/3. Menindaklanjuti….
Ery Suwondo, SH
NIP. 19621006 199003 1 001
Tembusan :
Direktur Survei dan Pemetaan Tematik Kementerian Agraria dan
Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
Lampiran I. Surat Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat
Nomor : IP.03.02/286-61/II/2022
Tanggal : 21 Februari 2022
6412.RBO.U03-U07
Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Kategori I - VI
Target
No. SATUAN KERJA
Fisik Anggaran
1 KANWIL
- -
2 KOTA PONTIANAK 6.000 358.410.000
3 KAB. MEMPAWAH 10.000 597.350.000
4 KAB. SAMBAS 5.000 298.675.000
5 KAB. KETAPANG
- -
6 KAB. SANGGAU
- -
7 KAB. SINTANG
- -
8 KAB. KAPUAS HULU
- -
9 KAB. BENGKAYANG 1.000 59.735.000
10 KAB. LANDAK 3.000 179.205.000
11 KOTA SINGKAWANG 10.000 597.350.000
12 KAB. SEKADAU 2.000 119.470.000
13 KAB. MELAWI 5.000 298.675.000
14 KAB. KAYONG UTARA 8.000 477.880.000
15 KAB. KUBU RAYA
- -
TOTAL 50.000 2.986.750.000
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
Jalan Kuningan Barat I No.1 Mampang Prapatan Jakarta Selatan 12710 Telp. 021-5202328 email : ditjen.infrastruktur@atrbpn.go.id
SURAT EDARAN
NOMOR 034/SE-300.ST/II/2022
TENTANG
MEKANISME INTEGRASI PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
(PTSL) DENGAN KEGIATAN PEMETAAN PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG
(PTPR)
1. Umum
Sehubungan dengan percepatan pendaftaran bidang tanah untuk membentuk
Indonesia lengkap terdaftar 2025, diperlukan mekanisme integrasi pelaksanaan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan kegiatan Pemetaan Peta
Tematik Pertanahan dan ruang (PTPR).
2. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 985);
b. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 986);
c. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Tentang Pendaftaran Tanah;
d. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pemberian Hak Pengelolaan, Hak Atas
Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah;
e. Petunjuk Teknis Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang Tahun 2020;
f. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Tahun 2022.
3. Penetapan …
Melayani, Profesional, Terpercaya
3. Penetapan Lokasi
Dalam hal Penetapan Lokasi:
1. Kegiatan PTPR dilaksanakan pada Areal Penggunaan Lain (APL), tetapi khusus
terkait AoI (Area of Interest) dalam cakupan kawasan yang masuk dalam Program
Strategis Nasional (PSN) dapat dilaksanakan di dalam kawasan hutan sesuai
dengan AoI yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang (BAPPENAS, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dan yang lainnya);
2. Guna mendukung kepentingan eksternal Kementerian ATR/BPN terdapat
prioritas sebagai berikut:
g. Prioritas 1: Area yang merupakan area dalam cakupan Program Strategis
Nasional (PSN), seperti misalnya untuk kegiatan Pengembangan Food Estate,
atau kegiatan Calon Ibu Kota Negara, maupun kegiatan lain yang terkait
dengan PSN lain seperti misalnya pengadaan tanah untuk kawasan super
prioritas;
h. Prioritas 2: Area yang mendukung pembuatan rencana tata ruang, yang
antara lain dapat berupa penyusunan RDTR dan juga penyusunan tata ruang
kawasan;
i. Prioritas 3: Area yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah dan SKPD atau
pihak lainnya untuk kegiatan pengembangan kawasan dan pelaksanaan
kegiatan tertentu di daerahnya. Dengan demikian terdapat permintaan atau
kesepakatan dengan pemerintah daerah atau pihak lainnya dalam penentuan
lokasi kegiatan.
3. Guna kepentingan internal Kementerian ATR/BPN (Prioritas 4), maka kriteria dan
batasan Penetapan Lokasi adalah:
a. Kegiatan PTPR dilaksanakan seoptimal mungkin berbasis Desa/Kelurahan
guna menghasilkan Desa/Kelurahan yang terpetakan lengkap.
Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR 2022 bukan
merupakan Desa/Kelurahan yang ditetapkan untuk lokasi PTSL tahun
anggaran 2022 maupun Desa/Kelurahan yang sudah memiliki Nilai
Desa/Kelurahan Lengkap (NDL). Desa yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR
sedapat mungkin di lokasi rural. Hal ini dimaksudkan untuk percepatan
perolehan jumlah Desa/Kelurahan lengkap;
b. Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR 2022 adalah
Desa/Kelurahan dengan persentase % Luas Persil Valid kurang dari 30%
kecuali untuk Prioritas 1, 2 dan 3. Nilai % Luas Persil Valid dapat diakses
pada Statistik Pertanahan pada tautan:
https://statistik.atrbpn.go.id/htelektronik/DataLengkap/Kualitas;
c. Data PTPR wajib digunakan untuk mendukung kegiatan strategis pada tahun
anggaran berikutnya oleh unit kerja di lingkungan Kementerian ATR/BPN.
4. Mekanisme …
4. Mekanisme Pelaksanaan PTPR
Mekanisme Pelaksanaan PTPR tahun anggaran 2022 dapat dilaksanakan dalam dua
metode sebagai berikut:
a. Pertama adalah melalui kegiatan PTPR tahun anggaran 2021 untuk dijadikan
sebagai Peta Kerja dalam kegiatan PTSL tahun anggaran 2022. Daftar lokasi PTPR
2021 dapat dilihat pada tautan
https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/protected/dashboard/ptpr.
Mekanisme pembuatan Peta Kerja dari kegiatan PTPR mengacu kepada Petunjuk
Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tahun 2022. Kegiatan Integrasi ke
KKP bidang tanah terverifikasi hasil kegiatan PTPR tahun anggaran 2021 menjadi
bagian tugas pokok dan fungsi Seksi Survei dan Pemetaan di Kantor Pertanahan
untuk membentuk Desa/Kelurahan lengkap.
b. Kedua adalah melalui kegiatan survei dan pemetaan PTPR di lapangan untuk
memperoleh bidang tanah yang akan diberikan NIS Tahun anggaran 2022.
Mekanisme:
Inventarisasi data
Penetapan Lokasi bidang tanah terdaftar Survei Pengolahan Data
dan data lainnnya
Proses dan mekanisme Survei dan Pemetaan PTPR menyesuaikan dengan Petunjuk
Teknis yang berlaku.
5. Pelaksana
Kegiatan PTPR dilaksanakan secara swakelola oleh ASN di lingkungan Seksi Survei
dan Pemetaan dan/atau dapat dilaksanakan oleh Surveyor Berlisensi.
6. Pembiayaan
Dalam hal pembiayaan kegiatan:
a. Anggaran Pelaksanaan survei dan pemetaan PTPR tahun anggaran 2022 kegiatan
Survei dan Pemetaan Tematik terdapat pada Satuan Kerja Kantor Wilayah dan
Kantor Pertanahan;
b. Sesuai Petunjuk Teknis Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang tahun 2020 Bab
II hal 7: “AoI kegiatan PTPR dilaksanakan seoptimal mungkin berbasis
Desa/Kelurahan guna menghasilkan Desa/Kelurahan yang terpetakan lengkap.”
Dengan demikian pada area penlok PTPR akan diperoleh data dan informasi bidang
tanah terdaftar dan belum terdaftar;
Data dan Informasi yang diambil dari kegiatan PTPR adalah data Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T). Output yang dihasilkan
adalah peta seluruh bidang tanah yang memenuhi unsur Desa/Kelurahan
lengkap ...
i
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KATA SAMBUTAN
Tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(ATR/BPN) sangat erat kaitannya dengan tantangan aktual yang dihadapi bangsa
Indonesia dalam berbagai bidang, seperti: pembangunan infrastruktur,
pengembangan wilayah, investasi dan pemerataan kesejahteraan, keberlanjutan,
ketahanan pangan, dan lain sebagainya. Dalam bidang pertanahan dan tata ruang,
tantangan ini ditunjukkan oleh kebutuhan pencadangan tanah untuk kepentingan
umum, penataan ruang dan peraturan zonasi skala detil, semakin pentingnya
penguatan hak-hak masyarakat, mendesaknya penanganan masalah pertanahan,
hingga perubahan paradigma pelayanan yang semakin transparan dan digital.
Dalam konteks tersebut, Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) yang menjadi
produk Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik Kementerian ATR/BPN memiliki
posisi strategis sebagai basic layer bagi perencanaan sekaligus pengembangan
kegiatan pertanahan dan ruang, serta sangat diperlukan dalam melaksanakan tugas
Kementerian ATR/BPN dalam merespon tantangan-tantangan tersebut sebagai
bahan analisis spasial untuk mengambil kebijakan dan implementasinya.
Oleh karena itu, kami menyambut baik hadirnya Petunjuk Teknis Pembuatan Peta
Tematik Pertanahan dan Ruang ini sebagai bagian dari perumusan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK) Survei dan Pemetaan Tematik yang diterbitkan oleh
Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik.
Sebagai penutup, kami mengharapkan Petunjuk Teknis ini dapat menjadi acuan
pelaksanaan survei dan pemetaan tematik bagi jajaran Kementerian ATR/BPN,
Kantor Wilayah BPN Provinsi, dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan kegiatan pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang yang
dilaksanakan guna menunjang baik kegiatan rutin pertanahan dan tata ruang
maupun kegiatan strategis nasional. Semoga dengan terbitnya Petunjuk Teknis ini,
proses pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang di seluruh Indonesia dapat
dilaksanakan secara seragam guna memudahkan integrasi data.
KATA PENGANTAR
Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik merupakan salah satu direktorat pada
Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang yang mempunyai
tugas salah satunya adalah menyusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria
(NSPK) di bidang survei dan pemetaan tematik pertanahan dan ruang berbasis
bidang, kawasan, dan pengelolaan data dan informasi geospasial tematik (Pasal 223
Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional). Dalam
melaksanakan tugas perumusan kebijakan teknis tersebut dan sehubungan dengan
adanya perkembangan kebutuhan peta tematik pertanahan ke arah multiguna,
sehingga pada tahun anggaran 2020 Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik
membuat Petunjuk Teknis acuan sebagai Petunjuk Teknis Pembuatan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR).
Petunjuk Teknis PTPR Edisi Tahun Anggaran (TA.) 2020 ini merupakan penyesuaian
dari NSPK Survei dan Pemetaan Tematik Tahun 2012. Penyesuaian tersebut
dilakukan dengan mengikuti fungsi PTPR sebagai basic layer bagi berbagai aspek
administrasi pertanahan sesuai land management paradigm yakni land tenure, land
use, land value, dan land development yang telah tertuang dalam Renstra
Kementerian ATR/BPN 2020-2024.
Dalam pengerjaannya, penyusunan Petunjuk Teknis PTPR Edisi TA. 2020 ini
dilakukan secara koordinatif antara unit-unit pembuatan dan pengguna PTPR.
Secara khusus, tema yang diulas dalam petunjuk teknis ini masih merupakan tema
utama pertanahan yakni Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah (P4T), yang mana atas dasar tugas dan fungsi selama ini telah diproduksi dan
digunakan oleh berbagai unit teknis. Oleh karena itu, pedoman dari beberapa
direktorat teknis di Kementerian ATR/BPN yang berkaitan dengan keempat tema
tersebut diadopsi dengan penyesuaian sesuai kebutuhan, seperti
penamaan/terminologi dan pengertian kelas. Selain itu, juga diadopsi klasifikasi dari
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) untuk penggunaan tanah
industri dan pertambangan. Standar ini berisi penetapan dan penyeragaman jumlah
skala (atau lebih tepat disebut level kedalaman informasi), penambahan kelas baru,
perubahan terminologi, dan atau pendefinisian lagi kelas-kelas yang kurang jelas.
Data PTPR yang diproduksi adalah berbasis bidang.
Perlu juga disampaikan bahwa ruang lingkup petunjuk teknis pada Petunjuk Teknis
PTPR Edisi TA. 2020 ini penekanannya pada prosedur pembuatan peta tematik
pertanahan dan ruang dan standar pengaturan level kedalaman informasi dan
klasifikasi, nomenklatur (definisi, terminologi) dan struktur data. Standar proses
(prosedur) disajikan karena mengikuti agenda transformasi digital yakni perubahan
prosedur survei dari yang sebelumnya manual menjadi berbasis aplikasi, dalam hal
ini menggunakan mobile application SiPetik. Kedepannya akan dikembangkan untuk
tema lain, seperti penggunaan tanah bawah permukaan dan penggunaan ruang di
atas permukaan tanah, serta pengaturan pada aspek lain, seperti misalnya pada
potrayal (simbologi).
Akhir kata pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pelaksana dan pihak-pihak yang terlibat di Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik atas kerjasama dalam penyusunan Petunjuk Teknis PTPR Edisi TA. 2020.
Saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan Petunjuk Teknis ini
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan perkembangan teknologi senantiasa akan
disambut baik.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Unit produksi diartikan sebagai unit yang ditugaskan dan berwenang untuk
memproduksi (mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan memutakhirkan)
dan mengatur serta berkoordinasi mengenai data, metadata, dan informasi
tematik. Terdapat 11 data dan informasi geospasial tematik yakni penguasaan
tanah, pemilikan tanah, penggunaan tanah, pemanfaatan tanah, tanah aset
pemerintah dan desa, kemampuan tanah, P4T perbatasan dan wilayah
tertentu, tanah terlantar, permasalahan pertanahan, sosial ekonomi, dan
tanah ulayat/masyarakat hukum adat.
1.3. Manfaat
Sebagai unit produksi dan unit pengelola data dan informasi geospasial
tematik di Kementerian ATR/BPN, Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik
akan menerima manfaat dari tersusunnya Petunjuk Teknis ini diantaranya:
BAB II
PROSEDUR KEGIATAN
SURVEI DALAM
PEMBUATAN PETA
TEMATIK PERTANAHAN
DAN RUANG (PTPR)
BAB II
PROSEDUR KEGIATAN SURVEI DALAM PEMBUATAN PETA
TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) adalah peta yang memuat batas fisik
bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah dan informasi tematik lainnya, yang dilengkapi dengan unsur-
unsur geografis (seperti sungai, jalan, dan batas administrasi).
Tujuan PTPR ialah memastikan bahwa seluruh hak (Rights), batasan (Restrictions),
dan tanggung jawab (Responsibilities) masyarakat atas tanah tercatat dalam sistem
administrasi pertanahan; memetakan seluruh bidang tanah berdasarkan batas fisik
penggunaan dan pemanfaatan yang nampak secara nyata di lapangan (visible
boundary); menginventarisasi data atribut penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah serta informasi tematik lainnya melalui sensus; dan menjadi
basic layer berbagai informasi geospasial tematik Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional lainnya.
PTPR juga bermanfaat bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam
rangka inventarisasi dan pengelolaan kawasan hutan yang lebih optimal. Bagi badan
usaha dan masyarakat umum di sekitar perbatasan kawasan hutan dalam rangka
mendapatkan kepastian batas kawasan hutan dan non hutan serta kepastian
hukum dalam kepemilikan hak atas tanah karena berupa sensus, maka tidak ada
informasi penguasaan dan pemilikan yang terlewatkan, artinya tidak ada hak-hak
masyarakat yang tidak tercatat. Serta bagi Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Pemerintah Desa, data PTPR sebagai basic layer pada fungsi kegiatan
administrasi pertanahan yang ditampilkan dalam bentuk PTPR dan dapat dijadikan
data dan informasi untuk mengambil kebijakan selanjutnya oleh pemangku
kepentingan.
PTPR disusun melalui berbagai tahapan yang harus dilakukan diantaranya adalah
proses pengambilan data lapangan PTPR atau sebelumnya dikenal dengan istilah
survei Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan (P4T).
Survei PTPR dilakukan untuk menghasilkan data yang bersifat data primer dari
lapangan dan informasi atau keterangan dari narasumber. Metode yang digunakan
juga dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pengambilan data, diantaranya:
survei langsung di lapangan untuk menghasilkan data primer, wawancara dengan
narasumber, pendekatan sampling, ataupun kombinasi berbagai macam pendekatan
tersebut.
1. Area tersebut merupakan area dalam cakupan Program Strategis Nasional (PSN),
seperti misalnya untuk kegiatan Pengembangan Food Estate, atau kegiatan
Calon Ibu Kota Negara, maupun kegiatan lain yang terkait dengan PSN seperti
misalnya pengadaan tanah untuk kawasan super prioritas. Delineasi AoI untuk
PSN biasanya sudah ditentukan pada level pusat, sehingga pelaksanaan hanya
perlu mengikuti AoI yang sudah ditetapkan tersebut. Akan tetapi delineasi untuk
wilayah penyangga PSN atau wilayah pengembangan PSN dapat berasal dari
Pemerintah Daerah.
2. Area yang mendukung pembuatan rencana tata ruang, yang antara lain dapat
berupa penyusunan RDTR dan juga penyusunan tata ruang kawasan.
3. Area yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah dan SKPD untuk kegiatan
pengembangan kawasan dan pelaksanaan kegiatan tertentu di daerahnya.
Dengan demikian terdapat pemintaan atau kesepakatan dengan pemerintah
daerah dalam penentuan lokasi kegiatan.
4. Guna kepentingan internal Kementerian ATR/BPN, maka kriteria dan batasan
AoI adalah:
a. Kegiatan PTPR dilaksanakan di area yang pada tahun berikutnya
mendukung perencanaan kegiatan strategis oleh unit kerja di lingkungan
Kementerian ATR/BPN;
b. Area atau lokasi yang membutuhkan data tematik pertanahan dan ruang
secara lengkap dan up to date guna perbaikan data misalnya area
transmigrasi lama, atau area yang secara yuridisnya membutuhkan
dukungan data untuk penyelesaian klaim tanah adat, sengketa, kepemilikan
ganda dengan sertipikat lama;
c. AoI kegiatan PTPR dilaksanakan seoptimal mungkin berbasis desa guna
menghasilkan desa yang terpetakan lengkap. Beberapa desa tersebut
terletak dalam satu hamparan (sistematis);
d. Kegiatan PTPR diutamakan dilaksanakan di luar desa yang telah mendapat
Program PTSL.
Catatan : Kegiatan PTPR dilaksanakan pada Areal Penggunaan Lain (APL), tetapi
khusus terkait AoI (Area of Interest) dalam cakupan kawasan Program Strategis
Nasional (PSN) dapat dilaksanakan di dalam kawasan hutan sesuai dengan AoI yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang, misalnya : BAPPENAS, Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian dan yang lainnya.
atas peta
kerja/SiPetik
Berikut ini merupakan gambaran penjelasanan diatas berupa diagram alir tahapan
pelaksanaan pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang.
Pelaksanaan survei PTPR saat ini sudah dilakukan dengan pendekatan digital
menggunakan aplikasi online yang bersifat real time. Adapun rincian tahapan
sebagai berikut :
2.1. Koordinasi
2.2. Persiapan
A. Persiapan Administrasi
B. Persiapan Teknis
2.3.1. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan salah satu hal penting yang tidak dapat dilupakan,
karena keberhasilan sosialisasi ini menjadi gerbang keberhasilan proses
pelaksanaan survei selanjutnya, terutama untuk pelaksanaan survei
berbasis bidang tanah yang banyak melibatkan stakeholder. Sosialisasi
pelaksanaan pekerjaan ini meliputi proses koordinasi awal/komunikasi
yang ditindaklajuti dengan pertemuan dengan para pihak, mulai dari
unsur pemerintahan dari berbagai level, sampai dengan tokoh masyarakat
tempat lokasi pelaksanaan survei akan dilaksanakan. Metode
pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan yang
menyampaikan paparan kegiatan dimaksud dengan menampilkan
maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan, lokasi pelaksanaan kegiatan,
metode pelaksanaan kegiatan, dan keterlibatan para pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan.
2.4. Penyuluhan
aplikasi survei dan pengisian formulir survei lapang, serta pelibatan peran
serta masyarakat dalam pelaksanaan survei;
5. Keterlibatan masyarakat di lapangan dapat ditempuh melalui beberapa
pendekatan, bila memungkinkan dapat melibatkan peran serta
masyarakat pemilik tanah langsung, bila hal tersebut tidak
memungkinkan maka langkah yang dapat ditempuh adalah dengan
melibatkan perangkat desa/ kepala dusun/ kepala rukun warga/ kepala
rukun tetangga/ tokoh masyarakat/ narasumber lain yang kompeten
yang mengetahui informasi mengenai penguasaan atau pemilikan atas
bidang tanah suatu wilayah yang menjadi narasumber.
Catatan: Penyuluhan dapat dilaksanakan bersamaan dengan
pengambilan data di lapangan apabila tidak tersedia anggaran
penyuluhan secara tersendiri.
Proses pengambilan data lapangan atau yang lebih dikenal dengan istilah
survei lapang merupakan tahapan penting yang harus dilakukan untuk
menghasilkan atau memperoleh informasi dan data primer baik data
dalam format spasial atau pun data primer dalam format tekstual. Metode
yang digunakan dan dikembangkan dalam pengambilan data lapangan
(survei lapang) adalah menggunakan pendekatan digital, walau secara
praktis terdapat beberapa pendekatan metode tergantung kebutuhan
skala peta yang akan dihasilkan. Produk data spasial yang dihasilkan
memiliki variasi output skala yang beragam, mulai dari skala menengah
yang berbasis wilayah sampai dengan skala besar yang berbasis bidang
tanah. Dalam prakteknya masing-masing output skala akan
menggunakan pendekatan metode yang berbeda. Metode survei yang
digunakan diantaranya adalah dengan menggunakan metode sampling
untuk skala menengah yang berbasis wilayah dan metode wawancara
yang dikombinasikan dengan delineasi bidang tanah untuk skala besar
yang berbasis bidang tanah.
Dalam pelaksanaan pengambilan data lapang (survei lapang), dapat
dilakukan dengan pendekatan 3 (tiga) metode, yaitu:
1. Menyiapkan peta kerja berbasis digital yang berupa data citra satelit
tegak/foto udara/data raster lainnya yang telah dikonversi ke dalam
format Mbtiles. Tatacara konversi data akan dijelaskan pada Bab
penggunaan perangkat aplikasi;
2. Menyiapkan peta dasar RBI/Peta dasar pendaftaran/peta dasar
lainnya ataupun hasil digitasi unsur dasar berupa
jalan/sungai/toponimi dan tempat penting dalam format shapefile;
3. Meng-upload semua data dimaksud ke dalam aplikasi Sipetik, setelah
terlebih dahulu aplikasi sipetik terinstal pada perangkat smartphone
android. Tatacara penggunaan aplikasi Sipetik dan geoportal tematik
akan dijelaskan pada Bab penggunaan perangkat aplikasi;
4. Apabila pelaksanaan survei menggunakan metode kombinasi antara
metode digital dengan metode manual, maka diperlukan pencetakan
peta kerja hardcopy untuk keperluan delineasi oleh narasumber;
5. Selanjutnya proses survei sudah bisa dilaksanakan dengan membuka
aplikasi Sipetik. Langkah sederhana untuk memulai survei adalah
sebagai berikut:
a) Pastikan posisi surveyor/fasilitator/petugas survei telah berada di
lokasi survei dan telah bersama narasumber yang kompeten.
b) Buka aplikasi SiPetik, terdapat 4 menu utama pada halaman
muka yaitu menu PTPR, Toponimi, INTIP, dan Referensi. Pilih
salah satu menu sesuai dengan tujuan survei, sebagai contoh
akan digunakan menu PTPR.
c) Klik icon PTPR, maka akan muncul Job-PTPR sebagai manajemen
survei. Apabila kita akan memulai survei maka kita diharuskan
membuat Job baru, bila akan melanjutkan survei maka dapat
menggunakan job yang telah ada.
d) Setelah membuat job, dan klik job yang sudah dibuat maka akan
muncul di screen utama tampilan background berupa citra satelit,
arahkan posisi dengan mengklik icon titik 3 baris yang berada di
pojok kanan atas, lalu pilih tampilkan/sembunyikan lokasi, maka
titik GPS akan mengarahkan pada posisi saat ini.
e) Bila telah memiliki peta kerja dalam format PTPR, maka dapat
dipanggil data dimaksud dengan meng klik pilih PTPR, lalu pilih
lokasi penyimpanan Mbtiles dimaksud di dalam perangkat
smartphone, demikian juga untuk unsur dasar dalam format
shapefile dapat dipanggil dengan memilih menu import shp.
f) Untuk memulai digitasi, dengan memilih tanda + yang berada di
pojok kanan bawah pada tampilan utama screen, setelah di klik
akan muncul pilihan menggunakan pointer atau S-pen untuk
melakukan digitasi bidang tanah di atas screen.
g) Dalam tahap digitasi, surveyor/fasilitator/petugas yang
berwenang dapat memulai digitasi bidang tanah dimaksud
berdasarkan informasi dari narasumber, bila narasumber cukup
memahami lokasi yang ada di screen maka atas petunjuk
narasumber, petugas dapat langsung mendelineasi di atas screen,
namun bila narasumber kesulitan, maka narasumber dapat
menggambarkan (mendelineasi) bidang tanah di atas peta kerja
hardcopy yang telah disediakan, setelah itu petugas dapat
memindahkan hasil deliniasi yang telah dilakukan oleh
narasumber dalam aplikasi SiPetik dengan mendigitasi
(mendelineasi) ulang di atas screen.
h) Setelah bidang tanah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengisian atribut data bidang tanah dimaksud.
Langkahnya adalah klik pada bidang tanah yang telah dihasilkan,
maka pada bagian bawah screen akan muncul 3 pilihan, pilih
pada bagian bawah tengah untuk mengisi atribut data, setelah
terbuka lalu mengisi atribut bidang dimaksud sesuai dengan
informasi yang diberikan oleh narasumber. Setelah seluruh isian
formulir selesai, maka simpan formulir yang telah terisi tersebut.
i) Langkah selanjutnya adalah pengisian tandatangan. Klik pada
pojok kanan atas tanda titik tiga berbanjar, lalu pilih tanda
tangan petugas, lalu bubuhkan tanda tangan petugas pada
tempat yang telah disediakan, dapat menggunakan jari atau pen,
lalu simpan.
j) Langkah selanjutnya adalah melakukan hal yang sama, lalu pilih
menu pemberi keterangan. Setelah di klik pemberi keterangan,
maka akan muncul kolom pemberi keterangan, pilih jabatan
pemberi keterangan, dan lanjutkan dengan penulisan nama
pemberi keterangan, selanjutnya bubuhkan tanda tangan pemberi
keterangan pada kolom yang telah disediakan, lalu simpan data
dimaksud.
k) Satu hal yang jangan sampai terlupakan adalah mengambil
gambar objek bidang tanah yang disurvei, karena ini penting
untuk memastikan bahwa objek bidang tanah yang diambil
adalah benar kondisinya. Untuk mengambil gambar, klik pada
bidang tanah yang telah di delineasi dan di isikan atributnya,
pada pojok kanan bawah, klik icon panorama, lalu akan muncul
kotak dialog pengambilan gambar, klik tanda + lalu ambil gambar
Pengolahan data dalam format digital berbentuk shp. file yang diambil
menggunakan dari perangkat aplikasi SiPetik diantaranya data, foto
geotagging objek di lapangan serta data hasil lapangan berupa spasial dan
tabular yang telah menjadi satu kesatuan. Semua informasi yang
dihasilkan tersebut dikombinasikan sebagai dasar untuk pengolahan data
lebih lanjut.
rekapitulasi, dan diagram dari peta tematik yang dibuat. Laporan dibuat
dalam bentuk hardcopy dan softcopy (.pdf) dan didistribusikan kepada
para pihak yang berkepentingan.
Dalam kegiatan ini terdapat output per tahap kegiatan dan output utama.
Output per tahapan kegiatan adalah hasil yang diperoleh dari masing-
masing tahapan. Output utama adalah output yang menjadi target hasil
akhir kegiatan keseluruhan (yang biasanya juga menjadi output dari
tahapan kegiatan terakhir). Berikut disampaikan output dalam tiap
tahapan kegiatan:
Tabel 2. Output Kegiatan
BAB III
PANDUAN PENGGUNAAN
PERANGKAT APLIKASI
SIPETIK DAN GEOPORTAL
TEMATIK DALAM SURVEI
PTPR
BAB III
PANDUAN PENGGUNAAN PERANGKAT APLIKASI SIPETIK DAN
GEOPORTAL TEMATIK DALAM SURVEI PTPR
Persiapan
Peralatan,
Pembagian Lokasi
Kerja, dsb
Dalam Petunjuk Teknis Pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang ini detail
intruksi penggunaan mobile surveys yaitu menggunakan App Mobile Surveys Sipetik
Versi 26 tahun 2020 yang akan selalu di update untuk mengikuti perkembangan
teknologi informasi.
https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.bpn.sipetik&hl=in
a. Instalasi
b. Verifikasi Akun
3.3.3. Fitur
Admin, dan Ruang Kerja, Download Data dan Analisis Kinerja) dan
https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/peta (sebagai Map Viewer).
a. Spesifikasi Fungsional
b. Kategori Pengguna
Antar Muka Web Geoportal Tematik. Struktur Tampilan Halaman Utama dan
Struktur Menu pada Geoportal Tematik.
BAB IV
KLASIFIKASI,
DEFINISI,
STRUKTUR DATA
BAB IV
KLASIFIKASI, DEFINISI, STRUKTUR DATA
4.1. Klasifikasi
3 digit kode fitur dibuat sesuai kode fitur NSPK Survei dan Pemetaan Tematik
2012, yakni:
Contoh:
70301010101
Catatan:
Jika ada kelas yang sama untuk beberapa skala, maka kode mengikuti/sama
dengan kode untuk kelas yang terletak pada skala paling kecil.
Penguasaan Penguasaan Penguasaan Tanah oleh Pemilik Penguasaan Tanah oleh Pemilik
Tanah oleh Tanah oleh Perseorangan Perorangan
Pemilik Pemilik
(719010101) (719010101)
(71901) (71901)
Penguasaan Tanah oleh Pemilik Penguasaan Tanah oleh Pemilik
Kelompok Masyarakat Kelompok Masyarakat
(719010102) (719010102)
(719010103) (719010103)
(719010104) (71901010401)
(71901010402)
(719010105) (71901010501)
(71901010502)
(71901010503)
(71901010504)
Penguasaan Penguasaan Penguasaan Tanah oleh Bukan Penguasaan Tanah oleh Bukan
Tanah oleh Tanah oleh Pemilik Perseorangan Pemilik Perseorangan dengan Sewa
Bukan Bukan Pemilik
Pemilik (719020101) (71902010101)
(71902)
(71902) Penguasaan Tanah oleh Bukan
Pemilik Perseorangan dengan
Gadai
(71902010102)
(71902010103)
(71902010104)
(71902010105)
(71902010106)
(71902010202)
(71902010203)
(71902010204)
(71902010205)
(71902010206)
(719020103) (71902010301)
(71902010302)
(71902010302)
(71902010303)
(71902010304)
(71902010305)
(71902010402)
(71902010403)
(71902010404)
(71902010405)
(71902010406)
(71902010502)
(71902010503)
(71902010504)
(71902010505)
(71902010506)
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Penguasaan Tanah Tidak Ada Penguasaan Tanah
Penguasaan Penguasaan
Tanah Tanah (71903) (71903)
(71903) (71903)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Terdaftar Terdaftar Terdaftar dengan Hak Milik Terdaftar dengan Hak Milik
Perseorangan
(72001) (72001) (720010101)
(72001010101)
(72001010102)
(720010102) (72001010201)
(72001010202)
(720010103) (72001010301)
(72001010102)
(720010104) (72001010401)
(72001010402)
(720010105) (72001010501)
(72001010502)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(7201010602)
(7201010603)
(7201010604)
(7201010605)
(7201010606)
(72010107) (7201010701)
(7201010702)
(72002010101)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Kampung Jarang
(7001010102)
(703010102) (70301010201)
Perumahan Jarang
(70301010202)
Rumah Susun/Apartemen
(70301010203)
(703010103) (70301010301)
Emplasemen Tetap
(70301010301)
(703010104) (70301010401)
Lapangan Olahraga
(70301010402)
Gedung Olahraga
(70301010403)
(70301010404)
(703010105) (70301010501)
(70301010502)
Kuburan Khusus
(70301010503)
Kuburan Lainnya
(70301010504)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(703010106) (70301010601)
Taman Privat
(70301010602)
Taman Lainnya
(70301010603)
(703010107) (70301010701)
Candi
(70301010702)
(70301010703)
(70302010102)
(703020102) (70302010201)
(70302010202)
(70302010203)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302010301)
(70302010302)
(70302010303)
(70302010304)
(703020104) (70302010401)
(70302010402)
(70321403)
(70321404)
(70302010502)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302010503)
(70302010504)
(703020106) (70302010601)
(70302010602)
(70302010603)
(703020107) (70302010701)
Industri Gula
(70302010702)
(70302010703)
(70302010704)
(70302010705)
(70302010706)
(70302010707)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(703020108) (703020108)
(70302020103)
(70302020104)
(70302030102)
(70302040102)
(70302040103)
(70302040104)
(70302040105)
(70302040106)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302050102)
(70302050103)
(70302050104)
(70302060102)
(703020602) (70302060103)
(70302070102)
(70302070103)
(70302070104)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(703020702)
(70302080102)
(70302100202)
(70302110104)
(703021102) (70302110201)
(70302110202)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302110203)
(70302110204)
(703021103) (703021103)
(7030212) (70302120102)
Industri Industri Karet Dan Barang Industri Ban Dan Vulkanisir Ban
Karet, Barang Dari Karet
Dari Karet (70302130101)
Dan Plastik (703021301)
Industri Pengasapan, Remilling
(7030213) Dan Karet Remah
(70302130102)
(70302130103)
(703021302) (70302130201)
(70302130202)
(70302130203)
(70302130204)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(703021402) (70302140201)
(70302140202)
(70302140203)
(70302140204)
(70302140205)
(70302140206)
(703021407)
Industri Industri Logam Dasar Besi Industri Logam Dasar Besi Dan
Logam Dasar Dan Baja Baja
(703021502)
(70302150301)
(70302150302)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302160103)
(70302160302)
(70302160303)
(70302160304)
(70302170102)
(703021702) (703021702)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(703021703) (70302170301)
(70302170302)
(70302170303)
(703021704) (70302170401)
(70302170402)
(70302170403)
Industri Alat Ukur, Alat Uji, Industri Alat Ukur, Alat Uji,
Peralatan Navigasi Dan Peralatan Navigasi Dan Kontrol
Kontrol
Dan Alat Ukur Waktu (70302170501)
(703021705)
Industri Alat Ukur Waktu
(70302170502)
(703021706) (703021706)
(703021707) (703021707)
(703021708) (703021708)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302180102)
(70302180102)
(70302180103)
(70302180104)
(70302180105)
(703021902) (70302190201)
(70302190202)
(70302190203)
(70302190204)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302190205)
(70302190206)
(70302190207)
(70302200102)
(70302200103)
(70302210102)
(70302210103)
(70302210104)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302210105)
(70302210106)
(70302210107)
(70302230102)
(70302230103)
(70302230104)
(70302230105)
(7030223)
Perbengkelan Khusus
(70302240102)
Pergudangan tertutup
(70302250102)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70302260102)
Instalasi Minyak/Gas
(70302260103)
Instalasi Telekomunikasi
(70302260104)
Instalasi Iklim
(70302260105)
Instalasi lainnya
(70302260106)
(70303010102)
(70303020102)
(70303040202)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70303040203)
Pertambangan Bijih
Bauksit/Aluminium
(70303040204)
(70303040205)
(70303040206)
(70303040207)
(70303040208)
(70303040302)
(70303040303)
Pertambangan Penggalian Batu, Pasir dan Penggalian Batu Hias dan Batu
dan Tanah Liat Bangunan
Penggalian
Lainnya (703030501) (70303050101)
(7030305)
Penggalian Batu Kapur/Gamping
(70303050102)
(70303050103)
Penggalian Pasir
(70303050104)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70303050105)
Penggalian Gips
(70303050106)
Penggalian Tras
(70303050107)
(70303050108)
(70303050109)
(70303050202)
Pertambangan Nitrat
(70303050203)
Pertambangan Yodium
(70303050204)
(70303050205)
(70303050206)
(703030504) (703030504)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70303050502)
(70303050503)
Penggalian Asbes
(70303050504)
(70303050505)
(70303050506)
(70304010102)
(703040102) (70304010201)
(70304010202)
(70304010203)
Sawah Rawa
(70304010204)
(7030402) Ladang
(70304020102)
Sayuran Sayuran
(703040202) (703040202)
Bunga-bungaan Bunga-Bungaan
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(703040203) (703040203)
(703040302) (703040302)
(703040303) (703040303)
(703040304) (70304030401)
Kebun Karet
(70304030402)
Kebun Lada
(70304030403)
Kebun Cengkeh
(70304030404)
Kebun Kelapa
(70304030405)
Kebun Pala
(70304030406)
Kebun Teh
(70304030407)
Kebun Kopi
(70304030408)
Kebun Jarak
(70304030409)
Kebun Kakao
(70304030410)
Kebun Jeruk
(70304030411)
Kebun Gambir
(70304030412)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Kebun Randu
(70304030413)
Kebun Kina
(70304030414)
(70304030415)
(703040305) (70304030501)
Kebun Nilam
(70304030502)
Kebun Tebu
(70304030503)
Kebun nanas
(70304030504)
(703040305) (703040305)
(703040306) (703040306)
Perkebunan Karet
(70304040102)
Perkebunan Lada
(70304040103)
Perkebunan Cengkeh
(70304040104)
Perkebunan Kelapa
(70304040105)
Perkebunan Pala
(70304040106)
Perkebunan The
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70304040107)
Perkebunan Kopi
(70304040108)
Perkebunan Kina
(70304040109)
Perkebunan Kakao
(70304040110)
Perkebunan Randu
(70304040111)
Perkebunan Gambir
(70304040112)
Perkebunan Jarak
(70304040113)
(70304040114)
(70304040202)
Perkebunan Tembakau
(70304040203)
(70304040204)
(703050102) (70305010201)
Peternakan Kerbau
(70305010202)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Peternakan Sapi
(70305010203)
Peternakan Kambing
(70305010204)
Peternakan Kuda
(70305010205)
(703050103) (703050103)
(703050104) (703050104)
Alang-alang
(70306010101)
Semak Semak
(703060102) (70306010201)
Sabana
(70306010202)
Bencah
(70306010203)
Rawa Rawa
(703060103)
(703060103)
(703070102) (703070102)
(703070103) (703070103)
(703070104) (70307010401)
Hutan mangrove
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70307010402)
(703070105) (703070105)
(703080102) (70308010201)
Tambak ikan
(70308010202)
Penggaraman Penggaraman
(703080103) (703080103)
Danau/telaga Danau
(703080104) (70308010401)
Telaga
(70308010402)
Waduk/Situ/Embung Waduk
(703080105) (70308010501)
Situ
(70308010502)
Embung
(70308010503)
Sungai kecil
(70308020102)
Saluran irigasi
(70308030102)
Parit/selokan
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70308030103)
Guest house
(70309010103)
Villa
(70309010104)
Wisma
(70309010105)
Penginapan lainnya
(703090106)
(703090102) (70309010201)
Restoran
(70309010202)
Café
(70309010202)
(703090103) (70309010301)
Teater/gedung pertunjukan
(70309010302)
Diskotek
(70309010303)
Karaoke
(70309010304)
(70309010305)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70309020102)
(703090202) (70309020201)
Pelabuhan sungai
(70309020202)
Pelabuhan danau
(70309020203)
Pelabuhan militer
(70309020204)
(703090203) (70309020301)
(70309020302)
(70309020303)
Terminal khusus
(70309020304)
(703090204) (70309020401)
Stasiun barang
(70309020402)
Stasiun operasi
(70309020403)
(703090205) (703090205)
(70309030102)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Pemerintah Kabupaten/Kota
(70309030103)
Pemerintah Desa
(70309030104)
Lembaga legislatif
(70309030105)
Lembaga yudikatif
(70309030106)
(70309030107)
(703090302) (70309030201)
Angkatan Darat
(70309030202)
Angkatan Udara
(70309030203)
Angkatan Laut
(70309030204)
(70309030205)
(703090303) (70309030301)
Polda
(70309030302)
Polres
(70309030303)
Polsek
(70309030304)
(70309030305)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
pendidikan
(703090401) (70309040101)
(7030904)
Pendidikan menengah pertama
(70309040102)
(70309040103)
Perguruan Tinggi
(70309040104)
Pesantren
(70309040105)
Seminari
(70309040106)
(70309040107)
(70309040108)
(703090402) (70309040201)
Bimbingan belajar
(70309040202)
PAUD
(70309040203)
TK
(70309040204)
(70309040205)
(70309050102)
RSU Swasta
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(70309050103)
RS Instansi
(70309050104)
RS Jiwa
(70309050105)
(70309050106)
RS Orthopedi
(70309050107)
RS THT
(70309050108)
(70309050109)
RS Mata
(70309050110)
RS lainnya
(70309050111)
(703090502) (70309050101)
Puskesmas pembantu
(70309050102)
(70309050103)
Posyandu Posyandu
(703090503) (70309050301)
Polindes
(70309050302)
(703090504) (70309050401)
Praktek bidan
(70309050402)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Praktek khitan
(70309050403)
Klinik lainnya
(70309050404)
(703090505) (703090505)
(70309060102)
Bank swasta
(70309060103)
(703090602) (70309060201)
(70309060202)
Leasing/pembiayaan
(70309060203)
Pegadaian
(70309060204)
Pasar modal
(70309060205)
(70309060205)
(70309070102)
Konsultan bangunan
(70309070103)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Konsultan lainnya
(70309070104)
(703090702) (70309070201)
Notaris/PPAT
(70309070202)
(703090703) (703090703)
Apraiser Apraiser
(703090704) (703090704)
Surveyor Surveyor
(703090705) (703090705)
Salon Salon
(703090706) (703090706)
(70309080102)
(703090802) (70309080201)
Gereja Katolik
(70309080202)
Vihara/kuil Vihara/kuil
(703090803) (703090803)
Pura Pura
(703090804) (703090804)
Klenteng Klenteng
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(703090805) (703090802)
(703090806) (703090806)
(7030908)
Stasiun telekomunikasi Stasiun radio
(703090802) (70309080201)
Stasiun televise
(70309080202)
(70309080203)
(70309100102)
Pasar Hewan
(70309100102)
Pasar Ikan
(70309100103)
(70309100104)
(703091002) (70309100201)
Pertokoan
(70309100202)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Pusat Perbelanjan/Mall/Plaza
(70309100203)
SPBU/SPBG
(70309100204)
(70309100205)
Jalan kolektor
(70310010102)
Jalan lokal
(70310010103)
Jalan lingkungan
(70310010104)
(703100102) (70310010201)
(70311010101)
(703110103) (703110103)
Pasir Pasir
(703110104) (703110104)
Gumuk pasir
(70311010401)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
(71801010102)
(71801010103)
(71801010104)
(71801010105)
(71801010106)
(718010102) (71801010201)
(71801010202)
(71801010203)
(71801010204)
(718010103) (71801010301)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Pemanfaatan
Pembibitan/Penangkaran Ternak
(71801010302)
(71801010303)
(71801020102)
(71801020103)
(71801020104)
(71801020105)
(71801020106)
(71801020107)
(71801020108)
Pemanfaatan Sarana
Perhotelan/Penginapan
(71801020109)
Skala
Skala Kecil Skala Besar Skala Rinci
Menengah
Pemanfaatan Sarana
Kost/Kontrakan
(71801020110)
(71801020111)
(71801020112)
(71801020113)
(71801020114)
(71802010102)
(71802010103)
Pemanfaatan Sosial
Kemasyarakatan
(71802010104)
(71802010105)
(71802010106)
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Pemanfaatan Tidak Ada Pemanfaatan
Pemanfaatan Pemanfaatan
(71803) (71803)
(71803) (71803)
4.2. Definisi
No Terminologi Pengertian/Penjelasan
Penguasaan tanah oleh pemilik Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
2
perseorangan berupa perorangan
Penguasaan tanah oleh pemilik Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
3
kelompok masyarakat berupa kelompok masyarakat
Penguasaan tanah oleh pemilik Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
4
masyarakat hukum adat (ulayat) berupa masyarakat hukum adat (ulayat)
Penguasaan tanah oleh pemilik Badan Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
5
Hukum berupa Badan Hukum
Penguasaan tanah oleh pemilik Badan Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
6
Hukum Privat berupa Badan Hukum Privat
Penguasaan tanah oleh pemilik Badan Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
7
Hukum Publik berupa Badan Hukum Publik
Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
8
Pemerintah berupa instansi pemerintah
Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
9
Pemerintah Pusat berupa instansi pemerintah pusat
Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
10
Pemerintah Provinsi berupa instansi pemerintah provinsi
Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
11
Pemerintah Kabupaten/Kota berupa instansi pemerintah kabupaten/kota
No Terminologi Pengertian/Penjelasan
Penguasaan tanah oleh pemilik Instansi Tanah dikuasai oleh pemiliknya langsung yang
12
Pemerintah Desa berupa instansi pemerintah desa
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
14
perseorangan bukan pemilik
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
15
perseorangan dengan sewa bukan pemilik dengan cara sewa atau kontrak
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
16
perseorangan dengan gadai bukan pemilik dengan cara gadai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
17
perseorangan dengan penggarapan bukan pemilik dengan cara penggarapan
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
18
perseorangan dengan pinjam pakai bukan pemilik dengan cara pinjam pakai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain perorangan yang
19
perseorangan dengan izin/konsesi bukan pemilik dengan mendapatkan izin/konsesi
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
21
kelompok masyarakat masyarakat yang bukan pemilik
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
22
kelompok masyarakat dengan sewa masyarakat yang bukan pemilik dengan cara sewa
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
23
kelompok masyarakat dengan gadai masyarakat yang bukan pemilik dengan cara gadai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
24 kelompok masyarakat dengan masyarakat yang bukan pemilik dengan cara
penggarapan penggarapan
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
25 kelompok masyarakat dengan pinjam masyarakat yang bukan pemilik dengan cara
pakai pinjam pakai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain kelompok
kelompok masyarakat dengan masyarakat yang bukan pemilik dengan
26 izin/konsesi mendapatkan izin/konsesi
No Terminologi Pengertian/Penjelasan
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
28
masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
29 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan sewa cara sewa
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
30 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan gadai cara gadai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
31 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan penggarapan cara penggarapan
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain masyarakat
32 masyarakat hukum adat (ulayat) hukum adat (ulayat) yang bukan pemilik dengan
dengan pinjam pakai cara pinjam pakai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
35
Badan Hukum yang bukan pemilik
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
36
Badan Hukum dengan sewa yang bukan pemilik dengan cara sewa
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
37
Badan Hukum dengan gadai yang bukan pemilik dengan cara gadai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
38
Badan Hukum dengan penggarapan yang bukan pemilik dengan cara penggarapan
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Badan Hukum
39
Badan Hukum dengan pinjam pakai yang bukan pemilik dengan cara pinjam pakai
No Terminologi Pengertian/Penjelasan
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
42
Instansi Pemerintah Pemerintah yang bukan pemilik
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
43
Instansi Pemerintah dengan sewa Pemerintah yang bukan pemilik dengan sewa
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
44
Instansi Pemerintah dengan gadai Pemerintah yang bukan pemilik dengan gadai
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
45 Instansi Pemerintah dengan Pemerintah yang bukan pemilik dengan
penggarapan penggarapan
Penguasaan tanah oleh bukan pemilik Tanah dikuasai oleh pihak lain Instansi
46 Instansi Pemerintah dengan pinjam Pemerintah yang bukan pemilik dengan pinjam
pakai pakai
No Terminologi Pengertian
2 Terdaftar dengan Hak Milik Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik
3 Terdaftar dengan Hak Milik Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik oleh WNI
Perseorangan perorangan
4 Terdaftar dengan Hak Milik Badan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik oleh Badan
Hukum Hukum tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah
5 Terdaftar dengan Hak Milik Satuan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Satuan
Rumah Susun Rumah Susun
6 Terdaftar dengan Hak Milik Satuan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Satuan
Rumah Susun Perseorangan Rumah Susun oleh WNI perorangan
7 Terdaftar dengan Hak Milik Satuan Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Satuan
Rumah Susun Badan Hukum Rumah Susun oleh Badan Hukum yang ditetapkan
oleh pemerintah
8 Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Wakaf
No Terminologi Pengertian
9 Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Wakaf oleh
Perseorangan WNI perorangan
10 Terdaftar dengan Hak Milik Wakaf Tanah yang terdaftar dengan Hak Milik Wakaf
Badan Hukum Badan Hukum tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah
11 Terdaftar dengan Hak Guna Usaha Tanah terdaftar dengan Hak Guna Usaha
12 Terdaftar dengan Hak Guna Usaha Tanah terdaftar dengan Hak Guna Usaha yang
Perseorangan digunakan oleh WNI perorangan
13 Terdaftar dengan Hak Guna Usaha Tanah terdaftar dengan Hak Guna Usaha oleh
Badan Hukum Badan Hukum tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah
14 Terdaftar dengan Hak Guna Bangunan Tanah terdaftar dengan Hak Guna Bangunan
15 Terdaftar dengan Hak Guna Bangunan Tanah terdaftar dengan Hak Guna Bangunan yang
Perorangan digunakan oleh WNI perorangan
16 Terdaftar dengan Hak Guna Bangunan Tanah terdaftar dengan Hak Guna Bangunan oleh
Badan Hukum Badan Hukum tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah
18 Terdaftar dengan Hak Pakai Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Perseorangan oleh WNI perorangan
19 Terdaftar dengan Hak Pakai Badan Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Hukum oleh Badan Hukum Indonesia ataupun Badan
Hukum Asing yang mempunyai perwakilan di
Indonesia
20 Terdaftar dengan Hak Pakai Badan Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Keagamaan dan Sosial untuk kepentingan keagamaan dan sosial
21 Terdaftar dengan Hak Pakai Instansi Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Pemerintah untuk kepentingan instansi pemerintah
22 Terdaftar dengan Hak Pakai Orang Asing Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
oleh orang asing
23 Terdaftar dengan Hak Pakai Perwakilan Tanah terdaftar dengan Hak Pakai yang digunakan
Negara Asing oleh perwakilan negara asing
25 Terdaftar dengan Hak Pengelolaan Tanah terdaftar dengan Hak Pengelolaan yang
Instansi Pemerintah pengelolaan tanahnya dilakukan oleh instansi
pemerintah
26 Terdaftar dengan Hak Pengelolaan Tanah terdaftar dengan Hak Pengelolaan yang
Badan Hukum Pemerintah (Publik) pengelolaan tanahnya dilakukan oleh badan
hukum pemerintah (publik)
No Terminologi Pengertian
29 Belum terdaftar Tanah Negara Tanah belum terdaftar atau belum dilekati hak
tanah menurut UUPA baik di area status kawasan
hutan maupun tanah negara non kawasan hutan
30 Belum terdaftar Tanah Negara Status Tanah belum terdaftar yang terletak area yang
Kawasan Hutan berstatus kawasan hutan.
31 Belum terdaftar Tanah Negara Status Tanah belum terdaftar yang terletak di Area
Kawasan Non Hutan (APL) Penggunaan Lain (APL) dan memiliki bukti
penguasaan fisik dan atau yuridis
32 Belum terdaftar Tanah Ulayat Tanah belum terdaftar yang merupakan tanah
ulayat
33 Belum terdaftar Tanah Milik Adat Tanah belum terdaftar yang merupakan tanah
milik adat.
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
23 Taman Umum (Publik) Lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik
sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau
kegiatan lain yang terbuka untuk public
32 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Daging mencakup operasi rumah potong hewan yang
berkaitan dengan pemotongan hewan, pengulitan
atau pengemasan semua daging, baik unggas dan
non unggas
33 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Daging Unggas mencakup kegiatan operasional rumah potong
unggas dan pengepakan daging unggas, termasuk
kegiatan pengurusan hasil sampingan, seperti
pemrosesan sisa atau kotoran unggas,
pementangan kulit, penyortiran bulu dan
pembersihan lemak
No Terminologi Pengertian
34 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Daging Non-Unggas mencakup kegiatan operasional rumah potong
hewan yang berkaitan dengan kegiatan
pemotongan, pengulitan, pembersihan dan
pengepakan daging, seperti daging sapi, babi, biri-
biri, kelinci, domba, unta dan daging segar lainnya
bukan unggas, kegiatan pengurusan hasil
sampingan, seperti produksi kulit dan jangat dari
tempat pemotongan hewan termasuk fellmongery,
penjemuran tulang, pengolahan sisaan atau
kotoran hewan, penyortiran wol dan bulu dan
pembersihan lemak
35 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Ikan dan Biota Air mencakup usaha pengolahan dan pengawetan
ikan dan biota perairan
36 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Ikan dan Produk Ikan mencakup:
37 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Ikan dan Biota Air dalam Kaleng mencakup pengolahan dan pengawetan ikan,
mollusca, crustacea dan biota air lainnya dalam
kaleng (pengalengan)
39 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Buah dan Sayuran makanan yang utamanya terdiri dari sayur-
sayuran dan buah-buahan, dengan
menggunakan berbagai macam cara pengolahan
dan pengawetan serta mencakup produk
sayuran dan buah-buahan. Juga mencakup
pembuatan makanan siap saji yang tidak tahan
lama yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-
buahan, seperti salad, sayuran yang sudah
dipotong-potong atau dikupas, tahu; industry
pengupasan kentang, pengolahan lain dari
kentang termasuk makanan dan tepung
No Terminologi Pengertian
40 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri yang
Buah dan Sayuran dengan Cara mencakup semua:
Diasinkan, Dilumatkan, Dikeringkan
Industri makanan yang utamanya terdiri dari
dan Dibekukan
buah atau sayur, kecuali makanan cepat saji
yang dibekukan atau dalam kaleng
Industri pengolahan dan pengawetan
kentang, meliputi industri bubur kentang
yang dikeringkan, industri pengolahan
kentang beku, industri makanan kecil dari
kentang, industri kentang garing (segar dan
kering) dan industri tepung kentang
Pengawetan buah, kacang atau sayuran,
seperti pendinginan, pengeringan, pencelupan
ke minyak atau cuka dan lain-lain
Industri produk makanan dari buah atau
sayuran
Industri selai, marmalad (selai jeruk) dan jelly
makan
Pemanggangan kacang
Industri makanan dan pasta dari kacang
41 Industri Pengolahan dan Pengawetan Industri yang digunakan untuk pengolahan dan
Buah dan Sayuran dalam Kaleng pengawetan buah-buahan, kacang atau sayuran
dalam kaleng
42 Industri Pengolahan Sari Buah dan Area industri yang digunakan untuk pengolahan
Sayuran sari buah atau sayuran
43 Industri Pengolahan dan Pengawetan Area yang digunakan untuk industri pengolahan
Buah dan Sayuran Lainnya makanan dari buah dan sayuran lainnya, seperti
salad, pengupasan atau pemotongan sayuran dan
tahu dan tempe kedelai, industri pengupasan
kentang dan produksi konsentrat dari buah dan
sayuran segar
44 Industri Minyak Nabati dan Hewani Area yang digunakan untuk semua industri
minyak dan lemak mentah atau olahan yang
berasal dari sayuran atau binatang, kecuali
pengubahan atau pembersihan lemak babi dan
lemak-lemak binatang lain
45 Industri Kopra, Minyak Mentah dan Area yang digunakan untuk industri yang
Minyak Goreng Kelapa mencakup:
Industri kopra
Industri minyak mentah kelapa
Industri minyak goreng kelapa
Industri tepung dari kelapa
Industri pelet dari kelapa
46 Industri Minyak Mentah/Murni Kelapa Area yang digunakan untuk industri yang
Sawit dan Minyak Goreng Kelapa Sawit mencakup industri minyak mentah kelapa sawit
(crude palm oil) dan Industri minyak goreng kelapa
No Terminologi Pengertian
sawit
48 Industri Minyak Mentah dan Lemak Area yang digunakan untuk industri minyak
Nabati dan Hewani Lainnya mentah, lemak nabati, dan hewani lainnya
53 Industri Pengolahan Produk Susu Area untuk pengolahan susu lainnya seperti:
Lainnya
Industri minuman yang berbahan dasar susu
Industri mentega
Industri yoghurt
Industri keju dan dadih
Industri air dadih
Industri kasein atau laktosa (susu manis)
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
59 Industri Produk Roti dan Kue Area yang digunakan untuk produksi roti segar,
beku atau kering, seperti:
63 Industri Makanan dan Masakan Olahan Area yang digunakan untuk industri makanan
siap saji (diolah, dibumbui dan dimasak) diolah
untuk tujuan diawetkan dalam kaleng atau
dibekukan dan biasanya dikemas dan dilabel
untuk dijual kembali
No Terminologi Pengertian
70 Industri Air Minum dan Air Mineral Area yang digunakan untuk produksi air mineral
alami dan air minum dalam kemasan lainnya
No Terminologi Pengertian
73 Industri Rokok dan Produk Tembakau Area yang digunakan untuk Industri produk
Lainnya tembakau dan produk tembakau pengganti,
seperti rokok, rokok tembakau, cerutu, tembakau
pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau
sedot (snuff)
No Terminologi Pengertian
80 Industri Tali dan Barang dari Tali Area yang digunakan untuk:
81 Industri Tekstil Lainnya Area yang digunakan untuk semua kegiatan yang
berhubungan dengan industri tekstil atau produk
tekstil, yang tidak secara khusus disebutkan
sebelumnya
83 Penjahitan dan Pembuatan Pakaian Area yang digunakan untuk kegiatan penjahitan
dan pembuatan pakaian sesuai pesanan
No Terminologi Pengertian
85 Industri Pakaian Jadi dan Barang dari Area yang digunakan untuk pembuatan barang-
Kulit Berbulu barang dari kulit berbulu seperti pakaian dari
kulit berbulu dan aksesori pakaian. Berbagai
barang dari kulit berbulu seperti; gambar, kesetan
dan lain-lain
88 Industri Kulit Buatan Area yang digunakan untuk pembuatan kulit dan
kulit berbulu dan barang-barang yang terbuat dari
kulit termasuk penyamakan, pencelupan dan
pengolahan kulit dan kulit jangat, pembuatan
kulit campuran
No Terminologi Pengertian
90 Industri Alas Kaki Area yang digunakan untuk pembuatan alas kaki
untuk semua kebutuhan, pembuatan bagian alas
kaki dari kulit dan barang-barang sejenis, kecuali
bagian alas kaki yang terbuat dari plastik, kayu
dan karet
92 Industri Penggergajian dan Pengawetan Area yang digunakan untuk proses pengerjaan
Kayu, Rotan, Bambu dan Sejenisnya dari penggergajian kayu dan batang kayu sampai
proses selanjutnya, pembuatan bantalan kayu rel
kereta api, bahan kayu untuk lantai yang belum
dirakit, wol kayu, tepung kayu, irisan dan partikel
kayu. Golongan ini juga mencakup pengeringan
kayu dan pengolahan secara kimia dan
perendaman kayu dengan bahan pengawet dari
bahan lainnya
No Terminologi Pengertian
sendiri/furnitur)
97 Industri Kertas dan Barang dari Kertas Area yang digunakan untuk pembuatan bubur
kayu, kertas, dan produk kertas olahan.
Pembuatan dari produk-produk tersebut
dikelompokkan bersama karena merupakan satu
rangkaian proses pengolahan yang berkaitan. Ada
tiga kegiatan utama, yaitu Pertama, pembuatan
bubur kertas yang meliputi pemisahan serat
selulosa dari kotoran dalam kayu atau kertas
bekas. Kedua, pembuatan kertas yang meliputi
penyusunan serat selulosa menjadi lembaran-
lembaran. Ketiga, barang kertas olahan dibuat
dari kertas dan bahan lain dengan berbagai teknik
pemotongan dan pembentukan, termasuk
kegiatan pelapisan dan laminasi
No Terminologi Pengertian
99 Industri Barang dari Kertas dan Papan Area selain industri bubur kertas, diantaranya
Kertas Lainnya berupa:
No Terminologi Pengertian
101 Industri Produk dari Batu Bara dan Area yang digunakan untuk perubahan minyak
Pengilangan Minyak Bumi bumi mentah dan batu bara menjadi produk
yang dapat digunakan. Proses yang dominan
adalah pengilangan minyak bumi, di mana
meliputi pemisahan minyak bumi mentah
menjadi produk komponen melalui teknik
seperti pemecahan/ penguraian dan
penyulingan. Golongan pokok ini juga mencakup
pembuatan produk khas (Kokas, butone,
propone, petrol, gas hidrokarbon dan metan,
gasolin, minyak tanah, minyak bahan dan lain-
lain), gas etane, propane dan butane sebagai
produk penyulingan minyak bumi, serta jasa
pengolahan (penyulingan sesuai pesanan)
102 Industri Produk Batu Bara Area yang digunakan untuk pengoperasian
tungku kokas, produksi kokas dan semi kokas,
gas oven kokas (gas lampu), ter (aspal), lignit
(batu bara muda) dan batu bara mentah dan
produk dari aglomerasi kokas
103 Industri Produk Pengilangan Minyak Area yang digunakan untuk pembuatan bahan
Bumi bakar gas atau cair atau produk lain dari
minyak bumi mentah, mineral, aspal dan
produk turunannya. Golongan ini juga
mencakup produksi bahan bakar motor (bensin,
minyak tanah dan lain-lain), bahan bakar
(minyak bahan bakar berkadar berat,
menengah, dan ringan, gas sulingan seperti
etane, propane, butane dan lain-lain), minyak
pelumas, termasuk dari minyak limbah (sisa),
dan produk untuk industri petrokimia dan
untuk pembuatan bahan pelapis jalan, berbagai
briket bahan bakar padat, dan campuran biofuel
dan produk lain (seperti spiritus putih, vaseline,
No Terminologi Pengertian
104 Industri Bahan Bakar dan Minyak Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Pelumas Hasil Pengilangan Minyak bahan bakar gas atau cair dari minyak bumi
Bumi mentah, mineral atau produk turunannya
mencakup:
106 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Area yang digunakan untuk industri pengolahan
Bahan Kimia bahan organik dan non organik mentah dengan
proses kimia dan pembentukan produk. Hal ini
mencirikan/membedakan produksi kimia dasar
yang membentuk kelompok industri pertama dari
pembuatan produk antara dan produk akhir yang
dihasilkan melalui pengolahan lebih lanjut dari
kimia dasar yang merupakan kelompok-kelompok
industri lainnya
107 Industri Bahan Kimia Area yang digunakan untuk industri pembuatan
produk kimia dasar, pupuk dan senyawa nitrogen
serta plastik dan karet sintetis dalam bentuk
dasar
108 Industri Kimia Dasar Area yang digunakan untuk industri kimia yang
menggunakan proses dasar, seperti pemisahan
termal dan destilasi (penyulingan). Hasil dari
proses ini seperti misalnya:
Polietilena
Polivinil Chlorida (PVC), biasanya digunakan
untuk bahan dasar pralon, pipa PVC, dan
sebagainya
Polipropilena (PP), biasanya digunakan
untuk bahan dasar tekstil, alat tulis,
pengeras suara, dan lain-lain
Polistirena (PS), merupakan bahan dasar
No Terminologi Pengertian
109 Industri Pupuk dan Bahan Senyawa Area yang digunakan untuk:
Nitrogen
Industri pupuk, seperti nitrogen murni atau
kompleks, pupuk fosfat atau potasium, dan
urea, fosfat alami kasar dan garam potasium
alami kasar
Industri produk yang terkait dengan
nitrogen, seperti asam nitrit dan sulfonitrit,
amonia, amonium klorida, amonium
karbonat, potasium nitrit dan nitrat
110 Industri Plastik dan Karet Buatan Area yang digunakan untuk industri damar,
dalam Bentuk Dasar bahan-bahan plastik dan elastik termoplastik
non-vulkanis dan pencampuran damar pada
dasar yang umum seperti halnya industri damar
sintetis yang tidak umum mencakup:
111 Industri Barang Kimia Lainnya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
produk kimia selain kimia dasar dan serat buatan
113 Industri Cat dan Tinta Cetak, Pernis Area yang digunakan untuk:
dan Bahan Pelapisan
Sejenisnya dan Lak Industri cat dan pernis, email dan lak
Industri pigmen dan bahan celup olahan,
pewarna dan opacifier (pembuat tidak jelas)
Industri email pengkilap dan pelapis dan
preparat sejenisnya
Industri mastik
Industri senyawa dempul dan dempul non
refraktori atau bahan penutup permukaan
sejenis
Industri pelarut komposit organik dan tiner
No Terminologi Pengertian
114 Industri Sabun dan Deterjen, Bahan Area yang digunakan untuk:
Pembersih dan Pengilap, Parfum dan
Kosmetik Industri pembersih lantai organik
Industri sabun mandi
Industri kertas, gumpalan kapas, laken dan
sebagainya yang dilapisi dengan sabun atau
deterjen seperti tisue basah
Industri gliserol mentah
Industri pembersih permukaan, seperti
bubuk pencuci baik padat maupun cair dan
deterjen, preparat pencuci piring dan
pelembut bahan pakaian
Industri produk pembersih dan pengkilap,
seperti pengharum dan deodorant ruangan
(penghilang bau), lilin buatan dan lilin
olahan, pengilap dan krim untuk barang dari
kulit, pengilap dan krim untuk kayu,
pengilap kaca dan logam, pasta dan bubuk
gosok, termasuk kertas, gumpalan dan lain-
lain yang dilapisi dengan pasta dan bubuk
penggosok
Industri parfum dan kosmetik, seperti
parfum, kosmetik, krim atau lotion pencegah
terbakar sinar matahari dan krim atau lotion
agar kulit terlihat cokelat setelah berjemur,
preparat menikur dan pedikur, shampo, obat
pengombak dan pelurus rambut, pasta gigi
dan preparat untuk menjaga higienitas,
termasuk preparat pengkilap gigi, preparat
cukur (sebelum dan sesudah cukur),
deodorant dan garam mandi dan obat untuk
menghilangkan rambut
115 Industri Barang Kimia Lainnya Area yang digunakan untuk industri barang kimia
lainnya seperti:
No Terminologi Pengertian
116 Industri Serat Buatan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
kawat pijar ganda tiruan atau sintetis, benang dan
serat tiruan atau sintetis yang tidak diolah untuk
pemintalan dan pembuatan strip atau kawat pijar
tunggal tiruan atau sintetis
117 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Area yang digunakan untuk industri pembuatan
dan Obat Tradisional produk farmasi dasar, preparat farmasi, produk
obat kimia dan obat tradisional
118 Industri Farmasi dan Produk Obat Area industri yang digunakan untuk industri
Kimia pembuatan produk farmasi dasar dan preparat
farmasi. Juga mencakup antara lain preparat
darah, obat-obatan jadi, preparat diagnostik,
preparat medis, obat tradisional atau jamu,
suplemen kesehatan, dan produk botanikal untuk
keperluan farmasi
119 Industri Obat Tradisional Area yang digunakan untuk industri pembuatan
bahan baku obat tradisional atau produk obat
tradisional untuk kegunaan farmasi
120 Industri Karet, Barang dari Karet dan Area yang digunakan untuk industri karet dan
Plastik barang plastik. Industri ini dicirikan dengan
penggunaan bahan baku karet dan plastik dalam
proses pembuatannya
121 Industri Karet dan Barang dari Karet Area yang digunakan untuk pembuatan ban karet
untuk semua jenis kendaraan dan peralatan,
berbagai strip/potongan ban untuk vulkanisir dan
kegiatan vulkanisir
122 Industri Ban dan Vulkanisir Ban Area yang digunakan untuk:
123 Industri Pengasapan, Remilling dan Area yang digunakan untuk industri pengasapan
Karet Remah karet, remilling karet dan karet remah
124 Industri Barang dari Karet Lainnya Area yang digunakan untuk:
No Terminologi Pengertian
125 Industri Barang dari Plastik Area yang digunakan untuk industri pengolahan
dasar plastik baru atau daur ulang menjadi
produk akhir atau antara, menggunakan berbagai
proses dan pencetakan
126 Industri Barang dari Plastik untuk Area yang digunakan untuk:
Bangunan
Industri barang-barang dari plastik untuk
bangunan, seperti pintu, jendela, kusen,
daun penutup jendela, kerai, skirting boards
dari plastik; tangki, tandon air dari plastik;
penutup lantai, dinding dan langit-langit
plastik dalam bentuk gulungan atau
lembaran; peralatan kebersihan dari plastik,
seperti hordeng plastik, shower, wastafel,
lavatory pan, bak penyiram (flushing) dan
lain-lain
127 Industri Barang dari Plastik untuk Area yang digunakan untuk Industri barang-
Pengemasan barang plastik untuk pengepakan atau
pengemasan, seperti tas plastik, sak, wadah, botol,
box, kotak, rak dan lain-lain
128 Industri Pipa Plastik dan Area yang digunakan untuk industri barang-
Perlengkapannya barang pipa plastik, seperti tabung plastik, pipa
dan selang plastik, selang dan perlengkapan pipa
129 Industri Barang dari Plastik Lainnya Area yang digunakan untuk:
No Terminologi Pengertian
130 Industri Barang Galian Bukan Logam Area yang digunakan untuk industri pengolahan
bahan baku menjadi barang jadi yang
berhubungan dengan unsur tunggal suatu
mineral murni, seperti kaca dan produk kaca,
produk keramik dan tanah liat bakar, semen dan
plester
131 Industri Kaca dan Barang dari Kaca Area yang digunakan untuk industri pembuatan
kaca dan barang-barang dari kaca dan pembuatan
barang alat-alat rumah tangga dari kaca,
peralatan laboratorium atau kedokteran,
peralatan listrik dan isolasi, serat kaca, perhiasan
imitasi
133 Industri Barang dari Kaca Area yang digunakan untuk industri pembuatan
barang dari kaca dengan berbagai macam proses.
Diantaranya mencakup:
No Terminologi Pengertian
134 Industri Barang Galian Bukan Logam Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Lainnya produk antara dan produk akhir dari mineral
nonmetalik hasil tambang atau galian, seperti
pasir, kerikil, bebatuan atau tanah liat
135 Industri Barang Refraktori (Tahan Api) Area yang digunakan untuk:
136 Industri Bahan Bangunan dari Tanah Area yang digunakan untuk:
Liat/ Keramik
Industri perapian keramik atau ubin dinding
non refraktori, kubus mosaik dan sebagainya
Industri paving atau ubin keramik non
refraktori
Industri bahan-bahan bangunan dari tanah
liat non refraktori, seperti batu bata, ubin
untuk atap, cerobong asap, pipa, saluran
keramik dan sebagainya
Industri balok lantai dari tanah liat yang
dibakar
Industri peralatan porselen untuk
perlengkapan saniter
137 Industri Barang Tanah Liat/ Keramik Area yang digunakan untuk:
dan Porselen Bukan Bahan Bangunan
Industri peralatan makan keramik dan
barang-barang toilet atau perabot rumah
tangga lainnya
Industri arca atau patung dan barang
keramik ornamental lainnya
Industri isolasi listrik dan peralatan isolasi
keramik
Industri magnet ferit dan keramik
Industri barang-barang keramik
laboratorium, kimia dan industrial
Industri jambangan, toples, dan barang-
barang sejenis yang digunakan untuk
pengangkutan atau pengepakan barang
Industri furnitur keramik
No Terminologi Pengertian
138 Industri Semen, Kapur dan Gips Area yang digunakan untuk:
139 Industri Barang dari Semen, Kapur, Area yang digunakan untuk:
Gips dan Asbes
Industri beton, barang-barang dari batu
buatan atau semen yang digunakan dalam
konstruksi, seperti ubin, batu bata, papan,
lembaran, panel, pipa, tonggak dan
sebagainya
Industri komponen struktur prafabrik untuk
gedung atau bangunan sipil dari semen,
beton atau batu buatan
Industri barang-barang gips yang digunakan
dalam konstruksi, seperti papan, lembaran,
panel
Industri bahan-bahan bangunan dari
substansi tumbuh-tumbuhan (wol kayu,
alang-alang, jerami dan lain-lain) yang
disatukan dengan semen, plester gips atau
bahan pencampur mineral lainnya
Industri barang-barang dari semen asbes
atau semen serat selulosa atau sejenisnya,
seperti lembaran berombak, lembaran
lainnya, panel, ubin, pipa, reservoir, palung
atau bak, kolam, bak cuci piring, guci,
mebel, rangka jendela dan lain-lain
Industri barang-barang lainnya dari beton,
plester gips, semen atau batu buatan, seperti
patung, furnitur, relief gambar timbul, vas
(jambangan), pot bunga dan sebagainya
Industri mortar bubuk
Industri beton dan mortar siap pakai (ready
mixed and dry mixed concrete and mortar)
141 Industri Barang Galian Bukan Logam Area yang digunakan untuk Industri gerinda,
Lainnya penajaman dan pengilapan batu dan batu abrasi
atau penggosok baik alami atau buatan, termasuk
No Terminologi Pengertian
142 Industri Logam Dasar Area yang digunakan untuk industri peleburan
dan penyulingan baik logam yang mengandung
besi maupun tidak dari bijih, potongan atau
bungkahan dengan menggunakan bermacam
teknik metalurgi. Juga mencakup pembuatan
logam campuran. Hasil dari peleburan dan
pemurnian biasanya dalam bentuk batang logam
(ingot) yang biasanya digunakan dalam pekerjaan
rolling, penarikan dan pengambilan pada
pembuatan produk seperti plat, lembaran,
lempengan, potongan, batangan, kawat dan
bentuk cairan untuk membuat cetakan dan
produk logam dasar lain
143 Industri Logam Dasar Besi dan Baja Area yang digunakan untuk industri pengolahan
dari bijih besi menjadi besi gubal sampai menjadi
baja, dan pembuatan produk baja dan logam
campuran besi dalam berbagai ukuran dan
bentuk. Juga mencakup berbagai operasi
pengolahan baja
144 Industri Logam Dasar Mulia dan Logam Area yang digunakan untuk industri produksi
Dasar Bukan Besi logam dasar mulia dan logam bukan besi, seperti
Lainnya emas, perak, platina, aluminium, tembaga, timah
hitam, seng, timah putih dan lain-lain, dari bijih
dan berbagai sumber yang diolah ke dalam
berbagai bentuk dan kegunaan
145 Industri Pengecoran Logam Area yang digunakan untuk industri pembuatan
barang setengah jadi dan berbagai tuangan yang
melalui proses pengecoran. Golongan ini juga
mencakup pengecoran logam baja dan besi,
seperti penuangan produk baja dan besi,
pembuatan tabung, pipa dan peralatan dari
tuangan besi, termasuk penuangan aluminium,
magnesium, titanium, seng dan lain-lain
146 Industri Pengecoran Besi dan Baja Area yang digunakan untuk kegiatan pengecoran
besi dan baja
147 Industri Pengecoran Logam Bukan Besi Area yang digunakan untuk:
dan Baja
Pengecoran produk setengah jadi dari
aluminium, magnesium, titanium, seng dan
lain-lain
Pengecoran logam ringan tuang
Pengecoran logam berat tuang
Pengecoran logam mulia tuang
Die-Casting logam bukan besi
148 Industri Barang Logam, Bukan Mesin Golongan pokok ini mencakup pembuatan produk
dan Peralatannya logam "murni" (seperti suku cadang,
kontainer/wadah dan struktur), pada umumnya
No Terminologi Pengertian
149 Industri Barang Logam Siap Pasang Golongan ini mencakup pembuatan produk
untuk Bangunan, Tangki, Tandon Air struktur logam (seperti kerangka atau bagian dari
dan Generator Uap konstruksi), barang-barang jenis container logam
(seperti reservoir, tangki, ketel uap untuk
pemanasan) dan generator uap air
150 Industri Barang Logam Siap Pasang Area yang digunakan untuk:
untuk Bangunan
Industri Tangki, Tandon Air dan Wadah Industri frameworks atau kerangka logam
dari Logam Industri Generator Uap, untuk konstruksi dan bagian-bagiannya
(menara, tiang, tiang penopang, jembatan
Bukan Ketel Pemanas
dan lain-lain)
Industri frameworks logam industri
(frameworks untuk tungku pembakar,
peralatan lifting dan handling dan lain lain)
Industri gedung prepabrikasi yang utamanya
dari logam, seperti pondok pekerja (rumah
mandor) dari logam dan elemen-elemen
pertunjukan yang modular dan lain-lain
Industri pintu, jendela dan kerangkanya,
penutup jendela dan pintu gerbang dari
logam
Logam partisi ruangan untuk penghubung
lantai
151 Industri Senjata dan Amunisi Area yang digunakan untuk industri pembuatan
persenjataan berat, senjata api tangan, pistol
udara, amunisi perang, termasuk senjata api dan
amunisi untuk olahraga atau penjagaan diri, dan
peralatan bahan peledak, seperti bom, ranjau, dan
torpedo
152 Industri Barang Logam Lainnya dan Area yang digunakan untuk industri pengolahan
Jasa Pembuatan Barang logam umum lainnya, seperti penempaan atau
Logam penekanan, persepuhan, pelapisan, pengukiran,
pemboran, penyemiran, pengelasan dan lain-lain,
yang umumnya dilakukan atas dasar balas jasa
atau kontrak. Golongan ini juga mencakup
pembuatan berbagai barang logam, seperti alat
pemotong, pisau, gunting dan lain-lain), perkakas
tangan dari logam dan perangkat keras lainnya;
kaleng atau ember; paku, baut dan mur; barang
rumah tangga dari logam; peralatan logam, baling-
baling dan jangkar kapal; peralatan jalur rel
kereta api dan lain-lain dan berbagai barang
logam untuk penggunaan rumah tangga dan
industri
No Terminologi Pengertian
154 Industri Alat Potong, Perkakas Tangan Area yang digunakan untuk:
dan Peralatan Umum
Industri alat-alat potong rumah tangga,
seperti pisau, garpu, sendok dan lain-lain
Industri alat-alat potong lainnya, seperti
golok dan pisau bergerigi, pisau cukur dan
silet, gunting dan hair clipper
Industri pisau dan mata pisau untuk mesin
atau untuk peralatan mekanik
Industri perkakas tangan, seperti tang,
obeng dan lain-lain
Industri perkakas tangan pertanian yang
tidak digerakkan dengan tenaga
Industri gergaji dan mata gergaji termasuk
mata gergaji bundar dan mata gergaji rantai
Industri alat yang dapat dipertukarkan
untuk perkakas tangan, baik yang tidak
digerakkan dengan tenaga atau mesin
perkakas, seperti bor, pemukul, pisau
penggiling dan lain-lain
Industri perkakas pengepres
Industri perkakas pandai besi, seperti alat
tempa, landasan tempa dan lain-lain
Industri kotak cetakan dan cetakan (kecuali
cetakan ingot)
Industri perkakas kelim
Industri gembok, kunci, anak kunci, engsel
dan sejenisnya, peralatan untuk bangunan,
furnitur, kendaraan dan lain-lain
Industri pisau pendek atau belati, pedang,
bayonet dan lain-lain
155 Industri Ember, Kaleng, Drum dan Area yang digunakan untuk:
Wadah Sejenis dari Logam
Industri tong, drum, kaleng, ember, kotak
Industri kaleng untuk produk makanan,
tabung dan kotak yang dapat dilipat
Industri metallic closure
156 Industri Barang Logam Lainnya Area yang digunakan untuk industri barang logam
selain yang sudah disebutkan sebelumnya seperti:
No Terminologi Pengertian
157 Industri Komputer, Barang Elektronik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
dan Optik komputer, perlengkapan komputer, peralatan
komunikasi, dan barang-barang elektronik
sejenis, termasuk pembuatan komponennya.
Proses produksi ditandai dengan rancangan dan
penggunaan penerapan teknologi tinggi untuk
menciptakan IC dan barang-barang berukuran
kecil. Golongan pokok ini juga mencakup
pembuatan barang-barang elektronik rumah
tangga, alat pengukuran, alat pengujian, alat
navigasi, dan peralatan kontrol, iradiasi, peralatan
electromedical dan elektroterapi, peralatan dan
instrumen optik, dan pembuatan media magnetik
dan optic
158 Industri Komponen dan Papan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Elektronik semi konduktor dan komponen lain untuk
peralatan elektronik, diantara nya resistor dan
kapasitor elektronik, transistor, mikroprosesor,
papan sirkuit dan pengisian atau pemasangannya,
kartu
interface dan pengontrol, dan peralatan terpisah
yang terkait, termasuk pembuatan kabel printer,
kabel monitor, kabel USB dan
konektor/penghubung dan lain-lain
159 Industri Tabung Elektron dan Konektor Area yang digunakan untuk:
Elektronik
Industri tabung elektron
Industri konektor elektronik
Industri kabel printer, kabel monitor, kabel
USB, konektor dan lain-lain
160 Industri Semi Konduktor dan Area yang digunakan untuk industri semi
Komponen Elektronik Lainnya konduktor dan komponen lainnya untuk aplikasi
elektronik.
Diantaranya untuk:
No Terminologi Pengertian
161 Industri Komputer dan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Perlengkapannya dan atau pemasangan berbagai komputer
elektronik dan peralatan perlengkapan komputer,
seperti peralatan penyimpanan, dan peralatan
input/output (printer, monitor dan keyboard).
Komponen komputer dan peralatan perlengkapan
komputer mencakup berbagai drive dan alat
penyimpanan lain, printer, monitor, keyboard,
semua jenis aksesori trackball, terminal komputer
dan server, scanner dan projector (viewer)
162 Industri Peralatan Komunikasi Area yang digunakan untuk industri pembuatan
peralatan komunikasi dan telepon yang digunakan
untuk memindahkan sinyal elektron melalui
kawat atau melalui udara seperti peralatan
komunikasi tanpa kabel dan penyiaran radio dan
televisi. Golongan ini juga mencakup pembuatan
peralatan saklar, telepon tanpa kabel, faksimili,
termasuk mesin penjawan telepon, peralatan
komunikasi data, antene pemancar dan penerima,
peralatan komunikasi bergerak (mobile) termasuk
kodem, sistem alarm, peralatan infrared dan
transmisi
163 Industri Peralatan Telepon dan Area yang digunakan untuk Industri peralatan
Faksimili pesawat telepon dan faksimili, termasuk di
dalamnya mesin penjawab
No Terminologi Pengertian
166 Industri Peralatan Audio dan Video Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Elektronik peralatan video dan audio elektronik untuk rumah
tangga, kendaraan bermotor, amplifier untuk
instrumen musik, dan alat untuk penyampaian
informasi
167 Industri Televisi dan/atau Perakitan Area yang digunakan untuk industri televisi dan
Televisi industri monitor televisi dan display
168 Industri Peralatan Perekam, Penerima Area yang digunakan untuk industri audio dan
dan Pengganda Audio dan Video, video elektronik untuk hiburan di rumah (home
Bukan Industri Televisi entertainment) dan kendaraan bermotor
169 Industri Peralatan Audio dan Video Area yang digunakan untuk industri peralatan
Elektronik Lainnya elektronik konsumen lainnya, seperti alat yang
digunakan untuk menyampaikan pengumuman
dan amplifier untuk instrumen musik
170 Industri Alat Ukur, Alat Uji, Peralatan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Navigasi dan Kontrol an Alat Ukur peralatan pengukuran, pengujian, navigasi dan
Waktu kontrol untuk berbagai kegunaan industri dan
bukan industri, termasuk peralatan pengukuran
berdasarkan waktu seperti jam dan jam tangan
serta peralatan lain yang berkaitan dengan itu
171 Industri Alat Ukur, Alat Uji, Peralatan Area yang digunakan untuk industri sistem dan
Navigasi dan Kontrol peralatan pencarian, pendeteksian, navigasi,
pemandu aeronautik dan nautik; regulator dan
kontrol otomatis untuk peralatan seperti
pemanas, AC pendingin, kulkas dan
perlengkapannya; peralatan dan perlengkapan
untuk pengukuran, penggambaran,
pengindikasian, perekaman, pengiriman dan
No Terminologi Pengertian
172 Industri Alat Ukur Waktu Area yang digunakan untuk industri arloji, jam
dan penunjuk waktu dan perlengkapannya.
173 Industri Peralatan Iradiasi, Area yang digunakan untuk industri peralatan
Elektromedikal dan lektroterapi elektromedik, elektroterapi, dan peralatan iradiasi
dan tabung untuk diagnosa medis, terapi medis,
industri, penelitian dan aplikasi evaluasi ilmiah
174 Industri Peralatan Fotografi Area yang digunakan untuk industri peralatan
fotografi seperti industri kamera film dan kamera
digital
175 Industri Media Magnetik dan Media Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Optik media perekaman optik dan magnetik, seperti
kaset-videotape dan audio magnetik kosong,
disket kosong, disk optik dan media hardisk
kosong
176 Industri Peralatan Listrik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
produk yang membangkitkan, mendistribusikan
dan menggunakan tenaga listrik. Golongan pokok
ini juga mencakup pembuatan lampu listrik,
peralatan sinyal dan peralatan rumah tangga
listrik
177 Industri Motor Listrik, Generator, Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Transformator dan Peralatan mesin tenaga, mesin pendistribusi listrik dan
Pengontrol dan Pendistribusian Listrik transformator khusus, regulator voltage, motor
listrik, generator tenaga dan
saklar dan pengatur tenaga yang terkait
178 Industri Batu Baterai dan Akumulator Area yang digunakan untuk:
Listrik Industri baterai dan sel-sel utamanya, baik
yang mengandung mangan dioksida, merkuri
dioksida, perak oksida atau lainnya
Industri akumulator listrik dan komponenya,
seperti separator, wadah dan
pembungkusnya
Industri baterai asam timah
Industri baterai Ni-Cad
Industri baterai Ni-Mh
Industri baterai Lithium
Industri baterai cell kering
No Terminologi Pengertian
179 Industri Kabel dan Perlengkapannya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
peralatan kawat pembawa arus atau bukan
untuk sirkuit kawat listrik tanpa memperhatikan
materi pembuatnya. Termasuk penyisolasian
kawat dan pembuatan kabel serat optik
180 Industri Peralatan Penerangan Listrik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
tabung dan bola lampu listrik serta bagian dan
komponennya, peralatan penerangan non listrik,
dan komponen peralatan
lain. Pembuatan peralatan penerangan non listrik
seperti bola lampu dan perlengkapan tempat lilin,
peralatan lampu penerangan, lampu senter,
lampu listrik serangga, lentera, peralatan lampu
jalan, perlengkapan/peralatan lampu
untuk peralatan transportasi (misalnya untuk
kendaraan bermotor, pesawat udara, boat)
181 Industri Peralatan Listrik Lainnya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
bermacam-macam peralatan listrik, seperti
charger baterai dan surge suppressor/stabilisator,
alat pintu listrik, bel listrik,
kabel listrik, produk grafit dan karbon, kapasitor
listrik dan peralatan sejenis, elektromagnet,
papan listrik untuk angka dan tanda, peralatan
pemberi isyarat dan sirine listrik, alat penyekat,
pipa saluran dan peralatan listrik, peralatan
pengelasan dan pematrian listrik, termasuk alat
pematri tangan
182 Industri Mesin dan Perlengkapan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
mesin dan peralatan yang dapat bekerja bebas
dengan bahan-bahan baik secara mekanik atau
yang berhubungan dengan panas atau
melaksanakan pengolahan bahan-bahan (seperti
pengangkatan, penyemprotan, penimbangan atau
pengepakan), termasuk komponen mekaniknya
yang menghasilkan dan menggunakan tenaga
dan komponen utama yang dihasilkan secara
khusus
183 Industri Mesin untuk Keperluan Umum Area yang digunakan untuk industri pembuatan
mesin untuk keperluan umum yaitu mesin yang
biasa digunakan dalam cakupan luas dari
industri ISIC, seperti halnya pembuatan
komponen yang digunakan dalam pembuatan
berbagai macam
mesin lain atau pembuatan mesin yang
mendukung operasi usaha lain. Termasuk
pembuatan mesin dan turbin, kecuali mesin
kendaraan dan pesawat udara, termasuk juga
peralatan mesin tenaga air, pompa, kompresor,
katup/klep dan kran, bearing, gir, dan unsur-
unsur untuk menggerakkan gir kemudi, oven,
tungku dan tungku pembakar, peralatan untuk
pemindahan dan pengangkatan barang, mesin
dan peralatan perkantoran (kecuali peralatan
No Terminologi Pengertian
184 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Area yang digunakan untuk industri pembuatan
dan Semi Trailer kendaraan bermotor untuk angkutan penumpang
atau barang, serta pembuatan berbagai suku
cadang dan aksesori kendaraan bermotor,
termasuk pembuatan trailer atau semi-trailer
Industri Kendaraan Bermotor Roda Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Empat atau Lebih mobil penumpang dan kendaraan komersial,
seperti van, lori/truk, bis, mesin kendaraan
bermotor, kendaraan amphibi, casis mesin
kendaraan, dan kendaraan bermotor lainnya.
Juga mencakup perakitan/pembuatan kembali
mesin kendaraan bermotor
185 Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Roda Empat atau Lebih dan Industri badan (coach work) dan kontainer untuk
Trailer dan Semi Trailer angkutan penumpang dan barang, termasuk
taksi, gerbong kereta, trailer untuk angkutan
barang, trailer karavan dan lain-lain
186 Industri Suku Cadang dan Aksesori Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Kendaraan Bermotor suku cadang dan aksesori untuk kendaraan
Roda Empat atau Lebih bermotor seperti bagian sistem kemudi,
pembakaran dan gas/uap hasil pembakaran,
peralatan listrik kendaraan bermotor, serta
indikator kecepatan, temperatur dan lainnya
187 Industri Alat Angkutan Area yang digunakan untuk industri alat
angkutan
188 Industri Pembuatan Kapal dan Perahu Area yang digunakan untuk industri pembuatan
kapal, perahu dan struktur terapung lain untuk
keperluan angkutan dan komersial, olahraga dan
rekreasi
189 Industri Lokomotif dan Gerbong Kereta Area yang digunakan untuk industri pembuatan
lokomotif kereta api, gerbong kereta api untuk
berbagai keperluan dan pembuatan suku
cadangnya, peralatan pemberi isyarat dan
fasilitas rel kereta api lain yang terkait
No Terminologi Pengertian
191 Industri Kendaraan Perang Area yang digunakan untuk industri pembuatan
alat angkutan tank, kendaraan amfibi bersenjata,
dan kendaraan perang lainnya
193 Industri Sepeda dan Kursi Roda Area yang digunakan untuk:
196 Industri Pembuatan Barang Lainnya Area yang digunakan untuk industri pembuatan
berbagai macam barang yang belum dicakup di
tempat lain dalam klasifikasi ini
No Terminologi Pengertian
197 Industri Barang Perhiasan dan Barang Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Berharga barang-barang perhiasan dan perhiasan imitasi.
Golongan ini juga mencakup produksi mutiara,
batu berharga dan semi, pembuatan perhiasan
dari logam mulia, atau kombinasi darinya. Juga
mencakup perhiasan yang digunakan pada
materi lain seperti barang-barang keagamaan dan
lainnya, barang-barang teknik, laboratorium dan
barang-barang pribadi dari logam mulia dan
barang-barang ukiran dari logam atau logam
mulia
198 Industri Alat Musik Area yang digunakan untuk industri pembuatan
alat musik, baik alat musik petik/gesek,
keyboard, organ, akordian, alat musik perkusi
maupun alat musik listrik serta suku cadang dan
aksesorisnya
199 Industri Alat Olahraga Area yang digunakan untuk industri alat olahraga
dan keolahragaan (kecuali pakaian dan alas kaki),
baik olahraga di dalam maupun di luar ruangan
dari berbagai bahan
200 Industri Alat Permainan dan Mainan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Anak-Anak mainan anak dan alat permainan
ketangkasan/games (termasuk mainan elektronik
dan aksesorisnya, hobby kits, kendaraan untuk
anak-anak, meja permainan, kartu permainan,
alat permainan yang dijalankan dengan
menggunakan koin, dan permainan hiburan
lainnya
201 Industri Peralatan Kedokteran dan Area yang digunakan untuk industri pembuatan
Kedokteran Gigi serta Perlengkapannya peralatan medis dan laboratorium, perabotan,
instrumen, perlengkapan dan persediannya
No Terminologi Pengertian
211 Instalasi Minyak dan Gas Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur
minyak dan gas, seperti rig pengeboran
214 Instalasi Lainnya Instalasi selain instalasi listrik, air bersih, migas,
telekomunikasi, dan iklim
216 Pertambangan Batu Bara dan Lignit Areal tanah yang digunakan untuk pertambangan
batu bara dan lignit melalui penambangan bawah
tanah atau penambangan terbuka
217 Pertambangan Batu Bara Areal yang digunakan untuk berbagai kegiatan
terkait penambangan batu bara
219 Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Areal yang digunakan untuk usaha produksi
Alam minyak bumi mentah, pertambangan dan
pengambilan minyak dari serpihan minyak dan
pasir minyak, dan produksi gas alam
221 Pertambangan Gas Alam Areal yang digunakan untuk kegiatan pengeboran,
penambangan, pemisahan serta penampungan
gas alam. Pencairan gas alam menjadi LNG
sampai kepengapalannya masih termasuk
kegiatan pertambangan. Termasuk kegiatan CBM
No Terminologi Pengertian
(Coalbed Methane)
222 Pengusahaan Tenaga Panas Bumi Areal yang digunakan untuk kegiatan pengeboran
tenaga panas bumi. Termasuk kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengusahaan tenaga panas
bumi dan pemanfaatannya
223 Pertambangan Bijih Logam Areal yang digunakan untuk pertambangan bijih
logam, yang dilakukan melalui penambangan
bawah tanah, penambangan terbuka (open-cast),
dasar laut dan lain-lain. Kegiatan ini juga
mencakup pengolahan dan peningkatan manfaat
seperti penghancuran, pengasahan, pencucian,
pengeringan, sintering (pemanasan tanpa
pelelehan). calcining (pemanasan sampai oksidasi)
dan pelelehan bijih logam, dan operasi
pengapungan dan pemisahan dengan gaya berat
(gravitasi)
224 Pertambangan Pasir Besi dan Bijih Besi Areal yang digunakan untuk pertambangan pasir
besi dan bijih besi dan peningkatan mutu dan
proses aglomerasi bijih besi
225 Pertambangan Bijih Logam yang Tidak Areal yang digunakan untuk pertambangan dan
Mengandung Besi pengolahan bijih logam yang tidak mengandung
besi
227 Pertambangan Bijih Timah Areal yang digunakan untuk penambangan dan
pengolahan bijih timah (timah putih) termasuk
kegiatan pemurniannya
228 Pertambangan Bijih Timah Hitam Areal yang digunakan untuk penambangan dan
(Timbal) pengolahan bijih timah hitam, termasuk kegiatan
permbersihan, pemurnian, dan pemisahannya
230 Pertambangan Bijih Tembaga Areal yang digunakan untuk penambangan dan
pengolahan bijih tembaga, yang terdiri dari
kalkosit serta batuan berupa campuran
monticellit dan skarnyakut, termasuk kegiatan
pemurniannya
No Terminologi Pengertian
231 Pertambangan Bijih Nikel Areal yang digunakan untuk penambangan dan
pengolahan bijih nikel
233 Pertambangan Bahan Galian Lainnya Areal yang digunakan untuk penambangan dan
yang Tidak Mengandung Bijih Besi pengolahan bahan galian lainnya yang tidak
mengandung bijih besi yang belum termasuk,
seperti bijih seng platinum dan silicon
234 Pertambangan Bijih Logam Mulia Areal yang digunakan untuk pertambangan bijih
logam mulia
237 Pertambangan Bijih Logam Mulia Areal yang digunakan untuk penambangan dan
Lainnya pengolahan bijih logam mulia lainnya, selain bijih
logam emas dan perak, seperti bijih platina
238 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Areal yang digunakan untuk pengambilan
mineral dari tambang dan galian, juga
pengerukan tanah endapan, penghancuran batu
dan pengambilan garam. Sebagian besar hasil
pertambangan dan penggalian mineral ini
digunakan pada bidang konstruksi (pasir, batu
dan lain-lain), industri bahan galian (tanah liat,
gips, kapur dan lain-lain), industri bahan-bahan
kimia dan lain-lain. Golongan pokok ini juga
mencakup kegiatan penghancuran, pengasahan,
pemotongan, pembersihan, pengeringan, sortasi
dan pencampuran bahan-bahan mineral tersebut
239 Penggalian Batu, Pasir dan Tanah Liat Areal yang digunakan untuk penggalian
pemotongan dan penghalusan batu kasar seperti
jade, rubi, marmer, granit, batu pasir, batu
gamping, penambangan gips, anhidrit, kapur dan
dolomit tidak beroksidasi. Golongan ini juga
mencakup pengambilan dan pengerukan pasir
industri, pemecahan dan penghancuran batu dan
kerikil, penggalian pasir dan pertambangan tanah
liat. Golongan ini tidak mencakup pemotongan
dan penyelesaian batu di luar penggalian
No Terminologi Pengertian
240 Penggalian Batu Hias dan Batu Areal yang digunakan untuk penggalian batu hias
Bangunan dan batu bangunan, seperti batu pualam atau
marmer, batu split (batu gajah, base course, batu
pecah), paras, obsidian, andesit dan granit.
Kegiatan pemecahan, pembersihan,
pengangkutan dan penjualan, yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha
penggalian batu hias dan bangunan, dimasukkan
dalam kelompok ini
241 Penggalian Batu Kapur/Gamping Areal yang digunakan untuk penggalian batu
batu kapur atau gamping. Kegiatan pemecahan,
penghancuran, penyaringan dan penghalusan,
termasuk pengangkutan dan penjualan yang
tidak dapat dipisahkan secara administratif dari
usaha penggalian batu kapur/gamping,
dimasukkan dalam kelompok ini
244 Penggalian Tanah dan Tanah Liat Areal yang digunakan untuk penggalian tanah
dan tanah liat. Hasil dari penggalian tanah dan
tanah liat/lempung antara lain kaolin (china
clay), ball clay (firing clay), abu bumi, serpih dan
tanah urug
247 Penggalian Batu Apung Areal yang digunakan untuk penggalian batu
apung (jenis batuan yang berwarna terang,
mengandung buih yang terbuat dari gelembung
berdinding gelas, dan biasanya disebut juga
sebagai batuan gelas vulkanik silikat)
248 Penggalian Batu, Pasir dan Tanah Liat Areal yang digunakan untuk penggalian batu,
Lainnya pasir dan tanah liat lainnya, misalnya kegiatan
penggalian batu tulis/sabak, diorit, basalt,
breksi, dan lainnya
249 Pertambangan Mineral, Bahan Kimia Areal yang digunakan untuk usaha:
dan Bahan Pupuk Penambangan fosfat alam dan garam
potasium alam
Penambangan sulfur alam
Pengambilan dan pengolahan pyrit dan
pyrhotite, kecuali pemanggangan (roasting)
Penambangan barium sulfat alam dan
karbonat (barite dan witherit), borat alam,
magnesium sulfat alam (kiserit)
No Terminologi Pengertian
254 Pertambangan Potash (Kalium Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
Karbonat) potash dalam bentuk garam, feldpar dan leusit
analeum. Kegiatan penghancuran dan
pembersihan terhadap mineral tersebut yang
tidak dapat dipisahkan secara administratif dari
usaha pertambangan potash dimasukkan dalam
kelompok ini
255 Pertambangan Mineral, Bahan Kimia Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
dan Bahan Pupuk Lainnya mineral bahan kimia dan bahan pupuk lainnya
yang belum tercakup. Misalnya penambangan
barium sulfat alam dan karbonat (barite dan
witherit), borat alam, magnesium sulfat alam
(kiserit), penambangan earth coulor, flour,
bentonite, dolomit, magnesit, phiroplit, tawas,
diatomea, dan mineral lain yang utamanya
sebagai bahan kimia dan penambangan guano
(bahan pupuk dari kotoran burung atau
kelelawar
256 Ekstraksi Tanah Gemuk (Peat) Areal yang digunakan untuk usaha operasi
ekstraksi dan penggalian tanah gemuk,
aglomerasi tanah gemuk dan pengolahan tanah
gemuk (peat) untuk meningkatkan kualitas atau
memudahkan pengangkutan atau penyimpanan.
No Terminologi Pengertian
257 Ekstraksi Garam Areal yang digunakan untuk usaha ekstraksi garam
yaitu pengambilan garam dari bawah tanah termasuk
dengan pelarutan dan pemompaan, serta produksi
garam dengan penguapan air laut atau air garam
lainnya di tambak/empang/media lainnya, dan
penghancuran, pemurnian dan penyulingan garam oleh
petani garam. termasuk juga kegiatan pengumpulan,
pembersihan, penggilingan, penghancuran, dan
pengolahan terhadap mineral garam yang tidak dapat
dipisahkan secara administratif dari usaha ekstraksi
tersebut
258 Pertambangan Batu Mulia Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
dan penggalian batu mulia/batu permata, seperti
intan
259 Penggalian Feldspar dan Kalsit Areal yang digunakan untuk usaha penggalian
feldspar dan kalsit
260 Pertambangan Aspal Alam Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
aspal alam (natural asphalt), batu beraspal dan
bitumen padat alam
262 Penggalian Kuarsa/Pasir Kuarsa Areal yang digunakan untuk usaha penggalian
kuarsa/pasir kuarsa/pasir silika. Kegiatan
pemecahan, penghancuran, penyaringan dan
penghalusan, termasuk pengangkutan dan
penjualan yang tidak dapat dipisahkan secara
administratif dari usaha penggalian kuarsa/pasir
kuarsa/pasir silika, dimasukkan dalam kelompok
ini
263 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Areal yang digunakan untuk usaha penambangan
dan penggalian bahan galian lainnya yang belum
termasuk dalam kelas sebelumnya, seperti
pertambangan dan penggalian mika, leusit,
yarosit, zeolit, batu penggosok, grafit alam,
steatite (talc), tepung fosil siliceous, oker, toseki
dan lainnya
No Terminologi Pengertian
266 Sawah Irigasi Sawah yang sumber airnya berasal dari tempat
lain dan dialirkan melalui saluran yang sengaja
dibuat untuk mengalirkannya
267 Sawah Irigasi Teknis Sawah yang tidak menggunakan teknik saluran
pengairan irigasi.
268 Sawah Irigasi Non Teknis Sawah yang memperoleh pengairan dari sistem
pengairan yang dikelola oleh masyarakat atau
irigasi desa
269 Sawah Non Irigasi Sawah yang mempunyai jaringan irigasi yang
dibangun oleh Pemerintah (PU) – termasuk
didalamnya irigasi semi teknis dan irigasi
sederhana
271 Sawah Rawa Pasang Surut Sawah yang diusakahan di lingkungan rawa
pasang surut (tidak swamp). Sistem
pengairannya dipengaruhi oleh kondisi air pasang
surut air laut atau sungai. Saat air di rawa
menyusut, rawa ditanami padi memanfaatkan
naik turunnya permukaan air rawa secara alami,
sehingga di dalam sistem sawah lebak tidak
dijumpai sistem saluran air
274 Pertanian Tanah Kering Semusim Areal tanah pertanian yang tidak pemah diairi
dan mayoritas ditanami dengan tanaman umur
pendek
No Terminologi Pengertian
280 Kebun Buah Kebun yang ditanami satu jenis tanaman buah-
buahan berumur tahunan saja
281 Kebun Tanaman Bunga Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman bunga
282 Kebun Tanaman Hias Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman hias
283 Kebun Tanaman Obat Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman obat
284 Kebun Tanaman Keras Kebun yang ditanami jenis-jenis tanaman keras
(kelompok tanaman yang sifatnya tahunan atau
prenial. Tanaman keras ini memiliki krakter
pertumbuhan batang yang sempurna serta usia
produktif yang mencapai 20 tahun atau lebih)
No Terminologi Pengertian
306 Kebun Lainnya Kebun dengan jenis tanaman yang belum masuk
dalam kategori yang telah disebutkan di kelas-
kelas sebelumnya.
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
322 Perkebunan Tanaman Keras Lainnya Areal tanah yang digunakan untuk usaha
perkebunan tanaman keras lainnya
323 Perkebunan Tanaman Semusim Areal tanah yang digunakan untuk usaha
perkebunan tanaman semusim
327 Perkebunan Tanaman Semusim Areal tanah yang digunakan untuk usaha
Lainnya perkebunan tanaman semusim lainnya
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
339 Padang Rumput Areal tanah yang hanya ditumbuhi jenis rumput
kecil (rendah)
347 Hutan Belukar Areal hutan alam yang ditumbuhi berjenis- jenis
pepohonan yang mayoritas berbatang kecil. Bisa
merupakan hutan muda bekas ladang atau
merupakan sisa dari hutan lebat yang pepohonan
besarnya telah diambil, bisa juga berupa areal
pepohonan yang tumbuhnya sudah maksimum
dan berbatang kecil
348 Hutan Sejenis Areal hutan alam atau buatan yang ditumbuhi
pepohonan dengan didominasi satu jenis saja
(homogen) tanpa memandang tingkat
pertumbuhannya. Misalnya hutan jati, hutan
angsana, hutan pinus
349 Hutan Lahan Basah Areal hutan yang terletak di lahan yang tergenang
baik permanen ataupun periodik
No Terminologi Pengertian
353 Tubuh Air Areal tanah yang digenangi air secara permanen,
baik buatan maupun alami
No Terminologi Pengertian
373 Tanah Jasa Pariwisata, Akomodasi, dan Areal tanah atau bangunan untuk memenuhi
Rekreasi kebutuhan menginap dan atau rekreasi
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
390 Tempat Hiburan Lainnya Usaha yang menyediakan tempat dan berbagai
jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran
jasmani dan rohani yang mengandung unsur
hiburan, pendidikan dan kebudayaan sebagai
usaha pokok di suatu kawasan tertentu
(termasuk pantai) dan dapat dilengkapi dengan
penyediaan jasa pelayanan makan dan minum
serta akomodasi
391 Tanah Jasa Transportasi/Perhubungan Areal tanah sebagai tempat alat perhubungan
bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya
No Terminologi Pengertian
401 Terminal Umum Tipe A Terminal tipe A, terletak dalam jaringan trayek
antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lalu
lintas batas negara
402 Terminal Umum Tipe B Terminal tipe B, terletak dalam jaringan trayek
antar kota dalam propinsi
409 Tanah Jasa Instansi Pemerintah Tanah jasa pemerintahan baik pemerintahan sipil
maupun militer/polisi/keamanan
No Terminologi Pengertian
415 Lembaga Legislatif Kegiatan kelembagaan MPR, DPR dan DPRD serta
kesekretariatannya, yang berfungsi utama
mengambil keputusan-keputusan konstitusional
yang bersifat dasar dan prinsip dalam perumusan
kebijaksanaan pemerintah, yaitu membuat,
merubah atau mencabut undang-undang atau
peraturan pemerintah serta membina
administrasi pemerintah untuk melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dan undang-undang,
peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan
lain yang berlaku, termasuk mengambil
keputusan, penetapan dan pengesahan anggaran
pendapatan dan pengeluaran, anggaran investasi
serta rencana-rencana jangka panjang
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
434 Pendidikan Menengah Atas Jasa pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang
terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan Dapat berbentuk
Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk
lain yang sederajat
439 Pendidikan Keagamaan Lain Kelompok ini mencakup pendidikan sekolah dari
tingkat dasar hingga menengah yang dikelola oleh
pemerintah maupun swasta. Merupakan sekolah
dasar keagamaan dan pendidikan khusus
No Terminologi Pengertian
445 Pendidikan Informal Lainnya Area yang digunakan untuk sarana pendidikan di
luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang seperti kursus
dan Bimbingan Teknis
446 Tanah Jasa Kesehatan Areal atau bangunan tempat dalam berbagai
macam pelayanan kesehatan
No Terminologi Pengertian
453 RS Ibu dan Anak Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit
untuk ibu dan anak
456 RS Gigi dan Mulut Rumah sakit khusus untuk penanganan penyakit
gangguan gigi dan mulut
No Terminologi Pengertian
462 Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Unit pelayanan kesehatan di desa yang dibentuk
oleh dan untuk masyarakat setempat serta
didukung oleh tenaga kesehatan professional
471 Bank Pemerintah Kegiatan bank yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang mengenai
BUMN yang berlaku. Bank Umum
Pemerintah/BUMN/Persero termasuk kelompok
bank devisa yang kegiatan utamanya
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
giro, deposito dan tabungan baik dalam bentuk
rupiah maupun valuta asing serta menyalurkan
kembali dananya dalam bentuk pemberian kredit,
dan melayani transaksi luar negeri
472 Bank Asing Kegiatan bank yang merupakan cabang dari bank
yang ada di luar negeri baik milik swasta asing
maupun pemerintah asing
No Terminologi Pengertian
480 Jasa Keuangan Non-Bank Lainnya Lembaga usaha yang melakukan kegiatan dalam
hal keuangan baik secara langsung maupun
tidak langsung menghimpun dana dari
masyarakat dengan mengeluarkan surat-surat
berharga selanjutnya menyalurkannya untuk
pembiayaan investasi perusahaan- perusahaan
481 Tanah Jasa Profesi Areal tanah dan bangunan yang digunakan
untuk suatu kegiatan pelayanan/jasa profesional
No Terminologi Pengertian
488 Notaris dan PPAT Kegiatan notaris, dan kegiatan lainnya notaris
umum, notaris hukum sipil, dan kegiatan lainnya
juru sita, arbiter, pemeriksa dan liperi. Termasuk
dalam kelompok ini kegiatan terkait perjanjian
jual beli tanah dan bangunan oleh pejabat
pembuat akta tanah
No Terminologi Pengertian
454 Jasa Profesi Lainnya Kegiatan penyediaan jasa profesi lainnya. Seperti
notaris dan PPAT, pengacara, konsultan hukum,
konsultan pajak, akuntan publik, appraiser,
surveyor, jasa profesi lainnya
464 Tempat Ziarah Keagamaan Tempat yang dianggap suci atau mulia. Tempat-
tempat tersebut bisa berupa makam, rumah
ibadah, dan tempat lain tempat yang dianggap
suci
No Terminologi Pengertian
470 Tanah Jasa Kebersihan Lainnya Tempat untuk menimbun sampah dan limbah
lingkungan lainnya
475 Pasar Hewan Pasar yang menjual barang yang khusus hewan
476 Pasar Ikan Pasar yang menjual barang yang khusus ikan
atau biota laut lainnya
477 Pasar Khusus Lainnya Pasar yang menjual barang yang khusus. Seperti:
Pasar bunga, pasar loak, pasar induk, dll
478 Perdagangan Umum Area usaha untuk melakukan jual beli barang
kebutuhan sehari-hari
479 Toko/ Warung/ Kios/ Mart Tempat usaha untuk melakukan penjualan
barang secara eceran maupun sub grosiran
langsung kepada konsumen akhir
481 Pusat Perbelanjaan/ Mall/ Plaza Tempat usaha untuk melakukan usaha perdaga-
ngan, rekreasi, restoran dan sebagainya yang
diperuntukkan bagi kelompok, perorangan,
perusahaan atau koperasi untuk melakukan
penjualan barang-barang dan atau jasa, dan
terletak dalam bangunan/ruang yang menyatu
No Terminologi Pengertian
489 Jalan Tol Jalan tol (di Indonesia sering digunakan secara
bergantian dengan jalan bebas hambatan) adalah
suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan
bersumbu dua atau lebih (mobil, bus, truk) dan
bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu
tempuh dari satu tempat ke tempat lain
490 Tanah Terbuka Areal tanah yang tidak digarap karena tidak
subur dan/atau menjadi tidak subur setelah
digarap serta tidak ditumbuhi tanaman
No Terminologi Pengertian
492 Tanah Tandus Areal tanah yang tidak digarap karena fisiknya
yang jelek atau menjadi jelek setelah digarap,
biasanya langka tanaman Seperti: area berbatu-
batu, tanah lahar, tanah pasir
493 Tanah Terbuka Sementara (Land Areal tanah yang baru dibuka atau baru
Clearing) diratakan karena akan dibangun suatu kegiatan
penggunaan tanah
494 Tanah Kosong Tanah tidak ada bangunan yang berupa tanah
kering
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
No Terminologi Pengertian
Setiap bidang penguasaan akan diberi Nomor Induk Sementara (NIS) yang
terdiri dari 13 digit. Berikut adalah tata cara penulisan atau format
penulisan NIS:
aa.bb.cc.dd.eeeee
Dimana,
aa = kode provinsi
bb = kode kabupaten/kota
cc = kode kecamatan
dd = kode desa/kelurahan
eeeee = nomor bidang sementara
Misal: 16.03.11.01.00008
LYRYYYYKPKKGE
Dimana,
LYR = Kode file dari tema yang akan dibuat
YYYY = Tahun pembuatan
KP = Kode wilayah provinsi
KK = Kode wilayah kabupaten/kota
GE = Tipe geometri
Misal: PSN20191603AR
No Skala Kode
1 Polygon AR
2 Polyline PL
3 Point PT
No Skala Kode
1 Kecil KC
2 Menengah MN
3 Besar BS
4 Rinci RI
Kode tiap kelas tercantum dalam tabel klasifikasi pada Bab II.
a. Penguasaan Tanah
Tipe Lebar
Desimal Keterangan
Nama Field Data Field
Tipe Lebar
Desimal Keterangan
Nama Field Data Field
b. Pemilikan Tanah
Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field
Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field
c. Penggunaan Tanah
Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field
Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field
skala rinci
d. Pemanfaatan Tanah
Lebar
Nama Field Tipe Data Desimal Keterangan
Field
BAB V
PENUTUP
BAB V
PENUTUP
Petunjuk Teknis Standar Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Tahun 2020 ini
dibuat dengan masukan dari berbagai pihak terkait Penyempurnaan akan
dilakukan secara terus menerus mengikuti kebutuhan organisasi dan
perkembangan teknologi. Akhir kata, kami berharap semoga Petunjuk Teknis ini
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
LAMPIRAN
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MEMUTUSKAN
KEENAM : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….
Tahun Anggaran 2021 dengan AKUN ……………………….
Ditetapkan di ……………………….
Pada tanggal ……………………….
KEPALA KANTOR WILAYAH
BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
……………………….
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
3. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;
4. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian ATR/BPN;
5. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian ATR/BPN;
6. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
7. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang bersangkutan;
Lampiran I Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….
Desa : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kabupaten : ……………………….
Jumlah : ………………………. bidang
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran II Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….
dst
Keterangan:
*) Sebagai: diisikan sebagaimana DIKTUM KETIGA
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran III Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran IV Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….
JADWAL PELAKSANAAN
PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR)
DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN PELAYANAN PERTANAHAN
DI WILAYAH PROVINSI ……………………….
TAHUN ANGGARAN 2021
Minggu/Tanggal ……………………….
2 Penyuluhan
3 Bimbingan Teknis
5 Kendali Mutu
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH PETA KERJA
LAMPIRAN: CONTOH SURAT UNDANGAN PENYULUHAN
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari/Tanggal : ……………………….
Waktu : ……………………….
Tempat : ……………………….
Agenda : Penyuluhan dalam rangka sosialisasi kegiatan PTPR
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Tembusan:
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
Lampiran Undangan Penyuluhan
dst
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH SURAT UNDANGAN BIMBINGAN TEKNIS
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari/Tanggal : ……………………….
Waktu : ……………………….
Tempat : ……………………….
Agenda : Bimbingan Teknis penggunaan Aplikasi SiPertik dan
Geoportal Tematik dalam rangka Pengambilan
Data Lapangan
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Tembusan:
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
Lampiran Undangan Bimbingan Teknis
dst
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH SURAT TUGAS
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SURAT TUGAS
Nomor
Menimbang : a. bahwa dalam rangka Penyuluhan/Bimbingan
Teknis/Pengambilan Data Lapangan/Kendali Mutu (pilih salah
satu) kegiatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR)
dalam rangka mendukung Program Pengelolaan Pelayanan
Pertanahan, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi ………………………., Tahun Anggaran 2021;
b. bahwa sehungan pada huruf a tersebut di atas, maka perlu
menugaskan pejabat/pegawai untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.
MEMBERI TUGAS
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran Surat Tugas Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….
dst
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN
Hari/Tanggal : ……………………….
Tempat : ……………………….
1 1. …………..
2 2. …………..
3 3. …………..
4 4. …………..
dst
Petugas Penyuluhan,
Mengetahui:
Kepala Desa/Lurah/Aparat yang berwenang
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS
Hari/Tanggal : ……………………….
Tempat : ……………………….
1 1. …………..
2 2. …………..
3 3. …………..
4 4. …………..
dst
Mengetahui:
Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH BERITA ACARA PENYULUHAN
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….
2. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….
Desa : ……………………….
Kecamatan : ……………………….
Kelurahan : ……………………….
Demikian berita acara ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Petugas Penyuluhan,
Mengetahui:
Kepala Desa/Lurah/Aparat yang berwenang
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH BERITA ACARA BIMBINGAN TEKNIS
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….
2. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Jabatan : ……………………….
Demikian berita acara ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui:
Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ……………………….
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR PETUGAS SURVEI LAPANGAN
1 2 3 4 dst
dst
Mengetahui:
Koordinator Petugas Survei Lapangan
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH DAFTAR HADIR PEMBANTU LAPANGAN
1 2 3 4 dst
dst
Mengetahui:
Koordinator Petugas Survei Lapangan
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: CONTOH LAPORAN PERJALANAN DINAS
………………………., tgl/bln/thn
Kepada
Yth. Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi
……………………….
Di
……………………….
1. Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Pangkat/Golongan : ……………………….
Jabatan : ……………………….
Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Pangkat/Golongan : ……………………….
Jabatan : ……………………….
Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Pangkat/Golongan : ……………………….
Jabatan : ……………………….
3 a. Pangkat/Golongan a. …………………….
b. Jabatan/Instansi b. …………………….
c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas c. C
9 Pembebanan Anggaran
a. Instansi a. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi …………………….
b. Akun b. …………………….
10 Keterangan Lain-lain
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPD) Halaman 2
I. (Nama Petugas) ………………………. Berangkat dari : ……………………….
NIP ……………………….
Ke : ……………………….
Pada tanggal : ……………………….
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Kepala : ……………………….
Kepala : ……………………….
………………………. (Nama)
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
………………………. (NIP
V. Catatan lain-lain
VI. PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang
mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung jawab
berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita rugi akibat
kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.
LAMPIRAN FORMAT DAFTAR NOMINATIF PENDEK
dst
dst
JUMLAH
………………………., tgl/bulan/thn
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Format Kuitansi Penerimaan Perjalanan Dinas
2 Transportasi Rp.
- …… hari x harga satuan
3 Penginapan Rp.
- …… hari x harga satuan UH
JUMLAH Rp.
Terbilang: ……………………….
………………………., tgl/bulan/thn
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Format Daftar Pengeluaran Riil Penerimaan Perjalanan Dinas
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PENGELUARAN RILL
………………………., tgl/bulan/thn
Catatan: Daftar Pengeluaran Riil dibuat biaya satuan yang dikeluarkan dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan tidak ada dalam SBM 2021.
LAMPIRAN: DOKUMEN PENCAIRAN PERJALANAN DINAS PEMBANTU LAPANGAN
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SURAT TUGAS
Nomor
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan Peta Tematik
Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung
Program Pengelolaan Pelayanan Pertanahan, Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………………………., Tahun
Anggaran 2021;
b. bahwa sehungan pada huruf a tersebut di atas, dibutuhkan
Pembantu Lapangan untuk kegiatan Pengambilan Data/Survei
Lapangan.
Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi ………………………. dengan ini:
MEMBERI TUGAS
………………………., tgl/bulan/thn
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Lampiran Surat Tugas Pembantu Lapangan
Nomor : ……………………….
Tanggal : ……………………….
dst
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
Format Daftar Penerimaan Uang Harian dan Transport Lokal Pembantu Lapangan
dst
Mengetahui,
Koordinator Petugas Survei Lapangan, Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan ……………………….
1 1 ……………………….
2 2 ……………………….
3 3 ……………………….
4 4 ……………………….
5 5 ……………………….
dst
………………………., tgl/bulan/thn
Mengetahui:
Koordinator Petugas Survei Lapangan,
………………………. (Nama)
………………………. (NIP)
LAMPIRAN: SKEMA/FORMAT LAPORAN AKHIR KEGIATAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1 UMUM
I.2 PENGERTIAN UMUM
I.3 DASAR HUKUM
I.4 MAKSUD DAN TUJUAN
I.5 RUANG LINGKUP
I.6 WAKTU PELAKSANAAN
I.7 LOKASI DAN VOLUME PEKERJAAN
I.8 JADWAL PEKERJAAN
BAB II KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
II.1 METODE PELAKSANAAN
II.2 TAHAPAN KEGIATAN
BAB III HASIL YANG DICAPAI
BAB IV PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
IV.2 TINDAK LANJUT
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
LAMPIRAN : FORMAT FORMULIR KENDALI MUTU
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN ADMINISTRASI
PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
ADMINISTRASI PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 1
2) 2)
1. Pendataan Persiapan Ada Tidak Tindak Lanjut/Keterangan
a. Daftar SDM Pelaksana sesuai dengan SK
b. Daftar Ketersediaan Anggaran sesuai dengan POK
2. Surat Keputusan Penyelenggaraan Kegiatan PTPR Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Surat Keputusan
b. Peta Lokasi Pekerjaan (AoI)
c. Tim Pelaksana Kegiatan
d. Honorarium Pembantu Lapangan
e. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
3. Administrasi Persuratan Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Surat Tugas Kegiatan
b. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
c. Surat Perintah Perjalanan Dinas
Surat pemberitahuan ke Pemerintah Daerah setempat
d.
atau stakeholder instansi terkait lainnya
4. Administrasi Keuangan Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Daftar Nominatif
b. Pengajuan Uang Muka Kerja (UMK)
c. Kuitansi Pembelian Bermaterai
Daftar Penerimaan Belanja Bahan
d.
(Untuk perlengkapan lapangan)
Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)
Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:
2. Nama: Ttd.:
1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN TEKNIS
PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
TEKNIS PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 3
2) 2)
1. Dokumen dan Bahan Acuan Kendali Mutu Ada Tidak Tindak Lanjut/Keterangan
Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:
2. Nama: Ttd.:
1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN TEKNIS
PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
TEKNIS PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 2/dari 3
Satuan/ Luas Satuan/
3. Peta Kerja (.pdf) Jumlah
Unit Area Unit
b. Desa/Kelurahan................
c. Desa/Kelurahan................
d. Desa/Kelurahan................
e.
f.
g.
h.
Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)
Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:
2. Nama: Ttd.:
1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PERSIAPAN TEKNIS
PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PERSIAPAN
TEKNIS PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 3/dari 3
2) 2)
5. Persiapan Peralatan dan Perlengkapan Survei Ada Tidak Tindak Lanjut/Keterangan
Perangkat Android yang kompatibel dengan
a.
Aplikasi SiPetik
a. Jadwal Pelaksanaan
b. Mobilisasi Surveyor
Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:
2. Nama: Ttd.:
1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PENGAMBILAN DATA
PENGAMBILAN PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
DATA Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
Petugas Kendali Mutu:
1.
/ /
………………………….. 2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 1
1. Pengumpulan Data Sekunder Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Data sekunder apa saja yang telah dikumpulkan (Sebutkan)
Instansi mana saja yang telah dikunjungi untuk
b.
memperoleh data sekunder
Format data sekunder yang diperoleh dalam bentuk
c.
Peta digital/peta hardcopy/tabulasi data
d. Apakah tersedia sketsa bidang tanah dari desa?
Berapa persentase dari keseluruhan AOI area yang sudah
e.
diperoleh data sekunder bidang tanah terdaftar dari KKP?
2. Pelaksanaan Survei Lapangan Ya2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
a. Pemahaman surveyor tentang tugas dan fungsi di lapangan
Informasi bidang tanah diperoleh dari informan yang
b.
kompeten
c. Pembuatan sketsa bidang tanah dilakukan di atas Peta Kerja
Delineasi bidang tanah di Aplikasi SiPetik dilakukan tepat di
d. atas bidang tanah atau dalam jarak tertentu yang
diperkenankan (jika tidak berikan alasannya)
Tidak terdapat gap dalam delineasi bidang tanah yang
e.
berhimpitan
Delineasi bidang tanah di Aplikasi SiPetik dengan kenampakan
f.
di lapangan/background citra satelit/foto udara
g. Overlap hasil survei antar petugas survei
Pengisian Formulir Lapangan pada Aplikasi SiPetik sudah
h. dilakukan dengan lengkap, jika tidak semua atribut terisi di
lapangan, sebutkan yang tidak diisi di lapangan
Foto objek lapangan sudah diambil sesuai dengan jumlah
i.
yang dipersyaratkan
Pengisian atribut dan data spasial sudah sesuai dengan
j.
kondisi riil di lapangan berdasarkan hasil sampling
k. Apakah masih terdapat bidang tanah yang belum tersurvei?
Pengiriman data ke server geoportal tematik dilakukan secara
l.
rutin. Berapa hari sekali ?
Apakah terdapat kendala di lapangan yang menghambat
m.
proses Survei Lapangan ? Bila ada sebutkan
Hasil penilaian (diterima/ditolak)
CATATAN : (komentar/permasalahan/penjelasan)
Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:
Petugas 1. Nama: Ttd.:
2. Nama: Ttd.:
1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
FORMULIR Kendali Mutu Ke: …………….
KENDALI MUTU PENGOLAHAN DATA
PEKERJAAN: …………………………………………………………………………………………………..
PENGOLAHAN
DATA PELAKSANA PEKERJAAN: Tanggal Mulai
Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Kendali Mutu:
1.
………………………….. / /
2.
Lembar Formulir Ke: 1/dari 1
Pengolahan dan Verifikasi Data Spasial dan Atribut
1. (berikan penjelasan di Kolom Tindak Lanjut/Keterangan Ada2) Tidak2) Tindak Lanjut/Keterangan
jika Tidak Ada)
a. Pengisian dan penulisan teks atribut
Tanggal
Koordinator Nama: Ttd.:
2. Nama: Ttd.:
1) Sesuai dengan dokumen kerangka acuan kerja, bahan perencanaan, dok peralatan, dan personil (terlampir)
2) Isilah kolom dengan tanda √
3) Pilih salah satu yang paling sesuai
DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL