggaran
pemerintahan didorong untuk menggunakan sistem elektronik dalam setiap layanan
dan kegiatan. Dalam rangka implementasi instruksi tersebut, Kementerian Agraria
dan Tata Ruang Republik Indonesia (ATR/BPN) dituntut untuk melakukan inovasi
sistem pelayanan yang berbasis teknologi sehingga penyelenggaraan tugas dan
fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia (ATR/BPN) berjalan
efektif dan efisien sesuai tata nilai Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik
Indonesia (ATR/BPN), yaitu Melayani, Professional dan Terpercaya. Direktorat Survei
dan Pemetaan Tematik, Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan
Ruang telah mengembangkan Geoportal Tematik dan Aplikasi Mobile Sipetik yang
dimulai tahun 2019 melalui open source platform. Dengan adanya geoportal dan
Aplikasi Mobile Sipetik tersebut pelaksanaan pengumpulan dan penyajian Informasi
Geospasial Tematik PTPR menjadi semakin mudah, modern dan cepat.

Metodologi Umum Survei menggunakan mobile surveys pada prinsipnya


tergantung dari aplikasi apa yang digunakan seperti yang ada Esri Products:
Survey123 and Collector, Paid Products: Fulcrum, Mappt, Free Products: EpiCollect,
QGIS, Open Data Kit (ODK), dll. Beberapa step umum pengambilan data survei
menggunakan mobile survei adalah Merancang Survei, Pelaksaaan Survei dilapangan
dan Menghasilkan Output.

Merancang Survei Pelaksaaan Survei di lapangan Output

Persiapan
Peralatan,
Pembagian Lokasi
Kerja, dsb

Dalam Petunjuk Teknis Pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang ini detail
intruksi penggunaan mobile surveys yaitu menggunakan App Mobile Surveys Sipetik
Versi 26 tahun 2020 yang akan selalu di update untuk mengikuti perkembangan
teknologi informasi.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


25
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.1. App Mobile Surveys Sipetik

3.1.1. Pengertian Sipetik

Adalah Sistem Informasi Survei dan Pemetaan Tematik, berupa aplikasi


mobile surveys berbasis android yang dirancang untuk mendukung
kegiatan pengumpulan Data dan Informasi Geospasial untuk kegiatan
Pertanahan dan Tata Ruang terutama untuk Survei PTPR, Instansi Tanah
Pemerintah, Kawasan dan Toponimi.

3.1.2. Fungsi Sipetik

Sipetik berfungsi sebagai perangkat (tool) untuk kegiatan Survei dan


pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang dalam hal pelaksanaan
kegiatan pengambilan data dilapangan, Sipetik ini juga berfungsi sebagai
sarana untuk membangun komunikasi antar semua pihak yang terkait
dalam proses pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang, baik di
tingkat kota/kabupaten, provinsi, maupun pusat karena data yang
diambil di lapangan dapat terpantau secara real time.

3.1.3. Kedudukan Sipetik

Sistem Informasi Survei dan Pemetaan Tematik merupakan aplikasi


mobile surveys berbasis android yang merupakan bagian dari sistem
informasi yang ada di Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang, Kementerian ATR/BPN. Sistem ini dalam
implementasinya dikelola oleh Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik.

3.1.4. Fitur Sipetik

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


26
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.1.5. Alamat Akses

Untuk dapat mengakses aplikasi ini, pengguna smartphone berbasis


android dapat mengakses aplikasi dengan mengunduh aplikasi di
Playstore melalui alamat:

https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.bpn.sipetik&hl=in

3.1.6. Kategori Pengguna/ Users

 Admin : Operator yang bertanggung jawab untuk mengelola akun


Sipetik sebagai pemeliharaan, konfigurasi, pengoperasian sistem, dan
pengaturan pengguna
 SSO : User/ pengguna dari ASN yang terhubung dengan NIP dan
KKP
 Mitra : Pengguna yang berasal dari mitra Kementerian ATR/BPN yang
terhubung setelah disetujui oleh admin

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


27
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.1.7. Antar Muka App Mobile Surveys Sipetik

Struktur tampilan halaman utama dan struktur menu app Sipetik

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


28
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


29
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PTPR, Toponimi, dan INTIP

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


30
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


31
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


32
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.2. Alur Kerja Survei Menggunakan Sipetik

3.2.1. Rancangan Survei

Sebelum memulai survei PTPR, Koordinator Lapangan sebaiknya


melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Membuat desain survei terlebih dahulu seperti: tipe/jenis data apa


yang wajib di ambil, kepastian lokasi kerja/AOI dan jalur survei untuk
pengambilan data dilapangan, jumlah SDM yang diperlukan,
Narasumber/pendamping survei, dan estimasi waktu penyelesaian
pekerjaan harus dirancang dengan baik. Pembuatan desain survei
membutuhkan waktu, tetapi kegiatan ini dapat mengurangi kesalahan
dan mempercepat pelaksanaan kegiatan di lapangan;
2) Menguji/ mengecek alat seperti Handphone, Tablet (android versi, GPS
perangkat, Baterai, Apps bekerja atau tidak, kapasitas memori dll)
apakah berfungsi dengan baik harus dilakukan;
3) Memprediksi dan mengatasi potensi masalah yang akan terjadi dalam
area kerja sebelum memberikan pekerjaan kepada pekerja
lapangan/surveyor yang mungkin tidak memiliki pengetahuan dan
wawasan yang sama. Sebagai contoh lokasi survei yang sulit di akses,
penetuan basecamp dan akomodasi ke lokasi harus benar-benar di
perhatikan;
4) Untuk mengubah rencana pelaksanaan survei selama kegiatan dapat
dibuat tabel yang menyajikan informasi: ketidaksesuaian data dan
kekurangan data yang tidak sesuai dengan lokasi kerja yang harus di
survei.

3.2.2. Settings App Mobile Surveys Sipetik dan Persiapan Lapangan

3.2.2.1. Penyiapan App Sipetik dapat di unduh di playstore

a. Instalasi
b. Verifikasi Akun

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


33
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.2.2.2. Tahapan Login

3.2.2.3. Pembuatan Peta Kerja (dalam format Mbtiles)

Yaitu pembuatan Background Citra/Foto Udara di App Sipetik


a) Penyiapan Data Citra Satelit/Foto Udara
b) Digitasi Data Dasar
c) Layout Peta Kerja

3.2.3. Collecting Data/Pengambilan Data Lapangan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


34
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.2.4. Accessing Data

Hasil survei di App Mobile Surveys Sipetik menggunakan Geoportal


Tematik dapat dilihat menggunakan Map Viewer melalui:
https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/v3/public/login

Fungsi Geoportal Tematik sebagai ruang kerja untuk menampilkan,


mengakses dan mendownload data hasil survei lapangan untuk kemudian
di olah pada tahapan selanjutnya menggunakan perangkat pengolah data
(ArcGis, QGis, K-Gis dll).

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


35
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.2.5. Editing Geographic Data/ Pengolahan Data

Editing data adalah proses perbaikan data berdasarkan data dan


informasi yang dihasilkan dari proses survei lapang. Data yang dilakukan
perbaikan atau editing data adalah data hasil survei yang memiliki
kesalahan misalnya masih terdapat gap antar bidang tanah yang disurvei,
ada data yang belum matching dengan data hasil wawancara. Proses
editing data dilakukan dengan melakukan konfirmasi antara bidang yang
bersebelahan, apakah sesuai klasifikasi pada bidang tanah yang
dimaksud dengan data hasil survei lapangnya. Ada beberapa hal yang
dilakukan, untuk mencari kesalahan pada bidang misalnya kita
menggunakan Error Topology pada aplikasi ArcGis melalui rule base
seperti No Gap, No Overlap, dll.

3.2.6. Creating Maps/Penyajian Peta

Penyajian peta dapat dilakukan melalui Map Views Langsung di Geoportal


Tematik. User dapat mengakses hasil survei lapangan yang telah
dilaksanakan di: https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/peta, dengan
memasukkan login: user dan password.

Gambar 3. Contoh Tampilan Penyajian Peta di Geoportal Tematik Hasil


Survei Lapangan Food Estate di Kalimantan Tengah

Atau data hasil lapangan dapat di download terlebih dahulu, kemudian


diolah menggunakan aplikasi antara pengolah data seperti ArcGis atau
QGis.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


36
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Gambar 4. Contoh Tampilan Download Data Hasil Pengolahan Survei


Lapangan dari Geoportal Tematik

3.3. Geoportal Tematik

3.3.1. Pengertian Geoportal Tematik

Merupakan suatu wadah berbasis web yang berfungsi sebagai ruang


kerja, dashboard, analisis dan untuk pengumpulan, pengolahan dan
berbagi pakai data dan informasi geospasial tematik pertanahan dan
ruang yang berorientasi pada peningkatan kualitas layanan pertanahan
menuju e-government.

3.3.2. Fungsi, Kedudukan Geoportal Tematik

Pengelolaan data geospasial diarahkan agar dapat dilakukan secara efektif


dan efisien serta memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dalam
mengambil keputusan berbasis spasial, yang dapat mendukung
tercapainya sustainable development untuk kesejahteraan dan keadilan
bersama.

Dalam konsep Infrastruktur Data Spasial (IDS), pengelolaan data spasial


ini tidak bersifat terpusat, tetapi didistribusikan dalam simpul jaringan
dengan wali data masing-masing yang bertanggung jawab untuk
mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data tersebut sesuai
dengan format dan standar yang telah ditetapkan. Implementasi
Kebijakan satu peta yang juga berpegang pada prinsip consistency
(melalui penetapan standar), accessibility (ketersediaan geoportal serta
kebijakan akses dan berbagi-pakai data), transparency (keterbukaan
dalam memberikan informasi dan participatory (proses kolaboratif dalam
menyediakan berbagai macam data yang mendukung pembangunan.
Sebagai salah satu wali data yang bertanggung jawab untuk menyediakan
data spasial dalam basis bidang, Kementerian ATR/BPN juga telah
mendistribusikan kewenangan produksi, pengelolaan dan publikasi data
tersebut melalui Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


37
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Badan Pertanahan Nasional No.293/KEP-4.1/VII/2018 tentang


Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial Tematik.

Dalam konsep Infrastruktur Data Spasial (IDS), pengelolaan data dan


informasi geospasial memegang peranan yang penting, yang berguna
dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan dan terintegrasi. Dalam sudut pandang
IDS, ketersediaan data hanyalah menjadi salah satu komponen, tapi
secara lebih jauh, mengorganisasikan pengelolaan, penyimpanan,
pendistribusian dan pemanfaatan data tersebut menjadi kunci pokok bagi
tercapainya optimalisasi penggunaan data dan informasi geospasial yang
terintegrasi.

Sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan


data dan informasi geospasial tematik, Kementerian ATR/BPN memegang
peranan penting dalam mengelola data terkait pertanahan dan tata ruang.
Data dan informasi geospasial dalam skala bidang maupun kawasan yang
diproduksi oleh Kementerian ATR/BPN merupakan salah satu kunci
utama dalam manajemen pertanahan dalam konteks yang luas, yang
meliputi fungsi land tenure, value, use dan development. Melalui fungsi
strategis ini, saat ini Kementerian ATR/BPN telah mengeluarkan
kebijakan terkait pengelolaan data dan informasi geospasial tematik
pertanahan dan tata ruang, dengan dirintisnya portal (Geoportal Tematik)
untuk pengumpulan, pengolahan dan berbagi pakai data spasial yang
berorientasi pada peningkatan kualitas layanan pertanahan menuju e-
government.

3.3.3. Fitur

Berikut fitur-fitur yang ada pada Geoportal Tematik sebagai berikut:

● Terintegrasi dengan Single Sign On (SSO) di lingkungan Kementerian


ATR/BPN;
● Pengelolaan Pengguna sesuai tugas dan fungsi di lingkungan
Kementerian ATR/BPN dan dapat ditambahkan pengguna dari luar
kementerian;
● Integrasi dengan komputerisasi kantor pertanahan (KKP) dari
Pusdatin Kementerian ATR/BPN yang berfungsi sebagai unit
penyebarluasan data;
● App Mobile Surveys Sipetik berbasis android yang bisa terhubung
dengan Geoportal Tematik.

3.3.4. Alamat Akses

Geoportal Tematik merupakan suatu sistem yang dibangun dengan


teknologi berbasis web, saat ini untuk dapat mengakses sistem ini baik
pengguna maupun pengunjung dapat mengakses dengan menggunakan
web browser melalui alamat:
https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/v3/public/login (sebagai Dashboard,

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


38
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Admin, dan Ruang Kerja, Download Data dan Analisis Kinerja) dan
https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/peta (sebagai Map Viewer).

3.3.5. Kategori Pengguna/ Users

a. Spesifikasi Fungsional

Secara sederhana kebutuhan fungsional sistem adalah menentukan


berbagai user yang dapat menggunakan Geoportal tematik ini. Setelah
penentuan dilakukan langkah selanjutnya adalah menentukan
aturan-aturan pengguna. Secara garis besar aturan-aturan tersebut
adalah create, read, update dan delete.

b. Kategori Pengguna

User dibagi menjadi 6 kelompok, yakni Sysadmin, Admin, Pusdatin,


Direktorat, Kanwil dan Kantah. Sysadmin merupakan user yang akan
bertanggung jawab terhadap perjalanan aplikasi selama masih
digunakan. Sysadmin sendiri nantinya dapat membuat dan
menghapus user admin sebagai pengelola data secara keseluruhan
untuk setiap bagian yang ada, mulai dari Pusdatin sampai dengan
Kantah. Selain itu sysadmin juga dapat melihat data yang sudah ada
dalam aplikasi. User berikutnya adalah admin yang memiliki fungsi
utama pengelolaan data dan user di bawahnya. User admin dapat
melakukan pembuatan dan menghapus user pusdatin, direktorat,
kanwil dan kantah. Selain itu user admin juga dapat melihat data-
data yang sudah ada.
Tabel 3. Kategori Pengguna dalam Geoportal Tematik

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


39
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.4. Alur Kerja Aplikasi Geoportal Tematik

Antar Muka Web Geoportal Tematik. Struktur Tampilan Halaman Utama dan
Struktur Menu pada Geoportal Tematik.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


40
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PTPR, Toponimi atau INTIP

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


41
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

3.5. Studi Kasus Pelaksanaan Survei Menggunakan App Mobile


Surveys Sipetik

1) Melakukan survei dengan Sipetik: studi kasus – Medan Tidak dapat


diakses atau akses sulit
a. Survei dengan Sipetik: studi kasus – Kawasan Hutan
 Kawasan Hutan dengan Penguasaan Masyarakat
1. Koordinasi dengan tokoh masyarakat/perangkat desa terkait
areal kawasan hutan, apakah terdapat kawasan hutan pada
area desa tersebut, dan apakah kawasan hutan tersebut
merupakan lahan lindung (tidak boleh dibudidayakan) atau
merupakan hutan produktif dimana masyarakat boleh
menggarap (dengan bukti keterangan SP/Surat Penggarapan);
2. Untuk wilayah kawasan hutan, kita dapat membandingkan
data spasial yang sudah tersedia dengan pengakuan dari
narasumber serta masyarakat setempat, baik dari lokasi

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


42
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

maupun penggunaan tanah diatasnya. Hal ini dilakukan untuk


mengetahui secara spasial batas Kawasan Hutan yang dikuasai
oleh masyarakat setempat;
3. Kroscek terkait ada tidaknya SP (surat penggarapan) di
masyarakat;
4. Kroscek dengan citra terbaru untuk melihat kondisi
penggunaan tanah (apakah masih berupa semak belukar lebat
atau sudah ada penggarapan);
5. Melakukan survei dengan aplikasi SiPetik pada kawasan hutan
secara langsung dilapangan dengan petunjuk dari narasumber
(tokoh masyarakat) jika area hutan bisa diakses.
 Jika area berupa hutan lebat dan dan tidak ada penggarapan
(namun ada pengakuan dari masyarakat): tanyakan terkait
sketsa/ukuran bidang-bidang pada lokasi kawasan hutan,
landing-kan hasil sketsa dengan pendekatan ukuran-ukuran
tersebut, tanyakan ke narasumber terkait patokan-patokan
batas bidang (bisa melihat kenampakan pada citra).
 Kawasan Hutan Tanpa Penguasaan Masyarakat
Jika kawasan hutan tersebut tanpa penguasaan masyarakat dan
tidak ada penggarapan maka dapat langsung diinput ke dalam
SiPetik.

b. Survei dengan Sipetik: studi kasus – Medan Jalur Sungai


1. Berkoordinasi dengan kepala desa setempat terkait narasumber,
sarana, akses jalur sungai yang dapat di lalui dan ketersediaan
data sekunder di lokasi survei.
2. Hal yang penting dalam pelaksanaan survei adalah penentuan
narasumber yang tepat baik itu kelompok tani, kepala handil dll,
sarana yang dipakai ke lokasi dan penentuan jalur sungai yang
akan dilalui. Penentuan jalur sungai ini berarti mengkalkulasi
berapa jalur yang akan dilalui sekaligus menghitung berapa
kebutuhan alat transportasi dan narasumber. Sarana transportasi
yang digunakan adalah perahu, klotok. Usahakan yang menjadi
pengemudi perahu adalah juga narasumbernya.
3. Ketersedian data sekunder baik berupa sket atau denah bidang
tanah yang dibuat narasumber dirasa sangat penting karena dapat
memberikan gambaran secara kasar kondisi lapangan.
4. Setelah itu petugas lapangan berserta narasumber melakukan
identifikasi di lapangan dengan:
- Mengambil titik kontrol atau posisi bidang tanah secara relatif di
lapangan dengan menyesuaikan sket atau denah bidang tanah
tersebut untuk mengunci bentuk maupun posisi bidang tanah
tersebut, misalnya posisi bidang tanah yang berada masing-
masing sudut sungai sebagai kontrol/acuan.
- Selain itu, ketika survei juga perlu ditanyakan ke narasumber
berapa jarak bidang dari tepi sungai ke dalam.
5. Barulah kemudian petugas lapangan menggambarkannya pada
aplikasi Sipetik dan menginput informasi terkait PTPR.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


43
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

6. Jika jalur sungai terputus karena misalnya sungai tersebut


menyempit atau tidak bisa dilayari, maka perlu difoto. Identifikasi
titik terakhir ini menjadi penting untuk rekonstruksi bidang tanah
di atas citra/foto udara atas arahan dari narasumber.

2) Melakukan survei dengan Sipetik: studi kasus – Medan dapat di akses


a. Survei dengan Sipetik: studi kasus – Survei Jalur Padat
Pemukiman/penduduk
1. Langkah pertama berkoordinasi dengan kepala desa setempat
terkait narasumber dan ketersediaan data sekunder di lokasi
survei. Pada wilayah pemukiman penunjukan narasumber yang
tepat pada satuan administrasi yang lebih kecil misal RT atau RW
dapat menghasilkan informasi yang memiliki validitas yang tinggi.
2. Tentukan juga batas RT untuk memudahkan batas area kerja
setiap surveyor.
3. Data sekunder berupa sket atau denah bidang tanah juga tetap
menjadi penting karena dapat memberikan informasi yang tepat
dan gambaran secara kasar dilokasi survei.
4. Survei lapangan parcel by parcel yang didampingi narasumber yang
dibekali data sket atau denah bidang-bidang tanah dirasa akan
lebih efektif dan dapat mempersingkat waktu dalam pengambilan
data serta mempermudah identifikasi dilapangan. Pengambilan
data dilakukan pada setiap bidang tanah secara langsung di
lapangan dan dapat mengklarifikasi serta kroscek terhadap
kebenaran dilapangan dan mengambil foto bidang tanah sebagai
bukti lapangan. Dengan adanya data sket atau denah
penggambaran bidang tanah pada aplikasi sipetik juga akan lebih
cepat.
5. Apabila masih terdapat kekurangan informasi terkait pemilikan dan
penguasaan dapat langsung ditanyakan kepada pemiliknya atau
tetangga yang berbatasan.

b. Survei dengan Sipetik: studi kasus –Survei Jalur Terpola


Pelaksanaan survei di lokasi yang terpola seperti pengalaman di tahap
sebelumnya yaitu daerah transmigrasi. Tahapannya kurang lebih sama,
pertama
1. Koordinasi dengan kepala desa setempat untuk menetukan
narasumber yang mengetahui area survei, menanyakan
ketersediaan data sekunder baik berupa sket atau denah. Sket atau
denah di area lokasi survei yang berpola biasanya sudah tersedia
jadi treatment akan lebih mudah mengindentifikasi dilapangan.
2. Pelaksanaan survei langsung ke setiap bidang tanah dengan
menggambarkan pada aplikasi sipetik, menginput informasi PTPR
dan menggambil foto lokasi sebagai bukti lapangan.
3. Apabila terdapat kekurangan informasi dapat langsung
menanyakan kepada pemilik sebab pemilik bertempat tinggal di
desa tersebut, jadi informasi akan lebih lengkap.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


44
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

4. Setelah dilakukan survei namun tetap saja ada kekosongan data


karena keterbatasan informasi dari narasumber terkait atau karena
ada area yang yang diakui oleh para pihak, misal gap batas desa
atau gap batas RT maka langkah yang dilakukan adalah
melakukan ekspose di hadapan aparat dan masyarakat desa terkait
untuk menggali informasi ke lebih banyak pihak dan atau
mendapatkan kesepakatan mengenai bagaimana area kosong
tersebut hendak diperlakukan, apakah dibuat blok besar dan diisi
no name ataukah oleh kelompok masyarakat.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


45
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB IV
KLASIFIKASI,
DEFINISI,
STRUKTUR DATA

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


46
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB IV
KLASIFIKASI, DEFINISI, STRUKTUR DATA

4.1. Klasifikasi

Data penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan dibagi dan


diseragamkan menjadi 4 (empat) skala. Skala disini merupakan skala dalam
konteks kedalaman informasi. Terdapat empat level kedalaman atau kedetilan
informasi, dengan urutan semakin detil yakni: skala kecil, skala menengah,
skala besar, dan skala rinci. Selain itu, mengikuti klasifikasinya juga dibuat
kode tiap kelas yang menunjukkan ID tiap kelas.

Kode tiap kelas

 Skala kecil = 3 digit kode fitur + 2 digit kode urut


 Skala menengah = 3 digit kode fitur + 4 digit kode urut
 Skala besar = 3 digit kode fitur + 6 digit kode urut
 Skala rinci = 3 digit kode fitur + 8 digit kode urut

3 digit kode fitur dibuat sesuai kode fitur NSPK Survei dan Pemetaan Tematik
2012, yakni:

 719 untuk penguasaan tanah


 720 untuk pemilikan tanah
 703 untuk penggunaan tanah
 718 untuk pemanfaatan tanah

Contoh:

Skala kecil Skala menengah Skala besar Skala rinci


70301 7030101 703010101 70301010101

Jika diuraikan untuk skala rinci misalnya, maka penjelasannya adalah


sebagai berikut:

70301010101

URUTAN URUTAN SKALA URUTAN URUTAN


KODE FITUR
SKALA KECIL MENENGAH SKALA BESAR SKALA RINCI

Gambar 5. Contoh kodefikasi kelas pada skala rinci

Catatan:

Jika ada kelas yang sama untuk beberapa skala, maka kode mengikuti/sama
dengan kode untuk kelas yang terletak pada skala paling kecil.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


47
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

4.1.1. Klasifikasi Penguasaan Tanah

Berikut merupakan tabel klasifikasi penguasaan tanah


Tabel 4. Klasifikasi untuk Penguasaan Tanah dan Kode Setiap Kelas

Skala Kecil Skala Menengah Skala Besar Skala Rinci

Penguasaan Penguasaan Penguasaan Tanah oleh Pemilik Penguasaan Tanah oleh Pemilik
Tanah oleh Tanah oleh Perseorangan Perorangan
Pemilik Pemilik
(719010101) (719010101)
(71901) (71901)
Penguasaan Tanah oleh Pemilik Penguasaan Tanah oleh Pemilik
Kelompok Masyarakat Kelompok Masyarakat

(719010102) (719010102)

Penguasaan Tanah oleh Pemilik Penguasaan Tanah oleh Pemilik


Masyarakat Hukum Adat (Ulayat) Masyarakat Adat (Ulayat)

(719010103) (719010103)

Penguasaan Tanah oleh Pemilik Penguasaan Tanah oleh Pemilik


Badan Hukum Badan Hukum Privat

(719010104) (71901010401)

Penguasaan Tanah oleh Pemilik


Badan Hukum Publik

(71901010402)

Penguasaan Tanah oleh Pemilik Penguasaan Tanah oleh Pemilik


Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah Pusat

(719010105) (71901010501)

Penguasaan Tanah oleh Pemilik


Instansi Pemerintah Provinsi

(71901010502)

Penguasaan Tanah oleh Pemilik


Instansi Pemerintah
Kabupaten/Kota

(71901010503)

Penguasaan Tanah oleh Pemilik


Instansi Pemerintah Desa

(71901010504)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


48
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala Kecil Skala Menengah Skala Besar Skala Rinci

Penguasaan Penguasaan Penguasaan Tanah oleh Bukan Penguasaan Tanah oleh Bukan
Tanah oleh Tanah oleh Pemilik Perseorangan Pemilik Perseorangan dengan Sewa
Bukan Bukan Pemilik
Pemilik (719020101) (71902010101)
(71902)
(71902) Penguasaan Tanah oleh Bukan
Pemilik Perseorangan dengan
Gadai

(71902010102)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Perseorangan dengan
Penggarapan

(71902010103)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Perseorangan dengan
Pinjam Pakai

(71902010104)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Perseorangan dengan
Izin/Konsesi

(71902010105)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Perseorangan dengan
Cara Lainnya

(71902010106)

Penguasaan Tanah oleh Bukan Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Kelompok Masyarakat Pemilik Kelompok Masyarakat
dengan Sewa
(719020102)
(71902010201)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Kelompok Masyarakat
dengan Gadai

(71902010202)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Kelompok Masyarakat
dengan Penggarapan

(71902010203)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Kelompok Masyarakat
dengan Pinjam Pakai

(71902010204)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Kelompok Masyarakat
dengan Izin/Konsesi

(71902010205)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


49
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala Kecil Skala Menengah Skala Besar Skala Rinci

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Kelompok Masyarakat
dengan Cara Lainnya

(71902010206)

Penguasaan Tanah Oleh Bukan Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Masyarakat Hukum Adat Pemilik Masyarakat Hukum Adat
(Ulayat) (Ulayat) dengan Sewa

(719020103) (71902010301)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Masyarakat Hukum Adat
(Ulayat) dengan Gadai

(71902010302)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Masyarakat Hukum Adat
(Ulayat) dengan Penggarapan

(71902010302)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Masyarakat Hukum Adat
(Ulayat) dengan Pinjam Pakai

(71902010303)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Masyarakat Hukum Adat
(Ulayat) dengan Izin/Konsesi

(71902010304)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Masyarakat Hukum Adat
(Ulayat) dengan Cara Lainnya

(71902010305)

Penguasaan Tanah Oleh Bukan Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Badan Hukum Pemilik Badan Hukum dengan
Sewa
(719020104)
(71902010401)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Badan Hukum dengan
Gadai

(71902010402)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Badan Hukum dengan
Penggarapan

(71902010403)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


50
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala Kecil Skala Menengah Skala Besar Skala Rinci

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Badan Hukum dengan
Pinjam Pakai

(71902010404)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Badan Hukum dengan
Izin/Konsesi

(71902010405)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Badan Hukum dengan
Cara Lainnya

(71902010406)

Penguasaan Tanah Oleh Bukan Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Instansi Pemerintah Pemilik Instansi Pemerintah
dengan Sewa
(719020105)
(71902010501)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Instansi Pemerintah
dengan Gadai

(71902010502)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Instansi Pemerintah
dengan Penggarapan

(71902010503)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Instansi Pemerintah
dengan Pinjam Pakai

(71902010504)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Instansi Pemerintah
dengan Izin/Konsesi

(71902010505)

Penguasaan Tanah oleh Bukan


Pemilik Instansi Pemerintah
dengan Cara Lainnya

(71902010506)

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Penguasaan Tanah Tidak Ada Penguasaan Tanah
Penguasaan Penguasaan
Tanah Tanah (71903) (71903)
(71903) (71903)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


51
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

4.1.2. Klasifikasi Pemilikan Tanah

Berikut merupakan tabel klasifikasi pemilikan tanah

Tabel 5. Standar Klasifikasi dan Kode Kelas untuk Pemilikan Tanah

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Terdaftar Terdaftar Terdaftar dengan Hak Milik Terdaftar dengan Hak Milik
Perseorangan
(72001) (72001) (720010101)
(72001010101)

Terdaftar dengan Hak Milik Badan


Hukum

(72001010102)

Terdaftar dengan Hak Milik Terdaftar dengan Hak Milik Satuan


Satuan Rumah Susun Rumah Susun Perseorangan

(720010102) (72001010201)

Terdaftar dengan Hak Milik Satuan


Rumah Susun Badan Hukum

(72001010202)

Terdaftar dengan Hak Milik Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf


Wakaf Perseorangan

(720010103) (72001010301)

Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf


Badan Hukum

(72001010102)

Terdaftar dengan Hak Guna Terdaftar dengan Hak Guna Usaha


Usaha Perseorangan

(720010104) (72001010401)

Terdaftar dengan Hak Guna Usaha


Badan Hukum

(72001010402)

Terdaftar dengan Hak Guna Terdaftar dengan Hak Guna


Bangunan Bangunan Perorangan

(720010105) (72001010501)

Terdaftar dengan Hak Guna


Bangunan Badan Hukum

(72001010502)

Terdaftar dengan Hak Pakai Terdaftar dengan Hak Pakai


Perseorangan
(72010106)
(7201010601)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


52
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Terdaftar dengan Hak Pakai Badan


Hukum

(7201010602)

Terdaftar dengan Hak Pakai Badan


Keagamaan dan Sosial

(7201010603)

Terdaftar dengan Hak Pakai


Instansi Pemerintah

(7201010604)

Terdaftar dengan Hak Pakai Orang


Asing

(7201010605)

Terdaftar dengan Hak Pakai


Perwakilan Negara Asing

(7201010606)

Terdaftar dengan Hak Terdaftar dengan Hak Pengelolaan


Pengelolaan Instansi Pemerintah

(72010107) (7201010701)

Terdaftar dengan Hak Pengelolaan


Badan Hukum Pemerintah (Publik)

(7201010702)

Belum Belum Belum terdaftar Tanah Belum terdaftar Tanah Negara


terdaftar terdaftar Negara Status Kawasan Hutan

(72002) (72002) (720020101) (72002010101)

Belum terdaftar Tanah Negara


Status Kawasan Non Hutan (APL)

(72002010101)

Belum terdaftar Tanah Belum terdaftar Tanah Ulayat


Ulayat
(720020102) (720020102)

Belum terdaftar Tanah Belum terdaftar Tanah Milik Adat


Milik Adat
(720020103)
(720020103)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


53
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

4.1.3. Klasifikasi Penggunaan Tanah

Berikut merupakan tabel klasifikasi penggunaan tanah


Tabel 6. Klasifikasi dan Kode Kelas Penggunaan Tanah

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Permukiman Permukiman Kampung Kampung Padat

(70301) (70301) (703010101) (703010101)

Kampung Jarang

(7001010102)

Perumahan Perumahan Padat

(703010102) (70301010201)

Perumahan Jarang

(70301010202)

Rumah Susun/Apartemen

(70301010203)

Emplasemen Emplasemen Sementara

(703010103) (70301010301)

Emplasemen Tetap

(70301010301)

Sarana Olahraga Kompleks Olahraga

(703010104) (70301010401)

Lapangan Olahraga

(70301010402)

Gedung Olahraga

(70301010403)

Sarana Olahraga Lainnya

(70301010404)

Makam/Kuburan Kuburan Umum/TPU

(703010105) (70301010501)

Taman Makam Pahlawan

(70301010502)

Kuburan Khusus

(70301010503)

Kuburan Lainnya

(70301010504)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


54
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Taman Taman Umum (Publik)

(703010106) (70301010601)

Taman Privat

(70301010602)

Taman Lainnya

(70301010603)

Tempat Bersejarah Monumen

(703010107) (70301010701)

Candi

(70301010702)

Tempat Bersejarah Lainnya

(70301010703)

Industri Industri Industri Pengolahan Dan Industri Pengolahan Dan


Makanan Pengawetan Daging Pengawetan Daging Unggas
(70302)
(7030201) (703020101) (70302010101)

Industri Pengolahan Dan


Pengawetan Daging Non Unggas

(70302010102)

Industri Pengolahan Dan Industri Pengolahan Dan


Pengawetan Ikan Dan Biota Pengawetan Ikan Dan Produk
Air Ikan

(703020102) (70302010201)

Industri Pengolahan Dan


Pengawetan Ikan Dan Biota Air
Dalam Kaleng

(70302010202)

Industri Pengolahan Dan


Pengawetan Biota Air Lainnya

(70302010203)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


55
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Pengolahan Dan Industri Pengolahan Dan


Pengawetan Buah dan Pengawetan Buah dan Sayuran
Sayuran Dengan Cara Diasinkan,
Dilumatkan, Dikeringkan Dan
(703020103) Dibekukan

(70302010301)

Industri Pengolahan Dan


Pengawetan Buah Dan Sayuran
Dalam Kaleng

(70302010302)

Industri Pengolahan Sari Buah


Dan Sayuran

(70302010303)

Industri Pengolahan Dan


Pengawetan Buah Dan Sayuran
Lainnya

(70302010304)

Industri Minyak Nabati dan Industri Kopra, Minyak Mentah


Hewani Dan Minyak Goreng Kelapa

(703020104) (70302010401)

Industri Minyak Mentah/Murni


Kelapa Sawit Dan Minyak Goreng
Kelapa Sawit

(70302010402)

Industri minyak hewani

(70321403)

Industri Minyak Mentah Dan


Lemak Nabati Dan Hewani
Lainnya

(70321404)

Industri Pengolahan Susu Industri Pengolahan Susu Segar


Dan Krim
(703020105)
(70302010501)

Industri Pengolahan Susu Bubuk


Dan Susu Kental

(70302010502)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


56
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Pengolahan Es Krim dan


Sejenisnya

(70302010503)

Industri Pengolahan Produk Susu


Lainnya

(70302010504)

Industri Penggilingan Padi- Industri Penggilingan Serelia dan


padian, Tepung Dan Pati Biji-bijian Lainnya

(703020106) (70302010601)

Industri Pati dan Produk Pati

(70302010602)

Industri Penggilingan Beras dan


Jagung

(70302010603)

Industri Makanan Lainnya Industri Produk Roti dan Kue

(703020107) (70302010701)

Industri Gula

(70302010702)

Industri Kakao, Cokelat dan


Kembang Gula

(70302010703)

Industri Makaroni, Mie dan


Produk Sejenisnya

(70302010704)

Industri Makanan dan Masakan


Olahan

(70302010705)

Industri Pengolahan Kopi, Teh


dan Herbal (Herb Infusion)

(70302010706)

Industri Produk Makanan


Lainnya

(70302010707)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


57
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Makanan Hewan Industri Makanan Hewan

(703020108) (703020108)

Industri Industri Minuman Industri Minuman Beralkohol


Minuman
(703020201) (70302020101)
(7030202)
Industri Minuman Ringan
(70302020102)

Industri Air Minum dan Air


Mineral

(70302020103)

Industri Minuman Lainnya

(70302020104)

Industri Industri Pengolahan Industri Rokok dan Produk


Pengolahan Tembakau Tembakau Lainnya
Tembakau
(703020301) (70302030101)
(7030203)
Industri Pengolahan Tembakau
Lainnya

(70302030102)

Industri Industri Tekstil Industri Pengolahan Dan


Tekstil Pemintalan Serat Tekstil
(703020401)
(7030204) (70302040101)

Industri Pertenunan Tekstil

(70302040102)

Industri Pembuatan Barang


Tekstil (Bukan Pakaian Jadi)

(70302040103)

Industri Karpet dan Permadani

(70302040104)

Industri Tali dan Barang Dari Tali

(70302040105)

Industri Tekstil Lainnya

(70302040106)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


58
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Industri Pakaian Jadi Penjahitan dan Pembuatan


Pakaian Jadi Pakaian
(703020501)
(7030205) (70302050101)

Industri Perlengkapan Pakaian

(70302050102)

Industri Pakaian Jadi dan Barang


dari Kulit Berbulu

(70302050103)

Industri Pakaian Jadi Rajutan


dan Sulaman/Bordir

(70302050104)

Industri Kulit Industri Kulit Industri Kulit Buatan

(7030206) (703020601) (70302060101)

Industri Barang dari Kulit

(70302060102)

Industri Alas Kaki Industri Alas Kaki

(703020602) (70302060103)

Industri Kayu, Industri Penggergajian Dan Industri Penggergajian Dan


Bambu, Rotan Pengawetan Kayu, Rotan, Pengawetan Kayu, Rotan, Bambu
dan Bambu dan Sejenisnya Dan Sejenisnya
Sejenisnya
(703020701) (70302070101)
(7030207)
Industri Kayu Lapis, Veneer Dan
Sejenisnya

(70302070102)

Industri Barang Bangunan Dari


Kayu

(70302070103)

Industri Wadah Dari Kayu

(70302070104)

Industri Barang Lainnya Industri Barang Lainnya Dari


Dari Kayu; Industri Barang Kayu; Industri Barang Dari
Dari Gabus Dan Barang Gabus Dan Barang Anyaman Dari
Anyaman Dari Jerami, Jerami, Rotan, Bambu Dan
Rotan, Bambu Dan Sejenisnya
Sejenisnya
(70302070210)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


59
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(703020702)

Industri Industri Kertas Dan Barang Industri Bubur Kertas, Kertas


Kertas Dan Dari Kertas Dan Papan Kertas
Barang Dari
Kertas (703020801) (70302080101)

(7030208) Industri Barang Dari Kertas Dan


Papan Kertas Lainnya

(70302080102)

Industri Industri Pencetakan Industri Pencetakan


Pencetakan
(703020901) (703020901)
(7030209)

Industri Industri Produk Batu Bara Industri Produk Batu Bara


Produk Dari
Batu Bara (703021001) (70302100101)
Dan
Pengilangan Industri Produk Industri Bahan Bakar Dan
Minyak Bumi Pengilangan Minyak Bumi Minyak Pelumas Hasil
Pengilangan Minyak Bumi
(7030210) (703021002)
(70302100201)

Industri Produk Pengilangan


Minyak Bumi Lainnya

(70302100202)

Industri Industri Bahan Kimia Industri Kimia Dasar


Bahan Kimia
Dan Barang (703021101) (70302110102)
Dari Bahan
Kimia Industri Pupuk Dan Bahan
Senyawa Nitrogen
(7030211)
(70302110103)

Industri Plastik Dan Karet


Buatan Dalam Bentuk Dasar

(70302110104)

Industri Barang Kimia Industri Pestisida Dan Produk


Lainnya Agrokimia Lainnya

(703021102) (70302110201)

Industri Cat Dan Tinta Cetak,


Pernis Dan Bahan Pelapisan
Sejenisnya Dan Lak

(70302110202)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


60
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Sabun Dan Deterjen,


Bahan Pembersih Dan Pengilap,
Parfum Dan Kosmetik

(70302110203)

Industri Barang Kimia Lainnya

(70302110204)

Industri Serat Buatan Industri Serat Buatan

(703021103) (703021103)

Industri Industri Farmasi, Produk Industri Farmasi Dan Produk


Farmasi, Obat Kimia Dan Obat Obat Kimia
Produk Obat Tradisional
Kimia Dan (70302120101)
Obat (703021201)
Tradisional Industri Obat Tradisional

(7030212) (70302120102)

Industri Industri Karet Dan Barang Industri Ban Dan Vulkanisir Ban
Karet, Barang Dari Karet
Dari Karet (70302130101)
Dan Plastik (703021301)
Industri Pengasapan, Remilling
(7030213) Dan Karet Remah

(70302130102)

Industri Barang Dari Karet


Lainnya

(70302130103)

Industri Barang Dari Industri Barang Dari Plastik


Plastik Untuk Bangunan

(703021302) (70302130201)

Industri Barang Dari Plastik


Untuk Pengemasan

(70302130202)

Industri Pipa Plastik Dan


Perlengkapannya

(70302130203)

Industri Barang Dari Plastik


Lainnya

(70302130204)

Industri Industri Kaca Dan Barang Industri Kaca


Barang Galian Dari Kaca
Bukan Logam (70302140101)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


61
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(703021401) Industri Barang Dari Kaca


(7030214)
(70302140102)

Industri Barang Galian Industri Barang Refraktori (Tahan


Bukan Logam Lainnya Api)

(703021402) (70302140201)

Industri Bahan Bangunan Dari


Tanah Liat/Keramik

(70302140202)

Industri Barang Tanah


Liat/Keramik Dan Porselen
Bukan Bahan Bangunan

(70302140203)

Industri Semen, Kapur Dan Gips

(70302140204)

Industri Barang Dari Semen,


Kapur, Gips Dan Asbes

(70302140205)

Industri Barang Dari Batu

(70302140206)

Industri Barang Galian Bukan


Logam Lainnya

(703021407)

Industri Industri Logam Dasar Besi Industri Logam Dasar Besi Dan
Logam Dasar Dan Baja Baja

(7030215) (703021501) (70302150101)

Industri Logam Dasar Industri Logam Dasar Mulia Dan


Mulia Dan Logam Dasar Logam Dasar Bukan Besi Lainnya
Bukan Besi
Lainnya (703021502)

(703021502)

Industri Pengecoran Logam Industri Pengecoran Besi Dan


(703021503) Baja

(70302150301)

Industri Pengecoran Logam


Bukan Besi Dan Baja

(70302150302)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


62
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Industri Barang Logam Industri Barang Logam Siap


Barang Siap Pasang Untuk Pasang Untuk Bangunan
Logam, Bangunan, Tangki,
Bukan Mesin Tandon Air Dan Generator (70302160101)
Dan Uap
Peralatannya Industri Tangki, Tandon Air Dan
(703021601) Wadah Dari Logam
(7030216)
(70302160102)

Industri Generator Uap, Bukan


Ketel Pemanas

(70302160103)

Industri Senjata Dan Industri Senjata Dan Amunisi


Amunisi
(703021602)
(703021602)

Industri Barang Logam Industri Penempaan,


Lainnya Dan Jasa Pengepresan, Pencetakan Dan
Pembuatan Barang Logam Pembentukan Logam; Metalurgi
Bubuk
(703021603)
(70302160301)

Industri Alat Potong, Perkakas


Tangan Dan Peralatan Umum

(70302160302)

Industri Ember, Kaleng, Drum


Dan Wadah Sejenis Dari Logam

(70302160303)

Industri Barang Logam Lainnya

(70302160304)

Industri Industri Komponen Dan Industri Tabung Elektron Dan


Komputer, Papan Elektronik Konektor Elektronik
Barang
Elektronik (703021701) (70302170101)
Dan Optik
Industri Semi Konduktor Dan
(7030217) Komponen Elektronik Lainnya

(70302170102)

Industri Komputer Dan Industri Komputer dan


Perlengkapannya Perlengkapannya

(703021702) (703021702)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


63
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Peralatan Industri Peralatan Telepon Dan


Komunikasi Faksimili

(703021703) (70302170301)

Industri Peralatan Komunikasi


Tanpa Kabel (Wireless)

(70302170302)

Industri Peralatan Komunikasi


Lainnya

(70302170303)

Industri Peralatan Audio Industri Televisi Dan/Atau


Dan Video Elektronik Perakitan Televisi

(703021704) (70302170401)

Industri Peralatan Perekam,


Penerima Dan Pengganda Audio
Dan Video, Bukan Industri
Televisi

(70302170402)

Industri Peralatan Audio Dan


Video Elektronik Lainnya

(70302170403)

Industri Alat Ukur, Alat Uji, Industri Alat Ukur, Alat Uji,
Peralatan Navigasi Dan Peralatan Navigasi Dan Kontrol
Kontrol
Dan Alat Ukur Waktu (70302170501)

(703021705)
Industri Alat Ukur Waktu

(70302170502)

Industri Peralatan Iradiasi, Industri Peralatan Iradiasi,


Elektromedikal Dan Elektromedikal Dan
Elektroterapi Elektroterapi

(703021706) (703021706)

Industri Peralatan Fotografi Industri Peralatan Fotografi

(703021707) (703021707)

Industri Media Magnetik Industri Media Magnetik Dan


Dan Media Optik Media Optik

(703021708) (703021708)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


64
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Industri Peralatan Listrik Industri Motor Listrik, Generator,


Peralatan Transformator Dan Peralatan
Listrik (7030218) Pengontrol Dan Pendistribusian
Listrik
(7030218)
(70302180101)

Industri Batu Baterai Dan


Akumulator Listrik

(70302180102)

Industri Kabel Dan


Perlengkapannya

(70302180102)

Industri Peralatan Penerangan


Listrik

(70302180103)

Industri Peralatan Listrik Rumah


Tangga

(70302180104)

Industri Peralatan Listrik Lainnya

(70302180105)

Industri Industri Mesin Untuk Industri Mesin Untuk Keperluan


Mesin Dan Keperluan Umum Umum
Perlengkapan
(703021901) (703021901)
(7030219)
Industri Mesin Untuk Industri Mesin Pertanian Dan
Keperluan Khusus Kehutanan

(703021902) (70302190201)

Industri Mesin Dan Perkakas


Mesin Untuk Pengerjaan Logam,
Kayu Dan Bahan Lainnya

(70302190202)

Industri Mesin Metalurgi

(70302190203)

Industri Mesin Penambangan,


Penggalian Dan Konstruksi

(70302190204)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


65
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Mesin Pengolahan


Makanan, Minuman Dan
Tembakau

(70302190205)

Industri Mesin Tekstil, Pakaian


Jadi Dan Produk Kulit

(70302190206)

Industri Mesin Keperluan Khusus


Lainnya

(70302190207)

Industri Industri Kendaraan Industri Kendaraan Bermotor


Kendaraan Bermotor, Trailer dan Roda Empat Atau Lebih
Bermotor, Semi Trailer
Trailer dan (70302200101)
Semi Trailer (7030220)
(7030220)
Industri Karoseri Kendaraan
Bermotor Roda Empat Atau
Lebih dan Industri Trailer dan
Semi Trailer

(70302200102)

Industri Suku Cadang dan


Aksesori Kendaraan Bermotor
Roda Empat atau Lebih

(70302200103)

Industri Alat Industri Alat Angkutan Industri Pembuatan Kapal dan


Angkutan Perahu
(7030221)
(7030221) (70302210101)

Industri Lokomotif dan Gerbong


Kereta

(70302210102)

Industri Pesawat Terbang dan


Perlengkapannya

(70302210103)

Industri Kendaraan Perang

(70302210104)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


66
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Industri Sepeda Motor

(70302210105)

Industri Sepeda dan Kursi Roda

(70302210106)

Industri Alat Angkutan Lainnya

(70302210107)

Industri Industri Furniture Industri Furniture


Furniture
(7030222) (7030222)
(7030222)

Industri Industri Pembuatan Industri Barang Perhiasan dan


Pembuatan Barang Lainnya Barang Berharga
Barang
Lainnya (7030223) (70302230101)

(7030223) Industri Alat Musik

(70302230102)

Industri Alat Olahraga

(70302230103)

Industri Alat Permainan dan


Mainan Anak-Anak

(70302230104)

Industri Peralatan Kedokteran


dan Kedokteran Gigi serta
Perlengkapannya

(70302230105)

Industri Pembuatan Barang


Lainnya

(7030223)

Perbengkelan Perbengkelan Perbengkelan Umum

(7030224) (7030224) (70302240101)

Perbengkelan Khusus

(70302240102)

Pergudangan Pergudangan Pergudangan terbuka

(7030225) (7030225) (70302250101)

Pergudangan tertutup

(70302250102)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


67
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Instalasi Instalasi Instalasi Listrik

(7030226) (7030226) (70302260101)

Instalasi Air Bersih

(70302260102)

Instalasi Minyak/Gas

(70302260103)

Instalasi Telekomunikasi

(70302260104)

Instalasi Iklim

(70302260105)

Instalasi lainnya

(70302260106)

Pertambangan Pertambangan Pertambangan Batu Bara Pertambangan Batu Bara


Batu Bara dan Lignit
(70303) dan Lignit (70303010101)
(7030301)
(7030301)
Pertambangan Lignit

(70303010102)

Pertambangan Pertambangan Minyak Pertambangan Minyak Bumi


Minyak Bumi Bumi dan Gas Alam
dan Gas Alam (70303020101)
(7030302)
(7030302)
Pertambangan Gas Alam

(70303020102)

Pengusahaan Pengusahaan Tenaga Panas Pengusahaan Tenaga Panas Bumi


Tenaga Panas Bumi
Bumi (7030303)
(7030303)
(7030303)

Pertambangan Pertambangan Pasir Besi Pertambangan Pasir dan Bijih


Bijih Logam dan Bijih Besi Besi

(7030304) (703030401) (703030401)

Pertambangan Bijih Logam Pertambangan Bijih Uranium dan


yang Tidak Mengandung Thorium
Besi
(70303040201)
(703030402)
Pertambangan Bijih Timah

(70303040202)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


68
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Pertambangan Bijih Timah Hitam


(timbal)

(70303040203)

Pertambangan Bijih
Bauksit/Aluminium

(70303040204)

Pertambangan Bijih Tembaga

(70303040205)

Pertambangan Bijih Nikel

(70303040206)

Pertambangan Bijih Mangan

(70303040207)

Pertambangan Bahan Galian


Lainnya yang Tidak Mengandung
Bijih Besi

(70303040208)

Pertambangan Bijih Logam Pertambangan Emas


Mulia
(70303040301)
(703030403)
Pertambangan Perak

(70303040302)

Pertambangan Bijih Logam Mulia


Lainnya

(70303040303)

Pertambangan Penggalian Batu, Pasir dan Penggalian Batu Hias dan Batu
dan Tanah Liat Bangunan
Penggalian
Lainnya (703030501) (70303050101)

(7030305)
Penggalian Batu Kapur/Gamping

(70303050102)

Penggalian Kerikil (Sirtu)

(70303050103)

Penggalian Pasir

(70303050104)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


69
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Penggalian Tanah dan Tanah Liat

(70303050105)

Penggalian Gips

(70303050106)

Penggalian Tras

(70303050107)

Penggalian Batu Apung

(70303050108)

Penggalian Batu, Pasir dan Tanah


Liat Lainnya

(70303050109)

Pertambangan Mineral, Pertambangan Belerang


Bahan Kimia dan Bahan
Pupuk (70303050201)

(703030502) Pertambangan Fosfat

(70303050202)

Pertambangan Nitrat

(70303050203)

Pertambangan Yodium

(70303050204)

Pertambangan Potash (Kalium


Karbonat)

(70303050205)

Pertambangan Mineral, Bahan


Kimia dan Bahan Pupuk Lainnya

(70303050206)

Ekstraksi Tanah Gemuk Ekstraksi Tanah Gemuk (Peat)


(Peat)
(703030503)
(703030503)

Ekstraksi Garam Ekstraksi Garam

(703030504) (703030504)

Pertambangan dan Pertambangan Batu Mulia


Penggalian Lainnya
(703030505) (70303050501)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


70
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Penggalian Feldspar dan Kalsit

(70303050502)

Pertambangan Aspal Alam

(70303050503)

Penggalian Asbes

(70303050504)

Penggalian Kuarsa/Pasir Kuarsa

(70303050505)

Pertambangan Dan Penggalian


Lainnya

(70303050506)

Pertanian Sawah Sawah irigasi Sawah Irigasi Teknis

(70304) (7030401) (703040101) (70304010101)

Sawah Irigasi Non Teknis

(70304010102)

Sawah non-irigasi Sawah Tadah Hujan

(703040102) (70304010201)

Sawah Rawa Pasang Surut

(70304010202)

Sawah Rawa Lebak

(70304010203)

Sawah Rawa

(70304010204)

Pertanian Tegalan/Ladang Tegalan


Tanah Kering
Semusim (703040201) (70304020101)

(7030402) Ladang

(70304020102)

Sayuran Sayuran

(703040202) (703040202)

Bunga-bungaan Bunga-Bungaan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


71
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(703040203) (703040203)

Kebun Kebun Buah Kebun Buah

(7030403) (703040301) (703040301)

Kebun tanaman hias Kebun Tanaman Hias

(703040302) (703040302)

Kebun tanaman obat Kebun Tanaman Obat

(703040303) (703040303)

Kebun tanaman keras Kebun Sawit

(703040304) (70304030401)

Kebun Karet

(70304030402)

Kebun Lada

(70304030403)

Kebun Cengkeh

(70304030404)

Kebun Kelapa

(70304030405)

Kebun Pala

(70304030406)

Kebun Teh

(70304030407)

Kebun Kopi

(70304030408)

Kebun Jarak

(70304030409)

Kebun Kakao

(70304030410)

Kebun Jeruk

(70304030411)

Kebun Gambir

(70304030412)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


72
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Kebun Randu

(70304030413)

Kebun Kina

(70304030414)

Kebun Kayu Manis

(70304030415)

Kebun tanaman semusim Kebun Tembakau

(703040305) (70304030501)

Kebun Nilam

(70304030502)

Kebun Tebu

(70304030503)

Kebun nanas

(70304030504)

Kebun campuran Kebun campuran

(703040305) (703040305)

Kebun Lainnya Kebun Lainnya

(703040306) (703040306)

Perkebunan Perkebunan tanaman keras Perkebunan Sawit

(7030404) (703040401) (70304040101)

Perkebunan Karet

(70304040102)

Perkebunan Lada

(70304040103)

Perkebunan Cengkeh

(70304040104)

Perkebunan Kelapa

(70304040105)

Perkebunan Pala

(70304040106)

Perkebunan The

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


73
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(70304040107)

Perkebunan Kopi

(70304040108)

Perkebunan Kina

(70304040109)

Perkebunan Kakao

(70304040110)

Perkebunan Randu

(70304040111)

Perkebunan Gambir

(70304040112)

Perkebunan Jarak

(70304040113)

Perkebunan tanaman keras


lainnya

(70304040114)

Perkebunan tanaman Perkebunan Nilam


semusim
(70304040201)
(703040402)
Perkebunan Tebu

(70304040202)

Perkebunan Tembakau

(70304040203)

Perkebunan tanaman semusim


lainnya

(70304040204)

Peternakan Peternakan Peternakan Unggas Peternakan Unggas

(70305) (70305) (703050101) (703050101)

Peternakan Non Unggas Peternakan Babi

(703050102) (70305010201)

Peternakan Kerbau

(70305010202)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


74
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Peternakan Sapi

(70305010203)

Peternakan Kambing

(70305010204)

Peternakan Kuda

(70305010205)

Peternakan Campuran Peternakan Campuran

(703050103) (703050103)

Peternakan Lainnya Peternakan Lainnya

(703050104) (703050104)

Padang Padang Padang rumput Padang rumput

(70306) (70306) (703060101) (703060101)

Alang-alang

(70306010101)

Semak Semak

(703060102) (70306010201)

Sabana

(70306010202)

Bencah

(70306010203)

Rawa Rawa
(703060103)
(703060103)

Hutan Hutan Hutan lebat Hutan lebat

(70307) (70307) (703070101) (703070101)

Hutan belukar Hutan belukar

(703070102) (703070102)

Hutan sejenis Hutan sejenis

(703070103) (703070103)

Hutan lahan basah Hutan rawa

(703070104) (70307010401)

Hutan mangrove

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


75
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(70307010402)

Hutan lainnya Hutan lainnya

(703070105) (703070105)

Tubuh air Perairan darat Kolam Kolam

(70308) (7030801) (703080101) (703080101)

Tambak Tambak udang

(703080102) (70308010201)

Tambak ikan

(70308010202)

Penggaraman Penggaraman

(703080103) (703080103)

Danau/telaga Danau

(703080104) (70308010401)

Telaga

(70308010402)

Waduk/Situ/Embung Waduk

(703080105) (70308010501)

Situ

(70308010502)

Embung

(70308010503)

Sungai Sungai Sungai besar

(7030802) (7030802) (70308020101)

Sungai kecil

(70308020102)

Saluran Saluran Kanal

(7030803) (7030803) (70308030101)

Saluran irigasi

(70308030102)

Parit/selokan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


76
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(70308030103)

Tanah jasa Tanah Jasa Penginapan Hotel


pariwisata,
(70309) akomodasi, (703090101) (70309010101)
dan rekreasi
Motel
(7030901)
(70309010102)

Guest house

(70309010103)

Villa

(70309010104)

Wisma

(70309010105)

Penginapan lainnya

(703090106)

Tempat makan Rumah makan

(703090102) (70309010201)

Restoran

(70309010202)

Café

(70309010202)

Tempat Hiburan Bioskop

(703090103) (70309010301)

Teater/gedung pertunjukan

(70309010302)

Diskotek

(70309010303)

Karaoke

(70309010304)

Tempat hiburan lainnya

(70309010305)

Tanah jasa Bandar udara Bandar udara militer


transportasi/
perhubungan (703090201) (70309020101)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


77
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(7030902) Bandar udara sipil

(70309020102)

Pelabuhan Pelabuhan laut

(703090202) (70309020201)

Pelabuhan sungai

(70309020202)

Pelabuhan danau

(70309020203)

Pelabuhan militer

(70309020204)

Terminal Terminal umum tipe A

(703090203) (70309020301)

Terminal umum tipe B

(70309020302)

Terminal umum tipe

(70309020303)

Terminal khusus

(70309020304)

Stasiun kereta Stasiun penumpang

(703090204) (70309020401)

Stasiun barang

(70309020402)

Stasiun operasi

(70309020403)

Tempat parker Tempat parkir

(703090205) (703090205)

Tanah jasa Instansi pemerintah (sipil) Pemerintah pusat


Instansi
Pemerintah (703090301) (70309030101)

(7030903) Pemerintah provinsi

(70309030102)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


78
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Pemerintah Kabupaten/Kota

(70309030103)

Pemerintah Desa

(70309030104)

Lembaga legislatif

(70309030105)

Lembaga yudikatif

(70309030106)

Kantor pemerintah lainnya

(70309030107)

Instansi militer Markas besar TNI

(703090302) (70309030201)

Angkatan Darat

(70309030202)

Angkatan Udara

(70309030203)

Angkatan Laut

(70309030204)

Kantor Militer lainnya

(70309030205)

Instansi kepolisian Markas Besar Polri

(703090303) (70309030301)

Polda

(70309030302)

Polres

(70309030303)

Polsek

(70309030304)

Kantor kepolisian lainnya

(70309030305)

Tanah jasa Pendidikan formal Pendidikan dasar

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


79
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

pendidikan
(703090401) (70309040101)
(7030904)
Pendidikan menengah pertama

(70309040102)

Pendidikan menengah atas

(70309040103)

Perguruan Tinggi

(70309040104)

Pesantren

(70309040105)

Seminari

(70309040106)

Pusat Bimbingan Teknis

(70309040107)

Pendidikan keagamaan lain

(70309040108)

Pendidikan informal Kursus

(703090402) (70309040201)

Bimbingan belajar

(70309040202)

PAUD

(70309040203)

TK

(70309040204)

Pendidikan informal lainnya

(70309040205)

Tanah Jasa Rumah sakit RSUP


kesehatan
(703090501) (70309050101)
(7030905)
RSUD

(70309050102)

RSU Swasta

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


80
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(70309050103)

RS Instansi

(70309050104)

RS Jiwa

(70309050105)

RS Ibu dan Anak

(70309050106)

RS Orthopedi

(70309050107)

RS THT

(70309050108)

RS Gigi dan Mulut

(70309050109)

RS Mata

(70309050110)

RS lainnya

(70309050111)

Puskesmas Puskesmas induk

(703090502) (70309050101)

Puskesmas pembantu

(70309050102)

Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)

(70309050103)

Posyandu Posyandu

(703090503) (70309050301)

Polindes

(70309050302)

Klinik Praktek dokter

(703090504) (70309050401)

Praktek bidan

(70309050402)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


81
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Praktek khitan

(70309050403)

Klinik lainnya

(70309050404)

Balai pengobatan Balai pengobatan

(703090505) (703090505)

Tanah Jasa Bank Bank pemerintah


keuangan
(703090601) (70309060101)
(7030906)
Bank asing

(70309060102)

Bank swasta

(70309060103)

Non bank Asuransi

(703090602) (70309060201)

Koperasi simpan pinjam

(70309060202)

Leasing/pembiayaan

(70309060203)

Pegadaian

(70309060204)

Pasar modal

(70309060205)

Jasa keuangan non bank lainnya

(70309060205)

Tanah jasa Jasa profesi konsultan Konsultan hukum


profesi
(703090701) (70309070101)
(7030907)
Konsultan pajak

(70309070102)

Konsultan bangunan

(70309070103)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


82
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Konsultan lainnya

(70309070104)

Jasa profesi notaris Notaris

(703090702) (70309070201)

Notaris/PPAT

(70309070202)

Akuntan publik Akuntan publik

(703090703) (703090703)

Apraiser Apraiser

(703090704) (703090704)

Surveyor Surveyor

(703090705) (703090705)

Salon Salon
(703090706) (703090706)

Jasa profesi lainnya Jasa profesi lainnya


(703090707) (703090707)

Tanah jasa Tempat ibadah Islam Masjid


peribadatan
(703090801) (70309080101)
(7030908)
Mushola/langgar/surau

(70309080102)

Gereja Gereja Kristen

(703090802) (70309080201)

Gereja Katolik

(70309080202)

Vihara/kuil Vihara/kuil

(703090803) (703090803)

Pura Pura

(703090804) (703090804)

Klenteng Klenteng

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


83
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

(703090805) (703090802)

Tempat ziarah keagamaan Tempat ziarah keagamaan

(703090806) (703090806)

Tanah jasa BTS BTS


telekomunika
si (703090801) (703090801)

(7030908)
Stasiun telekomunikasi Stasiun radio

(703090802) (70309080201)

Stasiun televise

(70309080202)

Stasiun telekomunikasi lainnya

(70309080203)

Tanah jasa TPA Sampah TPA Sampah


kebersihan
(703090901) (703090901)
(7030909)

Tanah jasa kebersihan Tanah jasa kebersihan lainnya


lainnya
(703090902)
(703090902)

Jasa Pasar Pasar Tradisional


Perdagangan
(703091001) (70309100101)
(7030910)
Pasar Modern

(70309100102)

Pasar Hewan

(70309100102)

Pasar Ikan

(70309100103)

Pasar khusus lainnya

(70309100104)

Perdagangan Umum Toko/Warung/Kios/Mart

(703091002) (70309100201)

Pertokoan

(70309100202)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


84
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Pusat Perbelanjan/Mall/Plaza

(70309100203)

SPBU/SPBG

(70309100204)

Tempat perdagangan lainnya

(70309100205)

Jalan Jalan Jalan Jalan arteri

(70310) (70310) (70310) (70310010101)

Jalan kolektor

(70310010102)

Jalan lokal

(70310010103)

Jalan lingkungan

(70310010104)

Jalan tol Jalan tol

(703100102) (70310010201)

Tanah terbuka Tanah Tanah rusak Tanah rusak


terbuka
(70311) (703110101) (703110101)
(70311)
Tanah tandus

(70311010101)

Tanah terbuka sementara Tanah terbuka sementara (land


clearing)
(703110102)
(70311010201)

Tanah kosong Tanah kosong

(703110103) (703110103)

Pasir Pasir

(703110104) (703110104)

Gumuk pasir

(70311010401)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


85
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

4.1.4. Klasifikasi Pemanfaatan Tanah

Berikut merupakan tabel klasifikasi pemanfaatan tanah


Tabel 7. Klasifikasi dan Kode Pemanfaatan Tanah

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Pemanfaatan Kegiatan Pemanfaatan Produksi Pemanfaatan Pertanian Tanah


Ekonomi Produksi Pertanian Basah
Ekonomi
(71801) (718010101) (71801010101)
(7180101)
Pemanfaatan Pertanian Tanah
Kering

(71801010102)

Pemanfaatan Sarana Penunjang


Pertanian

(71801010103)

Pemanfaatan Pertanian Tanaman


Musiman

(71801010104)

Pemanfaatan Pertanian Tanaman


Keras

(71801010105)

Pemanfaatan Produksi Pertanian


Lainnya

(71801010106)

Pemanfaatan Produksi Pemanfaatan


Perikanan Pembibitan/Penangkaran Ikan

(718010102) (71801010201)

Pemanfaatan Produksi Pakan

(71801010202)

Pemanfaatan Pengolahan Hasil


Perikanan

(71801010203)

Pemanfaatan Perikanan Lainnya

(71801010204)

Pemanfaatan Produksi Pemanfaatan Jasa Penunjang


Peternakan Peternakan Lainnya

(718010103) (71801010301)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


86
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Pemanfaatan
Pembibitan/Penangkaran Ternak

(71801010302)

Pemanfaatan Produksi Peternakan


Lainnya

(71801010303)

Pemanfaatan Produksi Pemanfaatan Produksi Kerajinan


Kerajinan
(718010104)
(718010104)

Pemanfaatan Produksi Pemanfaatan Produksi Garam


Garam
(718010105)
(718010105)

Usaha/Jasa Usaha/Jasa Pemanfaatan Sarana


Telekomunikasi
(7180102) (718010201)
(71801020101)

Pemanfaatan Sarana Hiburan

(71801020102)

Pemanfaatan Sarana Perkantoran

(71801020103)

Pemanfaatan Sarana Jasa


Keuangan

(71801020104)

Pemanfaatan Sarana Jasa


Transportasi

(71801020105)

Pemanfaatan Sarana Perbengkelan

(71801020106)

Pemanfaatan Sarana Pergudangan

(71801020107)

Pemanfaatan Sarana Industri

(71801020108)

Pemanfaatan Sarana
Perhotelan/Penginapan

(71801020109)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


87
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah

Pemanfaatan Sarana
Kost/Kontrakan

(71801020110)

Pemanfaatan Sarana Olahraga

(71801020111)

Pemanfaatan Sarana Jasa


Kesehatan

(71801020112)

Pemanfaatan Sarana Jasa Profesi

(71801020113)

Pemanfaatan Jasa Lainnya

(71801020114)

Pemanfaatan Kegiatan Sosial Pemanfaatan Sebagai Pemanfaatan Sarana Peribadatan


Non Ekonomi Budaya Fasilitas Umum/Fasilitas
Sosial (71802010101)
(71802) (7180201)
(718020101)
Pemanfaatan Sarana Pendidikan

(71802010102)

Pemanfaatan Sarana Kesehatan

(71802010103)

Pemanfaatan Sosial
Kemasyarakatan

(71802010104)

Pemanfaatan Sarana Rekreasi

(71802010105)

Pemanfaatan Sarana Umum/Sosial


Lainnya

(71802010106)

Tempat Tinggal Tempat Tinggal Tempat Tinggal

(7180202) (7180202) (7180202)

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Pemanfaatan Tidak Ada Pemanfaatan
Pemanfaatan Pemanfaatan
(71803) (71803)
(71803) (71803)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


88
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

4.2. Definisi

4.2.1. Definisi Umum

1. Bidang Tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan


satuan bidang yang terbatas (Sumber: PP Nomor 24 Tahun 1997);
2. Penguasaan Tanah adalah hubungan hukum antara orang per
orang, kelompok orang, atau badan hukum dengan tanah
sebagaimana dimaksud dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun
1960 (Sumber: PP Nomor 16 Tahun 2004). Penguasan disini bersifat
fisik yakni ada aktivitas fisik yang dilakukan di atas tanah tersebut;
3. Pemilikan Tanah adalah hubungan hukum antara orang per orang,
kelompok orang, atau badan hukum yang dilengkapi dengan bukti
kepemilikan baik yang sudah terdaftar (sertipikat hak atas tanah)
maupun yang belum terdaftar;
4. Penggunaan Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik
yang merupakan bentukan alami maupun buatan manusia
(Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah;
5. Pemanfaatan Tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai
tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan tanahnya
(Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah);
6. Peta Tematik Pertanahan dan Ruang adalah peta yang memuat batas
fisik bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah dan informasi tematik lainnya,
yang dilengkapi dengan unsur-unsur geografis (seperti sungai, jalan,
dan batas administrasi), termasuk data ketinggian (tiga dimensi/3D)
berupa DEM;
7. Tanah Negara adalah tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak
atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UndangUndang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,
dan/atau tidak merupakan tanah ulayat;
8. Informasi Geospasial Tematik adalah IG yang menggambarkan satu
atau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD (Sumber:
UU No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial);
9. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan,
disusun berdasarkan konsensus (kesepakatan atas pengetahuan
bersama) semua pihak terkait yang pada dasarnya hanya mengatur
hal-hal yang bersifat dan berlaku secara umum dengan
memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan,
lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
berdasarkan pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang
akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
(NSPK Survei dan Pemetaan Tematik Pertanahan, 2012);
10. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan,
menerapkan, dan merevisi standar, dilaksanakan secara tertib dan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


89
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

kerja sama semua pihak (NSPK Survei dan Pemetaan Tematik


Pertanahan, 2012);
11. Tema adalah kumpulan (gabungan) dari unsur-unsur (fitur-fitur)
yang memiliki karakteristik dan sistem proyeksi yang sama;
12. Unsur (Fitur) adalah abstraksi dari fenomena yang terjadi di dunia
nyata. Unsur merupakan bagian dari tema dalam basis data
geospasial dan mempunyai karakter utama yang sama, diwakili oleh
tipe data atau tipe geometri yang sama (titik, garis, dan area). Dalam
sistem informasi geografis (SIG) masing-masing fitur diwakili oleh
satu layer serta dapat memiliki satu atau lebih atribut yang melekat
pada layer tersebut;
13. Atribut adalah keterangan yang menjelaskan informasi/karakteristik
dari suatu unsur;
14. Tabel adalah suatu matrik yang berisikan baris-baris yang
merepresentasikan objek-objek dan kolom-kolom sebagai
representasi suatu atribut. Tabel dapat dihubungkan atau
direlasikan terhadap fitur geografis;
15. Relasi adalah merupakan suatu asosiasi atau hubungan antara dua
objek. Objek-objek ini dapat berupa non spasial atau spasial
(features);
16. Hak Milik adalah Hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang
dapat dipunyai orang atas tanah;
17. Hak Guna Usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang
dikuasai langsung oleh negara, jangka waktu paling lama 25 tahun,
untuk kegiatan pertanian, perikanan atau peternakan;
18. Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai
bangunan di atas tanah yang bukan miliknya sendiri;
19. Hak Pakai adalah hak menggunakan dan/atau memungut hasil dari
tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang
lain;
20. Hak Pengelolaan adalah hak atas tanah yang dikuasai negara yang
mengendalikan, menyelenggarakan, mengurus, atau menjalankan
pengelolaan; kewenangan pelaksanaannya dilimpahkan kepada
pemegangnya untuk dikelola;
21. Hak wakaf adalah hak atas tanah tertentu yang diserahkan oleh
pemiliknya untuk kegiatan keagamaan ataupun social;
22. Badan Hukum adalah organisasi atau asosiasi yang didirikan
dengan tindakan otentik dan diperlakukan secara hukum sebagai
orang yang memiliki hak dan kewajiban atau disebut sebagai badan
hukum yang dapat berbentuk seseorang atau badan hokum;
23. Badan Hukum Publik adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum publik atau badan hukum yang mengatur
hubungan antara negara dan atau aparatnya dengan warga negara
yang menyangkut kepentingan umum/publik. Contoh: Negara,
Pemerintah Daerah, Bank Indonesia;
24. Badan Hukum Privat adalah badan hukum yang didirikan atas dasar
hukum perdata atau hukum sipil atau perkumpulan orang yang
mengadakan kerja sama (membentuk badan usaha) dan merupakan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


90
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

satu kesatuan yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh


hukum. Contoh Perusahaan Perseroan (misal PT, BUMN, Bank),
Koperasi, Yayasan, Perkumpulan (berbadan hukum), Perusahaan
Daerah;
25. Instansi Pemerintah adalah organisasi atau perangkat satuan kerja
pemerintah;
26. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya
sebagai hutan tetap;
27. Area Penggunaan Lain (APL) adalah area bukan Kawasan Hutan;
28. Tanah Ulayat adalah tanah bersama para warga masyarakat hukum
adat yang bersangkutan.

4.2.2. Definisi Tiap Kelas

4.2.2.1 Penguasaan Tanah

Tabel 8. Definisi Setiap Kelas Penguasaan Tanah

No Terminologi Pengertian/Penjelasan

1 Penguasaan tanah oleh pemilik Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung

Penguasaan tanah oleh pemilik Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
2
perseorangan berupa perorangan

Penguasaan tanah oleh pemilik Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
3
kelompok masyarakat berupa kelompok masyarakat

Penguasaan tanah oleh pemilik Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
4
masyarakat hukum adat (ulayat) berupa masyarakat hukum adat (ulayat)

Penguasaan tanah oleh pemilik Badan Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
5
Hukum berupa Badan Hukum

Penguasaan tanah oleh pemilik Badan Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
6
Hukum Privat berupa Badan Hukum Privat

Penguasaan tanah oleh pemilik Badan Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
7
Hukum Publik berupa Badan Hukum Publik

Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
8
Pemerintah berupa instansi pemerintah

Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
9
Pemerintah Pusat berupa instansi pemerintah pusat

Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
10
Pemerintah Provinsi berupa instansi pemerintah provinsi

Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
11
Pemerintah Kabupaten/Kota berupa instansi pemerintah kabupaten/kota

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


91
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian/Penjelasan

Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
12
Pemerintah Desa berupa instansi pemerintah desa

Tanah dikuasai oleh pihak lain yang bukan


13 Penguasaan tanah oleh bukan pemilik
pemilik

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
14
perseorangan bukan pemilik

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
15
perseorangan dengan sewa bukan pemilik dengan cara sewa atau kontrak

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
16
perseorangan dengan gadai bukan pemilik dengan cara gadai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
17
perseorangan dengan penggarapan bukan pemilik dengan cara penggarapan

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
18
perseorangan dengan pinjam pakai bukan pemilik dengan cara pinjam pakai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
19
perseorangan dengan izin/konsesi bukan pemilik dengan mendapatkan izin/konsesi

Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang


Penguasaan tanah oleh bukan pemilik
20 bukan pemilik dengan cara selain sewa/kontrak,
perseorangan dengan cara lainnya
gadai, penggarapan, dan pinjam pakai.

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
21
kelompok masyarakat masyarakat yang bukan pemilik

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
22
kelompok masyarakat dengan sewa masyarakat yang bukan pemilik dengan cara sewa

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
23
kelompok masyarakat dengan gadai masyarakat yang bukan pemilik dengan cara gadai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
24 kelompok masyarakat dengan masyarakat yang bukan pemilik dengan cara
penggarapan penggarapan

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
25 kelompok masyarakat dengan pinjam masyarakat yang bukan pemilik dengan cara
pakai pinjam pakai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
kelompok masyarakat dengan masyarakat yang bukan pemilik dengan
26 izin/konsesi mendapatkan izin/konsesi

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


92
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian/Penjelasan

Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok


Penguasaan tanah oleh bukan pemilik
masyarakat yang bukan pemilik dengan cara
27 kelompok masyarakat dengan cara
selain sewa, gadai, penggarapan, izin/konsesi dan
lainnya
pinjam pakai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
28
masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
29 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan sewa cara sewa

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
30 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan gadai cara gadai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
31 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan penggarapan cara penggarapan

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
32 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan pinjam pakai cara pinjam pakai

Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat


Penguasaan tanah oleh bukan pemilik
33 hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
masyarakat hukum adat (ulayat) dengan
mendapatkan izin/konsesi
izin/konsesi

Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat


Penguasaan tanah oleh bukan pemilik
hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
34 masyarakat hukum adat (ulayat)
cara selain sewa, gadai, penggarapan,
dengan cara lainnya
izin/konsesi, dan pinjam pakai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
35
Badan Hukum yang bukan pemilik

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
36
Badan Hukum dengan sewa yang bukan pemilik dengan cara sewa

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
37
Badan Hukum dengan gadai yang bukan pemilik dengan cara gadai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
38
Badan Hukum dengan penggarapan yang bukan pemilik dengan cara penggarapan

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
39
Badan Hukum dengan pinjam pakai yang bukan pemilik dengan cara pinjam pakai

Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum


Penguasaan tanah oleh bukan pemilik
40 yang bukan pemilik dengan mendapatkan
Badan Hukum dengan izin/konsesi
izin/konsesi

Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum


Penguasaan tanah oleh bukan pemilik yang bukan pemilik dengan cara selain sewa,
41
Badan Hukum dengan cara lainnya gadai, penggarapan, izin/konsesi, dan pinjam
pakai

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


93
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian/Penjelasan

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
42
Instansi Pemerintah Pemerintah yang bukan pemilik

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
43
Instansi Pemerintah dengan sewa Pemerintah yang bukan pemilik dengan sewa

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
44
Instansi Pemerintah dengan gadai Pemerintah yang bukan pemilik dengan gadai

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
45 Instansi Pemerintah dengan Pemerintah yang bukan pemilik dengan
penggarapan penggarapan

Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
46 Instansi Pemerintah dengan pinjam Pemerintah yang bukan pemilik dengan pinjam
pakai pakai

Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi


Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Pemerintah yang bukan pemilik dengan cara
47
Instansi Pemerintah dengan cara lainnya selain sewa, gadai, penggarapan, izin/konsesi, dan
pinjam pakai

Tanah yang tidak dikuasai oleh pihak tertentu,


48 Tidak ada penguasaan tanah berupa tanah negara bebas dengan tutupan
hutan/semak/belukar

4.2.2.2 Pemilikan Tanah

Tabel 9. Definisi Setiap Kelas Pemilikan Tanah

No Terminologi Pengertian

1 Terdaftar Tanah yang sudah terdaftar di kantor pertanahan


dan dilekati hak menurut UUPA

2 Terdaftar dengan Hak Milik Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik

3 Terdaftar dengan Hak Milik Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik oleh WNI
Perseorangan perorangan

4 Terdaftar dengan Hak Milik Badan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik oleh Badan
Hukum Hukum tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah

5 Terdaftar dengan Hak Milik Satuan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Satuan
Rumah Susun Rumah Susun

6 Terdaftar dengan Hak Milik Satuan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Satuan
Rumah Susun Perseorangan Rumah Susun oleh WNI perorangan

7 Terdaftar dengan Hak Milik Satuan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Satuan
Rumah Susun Badan Hukum Rumah Susun oleh Badan Hukum yang ditetapkan
oleh pemerintah

8 Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Wakaf

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


94
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

9 Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Wakaf oleh
Perseorangan WNI perorangan

10 Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Wakaf
Badan Hukum Badan Hukum tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah

11 Terdaftar dengan Hak Guna Usaha Tanah terdaftar dengan Hak Guna Usaha

12 Terdaftar dengan Hak Guna Usaha Tanah terdaftar dengan Hak Guna Usaha yang
Perseorangan digunakan oleh WNI perorangan

13 Terdaftar dengan Hak Guna Usaha Tanah terdaftar dengan Hak Guna Usaha oleh
Badan Hukum Badan Hukum tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah

14 Terdaftar dengan Hak Guna Bangunan Tanah terdaftar dengan Hak Guna Bangunan

15 Terdaftar dengan Hak Guna Bangunan Tanah terdaftar dengan Hak Guna Bangunan yang
Perorangan digunakan oleh WNI perorangan

16 Terdaftar dengan Hak Guna Bangunan Tanah terdaftar dengan Hak Guna Bangunan oleh
Badan Hukum Badan Hukum tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah

17 Terdaftar dengan Hak Pakai Tanah terdaftar dengan Hak Pakai

18 Terdaftar dengan Hak Pakai Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Perseorangan oleh WNI perorangan

19 Terdaftar dengan Hak Pakai Badan Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Hukum oleh Badan Hukum Indonesia ataupun Badan
Hukum Asing yang mempunyai perwakilan di
Indonesia

20 Terdaftar dengan Hak Pakai Badan Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Keagamaan dan Sosial untuk kepentingan keagamaan dan sosial

21 Terdaftar dengan Hak Pakai Instansi Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Pemerintah untuk kepentingan instansi pemerintah

22 Terdaftar dengan Hak Pakai Orang Asing Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
oleh orang asing

23 Terdaftar dengan Hak Pakai Perwakilan Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Negara Asing oleh perwakilan negara asing

24 Terdaftar dengan Hak Pengelolaan Tanah terdaftar dengan Hak Pengelolaan

25 Terdaftar dengan Hak Pengelolaan Tanah terdaftar dengan Hak Pengelolaan yang
Instansi Pemerintah pengelolaan tanahnya dilakukan oleh instansi
pemerintah

26 Terdaftar dengan Hak Pengelolaan Tanah terdaftar dengan Hak Pengelolaan yang
Badan Hukum Pemerintah (Publik) pengelolaan tanahnya dilakukan oleh badan
hukum pemerintah (publik)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


95
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

28 Belum terdaftar Tanah yang belum terdaftar di kantor pertanahan


dan belum dilekati hak tanah menurut UUPA

29 Belum terdaftar Tanah Negara Tanah belum terdaftar atau belum dilekati hak
tanah menurut UUPA baik di area status kawasan
hutan maupun tanah negara non kawasan hutan

30 Belum terdaftar Tanah Negara Status Tanah belum terdaftar yang terletak area yang
Kawasan Hutan berstatus kawasan hutan.

31 Belum terdaftar Tanah Negara Status Tanah belum terdaftar yang terletak di Area
Kawasan Non Hutan (APL) Penggunaan Lain (APL) dan memiliki bukti
penguasaan fisik dan atau yuridis

32 Belum terdaftar Tanah Ulayat Tanah belum terdaftar yang merupakan tanah
ulayat

33 Belum terdaftar Tanah Milik Adat Tanah belum terdaftar yang merupakan tanah
milik adat.

4.2.2.3 Penggunaan Tanah

Tabel 10. Definisi Setiap Kelas Penggunaan Tanah

No Terminologi Pengertian

1 Permukiman Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas


lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain
di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan

2 Kampung Kelompok bangunan padat ataupun jarang


digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dan
dimukimi secara menetap

3 Kampung Padat Kelompok bangunan digunakan sebagai tempat


tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap
yang didominasi dengan bangunan dengan KDB >
50%

4 Kampung Jarang Kelompok bangunan digunakan sebagai tempat


tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap
yang didominasi dengan bangunan KDB ≤ 50%

5 Perumahan Areal tanah yang digunakan untuk kelompok


rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggaL atau lingkungan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan

6 Perumahan Padat Kelompok rumah yang berfungsi sebagai


lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan yang didominasi dengan
bangunan KDB > 50%

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


96
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

7 Perumahan Jarang Kelompok rumah yang berfungsi sebagai


lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan yang didominasi dengan
bangunan KDB ≤ 50%

8 Rumah Susun/ Apartemen Hunian bertingkat yang dibangun dalam satu


lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian
yang distrukturkan secara fungsional dalam arah
horizontal maupun vertikal dan merupakan
satuan-satuan yang masing-masing dapat
dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang
berfungsi untuk tempat hunian, yang dilengkapi
dengan bagian bersama, benda bersama dan
tanah bersama

9 Emplasemen Areal tanah yang diatasnya berdiri bangunan


yang berada di sekitar kampung dan atau
perumahan yang dapat mendukung keberadaan
kampung maupun perumahan tsb. Juga dapat
diartikan sebagai komplek bangunan yang
utamanya dimaksudkan sebagai tempat berusaha
(seperti pabrik, kilang, stasiun dsb)

10 Emplasemen Sementara Emplasemen yang dibuat sifatnya sementara


karena adanya suatu kegiatan tertentu

11 Emplasemen Tetap Emplasemen yang dibuat permanen

12 Sarana Olahraga Areal tanah atau bangunan permanen yang


digunakan sebagai sarana Olahraga

13 Kompleks Olahraga Kelompok fasilitas tempat berolahraga

14 Lapangan Olahraga Lapangan tempat berolahraga

15 Gedung Olahraga Fasilitas Olahraga berupa bangunan yang


tertutup

16 Sarana Olahraga Lainnya Sarana olahraga lainnya

17 Makam/ Kuburan Tanah areal pekuburan baik yang jelas terlihat


adanya batu nisan atau gundukan maupun
karena tuanya hanya berupa pepohonan yang
hanya dapat diketahui dengan menanyakan
kepada penduduk

18 Kuburan Umum/TPU Area/tempat pemakaman umum atau tidak ada


pembatasan jenazah yang dapat dikuburkan

19 Taman Makam Pahlawan Area/tempat pemakaman mereka yang mendapat


tanda jasa kepahlawanan

20 Kuburan Khusus Area/tempat pemakaman yang terbatas/bersifat


khusus seperti misalnya kuburan agama
tertentu, kuburan keluarga, makam
raja/bangsawan

21 Kuburan Lainnya Area/tempat pemakaman selain yang telah


disebutkan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


97
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

22 Taman Areal tanah yang tidak dibangun dan berfungsi


sebagai ruang terbuka dan atau taman

23 Taman Umum (Publik) Lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik
sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau
kegiatan lain yang terbuka untuk public

24 Taman Privat Lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik


sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau
kegiatan lain yang hanya terbuka untuk kalangan
tertentu

25 Taman Lainnya Areal tanah yang tidak dibangun dan berfungsi


sebagai ruang terbuka dan atau taman sebagai
sarana kegiatan rekreasi lainnya

26 Tempat Bersejarah Area/tempat obyek-obyek yang memiliki nilai


sejarah

27 Monumen Area tempat bangunan yang dibuat untuk


memperingati seseorang atau peristiwa yang
dianggap penting oleh suatu kelompok sebagai
bagian dari peringatan kejadian pada masa lalu

28 Candi Area rekreasi objek-objek peninggalan bersejarah


berbentuk candi atau bangunan bersejarah
peninggalan purbakala peradaban Hindu-Buddha

29 Tempat Bersejarah Lainnya Area yang memiliki nilai sejarah lainnya

30 Industri Area yang digunakan untuk kegiatan ekonomi,


dapat berupa bangunan/ pabrik atau industri
yang mengolah bahan dasar tertentu menjadi
barang setengah jadi ataupun barang jadi (siap
guna)

31 Industri Makanan Area yang digunakan untuk industri pengolahan


produk pertanian, kehutanan, dan perikanan
menjadi makanan dan juga mencakup produk
setengah jadi menjadi produk makanan

32 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Daging mencakup operasi rumah potong hewan yang
berkaitan dengan pemotongan hewan, pengulitan
atau pengemasan semua daging, baik unggas dan
non unggas

33 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Daging Unggas mencakup kegiatan operasional rumah potong
unggas dan pengepakan daging unggas, termasuk
kegiatan pengurusan hasil sampingan, seperti
pemrosesan sisa atau kotoran unggas,
pementangan kulit, penyortiran bulu dan
pembersihan lemak

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


98
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

34 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Daging Non-Unggas mencakup kegiatan operasional rumah potong
hewan yang berkaitan dengan kegiatan
pemotongan, pengulitan, pembersihan dan
pengepakan daging, seperti daging sapi, babi, biri-
biri, kelinci, domba, unta dan daging segar lainnya
bukan unggas, kegiatan pengurusan hasil
sampingan, seperti produksi kulit dan jangat dari
tempat pemotongan hewan termasuk fellmongery,
penjemuran tulang, pengolahan sisaan atau
kotoran hewan, penyortiran wol dan bulu dan
pembersihan lemak

35 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Ikan dan Biota Air mencakup usaha pengolahan dan pengawetan
ikan dan biota perairan

36 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Ikan dan Produk Ikan mencakup:

 Pengolahan dan pengawetan ikan, seperti


pembekuan, pengeringan, pengasapan,
pengasinan, pencelupan ke dalam air asin
 Produksi hasil ikan, seperti ikan yang
dimasak, ikan fillet, telur ikan, caviar,
pengganti caviar
 Produksi tepung ikan untuk konsumsi
manusia dan makanan hewan
 Produksi daging dan bagian dari ikan bukan
untuk konsumsi manusia

37 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Ikan dan Biota Air dalam Kaleng mencakup pengolahan dan pengawetan ikan,
mollusca, crustacea dan biota air lainnya dalam
kaleng (pengalengan)

38 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk:


Biota Air Lainnya
 Pengolahan dan pengawetan crustacea, dan
mollusca, seperti pembekuan, pengeringan,
pengasapan, pengasinan, pencelupan ke
dalam air asin, pengalengan dan lain-lain
 Produksi produk crustacea, mollusca, seperti
dimasak, fillet, telur
 Produksi tepung biota air lainnya untuk
konsumsi manusia atau makanan hewan
 Produksi daging dan bagian biota air lainnya
bukan untuk konsumsi manusia
 Pengolahan rumput laut

39 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Buah dan Sayuran makanan yang utamanya terdiri dari sayur-
sayuran dan buah-buahan, dengan
menggunakan berbagai macam cara pengolahan
dan pengawetan serta mencakup produk
sayuran dan buah-buahan. Juga mencakup
pembuatan makanan siap saji yang tidak tahan
lama yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-
buahan, seperti salad, sayuran yang sudah
dipotong-potong atau dikupas, tahu; industry
pengupasan kentang, pengolahan lain dari
kentang termasuk makanan dan tepung

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


99
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

kentang, pemanggangan dan pengolahan


makanan dari kacang dan pasta

40 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Buah dan Sayuran dengan Cara mencakup semua:
Diasinkan, Dilumatkan, Dikeringkan
 Industri makanan yang utamanya terdiri dari
dan Dibekukan
buah atau sayur, kecuali makanan cepat saji
yang dibekukan atau dalam kaleng
 Industri pengolahan dan pengawetan
kentang, meliputi industri bubur kentang
yang dikeringkan, industri pengolahan
kentang beku, industri makanan kecil dari
kentang, industri kentang garing (segar dan
kering) dan industri tepung kentang
 Pengawetan buah, kacang atau sayuran,
seperti pendinginan, pengeringan, pencelupan
ke minyak atau cuka dan lain-lain
 Industri produk makanan dari buah atau
sayuran
 Industri selai, marmalad (selai jeruk) dan jelly
makan
 Pemanggangan kacang
 Industri makanan dan pasta dari kacang

41 Industri Pengolahan dan Pengawetan Industri yang digunakan untuk pengolahan dan
Buah dan Sayuran dalam Kaleng pengawetan buah-buahan, kacang atau sayuran
dalam kaleng

42 Industri Pengolahan Sari Buah dan Area industri yang digunakan untuk pengolahan
Sayuran sari buah atau sayuran

43 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri pengolahan
Buah dan Sayuran Lainnya makanan dari buah dan sayuran lainnya, seperti
salad, pengupasan atau pemotongan sayuran dan
tahu dan tempe kedelai, industri pengupasan
kentang dan produksi konsentrat dari buah dan
sayuran segar

44 Industri Minyak Nabati dan Hewani Area yang digunakan untuk semua industri
minyak dan lemak mentah atau olahan yang
berasal dari sayuran atau binatang, kecuali
pengubahan atau pembersihan lemak babi dan
lemak-lemak binatang lain

45 Industri Kopra, Minyak Mentah dan Area yang digunakan untuk industri yang
Minyak Goreng Kelapa mencakup:

 Industri kopra
 Industri minyak mentah kelapa
 Industri minyak goreng kelapa
 Industri tepung dari kelapa
 Industri pelet dari kelapa

46 Industri Minyak Mentah/Murni Kelapa Area yang digunakan untuk industri yang
Sawit dan Minyak Goreng Kelapa Sawit mencakup industri minyak mentah kelapa sawit
(crude palm oil) dan Industri minyak goreng kelapa

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


100
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

sawit

47 Industri Minyak Hewani Area yang digunakan untuk industri untuk


pengolahan minyak dan lemak dari binatang yang
tidak dapat dimakan serta penyulingan minyak
dari ikan dan mamalia laut

48 Industri Minyak Mentah dan Lemak Area yang digunakan untuk industri minyak
Nabati dan Hewani Lainnya mentah, lemak nabati, dan hewani lainnya

49 Industri Pengolahan Susu Area yang digunakan untuk pembuatan dan


pengolahan susu cair segar dan berbagai produk
susu, seperti minuman dari susu, krim, susu
bubuk atau susu kental (baik tawar atau manis),
dalam bentuk padat, mentega, yoghurt, keju dan
kepala susu, kasein atau laktosa, es krim dan es
lain yang bahan dasarnya susu. Golongan ini
tidak mencakup produksi susu mentah (seperti
susu sapi, unta, biri-biri, kambing, kuda, keledai
dan lain-lain) dan pembuatan susu nabati dan
keju tiruan

50 Industri Pengolahan Susu Segar dan Area yang digunakan untuk:


Krim
 Pengolahan susu cair segar, susu
pasteurisasi, sterilisasi, homogenisasi dan
atau pemanasan ultra (UHT)
 Pengolahan krim dari susu cair segar,
pasteurisasi, sterilisasi dan homogenisasi

51 Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Area yang digunakan untuk:


Susu Kental
 Pengolahan susu bubuk atau susu kental
 Industri pengolahan susu atau krim dalam
bentuk yang padat

52 Industri Pengolahan Es Krim dan Area yang digunakan untuk:


Sejenisnya
 Industri pengolahan es krim
 Industri pengolahan lainnya yang dapat
dimakan, seperti sorbet, es lilin, ice drop dan
es dengan berbagai rasa lainnya

53 Industri Pengolahan Produk Susu Area untuk pengolahan susu lainnya seperti:
Lainnya
 Industri minuman yang berbahan dasar susu
 Industri mentega
 Industri yoghurt
 Industri keju dan dadih
 Industri air dadih
 Industri kasein atau laktosa (susu manis)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


101
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

54 Industri Penggilingan Padi-Padian, Area yang digunakan untuk penggilingan padi,


Tepung dan Pati pembuatan tepung, makanan dari padi-padian
atau sayur-sayuran, seperti halnya pembuatan
adonan atau campuran tepung dari produk
tersebut

55 Industri Penggilingan Serelia dan Biji- Area yang digunakan untuk:


Bijian Lainnya
 Penggilingan serelia seperti produksi tepung,
pelet dari gandum, rye, oat atau serelia
lainnya
 Penggilingan sayuran, yaitu produksi tepung
atau makanan yang berasal dari pengeringan
sayuran, akar atau umbi-umbian atau
kacang-kacangan yang bisa dimakan
 Industri makanan sereal untuk sarapan pagi
 Industri tepung campuran dan adonan
tepung yang sudah dicampur untuk roti, kue,
biskuit, kue dadar

56 Industri Pati dan Produk Pati Area yang digunakan untuk:

 Industri pati dari kentang


 Industri glukosa, sirup glukosa, maltosa,
inulin
 Industri gluten
 Industri tapioka dan pengganti tapioka yang
diolah dari pati

57 Industri Penggilingan Beras dan Jagung Area yang digunakan untuk:

 Penggilingan padi, termasuk produksi sekam,


penggilingan, penghalusan, pemasakan
setengah matang atau pengubahan beras
 Produksi tepung beras
 Industri pati dari beras
 Penggilingan jagung, seperti produksi tepung,
pelet dari jagung
 Penggilingan jagung basah
 Industri pati dari jagung
 Industri minyak jagung

58 Industri Makanan Lainnya Area yang digunakan untuk produksi berbagai


produk makanan yang belum tercakup
sebelumnya.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


102
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

59 Industri Produk Roti dan Kue Area yang digunakan untuk produksi roti segar,
beku atau kering, seperti:

 Industri roti tawar dan roti kadet


 Industri kue kering, kue, pie, tart
 Industri biskuit dan produk roti kering
lainnya
 Industri pengawetan kue kering dan cake
 Industri produk makanan ringan (cookies,
cracker, kue kering) baik yang manis atau
asin
 Industri tortillas
 Industri produk roti yang dibekukan, seperti
pancake, waffle, roti kadet

60 Industri Gula Area yang digunakan untuk:

 Industri pemurnian gula (sukrosa) dan gula


pengganti dari jus tebu, bit, maple dan
kelapa, nira, aren
 Industri sirup gula
 Industri molasse (harum manis)
 Produksi sirup dan gula maple

61 Industri Kakao, Cokelat dan Kembang Area yang digunakan untuk


Gula
 Industri kakao, mentega kakao, lemak kakao
dan minyak kakao
 Industri cokelat dan gula-gula dari cokelat
 Industri gula-gula, seperti caramel, cachous,
nougat, fondant, cokelat putih
 Industri permen karet
 Pengawetan manisan buah, kacang, kulit
buah dan bagian lain dari tumbuhan
 Industri permen obat batuk dan pastilles

62 Industri Makaroni, Mie dan Produk Area yang digunakan untuk:


Sejenisnya
 Industri pasta seperti makaroni dan mie, baik
dimasak atau tidak
 Industri couscous
 Industri produk pasta yang dibekukan atau
dikalengkan

63 Industri Makanan dan Masakan Olahan Area yang digunakan untuk industri makanan
siap saji (diolah, dibumbui dan dimasak) diolah
untuk tujuan diawetkan dalam kaleng atau
dibekukan dan biasanya dikemas dan dilabel
untuk dijual kembali

64 Industri Pengolahan Kopi, Teh dan Area yang digunakan untuk


Herbal (Herb Infusion)
 Proses penghilangan caffeine dan
penyangraian kopi
 Produksi hasil kopi, seperti kopi sangrai, kopi
bubuk, kopi instan, ekstrak dan sari kopi
 Industri pengganti kopi
 Pencampuran teh dan mate
 Industri ekstraksi dan olahan berbahan dasar
teh dan mate

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


103
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

 Industri herbal (mint, vervain, chamomile)

65 Industri Bumbu dan Produk Masak Area yang digunakan untuk:


Lainnya
 Industri bumbu-bumbu, saus dan rempah-
rempah, seperti mayonais, tepung mustar dan
mustar olahan
 Industri madu dan karamel buatan
 Industri cuka
 Pengolahan garam menjadi garam makan
yang berkualitas, seperti garam beryodium
 Industri ekstraksi dan jus dari daging, ikan
dan biota air lainnya (crustacea, mollusca)
 Industri konsentrat buatan

66 Industri Makanan Hewan Area yang digunakan untuk:

 Industri makanan untuk hewan piaraan,


termasuk anjing, kucing, burung, ikan dan
lain-lain
 Industri makanan untuk hewan ternak,
termasuk sari makanan ternak dan suplemen
makanan
 Pengolahan makanan tunggal untuk hewan
ternak
 Pengolahan isi perut hasil penyembelihan
hewan untuk memproduksi makanan ternak

67 Industri Minuman Area yang digunakan untuk pembuatan minuman


beralkohol dan tidak beralkohol, air minum dalam
kemasan, air minum mineral, bir dan anggur, dan
pembuatan minuman beralkohol yang
disuling/didestilasi

68 Industri Minuman Beralkohol Area yang digunakan untuk

 Industri minuman beralkohol hasil destilasi


dengan kadar alkohol lebih dari 20% (dua
puluh persen) sampai dengan 55% (lima
puluh lima persen), seperti whisky, brandi,
gin, liqueurs atau minuman beralkohol
lainnya
 Pencampuran minuman beralkohol hasil
destilasi
 Produksi minuman beralkohol netral (tanpa
rasa/flavor)

69 Industri Minuman Ringan Area yang digunakan untuk:

 Industri minuman ringan beraroma tanpa


alkohol atau rasa manis, seperti lemonade,
orangeade, cola, minuman buah, air tonik
 Industri minuman tidak beralkohol, kecuali
bir dan anggur tanpa alcohol

70 Industri Air Minum dan Air Mineral Area yang digunakan untuk produksi air mineral
alami dan air minum dalam kemasan lainnya

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


104
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

71 Industri Minuman Lainnya Area yang digunakan untuk industri minuman


lainnya

72 Industri Pengolahan Tembakau Area yang digunakan untuk pembuatan tembakau


atau produk pengganti tembakau, seperti rokok,
cerutu, cangklong, snuff, chewing; dan
pemotongan serta pengeringan kembali tembakau
tetapi tidak mencakup penanaman atau
pengolahan awal tembakau

73 Industri Rokok dan Produk Tembakau Area yang digunakan untuk Industri produk
Lainnya tembakau dan produk tembakau pengganti,
seperti rokok, rokok tembakau, cerutu, tembakau
pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau
sedot (snuff)

74 Industri Pengolahan Tembakau Lainnya Area yang digunakan untuk:

 Pengeringan dan pengolahan tembakau


lainnya
 Industri homogenisasi atau rekonstitusi
tembakau
 Industri bumbu rokok dan kelengkapan rokok
lainnya

75 Industri Tekstil Area yang digunakan untuk pengolahan,


pemintalan, penenunan dan penyelesaian tekstil
dan bahan pakaian, pembuatan barang-barang
tekstil bukan pakaian (seperti sprei, taplak meja,
gordein, selimut, permadani, tali temali dan lain-
lain)

76 Industri Pengolahan dan Pemintalan Area yang digunakan untuk pengolahan,


Serat Tekstil pemintalan, penenunan dan penyelesaian dan
tekstil rajutan

77 Industri Pertenunan Tekstil Area yang digunakan untuk:

 Industri penenunan tekstil dengan benang


kapas, wol atau sutera, termasuk dari benang
rajut campuran atau benang rajut buatan
atau sintetis
 Industri kain tenun lainnya, dengan benang
rajut yang berasal dari rami, serat bast dan
benang khusus
 Industri tenun tumpuk atau kain korden,
handuk, furing dan lain-lain
 Industri penenunan tekstil dari serat kaca
 Industri tenun karbon (woven carbon) dan
benang "aramid"
 Industri bulu binatang buatan (tiruan)
dengan penenunan

78 Industri Pembuatan Barang Tekstil Area yang digunakan untuk:

 Industri pembuatan barang-barang dari


berbagai bahan kain/tekstil, termasuk kain
rajutan atau sulaman, seperti selimut,

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


105
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

termasuk permadani untuk bepergian; linen


untuk kasur, linen untuk meja (taplak), linen
untuk dapur atau toilet; dan selimut kapas,
bantal kursi, bantal, guling, kantong tidur
dan lain-lain
 Industri pembuatan barang-barang
perlengkapan, seperti gorden, kelambu, sprei,
kerai, penutup mesin atau perabotan; terpal,
tenda, perlengkapan untuk berkemah, layar,
pelindung dari cahaya matahari, penutup
mobil, mesin dan perabot dan lain-lain;
bendera, spanduk, umbul-umbul dan lain-
lain; lap pembersih, kain untuk pencuci
piring dan barang perlengkapan sejenisnya,
jaket keselamatan, parasut dan lain-lain

79 Industri Karpet dan Permadani Area yang digunakan untuk:

 Industri tekstil penutup lantai, seperti karpet,


permadani dan keset ubin
 Industri penutup lantai dari lakan atau bulu
kempa yang dibuat dengan jarum tenun

80 Industri Tali dan Barang dari Tali Area yang digunakan untuk:

 Industri tali ikat, tali temali, tali dan kabel


dari serat atau carik tekstil atau sejenisnya
baik yang diisi atau tidak, dilapisi atau tidak,
ditutupi atau tidak, dan disarungi atau tidak
oleh karet atau plastik
 Industri jala rajut dari tali ikat, tali temali
atau tali
 Industri barang dari tali atau jala, seperti jala
ikan, spatbor kapal (ship's fenders), alas
duduk yang terpisah (unloading cushions),
kain gendongan yang diisi, tali atau kabel
dengan cincin logam dan lainnya

81 Industri Tekstil Lainnya Area yang digunakan untuk semua kegiatan yang
berhubungan dengan industri tekstil atau produk
tekstil, yang tidak secara khusus disebutkan
sebelumnya

82 Industri Pakaian Jadi Area yang digunakan untuk semua pekerjaan


menjahit (baju siap pakai atau berdasarkan
ukuran/pesanan), dalam semua bahan (seperti
kulit, bahan baju, bahan rajutan atau tenunan
dan lain-lain), dari semua jenis pakaian (seperti
pakaian luar, pakaian dalam pria, wanita atau
anak-anak, pakaian kerja dan pakaian santai dan
lain-lain) dan asesoris, tidak ada perbedaan dalam
pembuatan antara baju untuk anak-anak dan
orang dewasa, atau antara pakaian tradisional
dan modern. Golongan pokok ini mencakup
industri bulu binatang (pakaian dari bulu
binatang dan kulit yang berbulu)

83 Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Area yang digunakan untuk kegiatan penjahitan
dan pembuatan pakaian sesuai pesanan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


106
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

84 Industri Perlengkapan Pakaian Area yang digunakan untuk:

 Industri topi dan peci


 Industri aksesori pakaian lainnya, seperti
sarung tangan, ikat pinggang, syal, dasi,
bando, dasi tuksedo dan lain-lain

85 Industri Pakaian Jadi dan Barang dari Area yang digunakan untuk pembuatan barang-
Kulit Berbulu barang dari kulit berbulu seperti pakaian dari
kulit berbulu dan aksesori pakaian. Berbagai
barang dari kulit berbulu seperti; gambar, kesetan
dan lain-lain

86 Industri Pakaian Jadi Rajutan dan Area yang digunakan untuk:


Sulaman/Bordir
 Industri pembuatan pakaian jadi dari bahan
rajutan atau sulaman dan barang-barang jadi
lain, seperti sweater, cardigan, baju kaos,
mantel, dan barang sejenisnya
 Industri kaos kaki, termasuk kaos kaki,
stocking, pantyhose

87 Industri Kulit Area yang digunakan untuk pengolahan dan


pencelupan kulit berbulu dan proses perubahan
dari kulit jangat menjadi kulit dengan proses
penyamakan atau proses pengawetan dan
pengeringan serta pengolahan kulit menjadi
produk yang siap pakai, pembuatan koper, tas
tangan dan sejenisnya, pakaian kuda dan
peralatan kuda yang terbuat dari kulit, dan
pembuatan alas kaki

88 Industri Kulit Buatan Area yang digunakan untuk pembuatan kulit dan
kulit berbulu dan barang-barang yang terbuat dari
kulit termasuk penyamakan, pencelupan dan
pengolahan kulit dan kulit jangat, pembuatan
kulit campuran

89 Industri Barang dari Kulit Area yang digunakan untuk:

 Industri tas koper, tas tangan dan sejenisnya


dari kulit, kulit campuran atau bahan lain
seperti plastik, tekstil, serat yang divulkanisir
atau paperboard dimana menggunakan
teknologi yang sama yang digunakan pada
kulit
 Industri pelana dan alat pengekang kuda dan
lainnya
 Industri tali jam yang bukan metalik (kain,
kulit, plastik)
 Industri bermacam-macam barang yang
terbuat dari kulit atau kulit campuran,
seperti sabuk pengaman, alat pengepak dan
lain-lain
 Industri tali sepatu dari kulit
 Industri cambuk kuda dan cambuk untuk
membajak sawah

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


107
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

90 Industri Alas Kaki Area yang digunakan untuk pembuatan alas kaki
untuk semua kebutuhan, pembuatan bagian alas
kaki dari kulit dan barang-barang sejenis, kecuali
bagian alas kaki yang terbuat dari plastik, kayu
dan karet

91 Industri Kayu, Area yang digunakan untuk pembuatan barang-


Bambu, Rotan dan Sejenisnya barang dari kayu, bambu, dan rotan. Kebanyakan
digunakan untuk konstruksi dan juga mencakup
berbagai proses pengerjaan dari penggergajian
sampai pembentukan dan perakitan barang-
barang dari kayu, dan dari perakitan sampai
produk jadi seperti kontainer kayu

92 Industri Penggergajian dan Pengawetan Area yang digunakan untuk proses pengerjaan
Kayu, Rotan, Bambu dan Sejenisnya dari penggergajian kayu dan batang kayu sampai
proses selanjutnya, pembuatan bantalan kayu rel
kereta api, bahan kayu untuk lantai yang belum
dirakit, wol kayu, tepung kayu, irisan dan partikel
kayu. Golongan ini juga mencakup pengeringan
kayu dan pengolahan secara kimia dan
perendaman kayu dengan bahan pengawet dari
bahan lainnya

93 Industri Kayu Lapis, Veneer dan Area yang digunakan untuk:


Sejenisnya
 Industri lembaran veneer (kayu halus) yang
cukup tipis yang digunakan untuk melapisi,
membuat triplek atau kegunaan lainnya,
meliputi proses pelicinan, pencelupan,
pelapisan, pengisian, penguatan (baik dengan
kertas atau kain) dan dibuat dalam bentuk
motif
 Industri triplek, panel veneer (kayu halus)
dan jenis papan dan lembaran berlapis kayu
 Industri papan partikel dan papan serat
 Industri kayu padat
 Industri kayu berlapis perekat (lem), kayu
halus berlapis

94 Industri Barang Bangunan dari Kayu Area yang digunakan untuk:

 Industri barang-barang dari kayu yang


digunakan utamanya untuk konstruksi,
seperti balok, kaso, rangka atap; tiang
penopang yang dibuat dari kayu, berlapis
perekat atau dihubungkan dengan logam
(metal); pintu, jendela, daun jendela dan
rangkanya, baik yang mengandung bahan
logam atau tidak, seperti engsel, kunci dan
sebagainya; tangga, susuran tangga; manik-
manik dari kayu dan papan penghias tembok
dan papan nama; lantai dari papan yang
bergambar (lantai hias), kepingan atau
potongan lantai dan lainnya yang terpasang
menjadi panel
 Industri rumah/bangunan pabrikan atau
prafabrik atau elemen-elemennya yang
didominasi oleh kayu
 Industri rumah bergerak
 Industri partisi kayu (tidak termasuk
penyekat ruangan yang berdiri

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


108
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

sendiri/furnitur)

95 Industri Wadah dari Kayu Area yang digunakan untuk:

 Industri kotak kemas, boks, peti kayu, drum


kayu dan kemasan sejenisnya dari kayu
 Industri palet (pallets), kotak palet dan
papan muat dari kayu lainnya
 Industri barel, tong, ember dan produk dari
kayu lainnya
 Industri gulungan kawat dari kayu

96 Industri Barang Lainnya dari Kayu; Area yang digunakan untuk:


Industri Barang dari Gabus dan Barang
Anyaman dari Jerami, Rotan, Bambu  Industri berbagai macam barang dari kayu,
dan Sejenisnya seperti gagang atau badan untuk perkakas,
sapu, sikat; bagian dari bot dan sepatu
(seperti hak dan alas sepatu); gantungan
baju, frame cermin dan pigura dari kayu,
frame kanvas; gagang payung, tongkat dan
sejenisnya; peralatan rumah tangga dan
peralatan dapur dari kayu; patung dan
ornamen dari kayu; kotak kayu untuk
perhiasan, alat makan seperti sendok, garpu
dan pisau dan barang sejenisnya; kumparan
dari kayu, gulungan benang jahit dan barang
sejenisnya dari kayu; kayu cetakan untuk
pembuatan pipa rokok dan barang lainnya
dari kayu
 Pengolahan gabus alami, industri gabus
aglomerasi
 Industri barang dari gabus alami atau gabus
aglomerasi, termasuk penutup lantai dari
gabus
 Industri bahan anyaman dan barang dari
bahan anyaman, seperti keset kaki, tikar,
kasa/tabir, wadah dan sebagainya
 Industri keranjang dan barang anyaman
 Industri kayu bakar, dibuat dari kayu atau
bahan substitusi seperti ampas kopi atau biji
kedelai yang dipres

97 Industri Kertas dan Barang dari Kertas Area yang digunakan untuk pembuatan bubur
kayu, kertas, dan produk kertas olahan.
Pembuatan dari produk-produk tersebut
dikelompokkan bersama karena merupakan satu
rangkaian proses pengolahan yang berkaitan. Ada
tiga kegiatan utama, yaitu Pertama, pembuatan
bubur kertas yang meliputi pemisahan serat
selulosa dari kotoran dalam kayu atau kertas
bekas. Kedua, pembuatan kertas yang meliputi
penyusunan serat selulosa menjadi lembaran-
lembaran. Ketiga, barang kertas olahan dibuat
dari kertas dan bahan lain dengan berbagai teknik
pemotongan dan pembentukan, termasuk
kegiatan pelapisan dan laminasi

98 Industri Bubur Kertas, Kertas dan Area yang digunakan untuk:


Papan Kertas
 Industri bubur kertas yang diputihkan,

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


109
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

separuh putihkan atau yang tidak


diputihkan baik melalui proses mekanis,
kimia (pelarutan atau non pelarutan),
maupun semi kimia
 Industri bubur kertas cotton-linters
 Penghilangan tinta dan industri bubur kertas
dari kertas bekas
 Industri kertas dan papan kertas yang
digunakan untuk proses industri lebih lanjut
 Proses lebih lanjut dari kertas dan papan
kertas, seperti pelapisan, pembungkusan
dan peresapan kertas dan papan kertas;
industri kertas kerut (krep); industri
laminasi dan kertas timah, jika dilaminasi
dengan kertas dan papan kertas
 Industri kertas buatan tangan
 Industri kertas koran dan kertas cetak
lainnya atau kertas tulis
 Industri wadding dan webs selulosa dari
serat selulosa
 Industri kertas karbon atau kertas stensil
dalam gulungan-gulungan atau lembaran-
lembaran besar

99 Industri Barang dari Kertas dan Papan Area selain industri bubur kertas, diantaranya
Kertas Lainnya berupa:

 Industri kertas untuk peralatan rumah


tangga dan kertas kesehatan dan barang
kertas kapas selulosa, seperti tisu
pembersih, sapu tangan, handuk, serbet,
kertas toilet, napkin dan napkin untuk bayi
dan cangkir, piring dan baki
 Industri kertas kapas dan barang dari kertas
kapas, seperti handuk/lap, tampon dan
sebagainya
 Industri kertas tulis dan kertas cetak siap
pakai
 Industri kertas printout komputer siap pakai
 Industri kertas kopi siap pakai
 Industri kertas stensil dan kertas karbon
siap pakai
 Industri kertas tempel atau berperekat siap
pakai
 Industri amplop dan kartu pos
 Industri Petunjuk Teknis register, Petunjuk
Teknis akuntansi, binder, album dan alat-
alat tulis baik yang bersifat komersil atau
untuk pendidikan sejenisnya
 Industri kotak, kantong, dompet dan
Petunjuk Teknis catatan yang mengandung
susunan kertas
 Industri wallpaper (kertas dinding) dan jenis
pelapis dinding lainnya, termasuk wallpaper
berlapis vinyl dan tekstil
 Industri label
 Industri kertas filter dan papan kertas filter
 Industri gulungan kertas dan papan kertas,
gelendong kertas dan papan kertas dan
sebagainya
 Industri tempat telur dan barang-barang lain
yang dibuat dari cetakan bubur kertas dan
sebagainya

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


110
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

 Industri kertas kreasi baru

100 Industri Pencetakan Area yang digunakan untuk:

 Industri percetakan surat kabar, majalah


dan periodik lainnya seperti tabloid,
Petunjuk Teknis dan brosur, naskah musik,
peta, atlas, poster, katalog periklanan,
prospektus dan iklan cetak lainnya,
perangko pos, perangko perpajakan,
dokumen, cek dan kertas rahasia lainnya,
Petunjuk Teknis harian, kalender, formulir
bisnis dan barang cetakan komersial lainnya,
kertas surat atau alat tulis pribadi dan
barang-barang cetakan lainnya hasil mesin
cetak, offset, klise foto, fleksografi
dan sejenisnya, mesin pengganda, printer
komputer, huruf timbul, dan sebagainya
termasuk alat cetak cepat
 Pencetakan langsung ke bahan tekstil,
plastik, kaca, logam, kayu dan keramik,
kecuali pencetakan tabir sutera pada kain
dan pakaian jadi. Barang cetakan ini
biasanya merupakan hak cipta

101 Industri Produk dari Batu Bara dan Area yang digunakan untuk perubahan minyak
Pengilangan Minyak Bumi bumi mentah dan batu bara menjadi produk
yang dapat digunakan. Proses yang dominan
adalah pengilangan minyak bumi, di mana
meliputi pemisahan minyak bumi mentah
menjadi produk komponen melalui teknik
seperti pemecahan/ penguraian dan
penyulingan. Golongan pokok ini juga mencakup
pembuatan produk khas (Kokas, butone,
propone, petrol, gas hidrokarbon dan metan,
gasolin, minyak tanah, minyak bahan dan lain-
lain), gas etane, propane dan butane sebagai
produk penyulingan minyak bumi, serta jasa
pengolahan (penyulingan sesuai pesanan)

102 Industri Produk Batu Bara Area yang digunakan untuk pengoperasian
tungku kokas, produksi kokas dan semi kokas,
gas oven kokas (gas lampu), ter (aspal), lignit
(batu bara muda) dan batu bara mentah dan
produk dari aglomerasi kokas

103 Industri Produk Pengilangan Minyak Area yang digunakan untuk pembuatan bahan
Bumi bakar gas atau cair atau produk lain dari
minyak bumi mentah, mineral, aspal dan
produk turunannya. Golongan ini juga
mencakup produksi bahan bakar motor (bensin,
minyak tanah dan lain-lain), bahan bakar
(minyak bahan bakar berkadar berat,
menengah, dan ringan, gas sulingan seperti
etane, propane, butane dan lain-lain), minyak
pelumas, termasuk dari minyak limbah (sisa),
dan produk untuk industri petrokimia dan
untuk pembuatan bahan pelapis jalan, berbagai
briket bahan bakar padat, dan campuran biofuel
dan produk lain (seperti spiritus putih, vaseline,

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


111
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

paraffin wax, petroleum jelly dan lain-lain)

104 Industri Bahan Bakar dan Minyak Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Pelumas Hasil Pengilangan Minyak bahan bakar gas atau cair dari minyak bumi
Bumi mentah, mineral atau produk turunannya
mencakup:

 Produksi bahan bakar motor, seperti bensin,


kerosin dan lain-lain
 Produksi bahan bakar, seperti minyak bahan
bakar berkadar ringan, sedang dan berat,
gas sulingan seperti etana, propana dan
butana dan sebagainya
 Industri minyak pelumas, oli dan gemuk
yang berbahan dasar minyak, termasuk dari
minyak sisa atau limbah

105 Industri Produk Pengilangan Minyak Area yang digunakan untuk:


Bumi Lainnya
 Industri produk untuk industri petrokimia
dan pembuatan bahan pelapis jalan
 Industri bermacam-macam produk, seperti
white spirit, vaseline, lilin parafin, jelly
minyak bumi (petroleum jelly) dan lain-lain
 Industri briket batu bara padat dan briket
bahan bakar lignit
 Industri briket minyak bumi
 Pencampuran biofuel, seperti pencampuran
alkohol dengan minyak bumi (misalnya
gasohol)

106 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Area yang digunakan untuk industri pengolahan
Bahan Kimia bahan organik dan non organik mentah dengan
proses kimia dan pembentukan produk. Hal ini
mencirikan/membedakan produksi kimia dasar
yang membentuk kelompok industri pertama dari
pembuatan produk antara dan produk akhir yang
dihasilkan melalui pengolahan lebih lanjut dari
kimia dasar yang merupakan kelompok-kelompok
industri lainnya

107 Industri Bahan Kimia Area yang digunakan untuk industri pembuatan
produk kimia dasar, pupuk dan senyawa nitrogen
serta plastik dan karet sintetis dalam bentuk
dasar

108 Industri Kimia Dasar Area yang digunakan untuk industri kimia yang
menggunakan proses dasar, seperti pemisahan
termal dan destilasi (penyulingan). Hasil dari
proses ini seperti misalnya:

 Polietilena
 Polivinil Chlorida (PVC), biasanya digunakan
untuk bahan dasar pralon, pipa PVC, dan
sebagainya
 Polipropilena (PP), biasanya digunakan
untuk bahan dasar tekstil, alat tulis,
pengeras suara, dan lain-lain
 Polistirena (PS), merupakan bahan dasar

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


112
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

untuk mainan anak-anak

109 Industri Pupuk dan Bahan Senyawa Area yang digunakan untuk:
Nitrogen
 Industri pupuk, seperti nitrogen murni atau
kompleks, pupuk fosfat atau potasium, dan
urea, fosfat alami kasar dan garam potasium
alami kasar
 Industri produk yang terkait dengan
nitrogen, seperti asam nitrit dan sulfonitrit,
amonia, amonium klorida, amonium
karbonat, potasium nitrit dan nitrat

110 Industri Plastik dan Karet Buatan Area yang digunakan untuk industri damar,
dalam Bentuk Dasar bahan-bahan plastik dan elastik termoplastik
non-vulkanis dan pencampuran damar pada
dasar yang umum seperti halnya industri damar
sintetis yang tidak umum mencakup:

 Industri plastik dalam bentuk dasar, seperti


polimer (etilen, propilen, stiren, vynil klorida,
vynil asetat dan acrylics), poliamida, damar
phenolic dan epoxide dan polyurethanes,
damar alkyd dan polyester dan polyether,
silikon dan ion penukar berunsur polimer
 Industri karet sintetis dalam bentuk dasar,
seperti karet sintetis dan faktis
 Industri campuran karet sintetis dan karet
alam atau getah karet (misalnya balata)
 Industri selulosa dan turunan kimianya

111 Industri Barang Kimia Lainnya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
produk kimia selain kimia dasar dan serat buatan

112 Industri Pestisida dan Produk Area yang digunakan untuk:


Agrokimia Lainnya
 Industri insektisida, rodentisida, fungisida,
herbisida
 Industri produk anti-sprout (anti tunas),
pengatur pertumbuhan tanaman
 Industri disinfektan (untuk pertanian dan
kegunaan lainnya)
 Industri produk agrokimia lainnya

113 Industri Cat dan Tinta Cetak, Pernis Area yang digunakan untuk:
dan Bahan Pelapisan
Sejenisnya dan Lak  Industri cat dan pernis, email dan lak
 Industri pigmen dan bahan celup olahan,
pewarna dan opacifier (pembuat tidak jelas)
 Industri email pengkilap dan pelapis dan
preparat sejenisnya
 Industri mastik
 Industri senyawa dempul dan dempul non
refraktori atau bahan penutup permukaan
sejenis
 Industri pelarut komposit organik dan tiner

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


113
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

114 Industri Sabun dan Deterjen, Bahan Area yang digunakan untuk:
Pembersih dan Pengilap, Parfum dan
Kosmetik  Industri pembersih lantai organik
 Industri sabun mandi
 Industri kertas, gumpalan kapas, laken dan
sebagainya yang dilapisi dengan sabun atau
deterjen seperti tisue basah
 Industri gliserol mentah
 Industri pembersih permukaan, seperti
bubuk pencuci baik padat maupun cair dan
deterjen, preparat pencuci piring dan
pelembut bahan pakaian
 Industri produk pembersih dan pengkilap,
seperti pengharum dan deodorant ruangan
(penghilang bau), lilin buatan dan lilin
olahan, pengilap dan krim untuk barang dari
kulit, pengilap dan krim untuk kayu,
pengilap kaca dan logam, pasta dan bubuk
gosok, termasuk kertas, gumpalan dan lain-
lain yang dilapisi dengan pasta dan bubuk
penggosok
 Industri parfum dan kosmetik, seperti
parfum, kosmetik, krim atau lotion pencegah
terbakar sinar matahari dan krim atau lotion
agar kulit terlihat cokelat setelah berjemur,
preparat menikur dan pedikur, shampo, obat
pengombak dan pelurus rambut, pasta gigi
dan preparat untuk menjaga higienitas,
termasuk preparat pengkilap gigi, preparat
cukur (sebelum dan sesudah cukur),
deodorant dan garam mandi dan obat untuk
menghilangkan rambut

115 Industri Barang Kimia Lainnya Area yang digunakan untuk industri barang kimia
lainnya seperti:

 Industri bubuk bahan peledak


 Industri barang peledak dan petasan,
mencakup sumbat, detonator, kembang api
untuk sinyal
 Industri gelatin dan turunannya, lem,
mencakup lem dari karet dan turunannya
 Industri ekstrak produk aromatis alami
 Industri barang dari damar
 Industri air suling aromatis
 Industri pencampuran produk aroma untuk
industri parfum atau makanan
 Industri pelat fotografi, film dan kertas peka
lainnya
 Industri perlengkapan kimia untuk
keperluan fotografi
 Industri berbagai produk kimia, seperti
pepton, turunan pepton, substansi protein
lainnya beserta turunannya, minyak alami
(esensial), minyak dan lemak yang telah
dimodifikasi secara kimia, bahan yang
digunakan untuk tekstil dan kulit, bubuk
dan pasta yang digunakan dalam mematri
dan memanaskan, substansi yang
digunakan untuk logam, campuran semen,
karbon aktif, aditif minyak pelumas, pelaju
karet preparasi, katalis dan produk kimia
lain untuk kegunaan industri, preparat anti
ketokan, preparat anti beku, bahan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


114
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

campuran diagnosa dan bahan reaksi


laboratorium

116 Industri Serat Buatan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
kawat pijar ganda tiruan atau sintetis, benang dan
serat tiruan atau sintetis yang tidak diolah untuk
pemintalan dan pembuatan strip atau kawat pijar
tunggal tiruan atau sintetis

117 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Area yang digunakan untuk industri pembuatan
dan Obat Tradisional produk farmasi dasar, preparat farmasi, produk
obat kimia dan obat tradisional

118 Industri Farmasi dan Produk Obat Area industri yang digunakan untuk industri
Kimia pembuatan produk farmasi dasar dan preparat
farmasi. Juga mencakup antara lain preparat
darah, obat-obatan jadi, preparat diagnostik,
preparat medis, obat tradisional atau jamu,
suplemen kesehatan, dan produk botanikal untuk
keperluan farmasi

119 Industri Obat Tradisional Area yang digunakan untuk industri pembuatan
bahan baku obat tradisional atau produk obat
tradisional untuk kegunaan farmasi

120 Industri Karet, Barang dari Karet dan Area yang digunakan untuk industri karet dan
Plastik barang plastik. Industri ini dicirikan dengan
penggunaan bahan baku karet dan plastik dalam
proses pembuatannya

121 Industri Karet dan Barang dari Karet Area yang digunakan untuk pembuatan ban karet
untuk semua jenis kendaraan dan peralatan,
berbagai strip/potongan ban untuk vulkanisir dan
kegiatan vulkanisir

122 Industri Ban dan Vulkanisir Ban Area yang digunakan untuk:

 Industri ban karet untuk kendaraan,


peralatan, mesin bergerak, pesawat udara,
mainan, furnitur dan kegunaan lainnya,
seperti ban angin, ban padat dan
ban bantalan
 Industri ban dalam
 Industri telapak ban yang dapat
dipertukarkan, penutup ban, potongan/strip
"camelback" untuk vulkanisir ban
 Pembentukan kembali dan vulkanisir ban

123 Industri Pengasapan, Remilling dan Area yang digunakan untuk industri pengasapan
Karet Remah karet, remilling karet dan karet remah

124 Industri Barang dari Karet Lainnya Area yang digunakan untuk:

 Industri produk lain dari karet sintetis dan


alami, yang tidak vulkanisir, vulkanisir dan
dikeraskan, seperti karet berbentuk plat,

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


115
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

lembaran, potongan, batangan dan bentuk


profil; tabung, pipa atau selang air; ban
berjalan pembawa barang dari karet; barang-
barang karet higienis, seperti sarung
kontrasepsi, dot, botol air panas dan lain-
lain; barang-barang karet untuk pakaian
(jika hanya disatukan bersama, bukan
dijahit); benang dan tali karet; benang rajut
atau tenun dan kain berlapis karet;
perkakas, cincin dan segel dari karet;
penutup bingkai penggulung dari karet;
matras karet yang bisa dipompa; dan balon
yang bisa dipompa
 Industri sikat dari karet
 Industri batang pipa untuk uap panas dari
karet keras
 Industri sisir, jepit rambut, rol rambut dan
sejenisnya dari karet keras
 Industri bahan repair dari karet
 Industri kain tekstil yang diresapi, dilapisi
atau dilaminasi dengan karet, dimana karet
adalah bahan pokok
 Industri matras waterbed (kasur air) dari
karet
 Industri topi dan baju mandi dari karet
 Industri jas hujan dan pakaian menyelam
dari karet

125 Industri Barang dari Plastik Area yang digunakan untuk industri pengolahan
dasar plastik baru atau daur ulang menjadi
produk akhir atau antara, menggunakan berbagai
proses dan pencetakan

126 Industri Barang dari Plastik untuk Area yang digunakan untuk:
Bangunan
 Industri barang-barang dari plastik untuk
bangunan, seperti pintu, jendela, kusen,
daun penutup jendela, kerai, skirting boards
dari plastik; tangki, tandon air dari plastik;
penutup lantai, dinding dan langit-langit
plastik dalam bentuk gulungan atau
lembaran; peralatan kebersihan dari plastik,
seperti hordeng plastik, shower, wastafel,
lavatory pan, bak penyiram (flushing) dan
lain-lain

127 Industri Barang dari Plastik untuk Area yang digunakan untuk Industri barang-
Pengemasan barang plastik untuk pengepakan atau
pengemasan, seperti tas plastik, sak, wadah, botol,
box, kotak, rak dan lain-lain

128 Industri Pipa Plastik dan Area yang digunakan untuk industri barang-
Perlengkapannya barang pipa plastik, seperti tabung plastik, pipa
dan selang plastik, selang dan perlengkapan pipa

129 Industri Barang dari Plastik Lainnya Area yang digunakan untuk:

 Industri semi-manufaktur barang-barang


plastik, seperti plate plastik, lembaran
plastik, balok plastik, film, foil, potongan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


116
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

plastik dan lain-lain (baik berperekat atau


tidak)
 Industri peralatan makan, peralatan dapur
dan barang-barang toilet plastik
 Film atau lembaran kertas kaca (cellophane)
 Industri penutup lantai elastis, seperti vynil,
linoleum dan sebagainya
 Industri batu buatan dari plastik
 Industri tanda dari plastik (bukan listrik)
 Industri berbagai barang plastik, seperti
tutup kepala, peralatan penyekat, bagian
dari peralatan penerangan, barang-barang
kantor atau sekolah, barang-barang pakaian
(jika hanya disegel atau disatukan, tidak
dijahit),
perlengkapan untuk furnitur, patung, ban
berjalan pembawa barang, tape perekat dari
plastik, kertas dinding plastik, alas sepatu
dari plastik, pegangan cerutu dan rokok dari
plastik, sisir, pengeriting rambut dari plastik,
barang kesenangan dari plastik dan
sebagainya

130 Industri Barang Galian Bukan Logam Area yang digunakan untuk industri pengolahan
bahan baku menjadi barang jadi yang
berhubungan dengan unsur tunggal suatu
mineral murni, seperti kaca dan produk kaca,
produk keramik dan tanah liat bakar, semen dan
plester

131 Industri Kaca dan Barang dari Kaca Area yang digunakan untuk industri pembuatan
kaca dan barang-barang dari kaca dan pembuatan
barang alat-alat rumah tangga dari kaca,
peralatan laboratorium atau kedokteran,
peralatan listrik dan isolasi, serat kaca, perhiasan
imitasi

132 Industri Kaca Area yang digunakan untuk industri pembuatan


kaca dalam berbagai macam bentuk yang dibuat
dengan berbagai macam proses, seperti:

 Industri kaca lembaran, termasuk kaca


lembaran berwarna atau berkawat, kaca
patri
 Industri kaca lembaran yang dilaminasi atau
dikuatkan
 Industri kaca batangan atau kaca pipa
 Industri kaca cermin

133 Industri Barang dari Kaca Area yang digunakan untuk industri pembuatan
barang dari kaca dengan berbagai macam proses.
Diantaranya mencakup:

 Industri glass paving blocks


 Industri sekat dinding dari kaca
 Industri botol dan wadah lain dari kaca atau
kristal
 Industri gelas minum dan peralatan rumah
tangga lainnya dari kaca atau kristal
 Industri serat kaca (fiberglass), termasuk
produk-produk dari wol kaca dan non-woven
kaca

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


117
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

 Industri barang kaca untuk laboratorium,


farmasi dan kesehatan
 Industri kaca jam dinding atau kaca arloji,
kaca dan elemen optik yang tidak bekerja
secara optis
 Industri barang kaca yang digunakan pada
perhiasan imitasi
 Industri kaca isolasi dan perlengkapan
isolasi kaca
 Industri kaca untuk lampu
 Industri arca atau patung kecil kaca

134 Industri Barang Galian Bukan Logam Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Lainnya produk antara dan produk akhir dari mineral
nonmetalik hasil tambang atau galian, seperti
pasir, kerikil, bebatuan atau tanah liat

135 Industri Barang Refraktori (Tahan Api) Area yang digunakan untuk:

 Industri mortar refraktori, semen dan


sebagainya
 Industri barang-barang keramik refraktori,
seperti barang-barang keramik penyekat
panas dari tepung fossil siliceous; ubin,
balok dan bata refraktori; tabung kimia atau
labu destilasi, wadah tempat melebur logam,
penyaring, tabung, pipa dan sebagainya
 Industri barang-barang refraktori yang
mengandung magnet, dolomit atau kromit

136 Industri Bahan Bangunan dari Tanah Area yang digunakan untuk:
Liat/ Keramik
 Industri perapian keramik atau ubin dinding
non refraktori, kubus mosaik dan sebagainya
 Industri paving atau ubin keramik non
refraktori
 Industri bahan-bahan bangunan dari tanah
liat non refraktori, seperti batu bata, ubin
untuk atap, cerobong asap, pipa, saluran
keramik dan sebagainya
 Industri balok lantai dari tanah liat yang
dibakar
 Industri peralatan porselen untuk
perlengkapan saniter

137 Industri Barang Tanah Liat/ Keramik Area yang digunakan untuk:
dan Porselen Bukan Bahan Bangunan
 Industri peralatan makan keramik dan
barang-barang toilet atau perabot rumah
tangga lainnya
 Industri arca atau patung dan barang
keramik ornamental lainnya
 Industri isolasi listrik dan peralatan isolasi
keramik
 Industri magnet ferit dan keramik
 Industri barang-barang keramik
laboratorium, kimia dan industrial
 Industri jambangan, toples, dan barang-
barang sejenis yang digunakan untuk
pengangkutan atau pengepakan barang
 Industri furnitur keramik

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


118
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

 Industri barang-barang keramik lainnya

138 Industri Semen, Kapur dan Gips Area yang digunakan untuk:

 Industri semen hidrolik dan arang atau


kerak besi, termasuk portland, semen
mengandung alumunium, semen terak dan
semen superfosfat
 Industri kapur, slaked lime dan kapur
hidrolik
 Industri plester gips dari calcined gipsum
atau calcined sulphate
 Industri calcined dolomite

139 Industri Barang dari Semen, Kapur, Area yang digunakan untuk:
Gips dan Asbes
 Industri beton, barang-barang dari batu
buatan atau semen yang digunakan dalam
konstruksi, seperti ubin, batu bata, papan,
lembaran, panel, pipa, tonggak dan
sebagainya
 Industri komponen struktur prafabrik untuk
gedung atau bangunan sipil dari semen,
beton atau batu buatan
 Industri barang-barang gips yang digunakan
dalam konstruksi, seperti papan, lembaran,
panel
 Industri bahan-bahan bangunan dari
substansi tumbuh-tumbuhan (wol kayu,
alang-alang, jerami dan lain-lain) yang
disatukan dengan semen, plester gips atau
bahan pencampur mineral lainnya
 Industri barang-barang dari semen asbes
atau semen serat selulosa atau sejenisnya,
seperti lembaran berombak, lembaran
lainnya, panel, ubin, pipa, reservoir, palung
atau bak, kolam, bak cuci piring, guci,
mebel, rangka jendela dan lain-lain
 Industri barang-barang lainnya dari beton,
plester gips, semen atau batu buatan, seperti
patung, furnitur, relief gambar timbul, vas
(jambangan), pot bunga dan sebagainya
 Industri mortar bubuk
 Industri beton dan mortar siap pakai (ready
mixed and dry mixed concrete and mortar)

140 Industri Barang dari Batu Area yang digunakan untuk:

 Industri pemotongan, pembentukan dan


penyelesaian batu untuk digunakan dalam
konstruksi, pemakaman, jalan, pemasangan
atap dan sebagainya
 Industri furnitur dari batu
 Industri batu monumen, misalnya dalam
bentuk lempengan

141 Industri Barang Galian Bukan Logam Area yang digunakan untuk Industri gerinda,
Lainnya penajaman dan pengilapan batu dan batu abrasi
atau penggosok baik alami atau buatan, termasuk

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


119
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

batu penggosok yang halus (seperti ampelas)

142 Industri Logam Dasar Area yang digunakan untuk industri peleburan
dan penyulingan baik logam yang mengandung
besi maupun tidak dari bijih, potongan atau
bungkahan dengan menggunakan bermacam
teknik metalurgi. Juga mencakup pembuatan
logam campuran. Hasil dari peleburan dan
pemurnian biasanya dalam bentuk batang logam
(ingot) yang biasanya digunakan dalam pekerjaan
rolling, penarikan dan pengambilan pada
pembuatan produk seperti plat, lembaran,
lempengan, potongan, batangan, kawat dan
bentuk cairan untuk membuat cetakan dan
produk logam dasar lain

143 Industri Logam Dasar Besi dan Baja Area yang digunakan untuk industri pengolahan
dari bijih besi menjadi besi gubal sampai menjadi
baja, dan pembuatan produk baja dan logam
campuran besi dalam berbagai ukuran dan
bentuk. Juga mencakup berbagai operasi
pengolahan baja

144 Industri Logam Dasar Mulia dan Logam Area yang digunakan untuk industri produksi
Dasar Bukan Besi logam dasar mulia dan logam bukan besi, seperti
Lainnya emas, perak, platina, aluminium, tembaga, timah
hitam, seng, timah putih dan lain-lain, dari bijih
dan berbagai sumber yang diolah ke dalam
berbagai bentuk dan kegunaan

145 Industri Pengecoran Logam Area yang digunakan untuk industri pembuatan
barang setengah jadi dan berbagai tuangan yang
melalui proses pengecoran. Golongan ini juga
mencakup pengecoran logam baja dan besi,
seperti penuangan produk baja dan besi,
pembuatan tabung, pipa dan peralatan dari
tuangan besi, termasuk penuangan aluminium,
magnesium, titanium, seng dan lain-lain

146 Industri Pengecoran Besi dan Baja Area yang digunakan untuk kegiatan pengecoran
besi dan baja

147 Industri Pengecoran Logam Bukan Besi Area yang digunakan untuk:
dan Baja
 Pengecoran produk setengah jadi dari
aluminium, magnesium, titanium, seng dan
lain-lain
 Pengecoran logam ringan tuang
 Pengecoran logam berat tuang
 Pengecoran logam mulia tuang
 Die-Casting logam bukan besi

148 Industri Barang Logam, Bukan Mesin Golongan pokok ini mencakup pembuatan produk
dan Peralatannya logam "murni" (seperti suku cadang,
kontainer/wadah dan struktur), pada umumnya

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


120
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

mempunyai fungsi statis atau tidak bergerak,


pembuatan perlengkapan senjata dan amunisi

149 Industri Barang Logam Siap Pasang Golongan ini mencakup pembuatan produk
untuk Bangunan, Tangki, Tandon Air struktur logam (seperti kerangka atau bagian dari
dan Generator Uap konstruksi), barang-barang jenis container logam
(seperti reservoir, tangki, ketel uap untuk
pemanasan) dan generator uap air

150 Industri Barang Logam Siap Pasang Area yang digunakan untuk:
untuk Bangunan
Industri Tangki, Tandon Air dan Wadah  Industri frameworks atau kerangka logam
dari Logam Industri Generator Uap, untuk konstruksi dan bagian-bagiannya
(menara, tiang, tiang penopang, jembatan
Bukan Ketel Pemanas
dan lain-lain)
 Industri frameworks logam industri
(frameworks untuk tungku pembakar,
peralatan lifting dan handling dan lain lain)
 Industri gedung prepabrikasi yang utamanya
dari logam, seperti pondok pekerja (rumah
mandor) dari logam dan elemen-elemen
pertunjukan yang modular dan lain-lain
 Industri pintu, jendela dan kerangkanya,
penutup jendela dan pintu gerbang dari
logam
 Logam partisi ruangan untuk penghubung
lantai

151 Industri Senjata dan Amunisi Area yang digunakan untuk industri pembuatan
persenjataan berat, senjata api tangan, pistol
udara, amunisi perang, termasuk senjata api dan
amunisi untuk olahraga atau penjagaan diri, dan
peralatan bahan peledak, seperti bom, ranjau, dan
torpedo

152 Industri Barang Logam Lainnya dan Area yang digunakan untuk industri pengolahan
Jasa Pembuatan Barang logam umum lainnya, seperti penempaan atau
Logam penekanan, persepuhan, pelapisan, pengukiran,
pemboran, penyemiran, pengelasan dan lain-lain,
yang umumnya dilakukan atas dasar balas jasa
atau kontrak. Golongan ini juga mencakup
pembuatan berbagai barang logam, seperti alat
pemotong, pisau, gunting dan lain-lain), perkakas
tangan dari logam dan perangkat keras lainnya;
kaleng atau ember; paku, baut dan mur; barang
rumah tangga dari logam; peralatan logam, baling-
baling dan jangkar kapal; peralatan jalur rel
kereta api dan lain-lain dan berbagai barang
logam untuk penggunaan rumah tangga dan
industri

153 Industri Penempaan, Pengepresan, Area yang digunakan untuk:


Pencetakan dan
Pembentukan Logam; Metalurgi Bubuk  Industri penempaan, pengepresan, stamping
dan pembentukan logam
 Industri metalurgi bubuk, yaitu produksi
barang logam secara langsung dari bubuk
logam dengan proses pemanasan atau
dibawah tekanan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


121
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

154 Industri Alat Potong, Perkakas Tangan Area yang digunakan untuk:
dan Peralatan Umum
 Industri alat-alat potong rumah tangga,
seperti pisau, garpu, sendok dan lain-lain
 Industri alat-alat potong lainnya, seperti
golok dan pisau bergerigi, pisau cukur dan
silet, gunting dan hair clipper
 Industri pisau dan mata pisau untuk mesin
atau untuk peralatan mekanik
 Industri perkakas tangan, seperti tang,
obeng dan lain-lain
 Industri perkakas tangan pertanian yang
tidak digerakkan dengan tenaga
 Industri gergaji dan mata gergaji termasuk
mata gergaji bundar dan mata gergaji rantai
 Industri alat yang dapat dipertukarkan
untuk perkakas tangan, baik yang tidak
digerakkan dengan tenaga atau mesin
perkakas, seperti bor, pemukul, pisau
penggiling dan lain-lain
 Industri perkakas pengepres
 Industri perkakas pandai besi, seperti alat
tempa, landasan tempa dan lain-lain
 Industri kotak cetakan dan cetakan (kecuali
cetakan ingot)
 Industri perkakas kelim
 Industri gembok, kunci, anak kunci, engsel
dan sejenisnya, peralatan untuk bangunan,
furnitur, kendaraan dan lain-lain
 Industri pisau pendek atau belati, pedang,
bayonet dan lain-lain

155 Industri Ember, Kaleng, Drum dan Area yang digunakan untuk:
Wadah Sejenis dari Logam
 Industri tong, drum, kaleng, ember, kotak
 Industri kaleng untuk produk makanan,
tabung dan kotak yang dapat dilipat
 Industri metallic closure

156 Industri Barang Logam Lainnya Area yang digunakan untuk industri barang logam
selain yang sudah disebutkan sebelumnya seperti:

 Industri peralatan rumah tangga dari logam,


seperti peralatan makan, seperti piring,
piring ceper, magkok, teko, panci, wajan
ketel, pot dan lain-lain; peralatan bukan
listrik lainnya yang digunakan di meja atau
di dapur; peralatan kecil dapur lainnya yang
digerakkan dengan tangan dan aksesorinya;
industri alat penggosok dari logam
 Industri bak mandi, bak cuci (piring),
wastafel dan peralatan sejenis
 Industri barang-barang logam untuk kantor
kecuali furnitur
 Industri peti besi, lemari besi, pintu lapis
baja dan lain-lain
 Industri bermacam peralatan logam, seperti
baling-baling kapal dan sejenisnya, jangkar
kapal, lonceng, perlengkapan tetap (fixture)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


122
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

rel kereta api yang terpasang dan jepitan,


gesper, kait dan barang sejenis
 Industri kabel logam yang dijalin pembalut
sejenisnya
 Industri kabel logam yang tidak terisolasi
atau kabel logam terisolasi yang tidak dapat
digunakan sebagai konduktor listrik
 Industri paku dan paku payung
 Industri paku sumbat/keling, cincing
penutup dan barang-barang tidak berulir
sejenis
 Industri screw machine product
 Industri kantong timah
 Industri magnet logam permanen
 Industri botol atau kendi logam hampa
udara
 Industri tanda logam (bukan listrik)
 Industri lencana logam dan lencana militer
logam
 Industri pengeriting rambut dan sisir logam,
kerangka dan pegangan payung

157 Industri Komputer, Barang Elektronik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
dan Optik komputer, perlengkapan komputer, peralatan
komunikasi, dan barang-barang elektronik
sejenis, termasuk pembuatan komponennya.
Proses produksi ditandai dengan rancangan dan
penggunaan penerapan teknologi tinggi untuk
menciptakan IC dan barang-barang berukuran
kecil. Golongan pokok ini juga mencakup
pembuatan barang-barang elektronik rumah
tangga, alat pengukuran, alat pengujian, alat
navigasi, dan peralatan kontrol, iradiasi, peralatan
electromedical dan elektroterapi, peralatan dan
instrumen optik, dan pembuatan media magnetik
dan optic

158 Industri Komponen dan Papan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Elektronik semi konduktor dan komponen lain untuk
peralatan elektronik, diantara nya resistor dan
kapasitor elektronik, transistor, mikroprosesor,
papan sirkuit dan pengisian atau pemasangannya,
kartu
interface dan pengontrol, dan peralatan terpisah
yang terkait, termasuk pembuatan kabel printer,
kabel monitor, kabel USB dan
konektor/penghubung dan lain-lain

159 Industri Tabung Elektron dan Konektor Area yang digunakan untuk:
Elektronik
 Industri tabung elektron
 Industri konektor elektronik
 Industri kabel printer, kabel monitor, kabel
USB, konektor dan lain-lain

160 Industri Semi Konduktor dan Area yang digunakan untuk industri semi
Komponen Elektronik Lainnya konduktor dan komponen lainnya untuk aplikasi
elektronik.

Diantaranya untuk:

 Industri papan sirkuit tercetak kosong

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


123
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

 Industri kapasitor elektronik


 Industri resistor elektronik
 Industri mikroprosesor
 Industri induktor (misalnya cok, gulungan,
trafo), tipe komponen elektronik
 Industri kristal elektronik dan crystal
assemblies
 Industri solenoida, switch dan transducer
untuk aplikasi elektronik
 Industri dadu atau kubus, semikonduktor,
baik yang selesai maupun yang setengah jadi
 Industri interface cards (misalnya sound
(kartu suara), video (kartu video), kontroler,
kartu jaringan, modem)
 Industri komponen layar (plasma, polimer,
LCD)
 Industri light emitting diodes (LED)
 Industri IC atau integrated circuit (analog,
digital, maupun hibrid)
 Industri dioda, transistor dan alat-alat yang
berkaitan dengannya
 Pemuatan komponen pada papan sirkuit
tercetak

161 Industri Komputer dan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Perlengkapannya dan atau pemasangan berbagai komputer
elektronik dan peralatan perlengkapan komputer,
seperti peralatan penyimpanan, dan peralatan
input/output (printer, monitor dan keyboard).
Komponen komputer dan peralatan perlengkapan
komputer mencakup berbagai drive dan alat
penyimpanan lain, printer, monitor, keyboard,
semua jenis aksesori trackball, terminal komputer
dan server, scanner dan projector (viewer)

162 Industri Peralatan Komunikasi Area yang digunakan untuk industri pembuatan
peralatan komunikasi dan telepon yang digunakan
untuk memindahkan sinyal elektron melalui
kawat atau melalui udara seperti peralatan
komunikasi tanpa kabel dan penyiaran radio dan
televisi. Golongan ini juga mencakup pembuatan
peralatan saklar, telepon tanpa kabel, faksimili,
termasuk mesin penjawan telepon, peralatan
komunikasi data, antene pemancar dan penerima,
peralatan komunikasi bergerak (mobile) termasuk
kodem, sistem alarm, peralatan infrared dan
transmisi

163 Industri Peralatan Telepon dan Area yang digunakan untuk Industri peralatan
Faksimili pesawat telepon dan faksimili, termasuk di
dalamnya mesin penjawab

164 Industri Peralatan Komunikasi Tanpa Area yang digunakan untuk:


Kabel (Wireless)
 Industri pager
 Industri telepon selular
 Industri peralatan komunikasi bergerak
(mobile)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


124
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

165 Industri Peralatan Komunikasi Lainnya Area yang digunakan untuk:

 Industri peralatan Private Branch Exchange


(PBX), seperti peralatan switching kantor
 Industri peralatan komunikasi data, seperti
bridge, router, gateway
 Industri pesawat telepon tanpa kabel
 Industri peralatan TV kabel
 Industri antena transmisi (pemancar) dan
penerima
 Industri peralatan penyiaran studio dan
televisi, termasuk di dalamnya kamera
televisi
 Industri modem peralatan carrier
 Industri sistem alarm kebakaran
danpencurian, pengiriman sinyal ke stasiun
pengendali
 Industri transmitor radio dan televisi
 Industri peralatan infrared (misalnya remote
kontrol)
 Industri smart card (kartu cerdas kontak dan
nirkontak)

166 Industri Peralatan Audio dan Video Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Elektronik peralatan video dan audio elektronik untuk rumah
tangga, kendaraan bermotor, amplifier untuk
instrumen musik, dan alat untuk penyampaian
informasi

167 Industri Televisi dan/atau Perakitan Area yang digunakan untuk industri televisi dan
Televisi industri monitor televisi dan display

168 Industri Peralatan Perekam, Penerima Area yang digunakan untuk industri audio dan
dan Pengganda Audio dan Video, video elektronik untuk hiburan di rumah (home
Bukan Industri Televisi entertainment) dan kendaraan bermotor

169 Industri Peralatan Audio dan Video Area yang digunakan untuk industri peralatan
Elektronik Lainnya elektronik konsumen lainnya, seperti alat yang
digunakan untuk menyampaikan pengumuman
dan amplifier untuk instrumen musik

170 Industri Alat Ukur, Alat Uji, Peralatan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Navigasi dan Kontrol an Alat Ukur peralatan pengukuran, pengujian, navigasi dan
Waktu kontrol untuk berbagai kegunaan industri dan
bukan industri, termasuk peralatan pengukuran
berdasarkan waktu seperti jam dan jam tangan
serta peralatan lain yang berkaitan dengan itu

171 Industri Alat Ukur, Alat Uji, Peralatan Area yang digunakan untuk industri sistem dan
Navigasi dan Kontrol peralatan pencarian, pendeteksian, navigasi,
pemandu aeronautik dan nautik; regulator dan
kontrol otomatis untuk peralatan seperti
pemanas, AC pendingin, kulkas dan
perlengkapannya; peralatan dan perlengkapan
untuk pengukuran, penggambaran,
pengindikasian, perekaman, pengiriman dan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


125
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

pengontrolan proses industri variabel, seperti


temperatur, kelembaban, tekanan, vakum,
pembakaran, aliran, level, viskositas, kepadatan,
keasaman, konsentrasi dan rotasi; Penjumlahan
(misalnya register) fluid meter dan alat hitung;
peralatan untuk pengukuran dan pengujian
karakteristik listrik dan sinyal listrik; peralatan
dan sistem untuk laboratorium analisis kimia
atau komposisi fisis atau konsentrasi contoh gas,
cair, padat atau materi komposit dan peralatan
pengukuran dan pengujian daripadanya. Industri
peralatan pengukuran, pengujian, navigasi dan
pemeriksann non-listrik (kecuali alat mekanis
sederhana) termasuk dalam sub golongan ini

172 Industri Alat Ukur Waktu Area yang digunakan untuk industri arloji, jam
dan penunjuk waktu dan perlengkapannya.

173 Industri Peralatan Iradiasi, Area yang digunakan untuk industri peralatan
Elektromedikal dan lektroterapi elektromedik, elektroterapi, dan peralatan iradiasi
dan tabung untuk diagnosa medis, terapi medis,
industri, penelitian dan aplikasi evaluasi ilmiah

174 Industri Peralatan Fotografi Area yang digunakan untuk industri peralatan
fotografi seperti industri kamera film dan kamera
digital

175 Industri Media Magnetik dan Media Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Optik media perekaman optik dan magnetik, seperti
kaset-videotape dan audio magnetik kosong,
disket kosong, disk optik dan media hardisk
kosong

176 Industri Peralatan Listrik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
produk yang membangkitkan, mendistribusikan
dan menggunakan tenaga listrik. Golongan pokok
ini juga mencakup pembuatan lampu listrik,
peralatan sinyal dan peralatan rumah tangga
listrik

177 Industri Motor Listrik, Generator, Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Transformator dan Peralatan mesin tenaga, mesin pendistribusi listrik dan
Pengontrol dan Pendistribusian Listrik transformator khusus, regulator voltage, motor
listrik, generator tenaga dan
saklar dan pengatur tenaga yang terkait

178 Industri Batu Baterai dan Akumulator Area yang digunakan untuk:
Listrik  Industri baterai dan sel-sel utamanya, baik
yang mengandung mangan dioksida, merkuri
dioksida, perak oksida atau lainnya
 Industri akumulator listrik dan komponenya,
seperti separator, wadah dan
pembungkusnya
 Industri baterai asam timah
 Industri baterai Ni-Cad
 Industri baterai Ni-Mh
 Industri baterai Lithium
 Industri baterai cell kering

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


126
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

 Industri baterai cell basah

179 Industri Kabel dan Perlengkapannya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
peralatan kawat pembawa arus atau bukan
untuk sirkuit kawat listrik tanpa memperhatikan
materi pembuatnya. Termasuk penyisolasian
kawat dan pembuatan kabel serat optik

180 Industri Peralatan Penerangan Listrik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
tabung dan bola lampu listrik serta bagian dan
komponennya, peralatan penerangan non listrik,
dan komponen peralatan
lain. Pembuatan peralatan penerangan non listrik
seperti bola lampu dan perlengkapan tempat lilin,
peralatan lampu penerangan, lampu senter,
lampu listrik serangga, lentera, peralatan lampu
jalan, perlengkapan/peralatan lampu
untuk peralatan transportasi (misalnya untuk
kendaraan bermotor, pesawat udara, boat)

181 Industri Peralatan Listrik Lainnya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
bermacam-macam peralatan listrik, seperti
charger baterai dan surge suppressor/stabilisator,
alat pintu listrik, bel listrik,
kabel listrik, produk grafit dan karbon, kapasitor
listrik dan peralatan sejenis, elektromagnet,
papan listrik untuk angka dan tanda, peralatan
pemberi isyarat dan sirine listrik, alat penyekat,
pipa saluran dan peralatan listrik, peralatan
pengelasan dan pematrian listrik, termasuk alat
pematri tangan

182 Industri Mesin dan Perlengkapan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
mesin dan peralatan yang dapat bekerja bebas
dengan bahan-bahan baik secara mekanik atau
yang berhubungan dengan panas atau
melaksanakan pengolahan bahan-bahan (seperti
pengangkatan, penyemprotan, penimbangan atau
pengepakan), termasuk komponen mekaniknya
yang menghasilkan dan menggunakan tenaga
dan komponen utama yang dihasilkan secara
khusus

183 Industri Mesin untuk Keperluan Umum Area yang digunakan untuk industri pembuatan
mesin untuk keperluan umum yaitu mesin yang
biasa digunakan dalam cakupan luas dari
industri ISIC, seperti halnya pembuatan
komponen yang digunakan dalam pembuatan
berbagai macam
mesin lain atau pembuatan mesin yang
mendukung operasi usaha lain. Termasuk
pembuatan mesin dan turbin, kecuali mesin
kendaraan dan pesawat udara, termasuk juga
peralatan mesin tenaga air, pompa, kompresor,
katup/klep dan kran, bearing, gir, dan unsur-
unsur untuk menggerakkan gir kemudi, oven,
tungku dan tungku pembakar, peralatan untuk
pemindahan dan pengangkatan barang, mesin
dan peralatan perkantoran (kecuali peralatan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


127
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

komputer dan perlengkapannya),


peralatan/perkakas tangan yang digerakkan
tenaga dan mesin untuk keperluan umum
lainnya

184 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Area yang digunakan untuk industri pembuatan
dan Semi Trailer kendaraan bermotor untuk angkutan penumpang
atau barang, serta pembuatan berbagai suku
cadang dan aksesori kendaraan bermotor,
termasuk pembuatan trailer atau semi-trailer

Industri Kendaraan Bermotor Roda Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Empat atau Lebih mobil penumpang dan kendaraan komersial,
seperti van, lori/truk, bis, mesin kendaraan
bermotor, kendaraan amphibi, casis mesin
kendaraan, dan kendaraan bermotor lainnya.
Juga mencakup perakitan/pembuatan kembali
mesin kendaraan bermotor

185 Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Roda Empat atau Lebih dan Industri badan (coach work) dan kontainer untuk
Trailer dan Semi Trailer angkutan penumpang dan barang, termasuk
taksi, gerbong kereta, trailer untuk angkutan
barang, trailer karavan dan lain-lain

186 Industri Suku Cadang dan Aksesori Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Kendaraan Bermotor suku cadang dan aksesori untuk kendaraan
Roda Empat atau Lebih bermotor seperti bagian sistem kemudi,
pembakaran dan gas/uap hasil pembakaran,
peralatan listrik kendaraan bermotor, serta
indikator kecepatan, temperatur dan lainnya

187 Industri Alat Angkutan Area yang digunakan untuk industri alat
angkutan

188 Industri Pembuatan Kapal dan Perahu Area yang digunakan untuk industri pembuatan
kapal, perahu dan struktur terapung lain untuk
keperluan angkutan dan komersial, olahraga dan
rekreasi

189 Industri Lokomotif dan Gerbong Kereta Area yang digunakan untuk industri pembuatan
lokomotif kereta api, gerbong kereta api untuk
berbagai keperluan dan pembuatan suku
cadangnya, peralatan pemberi isyarat dan
fasilitas rel kereta api lain yang terkait

190 Industri Pesawat Terbang dan Area yang digunakan untuk:


Perlengkapannya
 Industri pesawat terbang untuk angkutan
barang dan penumpang, untuk digunakan
angkatan bersenjata, untuk olahraga atau
tujuan lain
 Industri helikopter
 Industri pesawat peluncur dan pesawat
peluncur gantung
 Industri kapal seplin/balon berkemudi dan
balon udara panas
 Industri suku cadang dan aksesori pesawat
terbang, seperti rakitan utama seperti badan
pesawat terbang, sayap, pintu, pengontrol
permukaan, roda gigi untuk mendarat, tanki

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


128
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

bahan bakar, nacelles dan lain-lain; baling-


baling, pisau rotor helikopter dan rotor
pendorong; berbagai macam motor dan
mesin yang terdapat di pesawat terbang; dan
suku cadang jet turbo dan pendorong turbo
untuk pesawat terbang
 Industri pesawat terbang latih darat
 Industri pesawat ruang angkasa dan pesawat
peluncuran, satelit, satelit yang
berhubungan dengan planet, stasiun orbit,
shuttles
 Industri Intercontinental Ballistic Missiles
(ICBM)/roket antar benua

191 Industri Kendaraan Perang Area yang digunakan untuk industri pembuatan
alat angkutan tank, kendaraan amfibi bersenjata,
dan kendaraan perang lainnya

192 Industri Sepeda Motor Area yang digunakan untuk:

 Industri sepeda motor, moped dan sepeda


yang dipasang mesin motor
 Industri mesin untuk sepeda motor
 Industri gandengan samping (sidecar) motor
 Industri suku cadang dan aksesoris untuk
sepeda motor

193 Industri Sepeda dan Kursi Roda Area yang digunakan untuk:

 Industri sepeda tanpa motor dan sepeda lain,


termasuk sepeda roda tiga (pengantar),
tandem (sepeda gandeng), sepeda anak-anak
baik roda dua maupun roda tiga
 Industri suku cadang dan aksesori sepeda
 Industri kursi roda baik menggunakan motor
atau tidak
 Industri suku cadang dan aksesori kursi
roda
 Industri kereta bayi

194 Industri Alat Angkutan Lainnya Area yang digunakan untuk:

 Industri kendaran yang didorong oleh


tangan, seperti truk barang, handcart,
sledge, troli belanja dan lain-lain
 Industri kendaraan yang ditarik binatang,
seperti kereta balap (sulkies), pedati yang
ditarik keledai, kereta jenazah (keranda) dan
lain-lain

195 Industri Furniture Area yang digunakan untuk industri pembuatan


mebeller dan produk yang berkaitan yang terbuat
dari berbagai bahan kecuali batu, semen dan
keramik

196 Industri Pembuatan Barang Lainnya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
berbagai macam barang yang belum dicakup di
tempat lain dalam klasifikasi ini

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


129
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

197 Industri Barang Perhiasan dan Barang Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Berharga barang-barang perhiasan dan perhiasan imitasi.
Golongan ini juga mencakup produksi mutiara,
batu berharga dan semi, pembuatan perhiasan
dari logam mulia, atau kombinasi darinya. Juga
mencakup perhiasan yang digunakan pada
materi lain seperti barang-barang keagamaan dan
lainnya, barang-barang teknik, laboratorium dan
barang-barang pribadi dari logam mulia dan
barang-barang ukiran dari logam atau logam
mulia

198 Industri Alat Musik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
alat musik, baik alat musik petik/gesek,
keyboard, organ, akordian, alat musik perkusi
maupun alat musik listrik serta suku cadang dan
aksesorisnya

199 Industri Alat Olahraga Area yang digunakan untuk industri alat olahraga
dan keolahragaan (kecuali pakaian dan alas kaki),
baik olahraga di dalam maupun di luar ruangan
dari berbagai bahan

200 Industri Alat Permainan dan Mainan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Anak-Anak mainan anak dan alat permainan
ketangkasan/games (termasuk mainan elektronik
dan aksesorisnya, hobby kits, kendaraan untuk
anak-anak, meja permainan, kartu permainan,
alat permainan yang dijalankan dengan
menggunakan koin, dan permainan hiburan
lainnya

201 Industri Peralatan Kedokteran dan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Kedokteran Gigi serta Perlengkapannya peralatan medis dan laboratorium, perabotan,
instrumen, perlengkapan dan persediannya

202 Perbengkelan Struktur bangunan yang menyediakan ruang


untuk melakukan konstruksi atau manufaktur
dan/atau reparasi alat/barang

203 Perbengkelan Umum Perbengkelan untuk kendaraan roda dua atau


lebih maupun yang berkaitan dengan elektronika

204 Perbengkelan Khusus Perbengkelan yang memperbaiki sarana/peralatan


khusus

205 Pergudangan Tempat kegiatan jasa penyimpanan barang untuk


mendukung/ memperlancar kegiatan distribusi
dan perdagangan barang

206 Pergudangan Terbuka Pergudangan yang tempatnya terbuka

207 Pergudangan Tertutup Pergudangan yang tempatnya tertutup

208 Instalasi Areal tanah yang digunakan untuk mendirikan


struktur bangunan atau infrastruktur fisik yang
memiliki fungsi spesifik, biasanya sebagai
pengumpul dan atau penyalur suatu
barang/benda

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


130
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

209 Instalasi Listrik Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur


kelistrikan

210 Instalasi Air Bersih Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur


air bersih, seperti misalnya bangunan penjernih
air dan pipa

211 Instalasi Minyak dan Gas Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur
minyak dan gas, seperti rig pengeboran

212 Instalasi Telekomunikasi Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur


telekomunikasi

213 Instalasi Iklim Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur


iklim

214 Instalasi Lainnya Instalasi selain instalasi listrik, air bersih, migas,
telekomunikasi, dan iklim

215 Pertambangan Areal tanah yang dieksploitasi dalam hal


pengambilan bahan galian dan bahan tambang
lainnya, baik yang dilakukan secara terbuka
ataupun di bawah permukaan tanah. Termasuk
juga ekstraksi mineral yang diperlukan

216 Pertambangan Batu Bara dan Lignit Areal tanah yang digunakan untuk pertambangan
batu bara dan lignit melalui penambangan bawah
tanah atau penambangan terbuka

217 Pertambangan Batu Bara Areal yang digunakan untuk berbagai kegiatan
terkait penambangan batu bara

218 Pertambangan Lignit Areal yang digunakan untuk pertambangan lignit


(batu bara muda) dengan cara penambangan di
permukaan tanah, termasuk penambangan
dengan metode pencairan dan kegiatan lain untuk
meningkatkan kualitas dan memudahkan
pengangkutan atau penyimpanan

219 Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Areal yang digunakan untuk usaha produksi
Alam minyak bumi mentah, pertambangan dan
pengambilan minyak dari serpihan minyak dan
pasir minyak, dan produksi gas alam

220 Pertambangan Minyak Bumi Areal yang digunakan untuk pertambangan


minyak bumi mentah dan operasi atau
pengembangan lokasi minyak bumi seperti
pengeboran, penyelesaian dan pemasangan
perlengkapan pada sumur minyak dan penyiapan
minyak dari lokasi produksi ke pengapalan

221 Pertambangan Gas Alam Areal yang digunakan untuk kegiatan pengeboran,
penambangan, pemisahan serta penampungan
gas alam. Pencairan gas alam menjadi LNG
sampai kepengapalannya masih termasuk
kegiatan pertambangan. Termasuk kegiatan CBM

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


131
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

(Coalbed Methane)

222 Pengusahaan Tenaga Panas Bumi Areal yang digunakan untuk kegiatan pengeboran
tenaga panas bumi. Termasuk kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengusahaan tenaga panas
bumi dan pemanfaatannya

223 Pertambangan Bijih Logam Areal yang digunakan untuk pertambangan bijih
logam, yang dilakukan melalui penambangan
bawah tanah, penambangan terbuka (open-cast),
dasar laut dan lain-lain. Kegiatan ini juga
mencakup pengolahan dan peningkatan manfaat
seperti penghancuran, pengasahan, pencucian,
pengeringan, sintering (pemanasan tanpa
pelelehan). calcining (pemanasan sampai oksidasi)
dan pelelehan bijih logam, dan operasi
pengapungan dan pemisahan dengan gaya berat
(gravitasi)

224 Pertambangan Pasir Besi dan Bijih Besi Areal yang digunakan untuk pertambangan pasir
besi dan bijih besi dan peningkatan mutu dan
proses aglomerasi bijih besi

225 Pertambangan Bijih Logam yang Tidak Areal yang digunakan untuk pertambangan dan
Mengandung Besi pengolahan bijih logam yang tidak mengandung
besi

226 Pertambangan Bijih Uranium dan Area yang digunakan untuk:


Thorium
 Pertambangan bijih yang mengandung
konsentrat uranium dan thorium, bijih
uranium (pitchblende)
 Pemurnian uranium dan thorium

227 Pertambangan Bijih Timah Areal yang digunakan untuk penambangan dan
pengolahan bijih timah (timah putih) termasuk
kegiatan pemurniannya

228 Pertambangan Bijih Timah Hitam Areal yang digunakan untuk penambangan dan
(Timbal) pengolahan bijih timah hitam, termasuk kegiatan
permbersihan, pemurnian, dan pemisahannya

229 Pertambangan Bijih Bauksit/ Areal yang digunakan untuk usaha


Aluminium penambangan, penampungan dan pengolahan
bijih bauksit, termasuk kegiatan pemurniannya

230 Pertambangan Bijih Tembaga Areal yang digunakan untuk penambangan dan
pengolahan bijih tembaga, yang terdiri dari
kalkosit serta batuan berupa campuran
monticellit dan skarnyakut, termasuk kegiatan
pemurniannya

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


132
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

231 Pertambangan Bijih Nikel Areal yang digunakan untuk penambangan dan
pengolahan bijih nikel

232 Pertambangan Bijih Mangan Areal yang digunakan untuk penambangan,


pengolahan dan pemurnian bijih mangan

233 Pertambangan Bahan Galian Lainnya Areal yang digunakan untuk penambangan dan
yang Tidak Mengandung Bijih Besi pengolahan bahan galian lainnya yang tidak
mengandung bijih besi yang belum termasuk,
seperti bijih seng platinum dan silicon

234 Pertambangan Bijih Logam Mulia Areal yang digunakan untuk pertambangan bijih
logam mulia

235 Pertambangan Emas Areal yang digunakan untuk penambangan dan


pengolahan bijih emas. Kegiatan pembersihan,
pemisahan dan pemurnian yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan bijih emas dan perak, dimasukkan
dalam kelompok ini

236 Pertambangan Perak Areal yang digunakan untuk penambangan dan


pengolahan bijih perak. Kegiatan pembersihan,
pemisahan dan pemurnian yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan bijih emas dan perak, dimasukkan
dalam kelompok ini

237 Pertambangan Bijih Logam Mulia Areal yang digunakan untuk penambangan dan
Lainnya pengolahan bijih logam mulia lainnya, selain bijih
logam emas dan perak, seperti bijih platina

238 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Areal yang digunakan untuk pengambilan
mineral dari tambang dan galian, juga
pengerukan tanah endapan, penghancuran batu
dan pengambilan garam. Sebagian besar hasil
pertambangan dan penggalian mineral ini
digunakan pada bidang konstruksi (pasir, batu
dan lain-lain), industri bahan galian (tanah liat,
gips, kapur dan lain-lain), industri bahan-bahan
kimia dan lain-lain. Golongan pokok ini juga
mencakup kegiatan penghancuran, pengasahan,
pemotongan, pembersihan, pengeringan, sortasi
dan pencampuran bahan-bahan mineral tersebut

239 Penggalian Batu, Pasir dan Tanah Liat Areal yang digunakan untuk penggalian
pemotongan dan penghalusan batu kasar seperti
jade, rubi, marmer, granit, batu pasir, batu
gamping, penambangan gips, anhidrit, kapur dan
dolomit tidak beroksidasi. Golongan ini juga
mencakup pengambilan dan pengerukan pasir
industri, pemecahan dan penghancuran batu dan
kerikil, penggalian pasir dan pertambangan tanah
liat. Golongan ini tidak mencakup pemotongan
dan penyelesaian batu di luar penggalian

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


133
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

240 Penggalian Batu Hias dan Batu Areal yang digunakan untuk penggalian batu hias
Bangunan dan batu bangunan, seperti batu pualam atau
marmer, batu split (batu gajah, base course, batu
pecah), paras, obsidian, andesit dan granit.
Kegiatan pemecahan, pembersihan,
pengangkutan dan penjualan, yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha
penggalian batu hias dan bangunan, dimasukkan
dalam kelompok ini

241 Penggalian Batu Kapur/Gamping Areal yang digunakan untuk penggalian batu
batu kapur atau gamping. Kegiatan pemecahan,
penghancuran, penyaringan dan penghalusan,
termasuk pengangkutan dan penjualan yang
tidak dapat dipisahkan secara administratif dari
usaha penggalian batu kapur/gamping,
dimasukkan dalam kelompok ini

242 Penggalian Kerikil (Sirtu) Areal yang digunakan untuk penggalian,


pembersihan dan pemisahan kerikil

243 Penggalian Pasir Areal yang digunakan untuk penggalian,


pembersihan dan pemisahan pasir

244 Penggalian Tanah dan Tanah Liat Areal yang digunakan untuk penggalian tanah
dan tanah liat. Hasil dari penggalian tanah dan
tanah liat/lempung antara lain kaolin (china
clay), ball clay (firing clay), abu bumi, serpih dan
tanah urug

245 Penggalian Gips Areal yang digunakan untuk penggalian gips


(gipsum), termasuk pembersihan, pemurnian,
dan penghalusan

246 Penggalian Tras Areal yang digunakan untuk penggalian tras


(batuan gunung api yang mengalami perubahan
kimia karena pelapukan dan kondisi air bawah
tanah)

247 Penggalian Batu Apung Areal yang digunakan untuk penggalian batu
apung (jenis batuan yang berwarna terang,
mengandung buih yang terbuat dari gelembung
berdinding gelas, dan biasanya disebut juga
sebagai batuan gelas vulkanik silikat)

248 Penggalian Batu, Pasir dan Tanah Liat Areal yang digunakan untuk penggalian batu,
Lainnya pasir dan tanah liat lainnya, misalnya kegiatan
penggalian batu tulis/sabak, diorit, basalt,
breksi, dan lainnya

249 Pertambangan Mineral, Bahan Kimia Areal yang digunakan untuk usaha:
dan Bahan Pupuk  Penambangan fosfat alam dan garam
potasium alam
 Penambangan sulfur alam
 Pengambilan dan pengolahan pyrit dan
pyrhotite, kecuali pemanggangan (roasting)
 Penambangan barium sulfat alam dan
karbonat (barite dan witherit), borat alam,
magnesium sulfat alam (kiserit)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


134
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

 Penambangan earth coulor, flour dan


mineral lain yang utamanya sebagai bahan
kimia
 Penambangan guano (bahan pupuk dari
kotoran burung atau kelelawar)

250 Pertambangan Belerang Areal yang digunakan untuk usaha penambangan


bijih belerang. Termasuk juga kegiatan
penghancuran, pembersihan dan pengolahan
terhadap mineral belerang yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan belerang tersebut

251 Pertambangan Fosfat Areal yang digunakan untuk usaha penambangan


bahan galian fosfat. Kegiatan pemurnian, sortasi,
penghancuran, pembersihan dan peningkatan
kadar bahan galian fosfat yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan fosfat dimasukkan dalam
kelompok ini

252 Pertambangan Nitrat Areal yang digunakan untuk usaha penambangan


bahan galian nitrat. Kegiatan pembersihan,
pemurnian, pemecahan, sortasi dan pengolahan
dengan cara lain terhadap bahan galian nitrat
yang tidak dapat dipisahkan secara administratif
dari usaha pertambangan nitrat dimasukkan
dalam kelompok ini

253 Pertambangan Yodium Areal yang digunakan untuk usaha penambangan


ekstraksi air tanah yang mengandung yodium.
Kegiatan distilasi dan pemurnian dari ekstraksi
mineral tersebut yang tidak dapat dipisahkan
secara administratif dari usaha pertambangan
yodium dimasukkan dalam kelompok ini

254 Pertambangan Potash (Kalium Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
Karbonat) potash dalam bentuk garam, feldpar dan leusit
analeum. Kegiatan penghancuran dan
pembersihan terhadap mineral tersebut yang
tidak dapat dipisahkan secara administratif dari
usaha pertambangan potash dimasukkan dalam
kelompok ini

255 Pertambangan Mineral, Bahan Kimia Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
dan Bahan Pupuk Lainnya mineral bahan kimia dan bahan pupuk lainnya
yang belum tercakup. Misalnya penambangan
barium sulfat alam dan karbonat (barite dan
witherit), borat alam, magnesium sulfat alam
(kiserit), penambangan earth coulor, flour,
bentonite, dolomit, magnesit, phiroplit, tawas,
diatomea, dan mineral lain yang utamanya
sebagai bahan kimia dan penambangan guano
(bahan pupuk dari kotoran burung atau
kelelawar

256 Ekstraksi Tanah Gemuk (Peat) Areal yang digunakan untuk usaha operasi
ekstraksi dan penggalian tanah gemuk,
aglomerasi tanah gemuk dan pengolahan tanah
gemuk (peat) untuk meningkatkan kualitas atau
memudahkan pengangkutan atau penyimpanan.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


135
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

Operasi ekstraksi tersebut meliputi penggalian,


penghancuran, pencucian, penyaringan, dan
pencampuran serta penampungan

257 Ekstraksi Garam Areal yang digunakan untuk usaha ekstraksi garam
yaitu pengambilan garam dari bawah tanah termasuk
dengan pelarutan dan pemompaan, serta produksi
garam dengan penguapan air laut atau air garam
lainnya di tambak/empang/media lainnya, dan
penghancuran, pemurnian dan penyulingan garam oleh
petani garam. termasuk juga kegiatan pengumpulan,
pembersihan, penggilingan, penghancuran, dan
pengolahan terhadap mineral garam yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha ekstraksi
tersebut

258 Pertambangan Batu Mulia Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
dan penggalian batu mulia/batu permata, seperti
intan

259 Penggalian Feldspar dan Kalsit Areal yang digunakan untuk usaha penggalian
feldspar dan kalsit

260 Pertambangan Aspal Alam Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
aspal alam (natural asphalt), batu beraspal dan
bitumen padat alam

261 Penggalian Asbes Areal yang digunakan untuk usaha penggalian


asbes dalam bentuk serabut maupun tidak.
Kegiatan pembersihan dan pemisahan yang tidak
dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
penggalian asbes dimasukkan dalam kelompok
ini

262 Penggalian Kuarsa/Pasir Kuarsa Areal yang digunakan untuk usaha penggalian
kuarsa/pasir kuarsa/pasir silika. Kegiatan
pemecahan, penghancuran, penyaringan dan
penghalusan, termasuk pengangkutan dan
penjualan yang tidak dapat dipisahkan secara
administratif dari usaha penggalian kuarsa/pasir
kuarsa/pasir silika, dimasukkan dalam kelompok
ini

263 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
dan penggalian bahan galian lainnya yang belum
termasuk dalam kelas sebelumnya, seperti
pertambangan dan penggalian mika, leusit,
yarosit, zeolit, batu penggosok, grafit alam,
steatite (talc), tepung fosil siliceous, oker, toseki
dan lainnya

264 Pertanian Areal tanah yang digunakan untuk budidaya


tanaman guna menghasilkan bahan pangan,
bahan baku industri, atau sumber energy

265 Sawah Areal tanah pertanian yang digenangi air secara


periodik dan/atau terus menerus, ditanami padi
dan atau dapat diselingi dengan tanaman tebu,
tembakau, dan/atau tanaman semusim lainnya

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


136
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

266 Sawah Irigasi Sawah yang sumber airnya berasal dari tempat
lain dan dialirkan melalui saluran yang sengaja
dibuat untuk mengalirkannya

267 Sawah Irigasi Teknis Sawah yang tidak menggunakan teknik saluran
pengairan irigasi.

268 Sawah Irigasi Non Teknis Sawah yang memperoleh pengairan dari sistem
pengairan yang dikelola oleh masyarakat atau
irigasi desa

269 Sawah Non Irigasi Sawah yang mempunyai jaringan irigasi yang
dibangun oleh Pemerintah (PU) – termasuk
didalamnya irigasi semi teknis dan irigasi
sederhana

270 Sawah Tadah Hujan Sawah yang sistem pengairannya sangat


mengandalkan curah hujan

271 Sawah Rawa Pasang Surut Sawah yang diusakahan di lingkungan rawa
pasang surut (tidak swamp). Sistem
pengairannya dipengaruhi oleh kondisi air pasang
surut air laut atau sungai. Saat air di rawa
menyusut, rawa ditanami padi memanfaatkan
naik turunnya permukaan air rawa secara alami,
sehingga di dalam sistem sawah lebak tidak
dijumpai sistem saluran air

272 Sawah Rawa Lebak Sawah yang diusahakan di lingkungan rawa


bukan pasang surut/rawa pedalaman (non-tidal
swamp). Rawa lebak (non tidal swamp) diartikan
sebagai daerah yang tidak langsung dipengaruhi
pasang surut air laut tapi mengalami genangan
minimal tiga bulan dalam satu tahun dengan
tinggi genangan minimal 50 cm

273 Sawah Rawa Sawah yang diusahakan di lingkungan rawa

274 Pertanian Tanah Kering Semusim Areal tanah pertanian yang tidak pemah diairi
dan mayoritas ditanami dengan tanaman umur
pendek

275 Tegalan Areal pertanian tanah kering yang mayoritas


ditanami tanaman semusim (berumur Pendek)
yang penggarapannya permanen

276 Ladang Areal pertanian tanah kering yang mayoritas


ditanami tanaman semusim (berumur pendek)
yang penggarapannya paling lama 3 tahun
kemudian ditinggalkan, biasanya ditanami
palawija dan/atau padi

277 Bunga-Bungaan Areal pertanian tanah kering yang melulu


ditanami jenis-jenis bunga saja

278 Sayuran Areal pertanian tanah kering yang melulu


ditanami sayur-mayur

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


137
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

279 Kebun Areal tanah yang digunakan untuk penanaman


tanaman keras ataupun tanaman semusim.
Umumnya dibudidayakan dalam skala kecil oleh
masyarakat

280 Kebun Buah Kebun yang ditanami satu jenis tanaman buah-
buahan berumur tahunan saja

281 Kebun Tanaman Bunga Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman bunga

282 Kebun Tanaman Hias Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman hias

283 Kebun Tanaman Obat Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman obat

284 Kebun Tanaman Keras Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman keras
(kelompok tanaman yang sifatnya tahunan atau
prenial. Tanaman keras ini memiliki krakter
pertumbuhan batang yang sempurna serta usia
produktif yang mencapai 20 tahun atau lebih)

285 Kebun Sawit Kebun yang ditanami kelapa sawit

286 Kebun Karet Kebun yang ditanami karet

287 Kebun Lada Kebun yang ditanami lada

288 Kebun Cengkeh Kebun yang ditanami lada

289 Kebun Kelapa Kebun yang ditanami kelapa

290 Kebun Pala Kebun yang ditanami pala

291 Kebun Teh Kebun yang ditanami teh

292 Kebun Kopi Kebun yang ditanami kopi

293 Kebun Kina Kebun yang ditanami kina

294 Kebun Kakao Kebun yang ditanami kakao

295 Kebun Jeruk Kebun yang ditanami jeruk

296 Kebun Kayu Manis Kebun yang ditanami kayu manis

297 Kebun Jarak Kebun yang ditanami jarak

298 Kebun Gambir Kebun yang ditanami gambir

299 Kebun Randu Kebun yang ditanami randu

300 Kebun Tanaman Semusim Kebun yang ditanami tanaman semusim


(tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


138
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

satu musim tanam/tanaman yang menyelesaikan


siklus rentang hidupnya dalam satu tahun)

301 Kebun Tembakau Kebun yang ditanami tembakau

302 Kebun Nilam Kebun yang ditanami nilam

303 Kebun Tebu Kebun yang ditanami tebu

304 Kebun Nanas Kebun yang ditanami nanas

305 Kebun Campuran Areal tanah yang ditanami rupa-rupa jenis


tanaman keras dan/atau tanaman keras dengan
tanaman semusim dan/atau kombinasi tanaman
semusim dengan tanaman buah-buahan serta
tidak jelas apa yang menonjol

306 Kebun Lainnya Kebun dengan jenis tanaman yang belum masuk
dalam kategori yang telah disebutkan di kelas-
kelas sebelumnya.

307 Perkebunan Areal tanah digunakan untuk pembudidayaan


jenis tanaman keras dan jenis tanamannya hanya
satu (monokultur), dan cara pengambilan
hasilnya tidak dengan menebang pohon.
Pengusahaan lahan dilakukan dalam skala besar

308 Perkebunan Tanaman Keras Perkebunan yang ditanami tanaman keras

309 Perkebunan Sawit Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan buah kelapa sawit.
Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan
tanaman buah kelapa sawit

310 Perkebunan Karet Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan dengan kegiatan pengolahan lahan,
penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan tanaman karet.
Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan
tanaman karet

311 Perkebunan Lada Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan dengan kegiatan pengolahan lahan,
penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan lada atau merica
(piper spp). Termasuk kegiatan pembibitan dan
pembenihan tanaman lada

312 Perkebunan Cengkeh Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan dengan kegiatan pengolahan lahan,
penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan cengkeh.
Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan
tanaman cengkeh

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


139
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

313 Perkebunan Kelapa Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan buah kelapa.
Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan
tanaman buah kelapa

314 Perkebunan Pala Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan pala. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
pala

315 Perkebunan Teh Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan teh. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
teh

316 Perkebunan Kopi Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan kopi. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
kopi

317 Perkebunan Kakao Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan kakao. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
kakao

318 Perkebunan Randu Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan jika menjadi satu
kesatuan kegiatan tanaman randu. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
randu

319 Perkebunan Kina Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan jika menjadi satu
kesatuan kegiatan tanaman kina. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
kina

320 Perkebunan Gambir Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan jika menjadi satu
kesatuan kegiatan tanaman gambir. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan gambir

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


140
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

321 Perkebunan Jarak Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan jika menjadi satu
kesatuan kegiatan tanaman jarak. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
jarak

322 Perkebunan Tanaman Keras Lainnya Areal tanah yang digunakan untuk usaha
perkebunan tanaman keras lainnya

323 Perkebunan Tanaman Semusim Areal tanah yang digunakan untuk usaha
perkebunan tanaman semusim

324 Perkebunan Nilam Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan jika menjadi satu
kesatuan kegiatan tanaman nilam. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman
nilam

325 Perkebunan Tebu Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan jika menjadi satu
kesatuan kegiatan tanaman tebu. Termasuk
kegiatan pembibitan dan pembenihan tebu

326 Perkebunan Tembakau Areal tanah yang digunakan untuk usaha


perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan pemanenan jika menjadi satu
kesatuan kegiatan tanaman tembakau. Termasuk
kegiatan pembersihan dan perajangan tembakau
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
perkebunannya. Kegiatan pembibitan dan
pembenihan tanaman tembakau juga tercakup
dalam kelompok ini

327 Perkebunan Tanaman Semusim Areal tanah yang digunakan untuk usaha
Lainnya perkebunan tanaman semusim lainnya

328 Peternakan Areal tanah yang disertai bangunan yang


digunakan untuk usaha pengembangbiakkan dan
pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan
manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut

329 Peternakan Unggas Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan ternak unggas, seperti ayam, burung
puyuh, bebek entok, angsa dan unggas lainnya
untuk menghasilkan bibit dan atau telur tetas
dan peternakan yang menyelenggarakan
budidaya unggas tersebut untuk menghasilkan
daging, bulu dan telur

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


141
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

330 Perternakan Non Unggas Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan ternak non unggas, untuk
menghasilkan ternak bibit, mani dan mudigah
dan peternakan yang menyelenggarakan
budidaya ternak non unggas untuk menghasilkan
daging

331 Peternakan Babi Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan ternak babi, untuk menghasilkan
ternak bibit babi, mani dan mudigah dan
peternakan yang menyelenggarakan budidaya
babi untuk menghasilkan babi

332 Peternakan Kerbau Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan kerbau potong, untuk menghasilkan
ternak bibit kerbau potong, mani dan mudigah
dan peternakan yang menyelenggarakan
budidaya kerbau (termasuk kegiatan
penggemukan) untuk menghasilkan kerbau
bakalan dan kerbau

333 Peternakan Sapi Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan sapi potong, untuk menghasilkan
ternak bibit sapi potong, mani dan mudigah dan
peternakan yang menyelenggarakan budidaya
sapi potong (termasuk kegiatan penggemukan)
untuk menghasilkan sapi bakalan dan sapi

334 Peternakan Kambing Usaha yang menyelenggarakan pembibitan


kambing potong, untuk menghasilkan ternak
bibit kambing potong, mani dan mudigah dan
peternakan yang menyelenggarakan budidaya
kambing (termasuk kegiatan penggemukan)
untuk menghasilkan kambing

335 Peternakan Kuda Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan kuda, untuk menghasilkan ternak
bibit kuda, mani dan mudigah dan peternakan
yang menyelenggarakan budidaya kuda untuk
menghasilkan kuda potong, kuda pacu dan kuda
tarik

336 Peternakan Campuran Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan aneka ternak, seperti marmut, anjing,
kucing, kera/primata lainnya, ulat, jangkrik,
burung walet dan aneka ternak lainnya, untuk
menghasilkan bibit dan peternakan yang
menyelenggarakan budidaya aneka ternak untuk
menghasilkan daging, kulit dan lainnya

337 Peternakan Lainnya Usaha peternakan yang menyelenggarakan


pembibitan aneka ternak, seperti marmut, anjing,
kucing, kera/primata lainnya, ulat, jangkrik,
burung walet dan aneka ternak lainnya, untuk
menghasilkan bibit dan peternakan yang
menyelenggarakan budidaya aneka ternak untuk
menghasilkan daging, kulit dan lainnya

338 Padang Areal tanah yang hanya ditumbuhi tanaman


rendah dari keluarga rumput dan semak rendah

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


142
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

339 Padang Rumput Areal tanah yang hanya ditumbuhi jenis rumput
kecil (rendah)

340 Semak Areal tanah yang ditanami sekelompok tanaman


perdu dengan tinggi kurang dari 6meter dengan
diameter batang kurang 10 cm

341 Alang-Alang Areal tanah yang hanya ditumbuhi jenis rumput


besar (tinggi)

342 Sabana Areal tanah yang ditumbuhi jenis rerumputan


dan semak yang diselingi oleh adanya pohon
lebih tinggi dari jenis pepohonan kecil atau
palma, biasanya satu-dua dan tidak
mengelompok

343 Bencah Areal tanah yang ditumbuhi rumput dan semak


berbaur dengan genangan-genangan kecil-kecil
ditumbuhi rumput rawa dan terdapat sepanjang
tahun

344 Rawa Areal tanah (dataran tanah basah) yang selalu


digenangi air tawar atau air payau yang luas.
Terdapat tanaman air

345 Hutan Areal tanah yang ditumbuhi oleh pepohonan yang


tajuk pohonnya dapat saling
menutupi/bergesekan

346 Hutan Lebat Areal hutan yang ditumbuhi berjenis-jenis


pepohonan besar dengan tingkat pertumbuhan
yang maksimum, tetumbuhan semaknya
biasanya jarang

347 Hutan Belukar Areal hutan alam yang ditumbuhi berjenis- jenis
pepohonan yang mayoritas berbatang kecil. Bisa
merupakan hutan muda bekas ladang atau
merupakan sisa dari hutan lebat yang pepohonan
besarnya telah diambil, bisa juga berupa areal
pepohonan yang tumbuhnya sudah maksimum
dan berbatang kecil

348 Hutan Sejenis Areal hutan alam atau buatan yang ditumbuhi
pepohonan dengan didominasi satu jenis saja
(homogen) tanpa memandang tingkat
pertumbuhannya. Misalnya hutan jati, hutan
angsana, hutan pinus

349 Hutan Lahan Basah Areal hutan yang terletak di lahan yang tergenang
baik permanen ataupun periodik

350 Hutan Rawa Hutan yang berawa-rawa, permukaan tanahnya


mutlak tergenang 6 bulan atau lebih kumulatif
dalam setahun dan pada waktu penggenangan
surut tanah senantiasa jenuh air. Hutan rawa
gambut masuk dalam kategori ini

351 Hutan Mangrove Hutan dengan tanaman varietas mangrove yang


biasanya terdapat di daerah pesisir dan pantai
berlumpur berombak kecil

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


143
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

352 Hutan Lainnya Hutan selain yang sudah disebutkan sebelumnya

353 Tubuh Air Areal tanah yang digenangi air secara permanen,
baik buatan maupun alami

354 Perairan Darat Areal daratan yang digenangi air secara


permanen ataupun periodik, baik buatan
maupun alami. Air bukan berupa aliran

355 Kolam Perairan di daratan yang lebih kecil ukurannya


daripada danau

356 Tambak Perairan di daratan yang dibatasi pematang dapat


dijadikan tempat budidaya perikanan biasanya
berada di pinggiran pantai atau dekat muara
sungai

357 Tambak Udang Perairan di daratan yang dibatasi pematang,


dijadikan tempat budidaya khusus udang

358 Tambak Ikan Perairan di daratan yang dibatasi pematang,


dijadikan tempat budidaya khusus jenis ikan
tertentu: tambak ikan lele, tambak ikan bandeng,
tambak ikan gurame

359 Penggaraman Perairan di daratan yang dibatasi pematang


diolah sebagai tempat membuat garam, biasanya
berada di pinggiran pantai atau dekat muara
sungai

360 Danau Cekungan di permukaan bumi yang digenangi


oleh air tawar ataupun asin yang dikelilingi oleh
daratan

361 Telaga Danau kecil di mana sinar matahari bahkan


dapat mencapai dasarnya

362 Waduk Areal tanah yang dibuat sebagai tempat


penyimpanan air (reservoir), dapat dimanfaatkan
sebagai pengairan dan sumber energi listrik

363 Situ Areal tanah yang dibuat sebagai tempat


penyimpanan air (reservoir) yang lebih kecil dari
waduk, dapat dimanfaatkan sebagai pengairan
maupun pariwisata

364 Embung Areal tanah yang dibuat sebagai tempat


penyimpanan air (reservoir) yang lebih kecil dari
Situ, biasanya hanya dimanfaatkan sebagai
pengairan saja

365 Sungai Aliran air yang besar dan memanjang yang


mengalir secara terus-menerus dari hulu
(sumber) menuju hilir (muara)

366 Sungai Besar Sungai yang berukuran besar yang mengalirkan


air dari hulu (sumber) menuju hilir (muara)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


144
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

367 Sungai Kecil Sungai yang berukuran kecil yang mengalirkan


air dari hulu (sumber) menuju hilir (muara)

368 Saluran Saluran/jalur air yang digunakan untuk berbagai


kepentingan kepentingan

369 Kanal Saluran/jalur/terusan air buatan manusia yang


terhubung ke sungai atau laut yang digunakan
untuk mengarahkan dan mengalirkan air dan
untuk jalur transportasi barang/orang

370 Saluran Irigasi Saluran bangunan, dan bangunan pelengkap


yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan
untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan, dan pembuangan air irigasi

371 Parit/Selokan Saluran yang digali/dibuat untuk mengalirkan


air, baik air hujan ataupun air pembuangan

372 Tanah Jasa Areal tanah atau bangunan yang digunakan


untuk suatu kegiatan pelayanan sosial dan
budaya masyarakat kota, yang dilaksanakan oleh
badan dan/atau organisasi kemasyarakatan,
pemerintah maupun swasta

373 Tanah Jasa Pariwisata, Akomodasi, dan Areal tanah atau bangunan untuk memenuhi
Rekreasi kebutuhan menginap dan atau rekreasi

374 Penginapan Usaha penyedia penginapan, seperti hotel, hostel


dan losmen

375 Hotel Usaha penyediaan jasa layanan penginapan bagi


umum yang dikelola secara komersial dengan
menggunakan sebagian atau seluruh bagian
bangunan yang telah memenuhi ketentuan
sebagai hotel

376 Motel Usaha penyediaan jasa layanan penginapan bagi


umum yang dikelola secara komersial dengan
menggunakan sebagian atau seluruh bagian
bangunan yang telah memenuhi ketentuan
sebagai motel

377 Guest House Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa


penginapan yang biasanya digunakan bagi remaja
sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan
pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi,
memperluas pengetahuan/pengalaman dan
perjalanan

378 Villa Usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan


bagi umum yang merupakan rumah-rumah
pribadi yang khusus disewakan kepada
wisatawan berikut fasilitasnya dan dikelola
sendiri oleh pemiliknya

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


145
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

379 Wisma Usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan


bagi umum yang merupakan rumah-rumah
pribadi yang khusus disewakan kepada
wisatawan berikut fasilitasnya dan dikelola
sendiri oleh pemiliknya

380 Penginapan Lainnya Usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan


dalam periode waktu yang tidak singkat.
Termasuk usaha penyediaan akomodasi untuk
jangka yang lebih lama atau sementara baik
kamar sendiri atau kamar bersama atau asrama
untuk pelajar, pekerja musiman dan sejenisnya.
Misalnya kegiatan penyediaan akomodasi ini
mencakup tempat tinggal pelajar, asrama
sekolah, asrama atau pondok pekerja dan rumah
kost, baik dengan makan (indekos) maupun tidak
dengan makan

381 Tempat Makan Usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian


atau seluruh bangunan permanen yang menjual
dan menyajikan makanan dan minuman untuk
umum di tempat usahanya, baik dilengkapi
dengan peralatan/perlengkapan untuk proses
pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan
telah mendapatkan surat keputusan sebagai
restoran/rumah makan dari instansi yang
membinanya

382 Rumah Makan Fasilitas penyediaan makanan dan/atau


minuman dengan dipungut bayaran

383 Restoran Tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup


kegiatannya menyediakan pelayanan makanan
dan minuman untuk umum di tempat usahanya

384 Kafe Usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian


atau seluruh bangunan permanen yang menjual
dan menyajikan utamanya minuman untuk
umum di tempat usahanya, baik dilengkapi
dengan peralatan/perlengkapan untuk proses
pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan
baik telah mendapatkan surat keputusan sebagai
rumah minum dari instansi yang membinanya
maupun belum

385 Tempat Hiburan Usaha yang menyediakan tempat dan berbagai


jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran
jasmani dan rohani yang mengandung unsur
hiburan, pendidikan dan kebudayaan sebagai
usaha pokok di suatu kawasan tertentu
(termasuk pantai) dan dapat dilengkapi dengan
penyediaan jasa pelayanan makan dan minum
serta akomodasi

386 Bioskop Usaha penyelenggara pemutaran film atau video


tape di bioskop, di ruang terbuka atau di tempat
pemutaran film lainnya dan kegiatan kelab
cinema yang dikelola baik oleh pemerintah
maupun swasta. Misalnya 21, XXI, Blitz Megaplex

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


146
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

387 Teater/Gedung Pertunjukan Usaha menyelenggarakan pertunjukan kesenian


dan hiburan panggung, seperti pertunjukan
drama, pagelaran musik, opera, sandiwara,
perkumpulan kesenian daerah (wayang orang,
lenong), jasa hiburan band, orkestra dan
sejenisnya

388 Diskotek Usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas


untuk menari dengan diiringi musik hidup,
atraksi pertunjukkan lampu dan menyediakan
jasa pelayanan makan dan minum serta
pramuria

389 Karaoke Usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas


untuk karaoke sebagai usaha pokok dan dapat
dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan
makan dan minum

390 Tempat Hiburan Lainnya Usaha yang menyediakan tempat dan berbagai
jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran
jasmani dan rohani yang mengandung unsur
hiburan, pendidikan dan kebudayaan sebagai
usaha pokok di suatu kawasan tertentu
(termasuk pantai) dan dapat dilengkapi dengan
penyediaan jasa pelayanan makan dan minum
serta akomodasi

391 Tanah Jasa Transportasi/Perhubungan Areal tanah sebagai tempat alat perhubungan
bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya

392 Bandar Udara Tempat yang mempunyai fasilitas lengkap untuk


penerbangan dalam dan luar negeri

393 Bandar Udara Militer Kegiatan penerbangan yang umumnya


dipergunakan untuk kegiatan penerbangan
militer (pertahanan negara)

394 Bandar Udara Sipil Kegiatan penerbangan untuk masyarakat sipil


(civil aviation)

395 Pelabuhan Tempat yang digunakan sebagai tempat sandar


dan berlabuhnya kapal laut/sungai beserta
aktivitas penumpangnya dan bongkar muat kargo

396 Pelabuhan Laut Pelabuhan yang dapat digunakan untuk melayani


kegiatan angkutan laut dan/atau angkutan
penyeberangan yang terletak di laut atau di
sungai

397 Pelabuhan Sungai Pelabuhan yang digunakan untuk melayani


angkutan sungai yang terletak di sungai

398 Pelabuhan Danau Pelabuhan yang digunakan untuk melayani


angkutan danau yang terletak di danau

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


147
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

399 Pelabuhan Militer Pelabuhan yang dapat digunakan untuk melayani


kegiatan angkutan laut militer yang terletak di
laut dan sebagai dermaga dan perawatan kapal
perang angkatan laut

400 Terminal Prasarana beserta fasilitasnya untuk


menurunkan dan menaikkan penumpang,
perpindahan intra dan/atau antar moda
transportasi serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum angkutan
antar kota antar provinsi dan/atau angkutan
lintas batas negara, angkutan antar kota dalam
provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan

401 Terminal Umum Tipe A Terminal tipe A, terletak dalam jaringan trayek
antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lalu
lintas batas negara

402 Terminal Umum Tipe B Terminal tipe B, terletak dalam jaringan trayek
antar kota dalam propinsi

403 Terminal Umum Tipe C Terminal tipe C, terletak di dalam wilayah


Kabupaten daerah Tingkat II dan dalam jaringan
trayek pedesaan

404 Terminal Khusus Tempat penyimpanan, memelihara dan


memperbaiki kendaraan, kadang-kadang
dijadikan tempat menaikan dan menurunkan
penumpang yang dikelola oleh satu perusahaan

405 Stasiun Kereta Prasarana kereta api sebagai tempat


pemberangkatan dan pemberhentian kereta api

406 Stasiun Penumpang Merupakan stasiun kereta api untuk keperluan


naik turun penumpang

407 Stasiun Barang Stasiun kereta api untuk keperluan bongkar


muat barang

408 Stasiun Operasi Stasiun kereta api untuk keperluan


pengoperasian kereta api

409 Tanah Jasa Instansi Pemerintah Tanah jasa pemerintahan baik pemerintahan sipil
maupun militer/polisi/keamanan

410 Instansi Pemerintah (Sipil) Tempat kegiatan pemerintahan dan administrasi


pemerintahan beserta fasilitasnya termasuk
kepolisian dengan luas lahan yang disesuaikan
dengan fungsinya

411 Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat terdiri dari Presiden Republik


Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia yang
dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


148
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

412 Pemerintah Provinsi Wilayah administratif yang merupakan


kepanjangan tangan dari pemerintah pusat yang
dipimpin oleh seorang Gubernur

413 Pemerintah Kabupaten/Kota Wilayah administratif yang merupakan


kepanjangan tangan dari pemerintah provinsi
yang dipimpin oleh seorang bupati/walikota

414 Pemerintah Desa Wilayah administratif yang merupakan


kepanjangan tangan dari pemerintah kecamatan
yang dipimpin oleh seorang kepala desa

415 Lembaga Legislatif Kegiatan kelembagaan MPR, DPR dan DPRD serta
kesekretariatannya, yang berfungsi utama
mengambil keputusan-keputusan konstitusional
yang bersifat dasar dan prinsip dalam perumusan
kebijaksanaan pemerintah, yaitu membuat,
merubah atau mencabut undang-undang atau
peraturan pemerintah serta membina
administrasi pemerintah untuk melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dan undang-undang,
peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan
lain yang berlaku, termasuk mengambil
keputusan, penetapan dan pengesahan anggaran
pendapatan dan pengeluaran, anggaran investasi
serta rencana-rencana jangka panjang

416 Lembaga Yudikatif Lembaga yudikatif di Indonesia meliputi tiga


lembaga yakni Mahkamah Agung, tugas
Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial

417 Kantor Pemerintah Lainnya Tempat kegiatan pemerintahan dan administrasi


pemerintahan beserta fasilitasnya termasuk
kepolisian dengan luas lahan yang disesuaikan
dengan fungsinya

418 Instansi Militer Tempat kegiatan yang berkaitan dengan


militer/polisi meliputi instalasi pertahanan dan
keamanan, dan bangunan sejenis termasuk
kantor militer, instalasi militer dsb

419 Markas Besar TNI Kegiatan Militer yang wilayah hukumnya


membawahi semua TNI di seluruh Indonesia

420 Angkatan Darat Kegiatan (administrasi, operasional dan lain-lain),


termasuk juga pegawai sipil di lingkungan
angkatan darat, kecuali anggota angkatan darat
yang dikaryakan atau yang menjabat dalam
pemerintahan. Misalnya Markas Besar TNI
Angkatan Udara

421 Angkatan Udara Kegiatan (administrasi, operasional dan lain-lain),


termasuk juga pegawai sipil di lingkungan
angkatan udara, kecuali anggota angkatan udara
yang dikaryakan atau yang menjabat dalam
pemerintahan. Misalnya markas besar tni
angkatan udara

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


149
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

422 Angkatan Laut Kegiatan (administrasi, operasional dan lain-lain),


termasuk juga pegawai sipil di lingkungan
angkatan laut, kecuali anggota angkatan laut
yang dikaryakan atau yang menjabat dalam
pemerintahan. Misalnya Markas Besar TNI
Angkatan Laut

423 Kantor Militer Lainnya Tempat kegiatan yang berkaitan dengan


militer/polisi meliputi instalasi pertahanan an
keamanan, dan bangunan sejenis termasuk
kantor militer, instalasi militer dsb

424 Instansi Kepolisian Kegiatan POLRI (administrasi, operasional dan


lain-lain) yang melayani masyarakat umum, baik
langsung ataupun tidak di berbagai bidang
keamanan dan ketertiban, seperti pengaduan,
kriminal, ketertiban hukum, mengusut tindak
pidana, termasuk juga kegiatan polisi rahasia

425 Markas Besar Polri Kegiatan Kepolisian yang wilayah hukumnya


membawahi semua Polda di seluruh Indonesia

426 Polda Kegiatan Kepolisian yang wilayah hukumnya


mencakup wilayah satu Provinsi

427 Polres Kegiatan Kepolisian yang wilayah hukumnya


mencakup wilayah satu Kabupaten/Kotamadya

428 Polsek Kegiatan Kepolisian yang wilayah hukumnya


mencakup wilayah satu Kecamatan

429 Kantor Kepolisian Lainnya Tempat kegiatan yang berkaitan dengan


militer/polisi meliputi instalasi pertahanan dan
keamanan, dan bangunan sejenis termasuk
kantor militer, instalasi militer dsb

430 Tanah Jasa Pendidikan Areal atau bangunan tempat dilaksanakannya


pendidikan baik formal maupun non-Formal

431 Pendidikan Formal Sarana pendidikan yang terstruktur dan


berjenjang yang dilaksanakan di sekolah dengan
syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh
pemerintah

432 Pendidikan Dasar Jasa pendidikan yang melandasi jenjang


pendidikan dasar, dapat berbentuk Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau
bentuk lain yang sederajat

433 Pendidikan Menengah Pertama Jasa pendidikan yang melandasi jenjang


pendidikan menengah, dapat berbentuk Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (mts), atau bentuk lain Yang
sederajat

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


150
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

434 Pendidikan Menengah Atas Jasa pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang
terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan Dapat berbentuk
Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk
lain yang sederajat

435 Perguruan Tinggi Jasa pendidikan setelah pendidikan menengah


yang mencakup program pendidikan diploma,
sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi dapat
berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi,
institut, atau universitas

436 Pesantren Kelompok ini mencakup pendidikan sekolah dari


tingkat dasar hingga menengah yang dikelola oleh
pemerintah maupun swasta. Merupakan sekolah
dasar agama Islam dan pendidikan khusus

437 Seminari Lembaga pendidikan bagi calon rohaniwan


Kristiani, entah itu Kristen yang mendidik
pendeta atau Katolik yang mendidik pastor

438 Pusat Bimbingan Teknis Jasa pendidikan non-formal dalam rangka


peningkatan dan/atau pendidikan suatu keahlian
yang dilaksanakan oleh suatu lembaga baik
pemerintah maupun swasta

439 Pendidikan Keagamaan Lain Kelompok ini mencakup pendidikan sekolah dari
tingkat dasar hingga menengah yang dikelola oleh
pemerintah maupun swasta. Merupakan sekolah
dasar keagamaan dan pendidikan khusus

440 Pendidikan Informal Sarana pendidikan di luar pendidikan formal


yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang seperti kursus dan Bimbingan Teknis.
Contoh: taman pendidikan al-quran, kelompok
bermain (kb), taman bermain anak (tba), lembaga
kursus, sanggar, lembaga Bimbingan Teknis,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar
masyarakat, majelis taklim

441 Kursus Kegiatan pendidikan yang bersifat kursus dengan


tujuan untuk menambah keterampilan/keahlian
tertentu yang diselenggarakan oleh swasta.
Kegiatan yang masuk dalam kelompok ini adalah
kursus bahasa Arab, Belanda, Indonesia, Inggris,
Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Korea, Mandarin,
Perancis, Rusia, Sakura, Spanyol dan bahasa
lainnya. Termasuk juga kursus TOEFL, TOEIC,
IELTS dan penerjemah

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


151
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

442 Bimbingan Belajar Kegiatan yang mencakup pendidikan bimbingan


belajar dan konseling yang dilakukan oleh pihak
swasta. Kegiatan pendidikan atau kursus yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bimbingan
belajar, bimbingan kesehatan, bimbingan
organisasi, etika dan pergaulan; pendidikan
konsultan bisnis, konsultan pajak, konsultan
psikologi dan pengembangan SDM, megabrain,
super brain, power brain, mental aritmatika;
pembimbing kelompok bermain, pembimbing
prasekolah, pembinaan keluarga, pendidikan
anak dan lansia, pengembangan kepribadian,
pengembangan metode belajar, pengembangan
SDM, peningkatan kreativitas anak, peningkatan
potensi pendidik, PGTK, sempoa, tutor
prasekolah

443 PAUD Area yang digunakan untuk pendidikan pra


sekolah untuk anak usia dini yang berlangsung
selama satu sampai dua tahun yang dikelola oleh
pemerintah maupun swasta, seperti Kelompok
Bermain

444 TK Area yang digunakan untuk pendidikan pra


sekolah untuk anak usia dini dengan program
pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun
sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas
usia 5 (lima) dan 6 (enam) tahun, yang
berlangsung selama satu sampai dua tahun

445 Pendidikan Informal Lainnya Area yang digunakan untuk sarana pendidikan di
luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang seperti kursus
dan Bimbingan Teknis

446 Tanah Jasa Kesehatan Areal atau bangunan tempat dalam berbagai
macam pelayanan kesehatan

447 Rumah Sakit Jasa kesehatan yang melayani hampir seluruh


penyakit umum dan biasanya memiliki institusi
perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang
gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam
waktu secepatnya dan memberikan pertolongan
pertama

448 RSUP Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan


perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap
(opname), yang dilakukan rumah sakit umum,
rumah bersalin, rumah sakit khusus
(sanatorium, rumah sakit kusta) yang dikelola
pemerintah pusat

449 RSUD Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan


perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap
(opname), yang dilakukan rumah sakit umum,
rumah bersalin, rumah sakit khusus
(sanatorium, rumah sakit kusta) yang dikelola
pemerintah daerah

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


152
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

450 RSU Swasta Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan


perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap
(opname), yang dilakukan rumah sakit umum
swasta, rumah bersalin swasta, rumah sakit
khusus swasta

451 RS Instansi Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan


perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap
(opname), yang dilakukan rumah sakit umum,
rumah bersalin, rumah sakit khusus
(sanatorium, rumah sakit kusta) yang dikelola
instansi militer/kepolisian

452 RS Jiwa Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit


gangguan kejiwaan / mental

453 RS Ibu dan Anak Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit
untuk ibu dan anak

454 RS Orthopedi Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit


gangguan tulang

455 RS Tht Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit


gangguan tenggorokan, hidung, dan telinga

456 RS Gigi dan Mulut Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit
gangguan gigi dan mulut

457 Rs Mata Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit


gangguan mata

458 RS Lainnya Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan


perawatan kesehatan dan pengobatan fisik
lainnya

459 Puskesmas Fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya

460 Puskesmas Induk Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan


secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di tingkat kecamatan dan merupakan
puskesmas pembina

461 Puskesmas Pembantu Puskesmas sederhana dan berfungsi menunjang


dan membantu memperluas jangkauan
Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang
lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan
kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan
kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


153
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

462 Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Unit pelayanan kesehatan di desa yang dibentuk
oleh dan untuk masyarakat setempat serta
didukung oleh tenaga kesehatan professional

463 Posyandu Pusat kegiatan masyarakat (dari, oleh, dan untuk


masyarakat) dalam upaya pelayanan kesehatan
keluarga dan keluarga berencana (KB)

464 Polindes Tempat pertolongan persalinan dan pelayanan


kesehatan ibu dan anak, termasuk KB yang
mana tempat dan lokasinya berada di desa

465 Klinik Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan


perawatan kesehatan dan pengobatan fisik baik
perawatan secara rawat jalan, maupun rawat
nginap (opname)

466 Praktek Dokter Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan yang


memberikan jasa perawatan dan pengobatan
penyakit yang bersifat umum yang dilakukan
secara berdiri sendiri oleh dokter (umum)
maupun merupakan suatu ikatan yang dilakukan
oleh sekelompok dokter. Termasuk pula praktek
dokter di klinik perusahaan dan organisasi
lainnya

467 Praktek Bidan Kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan


oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan

468 Praktek Khitan Kegiatan pemberian pelayanan khitan/sunat


yang dilakukan oleh dokter (umum) atau mantri
sunat

469 Klinik Lainnya Jasa kesehatan yang mencakup kegiatan


perawatan kesehatan dan pengobatan fisik
lainnya

470 Bank Kantor (perusahaan) yang mengurus soal pinjam-


meminjam uang, tabungan, dan sebagainya

471 Bank Pemerintah Kegiatan bank yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang mengenai
BUMN yang berlaku. Bank Umum
Pemerintah/BUMN/Persero termasuk kelompok
bank devisa yang kegiatan utamanya
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
giro, deposito dan tabungan baik dalam bentuk
rupiah maupun valuta asing serta menyalurkan
kembali dananya dalam bentuk pemberian kredit,
dan melayani transaksi luar negeri

472 Bank Asing Kegiatan bank yang merupakan cabang dari bank
yang ada di luar negeri baik milik swasta asing
maupun pemerintah asing

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


154
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

473 Bank Swasta Kegiatan bank yang modalnya dimiliki oleh


swasta. Bank Swasta termasuk kelompok bank
devisa yang kegiatan utamanya menghimpun
dana masyarakat dalam bentuk giro, deposito
dan tabungan baik dalam bentuk rupiah maupun
valuta asing serta menyalurkan kembali dananya
dalam bentuk pemberian kredit, dan melayani
transaksi luar negeri

474 Non-Bank Kantor (perusahaan) yg mengurus soal pinjam-


meminjam uang, tabungan, dan sebagainya
selain Bank, seperti Asuransi,
Leasing/Pembiayaan, dan lainnya

475 Asuransi Usaha jasa penanggulangan risiko yang


memberikan pembayaran kepada pemegang polis,
tertanggung atau pihak lain yang berhak dalam
hal seperti kesehatan, pendidikan, jiwa,
kendaraan, dll

476 Koperasi Simpan Pinjam Usaha koperasi yang menjalankan usahanya


secara konvensional, seperti menerima simpanan
dan memberikan pinjaman bagi para anggotanya.
Termasuk juga di sini koperasi yang mempunyai
unit simpan pinjam

477 Leasing/ Pembiayaan Kegiatan pembiayaan oleh bank atau lembaga


dan perusahaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal untuk digunakan oleh
suatu perusahaan atau perorangan untuk jangka
waktu tertentu

478 Pegadaian Usaha penyediaan fasilitas pinjaman kepada


masyarakat atas dasar hukum gadai. Kredit atau
pinjaman yang diberikan didasarkan pada nilai
jaminan barang bergerak yang diserahkan,
dengan tidak memperhatikan penggunaan dana
pinjaman yang diberikan

479 Pasar Modal Kegiatan badan usaha yang menyelenggarakan


dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran (jual dan beli) efek
pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka

480 Jasa Keuangan Non-Bank Lainnya Lembaga usaha yang melakukan kegiatan dalam
hal keuangan baik secara langsung maupun
tidak langsung menghimpun dana dari
masyarakat dengan mengeluarkan surat-surat
berharga selanjutnya menyalurkannya untuk
pembiayaan investasi perusahaan- perusahaan

481 Tanah Jasa Profesi Areal tanah dan bangunan yang digunakan
untuk suatu kegiatan pelayanan/jasa profesional

482 Jasa Profesi Konsultan Kegiatan pelayanan jasa konsultasi profesional

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


155
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

483 Konsultan Hukum Kegiatan persiapan dokumen hukum, dokumen


badan hukum, perjanjian kerjasama atau
dokumen yang serupa dalam kaitan dengan
pembentukan perusahaan, penyiapan akta
notaris, surat wasiat, trust dan sebagainya dan
kegiatan lainnya

484 Konsultan Pajak Kegiatan penyediaan jasa konsultasi perpajakan


seperti penyiapan pengembalian pajak
pendapatan usaha atau perorangan. Termasuk
dalam kelompok ini penyediaan jasa bantuan
nasihat dan perwakilan (selain perwakilan
hukum) atas nama klien di hadapan petugas
pajak

485 Konsultan Lainnya Kegiatan pelayanan jasa konsultasi lainnya

486 Konsultan Bangunan Kegiatan penyediaan jasa konsultasi bangunan,


seperti jasa arsitektur perancangan gedung dan
drafting, jasa arsitektur perencanaan perkotaan
dan arsitektur landscape, termasuk jasa inspeksi
gedung atau bangunan

487 Jasa Profesi Notaris Kegiatan pelayanan jasa di bidang notariat

488 Notaris dan PPAT Kegiatan notaris, dan kegiatan lainnya notaris
umum, notaris hukum sipil, dan kegiatan lainnya
juru sita, arbiter, pemeriksa dan liperi. Termasuk
dalam kelompok ini kegiatan terkait perjanjian
jual beli tanah dan bangunan oleh pejabat
pembuat akta tanah

489 Notaris Kegiatan notaris, dan kegiatan lainnya notaris


umum, notaris hukum sipil, dan kegiatan lainnya
juru sita, arbiter, pemeriksa dan liperi. Termasuk
dalam kelompok ini kegiatan terkait perjanjian
jual beli tanah dan bangunan oleh pejabat
pembuat akta tanah

450 Akuntan Publik Kegiatan penyediaan jasa pemPetunjuk Teknisan


dan akuntansi, penyusunan dan analisis laporan
keuangan, persiapan atau pemeriksaan/audit
laporan keuangan dan pengujian laporan dan
sertifikasi keakuratannya

451 Appraiser Atau Penilai merupakan sebuah profesi yang


memiliki kualifikasi, pengetahuan, kompetensi,
dan pengalaman melakukan kegiatan penilaian,
sesuai dengan keahlian dan profesionalisme yang
dimiliki dengan mengacu kepada standar
penilaian yang berlaku.

452 Surveyor Surveyor adalah seseorang yang melakukan


pemeriksaan atau mengawasi dan mengamati
suatu pekerjaan lainnya

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


156
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

453 Salon Usaha jasa pemeliharaan rambut dan perawatan


kecantikan, seperti perawatan muka dan kulit
muka, pijat muka, make-up, manikur, pedikur,
pencucian, perapian dan pemotongan, penataan,
pencelupan, pewarnaan, pengeritingan,
pelurusan dan kegiatan serupa untuk rambut
pria dan wanita dan jasa salon sejenisnya

454 Jasa Profesi Lainnya Kegiatan penyediaan jasa profesi lainnya. Seperti
notaris dan PPAT, pengacara, konsultan hukum,
konsultan pajak, akuntan publik, appraiser,
surveyor, jasa profesi lainnya

455 Tanah Jasa Peribadatan Areal atau bangunan tempat melaksanakan


peribadatan suatu agama dan/atau kepercayaan

456 Masjid Rumah ibadah agama Islam

457 Mushola/ Langgar/ Surau Rumah ibadah agama Islam

458 Gereja Tempat ibadah agama Katolik dan Kristen


Protestan

459 Gereja Kristen Rumah ibadah agama Kristen Protestan

460 Gereja Katolik Rumah ibadah agama Katolik

461 Vihara/Kuil Rumah ibadah agama Budha

462 Pura Rumah ibadah agama Hindu

463 Klenteng Bangunan sebagai tempat melakukan kegiatan


ibadah bagi penganut kepercayaan Konghucu

464 Tempat Ziarah Keagamaan Tempat yang dianggap suci atau mulia. Tempat-
tempat tersebut bisa berupa makam, rumah
ibadah, dan tempat lain tempat yang dianggap
suci

465 Tanah Jasa Telekomunikasi Areal tanah yang dimanfaatkan untuk


memfasilitasi infrastruktur telekomunikasi

466 BTS Infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi


komunikasi nirkabel antara peranti komunikasi
dan jaringan operator

467 Stasiun Telekomunikasi Stasiun yang menyajikan berbagai hiburan


keluarga mulai dari pendidikan, feature, maupun
tentang alam sekitar seperti alam.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


157
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

468 Tanah Jasa Kebersihan Tempat untuk menimbun sampah limbah


lingkungan

469 TPA Sampah Tempat untuk menimbun sampah dan


merupakan bentuk tertua perlakuan sampah

470 Tanah Jasa Kebersihan Lainnya Tempat untuk menimbun sampah dan limbah
lingkungan lainnya

471 Jasa Perdagangan Areal tanah yang digunakan sebagai kegiatan


bekerja/berkantor dan areal tanah yang
digunakan bertransaksi barang dan/atau jasa

472 Pasar Areal tanah usaha untuk melakukan jual beli


berbagai macam barang dari berbagai pihak

473 Pasar Tradisional Pasar yang melakukan jual beli


barang/jasa/dagangan melalui proses tawar
menawar

474 Pasar Modern Pasar dengan bangunan yang tertutup, dikelola


secara profesional dengan melakukan jual beli
barang/jasa/dagangan melalui tawar menawar
atau harga terbuka

475 Pasar Hewan Pasar yang menjual barang yang khusus hewan

476 Pasar Ikan Pasar yang menjual barang yang khusus ikan
atau biota laut lainnya

477 Pasar Khusus Lainnya Pasar yang menjual barang yang khusus. Seperti:
Pasar bunga, pasar loak, pasar induk, dll

478 Perdagangan Umum Area usaha untuk melakukan jual beli barang
kebutuhan sehari-hari

479 Toko/ Warung/ Kios/ Mart Tempat usaha untuk melakukan penjualan
barang secara eceran maupun sub grosiran
langsung kepada konsumen akhir

480 Pertokoan Kompleks toko atau deretan toko yang masing-


masing dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau
badan hukum

481 Pusat Perbelanjaan/ Mall/ Plaza Tempat usaha untuk melakukan usaha perdaga-
ngan, rekreasi, restoran dan sebagainya yang
diperuntukkan bagi kelompok, perorangan,
perusahaan atau koperasi untuk melakukan
penjualan barang-barang dan atau jasa, dan
terletak dalam bangunan/ruang yang menyatu

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


158
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

482 SPBU/SPBG Usaha perdagangan bahan bakar untuk mobil


dan sepeda motor (seperti bensin, solar, dan
LPG), termasuk pula bahan bakar untuk speed
boat dan genset. Biasanya kegiatan ini
dikombinasikan dengan penjualan bahan-bahan
pelumas, cooling products, bahan-bahan
pembersih dan barang-barang lain untuk
keperluan mobil dan sepeda motor. Apabila
kegiatan utama adalah menjual bahan bakar dan
pelumas mobil dan sepeda motor, maka termasuk
dalam kelompok ini

483 Tempat Perdagangan Lainnya Tempat usaha dagang lainnya

484 Jalan Areal tanah yang digunakan sebagai sarana


transportasi

485 Jalan Arteri Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,
kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk (akses) dibatasi secara berdaya guna

486 Jalan Kolektor Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan
jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan
jumlah jalan masuk dibatasi

487 Jalan Lokal Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi

488 Jalan Lingkungan Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat,
dan kecepatan rata-rata rendah

489 Jalan Tol Jalan tol (di Indonesia sering digunakan secara
bergantian dengan jalan bebas hambatan) adalah
suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan
bersumbu dua atau lebih (mobil, bus, truk) dan
bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu
tempuh dari satu tempat ke tempat lain

490 Tanah Terbuka Areal tanah yang tidak digarap karena tidak
subur dan/atau menjadi tidak subur setelah
digarap serta tidak ditumbuhi tanaman

491 Tanah Rusak Areal tanah yang berkurang kemampuan dan


daya dukung-nya baik disebabkan oleh manusia
maupun alami. Seperti: areal tererosi berat
(longsor), bekas galian, bekas sawah rawa yang
menjadi asin atau padat

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


159
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

492 Tanah Tandus Areal tanah yang tidak digarap karena fisiknya
yang jelek atau menjadi jelek setelah digarap,
biasanya langka tanaman Seperti: area berbatu-
batu, tanah lahar, tanah pasir

493 Tanah Terbuka Sementara (Land Areal tanah yang baru dibuka atau baru
Clearing) diratakan karena akan dibangun suatu kegiatan
penggunaan tanah

494 Tanah Kosong Tanah tidak ada bangunan yang berupa tanah
kering

495 Pasir Merupakan permukaan tanah yang terbentuk


dari butiran butiran material kecil

496 Gumuk Pasir Hasil akumulasi pasir pada pinggiran pantai ke


arah daratan yang terbentuk oleh proses alami
yaitu proses pengendapan oleh angin. Pada
daerah pantai dengan angin yang keras,
akumulasi pasir dapat mencapai ketinggian
hingga puluhan meter. Di Indonesia gumuk pasir
yang sangat terkenal yaitu gumuk-gumuk pasir di
pantai Selatan Pulau Jawa (Pantai Parangtritis –
Yogyakarta) dan pada daerah-daerah dengan
tiupan angin pantai yang keras di Pulau
Sumatera

4.2.2.4 Pemanfaatan Tanah

Tabel 11. Definisi Setiap Kelas Pemanfaatan Tanah

No Terminologi Pengertian

1 Pemanfaatan Ekonomi Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


memperoleh satu atau lebih dari penggunaan
tanahnya untuk memperoleh barang dan atau
jasa guna memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan saling mempertukarkan dengan mata
uang

2 Kegiatan Produksi Ekonomi Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menghasilkan atau menambah nilai guna suatu
barang/jasa

3 Pemanfaatan Produksi Pertanian Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menghasilkan atau menambah nilai guna barang
berupa tanaman maupun hewan dan lainnya di
bidang pertanian

4 Pemanfaatan Pertanian Tanah Basah Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


budidaya tanaman pertanian di lahan yang
memiliki kandungan air yang tinggi, bahkan tidak
jarang tergenang oleh air sepanjang waktu

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


160
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

5 Pemanfaatan Pertanian Tanah Kering Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


budidaya tanaman pertanian di lahan yang
kurang air dan tanah yang kurang subur serta
biasanya cenderung lebih gersang dan terkadang
tidak memiliki sumber air, seperti saluran irigasi,
sungai, atau danau

6 Pemanfaatan Sarana Penunjang Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Pertanian meningkatkan stabilitas produksi pertanian,
seperti: saluran irigasi, industri pupuk, Lembaga
penelitian, Industri perangkat pertanian, Tempat
penyimpanan dan pemasaran, dll

7 Pemanfaatan Pertanian Tanaman Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Musiman tanaman yang masa hidupnya hanya satu musim
atau beberapa musim

8 Pemanfaatan Pertanian Tanaman Keras Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


tanaman usaha perkebunan yang bersifat
tahunan dengan masa produksi yang dapat
mencapai 20 tahun atau lebih

9 Pemanfaatan Produksi Pertanian Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Lainnya kegiatan produksi pertanian selain tanaman
musiman dan tanaman keras

10 Pemanfaatan Produksi Perikanan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menghasilkan atau menambah nilai guna barang
berupa semua hasil penangkapan/budidaya
ikan/ binatang air lainnya/tanaman air yang
ditangkap/ dipanen dari sumber perikanan alami
atau dari tempat pemeliharaan, baik yang
diusahakan oleh perusahaan perikanan maupun
rumah tangga perikanan

11 Pemanfaatan Pembibitan/Penangkaran Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Ikan perbanyakan melalui pengembangbiakan dan
pembesaran ikan dengan tetap mempertahankan
kemurnian jenisnya

12 Pemanfaatan Produksi Pakan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


melibatkan sumber daya yang tersedia guna
menghasilkan pakan yang memenuhi standar
yang telah ditetapkan

13 Pemanfaatan Pengolahan Hasil Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Perikanan mentransformasikan bahan-bahan hasil
perikanan menjadi produk yang memiliki nilai
tambah atau nilai ekonomi lebih tinggi

14 Pemanfaatan Perikanan Lainnya Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati
perairan lainnya

15 Pemanfaatan Produksi Peternakan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan
ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil
dari kegiatan tersebut

16 Pemanfaatan Jasa Penunjang Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Peternakan Lainnya menjaga dan memelihara hewan ternak.
Kelompok ini mencakup usaha yang bergerak

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


161
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

dalam jasa penunjang peternakan lainnya atas


dasar balas jasa (fee) atau kontrak, seperti
pencukuran bulu ternak, pembersihan kandang
ternak, termasuk juga usaha pelayanan pencari
rumput, pemeliharaan dan perawatan hewan dan
penggembalaan ternak. Termasuk juga kegiatan
farrier (tukang tapal kuda)

17 Pemanfaatan Pembibitan/Penangkaran Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Ternak perbanyakan melalui pengembangbiakan dan
pembesaran ternak dengan tetap
mempertahankan kemurnian jenisnya

18 Pemanfaatan Produksi Peternakan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Lainnya mengembangbiakkan dan memelihara hewan
ternak selain yang telah disebutkan

19 Pemanfaatan Produksi Kerajinan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menambah hasil keuntungan/nilai jual yang
tinggi dari kerajinan yang dibuat oleh keahlian
dan keterampilan tangan

20 Pemanfaatan Produksi Garam Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menghasilkan garam dari air laut atau air asin
lainnya

21 Usaha/Jasa Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk suatu


kegiatan pelayanan sosial dan umum bagi
masyarakat yang dilaksanakan oleh badan dan
atau organisasi kemasyarakatan, pemerintah
maupun swasta

22 Pemanfaatan Sarana Telekomunikasi Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan stabilitas pengiriman atau
penyampaian informasi dari suatu tempat ke
tempat lain

23 Pemanfaatan Sarana Hiburan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan nilai hiburan/wisata

24 Pemanfaatan Sarana Perkantoran Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menunjang terselenggaranya suatu proses guna
mencapai maksud atau tujuan dalam
pelaksanaan tugas fungsi unit kerja

25 Pemanfaatan Sarana Jasa Keuangan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menunjang terselenggaranya pengelolaan dana
yang disediakan oleh industri keuangan

26 Pemanfaatan Sarana Jasa Transportasi Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan sistem pengangkutan ataupun
pemindahan barang dan atau manusia dari satu
tempat ke tempat lainnya dalam jarak dan moda
angkutan tertentu yang digunakan

27 Pemanfaatan Sarana Perbengkelan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan pemeliharaan alat dan pengadaan
kelengkapan operasional alat dalam usaha
bengkel

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


162
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

28 Pemanfaatan Sarana Pergudangan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menunjang stabilitas penyimpanan barang untuk
produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan
rentang waktu tertentu yang kemudian
didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan
permintaan

29 Pemanfaatan Sarana Industri Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan stabilitas proses pengolahan
bahan (mentah, baku, setengah jadi atau barang
jadi) menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
penggunaannya

30 Pemanfaatan Sarana Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Perhotelan/Penginapan menunjang pemenuhan kebutuhan tamu sebagai
tempat istirahat atau tempat tinggal sementara
dalam perjalanan

31 Pemanfaatan Sarana Kost/Kontrakan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


tempat tinggal sementara dengan disewa sampai
pada batas waktu yang ditentukan

32 Pemanfaatan Sarana Olahraga Kegiatan yang memanfaatkan tanah dalam


mendukung dan meningkatkan kegiatan olahraga
berupa segala bentuk dan jenis peralatan serta
perlengkapan yang digunakan

33 Pemanfaatan Sarana Jasa Kesehatan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan proses yang berhubungan dengan
pencegahan, perawatan, dan manajemen penyakit
dan juga proses stabilisasi mental, fisik, dan
rohani melalui pelayanan yang ditawarkan oleh
organisasi, institusi, dan unit profesional
kedokteran

34 Pemanfaatan Sarana Jasa Profesi Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


layanan jasa yang diperoleh seseorang dari suatu
pendidikan tertentu untuk melayani seseorang
(profesi)

35 Pemanfaatan Jasa Lainnya Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan layanan jasa yang tidak ada dalam
jasa yang telah disebutkan

36 Pemanfaatan Non Ekonomi Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


memenuhi kebutuhan hidup dan keinginannya
yang tidak terbatas tanpa mempertimbangkan
secara ekonomi

36 Kegiatan Sosial Budaya Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


meningkatkan tata nilai kehidupan masyarakat
yang menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut

37 Pemanfaatan Sebagai Fasilitas Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Umum/Fasilitas Sosial meningkatkan sarana prasarana atau
perlengkapan yang disediakan oleh pemerintah
yang dapat digunakan untuk kepentingan
bersama dalam melaksanakan kegiatan sehari-
hari

38 Pemanfaatan Sarana Peribadatan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menunjang kebutuhan rohani yang perlu

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


163
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Terminologi Pengertian

disediakan di lingkungan tempat tinggal

39 Pemanfaatan Sarana Pendidikan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menunjang proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, dll

40 Pemanfaatan Sarana Kesehatan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


menyelenggarakan upaya kesehatan

41 Pemanfaatan Sosial Kemasyarakatan Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


memperoleh satu atau lebih dari penggunaan
tanahnya untuk kegiatan bersama anggota
masyarakat

42 Pemanfaatan Sarana Rekreasi Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


mendukung berlangsungnya kegiatan rekreasi

43 Pemanfaatan Sarana Umum/Sosial Kegiatan yang memanfaatkan tanah untuk


Lainnya memperoleh satu atau lebih dari penggunaan
tanahnya untuk kegiatan social

44 Tempat Tinggal Kegiatan yang memanfaatkan tanah sebagai


tempat keseharian seseorang melakukan
aktivitasnya serta tempat dimana seseorang
secara resmi menetap dan tercatat sebagai
penduduk di tempat itu, dalam hal dibuktikan
dengan kartu tanda penduduk

45 Tidak Ada Pemanfaatan Kegiatan yang tidak memanfaatkan tanah dan


atau membiarkan dan atau menelantarkan tanah
sehingga tidak memberikan manfaat apapun
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari

4.3. Struktur Data

4.3.1. Kode Wilayah

Pembuatan struktur basis data yang mencakup penentuan kode wilayah


dan kode bidang tanah. Hal ini karena produk peta tematik pertanahan
dan ruang diarahkan juga berbasis bidang tanah untuk skala besar dan
rinci, maka diperlukan atribut bidang tanah yang terkait dengan kode
wilayah dan penomoran bidang tanah untuk pembuatan NIS (Nomor
Inventarisasi).

Hasil investigasi awal menyatakan bahwa di Indonesia terdapat tiga kode


terkait wilayah yang digunakan yakni:

1. Kode PUM, merupakan kode wilayah administrasi, ditetapkan oleh


Kementerian Dalam Negeri;
2. Kode BPS, merupakan kode wilayah kerja, ditetapkan oleh Badan
Pusat Statistik;
3. Kode ATR/BPN, merupakan kode wilayah kerja administrasi
pertanahan, yang ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


164
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Dalam materi standar ini, digunakan kode dari Kementerian ATR/BPN.


Kode wilayah provinsi dan kabupaten mengikuti penomoran wilayah kerja
Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan sesuai Aplikasi
Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) dari Pusat Data dan Informasi
Pertanahan, Tata Ruang dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,
yang selaras dengan kode nomor Titik GPS pada Lampiran 2 PMNA
3/1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Setiap bidang penguasaan akan diberi Nomor Induk Sementara (NIS) yang
terdiri dari 13 digit. Berikut adalah tata cara penulisan atau format
penulisan NIS:

aa.bb.cc.dd.eeeee

Dimana,
aa = kode provinsi
bb = kode kabupaten/kota
cc = kode kecamatan
dd = kode desa/kelurahan
eeeee = nomor bidang sementara

Misal: 16.03.11.01.00008

16 = Provinsi Kalimantan Timur


03 = Kabupaten Kutai Kartanegara
11 = Kecamatan Loa Janan
01 = Desa Bakungan
00008 = Nomor bidang sementara

4.3.2. Struktur Data Masing-Masing Tema

4.3.2.1. Penamaan Layer

Standar penamaan layer berbeda untuk masing-masing tema.


Sedangkan struktur data atribut pada peta tematik digital adalah data
yang berkaitan dengan informasi yang melekat pada setiap jenis data
spasial. Informasi tersebut tersimpan dalam suatu atribut atau field
yang berisi informasi yang bersifat spesifik satu dengan yang lainnya.

Adapun layer layer dan struktur data meliputi:

a. Penamaan layer biasanya dari kode file/fitur, tahun pembuatan,


kode wilayah provinsi dan kabupaten, tipe geometri;
b. Penamaan layer dan pengisian data atribut harus memenuhi
ketentuan sistem geodatabase yang berlaku di Direktorat Survei
dan Pemetaan Tematik.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


165
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Tabel 12. Kode Layer dan Tipe Geometri

No Tema Fitur/unsure Kode file Tipe

1 Tenurial Penguasaan PSN Polygon


Penguasaan Tanah tanah

2 Tenurial Pemilikan Pemilikan tanah PMN Polygon


Tanah

3 Utilisasi Penggunaan PTN Polygon


Penggunaan Tanah tanah

4 Utilisasi Pemanfaatan PFN Polygon


Pemanfaatan Tanah tanah

Tata cara penamaan layer adalah sebagaimana berikut:

LYRYYYYKPKKGE
Dimana,
LYR = Kode file dari tema yang akan dibuat
YYYY = Tahun pembuatan
KP = Kode wilayah provinsi
KK = Kode wilayah kabupaten/kota
GE = Tipe geometri

Misal: PSN20191603AR

PSN = Layer penguasaan tanah


2019 = Pembuatan di tahun 2019
16 = Kode Provinsi Kalimantan Timur
03 = Kode Kabupaten Kutai Kartanagara
AR = Tipe geometri polygon

Tabel 12. Tabel Geometri

No Skala Kode

1 Polygon AR

2 Polyline PL

3 Point PT

Tabel 13. Kode skala

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


166
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

No Skala Kode

1 Kecil KC

2 Menengah MN

3 Besar BS

4 Rinci RI

Kode tiap kelas tercantum dalam tabel klasifikasi pada Bab II.

4.3.2.2. Standar Atribut (Pembuatan Field)

Merupakan standarisasi struktur data. Struktur data pada peta digital


berkaitan dengan informasi yang melekat pada setiap jenis data
spasial. Informasi spasial tersebut dinyatakan dalam bentuk atribut
atau field. Untuk mempermudah pemanggilan dan pengolahan data
untuk analisis spasial, diperlukan standarisasi dalam bentuk
penamaan atribut dan record data-nya. Layer PTPR (data penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan) memiliki tipe data polygon.

a. Penguasaan Tanah

Tipe data: Area (polygon)


Nama file: PSNYYYYKPKKAR

Tabel 14. Struktur Data Penguasaan Tanah

Tipe Lebar
Desimal Keterangan
Nama Field Data Field

ObjectID Int 4 Automated


generated by GIS

nisObj Text 20 Sesuai dengan


ketentuan
penomoran NIS

psnSbjName Text 50 Nama penguasa


tanah

psnSbjDom Text 50 Domisili penguasa


saat ini*

psnIDKC Text 10 Kode kelas


penguasaan tanah
skala kecil

psnObjKC Text 150 Kelas penguasaan


tanah skala kecil
sesuai klasifikasi

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


167
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Tipe Lebar
Desimal Keterangan
Nama Field Data Field

psnIDMN Text 10 Kode kelas


penguasaan tanah
skala menengah

psnObjMN Text 150 Kelas penguasaan


tanah skala
menengah sesuai
klasifikasi

psnIDBS Text 10 Kode kelas


penguasaan tanah
skala besar

psnObjBS Text 150 Kelas penguasaan


tanah skala besar
sesuai klasifikasi

psnIDRI Text 10 Kode kelas


penguasaan tanah
skala rinci

psnObjRI Text 150 Kelas penguasaan


tanah skala rinci
sesuai klasifikasi

desaObj Text 20 Nama desa letak


tanah

kecObj Text 20 Nama kecamatan


letak tanah

kabObj Text 20 Nama


kabupaten/kota
letak tanah

Area Double 9 2 Luas bidang


Calculated by GIS

psnDate Date 8 yyyymmdd (Tanggal


pengambilan data)

psnRemarks Text 200 Keterangan


tambahan
*Domisili diisi salah satu dari
 Desa ini
 Desa lain berbatasan langsung
 Desa lain tidak berbatasan langsung

b. Pemilikan Tanah

Tipe data: Area (polygon)

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


168
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Nama file: PMNKPKKYYYYAR

Tabel 15. Struktur Data Pemilikan Tanah

Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field

ObjectID Int 4 Automated generated


by GIS

nisObj Text 20 Sesuai dengan


ketentuan penomoran
NIS

pmnSbjName Text 50 Nama pemilik tanah

pmnSbjDom Text 50 Domisili pemilik saat


ini

nibObj Text 20 Nomor Induk Bidang


(jika sudah ada)

noSert Text 10 Nomor Sertipikat


Tanah (khusus untuk
tanah sudah terdaftar)

pmnIDKC Text 10 Kode kelas pemilikan


tanah skala kecil

pmnObjKC Text 150 Kelas pemilikan tanah


skala kecil sesuai
klasifikasi

pmnIDMN Text 10 Kode kelas pemilikan


tanah skala menengah

pmnObjMN Text 150 Kelas pemilikan tanah


skala menengah
sesuai klasifikasi

pmnIDBS Text 10 Kode kelas pemilikan


tanah skala besar

pmnObjBS Text 150 Kelas pemilikan tanah


skala besar sesuai
klasifikasi

pmnIDRI Text 10 Kode kelas pemilikan


tanah skala rinci

pmnObjRI Text 150 Kelas pemilikan tanah


skala rinci sesuai
klasifikasi

desaObj Text 20 Nama desa letak


tanah

kecObj Text 20 Nama kecamatan


letak tanah

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


169
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field

kabObj Text 20 Nama kabupaten/kota


letak tanah

Area Double 9 2 Luas bidang


Calculated by GIS

pmnDate Date 8 yyyymmdd (tanggal


pengambilan data)

pmnRemarks Text 200 Keterangan tambahan

c. Penggunaan Tanah

Tipe data: Area (polygon)


Nama file: PTNKPKKYYYYAR

Tabel 16. Struktur Data Penggunaan Tanah

Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field

ObjectID Int 4 Automated generated


by GIS

nisObj Text 20 Sesuai dengan


ketentuan penomoran

ptnIDKC Text 10 Kode kelas


penggunaan tanah
skala kecil

ptnObjKC Text 150 Kelas penggunaan


tanah skala kecil
sesuai klasifikasi

ptnIDMN Text 10 Kode kelas


penggunaan tanah
skala menengah

ptnObjMN Text 150 Kelas penggunaan


tanah skala menengah
sesuai klasifikasi

ptnIDBS Text 10 Kode kelas


penggunaan tanah
skala besar

ptnObjBS Text 150 Kelas penggunaan


tanah skala besar
sesuai klasifikasi

ptnIDRI Text 10 Kode kelas


penggunaan tanah

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


170
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field

skala rinci

ptnObjRI Text 150 Kelas penggunaan


tanah skala rinci
sesuai klasifikasi

desaObj Text 20 Nama desa letak


tanah

kecObj Text 20 Nama kecamatan


letak tanah

kabObj Text 20 Nama kabupaten/kota


letak tanah

ptnDate Date 8 yyyymmdd

ptnRemarks Text 200 Keterangan tambahan,


misalnya untuk
menspesifikkan
klasifikasi
penggunaan tanah
yang masih ada
keterangan “lainnya”

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


171
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

d. Pemanfaatan Tanah

Tipe data: Area (polygon)


Nama file: PFNKPKKYYYYAR

Tabel 17. Struktur Data Pemanfaatan Tanah

Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field

ObjectID Int 4 Automated generated by


GIS

nisObj Text 20 Sesuai dengan ketentuan


penomoran

pfnIDKC Text 10 Kode kelas pemanfaatan


tanah skala kecil

pfnObjKC Text 150 Kelas pemanfaatan


tanah skala kecil sesuai
klasifikasi

pfnIDMN Text 10 Kode kelas pemanfaatan


tanah skala menengah

pfnObjMN Text 150 Kelas pemanfaatan


tanah skala menengah
sesuai klasifikasi

pfnIDBS Text 10 Kode kelas pemanfaatan


tanah skala besar

pfnObjBS Text 150 Kelas pemanfaatan


tanah skala besar sesuai
klasifikasi

pfnIDRI Text 10 Kode kelas pemanfaatan


tanah skala rinci

pfnObjRI Text 150 Kelas pemanfaatan


tanah skala rinci sesuai
klasifikasi

desaObj Text 20 Nama desa letak tanah

kecObj Text 20 Nama kecamatan letak


tanah

kabObj Text 20 Nama kabupaten/kota


letak tanah

pfnDate Date 8 yyyymmdd

pfnRemarks Text 200 Keterangan tambahan

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


172
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB V
PENUTUP

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


173
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB V
PENUTUP

Kebutuhan pengambilan dan penyajian data yang seragam dan terstandarkan


berbasis aplikasi digital dalam Pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
pada tingkat Kementerian, Kantor Wilayah BPN Provinsi, dan Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota telah menjadi sesuatu yang penting. Terutama jika dihubungkan
dengan kebutuhan kompilasi, integrasi, dan sharing data guna mengefektifkan
pemanfaatan data Peta Tematik Pertanahan dan Ruang sebagai basic layer yang
multiguna bagi berbagai program dan kegiatan di lingkup Kementerian ATR/BPN.

Petunjuk Teknis Standar Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Tahun 2020 ini
dibuat dengan masukan dari berbagai pihak terkait Penyempurnaan akan
dilakukan secara terus menerus mengikuti kebutuhan organisasi dan
perkembangan teknologi. Akhir kata, kami berharap semoga Petunjuk Teknis ini
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020


174
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

LAMPIRAN

NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA


PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020
175
LAMPIRAN: CONTOH SURAT KEPUTUSAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PTPR

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL


PROVINSI……………………….
Nomor:
TENTANG

PENYELENGGARAAN KEGIATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)


DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjawab isu strategis pertanahan di


RPJMN 2020-2024, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) melalui Rancangan
Renstra 2024-2024 telah menetapkan tujuan kementerian yakni
Menyelenggarakan Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, dengan Sasaran Terwujudnya
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
yang Berkepastian Hukum dan Produktif;
b. bahwa dalam rangka huruf a melalui Program Pengelolaan
Pelayanan Pertanahan, Provinsi ……………………….
melaksanakan kegiatan inventarisasi data dan informasi bidang-
bidang tanah dalam satu desa lengkap (prinsip desa lengkap),
melalui kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR);
c. bahwa kegiatan pada huruf b dilaksanakan melalui survei
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
berbasis bidang;
d. bahwa untuk tertib administrasi pelaksanaan kegiatan dimaksud
perlu ditetapkan Penyelenggaraan Kegiatan PTPR dengan
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi ………………………., yang meliputi: Penetapan Lokasi
Pekerjaan (Area of Interest/AoI) dan target/volume pekerjaan,
Pembentukan Tim Pelaksana, dan Jadwal Pelaksanaan.

Mengingat : 1. Ketetapan Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan


Pengelolaan Sumber Daya Alam;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2043);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Perizinan
Berusaha Terintegrasi secara Elektronik
8. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 tentang Jaring
Informasi Geospasial Nasional (JIGN);
9. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa;
11. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Dan
Kantor Pertanahan;
12. Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 293/KEP-4.1/VII/2018 Tentang
Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial Tematik di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
13. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. Tahun
Anggaran 2021.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN


NASIONAL PROVINSI ………………………. TENTANG
PENYELENGGARAAN KEGIATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN
RUANG (PTPR) DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM
PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN DI WILAYAH PROVINSI
………………………. TAHUN ANGGARAN 2021.

KESATU : Lokasi pekerjaan (Area of Interest/AoI) kegiatan PTPR adalah di


Desa/Kelurahan ………………………. sebagaimana dimaksud pada
Lampiran I Keputusan ini dengan target/volume pekerjaan sejumlah
………………………. bidang.

KEDUA : Membentuk Tim Pelaksana Kegiatan yang terdiri dari pejabat


struktural dan pejabat fungsional di lingkungan Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….
sebagaimana dimaksud pada Lampiran II Keputusan ini.

KETIGA : Tugas Tim Pelaksana Kegiatan adalah sebagai berikut:


a. Petugas Penyuluhan mempunyai tugas melakukan melakukan
pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat untuk
memberikan pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan;
b. Petugas Bimbingan Teknis mempunyai tugas untuk melakukan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi petugas survei
dan pembantu lapangan;
c. Petugas Survei Petugas mempunyai tugas mengambil data
primer di lokasi kerja sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis
pelaksanaan kegiatan);
d. Petugas Kendali Mutu mempunyai tugas mengawasi,
mengevaluasi dan memastikan kegiatan pengambilan data
lapangan sesuai dengan tahapan dan ketentuan yang tercantum
dalam Petunjuk Teknis (Juknis pelaksanaan kegiatan);
e. Pembantu Lapangan mempunyai tugas membantu petugas
survei dalam melaksanakan pengambilan data primer.

KEEMPAT : Menetapkan sejumlah ………………………. (……………………….))


orang, yang berasal dari penduduk setempat di lokasi kerja dan atau
tenaga vokasi di bidang survei dan pemetaan di Provinsi Kalimantan
………………………., yang bekerja selama ……………………….
(……………………….) hari kalender, untuk menjadi Pembantu
Lapangan dan diberikan honorarium sebagaimana dimaksud pada
Lampiran III Keputusan ini.

KELIMA : Menetapkan Jadwal Pelaksanaan kegiatan PTPR sebagaimana


dimaksud pada Lampiran IV Keputusan ini.

KEENAM : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….
Tahun Anggaran 2021 dengan AKUN ……………………….

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila


terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ……………………….
Pada tanggal ……………………….
KEPALA KANTOR WILAYAH
BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
3. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;
4. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian ATR/BPN;
5. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian ATR/BPN;
6. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
7. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang bersangkutan;
Lampiran I Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….

LOKASI PEKERJAAN (AREA OF INTEREST/AoI)


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

Desa : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Jumlah : ………………………. bidang

Gambar: Lokasi Pekerjaan/AoI Kegiatan PTPR

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran II Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….

TIM PELAKSANA KEGIATAN


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No Nama/NIP Jabatan Sebagai*)

dst

Keterangan:
*) Sebagai: diisikan sebagaimana DIKTUM KETIGA

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran III Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….

HONORARIUM PEMBANTU LAPANGAN


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

Harga Satuan per


No. Komponen Honorarium Volume Hari Kalender
(Rp.)
Transport Lokal (………………………. ……………………….
1. 150.000
Orang x ………………………. Hari) OT

Uang Harian (………………………. ……………………….


2. 80.000
Orang x ………………………. Hari) OH

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran IV Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….

JADWAL PELAKSANAAN
PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No Kegiatan Bulan ……………………….

Minggu/Tanggal ……………………….

1 Penyusunan Bahan dan Pembuatan


Peta Kerja

2 Penyuluhan

3 Bimbingan Teknis

4 Pengambilan Data/Survei Lapangan

5 Kendali Mutu

6 Pengolahan Data dan Penyusunan


Laporan

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH PETA KERJA
LAMPIRAN: CONTOH SURAT UNDANGAN PENYULUHAN

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nomor : ………………………. ………………………., tgl/bln/thn


Sifat : ……………………….
Lampiran : ……………………….
Hal : Undangan Penyuluhan

Yth. (daftar terlampir)


di
Tempat

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan


Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan
oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. Tahun
Anggaran 2021, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu pada rapat yang
diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : ……………………….
Waktu : ……………………….
Tempat : ……………………….
Agenda : Penyuluhan dalam rangka sosialisasi kegiatan PTPR

Demikian disampaikan atas kerja sama Bapak/Ibu kami ucapkan terima


kasih.

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)

Tembusan:
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
Lampiran Undangan Penyuluhan

DAFTAR UNDANGAN KEGIATAN PENYULUHAN


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No Kecamatan Desa/Keluarahan Jumlah (orang)

dst

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH SURAT UNDANGAN BIMBINGAN TEKNIS

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nomor : ………………………. ………………………., tgl/bln/thn


Sifat : ……………………….
Lampiran : ……………………….
Hal : Undangan Bimbingan Teknis

Yth. (daftar terlampir)


di
Tempat

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan


Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan
oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. Tahun
Anggaran 2021, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu pada Bimbingan Teknis yang
diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : ……………………….
Waktu : ……………………….
Tempat : ……………………….
Agenda : Bimbingan Teknis penggunaan Aplikasi SiPertik dan
Geoportal Tematik dalam rangka Pengambilan
Data Lapangan

Demikian disampaikan atas kerja sama Bapak/Ibu kami ucapkan terima


kasih.

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)

Tembusan:
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
Lampiran Undangan Bimbingan Teknis

DAFTAR UNDANGAN BIMBINGAN TEKNIS


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No Nama/NIP Jabatan Unit


Kerja/Desa/Kelurahan/
Kecamatan

dst

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH SURAT TUGAS

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SURAT TUGAS
Nomor
Menimbang : a. bahwa dalam rangka Penyuluhan/Bimbingan
Teknis/Pengambilan Data Lapangan/Kendali Mutu (pilih salah
satu) kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR)
dalam rangka mendukung Program Pengelolaan Pelayanan
Pertanahan, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi ………………………., Tahun Anggaran 2021;
b. bahwa sehungan pada huruf a tersebut di atas, maka perlu
menugaskan pejabat/pegawai untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

Dasar : 1. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional


Provinsi ………………………. Nomor ………………………. tanggal
………………………. tentang Penyelenggaraan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung
Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan di Wilayah Provinsi
………………………. Tahun Anggaran 2021;
2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. Tahun
Anggaran 2021 dengan AKUN ……………………….

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….


dengan ini:

MEMBERI TUGAS

Kepada : Daftar Terlampir

Untuk : Melaksanakan Penyuluhan/Bimbingan Teknis/Pengambilan Data


Lapangan/Kendali Mutu (pilih salah satu) kegiatan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung Program
Pengelolaan Pelayanan Pertanahan selama ……………………….
(……………………….) hari pada tanggal ………………………. s.d.
………………………. 2021 di ……………………….

Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dan selambat-lambatnya


dalam waktu satu minggu setelah melaksanakan tugas/pekerjaan, harus membuat
laporan tertulis atas hasil pekerjaan.

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran Surat Tugas Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….

DAFTAR PELAKSANA KEGIATAN


PENYULUHAN/BIMBINGAN TEKNIS/PENGAMBILAN DATA LAPANGAN/KENDALI MUTU
(PILIH SALAH SATU)
PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No Nama/NIP Pangkat/Gol Jabatan

dst

KEPALA KANTOR WILAYAH


BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN

DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

Hari/Tanggal : ……………………….
Tempat : ……………………….

No Nama Unit Kerja/Desa/ Tanda Tangan


Kelurahan/Kecamatan

1 1. …………..

2 2. …………..

3 3. …………..

4 4. …………..

dst

Petugas Penyuluhan,

Jabatan Petugas Penyuluhan Jabatan Petugas Penyuluhan

………………………. (Nama) ………………………. (Nama)


………………………. (NIP) ………………………. (NIP)

Mengetahui:
Kepala Desa/Lurah/Aparat yang berwenang

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS

DAFTAR HADIR KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

Hari/Tanggal : ……………………….
Tempat : ……………………….

No Nama/NIP Unit Kerja/Desa/ Tanda Tangan


Kelurahan/Kecamatan

1 1. …………..

2 2. …………..

3 3. …………..

4 4. …………..

dst

Petugas Bimbingan Teknis,

Jabatan Petugas Jabatan Petugas

………………………. (Nama) ………………………. (Nama)


………………………. (NIP) ………………………. (NIP)

Mengetahui:
Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH BERITA ACARA PENYULUHAN

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BERITA ACARA PENYULUHAN


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

Pada hari ini ………………………. tanggal ………………………. bulan ……………………….


tahun ………………………., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….

2. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….

Selaku Petugas Penyuluhan, telah melakukan penyuluhan kepada warga masyarakat


tentang kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung
Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan di:

Desa : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kelurahan : ……………………….

Demikian berita acara ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Petugas Penyuluhan,

Jabatan Petugas Penyuluhan Jabatan Petugas Penyuluhan

………………………. (Nama) ………………………. (Nama)


………………………. (NIP) ………………………. (NIP)

Mengetahui:
Kepala Desa/Lurah/Aparat yang berwenang

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH BERITA ACARA BIMBINGAN TEKNIS

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BERITA ACARA BIMBINGAN TEKNIS


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

Pada hari ini ………………………. tanggal ………………………. bulan ……………………….


tahun ………………………., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….

2. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….

Selaku Petugas Bimbingan Teknis, telah melakukan peningkatan pengetahuan dan


keterampilan bagi petugas survei dan pembantu lapangan (bimbingan teknis) kegiatan
Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung Program
Pengelolaan Pelayanan Pertanahan.

Demikian berita acara ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Petugas Bimbingan Teknis,

Jabatan Petugas Jabatan Petugas

………………………. (Nama) ………………………. (Nama)


………………………. (NIP) ………………………. (NIP)

Mengetahui:
Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR PETUGAS SURVEI LAPANGAN

DAFTAR HADIR PETUGAS SURVEI


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No Nama Bulan/Tanggal Jumlah


(hari)

1 2 3 4 dst

1 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

2 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

3 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

4 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

dst

Mengetahui:
Koordinator Petugas Survei Lapangan

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR PEMBANTU LAPANGAN

DAFTAR HADIR PEMBANTU LAPANGAN


PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No Nama Bulan/Tanggal Jumlah


(hari)

1 2 3 4 dst

1 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

2 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

3 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

4 ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd ttd

dst

Mengetahui:
Koordinator Petugas Survei Lapangan

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH LAPORAN PERJALANAN DINAS

………………………., tgl/bln/thn
Kepada
Yth. Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Di
……………………….

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

1. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Pangkat/Golongan : ……………………….
Jabatan : ……………………….

Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Pangkat/Golongan : ……………………….
Jabatan : ……………………….

Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Pangkat/Golongan : ……………………….
Jabatan : ……………………….

2. Tanggal pelaksanaan tugas : ………………………. s.d. ………………………. 2021

3. Maksud perjalanan dinas : Penyuluhan/Bimbingan Teknis/Pengambilan


Data Lapangan/Kendali Mutu Pembuatan Peta (pilih salah satu) kegiatan Peta
Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung Program
Pengelolaan Pelayanan.

4. Lokasi Tugas : ……………………….

5. Dasar pelaksanaan : Surat Tugas Kepala Kantor Kepala Kantor


Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. Nomor
………………………. tanggal ……………………….

6. Hasil pelaksanaan tugas :


a. ……………………….
b. ……………………….
c. ……………………….
7. Dokumentasi:
a. ……………………….
b. ……………………….
c. ……………………….

Petugas Penyuluhan/Bimbingan Teknis/Pengambilan Data Lapangan/Kendali


Mutu Pembuatan Peta (pilih salah satu),

1 ………………………. (Nama) ………………………. (TTD)


………………………. (NIP)

2 ………………………. (Nama) ………………………. (TTD)


………………………. (NIP)

3 ………………………. (Nama) ………………………. (TTD)


………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPD)

Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPD) Halaman 1

KANTOR WILAYAH Lembar Ke : …………………….


BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kode No. : …………………….
Nomor SPD : …………………….
PROVINSI …………………….
SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)

1 Pejabat Pembuat Komitmen ……………………./NIP. …………………….

2 Nama/NIP Pegawai yang Melaksanakan ……………………./NIP. …………………….


Perjalanan Dina

3 a. Pangkat/Golongan a. …………………….
b. Jabatan/Instansi b. …………………….
c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas c. C

4 Maksud Perjalanan Dinas Penyuluhan/Bimbingan Teknis/Pengambilan


Data Lapangan/Kendali Mutu Pembuatan Peta
(pilih salah satu) kegiatan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka
mendukung Program Pengelolaan Pelayanan

5 Alat Angkutan Yang Digunakan ……………………. Transportasi Udara/Darat

6 a. Tempat Berangkat a. …………………….


b. Tempat Tujuan b. …………………….

7 a. Lama Perjalanan Dinas a. ……………………. (…………………….) hari


b. Tanggal Berangkat b. ……………………. tgl/bln/thn
c. Tanggal Kembali/Tiba di Tempat Baru c. ……………………. tgl/bln/thn

8 Pangkat/Nama Tanggal Lahir Keterangan


1
2
3
4
5

9 Pembebanan Anggaran
a. Instansi a. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi …………………….
b. Akun b. …………………….

10 Keterangan Lain-lain

*) Coret yang tidak perlu


Dikeluarkan di: …………………….
Pada tanggal …………………….

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPD) Halaman 2
I. (Nama Petugas) ………………………. Berangkat dari : ……………………….
NIP ……………………….
Ke : ……………………….
Pada tanggal : ……………………….

Kepala Kantor Wilayah


Badan Pertanahan Nasional
Provinsi ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)

II. Tiba di : ………………………. Berangkat dari : ……………………….

Pada tanggal : ………………………. Ke : ……………………….

Kepala : ………………………. Pada tanggal : ……………………….

Kepala : ……………………….

III. Tiba di : ………………………. Berangkat dari : ……………………….

Pada tanggal : ………………………. Ke : ……………………….

Kepala : ………………………. Pada tanggal : ……………………….

Kepala : ……………………….

IV. Tiba kembali di : ………………………. Telah diperiksa dengan keterangan bahwa


perjalanan tersebut di atas benar dilakukan
Pada tanggal : ………………………. atas perintahnya dan semata-mata untuk
kepentingan jabatan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
Pejabat yang memberi perintah
Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan ……………………….
Kegiatan ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
………………………. (NIP

V. Catatan lain-lain

VI. PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang
mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung jawab
berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita rugi akibat
kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.
LAMPIRAN FORMAT DAFTAR NOMINATIF PENDEK

Nomor SPD : ………………………………………………


Maksud Perjalanan Dinas : Penyuluhan/Bimbingan Teknis/Pengambilan Data Lapangan/Kendali Mutu (pilih salah satu) kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
(PTPR) dalam rangka mendukung Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan
Pembebanan Anggaran : ……………………………………………… (diisi dengan Nomor DIPA dan AKUN)
Nomor PPK : ………………………………………………
Nomor Surat Tugas : ………………………………………………

Tujuan Tanggal Hari Penginapan Uang Harian Transportasi


No. Nama NIP Pangkat Gol. Jumlah
Dari Ke Berangkat Kembali Perhari Jml Perhari Jml Perhari Jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12= 11*10 13 14=13*10 15 16=15*10 17=12+14+16

dst

(Kota/Kabupaten), (Tanggal Bulan Tahun)


Mengetahui, Yang Mengajukan,
Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Pejabat Pembuat Komitmen ……………………………………………………………
Pertanahan dan Ruang Kegiatan …………………………………………… ……………………………………………………………
Kanwil BPN Provinsi ………………………

…………………………………………………..(Nama) …………………………………………………..(Nama) …………………………………………………..(Nama)


…………………………………………………..(NIP) …………………………………………………..(NIP) …………………………………………………..(NIP)
LAMPIRAN: DOKUMEN PENCAIRAN PERJALANAN DINAS PENYULUHAN/BIMBINGAN
TEKNIS/PENGAMBILAN DATA LAPANGAN (PETUGAS SURVEI LAPANGAN)

Format Daftar Nominatif Pendek

DAFTAR NOMINATIF PERJALANAN DINAS


KEGIATAN: PERJALANAN DINAS BIASA
PEMBUATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
DIPA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021
NOMOR DIPA ………………………. (tgl/bln/thn DIPA) AKUN ……………………….

No. Nama NIP Pangkat Gol Tujuan Tanggal Lama Jumlah


Perjalan (Rp.)
an (hari)
Dari Ke

dst

JUMLAH

………………………., tgl/bulan/thn

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Format Kuitansi Penerimaan Perjalanan Dinas

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Lampiran SPD Nomor : ……………………….


Tanggal : ……………………….

No Perincian Biaya Jumlah Keterangan

1 Uang Harian (UH) Rp.


- …… hari x harga satuan UH

2 Transportasi Rp.
- …… hari x harga satuan

3 Penginapan Rp.
- …… hari x harga satuan UH

JUMLAH Rp.

Terbilang: ……………………….

………………………., tgl/bulan/thn

Telah dibayar sejumlah Telah menerima sejumlah uang sebesar


Rp. ………………………. Rp. ……………………….

Bendahara Pengeluaran Yang Menerima

………………………. (Nama) ………………………. (Nama)


………………………. (NIP) ………………………. (NIP)

PERHITUNGAN SPD RAMPUNG

Ditetapkan sejumlah : Rp. ……………………….


Yang telah dibayar semula : Rp. ……………………….
Sisa kurang/lebih : Rp. ……………………….

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Format Daftar Pengeluaran Riil Penerimaan Perjalanan Dinas

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PENGELUARAN RILL

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabata : ……………………….
Unit Kerja : ……………………….

Berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD)


Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:


1. Biaya transport pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat
diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi:
2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk
pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud dan apabila dikemudian hari terdapat
kelebihan pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke
negara.

No. Uraian Jumlah

1 Transportasi Lokal PP ( …. kali x harga satuan) Rp. ……………………….

2 Penginapan ( …. hari x harga satuan) Rp. ……………………….

JUMLAH Rp. ……………………….

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

………………………., tgl/bulan/thn

Mengetahui/Menyetujui: Pejabat Negara/Pegawai yang Melakukan


Pejabat Pembuat Komitmen Perjalanan Dinas
Kegiatan ……………………….

………………………. (Nama) ………………………. (Nama)


………………………. (NIP) ………………………. (NIP)

Catatan: Daftar Pengeluaran Riil dibuat biaya satuan yang dikeluarkan dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan tidak ada dalam SBM 2021.
LAMPIRAN: DOKUMEN PENCAIRAN PERJALANAN DINAS PEMBANTU LAPANGAN

Format Surat Tugas Pembantu Lapangan

KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SURAT TUGAS
Nomor
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung
Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan, Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………………………., Tahun
Anggaran 2021;
b. bahwa sehungan pada huruf a tersebut di atas, dibutuhkan
Pembantu Lapangan untuk kegiatan Pengambilan Data/Survei
Lapangan.

Dasar : 1. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional


Provinsi ………………………. Nomor ………………………. tanggal
………………………. tentang Penyelenggaraan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung
Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan di Wilayah Provinsi
………………………. Tahun Anggaran 2021;
2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. Tahun
Anggaran 2021 dengan AKUN ……………………….

Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. dengan ini:

MEMBERI TUGAS

Kepada : Daftar Terlampir

Untuk : Membantu pelaksanaan pengambilan data lapang kegiatan PTPR


dalam rangka mendukung Program Pengelolaan Pelayanan
Pertanahan selama ………………………. (……………………….) hari
pada tanggal ………………………. s.d. ………………………. 2021.

Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

………………………., tgl/bulan/thn

Kepala Bidang Survei dan Pemetaan


Pertanahan dan Ruang
Kanwil BPN Provinsi ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran Surat Tugas Pembantu Lapangan
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….

DAFTAR PEMBANTU LAPANGAN YANG DITUGASKAN


PADA KEGIATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No. Nama NIK Domisili

dst

Kepala Bidang Survei dan Pemetaan


Pertanahan dan Ruang
Kanwil BPN Provinsi ……………………….

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Format Daftar Penerimaan Uang Harian dan Transport Lokal Pembantu Lapangan

DAFTAR PENERIMAAN PERLENGKAPAN LAPANGAN PETUGAS LAPANGAN


KEGIATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021
Akun: ………………………. DIPA Nomor ……………………….

No. Nama Jumlah Uang Harian Uang Transport Jumlah Tanda


hari Tangan
Perhari Jumlah Perhari Jumlah

1 2 3 4 5=4*3 6 7=6*3 8=5+7 9

dst

Mengetahui,
Koordinator Petugas Survei Lapangan, Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan ……………………….

………………………. (Nama) ………………………. (Nama)


………………………. (NIP) ………………………. (NIP)
Format Daftar Penerimaan Uang Harian dan Transport Lokal Pembantu Lapangan

DAFTAR PENERIMAAN PERLENGKAPAN LAPANGAN PETUGAS SURVEI LAPANGAN


KEGIATAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021

No. Nama Tanda Tangan

1 1 ……………………….

2 2 ……………………….

3 3 ……………………….

4 4 ……………………….

5 5 ……………………….

dst

………………………., tgl/bulan/thn

Mengetahui:
Koordinator Petugas Survei Lapangan,

………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: SKEMA/FORMAT LAPORAN AKHIR KEGIATAN

COVER DAN JUDUL KEGIATAN


RINGKASAN LAPORAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN
I.1 UMUM
I.2 PENGERTIAN UMUM
I.3 DASAR HUKUM
I.4 MAKSUD DAN TUJUAN
I.5 RUANG LINGKUP
I.6 WAKTU PELAKSANAAN
I.7 LOKASI DAN VOLUME PEKERJAAN
I.8 JADWAL PEKERJAAN
BAB II KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
II.1 METODE PELAKSANAAN
II.2 TAHAPAN KEGIATAN
BAB III HASIL YANG DICAPAI
BAB IV PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
IV.2 TINDAK LANJUT

LAMPIRAN
DOKUMENTASI
LAMPIRAN : FORMAT FORMULIR KENDALI MUTU
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN ADMINISTRASI

PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
ADMINISTRASI PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 1
2) 2)
1. Pendataan Persiapan Ada Tidak Tindak Lanjut/Keterangan
a. Daftar SDM Pelaksana sesuai dengan SK
b. Daftar Ketersediaan Anggaran sesuai dengan POK
2. Surat Keputusan Penyelenggaraan Kegiatan PTPR Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Surat Keputusan
b. Peta Lokasi Pekerjaan (AoI)
c. Tim Pelaksana Kegiatan
d. Honorarium Pembantu Lapangan
e. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
3. Administrasi Persuratan Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Surat Tugas Kegiatan
b. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
c. Surat Perintah Perjalanan Dinas
Surat pemberitahuan ke Pemerintah Daerah setempat
d.
atau stakeholder instansi terkait lainnya
4. Administrasi Keuangan Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Daftar Nominatif
b. Pengajuan Uang Muka Kerja (UMK)
c. Kuitansi Pembelian Bermaterai
Daftar Penerimaan Belanja Bahan
d.
(Untuk perlengkapan lapangan)
Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)

Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:

Petugas 1. Nama: Ttd.:

2. Nama: Ttd.:

1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN TEKNIS

PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
TEKNIS PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 3
2) 2)
1. Dokumen dan Bahan Acuan Kendali Mutu Ada Tidak Tindak Lanjut/Keterangan

a. Peta Kerja (.pdf dan.mbtiles)

2. Dokumen Peta Kerja Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan


a. Skala Peta Kerja 1:2.500

b. Jumlah NLP Peta Kerja (.pdf) : .....Lembar

c. Peta Dasar (Sumber) : .............................


Informasi Data Dasar pada Peta Kerja
d.
(Jaringan Jalan, Sungai, Batas Administrasi)
Informasi Peta Lainnya
e.
(seperti : Kawasan Hutan, Tambang, dll)
Informasi Peta Bidang Tanah Terdaftar
f.
(Online dan Offline)
g. Peta Kerja dalam bentuk (.mbtiles) untuk aplikasi Sipetik

h. Jumlah file Peta Kerja dalam bentuk (.mbtiles) : ......

Hasil penilaian (diterima/ditolak)


CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)

Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:

Petugas 1. Nama: Ttd.:

2. Nama: Ttd.:

1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN TEKNIS

PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
TEKNIS PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 2/dari 3
Satuan/ Luas Satuan/
3. Peta Kerja (.pdf) Jumlah
Unit Area Unit

a. Jumlah NLP Peta Kerja (.pdf) :

Satuan/ Luas Satuan/


4. Peta Kerja (.pdf) per Desa Jumlah
Unit Area Unit
a. Desa/Kelurahan................

b. Desa/Kelurahan................

c. Desa/Kelurahan................

d. Desa/Kelurahan................

e.
f.
g.
h.
Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)

Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:

Petugas 1. Nama: Ttd.:

2. Nama: Ttd.:

1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN TEKNIS

PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
TEKNIS PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 3/dari 3
2) 2)
5. Persiapan Peralatan dan Perlengkapan Survei Ada Tidak Tindak Lanjut/Keterangan
Perangkat Android yang kompatibel dengan
a.
Aplikasi SiPetik

b. Komputer/Laptop yang terpasang Aplikasi ArcGIS

c. Perlengkapan alat tulis

Instalasi dan verifikasi akun Aplikasi SiPetik


d.
dan Geoportal
6. Jadwal Pelaksanaan dan Mobilisasi Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan

a. Jadwal Pelaksanaan

b. Mobilisasi Surveyor

c. Rencana Basecamp jika dibutuhkan


Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)

Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:

Petugas 1. Nama: Ttd.:

2. Nama: Ttd.:

1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PENGAMBILAN DATA
PENGAMBILAN PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
DATA Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
Petugas Kendali Mutu:
1.
/ /
………………………….. 2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 1
1. Pengumpulan Data Sekunder Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Data sekunder apa saja yang telah dikumpulkan (Sebutkan)
Instansi mana saja yang telah dikunjungi untuk
b.
memperoleh data sekunder
Format data sekunder yang diperoleh dalam bentuk
c.
Peta digital/peta hardcopy/tabulasi data
d. Apakah tersedia sketsa bidang tanah dari desa?
Berapa persentase dari keseluruhan AOI area yang sudah
e.
diperoleh data sekunder bidang tanah terdaftar dari KKP?
2. Pelaksanaan Survei Lapangan Ya2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Pemahaman surveyor tentang tugas dan fungsi di lapangan
Informasi bidang tanah diperoleh dari informan yang
b.
kompeten
c. Pembuatan sketsa bidang tanah dilakukan di atas Peta Kerja
Delineasi bidang tanah di Aplikasi SiPetik dilakukan tepat di
d. atas bidang tanah atau dalam jarak tertentu yang
diperkenankan (jika tidak berikan alasannya)
Tidak terdapat gap dalam delineasi bidang tanah yang
e.
berhimpitan
Delineasi bidang tanah di Aplikasi SiPetik dengan kenampakan
f.
di lapangan/background citra satelit/foto udara
g. Overlap hasil survei antar petugas survei
Pengisian Formulir Lapangan pada Aplikasi SiPetik sudah
h. dilakukan dengan lengkap, jika tidak semua atribut terisi di
lapangan, sebutkan yang tidak diisi di lapangan
Foto objek lapangan sudah diambil sesuai dengan jumlah
i.
yang dipersyaratkan
Pengisian atribut dan data spasial sudah sesuai dengan
j.
kondisi riil di lapangan berdasarkan hasil sampling
k. Apakah masih terdapat bidang tanah yang belum tersurvei?
Pengiriman data ke server geoportal tematik dilakukan secara
l.
rutin. Berapa hari sekali ?
Apakah terdapat kendala di lapangan yang menghambat
m.
proses Survei Lapangan ? Bila ada sebutkan
Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)
Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:
Petugas 1. Nama: Ttd.:
2. Nama: Ttd.:
1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PENGOLAHAN DATA

PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PENGOLAHAN
DATA PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 1
Pengolahan dan Verifikasi Data Spasial dan Atribut
1. (berikan penjelasan di Kolom Tindak Lanjut/Keterangan Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
jika Tidak Ada)
a. Pengisian dan penulisan teks atribut

b. Korelasi pengisian atribut konsisten antar tema/informasi

Perbaikan isian di SiPetik, misal pengisi ulangan


c. kekuranglengkapan data, penyeragaman penulisan nama
dan terminologi sesuai kaidah yang baku

d. Telah dilakukan verifikasi di Geoportal Tematik


e. Sinkronisasi data bidang tanah antar tim
Sinkronisasi bidang tanah dengan data dasar
f.
(seperti jalan, irigasi dan sungai)
g. Topologi
h. Sebutkan kendala dalam pengolahan data
Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)

Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:

Petugas 1. Nama: Ttd.:

2. Nama: Ttd.:

1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA


PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG TAHUN 2020
176

Anda mungkin juga menyukai