Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG


Alamat: Jl. Wonosari – Yogya Km. 2, Siyono Wetan, Playen, Kabupaten
Gunungkidul
Telp/Fax. (0274) 391048

KERANGKA ACUAN KERJA


JASA KONSULTASI

NAMA KUASA : Winaryo, SH, M.Si

PENGGUNA ANGGARAN

SATKER/SKPD : Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten


Gunungkidul

NAMA PPKom : Jatmiko Sutopo, ST, MT

NAMA PEKERJAAN : Penyusunan NA, Raperda RDTR Kecamatan


Patuk

TAHUN ANGGARAN 2018

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PENYUSUNAN DOKUMEN NA, RAPERDA
RDTR KECAMATAN PATUK
TAHUN ANGGARAN 2018

1. LATAR BELAKANG

Konteks penyelenggaraan penataan ruang berkaitan dengan penyelenggaraan


pembangunan di daerah yang pada hakikatnya merupakan refleksi dinamika masyarakat,
sehingga penataan ruang harus mampu dan tanggap terhadap setiap gejolak dan
perubahan yang terjadi dengan adanya aktivitas pembangunan. Agar penyelenggaraan
pembangunan daerah dapat memberikan manfaat yang besar dalam menciptakan
kesejahteraan masyarakat dan kemajuan-kemajuan di berbagai bidang, maka perlu disusun
suatu rencana tata ruang yang mampu mengakomodasikan setiap dinamika yang terjadi.
Dalam kaitan dengan ini rencana tata ruang bukanlah merupakan produk yang kaku, ketat
dan mutlak, melainkan dapat selalu tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi dalam
batas-batas tertentu sesuai dengan kondisi daerah yang bersangkutan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
saat ini Kabupaten Gunungkidul telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030.
Peraturan daerah ini perlu didetailkan sesuai dengan ketentuan Pasal 59 Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap
RTRW kabupaten/kota harus menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu
disusun RDTR-nya. Bagian dari wilayah yang akan disusun RDTR tersebut merupakan
kawasan perkotaan atau kawasan strategis kabupaten/kota.
Kedudukan Kecamatan Patuk dalam rencana struktur ruang RTRW Kabupaten
Gunungkidul 210-2030 adalah sebagai pengembangan sistem perkotaan Patuk dan satuan
permukiman Sambipitu. Di dalam peninjauan kembali RTRW DIY, posisi satuan kawasan
Sambipitu berkedudukan sebagai PKL, sehingga penyusunan rencana detail tata ruang
Kecamatan Patuk di perlukan sebagai instrumen dalam pelaksanaan pemanfaatan maupun
pengendalian pemanfaatan ruang. Di dalam wilayah Kecamatan Patuk terdapat Kawasan
Nglanggeran yang merupakan salah satu kawasan strategis yang sedang tumbuh, untuk itu
perlu disusun rencana rinci tata ruang berupa Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kecamatan Patuk sebagai bagian dari mewujudkan tujuan Penataan Ruang yaitu menuju
ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan di Kecamatan Patuk.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) & Peraturan Zonasi (PZ) Kecamatan Patuk
dituangkan ke dalam Rancangan Peraturan Daerah dalam bentuk pasal-pasal yang akan
menjadi materi dasar peraturan daerah. Raperda RDTR & PZ nantinya akan di proses
menjadi Peraturan Daerah yang nantinya bisa dijadikan sebagai payung hukum dalam
penataan ruang. Sebagai kelengkapan Raperda, diperlukan kajian secara ilmiah dalam
sebuah Naskah Akademis. Sesuai dengan Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan naskah
akademis memuat landasan filosofis, sosiologis dan yuridis. Naskah akademis disusun
sebagai hasil kegiatan yang bersifat akademis sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan yang rasional, kritis, obyektif dan impersonal.

2. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum Pekerjaan Penyusunan Dokumen Materi Teknis Rencana Detail Tata
Ruang Kecamatan Patuk adalah:
1. Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 44);

2
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
4. Undang Undang Nomor 4 th 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
11. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2009-2029;
12. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2012-2025;
13. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang
Kewenangan dalam urusan Keistimewaan DIY;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2030 (Lembaran
Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 Nomor 3 Seri E);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2014-2025.

3. TUJUAN, SASARAN, DAN MANFAAT


3.1 Tujuan
Tujuan dari Pekerjaan Penyusunan NA, Raperda RDTR Kecamatan Patuk adalah :
a. Menyempurnakan dokumen materi teknis RDTR Kecamatan Patuk yang telah
disusun pada tahun 2015 dan memperbaiki peta sesuai dengan modul validasi peta
rencana detail tata ruang dari BIG.
b. Menyusun dokumen Naskah Akademis sebagai landasan ilmiah bagi penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan, sebagai yang memberikan arah, dan
menetapkan ruang lingkup bagi penyusunan peraturan perundang-undangan terkait
RDTR & PZ Kecamatan Patuk.
c. Menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang memuat rencana detail
penataan ruang dan Peraturan Zonasi (PZ) Kecamatan Patuk yang tertuang dalam
pasal-pasal peraturan daerah.

3.2 Sasaran
Sasaran Pekerjaan Penyusunan NA, Raperda RDTR Kecamatan Patuk ini adalah :
1. Terkoreksinya peta materi teknis RDTR & Peraturan Zonasi (PZ) Kecamatan Patuk
yang telah ada (disusun tahun 2015) untuk disesuaikan dengan Citra Satelit Resolusi
Tinggi (CSRT) dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan modul validasi peta rencana
detail tata ruang dari Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai bahan
penyempurnaan dokumen materi teknis RDTR & PZ Kecamatan Patuk.
2. Tersusunnya dokumen materi teknis RDTR & PZ Kecamatan Patuk sesuai dengan peta
yang sudah disesuaikan dengan CSRT & Modul validasi peta dari BIG.
3. Tersusunnya dokumen Naskah Akademis & Raperda dari RDTR & Peraturan Zonasi
Kecamatan Patuk.
3
3.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen-dokumen pendukung
terwujudnya peraturan penataan ruang di daerah yang nantinya dapat menjadi landasan
yang kuat dan komprehensif bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam
mewujudkan ruang wilayah yang produktif, aman dan nyaman, adil dan berkelanjutan, serta
berpedoman pada mitigasi bencana.

4. LINGKUP PEKERJAAN
4.1 Lingkup Spasial
Pekerjaan Penyusunan NA, Raperda RDTR & PZ Kecamatan Patuk secara spasial
meliputi seluruh wilayah Kecamatan Patuk.

4.2 Lingkup Waktu


Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen Materi Teknis Rencana Detail Tata
Ruang Kecamatan Patuk ini selama 5 bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

4.3 Lingkup Materi dan Kegiatan


Substansi materi berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota di selaraskan dengan instrument-instrumen yang
mendasari keistimewaan Yogyakarta dari segi penataan ruang sebagaimana tertuang dalam
perda keistimewaan. Sedangkan substansi kegiatan meliputi :
a. Persiapan penyusunan NA & Raperda dari RDTR & PZ Kecamatan Patuk
1. Menyusun rencana kerja, desk study, termasuk jadwal survei.
2. Melakukan tinjauan terhadap studi dan peraturan yang telah ada sebelumnya.
3. Melakukan survei awal dalam rangka mengumpulkan data dan informasi terbaru
yang berkaitan dengan kegiatan.
4. Melakukan deliniasi wilayah perencanaan dan penetapan wilayah perencanaan.
sesuai dengan yang disebut pada lingkup spasial.
5. Melakukan tinjauan kebijakan terkait wilayah perencanaan.
6. Menyusun metodologi pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan data dan
persiapan survei.
7. Melakukan pencermatan dokumen materi teknis RDTR & PZ Kecamatan Patuk
yang sudah disusun tahun 2015.
8. Melakukan pencermatan berita acara hasil konsultasi dengan BIG terakhir untuk
menentukan perbaikan peta yang diperlukan.

b. Pengumpulan Data
1. Melakukan kegiatan survei untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan
dengan kegiatan.
2. Menyediakan data spasial, dengan peta dasar bersumber dari peta citra asli
(GeoEye1/GeoEye2/Quickbird/Ikonos), dan peta tematik lainnya yang bersumber
dari lembaga resmi sesuai dengan kebutuhan.

c. Perbaikan Perpetaan
Peta yang sudah disusun pada tahun 2015 belum mendapat persetujuan dari BIG
sehingga Pembuatan peta dasar harus mengacu standar pembuatan peta yang sudah
tersedia dari Badan Informasi Geospasial dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Menggunakan citra tegak satelit penginderaan jauh resolusi tinggi yang disediakan
oleh BIG berdasarkan data satelit penginderaan jauh resolusi tinggi dengan ukuran
piksel lebih kecil dan/atau sama dengan 4 (empat) meter yang disediakan oleh
LAPAN.
2) Digitasi on screen untuk produksi peta garis dan database geospasial.

4
Tahapan pembuatan peta dasar sekurang-kurangnya meliputi tahapan sebagai
berikut

Persiapan dan Desain Survey

Citra Tegak yang sudah ter-Orthorektifikasi dari BIG

Proses Pemetaan Dasar Rupabumi (Digitasi, Interpretasi Visual)

Survei Lapangan untuk Uji Akurasi

Proses Layout untuk Album Peta

d. Pengolahan dan Analisis Data


1. Melakukan pengolahan data hasil survey baik data primer maupun sekunder.
2. Melakukan analisis secara komprehensif maupun detail (sampai tingkat subblok
bangunan atau lebih detail), baik deskriptif, statistik maupun spasial yang sudah
tersusun dalam dokumen materi teknis RDTR & PZ Kecamatan Patuk untuk
disesuaikan dengan data terbaru.
3. Melakukan pengolahan data spasial berdasarkan peta citra dan data-data lainnya
untuk menghasilkan perbaikan peta tematik sesuai dengan kebutuhan.
4. Analisis dan perumusan ketentuan teknis.
5. Merumuskan isu strategis dan permasalahan kawasan.

e. Perumusan perbaikan RDTR


1. Merumuskan perubahan konsep RDTR yang diperlukan.
2. Mengkaji dan menyusun perubahan rencana struktur ruang dan pola ruang yang
diperlukan.
3. Menetapkan Sub Bagian Kawasan Kecamatan Patuk yang diprioritaskan
penanganannya.
4. Menyusun RDTR sesuai dengan konsep yang disepakati.

f. Perumusan perubahan Peraturan Zonasi


1. Mengkaji Peraturan Zonasi yang telah ada dan menyusun konsep perubahan
peraturan zonasi yang diperlukan.
2. Menyusun perbaikan peta peraturan zonasi.
3. Mengidentikasi jenis kegiatan yang diijinkan, kegiatan yang diijinkan bersyarat,
kegiatan yang diijinkan terbatas, dan kegiatan yang dilarang (I,B,T, X) sesuai dengan
konsep yang disepakati.
4. Melakukan paduserasi substansi isi antara peta tematik yang disusun, naskah RDTR
dan peraturan zonasi.
d. Perumusan rancangan naskah akademis sesuai dengan Undang undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang
undangan yaitu dengan susunan sebagai berikut;
1). Judul
2). Kata Pengantar
3). Daftar Isi
4). Bab. I Pendahuluan
5). Bab. II.Kajian Teoritis dan Praktek Empiris
6). Bab. III Evaluasi & Analisis Peraturan Perundang-undangan terkait.
7). Bab. IV Landasan Filosofis, Sosiologis dan Yuridis

5
8). Bab. V Jangkauan, Arah Pengaturan dan Ruang Lingkup Materi Muatan Raperda
Kabupaten.
9). Bab. VI Penutup
10). Daftar Pustaka
11). Rancangan Peraturan Daerah RDTR & PZ Kecamatan Patuk.

e. Perumusan rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RDTR & PZ Kecamatan Patuk

5. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metode yang akan dipakai untuk melaksanakan pekerjaan ini berupa :
1. Melakukan pembahasan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu pada laporan pendahuluan,
laporan antara, laporan akhir, serta pembahasan finalisasi sebagai cross-cek
perbaikan laporan.
2. Menyelenggarakan koordinasi dengan OPD Kabupaten Gunungkidul yang terkait.
3. Mengumpulkan data perencanaan wilayah kabupaten.
4. Mengadakan studi literatur untuk menambah dan memperkaya pemahaman
terhadap substansi pekerjaan.
5. Melakukan analisa filosofis, sosiologis dan yuridis perlunya perda RDTR & PZ
Kecamatan Patuk
6. Menyesuaikan materi teknis RDTR & PZ Kecamatan Patuk dengan perubahan
perbaikan peta sesuai dengan modul validasi peta rencana detail tata ruang dari BIG
7. Menerjemahkan materi teknis RDTR & PZ Kecamatan Patuk ke dalam pasal-pasal di
dalam raperda.
8. Melakukan FGD raperda dengan masyarakat maupun OPD terkait sebanyak 2 kali
9. Melakukan penyesuaian peta dengan perkembangan pembahasan raperda
10. Melakukan desk dengan pemilik pekerjaan (owner) secara berkala sesuai kebutuhan
untuk sinkronisasi produk.
11. Menyusun Rancangan Peraturan Daerah RDTR & PZ Kecamatan Patuk secara
partisipatif
12. Menyusun naskah akademis RDTR & PZ Kecamatan Patuk
13. Melakukan uji publik/seminar terhadap hasil akhir pekerjaan.

6. KELUARAN PEKERJAAN
Keluaran Pekerjaan Penyusunan Dokumen NA, Raperda RDTR & PZ Kecamatan
Patuk ini meliputi:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan berisi tentang latar belakang, lingkup penugasan, metode pelaksanaan
pekerjaan dan gambaran awal (out line) pekerjaan Penyusunan Naskah Akademis &
Raperda RDTR & PZ Kecamatan Patuk. Disusun dalam format A4 dan digandakan
dan dijilid sebanyak 3 (tiga) eksemplar, dan diserahkan pada minggu ke-4 (keempat)
setelah penandatanganan SPMK.
Sebelum menyerahkan laporan pendahuluan dilakukan pembahasan laporan dengan
mengundang 25 peserta dari OPD terkait di gedung pemerintah dengan fasilitas
snack, makan siang, dan materi pembahasan. Narasumber berasal dari tenaga ahli
penyedia.
Setelah menyerahkan laporan pendahuluan dilakukan FGD sebanyak 1 (satu) kali.
Untuk menjaring aspirasi masyarakat sekitar, dengan peserta 40 orang di gedung
pemerintah dengan fasilitas snack, makan siang, transport lokal, dan materi
pembahasan. Narasumber berasal dari narasumber reputasi Tingkat Regional dan
narasumber reputasi tingkat Lokal.

2) Laporan Antara
Laporan berisi tentang draft raperda yang terdiri atas rumusan pasal-pasal yang
diterjemahkan dari dokumen materi teknis RDTR & PZ dan draft naskah akademis
yang telah memuat kajian teoritis dan praktek empiris, evaluasi dan analisis
peraturan perundang undangan terkait, landasan filosofis, sosiologis dan yuridis.
Tulisan disusun dengan ketentuan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD), ringkas, efektif dan efisien. Laporan disusun dalam format A4 digandakan dan

6
dijilid sebanyak 3 (tiga) eksemplar, dan diserahkan pada pada minggu ke-14 (empat
belas) setelah penandatanganan SPMK.
Sebelum menyerahkan laporan antara dilakukan pembahasan laporan dengan
mengundang 25 peserta dari OPD terkait di gedung pemerintah dengan fasilitas
snack, makan siang, dan materi pembahasan. Narasumber berasal dari tenaga ahli
penyedia.
Setelah menyerahkan laporan antara dilakukan FGD sebanyak 1 (satu) kali, untuk
menjaring aspirasi OPD terkait dan perwakilan dari masing-masing desa 40 peserta
di gedung pemerintah dengan fasilitas snack, makan siang, transport lokal, dan
materi pembahasan. Narasumber berasal dari narasumber reputasi tk. Regional dan
narasumber reputasi tk. Lokal.

3) Laporan Akhir
Laporan akhir memuat tentang Naskah Akademis disusun sesuai dengan lampiran 1
Undang undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang undangan, beserta raperda yang telah memuat aspirasi
masyarakat melalui FGD di lampiri peta RDTR & PZ (zoning map & zoning text) yang
sudah disesuaikan dengan pembahasan raperda. Tulisan disusun dengan ketentuan
sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), ringkas, efektif dan efisien
dengan cara mengkombinasikan narasi, data tabel, grafik dan peta sesuia dengan
bahasa hukum perundang undangan. Laporan rencana digandakan dan dijilid
sebanyak 5 (lima) eksemplar, dan diserahkan pada minggu ke-20 (dua puluh) setelah
SPMK.
Sebelum menyerahkan laporan akhir dilakukan pembahasan laporan dengan
mengundang 25 peserta dari OPD terkait di gedung pemerintah dengan fasilitas
snack, makan siang, dan materi pembahasan. Narasumber berasal dari tenaga ahli
penyedia.
Setelah di lakukan pembahasan dan sebelum laporan akhir diserahkan, dilakukan uji
publik/seminar tentang Raperda RDTR & PZ Kecamatan Patuk dengan peserta dari
OPD terkait dan perwakilan masyarakat sejumlah 40 orang peserta di gedung
pemerintah dengan fasilitas minum, snack, makan siang, transport lokal dan materi
pembahasan.
Setelah seminar dan sebelum menyerahkan laporan akhir, dilakukan pembahasan
finalisasi dalam rangka cross-check hasil perbaikan laporan sesuai masukan dalam
pembahasan dengan mengundang 25 peserta dari OPD terkait dengan metode desk
di gedung pemerintah dengan fasilitas snack, makan siang dan materi pembahasan.

4) Laporan perbaikan dokumen materi teknis


Laporan berisi data, analisa dan rencana yang memuat tentang visi, misi, tujuan,
struktur dan pola ruang Kecamatan Patuk, rencana jaringan prasarana, rencana
penetapan Sub Bagian Kawasan yang diprioritaskan penanganannya, ketentuan
pemanfaatan ruang, dan Peraturan Zonasi. Laporan dilengkapi dengan peta dasar,
peta tematik dan peta rencana yang sudah dikonsultasikan dengan BIG.Tulisan
disusun dengan ketentuan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD),
ringkas, efektif dan efisien dengan cara mengkombinasikan narasi, data tabel, grafik
dan peta. Laporan rencana digandakan dan dijilid sebanyak 5 (lima) eksemplar, dan
diserahkan pada minggu ke-20 (dua puluh) setelah SPMK. Sebelum melakukan
pembahasan dan sebelum menyerahkan laporan materi teknis, dilakukan FGD
sebanyak 1 (satu) kali, untuk menjaring aspirasi OPD terkait dan perwakilan dari
masing-masing desa 40 peserta di gedung pemerintah dengan fasilitas snack,
makan siang, transport lokal, dan materi pembahasan. Narasumber berasal dari
narasumber reputasi tk. Regional dan narasumber reputasi tk. Lokal.

5) Album Peta
Album peta yang disajikan dengan skala atau tingkat ketelitian 1:5.000 dengan data
peta digital yang memenuhi ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang
dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dan telah dikonsultasikan ke Badan
Informasi Geospasial.
Album peta sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. peta wilayah administrasi;

7
b. peta tematik meliputi peta penggunaan lahan, peta rawan bencana, peta geologi,
peta kemiringan lereng, peta hidrologi, peta kesesuaian lahan, serta peta tematik
lainnya sesuai dengan kebutuhan;
c. peta rencana pola ruang yang meliputi rencana alokasi zona dan subzona sesuai
klasifikasi yang telah ditentukan;
d. peta rencana struktur ruang yang meliputi rencana pengembangan jaringan
pergerakan, jaringan energi/kelistrikan, jaringan telekomunikasi, jaringan air
minum, jaringan drainase, jaringan air limbah, prasarana lainnya; dan
e. peta penetapan sub bagian kawasan, yang diprioritaskan penanganannya;
f. peta peraturan zonasi yang berisi zoning text dan zoning map.
Album peta dibuat dalam dua format yaitu format peta A1 untuk skala 1:5.000
sebanyak rangkap 3 (tiga), dan format peta A3 untuk skala menyesuaikan sebanyak
rangkap 4 (empat) dan dijilid kemudian diserahkan pada minggu ke-20 (dua puluh)
setelah SPMK.

6) Soft copy dokumentasi hasil pekerjaan


Softcopy laporan pendahuluan, laporan akhir raperda dan naskah akademis, disusun
dalam format yang dapat diedit, disusun dalam satu external disk dan keping CD
digandakan sebanyak 5 (lima) buah dan diserahkan pada minggu ke-20 (dua puluh)
setelah SPMK

7) Laporan Prosiding
Laporan prosiding pekerjaan yang memuat data dan dokumentasi (daftar hadir,
notulen) dan foto-foto proses pelaksanaan pekerjaan) di gandakan dan dijilid
sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan diserahkan pada minggu ke 20 (dua puluh) setelah
SPMK.

8) Draft Laporan
Draft laporan disusun pada setiap jadwal pembahasan laporan sebagai bahan
pembahasan dibuat masing-masing rangkap 25 (dua puluh lima).

Secara ringkas jadwal keluaran pekerjaan dan laporan adalah sebagai berikut:

TABEL I. JENIS KELUARAN PEKERJAAN

NO JENIS KELUARAN FORMAT JUMLAH JADWAL


PEKERJAAN PENYERAHAN
1 Laporan Pendahuluan A4 3 Minggu Ke-4
2 Laporan Antara A4 3 Minggu Ke-14
3 Laporan Akhir A4 5 Minggu Ke-20
- Naskah Akademis &
Draft Raperda
4. Laporan Perbaikan Materi A4 5 Minggu Ke-20
Teknis
5 Cetak Materi Raperda A4 10 Minggu Ke-20
RDTR
6 Laporan Prosiding A4 3 Minggu ke 20
7 Softcopy External disk 1 Minggu Ke-20
CD/DVD 5
8 Album peta A1 3 Minggu ke 20
A3 4
9 Draft Laporan A4 4 x @ 25 3 hari sebelum
unit pembahasan laporan

8
7. BIAYA PERENCANAAN
Besarnya pagu pekerjaan adalah Rp. 235.000.000,- (Dua ratus tiga puluh lima juta
rupiah).

7.1 Sumber Biaya


Anggaran dan pendanaan pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari Anggaran Dana
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018, (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun Anggaran 2018 nomor 19 tanggal 29 Desember 2017)

7.2 Komponen Perhitungan Biaya

Secara garis besar penggunaan biaya dalam pekerjaan ini adalah :


1) Tenaga ahli/asisten tenaga ahli, dan tenaga pendukung dihitung berdasarkan
standar dan lama man month.
2) Kegiatan di lapangan, meliputi kegiatan survei instansional.
3) Produksi meliputi kegiatan di studio dan produksi dari setiap tahapan pekerjaan
termasuk untuk revisinya.
4) Biaya pelaksanaan FGD, seminar dan diskusi pada setiap tahapan produk.
5) Biaya keperluan non teknis yang tidak terencana.

8. TENAGA
8.1 Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung

Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga


yang memenuhi ketentuan kegiatan, kebutuhan tenaga perusahaan (Tenaga Ahli) untuk
pelaksana kegiatan pekerjaan perencanaan ini terdiri dari :

TABEL 2. TENAGA AHLI

NO KUALIFIKASI POSISI PENDIDIKAN 1 PENGALAMAN


TENAGA AHLI 1
Ketua Tim 3 Tahun
1 Ahli Perencanaan S-2 Perencanaan wilayah
wilayah dan Kota

2 Ahli Hukum Tata Negara Anggota S-1 Hukum Tata Negara 3 Tahun
Anggota S-1 Kebijakan publik 3 Tahun
3 Ahli Kebijakan Publik
Anggota S-1 Sosial Budaya 3 Tahun
4 Ahli Sosial Budaya
Anggota S-1 Geografi/Geodesi 3 Tahun
5. Ahli Pemetaan

Dibantu dengan Tenaga Pendukung antara lain:


1) Asisten Ahli Perencanaan Wilayah : 1 orang (S1 Planologi, pengalaman 1 tahun)
2) Administrasi Keuangan : 1 orang (SLTA/SMK, pengalaman 1 tahun)
3) Operator Komputer : 1 orang (SLTA/SMK, pengalaman 1 tahun)
4) Operator GIS : 2 orang (D3 Geografi, pengalaman 2 tahun)
5) Surveyor : 1 orang (D1/D2 administrasi publik, pengalaman
1 tahun)

8.2 Tanggungjawab, Syarat, dan Tugas Tenaga Ahli

1. Ahli Perencanaan Wilayah (Ketua Tim)


Tenaga Ahli disyaratkan SarjanaTeknik Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota Strata
Dua (S-2) yang telah memiliki pengalaman profesional dalam bidang perencanaan
wilayah selama 3 (tiga) tahun, merupakan lulusan universitas Negeri atau Swasta yang
9
telah terakreditasi A (disamakan). Sebagai ketua tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2. Ahli Hukum
Ketua Tim disyaratkan Sarjana Hukum perundang-undangan atau Hukum Tata Negara
Strata Satu (S-1) yang telah memiliki pengalaman profesional dalam bidang perumusan
peraturan-peraturan daerah selama 3 (tiga) tahun, merupakan lulusan universitas negeri
atau swasta yang terakreditasi A (telah disamakan). Tugas utamanya adalah melakukan
analisa perencanaan penataan ruang rinci di dalam materi teknis RDTR & PZ untuk
dapat dituangkan ke dalam pasal-pasal di dalam raperda, melakukan kajian teori
pentaan ruang yang termuat dalam naskah akademis.

3. Ahli Kebijakan Publik


Tenaga ahli yang disyaratkan Sarjana Kebijakan Publik Strata Satu (S-1) lulusan
Universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi A (disamakan),
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang kebijakan publik selama 3 (tiga)
tahun. Tugas utamanya adalah melakukan kajian kebijakan publik dalam pentaan ruang
dan perencanaan wilayah.

4. Ahli Sosial Budaya


Tenaga ahli yang disyaratkan Sarjana Sosial Budaya Strata Satu (S-1) lulusan
Universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi A (disamakan),
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang sosial budaya kemasyarakatan
selama 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah melakukan kajian di bidang sosial budaya
masyarakat terkait jika di berlakukannya perda RDTR & PZ

5. Ahli Pemetaan
Tenaga ahli yang disyaratkan Sarjana Geografi/T.Geodesi Strata Satu (S-1) lulusan
Universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang disamakan, berpengalaman
melaksanakan pekerjaan dibidang pemetaan selama 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya
adalah melakukan kajian perbaikan peta yang telah di susun dalam materi teknis sesuai
dengan potensi permukaan bumi pada saat terbaru dan melakukan perencanaan
kebumian yang dapat di manfaatkan untuk pemanfaatan tata ruang dan kesesuaian
lahan.

8.3 Kewajiban Tenaga Ahli

Kewajiban tenaga ahli dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain:


1. Melakukan presentasi rencana kerja dan semua tenaga ahli hadir sebagai persiapan
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanahan & Tata Ruang
Kabupaten Gunungkidul pada awal kegiatan.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pakta integritas.
3. Melaksanakan analisis sesuai dengan bidang keahliannya.
4. Menghadiri rapat pembahasan dan menandatangani daftar hadir pada setiap
pembahasan sesuai dengan jadwal mobilisasi tenaga ahli.
5. Mengikuti ketentuan bahwa tenaga ahli yang hadir dalam pembahasan sesuai dengan
yang tercantum dalam kontrak pekerjaan.
6. Mengikuti saran dan masukan sesuai dengan koreksi tim penerima pekerjaan dan
aspirasi masyarakat.
7. Melaksanakan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal pentahapan dan mobilisasi
tenaga ahli.

9. PERSYARATAN PENYEDIA
Persyaratan kualifikasi Penyedia Jasa Penyusunan NA, Raperda RDTR Kecamatan
Patuk adalah Jasa Studi Penilaian dan Bantuan Teknik : 1.S1.03 Studi Perencanaan Umum.

10
10. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN
Dengan selesainya masa kontrak maka semua bentuk hasil pekerjaan antara lain
berupa data, dokumen, peta, citra, foto, soft file (exsternal disk & CD), dan hal lain yang
berkaitan dengan pekerjaan Penyusunan NA, Raperda RDTR Kecamatan Patuk menjadi
hak milik Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta e.g. Kuasa Pengguna Anggaran.

11

Anda mungkin juga menyukai