Anda di halaman 1dari 90

RANCANGAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN 2017-2037

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 3


Tahun 2014 tentang Perindustrian, perlu menetapkan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Rencana Pembangunan
Industri Provinsi Jawa Barat Tahun 2017-2037;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 15)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5492);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun
2015-2035 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor46,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5671);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang
Kawasan Industri (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor
365, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5806);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 6041);
10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
199);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
45), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

166
2
Provinsi Jawa Barat Nomor 87);
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun
V. PENUTUP
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Jawa Barat 2017-2037 akan menjadi Barat Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran
pedoman pembangunan industri Jawa Barat bagi semua pemangku kepentingan di tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 86);
provinsi. Dokumen RPIP ini diharapkan untuk dapat dijabarkan ke dalam penyusunan
Rencana Strategis SKPD dalam mendukung pembangunan industri untuk mencapai visi dan
misi provinsi Jawa Barat. Pada tingkat Kabupaten/Kota, RPIP juga akan menjadi acuan bagi
semua Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Barat dalam menyusun Rencana Pembangunan
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2012
Industri Kabupaten/Kota (RPIK). tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor 3 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 117),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Nomor 4 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 183);
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 211);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKlLAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

dan

GUBERNUR JAWA BARAT

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


INDUSTRI PROVINSI JAWA BARATTAHUN 2017-2037.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah Provinsi adalah Daerah Provinsi Jawa Barat.
2. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Gubernur sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

165
3
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat. memenuhi SIH pada
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya indus
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tri-
indus
Provinsi Jawa Barat.
tri di
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dan Jawa
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Barat
yang
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
telah
Provinsi. mem
6. Bupati/Wali Kota adalah Bupati/Wali Kota di Daerah enuhi
Provinsi. SIH
5 Sosialisasi Dinas Dinas Sekola       Sosial
program 3R ke terkait terkait h, isasi
masyarakat, perindu perindustr Pergur progr
7. Rencana Pembangunan Industri Provinsi Jawa Barat Tahun terutama strian ian uan am
2017-2037 yang selanjutnya disebut RPIP adalah dokumen generasi muda Tinggi 3R ke
perencanaan pembangunan industri Daerah Provinsi untuk masy
periode 20 (duapuluh) tahun yang memuat visi, misi, araka
tujuan, sasaran, strategi, dan program pembangunan t,
industri di Daerah Provinsi. terut
ama
8. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang gener
mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber asi
daya industri sehingga menghasilkan barang yang muda
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,
termasuk jasa industri.

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
RPIP memuatvisi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program
pembangunanindustri non migas di Daerah Provinsi.

BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3
RPIP merupakan:
a. pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan industri di
Daerah Provinsi;
b. acuan bagi Bupati/Wali Kota dalam perencanaan
pembangunan industri di Daerah Kabupaten/Kota; dan
c. pedoman bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan
industri di Daerah Provinsi.

164
4
BAB IV
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
lingkungan hidup serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri, baik Pasal 4
yang telah ada maupun baru akan dikembangkan, perlu diarahkan untuk (1) Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan kewenangannya
memenuhi Standar Industri Hijau yang berlaku secara nasional. bertanggung jawab atas pencapaian tujuan pembangunan
Industri Daerah Provinsi.
Tabel IV-33 Program Pengembangan Pemberdayaan Industri Hijau
Pemangku Kepentingan Tahun (2) Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi sebagaimana
No Indikasi Kegiatan
Pusat Provinsi Kab/Kota
Lain-
2017 2018 2019 2020 2021
2023- 2028- dimaksud pada ayat (1) meliputi:
lain 2027 2038
1 Pemetaan Kementeria Dinas Dinas       Peme a. perencanaan pembangunan Kawasan Industri;
pemenuhan n terkait terkait taan
b. penyediaan infrastruktur Industri;
Standar Industri Perindustri perindu perindustr peme
Hijau oleh an strian ian nuha c. pemberian kemudahan data dan informasi pada wilayah
industri-industri n Daerah yang diperuntukkan bagi pembangunan Kawasan
di Jawa Barat Stand
Industri;
ar
Indus d. pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan ketentuan
tri peraturan perundang-undangan;
Hijau
oleh e. pemberian insentif dan kemudahan lainnya sesuai dengan
indus ketentuan peraturan perundang-undangan;
tri-
indus f. penataan Industri untuk berlokasi di Kawasan Industri;
tri di g. pengawasan pelaksanaan pembangunan Kawasan
Jawa
Industri; dan
Barat
2 Mendukung Kementeria Dinas Dinas       Mend h. pembinaan pengawasan, monitoring, dan evaluasi
peningkatan n terkait terkait ukung pelaksanaan Rencana Pembangunan Industri Provinsi.
kompetensi Perindustri perindu perindustr penin
auditor SIH di an strian ian gkata
Jawa Barat n
komp
Pasal 5
etensi Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan kewenangannya
audit menjamin ketersediaan:
or SIH
di a. infrastruktur Industri; dan
Jawa
Barat b. infrastruktur penunjang.
3 Penyiapan dan Dinas Dinas       Penyi
pelaksanaan terkait terkait apan
program 3R perindu perindustr dan BAB V
(reduce, reuse, strian ian pelak
recycle) pada sanaa
SISTEMATIKA
industri n Pasal 6
progr
am Sistematika RPIP, meliputi:
3R
a. BAB I : PENDAHULUAN
(redu
ce, Memuat latar belakang, dasar hukum, dan
reuse, sistematika penulisan.
recycl
e) b. BAB II : GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT
pada PEMBANGUNAN INDUSTRI
indus
tri Memuat kondisi daerah, sumber daya industri,
4 Pemberian Dinas Dinas       Pemb sarana dan prasarana, serta pemberdayaan
penghargaan terkait terkait erian industri kecil dan menengah.
pada industri- perindu perindustr peng
industri di Jawa strian ian harga
Barat yang telah an
163
5
c. BAB III : VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH SERTA
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI DAERAH
kekayaan trian trian ian
Memuat visi dan misi pembangunan Daerah intelektual IKM
Provinsi, tujuan pembangunan industri Daerah
Provinsi, serta sasaran pembangunan industri 4 Dukungan dan Kemente Dinas Dinas       
Daerah Provinsi yang mencakup pertumbuhan fasilitasi promosi rian terkait terkait
dan pemasaran Perindus perindus perindustr
sektor industri, kontribusi industri non migas
produk IKM trian trian ian
terhadap Produk Domestik Regional Bruto, nilai unggulan Jawa
ekspor produk industri, jumlah tenaga kerja di Barat
sektor industri, dan nilai investasi sektor 5 peningkatan Kemente Dinas Dinas       
industri. kemampuan rian terkait terkait
kelembagaan Perindus perindus perindustr
d. BAB IV : STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN sentra IKM dan trian trian ian
INDUSTRI DAERAH PROVINSI sentra industri
kreatif, serta UPT,
Memuat strategi pembangunan industri, program
TPL, dan
pembangunan industri,pembangunan sarana dan konsultan IKM
prasarana industri, serta pemberdayaan industri 6 Pelatihan dan Kemente Dinas Dinas       
kecil dan menengah. sertifikasi rian terkait terkait
kompetensi SDM Perindus perindus perindustr
e. BAB V : PENUTUP. di IKM Jawa Barat trian trian ian
7 Dukungan fasilitas Kemente Dinas Dinas       
pengolahan rian terkait terkait
limbah bagi IKM Perindus perindus perindustr
yang berpotensi trian trian ian
mencemari
lingkungan
8 Mendorong Kemente Dinas Dinas       
BAB VII kerjasama rian terkait terkait
ISI DAN URAIAN RPIP kemitraan antara Perindus perindus perindustr
IKM Jawa Barat trian trian ian
Pasal 7 dengan industri
besar lokal,
Isi dan uraian RPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, nasional atau
tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak internasional
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 9 Pengembangan Kemente Dinas Dinas Pergur       
inkubator rian terkait terkait uan
/technopark untuk Perindus perindus perindustr Tinggi
BAB VIII penumbuhan trian trian ian
wirausaha baru:
PEMBINAAN, PENGAWASAN, MONITORING DAN EVALUASI  Pada level
kecamatan:
Pasal 8
berbasis
(3) Gubernur menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, kerajinan
monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPIP.  Pada level
perguruan
(4) Pembinaan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi tinggi: berbasis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh high-tech
Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan
bidang perindustrian.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan RPIP diatur dengan e. Pengembangan Pemberdayaan Industri Hijau
Peraturan Gubernur. Pembangunan Industri Hijau bertujuan untuk mewujudkan industri yang
berkelanjutan dalam rangka efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya alam secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan
pembangunan industri dengan kelangsungan dan kelestarian fungsi

162
6
Pasal 9
(1) Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat di Daerah Provinsi
komponen dan
melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoring, dan
jasa industri di evaluasi terhadap Rencana Pembangunan Industri
Jawa Barat agar Kabupaten/Kota.
mampu
(2) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana
berkontribusi
pada jaringan dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh Perangkat Daerah
rantai pasok yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang
global perindustrian.
6 Mendorong Kemente Dinas Dinas Pergur       
lembaga rian terkait terkait uan
penelitian dan Perindus perindus perindustr tinggi BAB IX
perguruan tinggi trian trian ian
di Jawa Barat PEMBIAYAAN
untuk ikut aktif
Pasal 10
mengembangkan
konsep kolaborasi Pembiayaan pelaksanaan RPIP serta pembinaan dan
industri global pengawasan RPIP/Rencana Pembangunan Industri
(Industry 4.0) Kabupaten/Kota bersumber dari:
7 Mendukung Kemente Dinas Dinas Asosia       
promosi investasi rian terkait terkait si a. Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;
global untuk Perindus perindus perindustr Industr
pengembangan trian trian ian i b. Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah; dan
industri di Jawa c. sumber pembiayaan lain yang sah dan tidak mengikat.
Barat

BAB X
d. Pengembangan Pemberdayaan IKM KETENTUAN LAIN-LAIN
Program pengembangan dan pemberdayaan IKM secara umum terdapat Pasal 11
pada program yang disusun terkaitindustri unggulan, perwilayahan industri,
(1) Pelaksanaan RPIP dilakukan dengan mengacu Rencana Tata
sumberdaya industri, sarana dan prasarana industri, serta pemberdayaan Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat.
industri yang tidak dinyatakan secara spesifik untuk industri besar. (2) RPIP menjadi pedoman Daerah Kabupaten/Kota dalam
Pemberdayaan IKM dapat dilakukan oleh Pemerintah Propinsi maupun menyusun Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota.
Tabel IV-32 Program Pengembangan Pemberdayaan IKM
Pemangku Kepentingan Tahun Pasal 12
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022 (1) RPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), sejalan
lain 2027 2038
1 Pemetaan sumber Kemente Dinas Dinas    dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
bahan baku yang rian terkait terkait Provinsi.
dapat Perindus perindus perindustr (2) RPIK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), sejalan
dimanfaatkan trian trian ian
oleh IKM
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
2 Dukungan teknis, Kemente Pemerint Pemerinta Lemba        Kabupaten/Kota.
design, pengujian, rian ah h Daerah ga
informasi pasar, Perindus Daerah Kabupate terkait
teknologi, trian Propinsi n/Kota Pasal 13
inovasi,dan
pembiayaan IKM
RPIP dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun dan/atau
melalui lembaga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
terkait di Jawa
Barat
3 Dukungan Kemente Dinas Dinas       
perlindungan dan rian terkait terkait
pengurusan hak Perindus perindus perindustr

161
7
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14 tujuan untuk meningkatkan akses pasar produk industri Jawa Barat ke pasar

Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan global; membuka akses sumber daya industri internasional yang
paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak diberlakukannya mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri Jawa Barat;
Peraturan Daerah ini. meningkatkan integrasi industri Jawa Barat ke dalam jaringan rantai suplai
global melalui konsep Industry 4.0, dan; meningkatkan investasi global
Pasal 15 untuk mendukung pengembangan industri di Jawa Barat.
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Tabel IV-31 Program Pengembangan Pemberdayaan Kerjasama Internasional Bidang Industri
Pemangku Kepentingan Tahun
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya Pusat Provinsi Kab/Kota
lain
2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat. 1 Peningkatan Kemente Pemerint Pemerinta Asosia       
akses pasar rian ah h Daerah si
internasional Perindus Daerah Kabupate industr
Ditetapkan di Bandung produk industri trian Propinsi n/Kota i
padatanggal Jawa Barat
melalui
keikutsertaan
GUBERNUR JAWA BARAT, dalam promosi
internasional dan
membangun
jaringan
kerjasama
2 Menggali potensi Kemente Dinas Dinas       
AHMAD HERYAWAN sumber daya rian terkait terkait
industri (bahan Perindus perindus perindustr
Diundangkan di Bandung baku, teknologi, trian trian ian
pada tanggal inovasi dan
pembiayaan)
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI global yang
JAWA BARAT, dibutuhkan oleh
industri di Jawa
Barat
3 Menjalin Kemente Dinas Dinas Pergur       
kerjasama global rian terkait terkait uan
untuk Perindus perindus perindustr tinggi
IWA KARNIWA peningkatan trian trian ian
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 NOMOR kompetensi SDM
industri bertaraf
PENJELASAN internasional
dalam bentuk
ATAS pelatihan dan
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT pendidikan lanjut
4 Menggali potensi Kemente Dinas Dinas       
NOMOR TAHUN 2018
pengembangan rian terkait terkait
proyek putar Perindus perindus perindustr
TENTANG kunci secara trian trian ian
selektif yang
diperlukan oleh
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI JAWA BARAT industri Jawa
TAHUN 2017-2037 Barat dan
Nasional
5 Memetakan dan Kemente Dinas Dinas Asosia       
I. UMUM
meningkatkan rian terkait terkait si
kemampuan Perindus perindus perindustr Industr
(quality, cost, trian trian ian i
delivery) industri

160
8
Sektor industri pengolahan telah menjadi salah satu pilar penting dalam
struktur perekonomian nasional. Sejak pertengahan 1990-an sektor
tersebut selalu menyumbang porsi terbesar dalam Produk Domestik Bruto
petugas kalibrasi, rian nasional Indonesia, mengungguli sektor-sektor lain seperti pertanian,
PPSI, dan PPNS di peternakan, kehutanan, dan perikanan serta perdagangan, hotel, dan
lembaga terkait
restoran.
di Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat memegang peranan yang penting dalam perekonomian
nasional. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat memberikan
b. Pengembangan Pemberdayaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam kontribusi tertinggi ketiga sebesar 14,88%, setelah DKI Jakarta dan Jawa
Timur, pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Porsi terbesar pada
Negeri (P3DN)
PDRB Jawa Barat disumbangkan oleh kategori Industri Pengolahan, yaitu
Pengembangan Pemberdayaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam sebesar 42,49% pada 2016, jauh melebihi porsi kategori Industri
Negeri (P3DN) merupakan suatu kebijakan pemberdayaan industri oleh Pengolahan nasional terhadap PDB nasional pada periode yang sama
(20,51%). Hal ini menunjukkan bahwa di Jawa Barat terdapat konsentrasi
Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk
industri yang tinggi, termasuk di dalamnya industri-industri strategis
dalam negeri oleh pemerintah, badan usaha dan masyarakat; nasional. Laju pertumbuhan sektor ini pun selalu positif (4,77% pada
memberdayakan industri dalam negeri melalui pengamanan pasar estimasi tahun 2016).
domestik, mengurangi ketergantungan kepada produk impor, dan Sejak tahun 2011 hingga 2016, nilai ekspor produk non migas nasional
meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; dan memperkuat struktur terus menurun. Namun pada periode yang sama, Jawa Barat mampu
mempertahankan ekspor non migas (25,28 miliar US dolar pada 2016)
industri dengan meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku,
sehingga prosentase ekspor non migas Jawa Barat terhadap total ekspor
komponen, teknologi dan sdm dari dalam negeri. non migas nasional justru cenderung naik (19,24% pada 2016).
Tabel IV-30 Program Pengembangan Pemberdayaan P3DN Untuk menunjang pengembangan sektor industrinya, Jawa Barat harus
Pemangku Kepentingan Tahun
memastikan adanya dukungan sumber daya yang cukup. Jawa Barat
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota
lain
2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
adalah provinsi yang mempunyai jumlah penduduk tertinggi di Indonesia,
1 Mendorong Kemente Pemerint Pemerinta Lembag        dengan proyeksi jumlah penduduk pada 2015 sebesar 46,7 juta, dan
peningkatan rian ah h Daerah a meningkat hingga 57,1 juta penduduk pada 2035. Jawa Barat juga
penggunaan Perindus Daerah Kabupate Peneleit mendapatkan dukungan pembiayaan investasi yang baik, ditunjukkan
produk dalam trian, Propinsi n/Kota ian, dengan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang terbesar di Indonesia
negeri pada LKPP perguru (USD 5.738 miliar pada 2015). Secara geografis, posisi Jawa Barat sangat
pengadaan an
strategis karena berada dekat dengan pusat pemerintahan dan
barang dan jasa di tinggi
lingkungan perekonomian nasional dan menjadi jalur penghubung strategis antara
Pemerintah provinsi-provinsi di pulau Jawa. Dukungan infrastruktur ditunjukkan
Daerah di Jawa dengan munculnya rencana-rencana besar dalam pembangunan
Barat pelabuhan barang, bandara internasional, kereta api biasa maupun kereta
2 Melakukan Kemente Dinas Dinas        api cepat, jalur jalan tol, dan sebagainya.
promosi rian terkait terkait
kecintaan dan Perindus perindus perindustr Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian telah
penggunaan trian trian ian memberikan aturan tentang tatanan dan kegiatan industri nasional, di
produk dalam mana Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), yang
negeri kepada disusun untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, menjadi pedoman bagi
masyarakat
Pemerintah dan pelaku industri dalam perencanaan dan pembangunan
3 Evaluasi dampak Dinas Dinas       
kebijakan P3DN terkait terkait
Industri. RIPIN 2015-2035 telah menentukan 10 (sepuluh) industri
bagi peningkatan perindus perindustr prioritas nasional yang dikelompokkan ke dalam industri andalan, industri
daya saing dan trian ian pendukung, dan industri hulu, beserta modal dasar dan prasyaratnya.
penguatan Selain itu, RIPIN juga telah mengamanatkan pelaksanaan Pemberdayaan
struktur industri Industri, Perwilayahan Industri, dan Kebijakan Afirmatif IKM.
Pada level daerah, setiap provinsi harus menyusun Rencana Pembangunan
Industri Provinsi (RPIP) dengan mengacu pada RIPIN dan Kebijakan
c. Pengembangan Pemberdayaan Kerjasama Internasional dalam Bidang Industri Nasional. Dokumen RPIP Jawa Barat 2017-2037 ini disusun
Industri
Pengembangan Pemberdayaan Kerjasama internasional bidang industri
dapat dilakukan oleh pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan
159
9
sebagai acuan pengembangan kebijakan industri pengolahan di Jawa
Barat, untuk mewujudkan visi dan misi Jawa Barat pada umumnya dan
menempatkan Jawa Barat sebagai lokomotif penggerak industri
pengolahan di Indonesia. f. Pengembangan Infrastruktur Penunjang Standardisasi Industri
Tabel IV-28 Program Pengembangan Penunjang Standardisasi Industri
Pemangku Kepentingan Tahun
II. PASAL DEMI PASAL
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Pasal 1 lain 2027 2038
1 Mendukung Badan Dinas Dinas Asosiasi v v v v v V v
Cukup jelas optimalisasi dan Standar terkait terkait Industri
pengembangan disasi perindus perindust
lab uji Nasion trian rian
Pasal 2 al
2 Mendukung Badan Dinas v v v v v V v
Cukup jelas optimalisasi dan Standar terkait
pengembangan disasi perindus
lembaga Nasion trian
Pasal 3 sertifikasi al
Cukup jelas
3 Mendukung Badan Dinas v v v v v V v
optimalisasi dan Standar terkait
pengembangan disasi perindus
Pasal 4 lembaga penilaian Nasion trian
al
Cukup jelas

Pasal 5 5. Pemberdayaan Industri


Cukup jelas a. Pengembangan Pemberdayaan Standardisasi Industri
Pengembangan Standardisasi industri pada dasarnya adalah kewenangan
Pemerintah Pusat. Pengambangan Standarisasi meliputi perencanaan,
Pasal 6
pembinaan, pengembangan dan pengawasan untuk Standar Nasional
Cukup jelas
Indonesia (SNI), Spesifikasi Teknis (ST) dan Pedoman Tata Cara (PTC).
Sasaran pengembangan standardisasi industri adalah terlaksananya
Pasal 7
penyusunan dan pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC sesuai kebutuhan
Cukup jelas
industri prioritas dan tersedianya infrastruktur standardisasi meliputi
pembentukan lembaga sertifikasi produk, penyediaan laboratorium penguji,
Pasal 8 lembaga inspeksi, laboratorium kalibrasi, auditor/asesor, petugas penguji,
Cukup jelas petugas inspeksi, dan petugas kalibrasi untuk pelaksanaan penilaian
kesesuaian, serta penyediaan Petugas Pengawas Standar Industri (PPSI) dan

Pasal 9 Penyidik Pegawai Negeri Sipil Industri (PPNS-I) untuk pelaksanaan

Pelaksanaan RPIP mencakup Program Pengembangan Industri pengawasan penerapan SNI, spesifikasi teknis dan/atau pedoman tata cara
Unggulan Jawa Barat, Program Pengembangan Perwilayahan Industri, Tabel IV-29 Program Pengembangan Pemberdayaan Standarisasi Industri
Program Pembangunan Sumber Daya Industri, Program Pembangunan Pemangku Kepentingan Tahun
Sarana dan Prasarana Industri dan Program Pemberdayaan Industri. No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Badan Dinas Dinas Lembag       
penguasaan dan Standardi terkait terkait a
peningkatan sasi perindus perindustr Peneleit
Pelaksanaan RPIP yang mengacu kepada RTRW mencakup kompetensi Nasional trian ian ian,
auditor, asesor, Kemente perguru
petugas penguji, rian an
petugas inspeksi, Perindust tinggi

158
10
pelaksanaan pada Program Pengembangan Perwilayahan Industri dan
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri.

Pemangku Kepentingan Tahun


Penyusunan RPIK harus memperhatikan Rencana Kawasan
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Peruntukan Industri dalam RTRW Provinsi Jawa Barat.
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Cirebon rian terikait
PUPR bina Pasal 10
marga
Peninjauan kembali RPIP dilaksanakan dengan mempertimbangkan
5 Pembangunan Kemente Dinas PT BIJB V V V V v v V
Bandara rian terkait perubahan kebijakan nasional dan dinamika daerah provinsi.
Internasional Perhubu perhubu
Kertajati ngan, ngan,
Kemente Dinas Pasal 11
rian terikait
PUPR bina
Cukup jelas
marga
6 Optimalisasi jalur Kemente Dinas V V V V v v V
pantai utara rian terkait Pasal 12
sebagai jalur Perhubu perhubu
Cukup jelas
transportasi ngan, ngan,
barang Kemente Dinas
rian terikait
PUPR bina Pasal 13
marga
Cukup jelas
7 Pembangunan Kemente Dinas PT KAI V V V V v
dryport untuk rian terkait
memfasiltasi Perhubu perhubu
perpindahan ngan, ngan, Pasal 14
barang dari Kemente Dinas Cukup jelas
pelabuhan rian terikait
Patimban PUPR bina
menuju moda marga
transportasi Pasal 15
kereta api Cukup jelas

e. Pengembangan Sistem Informasi Industri


Tabel IV-27 Program Pengembangan Informasi Industri
Pemangku Kepentingan Tahun TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 NOMOR
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Pendataan Dinas Dinas Asosiasi v v v v v V v
Industri terkait terkait Industri
perindus perindustr
trian ian
2 Pelaporan data Kement Dinas Dinas v v v v v V V
industri rian terkait terkait
dari daerah Perindu perindus perindustr
menuju pusat strian trian ian
3 Mendukung Kement Dinas v v v v v V V
integrasi rian terkait
informasi pusat Perindu perindus
dan daerah strian trian

157
11
Ketiga wilayah industri di Jawa Barat, Metropolitan Bodebekkapur, Cirebon, dan
Bandung Raya haruslah terhubung satu sama lain untuk memudahkan sinergi,
kolaborasi, dan transportasi di antara ketiga wilayah tersebut. Sejauh ini
Metropolitan Bodebekkapur sudah terhubung dengan Bandung Raya melalui
ruas tol Cipularang. Selain itu Bodebekkapur juga sudah terhubung dengan
Cirebon melalui ruas tol Cikapali. Hanya Bandung Raya dan Cirebonlah yang
belum terhubung oleh ruas tol, oleh karena itu rencana tol Cisumdawu
merupakan solusi yang baik untuk mengatasi hal tersebut.
Reaktivasi dan pembangunan jalur kereta api dari Bandung – Kertajati – Cirebon
akan memudahkan transpotasi barang dari dan menuju wilayah industri
Bandung Raya dan Cirebon. Selain itu juga dapat memudahkan distribusi barang
dari Bandara International Kertajati menuju Bandung Raya dan Cirebon. Selain
itu reaktivasi jalur kereta api menuju daerah Jawa Barat bagian selatan dapat
mendukung daya saing industri dan IKM di daerah Jawa Barat bagian selatan
dengan meningkatkan akses dan menurunkan biaya transportasi barang dan
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR : orang sehingga kesejahteraan masyarakat Jawa Barat bagian selatan dapat
TANGGAL : meningkat.
TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI
Tabel IV-26 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017-
2037 Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Optimalisasi Kemente Dinas PT. V V V V v v V
Pelabuhan rian terkait Pelabuh
Cirebon Perhubu perhubu an
ngan, ngan, Indones
Kemente Dinas ia II
rian terikait
PUPR bina
marga
2 Pembangunan Kemente Dinas V V V V v v V
Pelabuhan rian terkait
Patimban Perhubu perhubu
ngan, ngan,
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI JAWA Kemente Dinas
BARAT TAHUN 2017-2037 rian terikait
PUPR bina
marga
3 Pembangunan Kemente Dinas PT Jasa V V V V v v V
Tol Cisumdawu rian terkait Marga
Perhubu perhubu
ngan, ngan,
Kemente Dinas
rian terikait
PUPR bina
marga
4 Reaktivasi dan Kemente Dinas PT KAI V V V V v v V
pembangunan rian terkait
jalur kereta api Perhubu perhubu
dari Bandung – ngan, ngan,
Kertajati – Kemente Dinas

156
12
pembangunan Pelabuhan Patimban ini harus disinergikan dengan
pembangunan akses menuju Pelabuhan Patimban. Alternatif pembangunan
akses dapat dilakukan dengan cara mengkoneksikan Pelabuhan Patimban
dengan ruas tol Cipali atau membangun dryport dan mengkoneksikannya
dengan ruas rel yang sudah ada di utara Jawa Barat. Selain itu, jalur pantai
utara harus dioptimalkan untuk mengurai kemacetan. Jalur pantai utara
akan berfungsi sebagai jalur transportasi barang, sedangkan jalur Tol Cipali RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI
akan digunakan lebih banyak untuk transportasi orang. Dengan
dikembangkannya jalur Pantai Utara dan Pelabuhan Patimban kawasan PROVINSI JAWA BARAT
industri akan tumbuh di sepanjang Jalur Utara dikarenakan biaya
transportasi (jarak dan waktu) di wilayah tersebut sangatlah minim. Hal TAHUN 2018 - 2038
tersebut perlu diantisipasi dengan mendukung pembangunan kawasan
industri di sekitar Jalur Pantai Utara. Di sisi lain, jika jalur Pantai Utara
masih dirasa tidak kondusif, maka industri akan tumbuh disepanjang jalur
Tol Cipali.

Gambar IV-2 Skenario Pertumbuhan Kawasan Industri di Jalur Pantai Utara dan Jalur Tol Cipali

155 0
Kata Pengantar Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
Undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian telah memberikan aturan tentang Kehutan
an
tatanan dan kegiatan industri nasional dan daerah, dimana Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN), yang disusun untuk jangka waktu 20 tahun, menjadi pedoman bagi Pemerintah dan
pelaku industri dalam perencanaan dan pembangunan Industri nasional. Pada level daerah, setiap
provinsi harus menyusun Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) dengan mengacu pada RIPIN d. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi

dan Kebijakan Industri Nasional. Pelabuhan mempunyai peran penting dan strategis untuk pertumbuhan
industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat

Dokumen RPIP Jawa Barat Tahun 2018 – 2038 ini disusun sebagai acuan pengembangan kebijakan memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Indonesia merupakan

industri pengolahan di Jawa Barat, untuk mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat pada umumnya dan negara kepulauan terbesar di dunia dan sebagai negara maritim peran

menempatkan Jawa Barat sebagai lokomotif penggerak industri pengolahan di Indonesia.Sektor pelabuhan sangat vital dalam pembangunan ekonomi. Dengan adanya

industri menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi nasional, karena telah mampu pelabuhan maka kegiatan ekonomi suatu negara akan dapat menjadi lebih

memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, serta lancar karena barang-barang ekspor impor sebagian besar dikirim melalui

mampu memberikan kontribusi yang besar dalampembentukan daya saing nasional. jalur laut meskipun rute perjalanan yang dituju dapat dilalui oleh alat
transportasi lain. Hal tersebut dapat terjadi mengingat jumlah barang yang

Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Tahun 2018-2038 selanjutnya akan ditetapkan melalui dapat diangkut oleh kapal lebih banyak dibandingkan dengan jumlah

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat dan disusun sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang No. barang yang dapat diangkut oleh armada lain seperti pesawat.

3 tahun 2014 tentang Perindustrian, serta menjadi pedoman bagi pemerintah dan pelaku industri Saat ini Jawa Barat memiliki sejumlah pelabuhan, dan salah satu pelabuhan

dalam perencanaan dan pembangunan industri. Dalam penyusunan RPIP 2018-2038, Dinas utamanya adalah pelabuhan Cirebon. Pelabuhan Cirebon merupakan pintu

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat telah melibatkan berbagai instansi terkait baik di gerbang perekonomian Jawa Barat dan merupakan pelabuhan alternatif

pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, KADIN, serta pelaku industri dan pakar dari beberapa bagi Pelabuhan Tanjung Priok, khususnya dalam melayani kegiatan

perguruan tinggi. perdagangan antar pulau. Dengan ditetapkannya daerah Metropolitan


Cirebon sebagai salah satu pusat perwilayahan industri maka peningkatan

Semoga dokumen rencana ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak. kapasitas pelabuhan Cirebon perlu dilakukan untuk dapat mendukung
pertumbuhan industri.

Terima kasih. Selain itu, perlu direncanakan pelabuhan baru untuk mendukung
pertumbuhan industri di wilayah metropolitan Bodebekkapur (Bogor,
Depok, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta) dan juga sebagai alternatif
Tanjung Priuk yang memadai. Pelabuhan Cirebon sebenarnya mampu

Bandung, 2018 menjadi alternatif Tanjung Priuk akan tetapi jaraknya yang sangat jauh dari
wilayah metropolitan Bodebekkapur membuat Tanjung Priuk tetap menjadi
pilihan. Belum lagi Pelabuhan Cirebon hanya melayani perdagangan
regional antar pulau. Oleh karena itu perlu dibangun pelabuhan
internasional di Jawa Barat yang letaknya tidak terlalu jauh dengan wilayah
metropolitan Bodebekkapur.
Rencana Pelabuhan International Patimban di Kabupaten Subang dapat
mendukung pertumbuhan industri di dua wilayah metropolitan
Bodebekkapur dan metropolitan Cirebon karena letaknya berada di tengah
kedua wilayah metropolitan tersebut. Walaupun demikian rencana
1 154
Pemangku Kepentingan Tahun DAFTAR ISI
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
2 Pengawasan Dinas Badan V V V V v v V KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………. 1
pengeboran terkait Lingkungan DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………….. 2
sumur perindu Hidup
strian DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………………………………. 5
Dinas DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………………………….. 7
terkait
pengelol RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2038
aan I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………… 8
sumber
daya air A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………… 8
3 Pembangunan Kementri Dinas Badan V V V V v v V B. Dasar Hukum ………………………………………………………………………………………………….. 9
infrastrukutur air an terkait Lingkungan
permukaan Industri perindu Hidup C. Sistematika Penulisan ……………………………………………………………………………………… 10
(Jatigede – Kementri strian II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI ………………………. 13
Kawasan Industri an Dinas
Jawa Barat bagian Pekerjaa terkait A. Kondisi Daerah ……………………………………………………………………………………………….. 13
timur n Umum pengelol 1. Kondisi Geografis …………………………………………………………………………………….. 13
aan
sumber 2. Kondisi Ekonomi ………………………………………………………………………………………. 14
daya air a. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri Pengolahan ………………………….. 14
Dinas
terkait b. KontribusiSektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB ……………………... 15
bina c. Ekspor Impor Non Migas …………………………………………………………………… 16
marga
d. Penyerapan Tenaga Kerja …………………………………………………………………. 16

c. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengolahan Limbah e. Pananaman Modal ……………………………………………………………………………. 17

Tabel IV-25 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengolahan Limbah B. Sumber Daya Industri ……………………………………………………………………………………… 19
Pemangku Kepentingan Tahun 1. Sumber Daya Alam……………………………………………………………………………………. 19
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022 a. Sumber Daya Pertanian Tanaman Pangan ………………………………………… 19
2027 2038
1 Mengoptimalkan Kementri Dinas Badan V V V V v V V b. Sumber Daya Peternakan ………………………………………………………………….. 20
pengolahan B3 an terkait Lingkungan
Cileungsi Perindus perindu Hidup c. Sumber Daya Perkebunan …………………………………………………………………. 20
trian strian d. Sumber Daya Pertambangan …………………………………………………………….. 22
Dinas
terkait e. Sumber Daya Perhutanan …………………………………………………………………. 22
bina f. Sumber Daya Air ……………………………………………………………………………….. 23
marga
g. Sumber Daya Panas Bumi …………………………………………………………………. 24
2 Mendukung Kementri Dinas Badan V V V V v V V
pembangunan an terkait Lingkungan 2. Sumber Daya Manusia ……………………………………………………………………………… 25
pengolahan B3 Perindus perindu Hidup
untuk kawasan trian strian 3. Teknologi …………………………………………………………………………………………………. 27
Jawa Barat bagian Dinas 4. Inovasi dan Kreativitas ……………………………………………………………………………… 29
timur terkait
bina 5. Pembiayaan ……………………………………………………………………………………………… 30
marga C. Sarana dan Prasarana ……………………………………………………………………………………… 31
3 Menyediakan Kemente Dinas Badan V V V V v v V
1. Jalan ………………………………………………………………………………………………………… 32
sarana dan rian terkait Lingkungan
prasarana Perindus perindu Hidup 2. Rel Kereta ………………………………………………………………………………………………… 33
Instalasi trian strian
3. Pelabuhan ………………………………………………………………………………………………… 34
Pengolahan Kemente Dinas
Limbah Industri rian terkait 4. Bandara ……………………………………………………………………………………………………. 35
Lingkung Lingkun
5. Pembangkit dan Jaringan Listrik ………………………………………………………………. 36
an Hidup gan
dan Hidup 6. Jaringan Telekomunikasi ………………………………………………………………………….. 38
153 2
7. Kawasan Industri ……………………………………………………………………………………… 39 Pemangku Kepentingan Tahun
8. Jaringan Air ………………………………………………………………………………………………. 40 No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
9. Kebijakan dan Regulasi …………………………………………………………………………….. 41 6 Pembangunan Kementri Dinas PLN       
D. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) ………………………………………… 46 transmisi an Energi terkait
terkaitnya beserta dan energi,
1. Jumlah Industri Kecil dan Menengah ……………………………………………………….. 46 perkuatan Sumber
2. Sentra IKM ……………………………………………………………………………………………….. 47 transmisi dengan Daya
total sepanjang Mineral
3. Penyerapan Tenaga Kerja…………………………………………………………………………. 61 4.279 kms Kementri
4. Bidang IKM ………………………………………………………………………………………………. 62 an
BUMN
III. VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI …………………………………………….. 63 7 Pembangunan Kementri Dinas PLN       
A. Visi dan Misi Pembangunan Daerah ………………………………………………………………… 63 Jaringan Tegangan an Energi terkait
Menengah (JTM) dan energi,
B. Tujuan Pembangunan Industri Provinsi …………………………………………………………… 65 21.521 kms Sumber
C. Sasaran Pembangunan Industri Provinsi …………………………………………………………. 65 Daya
Mineral
IV. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUAN INDUSTRI PROVINSI ……………………………… 67 Kementri
A. Strategi Pembangunan Industri ………………………………………………………………………. 67 an
BUMN
B. Program Pembangunan Industri ……………………………………………………………………… 67 8 Jaringan Tegangan Kementri Dinas PLN       
1. Penetapan dan Program Pengembangan Industri Unggulan Provinsi ……….. 67 Rendah (JTR) an Energi terkait
sekitar 13.164 dan energi,
2. Pengembangan Perwilayahan Industri ……………………………………………………… 125 kms Sumber
a. Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) …………… 125 Daya
Mineral
b. Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) dan Kawasan Kementri
Industri (KI) ……………………………………………………………………………………….. 130 an
BUMN
c. Sentra IKM ………………………………………………………………………………………… 135 9 Penambahan Kementri Dinas PLN       
3. Pembangunan Sumber Daya Industri ……………………………………………………….. 137 kapasitas trafo an Energi terkait
distribusi sekitar dan energi,
a. Pembangunan Sumber Daya Alam ……………………………………………………. 138 7.676 MVA Sumber
b. Sumber Daya Manusia (SDM) ……………………………………………………………. 140 Daya
Mineral
c. Pengembangan Teknologi …………………………………………………………………. 143 Kementri
d. Inovasi dan Kreativitas ………………………………………………………………………. 147 an
BUMN
e. Pengembangan Pembiayaan ……………………………………………………………… 148
4. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri ………………………………………….. 149
a. Pengembangan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Energi ……………… 149 b. Pengembangan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air
b. Pengembangan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air …………………… 152 Tabel IV-24 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air
c. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengolahan Limbah ………………. 153 Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
d. Pengenmbangan Sarana dan Prasarana Transportasi ……………………….. 154 Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
e. Pengembangan Sistem Informasi Industri …………………………………………. 157 1 Pengawasan Dinas Badan V V V V v v V
penggunaan air terkait Lingkungan
f. Pengembangan Infrastruktur Penunjang Standardisasi Industri ………… 158
tanah di kawasan perindu Hidup
5. Pemberdayaan Industri ……………………………………………………………………………. 158 industry strian
Dinas
a. Pengembangan Pemberdayaan Standardisasi Industri ……………………… 158
terkait
b. Pengembangan Pemberdayaan Peningkatan Penggunaan Produk pengelol
aan
Dalam Negeri (P3DN) ………………………………………………………………………… 159
sumber
c. Pengembangan Pemberdayaan Kerjasama Internasional Dalam daya air
Bidang Industri ………………………………………………………………………………….. 159
3 152
dengan penambahan pelanggan, diperlukan pembangunan Jaringan d. Pengembangan Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) …. 161
Tegangan Menengah (JTM) 21.521 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) e. Pengembangan Pemberdayaan Industri Hijau …………………………………… 162
sekitar 13.164 kms dan tambahan kapasitas trafo distribusi sekitar 7.676 V. PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………….. 165
MVA. Investasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem kelistrikan
mulai dari pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi di provinsi
Jawa Barat sampai dengan tahun 2025 adalah USD 25.6 miliar.
Tabel IV-23 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Energi
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
1 Pengembangan Kementri Dinas PLN       
pembangkit listrik an Energi terkait
sampai dengan dan energi,
tahun 2025 Sumber
direncanakan Daya
sebesar 13.535 Mineral
MW Kementri
an
BUMN
2 Pencapaian target Kementri Dinas PLN       
bauran energi dari an Energi terkait
batubara sekitar dan energi,
50% pada tahun Sumber
2025 sesuai Draft Daya
RUKN 2015-2034 Mineral
Kementri
an
BUMN
3 Pengembangan Kementri Dinas PLN       
GITET yang telah an Energi terkait
ada dan dan energi,
pengembangan Sumber
GITET 500 kV Daya
sebesar 13.502 Mineral
MVA Kementri
an
BUMN
4 Pembangunan GI Kementri Dinas PLN       
150 kV baru dan an Energi terkait
penambahan trafo dan energi,
pada GI eksisting Sumber
dengan total Daya
kapasitas 12.270 Mineral
MVA Kementri
an
BUMN
5 Pengembangan Kementri Dinas PLN       
Saluran Tegangan an Energi terkait
Ekstra Tinggi dan energi,
sepanjang 1252 Sumber
km Daya
Mineral
Kementri
an
BUMN

151 4
DAFTAR TABEL dirancang. Jaringan listrik di Jawa Barat terintegrasi dengan jaringan listrik
Jawa-Bali sehingga perencanaan penyediaan listrik tidak bisa dilakukan
Tabel II-1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Beberapa Provinsi dan Produk secara terpisah. Akan tetapi di sisi lain PT. PLN sudah membuat
Domestik Bruto (PDB) Indonesia …………………………………………………………… 14
perencanaan penyediaan listrik hingga tahun 2025 yang tertuang pada
Tabel II-2 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Jawa Barat Menurut Lapangan Usaha
2012-2016 [persen] ………………………………………………………………………………. 15 dokumen RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik). Pemerintah,
Tabel II-3 Kontribusi Lapangan Usaha ke PDRB Jawa Barat 2011-2015 [persen] …… 15
khususnya pemerintah Jawa Barat dapat mendukung perencanaan tersebut
Tabel II-4 Ekspor produk non-migas Jawa Barat dan nasional ………………………………. 16
Tabel II-5 Penyerapan Tenaga Kerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama …………… 17 dengan berbagai kebijakan. Hal ini dilakukan untuk menghadirkan sinergi
Tabel II-6 Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Jawa Barat ……….. 18
antar instansi pemerintah untuk meningkatkan akselerasi peningkatan
Tabel II-7 Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing di Jawa Barat ……………………. 18
Tabel II-8 Produktivitas Padi Jawa Barat ………………………………………………………………. 19 kesejahteraan masyarakat. Pengembangan pembangkit listrik sampai
Tabel II-9 Peternakan Jawa Barat …………………………………………………………………………. 20
dengan tahun 2025 direncanakan sebesar 13.535 MW dengan rencana
Tabel II-10 Peternakan Jawa Barat …………………………………………………………………………. 20
Tabel II-11 Produktivitas Perkebunan Besar Negara Jawa Barat ……………………………… 21 detail tertera pada Lampiran.
Tabel II-12 Produktivitas Pertambangan Jawa Barat ………………………………………………. 22
Ada beberapa pembangkit yang ditunda dan dipindahkan lokasinya dari
Tabel II-13 Luas Hutan Produktif Jawa Barat …………………………………………………………… 23
Tabel II-14 Produktivitas Perhutanan Jawa Barat ……………………………………………………. 23 Jawa Barat, yaitu: – PLTU Jawa-6 yang dalam RUPTL sebelumnya
Tabel II-15 Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan
direncanakan di Provinsi Jawa Barat terkendala masalah RTRW (Rencana
Jenis Kelamin di Jawa Barat, 2013 …………………………………………………………. 27
Tabel II-16 Daftar Pusat Penelitian Institusi Pemerintah………………………………………….. 28 Tata Ruang dan Wilayah) sehingga dibuka alternatif lokasi di Jawa Barat
Tabel II-17 Daftar Pusat Penelitian Institusi BUMN …………………………………………………. 29 atau Banten. – PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 1 yang semula direncanakan di
Tabel II-18 Daftar Techno Park di Jawa Barat …………………………………………………………. 30
Tabel II-19 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum lokasi Sunyaragi (Jawa Barat) tidak memperoleh kepastian pasokan gas,
dan BPR menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Jawa Barat dalam Juta sehingga dipindah lokasinya ke Tambaklorok (Jawa Tengah) dan
Rupiah …………………………………………………………………………………………………… 31
Tabel II-20 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum kapasitasnya ditingkatkan dari 400 MW menjadi 700 MW. – PLTU Jawa-11
dan BPR menurut Jenis Penggunaan di Jawa Barat dalam Juta Rupiah ….. 31 ditunda pelaksanaannya hingga setelah tahun 2025, untuk memenuhi
Tabel II-21 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum
dan BPR menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Jawa Barat dalam Juta target bauran energi dari batubara sekitar 50% pada tahun 2025 sesuai
Rupiah …………………………………………………………………………………………………… 36 Draft RUKN 2015-2034
Tabel II-22 Daftar Kawasan Industri ………………………………………………………………………… 39
Tabel II-23 Sebaran Industri Besar Jawa Barat Berdasarkan PMA …………………………… 43 Untuk pengembangan gardu induk diperlukan pembangunan GITET 500 kV
Tabel II-24 Sebaran Industri Besar Jawa Barat Berdasarkan PMDN ………………………… 45 khususnya untuk meningkatkan penjualan dan pasokan di Industri-Industri
Tabel II-25 Sentra IKM Makanan Jawa Barat …………………………………………………………… 48
Tabel II-26 Sentra IKM Minuman dan Tembakau Jawa Barat ………………………………….. 52 dan Kawasan Industri di sepanjang Bekasi, Cikarang, dan Karawang beserta
Tabel II-27 Sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan Jawa Barat …………………………….. 52 peningkatan pasokan di GITET eksisting. GITET baru pada RUPTL ini adalah
Tabel II-28 Sentra IKM Aneka dan Kerajinan Jawa Barat ………………………………………… 53
Tabel II-29 Sentra IKM Kimia Jawa Barat ………………………………………………………………… 55 GITET Ubrug sebagai GITET yang akan meningkatkan keandalan pasokan
Tabel II-30 Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam Jawa Barat ………………………………. 56 terkait dengan PLTU Pelabuhan Ratu. Kapasitas total pengembangan GITET
Tabel II-31 Sentra IKM Logam Jawa Barat ………………………………………………………………. 58
Tabel II-32 Sentra IKM Tekstil Jawa Barat ……………………………………………………………….. 59 500 kV sebesar 13.502 MVA. Selanjutnya, untuk melayani konsumen
Tabel II-33 Sentra IKM Transportasi Jawa Barat ……………………………………………………… 60 diperlukan pembangunan GI 150 kV baru dan penambahan trafo pada GI
Tabel II-34 Penyerapan Tenaga Kerja IKM Jawa Barat …………………………………………….. 61
Tabel III-1 Sasaran Pembangunan Industri Jawa Barat …………………………………………… 66 eksisting dengan total kapasitas 12.270 MVA. Selaras dengan
Tabel IV-1 Jenis, Lokasi dan Pentahapan Pengembangan Industri Unggulan Provinsi 69 pengembangan GITET 500 kV, diperlukan pengembangan Saluran Tegangan
Jabar ………………………………………………………………………………………………………
Tabel IV-2 Program Pengembangan Industri Pangan ……………………………………………… 78 Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV beserta perkuatan SUTET terkait (termasuk
Tabel IV-3 Program Pengembangan Industri Farmasi dan Kosmetik ………………………. 81 sebagian pekerjaan Central-West Java Transmission Lines) sepanjang 1252
Tabel IV-4 Program Pengembangan Industri Alat Kesehatan …………………………………. 83
Tabel IV-5 Program Pengembangan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka 86 km. Selaras dengan pembangunan GI 150 kV, diperlukan pembangunan
(Tekstil) …………………………………………………………………………………………………. transmisi terkaitnya beserta perkuatan transmisi dengan total sepanjang
Tabel IV-6 Program Pengembangan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka 90
(Kayu) ……………………………………………………………………………………………………. 4.279 km.
Tabel IV-7 Program Pengembangan Industri Alat Transportasi ………………………………. 92 Untuk pengembangan distribusi, sesuai dengan proyeksi kebutuhan 10
Tabel IV-8 Program Pengembagan Industri Elektronika dan Telematika/ICT ………….. 97
Tabel IV-9 Program Pengembangan Industri Pembangkit Energi ……………………………. 101 tahun mendatang, diperlukan tambahan pelanggan baru sekitar 3,8 juta
Tabel IV-10 Program Pengembangan Industri Barang Modal, Komponen, Bahan 106 pelanggan atau rata-rata 379 ribu pelanggan setiap tahunnya. Selaras
5 150
Pemangku Kepentingan Tahun Penolong dan Jasa Industri (Industri Mesin dan Perlengkapan) ……………..
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Tabel IV-11 Program Pengembangan Industri Barang Modal, Komponen, Bahan
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022 Penolong dan Jasa Industri (Industri Komponen dan Bahan Penolong) …. 110
lain 2027 2038
industri Kement gan Tabel IV-12 Program Industri Industri Hulu Agro ……………………………………………………… 113
erian lemb Tabel IV-13 Program Pengembangan Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan
Keuang aga Logam …………………………………………………………………………………………………… 117
an pemb Tabel IV-14 Program Pengembangan Industri Industri Kimia Dasar Berbasis Migas
iayaa dan Batubara ………………………………………………………………………………………… 120
n Tabel IV-15 Program Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri ……………. 126
indus Tabel IV-16 Program Pengembangan Kawasan Industri …………………………………………… 133
tri Tabel IV-17 Program Pengembangan Sentra IKM …………………………………………………….. 135
2 Mendukung Kement Dinas Dinas V V V V v v Mend Tabel IV-18 Program Pengembangan Sumber Daya Alam ………………………………………… 138
peningkatan erian terkait terkait ukung Tabel IV-19 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia …………………………………… 140
akses pembiayaan Perindu perindust perindustr penin Tabel IV-20 Program Pengembangan Teknologi ………………………………………………………. 143
murah bagi IKM strian, rian ian gkata Tabel IV-21 Program Pengembangan Inovasi dan Kreativitas ………………………………….. 147
Lembag n Tabel IV-22 Program Pengembangan Pembiayaan …………………………………………………… 148
a akses Tabel IV-23 Program Pengembangan Sumber Daya Energi ………………………………………. 151
Pembia pemb Tabel IV-24 Program Pengembangan Sumber Daya Air ……………………………………………. 152
yaan iayaa Tabel IV-25 Program Pengembangan Pengolahan Limbah ……………………………………….. 153
Ekspor n Tabel IV-26 Program Pengembangan Sarana Transportasi ………………………………………. 156
Indones mura Tabel IV-27 Program Pengembangan Sistem Informasi Industri ………………………………. 157
ia h bagi Tabel IV-28 Program Pengembangan Penunjang Standarisasi Industri …………………….. 158
IKM Tabel IV-29 Program Pengembangan Pemberdayaan Standarisasi Industri ……………… 158
3 Pengembangan Dinas Dinas Industr V V V V v v Penge Tabel IV-30 Program Pengembangan Pemberdayaan P3DN …………………………………….. 159
skema dan terkait terkait i mban Tabel IV-31 Program Pengembangan Pemberdayaan Kerjasama Internasional
infrastuktur kredit perindust perindustr perban gan Bidang Industri ……………………………………………………………………………………… 160
murah untuk IKM rian ian kan skem Tabel IV-32 Program Pengembangan Pemberdayaan IKM ……………………………………….. 161
a dan Tabel IV-33 Program Pengembangan Pemberdayaan Industri Hijau ………………………… 163
infras
tuktu
r
kredit
mura
h
untuk
IKM

4. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri


Sarana dan prasarana industri merupakan sebuah prasayarat bagi industi untuk
dapat tumbuh. Hadirnya sarana dan prasarana industri yang memadai dapat
meningkatkan daya saing sebuah industri. Secara umum, industry yang
didukung dengan sarana prasarana yang baik dapat meningkatkan konsistensi
mutu produknya ketika ketersediaan energy terjamin, menurunkan waktu dan
ongkos pengiriman ketika tersedianya moda transportasi yang cepat dan
handal, dan meningkatkan variansi produk ketika tersedianya akses informasi
untuk dapat memahami keinginan pasar. Dan oleh karenanya penting untuk
menyediakan infrastruktur energi, transportasi, dan komunikasi agar industri
dapat meningkatkan daya saing.
a. Pengembangan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Energi
Ketersediaan energi dalam bentuk listrik vital bagi industri untuk dapat
beroperasi, oleh karenanya perencanaan infrastruktur listrik penting untuk
149 6
DAFTAR GAMBAR Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Dinas Dinas tekno
Gambar II-1 Piramida Populasi Jawa Barat ………………………………………………………….. 25 terkait terkait logi
Gambar II-2 Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Lapangan Kerja Utama …………….. 26 koperasi koperasi dan
Gambar II-3 Presentase Penduduk Bekerja yang Tamat SLTA ke atas menurut dan UKM dan UKM desai
Kabupaten/ Kota di Jawa Barat, 2014 ……………………………………………… 27 n
Gambar II-4 Rencana Pengembangan Infrastruktur Strategis Di Jawa Barat 2025 .. 32 4 Pemberian Dinas Dinas V V V V v v Pemb
Gambar II-5 Rencana Pengembangan Infrastruktur Tol Di Jawa Barat …………………. 33 konsultasi, terkait terkait erian
Gambar II-6 Rencana Pengembangan Infrastruktur Rel Kereta Api di Jawa Barat … 34 bimbingan, perindust perindustr konsu
Gambar II-7 Rencana Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Di Jawa Barat …….. 35 advokasi, dan rian, ian, ltasi,
Gambar II-8 Rencana Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Di Jawa Barat …….. 36 fasilitasi Dinas Dinas bimbi
Gambar II-9 Peta Sebaran dan Jaringan Instalasi PLN ………………………………………….. 37 perlindungan hak terkait terkait ngan,
Gambar II-10 Jumlah Konsumsi Listrik Per Sektor ………………………………………………… 38 kekayaan koperasi koperasi advok
Gambar II-11 Peta Kekuatan Sinyal Jaringan Seluler ……………………………………………… 38 intelektual dan UKM dan UKM asi,
Gambar II-12 Jalur Fiber Optic ………………………………………………………………………………. 39 khususnya bagi dan
Gambar II-13 Jaringan Air Sungai dan Infrastruktur Air …………………………………………. 41 industri kecil fasilit
Gambar II-14 Industri Unggulan Spesifik per Wilayah Pengembangan ………………….. 43 asi
Gambar II-15 Jumlah Industri Kecil dan Menengah Tahun 2014 ……………………………. 47 perlin
Gambar IV-1 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi …………………………………………………… 132 dung
Gambar IV-2 Skenario pertumbuhan kawasan industri di jalur pantai utara dan an
jalur tol Cipali …………………………………………………………………………………… 155 hak
kekay
aan
intele
ktual
khusu
snya
bagi
indus
tri
kecil
5 Pemberian Kement Dinas Dinas V V V V v v Pemb
dukungan erian terkait terkait erian
promosi dan Perindu perindust perindustr duku
pemasaran strian, rian dan ian dan ngan
produk inovatif Kement perdagan perdagan prom
erian gan, gan, osi
Perdag Dinas Dinas dan
angan terkait terkait pema
koperasi koperasi saran
dan UKM dan UKM produ
k
inova
tif

e. Pengembangan Pembiayaan
Tabel IV-22 Program Pengembangan Pembiayaan
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Kement Dinas Dinas Industr V V V v v Mend
pengembangan erian terkait terkait i ukung
lembaga Perindu perindust perindustr perban penge
pembiayaan strian, rian ian kan mban

7 148
Pemangku Kepentingan Tahun RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI JAWA BARAT
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022 TAHUN 2018-2038
lain 2027 2038
berkelanjutan logi
rene I. PENDAHULUAN
wable
energ A. LATAR BELAKANG
y Sektor industri pengolahan telah menjadi salah satu pilar penting dalam struktur
yang
rama perekonomian nasional. Sejak pertengahan 1990-an sektor tersebut selalu
h menyumbang porsi terbesar dalam Produk Domestik Bruto nasional Indonesia,
lingku
ngan mengungguli sektor-sektor lain seperti Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan
secar Perikanan serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
a
berke
lanjut Provinsi Jawa Barat memegang peranan yang penting dalam perekonomian nasional.
an
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat memberikan kontribusi tertinggi
ketiga sebesar 14,88%, setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur, pada Produk Domestik

d. Inovasi dan Kreativitas Bruto (PDB) nasional. Porsi terbesar pada PDRB Jawa Barat disumbangkan oleh kategori

Tabel IV-21 Program Pengembangan Inovasi dan Kreativitas Industri Pengolahan, yaitu sebesar 42,49% pada 2016, jauh melebihi porsi kategori
Pemangku Kepentingan Tahun Industri Pengolahan nasional terhadap PDB nasional pada periode yang sama (20,51%).
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022 Hal ini menunjukkan bahwa di Jawa Barat terdapat konsentrasi industri yang tinggi,
lain 2027 2038
1 Penyediaan ruang Dinas Dinas V V V V v v Penye termasuk di dalamnya industri-industri strategis nasional. Laju pertumbuhan sektor ini
dan wilayah untuk terkait terkait diaan
masyarakat dalam perindust perindustr ruang pun selalu positif (4,77% pada estimasi tahun 2016).
berkreativitas dan rian ian dan
berinovasi wilay
ah Sejak tahun 2011 hingga 2016, nilai ekspor produk non migas nasional terus menurun.
untuk Namun pada periode yang sama, Jawa Barat mampu mempertahankan ekspor non
masy
araka migas (25,28 miliar US dolar pada 2016) sehingga prosentase ekspor non migas Jawa
t Barat terhadap total ekspor non migas nasional justru cenderung naik (19,24% pada
dalam
berkr 2016).
eativi
tas
dan Untuk menunjang pengembangan sektor industrinya, Jawa Barat harus memastikan
berin adanya dukungan sumber daya yang cukup. Jawa Barat adalah provinsi yang
ovasi
mempunyai jumlah penduduk tertinggi di Indonesia, dengan proyeksi jumlah penduduk
2 Pengembangan Dinas Dinas V V V V v v Penge
sentra terkait terkait mban pada 2015 sebesar 46,7 juta, dan meningkat hingga 57,1 juta penduduk pada 2035.
pengembangan perindust perindustr gan
Jawa Barat juga mendapatkan dukungan pembiayaan investasi yang baik, ditunjukkan
kreativitas bagi rian, ian, sentr
IKM Dinas Dinas a dengan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang terbesar di Indonesia (USD 5.738
terkait terkait penge
miliar pada 2015). Secara geografis, posisi Jawa Barat sangat strategis karena berada
koperasi koperasi mban
dan UKM dan UKM gan dekat dengan pusat pemerintahan dan perekonomian nasional dan menjadi jalur
kreati
penghubung strategis antara provinsi-provinsi di pulau Jawa. Dukungan infrastruktur
vitas
bagi ditunjukkan dengan munculnya rencana-rencana besar dalam pembangunan pelabuhan
IKM
barang, bandara internasional, kereta api biasa maupun kereta api cepat, jalur jalan tol,
3 Pemberian Dinas Dinas V V V V v v Pemb
pelatihan terkait terkait erian dan sebagainya.
teknologi dan perindust perindustr pelati
desain rian, ian, han
147 8
Undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian telah memberikan aturan Pemangku Kepentingan Tahun
tentang tatanan dan kegiatan industri nasional, di mana Rencana Induk Pembangunan No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Industri Nasional (RIPIN), yang disusun untuk jangka waktu 20 tahun, menjadi pedoman excell
bagi Pemerintah dan pelaku industri dalam perencanaan dan pembangunan Industri. ence)
pada
RIPIN 2015-2035 telah menentukan 10 industri prioritas nasioanl yang dikelompokkan wilay
ke dalam industri andalan, industri pendukung, dan industri hulu, beserta modal dasar ah
pusat
dan prasyaratnya. Selain itu, RIPIN juga telah mengamanatkan pelaksanaan pertu
Pemberdayaan Industri, Perwilayahan Industri, dan Kebijakan Afirmatif IKM. mbuh
an
indus
Pada level daerah, setiap provinsi harus menyusun Rencana Pembangunan Industri tri
6 Mendukung Kement Dinas V V V v v v Mend
Provinsi (RPIP) dengan mengacu pada RIPIN dan Kebijakan Industri Nasional. Dokumen transfer teknologi erian terkait ukung
RPIP Jawa Barat 2015-2035 ini disusun sebagai acuan pengembangan kebijakan industri dari perusahaan Perindu perindus transf
atau tenaga kerja strian trian er
pengolahan di Jawa Barat, untuk mewujudkan visi dan misi Jawa Barat pada umumnya asing yang tekno
dan menempatkan Jawa Barat sebagai lokomotif penggerak industri pengolahan di beroperasi di logi
dalam negeri dari
Indonesia. perus
ahaan
atau
B. DASAR HUKUM tenag
Dasar hukum penyusunan RPIP Provinsi Jawa Barat 2018-2038 adalah: a
kerja
1. Undang-undang nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Pasal 10 ayat (1), asing
yang mengamanatkan setiap Gubernur untuk menyusun Rencana Pembangunan yang
berop
Industri Provinsi, serta Pasal 11 ayat (1) yang mengamanatkan setiap erasi
bupati/walikota untuk menyusun Rencana Pembangunan Industri di
dalam
Kabupaten/Kota. neger
i
2. Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 24
7 Pemberian Kement Dinas V V v v v Pemb
ayat (1). penghargaan bagi erian terkait erian
rintisan, Perindu perindus peng
3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk
pengembangan, strian trian harga
Pembangunan Industri Nasional 2015-2035. dan penerapan an
teknologi industri bagi
4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-IND/PER/12/2015 tentang
rintis
Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana an,
penge
Pembangunan Industri Kabupaten/Kota.
mban
5. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Rencana gan,
dan
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat Tahun 2005-2025.
pener
6. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang apan
tekno
Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029. logi
7. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang Pengembangan indus
tri
Wilayah Jawa Barat Selatan 2010-2029. 8 Mendukung Kement Dinas Pergur V V v v v Mend
8. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengaturan pengembangan erian terkait uan ukung
teknologi Perindu perindus tinggi penge
Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat renewable energy strian trian mban
Pertumbuhan di Jawa Barat yang ramah gan
lingkungan secara tekno

9 146
Pemangku Kepentingan Tahun C. SISTEMATIKA PENULISAN
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Sistematika penyusunan RPIP Jawa Barat 2018-2038 mengacu pada Peraturan Menteri
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
sarka Perindustrian Nomor 110/M-IND/PER/12/2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
n Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota,
hasil
litban sebagai berikut:
g I. PENDAHULUAN
dalam
neger A. Latar Belakang
i Menguraikan secara kualitatif mengenai aspek geografi, demografi,
4 Mendukung audit Kement Dinas V V V v v v Mend
teknologi erian terkait ukung ekonomi, industri, potensi dan permasalahan utama pembangunan industri
terhadap Perindu perindus audit dan pentingnya rencana pembangunan industri Provinsi Jawa Barat.
teknologi yang strian trian tekno
dinilai tidak layak logi B. Dasar Hukum
untuk industri terha Menguraikan dasar hukum dalam penyusunan RPIP Provinsi Jawa Barat.
antara lain boros dap
energi, beresiko tekno C. Sistematika Penulisan
pada keselamatan logi Menguraikan sistematika penyusunan RPIP Provinsi Jawa Barat.
dan keamanan, yang
serta berdampak dinilai II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI
negatif pada tidak A. Kondisi Daerah
lingkungan layak
untuk Menguraikan secara kuantitatif aspek geografi, aspek demografi, serta
indus aspek infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandar udara, air, dan listrik,
tri
antar aspek pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan dan kontribusi sektor industri,
a lain kontribusi masing-masing sektor industri, jumlah unit usaha setiap sektor
boros
energ industri, ekspor dan impor produk industri (minimum tiga tahun terakhir).
i, B. Sumber Daya Industri
beresi
ko Menguraikan sumber daya manusia sektor industri, sumber daya alam
pada sebagai bahan baku dan energi, lembaga diklat dan litbang, serta
kesel
amat pembiayaan industri.
an C. Sarana dan Prasarana
dan
keam Menguraikan pengelolaan lingkungan, lahan industri berupa Kawasan
anan, Industri dan/atau Kawasan Peruntukan Industri, fasilitas jaringan energi dan
serta
berda kelistrikan, fasilitas jaringan telekomunikasi, fasilitas jaringan sumber daya
mpak air, fasilitas sanitasi, fasilitas jaringan transportasi dan infrastruktur
negat
if penunjang seperti lembaga uji, kawasan berikat, kawasan pergudangan.
pada D. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah
lingku
ngan Menguraikan sentra IKM, unit pelayanan teknis (UPT), jumlah tenaga
5 Penumbuhan Kement Dinas Pergur V V V v v v Penu penyuluh lapangan (TPL), konsultan IKM, dan pusat-pusat promosi
pusat-pusat erian terkait uan mbuh
inovasi (center of Perindu perindus tinggi an pengembangan IKM.
excellence) pada strian trian pusat
wilayah pusat -
pertumbuhan pusat III. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH, SERTA TUJUAN DAN SASARAN
industri inova PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH
si
(cent A. Visi dan Misi Pembangunan Daerah
er of B. Tujuan Pembangunan Industri Provinsi
145 10
C. Sasaran Pembangunan Industri Provinsi Pemangku Kepentingan Tahun
Meliputi Pertumbuhan sektor industri, kontribusi industri nonmigas No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
terhadap PDRB, nilai ekspor produk industri, jumlah tenaga kerja di sektor pergu
industri, nilai investasi sektor industri. ruan
tinggi,
dunia
IV. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI usaha
untuk
A. Strategi Pembangunan Industri meng
Pernyataan yang mengintegrasikan pendekatan dan langkah-langkah untuk hasilk
an
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan industri melalui program- produ
program indikatif. k
litban
B. Program Pembangunan Industri g
1. Penetapan, Sasaran dan Program Pengembangan Industri Unggulan yang
aplika
Provinsi tif
Penentuan industri unggulan provinsi berdasarkan pendekatan dan
terint
kompetensi inti industri daerah dan mengacu kepada industri prioritas egrasi
nasional, serta sasaran dan program pengembangan industri unggulan 2 Mendukung Kement Dinas V V V v v v Mend
implementasi erian terkait ukung
provinsi. pengembangan Perindu perindus imple
2. Pengembangan Perwilayahan Industri teknologi baru strian trian ment
melalui pilot plant asi
Program-program yang terkait dengan pengembangan Wilayah Pusat atau yang sejenis penge
Pertumbuhan Industri, Kawasan Peruntukan Industri, Kawasan mban
gan
Industri, dan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah. tekno
3. Pembangunan Sumber Daya Industri logi
baru
Program-program yang terkait pengembangan sumber daya manusia melal
industri, pemanfaatan sumber daya alam untuk industri, ui
pilot
pengembangan teknologi industri, pengembangan inovasi dan plant
kreativitas industri, serta dukungan pembiayaan industri. atau
yang
4. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri sejeni
Program–program yang terkait pengembangan pengelolaan s
3 Mendukung Kement Dinas V V V v v v Mend
lingkungan, lahan industri berupa Kawasan Industri dan/atau Kawasan penjaminan erian terkait ukung
Peruntukan Industri, fasilitas jaringan energi dan kelistrikan, fasilitas resiko terhadap Perindu perindus penja
pemanfaatan strian trian mina
jaringan telekomunikasi, fasilitas jaringan sumber daya air, fasilitas teknologi yang n
sanitasi, fasilitas jaringan transportasi, sistem informasi industri, serta dikembangkan resiko
berdasarkan hasil terha
infrastruktur penunjang standardisasi industri. litbang dalam dap
5. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah negeri pema
nfaat
Program–program yang terkait pengembangan IKM mencakup an
perumusan kebijakan dan pengembangan kelembagaan, penumbuhan tekno
logi
wirausaha baru dan pemberian fasilitas bagi IKM yang
dikem
bangk
an
berda

11 144
Pemangku Kepentingan Tahun V. PENUTUP
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Menguraikan ringkasan keterkaitan Bab I s/d Bab IV dan harapan-harapan dalam
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
UKM g mensukseskan implementasi rencana pembangunan industri provinsi selama 20
desai tahun ke depan.
n
produ
k
indus
tri

c. Pengembangan Teknologi
Pengembangan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi industri bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan
kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan secara
bertahap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
industri dalam negeri agar dapat bersaing di pasar dalam negeri dan pasar
global.
Tabel IV-20 Program Pengembangan Teknologi
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Kement Dinas Asosia V V V v v v Mend
peningkatan erian terkait si ukung
sinergi program Perindu perindus industr penin
kerjasama litbang strian, trian, i, gkata
antara balai-balai Kement Dinas Perusa n
industri dengan erian terkait haan sinerg
lembaga riset Riset, litbang industr i
pemerintah, Teknolo i, progr
lembaga riset gi, dan Pergur am
swasta, Pendidi uan kerjas
perguruan tinggi, kan tinggi ama
dunia usaha Tinggi litban
untuk g
menghasilkan antar
produk litbang a
yang aplikatif dan balai-
terintegrasi balai
indus
tri
denga
n
lemb
aga
riset
peme
rintah
,
lemb
aga
riset
swast
a,
143 12
II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
A. KONDISI DAERAH Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1. Kondisi Geografis 6 Fasilitasi Dinas Dinas V V V V v v Fasilit
penyediaan terkait terkait asi
konsultan IKM Perindu Perindustr penye
untuk strian, ian, diaan
peningkatan Dinas Dinas konsu
efisiensi atau terkait terkait ltan
kinerja industri koperas koperasi IKM
kecil i dan dan UKM untuk
UKM penin
gkata
n
efisie
nsi
atau
kinerj
a
indus
tri
kecil
7 Fasilitasi Kement Dinas Dinas V V V V v v Fasilit
penguatan erian terkait terkait asi
tempat uji Perindu perindu perindustr peng
kompetensi (TUK) strian, strian, ian, uatan
Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5°50’ - 7°50’ Lintang dan lembaga Kement Dinas Dinas temp
sertifikasi SDM erian terkait terkait at uji
Selatan dan 104 °48’ - 108° 48’ Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah:
Tenaga ketenag ketenagak komp
- sebelah utara: Laut Jawa dan DKI Jakarta; Kerja akerjaa erjaan etensi
dan n (TUK)
- sebelah timur: Provinsi Jawa Tengah;
Transmi dan
- sebelah selatan: Samudra Indonesia; grasi lemb
aga
- sebelah barat: Provinsi Banten.
sertifi
Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang kasi
SDM
kompleks, dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan serta
8 Fasilitasi Kement Dinas Perguru V V V V v v Fasilit
dataran rendah di wilayah utara. Proporsi kawasan hutan di Jawa Barat, yang penyediaan erian terkait an asi
konsultan industri Perindu perindu tinggi penye
meliputi fungsi hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi, mencapai
untuk ISO 9000, strian strian diaan
22,1% dari keseluruhan luas provinsi. Curah hujan berkisar antara 2000-4000 14000, dan K3L konsu
ltan
mm/tahun dengan tingkat intensitas hujan tinggi. Jawa Barat memiliki 40 Daerah
indus
Aliran Sungai (DAS) dengan debit air permukaan 81 miliar m3/tahun dan air tanah tri
untuk
150 juta m3/tahun.
ISO
Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi ke dalam 27 9000,
1400
kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten
0, dan
Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten K3L
9 Peningkatan Dinas Dinas Perguru V V V V v v Penin
Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan,
kemampuan IKM terkait terkait an gkata
Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten dalam bidang Perindu Perindustr tinggi n
desain produk strian, ian, kema
Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang,
industri Dinas Dinas mpua
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota terkait terkait n IKM
koperas koperasi dalam
Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi,
i dan dan UKM bidan

13 142
Pemangku Kepentingan Tahun Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar. Secara keseluruhan, di wilayah Jawa Barat
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- terdapat 626 kecamatan, 641 kelurahan, dan 5.321 desa.
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
pendidikan/akade terkait terkait aan h
mi komunitas ketenag ketenagak industri, atau 2. Kondisi Ekonomi
akerjaa erjaan Perguru instru
n an ktur Tabel dibawah ini menunjukkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
tinggi untuk beberapa provinsi yang mencatat PDRB tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2016,
lemb
aga PDRB tertinggi di Indonesia masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau
pendi Jawa, secara berurutan dihasilkan oleh provinsi DKI Jakarta (1.539 triliun rupiah),
dikan
/akad Jawa Timur (1.405 triliun rupiah), Jawa Barat (1.275 triliun rupiah), dan Jawa
emi Tengah (849 triliun rupiah).
komu
nitas Tabel II-1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Beberapa Provinsi
3 Pengembangan Kement Dinas Dinas Perguru V V V V v v Penge dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
tenaga kerja erian terkait terkait an mban
berbasis Perindu perindu perindustr tinggi gan Produk Domestik Regional Bruto (Miliar Rupiah)
kompetensi strian, strian ian tenag Provinsi Harga Konstan 2010
melalui Kement a 2011 2012 2013 2014 2015 2016
pendidikan vokasi erian kerja DKI
industri Riset, berba Jakarta 1.147.558,23 1.222.527,92 1.297.195,43 1.374.348,61 1.454.346 1.539.377
Teknolo sis Jawa
gi, dan komp Timur 1.054.401,77 1.124.464,64 1.192.841,86 1.262.700,21 1.331.418,2 1.405.236
Jawa
Pendidi etensi
Barat 965.622,06 1.028.409,74 1.093.585,51 1.148.948,82 1.207.080 1.275.550
kan melal
Jawa
Tinggi ui Tengah 656.268,13 691.343,12 726.899,71 766.271,77 806.609,0 849.383
pendi
dikan Indonesia
7.286.914,79 7.735.785,46 8.179.836,08 8.605.809,67 8.982.500 9.433.034
vokas Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
i
indus
tri Jika dilihat dari PDRB per kapita, yaitu PDRB daerah dibagi dengan jumlah
4 Pemberian diklat Kement Dinas Dinas Asosiasi V V V V v v Pemb penduduk di daerah tersebut, Jawa Barat masih belum menunjukkan kinerja yang
dan erian terkait terkait industri erian
pendampingan Perindu perindu perindustr diklat baik. PDRB per kapita Jawa Barat pada tahun 2016 tercatat sebesar 34,880 juta
untuk pelaku strian strian, ian, dan rupiah, masih berada di bawah PDB per kapita Indonesia yang sebesar 47,96 juta
industri Dinas Dinas pend
terkait terkait ampi rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Barat harus lebih baik lagi dalam
ketenag ketenagak ngan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada.
akerjaa erjaan untuk
n pelak
u a. Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Industri Pengolahan
indus
tri Laju pertumbuhan riil Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat
5 Pemberian diklat Kement Dinas Dinas V V V V v v Pemb pada kurun tahun 2012 hingga 2016 ditunjukkan pada tabel II-2. Laju
untuk aparatur erian terkait terkait erian
perindustrian Perindu perindu perindustr diklat pertumbuhan tertinggi pada sektor Informasi dan Komunikasi (14,28% pada
(sistem industri) strian strian ian untuk 2016). Sektor lain yang mencatat pertumbuhan tinggi antara lain adalah
apara
tur Jasa Keuangan (11,89%) serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (9,46%).
perin Semua sektor mencatat pertumbuhan positif pada tahun 2016, kecuali
dustri
an Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 0,95%.
(siste Meskipun laju pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan (kategori C) di Jawa
m
indus Barat tidak termasuk yang tertinggi, namun sektor tersebut selalu mencatat
tri)

141 14
laju pertumbuhan yang positif dan relatif konstan dari tahun ke tahun. Pada Pemangku Kepentingan Tahun
tahun 2016, laju pertumbuhan sektor ini adalah 4,77%. No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Tabel II-2 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Jawa Barat 7 Pengembangan Dinas Perguru V v v v v v Penge
Menurut Lapangan Usaha 2012-2016 [persen] teknologi terkait an mban
transportasi dan perindu tinggi, gan
Lapangan Usaha/Industry 2012 2013 2014 2015 2016 distribusi sumber strian Badan tekno
A Pertanian, Kehutanan, dan 0,03 4,50 0,58 0,16 5,80 daya alam dan litbang logi
Perikanan perdaga trans
B Pertambangan dan Penggalian (6,50) (1,25) 1,57 0,40 (0,95) ngan, porta
C Industri Pengolahan 4,57 7,19 5,11 4,39 4,77 Dinas si dan
D Pengadaan Listrik dan Gas 8,69 8,15 4,79 (6,75) 3,37 terkait penya
E Pengadaan Air, Pengelolaan 7,15 6,50 5,95 5,56 6,32 koperas luran
Sampah, Limbah dan Daur Ulang i& sumb
F Konstruksi 13,24 8,15 5,45 6,44 5,02 UKM, er
G Perdagangan Besar dan Eceran; 11,80 5,21 3,31 3,71 4,44 Dinas daya
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor terkait alam
H Transportasi dan Pergudangan 9,75 4,91 7,78 8,90 8,85 pengelo
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 6,94 4,75 6,00 7,66 9,30 laan
Minum sumber
J Informasi dan Komunikasi 10,70 9,10 17,47 16,30 14,28 daya
K Jasa Keuangan dan Asuransi 8,67 12,42 4,36 7,35 11,89 alam
L Real Estat 8,41 5,41 4,46 5,49 6,50
M,N Jasa Perusahaan 7,65 7,79 6,92 8,11 8,11
O Administrasi Pemerintahan, 4,19 (1,39) 0,46 5,53 2,96
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib Pembangunan sumber daya manusia industri mencakup semua pelaku
P Jasa Pendidikan 14,62 8,93 14,43 10,20 7,62
industri, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk pemilik, pekerja,
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,87 6,61 15,78 14,14 9,46
R,S,T, Jasa Lainnya 8,09 7,88 8,80 8,94 8,75 aparatur, serta konsultan industri.
U
Tabel IV-19 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016, Berita Resmi Statistik BPS
Pemangku Kepentingan Tahun
Jabar (Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat 2016) No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Pengembangan Kement Dinas Dinas Asosiasi V v v v v v Penge
b. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB lembaga erian terkait terkait industri, mban
pendidikan/akade Perindu perindu perindustr Asosiasi gan
Kontribusi (share) tiap lapangan usaha terhadap PDRB Jawa Barat dalam
mi komunitas strian, strian, ian, profesi, pendi
kurun tahun 2011 hingga 2016 ditunjukkan pada tabel II-3. Lapangan usaha berbasis Kement Dinas Dinas Perusah dikan
kompetensi erian terkait terkait aan berba
Industri Pengolahan memberikan kontribusi yang paling tinggi secara
Tenaga ketenag ketenagak industri, sis
signifikan dibandingan dengan lapangan usaha yang lain, yaitu sebesar Kerja akerjaa erjaan Perguru komp
dan n an etensi
43,08% (549.470,645 miliar rupiah). Angka ini pun masih sangat besar jika
Transmi tinggi berup
dibandingkan dengan kontribusi Industri Pengolahan nasional terhadap PDB grasi a
lemb
nasional, yaitu sebesar 20,51% pada tahun yang sama. Hal ini menunjukkan
aga
bahwa di Jawa Barat terdapat konsentrasi industri yang tinggi, termasuk di pendi
dikan
dalamnya industri-industri strategis nasional.
/akad
Tabel II-3 Kontribusi Lapangan Usaha ke PDRB Jawa Barat 2011-2015 emi
komu
[persen]
nitas
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2 Fasilitasi Kement Dinas Dinas Asosiasi V V V V v v Fasilit
Pertanian, Kehutanan, dan penyediaan erian terkait terkait industri, asi
A 9,34 8,93 9,05 8,74 8,71 7,70 pelatih atau Perindu perindu perindustr Asosiasi penye
Perikanan
instruktur untuk strian strian, ian, profesi, diaan
B Pertambangan dan Penggalian 3,80 3,27 2,77 2,43 1,70 2,13
lembaga Dinas Dinas Perusah pelati

15 140
Pemangku Kepentingan Tahun C Industri Pengolahan 43,9 43,2 43,2 43,6 43,0 43,0
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- D Pengadaan Listrik dan Gas 0,63 0,69 0,70 0,79 0,73 0,48
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Pengadaan Air, Pengelolaan
alam yang dan perdagan denga E 0,08 0,07 0,08 0,07 0,07 0,08
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
dibutuhkan perdaga gan n
F Konstruksi 7,23 7,80 7,87 8,12 8,25 8,11
ngan provi
nsi Perdagangan Besar dan Eceran;
yang G Reparasi Mobil dan Sepeda 15,5 15,9 15,9 15,3 15,2 15,5
kaya Motor
akan H Transportasi dan Pergudangan 4,15 4,20 4,50 4,80 5,54 4,79
sumb Penyediaan Akomodasi dan
I 2,32 2,35 2,39 2,43 2,50 2,55
er Makan Minum
daya J Informasi dan Komunikasi 2,47 2,47 2,40 2,46 2,60 3,75
alam
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,23 2,42 2,57 2,56 2,61 2,59
yang
dibut L Real Estat 1,11 1,10 1,09 1,04 1,01 1,16
uhkan M,
Jasa Perusahaan 0,38 0,39 0,39 0,39 0,40 0,42
5 Optimalisasi Dinas Dinas Asosiasi V V V V v v Opti N
pemanfaatan terkait terkait industri malis Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
sumber daya alam perindu perindustr yang asi
secara efisien, strian ian dan mengol pema
ramah lingkungan, dan perdagan ah nfaat
dan berkelanjutan perdaga gan, sumber an c. Ekspor Impor Non Migas
ngan, Dinas daya sumb Nilai ekspor produk-produk non-migas Jawa Barat dan nasional dalam kurun
Dinas terkait alam er
terkait koperasi daya tahun 2010 hingga 2016 ditunjukkan pada tabel II-4. Tabel tersebut juga
koperas & UKM, alam menunjukkan besarnya kontribusi ekspor non-migas Jawa Barat terhadap
i& Dinas secar
UKM, terkait a ekspor non-migas nasional. Ekspor produk non-migas nasional cenderung
Dinas pengelola efisie mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Sementara itu, Jawa Barat
terkait an sumber n,
pengelo daya alam rama mampu mempertahankan nilai ekspor produk non-migasnya, sehingga
laan h besarnya persentase kontribusinya cenderung konstan, yaitu rata-rata
sumber lingku
daya ngan, 17,81% per tahun.
alam dan Tabel II-4 Ekspor produk non-migas Jawa Barat dan nasional
berke
lanjut Nilai Ekspor (Miliar USD)
an 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
6 Perencanaan dan Dinas Dinas V v v v v v Peren Ekspor Non 129.68 162.02 153.07 149.93 145.96 131.70 131.38
pengembangan terkait terkait canaa Migas Nasional 0 0 0 0 0 0 4
jaringan perindu perindustr n dan
Ekspor Non 23.241 25.696 26.635 25.927 26.276 24.970 25.280
infrastruktur untuk strian ian dan penge
Migas Jawa ,2 ,1 ,0 ,8 ,8 ,3 ,0
distribusi sumber dan perdagan mban
Barat
daya alam perdaga gan, gan
Presentase 17,92 15,86 17,40 17,29 18,00 18,96 19.24
ngan, Dinas jaring
Ekspor Jabar % % % % % % %
Dinas terkait an
Terhadap
terkait koperasi infras
Nasional
koperas & UKM, trukt
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016, Buletin Statistik Bulanan
i& Dinas ur
UKM, terkait untuk BPS (Indikator Ekonomi Desember 2016), diolah.
Dinas pengelola distri
terkait an sumber busi
pengelo daya alam sumb d. Penyerapan Tenaga Kerja
laan er
Berdasarkan data bulan Agustus 2016, jumlah angkatan kerja di Jawa Barat
sumber daya
daya alam adalah sebesar 21.075.899 orang. Dari jumlah tersebut 19.202.038 orang
alam
berstatus Bekerja dan 1.873.861 orang berstatus Menganggur. Dengan

139 16
demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah sebesar 60,65% a. Pembangunan Sumber Daya Alam (SDA)

dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah sebesar 8,89%. Angka Pembangunan sumber daya alam diarahkan pada memastikan
pengangguran tersebut mengalami sedikit peningkatan dari tahun 2015. ketersediaan bahan baku industri yang berbasis sumber daya alam.
Dilihat dari lapangan kerja utama, sebagian besar angkatan kerja terserap Ekstraksi dan penggunaan sumber daya alam yang ada akan dioptimalkan
oleh Lapangan Usaha Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Sumber daya
yaitu sebesar 5.338.698 orang (27,80%). Lapangan usaha Industri ada pada alam yang belum tersedia di dalam provinsi dapat diupayakan melalui kerja
posisi berikutnya, yaitu sebesar 3.884.668 orang (20,23%). Tabel sama perdagangan dengan provinsi lain. Program pembangunan SDA juga
menunjukkan data penyerapan tenaga kerja penduduk berusia 15 tahun ke mencakup pengembangan jaringan infrastruktur serta teknologi yang
atas berdasarkan lapangan pekerjaan utamanya. mendukung untuk pendistribusian secara efisien.

Tabel II-5 Penyerapan Tenaga Kerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tabel IV-18 Program Pengembangan Sumber Daya Alam
Lapangan Pekerjaan Utama Agustus Agustus Agustus Agustus Pemangku Kepentingan Tahun
2013 2014 2015 2016 No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Pertanian, Perkebunan, 3.804.324 3.821.320 3.095.547 3.154.509 lain 2027 2038
Kehutanan dan Perburuan 1 Pemetaan jenis, Dinas Dinas Asosiasi V v v
20,31% 20,40% 16,53% 16,43% jumlah, serta lokasi terkait terkait industri
Pertambangan dan 140.469 142.371 136.943 113.601 cadangan sumber perindu perindustr yang
Penggalian daya alam strian ian, mengol
0,75% 0,76% 0,73% 0,59% dan Dinas ah
Industri 3.935.610 3.902.850 3.945.316 3.884.668 perdaga terkait sumber
21,01% 20,84% 21,06% 20,23% ngan, koperasi daya
Listrik, Gas, dan Air 64.189 59.651 68.478 60.971 Dinas & UKM, alam
0,34% 0,32% 0,37% 0,3% terkait Dinas
Konstruksi 1.284.643 1.485.424 1.691.596 1.424.529 koperas terkait
i& pengelola
6,86% 7,93% 9,03% 7,42%
UKM, an sumber
Perdagangan, Rumah 4.799.189 4.926.566 5.101.162 5.338.698
Dinas daya alam
Makan dan Jasa Akomodasi
terkait
25,62% 26,30% 27,23% 27,80%
pengelo
Transportasi, Pergudangan 1.039.534 1.000.908 1.036.915 1.112.414
laan
dan Komunikasi
sumber
5,55% 5,34% 5,54% 5,79% daya
Keuangan, Real Estate. 539.379 600.262 669.791 814.691 alam
Usaha Persewaan dan Jasa 2 Penyusunan Dinas Dinas V V v v
Perusahaan rencana dan terkait terkait
2,88% 3,20% 3,58% 4,24% rekomendasi perindu perindustr
Jasa Kemasyarakatan, 3.124.606 3.291.591 3.045.734 3.297.957 penyediaan dan strian ian,
Sosial, dan Perseorangan penyaluran sumber dan Dinas
16,68% 17,57% 16,26% 17,18% daya alam berupa perdaga terkait
TOTAL 18.731.943 19.230.943 18.791.482 19.202.038 paling sedikit ngan, koperasi
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016 neraca Dinas & UKM,
ketersediaan terkait Dinas
sumber daya alam koperas terkait
e. Penanaman Modal i& pengelola
UKM, an sumber
Pada tahun 2014, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Barat Dinas daya alam
masih didominasi penyerapannya oleh sektor tersier, yaitu sebesar Rp 31,44 terkait
pengelo
triliun. Sektor sekunder (industri) menyerap investasi sebesar Rp 6,36 triliun laan
rupiah dengan jumlah proyek sebesar 658 proyek. Tenaga kerja yang sumber
daya
berhasil terserap adalah sebesar 61.808 orang. Di antara sub-sub sektor alam
dalam sektor industri, penyerapan terbesar berdasarkan nilai investasi dan 4 Penjalinan Kemente Dinas Dinas V v v v v v Penjal
kerjasama dengan rian terkait terkait inan
tenaga kerja dilakukan oleh industri tekstil, yaitu sebesar Rp 2,92 triliun dan provinsi yang kaya Perindust perindu perindustr kerjas
19.133 tenaga kerja. Tabel II-6 menunjukkan data realisasi investasi PMDN akan sumber daya rian strian ian dan ama
17 138
Pemangku Kepentingan Tahun tahun 2014-2015 berdasarkan sektor di Jawa Barat. Sementara itu, pada
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- tahun 2016, realisasi investasi PMDN di Jawa Barat adalah Rp 30,36 triliun
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
a IKM yang tersebar pada 1169 proyek.
Tabel II-6 Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Jawa

9 Penguatan sentra Dinas V V V V v Peng Barat


IKM, dalam hal: terkait uatan 2014 2015
- peralatan perindust sentr
Klasifikasi Usaha Jumlah Total Investasi TK Jumlah Total Investasi TK
produksi dan rian a
Proyek (000 Rp) (orang) Proyek (000 Rp) (orang)
pengukuran IKM,
- diklat dan dalam Sektor Sekunder 592 9.000.056.926 61.808 329 5.290.098.510 6.823
konsultasi hal: Industri Makanan 168 1.118.143.918 6.414 163 3.647.083.661
- pemodalan - pe Industri Tekstil 33 2.924.782.242 19.133 111 679.862.438 4.464
dan ral
Ind. Barang Dari 16 73.703.040 4.665 6 1.450.001 567
pemasaran ata
Kulit & Alas Kaki
n
Ind. Kayu 78 53.546.197 2.420 6 8.157.500
pr
od Ind. Kertas & 25 861.226.040 2.814 43 953.544.910 1.792
uk Percetakan
si Ind. Kimia & 59 333.920.059 2.131 135 5.225.835.874 10.133
da Farmasi
n Ind. Karet & 77 1.365.135.906 11.011 113 1.234.282.932 3.332
pe Plastik
ng Ind. Mineral Non 25 202.604.770 2.676 45 4.538.572.074 2.640
uk Logam
ur Ind. Logam, 47 1.430.437.789 3.483 121 1.782.661.417 5.593
an Mesin, &
- dik Elektronik
lat Ind. Instru. 3 550.000 14 2 11
da Kedokteran,
n Presisi & Optic
ko dan Jam
ns Ind. Kendaraan 15 399.078.427 4.444 46 604.727.425 2.867
ult Bermotor dan
asi Alat Transportasi
pemo Lain
dalan Industri Lainnya 46 236.928.538 2.603 10 78.838.750 323
dan Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
pema
saran
10 Melaksanakan Dinas Perguru V V V V v Melak Untuk Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Barat, penyerapan terbesar
diklat dan terkait an sanak
pada tahun 2014 dilakukan oleh sektor sekunder (industri), dengan total
konsultasi perindust tinggi, an
rian Badan diklat nilai investasi sebesar Rp 53,96 triliun. Jumlah proyek yang direalisasikan
litbang dan
dari investasi PMA adalah sebanyak 1.836 proyek, dengan penyerapan
konsu
ltasi tenaga kerja sebanyak 279.748 orang tenaga kerja. Dilihat dari sumber
investasi, negara yang memberikan investasi terbesar adalah Jepang,
dengan nilai investasi sebesar Rp 23,181 triliun.
3. Pembangunan Sumber Daya Industri Tabel II-7 Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing di Jawa Barat
Salah satu prasyarat utama tumbuhnya industri adalah adanya dukungan 2014 2015
sumber daya industri. Dengan demikian, pembangunan industri tidak bisa Klasifikasi Usaha Jumlah Total Investasi Tenaga Jumlah Total Investasi Tenaga
Proyek (000 Rp) Kerja Proyek (000 Rp) Kerja
terlepas dari pembangunan sumber daya industri, yang terdiri dari sumber daya (orang) (orang)
alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), teknologi, inovasi dan kreativitas, Sektor Primer 48 946.862.580 3.069 18 1.620.776.250 3.790
Tanaman 7 43.919.550 1.403 5 643.088.750 266
serta pembiayaan.
137 18
Pangan dan Pemangku Kepentingan Tahun
Perkebunan No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Peternakan 11 202.629.910 1.174 7 235.060.000 2.787 Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Kehutanan 2 5.250.000 18 3 116.437.500 0 2 Penyusunan Dinas Dinas V V v
Perikanan 6 69.027.000 203 0 206 rencana terkait terkait
pembangunan perindus perindust
Pertambangan 22 626.036.120 271 3 626.190.000 531 sentra trian rian
Sektor Sekunder 1.836 53.963.440.34 279.748 283 43.196.417.000 216.834 IKM, termasuk
0 sentra-sentra
Industri 159 5.531.817.190 30.272 22 3.909.370.000 8.987 baru, misalnya di
Makanan Gedebage dan
Industri Tekstil 204 2.714.692.430 51.781 45 2.881.757.500 39.543 Sukabumi
Ind. Barang Dari 29 267.820.850 5.637 4 946.250.000 30.346 3 Pembentukan Dinas V V V
Kulit & Alas Kaki kelembagaan terkait
Ind. Kayu 8 24.070.200 1.053 1 20.000.000 540 sentra IKM oleh perindust
pemerintah rian
Ind. Kertas & 42 473.548.310 2.829 10 2.488.998.750 3.690
kabupaten/kota
Percetakan
4 Pengadaan tanah Dinas V v v v V Penga
Ind. Kimia & 164 3.116.658.700 15.638 37 2.339.497.500 12.103
oleh Pemerintah terkait daan
Farmasi
Kabupaten/ pertanaha tanah
Ind. Karet & 165 4.847.143.790 19.297 24 2.125.602.500 12.073
Kota untuk n dan tata oleh
Plastik
pembangunan ruang Peme
Ind. Mineral Non 49 3.625.624.610 6.252 9 309.951.250 5.877
sentra IKM rintah
Logam
Kabu
Ind. Logam, 590 11.891.724.15 78.704 77 5.982.937.500 55.228 paten
Mesin, & 0 /
Elektronik Kota
Ind. Instru. 5 0 562 1 15.000.000 0 untuk
Kedokteran, pemb
Presisi & Optic angu
dan Jam nan
Ind. Kendaraan 366 20.035.227.03 61.087 40 21.946.263.250 42.745 sentr
Bermotor dan 0 a IKM
Alat Transportasi 5 Pembangunan Dinas Swasta V V V v Pemb
Lain infrastrastruktur terkait angu
Industri Lainnya 55 1.435.113.080 6.636 13 230.788.750 5.702 untuk infrastruk nan
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016 mendukung tur infras
sentra IKM trastr
uktur
untuk
B. SUMBER DAYA INDUSTRI mend
ukung
1. Sumber Daya Alam sentr
a. Sumber Daya Pertanian Tanaman Pangan a IKM
6 Pembangunan Dinas Swasta V V V v Pemb
Pada tahun 2015 luas panen padi mengalami penurunan dibanding tahun
sentra IKM terkait angu
2014, dan hal ini diikuti pula dengan penurunan produksinya. Luas panen perindust nan
rian, sentr
turun 6,17% dan produksi padi turun 2,33%. Akan tetapi produktivitas per
Dinas a IKM
hektarnya naik menjadi 61,22 kwintal per hektar. Penurunan luas panen terkait
infrastruk
padi dapat diimbangi oleh peningkatan produktivitas padi per hektar
tur
sehingga penurunan produksi tidak terjadi terlalu signifikan. 7 Pembinaan dan Dinas V V V V v Pemb
pengembangan terkait inaan
Tabel II-8 Produktivitas Padi Jawa Barat
sentra IKM perindust dan
Tahun Luas Panen (Ha) Hasil per Hektar Produksi (Ton) rian penge
(Kwintal/Ha) mban
2010 2.037.657 57,60 11.737.071 gan
2011 1.964.466 59,22 11.633.891 sentr
19 136
Pemangku Kepentingan Tahun 2012 1.918.799 58,74 11.271.861
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028- 2013 2.029.891 59,53 12.083.162
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2017 2018 2019 2020 2021
2027 2038 2014 1.979.799 58,82 11.644.899
indus 2015 1.857.612 61,22 11.373.143
tri Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
dan
pelest
arian
lingku b. Sumber Daya Peternakan
ngan
Peternakan merupakan sub sektor pertanian yang membantu dalam
hidup
8 Perencanaan dan Kementeri Dinas Dinas Perusah V V V V v v Opti pemenuhan kebutuhan protein hewani. Peran serta sektor peternakan
pembangunan an terkait terkait aan malis
sebagai pemasok bahan baku bagi industri olahan pangan sangat besar. Dari
kawasan industri Perindustr perindustri perindustr kawasan asi
Jawa Barat ian an, ian, industri, dan tiga jenis ternak yaitu sapi potong, sapi perah dan kerbau, sapi potong
Dinas Dinas Swasta penge
merupakan sapi yang paling banyak populasinya yaitu 425.826 ekor,
terkait terkait ndalia
infrastrukt infrastrukt n kemudian sapi perah sebanyak 116.400 ekor, dan kerbau sebanyak 110.660
ur, ur, kawas
ekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II-9 dan II-10.
Dinas Dinas an
terkait terkait indus Tabel II-9 Peternakan Jawa Barat
penataan penataan tri Jenis Ternak (Ekor)
ruang ruang Tahun Sapi Sapi
Kerbau Kuda Kambing Domba
9 Identifikasi dan Kementeri Dinas Dinas Perusah v v v Peren Potong Perah
Penetapan lokasi an terkait terkait aan canaa 2010 327.750 120.475 139.730 13.929 1.801.320 6.005.299
Kawasan Perindustr perindustri perindustr kawasan n dan 2011 422.989 139.970 130.157 14.080 2.016.867 7.041.437
Peruntukan ian an, ian, industri, pemb 2012 429.637 136.054 121.854 14.418 2.303.256 8.249.844
Industri pada Dinas Dinas Swasta angu 2013 382.949 103.832 108.303 14.193 2.559.699 9.391.590
Jabar bagian terkait terkait nan 2014 419.077 123.140 113.869 13.750 2.599.380 10.612.726
Selatan infrastrukt infrastrukt kawas 2015 425.826 116.400 110.660 13.447 2.610.375 11.575.359
ur, ur, an Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
Dinas Dinas indus
terkait terkait tri Tabel II-10 Peternakan Jawa Barat
penataan penataan pada Tahun Jenis Ternak (Ekor)
ruang ruang Jabar Babi Ayam Buras Ras Petelur Ras Potong Itik
bagia 2010 8.327 27.394.516 11.252.390 82.969.026 9.871.091
n
2011 9.846 27.396.416 11.930.515 97.210.574 9.310.715
Selata
2012 7.620 27.224.219 12.271.938 101.739.384 8.773.043
n
2013 7.296 27.497.344 12.882.262 106.756.896 8.290.355
2014 6.839 27.630.194 13.290.146 106.077.918 8.452.264
2015 10.924 27.504.336 14.469.405 104.015.708 8.353.168
c. Sentra Ikm Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016

Salah satu sasaran pembangunan perwilayahan industri adalah c. Sumber Daya Perkebunan
pengembangan minimal satu Sentra Industri Kecil dan Menengah pada Sub sektor perkebunan sampai sekarang masih mempunyai peranan yang
setiap Kabupaten/Kota. Sebagian besar program pengembangan Sentra cukup besar dalam pengembangan sektor pertanian. Peluang bisnis
IKM akan dilaksanakan oleh dinas-dinas terkait perindustrian pada perkebunan di Jawa Barat masih bisa ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari
Kabupaten/Kota. produksi perkebunan Jawa Barat yang masih menunjukkan peningkatan
Tabel IV-17 Program Pengembangan Sentra IKM walaupun tidak untuk semua komoditas.
Pemangku Kepentingan Tahun
Provinsi Jawa Barat memiliki perkebunan yang dikelola oleh Perkebunan
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022 Besar Milik Negara dan Swasta serta Perkebunan Rakyat. Komoditi
lain 2027 2038
1 Survei dan Dinas Dinas V V potensialnya adalah teh, kelapa, kelapa sawit, tebu dan karet. Pada tahun
pemetaan potensi terkait terkait
pembangunan perindus perindust 2015, Jawa Barat menghasilkan 15.794 ton karet, 125.981 ton kelapa sawit,
sentra IKM trian rian dan 25.589 ton teh. Hasil tersebut didapatkan dengan luas lahan sebesar
135 20
25.966 hektar untuk karet, 9.636 hektar untuk kelapat sawit, dan 20.618 Pemangku Kepentingan Tahun
hektar untuk teh. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel II-11. No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2017 2018 2019 2020 2021
2027 2038
Tabel II-11 Produktivitas Perkebunan Besar Negara Jawa Barat bandara, energi) an ESDM ruang, ruang, an-
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Dinas Dinas kawas
terkait terkait an
Karet Luas 24.520 21.478 19.996 21.848 27.321 25.966
perhubung perhubun indus
Lahan
an, gan, tri
(Ha)
Dinas Dinas (jalan,
Produksi 23.962 20.393 15.038 20.469 15.096 15.794
terkait terkait keret
(Ton)
energy energi a api,
Kelapa Luas - - - - - -
pelab
Lahan
uhan,
(Ha)
band
Produksi - - - - - -
ara,
(Ton)
energ
Kelapa Luas 8.890 8.878 8.876 8.876 9.246 9.636 i)
Sawit Lahan
4 Pembangunan Kementeri Dinas Swasta V V V V v v Pemb
(Ha)
sarana dan an PUPR, terkait angu
Produksi 75.721 99.456 111.855 13.666 113.839 125.981 prasarana Kementeri pengemba nan
(Ton) pengembangan an ngan SDM saran
Teh Luas 26.150 25.700 25.191 25.046 23.213 20.618 SDM Pendidika a dan
Lahan n prasa
(Ha) Nasional, rana
Produksi 47.574 39.980 33.545 37.705 37.140 25.589 penge
(Ton) mban
Kina Luas 2.269 1.842 635 637 683 683 gan
Lahan SDM
(Ha) 5 Pembangunan Kementeri Dinas Perguru V V V V v v Pemb
Produksi 179 421 484 150 115 124 sarana dan an Ristek terkait an angu
(Ton) prasarana Dikti penelitian Tinggi, nan
Kakao Luas 792 318 - - - - pengembangan dan Badan saran
Lahan riset dan teknologi Litbang a dan
(Ha) teknologi; prasa
Produksi 310 210 - - - - rana
(Ton) penge
Cengkeh Luas - - - - - mban
Lahan gan
(Ha) riset
Produksi - - - - - dan
(Ton) tekno
Tebu Luas 12.427 10.951 11.939 11.482 - - logi;
Lahan 6 Menata daerah Dinas Dinas Perusah V V v V v
(Ha) kawasan industri terkait terkait aan
Produksi 17.267 44.736 54.007 45.487 - - yang ada sesuai perindustri perindustr kawasan
(Ton) dengan peraturan an ian industri
Gutta Luas 417 417 - - 417 417 kawasan industri
Perca Lahan 7 Memfasilitasi Dinas Dinas Perusah v v v v v Memf
(Ha) pengembangan terkait terkait aan asilita
Produksi 1 60 - - - - aspek perindustri perindustr kawasan si
(Ton) manajemen an ian industri penge
Kayu Luas - - - - - - kawasan industri mban
Manis Lahan dan pelestarian gan
(Ha) fungsi lingkungan aspek
Produksi - - - - - - hidup mana
(Ton) jeme
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016 n
kawas
an

21 134
d. Sumber Daya Pertambangan
Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri di Jawa Barat Bagian Utara Pada tahun 2016 jumlah produksi bahan galian tambang di Jawa Barat yang
diarahkan pada pengoptimalan dan pengendalian industri yang tertinggi adalah jenis batu kapur yaitu sebesar 23.202.444 ton, disusul oleh
berkembang. andesit dan pasir kuarsa, yaitu sebesar 20.480.467 ton dan 3.747.646 ton.
Program pengembangan perwilahan industri meliputi pula arahan Untuk hasil tambang lainnya, dapat dilihat pada Tabel II-12.
pengembangan kawasan industri yang dikelompokkan menjadi : Tabel II-12 Produktivitas Pertambangan Jawa Barat
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
a. Kawasan Industri yang saat ini sudah cukup berkembang, mencakup
Jumlah Andesit 10.145.398 10.145.398 7.622.428 8.024.318 15.092.637 20.480.467
kawasan-kawasan industri di Bogor, Bekasi, Karawang dan Subang. Produks Batu Kapur 1.224.854 1.224.854 8.356.016 7.550.958 20.577.780 23.202.444
i Bentonit 2.388.228 2.388.228 1.579.162 5.454.310 103.097 108.251
Program-program untuk kawasan industri dalam kategori ini bersifat
Komodit Feldspar 12.177 12.177 26.425 41.494 73.945 16.667
pengoptimalan dan pengendalian. as Fosfat 3.183 3.183 5.919 - - -
Tamban Marmer 58.190 158.190 134.658 148.838 156.279 164.093
b. Arahan Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Barat mengacu
g (Ton) Pasir - - 8.300 8.715 11.285 770.928
pada Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Rencana Sirtu 99.813 999.813 2.032.020 1.772.545 36.900 38.745
Induk Pengembangan Industri Nasional. Pasir Kuarsa 2.401.180 2.401.180 6.558.810 3.514.140 3.560.590 3.747.646
Tanah Liat 3.902.680 3.902.680 9.772.490 5.335.710 2.954.550 3.102.275
Lempung - - - - - -
Tabel IV-16 Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri dan Kawasan Industri Pasir/Tanah 1.217.748 1.217.748 6.907.518 5.992.957 193.335 3.110.394
Urug
Pemangku Kepentingan Tahun
Trass 2.337.617 2.337.617 2.031.767 1.534.774 1.016.988 1.067.837
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2017 2018 2019 2020 2021 Zeolit 75.423 75.423 383.905 120.031 27.037 28.389
2027 2038
Batu - - 916.600 4.649.253 580.055 647.803
1 Mendukung Kementeri Dinas Dinas V V v
Bulat/Kali
penyusunan an terkait terkait
Pasir Besi 24.306 24.306 121.039 679.178 160.600 168.630
rencana Perindustr perindustri perindustr
Batu 1/2 9 9 - - - -
pembangunan ian an ian
kawasan Permata
industri Dacite - - - - - -
2 Koordinasi Kementria Dinas Dinas Perusah V v v Emas 8.615 8.615 - - - -
dengan n terkait terkait aan Perak 57.736 57.736 - - - -
kementerian/lem Perindustr perindustri perindustr kawasan Mangan 90 90 22.081 - - -
baga terkait ian, an ian industri Gipsum - - 317 - 857 900
dalam Kementeri Bijih Besi - - - - - -
penyusunan an PUPR, Barit - - - - - -
rencana Kementeri Total 19.283.773 19.283.773 31.781.285 36.862.357 38.682.310
pembangunan an Agraria Produksi
untuk kawasan dan Tata Komoditas
industri, terkait : Ruang, Tambang
 infrastruktur Kementeri Luas Area 8.650 268.037 - - - -
 penyelesaian an ESDM, Berizin Usaha
aspek-aspek Kementeri Pertambang
yang terkait an Ristek an
pertanahan Dikti Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
 penyediaan
energi e. Sumber Daya Perhutanan
 penyediaan
Berdasarkan data yang dihimpun luas hutan rakyat (244.926 hektar) jauh
SDM dan
teknologi lebih besar dibandingkan dengan luas hutan produktif negara (41.280
hektar). Sementara itu, produksi kayu bulat di Jawa Barat pada tahun 2015
3 Mendukung Kementeri Dinas Dinas Swasta V V V V v v Pemb
pembangunan an terkait terkait angu mencapai 91.202 m3 atau turun sekitar 35,28 persen. Untuk lebih jelasnya
infrastruktur di Perhubun infrastrukt infrastrukt nan
dapat dilihat pada Tabel II-13 dan Tabel II-14.
kawasan-kawasan gan, ur, ur, infras
industri (jalan, Kementeri Dinas Dinas trukt
kereta api, an PUPR, terkait terkait ur di
pelabuhan, Kementeri penataan penataan kawas
133 22
Tabel II-13 Luas Hutan Produktif Jawa Barat
Tahun Luas Hutan (Hektar) Produktif
Hutan Rakyat Hutan Negara Hutan
Mangrove
2010 226.075 540.049 38.928
2011 239.908 538.417 40.125
2012 236.766 - 42.436
2013 239.384 - 12.435
2014 249.360 - 26.437
2015 244.926 41.280 21.919
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016

Tabel II-14 Produktivitas Perhutanan Jawa Barat


Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kayu (m3) Jati 94.482 76.219 7.392 53.794 51.926 34,847
Pinus 48.193 28.414 11.327 19.467 27.255 15,847
Mahoni 30.205 40.588 2.631 31.669 30.375 14,970
Sengon 4.789 1.869 22 978 1.152 2,065
Agathis 285 244 - 11 922 6,65
Sonokeling 81 76 - 90 27 8,94
Rasamala 8.758 20.468 - 13.860 9.755 8.080
Puspa 149 2.310 - 537 635 379

Gambar IV-1 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi


Maesopsis 97 307 - 132 299 147
Accasia 16.999 23.473 - 21.339 16.438 10,871
Mangium
Rimba 3.423 145.138 13.980 105.273 2.127 3,976
Campur
Total Produksi Kayu 207.460 339.105 35.353 247.150 140.911 91.202
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016

132
f. Sumber Daya Air
Provinsi Jawa Barat dengan luas sekitar 39.629 km2 memiliki curah hujan
tahunan rata-rata yang paling tinggi di antara semua provinsi di Indonesia,
yaitu berkisar antara 2000-4000 mm. Potensi sumber daya air, khususnya
air permukaan, mencapai rata-rata 48 miliar m3 per tahun dalam kondisi
normal. Dari potensi tersebut sampai dengan saat ini baru dimanfatkan
sekitar 50 % atau 24 miliar m3 per tahun, sedangkan sisanya masih terbuang
ke laut.
Potensi sumber daya air tersebut mengalir pada sekitar 2.745 buah sungai
induk dan anak-anak sungainya, tersebar di 5 wilayah kerja Balai PSDA
(Pendayagunaan Sumber Daya Air). Sekitar 35,9 miliar m3 per tahun (75 %)
dari jumlah potensi tersebut mengalir pada 2.078 buah sungai (38 DPS)
yang secara geografis melintas beberapa Kabupaten/Kota, sedangkan
sisanya yaitu 12,1 miliar m3 per tahun (25 %) berada pada 1.170 buah
sungai (241 DPS) yang masing-masing mengalir pada satu Kabupaten/Kota.
Selain sumber daya air alami, Jawa Barat juga memiliki situ-situ dan waduk-
waduk buatan. Tidak kurang dari 20 waduk mempunyai kapasitas tampung
lebih dari 6,8 miliar m3, di antaranya 3 waduk yang dibangun pada Sungai

23
salah satunya tentang rencana pola ruang provinsi, yang membagi Citarum yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata, dan Waduk Juanda. Ketiga
keseluruhan lahan di Jawa Barat menjadi kawasan lindung (misal kawasan waduk tersebut mempunyai daya tampung total mencapai 5,83 miliar m3.
hutan lindung, kawasan perlindungan geologi, dan kawasan rawan Air tanah dangkal pada umumnya dipergunakan untuk keperluan domestik
bencana alam) dan kawasan budidaya (misal kawasan perumahan dan yang kapasitasnya kecil. Ketersediaan air tanah dangkal biasanya akan
kawasan industri). Gambar IV-1 menunjukkan peta rencana pola ruang tergantung dari curah hujan, karena proses imbuhnya terjadi secara
Provinsi. langsung dari curah hujan. Apabila pada musim kering, muka air tanah akan
turun, baik karena adanya penguapan ataupun karena mengalir ke sungai
atau drainase terdekat. Dari hasil estimasi Bappeda Jawa Barat, potensi air
tanah dangkal adalah sebesar 16,8 miliar m3 per tahun, sedangkan hasil
estimasi Lembaga Penelitian ITB dengan asumsi bahwa tebal rata-rata
akuifer 3 meter, potensi air tanah dangkal yang dapat dimanfaatkan adalah
sebesar 2,20 miliar m3 per tahun.
Air tanah dalam di Jawa Barat dapat diklasifikasikan sebagai air tanah dalam
tertekan dan air tanah dalam semi tertekan. Air tanah dalam biasanya
sangat spesifik dan tergantung dari kondisi daerah atau kondisi
cekungannya. Dari hasil penelitian Lembaga Penelitian ITB, diperkirakan
bahwa potensi air tanah dalam yang dapat dimanfaatkan di Jawa Barat
adalah sekitar 3,52 miliar m3 / tahun, yang terdiri dari 2,04 miliar m3 / tahun
air tanah dalam semi tertekan dan 1,48 miliar m 3 / tahun air tanah dalam
tertekan. Sesuai dengan kondisi geohidrologi, sebaran cekungan air tanah di
Provinsi Jawa Barat ada 13 buah dengan total potensi sekitar 296,20 juta m 3
per tahun.

g. Sumber Daya Panas Bumi


Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki sumber daya panas
bumi terbesar di Indonesia. Total sumber daya panas bumi provinsi ini
mencapai 6.101 MWe (21,7%), yang tersebar pada 43 lokasi di 11
Kabupaten. Sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan
peningkatan peran energi panas bumi menjadi 5% pada tahun 2025 (9.500
Mwe), Pemerintah Provinsi Jawa Barat justru menargetkan pemanfaatan
panas bumi pada tahun 2025 mencapai 3.267 MW atau sekitar 27% lebih
tinggi dari Road Map Panas Bumi Nasional.
Perincian pengembangan PLTP di Jawa Barat tersebut yaitu 247 MW
pengembangan pada lapangan eksisting yang telah berproduksi, 295 MW
pengembangan pada lapangan eksisting yang belum berproduksi, dan 195
MW pengembangan pada WKP baru. Di Provinsi Jawa Barat telah
ditetapkan 7 (tujuh) Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi yang
terdiri dari 4 (empat) WKP Panas Bumi yang telah ditetapkan sebelum
terbitnya UU No. 27/2003 tentang Panas Bumi – dengan rincian: WKP
Cibeureum Parabakti dengan potensi sebesar 952 MW, WKP Pangalengan
131 24
dengan potensi sebesar 846 MW, WKP Kamojang-Darajat dengan potensi Pemangku Kepentingan Tahun
sebesar 1.465 MW, WKP Karaha-Cakrabuana dengan potensi sebesar 700 No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
a lain 2027 2038
MW – serta 3 (tiga) WKP Panas Bumi yang telah ditetapkan setelah WPPI
terbitnya UU No. 27/2003 – dengan rincian: WKP Tangkuban Parahu dengan Jabar
1 ke
potensi sebesar 190 MW, WKP Tampomas dengan potensi sebesar 100 WPPI
MW, WKP Cisolok Cisukarame dengan potensi sebesar 183 MW. Jabar
2
15 Pemanfaatan jalur Dinas v V V V v v Pema
2. Sumber Daya Manusia jalan pantai utara terkait nfaata
untuk mendukung perindu n jalur
Penduduk Jawa Barat berusia 15 tahun atau lebih pada tahun 2014 mencapai WPPI Jabar 1 dan 2 strian, jalan
33,47 juta orang. Jumlah angkatan kerja sebanyak 21 juta orang, di mana 19,23 serta konektivitas Dinas pantai
antar kedua WPPI terkait utara
juta orang di antaranya bekerja di berbagai sektor usaha, sedangkan sisanya 1,78 tersebut infrastr untuk
juta tidak bekerja atau menganggur. Jumlah tersebut menjadikan angka tingkat uktur, mend
Dinas ukung
pengangguran terbuka menjadi 8,45%. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) terkait WPPI
mencapai 31 juta orang, dan usia nonproduktif sebanyak 15 juta orang, tata Jabar
ruang 1 dan
menjadikan angka dependency ratio atau rasio ketergantungan menjadi 48,4, 2
yang artinya 100 orang usia produktif menanggung 48 orang usia nonproduktif. serta
konek
Nilai ini menunjukkan bahwa Jawa Barat telah memasuki periode bonus tivitas
demograsi di mana 1 orang usia nonproduktif ditanggung oleh setidaknya 2 orang antar
kedua
usia produktif. WPPI
terseb
ut

b. Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) & Kawasan Industri


(KI)
Kawasan Peruntukan Industri merupakan bentangan lahan yang
diperuntukkan kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan. Lahan pada KPI
Laki Laki Perempuan
digunakan untuk membangun baik Kawasan Industri maupun industri-
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016 industri yang tidak dibuat di Kawasan Industri karena alasan-alasan yang
Gambar II-1 Piramida Populasi Jawa Barat
sesuai dengan ketentuan. Lokasi untuk KPI ditetapkan dalam RTRW

Pada tahun 2016, perekonomian Jawa Barat diperkirakan digerakkan oleh Kabupaten/Kota. Penetapan KPI dilakukan dengan memperhatikan

setidaknya 19,2 juta orang pekerja yang bekerja di berbagai lapangan usaha yang berbagai faktor, misalnya ketersediaan sumber daya air, ketersediaan

ada. Sebagian besar atau 27,80 % bekerja di sektor perdagangan, diikuti oleh energi, kondisi lahan dan lingkungan. Dalam hal pengembangan KPI,

sektor industri sebesar 20,23%, dan sektor pertanian sebesar 16,43%. provinsi melakukan peran koordinatif dengan Kabupaten/Kota, terutama
untuk lahan-lahan yang digunakan untuk pengembangan lintas
Kabupaten/Kota. Provinsi juga harus memastikan ketersediaan lahan KPI
secara agregat di tingkat provinsi untuk mendukung pengembangan
industri.
Rencana Tata Ruang Wilayah pada tingkat provinsi yang sekarang berlaku
adalah RTRW Jawa Barat 2009-2029. RTRW tersebut telah menunjukkan
25 130
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Penyerapan Tenagalain;
Series1;
Transportasi
Kerja
Series1; Lain- menurut Series1;
Perdagangan,
5,13%; 5% Rumah
Perdagangan,
Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022 Series1;
a lain 2027 2038 , Lapangan Pekerjaan Utama
Konstruksi; Makan dan Jasa Makan
Rumah
11 Penguatan dan Dinas Dinas V V V V v v Pengu Pergudanga 7,42%; 7% Akomodasi dan Jasa
optimasi industri- terkait terkait atan n dan Akomodasi;
Industri
Komunikasi; 27,80%; 28%
industri yang perindu perindus dan
5,79%; Series1;
6% Jasa
berada pada WPPI strian trian optim
Kemasyarakata
Jabar 1 asi Pertanian, Perkebunan,
n, Sosial, dan
indust Perseorangan; Kehutanan dan Perburuan
ri- Series1;
17,18%; 17%
Pertanian,
indust
Perkebunan, Jasa Kemasyarakatan,
ri Series1;
Sosial, dan Perseorangan
Kehutanan dan
yang Perburuan; Industri;
berad 16,43%; 17% 20,23%; 20%
a
pada Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Barat
WPPI Gambar II-2 Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Lapangan Kerja Utama
Jabar
1
Pada tahun 2014 pekerja di Jawa Barat masih didominasi oleh lulusan SD ke
12 Perbaikan aspek Dinas Dinas V V V V v v Perbai
lingkungan hidup terkait terkait kan bawah, yakni mencapai 49,2%, sedangkan pekerja lulusan SLTA ke atas hanya
pada WPPI Jabar 1 perindu perindus aspek
mencapai 33,7%. Namun jika dilihat menurut Kabupaten/Kota terdapat
untuk menciptakan strian, trian, lingku
industri-industri Dinas Dinas ngan perbedaan yang cukup mencolok, di mana pekerja di area bodebek (Bogor,
yang sustainable terkait terkait hidup
Depok, dan Bekasi) lebih banyak didominasi oleh lulusan SLTA ke atas, begitu juga
lingkung lingkung pada
an an hidup WPPI untuk beberapa daerah kota selain Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar. Kualitas
hidup Jabar
tertinggi untuk penduduk bekerja berada di Kota Bekasi. Pekerja di Kota Bekasi
1
untuk yang berpendidikan SLTA ke atas mencapai 77,8%, diikuti Kota Depok yang 62,4%
menci
pekerjanya lulusan SLTA ke atas. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat Gambar
ptaka
n II-3 dan Tabel II-15
indust
ri-
indust
ri
yang
sustai
nable
13 Memperkuat Dinas Dinas V V V V v v Mem
sinergi antar terkait terkait perku
industri di dalam perindu perindus at
WPPI Jabar 1 strian trian sinerg
i antar
indust
ri di
dalam
WPPI
Jabar
1
14 Kajian Dinas Dinas V V V V v v Kajian
relokasi/keterpadu terkait terkait reloka
an industri-industri perindu perindus si
pada WPPI Jabar 1 strian trian indust
ke WPPI Jabar 2 ri-
indust
ri
pada

129 26
Series1; Jawa Pemangku Kepentingan Tahun
Barat; 33,73%
Series1; Kota No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Series1; Kota Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
Banjar; 37,00% a lain 2027 2038
Tasikmalaya;
Series1; Kota pelab
29,35%
Cimahi; 60,82%
Series1; Kota uhan,
Depok; 62,43%Series1; Kota banda
Series1; Kota
Bekasi; 77,80% ra)
Cirebon;
Series1; Kota
59,32%
Bandung;
Series1; Kota
59,83%
Sukabumi; 7 Mendukung Kementer dinas v v v v v v Mend
Series1; Kota
Series1; 56,96% pembangunan ian PUPR, terkait ukung
Bogor; 59,25%
Bandung Barat; sarana dan Kementer pengem pemb
Series1; Bekasi;
28,71%
Series1; prasarana ian bangan angun
46,44%
Series1; Karawang; pengembangan Pendidika SDM an
Purwakarta;33,92% SDM di WPPI n saran
Series1;
21,27%
Series1; Nasional a dan
Subang; 15,88%
Indramayu;Series1; prasar
16,71% Sumedang;
Series1;
ana
27,51%
Majalengka;
Series1;
18,00%
penge
Cirebon; Series1;
16,62%Kuningan; mban
Series1; Ciamis; gan
Series1; 25,88%
17,22% SDM
Tasikmalaya;
Series1; Garut; di
13,48% Series1;
19,67%
Bandung; WPPI
Series1; Cianjur;
Series1; 34,21% 8 Mendukung Kementer Dinas Pergur v v v v v v Mend
16,49%
Sukabumi; pembangunan ian Ristek terkait uan ukung
Series1; Bogor;
15,31% sarana dan Dikti peneliti Tinggi, pemb
30,61%
prasarana an dan Badan angun
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016 pengembangan teknolo Litbang an
riset dan teknologi; gi saran
Gambar II-3 Presentase Penduduk Bekerja yang Tamat SLTA ke atas menurut a dan
Kabupaten/ Kota di Jawa Barat, 2014 prasar
ana
penge
Tabel II-15 Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan mban
dan Jenis Kelamin di Jawa Barat, 2013 gan
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Laki - Laki Perempuan Jumlah riset
SD dan SD ke bawah 414.390 214.342 628.732 dan
SLTP 327.006 194.330 521.336 teknol
SLTA dan keatas 467.131 271.468 738.599 ogi
Total 1.208.527 680.140 1.888.667 9 Mendukung Kementri Dinas v v v v v Mend
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016 penguatan an terkait ukung
kerjasama antar Perindust perindu pengu
WPPI rian strian atan
kerjas
3. Teknologi ama
antar
Teknologi kini sangatlah penting mengingat banyak aspek dari kehidupan sehari– WPPI
hari yang bergantung kepadanya. Kemajuan sebuah industri pun tak akan 10 Promosi investasi Dinas Dinas V v v v v v Prom
industri untuk terkait terkait osi
terlepas dari kemampuan teknologi yang dipunyai. Dengan mengandalkan
masuk dalam WPPI perindu perindus invest
strategi technology push, sebuah industri dapat memenuhi permintaan yang strian trian asi
indust
telah ada dengan lebih baik atau bahkan membuat permintaan pasar yang baru.
ri
Dengan mengandalkan teknologi, sebuah industri dapat berkembang dengan untuk
masu
pesat. Dengan demikian dalam perencanaan perindustrian perlu diperhatikan
k
teknologi-teknologi apa saja yang telah dimiliki. dalam
WPPI

27 128
Pemangku Kepentingan Tahun Di Jawa Barat terdapat empat perguruan tinggi negeri (PTN) besar yang memiliki
No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028- sejumlah pusat penelitian, yaitu Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi
Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
a lain 2027 2038
dan teknologi Kementer Bandung, Universitas Indonesia, dan Universitas Padjajaran. PTN-PTN tersebut
• penyediaan ian memiliki fokus dengan kekhasan penelitian masing-masing. Hal tersebut
bahan baku Keuangan
industri , ditunjukan dengan beragam jenis pusat penelitian yang dimiliki masing-masing
• perumusan Kementer PTN. Keberagaman kekhasan penelitian merupakan potensi yang harus
pemberian insentif ian
fiskal Perhubun dikembangkan. Selain itu terdapat juga pusat-pusat penelitian yang dimiliki
gan institusi-institusi pemerintah, berupa sub unit pengembangan, balai besar
4 Koordinasi antara Dinas Dinas v v v v v v Koord
Pemerintah terkait terkait inasi penelitian, dan balai penelitian. Tabel II-16 menjelaskan sub unit pengembangan,
Provinsi dan perindu perindus antar balai besar penelitian, dan balai penelitian yang berada di Jawa Barat. BUMN
Pemerintah strian trian a
Kabupaten/Kota Peme yang berkantor di Jawa Barat pun ternyata memiliki pusat penelitian dan
dalam penyusunan rintah pengembangan yang berfokus pada lini bisnisnya masing-masing. BUMN yang
kelembagaan Provin
si dan terdata adalah PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Inti, PT Biofarma, PT Kimia
Peme Farma, PT LEN, dan PT Pindad. Tabel II-17 menjelaskan fokus masing-masing
rintah
Kabup pusat penelitian dan pengembangan tersebut.
aten/ Tabel II-16 Daftar Pusat Penelitian Institusi Pemerintah
Kota Institusi Lokasi
dalam
penyu Sub Unit Pengembangan IKM Logam Bandung
sunan Sub Unit Pengembangan IKM Persepatuan Bandung
kelem Sub Unit Pengembangan TPT Majalaya
bagaa
n Sub Unit Pengembangan IKM Logam Sukabumi
5 Mendukung Kementer Dinas Dinas- Swasta v v v v v v Mend Sub Unit Pengembangan IKM Logam Bogor
pembangunan ian terkait dinas ukung Sub Unit Pengembangan IKM Perkayuan Sumedang
infrastruktur Perhubun pemban terkait pemb
Sub Unit Pengembangan Penyamakan Kulit Garut
pendukung WPPI gan, gunan pemban angun
(jalan, kereta api, Kementer infrastu gunan an Sub Unit Pengembangan Kerajinan Tasikmalaya
pelabuhan, ian PUPR ktur, infrastru infrast Sub Unit Pengembangan Rotan Cirebon
bandara) Dinas ktur ruktur
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Bogor
terkait pendu
Pertanian
perhub kung
ungan WPPI Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
(jalan, Logam dan Mesin
kereta Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
api, Tekstil
pelab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
uhan, Keramik
banda Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
ra) Selulosa
6 Mendukung Kementer Dinas Dinas Swasta v v v v v v Pemb Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lembang
pembangunan ian PUPR, terkait terkait angun Balai Penelitian Hortikultura Lembang
infrastruktur Kementer pemban pemban an Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) Cikampek
energi pendukung ian ESDM gunan gunan infrast
Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor
WPPI, termasuk infrastu infrastu ruktur
kawasan energi di ktur, ktur, untuk Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor
Kabupaten Dinas Dinas mend Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang
Indramayu, terkait terkait ukung Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor
termasuk potensi energi energi WPPI
PLTN (jalan, Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan (Balitbio) Bogor
kereta Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa) Cikampek
api, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor
127 28
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor Tabel IV-15 Program Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri Bogor Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
a lain 2027 2038
Sumber : diolah dari berbagai sumber 1 Mendukung survei Kementri Dinas Dinas v v v
dan pemetaan an terkait terkait
Tabel II-17 Daftar Pusat Penelitian Institusi BUMN potensi Perindust perindu perindus
Institusi BUMN Fokus Penelitian pengembangan rian strian, trian,
PT Dahana (Energetic Bahan-bahan berenergi tinggi serta bahan peledak sumber daya Dinas- Dinas-
Material Center) industri dalam dinas dinas
PT Dirgantara Indonesia Desain dan manufaktur produk kedirgantaraan WPPI terkait yang
PT Inti Perangkat telekomunikasi, elektronika dan dengan terkait
informatika sumber dengan
PT Bio Farma Vaksin dan Serum daya sumber
(pertani daya
PT Kimia Farma Produk Farmasi (Bioteknologi, Radiofarmasi, dan an,
Herbal energi
PT LEN (LEN Techonpark) Elektronika Pertahanan, Energi Terbarukan, ICT, dan
sistem navigasi, dan transportasi perkeretaapian sumber
PT Pindad Alutsista dan Peralatan Industri daya
PT Telkom (Bandung Jasa Komunikasi, Informasi, Media, dan mineral,
Digital Valley) Edutainment pengair
Sumber : diolah dari berbagai sumber an,
perikan
an,
kehutan
4. Inovasi dan Kreativitas an,
dsb.)
Inovasi dan kreativitas tidak dapat dipungkiri lagi merupakan salah satu sumber
2 Koordinasi antara Kementri Dinas Dinas v v v v v
daya penting untuk meningkatkan daya saing industri. Dengan inovasi dan Pemerintah an terkait terkait
kreativitas, sebuah jasa, produk, atau proses baru yang memiliki nilai tambah Provinsi Jawa Perindust perindu perindus
Barat, Pemerintah rian strian trian
dapat tercipta. Dengan demikian, inovasi dan kreativitas dapat meningkatkan Kabupaten/Kota
atau bahkan membuat sebuah keunggulan saing dalam berbagai jenis industri. yang daerahnya
masuk dalam WPPI
Tugas regulator terkait inovasi dan kreativitas adalah memastikan sebuah dengan
ekosistem yang baik untuk tumbuh kembangnya inovasi dan kreativitas. Salah Kementerian/Lemb
aga terkait dalam
satu caranya adalah dengan membuat sebuah technopark di mana dalam penyusunan
technopark tersebut terdapat program dan fasilitas yang dapat menumbuhkan Rencana
Pembangunan
inovasi dan kreativitas serta mengkomersialisasikannya menjadi sebuah produk, Industri
jasa, atau proses. Jawa Barat telah memiliki 4 technopark yang mempunyai fokus Kabupaten/Kota
3 Koordinasi dengan Kementri Dinas Dinas v v v v v
inovasi yang berbeda-beda, yaitu Bandung Techno Park, Cikarang Techno Park, Kementerian/Lemb an terkait terkait
Cimahi Techno Park, dan Tasikmalaya Techno Park. Bandung Techno Park aga terkait dalam Perindust perindu perindus
• penyusunan rian, strian trian
berfokus pada inovasi teknologi informasi, komunikasi, robotik, energi, dan rencana Kementer
lingkungan. Cikarang Technopark berfokus pada industri manufaktur. Cimahi pembangunan ian PUPR,
infrastruktur Kementer
Technopark berfokus pada industri kreatif berbasis teknologi. Tasikmalaya • penyelesaian ian
Technopark berfokus pada pertanian, peternakan, agroforesti yang berbasis aspek-aspek yang Agraria
terkait pertanahan dan Tata
teknologi. Adapun keempat technopark dan fokusnya terdapat pada Tabel II-18. • penyusunan Ruang,
Selain technopark, ekosistem yang baik untuk tumbuh kembangnya inovasi dan rencana Kementer
penyediaan energi ian ESDM,
kreativitas dapat ditemukan pada inkubator bisnis. Inkubator bisnis berbeda • penyusunan Kementer
dengan technopark terutama pada dedikasi pada perusahaan startup. rencana ian Ristek
penyediaan SDM Dikti,

29 126
Pemangku Kepentingan Tahun Technopark cenderung berfokus pada proyek berskala besar, sedang inkubator
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- berfokus pada perusahaan startup. Selain itu, inkubator juga memberikan
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
gi dan dukungan bisnis agar perusahaan startup naungannya dapat benar-benar
Perguru mengkomersialisasikan inovasi dan teknologi yang dimilikinya. Dengan demikian
an
Tinggi peran inkubator bisnis sangatlah penting bagi tumbuhnya inovasi dan teknologi
terkini.
18 Memfasilitasi Kement Dinas Perusah v v v v
pembangunan rian terkait aan Di Jawa Barat banyak sekali pihak yang membangun inkubasi bisnis. Salah satu di
Industri Karet Perindu Perindus antaranya adalah instansi akademik, instansi pemerintah, maupun dari
Sintetik skala besar strian, trian dan
dengan orientasi Kement Perdagan perseorangan. Inkubasi tersebut pada umumnya masih berfokus pada
ekspor; rian gan pendampingan UKM yang padat karya. Masih sedikit inkubasi bisnis yang
Riset,
Teknolo berfokus pada bidang usaha yang memiliki nilai tambah tinggi atau padat
gi dan teknologi. Oleh karena itu diperlukan sebuah dukungan atau perancangan
Perguru
an ekosistem agar terjadi pertumbuhan inkubator bisnis yang berfokus pada bisnis
Tinggi dengan nilai tambah tinggi.
19 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait Tabel II-18 Daftar Techno Park di Jawa Barat
IKM terkait industri Perindus UKM Institusi Fokus Inovasi
kimia dasar trian dan Perindustr Bandung Techno Park Teknologi Informasi dan Komunikasi
berbasis migas dan Perdagan ian
Robotik
batubara di Jawa gan Perdagang
Energi dan Lingkungan
Barat bagian Timur an
Cikarang Techno Park Lean dan Flexible Manufacture
Pusat Inovasi Industri
Jasa Rekrutasi dan Pelatihan
2. Pengembangan Perwilayahan Industri Cimahi Tehcno Park Industri Telematika (Animasi dan Aplikasi)
Pengembangan perwilayahan industri mencakup pengembangan Wilayah Pusat Kerajinan dan Fashion/Tekstil

Pertumbuhan Industri (WPPI), pengembangan Kawasan Peruntukan Industri Makanan dan Minuman
Tasikmalaya Techno Park Agroforesti
(KPI), Kawasan Industri (KI), dan Sentra Industri Kecil dan Menengah (Sentra
Pertanian dan Peternakan
IKM). Teknologi Pengolahan dan Pasca Panen
a. Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan industri (WPPI) Sumber : diolah dari berbagai sumber

Dua dari 22 WPPI yang ditetapkan dalam RIPIN 2015-2035 berada di Jawa
Barat, yaitu WPPI Bogor-Bekasi-Karawang-Purwakarta-Subang
(selanjutnya disebut WPPI Jabar 1) dan WPPI Cirebon-Indramayu- 5. Pembiayaan

Majalengka (selanjutnya disebut WPPI Jabar 2). Kedua WPPI tersebut Pembiayaan adalah aspek penting yang perlu diperhatikan pada saat membentuk

mencakup semua bentangan area di belahan utara Jawa Barat. Kedua sebuah industri baru atau mengembangkan yang telah ada untuk menangkap

WPPI tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. WPPI Jabar 1 peluang yang ada di pasar. Bank sebagai rekanan dalam penyertaan modal sangat

relatif telah berkembang karena telah sejak lama menjadi poros membantu dalam perkembangan industri di Jawa Barat. Dapat terlihat bahwa

penyangga ibukota dan mempunyai konsentrasi industri besar yang tinggi. proporsi terbesar pinjaman yang diberikan bank adalah dana yang dipinjamkan

Karena itu, program untuk WPPI Jabar 1 lebih bersifat penguatan dan pada lapangan usaha industri (41.63%) disusul dengan lapangan usaha

optimasi. Sementara itu WPPI Jabar 2 relatif belum berkembang tetapi perdagangan (27.31%). Walaupun demikian penggunaan pinjaman untuk

mempunyai daya dukung industri potensial yang cukup tinggi. Strategi investasi (15.51%) masih kecil proporsinya dibandingkan dengan penggunaan

yang diambil untuk WPPI ini mencakup pengkajian untuk melakukan konsumsi (43.49%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel II-19 dan Tabel II-20.

relokasi maupun perluasan industri-industri pada WPPI Jabar 1 ke lokasi-


lokasi baru di WPPI Jabar 2.
125 30
Tabel II-19 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum Pemangku Kepentingan Tahun
dan BPR menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Jawa Barat dalam Juta Rupiah No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 lain 2027 2038
Pertanian 2.739.290 4.366.755 6.090.075 6.805.005 Riset, logi
Pertambangan 1.107.416 1.570.688 2.369.363 3.239.623 Teknolo untuk
Perindustrian 52.967.137 66.157.111 87.791.167 109.851.82 gi dan mem
0 Perguru produ
Listrik, Gas & Air 3.104.549 3.522.999 3.266.961 8.019.744 an ksi
Konstruksi 6.263.479 7.833.259 9.725.392 12.938.202 Tinggi karet
Perdagangan 34.748.352 41.719.723 55.381.007 71.101.547 &
Pengangkutan & 8.083.902 8.710.086 9.503.227 15.071.011 resin
Komunikasi plasti
Keuangan & Jasa Lainnya 10.304.226 7.631.507 11.488.116 14.544.683 k;
Lainnya 7.927.813 20.971.670 22.811.757 21.704.357 14 Memfasilitasi Kement Dinas Perusah v v v v v v v
Total 127.246.16 162.483.79 208.427.06 263.275.99 terbukanya pasar rian terkait aan
4 8 5 2 industri resin Perindu Perindus
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016 sintetik dan bahan strian trian dan
plastik melalui Perdagan
Tabel II-20 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum kerjasama hulu- gan
dan BPR menurut Jenis Penggunaan di Jawa Barat dalam Juta Rupiah hilir (petrokimia
Investasi Modal Kerja Konsumsi Jumlah hulu dan industri
2010 14.842.441 62.931.139 61.473.771 139.247.351 barang plastik);
2011 19.970.970 75.817.868 77.156.723 172.945.561 15 Memfasilitasi Kement Dinas Perusah v v v v v v v
2012 29.017.497 96.791.402 95.246.700 221.055.599 pembangunan rian terkait aan
industri propelan Perindu Perindus
2013 41.767.303 110.380.524 117.071.257 269.219.084
kapasitas 800 strian trian dan
ton/tahun di Perdagan
Energetic Material gan
Centre, Subang,
Jawa Barat;
C. SARANA DAN PRASARANA 16 Mendorong Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
terjadinya transfer rian terkait aan asilita
Hadirnya infrastruktur strategis dapat menentukan kecepatan tumbuhnya industri.
teknologi dan Perindu Perindus si
Kehadiran infrastruktur akan memberikan aksesibilitas bagi industri, baik aksesibilitas adanya jaminan strian, trian dan penge
kesinambungan Kement Perdagan mban
terhadap jalur perdagangan, sumber daya alam dan manusia, maupun terhadap
suplai bahan baku rian gan gan
pembiayaan. Sampai saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) industri propelan; Riset, lanjut
Teknolo tekno
Provinsi Jawa Barat telah merencanakan pengembangan infrastruktur strategis di Jawa
gi dan logi
Barat tahun 2025. Adapun salah satu infrastruktur yang direncanakan adalah bandara Perguru prope
an lan
International Kertajati, pelabuhan laut Tarumajaya, dan rencana tol Ciranjang-
Tinggi dan
Padalarang. Selain itu terdapat beberapa infrastruktur yang telah dalam proses seperti baha
n
rencana tol Cisumdawu, tol Cikarang-Tanjung Priok, dan Waduk Jatigede. Perencanaan
peled
infrastruktur tersebut perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pertumbuhan ak
yang
industri di Jawa Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar II-4.
rama
h
lingku
ngan
17 Mendorong Kement Dinas Perusah v v v v v v v
pemakaian rian terkait aan
teknologi dan Perindu Perindus
produk Jawa Barat strian, trian dan
dalam Kement Perdagan
pembangunan dan rian gan
pengembangan Riset,
industri propelan Teknolo

31 124
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
9 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v Mend
pendirian pabrik rian terkait orong
industri kimia Perindu Perindus penge
organik; strian, trian dan mban
Kement Perdagan gan
rian gan tekno
Riset, logi
Teknolo untuk
gi dan mem
Perguru produ
an ksi
Tinggi baha
n
kimia
organ
ik ;
10 Memfasilitasi Dinas Perusah v v v v v v v Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
ketersediaan terkait aan
bahan baku dan Perindus Gambar II-4 Rencana Pengembangan Infrastruktur Strategis Di Jawa Barat 2025
pasar bagi trian dan
pendirian pabrik Perdagan
industri kimia gan
organik melalui
kerjasama hulu- 1. Jalan
hilir; Di Jawa Barat terdapat tiga metropolitan yang menjadi Pusat Kegiatan Nasional
11 Mendorong Kement Dinas Perusah v v v v v v Mend
pengembangan rian terkait aan orong (PKN), yaitu Metropolitan Bandung Raya, Metropolitan Bodebekkapur, dan
industri Perindu Perindus penge Metropolitan Cirebon. Ketiga metropolitan tersebut termasuk ke dalam Koridor
intermediate untuk strian, trian dan mban
bahan baku Kement Perdagan gan Ekonomi Indonesia berdasarkan MP3EI. Selain itu terdapat juga Pusat Kegiatan
industri pupuk rian gan tekno Nasional Provinsi di Pangandaran dan Pelabuhan Ratu sebagai growth center.
(Asam Phosphate); Riset, logi
Teknolo untuk Untuk rencana jalan tol terdapat 7 ruas jalan tol eksisting dan rencana yang
gi dan mem menghubungkan 3 metropolitan. Terdapat rencana pengembangan bandara
Perguru produ
an ksi internasional Kertajati di Majalengka, yang berjarak 177 km dari Jakarta melalui
Tinggi pupu Jalan Tol Cikampek-Palimanan dan 60 km dari Bandung melalui jalan tol
k;
12 Membangun Kement Dinas Perguru v v v v v v v Cisumdawu. Untuk mendukung rencana tersebut, akan dikembangkan pula
kerjasama rian terkait an kawasan industri di sekitar jalan tol Cikampek-Palimanan dan aerocity yang akan
teknologi untuk Riset, Perindus Tinggi,
dikembangkan di sekitar bandara Kertajati. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
pengembangan Teknolo trian dan Balai
bahan baku gi dan Perdagan Litbang Gambar II-5.
alternatif industry Perguru gan,
pupuk (teknologi an Badan
gasifkasi Tinggi Penelitia
batubara); n dan
Pengemb
angan
Daerah
13 Memfasilitasi Kement Dinas Perusah v v v v v Mend
pendirian industri rian terkait aan orong
resin sintetik dan Perindu Perindus penge
bahan plastik; strian, trian dan mban
Kement Perdagan gan
rian gan tekno

123 32
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
r;

6 Membangun Kement Dinas Perguru v v v v v v Mend


kerjasama rian terkait an orong
teknologi untuk Riset, Perindus Tinggi, penge
pengembangan Teknolo trian dan Balai mban
bahan baku gi dan Perdagan Litbang gan
alternatif industry Perguru gan, tekno
petrokimia an Badan logi
(teknologi gasifkasi Tinggi Penelitia untuk
batubara, n dan mem
methanol to Pengemb produ
olefin); angan ksi
Daerah baha
n
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat petro
kimia
Gambar II-5 Rencana Pengembangan Infrastruktur Tol Di Jawa Barat hulu;
7 Mengoptimalisasik Dinas v v v v v v
an penggunaan terkait
kondensat untuk Perindus
bahan baku trian dan
2. Rel Kereta industri Perdagan
Infrastuktur rel kereta sangat penting bagi pertumbuhan industri mengingat petrokimia; gan
8 Mendorong Kement Dinas v v v v v Meni
moda transportasi kereta adalah moda transportasi yang efisien untuk hilirisasi industri rian terkait ngkat
melakukan distribusi hasil produksi. Kereta api memiliki daya angkut orang dan petrokimia hulu Perindu Perindus kan
melalui kerjasama strian trian dan keter
barang dalam jumlah besar, pemakaian energi yang lebih hemat dan ramah dengan industri Perdagan kaitan
lingkungan, memiliki jalur tersendiri sehingga bebas dari kemacetan, memiliki petrokimia antara gan antar
dan hilir dalam a
kecepatan lebih konstan sehingga mudah dalam pengaturan dan risiko rangka penguatan indus
keterlambatan kecil jika dibandingkan dengan alat transportasi darat lainnya. Dari dan pendalaman tri
struktur industri hulu,
sisi ekonomi, sektor transportasi merupakan sektor yang memberikan dukungan petrokimia; indus
terhadap hampir semua sektor lainnya, sehingga sektor ini menjadi sangat tri
antar
penting bagi kegiatan ekonomi masyarakat. a dan
Sejumlah jalur direncanakan untuk direaktivasi, salah satunya adalah jalur indus
tri
Cikudapateuh-Ciwidey, Cibatu-Cikajang, dan Jatibarang-Indramayu. Sebagian jalur hilir
akan dibangun baru, terutama untuk menghubungkan Kertajati ke Kadipaten dan melal
ui
ke Tanjung Sari. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat Gambar II-6. kerjas
ama
denga
n
dinas
terkai
t;

33 122
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
2 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v v Memf
revitalisasi industri rian terkait asilita
petrokimia Perindu Perindus si
eksisting yang strian, trian dan pemb
mengalami Kement Perdagan angu
permasalahan rian gan nan
pasokan bahan Riset, Indus
baku dan/atau Teknolo tri
administrasi; gi dan Petro
Perguru kimia
an antar
Tinggi a
skala
besar
denga
n
orient
asi
ekspo
r;
3 Memfasilitasi calon Kement Dinas v v v v v v v Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
investor dalam rian terkait
mendapatkan Perindu Perindus Gambar II-6 Rencana Pengembangan Infrastruktur Rel Kereta Api di Jawa Barat
dukungan dari strian trian dan
masyarakat dalam Perdagan
pendirian pabrik gan, 3. Pelabuhan
petrokimia hulu Dinas
(penyediaan lahan, terkait Pelabuhan adalah faktor penting dari pembangunan ekonomi, karena pelabuhan
jaminan bahan Penanam dapat meningkatkan kegiatan perdagangan dan kesejahteraan sebuah bangsa.
baku, perizinan, an Modal
infrastruktur, Hal ini tidak mengherankan mengingat sejumlah kota besar di dunia adalah kota
Amdal, dll); pelabuhan. Hadirnya sebuah pelabuhan dapat meningkatkan peluang pasar dari
4 Menyiapkan SDM Dinas Perguru v v v v v v v
lokal yang terkait an perusahaan yang menggunakan transportasi laut sebagai sarana distribusinya.
kompeten melalui Perindus Tinggi Selain memberikan akses kepada pasar, hadirnya pelabuhan dapat meningkatkan
kegiatan diklat; trian dan
Perdagan daya saing industri dengan kemampuannya untuk menekan biaya distribusi.
gan Saat ini distribusi barang jadi masih terpusat ke pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini
5 Meningkatkan Kement Dinas Perguru v v v v v v Memf
kemampuan rian terkait an asiita menjadi permasalahan dikarenakan beban Tanjung Priok sudah sangat besar dan
penguasaan Riset, Perindus Tinggi, si dampaknya perkembangan industri hanya berkembang di daerah Jawa Barat
teknologi proses Teknolo trian dan Balai pemb
dan rekayasa gi dan Perdagan Litbang angu bagian Barat (Bekasi, Karawang, Bogor, dan Purwakarta). Oleh karena itu
produk industri Perguru gan, nan Pelabuhan Nasional Cirebon akan segera dikembangkan dan diharapkan dapat
petrokimia melalui an Badan Indus
penelitian dan Tinggi Penelitia tri mendorong pertumbuhan industri di daerah Jawa Barat bagian timur. Untuk lebih
pengembangan n dan Petro lengkapnya dapat melihat Gambar II-7.
yang terintegrasi Pengemb kimia
angan Hulu
Daerah skala
besar
denga
n
orient
asi
ekspo

121 34
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
an
Tinggi

12 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v


pembangunan rian terkait aan
pabrik keramik Perindu Perindust Tinggi
maju (advanced strian, rian dan
ceramics) Kement Perdagan
rian gan
Riset,
Teknolo
gi dan
Perguru
an
Tinggi
13 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v
pembangunan rian terkait aan
pabrik bahan bakar Perindu Perindust Tinggi
nuklir dari uranium strian, rian dan
atau unsur lainnya; Kement Perdagan
rian gan
Riset,
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Teknolo
Gambar II-7 Rencana Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Di Jawa Barat gi dan
Perguru
an
Tinggi
14 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
4. Bandara tumbuhnya sentra terkait terkait
Kondisi alam Jawa Barat yang indah pada umumnya sangat diminati oleh IKM industri logam Perindust UKM
dan bahan galian rian dan Perindust
wisatawan dalam dan luar negeri. Jawa Barat merupakan alternatif tempat wisata bukan logam di Perdagan rian
bagi penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya untuk berlibur atau berakhir pekan. Jawa Barat bagian gan Perdagan
Timur gan
Pada umumnya angkutan udara di Jawa Barat masih kurang berkembang
dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. 13. INDUSTRI KIMIA DASAR BERBASIS MIGAS DAN BATUBARA
Sarana dan prasarana untuk melayani jalur penerbangan antar daerah sudah Tabel IV-14 Program Pengembangan Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara
cukup memadai. Namun sejak dibukanya jalan tol yang menghubungkan langsung Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
DKI Jakarta dan Kota Bandung, angkutan udara kurang diminati. Hal ini Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
disebabkan waktu tempuh angkutan darat menggunakan tol yang relatif lebih 1 Mendorong Dinas v v v v v v v
produsen terkait
singkat dan harga yang lebih terjangkau. Bandara yang ada di Jawa Barat yang
petrokimia hulu Perindus
sudah berjalan adalah Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung. untuk melakukan trian dan
efisiensi dan Perdagan
Pada saat ini sedang dibangun Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten
diversifkasi energi; gan,
Majalengka yang akan segera beroperasi. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat Dinas
Energi
Gambar II-8.
dan
Sumber
Daya
Mineral

35 120
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Teknolo pabri
gi dan k
Perguru peng
an hasil
Tinggi logam
mulia
dari
lump
ur
anod
a
maup
un
baha
n
baku
lainny
a;
8 Menyiapkan SDM Dinas v v v v v
lokal yang terkait
kompeten melalui Perindust
kegiatan diklat rian dan
industri; Perdagan
gan
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
9 Menerapkan SKKNI Dinas v v v v v v v
bidang industri terkait
Gambar II-8 Rencana Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan Di Jawa Barat
logam dan industry Perindust
semen; rian dan
Perdagan
gan,
Dinas 5. Pembangkit dan Jaringan Listrik
terkait Ketersediaan energi listrik menjadi dasar pengembangan industri. Jawa Barat
Ketenaga
kerjaan sendiri mempunyai kapasitas energi listrik sebesar 8880,7 MW. Kapasitas energi
10 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v listrik di Jawa Barat saat ini dipasok oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA),
pembangunan rian terkait aan
pabrik logam untuk Perindu Perindust Tinggi tenaga gas (PLTG), tenaga uap (PLTU), dan tenaga panas bumi (PLTP). Potensi
mendukung strian, rian dan panas bumi di Provinsi Jawa Barat adalah yang terbesar di Indonesia (6.101 MW)
industri magnet; Kement Perdagan
rian gan dan baru termanfaatkan sebesar 1.075 MW atau 17,6%.
Riset, Pembangkitan listrik di Jawa Barat dilakukan oleh Pembangkit Jawa Bali (PJB),
Teknolo
gi dan yang kemudian menyalurkan produksi listrik tersebut pada PT. PLN. Data
Perguru mengenai sumber energi listrik di Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel II-21 dan
an
Tinggi infrastruktur jaringannya terdapat pada Gambar II-9.
11 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v Tabel II-21 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum
pembangunan rian terkait aan dan BPR menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Jawa Barat dalam Juta Rupiah
pabrik dan Perindu Perindust Tinggi No Nama Lokasi Kapasitas Daya
peningkatan strian, rian dan (MW)
kapasitas pabrik Kement Perdagan 1 PLTA Bengkok Bandung 3,2
keramik, kaca dan rian gan 2 PLTA Pangalengan Bandung 6,9
semen; Riset,
3 PLTA Lamajan Bandung 19,6
Teknolo
4 PLTA Cikalong Bandung 19,2
gi dan
5 PLTA Kracak Cirebon 18,9
Perguru
6 PLTA Parakankondang Bogor 9,9
119 36
7 PLTA Jatiluhur 1,2,3,4,5,6 Purwakarta 150 Pemangku Kepentingan Tahun
8 PLTA Saguling Purwakarta 700,7 No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
9 PLTA Cirata Purwakarta 1008 lain 2027 2038
10 PLTA Dago Bandung 0,7 permesinan, gi dan logam
11 PLTA Ubruk Sukabumi 18,4 otomotif dan alat Perguru untuk
12 PLTG Muara Tawar Bekasi 858 berat an mend
13 PLTG C. Listrindo Bekasi 150 Tinggi ukung
14 PLTG Sunyaragi Cirebon 40,2 indus
15 PLTGU Muara Tawar Bekasi 1272 tri
16 PLTGU GTG-1.1 700 komp
17 PLTGU PT. Bekasi power Bekasi 130 onen
18 PLTP Wayang Windu Bandung 227 otom
19 PLTP Gunung Salak unit 1,2,3 Bogor 180 otif,
dan
20 PLTP Gunung Salak unit 4,5,6 Bogor 197
telek
21 PLTP Kamojang 1,2,3 Bandung 140
omun
22 PLTP Kamojang 4 Garut 60
ikasi;
23 PLTP Darajat-unit 1 Garut 55
3 Meningkatkan Badan Dinas Dinas v v v v v v v
24 PLTP Darajat-unit 2 Garut 95
penerapan dan Standari terkait terkait
25 PLTP Darajat-unit 3 Garut 121
pengawasan SNI sasi Perindust UKM
26 PLTU Sumer Adem Indramayu 990 wajib, serta Nasiona rian dan Perindust
27 PLTU Pelabuhan ratu Sukabumi 1050 penguatan l Perdagan rian
28 PLTU Cirebon electric power Cirebon 660 infrastruktur gan Perdagan
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat standardisasi; gan
4 Memfasilitasi Dinas v v v v v v v
penerapan industri terkait
hijau; Perindust
rian dan
Perdagan
gan
5 Memfasilitasi Badan Perguru v v v v v v v
penguatan balai Penelitia aan
melalui kerjasama n dan Tinggi
penelitian tentang Pengemb
paduan logam angan
bernilai tambah Daerah
tinggi;
6 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v Mend
pembangunan rian terkait ukung
pabrik konsentrasi Perindu Perindust penin
logam tanah strian, rian dan gkatk
jarang; Kement Perdagan an
rian gan kapas
Riset, itas
Teknolo pabri
gi dan k
Sumber : RUPTL PT. PLN Perguru konse
an ntrasi
Gambar II-9 Peta Sebaran dan Jaringan Instalasi PLN Tinggi logam
tanah
Jumlah pelanggan listrik PLN di Jawa Barat terus mengalami kenaikan sejalan jaran
g;
dengan peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik. Dilihat dari jenis pelanggan 7 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v v Mend
yang ada, pelanggan rumah tangga selalu merupakan pelanggan dengan jumlah pembangunan rian terkait ukung
pabrik penghasil Perindu Perindust penin
terbesar. Meskipun jumlah pelanggan terbesar didominasi oleh kelompok logam mulia dari strian, rian dan gkata
rumah tangga, konsumsi listrik terbesar dari tahun ke tahun dikuasai oleh lumpur anoda Kement Perdagan n
maupun bahan rian gan kapas
kelompok pelanggan industri. Pada tahun 2014, dari total tenaga listrik yang baku lainnya; Riset, itas

37 118
Pemangku Kepentingan Tahun terjual, hampir separuhnya atau tepatnya 48,76 persen di antaranya diserap
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- oleh kelompok industri, dan hanya 37,07 persen yang dikonsumsi oleh kelompok
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
a, rumah tangga. Komposisi selengkapnya untuk setiap kelompok pelanggan
serta digambarkan pada Gambar II-10.
biom
ateria Industri; 2014;
Industri; 2013; Rumah
24,38
l
Industri; 2012; 20,09 Tangga; 2014;
(build Industri; 2011; 18,53 Rumah 18,53
ing 17,05 Rumah
Rumah Tangga; 2013;
Tangga; 2012;
block) Tangga; 2011; 14,49 Industri
13,62
dari 12,55

GWh
lignin. Rumah Tangga
Lainnya; 2014;
11 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v Lainnya; 2012; Lainnya; 2013; Lainnya7,09
Lainnya; 2011;
tumbuhnya sentra terkait terkait 4,85 5,56
4,45
IKM hulu agro di Perindus UKM
Jawa Barat bagian trian dan Perindustr
Tahun
Timur Perdagan ian
gan Perdagang
an Sumber : BPS Jabar
Gambar II-10 Jumlah Konsumsi Listrik Per Sektor
12 Melakukan Dinas Dinas v v v v v v v
identifikasi terkait terkait
Kawasan Perindus UKM 6. Jaringan Telekomunikasi
Peruntukan trian dan Perindustr
Industri utamanya Perdagan ian Jaringan telekomunikasi di Jawa Barat sudah cukup memadai, terutama di Jawa
Industri Kelapa gan Perdagang Barat bagian barat. Hal tersebut dapat dilihat dari memadainya sinyal jaringan
an
selular di area Jawa Barat bagian Barat (Gambar II-11). Walaupun demikian
bagian selatan Jawa Barat dan daerah Kertajati perlu dilakukan peningkatan
infrastruktur jaringan seluler.
12. INDUSTRI LOGAM DASAR DAN BAHAN GALIAN BUKAN LOGAM
Tabel IV-13 Program Pengembangan Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Dinas Perguru v v v v v v v
peningkatan terkait aan
kapasitas produksi Perindust Tinggi
Pengecoran rian dan
(casting) , Ekstrusi Perdagan
(extrusion), gan
Penempaan
(forging),
Penarikan (wire
drawing),
Penggilingan
(rolling) paduan Sumber: Opensignal.com
besi
2 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v v v Memf Gambar II-11 Peta Kekuatan Sinyal Jaringan Seluler
pembangunan rian terkait aan asilita Infrastruktur kabel serat optik di Jawa Barat sudah cukup memadai, berdasarkan
industri baja untuk Perindu Perindust Tinggi si
keperluan khusus strian, rian dan pemb data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat dua jalur kabel serat
(special steel) Kement Perdagan angu optik yang melintasi Jawa Barat. Jalur pertama melintasi Jawa Barat bagian utara,
termasuk baja rian gan nan
paduan untuk Riset, pabri sedangkan jalur keduamelintasi Jawa Barat bagian utara. Keduanya membentang
industri Teknolo k dari Jawa Barat bagian barat menuju bagian timur. Untuk lebih lengkapnya dapat
117 38
dilihat pada gambar II-12. Jalur kabel serat optik ini bisa menjadi dasar dalam Pemangku Kepentingan Tahun
melakukan perencanaan perkembangan infrastruktur komunikasi di Jawa Barat No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
terutama di bagian selatan dan di kawasan ditunjuk menjadi kawasan industri. Perdagan gkata
gan n
invest
asi
indus
tri
biodi
esel
dan
bioet
anol
yang
lebih
rama
h
lingku
ngan;
9 Memfasilitasi Dinas Dinas v v v v v v
promosi dan terkait terkait
perluasan pasar Perindus UKM
produk industri trian dan Perindustr
hulu agro Perdagan ian
berwawasan gan Perdagang
lingkungan; an
10 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v v
Sumber : Kementerian Komunikasi dan Informatika peningkatan rian terkait an Memf
Gambar II-12 Jalur Fiber Optic kapasitas produksi Perindu Perindus Tinggi, asilita
pengolahan POME strian, trian dan Balai si
(Palm Oil Mill Kement Perdagan Litbang pemb
Efuent) terintegrasi erian gan, angu
7. Kawasan Industri dengan Pabrik Agraria nan
Kelapa Sawit untuk dan indus
Kawasan industri di Jawa Barat masih terfokus pembangunannya di daerah Jawa mengurangi emisi Tata try
Barat bagian barat. Terdapat beberapa kabupaten yang dijadikan tempat GRK (Gas Rumah Ruang bioen
Kaca ergi
tumbuhnya kawasan industri di Jawa Barat, antara lain Kabupaten Bekasi, berba
Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupeten Bogor, dan Kabupaten sis
pirolis
Sumedang. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel II-22. is-
Tabel II-22 Daftar Kawasan Industri gasifk
No. Wilayah Nama Kawasan Industri Nama Status Luas Status asi
Perusahaan Investas (Ha) biom
i assa
1 Bekasi 1 MM2100 Industri PT. bekasi Fajar PMDN 300 SO (term
Town Industrial Estate asuk
limba
2 East Jakarta PT. East Jakarta PMA 320 SO
h
Industrial Park Industrial Park
indus
3 Kawasan Industri PT. Gobel Dharma PMA 54 SO
tri),
Gobel Nusantara
dan
4 Bekasi International PT. Hyundai Inti PMA 200 SO
bioko
Industrial City Development
nversi
5 Kawasan Industri PT. Jababeka Tbk PMDN 1.840 SO
baha
Jababeka Cikarang
n
6 Lippo Cikarang PT. Lippo PMDN 1.227 SO lignos
Industrial Park Cikarang Tbk elulos
7 MM2100 Industrial PT. Megapolis PMA 805 SO
39 116
Pemangku Kepentingan Tahun Town Manunggal
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Ind.Dev
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 8 Marunda Center PT. tegar NF 540 SO
4 Pembangunan Dinas Perguru v v v v v Primajaya
pendidikan terkait an 9 Kawasan Industri PT. Kawasan PMA 205,13 SO
kejuruan dan Perindus Tinggi terpadu Indonesia – Industri Terpadu
vokasi bidang trian dan dan China Indonesia-China
pengolahan kayu, Perdagan Sekolah 1 Greenland PT. Puradelta PMA 1.430 SO
rotan dan gan, Vokasi 0 International Lestari
furniture, serta Dinas Industrial center
perlindungan HKI; terkait 2 Karawang 1 Kawasan Industri PT. Puradelta NF 700 SO
Perkebu Indotaisel Kota Bukit Lestari
nan, Indah
Dinas 2 Kujang Industrial PT. Kawasan PMDN 140 SO
Pendidik Estate Industri Kujang
an Cikampek
5 Memfasilitasi Badan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Meng 3 Karawang PT. Maligi PMA 1.200 SO
peningkatan Standar terkait terkait an awas International Permata
efsiensi proses disasi Perindus UKM Tinggi, ai Industrial City Industrial Estate
pengolahan dan Nasiona trian dan Perindustr Perusah pener 4 Kawasan Industri PT. Mitra PMDN 500 SO
penjaminan mutu l Perdagan ian aan apan Mitra Karawang Karawangjaya
produk melalui gan Perdagang stand 5 Suryacipta City of PT. Suryacipta PMDN 1.400 SO
penerapan GHP, an ar Industry Swadaya
GMP, sertifkasi SNI produ 6 Podomoro Industrial PT. Buana NF 542 BO
dan industri hijau k Park Makmur Indah
dan peningkatan biodis 7 Artha Industrial Hill PT. Bumi anugrah NF 390 BO
kapasitas el; Makmur
laboratorium uji 8 GT Tech Park PT. Bintang PMDN 400 BO
mutu; Karawang Puspita Dwikarya
6 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Memf 3 Purwakarta 1 Kawasan Industri PT. Besland NF 1.323 SO
pengembangan rian terkait asilita Kota Bukit Indah Pertiwi
sistem logistic Perhub Perindus si 2 Kawasan Industri PT. Singa NF 50 BO
untuk ungan, trian dan penge Lion Purwakarta Jaya
meningkatkan Kement Perdagan mban 4 Bogor 1 Kawasan Industri PT. Bogorindo PMDN 100 SO
efisiensi produksi erian gan, gan Sentul Cemerlang
dan distribusi Pekerja Dinas kawas
2 Cibinong Center PT. Cibinong PMDN 102,69 SO
produk; an terkait an
Industrial Estate Center Industrial
Umum Bina terint
Estate
dan Marga, egrasi
5 Sumedang 1 Kawasan Industri PT. Dwipapuri PMDN 200 SO
Peruma Dinas diduk
Rancaekek Abadi
han terkait ung
TOTAL 13.968,82
Rakyat Perhubu denga
Sumber : Direktori Kawasan Industri Indonesia 2016 , Kementrian Perindustrian
Indones ngan, n
ia Badan infras
Perencan trukt
aan ur
8. Jaringan Air
Pembang yang
unan mem Kontur permukaan Jawa Barat yang merupakan barisan pegunungan membuat
Daerah adai;
provinsi Jawa Barat memiliki banyak sungai. Sungai-sungai banyak tersebar di
7 Mengawasi Kement Dinas v v v v v
penerapan harga rian terkait bagian utara Jawa Barat sedangkan di bagian selatan tidak terlalu banyak. Hal
keekonomian Perindu Perindus
tersebut disebabkan oleh banyaknya dataran rendah di bagian utara Jawa Barat.
produk bioenergi; strian trian dan
Perdagan Bagian selatan Jawa Barat mayoritas datarannya berkontur seperti kaki gunung.
gan
Hal tersebut disebabkan oleh lempeng Australia yang mendesak lempeng Asia di
8 Memberikan Kement Dinas v v v v v v Memf
insentif khusus rian terkait asilita bagian selatan Jawa Barat. Untuk lebih lengkap dapat melihat Gambar II-13.
untuk industry Perindu Perindus si
bioenergi; strian, trian dan penin

115 40
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
3 Meningkatkan Kement Dinas Perguru v v v v v v Mend
kemampuan rian terkait an orong
penguasaan dan Riset, Perindus Tinggi, efekti
pengembangan Teknolo trian dan Balai vitas
inovasi teknologi gi dan Perdagan Litbang kegiat
industri hulu agro Perguru gan, an
melalui penelitian an Badan peneli
dan Tinggi Penelitia tian
pengembangan n dan dan
yang terintegrasi; Pengemb penge
angan mban
Daerah gan
untuk
optim
asi
siste
m
produ
ksi
bioref
inery
yang
Sumber: Pusat Data dan Analisa Pembangunan Jawa Barat efsien
Gambar II-13 Jaringan Air Sungai dan Infrastruktur Air (low
cost
techn
Sejumlah infrastuktur air berupa waduk dan bendungan telah dibangun di Jawa ology)
Barat. Adapun beberapa waduk dan bendungan yang besar adalah Waduk Cirata melal
ui
di Kabupaten Purwakarta, Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, dan inova
Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta. Selain ketiga waduk tersebut, saat ini si
tekno
pemerintah sedang melakukan penggenangan Waduk Jatigede dan diperkirakan logi
akan penuh pada pertengahan 2017. Waduk Jatigede dibangun dengan cara dan
mana
membendung Sungai Cimanuk. Waduk Jatigede memiliki kecepatan aliran air jeme
sekitar 3,5 kubik per detiknya sehingga jangkauan penggunaan airnya cukup luas n,
serta
mulai dari Sumedang, Majalengka, hingga ke Cirebon. imple
ment
asiny
9. Kebijakan dan Regulasi a
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 dalam
skala
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – besar
2029, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi ke dalam 6 (enam) Wilayah denga
n
Pengembangan (WP), yaitu WP Bodebekpunjur, WP Purwasuka, WP beker
Ciayumajakuning, WP Priangan Timur dan Pangandaran, WP Sukabumi dan jasam
a
sekitarnya, serta WP Kawasan Khusus (KK) Cekungan Bandung, dengan potensi denga
masing-masing wilayah sebagai berikut: n
pihak
1. WP Bodebekpunjur, yang mencakup wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten terkai
Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor dan sebagian Kabupaten t;

Cianjur (Kecamatan Cugenang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi


41 114
Pemangku Kepentingan Tahun dan Kecamatan Cipanas). Wilayah ini memiliki potensi untuk
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- dikembangkan dalam sektor pariwisata, industri manufaktur, perikanan,
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
anorganik untuk Perdagang perdagangan, jasa, pertambangan, agribisnis dan agrowisata;
dapat mengekspor an 2. WP Purwasuka, yang meliputi daerah Kabupaten Subang, Kabupaten
produknya;
Purwakarta dan Kabupaten Karawang. Wilayah ini memiliki potensi
pengembangan pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan,
8 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v peternakan, perikanan, bisnis kelautan, industri pengolahan, pariwisata,
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM terkait industri Perindus UKM dan pertambangan;
komponen dan trian dan Perindustr 3. WP Ciayumajakuning, yang mencakup Kabupaten Kuningan, Kabupaten
bahan penolong di Perdagan ian
Jawa Barat bagian gan Perdagang Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon.
Timur an Wilayah ini merupakan wilayah yang potensial untuk dikembangkan dalam
sector agribisnis, agroindustri, perikanan, pertambangan, dan pariwisata;
11. INDUSTRI HULU AGRO
4. WP Priatim – Pangandaran, yang mencakup Kabupaten Garut, Kabupaten
Tabel IV-12 Program Pengembangan Industri Hulu Agro
Pemangku Kepentingan Tahun Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar dan
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Kabupaten Pangandaran. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Dinas v v v v v v Mend dalam sector pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata,
ketersediaan terkait ukung industri pengolahan, dan pertambangan mineral;
bahan baku Perindus keter
(kualitas, kuantitas trian dan sedia 5. WP Sukabumi, wilayahnya mencakup Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi
dan kontinuitas) Perdagan an dan Kabupaten Cianjur. Wilayah ini memiliki potensi untuk dikembangkan
melalui koordinasi gan, baha
dengan instansi Dinas n dalam sektor pengolahan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan
terkait didukung terkait baku tangkap, pariwisata, industri, bisnis kelautan, dan pertambangan mineral;
oleh infrastruktur Perkebu denga
yang memadai; nan, n 6. WP Kawasan Khusus Cekungan Bandung, yang meliputi Kabupaten
Dinas mene Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung dan
terkait rapka
Bina n sebagian Kabupaten Sumedang (Kecamatan Jatinangor, Kecamatan
Marga siste Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan
m
rantai Pamulihan). Wilayah ini memiliki potensi pengembangan pada sektor
pasok pertanian hortikultura, industri non-polutif, industri kreatif, perdagangan
yang
efisie dan jasa, pariwisata, dan perkebunan.Setiap kabupaten/kota di masing-
n; masing wilayah pengembangan (WP) memiliki industri unggulan spesifik
2 Menyiapkan SDM Dinas Perguru v v v v v
sebagaimana dapat dilihat pada GambarII-14.
yang ahli dan terkait an
berkompeten Perindus Tinggi,
dibidang industri trian dan Balai
hulu agro melalui Perdagan Litbang
diklat industri; gan,
Dinas
terkait
Perkebu
nan

113 42
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
IKM;

4 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v V v Memf


pengembangan rian terkait asilita
dan pendirian Perindu Perindus si
industri bahan strian trian dan peng
kimia anorganik Perdagan emba
(asam sulfat, asam gan ngan
fospat, copper dan
sulfat, Kalium pendi
hidroksida, sodium rian
bisulfit, grade indus
chemical alumina, tri
zinc oksida, zinc baha
khlorida, kalsium n
karbonat, natrium kimia
karbonat, natrium anorg
khlorida); anik
(alum
inium
Sumber : Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Jawa Barat hidro
ksida,
Gambar II-14 Industri Unggulan Spesifik per Wilayah Pengembangan titani
um
oksid
Sebaran Industri Besar Jawa Barat (pertambahan) pada Tahun 2015 terbagi
a,
menjadi dua yaitu berdasarkan Penanaman Modal Asing (PMA) dan turun
an
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Untuk lebih lengkap bisa dilihat di
alumi
tabel II-23 dan II-24. na).
5 Menyiapkan SDM Dinas Dinas Perguru v v v v V v v
Tabel II-23 Sebaran Industri Besar Jawa Barat Berdasarkan PMA
lokal yang terkait terkait an
No. Kabupaten/Kota Sektor Unit Jumlah
berkompeten di Perindus Koperasi Tinggi,
Usaha
bidang industri trian dan UKM dan Balai
1 Kab. Bandung Industri Tekstil 3 3 komponen dan Perdagan Perindustr Peneliti
2 Kab. Bandung Industri Kimia Dasar, Barang 2 3 bahan penolong gan ian an
Barat Kimia dan Farmasi Perdagang
Industri Makanan 1 an
6 Mengawasi Dinas Dinas v v v V v v
3 Kab. Bekasi Industri Karet, Barang dari karet 20 102 penerapan terkait terkait
dan Plastik standardisasi serta Perindus Koperasi
Industri Logam Dasar, Barang 47 penguatan trian dan UKM dan
Logam, Mesin dan Elektronik infrastruktur Perdagan Perindustr
Industri Makanan 3 standardisasi; gan ian
Industri Kimia Dasar, Barang 11 Perdagang
Kimia dan Farmasi an
Industri Alat Angkutan dan 18 7 Mendorong Dinas Dinas v v v v
Transportasi Lainnya industri plastik & terkait terkait
Industri Mineral Non Logam 1 karet engineering, Perindus Koperasi
katalis, zat aditive, trian dan UKM dan
Industri Tekstil 2 pigment dan dyes, Perdagan Perindustr
serta bahan kimia gan ian
43 112
Pemangku Kepentingan Tahun 4 Kab. Bogor Industri Makanan 1 16
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Industri Alat Angkutan dan 3
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 Transportasi Lainnya
dan Industri Lainnya 1
dyes,
serta Industri Tekstil 4
baha Industri Karet, Barang dari karet 1
n dan Plastik
kimia Industri Kertas, Barang dari 2
anorg kertas dan Percetakan
anik Industri Kimia Dasar, Barang 2
melal Kimia dan Farmasi
ui
Industri Kulit, Barang dari kulit 1
penel
dan Sepatu
itian
Industri Logam Dasar, Barang 1
dan
Logam, Mesin dan Elektronik
peng
5 Kab. Cianjur Industri Logam Dasar, Barang 1 4
emba
Logam, Mesin dan Elektronik
ngan
Industri Kulit, Barang dari kulit 1
yang
dan Sepatu
terint
Industri Tekstil 2
egrasi
; 6 Kab. Cirebon Industri Makanan 1 2
2 Meningkatkan Badan Perguru v v v v V v v
Industri Tekstil 1
kerjasama Penelitia an
penelitian dan n dan Tinggi, 7 Kab. Indramayu Industri Mineral Non Logam 1 1
pengembangan Pengemb Balai 8 Kab. Karawang Industri Logam Dasar, Barang 13 37
antara balai, angan Peneliti Logam, Mesin dan Elektronik
perguruan tinggi, Daerah an Industri Tekstil 5
dan industri untuk
pengembangan Industri Makanan 2
produk plastik & Industri Alat Angkutan dan 8
karet engineering, Transportasi Lainnya
katalis, zat aditive Industri Kimia Dasar, Barang 4
dan pewarna (dyes Kimia dan Farmasi
& pigment), serta Industri Karet, Barang dari karet 1
bahan kimia dan Plastik
anorganik;
Industri Lainnya 3
3 Memfasilitasi Dinas Dinas v v v v V v Mend
pengembangan terkait terkait orong Industri Mineral Non Logam 1
dan pendirian Perindus Koperasi tumb 9 Kab. Industri Tekstil 1 1
industri packaging trian dan UKM dan uhny Majalengka
(berbasis karton Perdagan Perindustr a 10 Kab. Industri Tekstil 9 17
dan plastik), plastik gan ian indus Purwakarta
& karet Perdagang tri Industri Mineral Non Logam 2
engineering, zat an komp
aditif, dye stuff, onen Industri Alat Angkutan dan 2
pigment, katalis plasti Transportasi Lainnya
dan solvent, serta k dan Industri Karet, Barang dari karet 1
bahan kimia karet dan Plastik
anorganik; untuk Industri Kulit, Barang dari kulit 1
meni dan Sepatu
ngkat Industri Logam Dasar, Barang 2
kan Logam, Mesin dan Elektronik
keter 11 Kab. Subang Industri Karet, Barang dari karet 1 3
kaita dan Plastik
n Industri Kertas, Barang dari 1
deng kertas dan Percetakan
an Industri Tekstil 1

111 44
12 Kab. Sukabumi Industri Karet, Barang dari karet 1 3 Pemangku Kepentingan Tahun
dan Plastik No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Industri Makanan 2 lain 2027 2038
13 Kota Bandung Industri Makanan 1 2 pemesinan dan
industri lainnya;
Industri Logam Dasar, Barang 1
Logam, Mesin dan Elektronik
14 Kota Bekasi Industri Kertas, Barang dari 1 10 9 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v v v
kertas dan Percetakan pengembangan rian terkait
Industri Logam Dasar, Barang 2 sistem untuk status Perindu Perindus
Logam, Mesin dan Elektronik legal kepemilikan strian trian dan
Industri Karet, Barang dari karet 2 mesin yang Perdagan
dan Plastik diperlukan bagi gan
Industri Lainnya 3 penjaminan
pinjaman dan/atau
Industri Tekstil 2
pemberian leasing;
15 Kota Bogor Industri Kimia Dasar, Barang 1 3 10 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
Kimia dan Farmasi tumbuhnya sentra terkait terkait
Industri Karet, Barang dari karet 1 IKM mesin dan Perindus UKM
dan Plastik perlengkapan di trian dan Perindustr
Industri Mineral Non Logam 1 Jawa Barat bagian Perdagan ian
Timur gan Perdagang
16 Kota Cirebon Industri Karet, Barang dari karet 1 1
an
dan Plastik
TOTAL 208
10. INDUSTRI BARANG MODAL, KOMPONEN, BAHAN PENOLONG DAN JASA
INDUSTRI (INDUSTRI KOMPONEN DAN BAHAN PENOLONG)
Tabel II-24 Sebaran Industri Besar Jawa Barat berdasarkan PMDN Tabel IV-11 Program Pengembangan Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong
Unit dan Jasa Industri (Industri Komponen dan Bahan Penolong)
No. Kabupaten/Kota Sektor Jumlah
Usaha Pemangku Kepentingan Tahun
1 Kab. Bandung Industri Kulit, Barang dari kulit dan Sepatu 1 9 No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Industri Tekstil 5 lain 2027 2038
Industri Logam Dasar, Barang Logam, 2 1 Memfasilitasi R&D Kement Badan Perguru v v v v v v Meni
Mesin dan Elektronik untuk pembuatan rian Penelitia an ngkat
Industri Makanan 1 produk plastik & Riset, n dan Tinggi, kan
karet engineering, Teknolo Pengemb Balai peng
2 Kab. Bandung Barat Industri Tekstil 1 1
katalis, zat aditive, gi dan angan Peneliti uasaa
3 Kab. Bekasi Industri Karet, Barang dari karet dan 11 47 pewarna tekstil Perguru Daerah an n
Plastik (dyes) dan an tekno
Industri Logam Dasar, Barang Logam, 8 pewarna plastik Tinggi logi
Mesin dan Elektronik dan karet prose
Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 16 (pigment), serta s dan
Farmasi bahan kimia rekay
Industri Makanan 7 anorganik; asa
produ
Industri Alat Angkutan dan Transportasi 4
k
Lainnya
indus
Industri Lainnya 1
tri
4 Kab. Bogor Industri Tekstil 4 15 plasti
Industri Logam Dasar, Barang Logam, 3 k&
Mesin dan Elektronik karet
engin
Industri Makanan 3
eerin
Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 2 g,
Farmasi katali
Industri Lainnya 1 s, zat
Industri Kertas, Barang dari kertas dan 1 aditif,
Percetakan pigm
ent
45 110
Pemangku Kepentingan Tahun Industri Karet, Barang dari karet dan 1
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Plastik
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 5 Kab. Cianjur Industri Makanan 2 2
penu 6 Kab. Sumedang Industri Makanan 1 1
njang
indus 7 Kab. Karawang Industri Alat Angkutan dan Transportasi 3 6
tri Lainnya
ungg Industri Makanan 1
ulan Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 1
melal Farmasi
ui Industri Mineral Non Logam 1
penel
itian 8 Kab. Purwakarta Industri Logam Dasar, Barang Logam, 1 2
dan Mesin dan Elektronik
peng Industri Alat Angkutan dan Transportasi 1
emba Lainnya
ngan 9 Kab. Subang Industri Makanan 1 1
yang 10 Kab. Sukabumi Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 2 2
terint Farmasi
egrasi
11 Kota Bandung Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 2 2
7 Meningkatkan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Memf Farmasi
peran IKM dalam terkait terkait an asilita 12 Kota Bekasi Industri Logam Dasar, Barang Logam, 1 1
rantai pasok Perindus Koperasi Tinggi, si Mesin dan Elektronik
komponen industri trian dan UKM dan Balai peng
TOTAL 89
pemesinan melalui Perdagan Perindustr Peneliti emba
pengembangan gan ian an ngan
sentra industri Perdagang sentr
pembuatan tools an a IKM
dan komponen mode D. PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)
presisi yang rn
dilengkapi dengan khusu 1. Jumlah Industri Kecil dan Menengah
UPT proses dan s Jumlah industri kecil dan menengah di Jawa Barat bervariasi di tiap kota dan
pengukuran mem
presisi; produ kabupatennya. Sebagian kota atau kabupaten ada yang memiliki lebih dari
ksi sepuluh ribu unit industri kecil dan menengah, tetapi ada sebagian lain yang
komp
onen hanya memiliki sekitar seribu unit industri kecil dan menengah. Mayoritas daerah
presis yang memiliki hanya sekitar seribu unit industri kecil dan menengah berada di
i
tersta daerah Jawa Barat bagian selatan kecuali Kabupaten Garut dan Kabupaten
ndari Sukabumi. Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung
sasi
untuk Barat, dan Kabupaten Ciamis memiliki jumlah IKM yang relatif sedikit
menu dibandingkan daerah lainnya. Keempat daerah tersebut berada di bagian selatan
njang
kawa Jawa Barat. Untuk daerah ini perlu dilakukan insentif dan kebijakan peningkatan
san ekonomi agar jumlah industri kecil dan menengahnya dapat meningkat mengikuti
indus
tri daerah lainnya.
khusu Untuk bagian Jawa Barat bagian barat, mayoritas daerahnya memiliki lebih dari
s
peme sepuluh ribu unit industri kecil dan menengah. Daerah bagian barat Jawa Barat ini
sinan memiliki jumlah IKM yang relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di
8 Memfasilitasi Badan Dinas Perguru v v v v v v v
pengembangan Standar terkait an Jawa Barat. Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota Bogor,
komponen logam disasi Perindus Tinggi, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan
& bukan logam Nasiona trian dan Balai
terstandar untuk l Perdagan Peneliti Kabupaten Purwakarta adalah kota dan kabupaten di bagian barat Jawa Barat
efisiensi industri gan an yang memiliki jumlah unit IKM yang relatif tinggi.

109 46
Daerah kota dan kabupaten di bagian utara Jawa Barat memiliki sekitar lima ribu Pemangku Kepentingan Tahun
industri kecil dan menengah. Jumlah IKM tersebut berada pada posisi yang relatif No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
sedang dibandingkan dengan daerah lainnya. Daerah-daerah tersebut adalah uhan
Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten spesif
ik
Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Kuningan. Untuk bagi
bagian utara Jawa Barat, hanya Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon saja yang indus
tri
sudah menembus angka sepuluh ribu. peme
Kota Bandung dan sekitarnya, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung, memiliki sinan
5 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v Memf
jumlah IKM yang relatif tinggi, sekitar sepuluh ribu unit. Walaupun demikian, pengembangan rian terkait an asilita
Kabupaten Bandung Barat masih memiliki jumlah IKM yang relatif sedikit. Untuk dan penyediaan Perindu Perindus Tinggi, si
bahan pendukung strian, trian dan Balai peng
lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar II-15. (komposit dan Kement Perdagan Peneliti emba
keramik) dengan rian gan, an ngan
spesifikasi yang Riset Badan tekno
sesuai bagi industri dan Penelitia logi
tools; Perguru n dan dan
an Pengemb peny
Tinggi angan ediaa
Daerah n
baha
n
pend
ukun
g
(kom
posit,
kera
mik)
deng
an
spesif
ikasi
yang
sesua
i bagi
indus
tri
peme
sinan
Sumber: Pusdalisbang dan BPS Jawa Barat 6 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v v Meni
Gambar II-15 Jumlah Industri Kecil dan Menengah Tahun 2014 penyediaan dan rian terkait an ngkat
peningkatan Perindu Perindus Tinggi, kan
kemampuan SDM strian, trian dan Balai peng
2. Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan Kement Perdagan Peneliti uasaa
kompetensi pada rian gan, an n
Sentra IKM adalah kawasan yang di dalamnya terdapat kegiatan proses produksi design Riset tekno
untuk suatu komoditi kegiatan ekonomi yang telah terbentuk secara alami yang engineering, dan logi
proses presisi, Perguru prose
ditunjang oleh sarana untuk berkembangnya produk atau jasa yang terdiri dari pengukuran an s dan
sekumpulan pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Di area sentra tersebut presisi, dan Tinggi rekay
mekatronika/robot asa
terdapat kesatuan fungsional secara fisik: lahan, geografis, infrastruktur, ika melalui produ
kelembagaan dan sumberdaya manusia, yang berpotensi untuk berkembangnya kerjasama ; k
indus
kegiatan ekonomi di bawah pengaruh pasar dari suatu produk yang mempunyai tri

47 108
Pemangku Kepentingan Tahun nilai jual dan daya saing tinggi. Di Jawa Barat, sentra IKM dibagi menjadi 9 bidang,
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Sentra IKM Makanan, Sentra IKM Minuman dan Tembakau, Sentra IKM Hasil
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
3 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Memf hutan dan Perkebunan, sentra IKM Aneka dan kerajinan, Sentra IKM Kimia,
pengembangan rian terkait asilita Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam, Sentra IKM Logam, Sentra IKM Tekstil dan
kapasitas industri Perindu Perindus si
pemesinan melalui strian, trian dan peng Sentra IKM Transportasi. Untuk keseluruhan data sentra IKM di Jawa Barat,
upaya efisiensi Kement Perdagan emba Sentra IKM pada tahun 2015 terdata sebanyak 98.540 sentra IKM .
produksi termasuk rian gan ngan
penghematan Perindu tekno Sentra IKM makanan banyak berlokasi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten
penggunaan strian, logi Garut. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Makanan dapat dilihat pada
energi; Kement dan
rian kapas Tabel II-25.
Riset itas Tabel II-25 Sentra IKM Makanan Jawa Barat
dan indus
Perguru tri Jumlah Unit
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra
an peme Usaha
Tinggi sinan
1 Kabupaten Bandung Industri Tahu Kedelai 7
melal
Barat Industri Produk Makanan 24
ui
Lainnya
upaya
2 Kabupaten Industri Kue Basah 397
efisie
Purwakarta Industri Tahu Kedelai 8
nsi
produ Industri Kerupuk, Keripik, 149
ksi Peyek dan Sejenisnya
terma 3 Kabupaten Cirebon Industri Pemindangan Ikan 189
suk Industri Pengolahan dan 203
peng Pengawetan lainnya untuk
hema Biota Air Lainnya
tan Industri Minyak Makan dan 22
pengg Lemak Nabati dan Hewani
unaa Industri 157
n Penggraman/Pengeringan
energ Ikan
i Industri Produk Roti dan Kue 417
4 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Memf Industri Makaroni, Mie dan 25
penyediaan bahan rian terkait asilita Produk Sejenisnya
baja dan non baja Perindu Perindus si Industri Tempe Kedelai 599
serta paduannya strian trian dan peng Industri Tahu Kedelai 307
yang memenuhi Perdagan emba Industri Kerupuk, Keripik, 190
kebutuhan spesifik gan ngan Peyek dan Sejenisnya
bagi industri tekno Industri Keu Basah 133
pemesinan; logi Industri Produk Makanan 225
dan Lainnya
peny 4 Kota Cirebon Industri 12
ediaa Penggraman/Pengeringan
n Ikan dan Biota Perairan
baha Lainnya
n baja Industri Tempe Kedelai 25
dan Industri Makaroni, Mie, 13
non Spageti, Bihun, Soun dan
baja Sejenisnya
serta 5 Kabupaten Indramayu Industri Pemindangan Ikan 160
padu Industri 322
annya Penggraman/Pengeringan
yang Ikan dan Biota Perairan
mem Lainnya
enuhi Industri Produk Masak 130
kebut Lainnya
107 48
Industri Tempe Kedelai 251 Pemangku Kepentingan Tahun
Industri Tahu Kedelai 88 No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Industri Kerupuk, Keripik, 453 lain 2027 2038
Peyek dan Sejenisnya pembangunan serta
Industri Pengolahan dan 24 industri pada peng
Pengawetan lainnya Buah- banyak sektor; urang
Buahan dan Sayuran an
Industri Manisan Buah- 20 impor
buahan dan Sayuran Kering .
Industri Produk Roti dan Kue 55
Industri Produk Makanan 114 2 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Memf
Lainnya penguatan sub rian terkait asilta
6 Kota Banjar Industri Tempe Kedelai 51 sektor industri Perindu Perindus si
Industri Tahu Kedelai 75 pembuat mesin, strian trian dan peng
Industri Gula Merah 572 komponen Perdagan emba
7 Kota Bogor Industri Tempe Kedelai 5 pendukung dan gan ngan
bahan baku (baja, kawa
8 Kabupaten Bogor Industri Penggiling dan 3
dan paduan) bagi san
Pembersihan Padi-padian
industri pemesinan khusu
dan biji-bijian
melalui revitalisasi s (sub
Kegiatan Rumah Potong dan 1
mesin dan kawa
Pengepakan Daging Bukan
peralatan presisi, san)
Unggas
termasuk pada indus
Industri Pengasapan Biota 2
sentra IKM logam tri
Air Lainya
secara terintegrasi; peme
Industri Kue Basah 78
sinan
Industri 88
di
Pengasinan/Pemanisan
wilay
Buah-buahan dan Sayuran
ah
Industri Kerupuk, Keripik, 27 pusat
Peyek dan Sejenisnya pertu
Industri Kue Basah 22 mbuh
Industri Pengolahan dan 2 an
Pengawetan Lainnya Buah- indus
buahan dan Sayuran tri
Industri Makanan Lainnya 2 yang
Industri Tepung Beras dan 9 difok
Tepung Jagung uskan
Industri Produk Roti dan Kue 8 pada
Industri Gula Merah 45 indus
Industri Makaroni, Mie, 1 tri
Spageti, Bihun, Soun dan manu
Sejenisnya faktur
Industri Pengolahan Teh dan 1 presis
Kopi i (alat
Industri Tempe Kedelai 246 trans
Industri Tahu Kedelai 3 porta
Industri Produk Masak 38 si,
Lainnya elektr
Industri Kerupuk dan 78 onika,
Sejenisnya kelistr
Industri Kue Basah 5 ikan,
Industri Produk Makanan 7 energ
Lainnya i, dan
9 Kota Cimahi Industri Kerupuk, Keripik, 10 alat
Peyek dan Sejenisnya keseh
Industri Pengolahan Produk 23 atan)
dari Susu Lainnya
10 Kabupaten Kuningan Industri Produk Roti dan Kue 43

49 106
Pemangku Kepentingan Tahun Industri Gula Merah 255
No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Industri Pengolahan dan 150
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 Pengawetan lainnya Buah-
Riset, angan Buahan dan Sayuran
Teknolo Daerah Industri Pengupasan, 99
gi dan Pembersihan dan Sortasi
Perguru Kopi
an Industri Tempe 145
Tinggi Industri Tahu Kedelai 72
13 Mendukung Kement Badan Perguru v v v v v v Memf Industri Produk Masak 14
pengembangan rian Penelitia an asilita Lainnya
teknologi produksi Riset, n dan Tinggi, si Industri Kerupuk, Keripik, 513
hidrogen dan fuel Teknolo Pengemb Balai peng Peyek dan Sejenisnya
cell untuk gi dan angan Peneliti emba Industri Kue Basah 66
penggerak mula di Perguru Daerah, an ngan Industri Produk Makanan 19
produk alat an Dinas produ Lainnya
transportasi. Tinggi, Industri ksi 11 Kabupaten Subang Industri 101
Kement dan hidro Penggraman/Pengeringan
erian Perdagan dgen Ikan
Perindu gan secar Industri Pemindangan Ikan 176
strian a Industri Pengolahan dan 53
masal Pengawetan lainnya untuk
untuk Ikan
pemb Industri Produk Masak 63
angkit Lainnya
fuel Industri Kerupuk, Keripik, 552
cell; Peyek dan Sejenisnya
14 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v Industri Kue Basah 221
tumbuhnya sentra terkait terkait
Industri Tempe Kedelai 194
IKM terkait industri Perindus UKM
Industri Tahu Kedelai 90
pembangkit energi trian dan Perindustr
Industri Berbagai Macam 10
di Jawa Barat Perdagan ian
Tepung dari Padi-padian,
bagian Timur gan Perdagang
Biji-bijian, Kacang-kacangan,
an
umbu-umbian dan
sejenisnya
Industri Produk Roti dan Kue 20
Industri Gula Merah 836
9. INDUSTRI BARANG MODAL, KOMPONEN, BAHAN PENOLONG DAN JASA
Industri Makaroni, Mie dan 4
INDUSTRI (INDUSTRI MESIN DAN PERLENGKAPAN) Produk Sejenisnya
Tabel IV-10 Program Pengembangan Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Industri Makanan dari 3
Penolong dan Jasa Industri (Industri Mesin dan Perlengkapan) Kedelai dan Kacang-
kacangan lainnya bukan
Pemangku Kepentingan Tahun
kecap, tempe dan Tahu
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022 12 Kabupaten Garut Industri Tempe Kedelai 349
lain 2027 2038
1 Mendukung kajian Kement Dinas v v v v v v Mend Industri Tahu Kedelai 422
menyeluruh rian terkait orong Industri Kerupuk, Keripik, 864
(integrated supply Perindu Perindus pengg Peyek dan Sejenisnya
chain mulai dari strian trian dan unaa Industri Pengolahan Kopi 30
bahan baku sampai Perdagan n dan Teh
penguasaan gan tekno Industri Kue Basah 328
teknologi) logi Industri Gula Merah 3.065
terhadap industri dan Industri Manisan Buah- 106
pemesinan di Jawa produ buahan dan Sayuran Kering
Barat sebagai k Industri Pemindangan Ikan 117
industri yang dala Industri Makanan Lainnya 23
berperan vital dan m Industri Produk Roti dan Kue 53
menjadi tulang neger 13 Kabupaten Ciamis Industri Tempe Kedelai 19
punggung i Industri Tahu Kedelai 88
105 50
Industri Kerupuk, Keripik, 75 Pemangku Kepentingan Tahun
Peyek dan Sejenisnya No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Industri Pati Ubi Kayu 30 lain 2027 2038
Industri Produk Roti dan Kue 89 tri
Industri Kue Basah 10 dan
Industri Kecap 19 masy
14 Kabupaten Industri Tahu Kedelai 38 araka
Majalengka t
15 Kabupaten Bekasi Industri Makanan yang 20 melal
Belum Termasuk Kelompok ui
Manapun kerjas
16 Kabupaten Karawang Industri Pemindangan Ikan 420 ama
17 Kabupaten Cianjur Industri Produk Roti dan Kue 3 denga
Industri Produk Makanan 3 n
Lainnya pihak
18 Kabupaten Sumedang Industri Tahu Kedelai 39 terkai
Industri Kerupuk, Keripik, 395 t;
Peyek dan Sejenisnya 10 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v v
Industri Kue Basah 111 pengembangan erian Energi an
Industri Produk Masak 5 riset kabel Energi dan Tinggi,
Lainnya konduktor khusus dan Sumber Balai
dan logam magnet Sumber Daya Peneliti
Industri Pengupasan dan 10
berdaya tinggi Daya Mineral, an
Pembersihan Umbi-Umbian
untuk Mineral Badan
19 Kota Bandung Industri Pemindangan Ikan 25
menghasilkan , Penelitia
Industri Produk Roti dan Kue 13
motor/generator Kement n dan
Industri Tahu Kedelai 29
listrik yang efisien; rian Pengemb
Industri Kerupuk, Keripik, 68
Riset, angan
Peyek dan Sejenisnya
Teknolo Daerah
Industri Produk Makanan 10 gi dan
Lainnya Perguru
20 Kabupaten Bandung Industri Kerupuk, Keripik, 49 an
Peyek dan Sejenisnya Tinggi
Industri Produk Makanan 47 11 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v v
Lainnya pengembangan erian Energi an
Industri Produk Roti dan Kue 26 dan penguasaan Energi dan Tinggi,
21 Kota Sukabumi Industri Tahu Kedelai 58 teknologi design dan Sumber Balai
Industri Tempe Kedelai 37 dan engineering Sumber Daya Peneliti
Industri Kue Basah 12 untuk pembangkit Daya Mineral, an
Industri Kembang Gula 20 listrik yang efisien Mineral Badan
Lainnya termasuk , Penelitia
Industri Kerupuk, Keripik, 38 penguasaan HKI Kement n dan
Peyek dan Sejenisnya dan penjaminan rian Pengemb
22 Kabupaten Sukabumi Industri 76 resiko teknologi; Riset, angan
Penggaraman/Pengeringan Teknolo Daerah
Ikan gi dan
Industri Pemindangan Ikan 604 Perguru
Industri Manisan Buah- 15 an
Buahan dan Sayuran Kering Tinggi
Industri Produk Roti dan Kue 227 12 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v v
Industri Gula Merah 5.659 penguasaan erian Energi an
Industri Kue Basah 35 teknologi dan Energi dan Tinggi,
Industri Kerupuk, Keripik, 549 produksi melalui dan Sumber Balai
Peyek dan Sejenisnya akuisisi industri Sumber Daya Peneliti
23 Kabupaten Industri Pengolahan dan 91 alat uji dan Daya Mineral, an
Pangandaran Pengawetan Lainnya Untuk pengukuran yang Mineral Badan
Ikan sudah maju; , Penelitia
Industri Kerupuk, Keripik, 104 Kement n dan
Peyek dan Sejenisnya rian Pengemb

51 104
Pemangku Kepentingan Tahun Industri Gula Merah 850
No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Sumber: Disperindag Jabar 2015
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Kement Perindus ial
Sentra IKM Minuman dan Tembakau banyak berlokasi di Kabupaten Garut dan
rian trian dan untuk
Perindu Perdagan solar Kabupaten Kuningan. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Minuman dan
strian gan cell;
Tembakau dapat dilihat pada Tabel II-26.
7 Mendukung alih Kement Dinas Perguru v v v v v v Tabel II-26 Sentra IKM Minuman dan Tembakau Jawa Barat
teknologi industri erian Energi an
sel surya melalui Energi dan Tinggi, Jumlah
pendirian atau dan Sumber Balai No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
akuisisi; Sumber Daya Peneliti Usaha
Daya Mineral, an
Mineral Badan 1 Kabupaten Cirebon Industri Rokok Kretek 15
, Penelitia 2 Kabupaten Indramayu Industri Pengolahan Sari 40
Kement n dan Buah dan Sayuran
rian Pengemb 3 Kabupaten Kuningan Industri Pengeringan dan 185
Riset, angan Pengolahan Tembakau
Teknolo Daerah 4 Kabupaten Garut Industri Pengeringan dan 274
gi dan Pengolahan Tembakau
Perguru 5 Kabupaten Bogor Industri Produk Masak dari 3
an Kelapa
Tinggi Industri Pengolahan Sari 2
8 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v v Buah dan Sayuran
penelitian dan erian Energi an
Industri Air Minum dan Air 1
pengembangan Energi dan Tinggi,
Mineral
produk solar cell dan Sumber Balai
6 Kabupaten Cianjur Industri Minuman Ringan 4
untuk Sumber Daya Peneliti
7 Kabupaten Sumedang Industri Pengeringan dan 20
implementasi di Daya Mineral, an
Pengolahan Tembakau
industri dan Mineral Badan
Sumber: Disperindag Jabar 2015
masyarakat; , Penelitia
Kement n dan
rian Pengemb Sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan banyak berlokasi di Kabupaten Cirebon,
Riset, angan
Teknolo Daerah Kabupaten Garut dan Kabupaten Indramayu. Untuk lebih lengkapnya beberapa
gi dan sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan dapat dilihat pada Tabel II-27.
Perguru
an Tabel II-27 Sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan Jawa Barat
Tinggi
9 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v Memf Jumlah
pengembangan erian Energi an asilita No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
riset manajemen Energi dan Tinggi, si Usaha
energi dan dan Sumber Balai peneli
pengembangan Sumber Daya Peneliti tian 1 Kabupaten Purwakarta Industri Furnitur dari Kayu 1
metoda atau Daya Mineral, an dan 2 Kabupaten Cirebon Industri Furnitur dari Kayu 592
komponen untuk Mineral Badan peng Industri Furnitur dari Rotan 44.402
penghematan , Penelitia emba dan Atau Bambu
energi; Kement n dan ngan 3 Kota Cirebon Industri Barang dari Kayu, 24
rian Pengemb lanjut Rotan, Gabus yang belum
Riset, angan energ Tercakup Sebelumnya
Teknolo Daerah i 4 Kabupaten Subang Industri Kerajinan Ukiran 73
gi dan terba dari Kayu Bukan Mebeller
Perguru rukan Industri Furnitur dari Kayu 80
an untuk 5 Kabupaten Garut Industri Furnitur dari Kayu 212
Tinggi imple Industri Pengolahan Lainnya 178
ment yang tidak Diklasifikasikan
asi di di tempat lain
indus Industri Rokok dan cerutu 54

103 52
Lainnya Pemangku Kepentingan Tahun
Industri Kerajinan Ukuran 32 No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
dari Kayu bukan Mebeller lain 2027 2038
6 Kabupaten Ciamis Industri Barang Bangunan 16 2 Mendukung Kement Dinas v v v v
dari Kayu pemetaan proses erian Energi
Industri Furnitur dari Kayu 52 dan teknologi Energi dan
7 Kabupaten Bogor Industri Produk Masak dari 3 industri yang lahap dan Sumber
Kelapa energi untuk Sumber Daya
Industri Pengolahan Sari 2 implementasi Daya Mineral,
Buah dan Sayuran manajemen energi Mineral Dinas
Industri Air Minum dan Air 1 dan penyusunan Indones terkait
Mineral kebijakan industri ia, Perindus
8 Kabupaten Bekasi Industri Furnitur dari Kayu 7 yang hemat energi; Kement trian dan
9 Kabupaten Indramayu Industri Pengolahan Sari 40 rian Perdagan
Buah dan Sayuran Perindu gan
10 Kabupaten Sumedang Industri Pengeringan dan 20 strian
Pengolahan Tembakau 3 Mendukung Kement Dinas v v v v
11 Kabupaten Bandung Industri Furnitur dari Kayu 25 kebijakan energi erian Energi
12 Kabupaten Sukabumi Industri Penggergajian Kayu 48 terbarukan Energi dan
Industri Furnitur dari Kayu 741 termasuk insentif, dan Sumber
13 Kota Bandung Industri Furnitur dari Kayu 15 penyediaan Sumber Daya
infrastruktur dan Daya Mineral,
14 Kabupaten Pangandaran Industri Furnitur dari Kayu 24
pelestarian/keseim Mineral Dinas
Sumber: Disperindag Jabar 2015
bangan sumber Indones terkait
melalui kerjasama ia, Perindus
Sentra IKM Aneka dan Kerajinan banyak berlokasi di Kabupaten Garut, Kabupaten dengan dinas Kement trian dan
terkait; rian Perdagan
Bogor dan Kabupaten Subang. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Perindu gan
aneka dan tekstil dapat dilihat pada Tabel II-28. strian
4 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v
Tabel II-28 Sentra IKM Aneka dan Kerajinan Jawa Barat
penelitian dan erian Energi an
pengembangan Energi dan Tinggi,
Jumlah potensi rare earth dan Sumber Balai
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit elements (REE) Sumber Daya Peneliti
Usaha Daya Mineral, an
Mineral Badan
1 Kabupaten Purwakarta Industri Perlengkapan 138 , Penelitia
Pakaian dari Tekstil Kement n dan
Industri Kerajinan Ukiran 16 rian Pengemb
dari Kayu Bukan Mebeller Riset, angan
Industri Barang Anyaman 30 Teknolo Daerah
dari Rotan dan Bambu gi dan
2 Kabupaten Cirebon Industri Alas Kaki untuk 25 Perguru
Keperluan Sehari-hari an
Industri Barang Jadi Tekstil 20 Tinggi
Untuk Keperluan Rumah 5 Mendukung Kement Dinas v v v v v v
Tangga pendirian pabrik/ rian terkait
Industri Barang Anyaman 420 pusat pengolahan Perindu Perindus
dari Rotan dan Bambu bahan baku strian trian dan
Industri Barang Anyaman 30 pembuat magnet; Perdagan
dari Tanaman Bukan Rotan gan
Industri Mainan Anak-Anak 45 6 Mendukung Kement Dinas v v v v v Memf
Industri Barang dari Tali 43 pendirian pabrik erian Energi asliita
3 Kota Banjar Industri Barang Anyaman 46 yang mengolah Energi dan si
dari Rotan dan Bambu material menjadi dan Sumber pendi
Industri Pengolahan Lainnya 57 komponen Sumber Daya rian
yang tidak diklasifikasikan di pembangkit listrik Daya Mineral, pabri
tempat lain tenaga surya; Mineral Dinas k
4 Kota Bogor Industri Kerajinan yang 5 , terkait mater

53 102
l pada tidak diklasifikasikan di
nano- tempat lain
bio 5 Kota Cimahi Industri Kerajinan yang 4
ICT tidak diklasifikasikan di
12 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v tempat lain
pengembangan rian terkait aan, 6 Kabupaten Kuningan Industri Pengolahan Lainnya 3
industri Perindu Perindus Perguru yang tidak diklasifikasikan di
permesinan mikro strian, trian dan an tempat lain
(micro machining). Kement Perdagan Tinggi Industri Barang Anyaman 15
rian gan dari Rotan dan Bambu
Riset, Industri Barang Anyaman 5
Teknolo dari Tanaman Bukan Rotan
gi, dan 7 Kabupaten Subang Industri Barang Anyaman 1.507
Perguru dari Rotan dan Bambu
an Industri Barang Anyaman 234
Tinggi dari Tanaman Bukan Rotan
13 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v dan Bambu
tumbuhnya sentra terkait terkait Industri Barang dari Kulit 69
IKM elektronika Perindus UKM dan Kulit Buatan untuk
dan telematika di trian dan Perindustr Keperluan Pribadi
Jawa Barat bagian Perdagan ian Industri Kerajinan yang 160
Timur gan Perdagang tidak diklasifikasikan di
an tempat lain
8 Kabupaten Garut Industri Barang dari Kulit 284
8. INDUSTRI PEMBANGKIT ENERGI dan Kulit Buatan untuk
Keperluan Lainnya
Tabel IV-9 Program Pengembangan Industri Pembangkit Energi Industri Alas Kaki untuk 12
Pemangku Kepentingan Tahun Keperluan Sehari-hari
No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Industri Barang Anyaman 2.960
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 dari Rotan dan Bambu
1 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Meng 9 Kabupaten Ciamis Industri Pengolahan Lainnya 10
penerapan erian Energi awasi yang tidak diklasifikasikan di
kebijakan Energi dan pener tempat lain
manajemen dan dan Sumber apan 10 Kabupaten Bogor Industri Alas Kaki untuk 1.885
efisiensi energi di Sumber Daya mana Keperluan Sehari-hari
industri. Daya Mineral jeme Industri Kerajinan yang 32
Mineral n tidak diklasifikasikan di
Indones energ tempat lain
ia i dan Industri Anyam-anyaman 892
efisie dari Rotan dan Bambu
n, Industri Barang Anyaman 81
serta dari Tanaman Bukan Rotan
pengg dan Bambu
unaa
11 Kabupaten Indramayu Industri Barang dari Tali 198
n
Industri Barang Anyaman 443
energ
dari Rotan dan Bambu
y
Industri Barang Anyaman 219
melal
dari Tanaman Bukan Rotan
ui
dan Bambu
pener
Industri Barang dari Kayu, 20
apan
Rotan, Gabu Lainnya yang
tekno
tidak diklasifikasikan di
logi
tempat lain
peng
hema 12 Kabupaten Sumedang Industri Kerajinan Ukiran 9
t dari Kayu Bukan Mebeller
listrik; 13 Kabupaten Bandung Industri Barang dari Kulit 22
dan Kulit Buatan untuk
Keperluan Sehari-hari
Industri Alas Kaki untuk 162
101 54
Keperluan Sehari-hari luan
Industri Barang Anyaman 163 khusu
dari Rotan dan Bambu s;
Industri Alat Dapur dari 14 8 Mendukung Kement Dinas Dinas Perusah v v v v v v v
Kayu, Rotan dan Bambu pengembangan rian terkait terkait aan,
Industri Mainan Anak-Anak 35 kawasan industri Perindu Perindus Koperasi Perguru
Industri Kerajinan yang 410 dan/ atau sentra strian trian dan UKM dan an
tidak diklasifikasikan di khusus (techno- Perdagan Perindustr Tinggi
tempat lain park) mikro- gan ian
14 Kabupaten Sukabumi Industri Barang Anyaman 267 elektronika dan Perdagang
dari Rotan dan Bambu telematika yang an
Industri Barang Anyaman 320 diisi oleh industri
dari Tanaman Bukan Rotan ICT;
dan Bambu 9 Meningkatkan Kement Dinas Dinas Perusah v v v v v v v
Industri Pengolahan Lainnya 1.220 kemampuan dan rian terkait terkait aan,
yang tidak Diklasifikasikan peran IKM Perindu Perindus Koperasi Perguru
di tempat Lain penghasil strian trian dan UKM dan an
Industri Alat Olahraga 28 komponen untuk Perdagan Perindustr Tinggi
Industri Alas Kaki untuk 71 industri elektronika gan ian
Keperluan Sehari-hari melalui Perdagang
Industri Kerajinan YTDL 161 pengembangan an
15 Kota Tasikmalaya Industri Alas Kaki untuk 3 sentra khusus
Keperluan Sehari-hari dengan UPT yang
16 Kota Bandung Industri Alas Kaki untuk 577 dilengkapi alat
Keperluan Sehari-hari ukur dan alat uji
mekanis dan
Industri Barang dari Kulit 53
kelistrikan yang
dan Kulit Buatan untuk
presisi melalui
Keperluan Pribadi
kerjasama dengan
Industri Mainan Anak-Anak 65
pihak terkait;
Industri Pengolahan Lainnya 8
10 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v
YTDL
penguasaan rian terkait aan
17 Kabupaten Pangandaran Industri Barang Anyaman 10
teknologi dan Perindu Perindus
dari Rotan dan Bambu
produksi melalui strian trian dan
Industri Kerajinan yang 45
akuisisi industri Perdagan
tidak diklasifikasikan di
alat uji dan gan
tempat lain
pengukuran maju;
18 Kota Sukabumi Industri Kerajinan yang 33
11 Mendukung Kement Dinas Dinas v v v v v Memf
tidak diklasifikasikan di
pelaksanaan rian terkait terkait asilita
tempat lain
pemetaan dan Perindu Perindus Koperasi si
Sumber: Disperindag Jabar 2015
pengembangan strian trian dan UKM dan penge
potensi rare earth Perdagan Perindustr mban
Sentra IKM Kimia banyak berlokasi di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu material yang gan ian gan
berpotensi untuk Perdagang rare
dan Kabupaten Garut. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Kimia dapat dikembangkan an earth
dilihat pada Tabel II-29. menjadi material mater
nano-bio ICT; ial
Tabel II-29 Sentra IKM Kimia Jawa Barat yang
berpo
Jumlah tensi
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit untuk
Usaha dikem
bangk
1 Kabupaten Cirebon Ekstraksi Garam 1.534 an
2 Kabupaten Garut Industri Penyamakan Kulit 330 menj
Industri Minyak Atsiri 30 adi
Industri Remilling Karet 70 mater
3 Kabupaten Ciamis Industri Percetakan Umum 36 ial
4 Kabupaten Bogor Industri Produk Obat 1 unggu

55 100
5 Mendukung alih Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf Tradisional
teknologi industri rian terkait aan, asilita 5 Kabupaten Bekasi Industri Barang dari Karet 2
baterai untuk Perindu Perindus Perguru si Lainnya TYDL
keperluan strian, trian dan an peng Industri Barang dari Plastik 10
elektronika melalui Kement Perdagan Tinggi uasaa untuk Pengemasan
akuisisi industri rian gan n 6 Kabupaten Indramayu Industri Pengolahan Garam 1.057
baterai yang Riset, tekno 7 Kota Bandung Industri Percetakan Umum 21
memiliki teknologi Teknolo logi 8 Kota Sukabumi Industri Kemasan dan Kotak 25
maju; gi, dan dan dari Kertas dan Karton
Perguru produ Sumber: Disperindag Jabar 2015
an ksi
Tinggi melal
ui Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam banyak berlokasi di Kabupaten Subang,
akuisi Kabupaten Garut dan Kabupaten Cirebon Untuk lebih lengkapnya beberapa
si
indus sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam dapat dilihat pada Tabel II-30.
tri Tabel II-30 Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam Jawa Barat
alat
uji
Jumlah
dan
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
peng
Usaha
ukura
n
1 Kabupaten Purwakarta Industri Perlengkapan 186
maju;
Rumah Tangga dari Tanah
6 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v Liat/Keramik
pengembangan rian terkait aan,
Industri Genteng dari Tanah 130
industri radar dan Perindu Perindus Perguru
Liat
satelit, termasuk strian, trian dan an
Industri Batu Bata dari 47
stasiun relay; Kement Perdagan Tinggi
Tanah Liat/Keramik
rian gan
Industri Barang dari 11
Riset,
Marmer dan Granit untuk
Teknolo
Keperluan Rumah Tangga
gi, dan
dan Pajangan
Perguru
2 Kabupaten Cirebon Industri Batu Bata dari 268
an
Tanah Liat/Keramik
Tinggi
Industri Genteng dari Tanah 37
7 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
Liat
pendirian pabrik rian terkait aan, asilita
komponen mikro- Perindu Perindus Perguru si Industri Bahan Bangunan 104
nano elektronika strian, trian dan an pendi dari Tanah Liat/Keramik
Kement Perdagan Tinggi rian Bukan Batu Bata dan
rian gan pabri Genteng
Riset, k Industri Kapur 8
Teknolo found Industri Barang dari 315
gi, dan ry Marmer , Granit dan Batu
Perguru peng Lainnya
an hasil 3 Kota Banjar Industri Batu Bata dari 122
Tinggi mater Tanah Liat/Keramik
ial Industri Genteng dari Tanah 20
semic Liat/Keraik
ondu 4 Kota Cirebon Industri Bahan Bangunan 11
ctor dari Tanah Liat/Keramik
denga Bukan Batu Bata dan
n Genteng
volu 5 Kabupaten Kuningan Industri Batu Bata dari 13
me Tanah Liat/Keramik
kecil Industri Kapur 2
untuk Industri Barang Tahan Api 2
keper dari Tanah Liat/Keramik

99 56
Lainnya berba
6 Kabupaten Subang Industri Batu Bata dari 1.053 gai
Tanah Liat/Keramik aplika
Industri Barang dari Semen, 35 si
Kapur, Gips dan Abses kehid
Lainnya upan,
Industri Barang dari 50 keseh
Marmer , Granit dan Batu atan,
Lainnya dan
7 Kabupaten Garut Industri Batu Bata dari 731 hanka
Tanah Liat/Keramik m
Industri Bahan Bangunan 96 melal
dari Tanah Liat/Keramik ui
Bukan Batu Bata dan kerjas
Genteng ama
Industri Perlengkapan 159 denga
Rumah Tangga dari Tanah n
Liat/Keramik pihak
8 Kabupaten Ciamis Industri Batu Bata dari 9 terkai
Tanah Liat/Keramik t;
Industri Bahan Bangunan 23 3 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
dari Tanah Liat/Keramik pengembangan rian terkait aan, asilita
Bukan Batu Bata dan center of excellent Perindu Perindus Perguru si
Genteng industri ICT milik strian, trian dan an penge
9 Kabupaten Bogor Industri Barang Galian 1 pemerintah; Kement Perdagan Tinggi mban
Bukan Logam Lainnya yang rian gan gan
Tidak Diklasifikasikan Di Riset, cente
Tempat Lain Teknolo r of
10 Kabupaten Indramayu Industri Batu Bata dari 487 gi, dan excell
Tanah Liat/Keramik Perguru ent
Industri Genteng dari Tanah 118 an indus
Liat/Keramik Tinggi tri ICT
(nano
Industri Barang Tahan Api 43
-bio-
dari Tanah Liat/Keramik
cogno
Lainnya
-info)
11 Kabupaten Sukabumi Industri Batu Bata dari 344
miliki
Tanah Liat/Keramik
peme
Industri Barang dari Kapur 44
rintah
Industri Genteng dari Tanah 150
dan
Liat/Keramik
swast
Industri Barang dari 33 a
Marmer , Granit dan Batu (peru
Lainnya
sahaa
12 Kabupaten Pangandaran Industri Batu Bata dari 130 n dan
Tanah Liat/Keramik kawas
Industri Kapur 20 an);
Industri Barang dari 17 4 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v
Marmer , Granit dan Batu pengembangan rian terkait aan,
Lainnya riset material Perindu Perindus Perguru
Sumber: Disperindag Jabar 2015 untuk baterai strian, trian dan an
ukuran kecil dan Kement Perdagan Tinggi
Sentra IKM Logam banyak berlokasi di Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu berdaya tinggi; rian gan
Riset,
dan Kabupaten Sukabumi. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Logam Teknolo
dapat dilihat pada Tabel II-31. gi, dan
Perguru
an
Tinggi

57 98
Pemangku Kepentingan Tahun Tabel II-31 Sentra IKM Logam Jawa Barat
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 Jumlah
deng No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
an Usaha
instit
usi 1 Kabupaten Cirebon Industri Alat Potong dan 35
pendi Perkakas Tangan
dikan Pertukangan
dan Industri Barang Logam 30
penel Lainnya yang Tidak
itian diklasifikasikan di tempat
16 Mendukung Kement Dinas Perusah V v v v v v v lain
pengembangan rian terkait aan, 2 Kabupaten Kuningan Industri Alat Potong dan 1
design center Perindu Perindus Perguru Perkakas Tangan
industri alat strian trian dan an Pertukangan
transportasi Perdagan Tinggi Industri Barang Perhiasan 2
gan dari Logam Mulia untuk
17 Mendorong Dinas Dinas V v v v v v v Keperluan Pribadi
tumbuhnya sentra terkait terkait 3 Kabupaten Subang Industri Alat Potong dan 78
IKM transportasi di Perindus UKM Perkakas Tangan
Jawa Barat bagian trian dan Perindustr Pertukangan
Timur Perdagan ian Industri Peralatan Dapur 24
gan Perdagang dan Peralatan Meja dari
an Logam
4 Kabupaten Garut Industri Alat Potong dan 223
Perkakas Tangan
7. INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN TELEMATIKA/ICT
Pertukangan
Tabel IV-8 Program Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika/ICT Industri Alat Potong dan 313
Pemangku Kepentingan Tahun Perkakas Tangan yang
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- digunakan dalam Rumah
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 Tangga
1 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v Industri Peralatan Dapur 26
program rian terkait aan dan Peralatan Meja dari
penyediaan bahan Perindu Perindus Logam
baku logam, strian trian dan Industri Peralatan Pemanas 28
paduan logam, Perdagan dan Masak Bukan Listrik
plastik dan gan Rumah Tangga
komposit untuk Industri Permata 69
industri komponen Industri Barang Perhiasan 28
ICT; dari Logam Mulia untuk
2 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Mend Keperluan Pribadi
pengembangan rian terkait aan, ukung 5 Kabupaten Ciamis Industri Peralatan Dapur 22
riset untuk Perindu Perindus Perguru penge dan Peralatan Meja dari
perancangan strian, trian dan an mban Logam
produk ICT yang Kement Perdagan Tinggi gan 6 Kabupaten Bogor Industri Alat-Alat Dapur 43
efisien, tepat guna rian gan desai Industri Oven, Perapiandan 22
(sesuai user), Riset, n dan Tungku Pembakar Sejenis
cerdas (smart) dan Teknolo indus yang Tidak Menggunakan
yang gi, dan tri Arus Listrik
mengintegrasikan Perguru produ Industri Peralatan Pemanas 38
berbagai fungsi an k dan dan Masak Bukan Listrik
kehidupan melalui Tinggi komp Rumah Tangga
kerjasama dengan onen Industri Peralatan 4
pihak terkait; nano- Kedokteran dan kedokteran
bio Gigi, Perlengkapan
elektr Orthopaedic dan Prosthetic
onika 7 Kabupaten Indramayu Industri Alat Potong dan 95
untuk Perkakas Tangan
97 58
Pertukangan Pemangku Kepentingan Tahun
Industri Peralatan Dapur 24 No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
dan Peralatan Meja dari lain 2027 2038
Logam proses presisi,
Industri Barang Lainnya dari 223 pengukuran
Logam Mulia presisi, dan
8 Kabupaten Sumedang Industri Senjata dan 35 mekatronika/
Amunisi robotika melalui
9 Kabupaten Bandung Industri Alat Potong dan 13 pelatihan,
Perkakas Tangan bimbingan teknis,
Pertukangan serta melalui kerja
10 Kabuapaten Sukabumi Industri Alat Potong dan 51 sama dengan pihak
Perkakas Tangan terkait;
Pertukangan 13 Mengembangkan Kement Dinas V v v v v v v
Industri Permata 26 regulasi turunan rian terkait
Industri Barang Logam 121 alih daya yang Perindu Perindus
Lainnya YTDL memadai untuk strian trian dan
11 Kota Bandung Industri Mesin dan Perkakas 104 pembentukan iklim Perdagan
Mesin untuk Pengerjaan usaha agar dapat gan
Logam memberikan
Industri Oven, Perapiandan 7 jaminan pasokan
Tungku Pembakar Sejenis melalui kegiatan
yang Tidak Menggunakan alih daya
Arus Listrik (outsourcing)
Industri Alat Potong dan 40 proses, produk dan
Perkakas Tangan yang SDM;
digunakan dalam Rumah 14 Memfasilitasi Dinas Dinas Perusah V v v v v v v
Tangga pengembangan terkait terkait aan,
Jasa Industri untuk berbagai 21 jumlah dan Perindus Koperasi Perguru
Pengerjaan Khusus Logam kompetensi trian dan UKM dan an
dan barang dari Logam konsultan IKM Perdagan Perindustr Tinggi
Sumber: Disperindag Jabar 2015 pada sentra khusus gan ian
IKM industri alat Perdagang
transportasi; an
Sentra IKM Tekstil banyak berlokasi di Kota Bandung, Kabupaten Garut dan 15 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
Kabupaten Cirebon. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Tekstil dapat penguasaan rian terkait aan, asilita
teknologi sistem Riset Perindus Perguru si
dilihat pada Tabel II-32. manufaktur bagi dan trian dan an Penel
industri alat Perguru Perdagan Tinggi itian
Tabel II-32 Sentra IKM Tekstil Jawa Barat
transportasi yang an gan dan
efisien; Tinggi peng
Jumlah
emba
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
ngan
Usaha
tekno
logi
1 Kabupaten Cirebon Industri Batik 333
bagi
Industri Pakaian Jadi 195
indus
(Konveksi) dari Tekstil
tri
2 Kota Bogor Industri Batik 20
alat
3 Kota Cirebon Industri Pakaian Jadi dari 47 trans
Tekstil porta
4 Kabupaten Subang Industri Bantal dan 64 si
Sejenisnya masal
Industri Pakaian Jadi 22 mode
(Konveksi) dari Tekstil rn
5 Kabupaten Garut Industri Pakaian Jadi 275 melal
(Konveksi) dari Tekstil ui
Industri Pakaian Jadi 387 kerjas
(Konveksi) dari Kulit ama

59 96
Pemangku Kepentingan Tahun Industri Barang Rajutan dan 77
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Sulaman
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 6 Kabupaten Ciamis Industri Pakaian Jadi 29
7 Mendukung Dinas Dinas V v v v v v v (Konveksi) dari Tekstil
pengawasan terkait terkait 7 Kabupaten Bekasi Industri Batik 1
standardisasi Perindus Koperasi Industri Pakaian Jadi dari 12
produk, proses, trian dan UKM dan Tekstil
manajemen Perdagan Perindustr Industri Perlengkapan 2
(ISO9000, gan ian Pakaian dari Tekstil
ISO14000, dan Perdagang Industri Rajutan Kaos Kaki 2
ISO26000), dan an dan Sejenisnya
industri hijau, serta 8 Kabupaten Indramayu Industri Pakaian Jadi 19
spesifikasi teknis, (Konveksi) dari Tekstil
dan pedoman tata Industri Batik 61
cara di industri Industri Bordir/Sulaman 38
transportasi; Industri Pakaian Jadi dari 166
8 Mendukung Kement Dinas Dinas V v v v v v v Tekstil
pengembangan rian terkait terkait 9 Kabupaten Sukabumi Industri Pakaian Jadi 181
kawasan industri Perindu Perindus Koperasi (Konveksi) dari Tekstil
dan sentra IKM strian trian dan UKM dan 10 Kota Depok Industri Perlengkapan 14
khusus industri alat Perdagan Perindustr Pakaian dari Tekstil
transportasi; gan ian 11 Kabupaten Tasikmalaya Industri Pakaian Jadi 60
Perdagang (Konveksi) dari Tekstil
an 12 Kota Bandung Industri Pakaian Jadi 306
9 Memfasilitasi Kement Dinas Dinas V v v v v v v Rajutan
penguatan sentra rian terkait terkait Industri yang Menghasilkan 313
IKM modern Perindu Perindus Koperasi Kain Keperluan Industri
(logam, karet, strian trian dan UKM dan
Industri Pakaian Jadi 618
plastik, kulit) Perdagan Perindustr
(Konveksi) dari Tekstil
pendukung industri gan ian
Industri Keperluan Rumah 24
transportasi secara Perdagang
Tangga
umum yang an
13 Kabupaten Pangandaran Industri Pakaian Jadi 26
dilengkapi dengan
(Konveksi) dari Tekstil
UPT proses dan
14 Kota Sukabumi Industri Barang Jadi Tekstil 14
pengukuran
untuk Keperluan Rumah
presisi;
Tangga
10 Mendukung Kement Dinas Perusah V v v v v v v
Sumber: Disperindag Jabar 2015
pengembangan rian terkait aan,
kapasitas industri Perindu Perindus Perguru
pemesinan melalui strian trian dan an Sentra IKM Transportasi banyak berlokasi di Kabupaten Indramayu dan Kota
upaya efisiensi Perdagan Tinggi
produksi termasuk gan Bandung. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Transportasi dapat dilihat
penghematan pada Tabel II-33.
penggunaan
energi; Tabel II-33 Sentra IKM Transportasi Jawa Barat
11 Mendukung Dinas Perguru V v v v v v v
pengembangan terkait an Jumlah
komponen logam Perindus Tinggi No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
terstandar untuk trian dan Usaha
efisiensi industri Perdagan
alat transportasi; gan 1 Kabupaten Purwakarta Industri Kapal dan perahu 5
12 Mendukung Kement Dinas Perusah V v v v v v v 2 Kabupaten Bogor Industri Suku Cadang dan 7
penyediaan dan rian terkait aan, Aksesoris Kendaraan
peningkatan Perindu Perindus Perguru Bermotor Roda Empat Atau
kemampuan SDM strian trian dan an Lebih
dengan Perdagan Tinggi 3 Kabupaten Indramayu Industri Kapal/perahu 94
kompetensi pada gan 4 Kota Bandung Industri Suku Cadang dan 69
design Aksesoris Kendaraan
engineering, Bermotor Roda Empat Atau

95 60
Lebih Pemangku Kepentingan Tahun
Industri Komponen dan 15 No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
Perlengkapan Sepeda lain 2027 2038
Motor Roda Dua dan Tiga terkait; kera
Sumber: Disperindag Jabar 2015 mik,
plasti
k,
karet
3. Penyerapan Tenaga Kerja
dan
Penyerapan tenaga kerja tertinggi untuk IKM di Jawa Barat diraih oleh Kabupaten prope
lan)
Karawang, sebesar 578.589 jiwa. Raihan tersebut disusul oleh Kabupaten Cirebon
deng
sebanyak 201.571 jiwa dan kemudian Kabupaten Garut sebanyak 156.936 jiwa. an
spesif
Daerah-daerah yang memiliki penyerapan di atas seratus ribu jiwa adalah
ikasi
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten yang
sesua
Cianjur, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Cirebon, Kabupaten
i bagi
Kuningan, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang dan indus
tri
Kabupaten Garut. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel II-34.
alat
Tabel II-34 Penyerapan Tenaga Kerja IKM Jawa Barat trans
No. Kabupaten / Kota Tenaga kerja porta
2011 2012 2013 2014 2015 si
1 Kabupaten Bogor 137.049 137.049 137.087 137.217 146.901 melal
2 Kota Bogor 111.101 111.101 111.343 116.361 116.456 ui
3 Kota Depok 114.068 114.068 114.133 114.404 114.466 kerjas
4 Kabupaten 131.993 131.993 131.993 132.841 157.461 ama
Sukabumi deng
5 Kota Sukabumi 77.008 77.008 77.008 77.009 77.718 an
6 Kabupaten 107.191 107.191 107.191 107.191 107.250 dinas
Cianjur terkai
7 Kabupaten Bekasi 118.226 118.226 118.226 118.226 118.437 t;
8 Kota Bekasi 49.791 49.791 53.053 53.053 53.053 4 Mendukung Kement Dinas v v v v v v v
9 Kabupaten 114.150 114.150 288.389 288.389 578.589 regulasi tentang rian terkait
Karawang ijin transportasi Perindu Perindus
10 Kabupaten 32.004 32.004 32.004 32.004 39.930 darat, laut dan strian trian dan
Purwakarta udara yang Perdagan
ditetapkan gan
11 Kabupaten 48.858 48.858 49.358 49.358 64.750
pemerintah pusat;
Subang
5 Mengembangkan Kement Dinas V v v v v v v
12 Kabupaten 32.678 32.678 34.827 37.905 72.108
sistem untuk status rian terkait
Cirebon
legal kepemilikan Perindu Perindus
13 Kota Cirebon 100.026 100.026 100.026 100.026 201.571
mesin yang strian trian dan
14 Kabupaten 94.046 94.046 94.125 94.125 94.240
diperlukan bagi Perdagan
Majalengka
penjaminan gan
15 Kabupaten 76.381 76.381 76.381 76.393 91.907
pinjaman ;
Indramayu
6 Mendukung Kement Dinas Perguru V v v v v v v
16 Kabupaten 106.246 106.354 106.354 106.354 117.366
kebijakan tahapan rian terkait an
Kuningan
penguasaan Perindu Perindus Tinggi
17 Kabupaten 125.407 125.407 148.025 150.172 154.897 teknologi pada strian, trian dan
Bandung bahan bakar (fosil Kement Perdagan
18 Kota Bandung 72.431 72.431 72.431 72.431 84.195 & non fosil) untuk rian gan
19 Kota Cimahi 109.267 109.267 109.267 111.946 112.093 penggerak mula ; Riset
20 Kabupaten 103.540 103.540 103.540 103.540 103.540 dan
Sumedang Perguru
21 Kabupaten Garut 103.332 103.332 104.949 104.949 156.936 an
22 Kabupaten 91.739 91.739 91.739 91.739 92.134 Tinggi
Tasikmalaya

61 94
Pemangku Kepentingan Tahun 23 Kabupaten 69.392 69.392 69.455 69.574 75.970
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028- Ciamis
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038 24 Kota Banjar 93.097 93.097 95.214 95.214 98.221
2 Mendukung Kement Dinas Dinas v v v v v v Mend 25 Kota Tasikmalaya 74.818 74.818 75.112 75.112 75.152
Pemerintah Pusat rian terkait terkait ukun 26 Kabupaten 986 986 986 4.025 4.242
dalam melakukan Perindu Perindus Koperasi g Bandung Barat
penguatan sub strian trian dan UKM dan Peme 27 Kabupaten - - - - 3.265
sektor industri Perdagan Perindustr rintah Pangandaran
pemesinan. gan ian Pusat Total 2.294.825 2.294.933 2.502.216 2.519.639 3.112.848
Perdagang dala Sumber: Disperindag Jabar
an m
melak
ukan
peng 4. Bidang Industri Kecil dan Menengah (IKM)
uatan
Industri kecil dan menengah di Jawa Barat dikelompokkan ke dalam enam bidang,
sub
sekto yaitu IKM Agro, Kerajinan, Aneka, Logam & Aneka Mesin, Tekstil, dan Alat
r
Transportasi, Elektronika dan Telematika. IKM bidang Agro memiliki sejumlah
indus
tri sentra IKM Agro yang berlokasi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung
peme
Barat dan memproduksi teh kering, biji kopi, olahan susu dan olahan nanas. IKM
sinan
melal bidang kerajinan memiliki sentra di Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang dan
ui
Kabupaten Cirebon yang memproduksi kerajinan dan ukiran kayu, dan kerajinan
revita
lisasi kaca. IKM Aneka dan Tekstil memiliki sentra yang tersebar di Kota bandung,
mesin
Kabupaten Garut, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cirebon dan memproduksi
dan
peral penyamakan kulit, alas kaki, dan pakaian jadi. IKM logam & aneka mesin pada
atan
umumnya terdiri atas produk alat kesehatan dan komponen otomotif. Sedangkan
presis
i pada IKM alat transportasi, elektronika dan telematika pada umumnya terdiri atas
indus
produk panel listrik, perlengkapan kabel dan telematika.
tri
keret
a api
dan
pesa
wat
terba
ng
dan
roket
pelun
cur ;
3 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
penyediaan bahan rian terkait aan asilita
baja dan non baja Perindu Perindus si
serta paduannya, strian trian dan penel
dan bahan Perdagan itian
pendukung gan dan
(komposit, keramik peng
plastik dan karet) emba
yang memenuhi ngan
kebutuhan spesifik mater
bagi industri alat ial
transportasi maju
melalui kerjasama (kom
dengan dinas posit,

93 62
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
perlindu
III. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH ngan
HKI
A. Visi dan Misi Pembangunan Daerah
(paten,
Visi Pembangunan Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025, sebagaimana telah hak
cipta);
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, adalah sebagai
6 Memfasilitasi akses Kement Dinas Dinas v v v v v v Menga
berikut: terhadap sumber rian terkait terkait wasi
pembiayaan yang Perindu Koperasi UKM penerap
“DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA”
kompetitif untuk strian dan Perindustr an
Pernyataan Visi Pembangunan Provinsi Jawa Barat di atas memiliki makna: meningkatkan Usaha ian standari
kinerja ekspor Kecil, Perdagang sasi
1. Iman dan Takwa sebagai landasan untuk mewujudkan situasi yang kondusif furnitur; Dinas an kualitas
untuk melaksanakan pembangunan daerah; terkait produk
Perindus dan
2. Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia dimaksudkan sebagai provinsi yang trian dan fasilitasi
memiliki keunggulan dalam semua aspek kehidupan dibandingkan dengan Perdagan untuk
gan, peningk
provinsi lain di Indonesia, terutama aspek manusia, ekonomi, pemerintahan, Dinas atan
sosial, budaya, dan lingkungan hidup. terkait daya
Penanam saing
Visi Pembangunan Provinsi Jawa Barat jangka panjang ditujukan untuk an Modal industri
mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan yang dilakukan dengan furnitur
e.
menerapkan prinsip-prinsip stabilitas yang mantap, pertumbuhan yang tinggi, 7 Mendukung Dinas Dinas v v v v v v v
pemerataan yang berkeadilan serta pembangunan yang berkelanjutan. promosi dan terkait terkait
perluasan pasar Koperasi UKM
Upaya perwujudan visi pembangunan jangka panjang Provinsi Jawa Barat guna mendorong dan Perindustr
tersebut akan dicapai melalui 5 misi pembangunan jangka panjang Jawa Barat tumbuhnya Usaha ian
industri furniture Kecil Perdagang
tahun 2005-2025 sebagai berikut: rotan Provinsi Jawa an
Misi Satu : Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya ilmu dan Barat.
8 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
teknologi, produktif dan berdaya saing; adalah membangun sumber daya manusia tumbuhnya sentra terkait terkait
yang sehat jasmani, rohani dan sosial, memiliki tingkat pendidikan dan IKM kayu di Jawa Perindus UKM
Barat bagian Timur trian dan Perindustr
kompetensi yang tinggi, memiliki daya saing, memiliki akhlak mulia, dan Perdagan ian
menjunjung nilai-nilai luhur agama dan budaya, serta memiliki akses terhadap gan Perdagang
an
pendidikan dan pelayanan masyarakat yang berkualitas, terpadu, adil dan merata
di seluruh lapisan masyarakat; 6. INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI
Misi Dua : Meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan berbasis potensi Tabel IV-7 Program Pengembangan Industri Alat Transportasi
daerah; adalah mengembangkan dan memperkuat perekonomian regional yang Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
berdaya saing global dan berorientasi pada keunggulan komparatif, kompetitif Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
dan kooperatif dengan berbasis pada segenap potensi yang ada di daerah, untuk 1 Mendukung Kement Dinas v v v v v v v
pelaksanaan road rian terkait
mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pertumbuhan yang tinggi,
map industri alat Perindu Perindus
dan pemerataan yang berkeadilan. Perkembangan ekonomi regional didukung transportasi strian trian dan
Perdagan
oleh penyediaan infrastruktur yang memadai, tenaga kerja yang berkualitas dan
gan

63

92
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
ma
dengan produktif, serta regulasi yang mendukung penciptaan iklim investasi yang
dinas kondusif.
terkait;
Misi Tiga : Mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari; adalah mengelola
sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga fungsi
dan daya dukung lingkungan, serta menjaga keseimbangan pemanfaatan ruang
yang serasi antara kawasan lindung dan budidaya, dan antara kawasan perkotaan
3 Meningkatkan Dinas Perguru v v v v v v Mening
kemampuan SDM terkait an katkan dan kawasan perdesaan.
dalam penguasaan Kehutan Tinggi, ketram Misi Empat : Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik; adalah
teknik produksi an, Balai pilan
dan desain untuk Badan Litbang, dan meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban, meningkatkan partisipasi
meningkatkan Penelitia Perusah kreatifit masyarakat, membangun akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggung jawab,
daya saing dan n dan aan as SDM
kualitas produk Pengemb dalam bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), peningkatan efisiensi birokrasi,
melalui kerjsama angan mempr kemitraan yang serasi antarlegislatif dengan eksekutif, dan penciptaan stabilitas
dengan pihak Daerah oduksi
terkait ; kerajina politik dan konsistensi dalam penegakan hukum.
n Misi Lima : Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan; adalah
kayu/ro
tan mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, meningkatkan keberpihakan
melalui kepada daerah tertinggal, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran,
kerjasa
m menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan
dengan sosial serta sarana dan prasarana dasar, serta menghilangkan diskriminasi dalam
pihak
terkait; berbagai aspek.
4 Memfaslitasi Dinas Perguru v v v v v v v Berdasarkan visi dan misi pembangunan daerah Jawa Barat, visi pembangunan
pembangunan Pendidik an
pendidikan an, Dinas Tinggi, industri Jawa Barat tahun 2035 ditetapkan sebagai berikut:
kejuruan dan terkait Balai “Jawa Barat Menjadi Provinsi Industri Termaju di Indonesia“
vokasi bidang Kehutan Litbang
pengolahan kayu, an Pernyataan visi tersebut memiliki makna menjadikan industri di Jawa Barat
rotan dan sebagai penopang utama mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang sejahtera.
furniture;
5 Mendukung Kement Dinas Dinas Perguru v v v v v v Memfas Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan industri Jawa Barat
penerapan rian terkait terkait an ilitasi mengemban misi sebagai berikut:
teknologi Riset, Kehutan UKM Tinggi, kegiata
pemanfaatan Teknolo an, Dinas Perindustr Balai n 1. meningkatkan peran sektor industri sebagai penggerak utama perekonomian
bahan baku gi dan terkait ian Litbang, peneliti Jawa Barat;
alternatif dari Perguru Koperasi Perdagang Perusah an dan
(kayu sawit, kayu an dan an aan pengem 2. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam peningkatan daya saing
karet, dsb); Tinggi Usaha bangan industri nasional yang mandiri dan berwawasan lingkungan;
Kecil, disain
Dinas produk 3. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam memperkuat dan
terkait furnitur memperdalam struktur industri nasional;
Perindus e,
trian dan didukun 4. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam perluasan kesempatan kerja;
Perdagan g 5. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam peningkatan kesejahteraan
gan dengan
advokas masyarakat secara berkeadilan.
i dan 64
regulasi
terkait

91
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
bagian Timur Perdagan ian
B. Tujuan Pembangunan Industri Provinsi gan Perdagan
Dengan memperhatikan visi misi pembangunan daerah serta visi, misi dan gan

strategi pembangunan industri nasional, maka tujuan Pembangunan Industri


Provinsi Jawa Barat tahun 2016-2035 adalah: 5. INDUSTRI TEKSTIL, KULIT, ALAS KAKI DAN ANEKA (KAYU)
1. meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur sebesar 2 digit untuk Tabel IV-6 Program Pengembangan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka (Kayu)
mempertahankan kontribusi industri manufaktur dalam Produk Domestik Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Regional Bruto (PDRB) sebesar 40% (empat puluh persen); Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
2. meningkatnya industri bernilai tambah tinggi tanpa mengurangi perannya 1 Melakukan Dinas Dinas Perusah v v v v v V v
pendampingan dan terkait terkait aan
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui pengembangan inovasi
mentoring Kehutan UKM
dan penguasaan teknologi; terhadap IKM an, Dinas Perindustr
dalam rangka Dinas ian
3. meningkatnya peran industri Jawa Barat dalam penguatan dan pendalaman mendapatkan terkait Perdagang
struktur industri nasional; sertifikat legalitas Koperasi an
kayu (SVLK); dan
4. meningkatnya jumlah tenaga kerja di sektor industri manufaktur menjadi Usaha
35% dari jumlah tenaga kerja di sektor industri manufaktur nasional; Kecil
2 Mendukung Dinas Dinas v v v v v v Menduk
5. meningkatnya nilai ekspor produk industri manufaktur Jawa Barat menjadi
ketersediaan terkait terkait ung
40% dari nilai ekspor nasional. bahan baku Kehutan UKM keterse
(kualitas, kuantitas an, Dinas Perindustr diaan
dan kontinuitas) terkait ian pasokan
C. Sasaran Pembangunan Industri Provinsi melalui koordinasi Koperasi Perdagang bahan
dengan instansi dan an baku
Sasaran pembangunan industri provinsi ditetapkan dengan memproyeksikan
terkait dan Usaha (kayu
PDRB non migas Jawa Barat, yang mencerminkan pertumbuhan industri non- kemitraan serta Kecil, dan
integrasi antara sisi Dinas rotan)
migas, ke kurun waktu 2020 hingga 2035. PDRB total dan PDRB industri non migas
hulu dan sisi hilir; terkait melalui
pada kurun waktu tersebut diestimasi akan tumbuh secara konstan. Pada tahun Perindus pengem
trian dan bangan
2011 hingga 2015, kedua indikator tersebut mempunyai laju pertumbuhan per
Perdagan sistem
tahun yang relatif sama, yaitu rata-rata 10,3% hingga 10,5% per tahun. Dengan gan rantai
pasok
demikian kontribusi industri non migas Jawa Barat juga akan konstan. Pada saat
yang
ini besarnya kontribusi industri non-migas di Jawa Barat sudah sangat tinggi, yaitu ramah
lingkun
rata-rata 41,3%. Sebagai perbandingan, kontribusi industri non migas nasional
gan,
adalah sekitar 20% pada periode yang sama. Dengan demikian, sasaran didukun
g
pembangunan industri provinsi tidak diarahkan pada peningkatan kontribusi
dengan
industri non migas. Selain menggunakan data historis, proyeksi juga dilakukan infrastr
uktur
dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang diestimasi akan terjadi selama
(transp
kurun waktu tersebut. Sasaran pembangunan industri Jawa Barat untuk kurun ortasi
dan
waktu 2020 hingga 2035 ditunjukkan pada Tabel III-1 pelabuh
an)
yang
memad
65 ai
melalui
kerjasa

90
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
meningkatkan terkait
kualitas dan Koperasi Tabel III-1 Sasaran Pembangunan Industri Jawa Barat
efisiensi; dan
Tahun
Usaha No. Sasaran
2017 2023 2028 2033 2038
Kecil
1 PDRB industri non migas [Rp 755,39 888,5 1.150,2 1.411,9 1.673,6
9 Mendukung Dinas Dinas v v v v v v v
triliun]
kebijakan sistem terkait terkait
agunan mesin Perindus UKM 2 Jumlah tenaga kerja 4,19 6,55 8,45 10,34 12,23
tekstil untuk trian dan Perindustr [juta orang]*
pembiayaan Perdagan ian 3 PMDN sektor industri 4,8 12,0 15,5 19,1 22,6
industri; gan, Perdagan [Rp triliun]
Dinas gan 4 PMA sektor industri 16,7 103,7 134,2 164,7 195,2
terkait [Rp triliun]
Penanam 5 Ekspor non migas 28.943,52 045.038,2 58.303,7 71.569,3 84.834,8
an [USD miliar]
Modal, Ket : * data per Agustus 2017
Dinas
terkait
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
10 Mengawasi Badan Dinas Dinas v v v v v v Memfas
penerapan Standar terkait terkait ilitasi
standardisasi di disasi Perindus UKM perlindu
industri & Nasiona trian dan Perindustr ngan
perlindungan l Perdagan ian hak atas
terhadap Hak atas gan, Perdagan kekayaa
kekayaan Dinas gan n
intelektual design terkait intelekt
produk tekstil; Koperasi ual
dan design
Usaha produk
Kecil alas
kaki
yang
dihasilk
an di
Jawa
Barat;
11 Mendukung peran Dinas Dinas Perusah v v v v v v v
asosiasi untuk terkait terkait aan,
memperkuat Perindus UKM Asosiasi
kolaborasi antar trian dan Perindustr
pelaku industri Perdagan ian
sepanjang rantai gan, Perdagan
pasok industri Dinas gan
tekstil dan produk terkait
tekstil. Koperasi
dan
Usaha
Kecil
12 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait 66
IKM tekstil tekstil Perindus UKM
di Jawa Barat trian dan Perindustr

89
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
berkuali
IV. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI tas
A. Strategi Pembangunan Industri rendah;

Untuk dapat mencapai sasaran pembangunan industri Jawa Barat yang telah
ditetapkan, strategi pembangunan industri Jawa Barat adalah sebagai berikut: 6 Mendukung Kement Dinas Dinas Perguru v v v v v v Memba
peningkatan rian terkait terkait an ngun
1. penguatan penyediaan bahan baku untuk memastikan pasokan bahan baku kemampuan, Riset, Perindus UKM Tinggi kerjasa
berkualitas tinggi, penyaluran secara lancar, meningkatkan substitusi impor, kualitas & efisiensi Teknolo trian dan Perindustr dan ma
industri TPT gi dan Perdagan ian Sekolah dengan
dan penguatan industri hulu penghasil bahan baku; termasuk IKM Perguru gan, Perdagan Vokasi lembag
2. penguatan proses untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dan melalui pelatihan an Dinas gan a
desain dan Tinggi terkait litbang
berkelanjutan (sustainable), efisien, peningkatan teknologi perancangan dan teknologi proses Koperasi dan
teknologi pemrosesan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, dan termasuk untuk dan perguru
mewujudkan Usaha an
peningkatan pengelolaan perusahaan; industri hijau; Kecil tinggi
3. penguatan output dan distribusi (logistik) untuk meningkatkan nilai ekspor untuk
pengem
dan memastikan produk yang dihasilkan berkualitas dengan tingkat serapan bangan
yang tinggi untuk pasar domestik maupun ekspor, penguatan jaringan lanjut
teknolo
produksi dan distribusi (Industrie 4.0), serta pengembangan produk-produk gi
baru yang inovatif; pengola
han
4. penguatan faktor pendukung, mencakup dukungan regulasi untuk limbah
menciptakan iklim usaha yang baik, peningkatan pembiayaan dan penyam
akan
penanaman modal, serta penataan kawasan industri. kulit;
7 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v v Memfas
pendirian pusat rian terkait ilitasi
B. Program Pembangunan Industri desain dan pusat Riset, Perindus pengem
1. Penetapan dan Program Pembangunan Industri Unggulan Provinsi inovasi teknologi Teknolo trian dan bangan
untuk gi dan Perdagan lanjut
RIPIN 2015-2035 telah menetapkan 10 industri prioritas nasional, yang meningkatkan daya Perguru gan, pusat
dikelompokkan ke dalam industri andalan, industri pendukung, dan industri saing industri an Dinas desain
tekstil; Tinggi terkait dan
hulu. Sepuluh industri prioritas tersebut adalah: Koperasi pusat
a. Industri Pangan dan inovasi
Usaha teknolo
b. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan Kecil gi untuk
c. Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka mening
katkan
d. Industri Alat Transportasi daya
e. Industri Elektronika dan Telematika/ICT saing
industri
f. Industri Pembangkit Energi kulit
g. Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri dan alas
kaki.
h. Industri Hulu Agro 8 Mendukung Kement Dinas v v v v v v v
i. Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam Pemerintah Pusat rian terkait
dalam pelanjutan Perindu Perindus
j. Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara Program strian trian dan
67 Restrukturisasi Perdagan
Mesin/ Peralatan gan,
ITPT untuk Dinas

88
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Usaha design)
Kecil industri Penetapan industri unggulan provinsi mengacu pada industri prioritas
alas nasional dan dilakukan dengan memperhatikan kompetensi inti industri
kaki
untuk yang dimiliki atau akan dikembangkan oleh provinsi. Industri unggulan
perluas provinsi ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti
an
pasar ketersediaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, kesiapan
global; teknologi, kesiapan infrastruktur dan jaringan rantai pasok, kontribusi
3 Merumuskan Dinas v v v v v v Menduk
kebijakan turunan terkait ung (tangible maupun yang intangible), serta kesiapan regulasi dan pembiayaan.
dari Pemerintah Perindus pengem Jawa Barat saat ini sudah menjadi provinsi industri. Hal ini dibuktikan
Pusat agar industri trian dan bangan
garmen Perdagan bahan dengan dua indikator, yaitu tingginya kontribusi industri pengolahan
dipersyaratkan gan, baku terhadap PDRB provinsi Jawa Barat (43% pada tahun 2016), dan tingginya
menggunakan kain DRPD dari
lokal atau Jawa alam kontribusi industri Jawa Barat terhadap industri nasional secara keseluruhan
Barat secara dan (27.6% pada estimasi tahun 2016). Pada saat ini, Jawa Barat adalah rumah
bertahap; sintetis
yang bagi industri-industri strategis nasional. Selain itu, Jawa Barat juga telah
berkuali menunjukkan kesiapan yang baik dari sisi sumber daya manusia dan
tas
tinggi; pengembangan teknologi dan inovasi. Dengan pertimbangan tersebut dan
4 Mengembangkan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Menduk memperhatikan fakta yang ada, Jawa Barat bisa dan bertanggung jawab
kompetensi kerja terkait terkait an ung
SDM industri Perindus UKM Tinggi peningk untuk mengambil sebagian besar atau bahkan semua industri prioritas
tekstil sesuai trian dan Perindustr dan atan nasional sebagai industri unggulan provinsi untuk itu industri unggulan
Standar Perdagan ian Sekolah kemam
Kompetensi Kerja gan, Perdagan Vokasi puan Provinsi Jawa Barat dan pentahapan pengembangannya diuraikan pada
Nasional Indonesia Dinas gan, Dinas produks tabel IV-1.
(SKKNI) terkait Tenaga i
Ketenaga Kerja industri Jenis serta pentahapan pengembangan industri unggulan provinsi Jawa
kerjaan, kulit Barat adalah sebagai berikut:
Dinas khusus
Pendidik untuk
an penggu
naan di
industri;
5 Memfasilitasi Badan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Melaksa
penguatan tempat Standar terkait Tenaga an nakan
uji kompetensi disasi Ketenaga Kerja Tinggi pengaw
(TUK) dan lembaga Nasiona kerjaan dan asan
sertifikasi SDM l Sekolah standari
industri tekstil; Vokasi sasi
bahan
baku
untuk
industri
kulit
dan alas
kaki
untuk
menceg
ah 68
barang
impor

87
Tabel IV-1 Jenis dan Pentahapan Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Jawa Barat
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1 INDUSTRI Industri Pengolahan Ikan Industri Pengolahan Ikan Industri Pengolahan Ikan
PANGAN Cirebon,
Indramayu,
1. Aneka olahan ikan dan hasil laut lainnya 1. Aneka olahan ikan dan hasil laut lainnya 1. Aneka olahan ikan dan hasil laut lainnya Sukabumi,
(termasuk minyak ikan, suplemen, dan (termasuk minyak ikan, suplemen, dan pangan (termasuk minyak ikan, suplemen, dan Ciamis,
pangan fungsional lainnya.) fungsional lainnya.) pangan fungsional lainnya.) Tasikmalaya,
Garut,
Pangandaran
Industri Pengolahan Susu Industri Pengolahan Susu Industri Pengolahan Susu
1. Susu untuk kesehatan (susu cair, bubuk, 1. Susu untuk kesehatan (susu cair, bubuk, dan 1. Susu untuk kesehatan (susu cair, bubuk, Kab Bandung,
dan condensed). condensed). dan condensed). Bandung
Barat,
Sumedang,
Bogor,
2. Probiotic, dan pangan fungsional lainnya. 2. Probiotic, dan pangan fungsional lainnya. 2. Probiotic, dan pangan fungsional lainnya.
Cianjur,
Garut,
Kuningan
Industri Bahan Penyegar Industri Bahan Penyegar Industri Bahan Penyegar
1. Coklat Olahan 1. Aneka pangan olahan berbasis kopi organik 1. High value tea Kab Bandung,
2. Aneka pangan olahan berbasis kopi 2. Suplemen dan pangan fungsional berbasis Bandung
2. Suplemen berbasis teh
organik kopi Barat,
3. High value tea 3. High value tea Sumedang,
4. Suplemen berbasis teh 4. Suplemen berbasis teh Bogor,
Cianjur,
Garut,
Kuningan,
Ciamis,
Sukabumi
Industri Pengolahan Minyak Nabati Industri Pengolahan Minyak Nabati Industri Pengolahan Minyak Nabati

69

2
1
8
No

No

(dengan

aksesoris;
domestik;

tekstil dan
kebutuhan
Mendorong

Mendukung
Mendukung
bagian Timur
di Jawa Barat

pengutamaan

pengembangan
pendirian pabrik

industri pewarna
berorientasi pasar
serat sintetik yang
Indikasi Kegiatan

tumbuhnya sentra

Indikasi Kegiatan

domestik & eskpor


IKM alat kesehatan

an
rian
rian

Riset,

Tinggi
gi dan
strian,
4.
Pusat

Pusat

Perindu

Kement
Kement

Perguru
Teknolo
gan

gan
dan

dan
gan,
Kecil

Dinas
Dinas

Dinas
Dinas
Dinas
Usaha

terkait
terkait

terkait
terkait
terkait
Modal,

rian dan
Koperasi

Perindus

Koperasi
Perindus
Provinsi

Provinsi
trian dan

trian dan
Perdagan

Perdagan
Perdagan
Perindust
an
ian

ian

gan
UKM

UKM
Dinas

Dinas
terkait

terkait

Perdagan
Kab/Kota

Kab/Kota
Perindustr

Perindustr
Perdagang
Pemangku Kepentingan

Pemangku Kepentingan
lain

lain

86
Lain-

Lain-
v

v
v
(Tekstil)
2018

v
v
2019

v
v
v
2020

INDUSTRI TEKSTIL, KULIT, ALAS KAKI DAN ANEKA (TEKSTIL)

v
v
v
2021

v
v
Tahun

Tahun
v

2018 2019 2020 2021 2022


2022

v
v
v

Tabel IV-5Program Pengembangan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka

2027
2023-
2027
2023-

ma
al.

alas
kaki

agar
asil

tan

atan
alat

dan

Jawa
nen

puan
puan

kelas

ilitasi
ilitasi

mical
Barat
naan

dunia;
merek
2038

(teruta
2028-

ergono
2038

bangan
pembi

kemam
kemam
2028-

industri
fasilita
melalu

peningk
kompo

menjadi
pengem
keseha

Memfas
Memfas
nonfisk
7
6
5
No

Barat;
mengenai
Melakukan
pembinaan

produk alat
dasar masal
peningkatan

alat kesehatan

komponen alat
pemesinan dan

penguatan IKM
intelektual atas

pembinaan dan
alat pengukuran;

standardisasi dan
kapasitas industri

Mengembangkan

fasilitas nonfiskal.
modern penghasil
kesehatan di Jawa

kesehatan melalui
Indikasi Kegiatan

melalui revitalisasi

Hak atas kekayaan


pembiayaan untuk
Memfasilitasi akses

l
an
rian

disasi
Riset,

Tinggi
gi dan

Badan
Pusat

Standar
Kement

Perguru
Teknolo

Nasiona

an
an

dan
dan

gan,
gan,
gan,

Kecil
Kecil

Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas

Usaha
Usaha

terkait
terkait
terkait
terkait
terkait
terkait
terkait

Modal,

Koperasi
Koperasi

Perindus
Perindus
Perindus
Provinsi

trian dan
trian dan
trian dan

Penanam
Penanam

Perdagan
Perdagan
Perdagan

an
an
an

ian
ian
ian

UKM
UKM
UKM

Dinas
Dinas
Dinas

terkait
terkait
terkait
Kab/Kota

Perindustr
Perindustr
Perindustr

Perdagang
Perdagang
Perdagang
Pemangku Kepentingan

an

aan
aan

Balai
lain

85
Tinggi,
Lain-

Perguru

Litbang,
Perusah
Perusah

v
v
v
2018

v
v
v
2019

v
v
v
2020

v
v
v
2021
Tahun

v
v
v
2022

v
v
v
2027
2023-

n
n
n
n

si

an
an

nai

kan
alat
dan
Hak

tual
tan;

atas
atas

atan
atan

i alat

ukan

Jawa
naan
kema

tan di
untuk

n IKM
s, dan

Barat;
2038

Melak
penge

pengh
pengu
pengu

pembi

rdisasi
2028-

efisein

moder
kualita

standa

intelek

mbang
mbang

lanjuta
menge
lanjuta
lanjuta

kekaya
mpuan

Menge
keseha
keseha
industr
payaka
Mengu

produk

Industri Jenis Industri LOKASI


No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1. Fortified cooking oil (natural dan non- 1. Fortified cooking oil (natural dan non- Sukabumi,
1. Fortified cooking oil (natural dan non-natural)
natural) natural) Cianjur,
Garut,
2. Pangan fungsional berbasis minyak 2. Pangan fungsional berbasis minyak
2. Pangan fungsional berbasis minyak nabati. Tasikmalaya,
nabati. nabati.
Ciamis
Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Industri Pengolahan Buah-Buahan dan
Sayuran Sayuran Sayuran
1. Buah/sayuran dalam kaleng 1. Buah/sayuran dalam kaleng 1. Buah/sayuran dalam kaleng Bogor,
2. Fruit/vegetable layer. 2. Fruit/vegetable layer. 2. Fruit/vegetable layer. Sukabumi,
Cianjur,
Garut,
3. Suplemen dan pangan fungsional 3. Suplemen dan pangan fungsional berbasis 3. Suplemen dan pangan fungsional
Indramayu,
berbasis limbah industri pengolahan buah. limbah industri pengolahan buah. berbasis limbah industri pengolahan buah.
Subang,
Purwakarta
Industri Tepung Industri Tepung Industri Tepung
Ciamis,
1. Granulated composite flour 1. Granulated composite flour 1. Granulated composite flour
Sukabumi
Industri Gula Berbasis Tebu Industri Gula Berbasis Tebu Industri Gula Berbasis Tebu
1. Gula cair 1. Gula cair 1. Gula cair Subang
2 INDUSTRI Industri Farmasi dan Kosmetik
FARMASI, 1. Sediaan herbal 1. Sediaan herbal 1. Sediaan herbal Kota
KOSMETIK, DAN 2. Garam farmasi 2. Garam industri dan farmasi 2. Garam industri dan farmasi Bandung,
ALAT 3. Glucose Pharmaceutical Grade (for 3. Glucose Pharmaceutical Grade (for Kota Bogor
KESEHATAN 3. Glucose Pharmaceutical Grade (for infusion)
infusion) infusion)
4. Vaksin dan serum 4. Vaksin dan serum 4. Vaksin dan serum
5. Produk Herbal/Natural 5. Produk Herbal/Natural 5. Produk Herbal/Natural
6. Produk Kosmetik 6. Produk Kosmetik 6. Produk Kosmetik
7. Bahan baku tambahan pembuatan obat 7. Bahan baku tambahan pembuatan obat 7. Bahan baku tambahan pembuatan obat
(excipient) (excipient) (excipient)

Industri Alat Kesehatan

70
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1. Produk disposable and consumables 1. Produk disposable and consumables 1. Produk disposable and consumables Kab Bekasi,
2. Hospital Furniture 2. Hospital Furniture 2. Hospital Furniture Karawang,
3. Electromedical devices 3. Electromedical devices 3. Electromedical devices Depok, Kab
4. Diagnostic instrument 4. Diagnostic instrument 4. Diagnostic instrument Bogor,
5. PACS (Picture Archiving and 5. PACS (Picture Archiving and Communication 5. PACS (Picture Archiving and Bandung
Communication System) System) Communication System) Barat, Kota
6. Diagnostics reagents 6. Diagnostics reagents 6. Diagnostics reagents Bandung,
7. Radiologi 7. POCT (Point of Care Testing) 7. POCT (Point of Care Testing) Sumedang
8. Radiologi 8. Radiologi
3 INDUSTRI Industri Tekstil
TEKSTIL, KULIT, 1. Serat tekstil 1. Serat tekstil mikro 1. Serat tekstil nano Kabupaten
ALAS KAKI, DAN 2. Rajut 2. Dissolving pulp rayon 2. Smart apparel Bandung,
ANEKA 3. Garmen fesyen 3. PET recycle 3. Rajut Bandung
4. Tekstil Khusus 4. Garment functional & smart apparel 4. Tekstil Khusus Barat,
5. Rajut Majalengka,
Kota
Tasikmalaya,
6. Tekstil Khusus Cianjur, Kota
Cirebon, Kota
Bogor
Industri Kulit dan Alas
1. Alas kaki 1. Alas kaki 1. Produk kulit khusus (advanced material) Garut, Kota
2. Produk kulit khusus 2. Produk kulit khusus (advanced material) 2. Kulit sintetis Bogor, Kota
3. Kulit sintetis 3. Kulit sintetis 3. Bahan kulit non-konvensional Bandung,
Subang, Kota
4. Bahan kulit non-konvensional 4. Bahan kulit non-konvensional Tasikmalaya
Industri Furnitur dan Barang Lainnya Dari Kayu
Kota Cirebon,
1. Kerajinan dengan bahan baku limbah industri 1. Kerajinan dengan bahan baku limbah
1. Furniture kayu dan rotan Kab Cirebon,
pengolahan kayu industri pengolahan kayu
Ciamis
Industri Plastik, Pengolahan Karet, dan Barang dari Karet

71
4
3
No

an;
(APBD);

promosi

termasuk

diklat dan
kesehatan,
produk alat
engineering
pada design
SDM dengan
dalam negeri
Memfasilitasi

pendampingan
pengukuran dan

dengan lembaga
penggunaan alat

Mengembangkan
dan jaminan suku

pengujian melalui
kompetensi tinggi
kesehatan buatan
Indikasi Kegiatan

pendidikan terkait;
termasuk pelatihan

serta berkoordinasi
cadang/pemelihara

an
rian
Riset,

Tinggi
gi dan
Pusat

Kement

Perguru
Teknolo
n

Dinas
Dinas

n dan

angan
terkait
terkait

Daerah
Penelitia
n, Badan
Provinsi

Kesehata
Kesehata

Pengemb
Dinas
terkait
Kab/Kota

Kesehatan
Pemangku Kepentingan

an

aan
aan

Balai
lain

84
Tinggi,
Lain-

Perguru

Litbang,
Perusah
Perusah

v
v
2018

v
v
2019

v
v
2020

v
v
2021
Tahun

v
v
2022

v
v
2027
2023-

,
v

al,
an

ogi

tan

kan
alat

dan
dan

tan,
SDM

nika;
nano
f, dan
aspek
untuk

) yang
2038

bionik
angan
silitasi

abung
penge

teknol
2028-

(organ

materi

mikro/
biologi

kogniti
mengg
aplikas
peranc
mbang

keseha
keseha

buatan

elektro
produk
Memfa
2
1
7
6

No
No

produk

dengan

Anggaran
kebijakan
diklat dan

pendukung
pendukung

produk alat
Mendorong
Mendorong
Mendorong

fasilitas dan
industri alat

pembiayaan

penggunaan

yang didanai
Membangun

mengkaitkan
farmasi untuk

subsidi silang;
herbal melalui

kebijakan yang
pendampingan

Belanja Daerah
sebagai bentuk

terbitnya Perda
terbitnya Perda
kapabilitas riset
kompetensi dan

IKM farmasi dan


dengan lembaga

Pendapatan Dan
kesehatan masal
bioteknologi dan

kosmetik di Jawa

kesehatan produk
Indikasi Kegiatan
Indikasi Kegiatan

tumbuhnya sentra

dalam negeri pada

layanan kesehatan
layanan kesehatan
pendidikan terkait;

Barat bagian Timur


serta berkoordinasi
an
rian
Riset,

Tinggi
gi dan

3.

Pusat
Pusat

Kement

Perguru
Teknolo

gan

Dinas
Dinas
Dinas
Dinas

n dan

angan

terkait
terkait
terkait
terkait

Daerah
Daerah

n, DPRD
n, DPRD
Penelitia

Perindus
n, Badan

Provinsi
Provinsi

trian dan

Kesehata
Kesehata
Kesehata

Pengemb

Perdagan

an
ian
UKM
Dinas
terkait

Kab/Kota
Kab/Kota

Perindustr

Perdagang

Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan

INDUSTRI ALAT KESEHATAN


an

aan
Balai

lain
lain

83
Tinggi,

Lain-
Lain-

Perguru

Litbang,
Perusah

v
v
v
2018

v
v
v
v
2019

v
v
v
v
2020

v
v
2021

Tabel IV-4Program Pengembangan Industri Alat Kesehatan


Tahun
Tahun

v
v
v
v

2018 2019 2020 2021 2022


2022

v
v

2027
2023-
2027
2023-

v
n
ogi
alih

jenis

i dan

baku

2038
obat.

2028-
untuk
asaan

setiap
2038

bahan
pengu

teknol

sediaa
terkini
2028-

farmas

Industri Jenis Industri LOKASI


No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1. Plastik untuk keperluan umum 1. Plastik untuk keperluan umum 1. Plastik untuk keperluan umum Kota Bogor,
2. Plastik untuk keperluan khusus (antara 2. Plastik untuk keperluan khusus (antara Kabupaten
2. Plastik untuk keperluan khusus (antara lain:
lain: untuk kesehatan, otomotif, dan lain: untuk kesehatan, otomotif, dan Bogor,
untuk kesehatan, otomotif, dan elektronik)
elektronik) elektronik) Bandung
3. Karet untuk keperluan umum 3. Karet untuk keperluan umum 3. Karet untuk keperluan umum Barat
4. Karet untuk keperluan khusus (antara 4. Karet untuk keperluan khusus (antara
4. Karet untuk keperluan khusus (antara lain:
lain: untuk kesehatan, otomotif, dan lain: untuk kesehatan, otomotif, dan
untuk kesehatan, otomotif, dan elektronik)
elektronik) elektronik)
4 INDUSTRI ALAT Industri Kendaraan Bermotor
TRANSPORTASI 1. Penggerak mula (engine) listrik dan fuel Kabupaten
1. Komponen otomotif 1. Penggerak mula (engine) listrik dan fuel cell
cell Bogor,
2. Penggerak mula (engine) BBM 2. Perangkat transmisi (power train) Kabupaten
3. Perangkat transmisi (power train) 3. Angkutan pedesaan multi-fungsi Bekasi,
4. Alat berat Karawang,
5. Angkutan pedesaan multi-fungsi Cikampek
Industri Kereta Api
1. Kereta listrik 1. Kereta listrik 1. Kereta listrik Kota Bandung
2. Magnetic Levitation (Maglev) 2. Magnetic Levitation (Maglev) 2. Magnetic Levitation (Maglev)
Industri Perkapalan
1. Perawatan kapal 1. Perawatan kapal 1. Perawatan kapal Kab Cirebon
Industri Kedirgantaraan
1. Pesawat terbang propeler 1. Pesawat terbang propeler 1. Pesawat terbang propeler Kota
2. Komponen pesawat 2. Komponen pesawat 2. Komponen pesawat Bandung,
3. Perawatan pesawat 3. Perawatan pesawat 3. Perawatan pesawat Majalengka
5 INDUSTRI Industri Elektronika
ELEKTRONIKA 1. Smart home appliances 1. Smart home appliances 1. Komponen elektronika Kab Bogor,
DAN Kab Bekasi,
TELEMATIKA/ICT 2. Komponen elektronika (tanpa komponen 2. Fabrikasi (foundry) semiconductor volume 2. Fabrikasi (foundry) semiconductor Karawang,
fabrikasi/ fabless) kecil volume kecil Bandung
Barat

72
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
Industri Komputer
Kab Bekasi,
1. Komputer 1. Komputer high speed 1. Komputer high speed
Karawang
Industri Peralatan Komunikasi
1. Transmisi telekomunikasi (radar dan Kota
1. Transmisi telekomunikasi 1. Transmisi telekomunikasi (radar dan satelit)
satelit) Bandung, Kab
Bekasi,
2. Smart mobile phone 2. Smart mobile phone
Karawang
6 INDUSTRI Industri Alat Kelistrikan
PEMBANGKIT 1. Motor/generator listrik 1. Motor/ generator listrik 1. Motor/ generator listrik Kab Bogor,
ENERGI 2. Baterai 2. Baterai (quick charging) 2. Baterai (quick charging) Kab Bekasi,
3. Solar cell 3. Solar cell 3. Solar cell Karawang,
4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir 4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kota Bandung
7 INDUSTRI Industri Mesin dan Perlengkapan
BARANG 1. Mesin Computer Numerical Control (CNC) 1. Industrial tools 1. CNC controller Kab Bogor,
MODAL, 2. Industrial tools 2. CNC controller 2. Flexible Machining center Bekasi,
KOMPONEN, 3. Otomasi proses produksi untuk 3. Otomasi proses produksi untuk Karawang,
BAHAN elektronika dan pengolahan pangan 3. Flexible Machining center elektronika dan pengolahan pangan Kota Bandung
PENOLONG, 4. Otomasi proses produksi untuk elektronika
DAN JASA dan pengolahan pangan
INDUSTRI Industri Komponen
1. Kemasan (packaging) (basis karton dan 1. Kemasan berkualitas tinggi (high 1. Kemasan berkualitas tinggi (high Kab Bogor,
plastik) qualitypackaging) (basis karton dan plastik) qualitypackaging) (basis karton dan plastik) Kab Bekasi,
2. Pengolahan karet dan barang dari karet: 2. Barang-barang karet dan plastik Karawang
2. Barang-barang karet dan plastik engineering
ban pneumatic, ban luar, ban dalam, dll. engineering
3. Ban vulkanisir ukuran besar (Giant 3. Ban vulkanisir ukuran besar (Giant vulcanised 3. Ban vulkanisir ukuran besar (Giant
vulcanised tyre) (untuk pesawat offroad) tyre) (untuk pesawat offroad) vulcanised tyre) (untuk pesawat offroad)
4. Barang karet untuk keperluan industri
4. Zat aditif 4. Zat aditif
dan komponen otomotif
5. Zat aditif 5. Zat pewarna tekstil (dye stuff), plastik, dan 5. Zat pewarna tekstil (dye stuff), plastik,

73

5
4
3
2
No

produk
terkait;
Standar
Farmakope
menengah;

herbal yang
Mendorong

terintegrasi;
penggunaan
peningkatan

Memperkuat

dengan dinas
dan kosmetik
Memfasilitasi

produk dalam

meningkatkan
industri bahan

Indonesia bagi

terstandar dan
kosmetik untuk
pengembangan

industri farmasi

dan manufaktur
substitusi impor;

bioteknologi dan
negeri, termasuk

industri kecil dan

Mendukung riset
baku farmasi dan

industri besar dan

rangka penerapan

melalui koordinasi
Indikasi Kegiatan

keterkaitan antara
dan pembangunan

infrastruktur dalam

l,

an
an

rian
rian

erian

Riset,
disasi
strian

Tinggi
gi dan
Badan
Pusat

Perindu

Standar

Kement
Kement
Kement

Perguru
Teknolo
Kesehat
Nasiona

n
an

dan

gan,
gan,
gan,

Kecil

Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas

Dinas

n dan

angan
Usaha

terkait
terkait
terkait
terkait
terkait
terkait
terkait
terkait

Modal,

Koperasi

Penelitia
Perindus
Perindus
Perindus

n, Badan
Provinsi

trian dan
trian dan
trian dan

Kesehata
Kesehata
Penanam
Penanam
an Modal

Pengemb
Perdagan
Perdagan
Perdagan

an
an

ian
ian

UKM
UKM

Dinas
Dinas

terkait
terkait
Kab/Kota

Perindustr
Perindustr

Perdagang
Perdagang
Pemangku Kepentingan

an

aan
aan
aan

Balai
lain

82
Tinggi,
Lain-

Perguru

Litbang,
Perusah
Perusah
Perusah
v
2018

v
v
v
v
2019

v
v
v
v
2020

v
v
v
v
2021
Tahun

v
v
v
v
2022

v
v
v
v
2027
2023-

;
v

n
n
n
n

si

uji
tik

ma
i dan

untuk
orium

ditasi;
2038

denga

silitasi
silitasi

nguna
nguna
penge

angun

menin
2028-

Memb

gkatka
Kosme
an dan

ekspor
mbang

pemba
pemba

laborat

kerjasa
Industr

orienta

Memfa
Memfa

Farmas

terakre
1
No
13
12
11
No

kosmetik;
farmasi dan
tinggi untuk
eksisting

penguasaan
Membangun

dan rekayasa
Penguatan

meningkatkan
lingkungan

sentra IKM
inovasi dan

dan perguruan
tumbuhnya
Mendorong
Mendorong

produk industri
lembaga litbang
Barat Bagian

teknologi proses
(reduce, reuse,

kerjasama dengan
Indikasi Kegiatan
pangan di Jawa
produksi bersih

berbasis Pangan
teknologi ramah
recycle) berbasis

Kawasan Industri
penerapan sistem

Timur dan Selatan


Indikasi Kegiatan

an
rian
al

Riset,

Tinggi
gi dan
2.

Pusat
Badan

rdisasi
Nasion
Standa
Pusat

an
an

n dan
Kecil

angan
Kement Badan
Dinas
Dinas
Dinas

Perguru Daerah
terkait
terkait
terkait
terkait

an dan
an dan
an dan

Penelitia
Provinsi

Teknolo Pengemb
Koperasi
an, Dinas

dan Usaha
Provinsi

Perdagang
Perdagang
Perdagang

Perindustri
Perindustri
Perindustri

UKM
UKM
UKM

Kab/Kota
Pemangku Kepentingan
Kab/Kota

an
Pemangku Kepentingan

Dinas terkait
Dinas terkait
Dinas terkait

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Perindustrian
Perindustrian

Perindustrian

aan
Balai
lain

81
Tinggi,
Lain-

Litbang,
Perusah
INDUSTRI FARMASI DAN KOSMETIK
uan

haan

Perguru v
lain

Tinggi,
Pergur
Lain-

Perusa

v
v
v

v
v
v
v

v
2018 2019

v
v
v

v
v
v
v
2020 2021

Tahun

v
v
v
v
Tahun

2018 2019 2020 2021 2022


Tabel IV-3 Program Pengembangan Industri Farmasi dan Kosmetik
2022

v
v
v
v

2027
2023-
2037
2023-

si
v
v
v

ga

an

ogi
ma

tik;
uan
dan

i dan
dasar
tinggi
katan

untuk
2038
2038

denga

penge
lemba

bahan
teknol
2028-

kosme
pergur
Pening

litbang
2028-

farmas
mbang

produk
kerjasa

Industri Jenis Industri LOKASI


No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
karet (pigmen) dan karet (pigmen)
6. Zat pewarna tekstil (dye stuff), plastik, 6. Bahan kimia anorganik (antara lain: yodium 6. Bahan kimia anorganik (antara lain:
dan karet (pigmen) dan mineral laut) yodium dan mineral laut)
7. Bahan kimia anorganik (antara lain:
yodium dan mineral laut)
Industri Bahan Penolong
1. Katalis 1. Katalis 1. Katalis Kab Bekasi,
Karawang,
Cikampek,
Indramayu,
2. Pelarut (solvent) 2. Pelarut (solvent) 2. Pelarut (solvent) Kab Bogor
Jasa Industri
1. Perancangan pabrik 1. Perancangan industri 1. Perancangan industri Kota Bekasi,
2. Jasa proses industri (presisi dan bernilai 2. Jasa proses industri (presisi dan bernilai Kab Bekasi,
2. Jasa proses industri
tambah tinggi) tambah tinggi) Kota
Bandung,
3. Pemeliharaan mesin/peralatan industri 3. Pemeliharaan mesin/peralatan industri 3. Pemeliharaan mesin/peralatan industri
Karawang
8 INDUSTRI HULU Industri Oleofood
AGRO 1. Olein, 1. Specialty fats (coco butter substitute) 1. Specialty fats (coco butter substitute) Sukabumi,
2. Stearin, 2. Tocopherol Cianjur,
3. Gliserol, 3. Betacaroten Garut,
4. Asam organik dan alkohol dari limbah Tasikmalaya,
4. Coco butter substitute, industri sawit Ciamis,
5. Margarin, Bekasi,
6. Shortening, Pangandaran
7. Other specialty fats.
Industri Oleokimia
1. Asam lemak nabati 1. Methyl esters 1. Methyl esters Sukabumi,
2. fatty alcohols 2. Plastik bio berbasis limbah industri sawit 2. Plastik bio berbasis limbah industri sawit Cianjur,
3. fatty amine 3. Minyak atsiri 3. Minyak atsiri Garut,

74
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
4. methyl ester sulfonat (biosurfactant) Tasikmalaya,
5. biolubricant (rolling oils) Ciamis
6. Gliserin yang berbasis kimia (glycerine
based chemicals)
7. Minyak atsiri
8. Isopropil palmitat (IPP) dan
9. Asam stearat (stearic acid)
Industri Kemurgi
1. Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) 1. Biodiesel, 1. Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) Karawang,
2. Bioavtur (Bio jet fuel). 2. Bioetanol, 2. Bioavtur (Bio jet fuel). Cikampek,
3. Bioavtur (Bio jet fuel), 3. Nano cellulose derivatives Indramayu
4. Bio-based fiber and polymers (carbon
4. Biogas dari palm oil mill effluent (POME)
viber, vivious)
5. Biomaterial untuk peralatan medis, aromatic
building blocks berbasis lignin untuk sitesis 5. New generation of biobased composite
obat/farmasi.
6. Secondary biofuel (bioetanol), bioetanol
6. Bioetanol berbahan baku lignoselulosa dan
(berbahan baku lignoselulosa), secondary
limbah biomassa
biofuel(biomass pyrolysis gasification)
Industri Pakan
Bekasi,
Karawang,
1. Ransum dan suplemen pakan ternak dan
1. Suplemen pakan ternak dan aquaculture Cikampek,
aqua culture
Cirebon,
Garut
Industri Barang dari Kayu
1. Komponen berbasis kayu (wood working, Kota Cirebon,
1. Serat bambu untuk tekstil 1. Wood moulding products
laminated, and finger joint) Kab Cirebon
2. Aneka produk berbasis limbah industri kayu
9 INDUSTRI Industri Pengolahan dan Pemurnian Besi dan Baja Dasar

75
9
8
7

10
No

Barat.
ekspor;
industri

teknologi,
untuk alih
kerjasama
menengah;

Mendorong

peningkatan

promosi dan
Menfasilitasi

investasi dan
internasional

dan luar Jawa

industri untuk
skala kecil dan

Memantapkan
kompetitif bagi
akses terhadap

produk industri
Mengupayakan
industri pangan

perluasan pasar

industri pangan;
zonasi/ kawasan
pangan di dalam
pembiayaan yang

penguasaan pasar
Indikasi Kegiatan

aan

dan
dan
Tata

trian
trian

ahan
terian

Pekerj
Perind

Perum

Rakyat
Umum
Ruang,
ustrian

Kemen
Kemen
Kemen
Pusat

Agraria an
an

Dinas
Dinas
Dinas
Dinas
Dinas

terkait
terkait
terkait
terkait
terkait
terkait

an dan
an dan
an dan

n Modal
n Modal
Koperasi

an, Badan

an, Badan
dan Usaha

Perencana
Provinsi

Penanama
Penanama

Penelitian,

Perdagang
Perdagang
Perdagang

Pembangu
Perindustri
Perindustri
Perindustri
Kecil, Dinas

nan Daerah
UKM
UKM

pertanian
dan pangan
Kab/Kota
Pemangku Kepentingan

Dinas terkait
Dinas terkait
Dinas terkait

Perdagangan
Perindustrian

Perindustrian
Perdagangan,

80
uan

haan
lain

Tinggi,
Pergur
Lain-

Perusa

v
v

v
v
v
v
2018 2019

v
v
v

v
v
v
2020 2021

v
v
v
v
Tahun

2022

v
v
2037
2023-

i
,

v
v
n;
dan
2038

saing
2028-

untuk
lahan,

panga
keters

menin
energi

n daya
gkatka
sarana

ediaan
utilitas
logistik

industr
6
5
No

an

untuk
produk
Mendorong
peningkatan

dan distribusi
implementasi

sistem logistik

meningkatkan
efisiensi proses
industri pangan

pengembangan

produk pangan;
pengolahan dan
inovasi teknologi

Mengkoordinasik

efisiensi produksi
penjaminan mutu
Indikasi Kegiatan

al

sia
aan

dan
uan

trian

ahan
terian
Tinggi

Badan

Pekerj
rdisasi

Perum
Pergur

Rakyat
Umum
ungan,
Nasion
Standa

Indone
Kemen
Kemen
Pusat

Perhub

an
Dinas
Dinas
Dinas

terkait
terkait
terkait

an dan
an dan

Marga,
an, Dinas

an, Badan
an, Badan
Penelitian

Perencana
Provinsi

Perdagang
Perdagang

Pembangu
Perhubung
Perindustri
Perindustri

terkait Bina

nan Daerah
UKM
Kab/Kota
Pemangku Kepentingan

Dinas terkait

Perdagangan
Perindustrian

79
uan

haan
lain

Tinggi,
Pergur
Lain-

Perusa

v
v

v
v
2018 2019

v
v

v
v
2020 2021

v
v
Tahun

2022

v
v
2037
2023-

i
i

n
n
n

ti
si

n;
n;
ga

uji

an
ogi

asi,

dan
uan
dan
2038

mutu

uktur

akses
kema
imple
tinggi
2028-

untuk

orium

ayaan
panga
panga

silitasi
lemba

menin

teknol

pembi
as dan

Mema
menta

terkait
gkatka
pergur

katkan
pening
litbang

melipu
ntapka
inovasi

mpuan

industr
industr

kebijak
produk
laborat
kapasit
kualifik
Memfa

infrastr

Industri Jenis Industri LOKASI


No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
LOGAM DASAR 1. Paduan besi (ferro alloy) 1. Paduan besi (ferro alloy) 1. Seamless pipe Bekasi,
DAN BAHAN 2. Baja untuk keperluan khusus (antara lain: 2. Baja tahan karat (stainless steel long and flat Karawang,
2. Paduan besi (ferro alloy)
GALIAN BUKAN untuk kesehatan, pertahanan, otomotif) products) Cikampek,
LOGAM 3. Baja untuk keperluan khusus (antara lain: Sukabumi
3. Baja tahan karat dekoratif
untuk kesehatan, pertahanan, otomotif)
4. Baja untuk keperluan khusus (antara lain:
untuk kesehatan, pertahanan, otomotif)
Industri Logam Mulia, Tanah Jarang (Rare Earth), dan Bahan Bakar Nuklir
1. Logam mulia 1. Logam mulia untuk dekorasi dan perhiasan 1. Logam mulia untuk komponen elektronik Kab Bogor
2. Logam tanah jarang untuk komponen
2. Konsentrat logam tanah jarang 2. Logam tanah jarang
elektronik
3. Logam tanah bahan bakar nuklir
Industri Bahan Galian Non-logam
1. Semen 1. Keramik 1. Keramik maju (advanced ceramic) Kab Bogor,
2. Keramik 2. Kaca/Gelas 2. Kaca/gelas dekorasi/kualitas tinggi Kab Cirebon,
3. Kaca/gelas 3. Refractory Bekasi,
4. Kaca/gelas Pharmaceutical Grade Karawang
5. Refractory
10 INDUSTRI KIMIA Industri Petrokimia Hulu
DASAR 1. Etilena 1. Asam formiat 1. Etilena Indramayu,
BERBASIS 2. Propilena 2. O-Xylena 2. Propilena Purwakarta,
MIGAS DAN 3. Butadiene 3. Benzena 3. Butadiene Karawang
BATUBARA 4. P-xylena 4. Toluena 4. P-Xylena
5. Metanol 5. Metanol
6. Ammonia 6. Ammonia
7. Benzena
8. Toluena
9. Asam formiat
10. Parafin Liquid
Industri Kimia Organik

76
Purwakarta,
Purwakarta
LOKASI

Indramayu
Karawang,

Karawang,
Karawang

Karawang
Bekasi,

Bekasi,
Adapun program dan kegiatan bagi setiap industri unggulan dijabarkan dalam tabel IV-2 hingga IV-
14.

1. INDUSTRI PANGAN

1. Pupuk tunggal (basis nitorgen, fosfat, dan


Tabel IV-2 Program Pengembangan Industri Pangan
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2037 2038
2028-2038

1 Mengupayakan ke Dinas Dinas terkait v v v v v v v


tersediaan dan terkait UKM
penyaluran bahan Perindustri Perindustrian
2. Metil Metakrilat

2. Pupuk majemuk baku industri an dan Perdagangan,

2. Bahan peledak
1. Kaprolaktam,

pangan (ikan, Perdagang Dinas terkait


3. Asam Asetat

susu, coklat, kopi, an, Dinas pertanian

1. Propelan
dan teh) melalui terkait dan pangan,

6. Akrilik
2. HDPE

4. Nilon
1. LDPE
kalium)

5. PET
koordinasi Perkebuna Dinas terkait
3. PP
dengan dinas n, Dinas Bina Marga
terkait terkait
Pangan dan
Peternakan
Industri Resin Sintetik dan Bahan Plastik

, Dinas
1. Pupuk tunggal (basis fosfat dan kalium)

Industri Barang Kimia Lainnya terkait


Pertanian,
Dinas
Industri Pupuk
Jenis Industri

terkait Bina
2023-2027

Marga
2 Meningkatkan Kemen Dinas Dinas terkait v v v v v v

77
ketersediaan trian terkait UKM
1. Metil Metakrilat
2. Pupuk majemuk

3. Polivinil Alkohol

bahan baku baik Perind Perindustri Perindustrian


7. Ptalic Anhidrat

2. Bahan peledak
3. Propilen Glikol

6. Asam Fumarat
1. Kaprolaktam

2. Polikarbonat

melalui koordinasi ustrian an dan Perdagangan,


4. Etilen Glikol

dalam provinsi Perdagang Dinas terkait


1. Propelan
2. Cumene

maupun dengan an, Dinas pertanian


5. Fenol

provinsi lain terkait dan pangan


penghasil bahan Perkebuna
baku industri n, Dinas
pangan terkait
Pangan dan
Peternakan
2. High-density polyethylene (HDPE)
1. Low-density polyethylene (LDPE)

, Dinas
1. Pupuk tunggal (basis nitrogen)

terkait
5. Polyethylene terephthalate

Pertanian,
2018-2022

7. Polyvinyl Chloride (PVC)

3 Menyiapkan SDM Dinas Dinas terkait Pergur v v v v v v v


berkompeten di terkait UKM uan
3. Polypropylene (PP)

bidang industri Perindustri Perindustrian Tinggi


2. Pupuk majemuk
2. Asam Tereftalat

pangan melalui an dan Perdagangan, dan


1. Carbon black

3. Asam Asetat

diklat dan Perdagang Dinas Tenaga Sekola


5. Bis Fenol A
4. Akrilonitril

1. Propelan

pendampingan an, Dinas Kerja h


6. Akrilik
4. Nilon

serta terkait Vokasi


berkoordinasi Ketenagake
dengan lembaga rjaan
pendidikan
terkait;
Unggulan
Industri

4 Membangun Kemen Badan Pergur v v v v v v Menin


kerjasama dengan trian Penelitian uan gkatka
lembaga litbang Riset, dan Tinggi, n
dan perguruan Teknol Pengemba Balai kerjasa
tinggi untuk ogi ngan Litban ma
No

meningkatkan dan Daerah g denga

78

Anda mungkin juga menyukai