Anda di halaman 1dari 304

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 8 Tahun 2017

Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor

25 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018


PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOM OR 8 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25


TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT,

Menimbang a. bahwa perencanaan pcmbangunan jangka menengah


Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018, telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 25 Tahun 2013 ten tang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018;
b. bahwa untuk harmonisasi dan sinkronisasi dengan
kebijakan nasional dan peraturan perundang-undangan,
serta sinergitas dengan capaian program Daerah
Provinsi Jawa Barat, perlu dilakukan perubahan
terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat;
Mengingat 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Jakarta Raya (Lembaran Negara Rcpublik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 Ten tang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 199);
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-201 9 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun
2012 tentang Pembentukan Peraturan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 117), scbagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2012 ten tang
Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 Nomor 4 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 183);
3

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun


2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 160);
12 . Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Ba rat Tahun 2016 Nomor 6 Seri D,
Tambahan Lembaran Daera h Provinsi Jawa Barat
Nomor 196);

Dengan Persetujuan Bersa ma

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

dan

GUBERNUR JAWA BARAT

MEMUTUSKAN:

Men etapkan PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25
TAHUN 2 01 3 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-
2018.
Pa sa l I
Be bera pa ketentuan dalam Pera turan Daera h Provinsi J a wa
Ba ra t Nomor 2 5 Ta hun 2 01 3 tenta n g Ren can a Pemba n guna n
J a ngka Menengah Daera h Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018 (Lemba ra n Daerah Provinsi Jawa Ba ra t Tahun 2013
Nomor 25 Se ri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Ba ra t Nomor 16 0), s e ba ga i berikut:
1. Kete ntua n Pa s a l 1 diuba h , s e hingga Pa sa l 1 berbunyi
s e bagai b eriku t :
Pa s a l 1
Dalam Pe ra turan Daera h ini, yang dima ksud de n gan:
1. Daera h Provinsi yan g s ela njutnya disebut Daerah
a d a la h Daera h Provinsi J a wa Ba rat.
2. Pe m e rinta h Dae rah Provinsi yang selanjutnya dise but
Pe m erinta h Daera h a da la h Gube rnur s ebagai unsur
pe nyele n ggar a p em erinta h a n d aera h yang m emimpin
p ela ksa n aan urusan pem erinta h a n yan g m enj a di
k ewen a n gan d aera h otonom.
3. Gube rnur a da lah Gubernur Jawa Ba ra t.
4. Dewa n Perwa kila n Rakya t Dae ra h yan g sela njutnya
di s ingk at DPRD a d a la h Dewa n Pe rwa kila n Rakyat
Daera h Provinsi J a wa Ba ra t.
4

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi


Jawa Barat.
· 6. Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut
Kabupaten/Kota adalah Daerah KabupatenjKota di
Daerah Provinsi Jawa Barat.
7. Pemerintah Dae rah Kabupaten/Kota yang
selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten / Kota
adalah Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota di
Daerah Provinsi Jawa Ba rat.
8. Bupati / Walikota adalah Bupati / Walikota di Jawa
Barat.
9. Bad a n Peren canaan Pe m banguna n Dae rah yang
selanjutnya disebut Bappeda adala h Badan
Pere ncanaan Pemba ngunan Daerah Pemerintah
Daerah Provinsi J awa Barat.
10. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat OPD a d a la h Perangk a t Daerah di
lingkunga n Pem e rinta h Daera h Provinsi J a wa Barat.
11 . Insta nsi Vertikal a da la h p e ra n gk a t Kem enterian
dan/ a tau Lembaga Pem e rintah Non Kementerian di
Daerah.
12 . Masya raka t a d a lah orang perseora ngan, k elompok
ora n g te rmasuk m a syara kat hukum a dat a ta u ba dan
hukum yang be rke pentinga n d en gan kegia ta n dan
hasil pe mba ngunan, ba ik se bagai pe nanggung biaya,
pelaku, penerima manfaat maupun penanggung
risiko.
13. Dunia Usaha a d a lah usa h a mikro, usaha kecil, usaha
m e n en gah, d a n usa h a besa r yang m ela kuka n
kegia ta n ekonomi di J a wa Ba ra t.
14. Perenca n a an a d a la h proses un tuk m e nen tuka n
tinda ka n m a s a de p a n yang tepa t , mela lui uruta n
piliha n , de n gan m emperhitungk a n sumbe rdaya yan g
ada .
15 . Peren can aan Pemba n guna n Ta hunan Daera h a da la h
proses penyusunan re n cana pe m ba ngunan Daera h
yang dila ksa n a k a n untuk m e n gh a silkan dokumen
p e re n can aan selama pe riode 1 (sa tu) tahun .
16 . Re n can a Pe mba n guna n J a n gka Pa nj a n g Daer a h yan g
sela njutnya dis ingkat RPJPD a d a la h dokume n
perenca n aan pemba nguna n Provinsi Jawa Bara t
untuk pe riode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak
tahun 2 005 s a mpa i d e n gan tahun 20 25, yan g
m e mua t vi si, mis i, dan a ra h p emba n guna n j a n gka
pa nj a n g Provinsi Jawa Barat.
17 . Ren can a Pe mba n guna n J a n gk a Men en gah Daera h
yang sela njutnya disingk a t RPJMD a da lah ren can a
pe mba n guna n Dae ra h yan g m e rupaka n dokumen
pe ren can aan pemba n gun a n Daera h untuk period e 5
(lima ) tahun .
5

18. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang


selanjutnya disingkat RKPD adalah rencana
pembangunan tahunan Daerah yang merupakan
dokumen perencanaan pembangunan Daerah untuk
periode 1 (satu) tahun.
19. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
yang selanjutnya dise but RTRWP adalah hasil
pere n canaan tata ruang wilayah yang mengatur
struktur dan pola ruang Provinsi Jawa Barat.
20. Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah yang
selanjutnya disebut Renja OPD adalah rencana
pembangunan tahunan OPD yang merupakan
dokumen perencanaan OPD untuk periode 1 (satu)
tahun.
21. Re ncana Strategis yang selanjutnya dise but Renstra
adalah rencana 5 (lima) tahunan yang
m e nggambarkan VISI, m1s1, analisis lingkungan
strategis, faktor-faktor kunci k eberhasilan, tujuan
dan sasaran, strategi, serta evaluasi kinerj a.
22. Pe mbangun a n Daerah adala h perubahan yang
dilakukan secara terus menerus dan terencana oleh
seluruh komponen di Daerah untuk mewujudkan visi
Daerah.
23. Visi a d a lah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pacta a khir periode p erencan aan.
24. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
25. Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk
upaya yang berisi 1 (satu) atau lebih k egiatan dengan
menggunakan s umberdaya yan g disediakan, untuk
m e n capai hasil yang terukur sesuai dengan misi.
26. Kegiatan adalah bagian dari program yang
dilaksanakan oleh 1 (satu) atau lebih Unit Kerja pacta
OPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pacta suatu program dan terdiri dari sekumpula n
tindakan pengerahan sumberdaya, baik berupa
personal, barang moda l termasuk peralatan d a n
teknologi, dana, atau kombinasi d ari beberapa atau
semua j enis sumberdaya, sebagai masukan (inp ut)
untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk
barang atau jasa.
27 . Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yan g
selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat.
2. Ketentuan dalam Lampiran I diubah sebagai berikut:
a . BAB I Subbab 1.1. , Subbab 1. 2 ., Subbab 1.3., dan
Subbab 1.5. diubah;
b. BAB II Subbab 2.4. dan Sub Subbab 2.4 .1. diubah;
c. BAB IV Subbab 4.1. diubah;
6

d. BAB V Tabel 5.2 diubah;


e. Bab VI Subbab 6.1., Subbab 6.2., Subbab 6.3.,
Subbab 6.4., dan Subbab 6.5. diubah, setelah Subbab
6.5. ditambah 1 (satu) Subbab yakni Subbab 6.6.,
serta Tabel 6.1 . diubah;
f. BAB VII Subbab 7.3. dan Tabel 7.1. diubah;
g. BAB VIII Subbab 8.2. dan Tabel 8 .1. diubah;
h. BAB IX Tabel 9 . 1. diubah; dan
1. BAB X Subbab 10.1. dan Subbab 10.2. diubah;
sehingga berbunyi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang m engetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat.

Ditetapkan di Ba ndung
padatanggal 1B Agustus 2017

JAWABARAT,

Diundangkan di Ba ndung
pada ta nggal 't81 ~:stue 2.017 •
..
i

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 20 17 NOMOR 9

NOREG PERATURAN: D.AERAHf PROVINSY JAWA IaARAT: CB'/123/2017 )


LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA B

Ta 21 8'

D, PROVJNSI . IH11J\\l~

25

l a ~am l embaran Oaerah Pm vinsi Jawa Bara

20
anyga l s ws 2Q
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

Daftar Isi
BAB I Pendahuluan .................................................................................... I-1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. I-1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan ............................................................... I-2

1.3 Hubungan Antar Dokumen ............................................................... I-7

1.4 Sistematika Dokumen RPJMD ........................................................... I-9

1.5 Maksud dan Tujuan .......................................................................... I-11

BAB II Gambaran Umum dan Kondisi Daerah ............................................ II-1

2.1 Aspek Geografis dan Demografi ......................................................... II-1

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah ............................................. II-1

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ............................................... II-3

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana .......................................................... II-4

2.1.4 Demografi ................................................................................. II-6

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ...................................................... II-8

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ................................. II-8.

2.2.2 Fokus Kesejateraan Masyarakat ............................................... II-14

2.2.3 Seni Budaya dan Olahraga ....................................................... II-19

2.3 Aspek Pelayanan Umum .................................................................... II-20

2.4 Aspek Daya Saing Daerah ................................................................. II-25

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ...................................... II-26

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur .................................... II-29

2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi ......................................................... II-30

2.4.4 Fokus Sumberdaya Manusia ................................................... II-32

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka

Pendanaan ................................................................................... III-1

3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 ................................................. III-1

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD ....................................................... III-1

3.1.2 Neraca Daerah.......................................................................... III-19

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2008-2013 ........................ III-23

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran ................................................ III-26

i
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

3.2.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah ............................................. III-40

3.3 Kerangka Pendanaan 2013-2018 ...................................................... III-44

3.3.1 Analisi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta priortas

Utama ...................................................................................... III-44

3.3.2 Perhitungan Pendanaan Tahun 2013-2018 .............................. III-50

3.3.2.1 Proyeksi Pendapatan Daerah ........................................ III-50

3.3.2.2 Proyeksi Belanja Daerah............................................... III-55

3.3.2.3 Proyeksi Pembiayaan Daerah ....................................... III-56

BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis ...................................................... IV-1

4.1 Permasalahan Pembangunan ........................................................... IV-1

4.1.1 Bidang Pendidikan ........................................................... IV-1

4.1.2 Bidang Kesehatan ............................................................ IV-1

4.1.3 Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ................ IV-2

4.1.4 Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman .... IV 2

4.1.5 Bidang Ketentraman, Ketertiban umum dan Perlindungan

Masyarakat ...................................................................... IV-3

4.1.6 Bidang Sosial ................................................................... IV-3

4.1.7 Bidang Perumahan ........................................................... IV-3

4.1.8 Bidan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak IV-3

4.1.9 Bidang Pangan ................................................................. IV-4

4.1.10 Bidang Pertahanan ......................................................... IV-4

4.1.11 Bidang Lingkungan Hidup .............................................. IV-4

4.1.12 Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan

Sipil ............................................................................... IV-5

4.1.13 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ................. IV-5

4.1.14 Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaIV-5

4.1.15 Bidang Perhubungan ..................................................... IV-5

4.1.16 Bidang Komunikasi dan Informatika .............................. IV-6

4.1.17 Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ................. IV-6

4.1.18 Bidang Penanaman Modal .............................................. IV-6

ii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

4.1.19 Bidang Kepemudaan dan Olahraga ................................ IV-6

4.1.20 Bidang Statistik ............................................................. IV-7

4.1.21 Bidang Persandian ......................................................... IV-7

4.1.22 Bidang Kebudayaan ....................................................... IV-7

4.1.23 Bidang Perpustakaan ..................................................... IV-8

4.1.24 Bidang Kearsipan ........................................................... IV-8

4.1.25 Bidang Kelautan dan Perikanan ..................................... IV-8

4.1.26 Bidang Pariwisata........................................................... IV-8

4.1.27 Bidang Pertanian ............................................................ IV-8

4.1.28 Bidang Kehutanan ......................................................... IV-9

4.1.29 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral ....................... IV-9

4.1.30 Bidang Perdagangan ....................................................... IV-9

4.1.31 Bidang Pariwisata ........................................................... IV-10

4.1.32 Bidang Tenagakerjaan .................................................... IV-10

4.1.33 Bidang Perenanaan ........................................................ IV-10

4.1.34 Bidang Keuangan ........................................................... IV-10

4.1.35 Bidang Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan ..... IV-10

4.1.36 Fungsi Lain .................................................................... IV-11

4.2 Isu Strategis .................................................................................... IV-11

BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .............................................. V-1

5.1 Visi .................................................................................................. V-1

5.2 Misi ................................................................................................. V-1

5.3 Tujuan dan Sasaran ........................................................................ V-3

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ............. VI-1

6.1 Misi Pertama, Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan

Berdaya Saing ................................................................................. VI-1

6.2 Misi Kedua, Membangun Perkonomian Yang Kokoh dan

Berkeadilan ..................................................................................... VI-4

6.3 Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme

Aparatur, dan Perluasan Partisipas Publik ...................................... VI-7

iii
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

6.4 Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan

Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan ............. VI-10

6.5 Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni Dan Budaya,

Peran Pemuda Dan Olah Raga Serta Pengembangan Pariwisata

Dalam Bingkai Kearifan Lokal ......................................................... VI-13

BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Daerah 2013-2018 ............................................................. VII-1

7.1 Kebijakan Umum 2013-2018 ........................................................... VII-1

7.2 Kebijakan Kewilayahan ................................................................... VII-3

7.2.1 Pembangunan Wilayah Pengembangan (WP) ......................... VII-11

7.2.2 Pengembangan Wilayah Metropolitan dan pusat

Pertumbuhan........................................................................ VII-16

7.3 Program Pembangunan Daerah 2013-2018 ..................................... VII-22

Lampiran Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Provinsi

Jawa Barat Tahun 2013-2018 ............................................................ VII-28

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAAN ................................................. VIII-1

8.1 Program Janji Gubernur ................................................................ VIII-1

8.2 Program Prioritas Pembangunan Tahun 2013-2018 ....................... VIII-1

8.2.1 Bidang Pendidikan ................................................................ VIII-1

8.2.2 Bidang Kesehatan ................................................................. VIII-3

8.2.3 Bidang Lingkungan Hidup .................................................... VIII-5

8.2.4 Bidang Pekerjaan Umum ...................................................... VIII-6

8.2.5 Bidang Penataan Ruang ....................................................... VIII-12

8.2.6 Bidang Perencanaan Pembangunan ...................................... VIII-12

8.2.7 Bidang Perumahan ............................................................... VIII-13

8.2.8 Bidang Pemuda dan Olahraga .............................................. VIII-14

8.2.9 Bidang Penanaman Modal .................................................... VIII-15

8.2.10 Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah..... VIII-15

8.2.11 Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil ........................... VIII-16

iv
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

8.2.12 Bidang Ketenagakerjaan ..................................................... VIII-16

8.2.13 Bidang Ketahanan Pangan .................................................. VIII-17

8.2.14 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak VIII-17

8.2.15 Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera .......... VIII-18

8.2.16 Bidang Perhubungan .......................................................... VIII-18

8.2.17 Bidang Komunikasi dan Informatika................................... VIII-20

8.2.18 Bidang Pertanahan ............................................................. VIII-21

8.2.19 Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri ............. VIII-21

8.2.20 Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Sandi ...................................................... VIII-22

8.2.21 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ...................... VIII-25

8.2.22 Bidang Sosial ...................................................................... VIII-26

8.2.23 Bidang Kebudayaan ............................................................ VIII-27

8.2.24 Bidang Statistik .................................................................. VIII-28

8.2.25 Bidang Kearsipan ............................................................... VIII-28

8.2.26 Bidang Perpustakaan .......................................................... VIII-29

8.2.27 Bidang Kelautan dan Perikanan ......................................... VIII-29

8.2.28 Bidang Pertanian ................................................................ VIII-29

8.2.29 Bidang Kehutanan .............................................................. VIII-31

8.2.30 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral ........................... VIII-31

8.2.31 Bidang Pariwisata ............................................................... VIII-32

8.2.32 Bidang Perindustrian .......................................................... VIII-32

8.2.33 Bidang Perdagangan ........................................................... VIII-32

8.2.34 Bidang Ketransmigrasian .................................................... VIII-33

8.3 Kebijakan Pendanaan........................................................................ VIII-34

Lampiran BAB VIII ......................................................................... VIII-35

BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah ..................................... IX-1

BAB X Pedoman Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan ........................... X-1

10.1 Pedoman Transisi ........................................................................... X-1

v
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

10.2 Kaidah Pelaksanaan ....................................................................... X-1

BAB XI PENUTUP .............................................................................. XI-1

vi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional merupakan landasan hukum di bidang perencanaan
pembangunan. Peraturan ini merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang,
Jangka Menengah, dan Tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggaraan pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan
masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010


tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan daerah
dirumuskan secara transparan, responsif, efektif, efisien, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Adapun
perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan
kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya,
guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada, dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berisi


gambaran umum kondisi daerah, pengelolaan keuangan daerah dan kerangka
pendanaan, isu strategis, visi, misi, strategi dan arah kebijakan serta program
pembangunan daerah berupa program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
program lintas SKPD dan program lintas kewilayahan serta kerangka
pendanaan bersifat indikatif.

Penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran
dari Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih dan berpedoman kepada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 - 2025
dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010 - 2014. Masa bakti Gubernur/Wakil Gubernur periode
2008-2013 telah berakhir pada Tahun 2013 dan selanjutnya Gubernur Ahmad

I-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

Heryawan dan Wakil Gubernur Deddy Mizwar berkewajiban menyusun RPJMD


Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018. Pelantikan Gubernur Periode 2013 –
2018 dilaksanakan pada Tanggal 13 Juni 2013, berdasarkan undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 maka penetapan
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 paling lambat 13 Desember
2013.

Perubahan RPJMD ini disebabkan oleh adanya perubahan undang-


undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah serta adanya perubahan
perhitungan IPM, terbitnya PP 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah dan
Perpres no 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN 2015-2019.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018


adalah:

1. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi


Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia, Tanggal 4 Juli 1950)

2. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara


yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

I-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

7. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi


Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

8. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);

10. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967)

11. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);

12. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan


Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3373);

14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


pengganti Undang Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

15. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

I-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

16. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandangan Disabilitas


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5870);

17. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris


Agreement to The United Nations Framework Convention On Climate Change
(Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-
Bangsa mengenai Perubahan Iklim) (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 204, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5939);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan


Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4585);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan


Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat


Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

I-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan


Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

28. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

29. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan


Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103).

30. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang


Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-
Undangan;

31. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2013 tentang


Pengesahan Convention on The Conservation and Management of Highly
Migratory Fish Stocks in The Western and Central Pacific Ocean (Konvensi
tentang Konservasi dan Pengelolaan Sediaan Ikan Beruaya Jauh di
Samudera Pasifik Barat Dan Tengah).

32. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang


Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

I-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana


Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 517);

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450);

36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 540);

37. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah


Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5347);

38. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Upaya


Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan Wilayah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5449);

39. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);

40. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

41. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Organisasi Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Daerah Provinsi Jawa Barat, (lembaran daerah Tahun 2008 seri D
tambahan lembaran daerah nomor 54);

I-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

42. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah
Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);

43. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 22 Seri E);

44. Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan


Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24
Seri E);

45. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 15 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 22 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2011 nomor 15 seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 107);

46. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun
2008 tentang Lembaga Lain Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun
2011 Nomor 24 seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 108);

47. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 79 Seri E).

48. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 58 Tahun 2012 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Transisi Tahun 2014.

49. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 55 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013-2018.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 memiliki keterkaitan


dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya sebagaimana pada
Gambar 1.1:

I-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

1. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 berpedoman pada Undang
– Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA)
Provinsi Jawa Barat.

2. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 berpedoman pada


Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2010 tentang RPJPD Tahun 2005–2025,
RPJMN Tahun 2010–2014; dokumen visi, misi serta program kerja calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Masa Kerja 2013-2018.

3. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 mempertimbangkan arah


pembangunan kewilayahan yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029 (Peraturan Daerah
Nomor 22 Tahun 2010) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Tahun
2008 - 2028 (Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008).

4. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 telah mengintegrasikan


prioritas dan sasaran program dengan RPJMD Provinsi Banten, DKI Jakarta,
dan Jawa Tengah.

5. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 memperhatikan Dokumen


Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ)
Gubernur Jawa Barat Tahun 2008 – 2013; Dokumen Kajian Lingkungan

I-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

Hidup Strategis (KLHS) Provinsi Jawa Barat,

1.4. Sistematika Dokumen RPJMD

Sistematika penulisan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018


terdiri dari 11 (sebelas) bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1.3 Hubungan Antar Dokumen
1.4 Sistematika Dokumen RPJMD
1.5 Maksud dan Tujuan RPJMD

Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1 Aspek Geografi dan Demografi


2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.3 Aspek Pelayanan Umum


2.4 Aspek Dayasaing Daerah

I-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2008-2013

3.3 Kerangka Pendanaan Tahun 2013-2018

Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

4.1 Permasalahan Pembangunan

4.2 Isu Strategis

Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

5.1 Visi

5.2 Misi

5.3 Tujuan dan Sasaran

Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

6.1 Strategi
6.2 Kebijakan Pembangunan
6.3 Kebijakan Kewilayahan

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

7.1 Kebijakan Umum

7.2 Program Pembangunan Daerah

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan


Pendanaan

8.1 Program Prioritas

8.2 Kebijakan Pendanaan

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

10.1 Pedoman Transisi

10.2 Kaidah Pelaksanaan

I - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018

1.5. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun


2013–2018 adalah menyusun dokumen perubahan perencanaan pembangunan
daerah untuk periode lima tahun berisi gambaran umum kondisi daerah,
pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan, isu strategis, visi, misi,
strategi dan arah kebijakan serta program pembangunan daerah berupa
program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), program lintas SKPD dan
program lintas kewilayahan serta kerangka pendanaan bersifat indikatif, serta
perubahan undang-undang 23 Tahun 2014 yang mengatur tentang
Pemerintahan Daerah dan Urusan urusannya yang semula adalah undang-
undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah serta dengan adanya
Perpres no 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN Tahun 2015 – 2019.

Tujuan penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018


adalah:

1. Menetapkan Visi, Misi, dan Program Pembangunan Daerah Jangka


Menengah;

2. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD,


Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) OPD, dan
perencanaan penganggaran;

3. Menjadi pedoman untuk penyusunan RPJMD dan RKPD serta perencanaan


penganggaran Kabupaten dan Kota se Jawa Barat;

Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu


antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
serta dengan Provinsi yang berbatasan.

I - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografis dan Demografi

2.1.1.Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Provinsi Jawa Barat secara geografis, terletak pada posisi 5050’ – 7050’
Lintang Selatan dan 104048’ – 108048’Bujur Timur. Secara administrasi batas
wilayah Provinsi Jawa Barat adalah:

- Utara : Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta;

- Timur : Provinsi Jawa Tengah

- Selatan : Samudera Indonesia; dan

- Barat : Provinsi Banten

Provinsi Jawa Barat memiliki wilayah daratan seluas 3.709.528,44


Hektar (Peraturan Daerah No. 22 Tahun 2010 Tentang RTRWP 2009 - 2029),
dimana sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan laut memiliki wilayah
pesisir dan laut sepanjang 12 (dua belas) mil dari garis pantai seluas 18.153
Km2 dari wilayah Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten
Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur,
dan Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan hasil pembakuan nama-nama pulau
di Indonesia, Provinsi Jawa Barat memiliki 19 (sembilan belas) Pulau-pulau
kecil yang tersebar di Kabupaten Sukabumi (5 pulau), Kabupaten Tasikmalaya
(2 pulau), Kabupaten Indramayu (3 pulau), Kabupaten Garut (2 pulau), dan
Kabupaten Pangandaran(7 pulau).

Berdasarkan Peta Rupa Bumi, daratan Jawa Barat dibedakan atas 3


(tiga) Wilayah. Pertama, Wilayah dataran dengan ketinggian 0 – 10 m di atas
permukaan laut (dpl) seluas 54,03 persen dari luas wilayah Jawa Barat,
terletak di wilayah bagian utara; Kedua, Wilayah lereng perbukitan antara 10
– 1.500 m dpl seluas 36,48 persen terletak di bagian tengah; ketiga, Wilayah
Pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m dpl seluas 9,5 persen,
terletak di bagian wilayah Jawa Barat bagian Selatan.

Provinsi Jawa Barat memiliki iklim tropis, dengan suhu rata-rata antara
17,4 -30,70C, dan kelembaban udara antara 73-84 persen. Suhu terendah

II - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

tercatat 90 C yaitu di Puncak Gunung Pangrango dan suhu tertinggi tercatat


340C di daerah pantai utara.

Secara fisiografi, Jawa Barat memiliki karakteristik geologi terdiri dari


Dataran Alluvial, Perbukitan Lipatan dan Gunung Api, yang terbagi kedalam
empat zona (Van Bemmelen, 1949) yaitu: 1) Zona Dataran Alluvial Jakarta
(pantai Utara); 2) Zona Bogor; 3) Zona Bandung; 4) Zona Pegunungan Selatan.
Struktur regional Jawa Barat memiliki empat pola struktur akibat adanya empat
aktifitas tektonik yaitu: Struktur perlipatan dan pensesaran yang mempunyai
arah Barat – Timur, diakibatkan oleh pengangkatan yang berlangsung selama
Miosen tengah. Struktur lipatan dan sesar mempunyai arah sekitar N450 E,
diakibatkan oleh proses tektonik dan vulkanik pada Oligosen akhir sampai
Miosen awal.

Provinsi Jawa Barat memiliki 40 Daerah Sungai (DAS) seluas 32.074,4


Km2, , 3.502 buah sungai dan 6 Wilayah Sungai. Wilayah Sungai yang menjadi
kewenangan provinsi sebanyak 2 buah, yaitu Wilayah Ciwulan-Cilaki, dan
Cisadea-Cibareno. Jawa Barat juga memiliki 706 waduk, seluas sekitar
18.355,43 Ha. Potensi air permukaan baik bersumber dari sungai maupun
waduk sekitar 7.016.450.489,55m3. Pada Tahun 2011 jumlah perusahaan
yang aktif memanfaatkan air permukaan menjadi 681 perusahaan dari 676
perusahaan pada Tahun 2010.

Penggunaan lahan di Jawa Barat terdiri atas kawasan lindung seluas


1.304.128,6 Ha (LKPJ-AMJ Tahun 2012), dan kawasan budidaya seluas
2.405.989,30.

Jawa Barat memiliki potensi bahan galian (mineral) yang tersebar di


tujuh belas kabupaten, meliputi: bahan galian mineral logam (emas, timah
hitam, besi dan mangan), mineral industri (barit, batu apung, batu gamping,
belerang, dentonit, bon clay, diatomea, dolomit, felspar, fosfat, gipsum, gasper,
kalsedon, kalsit, kaolin, lempung, marmer, obsidian, oker, oniks, pasir kuarsa,
perlit, toseki, dan zeolit) dan bahan galian konstruksi (batu andesit, pasir,
sirtu, dan tanah urug).

Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi ke dalam


27 kabupaten/kota, meliputi 18 Kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten

II - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta,


Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota
yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi,
Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar serta terdiri dari
626 kecamatan, 641 kelurahan, dan 5.321 desa.

2.1.2.Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun


2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun
2009 – 2029, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi ke dalam 6 (enam) Wilayah
Pengembangan (WP), yaitu WP Bodebekpunjur, WP Purwasuka, WP
Ciayumajakuning, WP Priangan Timur dan Pangandaran, WP Sukabumi dan
sekitarnya, serta WP Kawasan Khusus (KK) Cekungan Bandung, dengan potensi
masing-masing wilayah adalah:

1. WP Bodebekpunjur, yang mencakup wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten


Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor dan sebagian Kabupaten
Cianjur (Kecamatan Cugenang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi
dan Kecamatan Cipanas). Wilayah ini memiliki potensi untuk dikembangkan
dalam sektor pariwisata, industri manufaktur, perikanan, perdagangan,
jasa, pertambangan, agribisnis dan agrowisata;

2. WP Purwasuka, yang meliputi daerah Kabupaten Subang, Kabupaten


Purwakarta dan Kabupaten Karawang. Wilayah ini memiliki potensi
pengembangan pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
perikanan, bisnis kelautan, industri pengolahan, pariwisata, dan
pertambangan;

3. WP Ciayumajakuning, yang mencakup Kabupaten Kuningan, Kabupaten


Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon dan
sebagian wilayah di Kabupaten Sumedang. Wilayah ini merupakan wilayah
yang potensial untuk dikembangkan dalam sektor agribisnis, agroindustri,
perikanan, pertambangan, dan pariwisata;

4. WP Priangan Timur – Pangandaran, yang mencakup Kabupaten Garut,


Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar
dan Kabupaten Pangandaran. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan
dalam sektor pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata,
industri pengolahan, dan pertambangan mineral;

II - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

5. WP Sukabumi, wilayahnya mencakup Kabupaten Sukabumi, Kota


Sukabumi dan sebagian wilayah di Kabupaten Cianjur. Wilayah ini memiliki
potensi untuk dikembangkan dalam sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, bisnis
kelautan, dan pertambangan mineral.

6. WP Kawasan Khusus Cekungan Bandung, yang meliputi Kabupaten


Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung dan
sebagian wilayah di Kabupaten Sumedang (Kecamatan Jatinangor,
Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Sukasari dan
Kecamatan Pamulihan). Wilayah ini memiliki potensi pengembangan pada
sektor pertanian hortikultura, industri non-polutif, industri kreatif,
perdagangan dan jasa, pariwisata, dan perkebunan.

Kabupaten/kota di masing – masing wilayah pengembangan (WP)


memiliki industri unggulan spesifik sebagaimana dapat dilihat pada Gambar
2.1.

Sumber : Disperindag Provinsi Jawa Barat, 2012


Gambar 2.1 Peta Industri Unggulan Kabupaten/Kotadi Jawa Barat

2.1.3.Wilayah Rawan Bencana


Sesuai dengan karakteristik Jawa Barat, beberapa daerah merupakan
daerah rawan banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain:

a) Gempa Bumi dan Tsunami

Tatanan geologi dan tektonik di Jawa Barat membentuk jalur gempa


dengan ribuan titik pusat gempa yang berpotensi menjadi ancaman.

II - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Terdapat 5 (lima) sesar aktif di 8 (delapan) kabupaten/kota yang rawan


gempa bumi dan tsunami yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten
Pangandaran, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, dan Kota
Sukabumi.

b) Gunung Berapi

Terdapat 7 (tujuh) gunung berapi aktif dan berpotensi menjadi


ancaman bencana, yaitu: 1) Kawasan bahaya letusan Gunung
Tangkuban Perahu terletak di Kabupaten Bandung dan Kabupaten
Subang, 2) Kawasan bahaya letusan Gunung Papandayan terletak di
Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, 3) Kawasan bahaya
letusan Gunung Ciremai terletak di Kabupaten Kuningan, Kabupaten
Cirebon dan Majalengka, 4) Kawasan bahaya letusan Gunung Gede
Pangrango terletak di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan
Kabupaten Sukabumi, 5) Kawasan bahaya letusan Gunung Guntur,
terletak di Kabupaten Garut, 6) Kawasan bahaya letusan Gunung
Salak terletak di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

c) Angin Topan dan Badai

Terdapat 6 kabupaten/kota yang rawan angin topan dan badai, yaitu


Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon, Kabupaten Bandung,
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Bogor.

d) Banjir

Terdapat 13 kabupaten/kota yang merupakan daerah rawan banjir


yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Subang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten
Indramayu, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bekasi, dan Kota
Depok.

e) Longsor

Terdapat 13 kabupaten/kota yang merupakan daerah rawan longsor,


yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, Kabupaten

II - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Ciamis, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten


Kuningan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Bandung Barat dan Kabupaten Pangandaran.

f) Kekeringan

Terdapat 3 kabupaten/kota yang merupakan daerah rawan


kekeringan, yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan
Kabupaten Karawang yang merupakan lumbung pangan nasional.

2.1.4. Demografi

Jumlah penduduk Jawa Barat menurut Badan Pusat Statistik (BPS)


Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 mencapai 44.548.431 jiwa atau 18,24% dari
total penduduk Indonesia, terdiri dari laki-laki sebanyak 22.609.621 jiwa dan
perempuan sebanyak 21.938.810 jiwa. Jumlah penduduk di Provinsi Jawa
Barat selama lima tahun terakhir meningkat sebanyak 3.064.702 jiwa dari
tahun 2007 sebanyak 41.483.729 jiwa.

Gambar 2.2. Perkembangan Jumlah Penduduk Jawa Barat tahun 2007-2012


(dalam juta jiwa)

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Jawa Barat pada periode 2007-2012


berfluktuasi dan lebih tinggi dari LPP Nasional sebagaimana pada Gambar 2.2.
Fluktuasi pertumbuhan penduduk tersebut, diakibatkan kontribusi dari
pertumbuhan migrasi penduduk (1,1%) sementara pertumbuhan berdasarkan
kelahiran (0,8%) menurut data Tahun 2011, hal ini menunjukkan bahwa
Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang terbuka untuk keluar masuknya
arus migrasi dari atau ke Provinsi lain.

II - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Sumber: BPS Jawa Barat, 2007-2012

Gambar 2.3 Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa


Barat Tahun 2007-2012
Secara demografis, komposisi penduduk Jawa Barat berdasarkan
kelompok umur menurut Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010 adalah kelompok
umur 0-14 tahun sebesar 29,27%, kelompok umur 15 – 59 tahun(usia produktif)
sebesar 63,69%, dan kelompok umur 60 tahun keatas (kelompok masyarakat
lanjut usia berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia) sebesar 7,04% (Gambar 2.3).

Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010 (diolah)

Gambar 2.4 Piramida Penduduk Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

Berdasarkan sebaran penduduk kabupaten/kota menurut Sensus


Penduduk 2010 jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Bogor sebesar
4.771.932 jiwa, disusul oleh Kabupaten Bandung sebesar 3.178.543 jiwa dan
Kabupaten Bekasi sebesar 2.630.401 jiwa. Sedangkan Jumlah jumlah
penduduk terendah berada di Kota Banjar sebesar 175.157 jiwa.Uraian jumlah
penduduk tiap kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 2.1.

II - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 2.1
Distribusi Penduduk Jawa Barat Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun
2010

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat , Survey Penduduk 2010.

Secara kewilayahan penduduk Jawa Barat terkonsentrasi pada daerah-


daerah industri yaitu Metropolitan Bodebek-Karpur (Kabupaten Bogor,
Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten
Purwakarta) serta Metropolitan Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kota
Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang).
Hal ini menunjukkan bahwa daerah industri masih memiliki daya tarik bagi
penduduk dari desa untuk mencari pekerjaan.

Bonus demografi yang berpengaruh terhadap produktifitas di Provinsi


Jawa Barat

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Berdasarkan publikasi BPS selama kurun waktu Tahun 2007-2012,


perekonomian Jawa Barat tumbuh rata-rata 5,86% dengan capaian tertinggi
pada Tahun 2011 sebesar 6,48%. Rata-rata inflasi selama periode tersebut
sebesar 5,45% dengan capaian terendahnya adalah 3,09% pada Tahun 2009
dan inflasi tertinggi adalah 11,11% pada Tahun 2008.Terkendalinya inflasi yang
mencapai angka di bawah dua digit, kecuali Tahun 2008 tidak lepas dari peran
kolaborasi otoritas moneter dengan pemerintah daerah melalui forum
pengendalian inflasi daerah. Data Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi
Tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.2.

II - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 2.2.
Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat Tahun 2008-2012

Sumber: BPS Jawa Barat 2012; Keterangan: *) angka perkiraan BPS Provinsi Jawa Barat

Periode pembangunan Tahun 2008-2012 merupakan pembangunan


jangka menengah tahap dua dalam kerangka pembangunan jangka panjang
Tahun 2005-2025. Dalam menjawab pencapaian pembangunan selama periode
2008-2012, telah disusun sejumlah indikator makro pembangunan, yakni
kondisi agregat dari dimensi makroekonomi dan sosial ekonomi. Beberapa
indikator makro Tahun 2012 masih menggunakan angka perkiraan BPS
Provinsi Jawa Barat.Uraian mengenai besaran indikator makro dapat dilihat
dalam Tabel 2.2.

Kapasitas domestik regional Jawa Barat dalam produksi barang dan jasa
tercermin dalam besaran Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) cukup
besar.PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (adhb) mengalami peningkatan
yang signifikan dari Rp 12,89 juta lebih pada Tahun 2007 menjadi Rp 21,25
juta pada Tahun 2012 atau meningkat sebesar 65 %.

Pada Tahun 2012 Indeks Pembangunan Manusia(IPM) Jawa


Barat,menurut BPS Jawa Barat,mencapai 73,19 poin dengan capaian indeks
pendidikan sebesar 82,75; indeks kesehatan sebesar 72,67; serta untuk Indeks
daya beli sebesar 64,17 dengan Purchasing Power Parity(PPP) sebesar Rp
637.670,- Secara total angka IPM Tahun 2012 mengalami peningkatan 2,48 poin
dibandingkan Tahun 2007.

II - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) berdasarkan publikasi BPS 2007-2012


selama kurun lima tahun, rata-rata sebesar 5,86% dengan capaian tertinggi
pada Tahun 2011 sebesar 6,48%. Rata-rata inflasi selama kurun waktu 2007-
2012 sebesar 5,45% dengan capaian terendahnya adalah 3,09% pada Tahun
2009 dan inflasi tertinggi adalah 11,11% pada Tahun 2008. Perkembangan
investasi mengalami kenaikan yang signifikan yang semula Rp 87,50 triliun
pada Tahun 2007 menjadi Rp 156,34 triliun pada Tahun 2011 dengan rata-rata
pertumbuhan per tahun sebesar 15,69%.

Gambar 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat tahun 2007-2012

Pada Gambar 2.5 dapat dilihat LPE Jawa Barat berfluktuasi nilainya pada
tahun 2007 LPE Jawa Barat sebesar 6,48%, pada tahun 2008 sebesar 6,21%,
Tahun 2009 turun menjadi 4,29%, kembali meningkat menjadi 6,09% pada
Tahun 2010, 6,48%Tahun 2011, dan turun menjadi 6,21% pada Tahun 2012.
Trend LPE setiap kabupaten/ kota dapat dilihat pada Gambar 2.6. Pada Tahun
2011, Kota Bandung memiliki LPE yang tertinggi yaitu sebesar 8,73% kemudian
Kabupaten Karawang sebesar 7,39% dan Kota Bekasi sebesar 7,08% sedangkan
LPE yang terendah yaitu Kabupaten Sukabumi sebesar 4,07%, Kabupaten
Tasikmalaya sebesar 4,32% dan Kabupaten Subang sebesar 4,45%.

Gambar 2.6. Data Laju Pertumbuhan EkonomiJawa Barat per Kabupaten/


Kota Tahun 2007-2011

II - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat terus mengalami


peningkatan selama 5 tahun terakhir. Pada Tahun 2007 PDRB Jawa Barat
mencapai Rp 274,18 triliun, meningkat sebesar Rp 90,23 triliunmenjadi Rp
364,41 triliun pada Tahun 2012. PDRB tertinggi pada Tahun 2011 dicapai oleh
Kabupaten Bekasi yaitu sebesar Rp. 106.773.286 (Gambar 2.7.).

Gambar 2.7. Produk Domestik Regional Bruto Jawa Barat 2007-2012

Gambar 2.8 Produk Domestik Regional Bruto Jawa Barat per Kabupaten/ Kota
Tahun 2008-2011

Pada Tahun 2011 PDRB tertinggi di Jawa Barat di capai oleh Kabupaten
Bekasi sebesar Rp. 106.773.286, kemudian di susul olehKota Bandung pada
posisi kedua sebesar Rp 95.612.863, dan Kota Bogor pada posisi ke tiga sebesar
Rp 83.032.460.PDRB yang terendah di capai oleh Kota Banjarsebesar Rp
1.948.592,Kota Sukabumi Rp 5.921.024, dan Kota Tasikmalaya Rp 9.274.755.

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) tumbuh tinggi menembus


dua digit selama dua tahun berturut-turut,yaitu 10,12% pada Tahun 2009 dan
11,77% pada Tahun 2010, sedangkan pada Tahun 2011 sektor ini tumbuh
melambat yakni 8,11% mendekati pertumbuhan pada Tahun 2007 mencapai
8,03%, kemudian melonjak lagi pada Tahun 2012 mencapai 11,55%. Sektor

II - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

pengangkutan dan komunikasi tumbuh diatas dua digit untuk tiga tahun
terakhir, yaitu 16,23%Tahun 2010, 14,93% Tahun 2011dan 12% Tahun 2012.

Berdasarkan sisi produksi, pertumbuhansektor non-tradable (sektor jasa


dan perdagangan) semakin tinggi, hal ini terkait dengan keunggulan Jawa Barat
sebagai pusat kuliner dan fashion.Sementara itu, pertumbuhan sektor tradable
(pertanian dan industri) lebih rendah dari rata-rata LPE Jawa Barat. Sektor
industri pengolahan yang merupakan sektor dominan PDRB Jawa Barat
tumbuh 6,21% Tahun 2011 setelah mengalami pertumbuhan negatif pada
tahun 2009 sebesar 1,74%. Pada Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi
3,94% yang disebabkan olehmenurunnya pertumbuhan ekspor Jawa Barat
yaitu 5,52% dibandingkan Tahun 2011 (6,51%).

Krisis ekonomi yang masih terjadi di sejumlah negara tujuan ekspor


Indonesia mengakibatkan turunnya permintaan terhadap ekspor Jawa Barat
terutama produk pertanian. Sehingga pertumbuhan sektor pertanian menurun
di Tahun 2010 dan negatif di Tahun 2011 (-0,09%) dan 2012(-0,7%). Kondisi ini
berpotensi tumbuh kembali karena besarnya peluang pengembangan agribisnis
di Jawa Barat.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang didominasi oleh pertumbuhan


pada sektor non-tradable (sektor perdagangan dan jasa) perlu mendapat
perhatian karena dapat berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan
pemanfaatan sumber daya yang rendah, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.9.
Oleh karena itu untuk meningkatkan ekonomi perlu juga memperhatikan
pertumbuhan sektor tradable (pertanian & industri) untuk menjadi prioritas
pembangunan ekonomi Jawa Barat.

Sumber : Data diolah, Bappeda Jabar, 2012

Gambar 2.9. Pertumbuhan Sektor Tradable dan Nontradable Provinsi Jawa


Barat

II - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Konsumsi rumah tangga, masih tetap mendominasi PDRB Jawa Barat,


yaitu sebesar 58,24% Tahun 2012 (Tabel 2.3). Kondisi ini sesuai dengan pola
perekonomian nasional.Permintaan kebutuhan domestik menjadi kekuatan
ekonomi Jawa Barat untuk tumbuh dan membentuk resistensi terhadap gejolak
eksternal.Konsumsi rumah tangga yang tinggi akan menjadi sumber ketahanan
ekonomi yang penting bagi Jawa Barat apabila menjadi pasar bagi produk-
produk internal Jawa Barat.

PDRB per kapita atas dasar harga konstan (adhk) mengalami peningkatan
dari sekitarRp 7,01 juta pada Tahun 2008 menjadi Rp 8,18 juta pada Tahun
2012 atau meningkat rata-rata sebesar 3,95% per tahun. Sementara itu,
koefisien Indeks Gini selama periode 2008-2012 mengalami peningkatan, yaitu
dari 0,28 menjadi 0,41 (Pusdalisbang, Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2013).
Kondisi PDRB dan Indeks Gini diatas, mengindikasikan bahwa peningkatan
pendapatan penduduk Jawa Barat terdistribusi secara tidak merata sehingga
ketimpangan pendapatan semakin besar.

Jika dilihat pada Gambar 2.10, dengan menggunakan indeks Williamson,


tingkat kesenjangan antar wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat menunjukan
trend yang positif.

II - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Gambar 2.10.
Indeks Williamson Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2011

Selama periode 2007-2012, tingkat kemiskinan di Jawa Barat terus


menurun yaitu dari 13,55% pada Tahun 2007 menjadi 9,89% pada Tahun 2012
dan selalu berada jauh di bawah rata-rata tingkat kemiskinan nasional.Jumlah
penduduk miskintahun 2007 sebesar 5,45 juta orang turun menjadi 4,42 juta
orang pada Tahun 2012. Disparitas kemiskinan kota desa masih tinggi, yaitu
4,45% (Gambar 2.11).

Gambar 2.11. Jumlah penduduk miskin Jawa Baratpada Tahun 2007-2011

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010, populasi masyarakat lanjut


usia (usia 60 tahun keatas) di Jawa Barat sebesar 7,04%, populasi anak
berumur 0-5 tahun (Balita) sebesar 9,58%. Kelompok masyarakat usia produktif
(15-60 tahun) sebesar 63,69%. Sementara itu kelompok usia muda (0-15 tahun)
sebanyak 29,26%.

II - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Pembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial berkaitan dengan


kualitas manusia dan masyarakat Jawa Barat, yang tercermin pada pendidikan,
kesehatan, tingkat kemiskinan, kepemilikan tanah, kesempatan kerja, dan
tingkat kriminalitas.Pada Bidang Pendidikan, indikator Angka Melek Huruf
(AMH) meningkat sebesar 1,65% dalam kurun waktu Tahun 2007-2012. Rata-
rata Lama Sekolah (RLS)meningkat 0,65 tahun dalam kurun waktu Tahun
2007-2012 (Tabel 2.3), denganpopulasi usia 15 tahun ke atas sekitar 32 juta
orang dengan RLS 8,15 tahun. Sedangkan target wajib belajar pendidikan dasar
9 tahun Provinsi Jawa Barat seharusnya telah tercapai pada Tahun 2011.

Indikator Angka Harapan Hidup (AHH) dari Tahun 2007 sampai Tahun
2012 terus mengalami peningkatan, hal ini mengindikasikan semakin
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat (Tabel 2.4).

Tabel 2.4
Capaian IPM Jawa Barat tahun 2007-2012

Sumber: Bappeda Jabar 2013


Data pada Tabel 2.4 menunjukan bahwa capaian IPM terus meningkat
dari tahun ke tahun namun demikian disparitas IPM antara kabupaten/kota
masih cukup tinggi sebagaimana digambarkan pada grafik dibawah ini (Gambar
2.12).
Beberapa kabupaten kota capaian IPM berada diatas rata-rata capaian
IPM Jawa Barat yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kota Tasikmalaya, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Kota Bogor, Kabupaten
Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung. Sedangkan
kabupaten kota lainya berada dibawah rata-rata IPM Jawa Barat dengan

II - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

capaian terendah berada di WKPP III dan WKPP IV yaitu Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Cirebon Dan Kabupaten Cianjur (Gambar 2.12).

Sumber: Pusdalisbang Bappeda Provinsi Jawa Barat (diolah)

Gambar 2.12 Data IPM Jawa Barat per Kabupaten/Kota

Peningkatan IPM Jawa Barat selama kurun waktu 6 tahun dipengaruhi


bukan oleh salah satu komponen melainkan dari ketiga komponen penyusun
IPM yaitu pendidikan kesehatan dan daya beli.

Gambar 2.13 Data Indeks Pendidikan Jawa Barat per Kabupaten/Kota

Indeks pendidikan di Jawa Barat mengalami peningkatan, hal


yangsamauntuk kondisi di Kabupaten/Kota (Gambar 2.13). Indeks pendidikan
yang tertinggi terjadi pada Tahun 2011 yang dicapai oleh Kota Cimahi yaitu
sebesar 89,95, kemudian berturut-turut Kota Bandung sebesar 89,93, dan kota
Bekasi sebesar 89,33. Indeks pendidikan terendah berada pada Kabupaten
Depok dengan nilai 67,49, Kabupaten Indramayu sebesar 70,03, dan Kabupaten
Bandung sebesar 73,49. Angka Partisipasi Murni (APM) pada Tahun 2012
menunjukan bahwa untuk tingkat sekolah dasar angkanya sangat tinggi

II - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

sementara yang paling rendah adalah untuk tingkat SMA. Jika dilihat secara
sebaran maka dapat di nyatakan bahwa untuk APM sekolah dasar Kabupaten
sumedang menempati nilai tertinggi yaitu 99,95% sedangkan terendah adalah
Kabupaten Bandung Barat yaitu yaitu 65,58% (Gambar2.14). selanjutnya untuk
tingkat SMA angka tertinggi adalah di kota Bogor yaitu 88,30%, sedangkan
terendah adalah kabupaten cianjur 38,60% seperti terlihat pada gambar 2.15.

Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan diolah

Gambar 2.14 APM Umur 7-12 Tahun di Jawa Barat Tahun 2012

APM SMP Menengah Sederajat APM SMA Menengah Sederajat


Gambar 2.15 APM SMP dan SMA di Jawa Barat Tahun 2012

II - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Indeks Kesehatan tiap Kabupaten/Kota sejak Tahun 2008 sampai dengan


2011 mengalami peningkatan relatif kecil. Indek kesehatan tertinggi dicapai oleh
Kabupaten Bandung (84,64), sedangkan Indeks Kesehatan terendah terjadi di
Kabupaten Cirebon (63,03) (Gambar 2.15).

Sumber: Pusdalisbang Bappeda Provinsi Jawa Barat (diolah)

Gambar 2.15 Data Indeks Kesehatan Jawa Barat per Kabupaten/Kota

Indeks Daya Beli Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011 sebesar 63,74,
dari 26 (dua puluh enam) kabupaten/kota di Jawa Barat.Indeks daya beli
tertinggi dicapai oleh Kota Cirebon dan Kota Depok sebesar 67,36, dan Kota
Bogor sebesar 67,31. Sedangkan indeks daya beli terendah berada pada
Kabupaten Cianjur(59,53), Kabupaten Sukabumi(62,33), dan Kabupaten Bogor
(62,78)(Gambar 2.16).

Sumber: Pusdalisbang Bappeda Provinsi Jawa Barat (diolah)

Gambar 2.16 Data Indeks Daya Beli Jawa Barat per Kabupaten/Kota

II - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat pada Bulan Agustus Tahun


2012 sebesar 9,08%, kondisi ini lebih rendah dibanding tahun-tahun
sebelumnya.Proporsi penganggur lulusan SLTA keatas lebih banyak daripada
pengangguran lulusan SLTP dan SD (Tabel 2.5).

Tabel 2.5
Jumlah Pengangguran Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terendah di Jawa Barat Tahun


2007–2012berada di Kabupaten Ciamisdan Kota Banjar. Terdapat 13
kabupaten/kota yang mengalami penurunan TPT, hal ini berpengaruhsecara
signifikan terhadap penurunan TPT seluruh Jawa Barat,yaitu dari 13,08 pada
tahun 2007 menjadi 9,08 pada tahun 2012.

Gambar 2.17. Tingkat Pengangguran Terbuka Jawa Barat pada Tahun 2007-
2012

2.2.3. Seni Budaya dan Olah Raga

Perkembangan seni dan budaya di Jawa Barat sudah mengalami


kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya prestasi seni budaya di tingkat
nasional dan internasional, seperti angklung, wayang golek, seni tari, dan

II - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

batik.Nilai-nilai luhur jati diri masyarakat Jawa Barat seperti solidaritas sosial,
kekeluargaan, penghargaan terhadap budaya dan bahasa, berperilaku positif
seperti kerja keras, gotong royong, kebersamaan dan kemandirian dirasakan
makin memudar sejalan dengan masuknya budaya asing.

Perkembangan olahraga Provinsi Jawa barat saat ini belum mencapai


prestasi yang maksimal. Hal ini ditunjukan dengan belum optimalnya
pengelolaan cabang-cabang olahraga di Provinsi Jawa Barat, dimana pada
pelaksanaan PON Tahun 2004 Provinsi Jawa Barat hanya menduduki peringkat
ke tiga, dan pada PON Tahun 2008 menurun menjadi peringkat ke empat.
Walaupun pada Tahun 2012 mengalami peningkatan dengan menduduki
peringkat ke dua namun upaya untuk menjadi peringkat ke satu sejak tahun
2004 sampai saat ini belum tercapai.

2.3 Aspek Pelayanan Umum


Pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggungjawab
Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota selama periode tertentu,
dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Untuk menganalisis kinerja pembangunan pada aspek
pelayanan umum terlebih dahulu disusun tabel capaian indikator setiap
variabel sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut ini:

No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012


Urusan Wajib
Pendidikan
Rasio usia anak
terhadap jumlah
1 sekolah (Jenjang n/a 268 259 272 n/a n/a
SD)
Rasio usia anak
2 terhadap jumlah n/a 26 24 22 n/a n/a
guru (Jenjang SD)
Rasio usia anak
sekolah terhadap
3 ruang kelas n/a 40 37 37 n/a n/a
(Jenjang SD)
Rasio usia anak
terhadap jumlah
4 sekolah (Jenjang n/a 825 756 729 n/a n/a
SMP)
Rasio usia anak
5 terhadap jumlah n/a 33 35 38 n/a n/a
guru (Jenjang SMP)
Rasio usia anak
sekolah terhadap
6 ruang kelas n/a 85 71 67 n/a n/a
(jenjang SMP)
Rasio usia anak
7 sekolah terhadap n/a 1.611 1.316 1.596 n/a n/a

II - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012


jumlah sekolah
(jenjang SMA)
Rasio usia anak
sekolah terhadap
8 n/a 61 55 78 n/a n/a
jumlah guru
(jenjang SMA)
Rasio usia anak
sekolah terhadap 182 157 137 n/a n/a
9 n/a
ruang kelas
(jenjang SMA)
Kesehatan
Rasio balita
1 terhadap posyandu n/a 12,14 10,24 12,14 n/a n/a
Rasio jumlah
penduduk terhadap
2 jumlah Rumah Sakit n/a n/a
(RSUD dan RSU 310.256 282.711 166.231 169.215
Swasta)
Rasio jumlah
3 penduduk terhadap n/a 13.063 12.793 12.648 12.841 n/a
puskesmas
Rasio jumlah
penduduk terhadap
4 tenaga medis n/a 2.750 2.511 2.377 2.230 n/a
(perawat dan bidan)
Rasio jumlah
5 penduduk terhadap n/a 18.896 17.532 16.910 17.214 n/a
jumlah dokter
Pekerjaan Umum
Rasio irigasi kondisi
1 baik terhadap n/a 58,69 60,76 61,72 63,67 64,52
seluruh irigasi (%)
Kemantapan jalan
2 (%) 87,31 88,16 89,5 92,08 95,03 97,05
Perumahan
Rasio Jumlah
keluarga Berumah
tidak Layak Huni
1 Terhadap seluruh n/a n/a n/a 8,96 8,59 8,22
jumlah Keluarga
(%)
Ratio elektrifikasi
2 rumah tangga (%) 60,41 62,71 65,21 69,89 71,71 73,55
Cakupan
Pelayanan air
3 bersih perkotaan 28 29 30 35,05 49,66 51,76
(%)
Cakupan pelayanan
4 air limbah (%) 50 51 51 52 60,2 63,21
Ratio elektrifikasi
5 pedesaan (%) 99,59 99,8 100 100 100 100
Penataan Ruang
Proporsi Kawasan n/a n/a
1
Lindung 30,58 32,12 33,66 35,2
Perencanaan Pembangunan
Dokumen RPJPD
1 yang ditetapkan ada ada
menjadi Perda
Dokumen RPJMD
2 yang ditetapkan ada Ada
menjadi Perda
Dokumen RKPD
3 yang ditetapkan ada ada ada ada ada ada

II - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012


menjadi Peraturan
Gubernur
Penjabaran
4 Program RPJMD ke 100 100 100 100 100 100
dalam RKPD (%)
Perhubungan
1 Jumlah Rambu (%) n/a 10 10 11 11 11,5
Jumlah Pelabuhan
2 14 14 14 14 14 14
Laut dan Udara
Jumlah Angkutan
Umum (Bus Besar,
3 49.445 49.445 49.445 49.445 49.445 38.135
Sedang, Kecil,
MPU) (unit)
Lingkungan Hidup
Cakupan pelayanan
1 52 53 54 56 61,8 63,53
persampahan (%)
Rasio penganganan
kasus lingkungan 40,00 43,33 28,95 44,26
2 n/a n/a
pada tahun tertentu
(%)
Tingkat Status Mutu Status Status Status Status Status
mutu mutu mutu mutu mutu
3 Sungai Utama dan n/a cemar cemar cemar cemar cemar
Waduk Besar berat berat sedang sedang sedang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indeks
1 pembangunan 61,4 61,81 61,84 62,38 63,25 n/a
Jender
Indeks
2 Pemberdayaan 54,4 55,51 55,77 67,01 68,08 n/a
Jender
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1 Rasio akseptor KB 70,89 70,90 70,91 71,21 71,21 71,23
Keluarga Pra
Sejahtera dan
2 44,69 44,14 44,08 46,65 47 45,05
Keluarga Sejahtera
I
Sosial
Rasio PMKS
1 terhadap jumlah n/a 345 292 360 n/a n/a
panti sosial
Ketenagakerjaan
Tingkat
1 Pengangguran 13,08 12,08 10,96 10,33 9,83 9,08
Terbuka (%)
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Persentase
1 68,66 68,91 65,17 64,35 62,45 56,36
koperasi aktif
Usaha Mikro dan
2 7.985.825 8.207.167 8.516.989 8.722.846 8.742.733 9.158.268
Kecil
Penanaman Modal
Nilai Investasi PMA
1 87,5 106,11 116,39 136,62 156,34 175,2
dan PMDN

II - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012


Kebudayaan
Penyelenggaraan
1 festival seni dan n/a 85 109 98 82 126
budaya (acara)
Benda, Situs dan
Kawasan Cagar
2 n/a n/a 7 n/a 8 5
Budaya yang
dilestarikan
Kepemudaan dan Olah Raga
Jumlah medali pada
1 PON (medali) 317 279
Kesatuan Bangsadan Politik Dalam Negeri
Kegiatan 1 1 4 0 2 1
pembinaan
terhadap LSM,
Ormas dan OKP
(kali)
Kegiatan 2 4 5 4 4 4
pembinaan politik
daerah (kali)
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
Pertumbuhan
1 6,02 6,41 4,19 6,09 6,48 6,21
ekonomi (%)
Kemiskinan (juta
2 5,45 5,32 4,98 4,77 4,65 4,42
orang)
Sistem informasi
Pelayanan Perijinan
3 Ada Ada Ada Ada Ada Ada
dan adiministrasi
pemerintah
Sistim Informasi
4 Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Manajemen Pemda
Indeks Kepuasan
5 Layanan n/a n/a 74,11 72,27 77,18 75,60
Masyarakat
Ketahanan Pangan
Regulasi ketahanan
1 Ada Ada Ada Ada Ada Ada
pangan
Rasio jumlah
produksi padi
2 terhadap jumlah n/a 0,24 0,27 0,27 0,25 n/a
penduduk
(orang/ton/Tahun)
Pemberdayaan masyarakat dan Desa
Rata-rata jumlah
kelompok binaan
1 lembaga 70% 85% 90% 95% 100% 100%
pemberdayaan
masyarakat (LPM)
2 Jumlah LSM 190 195 200 206 212 220
Tingkat keterlibatan 55% 70% 75% 80% 85% 90%
lembaga
3 kemasyarakatan
dalam
pembangunan

II - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012


Tingkat keterlibatan 55% 65% 70% 75% 80% 85%
LSM dan Ormas
4 dalam penetapan
kebijakan
Tingkat pelayanan 20% 25% 30% 35% 40% 45%
5 pemerintah desa
Persentase desa 65% 75% 80% 85% 90% 95%
berstatus
6 swasembada
terhadap total desa
Statistik
Buku Provinsi
1 Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Dalam Angka
Buku PDRB
2 Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Provinsi
Kearsipan
Pengelolaan arsip
80% 89,29% 100% 100% 21,43% 25%
secara baku
Komunikasi dan Informatika
Web site milik
1 Ada Ada Ada Ada Ada Ada
pemerintah daerah
Perpustakaan
Jumlah pengunjung
1 perpustakaan per 248,921 262,582 281,219 292,112 312,223 375,826
tahun
Koleksi buku yang
tersedia di
2 8,762 9,856 18,705 12,724 10,114 12,570
perpustakaan
daerah

Fokus Layanan Urusan Pilihan


Pertanian
Kontribusi sektor
1 pertanian terhadap 13,02 12,59 13,75 13,07 12,28 n/a
PDRB adhk (%)
Kahutanan
Rehabilitasi Lahan
1 178.885,55 141.541,72 10.552,70 16.000 10.800 n/a
kritis (Ha)
Energi dan Sumber daya Mineral
Kontribusi sektor
pertambangan
1 terhadap PDRB
dengan minyak dan 2,37 2,36 2,45 2,32 2,06 2,37
gas (adhk)
Pariwisata
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
1 Mancanegara ke 338.959 286.290 675.064 344,607 844.557 454.408
Obyek Wisata
Menurut (orang)
Kelautan dan Perikanan
Produksi perikanan
1 589,711 618,676 642,938 805,199 909,733 959.729
(ton)

II - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

No Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012


Ketersediaan ikan
2 25,35 25,41 25,96 26,83 27,50 28,41
(kg/kap/tahun)
Perdagangan
Kontribusi sektor
Perdagangan
1 terhadap PDRB 19,98 19,62 20,67 21,77 22,08 n/a
adhk (%)
Perindustrian
Kontribusi sektor
1 Industri terhadap 44,75 46,10 43,32 42,02 41,97 n/a
PDRB adhk (%)

Data 6 SPM

Secara umum kinerjanya mengalami perbaikan, jika di analisis terhadap


variabel tunggal tanpa melihat keterkaitan dengan variabel lain maka dapat di
kemukakan bahwa ada beberapa bidang yang memerlukan perhatian khusus.
Fokus pelayanan pembangunan urusan wajib yang tidak menunjukan
peningkatan kinerja (tabel 2.6) yaitu bidang sosial untuk indikator Rasio PMKS
terhadap jumlah panti sosial, bidang perhubungan untuk indikator jumlah
angkutan umum, bidang lingkungan hidup untuk indikator tingkat status mutu
sungai utama dan waduk besar, bidang Kepemudaan dan Olah Raga untuk
indikator Jumlah medali pada PON (medali), danfokus pelayanan pembangunan
urusan pilihan, Bidang Industri untuk indikator Kontribusi sektor Industri
terhadap PDRB adhk (%).

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam


mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan
dengan tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi dan kabupaten/kota
lainnya yang berdekatan, nasional atau internasional. Bedasarkan daya saing
ditingkat nasional, Provinsi Jawa Barat menempati urutan menempati
peringkat ke 6 (enam) dari 33 (tigapuluh tiga) Provinsi (Gambar 2.10).

II - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Tahun 2010

Gambar 2.18 Daya Saing Provinsi seluruh Indonesia

2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


Kemampuan ekonomi daerah dalam hal daya saing dapat di tunjukan
dengan mengukur berapa pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, nilai
tukar petani serta produktivitas total daerah. Berikut adalah data-data mengenai
kemampuan ekonomi daerah:

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita

Indikator yang dapat menunjukan pengeluaran konsumsi rumah tangga


adalah konsumsi rumah tangga per kapita yang didalamnya terbagi kedalam
konsumsi pangan dan non pangan. Berikut adalah data dari tahun 2007 –
2012 disajikan dalam tabel 2.7 dan tabel 2.8.

II - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 2.7

Angka Konsumsi Rumah Tangga per kapita,

Konsumsi Rumah tangga per kapita pangan dan

Konsumsi Rumah tangga per kapita non pangan

Tahun 2007 -2009

Tabel 2.8

Angka Konsumsi Rumah tangga per kapita,

konsumsi Rumah tangga per kapita pangan dan

konsumsi Rumah tangga per kapita non pangan

Tahun 2010 – 2012

Berdasarkan tabel 2.7 dan 2.8 menunjukan bahwa konsumsi rumah


tangga untuk pangan masih lebih besar di bandingkan dengan konsumsi
rumahtangga untuk non pangan, dan cenderung meningkat selama periode
2007 – 2012.Bila dilihat pertumbuhannya tingkat konsumsi pangan lebih kecil
di bandingkan dengan tingkat konsumsi non pangan. Hal ini menunjukan
bahwa pola konsumsi masyarakat Jawa Barat telah bergeser tidak hanya

II - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga pemenuhan kebutuhan ke non


pangan.

b. Nilai Tukar Petani


Nilai Tukar Petani (NTP) mempunyai kegunaan untuk mengukur
kemampuan tukar petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam
memproduksi. NTP dapat dipakai sebagai salah satu indikator dalam menilai
tingkat kesejahteraan petani. Tabel 2.10 menunjukan NTP Jawa Barat dari
tahun 2008 hingga tahun 2012 cenderung meningkat.
Tabel 2.9

Perkembangan Rata-rata Indeks Harga diterima, Indeks Harga dibayar,


dan Nilai Tukar Petani Jawa Barat tahun 2008-2012

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012


Indeks Harga diterima Petani 108,97 119,17 129,77 144,18 156,01
Indeks Harga dibayar Petani 112,72 122,58 130,67 137,42 143,20
Nilai Tukar Petani 96,14 97,21 99,29 104,90 108,93

c. Produktivitas total daerah


Produktivitas total daerah yang di cerminkan dengan nilai tambah bruto
dapat dilihat pada tabel 2.10. Berdasarkan kondisi nilai tambah pada tahun
2010 menunjukan bahwa nilai tambah terbesar pada sektor Industri
pengolahan, dikuti oleh Perdagangan, Hotel & Restoranserta sektor pertanian.
Namun apabila dilihat dari rasio nilai tambah terhadap tenaga kerja untuk
masing-masing sektor, sektor listrik,gas & air bersih dan Pertambangan &
Penggalian memiliki nilai kontribusi yang tinggi.

Tabel 2.10 Produktivitas Total Daerah Berdasarkan Sektor Tahun 2010

2010
Rasio Nilai
Nilai Tambah Tambah
NO Sektor Jumlah Tenaga
Bruto (jutaan Terhadap Tenaga
Kerja Sektor
rupiah) Kerja (jutaan
rupiah)
1.1 Pertanian 97.194.393,00 3.964.243,00 24,52
Pertambangan &
1.2 15.546.259,00 113.056,00 137,51
Penggalian
Industri
1.3 290.754.724,00 3.389.287,00 85,79
Pengolahan
Listrik,Gas & Air
1.4 21.294.460,00 59.241,00 359,45
bersih
1.5 Konstruksi 29.047.786,00 1.006.635,00 28,86
Perdagangan,
1.6 172.713.197,00 4.206.889,00 41,05
Hotel & Restoran

II - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2010
Rasio Nilai
Nilai Tambah Tambah
NO Sektor Jumlah Tenaga
Bruto (jutaan Terhadap Tenaga
Kerja Sektor
rupiah) Kerja (jutaan
rupiah)
Pengangkutan &
1.7 54.635.685,00 1.208.030,00 45,23
Komunikasi
Keuangan, sewa,
1.8 9.084.012,00 337.891,00 26,88
& Js. Perusahaan
1.9 Jasa-jasa 44.986.280,00 2.657.172,00 16,93
Total 735.256.796,00 16.942.444,00 43,40

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur


Fasilitas wilayah atau infrastruktur untuk daya saing daerah adalah
fasilitas yang menunjang aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah
dan antar-wilayah, fokus ini meliputi Aksesibilitas daerah, Penataan wilayah,
Fasilitas bank dan non bank, Ketersediaan air bersih, Fasilitas listrik dan
telepon, Ketersediaan restoran, dan Ketersediaan penginapan. Berikut ini
disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada
fokus fasilitas wilayah/infrastruktur sebagai berikut:

Aksesibilitas daerah provinsi Jawa Barat dapat ditunjukan dengan


keadaan infrastruktur transportasi. Jawa Barat memiliki jaringan jalan yang
terbagi kedalam: (1) Jalan nasional sepanjang 1.351,13 Km; (2) jalan provinsi
sepanjang 2.191,29 Km; dan (3) jalan kabupaten/kota sepanjang 32.438,66 Km.
Di samping itu terdapat ruas-ruas jalan yang belum memiliki status yaitu di
jalur selatan Jawa Barat sepanjang 210,93 Km mulai dari Tegalbuleud sampai
Kalapagenep.

Mobilitas pergerakan angkutan penumpang dan barang telah didukung


oleh: (1) jaringan jalan kereta api sepanjang 1.135,442 Km yang terdiri dari
jaringan lintas raya sepanjang 931,666 Km dan jaringan lintas cabang 203,775
Km, namun jaringan lintas cabang sebagian besar sudah tidak aktif lagi bahkan
diantaranya sudah tidak tersambung; (2) prasarana transportasi laut, meliputi
6 (enam) pelabuhan pengumpan regional, 1 (satu) pelabuhan pengumpul, dan 4
(empat) pelabuhan pengumpan lokal; (3) prasarana transportasi udara, meliputi
Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung, Bandara Nusawiru di
Kabupaten Pangandaran dan Bandara Penggung/Cakrabuana di Kota Cirebon.

II - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Pemerintah provinsi Jawa Barat dalam penataan wilayah pada tahun


2010 mengeluarkan peraturan daerah no 22 Tahun 2010 tentang rencana tata
ruang wilayah provinsi Jawa Barat tahun 2009 – 2029. Dalam peraturan
tersebut di rencanakan proporsi untuk kawasan lindung adalah 35,2% serta
untuk kawasan budidaya adalah 64,84%. Kondisi pada tahun 2009
menunjukan bahwa proporsi luas rumah bangunan dan pekarangan adalah
10% terhadap luas wilayah total luas wilayah. Selanjutnya proporsi luas hutan
adalah 24%, dimana hutan dimaksud adalah Hutan Rakyat Tanaman Kayu-
kayuan dan hutan negara.

Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan


Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dapat dijelas
mengenai fasilitas yang dimiliki untuk mendukung perekonomian adalah
mengenai jumlah bank, restoran serta hotel. Jumlah bank di jawa barat
mengalami peningkatan dari 414 unit pada tahun 2007 menjadi 613 unit pada
tahun 2011. Jumlah hotel dan akomodasi pada tahun 2007 sebayak 1477
meningkat menjadi 1584 pada tahun 20011.

Pada sektor energi dan sumber daya mineral, pengembangan energi


ketenagalistrikan dilakukan melalui upaya peningkatan rasio elektrifikasi Jawa
Barat. Pada tahun 2010 desa-desa yang belum terjangkau oleh jaringan listrik
sudah dijangkau oleh jaringan listrik PLN (rasio elektrifikasi desa 100%). Selain
itu, untuk mendukung peningkatan elektrifikasi rumah tangga terus
dikembangkan pemanfaatan energi baru terbarukan terutama potensi energi
panas bumi, mikrohidro, biofuel, energi angin dan gelombang (dalam skala
terbatas).

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi


Penanaman Modal yang diukur dari nilai Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku selama periode tahun 2008-2012 terjadi
peningkatan rata-rata 13,36% per tahun, yaitu dari Rp 106,11 triliunpada
tahun 2008 menjadi Rp 175,20 triliunpada Tahun 2012. Namun demikian
kontribusi PMTB perlu ditingkatkan dengan mendorong investasi yang dapat
menyerap tenaga kerja serta menggunakan sumber daya lokal.

II - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 2.11
Distribusi PMTB terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012
No Komponen Penggunaan 2008 2009 2010 2011 2012
1. Konsumsi Rumah Tangga 61,85 61,99 60,31 59,28 58,64*)
2. Konsumsi Lembaga Nirlaba 0,46 0,73 0,44 0,41
2. Konsumsi Pemerintah 7,34 8,43 8,62 8,89 8,78
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 16,75 16,87 17,71 18,16 18,50
4. Perubahan Inventori 7,70 5,02 5,45 7,26 5,12
5. Ekspor Barang dan Jasa 40,71 35,55 35,79 35,40 35,94
6. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa 34,81 28,60 28,33 29,40 28,62
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013.

Keterangan: *)termasuk konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah


tangga

Realisasi investasi berdasarkan Izin Usaha Tetap (IUT) yang diterbitkan


pada tahun 2011 mengalami peningkatan, baik melalui penanaman modal asing
(PMA) maupun melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN). Persebaran
investasi relatif tidak merata antar daerah di Jawa Barat.Pada tahun 2011,
jumlah proyek meningkat sebesar 4,92% atau menjadi 767 kegiatan pada tahun
2011 dari 731 kegiatan pada tahun 2010. Nilai investasi meningkat sebesar
4,61% atau dari 46,6 triliun pada tahun 2010 menjadi 48,7 triliun pada tahun
2011. Jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 81,78%, dari
218.239 orang pada tahun 2010 menjadi 398.710 orang pada tahun 2011.

Tujuan investor untuk wilayah Jawa Barat sebagian besar adalah di


daerah Kabupaten Bekasi, Kota Bandung dan Kabupaten Cirebon dengan
investasi masing-masing sebesar 13,2triliun, 9,5 triliun dan 7 triliun rupiah.
Berdasarkan penyerapan tenaga kerjanya, investasi yang menyerap tenaga kerja
terbanyak adalah di Kabupaten Bekasi sebanyak 87.029 orang, Kota Bandung
64,177 orang, dan Kota Depok 58.811 orang. Berdasarkan jenis sektornya, pada
tahun 2011 untuk PMDN tiga sektor utama yang menjadi tujuan investasi
adalah sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar 2,1
triliun atau 29,4%, sektor industri lainnya sebesar 1,6 triliun atau 21,93 %, dan
sektor industri karet dan plastik sebesar 0,8 triliunrupiah atau 10,97%.
Sementara itu, tiga sektor utama PMA yang diminati investor adalah sektor
Industri Logam, Mesin & Elektronika dengan nilai sebesar 10,3 triliun atau
24,97%, Sektor Listrik, Gas, & Air sebesar 7,1 triliun atau 17,28 %, dan sektor
Perdagangan & Reparasi sebesar 6,4 triliunrupiah atau 15,59%.

II - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tingkat Kriminalitas di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 sampai dengan


2012 terjadi peningkatan dari 62% menjadi 75%. Sedangkan tingkat
kenyamanan dan keamanan juga terjadi peningkatan dari 75% pada Tahun
2008 menjadi 80% pada Tahun 2012 (Tabel 2.6).

Tabel 2.12 Angka Kriminalitas di Jawa Barat

Kasus Tingkat Keamanan Dan


Tahun Kriminalitas Kenyamanan Lingkungan
Terselesaikan (%) (%)
2008 62 75
2009 65 80
2010 68 80
2011 75 80
2012 75 80

2.4.4. Fokus Sumberdaya Manusia


Angkatan kerja Provinsi Jawa Barat selama periode Tahun 2008-2012
meningkat rata-rata sebesar 1,82% per tahun. Jumlah angkatan kerja pada
Tahun 2008 sebesar 18.743.979 orang atau 44,42% penduduk Jawa Barat dan
pada Tahun 2012 mencapai 20.150.094 orang atau 45,23% penduduk Jawa
Barat (Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat, 2013). Dalam kurun waktu tersebut,
penduduk Jawa Barat paling banyak bekerja di sektor perdagangan yaitu
sebesar 2.370.356 orang pada Tahun 2008 dan meningkat hampir dua kali lipat
menjadi 4.595.508 orang pada Tahun 2012. Sektor pertanian dan industri
merupakan sektor kedua dan ketiga terbesar tempat bekerja penduduk Jawa
Barat selama periode tersebut (BPS Provinsi Jawa Barat, 2009-2013).

Tabel 2.13
PendudukUsia15 Tahun Keatas Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2008-2012

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012


Pertanian 3.792.677 3.758.892 3.964.243 3.675.713 3.966.550
Industri 695,261 710.007 3.389.287 3.571.915 3.863.392
Perdagangan 2.370.356 2.617.049 4.206.889 4.554.503 4.595.508
Jasa-jasa 543,313 547.835 2.657.172 2.699.014 2.818.642
Lainnya 1.766.475 1.768.341 2.724.853 2.953.636 3.077.016
JUMLAH 9.168.082 9.402.124 16.942.444 17.454.781 18.321.108

II - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Pengangguran terbuka pada Tahun 2012 mencapai 1.828.986 orang atau


menurun 19,20% dari jumlah pengangguran terbuka pada Tahun 2008.
Pengangguran terbuka didominasi oleh lulusan SLTP ke bawah (62,17% dari
penganggur terbuka Jawa Barat pada Tahun 2012), dan penduduk usia muda
(Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat, 2013).

II - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DAN KERANGKA PENDANAAN

3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008 – 2013

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada


dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan
sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai
kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan
pengelolaan anggaran secara baik. Aspek penting dalam penyusunananggaran
adalah penyelarasan antara kebijakan (policy), perencanaan (planning) dengan
penganggaran (budgeting) antara pemerintah dengan pemerintah daerah.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD

Dalam rangka mendukung pelaksanaan APBD di Provinsi Jawa Barat,


perlu didukung oleh PendapatanDaerah, selama Periode Tahun Anggaran 2008-
2012, kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan
penerimaan daerah melalui (a) Optimalisasi pendapatan daerah sesuai
peraturan yang berlaku dan kondisi daerah; (b) Peningkatan kemampuan dan
keterampilan SDM pengelola pendapatan daerah; (c) Peningkatan intensitas
hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara adil dan
proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan; dan (d) peningkatan
kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya. Untuk itu digariskan
sejumlah kebijakan yang terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah,
antara lain :

1. Memantapkan kelembagaan dan sistem operasional pemungutan


pendapatan daerah.

2. Meningkatkan pendapatan daerah dengan intensifikasi dan


ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan yang memperhatikan aspek
legalitas, keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan
kemampuan masyarakat dengan memegang teguh prinsip-prinsip
akuntabilitas dan transparansi.

3. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar


perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan.

III - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah


dengan Pemerintah, OPD penghasil, Kabupaten dan Kota, serta POLRI.

5. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam upaya


peningkatan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah.

6. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya


meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah.

7. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD, dan balai penghasil dalam
peningkatan pelayanan dan pendapatan.

8. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah.

9. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan


sistem administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah.

10. Meningkatkan kinerja pelayanan masyarakat melalui penataan


organisasi dan tata kerja, pengembangan sumber daya pegawai yang
profesional dan bermoral, serta pengembangan sarana dan fasilitas
pelayanan prima dan melaksanakan terobosan untuk peningkatan
pelayanan masyarakat.

Target dan realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 sampai dengan


2012 (Tabel 3.1)

Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 6.335.025.711.552,00 7.275.004.134.689,00 114,84 939.978.423.137,00

2009 7.029.000.804.180,00 7.787.181.567.577,00 109,82 758.180.763.397,00

2010 8.412.972.777.180,00 9.742.187.780.707,00 115,80 1.329.215.003.527,00

2011 9.267.492.135.221,66 11.053.783.272.262,30 119,27 1.786.291.137.040,64

2012 15.280.679.125.313,00 16.878.128.994.991,00 110,45 1.597.449.869.678,00

Jumlah 46.325.170.553.446,70 52.736.285.750.226,30 113,69 6.411.115.196.779,64

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Selama periode Tahun Anggaran 2008–2012, target Pendapatan Daerah


Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 46.325.170.553.446,70 dengan realisasi
Rp.52.736.285.750.226,30 atau melampaui target sebesar 113,69 persen.
Berdasarkan pencermatan terhadap realisasi Pendapatan Daerah, proporsi
komponen pendapatan terhadap total pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat
selama Tahun Anggaran 2008-2012 ditunjukkan pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.

Tabel 3.2

Persentase Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap

Total Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Proporsi Terhadap Total Pendapatan Daerah Menurut


Tahun
Jenis Penerimaan
(%)
2008 2009 2010 2011 2012
PAD 72,51 70,90 74,44 76,92 59,15
Dana perimbangan 26,17 27,90 24,92 22,85 16,78
Penerimaan lainnya yang
1,32 1,20 0,64 0,23 24,07
sah
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Tabel 3.3

Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap

Total Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat


Tahun Anggaran 2008-2012

NOTE : TABEL SESUAIKAN PERMENDAGRI 54 TAHUN 2010 TABEL T-III C.37

Proporsi Terhadap Total Pendapatan Daerah Menurut Tahun

Jenis Penerimaan (Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

5.275.051.504.266,0 5.520.994.690.390,0 7.252.242.912.554,0


PAD 8.502.566.839.986,35 9.982.917.414.759,00
0 0 0
1.903.729.826.416,0 2.172.729.233.053,0 2.427.857.461.051,0
Dana perimbangan 2.526.078.026.559,00 2.832.746.608.832,00
0 0 0
Penerimaan lainnya
96.225.804.007,00 93.457.644.134,00 62.087.407.102,00 25.138.405.717,00 4.062.464.971.400,00
yang sah
7.275.007.134.689, 7.787.181.567.577, 9.742.187.780.707, 11.053.783.272.262, 16.878.128.994.991,
Total
00 00 00 30 00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Secara terperinci, target dan realisasi pendapatan daerah selama periode


Tahun Anggaran 2008-2012, tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah terdiri atas: (a) Pajak Daerah, (b) Retribusi
Daerah, (c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan (d) Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Selama periode Tahun Anggaran 2008-
2012, dari hasil akumulasi target tahunan sebesar Rp. 31.636.689.216.412,70
realisasinya melampaui target yang ditetapkan, yaitu tercapai sebesar
Rp.36.533.773.361.955,35 atau 115,15 persen, seperti disajikan pada Tabel
3.4.

Tabel 3.4

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 4.609.149.010.485,00 5.275.051.504.266,00 114,45 665.902.493.781,00

2009 5.037.622.444.134,00 5.520.994.690.390,00 109,60 483.372.246.256,00

2010 6.252.651.060.299,00 7.252.242.912.554,00 115,99 999.591.852.255,00

2011 7.000.143.180.677,66 8.502.566.839.986,35 121,46 1.502.423.659.308,69

2012 8.737.123.520.817,00 9.982.917.414.759,00 114,26 1.245.793.893.942,00

Jumlah 31.636.689.216.412,70 36.533.773.361.955,35 115,15 4.897.084.145.542,69

Sumber : Perda Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Pajak Daerah terdiri atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
(PBBKB) dan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan. Selama periode Tahun
Anggaran 2008-2012 target Pendapatan Pajak Daerah terlampaui. Pada Tabel
3.5 di sajikan sandingan target dan realisasi pendapatan pajak daerah dengan
total target Pajak Daerah sebesar Rp.29.107.936.877.758,70 dan realisasi
sebesar Rp.33.222.304.379.497,00 atau meningkat sebesar 113,84 persen.

III - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.5
Target dan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2008-2012
Tahun Target Setelah Bertambah/
Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang
2008 4.316.000.000.000,00 4.926.338.153.202,00 114,14 610.338.153.202,00

2009 4.628.280.000.000,00 4.979.386.048.300,00 107,59 351.106.048.300,00

2010 5.636.846.433.981,00 6.470.866.063.031,00 114,80 834.019.629.050,00

2011 6.436.286.052.383,66 7.696.499.875.463,00 119,58 1.260.213.823.079,34

2012 8.090.524.391.394,00 9.149.214.239.501,00 113,09 1.058.689.848.107,00

Jumlah 29.107.936.877.758,70 33.222.304.379.497,00 113,84 4.052.367.501.738,34

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Retribusi Daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas


jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan
oleh pemerintah provinsi kepada kepentingan orang pribadi atau badan, baik
yang bersifat pelayanan jasa umum, jasa usaha dan perizinan tertentu. Target
dan realisasi Retribusi Daerah secara rata-rata terlampaui, kecuali tahun 2010
sebesar 97,13 persen dan tahun 2012 sebesar 98,39 persen. Selama periode
Tahun Anggaran 2008-2012, target Retribusi Daerah secara akumulasi sebesar
Rp. 192.723.009.759,00 dan realisasinya melampaui target yang ditetapkan,
yaitu sebesar Rp.213.720.581.112,00 atau 110,90 persen, disajikan pada Tabel
3.6.

Tabel 3.6

Target dan Realisasi Retribusi Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012


Tahun Target Setelah Bertambah/
Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang
2008 30.482.545.293,00 35.398.710.486,00 116,13 4.916.165.193,00

2009 30.356.081.395,00 38.008.734.422,00 125,21 7.652.653.027,00

2010 33.201.178.296,00 32.248.949.068,00 97,13 (952.229.228,00)

2011 40.418.034.235,00 50.737.863.167,00 125,53 10.319.828.932,00

2012 58.265.170.540,00 57.326.323.969,00 98,39 (938.846.571,00)

Jumlah 192.723.009.759,00 213.720.581.112,00 110,90 20.997.571.353,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan


diperoleh dari Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah. Selama periode Tahun
Anggaran 2008-2012, target Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan secara akumulasi sebesarRp.1.009.290.054.749,00, realisasinya
tidak mencapai target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp.1.006.670.591.642,00
atau 99,74persen, disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang
2008 142.845.064.896,00 138.674.865.159,00 97,08 (4.170.199.737,000

2009 180.042.924.836,00 179.835.133.266,00 99,88 (207.791.570,00)

2010 225.674.515.017,00 226.365.879.978,00 100,31 691.364.961,00

2011 227.085.550.000,00 229.147.336.153,00 100,91 2.061.786.153,00

2012 233.642.000.000,00 232.647.377.086,00 99,57 (994.622.914,00)

Jumlah 1.009.290.054.749,00 1.006.670.591.642,00 99,74 (2.619.463.107,00)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Penerimaan Lain-lain PAD yang sah utamanya bersumber dari: (a) Hasil
Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan; (b) Jasa Giro; (c) Pendapatan
Bunga; (d) Tuntutan Ganti Rugi (TGR); (e) Komisi, (f) Potongan dan Keuntungan
Selisih Nilai Tukar Rupiah; (g) Pendapatan Denda atas Keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan; (h) Pendapatan Denda Pajak; (i) Pendapatan Denda
Retribusi; (j) Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan; (k) Pendapatan dari
Pengembalian; (l) Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum; (m) Pendapatan dan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; (n) Pendapatan dari
Angsuran/Cicilan Penjualan; dan (o) Pendapatan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD).Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Penerimaan
dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sebesar Rp.
1.326.739.274.146,00, dengan realisasi pendapatan sebesar Rp.
2.091.077.719.704,35 atau mengalami peningkatan sebesar 157,61persen,
disajikan pada Tabel 3.8.

III - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.8

Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah


Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Anggaran Perubahan APBD

2008 119.821.400.296,00 174.639.775.419,00 145,75 54.818.375.123,00

2009 198.943.437.903,00 323.764.774.402,00 162,74 124.821.336.499,00

2010 356.928.933.005,00 522.762.020.477,00 146,46 165.833.087.472,00

2011 296.353.544.059,00 526.181.765.203,35 177,55 229.828.221.144,35

2012 354.691.958.883,00 543.729.384.203,00 153,30 189.037.425.320,00

Jumlah 1.326.739.274.146,00 2.091.077.719.704,35 157,61 764.338.445.558,35

Sumber : Perda Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

2) Dana Perimbangan

Dana Perimbangan yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja


Negara (APBN) terdiri atas: (a) Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak, (b) Dana Alokasi Umum dan (c) Dana Alokasi Khusus.Secara
keseluruhan, target pendapatan daerah yang bersumber dari Dana
Perimbangan selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 sebesar
Rp.10.311.647.635.740,00. Realisasi Dana Perimbangan sebesar
Rp.11.863.141.155.911,00 atau 115,05 persen dari target, disajikan pada
Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Target dan Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah


Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Anggaran Perubahan APBD

2008 1.681.953.916.000,00 1.903.729.826.416,00 113,19 221.775.910.416,00

2009 1.958.446.598.046,00 2.172.729.233.053,00 110,94 214.282.635.007,00

2010 2.098.248.000.654,00 2.427.857.461.051,00 115,71 329.609.460.397,00

2011 2.246.055.092.544,00 2.526.078.026.559,00 112,47 280.022.934.015,00

2012 2.326.944.028.496,00 2.832.746.608.832,00 121,74 505.802.580.336,00

Jumlah 10.311.647.635.740,00 11.863.141.155.911,00 115,05 1.551.493.520.171,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Secara keseluruhan, target penerimaan Dana Perimbangan yang


bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun
Anggaran 2008-2012 sebesar Rp. 4.759.849.167.740,00, dengan realisasi
sebesar Rp. 6.304.155.428.711,00 atau 132,44 persen dari target, disajikan
pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10

Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahn Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 777.722.056.000,00 999.370.911.216,00 128,50 221.648.855.216,00

2009 981.208.978.046,00 1.188.431.409.053,00 121,12 207.222.431.007,00

2010 973.553.760.654,00 1.303.163.221.051,00 133,86 329.609.460.397,00

2011 1.018.737.384.544,00 1.298.760.318.559,00 127,49 280.022.934.015,00

2012 1.008.626.988.496,00 1.514.429.568.832,00 150,15 505.802.580.336,00

Jumlah 4.759.849.167.740,00 6.304.155.428.711,00 132,44 1.544.306.260.971,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target penerimaan Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi


Umum selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 adalah sebesar Rp.
5.419.107.288.000,00, dengan realisasi mencapai sebesar Rp.
5.426.294.547.200,00 atau 100,13 persen dari target, disajikan pada Tabel
3.11.

Tabel 3.11

Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 904.231.860.000,00 904.358.915.200,00 100,01 127.055.200,00

2009 977.237.620.000,00 984.297.824.000,00 100,72 7.060.204.000,00

2010 1.086.123.940.000,00 1.086.123.940.000,00 100,00 -

2011 1.181.553.108.000,00 1.181.553.108.000,00 100,00 -

2012 1.269.960.760.000,00 1.269.960.760.000,00 100,00 -

Jumlah 5.419.107.288.000,00 5.426.294.547.200,00 100,13 7.187.259.200,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus dimulai


pada tahun 2010, dengan target dan realisasi penerimaan selama periode
Tahun Anggaran 2010-2012 adalah sebesar Rp.132.691.180.000,00, disajikan
pada Tabel 3.12.

III - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.12

Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus

Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 - - - -

2009 - - - -

2010 38.570.300.000,00 38.570.300.000,00 100,00 -

2011 45.764.600.000,00 45.764.600.000,00 100,00 -

2012 48.356.280.000,00 48.356.280.000,00 100,00 -

Jumlah 132.691.180.000,00 132.691.180.000,00 100,00 -

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011

*) Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laporan Realisasi APBD TA. 2012

3) Lain-lain Pendapatan yang Sah

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri atas:(a) Pendapatan Hibah,


(b) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, (c) Bantuan Keuangan dari
Provinsi/Kabupaten/Kota/Lainnya, (d) Dana Transfer Pusat, (e) Dana Insentif
Daerah (DID), dan (f) Lain-lain Penerimaan.Target Lain-lain Pendapatan Daerah
yang sah secara akumulasi tidak terlampaui. Selama periode Tahun Anggaran
2008-2012, ditargetkan sebesar Rp. 4.376.833.701.294,00 dengan realisasi
sebesarRp. 4.339.374.232.360,00 atau sebesar 99,14 persen (Tabel 3.13).

Tabel 3.13

Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 43.922.785.067,00 96.225.804.007,00 219,08 52.303.018.940,00

2009 32.931.762.000,00 93.457.644.134,00 283,79 60.525.882.134,00

2010 62.073.716.227,00 62.087.407.102,00 100,02 13.690.875,00

2011 21.293.862.000,00 25.138.405.717,00 118,05 3.844.543.717,00

2012 4.216.611.576.000,00 4.062.464.971.400,00 96,34 (154.146.604.600,00)

Jumlah 4.376.833.701.294,00 4.339.374.232.360,00 99,14 (37.459.468.934,00)

Sumber : Perda Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Lain-lain Pendapatan


Daerah yang sah bersumber dari Pendapatan Hibah sebesar
Rp.16.373.598.000,00 dengan realisasi Rp.16.662.023.900,00 atau sebesar
101,76 persen. Penerimaan tersebut berasal dari dua tahun anggaran (2010 dan
2012), disajikan pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14

Target dan Realisasi Pendapatan Hibah

Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 - - -

2009 - - -

2010 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 -

2011 - - -

2012 16.123.598.000,00 16.412.023.900,00 101,79 288.425.900,00

Jumlah 16.373.598.000,00 16.662.023.900,00 101,76 288.425.900,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Lain-lain Pendapatan


yang sah bersumber dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar Rp.
4.210.713.687.000,00, dengan realisasi sebesar Rp. 4.078.393.772.708,00 atau
96,86 persen, disajikan pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15

Target dan Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 - - -

2009 - 24.646.761.500,00 24.646.761.500,00

2010 25.766.457.000,00 23.234.811.708,00 90,17 (2.531.645.292,00)

2011 - - -

2012 4.184.947.230.000,00 4.030.512.199.500,00 96,31 (154.435.030.500,00)

Jumlah 4.210.713.687.000,00 4.078.393.772.708,00 96,86 (132.319.914.292,00)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah bersumber dari Bantuan


Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota/Lainnya secara akumulasi pada
tabel 3.16, dapat terlampaui. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012,
targetnya sebesar Rp. 43.047.657.633,00 dengan realisasi mencapai Rp.
51.785.559.845,00 atau 120,30 persen. Pada Tahun Anggaran 2012 Provinsi
Jawa Barat tidak mendapat Bantuan Keuangan dari
Provinsi/Kabupaten/Kota/Lainnya.

Tabel 3.16

Target dan Realisasi Bantuan Keuangan dari Prov/Kab/Kota/Lainnya

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 9.594.280.500,00 14.299.481.677,00 149,04 4.705.201.177,00

2009 8.285.000.000,00 10.925.216.668,00 131,87 2.640.216.668,00

2010 12.028.587.133,00 12.160.727.500,00 101,10 132.140.367,00

2011 13.139.790.000,00 14.400.134.000,00 109,59 1.260.344.000,00

2012 - - - -

Jumlah 43.047.657.633,00 51.785.559.845,00 120,30 8.737.902.212,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011

*) Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laporan Realisasi APBD TA. 2012

Target dan realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah bersumber


dari Dana Transfer Pusat hanya diperoleh pada tahun anggaran 2011 yaitu
sebesar Rp.8.154.072.000,00 disajikan pada Tabel 3.17.

III - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.17

Target dan Realisasi Dana Transfer Pusat

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 - - -

2009 - - -

2010 - - -

2011 8.154.072.000,00 8.154.072.000,00 100,00 -

2012*) - - -

Jumlah 8.154.072.000,00 8.154.072.000,00 100,00 -

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011

*) Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laporan Realisasi APBD TA. 2012

Target dan realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah bersumber


dari Dana Insentif Daerah hanya diperoleh pada tahun anggaran 2012 yaitu
sebesar Rp 15.540.748.000,00 disajikan pada Tabel 3.18.

Tabel 3.18
Target dan Realisasi Dana Insentif Daerah
Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 - - - -

2009 - - - -

2010 - - - -

2011 - - - -

2012 15.540.748.000,00 15.540.748.000,00 100,00 -

Jumlah 15.540.748.000,00 15.540.748.000,00 100,00 -

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah bersumber dari Lain-lain


Penerimaan selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 (Tabel 3.19), sebesar
Rp.83.003.938.661,00 dengan realisasi mencapai Rp. 168.838.055.907,00 atau
203,41 persen. Pada Tahun Anggaran 2012 Provinsi Jawa Barat tidak mendapat
dana dari Lain-lain Penerimaan.

III - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.19
Target dan Realisasi Lain-Lain Penerimaan
Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 34.328.504.567,00 81.926.322.330,00 238,65 47.597.817.763,00


2009 24.646.762.000,00 57.885.665.966,00 234,86 33.238.903.966,00
2010 24.028.672.094,00 26.441.867.894,00 110,04 2.413.195.800,00
2011 - 2.584.199.717,00 - 2.584.199.717,00
2012 - - - -
Jumlah 83.003.938.661,00 168.838.055.907,00 203,41 85.834.117.246,00
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.20.
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah

2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata


No Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

1 PENDAPATAN 6.335.025.711.552,00 7.029.000.804.180,00 8.412.972.777.180,00 9.267.492.135.221,66 15.280.679.125.313,00

1.1. Pendapatan Asli Daerah 4.609.149.010.485,00 5.037.622.444.134,00 6.252.651.060.299,00 7.000.143.180.677,66 8.737.123.520.817,00 68,29

1.1.1. Pajak daerah 4.316.000.000.000,00 4.628.280.000.000,00 5.636.846.433.981,00 6.436.286.052.383,66 8.090.524.391.394,00 92,01

1.1.2. Retribusi daerah 30.482.545.293,00 30.356.081.395,00 33.201.178.296,00 40.418.034.235,00 58.265.170.540,00 0,61

Hasil pengelolaan keuangan


1.1.3. 142.845.064.896,00 180.042.924.836,00 225.674.515.017,00 227.085.550.000,00 233.642.000.000,00 3,19
daerah yang dipisahkan

1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 119.821.400.296,00 198.943.437.903,00 356.928.933.005,00 296.353.544.059,00 354.691.958.883,00 4,19

1.2. Dana Perimbangan 1.681.953.916.000,00 1.958.446.598.046,00 2.098.248.000.654,00 2.246.055.092.544,00 2.326.944.028.496,00 22,26

Dana bagi hasil pajak /bagi hasil


1.2.1. 777.722.056.000,00 981.208.978.046,00 973.553.760.654,00 1.018.737.384.544,00 1.008.626.988.496,00 46,16
bukan pajak

1.2.2. Dana alokasi umum 904.231.860.000,00 977.237.620.000,00 1.086.123.940.000,00 1.181.553.108.000,00 1.269.960.760.000,00 52,55

1.2.3. Dana alokasi khusus - - 38.570.300.000,00 45.764.600.000,00 48.356.280.000,00 1,29

Lain-Lain Pendapatan Daerah


1.3. 43.922.785.067,00 32.931.762.000,00 62.073.716.227,00 21.293.862.000,00 4.216.611.576.000,00 9,45
yang Sah

III - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata


No Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

1.3.1 Hibah - - 250.000.000,00 - 16.123.598.000,00 0,37

1.3.2 Dana darurat - - - - - -

Dana bagi hasil pajak dari


1.3.3 provinsi dan Pemerintah Daerah - - - - - -
lainnya **)

Dana penyesuaian dan otonomi


1.3.4 - - 25.766.457.000,00 - 4.184.947.230.000,00 96,20
khusus***)

Bantuan keuangan dari provinsi


1.3.5 9.594.280.500,00 8.285.000.000,00 12.028.587.133,00 13.139.790.000,00 0,98
atau Pemerintah Daerah lainnya

1.3.6 lain-Lain Penerimaan 34.328.504.567,00 24.646.762.000,00 24.028.672.094,00 15.540.748.000,00 2,25

1.3.7 Dana Transfer Pusat 8.154.072.000,00 0,19

III - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3.1.2. Neraca Daerah

Neraca daerah merupakan bagian dari pelaporan keuangan yang disusun


berdasarkan analisis neraca daerah. Laporan keuangan disusun untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
pelaporan. Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas
dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana
pembangunan daerah.

Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan


keuangan Pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas
dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah.

III - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.21

Neraca Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tahun
No Uraian
2012 2011 2010 2009 2008

I ASET

I.1 ASET LANCAR

Kas di Kas Daerah 2.906.104.657.009,00 2.995.938.703.699,00 2.442.515.578.681,00 1.811.294.223.802,00 2.198.805.107.441,00

Kas di Bendahara Pengeluaran 26.255.531,00 227.951.422,00 123.789.841,00 211.835.132,00 8.411.589.947,00

Kas di Bendahara Penerimaan 12.704.500,00 28.693.100,00 2.360.053,00 30.930.224,00 125.091.384,00

Kas di BLUD 10.180.243.294,00 7.089.582.350,00 7.106.230.963,00 8.576.959.471,00 -

Investasi Jangka Pendek ( Deposito) - - - - 250.000.000.000,00

Bagian Lancar Tagihan Penjualan 838.470.280,00 1.329.772.420,00 1.713.782.509,00 2.484.010.936,00 1.168.771.165,78


Angsuran

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 3.063.322.325,83 2.958.347.325,83 2.954.220.659,17 2.846.518.159,17 2.758.787.492,50

Piutang Pajak dan Retribusi 5.333.874.560,00 5.849.339.858,28 9.583.475.715,51 14.286.673.041,33 14.138.042.142,00

Piutang Lainnya 9.573.305.352,00 5.567.096.164,00 19.860.380.849,00 353.620.844,00 3.613.466.391,46

Piutang BLUD 17.487.837.293,00 9.621.503.368,00 8.682.143.972,00 6.678.299.800,00 -

Biaya Dibayar di Muka 131.436.473.246,57 176.687.896.055,74 98.006.185.234,84 295.178.340.534,27 23.709.932.313,26

Jumlah Aset Lancar 3.166.778.541,17 2.021.985.793,50 2.141.288.094,00 1.746.746.111,00 -

I.2 INVESTASI JANGKA PANJANG

III - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tahun
No Uraian
2012 2011 2010 2009 2008

INVESTASI PERMANEN

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 2.582.421.244.330,19 2.349.226.813.801,35 2.107.757.027.406,98 1.938.841.082.694,76 1.298.918.011.706,79

Jumlah Investasi Permanen 2.582.421.244.330,19 2.349.226.813.801,35 2.107.757.027.406,98 1.938.841.082.694,76 1.298.918.011.706,79

INVESTASI NON PERMANEN

Dana Bergulir 185.973.291.175,79 188.762.063.064,99 22.843.511.150,00 21.522.951.756,00 75.520.000.000,00

Dana Penjaminan 1.926.348.993,64 4.228.717.000,00 4.546.517.000,00 4.260.017.000,00 -

Jumlah Investasi Non Permanen 187.899.640.169,43 192.990.780.064,99 27.390.028.150,00 25.782.968.756,00 75.520.000.000,00

Jumlah Investasi Jangka Panjang 2.770.320.884.499,62 2.542.217.593.866,34 2.135.147.055.556,98 1.964.624.051.450,76 1.374.438.011.706,79

I.3 ASET TETAP

Tanah 6.435.803.282.501,50 6.669.946.595.007,50 5.782.633.100.666,50 5.598.799.241.121,50 5.463.249.897.544,50

Peralatan dan Mesin 1.338.056.685.815,08 1.140.553.788.579,55 991.942.850.531,61 903.305.129.716,14 762.255.333.218,15

Gedung dan Bangunan 1.312.373.054.350,08 1.168.216.217.226,10 962.208.268.373,23 923.425.287.393,50 806.168.362.809,34

Jalan, Irigasi dan Jaringan 6.192.709.127.270,20 5.718.521.189.377,23 5.480.307.863.467,45 4.960.518.225.645,24 4.638.404.818.277,56

Aset Tetap Lainnya 31.531.578.877,60 23.334.764.388,60 21.374.286.079,00 17.350.509.172,00 15.648.809.154,00

Konstruksi dalam Pengerjaan 189.884.943.464,00 96.294.664.916,04 54.542.934.930,46 22.113.924.813,00 40.506.963.616,00

Jumlah Aset Tetap 15.500.358.672.278,50 14.816.867.219.495,00 13.293.009.304.048,30 12.425.512.317.861,40 11.726.234.184.619,60

III - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2008-2013

Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan melalui suatu sistem yang


terintegrasi dalam rangkaian siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang pelaksanaannya mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan/pemeriksaan sampai pada pertanggungjawaban atas pelaksanaan
APBD yangditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, APBD


mempunyai fungsi :

1. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi dasar


untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan.

2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi


pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun
yang bersangkutan.

3. Fungsi pengawasan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi


pedoman untuk menilai kesesuaian kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

4. Fungsi alokasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah harus


diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.

5. Fungsi distribusi, mengandung arti bahwa kebijakan anggaran daerah


harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

6. Fungsi stabilisasi, mengandung arti bahwa anggaran pemerintah daerah


menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian daerah.

Dalam penyusunan anggaran daerah, terdapat beberapa prinsip disiplin


anggaran, yaitu:

1. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur


secara rasional, yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,
sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.

III - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2. Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan


daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan
kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam
APBD/Perubahan APBD.

3. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang


bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dibukukan dalam
rekening Kas Umum Daerah.

Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan


transparan, pemerintah daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban yang
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan diaudit oleh
Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK).

Penentuan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa berlandaskan


pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu
mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi
daerah, prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu
mengacu pada prioritas utama pembangunan daerah, serta prinsip efisiensi dan
efektifitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan
penghematan sesuai dengan skala prioritas.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah


Tahun Anggaran 2008-2013, disusun dengan pendekatan anggaran kinerja
yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, dengan
memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam
pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas
dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan.

Kebijakan belanja daerah Tahun Anggaran 2008-2013 diarahkan untuk


meningkatkan pencapaian sasaran Pembangunan Jawa Barat melalui
pengaturan pola pembelanjaan yang lebih fokus, proporsional, efektif, dan
efisien, antara lain :

1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan


pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang terdiri atas urusan wajib dan
urusan pilihan, serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD dalam
melaksanakan urusan pemerintah daerah. Belanja daerah ini

III - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

dikelompokan untuk mendanai berbagai kegiatan tematik sektoral dan


tematik kewilayahan Provinsi Jawa Barat.

2. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk fungsi pendidikan sebesar


20% dari total belanja APBD setiap tahun.

3. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk fungsi kesehatan secara


bertahap sebesar 10% dari total belanja APBD setiap tahun.

4. Alokasi anggaran untuk bidang infrastruktur minimal 10% dari total PKB,
PBBKB dan BBNKB sesuai dengan Pasal 8 UU No 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak dan Retribusi Daerah.

5. Alokasi anggaran untuk bidang perekonomian dan infrastruktur dasar


penunjang perekonomian secara bertahap sebesar 10% dari total belanja
APBD setiap tahun.

6. Dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat, anggaran belanja akan


diarahkan pada revitalisasi sektor pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan dan kehutanan, penguatan struktur ekonomi pedesaan,
pemberdayaan koperasi dan UMKM, Penciptaan lapangan kerja dan
peningkatan serapan tenaga kerja serta dukungan infrastruktur dasar
menuju sentra industri, sentra pertanian dan sentra wisata.

7. Untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan Jawa Barat,
Pemerintah Daerah mengarahkan anggaran pada kegiatan-kegiatan
pengurangan pencemaran lingkungan, pencapaian target kawasan
lindung, mitigasi bencana, pengendalian alih fungsi lahan dan
pengendalian eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam.

8. Kegiatan yang orientasinya terhadap pemenuhan anggaran belanja tetap


(fixed cost) dan pelayanan dasar OPD.

9. Kegiatan yang membutuhkan sharing pendanaan khususnya untuk


kegiatan yang di danai APBN

10. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Mengalokasikan belanja pegawai yang merupakan belanja kompensasi,


dalam bentuk gaji dan tunjangan serta pemberian insentif kepada
Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

III - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

b) Mengalokasikan belanja subsidi yang digunakan untuk menganggarkan


bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga
jual produksi dan jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat
banyak.

c) Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk


menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau
barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

d) Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk menganggarkan


pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada
pemerintah daerah, dan kelompok masyarakat perorangan yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya.

e) Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk


kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

f) Mengalokasikan belanja bagi hasil kepada kabupaten dan kota


digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari
pendapatan provinsi kepada kabupaten dan kota sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Belanja bagi hasil dilaksanakan secara
proporsional, guna memperkuat kapasitas fiskal kabupaten dan kota
dalam melaksanakan otonomi daerah.

g) Mengalokasikan belanja bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota


dan Pemerintah Desa yang digunakan untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Provinsi kepada
kabupaten dan kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah
lainnya. Belanja bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota dan
Pemerintah Desa diarahkan dalam rangka mendukung Kebijakan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Belanja Daerah diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas kehidupan


masyarakat sebagai kewajiban daerah, yang diwujudkan melalui peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum

III - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Mengacu pada


prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah Tahun Anggaran 2008-2013,
disusun menggunakan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan, dengan memperhatikan
prestasi kerja setiap organisasi perangkat daerah dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, dari akumulasi target
Belanja Daerah sebesar Rp. 55.583.950.853.929,56 terealisasi sebesarRp.
50.544.650.118.542,45 atau 90,93 persen, yang secara lebih terinci, disajikan
pada Tabel 3.21.

Tabel 3.21

Target dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah


Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Anggaran Perubahan APBD

2008 6.582.473.339.932,86 6.110.959.797.331,00 92,84 (471.513.542.601,86)

2009 9.283.483.503.474,00 8.193.613.916.013,00 88,26 (1.089.869.587.461,00)

2010 10.162.773.421.245,40 9.020.608.021.365,45 88,76 (1.142.165.399.879,95)

2011 11.313.886.405.215,30 10.296.990.785.507,00 91,01 (1.016.895.619.708,30)

2012 18.241.334.184.062,00 16.922.477.598.326,00 92,77 (1.318.856.585.736,00)

Jumlah 55.583.950.853.929,56 50.544.650.118.542,45 90,93 (5.039.300.735.387,11)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Belanja daerah terbagi ke dalam dua kelompok belanja yaitu: (a) Belanja
Tidak Langsung (BTL) dan (b) Belanja Langsung (BL).

1) Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung terdiri atas: (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja
Bunga, (c) Belanja Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f)
Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota, (g) Belanja Bantuan Keuangan
kepada Kabupaten/Kota dan (h) Belanja Tidak Terduga. Selama periode Tahun
Anggaran 2008-2012 terealisasi sebesar Rp. 37.756.297.421.602,45 atau 92,56
persen dari target sebesar Rp. 40.792.946.657.011,16, sebagaimana disajikan
pada Tabel 3.22.

III - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.22

Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah


Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Anggaran Perubahan APBD

2008 4.797.818.445.160,22 4.543.594.281.510,00 94,70 (254.224.163.650,22)

2009 6.167.940.112.150,00 5.691.756.886.446,00 92,28 (476.183.225.704,00)

2010 7.066.088.766.728,83 6.265.732.992.145,45 88,67 (800.355.774.583,38)

2011 8.159.553.900.683,11 7.606.803.150.551,00 93,23 (552.750.750.132,11)

2012 14.601.545.432.289,00 13.648.410.110.950,00 93,47 (953.135.321.339,00)

Jumlah 40.792.946.657.011,16 37.756.297.421.602,45 92,56 (3.036.649.235.408,70)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target Belanja Pegawai Provinsi Jawa Barat selama periode Tahun


Anggaran 2008-2012 sebesar Rp. 7.078.120.085.042,97 dengan realisasi
sebesar Rp. 6.206.642.317.724,00 atau 87,69 persen, sebagaimana disajikan
pada Tabel 3.23.

Tabel 3.23.

Target dan Realisasi Belanja Pegawai Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD (Berkurang)

2008 902.098.544.513,00 870.783.079.742,00 96,53 (31.315.464.771,00)

2009 1.125.487.398.814,00 1.001.707.347.492,00 89,00 (123.780.051.322,00)

2010 1.846.059.664.503,54 1.380.786.122.974,00 74,80 (465.273.541.529,54)

2011 1.614.556.733.827,43 1.442.207.852.499,00 89,33 (172.348.881.328,43)

2012 1.589.917.743.385,00 1.511.157.915.017,00 95,05 (78.759.828.368,00)

Jumlah 7.078.120.085.042,97 6.206.642.317.724,00 87,69 (871.477.767.318,97)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target Belanja Subsidi, selama periode Tahun Anggaran 2008-2012


terealisasi Rp. 52.016.152.280,00 atau 50,87 persen dari target sebesar Rp.
102.257.414.100,00, seperti disajikan pada Tabel 3.24.

III - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.24
Target dan Realisasi Belanja Subsidi Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD (Berkurang)

2008 21.700.000.000,00 20.450.000.000,00 94,24 (1.250.000.000,00)

2009 16.050.000.000,00 10.394.197.000,00 64,76 (5.655.803.000,00)

2010 12.195.120.550,00 12.194.120.550,00 99,99 (1.000.000,00)

2011 47.312.293.550,00 8.962.779.750,00 18,94 (38.349.513.800,00)

2012 5.000.000.000,00 15.054.980,00 0,30 (4.984.945.020,00)

Jumlah 102.257.414.100,00 52.016.152.280,00 50,87 (50.241.261.820,00)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target Belanja Hibah selama periode Tahun Anggaran 2008-2012


adalah sebesar Rp. 7.997.812.165.258,00, dengan realisasi sebesar Rp.
7.523.749.619.049,00 atau 94,07 persen. Pada Tahun Anggaran 2012 Belanja
Hibah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, yang disebabkan adanya dana BOS dari Pemerintah
( Tabel 3.25).

Tabel 3.25

Target dan Realisasi Belanja Hibah Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 328.206.063.744,00 295.623.566.017,00 90,07 (32.582.497.727,00)

2009 140.456.241.000,00 120.587.340.376,00 85,85 (19.868.900.624,00)

2010 160.385.180.400,00 156.022.745.600,00 97,28 (4.362.434.800,00)

2011 888.124.000.000,00 814.847.122.706,00 91,75 (73.276.877.294,00)

2012 6.480.640.680.114,00 6.136.668.844.350,00 94,69 (343.971.835.764,00)

Jumlah 7.997.812.165.258,00 7.523.749.619.049,00 94,07 (474.062.546.209,00)

Sumber : Perda PertanggungjawabanPelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, Belanja Bantuan Sosial


terealisasi sebesar Rp. 1.176.631.873.826,00 atau 81,10 persen dari target
sebesar Rp. 1.450.806.066.668,09. Pada Tahun Anggaran 2012, target dan
realisasinya mengalami penurunan yang cukup signifikan disebabkan

III - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

berlakunya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian


Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.26.

Tabel 3.26
Target dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD (Berkurang)

2008 331.023.874.599,47 242.238.519.000,00 73,18 (88.785.355.599,47)

2009 324.596.006.759,75 232.864.154.680,00 71,74 (91.731.852.079,75)

2010 225.108.207.808,87 192.865.500.000,00 85,68 (32.242.707.808,87)

2011 552.667.665.000,00 491.978.475.146,00 89,02 (60.689.189.854,00)

2012 17.410.312.500,00 16.685.225.000,00 95,84 (725.087.500,00)

Jumlah 1.450.806.066.668,09 1.176.631.873.826,00 81,10 (274.174.192.842,09)

Sumber : Perda Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota selama


periode Tahun Anggaran 2008-2012 Rp.11.842.999.092.648,48 dengan
realisasi sebesar Rp.10.989.303.428.941,00 atau 92,79 persen, sebagaimana
disajikan pada Tabel 3.27.

Tabel 3.27
Target dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD (Berkurang)

2008 1.384.553.650.430,00 1.336.996.213.108,00 96,57 (47.557.437.322,00)

2009 2.491.647.237.413,25 2.250.355.551.941,00 90,32 (241.291.685.472,25)

2010 2.637.294.285.614,20 2.458.555.861.864,00 93,22 (178.738.423.750,20)

2011 2.260.088.977.427,03 2.127.593.999.799,00 94,14 (132.494.977.628,03)

2012 3.069.414.941.764,00 2.815.801.802.229,00 91,74 (253.613.139.535,00)

Jumlah 11.842.999.092.648,48 10.989.303.428.941,00 92,79 (853.695.663.707,48)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Target Belanja Tidak Terduga (BTT) selama periode Tahun Anggaran


2008-2012 sebesar Rp. 172.842.653.578,00 dengan realisasi sebesar Rp.
8.435.047.472,00 atau 4,88 persen. Kecilnya realisasi BTT disebabkan
pencairan dana tersebut mensyaratkan kriteria yang setiap tahun diatur dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri RI, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.28.

Tabel 3.28
Target dan Realisasi Belanja Tidak Terduga
Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD (Berkurang)

2008 52.197.396.000,00 13.585.000,00 0,03 (52.183.811.000,00)

2009 39.786.390.313,00 1.650.000,00 0,00 (39.784.740.313,00)

2010 5.000.000.000,00 563.479.772,00 11,27 (4.436.520.228,00)

2011 14.250.000.000,00 1.000.000.000,00 7,02 (13.250.000.000,00)

2012 61.608.867.265,00 6.856.332.700,00 11,13 (54.752.534.565,00)

Jumlah 172.842.653.578,00 8.435.047.472,00 4,88 (164.407.606.106,00)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota Tahun Anggaran


2008–2012 sebesar Rp.12.148.109.179.715,52 dengan realisasi sebesar
Rp.11.799.518.982.310,45 atau 97,13 persen, sebagaimana pada Tabel 3.29.

Tabel 3.29

Target dan Realisasi Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota


Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD (Berkurang)

2008 1.778.038.915.873,75 1777.489.318.643,00 99,97 (549.597.230,75)

2009 2.029.916.837.850,00 2.075.846.644.957,00 102,26 45.929.807.107,00

2010 2.180.046.307.852,22 2.064.745.161.385,45 94,71 (115.301.146.466,77)

2011 2.782.554.230.878,65 2.720.212.920.651,00 97,76 (62.341.310.227,65)

2012 3.377.552.887.261,00 3.161.224.936.674,00 93,60 (216.327.950.587,00)

Jumlah 12.148.109.179.715,52 11.799.518.982.310,45 97,13 (348.590.197.405,17)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2) Belanja Langsung (BL)

Belanja Langsung terdiri dari: (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja Barang dan
Jasa, serta (c) Belanja Modal. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, rata-
rata realisasi Belanja Langsung secara akumulatif tidak mencapai target, yaitu
sebesar Rp. 12.788.352.696.940,00 dari target Rp. 14.791.004.196.918,38 atau
86,46 persen, disajikan pada Tabel 3.30.

Tabel 3.30
Target dan Realisasi Belanja Langsung Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2008-2012
Tahun Target Setelah
Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Anggaran Perubahan APBD

2008 1.784.654.894.772,64 1.567.365.515.821,00 87,82 (217.289.378.951,64)


2009 3.115.543.391.324,00 2.501.857.029.567,00 80,30 (613.686.361.757,00)
2010 3.096.684.654.516,54 2.754.875.029.220,00 88,96 (341.809.625.296,54)
2011 3.154.332.504.532,20 2.690.187.634.956,00 85,29 (464.144.869.576,20)
2012 3.639.788.751.773,00 3.274.067.487.376,00 89,95 (365.721.264.397,00)

Jumlah 14.791.004.196.918,38 12.788.352.696.940,00 86,46 (2.002.651.499.978,38)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target Belanja Pegawai pada Belanja Langsung selama periode Tahun


Anggaran2008-2012 sebesar Rp. 1.728.258.069.732,22 dengan realisasi
sebesar Rp. 1.606.323.486.380,00 atau 92,94 persen, disajikan pada Tabel
3.31.

Tabel 3.31

Target dan Realisasi Belanja Pegawai pada Belanja Langsung

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 295.223.669.991,95 269.672.718.070,00 91,35 (25.550.951.921,95)

2009 384.557.444.898,00 356.753.290.834,00 92,77 (27.804.154.064,00)

2010 278.428.358.893,00 255.873.493.553,00 91,90 (22.554.865.340,00)

2011 345.666.813.997,28 319.187.717.304,00 92,34 (26.479.096.693,28)

2012 424.381.781.951,99 404.836.266.619,00 95,39 (19.545.515.332,99)

Jumlah 1.728.258.069.732,22 1.606.323.486.380,00 92,94 (121.934.583.352,22)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Target Belanja Barang dan Jasa pada Belanja Langsung selama periode
Tahun Anggaran 2008-2012 sebesar Rp. 8.123.614.882.388,80 sedangkan
realisasinya sebesar Rp. 7.191.803.338.555,00 atau 88,53 persen, disajikan
pada Tabel 3.32.

Tabel 3.32
Target dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah


Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Anggaran Perubahan APBD

2008 1.047.984.146.981,36 943.386.900.807,00 90,02 (104.597.246.174,36)

2009 1.667.673.953.808,75 1.418.622.576.844,00 85,07 (249.051.376.964,75)

2010 1.655.234.512.139,94 1.443.464.794.650,00 87,21 (211.769.717.489,94)

2011 1.844.563.916.010,74 1.652.349.082.844,00 89,58 (192.214.833.166,74)

2012 1.908.158.353.448,01 1.733.979.983.410,00 90,87 (174.178.370.038,01)

Jumlah 8.123.614.882.388,80 7.191.803.338.555,00 88,53 (931.811.543.833,80)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Belanja Modal pada Belanja Langsung, selama periode Tahun Anggaran


2008-2012 terealisasi Rp. 3.990.225.872.005,00 atau 80,79 persen dari target
sebesar Rp.4.939.131.244.797,36, disajikan pada Tabel 3.33.

Tabel 3.33

Target dan Realisasi Belanja Modal Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah


Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Anggaran Perubahan APBD

2008 441.447.077.799,33 354.305.896.944,00 80,26 (87.141.180.855,33)

2009 1.063.311.992.617,25 726.481.161.889,00 68,32 (336.830.830.728,25)

2010 1.163.021.783.483,60 1.055.536.741.017,00 90,76 (107.485.042.466,60)

2011 964.101.774.524,18 718.650.834.808,00 74,54 (245.450.939.716,18)

2012 1.307.248.616.373,00 1.135.251.237.347,00 86,84 (171.997.379.026,00)

Jumlah 4.939.131.244.797,36 3.990.225.872.005,00 80,79 (948.905.372.792,36)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

III - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Proporsi penggunaan dana tahun 2008 sampai dengan tahun 2012,


sebagaimana table dibawah ini.

Tabel 3.34

Proporsi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung

Tahun 2008-2013

Tahun
No. Uraian
2008 2009 2010 2011 2012

I. BELANJA TIDAK LANGSUNG 72,89 66,44 69,53 72,12 80,65

1.1. Belanja Pegawai 13,70 12,12 18,16 14,27 8,93

1.2. Belanja Bunga - - - - -

1.3. Belanja Subsidi 0,33 0,17 0,12 0,42 0,00

1.4. Belanja Hibah 4,99 1,51 1,58 7,85 36,26

1.5. Belanja Bantuan Sosial 5,03 3,50 2,22 4,88 0,10

1.6. Belanja Bagi Hasil 27,01 21,87 21,45 24,59 18,68

1.7. Belanja Bantuan Keuangan 21,03 26,84 25,95 19,98 16,64

1.8. Belanja Tidak Terduga 0,79 0,43 0,05 0,13 0,04

II. BELANJA LANGSUNG 27,11 33,56 30,47 27,88 19,35

2.1. Belanja Pegawai 4,48 4,14 2,74 3,06 2,39

2.2. Belanja Barang dan Jasa 15,92 17,96 16,29 16,30 10,25

2.3. Belanja Modal 6,71 11,45 11,44 8,52 6,71

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat belanja tidak langsung mengalami


kenaikan pada kurun waktu 2010 – 2012, hal ini dikarenakan untuk proporsi
belanja hibah, dimana belanja hibah pada tahun 2011 sebesar 7,85%
sedangkan tahun 2012 sebesar 36,26%. Besaran hibah ini dipengaruhi oleh
pendanaan pendidikan khususnya dana BOS Provinsi.

Selanjutnya, belanja pemenuhan belanja aparatur Provinsi Jawa Barat,


sebagaimana tabel dibawah ini.

III - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel.3.35.
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Anggaran (Rp.)
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012

A Belanja Tidak Langsung 902.098.544.512,99 1.157.061.703.584,00 1.846.059.664.503,54 1.613.485.997.841,36 1.588.563.623.324,00

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 574.751.036.462,99 801.363.930.792,00 1.384.056.481.385,15 680.691.643.186,36 655.274.321.347,23

Belanja Tambahan
2 64.109.256.000,00 90.524.521.407,00 237.543.543.352,00 718.024.818.944,00 688.139.903.579,50
Penghasilan**)

Belanja Penerimaan Anggota dan


3 Pimpinan DPRD serta 16.927.001.950,00 18.862.001.285,00 19.232.400.000,00 43.026.866.064,00 43.910.688.548,00
Operasional KDH/WKDH

Belanja pemungutan Pajak


4 246.311.250.100,00 246.311.250.100,00 205.227.239.766,39 171.742.669.647,00 201.238.709.849,27
Daerah**)

B Belanja Langsung 868.161.735.638,64 1.623.899.737.381,25 1.574.416.559.173,86 1.384.363.310.314,18 1.791.191.154.660,00

1 Belanja Honorarium PNS**) 159.769.915.511,08 225.246.105.398,00 76.988.360.280,00 44.873.311.006,00 18.164.560.000,00

2 Belanja Uang Lembur**) 4.674.734.000,00 6.926.180.000,00 10.417.373.000,00 6.888.175.000,00 8.900.401.800,00

Belanja Beasiswa Pendidikan


3 6.779.515.000,00 4.135.775.000,00 9.491.882.500,00 9.527.420.000,00 8.545.540.000,00
PNS

III - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Anggaran (Rp.)
No Uraian
2008 2009 2010 2011 2012

Belanja Kursus, Pelatihan,


4 Sosialisasi dan Bimbingan Teknis 10.402.620.014,24 7.967.775.418,00 7.025.205.000,00 12.058.381.000,00 15.232.447.530,00
PNS**)

5 Belanja premi asuransi kesehatan 1.800.000.000,00 2.001.300.000,00 3.190.958.234,00 3.340.208.624,00 2.584.954.487,00

Belanja makanan dan minuman


6 13.960.228.200,00 13.971.449.500,00 8.043.565.000,00 8.881.782.212,00 93.576.397.100,00
pegawai***)

Belanja pakaian dinas dan


7 8.115.824.844,99 6.765.859.000,00 3.738.443.750,00 5.665.418.625,00 2.109.147.500,00
atributnya**)

Belanja Pakaian Khusus dan


8 4.296.883.274,00 6.077.520.000,00 6.961.010.500,00 9.542.708.960,00 11.073.942.570,00
Hari-hari Tertentu*)

9 Belanja perjalanan dinas**) 213.673.806.000,00 273.967.997.948,00 274.502.412.426,26 300.070.710.363,00 304.452.577.300,00

10 Belanja perjalanan pindah tugas 59.770.000,00 355.180.000,00 434.500.000,00 440.000.000,00 385.000.000,00

11 Belanja Pemulangan Pegawai 3.181.360.995,00 13.172.602.500,00 10.601.065.000,00 18.973.420.000,00 18.917.570.000,00

Belanja Modal (Kantor, Mobil


12 Dinas, Meubelair, peralatan dan 441.447.077.799,33 1.063.311.992.617,25 1.163.021.783.483,60 964.101.774.524,18 1.307.248.616.373,00
perlengkapan dll)

TOTAL 1.770.260.280.151,63 2.780.961.440.965,25 3.420.476.223.677,40 2.997.849.308.155,54 3.379.754.777.984,00

III - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.36

Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur


Total pengeluaran
Total belanja untuk
(Belanja +
No Uraian pemenuhan kebutuhan Prosentase
Pembiayaan
aparatur (Rp)
Pengeluaran) (Rp.)

1 Tahun anggaran 2008 1.770.260.280.152 6.687.641.247.188 26,47

2 Tahun anggaran 2009 2.780.961.440.965 9.548.365.477.984 29,12

3 Tahun anggaran 2010 3.420.476.223.677 10.233.032.887.398 33,43

4 Tahun anggaran 2011 2.997.849.308.156 11.717.235.205.215 25,58

5 Tahun anggaran 2012 3.379.754.777.984 5.271.087.995.158 64,12

3.2.2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Struktur APBD selain terdapat komponen pendapatan dan belanja


daerah, juga mencakup pembiayaan daerah yang meliputi: (a) penerimaan
pembiayaan, (b) pengeluaran pembiayaan. Kebijakan pembiayaan daerah
diarahkan pada peningkatan penyertaan modal BUMD dan penyediaan dana
bergulir.

1) Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan antara lain berasal dari: (a) Sisa Lebih


Perhitungan Anggaran tahun lalu (SiLPA), (b) koreksi (contra post), (c)
Pencairan Dana Cadangan, (d) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan,(e) Penerimaan Pinjaman Daerah, (f) Penerimaan kembali pemberian
pinjaman, (g) penerimaan piutang daerah.Selama periode Tahun Anggaran
2008-2012 terdiri dari sa Lebih Perhitungan Anggaran tahun lalu (SiLPA),
Koreksi (contra post), dan Pencairan Dana Cadangan.Target penerimaan
Pembiayaan selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 sebesar Rp.
11.080.500.861.172,78 sedangkan realisasinya mencapai Rp.
11.050.197.237.172,65 atau 99,73 persen, seperti disajikan dalam Tabel 3.37

III - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.37

Rincian Target dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 1.350.314.355.663,13 1.350.314.355.663,00 100,00 (0,13)

2009 2.457.196.766.549,00 2.457.196.766.549,00 100,00 -

2010 1.820.060.110.218,00 1.789.756.684.218,00 98,34 (30.303.426.000,00)

2011 2.449.743.069.993,65 2.449.742.871.993,65 100,00 (198.000,00)

2012 3.003.186.558.749,00 3.003.186.558.749,00 100,00 -

Jumlah 11.080.500.861.172,78 11.050.197.237.172,65 99,73 (30.303.624.000,13)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Realisasi SiLPA, selama periode Tahun Anggaran 2008-2012Rp.


10.986.390.694.002,65 atau 100,00 persen dari target sebesar
Rp.10.986.390.892.002,65, disajikan pada Tabel 3.38

Tabel 3.38

Rincian Estimasi dan Realisasi SiLPA Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Estimasi Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 1.256.204.386.493,00 1.256.204.386.493,00 100,00 -

2009 2.457.196.766.549,00 2.457.196.766.549,00 100,00 -

2010 1.820.060.110.218,00 1.820.060.110.218,00 100,00 -

2011 2.449.743.069.993,65 2.449.742.871.993,65 100,00 (198.000,00)

2012 3.003.186.558.749,00 3.003.186.558.749,00 100,00 -

Jumlah 10.986.390.892.002,65 10.986.390.694.002,65 100,00 (198.000,00)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011

Realisasi Koreksi (Contra Post) hanya terjadi pada Tahun Anggaran 2010
yaitu berkurang sebesar Rp. 30.303.426.000,00, disajikan pada Tabel 3.39.

III - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.39

Rincian Target dan Realisasi Koreksi (Contra Post)

Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 - - - -

2009 - - - -

2010 - (30.303.426.000,00) - (30.303.426.000,00)

2011 - - - -

2012 - - - -

Jumlah - (30.303.426.000,00) - (30.303.426.000,00)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Target dan realisasi Pencairan Dana Cadangan hanya terdapat pada


Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp. 94.109.969.170,00, disajikan pada Tabel
3.40.

Tabel 3.40

Rincian Target dan Realisasi Pencairan Dana Cadangan

Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012

Tahun Target Setelah Bertambah/


Realisasi %
Anggaran Perubahan APBD Berkurang

2008 94.109.969.170,13 94.109.969.170,00 100,00 (0,13)

2009 - - - -

2010 - - - -

2011 - - - -

2012 - - - -

Jumlah 94.109.969.170,13 94.109.969.170,00 100,00 (0,13)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

2) Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan antara lain terdiri atas: (a) Pembentukan Dana


Cadangan, (b) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, (c) Pembayaran Pokok
Utang, (d) Pemberian Pinjaman Daerah, (e) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Berjalan, (f) BLUD, (g) Dana Bergulir, disajikan pada Tabel 3.41.

III - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.41
Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2008-2012
Tahun
Uraian
2008 2009 2010 2011 2012

Pembentukan
94.109.969.170,13 - - 200.000.000.000,00 -
Dana Cadangan

Pembayaran
167.907.255,00 167.907.255,00 812.506.681,63 - -
pokok utang

Penyertaan Modal
(Investasi)
105.000.000.000,00 264.714.067.255,00 -
Pemerintah 60.870.000.000,00 42.531.500.000,00
Daerah

BLUD - - 8.576.959.471,00 - -

Dana
Bergulir/Dana - - 165.000.000.000,00 -
Talangan

Pembentukan
94.109.969.170,13 - 200.000.000.000,00 -
Dana Cadangan

Pembayaran
167.907.255,00 167.907.255,00 812.506.681,63 - -
pokok utang

TOTAL 199.277.876.425,13 264.881.974.510,00 70.259.466.152,63 403.348.800.000,00 42.531.500.000,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2012

Penggalangan sumber-sumber pendanaan di luar APBD (Non APBD) dan


sumber-sumber pendapatan lainnya yang sah, pada tahun 2008-2012 dalam
bentuk alokasi dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan, disajikan
pada Tabel 3.42.

III - 37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.42

Penerimaan Alokasi Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan

Tahun Anggaran 2008-2012


Jenis
Jumlah Penerimaan Daerah Di Luar APBD Menurut Tahun (RP. Ribu)
Penerimaan JUMLAH
Diluar APBD 2008 2009 2010 2011 2012

Dana
2.983.445.519 4.680.570.911 5.110.493.386 1.449.149.555 2.144.991.151 16.368.250.522
Dekonsentrasi

Dana Tugas
252.188.157 183.508.826 316.967.679 376.701.124 538.928.292 1.668.294.078
Pembantuan

JUMLAH 3.235.633.676 4.864.079.737 5.427.461.065 1.825.850.679 2.683.519.443 18.036.544.600

Sumber : Kanwil Perbendaharaan, DJA

3.3. Kerangka Pendanaan 2013-2018

Kebijakan Anggaran merupakan acuan umum dari Rencana Kerja


Pembangunan dan merupakan bagian dari perencanaan operasional anggaran
dan alokasi sumberdaya,sementara kebijakan keuangan daerah diarahkan pada
kebijakan penyusunan program dan indikasi kegiatan pada pengelolaan
pendapatan dan belanja daerah secara efektif dan efisien.

3.3.1. Analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta

prioritas utama

III - 38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.43

Rencana Pengunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Tahun 2013-2018

2012
Tingkat
Kondisi Awal Proyeksi
pertumbuhan

No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp) (%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

A Belanja TidakLangsung 699.185.009.895,23 93,68 4.830.510.857.100,88 5.350.864.080.930,72 5.928.847.947.861,50 6.571.064.820.311,02 7.284.903.191.655,00 8.078.635.183.530,30

Belanja Gaji dan


1 17,46 699.161.983.158,00
Tunjangan 655.274.321.347,23 804.036.280.631,70 924.641.722.726,46 1.063.337.981.135,42 1.222.838.678.305,74 1.406.264.480.051,60

Belanja Penerimaan
Anggota dan Pimpinan
2 43.910.688.548,00 0,68 46.880.779.237,00 53.912.896.122,55 61.999.830.540,93 71.299.805.122,07 81.994.775.890,38 94.293.992.273,94
DPRD serta Operasional
KDH/WKDH

3 Belanja Bunga

4 Belanja bagi hasil - 31,86


4.084.468.094.705,88 4.492.914.904.176,47 4.942.206.394.594,11 5.436.427.034.053,53 5.980.069.737.458,88 6.578.076.711.204,77

5 Belanja Subsidi - 0,38


10.000.000.000,00 10.000.000.000,00 10.000.000.001,00 10.000.000.002,00 10.000.000.003,00 10.000.000.004,00

6 Belanja Hibah - 6,73


6.063.165.928.140,00 5.760.007.631.733,00 5.472.007.250.146,35 5.198.406.887.639,03 4.938.486.543.257,08 4.691.562.216.094,23

III - 39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2012
Tingkat
Kondisi Awal Proyeksi
pertumbuhan

No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp) (%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

7 Belanja batuan Sosial - 4,99


23.845.670.000,00 25.037.953.500,00 26.289.851.175,00 27.604.343.733,75 28.984.560.920,44 30.433.788.966,46

Belanja Bantuan
8 - 31,44
Keuangan 3.926.881.520.149,00 4.123.225.596.156,45 4.329.386.875.964,27 4.545.856.219.762,49 4.773.149.030.750,61 5.011.806.482.288,14

9 Belanja Tidak Terduga - 0,12


53.584.770.998,32 58.943.248.098,15 64.837.572.907,97 71.321.330.198,76 78.453.463.218,64 86.298.809.540,50

B Belanja Langsung 3,01


197.404.540.575,50 209.949.158.361,00 231.700.709.197,10 255.778.742.116,81 282.446.170.728,49 311.998.253.081,34 344.767.036.725,47

Belanja honorarium PNS


1 khusus untuk guru dan - - - - - - - -
tenaga medis.

Belanja Beasiswa
2 0,18
Pendidikan PNS 8.545.540.000,00 7.566.350.000,00 9.079.620.000,00 10.895.544.000,00 13.074.652.800,00 15.689.583.360,00 18.827.500.032,00

Belanja Jasa Kantor


(khusus tagihan bulanan
3 2,83
kantor seperti listrik, air, 188.859.000.575,50 202.382.808.361,00 222.621.089.197,10 244.883.198.116,81 269.371.517.928,49 296.308.669.721,34 325.939.536.693,47
telepon dan sejenisnya )

Belanja sewa gedung


4 - - - - - - - -
kantor( yang telah ada

III - 40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2012
Tingkat
Kondisi Awal Proyeksi
pertumbuhan

No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp) (%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

kontrak jangka
panjangnya)

Belanja sewa
perlengkapan dan
5 peralatan kantor ( yang - - - - - - - -
telah ada kontrak jangka
panjangnya)

Pengeluaran
C 42.531.500.000,00 3,31 189.025.000.000,00 550.000.000.000,00 500.000.000.000,00 450.000.000.000,00 450.000.000.000,00 450.000.000.000,00
Pembiayaan

Pembentukan Dana
1 - 1,28 -
Cadangan 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00

2 Pembayaran pokok utang - 0,01 - - - - - -

Penyertaan Modal
3 (Investasi) Pemerintah 42.531.500.000,00 0,91 119.025.000.000,00 250.000.000.000,00 200.000.000.000,00 150.000.000.000,00
150.000.000.000,00 150.000.000.000,00
Daerah

4 BLUD - 0,06 - - - - - -

Dana Bergulir/Dana
5 - 1,06 70.000.000.000,00 100.000.000.000,00 100.000.000.000,00 100.000.000.000,00 100.000.000.000,00 100.000.000.000,00
Talangan

III - 41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2012
Tingkat
Kondisi Awal Proyeksi
pertumbuhan

No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(Rp) (%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

TOTAL BELANJA WAJIB DAN


PENGELUARAN YANG 100,00
939.121.050.470,73 5.229.485.015.461,88 6.132.564.790.127,82 6.684.626.689.978,31 7.303.510.991.039,51 8.046.901.444.736,34 8.873.402.220.255,78
WAJIB MENGIKAT SERTA
PRIORITAS UTAMA

III - 42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3.3.2. Perhitungan Pendanaan Tahun 2013-2018

3.3.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah

1) Kebijakan

Kebijakan Keuangan Daerah yang merupakan potensi daerah dan sebagai


penerimaan Provinsi Jawa Barat sesuai urusannya diarahkan melalui
upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor (1) Pendapatan Asli
Daerah (PAD), (2) Dana Perimbangan, (3) Lain-Lain

2) Strategi

a) Strategi untuk meningkatkan PAD adalah:

1. Intensifikasi dan ekstensifikasi;


2. Menerapkan secara penuh penyesuaian tarif terhadap pajak daerah;
3. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, OPD Penghasil,
Kabupaten/Kota, POLRI;
4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam
upaya peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap
Pendapatan Daerah;
5. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, Cabang Pelayanan, dan Balai
Penghasil dalam peningkatan pelayanan dan pendapatan;
6. Meningkatkan pendayagunaan dan pengelolaan aset dan keuangan
daerah;
7. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan
sistem administrasi dan efisiensi pengunaan anggaran daerah.

b) Strategi untuk meningkatkan Dana Perimbangan adalah:

1. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan


PBB, Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN) dan PPh Pasal 21;
2. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar
perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan;
3. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam
peningkatan Dana Perimbangan;
4. Meningkatkan koordinasi dengan Kabupaten/Kota.

c) Strategi untuk meningkatkan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah adalah:

1. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat;


2. Menjalin kerjasama dan jejaring dengan lembaga non pemerintah

III - 43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3. Menginisiasi dan mencari sumber pendapatan dari masyarakat

3) Upaya yang dilakukan untuk pelaksanaan kebijakan dan strategi


Pendapatan Daerah adalah :

a) Pendapatan Asli Daerah :

1. Penataan kelembagaan, penyempurnaan dasar hukum


pemungutan dan regulasi penyesuaian tarif pungutan;
2. Pelaksanaan pemungutan atas obyek pajak/retribusi baru dan
pengembangan sistem operasi penagihan atas potensi pajak dan
retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya;
3. Pemenuhan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap sesuai
dengan kemampuan anggaran;
4. Peningkatan layanan secara khusus untuk lebih memperhatikan
masyarakat pembayar pajak, serta memberikan kemudahan
masyarakat dalam membayar pajak melalui drive-through, atau
drive-thru, Gerai Samsat dan Samsat Mobile, layanan SMS, dan
pengembangan Samsat Outlet;
5. Penerapan standar pelayanan kepuasan publik di beberapa Kantor
Bersama/Samsat lainnya dengan menggunakan parameter ISO
9001-2000;
6. Penyebarluasan informasi dan program sosialisasi di bidang
Pendapatan Daerah dalam upaya peningkatan kesadaran
masyarakat;
7. Revitalisasi BUMD melalui berbagai upaya agar dapat memberikan
kontribusi terhadap Pendapatan Daerah, antara lain melalui
peningkatan sarana, prasarana, kemudahan prosedur pelayanan
terhadap konsumen/nasabah dalam meningkatkan persaingan
usaha, serta mengoptimalkan peran Badan Pengawas, agar BUMD
berjalan sesuai dengan peraturan;
8. Optimalisasi pemberdayaan dan pendayagunaan aset yang
diarahkan pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
9. Pembinaan secara teknis fungsional dalam upaya peningkatan
fungsi dan peran OPD sebagai unit kerja penghasil di bidang
Pendapatan Daerah;
10. Koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian
Keuangan pada tataran kebijakan, dengan POLRI dan
Kabupaten/Kota termasuk dengan Provinsi perbatasan dalam

III - 44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

operasional pemungutan dan pelayanan Pendapatan Daerah serta


mengembangkan sinergi pelaksanaan tugas dengan OPD
penghasil.

b) Dana Perimbangan :

1. Sosialisasi secara terus menerus mengenai pungutan Pajak


Penghasilan dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam
pembayaran pajak;
2. Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi
sumber daya alam bekerja sama dengan Kementrian Keuangan cq.
Direktorat Jenderal Pajak sebagai dasar perhitungan pembagian
dana perimbangan keuangan;
3. Pembinaan dan Optimalisasi Tim Intensifikasi PBB dan memberikan
insentif kepada Kabupaten/Kota yang menunjukan kinerja baik;
4. Pelibatan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam perhitungan lifting
migas dan perhitungan sumber daya alam lainnya agar memperoleh
proporsi pembagian yang sesuai dengan potensi;
5. Koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan
dan Kementerian Teknis untuk mengupayakan peningkatan besaran
DAU.

c) Lain – lain Pendapatan yang sah :

1. Koordinasi dengan Kementerian Teknis dan Lembaga Non


Pemerintah, baik Dalam maupun Luar Negeri
2. Inisiasi dan pengenalan sumber pendapatan dari masyarakat
3. Pembentukan lembaga pengelola dana masyarakat

Dengan mempertimbangkan kecenderungan pencapaian pendapatan


daerah, kondisi ekonomi makro secara nasional dan regional, serta kapasitas
OPD penghasil Provinsi Jawa Barat, maka diperkirakan penerimaan pendapatan
daerah Provinsi Jawa Barat rata-rata secara keseluruhan mengalami
pertumbuhan sekitar 10% (Tabel 3.44).

III - 45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.44

Proyeksi Pendapatan Daerah

URAIAN PENDAPATAN PROYEKSI PENDAPATAN 2013-2018

URAIAN PENDAPATAN PROYEKSI PENDAPATAN 2013-2018

2013 2014 2015 2016 2017 2018

PENDAPATAN DAERAH
13.190.450.506.272,20 15.790.712.559.307,00 16.799.366.531.262,20 18.336.616.978.271,80 20.027.702.468.825,60 21.869.333.531.079,40

PENDAPATAN ASLI DAERAH


10.513.980.746.509,20 13.042.056.434.421,00 14.416.031.751.655,30 15.769.911.949.594,90 17.252.834.266.859,70 18.867.934.535.014,30

PAJAK DAERAH
9.714.912.691.000,00 12.215.081.305.000,00 13.498.655.298.000,00 14.747.275.516.400,00 16.112.059.718.712,00 17.605.515.784.449,00

1. PKB
3.776.379.000.000,00 4.420.636.000.000,00 4.862.699.600.000,00 5.348.969.560.000,00 5.883.866.516.000,00 6.472.253.167.600,00

2. BBNKB
4.199.753.691.000,00 4.265.368.000.000,00 4.691.904.800.000,00 5.161.095.280.000,00 5.677.204.808.000,00 6.244.925.288.800,00

3. PBBKB
1.697.122.000.000,00 1.910.337.680.000,00 2.044.061.318.000,00 2.187.145.610.000,00 2.340.245.803.000,00 2.504.063.009.000,00

4. PAJAK AIR
41.658.000.000,00 40.296.000.000,00 40.296.000.000,00 41.596.000.000,00 41.596.000.000,00 41.596.000.000,00

- AIR
PERMUKAAN 41.658.000.000,00 40.296.000.000,00 40.296.000.000,00 41.596.000.000,00 41.596.000.000,00 41.596.000.000,00

III - 46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

URAIAN PENDAPATAN PROYEKSI PENDAPATAN 2013-2018

2013 2014 2015 2016 2017 2018

5. PAJAK
- 1.578.443.625.000,00 1.859.693.580.000,00 2.008.469.066.400,00 2.169.146.591.712,00 2.342.678.319.048,96
ROKOK

RETRIBUSI
57.129.422.985,00 57.677.820.000,00 61.031.112.794,33 62.971.902.181,19 64.974.408.670,56 67.040.594.866,28
DAERAH

HASIL PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH 262.314.116.000,00 273.408.000.000,00 286.420.295.187,47 312.799.604.274,24 341.608.447.727,89 373.070.585.663,63
YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH 479.624.516.524,20 495.889.309.421,00 569.925.045.673,53 646.864.926.739,46 734.191.691.749,28 822.307.570.035,43

DANA PERIMBANGAN 2.661.178.311.000,00 2.732.141.360.222,00 2.365.498.833.769,67 2.547.442.207.172,76 2.754.064.354.741,39 2.978.930.841.062,72

1. Dana Bagi Hasil Pajak


1.188.725.300.000,00 1.044.454.974.222,00 861.084.826.845,00 910.038.002.035,95 971.913.617.870,49 1.038.967.979.052,43
/Hasil Bukan Pajak

2. Dana Alokasi Umum 1.472.453.011.000,00 1.687.686.386.000,00 1.504.414.006.924,67 1.637.404.205.136,81 1.782.150.736.870,90 1.939.962.862.010,29

3. Dana Alokasi Khusus

LAIN-LAIN PENDAPATAN
15.291.448.763,00 16.514.764.664,04 17.835.945.837,16 19.262.821.504,14 20.803.847.224,47 22.468.155.002,42
YANG SAH

III - 47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3.3.2.2. Proyeksi Belanja Daerah

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, Belanja


Daerah disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi
kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok
dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran ke dalam program/kegiatan. Kebijakan Belanja Daerah diarahkan
untuk mendukung pencapaian target RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
- 2018 dan Program Prioritas Nasional di Jawa Barat. Kebijakan belanja daerah
diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien
dan optimalisasi atas berbagai kebutuhan aktual pembangunan dan kebijakan
efektif menuju pencapaian sasaran pembangunan yang dicirikan sinergi
pembangunan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota terutama merespon 14
(empat belas) prioritas Pembangunan Nasional, 10 (sepuluh) Common Goals
baik Kegiatan Common Goals Tematik Sektoral maupun Tematik Kewilayahan
serta anggaran berbasis gender.

Tabel 3.45

Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2013-2018


No. Uraian Proyeksi Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
I. BELANJA TIDAK LANGSUNG 14.854.403.975.390 15.269.135.262.320 15.766.531.925.148 16.352.932.271.448 17.035.523.326.586 17.822.437.670.883
1.1. Belanja Gaji dan Tunjangan 699.161.983.158,00 804.036.280.631,70 924.641.722.726,46 1.063.337.981.135,42 1.222.838.678.305,74 1.406.264.480.051,60
1.2. Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD 46.880.779.237,00 53.912.896.122,55 61.999.830.540,93 71.299.805.122,07 81.994.775.890,38 94.293.992.273,94
serta Operasional KDH/WKDH
1.3. Belanja Bunga
1.4. Belanja bagi hasil 4.084.468.094.705,88 4.492.914.904.176,47 4.942.206.394.594,11 5.436.427.034.053,53 5.980.069.737.458,88 6.578.076.711.204,77
1.5. Belanja Subsidi 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00 10.000.000.001,00 10.000.000.002,00 10.000.000.003,00 10.000.000.004,00
1.6. Belanja Hibah 6.063.165.928.140,00 5.760.007.631.733,00 5.472.007.250.146,35 5.198.406.887.639,03 4.938.486.543.257,08 4.691.562.216.094,23
1.7. Belanja batuan Sosial 23.845.670.000,00 25.037.953.500,00 26.289.851.175,00 27.604.343.733,75 28.984.560.920,44 30.433.788.966,46
1.8. Belanja Bantuan Keuangan 3.926.881.520.149,00 4.123.225.596.156,45 4.329.386.875.964,27 4.545.856.219.762,49 4.773.149.030.750,61 5.011.806.482.288,14
1.9 Belanja Tidak Terduga 53.584.770.998,32 58.943.248.098,15 64.837.572.907,97 71.321.330.198,76 78.453.463.218,64 86.298.809.540,50

II. BELANJA LANGSUNG 4.002.502.626.949 4.402.752.889.644 4.843.028.178.609 5.327.330.996.469 5.860.064.096.116 6.446.070.505.728


2.1. Belanja Pegawai 466.490.796.146,10 513.139.875.760,71 564.453.863.336,78 620.899.249.670,46 682.989.174.637,51 751.288.092.101,26
2.2. Belanja Barang dan Jasa 2.098.038.352.792,80 2.307.842.188.072,08 2.538.626.406.879,29 2.792.489.047.567,22 3.071.737.952.323,94 3.378.911.747.556,33
2.3. Belanja Modal 1.437.973.478.010,30 1.581.770.825.811,33 1.739.947.908.392,46 1.913.942.699.231,71 2.105.336.969.154,88 2.315.870.666.070,37
Total 18.856.906.602.339,10 19.671.888.151.964,30 20.609.560.103.756,70 21.680.263.267.917,70 22.895.587.422.702,50 24.268.508.176.611,10

3.3.2.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah

Penerimaan pembiayaan mencakup: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran


Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA); Pencairan Dana Cadangan; Hasil
Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; Penerimaan Pinjaman Daerah;
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman; dan Penerimaan Piutang Daerah.
Struktur pembiayaan daerah untuk sumber penerimaan pembiayaan adalah
bersumber dari SiLPA tahun lalu.

III - 48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Pengeluaran pembiayaan mencakup : pembentukan Dana Cadangan;


Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah; Pembayaran Pokok Utang; dan
Pemberian Pinjaman Daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan adalah :

1. Penyertaan modal dan pemberian pinjaman manakala terjadi surplus


anggaran.
2. Sisa Lebih Anggaran tahun Sebelumnya (SiLPA) dipergunakan sebagai
sumber penerimaan pada APBD tahun berikutnya dan rata-rata SiLPA
diupayakan seminimal mungkin dengan melaksanakan perencanaan dan
pelaksanaan anggaran secara konsisten.
3. Penyertaan modal BUMD dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil
kajian dan tindaklanjut revitalisasi dan restrukturisasi kinerja BUMD
serta pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam
rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan.
4. Perintisan pelaksanaan penerbitan obligasi daerah untuk membiayai
pembangunan infrastruktur strategis.

III - 49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.46

Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2013-2018

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Penerimaan Pembiayaan Daerah


SilPa 2.916.306.755.414,00 2.770.491.417.643,30 2.631.966.846.761,13 2.500.368.504.423,08 2.375.350.079.201,92 2.256.582.575.241,83
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di
Pisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Penerimaan Piutang Daerah
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 2.916.306.755.414,00 2.770.491.417.643,30 2.631.966.846.761,13 2.500.368.504.423,08 2.375.350.079.201,92 2.256.582.575.241,83

Pengeluaran Pembiayaan Daerah


Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 34.025.200.000,00 30.622.680.000,00 27.560.412.000,00 24.804.370.800,00 22.323.933.720,00 20.091.540.348,00
Pembayaran Pokok Utang
Dana Bergulir
BLUD
Jumlah Pengeluaran 34.025.200.000,00 30.622.680.000,00 27.560.412.000,00 24.804.370.800,00 22.323.933.720,00 20.091.540.348,00

Pembiayaan Netto 3.269.480.014.623,90 3.107.707.273.892,71 2.796.936.546.503,43 2.517.242.891.853,09 2.265.518.602.667,78 2.038.966.742.401,00

III - 50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.47

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2013-2018

No. Uraian Kondisi Awal Proyeksi (Rp.)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1. Pendapatan 13.190.450.506.272,20 15.790.712.559.307,00 16.799.366.531.262,20 18.336.616.978.271,80 20.027.702.468.825,60 21.869.333.531.079,40

Pencairan dana cadangan


2. - - - - - -
(sesuai Perda)

Sisa Lebih Riil Perhitungan


3. 2.916.306.755.414,00 2.770.491.417.643,30 2.631.966.846.761,13 2.500.368.504.423,08 2.375.350.079.201,92 2.256.582.575.241,83
Anggaran

Total penerimaan 16.106.757.261.686,20 18.561.203.976.950,30 19.431.333.378.023,30 20.836.985.482.694,90 22.403.052.548.027,50 24.125.916.106.321,20

Dikurangi:

Belanja dan Pengeluaran


Pembiayaan yang Wajib
4. 5.229.485.015.461,88 6.132.564.790.127,82 6.684.626.689.978,31 7.303.510.991.039,51 8.046.901.444.736,34 8.873.402.220.255,78
dan Mengikat serta Prioritas
Utama

Kapasitas riil kemampuan


10.877.272.246.224,30 12.428.639.186.822,50 12.746.706.688.045,00 13.533.474.491.655,40 14.356.151.103.291,20 15.252.513.886.065,40
keuangan

III - 51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 3.48

Rencana Pengunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Tahun 2013-2018

Kondisi Awal Proyeksi (Rp.)


No. Uraian
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kapasitas riil
I kemampuan 15.252.513.886.065,40
10.877.272.246.224,30 12.428.639.186.822,50 12.746.706.688.045,00 13.533.474.491.655,40 14.356.151.103.291,20
keuangan

Rencana alokasi
pengeluaran
prioritas I

II.a Belanja Langsung 4.002.502.626.949,20 4.402.752.889.644,12 4.843.028.178.608,53 5.327.330.996.469,39 5.860.064.096.116,33 6.446.070.505.727,96

Pembentukan dana
II.b - 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00 200.000.000.000,00
cadangan

Dikurangi:

Belanja langsung
yang wajib dan
II.c 209.949.158.361,00 231.700.709.197,10 255.778.742.116,81 282.446.170.728,49 311.998.253.081,34 344.767.036.725,47
mengikat serta
prioritas utama

Pengeluaran
pembiayaan yang
II.d 189.025.000.000,00 550.000.000.000,00 500.000.000.000,00 450.000.000.000,00 450.000.000.000,00 450.000.000.000,00
wajib mengikat serta
prioritas utama

III - 52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Kondisi Awal Proyeksi (Rp.)


No. Uraian
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Total rencana
pengeluaran
II 3.603.528.468.588,20 3.821.052.180.447,02 4.287.249.436.491,72 4.794.884.825.740,90 5.298.065.843.034,99 5.851.303.469.002,49
prioritas i (II.a+II.b-
II.c-II.d)

Sisa kapasitas riil


kemampuan
keuangan daerah
setelah 7.273.743.777.636,12 8.607.587.006.375,46 8.459.457.251.553,30 8.738.589.665.914,47 9.058.085.260.256,20 9.401.210.417.062,96
menghitung alokasi
pengeluaran
prioritas I (I-II)

Rencana alokasi
pengeluaran
prioritas II

Belanja Tidak
III.a 14.854.403.975.389,90 15.269.135.262.320,20 15.766.531.925.148,10 16.352.932.271.448,30 17.035.523.326.586,10 17.822.437.670.883,10
Langsung

Dikurangi:

Belanja tidak
langsung yang wajib
III.b 4.830.510.857.100,88 5.350.864.080.930,72 5.928.847.947.861,50 6.571.064.820.311,02 7.284.903.191.655,00 8.078.635.183.530,30
dan mengikat serta
prioritas utama

III - 53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Kondisi Awal Proyeksi (Rp.)


No. Uraian
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Total rencana
pengeluaran
III 10.023.893.118.289,00 9.918.271.181.389,45 9.837.683.977.286,62 9.781.867.451.137,27 9.750.620.134.931,13 9.743.802.487.352,83
prioritas II (III.a-
III.b)

Surplus anggaran
riil atau Berimbang (692.534.874.674,93) (342.592.070.289,87)
(2.750.149.340.652,88) (1.310.684.175.013,98) (1.378.226.725.733,32) (1.043.277.785.222,80)
(I-II-III)*

III - 54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan

Penyelenggaraan pembangunan dalam kurun waktu 2008–2013 telah


membuahkan hasil yang diharapkan, tetapi untuk pembangunan kedepan
masih terdapat persoalan dan tantangan dari berbagai aspek yang
dihadapi.Permasalahan pembangunan merupakan suatu kondisi yang masih
perlu ditingkatkan atau dikembangkan karena hasilnya belum optimal. Pada
bagian atau tahap perumusan isu-isu strategis, permasalahan-permasalahan
pembangunan prioritas saja yang menjadi agenda utama rencana
pembangunan daerah dalam 5 (lima) tahun kedepan.

a. Urusan Wajib
Pelayanan Dasar

4.1.1. Bidang Pendidikan,

Permasalahan utama adalah (1) Putus sekolah atau tidak melanjutkan


sekolah yang didominasi anak usia 16 – 18 tahun; (2) Anak usia sekolah yang
bekerja; (3) Aksesibilitas terhadap sekolah belum merata di beberapa wilayah;
(4) Ruang kelas untuk siswa SMP dan SMA di beberapa wilayah masih terbatas
dan rusak serta ruang lainnya (laboratorium, perpustakaan); (5) Kualitas dan
relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing;.

4.1.2. Bidang Kesehatan,

Permasalahan utama pada Bidang Kesehatan adalah (1) Intensitas


beberapa penyakit menular dan tidak menular serta malnutrisi makin
meningkat dan terjadi Penyebaran beberapa penyakit menular (multiple burden
of desease) diluar sasaran MDGs 2015, ada ancaman meningkatnya atau
IV - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

munculnya penyakit lain (new emerging dan re-emerging) serta kejadian luar
biasa yang diakibatkan adanya perubahan perilaku manusia dan lingkungan;(2)
Sistem kesehatan belum responsif terhadap kebutuhan masyarakat,
berdasarkan jumlah sarana pelayanan kesehatan belum sesuai dengan
kebutuhan penduduk di kabupaten/kota;(3) Sistem pelayanan kesehatan
belum efektif dan efisien, masih berorientasi kepada kuratif daripada promotif
dan preventif, hal ini terlihat dari proporsi anggaran lebih tinggi untuk
kuratif;(5) Belum optimalnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Masyarakat;(6) Belum terpenuhinya Sumber Daya Kesehatan sesuai dengan
standard dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang prima; (7) Belum
optimalnya aspek Regulasi dan Sistem Informasi Kesehatan dalam mendukung
manajemen kesehatan;

4.1.3. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Permasalahan utama pada aspek kebinamargaan adalah (1) Belum


optimalnya aksesibilitas dan kualitas jalan menuju sentra pertanian, wisata dan
industri manufaktur; (2) Belum terpenuhinya strandar lebar jalan pada
sebagian besar jalan provinsi dan permasalahan utama pada Bidang Penaataan
Ruang adalah (1) Belum memadainya pranata bidang penataan ruang
khususnya rencana rinci tata ruang; (2) Rendahnya keterkaitan fungsional
antar wilayah perkotaan dan pedesaan; (3) Menurunnya ketersedianya ruang
untuk ketahanan pangan dan minimnya ruang terbuka hijau (RTH) publik; (4)
Belum terwujudnya sinergitas koordinasi penataan ruang baik yang bersifat
fisik lingkungan, kebencanaan maupun ekonomi pada kawasan strategis
provinsi; (5) Belum optimalnya perwujudan ruang investasi di kawasan
metropolitan dan pusat–pusat pertumbuhan di Jawa Barat.

Permasalahan utama terkait aspek sumber daya air dan irigasi adalah
(1) Rendahnya penyediaan sumber air baku untuk air minum dan irigasi; (2)
Tingginya kerusakan jaringan irigasi; (3) Menurunnya daya tampung sungai.

IV - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Permasalahan utama pada aspek keciptakaryaan adalah (1) rendahnya


penyediaan dan distribusi pelayanan air minum;(2) Rendahnya cakupan
pelayanan infrastruktur sanitasi permukiman (limbah, sampah, dan drainase);
(3) Terbatasnya penyediaan infrastruktur sampah regional.

4.1.4. Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Permasalahan utama adalah rendahnya kualitas hunian untuk rakyat


miskin dan buruh serta tingginya backlog (tidak seimbangnya kebutuhan dan
penyediaan) rumah sebanyak 1,3 juta.

4.1.5. Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan

Masyarakat
Permasalahan utama adalah (1) Pendidikan politik masyarakat masih
rendah; (2) Krisis kepercayaan terhadap pemerintah; (4) Harmonisasi kehidupan
beragama cenderung menurun; (5) Terdapat potensi gangguan terhadap
ketentraman dan ketertiban masyarakat.

4.1.6. Bidang Sosial

Permasalahan utama adalah (1) Kecenderungan peningkatan jumlah


Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); (2) Belum terintegrasinya
penanggulangan kemiskinan; (3) Belum optimalnya penanggulangan bencana
alam dan bencana sosial; (4) Belum optimalnya pendayagunaan dan
pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).

IV - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

b. Non Pelayanan Dasar

4.1.7. Bidang Perumahan

Permasalahan utama adalah (1) Kualitastenagakerja masih rendah; (2)


Persebaran tenaga kerja yang tidak merata; (3) Tingginya tingkat pengangguran
terbuka usia muda dengan pendidikan SMA ke bawah. (4) Rendahnya akses
terhadap lapangan kerja.

4.1.8. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Permasalahan utama adalah (1) Kesetaraan gender; dan (2) Masih


rentan permasalahan trafficking dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

4.1.9. Bidang Pangan

Permasalahan utama adalah (1) Pangan belum terdistribusikan


dengan baik dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;(2) Tingginya
ketergatungan impor pangan strategis;(3) Penganekaragaman/diversifikasi
pangan masih terbatas; (4) Masih rendahnya ketahanan pangan rumah tangga
di wilayah rawan pangan.

4.1.10. Bidang Pertahanan

Permasalahan utama adalah(1) Banyaknya tanah belum bersertifikat;


(2) Penyelesaian tanah provinsi yang dikuasai oleh masyarakat dan pihak lain.

4.1.11. Bidang Lingkungan Hidup

Permasalahan utama adalah (1) Masih tingginya pencemaran


lingkungan; (2) Belum tercapainya fungsi kawasan lindung secara optimal; (3)
Masih tingginya emisi gas rumah kaca (GRK); (4) Masih adanya konflik
pemanfaatan ruang; (5) Kerusakanekosistem mangrove dan kawasan pesisir; (6)
Belum adanya kegiatan terobosan / rintisan yang mengintegrasikan solusi
lingkungan, ekonomi, dan mitigasi bencana.
IV - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4.1.12. Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Permasalahan utama adalah (1)belum terdatanya penduduk


nonpermanen; (2)kualitas data kependudukan perlu ditingkatkan melalui
pemutakhiran data penduduk; (3)cakupan kepemilikan dokumen
kependudukan perlu ditingkatkan; (4)pengelolaan informasi adminduk
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta penyajian data
kependudukan yang terpilah dan teranalisis; (5)kualitas pelayanan dokumen
administrasi kependudukan perlu ditingkatkan; dan (6)perlunya meningkatkan
kualitas aparatur kependudukan dan pencatatan sipil.

4.1.13. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Permasalahan utama adalah (1) Minimnya sarana dan prasarana di


pedesaan; (2) Belum optimalnya fungsi kelembagaan dan kualitas aparatur
desa; (3) Rendahnya kemampuan masyarakat desa dalam mengakses
kesempatan berusaha. (4) Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
desa akan potensi alam dan budaya desanya.

4.1.14. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Sub urusan 1) pengendalian penduduk, 2) keluarga berencana, dan 3)


keluarga sejahtera.

Permasalahan utama adalah (1) Kurangnya tenaga penyuluh KB; (2) Kualitas
pelayanan belum maksimal sehingga Intensifikasi Pelayanan KB sangat penting;
(3) Belum optimalnya ketahanan keluarga; (4) Masih kurangnya kesadaran
masyarakat untuk ber-KB.

IV - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4.1.15. Bidang Perhubungan

Permasalahan utama bidang perhubungan adalah (1) Belum


berkembangnya system transportasi massal dan integrasi antar moda
angkutan; (2) Masih kurangnya fasilitas perlengkapan jalan dan masih tingginya
overloading angkutan barang; (3) Belum memadainya keberadaan bandar udara
untuk menampung penumpang dan barang baik domestik maupun
internasional; (4) Belum tersedianya pelabuhan laut internasional dan belum
optimalnya pelabuhan yang ada dalam melayani pergerakan orang dan barang
antar pulau.

4.1.16. Bidang Komunikasi dan Informatika

Permasalahan utama adalah (1) Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI)


dalam penyelenggaraan pemerintah belum optimal; (2) Penyebarluasan
informasi terkait kebijakan pemerintah belum optimal.

4.1.17. Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Permasalahan utama adalah (1) Rendahnya tingkat partisipasi anggota


dalam pengembangan kegiatan usaha koperasi; (2) Rendahnya SDM, akses
pasar, penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG), akses pembiayaan, informasi
dan kelembagaan; (3) Daya saing produk Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah lebih rendah dibandingkan dengan produk impor; (4) Rendahnya
inovasi dan pengembangan produk.

4.1.18. Bidang Penanaman Modal

Permasalahan utama adalah (1) Biaya ekonomi tinggi,kepastian


hukum dan jaminan keamanan berusaha; (3) Kualitas infrastruktur pendukung
investasi masih belum memadai dan belum merata; (4) Konflik dalam hubungan
industrial.

IV - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

.4.1.19. Bidang Kepemudaan dan Olahraga

Permasalahan utama adalah (1) Terbatasnya ketersediaan sarana


olahraga baik berskala nasional maupun internasional; (2) Terbatasnya sarana
dan prasana untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang
lebih berkualitas dan mandiri; (3) Rendahnya mental juara.

4.1.20. Bidang Statistik

Permasalahan utama adalah (1) Masih rendahnya akses masyarakat


terhadap data statistik; (2) Referensi data pembangunan yang beragam.

4.1.21. Bidang Persandian,

Permasalahan utama adalah (1) Belum sinkronnya implementasi


peraturan antara tingkat pusat dan daerah; (2) Penegakan hukum masih lemah
dan belum optimalnya perlindungan hukum dan hak asasi manusia (HAM); (3)
Kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya melaksanakan prinsip good
governance; (4) Masih rendahnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya
manusia aparatur; (5) Pendataan aset yang belum terselesaikan dan adanya
aset-aset yang belum tersertifikasi karena berada pada penguasaan perorangan
atau masyarakat; (6) Sumber pendapatan daerah dari BUMD masih terbatas; (7)
Belum tuntasnya batas administrasi daerah; (8) Pelayanan publik masih belum
sesuai harapan masyarakat; (8) Belum adanya Norma, Standar, Pedoman,
Manual (NSPM) yang jelas terkait prosedur mengenai mekanisme penyusunan
anggaran.

4.1.22. Bidang Kebudayaan

Permasalahan utama adalah(1) Masih rendahnya apresiasi dan


perlindungan terhadap budaya lokal; (2) Kuatnya pengaruh budaya asing
terhadap masyarakat Jawa Barat;(3) Masih rendahnya promosi budaya local
Jawa Barat di dalam dan luar negeri.

IV - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4.1.23. Bidang Perpustakaan

Permasalahan utama adalah (1) Keterbatasan sarana dan prasarana;


(2) Keterbatasan tenaga fungsional pengelola perpustakaan;

4.1.24. Bidang Kearsipan

Permasalahan utama adalah keterbatasan sarana dan prasarana


pengelolaan kearsipan;

b. Pilihan
4.1.25. Bidang Kelautan dan Perikanan

Permasalahan utama adalah (1) Keterbatasan tenaga penyuluh; (2) Kualitas


sumberdaya manusia masih rendah; (3) Kurangnya kapasitas kelembagaan produksi
dan pemasaran; (4) Masih terbatasnya sarana dan prasarana perikanan tangkap.

4.1.26. Bidang Pariwisata

Permasalahan utama adalah (1) Belum memiliki ikon wisata dan paket
yang komprehensif dan berdaya saing; (2) Tata kelola destinasi pariwisata masih
bersifat parsial dan multistakeholders (sesuai Undang – Undang Nomor 10
Tahun 2013); (3) Belum memadainya fasilitas pendukung kepariwisataan; (4)
Belum melembaganya sadar wisata baik pada masyarakat lokal, pelaku
pariwisata maupun wisatawan; (5) Belum beragamnya destinasi dan atraksi
wisata yang teritegrasi dengan konservasi dan pendidikan seperti geowisata dan
geopark

4.1.27. Bidang Pertanian

Permasalahan utama adalah (1) Masih rendahnya kemampuan


masyarakat dalam memproduksi daging sapi dibandingkan dengan jumlah
kebutuhan rumah tangga dan industri pengolahan; (2) Masih terbatasnya

IV - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

tenaga penyuluh pertanian; (3) Rusaknya kondisi infrastruktur jalan,


kesuburan lahan dan irigasi kesentra produksi; (4) Tingginya konversi lahan
pertanian dan tidak jelasnya status lahan HGU di Jabar Selatan; (5) rendahnya
perlindungan terhadap petani produsen; (6) Aksesibilitas petani terhadap
sarana produksi, pemasaran dan permodalan terbatas; (7) Masih tingginya
impor bahan pangan (daging, beras, dan hortikultura); (8) Masih tingginya
kehilangan hasil produksi pertanian.

4.1.28. Bidang Kehutanan

Permasalahan utama adalah (1) Tingginya gangguan hutan dan


perambahan hutan; (2) Belum optimalnya pelaksanaan peraturan daerah
tentang kawasan lindung; (3) Belum optimalnya konservasi hutan dan lahan;
(4) Rendahnya pendapatan masyarakat desa sekitar hutan. (4) Belum
optimalnya pemanfaatan hutan konservasi melalui kegiatan yang
berkelanjutan.

4.1.29. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Permasalahan utama adalah (1) Belum optimalnya cakupan pelayanan


elektrifikasi rumah; (2) Terbatasnya pemanfaatan energy baru terbarukan serta
belum optimalnya konservasi energi dan sumber daya mineral; (3) Belum
optimalnya pendayagunaan produksi energi sumber daya mineral; (4) Belum
optimalnya penanganan dan mitigasi bencana alam geologi; (5) Belum
teridentifikasi dan terpetakannya sumber daya geologi dan mineral untuk
peruntukkan lainnya seperti untuk gewisata dan geopark; (6) Belum
diberdayakannya potensi/ peruntukkan sumber daya geologi dan mineral
lainnya seperti sumber daya keragaman geologi untuk geoheritage dan geopark

4.1.30. Bidang Perdagangan

Permasalahan utama adalah: (1) Lemahnya pengawasan di bidang


ekspor dan impor; (2) Terbatasnya sarana perdagangan/distribusi; (3) Kurang
IV - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

memadainya jumlah maupun kualitas SDM; (4) Berbagai pungutan yang


mengakibatkan ekonomi biaya tinggi; (5) Kebijakan yang mengatur mata rantai
perdagangan sector hulu dan hilir tidak jelas.

4.1.31. Bidang Perindustrian

Permasalahan utama adalah (1) Pemanfaatan bahan baku lokal


rendah; (2) Inovasi produk masih rendah; (3) SDM masih rendah; (4)
Penguasaan teknologi rendah; (5) Kurangnya produktivitas bahan baku
substitusi impor.

4.1.32. Bidang Ketransmigrasian

Permasalahan utama adalah (1) Kesiapan tempat transmigran tidak


sesuai dengan yang diharapkan; (2) Kesiapan sumber daya manusia yang
dikirim menjadi transmigran.

c. Penunjang Urusan Pemerintahan

4.1.33 Bidang Perencanaan

Permasalahan utama adalah (1) Sinkronisasi dokumen rencana pembangunan


antar pusat dan daerah belum optimal;(2) Kualitas dan kuantitas sumberdaya
perencanaan masih rendah;

4.1.34 Bidang Keuangan


Permasalahan utama adalah (1) Pendataan aset yang belum terselesaikan dan
adanya aset-aset yang belum tersertifikasi karena berada pada penguasaan
perorangan atau masyarakat; (2) Sumber pendapatan daerah dari BUMD masih
terbatas; (3) Belum adanya Norma, Standar, Pedoman, Manual (NSPM) yang
jelas terkait prosedur mengenai mekanisme penyusunan anggaran.

IV - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4.1.35 Bidang Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan


Permasalahan utama adalah (1) Masih rendahnya kapasitas dan
profesionalisme sumberdaya manusia aparatur;

4.1.36 Fungsi Lain

Permasalahan utama adalah (1) Belum sinkronnya implementasi peraturan


antara tingkat pusat dan daerah; (2) Penegakan hukum masih lemah dan belum
optimalnya perlindungan hukum dan hak asasi manusia (HAM); (3)
Kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya melaksanakan prinsip good
governance; (4) Belum tuntasnya batas administrasi daerah; (5) Pelayanan
publik masih belum sesuai harapan masyarakat;

4.2. Isu Strategis

Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena


atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan
memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan
pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun isu strategis
pembangunan daerahProvinsiJawa Barat,yaitu:

1) Pertumbuhan penduduk dan persebarannya.


2) Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan.
3) Pengangguran dan ketenagakerjaan.
4) Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
5) Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar dan strategis.
6) Kualitas lingkungan hidup untuk mendukung terwujudnya Jabar Green
Province.
7) Kualitas demokrasi.
8) Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta adaptasi masyarakat
terhadap bencana
9) Pemerintahan daerah yang efektif dan efisien.
IV - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

10) Pelestarian nilai – nilai dan warisan budaya lokal.


11) Pengembangan Industri Wisata Jawa Barat.
12) Penanggulangan penduduk miskin.
13) Pasar global dan Asean – China Free Trade Area (ACFTA).
14) Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
15) Alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dan penertiban okupasi
lahan tidur (HGU).
16) Ketahanan Pangan.
17) Keamanan dan ketertiban daerah.

IV - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013 – 2018 merupakan tahap ketiga dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005 – 2025 yaitu
tahap memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam rangka penyiapan
kemandirian masyarakat Jawa Barat. Dengan mempertimbangkan potensi,
kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta isu – isu strategis yang
terjadi di Jawa Barat, maka Visi Tahun 2013-2018 yaitu:

"Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua"

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing dan
mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial
masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika
perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal dan
berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir
dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.

Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan


oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat.

5.2. Misi

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan


memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta
memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai
berikut:

V-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

 Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan


Berdaya saing. Misi ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada
Tahun 2018 yaitu Masyarakat Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia,
sehat, cerdas, bermoral, berbudaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), memiliki spirit juara dan siap berkompetisi serta didukung
dengan ketahanan keluarga yang baik.
 Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.
Misi ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018, yaitu
Perekonomian Jawa Barat yang semakin maju dan berdaya saing,
bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan non-
pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri,
menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
 Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. Misi ini untuk
menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu Pemerintahan
Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam
pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern
berbasis IPTEK menuju tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta
menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida yang
mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota dengan
manajemen lintas kabupaten/kota.
 Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan
Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan. Hal ini
untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu
Pembangunan Jawa Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung dan
daya tampung lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang memadai,

V-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

serta didukung oleh tersedianya infrastruktur yang mampu


meningkatkan konektivitas antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi.
 Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya,
Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata
dalam Bingkai Kearifan Lokal. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa
Barat pada Tahun 2018 yaitu kehidupan sosial kemasyarakatan yang
kokoh dan berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan modal
sosial dalam pembangunan, menurunnya jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam
pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan
internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya dan meningkatkan
industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai kearifan lokal.

5.3. Tujuan dan Sasaran

Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan


tersebut diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi
menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada
setiap misi akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan
pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam
mendukung pelaksanaan misi dimaksud. Tujuan dan sasaran pada
pelaksanaan masing-masing misi diuraikan dalam Tabel 5.1.

V-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 5.1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Provinsi Jawa Barat

Visi: “Jawa Barat Maju Dan Sejahtera Untuk Semua”

Misi Tujuan Sasaran

Misi Pertama, Membangun sumber daya 1. Meningkatnya aksesibilitas dan


Membangun manusia Jawa Barat yang kualitas pendidikan yang
Masyarakat Yang menguasai IPTEK, senantiasa unggul, terjangkau dan merata;
Berkualitas dan berkarya, kompetitif, dengan
2. Meningkatnya kualitas layanan
Berdaya Saing tetap mempertahankan identitas
kesehatan bagi seluruh
dan ciri khas masyarakat yang
masyarakat, serta perluasan
santun dan berbudaya.
akses pelayanan yang
terjangkau dan merata;

3. Meningkatnya daya saing


sumber daya manusia dan
kelembagaan serta berbudaya
IPTEK

4. Meningkatnya kualitas
ketahanan keluarga

Misi Kedua, Mewujudkan pertumbuhan 1. Jawa Barat sebagai Daerah


Membangun ekonomi yang berkualitas dan Pertanian Berbasis Agrikultur
Perkonomian Yang mengurangi disparitas ekonomi
2. Meningkatnya daya saing
Kokoh dan antar wilayah
usaha pertanian
Berkeadilan
3. Meningkatnya kualitas iklim
usaha dan investasi

4. Meningkatnya jumlah dan


kualitas wirausahawan

5. Meningkatnya pembangunan
ekonomi perdesaan dan
regional

V-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Misi Tujuan Sasaran

Misi Ketiga, 1. Meningkatkan kualitas 1. Meningkatnya kualitas dan


Meningkatkan birokrasi yang profesional akuntabilitas layanan
Kinerja dan akuntabel dalam rangka Pemerintahan serta
Pemerintahan, peningkatkan kualitas mewujudkan perluasan
Profesionalisme pelayanan publik serta partisipasi publik.
Aparatur, dan pembangunan partisipatif.
Perluasan
2. Terwujudnya pemerintahan 2. Meningkatnya kualitas tata
Partisipasi Publik.
yang modern. kelola Pemerintahan berbasis
IPTEK.

3. Terwujudnya 3. Meningkatnya profesionalisme

profesionalisme dan kualitas kesejahteraan

pemerintahan yang aparatur.

didukung Oleh aparatur


yang kompeten.

4. Meningkatkan stabilitas di
daerah.
4. Meningkatnya stabilitas
tibumtranmas, kesadaran
politik dan hukum.

Misi Keempat, 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya daya dukung


Mewujudkan Jawa kelestarian lingkungan dan daya tampung
Barat yang Nyaman hidup dan keberlanjutan lingkungan serta kualitas
dan Pembangunan pembangunan. penanganan bencana.
Infrastruktur
2. Meningkatkan 2. Meningkatnya kualitas
Strategis yang
ketersediaan pemenuhan infrastruktur
Berkelanjutan.
infrastruktur untuk dasar masyarakat
peningkatan
3. Meningkatnya percepatan
produktivitas ekonomi,
pembangunan
dan pelayanan dasar.
infrastruktur strategis

V-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Misi Tujuan Sasaran

Misi Kelima, 1. Mewujudkan kesejahteraan 1. Pencegahan dan Penanganan


para Penyandang Masalah Penyandang Masalah
Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial (PMKS). Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Kehidupan Sosial,
Seni dan Budaya, 2. Mewujudkan pemuda yang 2. Meningkatnya peran pemuda,
Peran Pemuda dan tangguh dan berdaya saing organisasi kemasyarakatan
Olah Raga serta serta meningkatnya prestasi dan prestasi olahraga serta
Pengembangan olahraga; penanganan komunitas
Pariwisata dalam tertentu.
3. Melestarikan seni dan
Bingkai Kearifan
budaya berbasis kearifan 3. Meningkatnya peran
Lokal.
lokal dan mengembangkan masyarakat dalam
pariwisata yang berdaya pembangunan olah raga, seni,
saing; budaya dan pariwisata.

4. Mewujudkan pemenuhan 4. Meningkatnya kualitas


kebutuhan dasar dan hak kehidupan masyarakat dan
dasar manusia. kerukunan antar umat
beragama.

Keberhasilan dari setiap misi ditunjukan oleh indikator kinerja misi


dengan target terukur. Kinerja misi disusun selama lima tahun dengan target
setiap tahun selama periode Tahun 2013 – 2018, seperti disajikan pada Tabel
5.2.

V-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 5.2.
Indikator Kinerja Misi

Capaian
Kondisi Capaian
Indikator Awal
No Satuan
Kinerja
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
2012
MISI PERTAMA: Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Sasaran 1: Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata;
1 Indekss Poin 73,19 73,40 74,25 – 74,75 – 75,50 – 70.82 - 71.04 - 71.54
Pembangunan 74,75 75,50 76,00 71.03
Manusia
2 Indekss Poin 80,21 82,31 84,65 85,50 86,00 62.11 - 62.51 - 63.50
Pendidikan 62.50

Sasaran 2: Meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi semua serta perluasan akses pelayanan yang terjangkau
dan merata;
3 Indeks Poin 71,00 72,60 75,60 76,53 77,00 81.18 - 81.49 - 81.54
Kesehatan 81.48

4 AHH (Angka Tahun 68,60 68,70 - 69 - 70 - 70,25 70,5 - 71 72.77 - 72.97 - 73.00
Harapan 68,9 69,2 72.96
Hidup)
Sasaran 3: Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK
5 Jumlah Karya Buah N/A 5 10 20 25 30 40
IPTEK yang
didaftarkan
untuk
mendapat
HAKI
6 Jumlah Orang N/A 11.400. 12.540. 13.794.00 15.173.4 16.690.740 18.359.814
Penduduk 000 000 0 00
Melek TIK usia
12 tahun
keatas
Sasaran 4: Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga
7 Indek Poin 68,08 69,7 70 72,02 73 69,40 69,65
Pemberdayaan
Gender (IDG)

MISI KEDUA: Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan


Sasaran 1: Jawa Barat sebagai daerah pertanian berbasis agrikultur
8 Skor Pola Poin 70,2 72 74 76 78 80 82
Pangan
Harapan
9 Pencetakan Ha 200 400 5 25 50 80.000 100.000
Sawah Baru
Sasaran 2: Meningkatnya daya saing usaha pertanian

V-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Capaian
Kondisi Capaian
Indikator Awal
No Satuan
Kinerja
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
2012
10 Nilai Tukar Poin 108,93 109 – 110 – 111– 112 112 - 113 105 106
Petani (NTP) 110 111

Sasaran 3: Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi


11 Tingkat Persen 63,78 63.01 64,00 - 65,00 - 66,00 - 60,96 61,27
Partisipasi 65,00 66,00 67,00
Angkatan
Kerja
12 PDRB Per Juta 21,25 21,25 - 21,50 – 22,00 – 24,00 – 26,00 – 28,00 – 30,00
Kapita (ADHB) Rupiah 21,50 22,00 24,00 26,00 28,00

13 PDRB Per Juta 8,18 8,5 - 9,00 – 9,50 – 11,00 – 13,00 – 15,00 – 17,00
Kapita (ADHK) Rupiah 9,0 9,50 11,00 13,00 15,00

14 Laju Persen 5,48 5,5 – 6,0 – 6,5 - 7,0 7,0 – 7,5 3.50 - 4.00 4.00 - 4.50
Pertumbuhan 6,0 6,5
Ekspor
15 Nilai Investasi Trilyun 52,68 76,52 – 85,55 – 95,81 – 107,79 – 121,80 - 138,85 -
PMA – PMDN Rupiah 85,55 95,81 107,79 121,80 138,85 154,00

16 Nilai Investasi Trilyun 16,02 19 - 21 - 23 23 - 27 27 - 34


PMDN Rupiah 16 - 17 17 – 19 21

17 Nilai Trilyun 36,66 60 - 70 65 - 75 75 - 85 85 - 95 84,65 86,87


Penanaman Rupiah
Modal Asing
(PMA)
18 Nilai Trilyun 175,20 154,18 174,2 - 198,6 - 226,4 - 267,2 - 315,3 - 335,3
Investasi/PMT Rupiah - 174,2 194,2 208,6 246,4 287,2
B adhb
19 Inflasi Persen 3,86 9,15 6,0 - 6,3 - 7,3 4,5 - 5,5 4,0 - 5,0 4,0 - 5,0
7,0
Sasaran 4: Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan
20 Jumlah Juta N/A 5.75 6.25 7.25 7.75 7.750 7.750
Penerima Orang
Manfaat Kredit
Modal Usaha
21 Indeks Daya Poin 60,93 64,17 64,00 64,45 65,00 70,44 70,62
beli
22 Daya Beli Ribu 637.67 644.04 645 650 655 10,098 10,160
Masyarakat Rupiah 1

Sasaran 5: Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional


23 Laju Persen 6,21 6,06 5,9 - 6,2 - 6,8 6,3 - 6,9 5.5 - 5.76 5.76 - 5.81
Pertumbuhan per 6,5
Ekonomi Tahun

24 Indekss Gini Poin 0,41 0,4 - 0,38 – 0,37 – 0,36 – 0,39 0,38
0,39 0,37 0,36 0,35

V-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Capaian
Kondisi Capaian
Indikator Awal
No Satuan
Kinerja
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
2012
MISI KETIGA: Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik

Sasaran 1: Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan Pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi
publik
25 Skala Skala 1 3 3 3 4 4 3,35 3,5
Kepuasan -4
Masyarakat
terhadap
Layanan
Pemerintahan
26 Jumlah Izin 35,481 39,029 42,931 47,224 51,946 52,000 52,000
Penerbitan
Perijinan

27 Pendapatan Trilyun 9,99 11,0 12,1 13,3 14,6 16,1 17,7


Asli Daerah Rupiah

28 Indikator Daya Rangki 6 2-1 2-1


Saing Provinsi ng

Sasaran 2: Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK


29 Skala Skala 1 N/A 3 3 3,5 4 5 6
Komunikasi -7
Organisasi
Pemerintahan
30 Indekss Poin 46 50 60 70 75 80 85
Keterbukaan
Informasi
Publik
31 Indeks Poin 5,11 5,5 6 6,5 7 7,5 8
Persepsi
Korupsi
Sasaran 3: Meningkatnya profesionalisme dan kualitas kesejahteraan aparatur
32 Indekss Poin N/A 55 – 57 57 – 59 59 – 61 61 – 63 63 – 65 63 – 65
Kebahagiaan
Sasaran 4: Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, kesadaran politik dan hukum
33 Tingkat Persen 54 57 60 63 65 68 70
Partisipasi
Pemilihan
Umum
34 Indeksi Poin N/A 66,20 – 66,50 – 67,00 – 67,50 – 68,00 – 68,50 – 69,00
Demokrasi 66,50 67,00 67,50 68,00 68,50

MISI KEEMPAT: Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan InfrastrukturStrategis yang Berkelanjutan

Sasaran 1: Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana

V-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Capaian
Kondisi Capaian
Indikator Awal
No Satuan
Kinerja
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
2012
35 Jumlah Ribu 44.548.43 45.340, 46.035, 46.800,1 47.577,0 48.366,90 49.169,70
Penduduk Jiwa 1 8 9

36 Capaian Persen 34,5 36 – 37 37 – 38 38 – 39 39 – 41 38-39 39-40


Fungsi
Kawasan
Lindung
terhadap Luas
Wilayah
Sasaran 2: Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat
37 Penurunan Persen 1,79 7-6 7-6
emisi Gas / tahun
Rumah Kaca
(GRK
38 Tingkat Persen 10,86 11,5 – 12,03 – 25,09 – 39,77 – 26,73 33,43
Ketersediaan 12,03 25,09 39,77 53,64
Fasilitas
Perlengkapan
Jalan Provinsi
39 Tingkat Persen 64,52 65,98 66 - 71 71 - 76 76 - 81 72-74 74-76
Kondisi Baik
Jaringan
Irigasi di
Daerah Irigasi
Kewenangan
Provinsi
40 Rasio Persen 73,55 80,05 80 – 82 82 – 84 84 – 86 96 - 98 98 - 100
Elektrifikasi
Rumah
41 Cakupan Persen 63,53 64,70 64 – 65 65 – 67 67 – 69 66,78 67,3
Pelayanan
Persampahan
Perkotaan
42 Cakupan Persen 51,76 60,68 58 – 63 63 – 70 70 – 73 73 – 74 74 – 76
Pelayanan Air
Minum
43 Cakupan Persen 63,21 63,40 63,5 – 64 – 65 65 – 67 67 – 68 68 – 69
Pelayanan Air 64
Limbah
Domestik
Sasaran 3: Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur
44 Pencapaian Persen 9,6 9,6 - 10,4 - 10,8 - 11,2 11,2 - 11,7 - 12,3 12,3 – 13
Status Mutu 10,4 10,8 11,7
Sungai Utama
dan Waduk
Besar dengan
tingkat cemar
sedang

V - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Capaian
Kondisi Capaian
Indikator Awal
No Satuan
Kinerja
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2018
2012
45 Tingkat Persen 97,05 97,56 97,1 - 97,2 - 97,5 97,3 - 98,15 - 98,50 - 98,60
Kemantapan 97,4 97,6 98,25
Jalan Provinsi
(kondisibaik&
sedang)
MISI KELIMA: Meningkatkan KehidupanSosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan
Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal
Sasaran 1: Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
46 Angka Persen 9,52 9,61 7,80 - 6,80 - 5,90 5,90– 7,97 7,17
Kemiskinan 6,80 5,00
47 Tingkat Persen 9,08 9,22 8,50 - 8,00 - 7,50 7,50 – 8,0 7,7
Pengangguran 8,00 7,00
Terbuka
48 Jumlah Orang 574.301 562.81 551.55 540.527 529.717 519.122 508.740
Pekerja Anak 5 8
Sasaran 2: Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olahraga serta penanganan
komunitas tertentu
49 Jumlah Orang N/A 1 2 3 3 4 5
Pemuda
Berprestasi
Skala
Internasional
Sasaran 3: Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olahraga, seni budaya dan pariwisata
50 Jumlah Ribu 800 900 1 1.250 1.500 1.750 2.000
Kunjungan Orang
Wisatawan
Mancanegara
51 Jumlah Karya Buah 3 3 3 5 7 9 11
Seni dan
Budaya yang
didaftarkan
untuk
memperoleh
HAKI/sertifika
si Badan
Internasional
Sasaran 4: Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama
52 Tingkat Poin 2 3 3 4 4 5 5
Harmonisasi
Kerukunan
Antar Umat
Beragama

Misi tersebut akan dicapai berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya daerah,
serta dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut:

V - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu pengelolaan


pemerintahan yang baik dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang seimbang, bertanggung
jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang
konstruktif di antara pemerintah, swasta dan masyarakat;

2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat pada


prinsip-prinsip moral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan
kejujuran, yang dihasilkan dari suatu sistem nilai yang konsisten;

3. Quality and Accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu


tingkatan kesempurnaan karakteristik pribadi yang mampu memberikan
hasil melebihi kebutuhan ataupun harapan, dan sebuah bentuk tanggung
jawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang telah
mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan dan implementasinya,
dalam pandangan hukum dan tata kelola yang transparan;

4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan, yaitu upaya mewujudkan


peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk
mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan antar wilayah, dan
kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan
kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta
sarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi
seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan
menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar;

Penggunaan data dan informasi yang terintegrasi (Satu Data dan Informasi
Jawa Barat) yang akurat, terbarukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen tersebut terdiri dari data dan informasi spasial (keruangan) dan a-
spasial (non keruangan).

V - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya
perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan
dan sasaran misi tersebut melalui arah kebijakan dan strategi pembangunan
daerah yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2013 – 2018).
6.1. Misi Pertama, Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan
Berdaya Saing
1) Bidang Pendidikan melalui strategi pertama, menyelenggarakan
pendidikan dasar, menengah dan tinggi dengan biaya terjangkau
dengan arah kebijakan (1) pendidikan gratis menengah (SLTA); (2)
pendidikan terjangkau bagi anak-anak buruh dan TKI; (3) penyediaan
beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, keluarga atlit
berprestasi dan guru serta mahasiswa di PTN/PTS. Strategi kedua
meningkatkan Jumlah dan Kualitas rintisan sekolah standar nasional
(RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang pendidikan
menengah dengan arah kebijakan perwujudan Rintisan Sekolah
Standar Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang
pendidikan menengah. Strategi ketiga, Menyelenggarakan
peningkatan kompetensi dan kesejahteraan pendidik serta tenaga
kependidikan jenjang pendidikan menengah dengan arah kebijakan
peningkatan kompetensi, kualifikasi dan kesejahteraan pendidik dan
tenaga kependidikan jenjang pendidikan menengah antara lain berupa
pembayaran bantuan 20% premi tunjangan pensiun guru non PNS.
Strategi keempat, mengembangkan pendidikan inklusif dengan arah
kebijakan peningkatan pemerataan dan mutu Pendidikan Luar Biasa
(PLB) dan berkebutuhan khusus. Strategi kelima, Mendukung
perpustakaan di Jawa Barat dan meningkatkan sarana dan prasarana
perpustakaan berbasis IT dengan arah kebijakan terwujudnya
VI - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional guna mendukung


masyarakat gemar membaca.

2) Bidang Kesehatan melalui strategi pertama, Menguatkan


pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta
penyehatan lingkungandengan arah kebijakan Penguatan
pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta
penyehatan lingkungan. Strategi kedua Menguatkan pelayanan
kesehatan, Pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular, gangguan mental serta gangguan gizi dengan arah kebijakan
penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular gangguan mental serta gizi masyarakat.
Strategi ketiga, Menguatkan pembiayaan dan sumber daya kesehatan
dengan arah kebijakan Penguatan Pembiayaan dan sumber daya
kesehatan Strategi keempat, Menguatkan manajemen, regulasi,
teknologi informasi kesehatan dan penelitian pengembangan
kesehatan dengan arah kebijakan Penguatan Managemen, regulasi,
system infomasi bidang kesehatan dan penelitian pengembangan
kesehatan.

3) Bidang Tenaga Kerja melalui strategi pertama, meningkatkan


kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan
peningkatan daya saing tenaga kerja. Strategi kedua, memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja dengan arah kebijakan perlindungan,
pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi tenaga kerja Jawa
Barat. Strategi ketiga, perluasan lapangan kerja dengan arah
kebijakan (a) Peningkatan penempatan tenaga kerja; (b) Penciptaan
lapangan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus.

VI - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui


strategi pertama, meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha
bagi perempuan dengan arah kebijakan peningkatan upaya
pemberdayaan, pengetahuan, keterampilan dan kemandirian
perempuan. Strategi kedua, mewujudkan Pengarusutamaan Gender
(PUG) dan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam
pembangunan dengan arah kebijakan terwujudnya pemberdayaan
gender/pemberdayaan perempuan. Strategi ketiga, mencegah dan
menangani perdagangan perempuan dan anak (trafficking) dengan
arah kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari
kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan
anak (trafficking). Strategi keempat, Mewujudkan Pengarusutamaan
Hak-hak Anak (PUHA) arah kebijakan perwujudan kota dan
kabupaten di Jawa Barat sebagai Kota Layak Anak.

5) Pengendalian penduduk dan keluarga berencana melalui strategi


pertama, meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta KB dengan
arah kebijakan Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan
Kesejahteraan Keluarga. Strategi kedua, mewujudkan keluarga
berkualitas (sehat, sejahtera dan mandiri) dengan arah kebijakan
pengokohan ketahanan keluarga baik ketahanan fisik, ekonomi dan
sosial psikologi.

6) Bidang Perpustakaan melalui strategi mendukung perpustakaan di


jawa barat dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan
berbasis informasi dan teknologi dengan arah kebijakan Terwujudnya
perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional guna mendukung
masyarakat gemar membaca.

VI - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

7) Bidang transmigrasi melalui strategi pertama, menata persebaran


penduduk baik didalam maupun keluar wilayah provinsi, dengan arah
kebijakan (a) kerjasama bidang ketransmigrasian serta
pengembangan kawasan transmigrasi; (b) Peningkatan kemampuan
dan kemandirian calon transmigran, masyarakat Kawasan
transmigrasi Lokal (Resettlement) dan warga sekitar.

6.2. Misi Kedua, Membangun Perkonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan,


1) Bidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi
meningkatkan ekonomi perdesaan dengan arah kebijakan (a) dukungan
pembangunan jalan di sentra pertanian, wisata dan industri manufaktur,
(b) dukungan sarana irigasi di sentra pertanian lahan sawah. Penataan
ruang melalui strategi menguatkan ekonomi regional, dengan arah
kebijakan (a) pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur, Metropolitan
Bandung Raya, dan Metropolitan Cirebon Raya; (b) pengembangan pusat
pertumbuhan Pangandaran, Palabuhanratu, dan Rancabuaya.

2) Bidang Penanaman Modal melalui strategi pertama, meningkatkan


investasi daerah dengan arah kebijakan penciptaan iklim usaha yang
kondusif. Strategi kedua, meningkatkan produktivitas BUMD dan
lembaga keuangan lainnya dengan arah kebijakan Meningkatkan peran,
kinerja dan daya saing BUMD dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat.

3) Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui strategi,


meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM dengan arah kebijakan :
(a) peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM,
serta perlindungan dan dukungan usaha bagi koperasi dan UMKM; (b)
peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan
pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM.

VI - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4) Bidang Tenaga Kerja melalui strategi, memperluas kesempatan kerja


dengan arah kebijakan penempatan dan perluasan kesempatan kerja.

5) Bidang Pangan melalui strategi, meningkatkan ketersediaan, akses


pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan
arah kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan,
distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan
konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan.

6) Bidang Kelautan dan Perikanan melalui strategi, meningkatkan


produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta
pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautanterutama
perikanan komersil di Pantai Selatan dan Pantai Utara melalui gerakan
pengembangan perikanan pantai utara dan pantai selatan (GAPURA)
dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi perikanan dan kelautan;
(b) peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan
kelautan.

7) Bidang Pertanian melalui strategi pertama, mempertahankan dan


menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari
pertanian ke non pertanian dengan arah kebijakan mencetak lahan
sawah baru untuk mencapai lahan pertanian berkelanjutan. Strategi
kedua, meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian,
perkebunan dan peternakan, dengan arah kebijakan (a) peningkatan
produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan
peternakan; (b) peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan
pertanian, perkebunan dan peternakan; (c) peningkatan kuantitas
pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak; (d) pengembangan
usaha dan sarana prasarana pengolahan serta pemasaran produk
pertanian, perkebunan, dan peternakan.
VI - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

8) Bidang Kehutanan, melalui strategi, meningkatkan produktivitas hutan


dan pengembangan aneka usaha kehutanan, dengan arah kebijakan
peningkatan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha
kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

9) Bidang Perindustrian melalui strategi, meningkatkan daya saing


industri, dengan arah kebijakan (a) peningkatan unit usaha industri
kecil dan menengah serta kemitraan kemitraan antar industri; (b)
peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif,
industri telematika, industri agro, industri tekstil dan produk tekstil,
industri komponen otomotif serta industri alas kaki).

10) Bidang Perdagangan melalui strategi, meningkatkan sistem dan jaringan


distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri,
serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dengan arah
kebijakan (a) peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar
luar negeri; (b) peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok
masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang
efektif dan efisien; (c) penggunaan produk dalam negeri, peningkatan
pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan
pasar tradisional;

11) Bidang Pariwisata melalui strategi, meningkatkan keunggulan daya


tarik dan promosi wisata untuk peningkatan dayabeli masyarakat,
dengan arah kebijakan pengembangan pariwisata dan produk wisata
(alam, budaya, ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa-Bali.

VI - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

6.3. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme


Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik,
1) Bidang Perencanaan Pembangunan melalui Strategi Pertama
Meningkatkan kerjasama pembangunan, dengan arah kebijakan (a)
Peningkatan Kerjasama Kemitraan Strategis lintas provinsi,
pemerintahan pusat, dan kabupaten/kota, (b) Peningkatan Kualitas
pengelolaan kerjasama Jawa Barat melalui aliansi strategis multi pihak
dalam dan luar negeri. Strategi kedua, meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
kualitas perencanaan daerah, (b) Peningkatan pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah, (c) Peningkatan kualitas penelitian dan riset
perencanaan pembangunan daerah.

2) Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dengan strategi


meningkatnya pengelolaan kependudukan di Jawa Barat dengan arah
kebijakan Pengendalian dan penataan kependudukan.

3) Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi meningkatkan


kualitas pelayanan dan penerapan informasi, dengan arah kebijakan : (1)
pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam manajemen
pemerintahan; (2) peningkatan penggunaan Teknologi Informasi
Komunikasi dalam pelayanan publik menuju cyber province

4) Bidang Pertanahan melalui strategi meningkatkan tata kelola


pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan mewujudkan tertib
administrasi pertanahan.

5) Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri melalui strategi


pertama, Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
VI - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur


rakyat terlatih lainnya, (b) Peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan
PPNS Se Jawa Barat. Strategi kedua, meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara,
dengan arah kebijakan (a) Meningkatkan fungsi partai politik dalam
pendidikan politik, (b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan politik, (c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pemilu. Strategi ketiga, Memantapkan semangat kebangsaan dan
bernegara, dengan arah kebijakan Peningkatan pemahaman masyarakat
tentang ideologi bangsa dan Negara.

6) Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian,
melalui Strategi pertama, Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
efektif, dengan arah kebijakan (a) Penataan struktur organisasi yang
proporsional, (b) Peningkatan pelayanan administrasi organisasi, (c)
Penuntasan kejelasan batas administrasi daerah, (d) Percepatan
Penanganan dan Pelayanan kepada masyarakat, (e) Peningkatan
transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan zona integritas, (f)
Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah, (g) Pengaturan pengelolaan
keuangan daerah, (h) Peningkatan pelayanan pengelolaan dan pelaporan
keuangan daerah, (i) Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) atas laporan keuangan pemerintah Provinsi Jawa Barat, (j)
Peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan potensi, (k) Peningkatan
koordinasi dengan instansi vertikal dalam menyelesaikan aset-aset
daerah yang bermasalah, (l) Peningkatan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), (m) Peningkatan Pengawasan
internal untuk mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah, (n) Penataan pengelolaan administrasi
VI - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

kependudukan dan pencatatan sipil. Strategi kedua, Meningkatkan


sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat,
dengan arah kebijakan peningkatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana untuk mendukung kinerja aparat. Strategi ketiga,
Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah, dengan
arah kebijakan (a) Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
perilaku aparatur berbasis kompetensi, (b) Meningkatkan kesejahteraan
aparatur berbasis kinerja. Strategi keempat, Menata sistem hukum di
daerah, dengan arah kebijakan (a) Menyediakan produk hukum daerah
untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, (b) Peningkatan
Penyelarasan peraturan daerah, (c) Peningkatan sinergitas penanganan
perkara dengan lembaga lainnya.Strategi kelima, Meningkatkan budaya
taat hukum, dengan arah kebijakan peningkatan pemahaman
masyarakat akan peraturan perundangan dan HAM. Strategi keenam,
Meningkatnya kualitas lembaga legislatif dengan arah kebijakan
peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas komunikasi
antara pemerintah daerah dengan DPRD.

7) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui strategi


meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat,
dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kinerja pemerintah desa melalui
peningkatan kemampuan keuangan dan sarana prasarana pemerintahan
desa, (b) Peningkatan pembinaan bagi aparat desa, (c) Peningkatan
kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
dan (d) Meningkatkan Infrastruktur Perdesaan.

8) Bidang Statistik, melalui strategi Meningkatkan pengelolaan data dan


informasi pembangunan daerah dengan arah kebijakan Peningkatan
pengelolaan Satu Data Pembangunan.

VI - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

9) Bidang Kearsipan, melalui strategi Meningkatkan kinerja pengelolaan


kearsipan daerah dengan arah kebijakan Mewujudkan pengelolaan
kearsipan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

6.4 Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan


Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan

1) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui strategi


pertama meningkatkan penyediaan infrastruktur energi
ketenagalistrikan, dengan arah kebijakan meningkatkan cakupan
dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan. Strategi kedua,
mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi,
sumber daya mineral, geologidan air tanah, dengan arah kebijakan
(a) meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan energy baru
terbarukan; dan (b) Meningkatkan upaya pengelolaan, pengusahaan
dan nilai tambah sumber daya mineral, geologi, dan air tanah.
Strategi ketiga, meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi
lingkungan hidup dengan arah kebijakan : (a) peningkatan upaya
rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati, dan (b) peningkatan upaya rehabilitasi dan
konservasi kawasan pesisir dan laut. Strategi keempat, Menurunkan
beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana dengan arah
kebijakan Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap
perubahan iklim. Strategi kelima, peningkatan pengelolaan kawasan
pesisir dan laut dengan arah kebijakan peningkatan upaya
rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir dan laut.

VI - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan strategi


pertama, meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung
pelayanan pergerakan orang dan barang, dengan arah kebijakan
pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan
jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat.
Strategi kedua, meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air
dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta
pengendalian daya rusak air dengan arah kebijakan : (a) Peningkatan
konservasi sumber daya air (b) Peningkatan pendayagunaan sumber
daya air; (c) Pengendalian daya rusak air. Strategi ketiga,
meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
dengan arah kebijakan (a) peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana air minum; (b) peningkatan cakupan pelayanan air limbah
domestik; (c) peningkatan cakupan layanan persampahan; (d)
peningkatan ketersediaan drainase perkotaan, dan (e) pengembangan
lingkungan permukiman sehat, yang disertai dengan peningkatan
perilaku dan keterlibatan masyarakat untuk peningkatan kualitas
sanitasi. Strategi keempat Meningkatkan pelayanan jasa konstruksi
dan kinerja pengelolaan bangunan, gedung/rumah Negara dengan
arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas penyelenggaraan jasa
konstruksi; (b) peningkatan pengelolaan bangunan gedung/rumah
Negara. Penataan ruang melalui strategi, meningkatkan proses
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan
berdaya saing dengan arah kebijakan peningkatan kinerja
perencanaan ruang.

3) Bidang Perumahan dan kawasan permukiman melalui strategi


pertama, meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan
dengan arah kebijakan penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan
VI - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

buruh (Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR). Strategi kedua,


meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah
kebijakan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian.
Strategi ketiga meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan
dengan arah kebijakan (a) Peningkatan ketersediaan rumah layak
huni untuk rakyat miskin dan buruh (Masyarakat Berpenghasilan
Rendah/MBR); (b) peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
hunian

4) Bidang Perhubungan melalui strategi mengembangkan infrastruktur


transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan
pergerakan orang dan barang serta mengembangkan sistem
transportasi publik regional yang nyaman dengan arah kebijakan
Peningkatkan sarana dan prasarana dasar perhubungan

5) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui strategi pertama


meningkatkan penyediaan infrastruktur energi ketenagalistrikan,
dengan arah kebijakan meningkatkan cakupan dan akses masyarakat
terhadap ketenagalistrikan. Strategi kedua, mengembangkan sumber
energi baru terbarukan dan konservasi energi, sumber daya mineral,
geologi dan air tanah, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan; (b)
Peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi panas
bumi; (c) Peningkatan upaya pengelolaan, pengusahaan dan nilai
tambah sumber daya mineral, geologi, dan air tanah.

VI - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

6.5. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni Dan Budaya,


Peran Pemuda Dan Olah Raga Serta Pengembangan Pariwisata
Dalam Bingkai Kearifan Lokal.

1) Bidang Kepemudaan dan Olah Raga melalui strategi pertama,


meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga dengan arah
kebijakan pendukungan pembangunan gelanggang olah raga di
kota/kabupaten. Strategi kedua, meningkatkan kualitas dan
kuantitas olahragawan berprestasi secara berkelanjutan dengan arah
kebijakan peningkatan pembinaan olahragawan. Strategi ketiga,
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dengan
arah kebijakan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
berolahraga. Strategi keempat, meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana aktivitas kepemudaan dalam rangka perwujudan pemuda
mandiri dengan arah kebijakan (a) Peningkatan peran serta
organisasi kepemudaan dalam pembangunan; (b) peningkatan
pembinaan karakter pemuda yang mandiri dan kreatif.

2) Bidang Kebudayaan melalui strategi pertama, Meningkatkan


apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah
dengan arah kebijakan (a) peningkatan pelestarian budaya lokal.
Strategi kedua, Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap aspek
kesejarahan, nilai-nilai tradisi, permusiuman, dan kepurbakalaan
bagi pengembangan budaya daerah, dengan arah kebijakan
terwujudnya Jawa Barat sebagai pusat budaya. Strategi ketiga,
Meningkatkan Apresiasi masyarakat terhadap seni dan perfilman
daerah; dengan arah kebijakan Peningkatan pelestarian seni dan
perfilman daerah serta meningkatnya kualitas dan kuantitas pusat
gelar karya seni dan budaya. Strategi keempat, Meningkatkan
pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
VI - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

dalam bidang seni dan budaya, dengan arah kebijakan Peningkatan


perlindungan dan pengakuan atas seni dan budaya Jawa Barat.
Strategi kelima, Meningkatkan SDM Bidang Seni dan Budaya,
dengan arah kebijakan Peningkatan penghargaan dan pembinaan
kepada seniman, budayawan, komunitas seni, budaya, dan
pariwisata, serta masyarakat.

3) Bidang Sosial melalui strategi pertama, mencegah timbulnya


Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan Pelayanan Sosial dan
memberikan pelayanan social bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS), melalui sistem panti dan luar panti atau
berbasiskan masyarakat/ komuniti, serta bantuan kepada korban
bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. dengan arah
kebijakan Meningkatkan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,
perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para
Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan
keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan,
kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial; Strategi
kedua, meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber
kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS, dengan arah
kebijakan pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan
pembangunan kesejahteraan sosial. Strategi ketiga, Meningkatkan
penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat, dengan
arah kebijakan Penanggulangan korban bencana.

4) Bidang Agama melalui strategi kesatu, meningkatkan kerukunan


antar agama dan pemahaman pengamalan agama dengan arah
kebijakan meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik interumat
beragama maupun antarumat beragama. Strategi kedua,
VI - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

meningkatkan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan


lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan dengan arah
kebijakan penguatan lembaga keagamaan. (URUSAN ABSOLUTE)

6.6 Sukses implementasi Perencanaan pembangunan daerah tidak hanya


tergantung kepada bagaimana perecanaan tersebut memuat cara untuk
melaksanakanya, akan tetapi juga dapat memperhatikan perencanaan
Pemerintah Pusat. Prioritas pembangunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 memuat 9 agenda prioritas
pembangunan yaitu: (1) Menghadirkan kembali Negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga Negara; (2) Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya; (3) Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan; (4) Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan
reformasi system dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya; (5) Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia; (6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional; (7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; (8) Melakukan
revolusi karakter bangsa; dan (9) Memperteguh ke-bhineka-an dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia, telah diperhatikan oleh Revisi
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
Selanjutnya dengan mengacu kepada RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun
2005-2025, berdasarkan isu strategis, serta memperhatikan RPJMN
2015-2019 maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyusun skenario
operasional pelaksanaan tujuan dan sasaran misi.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui


10 (sepuluh) skenario pembangunan Common Goalsberbasis tematik sektoral.
Adapun operasionalisasi Common Goals dilaksanakan berdasarkan 5 (lima)
VI - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas berbasis masyarakat dengan


prinsip penguatan aktor lokal (strengthening local actor); Kedua, integrasi
seluruh potensi nyata pembangunan dan daya saing di seluruh
kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen pemerintahan model hibrida
sebagai penghela percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen
berbasisdaerah otonom Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan;
Keempat, penguatan komitmen pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan
lintas pemerintahan; serta Kelima, peningkatan peran multi pihak dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan mutu serta akuntabilitas pembangunan.
Penjabaran tematik sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals berbasis adalah
sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan


a. Jabar bebas putus jenjang sekolah
b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan
dengan sasaran usia 15 tahun ke atas
c. Pendidikan berkebutuhan khusus
d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik
2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;
a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas
PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan
b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak
c. Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah sakit Jiwa
d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

VI - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3. Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku


a. Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur
dan Bandung Raya
b. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-
Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar
Selatan
c. Infrastruktur jalan dan perhubungan
d. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis;
e. Kawasan industry terpadu, infrastruktur permukiman dan
perumahan;
f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestic; dan
g. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air
bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat
4. Meningkatkan ekonomi non pertanian
a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja
dan kesempatan berusaha UMKM
b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa
Barat sebagai tujuan investasi
c. Pengembangan skema pembiayaan alternative
d. Pengembangan industry manufaktur
e. Pengembangan industry keratif dan wirausahawan muda kreatif
5. Meningkatkan ekonomi pertanian;
a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional
b. Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan
agroindustry
c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton
GKG dan swasembada protein hewani
d. Jawa Barat bebas rawan pangan

VI - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi)


disentra produksi pangan
6. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan
a. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%
b. Pengendalian pencemaran limbah industry, limbah domestic dan
pengelolaan sampah regional
c. Penanganan bencana longsor dan banjir
7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan
a. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan
b. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa
Barat
c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat
d. Pengembangan destinasi wisata
8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan
a. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana
b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga
c. Peningkatan pengelolaan kependudukan
9. Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan
sosial dan keamanan
a. Pengurangan kemiskinan
b. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial
dan perlindungan sosial terhadap PMKS;
c. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat
10. Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola pemerintahan dan
pembangunan berbasis IPTEK.
a. Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme aparatur
b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik
c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum
d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak

VI - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

e. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas


pembangunan serta pengelolaan aset dan keuangan;
f. Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan

Strategi pembangunan lainnya adalah strategi penanggulangan


kemiskinan, dimana dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan akan
melibatkan komunitas. Adapun strategi penanggulangan kemiskinan terdiri
dari :(a) Strategi pemenuhan hak dasar utama individu dan RTS dan strategi
RTS bekerja. Strategi pemenuhan hak dasar utama individu dan RTS melalui
bantuan sosial dan pelayanan publik, sedangkan strategi RTS bekerja melalui
(a) pendampingan untuk kemandirian; (b) pengembangan usaha produktif
mandiri dan (c) masyarakat lepas dari kemiskinan.
Untuk melaksanakan berbagai program/kegiatan yang melibatkan empat aktor
pembangunan yaitu: (a). Pemerintah (b) Akademisi (c) Dunia Usaha dan (d)
Komunitas/Masyarakat. Ke empat aktor pembangunan tersebut, secara
bersistem dibuat dokumen Rencana Aksi Multipihak-Implementasi Pekerjaan
(RAM-IP) yang menggambarkan rangkaian pekerjaan fungsi : (a) ruang (b) waktu
(c) institusi pelaksana dan (d) sumber pendanaan. Dokumen RAM-IP disepakati
bersama-sama dan dipatuhi para pihak dalam pelaksanaan program/kegiatan
pembangunan.

VI - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Tabel 6.1.
Strategi, Arah dan Kebijakan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai
Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
Misi 1: “Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing”

1 Membangun 1.1. Meningkatnya 1.1.1. Menyelenggarakan 1.1.1.1. Pendidikan gratis


sumber daya aksesibilitas pendidikan dasar, Dasar dan
manusia Jawa dan kualitas menengah dan Menengah
Barat yang pendidikan yang tinggi dengan (SD,SLTP, dan
menguasai ilmu unggul, biaya terjangkau SLTA dalam
pengetahuan dan terjangkau dan rangka Penuntasan
teknologi, merata Wajar Dikdas Dua
senantiasa Belas Tahun pada
berkarya, Tahun 2018
kompetitif, 1.1.1.2. Peningkatan
dengan tetap sarana dan
mempertahankan kapasitas PAUD,
pendidikan dasar,
menengah, tinggi,
dan pesantren
1.1.1.3. Pendidikan
terjangkau bagi
anak-anak buruh
dan TKI
1.1.1.4. Penyediaan
beasiswa
pendidikan untuk
pemuda, tenaga
medis, keluarga
atlit berprestasi
dan guru serta
mahasiswa di
PTN/PTS
1.1.2. Meningkatkan 1.1.2.1. Perwujudan
Jumlah dan Rintisan Sekolah
Kualitas rintisan Standar Nasional
sekolah standar (RSSN) dan
nasional (RSSN) Sekolah Standar
dan Sekolah Nasional (SSN)
Standar Nasional jenjang pendidikan
(SSN) jenjang menengah
pendidikan
menengah

VI - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
1.1.3. Menyelenggarakan 1.1.3.1. Peningkatan
peningkatan kualitas pendidik
kompetensi dan dan tenaga
kesejahteraan kependidikan
pendidik serta
tenaga
kependidikan
1.1.4. Mengembangkan 1.1.4.1. Peningkatan
pendidikan pemerataan dan
inklusif mutu Pendidikan
Luar Biasa (PLB)
dan berkebutuhan
khusus

1.1.5. Mendukung 1.1.5.1. Terwujudnya


perpustakaan di perpustakaan
Jawa Barat dan Jawa Barat
meningkatkan bertaraf
sarana dan internasional guna
prasarana mendukung
perpustakaan masyarakat gemar
berbasis IT membaca
1.1.6. Menuntaskan 1.1.6.1. Perwujudan
buta Aksara masyarakat Jawa
Barat bebas dari
buta aksara
1.1.7. Mendukung 1.1.7.1 Terwujudnya
Perpustakaan di perpustakaan
Jawa Barat dan Jawa Barat
meningkatkan bertaraf
sarana dan internasional guna
Prasarana mendukung
Perpustakaan masyarakat gemar
berbasis IT membaca.
1.2. Meningkatnya 1.2.1. Menguatkan 1.2.1.1. Penguatan
aksesbilitas pemberdayaan pemberdayaan
kualitas masyarakat, masyarakat,
Layanan kerjasama dan kerjasama &
kesehatan kemitraan serta kemitraan serta
Masyarakat penyehatan penyehatan
lingkungan lingkungan

VI - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
yang terjangkau 1.2.2. Menguatkan 1.2.2.1. penguatan
dan merata; pelayanan pelayanan
kesehatan, kesehatan,
Pencegahan, pencegahan,
pengendalian pengendalian
penyakit menular penyakit menular
dan tidak dan tidak menular
menular, gangguan mental
gangguan mental serta gizi
serta gangguan masyarakat
gizi
1.2.3 Menguatkan 1.2.3.1. Penguatan
pembiayaan dan Pembiayaan dan
Sumber daya sumber daya
kesehatan kesehatan
1.2.4. Menguatkan 1.2.4.1. Penguatan
manajemen, Managemen,
regulasi, teknologi regulasi, system
informasi infomasi bidang
kesehatan dan kesehatan dan
penelitian penelitian
pengembangan pengembangan
kesehatan kesehatan
1.2.5. Meningkatkan 1.2.5.1. Revitalisasi
Kualitas dan Program Keluarga
Kuantitas Peserta Berencana dan
KB Kesejahteraan
Keluarga
1.3. Meningkatnya 1.3.1. Meningkatkan 1.3.1.1. Peningkatan daya
daya saing kualitas dan saing tenaga kerja
sumber daya produktivitas
manusia dan tenaga kerja
kelembagaan 1.3.2. Memberikan 1.3.2.1 Perlindungan,
serta berbudaya perlindungan bagi pengawasan dan
IPTEK tenaga kerja bantuan hukum
bagi tenaga kerja
Jawa Barat
1.3.3. Perluasan 1.3.3.1. Peningkatan
lapangan kerja penempatan
tenaga kerja
1.3.3.2. Penciptaan
lapangan kerja
bagi masyarakat
berkebutuhan
khusus

VI - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
1.3.4. Menata 1.3.4.1. Kerjasama bidang
persebaran ketransmigrasian
penduduk baik serta
didalam maupun pengembangan
keluar wilayah kawasan
provinsi transmigrasi
1.3.4.2. Peningkatan
kemampuan dan
kemandirian calon
transmigran,
masyarakat
Kawasan
transmigrasi Lokal
(Resettlement) dan
warga sekitar
13,1 Meningkatnya 1.4.1. Meningkatkan 1.4.1.1. Peningkatan upaya
kualitas ketrampilan pemberdayaan,
ketahanan dalam pengetahuan,
keluarga berwirausaha bagi ketrampilan dan
perempuan kemandirian
perempuan
1.4.2. Mewujudkan 1.4.2.1. terwujudnya
Pengarustamaan Pemberdayaan
Gender (PUG) dan Perempuan
meningkatkan
pemberdayaan
perempuan dalam
pembangunan
1.4.3. Mencegah dan 1.4.3.1. Perlindungan
menangani terhadap
korban kekerasan perempuan dan
terhadap anak dari
perempuan dan kekerasan rumah
anak serta tangga serta
perdagangan perdagangan
orang (trafficking) perempuan dan
anak (trafficking)
1.4.4. Mewujudkan 1.4.4.1. Struktur dan
keluarga legalitas keluarga
berkualitas 1.4.4.4. Ketahanan sosial
psikologi
Misi 2: “Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan”

VI - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
2 Mewujudkan 2.1. Jawa Barat 2.1.1. Mempertahankan 2.1.1.1. Mencetak lahan
pertumbuhan Sebagai Daerah dan menggantikan sawah baru untuk
ekonomi yang Pertanian luas baku lahan mencapai lahan
berkualitas dan Berbasis sawah yang pertanian
mengurangi Agrikultur beralih fungsi berkelanjutan
disparitas lahan dari
ekonomi antar pertanian ke non
wilayah pertanian
2.2. Meningkatnya 2.2.1. Meningkatkan 2.2.1.1. Peningkatan
daya saing produksi, inovasi produksi dan
usaha Pertanian dan nilai tambah produktivitas
hasil pertanian komoditas
perkebunan, dan pertanian,
peternakan perkebunan, dan
peternakan.
2.2.1.2. Peningkatan
kinerja sumber
daya dan
kelembagaan
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
2.2.1.3. Peningkatan
kuantitas
pengendalian
hama dan penyakit
tanaman dan
ternak
2.2.1.4. Pengembangan
usaha dan sarana
prasarana
pengolahan serta
pemasaran produk
pertanian,
perkebunan, dan
peternakan.
2.2.2. Meningkatkan 2.2.2.1. Peningkatan
produksi dan produksi
pengolahan hasil perikanan dan
perikanan kelautan
budidaya dan 2.2.2.2. Peningkatan hasil
tangkap serta pengolahan dan
pengelolaan dan nilai tambah
pengawasan produk perikanan
potensi sumber dan kelautan
daya kelautan
terutama

VI - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
perikanan
komersil di Pantai
Selatan dan
Pantai Utara
melalui Gerakan
Pengembangan
Perikanan Pantai
Utara dan Pantai
Selatan (GAPURA)
2.2.3. Meningkatkan 2.2.3.1. Peningkatan
produktivitas produktivitas
hutan dan hutan dan
pengembangan pengembangan
aneka usaha aneka usaha
kehutanan kehutanan, serta
Pemberdayaan
Masyarakat Sekitar
Hutan
2.3. Meningkatnya 2.3.1. Meningkatkan 2.3.2.1. Penciptaan iklim
Kualitas Iklim investasi daerah usaha yang
Usaha dan kondusif
Investasi 2.3.2. Peningkatan 2.3.2.1. Meningkatkan
produktivitas peran, kinerja dan
BUMD dan daya saing BUMD
Lembaga dalam pengokohan
Keuangan lainnya ekonomi Jawa
Barat
2.4. Meningkatnya 2.4.1. Meningkatkan 2.4.1.1. Peningkatan
Jumlah dan daya saing kualitas
Kualitas Koperasi dan kelembagaan dan
wirausahawan UMKM usaha koperasi
dan UMKM, serta
perlindungan dan
dukungan usaha
bagi koperasi dan
UMKM
2.4.1.2. Peningkatan
kualitas SDM,
akses pasar,
teknologi, kualitas
produk dan
pembiayaan bagi
Koperasi dan
UMKM

VI - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
2.4.2. Meningkatkan 2.4.2.1. Peningkatan unit
daya saing usaha industri
industri kecil dan
menengah serta
kemitraan antar
industri
2.4.2.2. Peningkatan
produksi dan
kualitas industri
unggulan (industri
kreatif, industri
telematika,
industri agro,
industri tekstil dan
produk tekstil,
industri komponen
otomotif serta
industri alas kaki).
2.5. Memperkuat 2.5.1. Meningkatkan 2.5.1.1. Peningkatan
Pembangunan ketersediaan, ketersediaan,
Ekonomi akses pangan penguatan
Perdesaan dan masyarakat, cadangan,
Regional kualitas, distribusi, akses
keragaman dan dan
keamanan pangan penganekaragaman
pangan, serta
keamanan
konsumsi pangan
masyarakat dan
penanganan
daerah rawan
pangan
2.5.2. Memperluas 2.5.2.1. Penempatan dan
kesempatan kerja Perluasan
Kesempatan Kerja
2.5.3. Meningkatkan 2.5.3.1. Dukungan
ekonomi pembangunan
perdesaan jalan di sentra
pertanian, wisata
dan industri
manufaktur
2.5.3.2. Dukungan sarana
irigasi di sentra
pertanian lahan
sawah

VI - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
2.5.4. Meningkatkan 2.5.4.1.
Peningkatan
sistem dan perdagangan
jaringan distribusi ekspor dan
barang, pengembangan
pengembangan pasar luar negeri
pasar dalam dan
2.5.4.2. Peningkatan
luar negeri, serta distribusi barang
perlindungan kebutuhan pokok
konsumen dan masyarakat dan
pasar tradisional barang strategis
serta menata
distribusi barang
yang efektif dan
efisien
2.5.4.3. Penggunaan
produk dalam
negeri,
peningkatan
pengembangan dan
perlindungan
sarana dan
prasarana
perdagangan dan
pasar tradisional
2.5.5. Meningkatkan 2.5.5.1. Pengembangan
keunggulan daya pariwisata dan
tarik dan promosi produk wisata
wisata untuk (alam, budaya,
peningkatan daya ziarah) dalam
beli masyarakat konteks destinasi
wisata Jawa-Bali
2.5.6. Menguatkan 2.5.6.1. Pengembangan
ekonomi regional Metropolitan
Bodebek Karpur,
Metropolitan
Bandung Raya,
dan Metropolitan
Cirebon Raya
2.5.6.2. Pengembangan
pusat
pertumbuhan
Pangandaran,
Palabuhanratu,
dan Rancabuaya
Misi 3: Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme aparatur dan Perluasan Partisipasi Publik

VI - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
3 Meningkatkan 3.1. Meningkatnya 3.1.1. Meningkatkan 3.1.1.1. Penataan struktur
kualitas birokrasi kualitas dan tata kelola organisasi yang
yang profesional akuntabilitas pemerintahan proporsional
dan akuntabel layanan yang efektif 3.1.1.2. Peningkatan
dalam rangka Pemerintahan pelayanan
peningkatkan serta administrasi
kualitas mewujudkan organisasi
pelayanan publik perluasan
serta partisipasi 3.1.1.3. Penuntasan
pembangunan publik kejelasan batas
partisipatif administrasi
daerah
3.1.1.4. Percepatan
Penanganan dan
Pelayanan kepada
masyarakat
3.1.1.5. Peningkatan
transparansi dan
akuntabiltas
melalui
pengembangan
zona integritas
3.1.1.6. Mewujudkan
pengelolaan
kearsipan daerah
yang mendukung
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
3.1.1.7. Pengaturan
pengelolaan
keuangan daerah
3.1.1.8. Peningkatan
pelayanan
pengelolaan dan
pelaporan
keuangan daerah
3.1.1.9. Mempertahankan
opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP)
atas laporan
keuangan
pemerintah
Provinsi Jawa
Barat
VI - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
3.1.1.10. Peningkatan
penerimaan daerah
sesuai dengan
potensi
3.1.1.11. Mewujudkan Tertib
Administrasi
Pertanahan
3.1.1.12. Peningkatan
koordinasi dengan
instansi vertikal
dalam
menyelesaikan
aset-aset daerah
yang bermasalah
3.1.1.13. Peningkatan
Penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian
Intern Pemerintah
(SPIP)
3.1.1.14. Peningkatan
Pengawasan
internal untuk
mendukung tata
kelola dan kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
3.1.1.15. Penataan
pengelolaan
administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil
3.1.2. Meningkatkan 3.1.2.1. Peningkatan dan
sarana dan pemeliharaan
prasarana untuk sarana dan
mendukung prasarana untuk
pelayanan kepada mendukung
masyarakat; kinerja aparat
3.1.3. Meningkatkan 3.1.3.1. Peningkatan
kerjasama Kerjasama
pembangunan Kemitraan
Strategis lintas
provinsi,
pemerintahan

VI - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
pusat, dan
kabupaten/ kota

3.1.3.2. Peningkatan
Kualitas
pengelolaan
kerjasama Jawa
Barat melalui
aliansi strategis
multi pihak dalam
dan luar negeri
3.1.4 Meningkatkan 3.1.4.1. Peningkatan
kualitas pengendalian dan
perencanaan evaluasi
pembangunan pembangunan
daerah
3.1.4.2. Peningkatan
kualitas
perencanaan
daerah
3.1.4.3 Peningkatan
kualitas penelitian
dan riset
perencanaan
pembangunan
daerah
3.1.5. Meningkatkan 3.1.5.1. Peningkatan
pengelolaan data pengelolaan Satu
dan informasi Data
pembangunan Pembangunan
daerah
3.1.6. Meningkatkan 3.1.6.1. Peningkatan
kapasitas kinerja pemerintah
pemerintahan desa melalui
desa dan peningkatan
partisipasi kemampuan
masyarakat keuangan dan
sarana prasarana
pemerintahan desa
3.1.6.2. Peningkatan
pembinaan bagi
aparat desa dan
kelurahan

VI - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
3.1.6.3 Peningkatan
kapasitas
kelembagaan dan
partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan
3.1.7.4. Meningkatkan
Infrastruktur
Perdesaan
4 Terwujudnya 4.1. Meningkatnya 4.1.1. meningkatkan 4.1.1.1. Pengembangan dan
pemerintahan kualitas tata kualitas penerapan
yang modern kelola pelayanan dan teknologi informasi
pemerintahan penerapan dalam manajemen
berbasis IPTEK informasi pemerintahan
4.1.1.2. Peningkatan
penggunaan
Teknologi
Informasi
Komunikasi dalam
pelayanan publik
menuju cyber
province
5 Terwujudnya 5.1. Meningkatnya 5.1.1. Meningkatkan 5.1.1.1. Peningkatan
profesionalisme profesionalisme kualitas sumber pengetahuan,
pemerintahan dan kualitas daya aparatur keterampilan, dan
yang didukung kesejahteraan pemerintah sikap perilaku
oleh aparatur aparatur daerah aparatur berbasis
yang kompeten kompetensi
5.1.1.2. Meningkatkan
kesejahteraan
aparatur berbasis
kinerja
6 Meningkatkan 6.1. Meningkatnya 6.1.1. Menata sistem 6.1.1.1. Menyediakan
stabilitas di stabilitas hukum di daerah produk hukum
daerah tibumtranmas, daerah untuk
kesadaran mendukung
politik dan penyelenggaraan
hukum pemerintahan;
6.1.1.2. Peningkatan
Penyelarasan
peraturan daerah

VI - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
6.1.1.3. Peningkatan
sinergitas
penanganan
perkara dengan
lembaga lainnya;
6.1.2. Meningkatkan 6.1.2.1. Peningkatan
budaya taat pemahaman
hukum masyarakat akan
peraturan
perundangan dan
HAM
6.1.3. Meningkatkan 6.1.3.1. Peningkatan
sinergitas pembinaan
penyelenggaraan tibumtranmas,
ketertiban umum satuan
dan ketentraman perlindungan
masyarakat masyarakat, dan
unsur rakyat
terlatih lainnya
6.1.3.2. Peningkatan
kuantitas dan
kualitas Pol PP dan
PPNS Se Jawa
Barat
6.1.4. Meningkatkan 6.1.4.1. Meningkatkan
pemahaman fungsi partai
masyarakat politik dalam
tentang Hak dan pendidikan politik;
kewajiban politik 6.1.4.2. Peningkatan peran
sebagai warga serta masyarakat
negara dalam
pembangunan
politik
6.1.4.3. Peningkatan peran
serta masyarakat
dalam pemilu
6.1.5 Meningkatnya 6.1.5.1. Peningkatan
Kualitas Lembaga kapasitas lembaga
Legislatif legislatif dan
intensitas
komunikasi antara
pemerintah daerah
dengan DPRD

VI - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
6.1.6. Memantapkan 6.1.6.1. Peningkatan
semangat pemahaman
kebangsaan dan masyarakat
bernegara tentang ideologi
bangsa dan negara
Misi 4: “Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang
Berkelanjutan”
7 Meningkatkan 7.1. Meningkatnya 7.1.1. Meningkatkan 7.1.1.1. Peningkatan
kelestarian daya dukung proses kinerja penataan
lingkungan hidup dan daya perencanaan, ruang
dan keberlanjutan tampung pemanfaatan dan
pembangunan. lingkungan pengendalian
serta kualitas pemanfaatan
penanganan ruang untuk
bencana mewujudkan tata
ruang wilayah
yang efisien,
berkelanjutan dan
berdaya saing
7.1.2. Menurunkan 7.1.2.1. Peningkatan
beban pengendalian
pencemaran pencemaran air,
lingkungan dan udara dan tanah
risiko bencana serta penerapan
teknologi bersih
untuk industri
7.1.2.2. Peningkatan upaya
mitigasi dan
adaptasi terhadap
perubahan iklim
7.1.3. Meningkatkan 7.1.3.1. Peningkatan
kualitas dan kualitas
fungsi kawasan pengelolaan
lindung kawasan lindung
hutan dan non
hutan
7.1.4. Meningkatkan 7.1.4.1. Peningkatan upaya
upaya rehabilitasi rehabilitasi hutan
dan konservasi dan lahan serta
lingkungan hidup konservasi sumber
daya alam dan
keanekaragaman
hayati

7.1.4.2.

VI - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
Peningkatan upaya
rehabilitasi dan
konservasi
kawasan pesisir
dan laut
7.1.5. Mengembangkan 7.1.5.1. Peningkatan
sumber energi pengembangan dan
baru terbarukan pemanfaatan
dan konservasi energi baru
energi, sumber terbarukan
daya mineral, 7.1.5.2. Peningkatan
geologi dan air pemanfaatan dan
tanah pengelolaan
sumber energi
panas bumi
7.1.5.3. Peningkatan upaya
pengembangan
sumber daya
mineral, geologi,
dan air tanah
8 Meningkatkan 8.1. Meningkatnya 8.1.1. Meningkatkan 8.1.1.1. Pembangunan,
ketersediaan kualitas kondisi peningkatan dan
infrastruktur pemenuhan infrastruktur jalan rehabilitasi
untuk infrastruktur guna mendukung jaringan jalan dan
peningkatan dasar pelayanan jembatan untuk
produktivitas masyarakat pergerakan orang menunjang
ekonomi, dan dan barang aktivitas
pelayanan dasar; perekonomian
masyarakat
8.1.2. Meningkatkan 8.1.2.1. Peningkatan
kondisi konservasi sumber
infrastruktur daya air
sumber daya air 8.1.2.2. Peningkatan
dan irigasi untuk pendayagunaan
konservasi, sumber daya air
pendayagunaan
sumber daya air, 8.1.2.3. Pengendalian daya
serta rusak air
pengendalian
daya rusak air;
8.1.3. Meningkatkan 8.1.3.1. Peningkatan
kondisi sarana ketersediaan
dan prasarana sarana dan
dasar prasarana air
permukiman minum

VI - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
8.1.3.2. Peningkatan
cakupan pelayanan
air limbah
domestik
8.1.3.3. Peningkatan
cakupan layanan
persampahan
8.1.3.4. Pengembangan
lingkungan
permukiman sehat
8.1.4. Meningkatkan 8.1.4.1. Peningkatan
pelayanan jasa kualitas
konstruksi dan penyelenggaraan
kinerja jasa konstruksi
pengelolaan
bangunan,
gedung/rumah
negara
8.1.5. Meningkatkan 8.1.5.1. peningkatan
ketersediaan dan ketersediaan
kualitas rumah layak huni
perumahan untuk rakyat
miskin dan buruh
(Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah/MBR)
8.1.6. Mengembangkan 8.1.6.1. Peningkatkan
infrastruktur sarana dan
transportasi prasarana dasar
perhubungan perhubungan
dalam rangka
peningkatan
pelayanan
pergerakan orang
dan barang serta
pengembangan
sistem
transportasi
publik regional
yang nyaman
8.1.7. Meningkatkan 8.1.7.1. Peningkatan
penyediaan cakupan dan akses
infrastruktur masyarakat
energi terhadap
ketenagalistrikan ketenagalistrikan

VI - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
8.3. Meningkatnya 8.3.1. Meningkatkan 8.3.1.1. Pembangunan,
percepatan kondisi peningkatan dan
pembangunan infrastruktur jalan rehabilitasi
infrastruktur guna mendukung jaringan jalan dan
strategis pelayanan jembatan untuk
pergerakan orang menunjang
dan barang aktivitas
perekonomian
masyarakat
8.3.2. Meningkatkan 8.3.2.1. Pembangunan
kondisi Infrastruktur
infrastruktur sumber daya air
sumberdaya air dan irigasi
dan irigasi untuk
konservasi,
pendayagunaan
sumber daya air,
serta
pengendalian
daya rusak air;
8.3.2. Meningkatkan 8.3.2.1. Peningkatan akses
kondisi sarana masyarakat
dan prasarana terhadap air
dasar minum regional
permukiman 8.3.2.2. Peningkatan
pengolahan
sampah skala
regional
8.3.3. Mengembangkan 8.3.3.1. Pengembangan
infrastruktur sistem transportasi
transportasi udara
perhubungan 8.3.3.2. Pengembangan
dalam rangka sistem transportasi
peningkatan laut, sungai,
pelayanan danau, dan
pergerakan orang angkutan perairan
dan barang serta lainnya
pengembangan 8.3.3.3. Pengembangan
sistem sistem transportasi
transportasi darat dan
publik regional perkeretaapian
yang nyaman serta sistem
transportasi
massal (Mass
Rapid Transport);
Misi 5: “Meningkatkan Kehidupan Sosial, seni dan budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga, serta
Pengembangan Pariwisata Dalam Bingkai Kearifan Lokal”
VI - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
9 Meningkatkan 9.1. Pencegahan dan 9.1.1. Mencegah 9.1.1.1. Meningkatkan
kesejahteraan Penanganan timbulnya rehabilitasi sosial,
sosial Penyandang Penyandang masalah pemberdayaan
Masalah Masalah kesejahteraan sosial, dan
Kesejahteraan Kesejahteraan sosial dan perlindungan
Sosial (PMKS) Sosial (PMKS) memberikan sosial terhadap
pelayanan sosial PMKS dan
bagi Penyandang penghargaan
Masalah kepada para
Kesejahteraan Perintis
Sosial (PMKS), Kemerdekaan
melalui sistem Republik Indonesia
panti dan luar (PKRI)/Janda PKRI
panti atau dan keluarga
berbasiskan pahlawan serta
masyarakat / terpeliharanya
komuniti, serta nilai-nilai
bantuan kepada keperintisan,
korban bencana kepahlawanan,
dalam kejuangan dan
meningkatkan kesetiakawanan
keberfungsian sosial
sosialnya
9.1.2. Meningkatkan 9.1.2.1. Pendayagunaan
peran dan fungsi dan pemberdayaan
Potensi Sumber Potensi Sumber
Kesejahteraan Kesejahteraan
Sosial (PSKS) Sosial (PSKS)
dalam dalam penanganan
penanganan PMKS dan
PMKS pembangunan
kesejahteraan
sosial.
9.1.3. Meningkatkan 9.1.3.1. Penanggulangan
penanggulangan korban bencana
bencana dan
perlindungan
masyarakat
10 Mewujudkan 10.1. Meningkatnya 10.1.1. Meningkatkan 10.1.1.1. pendukungan
Pemuda Yang peran pemuda, Kualitas sarana pembangunan
Tangguh dan organisasi dan prasarana gelanggang
berdaya saing kemasyarakatan olahraga; olahraga di Kota/
serta dan prestasi Kabupaten;
Meningkatnya olahraga serta 10.1.2. Meningkatkan 10.1.2.1. Peningkatan
Prestasi Olah penanganan kualitas dan pembinaan
Raga komunitas kuantitas olahragawan
tertentu olahragawan

VI - 37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
berprestasi secara
berkelanjutan

10.1.3. Meningkatkan 10.1.3.1. Peningkatan


partisipasi partisipasi
masyarakat dalam masyarakat dalam
berolahraga berolahraga
10.2. Meningkatnya 10.2.1. meningkatkan 10.2.1.1. peningkatan peran
peran kualitas sarana serta organisasi
mayarakat dan prasarana kepemudaan
dalam aktifitas dalam
pembangunan kepemudaan pembangunan
olahraga, seni, dalam rangka 10.2.1.2. Peningkatan
budaya dan perwujudan Pembinaan
pariwisata pemuda mandiri karakter Pemuda
yang Mandiri dan
Kreatif
11 Melestarikan Seni 11.1. Meningkatnya 11.1.1. Meningkatkan 11.1.1.1. Peningkatan
dan Budaya peran apresiasi pelestarian budaya
berbasis Kearifan mayarakat masyarakat lokal
Lokal dan dalam terhadap bahasa,
mengembangkan pembangunan sastra dan aksara
Pariwisata yang olahraga, seni, daerah
Berdaya Saing budaya dan 11.1.2. Meningkatkan 11.1.2.1. terwujudnya jawa
pariwisata apresiasi barat sebagai
masyarakat pusat budaya
terhadap aspek
kesejarahan, nilai-
nilai tradisi,
permusiuman,
dan
kepurbakalaan
bagi
pengembangan
budaya daerah
11.1.3. Meningkatkan 11.1.3.1. Peningkatan
apresiasi pelestarian seni
masyarakat dan perfilman
terhadap seni dan daerah serta
perfilman daerah meningkatnya
kualitas dan
kuantitas pusat
gelar karya seni
dan budaya

VI - 38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai


Sasaran Misi
No Tujuan Misi Sasaran Misi
Strategi Arah Kebijakan Strategis

1 2 3 4 5
11.1.4. Meningkatkan 11.1.4.1. Peningkatan
pengelolaan dan perlindungan dan
pengakuan atas pengakuan atas
Hak Kekayaan seni dan budaya
Intelektual (HaKI) Jawa Barat
dalam bidang seni
dan budaya
11.1.5. Meningkatkan 11.1.5.1. Peningkatan
SDM Bidang Seni penghargaan dan
dan Budaya pembinaan kepada
seniman,
budayawan,
komunitas seni,
budaya, dan
pariwisata, serta
masyarakat
12 Mewujudkan 12.1. Meningkatnya 12.1.1. Meningkatnya 12.1.1.1. meningkatkan
pemenuhan kualitas kerukunan antar kualitas
kebutuhan dasar kehidupan agama dan kerukunan hidup
dan hak dasar masyarakat dan pemahaman baik interumat
manusia kerukunan pengamalan beragama maupun
antar umat agama antarumat
beragama beragama
12.1.2. Meningkatnya 12.1.3. Penguatan lembaga
peran lembaga- keagamaan
lembaga sosial
keagamaan dan
lembaga
pendidikan
keagamaan dalam
pembangunan

VI - 39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

2013 - 2018

7.1 Kebijakan Umum 2013-2018

Untuk memantapkan tujuan dan sasaran Visi dan Misi pembangunan


Jawa Barat tahap ketiga perlu didukung oleh kebijakan-kebijakan dalam
merespon percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional dalam
rangka implementasi Inpres No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional, serta Inpres no 3 tahun 2010 sebagai bagian
dari program dunia untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs)
pada tahun 2015.

RPJMD 2013-2018 dalam RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025


ditujukan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh, sebagai
persiapan untuk mencapai kemandirian masyarakat Jawa Barat dalam segala
bidang.Bidang-bidang unggulan yang melatarbelakangi kebijakan umum
RPJMD 2013-2018 merupakan upaya untuk mewujudkan visi Jawa Barat
sebagai Provinsi Termaju di Indonesia pada Tahun 2025, yang ditandai oleh 7
(tujuh) karakter, yaitu:

1. Penyelenggara pemerintahan yang bermutu (beyond expectation), akuntabel,


dan berbasis ilmu pengetahuan;
2. Masyarakat yang cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi;
3. Pengelolaan pertanian dan kelautan;
4. Energi baru dan terbarukan serta pengelolaan sumber daya air;
5. Industri manufaktur, industri jasa dan industri kreatif;
6. Infrastruktur yang handal dan pengelolaan lingkungan yang berimbang
untuk pembangunan berkelanjutan;

Pengembangan budaya lokal dan menjadi destinasi wisata dunia.

VII - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Adapun Sosok masa depan Jawa Barat yang agamis dengan penciri
utama mempunyai 5 (lima) nilai-nilai luhur yaitu : (1) jujur dan konsisten, (2)
tangguh dan disiplin, (3) mempunyai jiwa kepeloporan dan keteladanan, (4)
mempunyai sifat ramah dan bijaksana serta (5) mempunyai rasa kebersamaan
dan kesetaraan. Sedangkan 7 (tujuh) karakter sumber daya Jawa Barat yaitu :
(1) sehat, cerdas dan cermat; (2) produktif dan berdaya saing tinggi; (3) mandiri
dan pandai mengatur diri; (4) berdaya tahan tinggi dalam persaingan; (5) pandai
membangun jejaring dan persahabatan global; (6) berintegrasi tinggi dan 97)
bermartabat.

Kebijakan umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada RPJMD 2013-


2018 diarahkan untuk:

1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing dimaknai


melalui kebijakan optimalisasi kualitas dan sebaran layanan
pendidikan,kesehatandan kesejahteraan sosial, serta peningkatan
kapabilitas sumberdaya manusia Jawa Barat;
2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilandimaknai melalui
kebijakan pengembangan kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa Barat
berbasis potensi lokal;
3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tatakelola
dan perluasan partisipasi publik dimaknai melalui kebijakan
penyelenggaraan good governance yang bermutu, akuntabel, toleran dan
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan
infrastruktur strategis yang berkelanjutan dimaknai melalui kebijakan
optimalisasi kuantitas, kualitas dan pelayanan infrastruktur wilayah serta
pengendalian tata ruang berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi
bencana serta peningkatan penciptaan dan pemanfaatan energi baru
terbarukan;

VII - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

5. Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui peningkatan


peran pemuda, olahraga, seni, budaya dan pariwisata dalam bingkai
kearifan lokaldimaknai melalui kebijakan peningkatan kehidupan sosial
kemasyarakatan yang berbasis potensi lokal.
Sedangkan kebijakan operasional untuk kelanjutan pembangunan di
Jawa Barat Tahun 2013-2018, sebagai berikut :
1. Melanjutkan : melanjutkan program-program pembangunan yang sudah
baik dan sudah selesai untuk selanjutnya dimanfaatkan dan direplikasi ke
berbagai daerah;
2. Menuntaskan : menuntaskan program-program pembangunan yang sudah
baik dan sudah dimulai dilaksanakan namun belum selesai untuk segera
dapat dimanfaatkan;
3. Memberi dukungan : memberi dukungan, pada program-program
pembangunan yang dilakukan langsung oleh komunitas berbasis
masyarakat, akademisi dan institusi pendidikan/riset serta dunia usaha;
4. Reposisi : reposisi dengan menerapkan strategi baru untuk program-
program pembangunan yang sudah baik namun belum bisa dilaksanakan
pembangunannya karena mengalami hambatan;
5. Reorientasi : melakukan reorientasi dengan menyusun program-program
baru bersifat terobosan, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
pembangunan yang perlu segera dilaksanakan bersama bupati dan walikota
dengan dukungan dari masyarakat.

7.2 Kebijakan Kewilayahan

Fokus pembangunan Jawa Barat pada tahun 2013-2018 diarahkan pada


pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) serta kawasan strategis dengan membagi peran strategis pembangunan
kewilayahan.Fokus tersebut memperhatikan kebutuhan kawasan yang secara
fungsional dapat berperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan

VII - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

strategis dan kawasan sekitarnya.Secara umum, kebijakan pembangunan


kewilayahan adalah:

1. Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang


terencana, terintegrasi dengan seluruh pembangunan sektor dan tertuang
dalam suatu rencana tata ruang. Selanjutnya rencana tata ruang tersebut
digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi pembangunan di setiap
sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi dan berkelanjutan;
2. Peningkatan percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar dapat
sejajar dengan wilayah lainnya melalui pendekatan peningkatan sumber
daya manusiadan sarana prasarananya;
3. Peningkatan keseimbangan pembangunan perkotaan dan perdesaan
melalui keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan
perdesaan.Pembangunan perkotaan diarahkan agar dapat menjadi pusat
koleksi dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan. Sedangkan
pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan desa-desa
pusat pertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi
agroindustri/agropolitan dan sektor lainnya. Serta peningkatan
pembangunan desa di wilayah perbatasan melalui Tematik Wilayah
Perbatasan, antara lain : Peningkatan kebutuhan ruang kelas dan tenaga
pengajar dalam rangka mendukung program wajib belajar 9 tahun;
Ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
di perbatasan; Penguatan infrastruktur jalan dan jembatan lintas
perbatasan; Peningkatan pendapatan masyarakat daerah perbatasan
melalui pengembangan kewirausahaan dan komoditas unggulan;
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dalam
pelayanan publik; dan Terjaminnya ketersediaan layanan listrik dan air
bersih.
4. Peningkatan kerjasama antar daerah khususnya di kawasan metropolitan
dan pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis

VII - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Provinsiuntuk menciptakan sinergitas dan integrasi wilayah, serta


efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaannya.
5. Peningkatan pembangunan di wilayah perbatasan dengan arah kebijakan
wilayah sebagai berikut:
a. Wilayah Jabodetabekjur :

1) Penguatan kelembagaan dengan fokus pada revitalisasi


kelembagaan BKSP Jabodetabekjur;

2) Penataan Ruang dengan fokus sinkronisasi perencanaan,


pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
Jabodetabekjur;

3) Pengembangan transportasi regional dengan fokus pembangunan


jaringan modaangkutan massal;

4) Penataan sumberdaya air dengan fokus penataan Daerah Aliran


Sungai (DAS), pengamanan air baku, serta pembangunan dan
rehabilitasi situ/waduk;

5) Pengembangan pengelolaan persampahan dengan fokus


pembangunan tempat sampah regional yang berteknologi tinggi dan
ramah lingkungan;

6) Penanganan pendidikan dengan fokus pembangunan sarana


pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru;

7) Penanganan kesehatan dengan fokus penyediaan sarana kesehatan


dan penanggulangan penyakit menular;

8) Pengembangan ekonomi dengan fokus penetapan dan pemanfaatan


kawasan ekonomi khusus;

VII - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

9) Pengembangan agribisnis dengan fokus pembangunan rumah


potong hewan regional, pelelangan ikan regional dan pasar induk
regional, serta kawasan pengembangan peternakan sapi potong;

10) Penanganan tenaga kerja, kependudukan dan sosial dengan fokus


pembangunan sistem informasi kependudukan Jabodetabekjur dan
pembangunan informasi tenaga kerja.

b. Wilayah perbatasan Jawa Barat - Jawa Tengah :

1) Bidang Sosial dan Pemerintahan :

a) Kesehatan, dengan fokus penanganan keluarga miskin;


b) Pendidikan, dengan fokus praktek kerja Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan pendataan siswa;
c) Batas wilayah, dengan fokus penetapan batas wilayah dan
pembangunan tugu batas.
2) Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup :
a) Penataan Ruang dan Permukiman, dengan fokus koordinasi
penataan ruang;
b) Lingkungan Hidup, dengan fokus pengelolaan daerah aliran
sungai;
c) Pengelolaan Sumberdaya Air, dengan fokus pembangunan
bendung/waduk dan normalisasi sungai serta rehabilitasi
jaringan irigasi;
d) Infrastruktur Jalan dan Jembatan, dengan fokus pembangunan
dan peningkatan jalan serta pembangunan jembatan;
e) Perhubungan, dengan fokus pembangunan PJU serta
sinkronisasi fungsi dan kelas jalan.

VII - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3) Bidang Ekonomi :
a) Pertanian, dengan fokus pemberantasan hama,pertanian multi
aktivitas (padi – ternak), serta relokasi dan optimalisasi check
point ternak dan hasil hutan;
b) Perdagangan dan Jasa, dengan fokus pembangunan dan
penataan pasar kecamatan;
c) Pariwisata, dengan fokus koordinasi dan pengembangan paket
wisata.

c. Wilayah Perbatasan Jawa Barat-Banten :

1) Bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Pemerintahan :

a) Kesehatan, dengan fokus penanganan keluarga miskin dan


penyakit menular;
b) Pendidikan, dengan fokus penanganan keluarga miskin,
peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru;
c) Sosial, dengan fokus perlindungan masyarakat adat kakolotan;
d) Batas wilayah, dengan fokus penataan dan penetapan batas
wilayah provinsi, pembangunan pilar dan gapura batas wilayah;
e) Kerjasama Penanggulangan Bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien
di Daerah yang berbatasan.
2) Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah :
a) Penataan Ruang dan Permukiman, dengan fokus koordinasi
penataan ruang perbatasan dan pengendalian lingkungan
hidup serta penyediaan rumah layak huni;
b) Pengelolaan Sumberdaya Air, dengan fokus pembangunan
bendung/waduk, normalisasi sungai, rehabilitasi jaringan
irigasi dan penyediaan prasarana dan sarana air bersih;

VII - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

c) Infrastruktur Jalan dan Jembatan, dengan fokus


pembangunan, peningkatan jalan dan peningkatan status jalan
serta pembangunan jembatan;
d) Perhubungan, dengan fokus pengendalian muatan lebih dan
penataan terminal serta trayek angkutan.
3) Bidang Ekonomi :
a) Perdagangan dan Jasa, dengan fokus pengembangan pusat
pemasaran dan pembinaan KUMKM;
b) Pariwisata, dengan fokus penataan kawasan wisata dan
pengembangan paket-paket wisata;

c) Ketenagakerjaan, dengan fokus memberikan peluang kepada


masyarakat untuk memperoleh pekerjaan (masyarakat
berbudaya kerja).

Gambar 7.1. Peta Perbatasan Provinsi Jawa Barat

VII - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Skenario Pembangunan berbasis kewilayahan (tematik kewilayahan)


yang berdasarkan kepada wilayah koordinasi pemerintahan danpembangunan,
sebagai berikut :

I. WKPP I (Wilayah Bogor )


1. Mengembangkan sentra ternak sapi potong, sapi perah, ayam ras dan
unggas lokal;

2. Mengembangkan agribisnis ikan air tawar, dan ikan hias untuk pasar
regional dan global;

3. Mengembangkan pusat pemuliaan padi varietas pandan wangi dan


varietas unggul lainnya;

4. Mengembangkan agrowisata koridor Bogor-Puncak-Cianjur; ekowisata


pemandangan alam dan bahari koridor Bogor, Sukabumi Pelabuhanratu
dan mengelola cagar biosfer Cibodas.

5. Mengembangkanpusat pertumbuhan baru (growth center) Pelabuhan


Ratu dan Metropolitan BODEBEK KARPUR.

II. WKPP II (Wilayah Purwakarta)


1. Mengembangkan industri manufaktur;

2. Mengembangkan industri keramik dan gerabah;

3. Mengembangkan industri perberasan dan makanan, olahan berbasis


bahan baku lokal, perkebunan, budidaya ikan air tawar dan air
payau,serta ternak sapi perah, sapi potong, kambing/domba, ayam ras
serta unggas lokal;

4. Mengembangkan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah);

5. Mengembangkan metropolitan BODEBEK KARPUR.

VII - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

III. WKPP III (Wilayah Cirebon)


1. Mengembangkan industri mangga gedong gincu dan industrialisasi
perikanan ;

2. Mengembangkan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija;

3. Mengembangkanindustri batik dan rotan, serta industri makanan


olahanberbahan baku lokal;;

4. Melestarikan keraton, wisata sejarah, wisata ziarah (pilgrimage) dan


mengembangkan ekowisata;

5. Mengembangkan Metropolitan Cirebon Raya serta Kawasan BIJB dan


AerocityKertajati.

IV. WKPP IV (Wilayah Priangan)


1. Mengembangkan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di
Jatinangor;

2. Mengembangkanklaster unggas, perikanan budidaya air tawar dan


tangkap, serta ternak sapi perah, sapi potong, domba Garut, kambing dan
jejaringnya serta pengembangan sentra produksi pakan ternak;

3. Mengembangkan produksi tanaman industri (kopi, teh, kakao, karet,


atsiri) dan hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias) yang
berorientasi ekspor;

4. Mengembangkan jasa perdagangan, industri kreatif dan pariwisata;

5. MengembangkanMetropolitan Bandung Raya, pusat pertumbuhan baru


(growth center) Pangandaran dan Rancabuaya.

VII - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Gambar 7.2. Tematik Kewilayahan Tahun 2013-2018

7.2.1 Pembangunan Wilayah Pengembangan (WP)

Kebijakan pembangunan kewilayahan di Jawa Barat tidak terlepas dari


kebijakan kewilayahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, Pemerintah telah menetapkan
kawasan strategis nasional di Jawa Barat, yaitu :
1. Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur termasuk Kepulauan Seribu;
2. Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
3. Kawasan Uji Coba Terbang Roket Pameungpeuk;
4. Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Pameungpeuk;
5. Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Tanjungsari;
6. Kawasan Stasiun Telecomand;
7. Kawasan Stasiun Bumi Penerima Satelit Mikro;
8. Kawasan Pangandaran – Kalipucang - Segara Anakan- Nusa Kambangan.

VII - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Selain itu, Pemerintah juga telah menetapkan Pusat Kegiatan Nasional


dan Pusat Kegiatan Wilayah sebagai berikut :
1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN), terdiri dari :
a. PKN Jabodetabek, meliputi Provinsi Jabar, DKI dan Banten;
b. PKN Bandung Raya;
c. PKN Cirebon.
2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), terdiri dari :
a. PKW Sukabumi;
b. PKW Palabuhanratu;
c. PKW Cikampek - Cikopo;
d. PKW Kadipaten;
e. PKW Pangandaran;
f. PKW Indramayu;
g. PKW Tasikmalaya;

Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Jawa Barat Tahun
2009-2029 telah ditetapkan Pusat Kegiatan Nasional Provinsi (PKNp)
Palabuhanratu dan Pangandaran serta kebijakan pembangunan kewilayahan
berdasarkan Wilayah Pengembangan yang ditentukan berdasarkan: potensi
wilayah, aglomerasi pusat-pusat permukiman perkotaan dan kegiatan produksi
serta perkembangan daerah sekitarnya tetap dipertahankan. Pembangunan
Wilayah Pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan kegiatan ekonomi
yang diharapkan memberikan peningkatan kesejahteraan rakyat,
dengankebijakan sebagai berikut :

1. Wilayah Pengembangan Bodebekpunjur (Kabupaten dan Kota Bogor,


Bekasi, Kota Depok, dan kawasan Puncak di Kabupaten Cianjur),
difokuskan pada :

a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;

VII - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;


c. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan
protein hewani);
d. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e. Pembangunan tempat sampah regional yang berteknologi tinggi dan
ramah lingkungan;
f. Peningkatan fungsi kawasan lindung;
g. Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
h. Pengembangan energi baru terbarukan;
i. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
j. Peningkatan investasi padat karya;
k. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan;
l. Pengendalian pencemaran air;
m. Penataan daerah otonom.

2. Wilayah Pengembangan Sukabumi (Kabupaten dan Kota Sukabumi dan


Kabupaten Cianjur), difokuskan pada :

a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;


b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi dan protein hewani);
d. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e. Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
f. Pengembangan energi baru terbarukan
g. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
h. Penataan daerah otonom.
i. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan di kawasan
pesisir.

VII - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3. Wilayah Pengembangan Ciayumajakuning (Kabupaten dan Kota Cirebon,


Kabupaten Indramayu, Majalengka dan Kuningan), difokuskan pada :

a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;


b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
c. Peningkatan investasi;
d. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan
protein hewani);
e. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
f. Peningkatan fungsi kawasan lindung;
g. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
h. Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
i. Pengembangan energi baru terbarukan
j. Pembangunan infrastruktur transportasi;
k. Penataan daerah otonom.

4. Wilayah Pengembangan Bandung Raya (Kabupaten dan Kota Bandung,


Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan sebagian Kabupaten
Sumedang), difokuskan pada:

a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;


b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c. Pengendalian pencemaran (air, udara dan sampah);
d. Pembangunan infrastruktur transportasi;
e. Pembangunan tempat sampah regional yang berteknologi tinggi dan
ramah lingkungan;
f. Peningkatan mutu air baku;
g. Pengendalian pencemaran air;
h. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
i. Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
j. Pengembangan energi baru terbarukan;
VII - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

k. Pengembangan jasa dan perdagangan;


l. Penataan daerah otonom.

5. Wilayah Pengembangan Priangan Timur - Pangandaran (Kabupaten dan


Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis,Kabupaten Garut,
dan Kabupaten Pangandaran), difokuskan pada :

a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;


b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan
protein hewani);
d. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e. Peningkatan fungsi kawasan lindung;
f. Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
g. Pengembangan energi baru terbarukan;
h. Pengembangan pariwisata berbasis biodiversity;
i. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
j. Penataan daerah otonom.
6. Wilayah Pengembangan Purwasuka (Kabupaten Purwakarta, Kabupaten
Subang dan Kabupaten Karawang), difokuskan pada :

a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;


b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c. Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan
protein hewani);
d. Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e. Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
f. Pengembangan energi baru terbarukan;
g. Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
h. Penataan daerah otonom;

VII - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

i. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan di kawasan


pesisir.

Selain program pembangunan berbasis tematik kewilayahan, dalam


keterkaitan sebagai destinasi wisata, mendukung Jabar Green Provience 2025
berbasis lingkungan dan dicirikan oleh penerapan dan penggalian ilmu
pengetahuan serta teknologi, maka direncanakan pengembangan 3 (tiga)
kawasan geopark Jawa Barat yaitu (a) Geopark Palabuhan Ratu-Cileutuh-
Cikaso; (b) Geopark Tangkuban Parahu-Citatah-Saguling; (c) Geopark
Tasikmalaya Selatan-Pangandaran.
Ketiga kawasan ini dipilih berdasarkan kepada tiga kriteria yaitu (1)
keunggulan geologi (geodiversity dan geoheritage); (2) pariwisata (alami) yang
telah berkembang; dan (3) ketersediaan infrastruktur yang ada.

7.2.2 Pengembangan Wilayah Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan


(Growth Center)
Pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang berlangsung cepat
di daerah perkotaan memberikan peluang sekaligus tantangandalam
melaksanakan pembangunan di Provinsi Jawa Barat. Nilai tambah ekonomi
yang besar di perkotaan yang dihasilkan dari aglomerasi kegiatan sosial dan
ekonomi masyarakat memberikan peluang bagi upaya peningkatan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat.Pertumbuhan yang pesat memerlukan berbagai
terobosan yang bersifat kreatif dan inovatif,khususnya dalammeningkatkan
daya saing wilayah.

Saat ini di Provinsi Jawa Barat terdapat 3 (tiga) Wilayah Metropolitan,


meliputi Metropolitan Bogor Depok Bekasi Karawang Purwakarta (Bodebek
Karpur) meliputiKota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta,
Metropolitan Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten

VII - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang dan


Metropolitan Cirebon Raya meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten
Indramayu.Selain itu terdapat 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan (Growth Center)
meliputi: Pusat Pertumbuhan Pangandaran, Palabuhanratu, dan Rancabuaya.
Arah kebijakan pengembangan metropolitan antara lain : (1) Mewujudkan
Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur sebagai Metropolitan Mandiri;
Metropolitan Bandung Raya sebagai Metropolitan Modern; Metropolitan Cirebon
Raya sebagai Metropolitan Budaya dan Sejarah; (2) Mengembangkan
Metropolitan Bodebek Karpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya sebagai
Penghela Pembangunan Ekonomi, Kesejahteraan, Modernitas, dan
Keberlanjutan bagi seluruh Masyarakat Jawa Barat; dan (3) Mengakselerasi
Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur-Infrastruktur Strategis yang
menghubungkan dan berada di Wilayah Metropolitan di Provinsi Jawa Barat.

Gambar 7.3. Tiga Metropolitan di Provinsi Jawa Barat

VII - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Metropolitan Bodebek
Karpur akan dikembangkan
sebagai Metropolitan Mandiri
dengan sektor unggulan industri DKI

manufaktur, jasa, keuangan,


serta perdagangan, hotel dan METRO
POLITA
restoran. Secara spesifik, upaya
pengembangan Metropolitan
Bodebek Karpur sebagai
Metropolitan Mandiri ini akan
dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Twin Metropolitan
Bodebek Karpur – DKI Jakarta.
Gambar 7.4. Konsep Twin Metropolitan
Dengan menggunakan
Bodebekkarpur - DKI Jakarta
pendekatan
TwinMetropolitanini,Wilayah

Bodebek Karpur akan dikembangkan sebagai 1st tier metropolitan,


berdampingan dengan DKI Jakarta yang juga merupakan 1st tier metropolitan.
Sebagai mitra pembangunan yang sejajar dengan DKI Jakarta, di Wilayah
Bodebek Karpur nantinya juga akan dikembangkan cluster-cluster untuk kantor
pusat perusahaan, perdagangan, perbankan, jasa pelayanan, asuransi, hukum,
penelitian dan pemerintahan.

Wilayah Metropolitan Bandung Raya akan dikembangkan sebagai


Metropolitan Modern, dengan sektor unggulan wisata perkotaan, industri kreatif
dan pengembangan Ipteks. Wilayah Metropolitan Cirebon Rayaakan
dikembangkan sebagai Metropolitan Budaya dan Sejarah, dengan sektor
unggulan wisata, industri, dan kerajinan, dengan arah kebijakan. Pusat
Pertumbuhan Pangandaran akan dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan
berbasis pariwisata, Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu akan dikembangkan
VII - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

sebagai pusat pertumbuhan berbasis sektor perikanan dan pariwisata. Pusat


Pertumbuhan Rancabuaya akan dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan
wilayah berbasis pariwisata.Pembangunan Metropolitan dan Pusat
Pertumbuhan di Jawa Barat disiapkan, difasilitasi dan dipandu oleh Badan dan
Tim Manajemen Pengembangan Metropolitan sesuai Peraturan Gubernur
nomor: 70 TAHUN 2013 Tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan
Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat.

Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan diharapkan


dapat berfungsi sebagai penghela percepatan pembangunan ekonomi,
kesejahteraan, modernisasi dan keberlanjutan di Jawa Barat. Selain itu,
manajeman pengembangan metropolitan akan dilakukan dengan model hibrida
yaitu mengkombinasikan antara manajemen pembangunan berbasis daerah
otonom kabupaten/kota dengan manajemen pembangunan lintas
kabupaten/kota berbasis Metropolitan dengan mengedepankan peran
Gubernur sebagai Kepala Daerah dan Wakil Pemerintah Pusat di Daerah.

Gambar 7.5. Peta Metropolitan di Jawa Barat

VII - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Gambar 7.6. Peta Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu dan Pangandaran

Gambar 7.7. Pengelolaan Pembangunan Berbasis Daerah Otonom dan Metropolitan

(Model Hybrid)
VII - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Gambar 7.8. Sosok Masa depan Jawa Barat

7.3 Program Pembangunan Daerah 2013-2018

Program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan untuk mencapai


misi pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 berjumlah 111
(seratus sebelas) program yang terbagi kedalam 26 urusan wajib dan 8 urusan
pilihan, adalah sebagai berikut :

Urusan Wajib

1. PelayananDasar
1. Pendidikan
1 Program PendidikanMenengah
2 Program PendidikanKhusus
3 Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
4 Program Penyelenggaraan Unsur Manajemen dan Fungsi
Manajemen
5 Program Pembinaan Bahasa dan Sastra

VII - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

2. Kesehatan
6 Program Promosi Kesehatan
7 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
8 Program Pelayanan Kesehatan
9 Program Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
10 Program Sumber Daya Kesehatan
11 Program Manajeman Kesehatan
3. Pekerjaan umum dan penataan ruang
12 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
13 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
14 Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan
15 Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air lainnya
16 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan lainnya
17 Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta Pengamanan
Pantai
18 Program Pembinaan Jasa Konstruksi
19 Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
20 Program Penataan Ruang
21 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman
4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
22 Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
23 Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat
24 Program Pendidikan Politik Masyarakat
25 Program Perlindungan Masyarakat dan Ancaman Bencana dan
Penangangan Bencana
VII - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

26 Program Peningkatan Kapasitas Daerah Dalam Pengurangan


Risiko Bencana di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota
27 Program Penguatan Regulasi Perencanaan dan Penelitian
Penanggulangan Bencana
6. Sosial
28 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
29 Program Pemberdayaan Sosial
30 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
31 Program Pengembangan dan pendayagunaan Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS).
2. Pelayanan Non Dasar
1. Tenaga kerja
32 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
33 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
34 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
2. Pemberdayaanperempuandanpelindungananak
35 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam
Pembangunan
36 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan dan Anak
3. Pangan
37 Program Peningkatan Ketahanan Pangan
4. Pertanahan
38 Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi
Pertanahan
5. Lingkungan hidup
39 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup
40 Program Pengelolaan Kawasan Lindung
VII - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

41 Program Penataan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan


Lingkungan Hidup
42 Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
43 Program Penataan Administrasi Kependudukan
7. Pemberdayaan masyarakat dan desa
44 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Partisipasi
Masyarakat
45 Program Pemantapan Pemerintahandan Pembangunan Desa
46 Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan
47 Program peningkatan dan pembinaan peranserta masyarakat
dalam pembangunan
8. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
48 Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga
49 Program Pelayanan Keluarga Berencana
50 Program Pendewasaan Usia Perkawinan
9. Perhubungan
51 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
52 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
53 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
54 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)
10. Komunikasi dan informatika
55 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi
11. Koperasi, usaha kecil, dan menengah
56 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
57 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
VII - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

58 Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif


59 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
12. Penanaman modal
60 Program Peningkatan Investasi Daerah
61 Program Peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
62 Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga
Keuangan Non Perbankan
13. Kepemudaan dan olahraga
63 Program Peningkatan dan Pembinaan Kepemudaan dan
Kepramukaan
64 Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan
Olahraga
14. Statistik
65 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
15. Persandian
66 Program Penyelenggaraan Persandian Daerah
16. Kebudayaan
67 Program Pengembangan Nilai Budaya
68 Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya
17. Perpustakaan
69 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
18. Kearsipan
70 Program Pengembangan Kearsipan

Urusan Pilihan
1. Kelautan dan perikanan
71 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
72 Program Pengembangan Perikanan Tangkap
73 Program Pemberdayaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
VII - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

74 Program Pemasaran, Pengolahan dan Peningkatan Mutu Hasil


Kelautan dan Perikanan
75 Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
76 Program Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan
2. Pariwisata
77 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
78 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
3. Pertanian
79 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
80 Program Permberdayaan Sumber Daya Pertanian/Perkebunan
81 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman
82 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan
83 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
84 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
85 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
4. Kehutanan
86 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
87 Program Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
Kehutanan
5. Energi dan sumber daya mineral
88 Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral,
Geologi dan Air Tanah
89 Program Pembinaan Pengembangan Ketenagalistrikan dan
Pemanfaatan Energi
6. Perdagangan
90 Program Perdagangan Dalam Negeri
91 Program Pemberdayaan Konsumen dan Pengawasan Barang
Beredar dan Jasa
92 Program Pengembangan Perdagangan Luar Negeri
VII - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

7. Perindustrian
93 Program Pengembangan Industri
94 Program Penataan Struktur Industri
95 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
8. Transmigrasi
96 Program Pengembangan Transmigrasi

Penunjang Urusan Pemerintahan


1. Perencanaan
97 Program Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Sistem
Administrasi Daerah
98 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah
99 Program Kerja Sama Pembangunan
2. Keuangan
100Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
101Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
3. Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan
102Program Pengembangan Kompetensi Aparatur
103Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur
104Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
4. Penelitian dan Pengembangan
105Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
5. Fungsi Lain
106Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah
107Program PembinaandanPengawasan
108Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Kesadaran
Hukum dan HAM
VII - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

109Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur


110Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
111Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

VII - 28
Tabel 7.1.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Misi 1: “Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing”
1.1 Membangun sumber daya manusia Jawa 1.1.1 Meningkatnya aksesibilitas dan 1.1.1.1 Menyelenggarakan pendidikan dasar, 1.1.1.1.1 Pendidikan gratis Dasar dan Menengah Angka melanjutkan SMP/MTS Persen 100 100 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Barat yang menguasai ilmu pengetahuan kualitas pendidikan yang unggul, menengah dan tinggi dengan biaya (SD,SLTP, dan SLTA dalam rangka Penuntasan ke SMA/MA BPKAD
dan teknologi, senantiasa berkarya, terjangkau dan merata terjangkau Wajar Dikdas Dua Belas Tahun pada Tahun APK SMA/SMK Sederajat Persen 71,56 72,00 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kompetitif, dengan tetap 2018 BPKAD
mempertahankan identitas dan ciri khas Jumlah Penerima Beasiswa Orang 5.000 6.000 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
masyarakat yang santun dan berbudaya BPKAD
Harapan Lama Sekolah Tahun 12,76 13,05 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8.00 - 8.10 8.11 - 8.20 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
Tahun 10,75 - 12,00 11,50 - 12,50 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
1.1.1.1.2 Peningkatan sarana dan kapasitas PAUD, Jumlah RKB SMA/SMK/MA unit 2.000 2.000 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pendidikan dasar, menengah, tinggi, dan BPKAD
pesantren
Jumlah USB SMA/SMK/MA unit 50 100 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
1.1.1.1.3 Penyediaan beasiswa pendidikan untuk Jumlah Penerima Beasiswa Orang 5.000 6.000 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pemuda, tenaga medis, keluarga atlit berprestasi BPKAD
dan guru serta mahasiswa di PTN/PTS

Jumlah Penerima Beasiswa Orang 5.000 6.000 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
ABK BPKAD
1.1.1.2 Meningkatkan Jumlah dan Kualitas 1.1.1.2.1 Perwujudan Rintisan Sekolah Standar Nasional Jumlah SMA/SMK/ Persen 50 52 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
rintisan sekolah standar nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) berstandar nasional BPKAD
(RSSN)dan Sekolah Standar Nasional jenjang pendidikan menengah Jumlah SMA/SMK/ boarding Sekolah 50 50 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
(SSN) jenjang pendidikan menengah school Basis Pesantren BPKAD

Jumlah SMA/SMK/MA Sekolah 50 50 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Penerima Bantuan Literasi BPKAD
Jumlah Siswa SMK Penerima Siswa 50.000 50.000 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Sertifikasi Profesi BPKAD

Jumlah Siswa SMK terseleksi Siswa 500 500 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
magang di luar negeri BPKAD

Jumlah siswa yang telah Siswa 2.000 3.000 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
mengikuti Leadership BPKAD
Jumlah siswa mengikuti Siswa 1.000 1.000 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Bimtek Kewirausahaan BPKAD
Jumlah Digital Smart School Sekolah 100 100 Program Pendidikan Menengah Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
1.1.1.3 Menyelenggarakan peningkatan 1.1.1.3.1 Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga Nilai Kompetensi Guru (UKG) Angka 70 71 Program Pembinaan dan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kompetensi dan kesejahteraan kependidikan jenjang pendidikan menengah Pengembangan Pendidik dan BPKAD
pendidik serta tenaga kependidikan Tenaga Kependidikan
jenjang pendidikan menengah Kualifikasi Guru S2 SMA Guru 1.000 1.000 Program Pembinaan dan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pengembangan Pendidik dan BPKAD
Tenaga Kependidikan
Kualifikasi Guru S2 SMK Guru 1.000 1.000 Program Pembinaan dan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pengembangan Pendidik dan BPKAD
Tenaga Kependidikan
Jumlah Pendidik dan Tenaga Orang 4.820 6.380 Program Pembinaan dan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Kependidikan SMA/SMK yang Pengembangan Pendidik dan BPKAD
mengikuti Pelatihan Tenaga Kependidikan

Jumlah guru SLB kualifikasi Guru 100 100 Program Pembinaan dan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
S1 Pengembangan Pendidik dan BPKAD
Tenaga Kependidikan
Jumlah guru SLB kualifikasi Guru 40 40 Program Pembinaan dan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
S2 Pengembangan Pendidik dan BPKAD
Tenaga Kependidikan
Jumlah Pendidik dan Tenaga Orang 1.000 1.000 Program Pembinaan dan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Kependidikan SLB yang Pengembangan Pendidik dan BPKAD
Mengikuti Pelatihan Tenaga Kependidikan
Pemenuhan Kebutuhan Persen 10 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Administrasi Perkantoran Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan kebutuhan Persen 10 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
peningkatan kesejahteraan Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
aparatur Manajemen
Pemenuhan peningkatan Persen 10 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
sarana dan prasarana Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
aparatur Manajemen
Pemenuhan pemeliharaan Persen 10 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
sarana prasarana aparatur Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan revitalisasi saran Persen 10 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
dan prasarana aparatur Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan dokumen Persen 45 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
perencanaan program Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
pembangunan pendidikan Manajemen
Pemenuhan database Persen 5 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kepegawaian pendidikan Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Jawa Barat Manajemen
Pemenuhan data keuangan Persen 20 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pendidikan Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan Media Center dan Persen 50 10 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Publikasi Program Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan Faskor Bidang Persen 15 5 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pendidikan Dasar Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan Faskor Bidang Persen 20 10 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pendidikan PAUDNI Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan Faskor Bidang Persen 30 10 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pendidikan Layanan Khusus Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
APK Pendidikan Tinggi Persen 18,05 18,34 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Pemenuhan Faskor dengan Persen 10 10 Program Penyelenggaraan Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Kementerian dan Kab/Kota Unsur Manajemen dan Fungsi BPKAD
Manajemen
Jumlah guru mata pelajaran Persen 20 20 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
bahasa dan Kesenian Daerah dan Sastra BPKAD
yang telah mengikuti pelatihan
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemenuhan model-model Paket 0 4 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
inovatif pembinaan bahasa dan Sastra BPKAD
dan kesenian daerah
Pemenuhan model-model Paket 2 2 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
inovatif pembelajaran inovatif dan Sastra BPKAD
Mulok bahasa dan kesenian
daerah
Dokumen hasil kongres Paket 4 4 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
bahasa dan kesenian daerah dan Sastra BPKAD

Jumlah penyelenggaraan Kali 4 4 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
helaran/festival/pintonan dan Sastra BPKAD
bahasa dan kesenian daerah

Jumlah penyelenggaraan Paket 2 4 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pasanggiri kesenian daerah dan Sastra BPKAD

Pemenuhan literasi bahasa, Paket 4 1 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
sastra dan kesenian daerah dan Sastra BPKAD

Jumlah majalah bahasa, Buah 4 4 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
sastra dan kesenian daerah dan Sastra BPKAD
yang diterbitkan
Keikutsertaan pada even Kali 2 2 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pameran karya seni dan dan Sastra BPKAD
sastra
Jumlah binaan sanggar Sekolah 20 20 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kesenian daerah di lingkungan dan Sastra BPKAD
sekolah
Jumlah pembinaan dan Kali 12 12 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pelatihan kesenian daerah di dan Sastra BPKAD
lingkungan Disdik (karyawan
dan dharma wanita unit
persatuan Disdik Jabar)

Pemenuhan kebutuhan Even 10 10 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pertunjukan seni pada acara dan Sastra BPKAD
hari besar nasional
pendidikan
Pemenuhan kebutuhan alat Sekolah 27 27 Program Pembinaan Bahasa Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kesenian daerah dan Sastra BPKAD
1.1.1.4 Mengembangkan pendidikan inklusif 1.1.1.4.1 Peningkatan pemerataan dan mutu Pendidikan APK SDLB persen 12,40 13,15 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Luar Biasa (PLB) dan berkebutuhan khusus BPKAD

APK SMPLB persen 11,67 12,11 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
APK SMALB persen 11,17 11,28 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
Jumlah Penerima Beasiswa Orang 5.000 6.000 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
ABK BPKAD
Jumlah Pendidikan inklusif Sekolah 20 25 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
Ruang Kelas Baru Unit 246 288 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
Unit Sekolah baru SLB Unit 10 20 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
BPKAD
Jumlah Siswa CIBI yang siswa 1.000 1.000 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
terlayani BPKAD
Pemenuhan Kesejahteraan Persen 20 25 Program Pendidikan Khusus Pendidikan Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Guru Non PNS BPKAD
1.1.1.5 Mendukung Perpustakaan di Jawa 1.1.1.5.1 Terwujudnya perpustakaan Jawa Barat bertaraf Jumlah judul / eksemplar Judul / 1,810/ 14,525 2,000/5,000 Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Disdik, Biro Yanbangsos Bappeda, Biro Dalbang,
Barat dan meningkatkan sarana dan internasional guna mendukung masyarakat bahan perpustakaan umum Eksemplar Baca dan Pembinaan BPKAD
Prasarana Perpustakaan berbasis IT gemar membaca. Provinsi Jawa Barat Perpustakaan

Literatur tentang Jawa Barat Judul / 2,800/5,600 3,000/6,000 Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Disparbud, Disdik, Bappeda. Biro Dalbang,
dan yang diterbitkan di Jawa Eksemplar Baca dan Pembinaan BPKAD
Barat Perpustakaan
Jumlah naskah kuno yang Naskah 5 Naskah 6 Naskah Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Disparbud, Disdik Bappeda. Biro Dalbang,
dilestarikan di Jawa Barat Baca dan Pembinaan BPKAD
Perpustakaan
jumlah para wajib Serah instansi 300 wajib 350 wajib Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro Dalbang,
simpan karya cetak dan karya SSKCKR SSKCKR Baca dan Pembinaan BPKAD
rekam di perpustakaan umum Perpustakaan
provinsi Jawa Barat

Jumlah pengunjung Orang 566.389 594.708 Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Disparbud, Disdik Bappeda. Biro Dalbang,
(pemustaka) yang Baca dan Pembinaan BPKAD
memanfaatkan perpustakaan Perpustakaan
umum Provinsi Jawa Barat

Jumlah lembaga perpustakaan Unit 3.634 4.180 Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro Dalbang,
umum, sekolah dan khusus Baca dan Pembinaan BPKAD
yang dibina Perpustakaan

Jumlah pembinaan SDM Orang 4.183 4.882 Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro Dalbang,
perpustakaan Baca dan Pembinaan BPKAD
Perpustakaan
Jumlah pembinaan minat Orang 7.170 8.245 Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro Dalbang,
baca masyarakat Baca dan Pembinaan BPKAD
Perpustakaan
Jumlah promosi perpustakaan Kegiatan 12 14 Program Pengembangan Budaya Perpustakaan Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro Dalbang,
Baca dan Pembinaan BPKAD
Perpustakaan
1.1.2 Meningkatnya aksesbilitas kualitas 1.1.2.1 Menguatkan pemberdayaan 1.1.2.1.1 Penguatan pemberdayaan masyarakat, Persentase Kab/Kota Persen 70 80 Program Promosi Kesehatan Kesehatan Dinkes Biro Yanbangsos, DPM- Bappeda, Inspektorat, Biro
Layanan kesehatan Masyarakat yang masyarakat, kerjasama dan kemitraan kerjasama & kemitraan serta penyehatan mempunyai PHBS Rumah Desa, DP3AKB, Disperkim Dalbang, BPKAD
terjangkau dan merata; serta penyehatan lingkungan lingkungan Tangga mencapai 50%

Persentase kab/kota dengan Persen 55 70 Program Promosi Kesehatan Kesehatan Dinkes Biro Yanbangsos, DPM- Bappeda, Inspektorat, Biro
Stara Desa Siaga Aktif diatas Desa, DP3AKB, Disperkim Dalbang, BPKAD
Strata Pertama > 60%

Persentase Penduduk yang persen 59,5 60 Program Pengembangan Kesehatan Dinkes Disperkim, Biro Bappeda, Inspektorat, Biro
Memiliki Akses terhadap air lingkungan sehat Yanbangsos, DPM-Desa Dalbang, BPKAD
minum yang berkualitas

Persentase Penduduk yang persen 54 55 Program Pengembangan Kesehatan Dinkes Disperkim, Biro Bappeda, Inspektorat, Biro
menggunakan Jamban sehat lingkungan sehat Yanbangsos, DPM-Desa Dalbang, BPKAD

1.1.2.2 Menguatkan pelayanan kesehatan, 1.1.2.2.1 Penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan, Ratio Kematian Ibu /100.000KH 88 87 Program Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, DP3AKB, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
Pencegahan, pengendalian penyakit pengendalian penyakit menular dan tidak Yanbangsos, DBMTR dan BPKAD
menular dan tidak menular, gangguan menular gangguan mental serta gizi masyarakat PR
mental serta gangguan gizi

Ratio Kematian Bayi /1000 KH 5,6 5,8 Program Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, DP3AKB, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
Yanbangsos, DBMTR dan BPKAD
PR
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persentase Kab/Kota yang Persen 100 100 Program Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, DP3AKB, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
menangani kasus gizi buruk Yanbangsos, DBMTR dan BPKAD
PR
Ratio Cakupan/ Kunjungan Persen 20% 20% Program Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, Biro Yanbangsos, Bappeda; Biro Dalbang;
Pasien BPKAD
persentase pemakaian tempat Persen 55 57 Program Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, Biro Yanbangsos, Bappeda; Biro Dalbang;
tidur Rumah Sakit (BOR) RS BPKAD
Paru
Persentase Desa atau Persen 92 93 Program Pengendalian Penyakit Kesehatan Dinkes Dinkes Bappeda; Biro Dalbang;
kelurahan yang mencapai UCI Menular dan Tidak Menular BPKAD
> 90%
Persentase kab/kota yang Persen 85 89 Program Pengendalian Penyakit Kesehatan Dinkes DP3AKB, Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
mencapai treatment succes Menular dan Tidak Menular BPKAD
rate TB
Persentase kab/kota dengan Persen 48,15 51,85 Program Pengendalian Penyakit Kesehatan Dinkes DP3AKB, Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kasus tekanan darah tinggi Menular dan Tidak Menular BPKAD
sebesar 23,38%

Persentase kab/kota dengan persen 92,59 100 Program Pengendalian Penyakit Kesehatan Dinkes Dinkes Bappeda; Biro Dalbang;
100 % Puskemas Menular dan Tidak Menular BPKAD
melaksanakan pelayanan
kesehatan jiwa
Prosentase Penduduk yang Persen dari 38,7 42,3 Program Pengendalian Penyakit Kesehatan Dinkes Dinkes Bappeda; Biro Dalbang;
mengalamai gangguan jiwa jumlah Menular dan Tidak Menular BPKAD
berat dan mendapatkan penderita
pelayanan kesehatan gangguan jiwa
berat di jawa
barat
sebanyak 1,6
permil dari
jumlah
penduduk
jawa barat
1.1.2.3 Menguatkan pembiayaan dan Sumber 1.1.2.3.1 Penguatan Pembiayaan dan sumber daya Jumlah Puskesmas yang Puskesmas 128 256 Program Sumber Daya Kesehatan Dinkes Dinkes Bappeda; Biro Dalbang;
daya kesehatan kesehatan sudah terakreditasi Kesehatan BPKAD
Jumlah Rumah Sakit yang Rumah Sakit 80 90 Program Sumber Daya Kesehatan Dinkes Dinkes Bappeda; Biro Dalbang;
sudah Terakreditasi Kesehatan BPKAD
Jumlah RS Mampu Rumah Sakit 88 98 Program Sumber Daya Kesehatan Dinkes Dinkes ,DP3AKB Bappeda; Biro Dalbang;
memberikan pelayanan Kesehatan BPKAD
Kesehatan Ibu dan Bayi sesuai
standar
Presentase Ketersediaan Obat Persen 66 70 Program Sumber Daya Kesehatan Dinkes Dinkes ,DP3AKB Bappeda; Biro Dalbang;
Esensial di Intalasi Farmasi Kesehatan BPKAD
Kab/Kota
Presentase penduduk dengan Persen 70 80 Program Sumber Daya Kesehatan Dinkes Biro Yanbangsos, Pemksm, Bappeda; Biro Dalbang;
jaminan kesehatan Kesehatan Dinsos, Disdukcapil BPKAD

Angka Kematian Umum (GDR) /1000 Pasien 52 51 Program Sumber Daya Kesehatan Dinkes Dinkes, Biro Yanbangsos, Bappeda; Biro Dalbang;
RS Paru Kesehatan BPKAD
1.1.2.4 Menguatkan manajemen, regulasi, 1.1.2.4.1 Penguatan Managemen, regulasi, system Indeks Kepuasan Masyarakat Persen 72 73 Program Manajeman Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, Biro Yanbangsos, Bappeda; Biro Dalbang;
teknologi informasi kesehatan dan infomasi bidang kesehatan dan penelitian (RS Paru) BPKAD
penelitian pengembangan kesehatan pengembangan kesehatan

Jumlah Dokumen Regulasi dokumen 2 2 Program Manajeman Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, Diskominfo Bappeda; Biro Dalbang;
kebijakan pembangunan BPKAD
Kesehatan
Persentase kab/kota yang Persen 52 55 Program Manajeman Kesehatan Kesehatan Dinkes Dinkes, Diskominfo Bappeda; Biro Dalbang;
menyediakan data dan BPKAD
informasi kesehatan yang
komprehensif
1.1.2.5 Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas 1.1.2.5.1 Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan Total Fertility Rate (TFR) Poin 2,5 2,5 Program Pelayanan Keluarga Pengendalian penduduk dan DP3AKB Disdukcapil, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
Peserta KB Kesejahteraan Keluarga Berencana keluarga berencana Yanbangsos BPKAD
Jumlah peserta KB aktif persen 63,75 63,80 Program Pelayanan Keluarga Pengendalian penduduk dan DP3AKB Disdukcapil, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
Berencana keluarga berencana Yanbangsos BPKAD
Rata-rata Usia Kawin Pertama Tahun 20,90 21 Program Pendewasaan Usia Pengendalian penduduk dan DP3AKB Disdukcapil Bappeda; Biro Dalbang;
Wanita (UKPW) Perkawinan keluarga berencana BPKAD
Menurunnya jumlah keluarga Keluarga 1.906.224 1.767.767 Program Ketahanan Keluarga Pengendalian penduduk dan DP3AKB Disdukcapil Bappeda; Biro Dalbang;
Pra sejahtera dan Kesejahteraan Keluarga keluarga berencana BPKAD

1.1.3 Meningkatnya daya saing sumber daya 1.1.3.1 Meningkatkan kualitas dan 1.1.3.1.1 Peningkatan daya saing tenaga kerja Prosentase tenaga kerja yang Persen 0,57 0,56 Program Peningkatan Kualitas Tenaga kerja DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
manusia dan kelembagaan serta produktivitas tenaga kerja siap bekerja dan tersertifikasi dan Produktivitas Tenaga Kerja BPKAD
berbudaya IPTEK
1.1.3.2 Memberikan perlindungan bagi tenaga 1.1.3.2.1 Perlindungan, pengawasan dan bantuan hukum Prosentase penyelesaian kasus persen 70 75 Program Perlindungan dan Tenaga kerja DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kerja bagi tenaga kerja Jawa Barat hubungan industrial Pengembangan Lembaga BPKAD
Ketenagakerjaan
Jumlah Pemeriksaan Norma Perusahaan 6.000 12.000 Program Perlindungan dan Tenaga kerja DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Ketenagakerjaan Pengembangan Lembaga BPKAD
Ketenagakerjaan
Presentase kepesertaan Persen 50 60 Program Perlindungan dan Tenaga kerja Biro Yanbangsos DKPP, BKD, DP3AKB Bappeda; Biro Dalbang;
Jaminan Sosial Ketenaga Pengembangan Lembaga BPKAD
Kerjaan Ketenagakerjaan
1.1.3.3 Perluasan lapangan kerja 1.1.3.3.1 Peningkatan penempatan tenaga kerja Jumlah Penyerapan 2 juta Orang 487.000 80.280 Program Peningkatan Tenaga kerja DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
1.1.3.3.2 Penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat kesempatan kerja Kesempatan Kerja BPKAD
berkebutuhan khusus
1.1.3.4 Menata persebaran penduduk baik 1.1.3.4.1 Peningkatan kemampuan dan kemandirian Jumlah calon transmigran orang 210 230 Program Pengembangan Transmigrasi DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
didalam maupun keluar wilayah calon transmigran, masyarakat Kawasan yang memiliki sertifikat Transmigrasi BPKAD
provinsi transmigrasi Lokal (Resettlement) dan warga pelatihan
sekitar
1.1.4 Meningkatnya kualitas ketahanan 1.1.4.1 Meningkatkan ketrampilan dalam 1.1.4.1.1 Peningkatan upaya pemberdayaan, Indeks Pemberdayaan Gender Point 69,40 69,65 Program Peningkatan Kualitas Pemberdayaan perempuan dan DP3AKB Semua PD Bappeda; Biro Dalbang;
keluarga berwirausaha bagi perempuan pengetahuan, ketrampilan dan kemandirian (IDG) Hidup dan Perlindungan pelindungan anak BPKAD
perempuan Perempuan dan Anak

1.1.4.2 Mewujudkan Pengarustamaan Gender 1.1.4.2.1 Terwujudnya Pemberdayaan Perempuan Persentase Indeks persen 90,28 90,88 Program Peningkatan Peran Pemberdayaan perempuan dan DP3AKB Semua PD Bappeda; Biro Dalbang;
(PUG) dan meningkatkan Pembangunan Gender (IPG) Serta dan Kesetaraan Gender pelindungan anak BPKAD
pemberdayaan perempuan dalam terhadap IPM Dalam Pembangunan
pembangunan
1.1.4.3 Mencegah dan menangani korban 1.1.4.3.1 Perlindungan terhadap perempuan dan anak Jumlah Kabupaten/ Kota yang Kabupaten/K 12 12 Program Peningkatan Kualitas Pemberdayaan perempuan dan DP3AKB Semua PD Bappeda; Biro Dalbang;
kekerasan terhadap perempuan dan dari kekerasan rumah tangga serta mendapatkan penghargaan ota Hidup dan Perlindungan pelindungan anak BPKAD
anak serta perdagangan orang perdagangan perempuan dan anak (trafficking) kota layak anak Perempuan dan Anak
(trafficking)
Misi 2: “Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan”
2.1 Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang 2.1.1 Meningkatnya daya saing usaha 2.1.1.1 Meningkatkan produksi, inovasi dan 2.1.1.1.1 Peningkatan produksi dan produktivitas Jumlah Produksi Padi Ton 12.686.578 13.067.175 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
berkualitas dan mengurangi disparitas Pertanian nilai tambah hasil pertanian komoditas pertanian, perkebunan, dan Pertanian/Perkebunan BPKAD
ekonomi antar wilayah perkebunan, dan peternakan peternakan.
Jumlah Produksi Jagung Ton 1.250.333 1.312.850 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Produksi Kedelai Ton 53.377 54.979 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Produksi Kacang Ton 82.887 84.545 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Tanah Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Produksi Kacang Hijau Ton 11.040 11.261 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pertanian/Perkebunan BPKAD
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah Produksi Ubi Kayu Ton 2.306.796 2.352.932 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Produksi Ubi Jalar Ton 472.565 482.016 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah produksi Sayuran Ton 2.958.542 3.076.884 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Produksi Buah- Ton 4.029.720 4.110.314 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
buahan Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Produksi Tanaman Ton 94.566 96.457 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Obat Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Produksi Tanaman Tangkai 285.783.479 291.499.149 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti DKPP; Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Hias Pertanian/Perkebunan BPKAD

Persentase tingkat kehilangan persen 10,70 10,50 Program Peningkatan Produksi Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
hasil pasca panen padi Pertanian/Perkebunan BPKAD

Prosentase peningkatan persen 2,4 2,5 Program Peningkatan Produksi Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
produksi rata-rata komoditas Pertanian/Perkebunan BPKAD
strategis perkebunan

Prosentase peningkatan persen 2,4 2,5 Program Peningkatan Produksi Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
produktivitas rata-rata Pertanian/Perkebunan BPKAD
komoditas perkebunan
Prosentasi peningkatan jumlah persen 2,4 2,5 Program Peningkatan Produksi Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
ketersediaan benih unggul Pertanian/Perkebunan BPKAD
komoditas strategis
Prosentasi peningkatan benih persen 2,4 2,5 Program Peningkatan Produksi Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
tanaman perkebunan yang Pertanian/Perkebunan BPKAD
tersertifikasi

Sertifikasi Jaminan Mutu Buah 540 690 Program Peningkatan Produksi Pertanian Disbun dan Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pelaku Usaha Produk Pertanian/Perkebunan BPKAD
Pertanian
2.1.1.1.2 Peningkatan kinerja sumber daya dan Capaian Indeks Nilai Tukar
kelembagaan pertanian, perkebunan dan Petani (NTP) Sub Sektor :
peternakan
-Tanaman Pangan poin 111 112 Program Pemberdayaan Sumber Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Daya Pertanian/Perkebunan BPKAD

- Hortikultura poin 122 123 Program Pemberdayaan Sumber Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Daya Pertanian/Perkebunan BPKAD

Jumlah Kelembagaan unit 460 460 Program Pemberdayaan Sumber Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
penyuluhan pertanian yang Daya Pertanian/Perkebunan BPKAD
meningkat kapasitasnya

Jumlah penyuluh pertanian Orang/tahun 2.609 2.609 Program Pemberdayaan Sumber Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
yang meningkat kesejahteraan Daya Pertanian/Perkebunan BPKAD
& kompetensinya

Jumlah penerapan metoda unit 460 460 Program Pemberdayaan Sumber Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
penyuluhan Daya Pertanian/Perkebunan BPKAD

Prosentase luas minimum Persen 13 13 Program Pemberdayaan Sumber Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
eksisting lahan perkebunan Daya Pertanian/Perkebunan BPKAD
terhadap luas Jawa Barat

Prosentase Peningkatan Persen 1 1 Program Pemberdayaan Sumber Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Indeks Nilai Tukar Petani Daya Pertanian/Perkebunan BPKAD
Perkebunan Rakyat (NTP-r)
2.1.1.1.3 Peningkatan kuantitas pengendalian hama dan Jumlah Luas serangan 9 OPT Ha 112.750 111.622 Program Pencegahan dan Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
penyakit tanaman dan ternak Utama Penanggulangan Penyakit BPKAD
Tanaman
Prosentase Penurunan persen -1 -1 Program Pencegahan dan Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Intensitas Serangan OPT Penanggulangan Penyakit BPKAD
Perkebunan Tanaman
Penurunan kejadian PHMS Persen 5 5 Program Pencegahan dan Pertanian DKPP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
(Anthrax, Avian Influenza, Penanggulangan Penyakit BPKAD
Bruceollosis dan Rabies) Ternak
2.1.1.1.4 Pengembangan usaha dan sarana prasarana Jumlah kelompok / pelaku Kelompok 20 20 Program peningkatan Pertanian Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
pengolahan serta pemasaran produk pertanian, penerapan sistem jaminan pemasaran Hasil Produksi BPKAD
perkebunan, dan peternakan. mutu sesuai SNI tanaman Peternakan
pangan dan hortikultura
Prosentase Peningkatan persen 2,4 2,5 Program peningkatan Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Jumlah Penerapan Sistem pemasaran Hasil Produksi BPKAD
Jaminan mutu sesuai SNI. Peternakan
Prosentase Peningkatan persen 2,4 2,5 Program peningkatan Pertanian Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Volume Ekspor Produk pemasaran Hasil Produksi BPKAD
Perkebunan Peternakan
Jumlah Pelaku Penerapan pelaku 50 50 Program peningkatan Pertanian DKPP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
sistem jaminan mutu hasil pemasaran Hasil Produksi BPKAD
peternakan Peternakan
Presentase nilai tambah persen 10 10 Program peningkatan Pertanian DKPP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
produk pemasaran Hasil Produksi BPKAD
Peternakan
2.1.1.2 Meningkatkan produksi dan 2.1.1.2.1 Peningkatan produksi perikanan dan kelautan peningkatan Produksi persen 5 5 Program Pengembangan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
pengolahan hasil perikanan budidaya Perikanan Budidaya Budidaya Perikanan BPKAD
dan tangkap serta pengelolaan dan peningkatan Produksi Non persen 2 2 Program Pengembangan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
pengawasan potensi sumber daya Konsumsi Budidaya Perikanan BPKAD
kelautan terutama perikanan komersil Kontribusi terhadap persen 50 50 Program Pengembangan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
di Pantai Selatan dan Pantai Utara pemenuhan benih ikan nila Budidaya Perikanan BPKAD
melalui Gerakan Pengembangan nasional
Perikanan Pantai Utara dan Pantai Kontribusi terhadap persen 50 50 Program Pengembangan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
Selatan (GAPURA) pemenuhan benih ikan mas Budidaya Perikanan BPKAD
nasional
Kontribusi terhadap persen 10 10 Program Pengembangan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
pemenuhan benih ikan lele Budidaya Perikanan BPKAD
nasional
Kontribusi terhadap persen 10 10 Program Pengembangan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
pemenuhan benih ikan patin Budidaya Perikanan BPKAD
nasional
Peningkatan Produksi persen 1,58 1,58 Program Pengembangan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
Perikanan Tangkap Perikanan Tangkap BPKAD
Persentase jumlah produksi persen 89 90 Program Pemasaran, Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
kelautan dan perikanan yang Pengolahan dan Peningkatan BPKAD
memenuhin standar jaminan Mutu Hasil Kelautan dan
kesehatan ikan, mutu dan Perikanan
kemanan pangan
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Peningkatan Produksi Olahan persen 10 10 Program Pemasaran, Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pengolahan dan Peningkatan BPKAD
Mutu Hasil Kelautan dan
Perikanan
Konsumsi Ikan Kh/Kap/Thn 26,85 27,66 Program Pemasaran, Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pengolahan dan Peningkatan BPKAD
Mutu Hasil Kelautan dan
Perikanan
Peningkatan Produksi Garam persen 5 5 Program Pemasaran, Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pengolahan dan Peningkatan BPKAD
Mutu Hasil Kelautan dan
Perikanan
2.1.1.2.2 Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah Jumlah kelompok pelaku kelompok 300 300 Program pemberdayaan Kelautan dan perikanan Biro SPI BUMD Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
produk perikanan dan kelautan utama dan pelaku usaha sumberdaya kelautan dan BPKAD
kelautan dan perikanan yang perikanan
meningkat kelasnya
Jumlah penyuluh perikanan orang 150 150 Program pemberdayaan Kelautan dan perikanan Biro SPI BUMD DKP, Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
yang meningkat sumberdaya kelautan dan BPKAD
kompetensinya perikanan
Penurunan Jumlah Kasus persen 25 30 Program Pengawasan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pelanggaran sektor kelautan Sumberdaya Kelautan dan BPKAD
dan perikanan (IUU fishing) Perikanan

penyelesaian tindak pidana persen 75 80 Program Pengawasan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
kelautan dan perikanan Sumberdaya Kelautan dan BPKAD
secara akuntabel dan tepat Perikanan
waktu
Jumlah pemanfaatan dan Kawasan 1 1 Program Pengelolaan dan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pengelolaan kawasan Pelestarian Sumber Daya BPKAD
Konservasi Pesisir dan Pulau- Kelautan dan Perikanan
pulau Kecil
Luas Kawasan Rehabilitasi Ha 280 280 Program Pengelolaan dan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
dan Revitalisasi Ekosistem Pelestarian Sumber Daya BPKAD
Pesisir, Laut, Pulau-Pulau Kelautan dan Perikanan
Kecil dan perairan umum :
Jumlah Jenis Ikan Perairan Jenis 2 2 Program Pengelolaan dan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Umum yang didomestikasi Pelestarian Sumber Daya BPKAD
Kelautan dan Perikanan
Jumlah Penebaran benih Ikan Ekor 12.000.000 14.000.000 Program Pengelolaan dan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
di Perairan Umum Pelestarian Sumber Daya BPKAD
Kelautan dan Perikanan
Jumlah Plasma Nutfah yang Jenis 4 5 Program Pengelolaan dan Kelautan dan perikanan DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
dilestarikan Pelestarian Sumber Daya BPKAD
Kelautan dan Perikanan
2.1.1.3 Meningkatkan produktivitas hutan 2.1.1.3.1 Peningkatan produktivitas hutan dan Persentase bertambahnya Persen 2 2 Program Pemanfaatan Potensi Kehutanan Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
dan pengembangan aneka usaha pengembangan aneka usaha kehutanan, serta produksi hasil hutan kayu Sumber Daya Hutan BPKAD
kehutanan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

Persentase bertambahnya Persen 1 1 Program Pemanfaatan Potensi Kehutanan Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
produksi hasil hutan bukan Sumber Daya Hutan BPKAD
kayu
Persentase bertambahnya Persen 1 1 Program Pemanfaatan Potensi Kehutanan Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
produksi olahan hasil hutan Sumber Daya Hutan BPKAD
kayu dan bukan kayu

Persentase peningkatan Persen 5 5 Program Pemanfaatan Potensi Kehutanan Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
penerimaan jasa wisata alam Sumber Daya Hutan BPKAD

Jumlah unit hutan rakyat Unit 1 1 Program Pemanfaatan Potensi Kehutanan Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
yang dikelola secara lestari Sumber Daya Hutan BPKAD
Jumlah kelembagaan pelaku kelompok 30 30 Program Penyuluhan dan Kehutanan Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
utama dan pelaku usaha Pemberdayaan masyarakat di BPKAD
bidang kehutanan yang Bidang Kehutanan
meningkat kapasitasnya

Jumlah penuluh kehutanan orang 150 200 Program Penyuluhan dan Kehutanan Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
yang meningkat Pemberdayaan masyarakat di BPKAD
kompetensinya Bidang Kehutanan
2.1.2 Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha 2.1.2.1 Meningkatkan investasi daerah 2.1.2.1.1 Penciptaan iklim usaha yang kondusif Prosentase Pelayanan Persen 80 85 Program Peningkatan Pelayanan Penanaman modal DPMPTSP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
dan Investasi Perijinan yang tepat waktu Terpadu Satu Pintu BPKAD

Nilai Investasi PMA/PMDN Trilyun (Rp) 121,80-138,85 138,85-154,00 Program Peningkatan Investasi Penanaman modal DPMPTSP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
Daerah BPKAD
Kontribusi BUMD terhadap Milyar rupiah 258 266 Program Pembinaan dan Penanaman modal Biro SPI BUMD DPMPTSP Bappeda, Biro Dalbang,
PAD meningkat 10% (dalam Pengembangan BUMD dan BPKAD
konfirmasi) Lembaga Keuangan Non
Perbankan
2.1.2.2 Peningkatan produktivitas BUMD dan 2.1.2.2.1 Meningkatkan peran, kinerja dan daya saing Jumlah Penerima Manfaat Orang 7.750 7.750 Program Pengembangan Sistem Koperasi, usaha kecil, dan DKUK Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
Lembaga Keuangan lainnya BUMD dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat Kredit Modal Usaha Pendukung Usaha Bagi Usaha menengah BPKAD
Mikro Kecil Menengah

2.1.3 Meningkatnya Jumlah dan Kualitas 2.1.3.1 Meningkatkan daya saing Koperasi 2.1.3.1.1 Peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha Jumlah Koperasi Aktif Koperasi 16.878 17.278 Program Peningkatan Kualitas Koperasi, usaha kecil, dan DKUK Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
wirausahawan dan UMKM koperasi dan UMKM, serta perlindungan dan Kelembagaan Koperasi menengah BPKAD
dukungan usaha bagi koperasi dan UMKM

2.1.3.1.2 Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, Jumlah UMKM yang Orang 320 384 Program penciptaan iklim Usaha Koperasi, usaha kecil, dan DKUK Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi mendapatkan legalitas usaha Kecil Menengah yang kondusif menengah BPKAD
Koperasi dan UMKM
2.1.3.2 Meningkatkan daya saing industri 2.1.3.2.1 Peningkatan unit usaha industri kecil dan Jumlah unit usaha Industri Unit Usaha 203.455 203.955 Program Pengembangan Perindustrian Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
menengah serta kemitraan antar industri Industri BPKAD
Jumlah kontribusi industri Persen 40 40 Program Pengembangan Perindustrian Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
manufaktur pada PDRB Jawa Industri BPKAD
Barat
2.1.3.2.2 Peningkatan produksi dan kualitas industri Penurunan nilai inpor bahan Persen 1 1 Program Penataan Struktur Perindustrian Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
unggulan (industri kreatif, industri telematika, baku industri per tahun Industri BPKAD
industri agro, industri tekstil dan produk tekstil,
industri komponen otomotif serta industri alas Nilai produksi industri per Persen 20 25 Program Peningkatan Perindustrian Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
kaki). tahun Kemampuan Teknologi Industri BPKAD

2.1.4 Memperkuat Pembangunan Ekonomi 2.1.4.1 Meningkatkan ketersediaan, akses 2.1.4.1.1 Peningkatan ketersediaan, penguatan Jumlah cadangan pangan Ton 500 550 Program Peningkatan Pangan DKPP Distanhorti, Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
Perdesaan dan Regional pangan masyarakat, kualitas, cadangan, distribusi, akses dan pemerintah Ketahanan Pangan BPKAD
keragaman dan keamanan pangan penganekaragaman pangan, serta keamanan
konsumsi pangan masyarakat dan penanganan
daerah rawan pangan Ketersediaan Informasi, harga Persen 100 100 Program Peningkatan Pangan DKPP Distanhorti, Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
dan akses pangan Ketahanan Pangan BPKAD
Skor Pola Pangan Harapan Poin 80 82 Program Peningkatan Pangan DKPP Distanhorti, Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
Ketahanan Pangan BPKAD
Konsumsi Beras perkapita Kg/Kapita/ 85 84 Program Peningkatan Pangan DKPP Distanhorti, Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
Thn Ketahanan Pangan BPKAD
Pengawasan dan pembinaan Persen 85 85 Program Peningkatan Pangan DKPP Distanhorti, Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
keamanan pangan Ketahanan Pangan BPKAD

Jumlah Desa Rawan Pangan Persen 40 40 Program Peningkatan Pangan DKPP Distanhorti, Biro SPI BUMD Bappeda, Biro Dalbang,
yang Tertangani Ketahanan Pangan BPKAD
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.4.2 Memperluas kesempatan kerja 2.1.4.2.1 Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Jumlah Wirausaha Baru Orang 20.000 20.000 Program Pengembangan Koperasi, usaha kecil, dan DKUK Disparbud, DKPP, Bappeda, Biro Dalbang,
Kewirausahaan dan Keunggulan menengah Distanhorti, Disbun, DKP, BPKAD
Kompetitif Usaha Kecil Dishut, Disperindag, DKPP,
Menengah Dinas DESDM, Dinkes,
Disdik

2.1.4.3 Meningkatkan ekonomi perdesaan 2.1.4.3.1 Dukungan pembangunan jalan di sentra Tingkat Kemantapan Jalan Persen 98.15 -98.25 98.50 - 98.60 Program Pekerjaan Umum dan Penataan DBMTR Biro SPI BUMD, Dishub, Bappeda; Biro Dalbang;
pertanian, wisata dan industri manufaktur Provinsi (Kondisi Baik dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Ruang Satpol PP BPKAD
Sedang) dan Jembatan
2.1.4.3.2 Dukungan sarana irigasi di sentra pertanian Tingkat kondisi baik jaringan Persen 72-74 74-76 Program Pengembangan dan Pekerjaan Umum dan Penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
lahan sawah irigasi di Daerah Irigasi Pengelolaan Jaringan Irigasi, Ruang BPKAD
kewenangan Provinsi Rawa dan Jaringan Pengairan
lainnya
Pembangunan Daerah Irigasi Persen 20 50 Program Pengembangan dan Pekerjaan Umum dan Penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Strategis Pengelolaan Jaringan Irigasi, Ruang BPKAD
Rawa dan Jaringan Pengairan
lainnya
2.1.4.4 Meningkatkan sistem dan jaringan 2.1.4.4.1 Peningkatan perdagangan ekspor dan Peningkatan jumlah eksportir Eksportir 150 175 Program Pengembangan Perdagangan Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
distribusi barang, pengembangan pengembangan pasar luar negeri jawa barat Perdagangan Luar Negeri BPKAD
pasar dalam dan luar negeri, serta
perlindungan konsumen dan pasar
tradisional
Laju Pertumbuhan eksport Persen 3,50-4,00 4,00-4,50 Program Pengembangan Perdagangan Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
non migas Jawa Barat Perdagangan Luar Negeri BPKAD
2.1.4.4.2 Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok Jumlah Perencanaan Pusat unit 1 1 Program Perdagangan Dalam Perdagangan Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
masyarakat dan barang strategis serta menata Distribusi Perdagangan Negeri BPKAD
distribusi barang yang efektif dan efisien

Terkendalinya inflasi Jawa Persen 4,0 - 5,0 4,0 - 5,0 Program Perdagangan Dalam Perdagangan Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Barat Negeri BPKAD
Jumlah Kontribusi Persen 20 21 Program Perdagangan Dalam Perdagangan Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Perdagangan pada PDRB Jawa Negeri BPKAD
Barat
2.1.4.4.3 Penggunaan produk dalam negeri, peningkatan Indeks pemberdayaan Poin 36 37 Program Pemberdayaan Perdagangan Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
pengembangan dan perlindungan sarana dan konsumen (IKK) Konsumen dan Pengawasan BPKAD
prasarana perdagangan dan pasar tradisional Barang beredar dan jasa

Jumlah barang yang diuji Unit 100 125 Program Pemberdayaan Perdagangan Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Konsumen dan Pengawasan BPKAD
Barang beredar dan jasa
2.1.4.5 Meningkatkan keunggulan daya tarik 2.1.4.5.1 Pengembangan pariwisata dan produk wisata Jumlah Event Pariwisata Event/tahun 4 5 Program Pengembangan Pariwisata Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
dan promosi wisata untuk (alam, budaya, ziarah) dalam konteks destinasi Destinasi Pariwisata BPKAD
peningkatan daya beli masyarakat wisata Jawa-Bali

Peningkatan Sarana dan ODTW per 2 2 Program Pengembangan Pariwisata Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Prasarana Pariwisata Tahun Destinasi Pariwisata BPKAD
Peningkatan Sumber Daya Orang per 250 250 Program Pengembangan Pariwisata Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Manusia Pariwisata Tahun Destinasi Pariwisata BPKAD
Jumlah kunjungan wisatawan orang/tahun 1.750 2.000 Program Pengembangan Pariwisata Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
mancanegara ke Jawa Barat Pemasaran Pariwisata BPKAD

Jumlah kunjungan wisatawan orang/tahun f 46.704.790 Program Pengembangan Pariwisata Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
nusantara ke obyek wisata di Pemasaran Pariwisata BPKAD
Jawa Barat
Jumlah kunjungan wisatawan orang/tahun 16.105.100 17.715.610 Program Pengembangan Pariwisata Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
nusantara ke akomodasi di Pemasaran Pariwisata BPKAD
Jawa Barat
Jumlah Event Promosi event/tahun 4 5 Program Pengembangan Pariwisata Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Kegiatan Pariwisata Pemasaran Pariwisata BPKAD

Misi 3: Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme aparatur dan Perluasan Partisipasi Publik
3.1 Meningkatkan kualitas birokrasi yang 3.1.1 Meningkatnya kualitas dan 3.1.1.1 Meningkatkan tata kelola 3.1.1.1.1 Penataan struktur organisasi yang proporsional Prosentase Organisasi Persen 100 100 Program Penyelenggaraan Perencanaan Biro Org Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
profesional dan akuntabel dalam rangka akuntabilitas layanan Pemerintahan pemerintahan yang efektif Perangkat Daerah dan Unit Pemerintahan Daerah dan BPKAD, Biro Dalbang
peningkatkan kualitas pelayanan publik serta mewujudkan perluasan Kerja yang Efektif dan Efisien Sistem Administrasi Daerah
serta pembangunan partisipatif partisipasi publik

3.1.1.1.2 Peningkatan pelayanan administrasi organisasi Prosentase Instansi Persen 81 100 Program Penyelenggaraan Fungsi Lain Biro Org Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
Pemerintah yang Pemerintahan Daerah dan BPKAD, Biro Dalbang
ketatalaksanaan baik Sistem Administrasi Daerah
Persentase unit kerja persen 100 100 Program Pelayanan Administrasi Fungsi Lain Seluruh PD Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
SKPD/Balai/UPT/UPTD ysng Perkantoran BPKAD
terpenuhi pemenuhan
kebutuhan operasional dasar
dalam rangka mendukung
tugas pokok dan fungsinya

3.1.1.1.3 Penuntasan kejelasan batas administrasi daerah Jumlah Regulasi Penegasan buah 66 66 Program Penyelenggaraan Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
Batas Daerah sesuai dengan Pemerintahan Daerah dan BPKAD
total kebutuhan penetapanya Sistem Administrasi Daerah

Tertib administrasi penamaan Persen 90 100 Program Penyelenggaraan Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
Rupa Bumi Pemerintahan Daerah dan BPKAD
Sistem Administrasi Daerah
Peringkat kinerja Peringkat 3 3 Program Penyelenggaraan Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan BPKAD, Biro Dalbang
pemerintahan daerah Provinsi Sistem Administrasi Daerah
Jawa Barat
3.1.1.1.4 Percepatan Penanganan dan Pelayanan kepada Prosentase Tingkat Kepatuhan Persen 75 100 Program Penyelenggaraan Perencanaan Biro Org Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
masyarakat Unit Pelayanan Publik Pemerintahan Daerah dan BPKAD, Biro Dalbang
terhadap ketentuan Pelayanan Sistem Administrasi Daerah
Publik yang berlaku

3.1.1.1.5 Peningkatan transparansi dan akuntabiltas Hasil penilaian EPPD Provinsi Poin 3.150 3.250 Program Pembinaan dan Fungsi Lain Inspektorat Bappeda dan Pemksm Seluruh PD
melalui pengembangan zona integritas Jawa Barat di tingkat nasional Pengawasan

Persentase penurunan jumlah Persen 10 (211) 10 (190) Program Pembinaan dan Fungsi Lain Inspektorat Seluruh PD Seluruh PD
temuan inspektorat terhadap Pengawasan
pelanggaran Sistem
Pengendalian Intern (SPI) PD
Provinsi
Tingkat nilai kualitas hasil Nilai A A Program Pembinaan dan Fungsi Lain Inspektorat Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
evaluasi AKIP Pemprov Jawa Pengawasan BPKAD
Barat
3.1.1.1.6 Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah Persentase PD yang telah Persen 79 100 Program Pengembangan Kearsipan Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro Dalbang,
yang mendukung kinerja penyelenggaraan memenuhi standar baku Kearsipan BPKAD
pemerintahan daerah kearsipan
Jumlah data arsip di unit Meter Linier 15.000 20.000 Program Pengembangan Kearsipan Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro Dalbang,
kearsipan (ML) Kearsipan BPKAD
Jumlah arsip yang Khasanah 15 20 Program Pengembangan Kearsipan Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro Dalbang,
diselamatkan dan Kearsipan BPKAD
dimanfaatkan
Jumlah arsip yang di Lembar 53.000 53.000 Program Pengembangan Kearsipan Dispusipda BPKAD, Bappeda Bappeda, Biro Dalbang,
digitalisasi/ alih media Kearsipan BPKAD
Persentase data center arsip Persen 43 100 Program Pengembangan Kearsipan Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro Dalbang,
Kearsipan BPKAD
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.1.1.1.7 Pengaturan pengelolaan keuangan daerah Jumlah penetapan petunjuk Buah 3 3 Program Pengelolaan Keuangan Keuangan BPKAD Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang
pelaksanaan di bidang dan Kekayaan Daerah
pengelolaan keuangan daerah

3.1.1.1.8 Peningkatan pelayanan pengelolaan dan Tingkat Akuntabilitas Persen 1 1 Program Pengelolaan Keuangan Keuangan BPKAD Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang
pelaporan keuangan daerah Penggunaan Anggaran dan Kekayaan Daerah

tingkat kesesuaian pelaporan persen 100 100 Program Peningkatan Keuangan Seluruh PD Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang
kinerja sesuai dengan standar Pengembangan Sistem
akuntansi Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Tingkat akurasi, kecepatan Persen 100 100 Program Peningkatan Keuangan BPKAD Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
dan kecermatan dalam Pengembangan Sistem BPKAD
pengelolaan dan pelaporan Pelaporan Capaian Kinerja dan
keuangan Keuangan
3.1.1.1.9 Mempertahankan opini Wajar Tanpa Opini BPK-RI terhadap LKPD Opini WTP WTP Program Pembinaan dan Fungsi lain Inspektorat BPKAD Seluruh PD
Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Pemprov Jawa Barat Pengawasan
pemerintah Provinsi Jawa Barat
3.1.1.1.10 Peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan Tingkat Pendapatan Daerah:
potensi
a. PAD Persen 62 63 Program Pengelolaan Keuangan Keuangan Bapenda BPKAD Bappeda; Biro Dalbang;
dan Kekayaan Daerah BPKAD, DKPP, Dinas
DESDM
b. Dana Perimbangan Persen 9 9 Program Pengelolaan Keuangan Keuangan Bapenda BPKAD Bappeda; Biro Dalbang;
dan Kekayaan Daerah BPKAD, DKPP, Dinas
DESDM
c. Lain-lain pendapatan yang Persen 29 28 Program Pengelolaan Keuangan Keuangan Bapenda BPKAD Bappeda; Biro Dalbang;
sah dan Kekayaan Daerah BPKAD, DKPP, Dinas
DESDM
3.1.1.1.11 Terwujudnya tertib tata kelola pertanahan Rekomendasi penyelesaian Persen 100 100 Program Pengadaan, Penataan Pertanahan Disperkim BPKAD Bappeda; Biro Dalbang;
konflik pertanahan dan dan Pengendalian Administrasi BPKAD
permaslaahan pengadaan Pertanahan
tanah untuk kepentingan
umum
Ketersediaan Sistem Informasi Dokumen 1 1 Program Pengelolaan Keuangan Pertanahan Disperkim BPKAD Bappeda; Biro Dalbang;
spasial dan non spasial dan Kekayaan Daerah BPKAD
pertanahan Jawa Barat

3.1.1.1.12 Peningkatan koordinasi dengan instansi vertikal Tingkat pemanfaatan dan Persen 85 85 Program Pengelolaan Keuangan Keuangan BPKAD BPKAD Bappeda; Biro Dalbang
dalam menyelesaikan aset-aset daerah yang pendayagunaan asset daerah. dan Kekayaan Daerah
bermasalah
Persentase aset yang Persen 38 40 Program Pengelolaan Keuangan Keuangan BPKAD BPKAD Bappeda; Biro Dalbang
diamankan secara fisik dan dan Kekayaan Daerah
legal
3.1.1.1.13 Peningkatan Penyelenggaraan Sistem persentase PD yang Persen 100 100 Program Pembinaan dan Fungsi lain Inspektorat - Seluruh PD
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) melaksanakan SPIP Pengawasan
3.1.1.1.14 Peningkatan Pengawasan internal untuk Persentase penyelesaian Persen 70 p Program Pembinaan dan Fungsi lain Inspektorat Seluruh PD Seluruh PD
mendukung tata kelola dan kinerja tindak lanjut hasil Pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah pemeriksaan BPK-RI terhadap
LKPD
Persentase penyelesaian TLHP Persen 95 100 Program Pembinaan dan Fungsi lain Inspektorat Seluruh PD Seluruh PD
hasil pemeriksaan Inspektorat Pengawasan
terhadap PD Provinsi

Persentase nilai indikator RAD- Persen 100 100 Program Pembinaan dan Fungsi lain Inspektorat Bappeda; Biro Org; Biro Bappeda; Biro Dalbang;
PPK Pengawasan Hukham; Bapenda; BPKAD
Diskominfo
Persentase penyelesaian TLHP Persen 75 75 Program Pembinaan dan Fungsi lain Inspektorat - Bappeda; Biro Dalbang;
pengaduan kasus masyarakat Pengawasan BPKAD

3.1.1.1.15 Penataan pengelolaan administrasi Prosentase akurasi data Persen 98 100 Program Penataan Administrasi Administrasi kependudukan dan Disdukcapil DP3AKB Bappeda; Biro Dalbang;
kependudukan dan pencatatan sipil kependudukan Kependudukan pencatatan sipil BPKAD

Terlaksananya Penataan Adm. Persen 95 100 Program Penataan Administrasi Administrasi kependudukan dan Disdukcapil DP3AKB Bappeda; Biro Dalbang;
Pencatatan Sipil di Jawa Barat Kependudukan pencatatan sipil BPKAD

3.1.1.2 Meningkatkan sarana dan prasarana 3.1.1.2.1 Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan Jumlah pengadaan sarana Persen 90 100 Program Peningkatan Sarana Fungsi Lain BPKAD Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
untuk mendukung pelayanan kepada prasarana untuk mendukung kinerja aparat dan prasarana kerja aparatur dan Prasarana Aparatur BPKAD
masyarakat;
Jumlah sarana dan prasarana Unit 300 350 Program Pemeliharaan Sarana Fungsi Lain Seluruh PD Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
yang dilakukan pemeliharaan dan Prasarana Aparatur BPKAD
rutin di setiap
PD/Balai/UPT/UPTD/UPTB

3.1.1.3 Meningkatkan kerjasama 3.1.1.3.1 Peningkatan Kerjasama Kemitraan Strategis Jumlah kerjasama antar dokumen 5 5 Program Kerjasama Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
pembangunan lintas provinsi, pemerintahan pusat, dan daerah, kabupaten/kota, kerjasama Pembangunan BPKAD
kabupaten/ kota antar provinsi dan luar negeri Antar Daerah
dan
Perbatasan
dokumen 5 5 Program Kerjasama Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
kerjasama Pembangunan BPKAD
Antar Provinsi

dokumen 2 2 Program Kerjasama Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,


kerjasama Pembangunan BPKAD
dengan Luar
Negeri
3.1.1.3.2 Peningkatan Kualitas pengelolaan kerjasama Jumlah kerjasama dengan dokumen 12 15 Program Kerjasama Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
Jawa Barat melalui aliansi strategis multi pihak Perguruan Tinggi, kerjasama Pembangunan BPKAD
dalam dan luar negeri BUMN/BUMD, Swasta, LSM dengan
dalam dan luar negeri Perguruan
Tinggi, BUMN
/BUMD,
Swasta, LSM
dalam dan
luar negeri

Jumlah Dokumen Laporan Jumlah 6 6 Program Kerjasama Perencanaan Banhub Seluruh PD Bappeda; Biro Humasprot;
Kegiatan Pembangunan Pemksm, Diskominfo

3.1.1.4 Meningkatkan kualitas perencanaan 3.1.1.4.1 Peningkatan pengendalian dan evaluasi Tingkat konsistensi Persen 90 90 Program Perencanaan, Perencanaan Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
pembangunan pembangunan daerah pelaksanaan pembangunan Pengendalian dan Evaluasi
terhadap rencana Pembangunan Daerah
pembangunan
Tingkat kesesuaian Persen 90 90 Program Perencanaan, Perencanaan Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
perencanaan dengan Pengendalian dan Evaluasi
penganggaran Pembangunan Daerah
3.1.1.4.2 Peningkatan kualitas perencanaan daerah Persentase pelaksanaan Persen 40 60 Program Penyelenggaraan Perencanaan Pemksm Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
urusan pemerintahan lingkup Pemerintahan Daerah dan BPKAD, Biro Dalbang
Provinsi Jawa Barat Sistem Administrasi Daerah

Persentase usulan dari pelaku Persen 80 80 Program Perencanaan, Perencanaan Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
pembangunan yang sesuai Pengendalian dan Evaluasi
dengan prioritas Pembangunan Daerah
pembangunan Jawa Barat
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tingkat keselarasan rencana Persen 80 80 Program Perencanaan, Perencanaan Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
pembangunan provinsi dengan Pengendalian dan Evaluasi
Nasional, Kabupaten/Kota, Pembangunan Daerah
dan wilayah perbatasan
provinsi

Tingkat kesesuaian sasaran Persen 80 80 Program Perencanaan, Perencanaan Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
pembangunan jangka Pengendalian dan Evaluasi
panjang, jangka menengah Pembangunan Daerah
dan tahunan
Persentase PD dengan nilai Persen 90 100 Program Perencanaan, Perencanaan Inspektorat, Biro Org, Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
AKIP BB ke atas Pengendalian dan Evaluasi Bappeda, Diskominfo BPKAD
Pembangunan Daerah
3.1.1.4.3 Peningkatan kualitas penelitian dan riset Persentase Hasil penelitian Persen 40 45 Program Penelitian, Penelitian dan Pengembangan BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
perencanaan pembangunan daerah yang digunakan untuk Pengembangan dan Penerapan Dalbang
pembangunan IPTEK
Prosentase Hasil Penelitian Persen 10 15 Program Penelitian, Penelitian dan Pengembangan BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
yang diterapkan Pengembangan dan Penerapan Dalbang
IPTEK
Jumlah Kerjasama Penelitian Kerjasama 10 15 Program Penelitian, Penelitian dan Pengembangan BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
Pengembangan dan Pengembangan dan Penerapan Dalbang
Penerapan IPTEK yang IPTEK
diimplementasikan
Jumlah Rekomendasi Rekomendasi 15 20 Program Penelitian, Penelitian dan Pengembangan BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
Kebijakan Riset dan IPTEK Pengembangan dan Penerapan Dalbang
yang diterapkan untuk IPTEK
Pembangunan Jawa Barat
Jumlah Inovasi Daerah yang Inovasi 15 20 Program Penelitian, Penelitian dan Pengembangan BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
dihasilkan Pengembangan dan Penerapan Dalbang
IPTEK
3.1.1.5 Meningkatkan pengelolaan data dan 3.1.1.5.1 Peningkatan pengelolaan Satu Data Tingkat kontribusi hasil Persen 60 70 Program Pengembangan Statistik Bappeda Diskominfo, BP2D Bappeda, BPKAD; Biro
informasi pembangunan daerah Pembangunan analisis data/penelitian/kajian Data/Informasi/Statistik Dalbang
dalam perencanaan Daerah
pembangunan

Tingkat ketersediaan data dan Persen 90 90 Program Pengembangan Statistik Diskominfo Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
informasi pembangunan Data/Informasi/Statistik Dalbang
Daerah
3.1.1.6 Meningkatkan kapasitas 3.1.1.6.1 Peningkatan kinerja pemerintah desa melalui Persentase desa yang Persen 62 65 Program Pemantapan Pemberdayaan masyarakat dan DPM-Desa Pemksm Bappeda; Biro Dalbang;
pemerintahan desa dan partisipasi peningkatan kemampuan keuangan dan sarana berkinerja baik Pemerintahan dan desa BPKAD, DKPP
masyarakat prasarana pemerintahan desa Pembangunan Desa

Tingkat kelengkapan sarana Persen 80 80 Program Pemantapan Pemberdayaan masyarakat dan DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro Dalbang,
prasarana perkantoran Pemerintahan dan desa BPKAD
pemerintahan desa sesuai Pembangunan Desa
standar baku sarana dan
prasarana pemerintahan desa

3.1.1.6.2 Peningkatan pembinaan bagi aparat desa dan Persentase aparatur desa yang Persen 62 65 Program Pemantapan Pemberdayaan masyarakat dan DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro Dalbang,
kelurahan berkinerja baik Pemerintahan dan desa BPKAD
Pembangunan Desa
3.1.1.6.3 Peningkatan kapasitas kelembagaan dan Tingkat Gotong Royong Persen 70 75 Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan masyarakat dan DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro Dalbang,
partisipasi masyarakat dalam pembangunan Masyarakat dalam Kelembagaan dan Partisipasi desa BPKAD
Pembangunan Masyarakat
Tingkat Partisipasi Masyarakat Persen 70 75 Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan masyarakat dan DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro Dalbang,
dalam Pembangunan di Kelembagaan dan Partisipasi desa BPKAD
Perdesaan Masyarakat

Meningkatnya strata Unit 45.000 50.000 Program Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan masyarakat dan DPM-Desa Dinkes Bappeda, Biro Dalbang,
Posyandu multifungsi Kelembagaan dan Partisipasi desa BPKAD
Masyarakat
Jumlah inovator dan prakarsa orang 25 25 Program peningkatan dan Pemberdayaan masyarakat dan Biro Yanbangsos Dinkes, DPM-Desa, DLH, Bappeda, Biro Dalbang,
masyarakat Jawa Barat yang pembinaan peran serta desa DKUK, Distanhorti, Dis BPKAD
berkontribusi Pembangunan masyarakat dalam DESDM, Disparbud,
Jawa Barat. pembangunan Disperkim

3.1.1.6.4 Meningkatkan Infrastruktur Perdesaan Tingkat ketersediaan Persen 70 75 Program Peningkatan Pemberdayaan masyarakat dan DPM-Desa Disperkim Bappeda, Biro Dalbang,
Infrastruktur Perdesaan Infrastruktur Perdesaan desa BPKAD
3.2 Terwujudnya pemerintahan yang modern 3.2.1 Meningkatnya kualitas tata kelola 3.2.1.1 Meningkatkan kualitas pelayanan dan 3.2.1.1.1 Pengembangan dan penerapan teknologi Persentase pengguna aplikasi Persen 80 90 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
pemerintahan berbasis IPTEK penerapan informasi informasi dalam manajemen pemerintahan pengadaan barang dan jasa Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
mulai dari perencanaan, Massa dan Pemanfaatan
proses pengadaan sampai Teknologi Informasi
monitoring evaluasi/pelaporan

3.2.1.1.2 Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi Rasio perijinan lembaga Persentase 82 86 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro Dalbang;
Komunikasi dalam pelayanan publik menuju penyiaran jumlah IPP Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
cyber province dari kanal Massa dan Pemanfaatan
analog yang Teknologi Informasi
ada
Status mutu isi siaran lembaga Persentase 8 7 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro Dalbang;
penyiaran pelanggaran Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
isi siaran Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Jumlah Peserta orang 2.870 3.170 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro Dalbang;
pengembangan SDM Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
penyiaran Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Jumlah masyarakat melek orang 28.800 57.600 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro Dalbang;
media penyiaran dan pertahun Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
masyarakat yang terpapar Massa dan Pemanfaatan
diseminasi informasi melalui Teknologi Informasi
media
Tingkat layanan informasi Persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Bappeda Seluruh PD
perencanaan pembangunan Komunikasi, Informasi, Media
daerah Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Persentase pengguna aplikasi Persen 80 90 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
pengadaan barang dan jasa Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
mulai dari perencanaan, Massa dan Pemanfaatan
proses pengadaan sampai Teknologi Informasi
monitoring evaluasi/pelaporan

Indeks keterbukaan informasi Poin 80 85 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Dispusipda, Diskominfo, Bappeda; Biro Dalbang;
publik Komunikasi, Informasi, Media Biro Humasprot BPKAD
Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Tingkat aksesibilitas data dan Persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Bappeda Seluruh PD
informasi pembangunan Komunikasi, Informasi, Media
Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Presentase keterjangkauan Persen 48 55 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Diskominfo Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
akses internet Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Terkumpul dan terkelolanya persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
data dan informasi yang Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
sudah terverifikasi Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Tersedianya skala prioritas isu persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
yang harus disampaikan Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
kepada publik Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Terpetakannya arah dan persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
orientasi media massa serta Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
tersedianya analisa Massa dan Pemanfaatan
pemberitaan media massa Teknologi Informasi

Tersebarnya informasi persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
kebijakan program dan Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
kegiatan pemerintah Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Tersedianya tata kelola persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
pengaduan masyarakat Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Terdokumentasikannya persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
peliputan kegiatan pemerintah Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
prov. Jawa barat Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Terjalinnya hubungan antar persen 100 100 Program Pengembangan Komunikasi dan informatika Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
lembaga Komunikasi, Informasi, Media BPKAD
Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi

3.3 Terwujudnya profesionalisme 3.3.1 Meningkatnya profesionalisme dan 3.3.1.1 Meningkatkan kualitas sumber daya 3.3.1.1.1 Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan Jumlah PNS pemprov jabar orang 220 220 Program Pengembangan Kepegawaian serta Pendidikan BPSDM Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
pemerintahan yang didukung oleh kualitas kesejahteraan aparatur aparatur pemerintah daerah sikap perilaku aparatur berbasis kompetensi yang lulus uji keahlian Kompetensi Aparatur dan pelatihan BPKAD
aparatur yang kompeten (kompetensi)
Jumlah PNS Pemprov jabar orang 720 720 Program Pengembangan Kepegawaian serta Pendidikan BPSDM Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
yang lulus Diklat dengan Kompetensi Aparatur dan pelatihan BPKAD
predikat minimal memuaskan

Jumlah PNS yang melanjtkan orang 200 200 Program Pengembangan Kepegawaian serta Pendidikan BKD Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
pendidikan formal Kompetensi Aparatur dan pelatihan BPKAD

Prosentase pegawai yang Persen 78 80 Program Pengembangan Kepegawaian serta Pendidikan BKD Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang Biro
mencapai SKP diatas 76%; Kompetensi Aparatur dan pelatihan Org, BPKAD, Diskominfo,
Satpol PP, Inspektorat

Persentase pelanggaran Persen 2,25 2 Program Pengembangan Kepegawaian serta Pendidikan BKD Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
disiplin Kompetensi Aparatur dan pelatihan BPKAD
3.3.1.1.2 Meningkatkan kesejahteraan aparatur berbasis Prosentase Pegawai yang Persen 65 70 Program Peningkatan Kepegawaian serta Pendidikan BKD Seluruh PD Bappeda, Biro Dalbang,
kinerja terpenuhi kebutuhan Kesejahteraan Sumber Daya dan pelatihan BPKAD
kesejahteraan sesuai Aparatur
peraturan perundang-
undangan
3.4 Meningkatkan stabilitas di daerah 3.4.1 Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, 3.4.1.1 Menata sistem hukum di daerah 3.4.1.1.1 Menyediakan produk hukum daerah untuk Jumlah Raperda yang Raperda 17 17 Program Penataan Peraturan Fungsi Lain Biro Hukham Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
kesadaran politik dan hukum mendukung penyelenggaraan pemerintahan; diagendakan dalam Perundang-undangan, BPKAD
propemperda Kesadaran Hukum dan HAM

3.4.1.1.2 Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah Jumlah Produk Hukum Perda, 200 200 Program Penataan Peraturan Fungsi Lain Biro Hukham Seluruh PD Bappeda; Biro Dalbang;
Kabupaten/Kota yang Raperda, Perundang-undangan, BPKAD
diharmonisasi, difasilitasi dan Raperkepda Kesadaran Hukum dan HAM
dievaluasi
3.4.1.2 Meningkatkan sinergitas 3.4.1.2.1 Peningkatan pembinaan tibumtranmas, satuan Jumlah penanganan kasus 48 32 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP Biro Hukham Bappeda; Biro Dalbang;
penyelenggaraan ketertiban umum perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat pelanggaran Non Yustisi Perda Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
dan ketentraman masyarakat terlatih lainnya Ketentraman Masyarakat masyarakat

Jumlah penanganan kasus 96 24 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP Biro Hukham Bappeda; Biro Dalbang;
pelanggaran Pro Yustisi Perda Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah gangguan ketertiban kali 912 867 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP Bakesbangpol Bappeda; Biro Dalbang;
umum dan ketentraman Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
masyarakat Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah unjuk rasa kali 65 62 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP Bakesbangpol Bappeda; Biro Dalbang;
Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Prosentase ancaman persen 55 50 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP BPBD Bappeda; Biro Dalbang;
keselamatan masyarakat Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah anggota Linmas per orang 213 234 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP Pemksm Bappeda; Biro Dalbang;
100 orang penduduk Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah rekomendasi Persen 100 100 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Pemksm Satpol PP Bappeda, Biro Dalbang,
permasalahan pemeliharaan Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
ketentraman dan ketertiban Ketentraman Masyarakat masyarakat

Prosentase Penurunan aksi Kali 65 62 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Satpol PP, Biro Um Bappeda; Biro Dalbang;
unjuk rasa di Jawa Barat Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Prosentase penurunan konflik persen 45 50 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Satpol PP, Biro Um Bappeda; Biro Dalbang;
sosial di Jawa Barat Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Tingkat harmonisasi poin 5 5 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Satpol PP, Biro Um Bappeda; Biro Dalbang;
kerukunan antar umat Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
beragama Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah Ormas yang berperan Ormas 640 700 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Pemksm Bappeda; Biro Dalbang;
aktif dalam pembangunan Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Jawa Barat Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah pelaku ekonomi Pelaku 200 200 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Pemksm Bappeda; Biro Dalbang;
kerakyatan yang mandiri dan ekonomi Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
pelaku budaya yang eksis Ketentraman Masyarakat masyarakat

3.4.1.2.2 Peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan Jumlah Anggota Satpol PP orang 80 95 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP BKD dan BPSDM Bappeda; Biro Dalbang;
PPNS Se Jawa Barat yang memiliki kompetensi Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
teknis Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah anggota Satpol PP per orang 4 3.775 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP Pemksm Bappeda; Biro Dalbang;
10.000 orang penduduk Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Jumlah dan kualitas Penyidik orang 207 213 Program Pemeliharaan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP Pemksm Bappeda; Biro Dalbang;
PNS provinsi Ketertiban Umum dan umum, dan perlindungan BPKAD
Ketentraman Masyarakat masyarakat
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.4.1.3 Meningkatkan pemahaman 3.4.1.3.1 Meningkatkan fungsi partai politik dalam Presentase fasilitasi Persen 95 95 Program Pendidikan Politik Ketenteraman, ketertiban Pemksm Bakesbangpol Bappeda, Biro Dalbang,
masyarakat tentang Hak dan pendidikan politik; keanggotaan DPRD prov dan Masyarakat umum, dan perlindungan BPKAD
kewajiban politik sebagai warga kab/kota, kepala daerah dan masyarakat
negara pejabat negara di kab/kota

3.4.1.3.2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam Indeks Demokrasi Indonesia di Poin 68,00-68,50 68,50-69,00 Program Pendidikan Politik Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Bappeda; Biro Dalbang; Bappeda; Biro Dalbang;
pembangunan politik Jawa Barat Masyarakat umum, dan perlindungan BPKAD BPKAD
masyarakat
3.4.1.3.3 Peningkatan peran serta masyarakat dalam Partisipasi masyarakat dalam Persen 70 73 Program Pendidikan Politik Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Bappeda; Biro Dalbang; Bappeda; Biro Dalbang;
pemilu pemilu atau pemilukada Masyarakat umum, dan perlindungan BPKAD BPKAD
masyarakat
3.4.1.4 Meningkatnya Kualitas Lembaga 3.4.1.4.1 Peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan Jumlah inspirasi yang Buah 1.200 1.200 Program Peningkatan Kapasitas Fungsi Lain Setwan Biro Hukham Bappeda; Biro Dalbang;
Legislatif intensitas komunikasi antara pemerintah daerah ditindaklanjuti Lembaga Perwakilan Rakyat BPKAD
dengan DPRD Daerah
Jumlah PERDA inisiatif dan Perda 30 34 Program Peningkatan Kapasitas Fungsi Lain Setwan Biro Hukham Bappeda; Biro Dalbang;
non inisiatif Lembaga Perwakilan Rakyat BPKAD
Daerah
Jumlah rapat kerja inisiatif Kali 160 165 Program Peningkatan Kapasitas Fungsi Lain Setwan Biro Hukham Bappeda; Biro Dalbang;
dewan Lembaga Perwakilan Rakyat BPKAD
Daerah
3.4.1.5 Memantapkan semangat kebangsaan 3.4.1.5.1 Peningkatan pemahaman masyarakat tentang Rasio masyarakat Jawa Barat Persen 75 80 Program Pendidikan Politik Ketenteraman, ketertiban Bakesbangpol Pemksm Bappeda; Biro Dalbang;
dan bernegara ideologi bangsa dan negara yang memperoleh pendidikan/ Masyarakat umum, dan perlindungan BPKAD
sosialisasi tentang ideologi dan masyarakat
wawasan kebangsaan

Indeks Keamanan Informasi Tingkat I II Program Pendidikan Politik Ketenteraman, ketertiban Diskominfo Seluruh PD Seluruh PD
(KAMI) Kematangan Masyarakat umum, dan perlindungan
masyarakat
Misi 4: “Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan”
4.1 Meningkatkan kelestarian lingkungan 4.1.1 Meningkatnya daya dukung dan daya 4.1.1.1 Meningkatkan proses perencanaan, 4.1.1.1.1 Peningkatan kinerja penataan ruang Persentase penanganan persen 79,17 83,33 Program Penataan Ruang Pekerjaan Umum dan Penataan DBMTR Bappeda Biro Dalbang, BPKAD
hidup dan keberlanjutan pembangunan tampung lingkungan serta kualitas pemanfaatan dan pengendalian ketersediaan rencana rinci tata Ruang dan penataan ruang
penanganan bencana. pemanfaatan ruang untuk ruang
mewujudkan tata ruang wilayah yang
efisien, berkelanjutan dan berdaya
saing
Jumlah Sistem Informasi Buah 4 4 Program Penataan Ruang Pekerjaan Umum dan Penataan DBMTR Bappeda Biro Dalbang, BPKAD
Penataan Ruang yang dapat Ruang dan penataan ruang
Diakses Masyarakat
Tingkat kesesuaian rencana persen 60 65 Program Penataan Ruang Pekerjaan Umum dan Penataan Bappeda Disperkim Biro Dalbang, BPKAD
pembangunan dengan Ruang dan penataan ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah

persentase ketersediaan Persen 96,30 100 Program Penataan Ruang Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Bappeda Biro Dalbang, BPKAD
rencana RTH Publik di Kota Ruang dan penataan ruang
atau kawasan perkotaan di
Jawa Barat
Pembangunan rumah tinggal persen 22.000 20.000 Program Pengembangan Pekerjaan Umum dan Penataan DPM-Desa Disperkim Bappeda; Biro Dalbang;
layak huni mencapai 100.000 Perumahan dan Kawasan Ruang dan penataan ruang BPKAD
unit Permukiman
Meningkatnya rumah layak Unit 4.000 4.000 Program Pengembangan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim DPM-Desa Bappeda; Biro Dalbang;
huni di 9 Kota (20.000 unit) Perumahan dan Kawasan Ruang dan penataan ruang BPKAD
Permukiman
Cakupan ketersedian rumah persen 93.89-94.49 94.49-95.09 Program Pengembangan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
layak huni Perumahan dan Kawasan Ruang dan penataan ruang BPKAD
Permukiman
4.1.1.2 Menurunkan beban pencemaran 4.1.1.2.1 Peningkatan Pengendalian Pencemaran Air, Pencapaian status mutu Persen 11,7 -12,3 12,3 - 13 Program Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Biro Yanbangsos, Disbun, Bappeda; Biro Dalbang;
lingkungan dan risiko bencana Udara Dan Tanah Serta Penerapan Teknologi sungai dan waduk besar Pencemaran dan Kerusakan Dishut, Disperkim, DESDM, BPKAD
Bersih Untuk Industri Lingkungan Hidup Disperindag, Dishub,
Distanhorti, DKP, DSDA,
DKPP

4.1.1.2.2 Peningkatan Upaya Mitigasi Dan Adaptasi Tingkat penurunan emisi Gas Persen 7-6 7-6 Program Mitigasi dan Adaptasi Lingkungan Hidup DLH Biro Yanbangsos, Disbun, Bappeda; Biro Dalbang;
Terhadap Perubahan Iklim Rumah Kaca (GRK) Perubahan Iklim Dishut, Disperkim, DESDM, BPKAD
Disperindag, Dishub,
Distanhorti, DKP, DSDA,
DKPP

Persentase tutupan lahan Persen 38-39 39-40 Program Pengelolaan Kawasan Lingkungan Hidup Dishut Bappeda, Distanhorti, Biro Dalbang, BPKAD
yang berfungsi lindung Lindung DKPP, Disbun, Disperkim
terhadap luas wilayah
4.1.1.3 Meningkatkan upaya rehabilitasi dan 4.1.1.3.1 Peningkatan Upaya Rehabilitasi Hutan Dan Jumlah kawasan hutan yang Lokasi 4 4 Program Penataan Hutan dan Lingkungan Hidup Dishut DLH Biro Dalbang, BPKAD
konservasi lingkungan hidup Lahan Serta Konservasi Sumber Daya Alam Dan siap ditata batas Konservasi Sumber Daya Alam
Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Hidup

Persentase penurunan Persen 2 2 Program Penataan Hutan dan Lingkungan Hidup Dishut Satpol PP Biro Dalbang, BPKAD
gangguan kawasan hutan Konservasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup

Persentase peningkatan Persen 5 5 Program Penataan Hutan dan Lingkungan Hidup Dishut DLH Biro Dalbang, BPKAD
jumlah tumbuhan satwa liar Konservasi Sumber Daya Alam
yang ditangkarkan dan Lingkungan Hidup

4.1.1.4 Mengembangkan sumber energi baru 4.1.1.4.1 Peningkatan Pengembangan Dan Pemanfaatan Rasio elektrifikasi rumah persen 96 - 98 98 - 100 Program Pembinaan Energi dan sumber daya mineral DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
terbarukan dan konservasi energi, Energi Baru Terbarukan pengembangan BPKAD
sumber daya mineral, geologi dan air ketenagalistrikan dan
tanah pemanfaatan energi
Jumlah pemanfaatan sumber SBM (setara 175.000 200.000 Program Pembinaan Energi dan sumber daya mineral DESDM DLH Bappeda; Biro Dalbang;
energi baru dan terbarukan barel minyak) pengembangan BPKAD
ketenagalistrikan dan
pemanfaatan energi
4.1.1.4.2 Peningkatan Upaya Pengembangan Sumber Persentase luas zona aman persen 96 - 98 98 - 100 Program Pembinaan, Energi dan sumber daya mineral DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Daya Mineral, Geologi, Dan Air Tanah pada cekungan air tanah Pengembangan Sumber Daya BPKAD
Mineral, Geologi dan Air Tanah

Persentase usaha persen 60 70 Program Pembinaan, Energi dan sumber daya mineral DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
pertambangan yang Pengembangan Sumber Daya BPKAD
melaksanakan Good Mining Mineral, Geologi dan Air Tanah
Practise

Tersedianya prasarana air Titik Sumur 5 5 Program Pembinaan, Energi dan sumber daya mineral DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
baku bagi masyarakat Bor Pengembangan Sumber Daya BPKAD
bersumber dari air tanah Mineral, Geologi dan Air Tanah
dalam di wilayah rawan air

4.2 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur 4.2.1 Meningkatnya kualitas pemenuhan 4.2.1.1 Meningkatkan kondisi infrastruktur 4.2.1.1.1 Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi Tingkat ketersediaan sarpras Persen 75-76 80-81 Program Peningkatan Sarana Pekerjaan Umum dan Penataan DBMTR Biro SPI BUMD dan BPKAD Bappeda; Biro Dalbang;
untuk peningkatan produktivitas infrastruktur dasar masyarakat jalan guna mendukung pelayanan jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang pendukung pengelolaan jalan dan Prasarana Kebinamargaan Ruang dan penataan ruang BPKAD
ekonomi, dan pelayanan dasar. pergerakan orang dan barang aktivitas perekonomian masyarakat dan jembatan

Tingkat Ketersediaan Persen 30-35 55-60 Program Inspeksi Kondisi Jalan Pekerjaan Umum dan Penataan DBMTR Biro SPI BUMD dan BPKAD Bappeda; Biro Dalbang;
Informasi Jalan dan Jembatan dan Jembatan Ruang dan penataan ruang BPKAD

4.2.1.2 Meningkatkan kondisi infrastruktur 4.2.1.2.1 Peningkatan Konservasi Sumber Daya Air Tingkat Daya Tampung Situ- persen 43 -44 44 - 45 Program Pengembangan, Pekerjaan Umum dan Penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
sumber daya air dan irigasi untuk situ di 2 Wilayah Sungai Pengelolaan dan Konservasi Ruang dan penataan ruang BPKAD
konservasi, pendayagunaan sumber kewenangan Provinsi Sungai, Danau dan Sumber
daya air, serta pengendalian daya Daya Air lainnya
rusak air
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4.2.1.2.2 Peningkatan Pendayagunaan Sumber Daya Air Tingkat kondisi baik jaringan Persen 72-74 74-76 Program Pengembangan dan Pekerjaan Umum dan Penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
irigasi di Daerah Irigasi Pengelolaan Jaringan Irigasi, Ruang dan penataan ruang BPKAD
kewenangan Provinsi Rawa dan Jaringan Pengairan
lainnya
Dukungan terhadap Waduk 3-5 5-7 Program Pengembangan, Pekerjaan Umum dan Penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pembangunan Waduk Pengelolaan dan Konservasi Ruang dan penataan ruang BPKAD
Strategis (Waduk Jatigede, Sungai, Danau dan Sumber
Waduk Kuningan, waduk Daya Air lainnya
Ciawi, waduk Sukamahi,
waduk Cipanas, waduk
Sadawarna, waduk
Matenggeng dan Waduk Leuwi
Keris)

4.2.1.2.3 Pengendalian Daya Rusak Air Tingkat penanganan darurat Persen 100 100 Program Pengendalian Banjir Pekerjaan Umum dan Penataan DSDA Biro SPI BUMD,BPBD, DPM- Bappeda; Biro Dalbang;
infrastruktur SDA dan irigasi dan Kekeringan serta Ruang dan penataan ruang Desa BPKAD
yang terkena bencana alam Pengamanan Pantai

4.2.1.3 Meningkatkan kondisi sarana dan 4.2.1.3.1 Peningkatan Ketersediaan Sarana Dan Cakupan layanan air minum persen 73-74 74-76 Program Pembinaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
prasarana dasar permukiman Prasarana Air Minum Pengembangan Infrastruktur Ruang dan penataan ruang BPKAD
Permukiman

4.2.1.3.2 Peningkatan Cakupan Pelayanan Air Limbah Cakupan pelayanan air limbah persen 67-68 68-69 Program Pembinaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Domestik domestik Pengembangan Infrastruktur Ruang dan penataan ruang BPKAD
Permukiman
4.2.1.3.3 Peningkatan Cakupan Layanan Persampahan Cakupan layanan persen 66,78 67,3 Program Pembinaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
persampahan perkotaan Pengembangan Infrastruktur Ruang dan penataan ruang BPKAD
Permukiman
4.2.1.3.4 Pengembangan Lingkungan Permukiman Sehat Tingkat kinerja drainase persen 88 - 85 85 - 80 Program Pembinaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
permukiman (menurunkan jml Pengembangan Infrastruktur Ruang dan penataan ruang BPKAD
kawasan dgn genangan > 30 Permukiman
cm selama 2 jam
Cakupan layanan air minum persen 45 50 Program Pembinaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
oleh SPAM regional Pengembangan Infrastruktur Ruang dan penataan ruang BPKAD
Permukiman
Pengurangan luasan Kawasan persen 84,69% 81,82% Program Pengembangan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Permukiman Kumuh Perumahan dan Kawasan Ruang dan penataan ruang BPKAD
Permukiman
Cakupan layanan persen 35 37 Program Pembinaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan DLH Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
persampahan perkotaan oleh Pengembangan Infrastruktur Ruang dan penataan ruang BPKAD
sistem regional Permukiman
Terbangunnya sarana Unit 5 5 Program Pembinaan dan Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim, DBMTR Badan PKAD, Biro Bappeda; Biro Adm.Pemb;
keagaman di 5 wilayah Pengembangan Infrastruktur Ruang dan penataan ruang Yanbangsos
Permukiman
4.2.1.4 Meningkatkan pelayanan jasa 4.2.1.4.1 Peningkatan kualitas penyelenggaraan jasa Tingkat sertifikasi SDM jasa persen 33-35 35-37 Program Pembinaan Jasa Pekerjaan Umum dan Penataan Disperkim, DBMTR Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
konstruksi dan kinerja pengelolaan konstruksi konstruksi Konstruksi Ruang BPKAD
bangunan, gedung/ rumah negara

4.2.1.5 Meningkatkan ketersediaan dan 4.2.1.5.1 peningkatan ketersediaan rumah layak huni Pembangunan rumah tinggal persen 22.000 20.000 Program Pengembangan Perumahan rakyat dan kawasan DPM-Desa Disperkim Bappeda; Biro Dalbang;
kualitas perumahan untuk rakyat miskin dan buruh (Masyarakat layak huni mencapai 100.000 Perumahan dan Kawasan permukiman BPKAD
Berpenghasilan Rendah/MBR) unit Permukiman

Meningkatnya rumah layak Unit 4.000 4.000 Program Pengembangan Perumahan rakyat dan kawasan Disperkim DPM-Desa Bappeda; Biro Dalbang;
huni di 9 Kota (20.000 unit) Perumahan dan Kawasan permukiman BPKAD
Permukiman
4.2.1.6 Mengembangkan infrastruktur 4.2.1.6.1 Peningkatkan sarana dan prasarana dasar Prosentase ketersediaan persen 26,73 33,43 Program Rehabilitasi dan Perhubungan Dishub Biro SPI BUMD, Dis. Bappeda; Biro Dalbang;
transportasi perhubungan dalam perhubungan fasilitas perlengkapan jalan di Pemeliharaan Prasarana dan DESDM, DBMTR BPKAD
rangka peningkatan pelayanan jalan Provinsi Fasilitas Lalu Lintas Angkutan
pergerakan orang dan barang serta Jalan (LLAJ)
pengembangan sistem transportasi
publik regional yang nyaman

4.2.1.7 Meningkatkan penyediaan 4.2.1.7.1 Peningkatan cakupan dan akses masyarakat Rasio elektrifikasi rumah persen 96 - 98 98 - 100 Program Pembinaan Energi dan sumber daya mineral DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
infrastruktur energi ketenagalistrikan terhadap ketenagalistrikan pengembangan BPKAD
ketenagalistrikan dan
pemanfaatan energi
4.2.2 Meningkatnya percepatan 4.2.2.1 Meningkatkan kondisi infrastruktur 4.2.2.1.1 Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi Tingkat Kemantapan Jalan Persen 98,15 -98,25 98,50 - 98,60 Program Pembangunan dan Pekerjaan umum dan penataan DBMTR Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
pembangunan infrastruktur strategis jalan guna mendukung pelayanan jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang Provinsi (Kondisi Baik dan Peningkatan Jalan dan ruang BPKAD
pergerakan orang dan barang aktivitas perekonomian masyarakat Sedang) Jembatan

4.2.2.2 Meningkatkan kondisi infrastruktur 4.2.2.2.1 Pembangunan Infrastruktur sumber daya air Tingkat kondisi baik jaringan Persen 72-74 74-76 Program Pengembangan dan Pekerjaan umum dan penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
sumberdaya air dan irigasi untuk dan irigasi irigasi di Daerah Irigasi Pengelolaan Jaringan Irigasi, ruang BPKAD
konservasi, pendayagunaan sumber kewenangan Provinsi Rawa dan Jaringan Pengairan
daya air, serta pengendalian daya lainnya
rusak air;

Pembangunan Daerah Irigasi Persen 20 50 Program Pengembangan dan Pekerjaan umum dan penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Strategis (DI Caringin) Pengelolaan Jaringan Irigasi, ruang BPKAD
Rawa dan Jaringan Pengairan
lainnya
Tingkat Daya Tampung Situ- persen 43 -44 44 - 45 Program Pengembangan, Pekerjaan umum dan penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
situ di 2 Wilayah Sungai Pengelolaan dan Konservasi ruang BPKAD
kewenangan Provinsi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air lainnya

Dukungan terhadap Waduk 3-5 5-7 Program Pengembangan, Pekerjaan umum dan penataan DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Pembangunan Waduk Pengelolaan dan Konservasi ruang BPKAD
Strategis (Waduk Jatigede, Sungai, Danau dan Sumber
Waduk Kuningan, waduk Daya Air lainnya
Ciawi, waduk Sukamahi,
waduk Cipanas, waduk
Sadawarna, waduk
Matenggeng dan Waduk Leuwi
Keris)

4.2.2.3 Meningkatkan kondisi sarana dan 4.2.2.3.1 Peningkatan akses masyarakat terhadap air Cakupan layanan air minum persen 45 50 Program Pembinaan dan Pekerjaan umum dan penataan Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
prasarana dasar permukiman minum regional oleh SPAM regional Pengembangan Infrastruktur ruang BPKAD
Permukiman

4.2.2.3.2 Peningkatan pengolahan sampah skala regional Cakupan layanan persen 35 37 Program Pembinaan dan Pekerjaan umum dan penataan DLH Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
persampahan perkotaan oleh Pengembangan Infrastruktur ruang BPKAD
sistem regional Permukiman
4.2.2.4 Mengembangkan infrastruktur 4.2.2.4.1 Pengembangan sistem transportasi udara Prosentase ketersediaan persen 49,41 49,87 Program Pembangunan Perhubungan Dishub Biro SPI BUMD, DSDA, Bappeda; Biro Dalbang;
transportasi perhubungan dalam prasarana transportasi udara Prasarana dan Fasilitas Disperkim, DESDM, BPKAD
rangka peningkatan pelayanan (Penyusunan Dokumen Perhubungan DBMTR, DKPP, Dinkes,
pergerakan orang dan barang serta Perencanaan BIJB, Disdik, DLH
pengembangan sistem transportasi Pembebasan lahan BIJB dan
publik regional yang nyaman Pengembangan Nusawiru
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4.2.2.4.2 Pengembangan sistem transportasi laut, sungai, Prosentase Ketersediaan persen 62,36 84,57 Program Pembangunan Perhubungan Dishub Biro SPI BUMD, DSDA, Bappeda; Biro Dalbang;
danau, dan angkutan perairan lainnya Prasarana Transportasi Laut Prasarana dan Fasilitas Disperkim,DBMTR, DLH BPKAD
dan ASDP (Penyusunan Perhubungan
Dokumen Perencanaan Laut
dan ASDP, Pembebasan Lahan
Pelabuhan Laut Pengumpan
Regional di Pelabuhan Ratu,
Pengembangan Laut dan
ASDP)

4.2.2.4.3 Pengembangan sistem transportasi darat dan Prosentase penyediaan persen 91,30 95,65 Program Pembangunan Perhubungan Dishub Biro SPI BUMD, Disperkim, Bappeda; Biro Dalbang;
perkeretaapian serta sistem transportasi massal prasarana kereta api di Jawa Prasarana dan Fasilitas DBMTR, DLH BPKAD
(Mass Rapid Transport ); Barat (dokumen Perencanaan, Perhubungan
Pembebasan lahan, sosialisasi)

Misi 5: “Meningkatkan Kehidupan Sosial, seni dan budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga, serta Pengembangan Pariwisata Dalam Bingkai Kearifan Lokal”
5.1 Meningkatkan kesejahteraan sosial 5.1.1 Pencegahan dan Penanganan 5.1.1.1 Mencegah timbulnya masalah 5.1.1.1.1 Meningkatkan rehabilitasi sosial, pemberdayaan Persentase Masyarakat Jawa Persen 1 1 Program Perlindungan Ketenteraman, ketertiban BPBD Dinsos Biro Yanbangsos, Dinkes,
Penyandang Masalah Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan kesejahteraan sosial dan memberikan sosial, dan perlindungan sosial terhadap PMKS Barat Korban Bencana yang Masyarakat dan Ancaman umum, dan perlindungan DSDA, Disperkim, DBMTR,
Sosial (PMKS) Sosial (PMKS) pelayanan sosial bagi PMKS, melalui dan penghargaan kepada para Perintis dilayani Bencana dan Penangangan masyarakat Distanhorti
sistem panti dan luar panti atau Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/Janda Bencana
berbasiskan masyarakat/komuniti, PKRI dan keluarga pahlawan serta Prosentase kemampuan persen 55 75 Program Perlindungan Ketenteraman, ketertiban Satpol PP BPBD Bappeda; Biro Dalbang;
serta bantuan kepada korban terpeliharanya nilai-nilai keperintisan, deteksi dini bencana Masyarakat dan Ancaman umum, dan perlindungan BPKAD
bencana dalam meningkatkan kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan Bencana dan Penangangan masyarakat
keberfungsian sosialnya sosial Bencana
Jumlah Aparatur dan Orang 637 1.162 Program Peningkatan Kapasitas Ketenteraman, ketertiban BPBD Biro Yanbangsos, Bappeda Dinsos, Dinkes, DSDA,
Masyarakat yang Berkualitas Daerah Dalam Pengurangan umum, dan perlindungan Disperkim, DBMTR,
dalam Pengurangan Resiko Risiko Bencana di Provinsi Jawa masyarakat Distanhorti, Satpol PP,
Bencana Barat dan Kabupaten/Kota Disbun, DESDM, DLH

Jumlah Dokumen Regulasi Dokumen 2 2 Program Penguatan Regulasi Ketenteraman, ketertiban BPBD Biro Org, Biro Hukham Bappeda, Biro Bangsos,
Bidang Kebencanaan Perencanaan dan Penelitian umum, dan perlindungan Dinsos, Dinkes, DSDA,
Penanggulangan Bencana masyarakat Disperkim< DBMTR,
Distanhorti
Hilangnya ketergantungan orang 242 266 Program Pelayanan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro Dalbang;
klien terhadap napza Rehabilitasi Sosial DKPP,Bakesbangpol,Biro BPKAD
Yanbangsos
Meningkatnya kemampuan orang 190 209 Program Pelayanan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, DKPP, Bappeda; Biro Dalbang;
anak (klien) dalam Rehabilitasi Sosial Bakesbangpol, Biro BPKAD
menyesuaikan diri dengan Yanbangsos
norma masyarakat dan norma
hukum
Meningkatnya kemandirian orang 1.805 1.986 Program Pelayanan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, DKPP, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
klien dalam melaksanakan Rehabilitasi Sosial Yanbangsos BPKAD
peranan sosialnya

Meningkatnya kemampuan orang 73 81 Program Pelayanan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro Dalbang;
klien dalam menyesuaikan diri Rehabilitasi Sosial DKPP,Bakesbangpol,Biro BPKAD
dengan norma masyarakat Yanbangsos
dan norma hukum

5.1.1.2 Meningkatnya peran dan fungsi 5.1.1.2.1 Pemberdayagunaan dan pemberdayaan PSKS Terpenuhinya kebutuhan Jumlah 132 145 Program Pemberdayaan Sosial Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, DKPP, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
potensi sumber kesejahteraan sosial dalam penanganan PMKS dan pembangunan keluarga memiliki rumah yang keluarga Yanbangsos BPKAD
(PSKS) dalam penanganan (PMKS) kesejahteraan sosial layak secara teknis, kesehatan berumah
dan sosial tidak layak
huni (KBTLH)
yang
ditangani

Meningkatnya tingkat Jumlah fakir 5.710 6.281 Program Pemberdayaan Sosial Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
kesejahteraan Fakir miskin (FM) Yanbangsos BPKAD
Miskin(FM) yang
diberdayakan

Meningkatnya tingkat Jumlah PKRI 5 5 Program Pemberdayaan Sosial Sosial Dinsos Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kesejahteraan PKRI penerima BPKAD
bantuan
kadeudeuh

Meningkatnya tingkat Orang 30 35 Program Pemberdayaan Sosial Sosial Dinsos Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kesejahteraan dan angka BPKAD
harapan hidup lansia
Meningakatnya tingkat Paket 5 10 Program Pemberdayaan Sosial Sosial Dinsos Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Kesejahteraan dan angka BPKAD
harapan hidup lansia
Terlindunginya korban tindak orang 140 145 Program Perlindungan dan Sosial Dinsos DP3AKB, Dinkes, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
kekerasan dan dapat Jaminan Sosial Yanbangsos BPKAD
melanjutkan hidupnya secara
normal
terlindunginya migran orang 300 320 Program Perlindungan dan Sosial Dinsos Dinkes, DKPP, BP2D, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
bermasalah dan dapat Jaminan Sosial Yanbangsos BPKAD
melanjutkan hidupnya secara
normal
Terpenuhinya kebutuhan orang 1.567 1.723 Program Perlindungan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
dasar balita terlantar yang Jaminan Sosial Yanbangsos BPKAD
memperoleh perlindungan
sosial
Tumbuhnya rasa percaya diri KK 585.640 644.204 Program Perlindungan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
keluarga miskin dalam Jaminan Sosial Yanbangsos BPKAD
melaksanakan tugas
kehidupanya
Tumbuhnya kemampuan KT 44 48 Program Pengembangan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
karang taruna dalam memenej pendayagunaan Potensi dan Yanbangsos BPKAD
program kegiatannya Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
Meningkatnya kemampuan orsos 439 483 Program Pengembangan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
orsos orsos dalam pendayagunaan Potensi dan Yanbangsos BPKAD
menciptakan jejaring kerja Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
Tersedianya Pekerja Sosial orang 100 120 Program Pengembangan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
Profesional dalam penanganan pendayagunaan Potensi dan Yanbangsos BPKAD
PMKS Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
Termenej dan terarahnya orang 204 224 Program Pengembangan dan Sosial Dinsos Dinkes, Disdik, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
sumber dana social untuk pendayagunaan Potensi dan Yanbangsos BPKAD
menunjang penanganan PMKS Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
Tersedianya tenaga orang 1.772 1.949 Program Pengembangan dan Sosial Dinsos Diskominfo, Biro Bappeda; Biro Dalbang;
penyuluhan dalam pendayagunaan Potensi dan Yanbangsos BPKAD
penanganan PMKS Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
5.1.1.3 Meningkatkan penanggulangan 5.1.1.3.1 Penanggulangan korban bencana Persentase Masyarakat Jawa Persen 1 1 Program Perlindungan Ketenteraman, ketertiban BPBD Dinsos Biro Yanbangsos, Dinkes,
bencana dan perlindungan Barat Korban Bencana yang Masyarakat dan Ancaman umum, dan perlindungan DSDA, Disperkim, DBMTR,
masyarakat dilayani Bencana dan Penangangan masyarakat Distanhorti
Bencana
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Prosentase kemampuan persen 55 75 Ketenteraman, ketertiban Satpol PP BPBD Bappeda; Biro Dalbang;
deteksi dini bencana umum, dan perlindungan BPKAD
masyarakat
Jumlah Aparatur dan Orang 637 1.162 Program Peningkatan Kapasitas Ketenteraman, ketertiban BPBD Biro Yanbangsos, Bappeda Dinsos, Dinkes, DSDA,
Masyarakat yang Berkualitas Daerah Dalam Pengurangan umum, dan perlindungan Disperkim, DBMTR,
dalam Pengurangan Resiko Risiko Bencana di Provinsi Jawa masyarakat Distanhorti, Satpol PP,
Bencana Barat dan Kabupaten/Kota Disbun, DESDM, DLH

Jumlah Dokumen Regulasi Dokumen 2 2 Program Penguatan Regulasi Ketenteraman, ketertiban BPBD Biro Org, Biro Hukham Bappeda, Biro Bangsos,
Bidang Kebencanaan Perencanaan dan Penelitian umum, dan perlindungan Dinsos, Dinkes, DSDA,
Penanggulangan Bencana masyarakat Disperkim< DBMTR,
Distanhorti
5.2 Mewujudkan Pemuda Yang tangguh dan 5.2.1 Meningkatnya peran pemuda, 5.2.1.1 Meningkatkan Kualitas sarana dan 5.2.1.1.1 pendukungan pembangunan gelanggang Pembangunan Gelanggang GOR/SOR 5 5 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olahraga Dispora Disperkim Bappeda; Biro Dalbang;
berdaya saing serta meningkatnya organisasi kemasyarakatan dan prasarana olahraga; olahraga di Kota/ Kabupaten; Olaharaga Pemasyarakatan dan BPKAD
prestasi Olahraga prestasi olahraga serta penanganan Pengembangan Olah Raga
komunitas tertentu
Kawasan sarana olahraga, Kawasan 1 1 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olahraga Dispora Disperkim Bappeda; Biro Dalbang;
pendidikan dan ruang publik Pemasyarakatan dan BPKAD
bermutu Pengembangan Olah Raga
5.2.1.2 Meningkatkan kualitas dan kuantitas 5.2.1.2.1 Peningkatan pembinaan olahragawan Jumlah Penerima Orang 1.200 500 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
olahragawan berprestasi secara Penghargaan Insan Olahraga Pemasyarakatan dan BPKAD
berkelanjutan Berprestasi/Berjasa Pengembangan Olah Raga

peringkat jawa barat dalam:

a. PON Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
b. PEPARNAS Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
c. POPNAS Ranking 2 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
d. POPWILNAS Ranking 2 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
e. PEPARPENAS Ranking Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
Jumlah masyarakat yang Persen 37 38 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
berpartisipasi dalam olahraga Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
tingkat kebugaran jasmani Persen 74.0 75.0 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
masyarakat Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
Jumlah SDM Tenaga Orang 10.042 12.050 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Keolahragaan Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
Pembangunan Gelanggang GOR/SOR 5 5 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Disperkim Bappeda; Biro Dalbang;
Olaharaga Pemasyarakatan dan BPKAD
Pengembangan Olah Raga
Kawasan sarana olahraga, Kawasan 1 1 Program Pembinaan, Kepemudaan dan olah raga Dispora Disperkim Bappeda; Biro Dalbang;
pendidikan dan ruang publik Pemasyarakatan dan BPKAD
bermutu Pengembangan Olah Raga
5.2.1.3 Meningkatkan partisipasi masyarakat 5.2.1.3.1 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Jumlah pemuda berprestasi Orang 10 12 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
dalam berolahraga berolahraga Nasional. (Pemuda pelopor, Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
PPAN, Paskibraka, KPN) Kepramukaan

Jumlah pemuda jawa barat Orang 750 800 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
yang mengikuti pelatihan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
kewirausahaan. Kepramukaan
Peringkat Mraching Band Rangking 1 1 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
dalam Kejuaraan tingkat Divisi Utama Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Nasional Kepramukaan
Jumlah Partisipasi pemuda orang 640 700 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
jawa barat dalam Kabiza Fest Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Jumlah pemuda yang Orang 100 100 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
mengikuti pelatihan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
kepemimpinan pemuda Kepramukaan
Jumlah fasilitasi organisasi Organisasi 20 20 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kepemudaan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Jumlah Pelatihan bagi Kader Orang 350 400 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Organisasi Kepemudaan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Jumlah peserta pelatihan Orang 286 300 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
mental spiritual pemuda Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Jumlah kader pemuda anti Orang 350 400 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
narkoba Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Peringkat Kepramukaan Jawa Ranking 1 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Barat tingkat Nasional Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
5.2.2 Meningkatnya peran mayarakat dalam 5.2.2.1 meningkatkan kualitas sarana dan 5.2.2.1.1 peningkatan peran serta organisasi kepemudaan Jumlah pemuda berprestasi Orang 10 12 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
pembangunan olahraga, seni, budaya prasarana aktifitas kepemudaan dalam pembangunan Nasional. (Pemuda pelopor, Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
dan pariwisata dalam rangka perwujudan pemuda PPAN, Paskibraka, KPN) Kepramukaan
mandiri
Jumlah pemuda jawa barat Orang 750 800 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
yang mengikuti pelatihan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
kewirausahaan. Kepramukaan
Jumlah pemuda yang Orang 100 100 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
mengikuti pelatihan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
kepemimpinan pemuda Kepramukaan
Jumlah fasilitasi organisasi Organisasi 20 20 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
kepemudaan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Jumlah Pelatihan bagi Kader Orang 350 400 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Organisasi Kepemudaan Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
5.2.2.1.2 Peningkatan Pembinaan karakter Pemuda yang Peringkat Mraching Band Rangking 1 1 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
Mandiri dan Kreatif dalam Kejuaraan tingkat Divisi Utama Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Nasional Kepramukaan
Jumlah Partisipasi pemuda orang 640 700 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
jawa barat dalam Kabiza Fest Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Jumlah peserta pelatihan Orang 286 300 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
mental spiritual pemuda Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
Jumlah kader pemuda anti Orang 350 400 Program Peningkatan dan Kepemudaan dan olah raga Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro Dalbang;
narkoba Pembinaan Kepemudaan dan BPKAD
Kepramukaan
5.3 Melestarikan Seni dan Budaya berbasis 5.3.1 Meningkatnya peran mayarakat dalam 5.3.1.1 Meningkatkan apresiasi masyarakat 5.3.1.1.1 Peningkatan pelestarian budaya lokal Pengelolaan Bahasa, Sastra, Jumlah 3 3 Program Pengembangan Nilai Kebudayaan Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Kearifan Lokal dan mengembangkan pembangunan olahraga, seni, budaya terhadap bahasa, sastra dan aksara dan Aksara Daerah pembinaan Budaya BPKAD ; Biro Yanbangsos
Pariwisata yang Berdaya Saing dan pariwisata daerah pengelolaan
budaya lokal
Strategi dan arah kebijakan Strategis untuk Mencapai Sasaran Misi Target Capaian Pelaksana
Indikator Kinerja Program
No Tujuan Misi Sasaran Misi (Sumber: SPM dan Janji Satuan Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Ket
Kampanye Gubernur)
Strategi Arah Kebijakan Strategis 2017 2018 PD UTAMA PD MITRA UTAMA PD PENDUKUNG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengusulan HKI Warisan Usulan / 10 10 Program Pengembangan Nilai Kebudayaan Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Adm.Pemb;
Budaya Tak Benda Rekomendasi Budaya Biro Keuangan; Biro Yansos
per tahun
5.3.1.2 Meningkatkan apresiasi masyarakat 5.3.1.2.1 Terwujudnya jawa barat sebagai pusat budaya Terbangunnya pusat seni dan Unit 2 14 Program Pengembangan Nilai Kebudayaan Disperkim Disparbud Bappeda, Biro Dalbang,
terhadap aspek kesejarahan, nilai- budaya Budaya BPKAD
nilai tradisi, permusiuman, dan
kepurbakalaan bagi pengembangan
budaya daerah

5.3.1.3 Meningkatkan apresiasi masyarakat 5.3.1.3.1 Peningkatan pelestarian seni dan perfilman Pengelolaan Seni dan Jenis 7 7 Program Pengelolaan Kekayaan Kebudayaan Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
terhadap seni dan perfilman daerah daerah serta meningkatnya kualitas dan Perfilman Daerah kegiatan/tahu dan Keragaman Budaya BPKAD; Biro Yanbangsos
kuantitas pusat gelar karya seni dan budaya n

5.3.1.4 Meningkatkan pengelolaan dan 5.3.1.4.1 Peningkatan perlindungan dan pengakuan atas Pengusulan HKI Seni Tradisi Usulan / 1 1 Program Pengelolaan Kekayaan Kebudayaan Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
pengakuan atas Hak Kekayaan seni dan budaya Jawa Barat Rekomendasi dan Keragaman Budaya BPKAD
Intelektual (HaKI) dalam bidang seni per tahun
dan budaya
5.3.1.5 Meningkatkan SDM Bidang Seni dan 5.3.1.5.1 Peningkatan penghargaan dan pembinaan Pengelolaan Seni dan Jenis 7 7 Program Pengelolaan Kekayaan Kebudayaan Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Budaya kepada seniman, budayawan, komunitas seni, Perfilman Daerah kegiatan/tahu dan Keragaman Budaya BPKAD; Biro Yanbangsos
budaya, dan pariwisata, serta masyarakat n

Pengusulan HKI Seni Tradisi Usulan / 1 1 Program Pengelolaan Kekayaan Kebudayaan Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro Dalbang;
Rekomendasi dan Keragaman Budaya BPKAD
per tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS
YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

8.1. Program janji Gubernur

Program Prioritas Gubernur ditetapkan sesuai dengan janji Gubernur


dan Wakil Gubernur selama kampanye Pemilihan Kepala Daerah dan disusun
berdasarkan bidang pemerintahan daerah yang menjadi prioritas pertama dalam
program pembangunan daerah selama lima tahun. Adapun janji kampanye
Gubernur Tahun 2013-2018 meliputi:

1. Pendidikan gratis SD, SLTP dan SLTA di seluruh jawa barat, Beasiswa
pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, serta keluarga atlit berprestasi
dan guru

2. Revitaliasi posyandu dan dana operasional kader posyandu

3. Membuka 2 juta serapan tenaga kerja dan mencetak 100.000 wirausahaan


baru jawa barat

4. Alokasi 4 triliyun untuk infrastrultur desa dan perdesaan

5. Rehabilitasi 100.000 rumah rakyat miskin

6. Pembangunan pusat seni dan budaya jawa barat di kabupaten/ kota

7. Pembangunan gelanggang olahraga di kabupaten/ kota

8.2. Program Prioritas Pembangunan Tahun 2013-2018

Program prioritas disusun berdasarkan urusan kewenangan wajib dan


pilihan terdiri dari 26 (dua puluh enam) bidang urusan wajib dengan 83 (delapan
puluh tiga) program pembangunan dan 8 (delapan) bidang urusan pilihan
dengan 18 (delapan belas) program pembangunan.

8.2.1. Bidang Pendidikan:

1) Kebijakan perwujudan Pendidikan gratis Dasar dan Menengah (SD,


SLTP dan SLTA) dalam rangka Penuntasan Wajar Dikdas 12 (dua
belas)tahun pada Tahun 2018, dilaksanakan melalui program dan
sasaran sebagai berikut:

VIII - 1
a) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, dengan sasaran:

(1) Menurunnya angka putus sekolah jenjang dasar


(2) Meningkatnya daya tampung siswa SD, SMP, dan
pesantren

b) Program Pendidikan Menengah dan Tinggi, dengan sasaran:

(1) Menurunya angka putus sekolah jenjang menengahAPK


SMP/MTs;
(2) Meningkatnya daya tampung siswa SMA/SMK/MA
(3) Menurunya angka putus sekolah jenjang menengah
(4) Meningkatnya kesempatan melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi

2) Kebijakan peningkatan sarana dan kapasitas pendidikan dasar,


menengah dan tinggi, yang dilaksanakan melalui program-
program :

a) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, dengan sasaran :


meningkatnya daya tampung siswa SD, SMP, dan pesantren;

b) Program Pendidikan Menengah dan Tinggi, dengan sasaran :


Meningkatnya daya tampung dengan ruang kelas baru
SMA/SMK/MA;

3) Kebijakan Pendidikan terjangkau bagi anak-anak buruh dan TKI,


yang dilaksanakan melalui Program Pendidikan Menengah dan
Tinggi, dengan sasaran Menurunya angka putus sekolah jenjang
menengah;

4) Kebijakan Penyediaan Beasiswa Pendidikan untuk Pemuda, Tenaga


Medis,Keluarga Atlit Berprestasi dan Guru serta mahasiswa di
PTN/PTS, yang dilaksanakan melalui Program Pendidikan
Menengah dan Tinggi, dengan sasaran : Meningkatnya kesempatan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

5) Kebijakan Perwujudan rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN)


dan Sekolah strandar Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP yang
berkualitas yang dilaksanakan melalui Program :

a) Program Wajib Belajar pendidikan dasar dengan sasaran


meningkatnya mutu sekolah berstandar nasional

VIII - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

b) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan sasaran


meningkatnya sekolah terakreditasi.

6) Kebijakan peningkatan kompetensi, kualifikasi dan kesejahteraan


pendidik dan tenaga kependidikan antara lain berupa pembayaran
bantuan 20% premi tunjangan pensiun guru non PNS, yang
dilaksanakan melalui Program Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya kualitas guru/tenaga kependidikan


(2) Meningkatnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang
dilatih

7) Kebijakan Peningkatan pendidikan anak usia dini di Jawa Barat,


yang dilaksanakan melalui Program Pendidikan anak Usia Dini
Non Formal dan Informal, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya pelayanan pendidikan anak usia dini;


(2) Meningkatnya lembaga pendidikan anak usia dini.

8) Kebijakan Peningkatan Pemerataan dan Mutu Pendidikan Luar


Biasa (PLB), yang dilaksanakan melalui Program Pendidikan
Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus dengan sasaran:

(1) Meningkatnya Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan


Layanan Khusus (PLK);
(2) Meningkatnya Kompetensi Guru PK dan PLK.

9) Kebijakan terwujudnya masyarakat Jawa Barat bebas dari buta


aksara, yang dilaksanakan melalui Program Pendidikan Anak Usia
Dini Non Formal dan Informal, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya Pelayanan Pendidikan Non Formal


(2) Meningkatnya kompetensi masyarakat melalui lembaga kursus
pendidikan

8.2.2. Bidang Kesehatan

VIII - 3
1) Kebijakan Penguatan pemberdayaan masyarakat, kerjasama &
kemitraan serta penyehatan lingkungan, yangdilaksanakan melalui

a) Program Pengembangan Lingkungan Sehat, dengan sasaran


meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas
lingkungan melalui.

b) Program Promosi Kesehatan dengan sasaran Meningkatnya


Desa/ Kelurahan Siaga Aktif dan PHBS di tatanan rumah
tangga

2) kebijakan penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan,


pengendalian penyakit menular dan tidak menular gangguan
mental serta gizi masyarakat melalui :

a) Program Pelayanan Kesehatan dengan sasaran :


meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat

b) program Pengendalian penyakit menular dan tidak menular,


dengan sasaran :

(1) Meningkatnya persentase desa/kelurahan mencapai Universal


child immunization (UCI)
(2) Meningkatnya surveilans sistem kewaspadaan dini (SKD)
dalam rangka Reduksi (Campak), Eliminasi (Tetanus
neonatorum, Kusta, Zoonosis, Filariasis dll) dan Eradikasi
(Polio), penyakit yang berorientasi pada penguatan sistem,
kepatuhan terhadap standar, dan peningkatan komitmen
(3) Meningkatkan dalam pengendalian, penemuan dan tatalaksana
penyakit TBC, HIV/AIDS, menurunnya angka penyakit
Zoonosis, serta penyakit menular dan tidak menular lainnya.

3) Kebijakan Penguatan Pembiayaan dan sumber daya kesehatan


melalui program Sumber daya kesehatan dengan sasaran
Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan dan Meningkatnya
ketersediaan, pengawasan dan pengendalian peredaran sediaan
farmasi, perbekalan kesehatan, kosmetik dan makanan.

4) Kebijakan Penguatan Managemen, regulasi, system infomasi bidang


kesehatan dan penelitian pengembangan kesehatan melalui
program Manajemen kesehatan, dengan sasaran Meningkatnya
data kesehatan yang komprehensif.

VIII - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

8.2.3. Bidang Lingkungan Hidup:

1) Kebijakan peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan


tanah serta penerapan teknologi bersih untuk industri, yang
dilaksanakan melalui Program Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup dengan sasaran : terkendalinya
beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik di DAS
Citarum, DAS Ciliwung dan DAS Prioritas lainnya;

2) Kebijakan Peningkatan kualitas pengelolaan kawasan lindung


hutan dan non hutan yang dilaksanakan melalui:

a) Program Pengelolaan Kawasan Lindung dengan sasaran :


Terwujudnya peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung
45%;

b) Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dengan


sasaran mengurangi dampak risiko bencana alam dengan
menerapkan prinsip mitigasi bencana.

3) Kebijakan peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta


konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang
dilaksanakan melalui Program Rehabilitasi dan Konservasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dengan sasaran:

(1) Terlaksananya rehabilitasi lahan kritis pada Daerah Aliran


Sungai (DAS) prioritas (didalam kawasan hutan dan diluar
kawasan hutan)
(2) Meningkatnya upaya perlindungan keanekaragaman hayati
(kehati);
(3) Meningkatnya peran lintas pelaku dalam penanganan
gangguan dan pencegahan kerusakan kawasan hutan;

4) Kebijakan Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap


perubahan iklim yang dilaksanakan melalui Program Mitigasi dan
Adaptasi Perubahan Iklim dengan sasaran:

VIII - 5
(1) Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim melalui
penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri, limbah dan sampah;
(2) Meningkatnya ketahanan masyarakat terhadap dampak
perubahan iklim.

5) Kebijakan peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi kawasan


pesisir dan laut yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan
Ekosistem Pesisir dan Laut dengan sasaran : Meningkatnya upaya
rehabilitasi hutan mangrove, kawasan pesisir dan laut dan
kawasan pesisir dan laut.

8.2.4 Bidang Pekerjaan Umum

1) Kebijakan dukungan pembangunan jalan di sentra pertanian,


wisata dan industri manufaktur yang dilaksanakan melalui
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan sasaran
meningkatnya kondisi jalan menuju sentra pertanian, wisata dan
industri manufaktur.

2) Kebijakan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan


jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian
masyarakat, yang dilaksanakan melalui program-program sebagai
berikut:

a) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan


sasaran:

(1) Terlaksananya Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan


Jembatan; Terlaksananya Pembangunan Jalan Lintas
Cepat; Terlaksananya Pembangunan Jalan Tol Baru dan
Terlaksananya Penuntasan Pembangunan Jalan Tol
antara lain :
(a) Terlaksananya pembangunan dan peningkatan jalan
dan jembatan meliputi : pembangunan dan
peningkatan jalan horizontal dan vertikal di Jawa
Barat bagian Selatan antara lain jalan poros timur di
jalur Pangandaran-Ciamis-Cikijing-Cirebon, jalan
vertikal Palabuhanratu – Cikidang – Cibadak – Bogor
– Depok – Jakarta, jalan horizontal di Jawa Barat
bagian Selatan, jalan horisontal Tengah Selatan-

VIII - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

Selatan Jawa Barat Selatan (Kiara Dua-


Baros/Cibuni-Cigadog-Balegede-Pangalengan (Pintu)
-Sumadra-Cikajang-Pamegatan-Cibalong-Cikohkol);
jalan Poros Timur Puncak-Sentul-Kota Bunga dan
Simpang Sukamakmur-Cariu, jalan Sentul-Bojong
Gede-Parung, jalan horisontal Poros Tengah
Purwakarta (Jatiluhur)-Jonggol (Cariu)- Simpang
Sukamakmur, jalan lintas jalur pantai utara Subang-
Karawang–Bekasi–Tanjung Priok, jalan pendukung
Palabuhanratu sebagai PKNp, pembangunan jalan
alternatif Bandung-Lembang, jalan Sukasari (Kab.
Sumedang)-Lembang (Kab. Bandung Barat), jalan
Ciawi-Singaparna (Kab. Tasikmalaya), pembangunan
jalan lintas cepat antara lain jalan lintas cepat
Kadungora-Leles, jalan lintas cepat Limbangan-
Malangbong, jalan lintas cepat Selatan Sumedang
(Gapura-Rancamulya), jalan lintas cepat selatan
Sukabumi, jalan lintas cepat Karawang, jalan lintas
cepat selatan Kota Cirebon, jalan lintas cepat
Kadipaten di Kabupaten Majalengka, jalan lintas cepat
di Kabupaten Kuningan, jalan lintas cepat Cileunyi-
Rancaekek, Jalan lintas cepat Ciwidey, jalan lintas
cepat Soreang-Katapang-Baleendah-Majalaya, jalan
lintas cepat Majalaya dan jalan lintas cepat Banjaran
di Kabupaten Bandung, jalan lintas cepat Leuwiliang
Kabupaten Bogor, jalan lintas cepat utara Cimahi,
jalan lintas cepat Tasikmalaya, jalan lintas cepat
Ciamis, Jalan Cibeber-Sukanagara-Sindangbarang,
Jalan Alternatif Lingkar Gentong serta pembangunan
jalan strategis lainnya atas dasar kesepakatan
Pemerintah dengan Pemerintah Daerah;
(b) Terlaksananya pembangunan Jalan Tol dan Fly Over,
pada ruas-ruas strategis di Jawa Barat, meliputi
pembangunan jalan tol dalam kota yang dilaksanakan
pada ruas Depok-Antasari, Cinere-Jagorawi, Tanjung
Priok–Cikarang, Bogor Ring Road Tahap 2&3, Bekasi-
Cikarang-Kampung Melayu; Serpong-Cinere dan
VIII - 7
Jalan Tol Dalam Kota Bandung/Bandung Intra Urban
Toll Road (BIUTR); pembangunan jalan tol antar kota
yang dilaksanakan pada ruas Cikopo/Cikampek-
Palimanan (CIKAPALI), Cileunyi-Sumedang–Dawuan
(CISUMDAWU), Soreang–Pasirkoja (SOROJA),
Cimanggis–Cibitung, Ciawi–Sukabumi, Sukabumi–
Ciranjang, dan Ciranjang-Padalarang, Cileunyi-
Nagreg-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar,Gedebage
Majalaya serta Interchange Jalan Tol Warung Domba
Kabupaten Bandung Barat; pembangunanfly over
Kopo dan Buah Batu di Kota Bandung,fly over
Lemahabang,fly over Padasuka di Kota Cimahi, fly
over Cibitung dan fly over Tegalgede, serta overpass
Tegal Danas di Kabupaten Bekasi, fly over Cimareme
di Kabupaten Bandung Barat serta pembangunan
jalan tol dan fly over strategis lainnya atas dasar
kesepakatan Pemerintah dengan Pemerintah Daerah;

b) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan,


dengan sasaran meningkatnya kondisi kemantapan jalan agar
tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap arus
lalu lintas yang melewatinya dalam batas repetisi beban
standar maupun struktur yang direncanakan.

c) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana


Kebinamargaan, dengan sasaran Tersedianya data kondisi
jalan dan jembatan sebagai bahan masukan dalam proses
sistem manajemen jaringan jalan (IRMS) dan Sistem
Manajemen Jembatan (BMS) serta penentuan peran dan status
jalan di Jawa Barat;.

d) Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan, dengan sasaran :


Tersedianya data kondisi jalan dan jembatan sebagai bahan
masukan dalam proses sistem manajemen jaringan jalan
(IRMS) dan Sistem Manajemen Jembatan (BMS) serta
penentuan peran dan status jalan di Jawa Barat;

VIII - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

3) Kebijakan Dukungan Sarana Irigasi di Sentra Pertanian Lahan


Sawah melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya dengan
sasaran meningkatnya kondisi jaringan irigasi pada daerah irigasi
sentra pertanian lahan sawah.

4) Kebijakan Peningkatan Konservasi Sumber Daya Air yang


dilaksanakan melalui Program Pengembangan, Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya dengan
sasaran meningkatnya kondisi dan fungsi sungai, waduk, situ,
embung, dan sumber daya air lainnya yang dapat memenuhi
kebutuhan air baku dan irigasi, rumah tangga, perkotaan dan
industri, antara lain melalui Penanganan Waduk eksisting di Jawa
Barat; Perbaikan dan pemeliharaan sungai di Jawa Barat; serta
meningkatkan perlindungan dan pengelolaan situ dan mata air.

5) Kebijakan Peningkatan Pendayagunaan Sumber Daya Air yang


dilaksanakan melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya dengan
sasaran tersedianya jaringan irigasi yang handalmelalui operasi dan
pemeliharaan serta rehabilitasi jaringan irigasi pada daerah irigasi
kewenangan provinsi.

6) Kebijakan Peningkatan Pengendalian Daya Rusak Air yang


dilaksanakan melalui Program Pengendalian Banjir dan
Kekeringan serta Pengamanan Pantai dengan sasaran tersedianya
infrastruktur sumber daya air yang dapat mengendalikan banjir dan
kekeringan serta pengamanan pantai.

7) Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi


yang dilaksanakan melalui:

a) Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi


Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya dengan sasaran
Penuntasan pembangunan Waduk Jatigede, pembangunan
Waduk Cipanas, Waduk Cipasang, Waduk Kadumanik dan
Waduk Cipanas Saat di Kabupaten Sumedang; Waduk Ciawi,
Waduk Narogong, Waduk Genteng, Waduk Sodong, Waduk
Tanjung, Waduk Parung Badak, Waduk Cijurai dan Waduk
Cidurian di Kabupaten Bogor; Waduk Limo di Kota Depok;

VIII - 9
Waduk Matenggeng, Waduk Sukahurip, Waduk Cikembang,
dan Waduk Leuwikeris di Kabupaten Ciamis; Waduk Citepus
dan Waduk Cileutuh di Kabupaten Sukabumi; Waduk Cibuni
di Kabupaten Cianjur, Waduk Sukawarna, Waduk Santosa,
Waduk Patrol, Waduk Ciwidey, Waduk Cimeta, Waduk
Cikapundung, Waduk Citarik dan Waduk Tegalluar di
Kabupaten Bandung; Waduk Cibatarua di Kabupaten Garut,
Waduk Sadawarna, waduk Cilame, Waduk Talagaherang,
Waduk Cipunagara, Waduk Kandung dan Waduk Bodas di
Kabupaten Subang; Waduk Kuningan, Waduk Cinunjang di
Kabupaten Kuningan; Situ Malingping dan Situ Cibeureum di
Kabupaten Tasikmalaya, serta pembangunan waduk-waduk
strategis lainnya atas dasar kesepakatan Pemerintah dengan
Pemerintah Daerah;

b) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,


Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya dengan sasaran
Terlaksananya pembangunan Daerah Irigasi Strategis antara
lain terbangunnya Daerah Irigasi Caringin Kabupaten
Sukabumi; Daerah Irigasi Rengrang di Kab. Sumedang dan
daerah irigasi strategis lainnya atas dasar kesepakatan
Pemerintah dengan Pemerintah Daerah.

8) Kebijakan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air


minum yang dilaksanakan melalui Program Pembinaan dan
Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan sasaran :

(1) Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana air minum


di perkotaan dan perdesaan terutama di wilayah rawan air
minum dan wilayah tertinggal melalui pengembangan sistem
instalasi pengolahan air minum di tingkat perkotaan, kawasan
perdesaan (Ibu Kota Kecamatan / IKK dan kawasan khusus /
wisata) dan lingkungan (masyarakat berpenghasilan rendah);
(2) Meningkatnya cakupan pelayanan air minum di Metropolitan,
Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
melalui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional.

9) Kebijakan peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik


yang dilaksanakan melalui Program Pembinaan dan
VIII - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan sasaran


meningkatnya cakupan pelayanan air limbah domestik di PKN dan
PKW melalui perluasan ketersediaan sarana dan prasarana
pengolahan air limbah serta penyediaan instalasi
pengolahan/penampungan air limbah komunal dan IPAL kawasan;

10) Kebijakan peningkatan cakupan layanan persampahan yang


dilaksanakan melalui Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Permukiman dengan sasaran:

(1) meningkatnya cakupan pelayanan persampahan di Pusat


Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
melalui Pembangunan pengolahan sampah kawasan
metropolitan Bodebek Karpur, Bandung Raya dan Cirebon Raya
diantaranya pembangunan Tempat Pemrosesan dan
Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di
Kab. Bandung, TPPAS Regional Nambo di Kab. Bogor, TPPAS
Regional di Metropolitan Cirebon Raya, optimalisasi dan
persiapan pasca operasionalisasi Tempat Pemrosesan Kompos
(TPK) Sarimukti di Kab. Bandung Barat, serta revitalisasi
TPPAS Regional Leuwigajah di Kota Cimahi dan Kab. Bandung
Barat, dan TPPAS regional strategis lainnya sesuai dengan
kesepakatan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
(2) Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan, pengurangan
timbulan sampah pada sumbernya dan meningkatnya
kapasitas kelembagaan pengelolaan dan pemanfaatan sampah.

11) Kebijakan peningkatan ketersediaan drainase perkotaan melalui


Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman dengan sasaran revitalisasi dan optimalisasi sistem
drainase perkotaan serta pembangunan drainase skala
metropolitan;

12) Kebijakan pengembangan lingkungan permukiman sehat yang


disertai dengan peningkatan perilaku dan keterlibatan masyarakat
untuk peningkatan kualitas sanitasi yang dilaksanakan melalui
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman dengan sasaran : meningkatnya infrastruktur dasar
permukiman di desa rawan sanitasi

VIII - 11
13) Kebijakan peningkatan kualitas penyelenggaraan jasa konstruksi
yang dilaksanakan melalui Program Pembinaan Jasa Konstruksi
dengan sasaran meningkatnya kemampuan dan ketertiban
penyelengaaran jasa konstruksi

14) Kebijakan peningkatan pengelolaan bangunan gedung/rumah


Negara yang dilaksanakan melalui Program Pembinaan Jasa
Konstruksi dengan sasaran Meningkatnya kemampuan dan
ketertiban penyelengaaran jasa konstruksi.

8.2.5 Bidang Penataan Ruang

1) Kebijakan pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur,


Metropolitan Bandung Raya, dan Metropolitan Cirebon Raya yang
dilaksanakan melalui Program Penataan Ruang dengan sasaran :
terwujudnya pengembangan tiga Metropolitan Jawa Barat;

2) Kebijakan pengembangan pusat pertumbuhan Pangandaran,


Palabuhanratu, dan Rancabuaya yang dilaksanakan melalui
Program Penataan Ruang dengan sasaran : terwujudnya
pengembangan tiga pusat pertumbuhan di Jawa Barat;

3) Kebijakan peningkataan Kinerja Perencanaan Ruang yang


dilaksanakan melalui Program Penataan Ruang dengan sasaran :
meningkatnya kinerja penataan ruang;

8.2.6 Bidang Perencanaan Pembangunan,

1) Kebijakan peningkatan kerjasama kemitraan strategis lintas


provinsi, pemerintahan pusat dan kabupaten/kota,melalui
Program Kerjasama Pembangunan, dengan sasaran terwujudnya
kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar
negeri;

2) Kebijakan peningkatan kualitas pengelolaan kerjasama Jawa Barat


melalui aliansi strategis multi pihak dalam dan luar negeri melalui
Program Kerjasama Pembangunan, dengan sasaran kerjasama
dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan
luar negeri

3) Kebijakan peningkatan kualitas perencanaan daerah, melalui


Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, dengan sasaran:

VIII - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

(1) Terwujudnya sinergi perencanaan Provinsi dengan Pusat dan


Kabupaten/Kota
(2) Tersedianya dokumen perencanaan regional, makro, spasial
dan sektoral
(3) Terwujudnya sinergi kewilayahan dan lintas daerah

4) Kebijakan peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan


melalui Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, dengan sasaran tercapainya kesesuaian
antara perencanaan dan penganggaran

5) Kebijakan peningkatan kualitas penelitian dan riset perencanaan


pembangunan melalui Program Penelitian, Studi dan Survey,
dengan sasaran Meningkatnya kualitas penelitian dan riset daerah.

8.2.7 Bidang Perumahan

1) Kebijakan penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan buruh


(Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR) mellaui Program
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman, dengan
sasaran tersedianya rumah layak huni bagi rakyat miskin dan
buruh (Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR).

2) Kebijakan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian


yang dilaksanakan melalui Program Pengembangan Perumahan
dan Kawasan Permukiman dengan sasaran :

(1) Meningkatnya ketersediaan perumahan melalui pembangunan


perumahan danKawasan Siap Bangun (Kasiba) dan
Lingkungan Siap Bangun (Lisiba)
(2) Terpenuhinya kebutuhan rumah melalui Pembangunan
Hunian Vertikal (rusun) di perkotaan.

8.2.8 Bidang Pemuda dan Olahraga,

1) Kebijakan pendukungan pembangunan gelanggang olahraga di


Kota/Kabupaten melalui Program Pembinaan , Pemasyarakatan dan
Pengembangan Olahraga, dengan sasaran Mendukung
Pembangunan gelanggang olahraga di kabupaten/kota;

2) Kebijakan peningkatan pembinaan olahragawan berprestasi secara


berkelanjutan melalui program Pembinaan, Pemasyarakatan dan
Pengembangan Olahraga dengan sasaran meningkatnya dukungan

VIII - 13
terhadap olahraga prestasi secara berkelanjutan dan olahraga
masyarakat

3) Kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam berolahraga


melalui program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan
Olahraga dengan sasaran meningkatnya peran dan partisipasi
masyarakat dan organisasi dalam berolahraga

4) Kebijakan peningkatan peran serta organisasi kepemudaan dalam


pembangunan melalui Program Peningkatan dan Pembinaan Peran
Serta Pemuda, dengan sasaran Meningkatnya peran serta
organisasi kepemudaan dalam pembangunan;

5) Kebijakan peningkatan Pembinaan Karakter Pemuda yang mandiri


dan kreatif melalui program peningkatan dan pembinaan peran
serta pemuda, dengan sasaran :

(1) Meningkatnya pemuda berprestasi berkontribusi


pembangunan Jawa Barat;
(2) Meningkatnya Pembinaan Karakter Pemuda;
(3) Meningkatnya peran pemuda dalam pembangunan menuju
Jawa Barat juara

8.2.9 Bidang Penanaman Modal :

1) Kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif, melalui Program


Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan
sasaran : meningkatnya realisasi investasi (PMA + PMDN) di Jawa
Barat

2) Kebijakan meningkatkan peran, kinerja dan daya saing BUMD


dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat, dengan Program
Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga Keuangan
Non Perbankan, dengan sasaran :

(1) Meningkatnya kontribusi keberadaan BUMD terhadap PAD per


tahun
(2) Meningkatnya peran Lembaga Keuangan Non Perbankan

8.2.10 Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah :

1) Kebijakan Peningkatkan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi


dan UMKM, serta perlindungan dan dukungan usaha bagi koperasi
VIII - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

dan UMKM, dengan Program Pengembangan Sistem Pendukung


Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, dengan
sasaran :

(1) Meningkatnya KUMKM Berdaya Saing


(2) Meningkatnya tata Kelola Kelembagaan Koperasi
(3) Meningkatnya pemasaran dan Pengembangan Jaringan
KUMKM
(4) Meningkatnya jumlah Koperasi Skala Besar
(5) Meningkatnya jumlah Koperasi Percontohan Jawa Barat

2) Kebijakan peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi,


kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM, dengan
Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan
Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan
sasaran :

(1) Menciptakan Wirausaha Baru


(2) Meningkatnya kapasitas SDM KUMKM
(3) Meingkatnya akses Teknologi Tepat Guna bagi KUMK
(4) Meningkatnya akses Pembiayaan bagi KUMK melalui KCR
(5) Meningkatnya fasilitasi Pembiayaan Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil
(6) Pengembangan dan Pendirian Paviliun/Grai KUMKM Jabar

8.2.11 Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil

Kebijakan Pengendalian dan menata kependudukan melalui Program


Penataan Administrasi Kependudukan, dengan sasaran : tersedianya
data kependudukan yang akurat

8.2.12 Bidang Ketenagakerjaan

1) Kebijakan peningkatan daya saing tenaga kerja melalui Program


Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan
sasaran meningkatnya kualitas tenaga kerja Jawa Barat.

2) Kebijakan perlindungan, pengawasan dan memberikan bantuan


hukum bagi tenaga kerja Jawa Barat melalui Program
Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan,
dengan sasaran meningkatnya perlindungan, pengawasan dan
bantuan hukum bagi tenaga kerja Jawa Barat

VIII - 15
3) Kebijakan peningkatan penempatan tenaga kerja melalui Program
Peningkatan Kesempatan Kerja dengan sasaran :

(1) Mendukung penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat


berkebutuhan khusus;
(2) Membuka 2 (dua) juta lapangan kerja baru dan mencetak
100.000 wirausahaan baru di Jawa Barat;

8.2.13 Bidang Ketahanan Pangan :

Kebijakan meningkatkan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi,


akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi
pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan, dengan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan sasaran :

(1) Meningkatnya cadangan pangan pemerintah


(2) Meningkatnya Ketersediaan informasi, harga dan akses pangan
(3) Menurunnya konsumsi beras per kapita
(4) Meningkatnya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
(5) Meningkatnya Penanganan Daerah rawan pangan

8.2.14 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1) kebijakan peningkatan upaya pemberdayaan, pengetahuan,


keterampilam dan kemandirian perempuan, yang dilaksanakan
melalui Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan dan Anak, dengan sasaran Meningkatnya Upaya
pemberdayaan Pengetahuan, keterampilan dan kemandirian
perempuan;

2) Kebijakan teruwujudnya pemberdayaan perempuan yang


dilaksanakan melalui Program Peningkatan Peran serta dan
Kesetaraan Gender dalam Pembangunan dengan sasaran :

(1) Meningkatnya pemberdayaan perempuan


(2) meningkatnya penguatan kelembagaan PUG
(3) meningkatnya peranan perempuan di bidang politik

3) kebijakan perlindungan terhadap perempuandan anak dari


kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan
anak (trafficking), yang dilaksanakan melalui Program
Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan
Anak dengan sasaran meningkatnya upaya perlindungan terhadap

VIII - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

perempuan dan anak melalui pencegahan kekerasan dalam rumah


tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking);

4) Kebijakan Pengokohan ketahanan Keluarga, yang dilaksanakan


melalui Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan
Keluarga dengan sasaran Terwujudnya Keluarga Sejahtera dan
Meningkatnya ketahanan keluarga melalui peningkatan ekonomi
Keluarga Pra Sejahtera dan KS I serta Pengembangan Bina
Keluarga;

5) Kebijakan perwujudan kota dan kabupaten di Jawa Barat sebagai


kota layak anak, yang dilaksanakan melalui Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak, dengan
sasaran Terwujudnya kota dan kabupaten di Jawa Barat sebagai
kota layak anak.

8.2.15 Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1) Kebijakan Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan


Kesejahteraan Keluarga, yang dilaksanakan melalui Program
Pelayanan Keluarga Berencana, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya kuantitas dan kualitas kesertaan dalam program


keluarga berencana;
(2) Menurunkan laju pertumbuhan penduduk

2) Kebijakan pengokohan ketahanan keluarga, yang dilaksanakan


melalui Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), dengan
sasaran meningkatnya rata-rata usia kawin pertama (pendewasaan
usia perkawinan).

8.2.16 Bidang Perhubungan

1) Kebijakan pengembangan sistem transportasi darat dan


perkeretaapian serta sistem transportasi massal (Mass Rapid
Transport) yang dilaksanakan melalui Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan sasarant
erlaksananya pengembangan angkutan massal antara lain
mewujudkan pembangunan monorel di Kawasan Metropolitan
Bandung, mendorong pembangunan jalur kerata api cepat Jakarta-
Bandung-Kertajati – Cirebon, pembangunan jalur KA Tanjungsari-
Sumedang-Kertajati-Kadipaten, pembangunan jalur KA Bogor-
Sukabumi-Cianjur-Padalarang, reaktivasi jalur KA Bandung-
VIII - 17
Tanjungsari, Kadipaten-Cirebon, Bandung-Ciwidey, Banjar-
Pangandaran, Garut-Cikajang, pembangunan KRL (kereta listrik)
pada jalur Padalarang-Kiaracondong-Cicalengka, elektrifikasi rel
ganda KA antar kota Cikarang-Cikampek, pembangunan jalur
ganda KAmdan KRL jalur Kiaracondong-Rancaekek dan Rancaekek-
Cicalengka, rel ganda parsial jalur KA Cisomang-Cikadondong, rel
ganda KA Perkotaan Manggarai-Cikarang (lintas Manggarai-
Jatinegara-Bekasi), rel ganda KA Perkotaan Parung Panjang-Tenjo,
rel ganda parsial Purwakarta-Ciganea, mengembangkan jalur-jalur
baru kereta api serta optimalisasi jalur yang telah ada, Reaktivasi
jalur kereta api yang sudah tidak beroperasi; pembangunan jalur
kereta api khusus barang/ kargo;serta jalur KA dan sarana
transportasi massal strategis lainnya atas dasar kesepakatan
Pemerintah dengan Pemerintah Daerah.

2) Kebijakan pengembangan sistem transportasi udara yang


dilaksanakan melalui Program Pembangunan Prasarana dan
Fasilitas Perhubungan dengan sasaran terlaksananya
pengembangan dan pembangunan bandara di Jawa Barat, antara
lain melalui Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)
dan Kertajati Aerocity, Pangkalan Udara Citarate di Kabupaten
Sukabumi, pengembangan Bandara Pusat Penyebaran Sekunder
Husein Sastranegara, Bandara Pusat Penyebaran Tersier
Cakrabhuwana di Cirebon, Pangkalan Udara Atang Sanjaya di
Kabupaten Bogor, Pangkalan Udara Kalijati di Kabupaten Subang,
Pangkalan Udara Cibeureum di Kabupaten Tasik, Pangkalan Udara
Wiriadinata di Kota Tasikmalaya, Bandara Nusawiru di Kabupaten
Ciamis; serta Bandara strategis lainnya atas dasar kesepakatan
Pemerintah dengan Pemerintah Daerah;

3) Kebijakan pengembangan sistem transportasi laut, sungai, danau,


dan angkutan perairan lainnya yang dilaksanakan melalui Program
Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan
sasaran terwujudnya pengembangan dan pembangunan prasarana
dan fasilitas perhubungan laut regional, antara lain melalui
pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya di Kabupaten Karawang,
pengembangan Pelabuhan Cirebon sebagai pintu gerbang ekspor
dan perdagangan Jawa Barat Bagian Timur, pembangunan

VIII - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Kabupaten Bekasi,


mendorong pembangunan pelabuhan pengumpan regional di Jawa
Barat, pengembangan pelabuhan laut regional pelabuhan Jawa
Barat bagian Selatan, serta pelabuhan strategis lainnya atas dasar
kesepakatan Pemerintah dengan Pemerintah Daerah;

4) Kebijakan peningkatan sarana dan prasarana dasar perhubungan


yang dilaksanakan melalui program sebagai berikut :

a) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan


sasaran : meningkatkan penanganan dan pengendalian muatan
lebih (overloading)

b) Program Peningkatan Kelayakan Kendaraan Bermotor,


dengan sasaran:

(1) Meningkatnya kinerja kegiatan uji mutu terhadap


produksi karoseri;
(2) Meningkatnya kinerja pengujian kendaraan bermotor.

c) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan


Fasilitasi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), dengan sasaran
meningkatnya kualitas prasarana dan fasilitas LLAJ (menuju
zero accident) melalui peningkatan ketersediaan fasilitas
perlengkapan jalan di ruas jalan Provinsi dan pengembangan
informasi teknologi untuk mengatasi persoalan lalu lintas jalan.

d) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, dengan sasaran:

(1) Mengembangkan sistem transportasi publik regional yang


nyaman;
(2) Meningkatkan penanganan dan pengendalian muatan
lebih (overloading)

8.2.17 Bidang Komunikasi dan Informatika,

1) Kebijakan Pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam


manajemen pemerintahan melalui Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dengan sasaran: meningkatnya
penyelenggaraan pelayanan pengadaan barang dan jasa pemerintah
secara elektronik

VIII - 19
2) Kebijakan Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi
Komunikasi dalam pelayanan publik menuju cyber province melalui
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa
dan Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya jumlah perijinan lembaga penyiaran


(2) Meningkatnya mutu isi siaran lembaga penyiaran
(3) Meningkatnya kualitas SDM penyiaran
(4) Meningkatnya masyarakat melek media penyiaran
(5) Meningkatnya pelayanan informasi kepada masyarakat dan
stakeholder pembangunan
(6) Meningkatnya indeks teknologi informasi komunikasi (TIK)
(7) Meningkatnya jumlah penduduk melek TIK
(8) Meningkatnya transfer IPTEK untuk akselerasi pembangunan;

8.2.18 Bidang Pertanahan,

Kebijakan mewujudkan tertib administrasi pertanahan melalui Program


Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi Pertanahan,
dengan sasaran Terwujudnya tertib administrasi pertanahan.

8.2.19 Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri,

1) Kebijakan peningkatan fungsi partai politik dalam pendidikan


politik melalui Program Pendidikan Politik Masyarakat dengan
sasaran meningkatnya elektabilitas organisasi/partai politik

2) Kebijakan peningkatan peran serta masyarakat dalam


pembangunan politik melalui Program Pendidikan Politik
Masyarakat dengan sasaran Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pendidikan politik;

3) Kebijakan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu


melalui Program Pendidikan Politik Masyarakat dengan sasaran
meningkatnya kualitas dan etika demokrasi dan Meningkatnya
kualitas penyelenyelenggaraan pemilu

4) Kebijakan peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi


bangsa dan negara melalui Program Pendidikan Politik
Masyarakat dengan sasaran meningkatnya kualitas sendi-sendi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

VIII - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

5) Kebijakan peningkatan pembinaan tramtibmas, satuan


perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya melalui
Program Pemeliharaan Ketertiban Umum Dan Ketentraman
Masyarakat, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya jumlah dan kualitas anggota Linmas;


(2) Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
(3) Menurunya jumlah unjuk rasa;

6) Kebijakan peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan PPNS Se


Jawa Barat melalui Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya jumlah dan kualitas Polisi Pamong Praja


(2) Meningkatnya jumlah dan kualitas PPNS per perda sektoral
provinsi

8.2.20 Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Sandi,

1) Kebijakan penataan struktur organisasi yang proporsional melalui


Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi
Daerah, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya jumlah unit pelayanan public yang bersertifikat


ISO
(2) Meningkatnya kesesuaian besaran organisasi dengan beban
kerja.

2) Kebijakan peningkatan pelayanan administrasi organisasi melalui


Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan sasaran
terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja
SKPD/Balai/UPT/UPTD dalam mendukung tugas pokok dan
fungsinya.

3) Kebijakan penuntasan kejelasan batas administrasi daerah melalui


Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi
Daerah dengan sasaran terwujudnya penegasan batas daerah dan
kode wilayah.

4) Kebijakan pengaturan pengelolaan keuangan daerah melalui


Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, dengan

VIII - 21
sasaran terlaksananya restrukturisasi peraturan perundangan
daerah yang berkaitan dengan keuangan daerah.

5) Kebijakan peningkatan pelayanan pengelolaan dan pelaporan


keuangan daerah melalui Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan
sasaran:

(1) Meningkatnya pelaporan capaian kinerja pembangunan;


(2) Meningkatnya pengelolaan keuangan yang akurat, cepat,
cermat dan berbasis IT

6) Kebijakan mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)


atas laporan keuangan pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui
Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, dengan
sasaran penggunaan anggaran yang akuntabel

7) Kebijakan peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan potensi


melalui Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah,
dengan sasaran meningkatnya pendapatan daerah.

8) Kebijakan penataan aset-aset daerah melalui Program


Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, dengan sasaran:

(1) meningkatnya penataan dan pendayagunaan aset milik


Pemerintah Provinsi Jawa Barat di kabupaten dan kota;
(2) Meningkatnya pengelolaan asset daerah

9) KebijakanPeningkatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah (SPIP) melalui Program Pengendalian dan Pengawasan
Pembangunan dengan sasaran Meningkatnya jumlah OPD yang
menerapkan SPIP

10) Kebijakan Peningkatan Pengawasan internal untuk mendukung


tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
melalui Program Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan
dengan sasaran Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang efektif dan efisien dan sesuai ketentuan yang berlaku

11) Kebijakan peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana


untuk mendukung kinerja aparat melalui (1) Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana Aparatur, dengan sasaran tersedianya
kebutuhan sarana dan prasarana kerja aparatur sesuai standar

VIII - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

daerah; serta (2) Program pemeliharaan Sarana dan prasarana


aparatur, dengan sasaran terpeliharanya sarana dan prasarana
operasional OPD/Balai/UPT/UPTD

12) Kebijakan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap


perilaku aparatur berbasis kompetensimelalui Program
Pengembangan kompetensi Aparatur dengan sasaran:

(1) Meningkatnya kinerja pegawai Provinsi Jawa Barat;


(2) Meningkatnya Kompetesi pegawai Provinsi Jawa Barat

13) Kebijakan meningkatkan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja


melalui Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya
Aparatur dengan sasaran meningkatnya Jaminan Kesejahteraan
bagi Aparatur Pemerintah Daerah;

14) Kebijakan menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung


penyelenggaraan pemerintahan melalui Program Penataan
Peraturan Perundang-Undangan, Kesadaran Hukum dan HAM,
dengan sasaran terwujudnya Raperda yang diagendakan dalam
prolegda

15) Kebijakan peningkatan penyelarasan peraturan daerah melalui


Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, Kesadaran
Hukum dan HAM, dengan sasaran harmonisasi produk hukum
Provinsi dan harmonisasi produk hukum Kabupaten/Kota

16) Kebijakan peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan


lembaga lainnya melalui Program penataan peraturan perundang-
undangan, kesadaran hukum dan HAM, dengan sasaran
terselesaikannya perkara/sengketa perdata, pidana, TUN dan HAM
secara Litigasi dan Non Litigasi dan penyelenggaraan sosialisasi
peraturan dan HAM.

17) Kebijakan peningkatan pemahaman masyarakat akan peraturan-


peraturan hukum dan HAM melalui Program penataan peraturan
perundang-undangan, kesadaran hukum dan HAM, dengan
sasaran Meningkatnya pemahaman peraturan HAM.

18) Kebijakan peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas


komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD melalui
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah, dengan sasaran:
VIII - 23
(1) Meningkatnya regulasi daerah;
(2) Meningkatnya regulasi daerah inisiatif DPRD;
(3) Meningkatnya rapat kerja inisiatif DPRD.

8.2.21 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,

1) Kebijakan peningkatan kinerja pemerintah desa melalui Program


Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa, dengan
sasaran meningkatkan kualitas dan profesionalisme pemerintahan
desa;

2) Kebijakan Peningkatan pembinaan bagi aparat desa melalui Program


Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa, dengan sasaran:

(1) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur desa;


(2) Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan desa;
(3) Meningkatnya perkembangan desa

3) Kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi


masyarakat dalam pembangunan melalui Program Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat, dengan
sasaran:

(1) Meningkatkan peran masyarakat dan kelembagaan desa dalam


pembangunan perdesaan;
(2) Meningkatnya strata Posyandu multifungsi

4) Kebijakan meningkatkan infrastruktur perdesaan melalui Program


Peningkatan Infrastruktur Perdesaan, dengan sasaran
membangun infrastruktur desa dan perdesaan.

5) Kebijakan meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan


melalui Program peningkatan dan pembinaan peranserta
masyarakat dalam pembangunan, dengan sasaran Meningkatnya
jumlah inovator dan prakarsa berkontribusi dalam pembangunan
Jawa Barat.

8.1.22. Bidang Sosial.

1) Kebijakan Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial,


pemberdayaan sosial, perlindungan sosial terhadap PMKS dan
penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia
(PKRI)/Janda PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya
nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan

VIII - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

kesetiakawanan sosiall yang dilaksanakan melalui program-


program sebagai berikut :

a) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, dengan sasaran:


memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang
yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan
fungsi sosialnya secara wajar, kepada Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS);

b) Program Pemberdayaan Sosial, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan


kemampuan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Fakir Miskin dan Komunitas Adat terpencil,
(2) Meningkatnya pemberdayaan keluarga dan kelembagaan
sosial masyarakat;
(3) Meningkatnya kesejahteraan Perintis Kemerdekaan
Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga
pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan,
kepahlawanan, kejuangan, dan kesetiakawanan sosial.
(4) Meningkatnya peran aktif penduduk lanjutb usia dalam
pembangunan
(5) Meningkatnya pelayanan kesejahteraan untuk penduduk
Lansia

c) Program Perlindungan Sosial, dengan sasaran:

(1) Memberikan perlindungan sosial kepada, Penyandang


Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
(2) Memberikan bantuan dan asistensi sosial serta bantuan
tunai bersyarat / Program Keluarga Harapan (PKH).

d) Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan


Masyarakat, dengan sasaran:

(1) Tersedianya bantuan tanggap darurat bencana;


(2) Memfasilitasi penyelesaian konflik dan bencana sosial;
(3) Meningkatnya partisipasi masyarakat/relawan dalam
penanggulangan bencana.

2) Kebijakan pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber


Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan
pembangunan kesejahteraan sosial, yang dilaksanakan melalui
VIII - 25
Program Pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS), dengan sasaran:

(1) Meningkatkan partisipasi Potensi dan sumber kesejahteraan


sosial (PSKS) dalam penyelenggaraan kesejahteraan social .
(2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerja sosial secara
profesional;
(3) Meningkatkan pembinaan dalam pengumpulan dan
pengelolaan sumber dana sosial;
(4) Meningkatkan jangkauan penyebarluasan komunikasi,
informasi dan edukasi tentang pembangunan kesejahteraan
sosial melalui penyuluhan dan bimbingan sosial.

8.1.23. Bidang Kebudayaan

1) Kebijakan pelestarian dan perlindungan budaya lokal melalui program


pengembangan nilai budaya, dengan sasaran :

(1) Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap bahasa sastra


dan aksara daerah;
(2) Termanfaatkanya nilai-nilai tradisional, peninggalan
kesejarahan, kepurbakalaan dan museum bagi pengembangan
budaya daerah;
(3) Meningkatnya pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan
Intelektual (HaKI) di bidang Budaya
(4) Meningkatnya apresiasi seni dan budaya daerah di kalangan
pemerintah, masyarakat dan swasta

2) Kebijakan Peningkatan kualitas dan kuantitas pusat gelar karya seni dan
budaya melalui program pengembangan nilai budaya, dengan sasaran
Tersedianya pusat gelar karya seni dan budaya ;

3) Kebijakan Peningkatan pelestarian dan perlindungan seni dan perfileman


daerah melalui program pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya
dengan sasaran :

VIII - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

(1) Meningkatnya pengelolaan keragaman dan kekayaan budaya


Jawa Barat;
(2) Meningkatnya pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan
Intelektual (HaKI) di bidang Seni;
(3) Meningkatnya apresiasi budaya daerah di kalangan
pemerintah, masyarakat dan swasta

8.1.24. Bidang Statistik

Kebijakan Peningkatan pengelolaan Satu Data Pembangunan yang


dilaksanakan melalui program Program pengembangan
data/informasi/statistik daerah dengan sasaran dukungan Basis Data
yang akurat terukur dan terintegrasi dan ketersediaan data
pembangunan Jawa Barat

8.1.25. Bidang Kearsipan

Kebijakan mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung


kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan melalui
Program Pengembangan Kearsipan, dengan sasaran terwujudnya
pengelaolaan arsip yang mendukung manajemen pemerintah daerah

8.1.26. Bidang Perpustakaan,

Kebijakan Tersedianya perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional


guna mendukung masyarakat gemar membaca di Jawa Barat yang
dilaksanakan melalui Program Pengembangan budaya baca dan
pembinaan perpustakaan, dengan sasaran:
(1) Meningkatnya penyelenggaraan dan pemberdayaan perpustakaan
di Jawa Barat;
(2) Meningkatnya koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat;
(3) Meningkatnya Pengelolaan dan Layanan Perpustakaan di Jawa
Barat.

8.1.27 Bidang Kelautan dan Perikanan

1) Kebijakan meningkatkan produksi perikanan dan kelautan, yang


dilaksanakan melalui :

a) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan


sasaran Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
budidaya, perikanan laut dan perairan umum.

VIII - 27
b) Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan
sasaran : meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
tangkap dan meningkatnya jumlah pulau-pulai kecil yang
terawasi;

2) Kebijakan meningkatkan hasil pengolahan dan nilai tambah produk


perikanan dan kelautan, yang dilaksanakan melalui Program
Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan,
Peternakan, Perikanan dan Kehutanan, dengan sasaran
Meningkatnya jumlah kawasan industri pengolahan hasil
perikanan, serta meningkatnya ketersediaan aneka produk olahan hasil
perikanan.

8.1.28. Bidang Pertanian

1) Kebijakan mencetak lahan sawah baru untuk mencapai lahan pertanian


berkelanjutan yang dilaksanakan melalui Program Permberdayaan
Sumber Daya Pertanian, dengan sasaran Meningkatnya lahan pertanian.

2) Kebijakan meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas


pertanian, perkebunan, dan peternakan, yang dilaksanakan melalui
Program Peningkatan Produksi Pertanian Peningkatan Produksi
Pertanian, dengan sasaran Meningkatnya produksi, produktivitas dan
kualitas produk pertanian, perkebunan, dan peternakan;

3) Kebijakan meningkatkan kinerja sumber daya dan kelembagaan


pertanian, perkebunan dan peternakan, yang dilaksanakan melalui
Program Permberdayaan Sumber Daya Pertanian, dengan sasaran:

(1) Meningkatnya kinerja sumber daya pertanian Jawa Barat;


(2) Meningkatnya infrastruktur pertanian
(3) Meningkatnya kemampuan peran kelembagaan usaha
agribisnis
(4) Meningkatnya kualitas pengelolaan, perlindungan dan
pengendalian potensi sumber daya perkebunan
(5) Meningkatnya peran penyuluhan pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan

4) Kebijakan peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit


tanaman dan ternak sumber daya dan kelembagaan pertanian,
perkebunan dan peternakan, yang dilaksanakan melalui Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan

VIII - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

Ikan, dengan sasaran terkendalitnya hama dan penyakit tanaman, ternak,


dan ikan.

5) Kebijakan meningkatkan pengembangan usaha dan sarana prasarana


pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan
peternakan, yang dilaksanakan melalui Program Pemasaran dan
Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan
Kehutanan, dengan sasaran meningkatnya nilai tambah pengolahan hasil
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

8.1.29. Bidang Kehutanan

Kebijakan meningkatkan produktivitas hutan dan pengembangan aneka


usaha kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, yang
dilaksanakan melalui Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
Hutan, dengan sasaran meningkatnya aneka usaha ekonomi produktif
sekitar hutan dan pengelolaan kehutanan.

8.1.30. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

1) Kebijakan peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap


ketenagalistrikan, yang dilaksanakan melalui Program Pembinaan,
Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi,
dengan sasaran : meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur
ketenagalistrikan;

2) Kebijakan peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi


baru terbarukan, yang dilaksanakan melalui Program Pembinaan,
Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi,
dengan sasaran : meningkatnya pemanfaatan sumber energi baru
dan terbarukan

3) Kebijakan penngkatan pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi


panas bumi, yang dilaksanakan melalui Program Pengembangan
Panas Bumi dan Migas, dengan sasaran :

VIII - 29
(1) Meningkatnya pendayagunaan panas bumi sebagai sumber
energi listrik berupa eksplorasi potensi energi panas bumi di
Jawa Barat, diantaranya dengan melakukan pengembangan
sumber energi panas bumi di Kab. Bogor (Awi Bengkok), Kab
Sumedang (Tampomas), Kab. Bandung (Cibuni, Patuha,
Wayang Windu dan Kamojang), Kab. Bandung Barat
(Tangkubanparahu), Kab. Garut (Kawah Darajat), serta pada
lokasi strategis lainnya atas dasar kesepakatan Pemerintah
dengan Pemerintah Daerah;
(2) Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan potensi migas;

4) Kebijakan peningkatan upaya pengelolaan, pengusahaan dan nilai


tambah sumber daya mineral, geologi, dan air tanah, yang
dilaksanakan melalui Program Pembinaan, Pengembangan
Sumber Daya Mineral, Geologi dan Air Tanah, dengan sasaran :
meningkatnya konservasi air tanah, pengelolaan pengusahaan
sumber daya mineral, dan mitigasi bencana dan perlindungan
lingkungan geologi

8.1.31. Bidang Pariwisata

Kebijakan pengembanganpariwisata dan produk wisata (alam, budaya,


ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa-Bali, yang dilaksanakan
melalui :

a) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan sasaran


Meningkatnya kuantitas dan kualitas obyek wisata.

b) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan sasaran


meningkatnya kunjungan wisatawan ke objek wisata di Jawa Barat.

8.1.32. Bidang Perindustrian

1) Kebijakan peningkatan unit usaha industri kecil menengah dan


kemitraan antar industri, yang dilaksanakan melalui Program
Pengembangan Industri, dengan sasaran Meningkatnya unit
usaha industri;

2) Kebijakan peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan


(industri kreatif, industri telematika, industri agro, industri tekstil
dan produk tekstil, industri komponen otomotif, serta dan industri
alas kaki), yang dilaksanakan melalui Program Penataan Struktur

VIII - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

Industri, dengan sasaran Meningkatnya kemitraan industri dan


Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri dengan
sasaran Meningkatnya nilai produksi industri

8.1.33. Bidang Perdagangan

1) Kebijakan Peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan


pasar luar negeri, yang dilaksanakan melalui Program
Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, dengan sasaran
Meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat dan Meningkatnya
ekspor non migas Jawa Barat.

2) Kebijakan meningkatkan distribusi barang kebutuhan pokok


masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang
yang efektif dan efisien, yang dilaksanakan melalui Program
Perdagangan Dalam Negeri, dengan sasaran Terkendalinya inflasi
Jawa Barat dan Meningkatnya akses pasar domestik .

3) Kebijakan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,


peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan
prasarana perdagangan dan pasar tradisional, yang dilaksanakan
melalui Program Pemberdayaan Konsumen dan Pengawasan
Barang beredar dan jasa, dengan sasaran Meningkatnya
pengawasan barang beredar dan Jasa.

8.1.34. Bidang Ketransmigrasian

Kebijakan Kerjasama bidang ketransmigrasian serta pengembangan


kawasan transmigrasi, yang dilaksanakan Program Pengembangan
Transmigrasi, dengan sasaran :
(1) Meningkatnya pelayanan ketransmigrasian; dan
(2) Meningkatnya kemandirian calon transmigran dan masyarakat
translok (Resettlement)

Adapun urusan wajib mengenai keagamaan yang merupakan kewenangan


pusat, dimana pemerintah daerah berperan dalam penciptaan iklim kondusif,
keamanan dan kenyamanan beribadah, melalui kebijakan dan program sebagai
berikut :

1) Kebijakan untuk meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik interumat


beragama maupun antarumat beragama, yang dilaksanakan melalui
Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama, dengan
sasaran :
VIII - 31
a) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman agama dalam kehidupan
bermasyarakat;

b) Terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa


Barat

2) Kebijakan peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan, yang


dilaksanakan melalui Program Peningkatan Pemahaman dan
Pengamalan Agama, dengan sasaran terselenggaranya fasilitasi pendidikan
agama (formal, non formal dan informal)

3) Kebijakan penguatan lembaga keagamaan, yang dilaksanakan melalui


program pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan, dengan sasaran :

a) Meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan


lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan;

b) Meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan sumber daya bidang


keagamaan.

8.3. Kebijakan Pendanaan

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, anggaran


program Tahun 2013-2018 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang
berorientasi pada pencapaian program prioritas pembangunan, yaitu program
prioritas Gubernur, kemudian program penyelenggaraan urusan pemerintahan
Provinsi dan bantuan tidak langsung berupa bantuan keuangan
kabupaten/kota, hibah, sosial yang merupakan prioritas ketiga.Secara umum
kebijakan anggaran antara lain:

1. Anggaran diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan


Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan
sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan;

2. Efisiensi belanja dilakukan dengan mengoptimalkan belanja untuk


kepentingan publik, melaksanakan proper budgeting melalui analisis cost
benefit dan tingkat efektifitas setiap program dan kegiatan serta
melaksanakan prudent spendingmelalui pemetaan profil resiko atas setiap
belanja kegiatan beserta perencanaan langkah antisipasinya;

3. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib diarahkan untuk


melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam
upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

VIII - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan


fasilitas umum;

4. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 %


dari Volume Anggaran APBD tiap tahunnya dengan fokus pada penuntasan
WAJAR DIKDAS 9 tahun dan WAJAR 12 tahun serta menciptakan
pendidikan yang berkualitas dan terjangkau;

5. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dilaksanakan


dengan memperbaiki fasilitas dan pengadaan untuk pelayanan dasar
kesehatan terutama untuk keluarga miskin serta kesehatan ibu dan anak,
memperbanyak tenaga medis terutama untuk daerah-daerah yang sulit
dijangkau, serta memperbaiki kualitas lingkungan dan pembudayaan
perilaku hidup bersih dan sehat;

6. Dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat, anggaran belanja akan


diarahkan pada revitalisasi sektor pertanian penguatan struktur ekonomi
regional, pengembangan ekonomi pedesaan berbasis ‘desa membangun’,
permberdayaan masyarakat dalam kegiatan usaha produktif untuk
meningkatkan pendapatan melalui kelembagaan koperasidan bentuk usaha
lainnya serta dukungan infrastruktur pedesaan;

7. Penurunan prosentase jumlah angkatan kerja yang menganggur melalui


penyiapan SDM yang siap kerja, peningkatan investasi program multi
sektor, peningkatan sarana dan prasarana balai pelatihan ketenagakerjaan;

8. Dalam mendukung pengembangan aktivitas ekonomi, pemeliharaan dan


pembangunan infrastruktur akan diarahkan pada wilayah sentra produksi
di pedesaan, aksesibilitas sumber air baku dan listrik;

9. Untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan Jawa Barat,
Pemerintah Daerah akan mengarahkan anggaran pada kegiatan-kegiatan
pengurangan pencemaran lingkungan, pencapaian target kawasan lindung
sebesar 35 %, mitigasi bencana, pengendalian alih fungsi lahan dan
pengendalian eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam;

10. Penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja


dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung
dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta anggaran belanja
yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur;

VIII - 33
11. Kegiatan-kegiatan yang orientasinya terhadap pemenuhan anggaran
belanja tetap (fixed cost), Insentif Berbasis Kinerja, dan komitmen
pembangunan yang berkelanjutan (multi years);

12. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Mengalokasikan belanja pegawai yang merupakan belanja kompensasi,


dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Mengalokasikan belanja bunga yang digunakan untuk menganggarkan


pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok hutang
(principal outstanding) pada Asian Development Bank (ADB/BUDP) dan
USAID-FID berdasarkan perjanjian pinjaman;

c. Mengalokasikan belanja subsidi yang digunakan untuk menganggarkan


bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar
harga jual produksi dan jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh
masyarakat banyak;

d. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk


menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau
barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat;

e. Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk menganggarkan


pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada
pemerintah daerah, dan kelompok masyarakat perorangan yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya;

f. Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk


kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

g. Mengalokasikan belanja bagi hasil kepada kabupaten dan kota


digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari
pendapatan provinsi kepada kabupaten dan kota sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Belanja bagi hasil dilaksanakan

VIII - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018

secara proporsional, guna memperkuat kapasitas fiskal kabupaten dan


kota dalam melaksanakan otonomi daerah;

h. Mengalokasikan belanja bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota


dan Pemerintah Desa yang digunakan untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Provinsi kepada
kabupaten dan kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah
lainnya. Belanja bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota dan
Pemerintah Desa diarahkan dalam rangka mendukung Kebijakan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

i. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 Tahun 2011


tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal
54a,dengan mempertimbangkan pekerjaan konstruksi yang secara
teknis merupakan satu kesatuan untuk menghasilkan satu output yang
memerlukan waktu penyelesaian lebih dari 12 bulan maka
direncanakan program dan kegiatan pembangunan melalui Pembiayaan
Pembangunan Tahun Jamak, antara lain pembangunan Jalan Lingkar
Sukabumi, Jalan Horisontal Poros Tengah Purwakarta( Jatiluhur)-
Jonggol (Cariu); Simpang Sukamakmur-Cariu, Jalan Lingkar
Tasikmalaya, Jalan Cibeber-Sukanagara-Sindangbarang, Jalan
Kadipaten-Jatibarang, Jalan Lingkar Majalaya, Jalan Lingkar Kab.
Cirebon, Jalan Lingkar Ciamis (Imbanagara-Bojong), Jalan Alternatif
Lingkar Gentong, Jalan Horisontal Tengah Selatan-Selatan Jabar,
Pembangunan Daerah Irigasi Caringin Kabupaten Sukabumi,
Pembangunan BIJB Kertajati dan Pembangunan Kompleks Gedung
RSUD Al-Ihsan. Rencana Pembiayaan Pembangunan Tahun Jamak
dimaksud dapat dikembangkan atau disesuaikan sesuai dengan
pertimbangan teknis dan kemampuan keuangan Daerah.

Rincian pagu anggaran selengkapnya disajikan dalam Tabel Indikasi


Rencana Program Prioritas Indikasi Rencana Program Prioritas Penyelenggaraan
Urusan Pemerintah Daerah, sebagai berikut:

VIII - 35
TABEL 8.1
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 - 2018
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Urusan Wajib
Pelayanan Dasar 1 Pendidikan 1 Program Pendidikan Menengah 1.114.265.041.470 1.351.504.644.251
Menurunnya angka putus Angka melanjutkan SMP/MTS ke Persen 100 33.885.620.735 100 37.623.232.126 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
sekolah SMA/MA Dalbang; BPKAD
APK SMA/SMK Sederajat Persen 71,56 33.885.620.735 72,00 37.623.232.126 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Jumlah Penerima Beasiswa Orang 5.000 25.000.000.000 6.000 23.480.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Harapan Lama Sekolah Tahun 12,76 403.043.800.000 13,05 443.348.180.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8.00 - 8.10 8.11 - 8.20 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Rata-rata Lama Sekolah Kota Tahun 10,75 - 12,00 11,50 - 12,50 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Meningkatnya daya tampung Jumlah RKB SMA/SMK/MA Unit 2.000 270.000.000.000 2.000 270.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
siswa Dalbang; BPKAD
Jumlah USB SMA/SMK/MA Unit 50 184.500.000.000 100 369.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Meningkatnya Mutu Sekolah Jumlah SMA/SMK/ berstandar persen 50 12.000.000.000 52 12.480.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
nasional Dalbang; BPKAD
Jumlah SMA/SMK/ boarding sekolah 50 92.250.000.000 50 92.250.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
school Basis Pesantren Dalbang; BPKAD
Jumlah SMA/SMK/MA Penerima sekolah 50 10.200.000.000 50 10.200.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Bantuan Literasi Dalbang; BPKAD
Jumlah Siswa SMK Penerima siswa 50.000 20.000.000.000 50.000 20.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Sertifikasi Profesi Dalbang; BPKAD
Jumlah Siswa SMK terseleksi siswa 500 5.000.000.000 500 5.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
magang di luar negeri Dalbang; BPKAD
Jumlah siswa yang telah siswa 2.000 12.000.000.000 3.000 18.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
mengikuti Leadership Dalbang; BPKAD
Jumlah siswa mengikuti Bimtek siswa 1.000 10.000.000.000 1.000 10.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Kewirausahaan Dalbang; BPKAD
Jumlah Digital Smart School sekolah 100 2.500.000.000 100 2.500.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
2 Program Pendidikan Khusus 482.144.223.733 628.013.258.046
Menurunnya angka putus APK SDLB persen 12,40 5.899.713.732 13,15 6.231.542.223 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
sekolah Dalbang; BPKAD
APK SMPLB persen 11,67 11.192.446.874 12,11 12.384.915.008 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
APK SMALB persen 11,17 5.355.237.739 11,28 5.925.796.655 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Jumlah Penerima Beasiswa ABK Orang 5.000 303.000.000.000 6.000 363.600.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Jumlah Pendidikan inklusif Sekolah 20 20.000.000.000 25 25.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Meningkatnya daya tampung Ruang Kelas Baru Unit 246 28.696.825.388 288 33.621.004.160 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
siswa SLB Dalbang; BPKAD
Unit Sekolah baru SLB Unit 10 65.000.000.000 20 130.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Meningkatnya Mutu Pendidikan Jumlah Siswa CIBI yang terlayani siswa 1.000 10.000.000.000 1.000 10.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Pemenuhan Kesejahteraan Guru Persen 20 33.000.000.000 25 41.250.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Non PNS Dalbang; BPKAD
3 Program Pembinaan dan 33.960.000.000 38.640.000.000
Pengembangan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Meningkatnya Kompetensi Guru Nilai Kompetensi Guru (UKG) Angka 70 10.000.000.000 71 10.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
dan Tenaga Kependidikan Dalbang; BPKAD

Kualifikasi Guru S2 SMA Guru 1.000 2.000.000.000 1.000 2.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Kualifikasi Guru S2 SMK Guru 1.000 2.000.000.000 1.000 2.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Jumlah Pendidik dan Tenaga Orang 4.820 14.460.000.000 6.380 19.140.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Kependidikan SMA/SMK yang Dalbang; BPKAD
mengikuti Pelatihan
Jumlah guru SLB kualifikasi S1 Guru 100 1.250.000.000 100 1.250.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Jumlah guru SLB kualifikasi S2 Guru 40 1.250.000.000 40 1.250.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD

1
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Jumlah Pendidik dan Tenaga Orang 1.000 3.000.000.000 1.000 3.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Kependidikan SLB yang Mengikuti Dalbang; BPKAD
Pelatihan
4 Program Penyelenggaraan Unsur 703.900.000.000 336.950.000.000
Manajemen dan Fungsi Manajemen

Tingkat Akuntabilitas Kinerja Pemenuhan Kebutuhan Persen 10 127.500.000.000 5 63.750.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Aparatur Administrasi Perkantoran Dalbang; BPKAD
Pemenuhan kebutuhan Persen 10 74.000.000.000 5 37.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
peningkatan kesejahteraan Dalbang; BPKAD
aparatur
Pemenuhan peningkatan sarana Persen 10 216.000.000.000 5 108.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
dan prasarana aparatur Dalbang; BPKAD

Pemenuhan pemeliharaan sarana Persen 10 107.000.000.000 5 53.500.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
prasarana aparatur Dalbang; BPKAD
Pemenuhan revitalisasi saran dan Persen 10 101.400.000.000 5 50.700.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
prasarana aparatur Dalbang; BPKAD
Tingkat keterpenuhan dokumen Pemenuhan dokumen Persen 45 18.000.000.000 5 2.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
perencanaan, pelaksanaan dan perencanaan program Dalbang; BPKAD
pelaporan program/kegiatan pembangunan pendidikan

Pemenuhan database kepegawaian Persen 5 500.000.000 5 500.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
pendidikan Jawa Barat Dalbang; BPKAD

Pemenuhan data keuangan Persen 20 2.000.000.000 5 500.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
pendidikan Dalbang; BPKAD
Pemenuhan Media Center dan Persen 50 5.000.000.000 10 1.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Publikasi Program Dalbang; BPKAD
Pemenuhan Faskor Bidang Persen 15 7.500.000.000 5 2.500.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Pendidikan Dasar Dalbang; BPKAD
Pemenuhan Faskor Bidang Persen 20 10.000.000.000 10 5.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Pendidikan PAUDNI Dalbang; BPKAD
Pemenuhan Faskor Bidang Persen 30 15.000.000.000 10 5.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Pendidikan Layanan Khusus Dalbang; BPKAD
APK Pendidikan Tinggi Persen 18,05 15.000.000.000 18,34 2.500.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Tingkat Sinkronisasi Program Pemenuhan Faskor dengan Persen 10 5.000.000.000 10 5.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Pusat-Daerah Kementerian dan Kab/Kota Dalbang; BPKAD
5 Program Pembinaan Bahasa dan 34.880.000.000 35.480.000.000
Sastra
Meningkatnya Kompetensi Guru Jumlah guru mata pelajaran Persen 20 10.000.000.000 20 10.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Bahasa Daerah Dan Kesenian bahasa dan Kesenian Daerah yang Dalbang; BPKAD
telah mengikuti pelatihan

Pemenuhan model-model inovatif paket 0 - 4 400.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
pembinaan bahasa dan kesenian Dalbang; BPKAD
daerah
Pemenuhan model-model inovatif paket 2 10.800.000.000 2 10.800.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
pembelajaran inovatif Mulok Dalbang; BPKAD
bahasa dan kesenian daerah

Meningkatnya Apresiasi Bahasa Dokumen hasil kongres bahasa Paket 4 1.600.000.000 4 1.600.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
dan Kesenian Daerah dan kesenian daerah Dalbang; BPKAD
Jumlah penyelenggaraan Kali 4 800.000.000 4 1.000.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
helaran/festival/pintonan bahasa Dalbang; BPKAD
dan kesenian daerah
Jumlah penyelenggaraan Paket 2 800.000.000 4 800.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
pasanggiri kesenian daerah Dalbang; BPKAD
Pemenuhan literasi bahasa, sastra Paket 4 400.000.000 1 400.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
dan kesenian daerah Dalbang; BPKAD
Jumlah majalah bahasa, sastra Buah 4 4.050.000.000 4 4.050.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
dan kesenian daerah yang Dalbang; BPKAD
diterbitkan
Keikutsertaan pada even pameran Kali 2 800.000.000 2 800.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
karya seni dan sastra Dalbang; BPKAD
Meningkatnya Kualitas Bahasa Jumlah binaan sanggar kesenian Sekolah 20 20.000.000 20 20.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
dan Kesenian Daerah daerah di lingkungan sekolah Dalbang; BPKAD

Jumlah pembinaan dan pelatihan Kali 12 810.000.000 12 810.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
kesenian daerah di lingkungan Dalbang; BPKAD
Disdik (karyawan dan dharma
wanita unit persatuan Disdik
Jabar)
Pemenuhan kebutuhan Even 10 2.400.000.000 10 2.400.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
pertunjukan seni pada acara hari Dalbang; BPKAD
besar nasional pendidikan

Pemenuhan kebutuhan alat Sekolah 27 2.400.000.000 27 2.400.000.000 Disdik Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
kesenian daerah Dalbang; BPKAD
2 Kesehatan 6 Program Promosi Kesehatan 2.661.000.000 3.260.000.000

2
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Meningkatnya Kemandirian Persentase Kab/Kota mempunyai Persen 70 2.000.000.000 80 2.500.000.000 Dinkes Biro Yanbangsos, Bappeda, Inspektorat,
Masyarakat untuk Hidup Sehat PHBS Rumah Tangga mencapai DPM-Desa, Biro Dalbang, BPKAD
50% DP3AKB,
Disperkim

Persentase kab/kota dengan Stara Persen 55 661.000.000 70 760.000.000 Dinkes Biro Yanbangsos, Bappeda, Inspektorat,
Desa Siaga Aktif diatas Strata DPM-Desa, Biro Dalbang, BPKAD
Pertama > 60% DP3AKB,
Disperkim

7 Program Pengembangan 1.174.840.000 1.292.324.000


lingkungan sehat
Meningkatnya Kualitas Persentase Penduduk yang persen 59,5 424.180.000 60 466.598.000 Dinkes Disperkim, Biro Bappeda, Inspektorat,
Penyehatan Lingkungan Memiliki Akses terhadap air Yanbangsos, Biro Dalbang, BPKAD
minum yang berkualitas DPM-Desa
Persentase Penduduk yang persen 54 750.660.000 55 825.726.000 Dinkes Disperkim, Biro Bappeda, Inspektorat,
menggunakan Jamban sehat Yanbangsos, Biro Dalbang, BPKAD
DPM-Desa
8 Program Pelayanan Kesehatan 436.257.408.647 479.839.649.512
Menurunnya Ratio Kematian Ibu Ratio Kematian Ibu /100.000KH 88 3.168.677.000 87 3.485.544.700 Dinkes Dinkes, DP3AKB, Bappeda; Biro
dan Bayi Biro Yanbangsos, Dalbang; BPKAD
DBMTR

Ratio Kematian Bayi /1000 KH 5,6 661.155.600 5,8 727.271.160 Dinkes Dinkes, DP3AKB, Bappeda; Biro
Biro Yanbangsos, Dalbang; BPKAD
DBMTR

Persentase Kab/Kota yang Persen 100 1.189.403.000 100 1.308.343.300 Dinkes Dinkes, DP3AKB, Bappeda; Biro
menangani kasus gizi buruk Biro Yanbangsos, Dalbang; BPKAD
DBMTR

Menjadi Rumah Sakit Rujukan Ratio Cakupan/ Kunjungan Pasien Persen 20% 428.768.173.047 20% 471.644.990.352 Dinkes Dinkes, Biro Bappeda; Biro
Jawa Barat Yanbangsos, Dalbang; BPKAD
Terciptanya Pelayanan Kesehatan persentase pemakaian tempat Persen 55 2.470.000.000 57 2.673.500.000 Dinkes Dinkes, Biro Bappeda; Biro
Paru dan Saluran Pernapasan tidur Rumah Sakit (BOR) RS Paru Yanbangsos, Dalbang; BPKAD
yang cepat, tepat dan akurat
secara komprehensif meliputi
promotif, preventif, kurattif, dan
rehabilitatif

9 Program Pengendalian Penyakit 72.011.059.400 79.176.704.800


Menular dan Tidak Menular

Meningkatnya Upaya Pencegahan Persentase Desa atau kelurahan Persen 92 4.724.745.000 93 5.197.219.500 Dinkes Dinkes Bappeda; Biro
pemberantasan pengendalian yang mencapai UCI > 90% Dalbang; BPKAD
penyakit menular dan tidak
menular Persentase kab/kota yang Persen 85 478.755.000 89 526.630.500 Dinkes DP3AKB, Biro Bappeda; Biro
mencapai treatment succes rate TB Yanbangsos Dalbang; BPKAD

Persentase kab/kota dengan Persen 48,15 379.868.000 51,85 417.854.800 Dinkes DP3AKB, Biro Bappeda; Biro
kasus tekanan darah tinggi Yanbangsos Dalbang; BPKAD
sebesar 23,38%
Persentase kab/kota dengan 100 persen 92,59 350.000.000 100 385.000.000 Dinkes Dinkes Bappeda; Biro
% Puskemas melaksanakan Dalbang; BPKAD
pelayanan kesehatan jiwa

Prosentase Penduduk yang Persen dari 38,7 66.077.691.400 42,3 72.650.000.000 Dinkes Dinkes Bappeda; Biro
mengalamai gangguan jiwa berat jumlah Dalbang; BPKAD
dan mendapatkan pelayanan penderita
kesehatan gangguan jiwa
berat di jawa
barat sebanyak
1,6 permil dari
jumlah
penduduk jawa
barat

10 Program Sumber Daya Kesehatan 287.694.403.000 290.211.343.300

Meningkatkan sumber daya Jumlah Puskesmas yang sudah Puskesmas 128 865.000.000 256 951.500.000 Dinkes Dinkes Bappeda; Biro
kesehatan sesuai dengan standar terakreditasi Dalbang; BPKAD

Jumlah Rumah Sakit yang sudah Rumah Sakit 80 365.000.000 90 401.500.000 Dinkes Dinkes Bappeda; Biro
Terakreditasi Dalbang; BPKAD
Jumlah RS Mampu memberikan Rumah Sakit 88 2.439.403.000 98 2.683.343.300 Dinkes Dinkes ,DP3AKB Bappeda; Biro
pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Dalbang; BPKAD
sesuai standar

Presentase Ketersediaan Obat Persen 66 975.000.000 70 1.072.500.000 Dinkes Dinkes ,DP3AKB Bappeda; Biro
Esensial di Intalasi Farmasi Dalbang; BPKAD
Kab/Kota
3
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Menuju Universal Coverage JPKN Presentase penduduk dengan Persen 70 250.000.000.000 80 250.000.000.000 Dinkes Biro Yanbangsos, Bappeda; Biro
jaminan kesehatan Pemksm, Dinsos, Dalbang; BPKAD
Disdukcapil

Terciptanya Pelayanan Kesehatan Angka Kematian Umum (GDR) RS /1000 Pasien 52 33.050.000.000 51 35.102.500.000 Dinkes Dinkes, Biro Bappeda; Biro
Paru dan Saluran Pernapasan Paru Yanbangsos, Dalbang; BPKAD
yang cepat, tepat dan akurat
secara komprehensif meliputi
promotif, preventif, kurattif, dan
rehabilitatif

11 Program Manajeman Kesehatan 5.500.000.000 6.375.000.000

Terciptanya Pelayanan Kesehatan Indeks Kepuasan Masyarakat (RS Persen 72 3.050.000.000 73 3.680.000.000 Dinkes Dinkes, Biro Bappeda; Biro
Paru dan Saluran Pernapasan Paru) Yanbangsos, Dalbang; BPKAD
yang cepat, tepat dan akurat
secara komprehensif meliputi
promotif, preventif, kurattif, dan
rehabilitatif

Terwujudnya Regulasi dan Jumlah Dokumen Regulasi dokumen 2 450.000.000 2 495.000.000 Dinkes Dinkes, Bappeda; Biro
Kebijakan Kesehatan kebijakan pembangunan Diskominfo Dalbang; BPKAD
Kesehatan
Meningkatnya data kesehatan Persentase kab/kota yang Persen 52 2.000.000.000 55 2.200.000.000 Dinkes Dinkes, Bappeda; Biro
yang komperhensif menyediakan data dan informasi Diskominfo Dalbang; BPKAD
kesehatan yang komprehensif

3 Pekerjaan 12 Program Pembangunan dan 3.216.758.573.000 3.538.433.000.000


umum dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
penataan
ruang Terlaksananya Pembangunan dan Tingkat Kemantapan Jalan Persen 98,15 -98,25 2.368.174.117.000 98,50 - 98,60 2.604.991.000.000 DBMTR Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Peningkatan Jalan dan Jembatan; Provinsi (Kondisi Baik dan Sedang) Dalbang; BPKAD
Terlaksananya Pembangunan
Jalan Lintas Cepat;
Terlaksananya Pembangunan
Jalan Tol Baru ; dan
Terlaksananya Penuntasan
Pembangunan Jalan Tol

13 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan

Terpertahankannya kondisi Tingkat Kemantapan Jalan Persen 98.15 -98.25 848.584.456.000 98.50 - 98.60 933.442.000.000 DBMTR Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
kemantapan jalan dalam batas Provinsi (Kondisi Baik dan Sedang) Dishub, Satpol Dalbang; BPKAD
repetisi beban standar maupun PP
struktur yang direncanakan

14 Program Peningkatan Sarana dan 5.000.000.000 10.000.000.000


Prasarana Kebinamargaan
Tersedianya sarana dan Tingkat ketersediaan sarpras Persen 75-76 5.000.000.000 80-81 10.000.000.000 DBMTR Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
prasarana pendukung pendukung pengelolaan jalan dan dan BPKAD Dalbang; BPKAD
pengelolaan jalan dan jembatan jembatan

15 Program Inspeksi Kondisi Jalan 10.317.105.000 10.000.000.000


dan Jembatan
Tersedianya data kondisi jalan Tingkat Ketersediaan Informasi Persen 30-35 10.317.105.000 55-60 10.000.000.000 DBMTR Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
dan jembatan Jalan dan Jembatan dan BPKAD Dalbang; BPKAD
16 Program Pengembangan dan 261.486.895.000 230.000.000.000
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan lainnya

Tersedianya jaringan irigasi yang Tingkat kondisi baik jaringan Persen 72-74 181.486.895.000 74-76 200.000.000.000 DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
handal melalui operasi dan irigasi di Daerah Irigasi Dalbang; BPKAD
pemeliharaan serta rehabilitasi kewenangan Provinsi
jaringan irigasi pada daerah
irigasi kewenangan provinsi

Terlaksananya pembangunan Pembangunan Daerah Irigasi Persen 20 80.000.000.000 50 30.000.000.000 DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Daerah Irigasi Strategis Strategis (DI Caringin) Dalbang; BPKAD
17 Program Pengembangan, 147.715.277.000 160.000.000.000
Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air lainnya

4
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Meningkatnya kondisi dan fungsi Tingkat Daya Tampung Situ-situ persen 43 -44 117.715.277.000 44 - 45 125.000.000.000 DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
sungai, waduk, situ, embung, dan di 2 Wilayah Sungai kewenangan Dalbang; BPKAD
sumber daya air lainnya yang Provinsi
dapat memenuhi kebutuhan air
baku dan irigasi, rumah tangga,
perkotaan dan industri

Dukungan Penuntasan Dukungan terhadap Waduk 3-5 30.000.000.000 5-7 35.000.000.000 DSDA Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pembangunan Waduk Jatigede Pembangunan Waduk Strategis Dalbang; BPKAD
serta pembangunan waduk (Waduk Jatigede, Waduk
strategis lainnya Kuningan, waduk Ciawi, waduk
Sukamahi, waduk Cipanas,
waduk Sadawarna, waduk
Matenggeng dan Waduk Leuwi
Keris)

18 Program Pengendalian Banjir dan 28.725.246.000 25.250.293.000


Kekeringan serta Pengamanan
Pantai
Tersedianya infatruktur sumber Tingkat penanganan darurat Persen 100 28.725.246.000 100 25.250.293.000 DSDA Biro SPI Bappeda; Biro
daya air yang dapat infrastruktur SDA dan irigasi yang BUMD,BPBD, Dalbang; BPKAD
mengendalikan banjir dan terkena bencana alam DPM-Desa
kekeringan serta pengamanan
pantai
19 Program Pembinaan dan 191.674.165.000 209.556.108.000
Pengembangan Infrastruktur
Permukiman
Meningkatnya ketersediaan Cakupan layanan air minum persen 73-74 2.058.000.000 74-76 7.500.000.000 Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
sarana dan prasarana air minum Dalbang; BPKAD
di perkotaan dan perdesaan
terutama di wilayah rawan air
minum dan wilayah tertinggal
melalui pengembangan sistem
Meningkatnya cakupan Cakupan pelayanan air limbah persen 67-68 2.000.000.000 68-69 45.598.503.000 Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pelayanan air limbah domestik di domestik Dalbang; BPKAD
PKN dan PKW melalui perluasan
ketersediaan sarana dan
prasarana pengolahan air limbah
serta penyediaan instalasi
pengolahan/penampungan air
limbah komunal dan IPAL
kawasan

Meningkatnya cakupan Cakupan layanan persampahan persen 66,78 3.500.000.000 67,3 15.000.000.000 Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pelayanan persampahan, perkotaan Dalbang; BPKAD
pengurangan timbulan sampah
pada sumbernya dan
meningkatnya kapasitas
kelembagaan pengelolaan dan
pemanfaatan sampah
Meningkatnya infrastruktur dasar Tingkat kinerja drainase persen 88 - 85 2.500.000.000 85 - 80 6.000.000.000 Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
permukiman permukiman (menurunkan jml Dalbang; BPKAD
kawasan dgn genangan > 30 cm
selama 2 jam
Meningkatnya cakupan Cakupan layanan air minum oleh persen 45 32.058.000.000 50 60.457.605.000 Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pelayanan air minum di SPAM regional Dalbang; BPKAD
Metropolitan, Pusat Kegiatan
Nasional (PKN), Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) melalui
pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional.
Meningkatnya cakupan Cakupan layanan persampahan persen 35 89.786.740.000 37 60.000.000.000 DLH Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pelayanan persampahan di Pusat perkotaan oleh sistem regional Dalbang; BPKAD
Kegiatan Nasional (PKN) dan
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
melalui Pembangunan dan
Revitalisasi Tempat Pemrosesan
dan Pengolahan Akhir Sampah
(TPPAS) Regional

Meningkatnya ketersediaan Terbangunnya sarana keagaman Unit 5 59.771.425.000 5 15.000.000.000 Disperkim, Badan PKAD, Bappeda; Biro
fasilitas Sosial Pendukung di 5 wilayah DBMTR Biro Yanbangsos Adm.Pemb;
Permukiman

20 Program Pembinaan Jasa 6.002.826.000 7.000.000.000


Konstruksi

5
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Meningkatnya kemampuan dan Tingkat sertifikasi SDM jasa persen 33-35 6.002.826.000 35-37 7.000.000.000 Disperkim, Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
ketertiban penyelengaaran jasa konstruksi DBMTR Dalbang; BPKAD
konstruksi

21 Program Penataan Ruang 15.300.000.000 15.100.000.000


Meningkatnya ketersediaan Persentase penanganan persen 79,17 800.000.000 83,33 500.000.000 DBMTR Bappeda Biro Dalbang, BPKAD
informasi penataan ruang ketersediaan rencana rinci tata
ruang
Jumlah Sistem Informasi Penataan Buah 4 300.000.000 4 300.000.000 DBMTR Bappeda Biro Dalbang, BPKAD
Ruang yang dapat Diakses
Masyarakat
Meningkatnya konsistensi dan Tingkat kesesuaian rencana persen 60 1.200.000.000 65 800.000.000 Bappeda Disperkim Biro Dalbang, BPKAD
kinerja penataan ruang pembangunan dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah
Meningkatnya ketersediaan persentase ketersediaan rencana Persen 96,30 13.000.000.000 100 13.500.000.000 Disperkim Bappeda Biro Dalbang, BPKAD
rencana ruang terbuka hijau RTH Publik di Kota atau kawasan
(RTH) perkotaan di Jawa Barat

4 Perumahan 22 Program Pengembangan 501.425.000.000 508.800.000.000


rakyat dan Perumahan dan Kawasan Tersedianya rumah layak huni Pembangunan rumah tinggal persen 22.000 326.700.000.000 20.000 297.000.000.000 DPM-Desa Disperkim Bappeda; Biro
kawasan Permukiman bagi rakyat miskin dan buruh layak huni mencapai 100.000 unit Dalbang; BPKAD
permukiman (Masyarakat Berpengasilan
Rendah/MBR) Meningkatnya rumah layak huni Unit 4.000 51.425.000.000 4.000 51.450.000.000 Disperkim DPM-Desa Bappeda; Biro
di 9 Kota (20.000 unit) Dalbang; BPKAD
Meningkatnya ketersediaan Cakupan ketersedian rumah layak persen 93.89-94.49 50.000.000.000 94.49-95.09 75.000.000.000 Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
perumahan melalui huni Dalbang; BPKAD
pembangunan perumahan dan
Kawasan Siap Bangun (Kasiba)
dan Lingkungan Siap Bangun
(Lisiba); b) Terpenuhinya
kebutuhan rumah melalui
Pembangunan Hunian Vertikal
(rusun) di perkotaan

Berkurangnya luasan Pengurangan luasan Kawasan persen 84,69% 73.300.000.000 81,82% 85.350.000.000 Disperkim Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Permukiman Kumuh Permukiman Kumuh Dalbang; BPKAD
5 Ketenterama 23 Program Pendidikan Politik 30.385.000.000 35.569.000.000
n, ketertiban Masyarakat
umum, dan
perlindungan
masyarakat

Meningkatnya Kualitas dan Etika Partisipasi masyarakat dalam Persen 70 1.750.000.000 73 1.900.000.000 Bakesbangpol Bappeda; Biro Bappeda; Biro
Demokrasi pemilu atau pemilukada Dalbang; BPKAD Dalbang; BPKAD

Indeks Demokrasi Indonesia di Poin 68,00-68,50 1.300.000.000 68,50-69,00 1.450.000.000 Bakesbangpol Bappeda; Biro Bappeda; Biro
Jawa Barat Dalbang; BPKAD Dalbang; BPKAD

Meningkatnya kualitas sendi- Rasio masyarakat Jawa Barat Persen 75 2.700.000.000 80 4.200.000.000 Bakesbangpol Pemksm Bappeda; Biro
sendi kehidupan bermasyarakat, yang memperoleh pendidikan/ Dalbang; BPKAD
berbangsa dan bernegara sosialisasi tentang ideologi dan
wawasan kebangsaan

Meningkatnya partisipasi Presentase fasilitasi keanggotaan Persen 95 3.630.000.000 95 7.920.000.000 Pemksm Bakesbangpol Bappeda, Biro
masyarakat dalam kegiatan DPRD prov dan kab/kota, kepala Dalbang, BPKAD
organisasi/partai politik daerah dan pejabat negara di
kab/kota
24 Program Pemeliharaan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat
Meningkatnya penanganan kasus Jumlah penanganan pelanggaran kasus 48 960.000.000 32 685.000.000 Satpol PP Biro Hukham Bappeda; Biro
pelanggaran Non Yustisi Perda Non Yustisi Perda Dalbang; BPKAD

Meningkatnya penanganan kasus Jumlah penanganan pelanggaran kasus 96 905.000.000 24 630.000.000 Satpol PP Biro Hukham Bappeda; Biro
pelanggaran Pro Yustisi Perda Pro Yustisi Perda Dalbang; BPKAD

Meningkatnya ketertiban umum Jumlah gangguan ketertiban kali 912 1.950.000.000 867 2.060.000.000 Satpol PP Bakesbangpol Bappeda; Biro
dan ketentraman masyarakat umum dan ketentraman Dalbang; BPKAD
masyarakat
Menurunnya jumlah unjuk rasa Jumlah unjuk rasa kali 65 930.000.000 62 630.000.000 Satpol PP Bakesbangpol Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Menurunnya ancaman Prosentase ancaman keselamatan persen 55 850.000.000 50 740.000.000 Satpol PP BPBD Bappeda; Biro
keselamatan masyarakat masyarakat Dalbang; BPKAD
Meningkatnya perlindungan Jumlah anggota Linmas per 100 orang 213 1.070.000.000 234 1.180.000.000 Satpol PP Pemksm Bappeda; Biro
masyarakat orang penduduk Dalbang; BPKAD
Jumlah rekomendasi Persen 100 440.000.000 100 484.000.000 Pemksm Satpol PP Bappeda, Biro
permasalahan pemeliharaan Dalbang, BPKAD
ketentraman dan ketertiban

6
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Menurunnya kompleksitas Jumlah Anggota Satpol PP yang orang 80 1.060.000.000 95 1.070.000.000 Satpol PP BKD dan BPSDM Bappeda; Biro
masalah tibumtranmas memiliki kompetensi teknis Dalbang; BPKAD

Jumlah anggota Satpol PP per orang 4 2.170.000.000 3.775 2.500.000.000 Satpol PP Pemksm Bappeda; Biro
10.000 orang penduduk Dalbang; BPKAD
Menurunnya Jumlah Pelanggaran Jumlah dan kualitas Penyidik PNS orang 207 1.070.000.000 213 1.070.000.000 Satpol PP Pemksm Bappeda; Biro
Perda provinsi Dalbang; BPKAD
Meningkatnya stabilitas Prosentase Penurunan aksi unjuk Kali 65 1.750.000.000 62 1.950.000.000 Bakesbangpol Satpol PP, Biro Bappeda; Biro
keamanan daerah dan rasa di Jawa Barat Um Dalbang; BPKAD
harmonisasi kehidupan
bermasyarakat
Prosentase penurunan konflik persen 45 3.450.000.000 50 3.500.000.000 Bakesbangpol Satpol PP, Biro Bappeda; Biro
sosial di Jawa Barat Um Dalbang; BPKAD
Tingkat harmonisasi kerukunan poin 5 350.000.000 5 300.000.000 Bakesbangpol Satpol PP, Biro Bappeda; Biro
antar umat beragama Um Dalbang; BPKAD

Meningkatnya peran Ormas Jumlah Ormas yang berperan aktif Ormas 640 3.400.000.000 700 2.500.000.000 Bakesbangpol Pemksm Bappeda; Biro
dalam pembangunan di Jawa dalam pembangunan Jawa Barat Dalbang; BPKAD
Barat
Meningkatnya kualitas ketahanan Jumlah pelaku ekonomi Pelaku ekonomi 200 650.000.000 700 800.000.000 Bakesbangpol Pemksm Bappeda; Biro
ekonomi, dan budaya masyarakat kerakyatan yang mandiri dan Dalbang; BPKAD
Jawa Barat pelaku budaya yang eksis

25 Program Perlindungan Masyarakat 10.860.816.000 11.029.865.000


dan Ancaman Bencana dan
Penangangan Bencana

Meningkatnya Pelayanan Persentase Masyarakat Jawa Barat Persen 1 2.826.450.000 1 3.109.095.000 BPBD Dinsos Biro Yanbangsos,
Masyarakat Korban Bencana Korban Bencana yang dilayani Dinkes, DSDA,
dalam Pemenuhan Kebutuhan Disperkim, DBMTR,
Dasar Distanhorti
Menurunnya ancaman Prosentase kemampuan deteksi persen 55 1.070.000.000 75 1.180.000.000 Satpol PP BPBD Bappeda; Biro
kebencanaan dini bencana Dalbang; BPKAD
26 Program Peningkatan Kapasitas
Daerah Dalam Pengurangan Risiko
Bencana di Provinsi Jawa Barat
dan Kabupaten/Kota

Meningkatnya Kapasitas Aparatur Jumlah Aparatur dan Masyarakat Orang 637 6.339.366.000 1.162 5.990.770.000 BPBD Biro Yanbangsos, Dinsos, Dinkes, DSDA,
dan Masyarakat dalam Mitigasi yang Berkualitas dalam Bappeda Disperkim, DBMTR,
dan Pengurangan Risko Bencana Pengurangan Resiko Bencana Distanhorti, Satpol PP,
Disbun, DESDM, DLH

27 Program Penguatan Regulasi


Perencanaan dan Penelitian
Penanggulangan Bencana
Tersusunnya Dokumen Regulasi Jumlah Dokumen Regulasi Bidang Dokumen 2 625.000.000 2 750.000.000 BPBD Biro Org, Biro Bappeda, Biro
Penanggulangan Bencana Kebencanaan Hukham Bangsos, Dinsos,
Dinkes, DSDA,
Disperkim, DBMTR,
Distanhorti
6 Sosial 28 Program Pelayanan dan 24.517.311.654 27.935.863.652
Rehabilitasi Sosial
Memulihkan dan Hilangnya ketergantungan klien orang 242 1.229.542.289 266 1.352.496.621 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
mengembangkan kemampuan terhadap napza DKPP,Bakesbang Dalbang; BPKAD
seseorang yang mengalami pol,Biro
disfungsi sosial agar dapat Yanbangsos
melaksanakan fungsi sosialnya
secara wajar, kepada Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
Meningkatnya kemampuan anak orang 190 1.475.643.936 209 1.623.208.288 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
(klien) dalam menyesuaikan diri DKPP, Dalbang; BPKAD
dengan norma masyarakat dan Bakesbangpol,
norma hukum Biro Yanbangsos

Meningkatnya kemandirian klien orang 1.805 10.030.162.636 1.986 12.000.000.000 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
dalam melaksanakan peranan DKPP, Biro Dalbang; BPKAD
sosialnya Yanbangsos
Meningkatnya kemampuan klien orang 73 11.781.962.794 81 12.960.158.743 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
dalam menyesuaikan diri dengan DKPP,Bakesbang Dalbang; BPKAD
norma masyarakat dan norma pol,Biro
hukum Yanbangsos
Jumlah PMKS yang ditangani Orang 701.677 40.641.328.600 771.845 64.160.053.600 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
DKPP,Bakesbang Dalbang; BPKAD
pol,Biro
Yanbangsos
29 Program Pemberdayaan Sosial 13.265.000.000 16.370.000.000

7
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Meningkatnya pengetahuan, Terpenuhinya kebutuhan keluarga Jumlah 132 3.535.000.000 145 4.040.000.000 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
keterampilan dan kemampuan memiliki rumah yang layak secara keluarga DKPP, Biro Dalbang; BPKAD
Penyandang Masalah teknis, kesehatan dan sosial berumah tidak Yanbangsos
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Fakir layak huni
Miskin dan Komunitas Adat (KBTLH) yang
terpencil ditangani

Meningkatnya pemberdayaan Meningkatnya tingkat Jumlah fakir 5.710 4.400.000.000 6.281 4.950.000.000 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
keluarga dan kelembagaan sosial kesejahteraan Fakir Miskin(FM) miskin (FM) Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
masyarakat yang
diberdayakan
Meningkatnya kesejahteraan Meningkatnya tingkat Jumlah fakir 5 3.030.000.000 5 3.030.000.000 Dinsos Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Perintis Kemerdekaan Republik kesejahteraan PKRI miskin (FM) Dalbang; BPKAD
Indonesia (PKRI)/janda PKRI dan yang
keluarga pahlawan serta diberdayakan
terpeliharanya nilai-nilai
keperintisan, kepahlawanan,
kejuangan, dan kesetiakawan
sosial

Meningkatnya peran aktif Meningkatnya tingkat Orang 30 300.000.000 35 350.000.000 Dinsos Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
penduduk lanjut usia dalam kesejahteraan dan angka harapan Dalbang; BPKAD
pembangunan hidup lansia
Meningkatnya pelayanan Meningkatnya tingkat Paket 5 2.000.000.000 10 4.000.000.000 Dinsos Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
kesejahteraan untuk penduduk Kesejahteraan dan angka harapan Dalbang; BPKAD
lanjut usia hidup lansia
30 Program Perlindungan dan 77.250.000.000 100.700.000.000
Jaminan Sosial
Memberikan perlindungan sosial Terlindunginya korban tindak orang 140 33.000.000.000 145 36.300.000.000 Dinsos DP3AKB, Dinkes, Bappeda; Biro
kepada, Penyandang Masalah kekerasan dan dapat melanjutkan Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
Kesejahteraan Sosial (PMKS); hidupnya secara normal
Memberikan bantuan dan
asistensi sosial serta terlindunginya migran bermasalah orang 300 1.925.000.000 320 2.200.000.000 Dinsos Dinkes, DKPP, Bappeda; Biro
dan dapat melanjutkan hidupnya BP2D, Biro Dalbang; BPKAD
secara normal Yanbangsos

Terpenuhinya kebutuhan dasar orang 1.567 1.925.000.000 1.723 2.200.000.000 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
balita terlantar yang memperoleh Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
perlindungan sosial

Bantuan tunai bersyarat/Program Tumbuhnya rasa percaya diri KK 585.640 40.400.000.000 644.204 60.000.000.000 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
Keluarga Harapan (PKH) keluarga miskin dalam Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
melaksanakan tugas kehidupanya

31 Program Pengembangan dan 8.071.674.021 8.978.841.423


pendayagunaan Potensi dan
Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
Meningkatkan partisipasi Potensi Tumbuhnya kemampuan karang KT 44 4.649.422.460 48 5.114.364.706 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
dan Sumber kesejahteraan sosial taruna dalam memenej program Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
(PSKS) dalam penyelenggaraan kegiatannya
kesejahteraan sosial

Meningkatnya kemampuan orsos orsos 439 650.268.876 483 715.295.763 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
orsos dalam menciptakan jejaring Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
kerja
Meningkatkan kualitas dan Tersedianya Pekerja Sosial orang 100 1.000.000.000 120 1.200.000.000 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
kuantitas pekerja sosial secara Profesional dalam penanganan Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
profesional PMKS
Meningkatkan pembinaan dalam Termenej dan terarahnya sumber orang 204 650.268.876 224 715.295.763 Dinsos Dinkes, Disdik, Bappeda; Biro
pengumpulan dan pengelolaan dana social untuk menunjang Biro Yanbangsos Dalbang; BPKAD
sumber dana sosial penanganan PMKS

Meningkatkan jangkauan Tersedianya tenaga penyuluhan orang 1.772 1.121.713.810 1.949 1.233.885.191 Dinsos Diskominfo, Biro Bappeda; Biro
penyebarluasan komunikasi, dalam penanganan PMKS Yanbangsos Dalbang; BPKAD
informasi dan edukasi tentang
pembangunan kesejahteraan
sosial melalui penyuluhan dan
bimbingan sosial

2 Pelayanan Non Dasar 1 Tenaga kerja 32 Program Peningkatan Kualitas dan 26.458.362.939 27.252.113.827
Produktivitas Tenaga Kerja
Meningkatnya kualitas tenaga Prosentase tenaga kerja yang siap Persen 0,57 26.458.362.939 0,56 27.252.113.827 DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
kerja Jawa Barat bekerja dan tersertifikasi Dalbang; BPKAD
33 Program Perlindungan dan 12.023.461.549 12.819.738.382
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Meningkatnya perlindungan Prosentase penyelesaian kasus persen 70 3.966.655.684 75 3.861.990.930 DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
ketenagakerjaan hubungan industrial Dalbang; BPKAD

8
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Jumlah Pemeriksaan Norma Perusahaan 6.000 7.820.000.000 12.000 8.602.000.000 DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Ketenagakerjaan Dalbang; BPKAD
Presentase kepesertaan Jaminan Persen 50 236.805.865 60 355.747.452 Biro DKPP, BKD, Bappeda; Biro
Sosial Ketenaga Kerjaan Yanbangsos DP3AKB Dalbang; BPKAD

34 Program Peningkatan Kesempatan 18.808.405.783 19.381.689.777


Kerja
Membuka 2 (dua) juta Jumlah Penyerapan 2 juta Orang 487.000 18.808.405.783 80.280 19.381.689.777 DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
kesempatan kerja kesempatan kerja Dalbang; BPKAD
2 Pemberdayaa 35 Program Peningkatan Peran Serta 2.550.228.733 2.895.038.775
n perempuan dan Kesetaraan Gender Dalam
dan Pembangunan
pelindungan
anak

Meningkatnya pemberdayaan Persentase Indeks Pembangunan persen 90,28 2.550.228.733 90,88 2.895.038.775 DP3AKB Semua PD Bappeda; Biro
perempuan Gender (IPG) terhadap IPM Dalbang; BPKAD

36 Program Peningkatan Kualitas 6.442.732.246 5.732.669.100


Hidup dan Perlindungan
Perempuan dan Anak
Meningkatnya upaya Indeks Pemberdayaan Gender Point 69,4 3.938.326.506 69,65 3.326.910.418 DP3AKB Semua PD Bappeda; Biro
pemberdayaan pengetahuan, (IDG) Dalbang; BPKAD
keterampilan dan kemandirian
perempuan
Terwujudnya kota dan kabupaten Jumlah Kabupaten/ Kota yang Kabupaten/Kot 12 2.504.405.740 12 2.405.758.682 DP3AKB Semua PD Bappeda; Biro
di Jawa Barat sebagai kota layak mendapatkan penghargaan kota a Dalbang; BPKAD
anak layak anak

3 Pangan 37 Program Peningkatan Ketahanan 30.400.000.000 41.605.000.000


Pangan
Meningkatnya cadangan pangan Jumlah cadangan pangan Ton 500 3.150.000.000 550 2.880.000.000 DKPP Distanhorti, Biro Bappeda, Biro
Pemerintah pemerintah SPI BUMD Dalbang, BPKAD
Meningkatnya cadangan pangan Ketersediaan Informasi, harga dan Persen 100 950.000.000 100 915.000.000 DKPP Distanhorti, Biro Bappeda, Biro
Pemerintah akses pangan SPI BUMD Dalbang, BPKAD
Skor Pola Pangan Harapan Poin 80 3.000.000.000 82 3.300.000.000 DKPP Distanhorti, Biro Bappeda, Biro
SPI BUMD Dalbang, BPKAD
Menurunnya konsumsi beras per- Konsumsi Beras perkapita Kg/Kapita/ 85 2.250.000.000 84 3.350.000.000 DKPP Distanhorti, Biro Bappeda, Biro
kapita Thn SPI BUMD Dalbang, BPKAD
Meningkatnya pengawasan dan Pengawasan dan pembinaan Persen 85 1.150.000.000 85 1.160.000.000 DKPP Distanhorti, Biro Bappeda, Biro
pembinaan keamanan pangan keamanan pangan SPI BUMD Dalbang, BPKAD

Meningkatnya penanganan Jumlah Desa Rawan Pangan yang Persen 40 19.900.000.000 40 30.000.000.000 DKPP Distanhorti, Biro Bappeda, Biro
daerah rawan pangan Tertangani SPI BUMD Dalbang, BPKAD

4 Pertanahan 38 Program Pengadaan, Penataan dan 850.000.000 935.000.000


Pengendalian Administrasi
Pertanahan
Terwujudnya tertib tata kelola Rekomendasi penyelesaian konflik Persen 100 400.000.000 100 450.000.000 Disperkim BPKAD Bappeda; Biro
pertanahan pertanahan dan permaslaahan Dalbang; BPKAD
pengadaan tanah untuk
kepentingan umum

Ketersediaan Sistem Informasi Dokumen 1 450.000.000 1 485.000.000 Disperkim BPKAD Bappeda; Biro
spasial dan non spasial Dalbang; BPKAD
pertanahan Jawa Barat
5 Lingkungan 39 Program Pengendalian Pencemaran 150.405.912.639 122.595.645.964
hidup dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Terkendalinya beban pencemaran Pencapaian status mutu sungai Persen 11,7 - 12,3 150.405.912.639 12,3 -13 122.595.645.964 DLH Biro Yanbangsos, Bappeda; Biro
badan air oleh industri dan dan waduk besar Disbun, Dishut, Dalbang; BPKAD
terkendalinya beban pencemaran Disperkim,
badan air oleh industri dan DESDM,
domestik di DAS Citarum, DAS Disperindag,
Ciliwung dan DAS Prioritas Dishub,
lainnya Distanhorti, DKP,
DSDA, DKPP

40 Program Mitigasi dan Adaptasi 26.000.000.000 27.637.187.000


Perubahan Iklim

9
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Meningkatnya upaya mitigasi Tingkat penurunan emisi Gas Persen 7-6 26.000.000.000 7-6 27.637.187.000 DLH Biro Yanbangsos, Bappeda; Biro
perubahan iklim melalui Rumah Kaca (GRK) Disbun, Dishut, Dalbang; BPKAD
penurunan emisi gas rumah kaca Disperkim,
pada sektor pertanian, DESDM,
kehutanan, energi, transportasi, Disperindag,
industri, limbah dan sampah Dishub,
Distanhorti, DKP,
DSDA, DKPP

41 Program Pengelolaan Kawasan 45.000.000.000 50.000.000.000


Lindung
Terwujudnya peningkatan luas Persentase tutupan lahan yang Persen 38-39 45.000.000.000 39-40 50.000.000.000 Dishut Bappeda, Biro Dalbang, BPKAD
dan fungsi kawasan lindung 45% berfungsi lindung terhadap luas Distanhorti,
wilayah DKPP, Disbun,
Disperkim
42 Program Penataan Hutan dan 4.500.000.000 4.500.000.000
Konservasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Meningkatnya Kesiapan Jumlah kawasan hutan yang siap Lokasi 4 500.000.000 4 500.000.000 Dishut DLH Biro Dalbang, BPKAD
dokuimen dalam rangka penataan ditata batas
batas kawasan hutan

Menurunnya gangguan Persentase penurunan gangguan Persen 2 2.000.000.000 2 2.000.000.000 Dishut Satpol PP Biro Dalbang, BPKAD
keamanan hutan kawasan hutan
Meningkatnya keanekaragaman Persentase peningkatan jumlah Persen 5 2.000.000.000 5 2.000.000.000 Dishut DLH Biro Dalbang, BPKAD
dan populasi tumbuhan & satwa tumbuhan satwa liar yang
liar ditangkarkan

6 Administrasi 43 Program Penataan Administrasi 4.711.083.965 3.939.710.088


kependuduk Kependudukan
an dan Tersedianya data kependudukan Prosentase akurasi data Persen 98 3.580.423.965 100 2.954.782.566 Disdukcapil DP3AKB Bappeda; Biro
pencatatan yang akurat kependudukan Dalbang; BPKAD
sipil Terlaksananya Penataan Adm. Persen 95 1.130.660.000 100 984.927.522 Disdukcapil DP3AKB Bappeda; Biro
Pencatatan Sipil di Jawa Barat Dalbang; BPKAD
7 Pemberdayaa 44 Program Peningkatan Kapasitas 405.255.508.666 450.393.082.506
n Kelembagaan dan Partisipasi
masyarakat Masyarakat
dan desa
Meningkatkan peran masyarakat Tingkat Gotong Royong Persen 70 3.378.171.370 75 3.755.577.008 DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro
dan kelembagaan desa dalam Masyarakat dalam Pembangunan Dalbang, BPKAD
pembangunan perdesaan

Tingkat Partisipasi Masyarakat Persen 70 4.565.096.446 75 4.418.325.892 DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro
dalam Pembangunan di Perdesaan Dalbang, BPKAD

Meningkatnya strata Posyandu Meningkatnya strata Posyandu Unit 45.000 397.312.240.850 50.000 442.219.179.606 DPM-Desa Dinkes Bappeda, Biro
multifungsi multifungsi Dalbang, BPKAD
45 Program Pemantapan 11.275.985.859 12.375.969.847
Pemerintahan dan Pembangunan
Desa
Meningkatkan kualitas dan Persentase desa yang berkinerja Persen 62 55.985.859 65 55.969.847 DPM-Desa Pemksm Bappeda; Biro
profesionalisme pemerintahan baik Dalbang; BPKAD,
desa DKPP
Meningkatkan kualitas dan Tingkat kelengkapan sarana Persen 80 11.000.000.000 80 12.100.000.000 DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro
profesionalisme pemerintahan prasarana perkantoran Dalbang, BPKAD
desa pemerintahan desa sesuai standar
baku sarana dan prasarana
pemerintahan desa
Meningkatkan kualitas sumber Persentase aparatur desa yang Persen 62 220.000.000 65 220.000.000 DPM-Desa Pemksm Bappeda, Biro
daya aparatur desa berkinerja baik Dalbang, BPKAD
46 Program Peningkatan Infrastruktur 880.000.000.000 880.000.000.000
Perdesaan
Membangun infrastruktur desa Tingkat ketersediaan Persen 70 880.000.000.000 75 880.000.000.000 DPM-Desa Disperkim Bappeda, Biro
dan perdesaan Infrastruktur Perdesaan Dalbang, BPKAD
47 Program peningkatan dan 2.724.526.703 2.996.979.373
pembinaan peran serta masyarakat
dalam pembangunan

Meningkatnya jumlah inovator Jumlah inovator dan prakarsa orang 25 2.724.526.703 25 2.996.979.373 Biro Dinkes, DPM- Bappeda, Biro
dan prakarsa berkontribusi dalam masyarakat Jawa Barat yang Yanbangsos Desa, DLH, Dalbang, BPKAD
pembangunan Jawa Barat. berkontribusi Pembangunan Jawa DKUK,
Barat. Distanhorti,
DESDM,
Disparbud,
Disperkim

10
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
8 Pengendalian 48 Program Pelayanan Keluarga 1.465.134.631 1.554.089.233
penduduk Berencana
dan keluarga
berencana

Menurunkan angka ferilitas total Total Fertility Rate (TFR) Poin 2,5 2.490.728.872 2,5 2.797.360.620 DP3AKB Disdukcapil Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Menurunkan laju pertumbuhan Jumlah peserta KB aktif persen 63,75 1.465.134.631 63,80 1.554.089.233 DP3AKB Disdukcapil, Biro Bappeda; Biro
penduduk Yanbangsos Dalbang; BPKAD

49 Program Pendewasaan Usia 4.900.000.000 5.390.000.000


Perkawinan
Meningkatnya rata-rata usia Rata-rata Usia Kawin Pertama Tahun 20,90 4.900.000.000 21 5.390.000.000 DP3AKB Disdukcapil Bappeda; Biro
kawin pertama Wanita (UKPW) Dalbang; BPKAD
50 Program Ketahanan Keluarga dan 8.932.380.474 9.825.618.521
Kesejahteraan Keluarga
Terwujudnya Keluarga Sejahtera Menurunnya jumlah keluarga Pra Keluarga 1.906.224 8.932.380.474 1.767.767 9.825.618.521 DP3AKB Disdukcapil Bappeda; Biro
sejahtera Dalbang; BPKAD
9 Perhubungan 51 Program Pembangunan Prasarana 981.648.495.147 1.012.258.016.147
dan Fasilitas Perhubungan

Meningkatnya ketersediaan Prosentase ketersediaan prasarana persen 49,41 882.088.531.701 49,87 890.198.052.701 Dishub Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
prasarana transportasi transportasi udara (Penyusunan DSDA, Dalbang; BPKAD
Dokumen Perencanaan BIJB, Disperkim,
Pembebasan lahan BIJB dan DESDM, DBMTR,
Pengembangan Nusawiru DKPP, Dinkes,
Disdik, DLH

Prosentase Ketersediaan persen 62,36 57.580.797.850 84,57 78.080.797.850 Dishub Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
Prasarana Transportasi Laut dan DSDA, Dalbang; BPKAD
ASDP (Penyusunan Dokumen Disperkim,DBMT
Perencanaan Laut dan ASDP, R, DLH
Pembebasan Lahan Pelabuhan
Laut Pengumpan Regional di
Pelabuhan Ratu, Pengembangan
Laut dan ASDP)

Prosentase penyediaan prasarana persen 91,30 41.979.165.596 95,65 43.979.165.596 Dishub Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
kereta api di Jawa Barat (dokumen Disperkim, Dalbang; BPKAD
Perencanaan, Pembebasan lahan, DBMTR, DLH
sosialisasi)
52 Program Rehabilitasi dan 433.245.340.500 464.191.436.250
Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas Lalu Lintas Angkutan
Jalan (LLAJ)
Meningkatnya ketersediaan Prosentase ketersediaan fasilitas persen 26,73 433.245.340.500 33,43 464.191.436.250 Dishub Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
prasarana transportasi perlengkapan jalan di jalan Dis. DESDM, Dalbang; BPKAD
Provinsi DBMTR
53 Program Peningkatan Pelayanan 43.073.736.188 47.122.676.188
Angkutan
Meningkatnya kualitas pelayanan Prosentase jaringan trayek AKDP persen 4,59 1.384.113.000 22,40 2.084.113.000 Dishub Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
moda transportasi umum yang terevaluasi di Jawa Barat DBMTR Dalbang; BPKAD

Prosentase keikutsertaan persen 66,66 1.863.458.000 77,77 2.513.458.000 Dishub Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
kabupaten/kota dalam WTN DBMTR Dalbang; BPKAD
Prosentase kepemilikan armada persen 75,05 2.225.105.188 100 2.525.105.188 Dishub Biro SPI BUMD, Bappeda; Biro
angkutan umum AKDP DBMTR Dalbang; BPKAD
perseorangan menjadi berbadan
hukum
Prosentase ketersediaan Terminal persen 50 37.601.060.000 100 40.000.000.000 Dishub Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Tipe B yang memenuhi standar Dalbang; BPKAD

54 Program Pengendalian dan 9.728.136.000 10.917.356.000


Pengamanan Lalu Lintas
meningkatnya ketertiban lalu Prosentase angkutan penumpang persen 44 9.728.136.000 49 10.917.356.000 Dishub Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
lintas angkutan umum (AKDP) yang daftar ulang ,Disperkim, Dalbang; BPKAD
kartu pengawasan DBMTR

10 Komunikasi 55 Program Pengembangan 65.937.170.000 72.451.100.000


dan Komunikasi, Informasi, Media
informatika Massa dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Meningkatnya jumlah perijinan Rasio perijinan lembaga penyiaran Persentase 82 1.940.000.000 86 1.940.000.000 Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro
lembaga penyiaran jumlah IPP dari Dalbang; BPKAD
kanal analog
yang ada

11
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Meningkatnya mutu isi siaran Status mutu isi siaran lembaga Persentase 8 2.050.000.000 7 2.200.000.000 Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro
lembaga penyiaran penyiaran pelanggaran isi Dalbang; BPKAD
siaran
Meningkatnya kualitas SDM Jumlah Peserta pengembangan orang 2.870 2.100.000.000 3.170 2.350.000.000 Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro
penyiaran SDM penyiaran Dalbang; BPKAD

Meningkatnya masyarakat melek Jumlah masyarakat melek media orang pertahun 28.800 5.496.170.000 57.600 5.900.000.000 Diskominfo Biro Humasprot Bappeda; Biro
media penyiaran penyiaran dan masyarakat yang Dalbang; BPKAD
terpapar diseminasi informasi
melalui media

Meningkatnya kualitas layanan Tingkat layanan informasi Persen 100 3.500.000.000 100 4.000.000.000 Diskominfo Bappeda Seluruh PD
perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan
daerah
Meningkatnya penyelenggaraan Persentase pengguna aplikasi Persen 80 1.150.000.000 90 1.380.000.000 Diskominfo Seluruh PD Bappeda; Biro
pelayanan pengadaan barang dan pengadaan barang dan jasa mulai Dalbang; BPKAD
jasa pemerintah secara elektronik dari perencanaan, proses
pengadaan sampai monitoring
evaluasi/pelaporan
Meningkatnya indeks Indeks keterbukaan informasi Poin 80 1.800.000.000 85 2.160.000.000 Diskominfo Dispusipda, Bappeda; Biro
keterbukaan informasi publik publik Diskominfo, Biro Dalbang; BPKAD
Humasprot
Tingkat aksesibilitas data dan Persen 100 1.700.000.000 100 1.700.000.000 Diskominfo Bappeda Seluruh PD
informasi pembangunan
Meningkatnya aksesibilitas Presentase keterjangkauan akses Persen 48 13.751.000.000 55 15.126.100.000 Diskominfo Seluruh PD Bappeda; Biro
pemanfaatan internet internet Dalbang; BPKAD
Meningkatnya fungsi manajemen Terkumpul dan terkelolanya data persen 100 5.500.000.000 100 6.050.000.000 Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro
kehumasan dan informasi yang sudah Dalbang; BPKAD
terverifikasi
Tersedianya skala prioritas isu persen 100 2.200.000.000 100 2.420.000.000 Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro
yang harus disampaikan kepada Dalbang; BPKAD
publik
Terpetakannya arah dan orientasi persen 100 1.100.000.000 100 1.210.000.000 Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro
media massa serta tersedianya Dalbang; BPKAD
analisa pemberitaan media massa

Tersebarnya informasi kebijakan persen 100 16.500.000.000 100 18.150.000.000 Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro
program dan kegiatan pemerintah Dalbang; BPKAD

Tersedianya tata kelola pengaduan persen 100 2.200.000.000 100 2.420.000.000 Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro
masyarakat Dalbang; BPKAD
Terdokumentasikannya peliputan persen 100 2.750.000.000 100 3.025.000.000 Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro
kegiatan pemerintah prov. Jawa Dalbang; BPKAD
barat
Terjalinnya hubungan antar persen 100 2.200.000.000 100 2.420.000.000 Biro Humasprot Seluruh PD Bappeda; Biro
lembaga Dalbang; BPKAD

11 Koperasi, 56 Program Pengembangan 46.167.090.000 50.783.800.000


usaha kecil, Kewirausahaan dan Keunggulan
dan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
menengah
Menciptakan Wirausaha Baru Jumlah Wirausaha Baru Orang 20.000 46.167.090.000 20.000 50.783.800.000 DKUK Disparbud, Bappeda, Biro
DKPP, Dalbang, BPKAD
Distanhorti,
Disbun, DKP,
Dishut,
Disperindag,
DKPP, DESDM,
Dinkes, Disdik
57 Program Pengembangan Sistem 3.500.000.000 4.000.000.000
Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
Meningkatnya pengembangan Jumlah Penerima Manfaat Kredit Orang 7.750 3.500.000.000 7.750 4.000.000.000 DKUK Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
sistem pendukung usaha bagi Modal Usaha Dalbang, BPKAD
UMKM
58 Program penciptaan iklim Usaha 2.600.000.000 3.000.000.000
Kecil Menengah yang kondusif

Meningkatnya Iklim Usaha Kecil Jumlah UMKM yang mendapatkan Orang 320 2.600.000.000 384 3.000.000.000 DKUK Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
Menengah yang Kondusif legalitas usaha Dalbang, BPKAD

59 Program Peningkatan Kualitas 18.800.000.000 20.680.000.000


Kelembagaan Koperasi
Meningkatnya Tata Kelola Jumlah Koperasi Aktif Koperasi 16.878 18.800.000.000 17.278 20.680.000.000 DKUK Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
Kelembagaan Koperasi Dalbang, BPKAD

12 Penanaman 60 Program Pembinaan dan 2.622.982.568 2.657.021.943


modal Pengembangan BUMD dan
Lembaga Keuangan Non Perbankan

12
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Pendapatan Asli Daerah dari Kontribusi BUMD terhadap PAD Milyar rupiah 258 2.622.982.568 266 2.657.021.943 Biro SPI BUMD DPMPTSP Bappeda, Biro
BUMD dan Investasi Pemerintah meningkat 10% (dalam konfirmasi) Dalbang, BPKAD
Provinsi serta Berkembangnya
bentuk investasi Pemerintah
Daerah
61 Program Peningkatan Investasi 16.200.000.000 18.200.000.000
Daerah
Meningkatnya realisasi Nilai Investasi PMA/PMDN Trilyun (Rp) 121,80- 16.200.000.000 138,85-154,00 18.200.000.000 DPMPTSP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
PMA/PMDN 138,85 Dalbang, BPKAD
62 Program Peningkatan Pelayanan 12.550.000.000 15.000.000.000
Terpadu Satu Pintu
Meningkatnya prosentase Prosentase Pelayanan Perijinan % 80 12.550.000.000 85 15.000.000.000 DPMPTSP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
pelayanan Perijinan yang tepat yang tepat waktu Dalbang, BPKAD
waktu

13 Kepemudaan 63 Program Peningkatan dan 13.091.950.000 15.100.000.000


dan olahraga Pembinaan Kepemudaan dan
Kepramukaan
Meningkatnya pemuda Jumlah pemuda berprestasi Orang 10 1.000.000.000 12 1.200.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
berprestasi dan berkontribusi Nasional. (Pemuda pelopor, PPAN, Dalbang; BPKAD
pembangunan Jawa Barat. Paskibraka, KPN)
Jumlah pemuda jawa barat yang Orang 750 2.000.000.000 800 2.500.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
mengikuti pelatihan Dalbang; BPKAD
kewirausahaan.
Meningkatnya kreativitas pemuda Peringkat Mraching Band dalam Rangking Divisi 1 3.011.800.000 1 3.100.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
jawa barat Kejuaraan tingkat Nasional Utama Dalbang; BPKAD

Jumlah Partisipasi pemuda jawa orang 640 520.000.000 700 600.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
barat dalam Kabiza Fest Dalbang; BPKAD
Meningkatnya kesadaran pemuda Jumlah pemuda yang mengikuti Orang 100 1.310.150.000 100 1.500.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
terhadap rasa nasionalisme dan pelatihan kepemimpinan pemuda Dalbang; BPKAD
kebangsaan
Meningkatnya peran serta Jumlah fasilitasi organisasi Organisasi 20 1.600.000.000 20 1.800.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
organisasi kepemudaan jawa kepemudaan Dalbang; BPKAD
barat
Jumlah Pelatihan bagi Kader Orang 350 750.000.000 400 1.000.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Organisasi Kepemudaan Dalbang; BPKAD
Meningkatnya pembinaan Jumlah peserta pelatihan mental Orang 286 2.150.000.000 300 2.400.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
karakter pemuda spiritual pemuda Dalbang; BPKAD
Meningkatnya peran pemuda Jumlah kader pemuda anti Orang 350 750.000.000 400 1.000.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
dalam kampanye anti narkoba narkoba Dalbang; BPKAD
Meningkatnya pembinaan Peringkat Kepramukaan Jawa Ranking 1 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Kepramukaan Jawa Barat Barat tingkat Nasional Dalbang; BPKAD
64 Program Pembinaan, 150.151.162.000 134.100.000.000
Pemasyarakatan dan
Pengembangan Olah Raga
Meningkatkanya Kesejahteraan Jumlah Penerima Penghargaan Orang 1.200 13.500.000.000 500 15.000.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Insan Olahraga Jawa Barat yang Insan Olahraga Dalbang; BPKAD
Berprestasi Berprestasi/Berjasa
Meningkatnya prestasi olahraga peringkat jawa barat dalam:
Jawa Barat dan dukungan
terhadap olahraga prestasi dan
olahraga masyarakat secara
berkelanjutan

a. PON Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro


Dalbang; BPKAD

b. PEPARNAS Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro


Dalbang; BPKAD
c. POPNAS Ranking 2 17.500.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD

d. POPWILNAS Ranking 2 9.500.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro


Dalbang; BPKAD

e. PEPARPENAS Ranking 2 1.000.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro


Dalbang; BPKAD

Meningkatnya peran dan Jumlah masyarakat yang Persen 37 1.850.000.000 38 2.000.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
partisipasi masyarakat dan berpartisipasi dalam olahraga Dalbang; BPKAD
organisasi dalam berolahraga
tingkat kebugaran jasmani Persen 74.0 1.480.000.000 75.0 1.600.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
masyarakat Dalbang; BPKAD
Meningkatnya Dukungan SDM Jumlah SDM Tenaga Orang 10.042 6.499.974.000 12.050 7.000.000.000 Dispora Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
Pengembangan Tenaga Keolahragaan Dalbang; BPKAD
Keolahragaan

13
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Mendukung pembangunan Pembangunan Gelanggang GOR/SOR 5 5 Dispora Disperkim Bappeda; Biro
gelanggang olahraga di provinsi, Olaharaga Dalbang; BPKAD
kota/kabupaten
Kawasan sarana olahraga, Kawasan 1 117.321.188.000 1 90.000.000.000 Dispora Disperkim Bappeda; Biro
pendidikan dan ruang publik Dalbang; BPKAD
bermutu

14 Persandian 66 Program Penyelenggaraan


Persandian daerah
Meningkatnya tata kelola Indeks Keamanan Informasi Tingkat I 250.000.000 II 275.000.000 Diskominfo Seluruh PD Seluruh PD
keamanan sistem informasi (KAMI) Kematangan
instansi pemerintahan

15 Kebudayaan 67 Program Pengembangan Nilai 34.510.000.000 214.950.000.000


Budaya
Meningkatnya Apresiasi Pengelolaan Bahasa, Sastra, dan Jumlah 3 3.960.000.000 3 4.400.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
masyarakat terhadap bahasa Aksara Daerah pembinaan Dalbang; BPKAD ; Biro
sastra dan aksara daerah pengelolaan Yanbangsos
budaya lokal
Pengusulan HKI Warisan Budaya Usulan / 10 550.000.000 10 550.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Tak Benda Rekomendasi Adm.Pemb; Biro
per tahun Keuangan; Biro
Yansos
Terbangunnya pusat seni dan Unit 2 30.000.000.000 14 210.000.000.000 Disperkim Disparbud Bappeda, Biro
budaya Dalbang, BPKAD
68 Program Pengelolaan Kekayaan 14.450.950.824 16.352.561.840
dan Keragaman Budaya
Meningkatnya Pengelolaan Pengelolaan Seni dan Perfilman Jenis 7 13.422.067.012 7 15.188.286.466 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Keragaman dan kekayaan budaya Daerah kegiatan/tahun Dalbang; BPKAD; Biro
Jawa Barat Yanbangsos
Meningkatnya pengelolaan dan Pengusulan HKI Seni Tradisi Usulan / 1 1.028.883.813 1 1.164.275.374 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pengakuan atas Hak Kekayaan Rekomendasi Dalbang; BPKAD
Intelektual (HaKI) di Bidang Seni per tahun

16 Perpustakaa 69 Program Pengembangan Budaya 8.499.054.000 9.875.735.000


n Baca dan Pembinaan Perpustakaan Meningkatnya peran Jumlah judul / eksemplar bahan Judul / 1,810/ 2.300.000.000 2,000/5,000 2.800.000.000 Dispusipda Disdik, Biro Bappeda, Biro
perpustakaan sebagai wahana perpustakaan umum Provinsi Eksemplar 14,525 Yanbangsos Dalbang, BPKAD
belajar masyarakat sepanjang Jawa Barat
hayat
Literatur tentang Jawa Barat dan Judul / 2,800/5,600 285.000.000 3,000/6,000 350.000.000 Dispusipda Disparbud, Bappeda. Biro
yang diterbitkan di Jawa Barat Eksemplar Disdik, Dalbang, BPKAD

Jumlah naskah kuno yang Naskah 5 Naskah 200.000.000 6 Naskah 225.000.000 Dispusipda Disparbud, Bappeda. Biro
dilestarikan di Jawa Barat Disdik Dalbang, BPKAD
jumlah para wajib Serah simpan instansi 300 wajib 1.000.000.000 350 wajib 1.200.000.000 Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro
karya cetak dan karya rekam di SSKCKR SSKCKR Dalbang, BPKAD
perpustakaan umum provinsi
Jawa Barat
Jumlah pengunjung (pemustaka) Orang 566.389 2.412.154.000 594.708 2.653.370.000 Dispusipda Disparbud, Bappeda. Biro
yang memanfaatkan perpustakaan Disdik Dalbang, BPKAD
umum Provinsi Jawa Barat

Jumlah lembaga perpustakaan Unit 3.634 621.000.000 4.180 714.150.000 Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro
umum, sekolah dan khusus yang Dalbang, BPKAD
dibina
Jumlah pembinaan SDM Orang 4.183 517.500.000 4.882 595.125.000 Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro
perpustakaan Dalbang, BPKAD
Jumlah pembinaan minat baca Orang 7.170 1.056.000.000 8.245 1.214.580.000 Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro
masyarakat Dalbang, BPKAD
Jumlah promosi perpustakaan Kegiatan 12 107.400.000 14 123.510.000 Dispusipda Semua PD Bappeda. Biro
Dalbang, BPKAD

17 Kearsipan 70 Program Pengembangan Kearsipan 5.520.000.000 8.450.000.000

Terwujudnya pengelolaan arsip Persentase PD yang telah Persen 79 2.850.000.000 100 4.300.000.000 Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro
yang mendukung administrasi memenuhi standar baku Dalbang, BPKAD
pemerintahan yang akuntabel kearsipan

Jumlah data arsip di unit Meter Linier 15.000 270.000.000 20.000 360.000.000 Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro
kearsipan (ML) Dalbang, BPKAD
Jumlah arsip yang diselamatkan Khasanah 15 750.000.000 20 900.000.000 Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro
dan dimanfaatkan Dalbang, BPKAD

Jumlah arsip yang di digitalisasi/ Lembar 53.000 450.000.000 53.000 450.000.000 BPKAD, Bappeda Bappeda, Biro
Dispusipda
alih media Dalbang, BPKAD
Unit 157 100.000.000 407 220.000.000
Persentase data center arsip Persen 43 1.100.000.000 100 2.220.000.000 Dispusipda Semua PD Bappeda, Biro
Dalbang, BPKAD
14
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA

Urusan Pilihan
1 Kelautan dan 71 Program Pengembangan Budidaya 24.700.000.000 27.170.000.000
perikanan Perikanan

Meningkatnya produksi dan peningkatan Produksi Perikanan persen 5 20.000.000.000 5 22.000.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
produktivitas kelautan dan Budidaya Dalbang, BPKAD
perikanan Jawa Barat
peningkatan Produksi Non persen 2 500.000.000 2 550.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
Konsumsi Dalbang, BPKAD
Meningkatnya peran Jawa Barat Kontribusi terhadap pemenuhan persen 50 1.000.000.000 50 1.100.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
sebagai sentra benih ikan benih ikan nila nasional Dalbang, BPKAD
nasional
Kontribusi terhadap pemenuhan persen 50 1.000.000.000 50 1.100.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
benih ikan mas nasional Dalbang, BPKAD

Kontribusi terhadap pemenuhan persen 10 1.000.000.000 10 1.100.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
benih ikan lele nasional Dalbang, BPKAD

Kontribusi terhadap pemenuhan persen 10 1.200.000.000 10 1.320.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
benih ikan patin nasional Dalbang, BPKAD

72 Program Pengembangan Perikanan 175.000.000.000 92.500.000.000 DKP


Tangkap
Meningkatnya produksi dan Peningkatan Produksi Perikanan persen 1,58 175.000.000.000 1,58 92.500.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda, Biro
produktivitas kelautan dan Tangkap Dalbang, BPKAD
perikanan Jawa Barat
73 Program pemberdayaan 2.200.000.000 2.420.000.000
sumberdaya kelautan dan
perikanan
Meningkatnya kinerja Jumlah kelompok pelaku utama kelompok 300 700.000.000 300 770.000.000 Biro SPI BUMD Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
sumberdaya kelautan perikanan dan pelaku usaha kelautan dan Dalbang; BPKAD
Jawa Barat perikanan yang meningkat
kelasnya
Jumlah penyuluh perikanan yang orang 150 1.500.000.000 150 1.650.000.000 Biro SPI BUMD DKP, Biro SPI Bappeda; Biro
meningkat kompetensinya BUMD Dalbang; BPKAD

74 Program Pemasaran, Pengolahan 6.750.000.000 7.425.000.000


dan Peningkatan Mutu Hasil
Kelautan dan Perikanan

Meningkatnya hasil perikanan Persentase jumlah produksi persen 89 2.000.000.000 90 2.200.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
yang memenuhi sistem jaminan kelautan dan perikanan yang Dalbang; BPKAD
kesehatan ikan, mutu dan memenuhin standar jaminan
keamanan pangan kesehatan ikan, mutu dan
kemanan pangan
Meningkatnya ketersediaan aneka Peningkatan Produksi Olahan persen 10 2.750.000.000 10 3.025.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
produk olahan hasil perikanan Dalbang; BPKAD

Meningkatnya Konsumsi Ikan di Konsumsi Ikan Kh/Kap/Thn 26,85 1.000.000.000 27,66 1.100.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Jawa Barat Dalbang; BPKAD
Meningkatnya Ketersediaan Peningkatan Produksi Garam persen 5 1.000.000.000 5 1.100.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
garam Dalbang; BPKAD
75 Program Pengawasan Sumberdaya 2.500.000.000 2.750.000.000
Kelautan dan Perikanan

Meningkatnya pengawasan dan Penurunan Jumlah Kasus persen 25 1.500.000.000 30 1.650.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pengendalian SDKP Pelanggaran sektor kelautan dan Dalbang; BPKAD
perikanan (IUU fishing)
penyelesaian tindak pidana persen 75 1.000.000.000 80 1.100.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
kelautan dan perikanan secara Dalbang; BPKAD
akuntabel dan tepat waktu
76 Program Pengelolaan dan 19.600.000.000 21.560.000.000
Pelestarian Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan
Meningkatnya pengelolaan dan Jumlah pemanfaatan dan Kawasan 1 10.850.000.000 1 11.935.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pemulihan sumberdaya kelautan Pengelolaan kawasan Konservasi Dalbang; BPKAD
dan perikanan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Luas Kawasan Rehabilitasi dan Ha 280 3.000.000.000 280 3.300.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Revitalisasi Ekosistem Pesisir, Dalbang; BPKAD
Laut, Pulau-Pulau Kecil dan
perairan umum
Jumlah Jenis Ikan Perairan Umum Jenis 2 500.000.000 2 550.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
yang didomestikasi Dalbang; BPKAD
Jumlah Penebaran benih Ikan di Ekor 12.000.000 3.750.000.000 14.000.000 4.125.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Perairan Umum Dalbang; BPKAD
Terjaganya Kelestarian Plasma Jumlah Plasma Nutfah yang Jenis 4 1.500.000.000 5 1.650.000.000 DKP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Nutfah dilestarikan Dalbang; BPKAD

15
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
2 Pariwisata 77 Program Pengembangan Destinasi 7.684.075.878 7.900.000.000
Pariwisata
Meningkatnya kuantitas dan Jumlah Event Pariwisata Event/tahun 4 4.996.777.298 5 5.000.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
kualitas obyek wisata Dalbang; BPKAD
Peningkatan Sarana dan ODTW per 2 2.388.709.850 2 2.500.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Prasarana Pariwisata Tahun Dalbang; BPKAD
Peningkatan Sumber Daya Orang per 250 298.588.731 250 400.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Manusia Pariwisata Tahun Dalbang; BPKAD
78 Program Pengembangan 13.510.323.339 15.700.000.000
Pemasaran Pariwisata
Meningkatnya kunjungan Jumlah kunjungan wisatawan Ribu Orang 1.750 955.483.940 2.000 1.200.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
wisatawan ke objek wisata di mancanegara ke Jawa Barat Dalbang; BPKAD
Jawa Barat
Jumlah kunjungan wisatawan orang/tahun 42.458.900 4.777.419.700 46.704.790 5.500.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
nusantara ke obyek wisata di Jawa Dalbang; BPKAD
Barat
Jumlah kunjungan wisatawan orang/tahun 16.105.100 4.777.419.700 17.715.610 5.500.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
nusantara ke akomodasi di Jawa Dalbang; BPKAD
Barat
Jumlah Event Promosi Kegiatan event/tahun 4 3.000.000.000 5 3.500.000.000 Disparbud Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Pariwisata Dalbang; BPKAD

3 Pertanian 79 Program Peningkatan Produksi 176.176.430.000 184.628.200.000


Pertanian/Perkebunan
Meningkatnya produksi, Jumlah Produksi Padi Ton 12.686.578 50.035.630.000 13.067.175 55.139.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
produktivitas dan kualitas produk BUMD Dalbang; BPKAD
pertanian, perkebunan, dan
peternakan;
Jumlah Produksi Jagung Ton 1.250.333 5.750.000.000 1.312.850 6.500.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Kedelai Ton 53.377 5.750.000.000 54.979 6.500.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Kacang Tanah Ton 82.887 1.550.000.000 84.545 1.620.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Kacang Hijau Ton 11.040 1.150.000.000 11.261 1.200.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Ubi Kayu Ton 2.306.796 1.150.000.000 2.352.932 1.200.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Ubi Jalar Ton 472.565 875.000.000 482.016 950.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah produksi Sayuran Ton 2.958.542 1.600.000.000 3.076.884 1.500.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Buah-buahan Ton 4.029.720 2.120.000.000 4.110.314 2.170.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Tanaman Obat Ton 94.566 500.000.000 96.457 650.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Jumlah Produksi Tanaman Hias Tangkai 285.783.479 1.000.000.000 291.499.149 1.200.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
Persentase tingkat kehilangan persen 10,70 5.000.000.000 10,50 5.500.000.000 Distanhorti DKPP; Biro SPI Bappeda; Biro
hasil pasca panen padi BUMD Dalbang; BPKAD

Prosentase peningkatan produksi persen 2,4 76.100.000.000 2,5 76.150.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
rata-rata komoditas strategis Dalbang; BPKAD
perkebunan
Prosentase peningkatan persen 2,4 1.390.000.000 2,5 1.390.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
produktivitas rata-rata komoditas Dalbang; BPKAD
perkebunan
Prosentasi peningkatan jumlah persen 2,4 12.860.000.000 2,5 13.060.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
ketersediaan benih unggul Dalbang; BPKAD
komoditas strategis
Prosentasi peningkatan benih persen 2,4 9.345.800.000 2,5 9.899.200.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
tanaman perkebunan yang Dalbang; BPKAD
tersertifikasi
Sertifikasi Jaminan Mutu Pelaku Buah 540 16.200.000.000 690 20.700.000.000 Disbun dan Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Usaha Produk Pertanian Distanhorti Dalbang; BPKAD

80 Program Pemberdayaan Sumber 80.721.280.000 86.705.000.000


Daya Pertanian/Perkebunan

Meningkatnya Kinerja sumber Capaian Indeks Nilai Tukar Petani


daya pertanian Jawa Barat (NTP) Sub Sektor :

-Tanaman Pangan poin 111 650.000.000 112 700.000.000 Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
- Hortikultura poin 122 650.000.000 123 700.000.000 Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Jumlah Kelembagaan penyuluhan unit 460 10.768.500.000 460 12.000.000.000 Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pertanian yang meningkat Dalbang; BPKAD
kapasitasnya

16
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Jumlah penyuluh pertanian yang Orang/tahun 2.609 32.882.780.000 2.609 36.000.000.000 Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
meningkat kesejahteraan & Dalbang; BPKAD
kompetensinya
Jumlah penerapan metoda unit 460 2.300.000.000 460 2.760.000.000 Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
penyuluhan Dalbang; BPKAD
Prosentase luas minimum eksisting Persen 13 13.760.000.000 13 14.310.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
lahan perkebunan terhadap luas Dalbang; BPKAD
Jawa Barat
Prosentase Peningkatan Indeks Persen 1 19.710.000.000 1 20.235.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Nilai Tukar Petani Perkebunan Dalbang; BPKAD
Rakyat (NTP-r)
81 Program Pencegahan dan 33.091.920.000 33.367.612.000
Penanggulangan Penyakit
Tanaman
Terkendalinya hama dan penyakit Jumlah Luas serangan 9 OPT Ha 112.750 10.756.920.000 111.622 10.932.612.000 Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
tanaman pertanian/perkebunan Utama Dalbang; BPKAD

Prosentase Penurunan Intensitas persen -1 22.335.000.000 -1 22.435.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Serangan OPT Perkebunan Dalbang; BPKAD

82 Program Pemasaran dan 11.460.000.000 11.610.000.000


Pengolahan Hasil
Pertanian/Perkebunan
Meningkatnya nilai tambah Jumlah kelompok / pelaku Kelompok 20 600.000.000 20 600.000.000 Distanhorti Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pengolahan dan margin penerapan sistem jaminan mutu Dalbang; BPKAD
pemasaran hasil pertanian/ sesuai SNI tanaman pangan dan
perkebunan hortikultura
Prosentase Peningkatan Jumlah persen 2,4 5.990.000.000 2,5 6.140.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Penerapan Sistem Jaminan mutu Dalbang; BPKAD
sesuai SNI.
Prosentase Peningkatan Volume persen 2,4 4.870.000.000 2,5 4.870.000.000 Disbun Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Ekspor Produk Perkebunan Dalbang; BPKAD

83 Program Peningkatan Produksi 37.975.370.963 47.469.213.704


Hasil Peternakan
Meningkatnya produksi, 1. Peningkatan produksi
produktifitas, dan kualitas produk komoditas peternakan
peternakan
a. Daging Persen 3 11.680.550.000 3 14.600.687.500 DKPP BKPD; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
b. Telur Persen 2 2.403.781.250 2 3.004.726.563 DKPP BKPD; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
c. Susu Persen 2 7.871.036.250 2 9.838.795.313 DKPP BKPD; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
2. Peningkatan Populasi
Komoditas Peternakan
a. Ruminansia Besar Persen 3 6.066.128.463 3 7.582.660.578 DKPP BKPD; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
b. Ruminansia Kecil Persen 5 5.807.000.000 5 7.258.750.000 DKPP BKPD; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
c. Unggas Persen 3 4.146.875.000 3 5.183.593.750 DKPP BKPD; Biro SPI Bappeda; Biro
BUMD Dalbang; BPKAD
84 Program Pencegahan dan 4.566.475.000 5.708.093.750
Penanggulangan Penyakit Ternak

Terkendalinya penyakit ternak Penurunan kejadian PHMS Persen 5 4.566.475.000 5 5.708.093.750 DKPP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
(Anthrax, Avian Influenza, Dalbang; BPKAD
Bruceollosis dan Rabies)
85 Program peningkatan pemasaran 4.056.021.875 5.070.027.278
Hasil Produksi Peternakan

Meningkatnya nilai tambah Jumlah Pelaku Penerapan sistem pelaku 50 1.839.287.500 50 2.299.109.309 DKPP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pengolahan dan margin jaminan mutu hasil peternakan Dalbang; BPKAD
pemasaran hasil peternakan
Presentase nilai tambah produk persen 10 2.216.734.375 10 2.770.917.969 DKPP Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD

4 Kehutanan 86 Program Pemanfaatan Potensi 37.000.000.000 43.500.000.000


Sumber Daya Hutan
Meningkatnya Produksi Hasil Persentase bertambahnya Persen 2 10.000.000.000 2 12.000.000.000 Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Hutan produksi hasil hutan kayu Dalbang; BPKAD
Persentase bertambahnya Persen 1 10.000.000.000 1 12.000.000.000 Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
produksi hasil hutan bukan kayu Dalbang; BPKAD

Persentase bertambahnya Persen 1 10.000.000.000 1 12.000.000.000 Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
produksi olahan hasil hutan kayu Dalbang; BPKAD
dan bukan kayu
Meningkatnya Pemanfaatan Jasa Persentase peningkatan Persen 5 4.000.000.000 5 4.500.000.000 Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Lingkungan penerimaan jasa wisata alam Dalbang; BPKAD
Meningkatnya Pengelolaan Hutan Jumlah unit hutan rakyat yang Unit 1 3.000.000.000 1 3.000.000.000 Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Rakyat Secara Lestari dikelola secara lestari Dalbang; BPKAD
17
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
87 Program Penyuluhan dan 3.700.000.000 300.355.000.000
Pemberdayaan masyarakat di
Bidang Kehutanan
Meningkatnya kinerja sumber Jumlah kelembagaan pelaku kelompok 30 2.850.000.000 30 299.250.000.000 Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
daya kehutanan Jawa Barat utama dan pelaku usaha bidang Dalbang; BPKAD
kehutanan yang meningkat
kapasitasnya
Jumlah penuluh kehutanan yang orang 150 850.000.000 200 1.105.000.000 Dishut Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
meningkat kompetensinya Dalbang; BPKAD

5 Energi dan 88 Program Pembinaan, 7.250.000.000 8.000.000.000


sumber daya Pengembangan Sumber Daya
mineral Mineral, Geologi dan Air Tanah

Meningkatnya pendayagunaan Persentase luas zona aman pada persen 66.60 2.250.000.000 65.75 2.500.000.000 DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
dan konservasi air tanah, serta cekungan air tanah Dalbang; BPKAD
pengelolaan pengusahaan sumber
daya mineral

Persentase usaha pertambangan persen 60 2.750.000.000 70 3.000.000.000 DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
yang melaksanakan Good Mining Dalbang; BPKAD
Practise

Tersedianya prasarana air baku Titik Sumur Bor 5 2.250.000.000 5 2.500.000.000 DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
bagi masyarakat bersumber dari Dalbang; BPKAD
air tanah dalam di wilayah rawan
air

89 Program Pembinaan 94.500.000.000 104.000.000.000


pengembangan ketenagalistrikan
dan pemanfaatan energi

Meningkatnya cakupan Rasio elektrifikasi rumah persen 96 - 98 91.000.000.000 98 - 100 100.000.000.000 DESDM Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pelayanan infrastruktur Dalbang; BPKAD
ketenagalistrikan
Meningkatnya pemanfaatan Jumlah pemanfaatan sumber SBM (setara 175.000 3.500.000.000 200.000 4.000.000.000 DESDM DLH Bappeda; Biro
sumber energi baru dan energi baru dan terbarukan barel minyak) Dalbang; BPKAD
terbarukan

6 Perdagangan 90 Program Perdagangan Dalam 38.000.000.000 48.500.000.000


Negeri
Meningkatnya jumlah dan Jumlah Perencanaan Pusat unit 1 10.000.000.000 1 10.000.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
pengelolaan sarana dan Distribusi Perdagangan Dalbang; BPKAD
prasarana perdagangan
Terkendalinya inflasi Jawa Barat Terkendalinya inflasi Jawa Barat Persen 4,0-5,0 23.000.000.000 4,0-5,0 31.000.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Meningkatnya akses pasar Jumlah Kontribusi Perdagangan Persen 20 5.000.000.000 21 7.500.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
domestik pada PDRB Jawa Barat Dalbang; BPKAD

91 Program Pemberdayaan Konsumen 20.000.000.000 31.500.000.000


dan Pengawasan Barang beredar
dan jasa
Meningkatnya pengawasan Indeks pemberdayaan konsumen Poin 36 15.000.000.000 37 25.000.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
barang beredar dan Jasa (IKK) Dalbang; BPKAD
Jumlah barang yang diuji Unit 100 5.000.000.000 125 6.500.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
92 Program Pengembangan 6.000.000.000 7.000.000.000
Perdagangan Luar Negeri
Meningkatnya jumlah eksportir Peningkatan jumlah eksportir jawa Eksportir 150 3.000.000.000 175 3.500.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Jawa Barat barat Dalbang; BPKAD
Menurunnya nilai impor Jawa Laju Pertumbuhan eksport non Persen 3,50-4,00 3.000.000.000 4,00-4,50 3.500.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Barat migas Jawa Barat Dalbang; BPKAD

7 Perindustrian 93 Program Pengembangan Industri 14.000.000.000 21.000.000.000

Meningkatnya unit usaha industri Jumlah unit usaha Industri Unit Usaha 203.455 2.000.000.000 203.955 3.000.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD
Jumlah kontribusi industri Persen 40 12.000.000.000 40 18.000.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
manufaktur pada PDRB Jawa Dalbang; BPKAD
Barat
94 Program Penataan Struktur 1.000.000.000 5.000.000.000
Industri
Menurunnya nilai Impor bahan Penurunan nilai inpor bahan baku Persen 1 1.000.000.000 1 5.000.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
baku industri per tahun Dalbang; BPKAD
95 Program Peningkatan Kemampuan 15.000.000.000 20.000.000.000
Teknologi Industri
Meningkatnya nilai produksi Nilai produksi industri per tahun Persen 20 15.000.000.000 25 20.000.000.000 Disperindag Biro SPI BUMD Bappeda; Biro
Industri Dalbang; BPKAD
18
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA

8 Transmigrasi 96 Program Pengembangan 4.400.596.176 4.840.514.092


Transmigrasi
Meningkatnya kemandirian calon Jumlah calon transmigran yang orang 210 4.400.596.176 230 4.840.514.092 DKPP Biro Yanbangsos Bappeda; Biro
transmigran dan masyarakat memiliki sertifikat pelatihan Dalbang; BPKAD
translok (Resettlement)

Penunjang Urusan Pemerintahan


1 Perencanaan 97 Program Penyelenggaraan 83.510.500.000 85.811.550.000
Pemerintahan Daerah dan Sistem
Administrasi Daerah
Meningkatnya kapasitas Prosentase Tingkat Kepatuhan Persen 75 15.000.000.000 100 13.200.000.000 Biro Org Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
manajemen penyelenggaraan Unit Pelayanan Publik terhadap BPKAD, Biro Dalbang
pelayanan publik ketentuan Pelayanan Publik yang
berlaku
Meningkatnya kesesuaian Prosentase Organisasi Perangkat Persen 100 19.000.000.000 100 18.700.000.000 Biro Org Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
besaran organisasi yang tepat Daerah dan Unit Kerja yang Efektif BPKAD, Biro Dalbang
fungsi dan tepat ukuran dan Efisien

Terwujudnya ketatalaksanaan Prosentase Instansi Pemerintah Persen 81 18.000.000.000 100 19.800.000.000 Biro Org Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
yang efektif dan efisien dalam yang ketatalaksanaan baik BPKAD, Biro Dalbang
rangka mendorong upaya
perwujudan tata pemerintahan
yang baik
Terwujudnya tertib administrasi Jumlah Regulasi Penegasan Batas buah 66 27.500.000.000 66 29.700.000.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro
penyelenggaraan pemerintahan Daerah sesuai dengan total Dalbang, BPKAD
umum kebutuhan penetapanya
Tertib administrasi penamaan Persen 90 750.000.000 100 825.000.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro
Rupa Bumi Dalbang, BPKAD
Meningkatnya kinerja Peringkat kinerja penyelenggaraan Peringkat 3 1.600.000.000 3 1.760.000.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
penyelenggaraan pemerintahan pemerintahan daerah Provinsi BPKAD, Biro Dalbang
daerah Provinsi Jawa Barat Jawa Barat

Terwujudnya penyelenggaraan Persentase pelaksanaan urusan Persen 40 1.660.500.000 60 1.826.550.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda, Inspektorat,
urusan pemerintahan provinsi pemerintahan lingkup Provinsi BPKAD, Biro Dalbang
berdasarkan Undang-Undang Jawa Barat
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

98 Program Perencanaan, 67.000.000.000 75.000.000.000


Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Meningkatnya kinerja Persentase usulan dari pelaku Persen 80 7.000.000.000 80 7.700.000.000 Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
perencanaan pembangunan pembangunan yang sesuai dengan
daerah prioritas pembangunan Jawa
Barat
Tingkat keselarasan rencana Persen 80 10.000.000.000 80 11.000.000.000 Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
pembangunan provinsi dengan
Nasional, Kabupaten/Kota, dan
wilayah perbatasan provinsi

Meningkatnya konsistensi Tingkat kesesuaian sasaran Persen 80 17.500.000.000 80 19.500.000.000 Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
pelaksanaan pembangunan pembangunan jangka panjang,
terhadap rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan

Tingkat konsistensi pelaksanaan Persen 90 13.500.000.000 90 14.500.000.000 Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
pembangunan terhadap rencana
pembangunan

Meningkatnya kesesuaian Tingkat kesesuaian perencanaan Persen 90 5.000.000.000 90 5.500.000.000 Bappeda Seluruh PD BPKAD; Biro Dalbang
perencanaan dengan dengan penganggaran
penganggaran
Meningkatnya kinerja Instansi Persentase PD dengan nilai AKIP Persen 90 14.000.000.000 100 16.800.000.000 Inspektorat, Seluruh PD Bappeda, Biro
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa BB ke atas Biro Org, Dalbang, BPKAD
Barat Bappeda,
Diskominfo
Perencanaan yang disusun Tingkat kontribusi hasil analisis Persen 60 5.000.000.000 70 5.500.000.000 Bappeda Diskominfo, Bappeda, BPKAD; Biro
berdasarkan analisis data, hasil data/penelitian/kajian dalam BP2D Dalbang
kajian/penelitian, dan evaluasi perencanaan pembangunan

Transparansi perencanaan, Tingkat ketersediaan data dan Persen 90 3.000.000.000 90 3.300.000.000 Diskominfo Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
penganggaran, pelaksanaan, dan informasi pembangunan Dalbang
pengawasan pembangunan

99 Program Kerjasama Pembangunan 5.900.000.000 6.455.000.000

19
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Terwujudnya kerjasama antar Jumlah kerjasama antar daerah, dokumen 5 650.000.000 5 715.000.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro
daerah, kabupaten/kota, antar kabupaten/kota, antar provinsi kerjasama Dalbang, BPKAD
provinsi dan luar negeri dan luar negeri Antar Daerah
dan Perbatasan

dokumen 5 850.000.000 5 935.000.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro


kerjasama Dalbang, BPKAD
Antar Provinsi
dokumen 2 2.000.000.000 2 2.200.000.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda, Biro
kerjasama Dalbang, BPKAD
dengan Luar
Negeri
Terwujudnya kerjasama dengan Jumlah kerjasama dengan dokumen 12 2.050.000.000 15 2.255.000.000 Pemksm Seluruh PD Bappeda; Biro
Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, kerjasama Dalbang; BPKAD
Swasta, LSM dalam dan luar Swasta, LSM dalam dan luar dengan
negeri negeri Perguruan
Tinggi, BUMN
/BUMD,
Swasta, LSM
dalam dan luar
negeri
Terselenggaranya Hubungan Jumlah Dokumen Laporan Jumlah 6 350.000.000 6 350.000.000 Banhub Seluruh PD Bappeda; Biro
Antara Pemerintah, Swasta, dan Kegiatan Humasprot; Pemksm,
Masyarakat Jawa Barat Diskominfo

2 Keuangan 100 Program Pengelolaan Keuangan 113.512.198.725 122.712.528.533


dan Kekayaan Daerah

Terwujudnya restrukturisasi Jumlah penetapan petunjuk Buah 3 4.730.000.000 3 4.730.000.000 BPKAD Seluruh PD Bappeda, Biro
peraturan perundangan daerah pelaksanaan di bidang Dalbang
yang berkaitan dengan keuangan pengelolaan keuangan daerah
daerah
Meningkatnya akuntabilitas Tingkat Akuntabilitas Penggunaan Persen 1 6.930.000.000 1 7.700.000.000 BPKAD Seluruh PD Bappeda, Biro
pelaksanaan pembangunan Anggaran Dalbang
Meningkatnya pendapatan Tingkat Pendapatan Daerah:
daerah
a. PAD Persen 62 54.952.198.725 63 63.195.028.533 Bapenda BPKAD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD,
DKPP, DESDM
b. Dana Perimbangan Persen 9 350.000.000 9 402.500.000 Bapenda BPKAD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD,
DKPP, DESDM
` c. Lain-lain pendapatan yang sah Persen 29 900.000.000 28 1.035.000.000 Bapenda BPKAD Bappeda; Biro
Dalbang; BPKAD,
DKPP, DESDM
Meningkatnya penataan dan Tingkat pemanfaatan dan Persen 85 9.900.000.000 85 9.900.000.000 BPKAD BPKAD Bappeda; Biro
pendayagunaan aset milik pendayagunaan asset daerah. Dalbang
Pemerintah Provinsi Jawa Barat di
kabupaten dan kota
Meningkatnya pengelolaan aset Persentase aset yang diamankan Persen 38 35.750.000.000 40 35.750.000.000 BPKAD BPKAD Bappeda; Biro
daerah secara fisik dan legal Dalbang

101 Program Peningkatan 10.898.106.811 11.987.917.492


Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan

Meningkatnya pelaporan capaian tingkat kesesuaian pelaporan persen 100 5.858.677.793 100 6.699.885.330 Seluruh PD Seluruh PD Bappeda; Biro
kinerja pembangunan kinerja sesuai dengan standar Dalbang
akuntansi
Meningkatnya pengelolaan Tingkat akurasi, kecepatan dan Persen 100 5.039.429.018 100 5.288.032.162 BPKAD Seluruh PD Bappeda, Biro
keuangan yang akurat, cepat, kecermatan dalam pengelolaan Dalbang, BPKAD
cermat dan berbasis IT dan pelaporan keuangan

3 Kepegawaian 102 Program Pengembangan 19.765.130.000 35.000.000.000


serta Kompetensi Aparatur
Pendidikan
dan
pelatihan
Meningkatnya Kompetensi Jumlah PNS pemprov jabar yang orang 220 220 BPSDM Seluruh PD Bappeda; Biro
pegawai Provinsi Jawa Barat lulus uji keahlian (kompetensi) Dalbang; BPKAD
19.765.130.000 35.000.000.000
Jumlah PNS Pemprov jabar yang orang 720 720 BPSDM Seluruh PD Bappeda; Biro
lulus Diklat dengan predikat Dalbang; BPKAD
minimal memuaskan
Jumlah PNS yang melanjtkan orang 200 200 BKD Seluruh PD Bappeda; Biro
15.000.000.000 15.000.000.000
pendidikan formal Dalbang; BPKAD
103 Program Peningkatan 75.000.000.000 82.000.000.000
Kesejahteraan Sumber Daya
Aparatur
20
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
Meningkatnya jaminan Prosentase Pegawai yang Persen 65 75.000.000.000 70 82.000.000.000 BKD Seluruh PD Bappeda, Biro
Kesejahteraan bagi Aparatur terpenuhi kebutuhan Dalbang, BPKAD
Pemerintah Daerah kesejahteraan sesuai peraturan
perundang-undangan

104 Program Pembinaan dan 604.806.767 903.630.592


Pengembangan Aparatur
Meningkatnya kinerja pegawai Prosentase pegawai yang mencapai Persen 78 604.806.767 80 903.630.592 BKD Seluruh PD Bappeda; Biro
Provinsi Jawa Barat SKP diatas 76%; Dalbang Biro Org,
BPKAD, Diskominfo,
Satpol PP, Inspektorat

Persentase pelanggaran disiplin Persen 2,25 500.000.000 2 500.000.000 BKD Seluruh PD Bappeda, Biro
Dalbang, BPKAD

4 Penelitian 105 Program Penelitian, Pengembangan 17.000.000.000 22.500.000.000


dan dan Penerapan IPTEK
Pengembang
an Meningkatnya kualitas penelitian Persentase Hasil penelitian yang Persen 40 12.000.000.000 45 15.000.000.000 BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
dan riset daerah digunakan untuk pembangunan Dalbang

Prosentase Hasil Penelitian yang Persen 10 5.000.000.000 15 7.500.000.000 BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
diterapkan Dalbang
Jumlah Kerjasama Penelitian Kerjasama 10 500.000.000 15 750.000.000 BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
Pengembangan dan Penerapan Dalbang
IPTEK yang diimplementasikan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan Rekomendasi 15 1.000.000.000 20 1.500.000.000 BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
Riset dan IPTEK yang diterapkan Dalbang
untuk Pembangunan Jawa Barat

Jumlah Inovasi Daerah yang Inovasi 15 1.000.000.000 20 1.500.000.001 BP2D Seluruh PD Bappeda, BPKAD; Biro
dihasilkan Dalbang
5 Fungsi Lain 106 Program Peningkatan Kapasitas 144.700.000.000 146.900.000.000
Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah
Meningkatnya peran dan fungsi Jumlah inspirasi yang Buah 1.200 60.000.000.000 1.200 60.000.000.000 Setwan Biro Hukham Bappeda; Biro
lembaga aspiratif ditindaklanjuti Dalbang; BPKAD
Meningkatnya regulasi daerah Jumlah PERDA inisiatif dan non Perda 30 40.700.000.000 34 40.700.000.000 Setwan Biro Hukham Bappeda; Biro
inisiatif Dalbang; BPKAD
Meningkatnya rapat kerja inisiatif Jumlah rapat kerja inisiatif dewan Kali 160 44.000.000.000 165 46.200.000.000 Setwan Biro Hukham Bappeda; Biro
DPRD Dalbang; BPKAD

107 Program Pembinaan dan 21.235.000.000 22.700.000.000


Pengawasan
Meningkatnya kualitas Hasil penilaian EPPD Provinsi Poin 3.150 880.000.000 3.250 1.050.000.000 Inspektorat Bappeda dan Seluruh PD
penyelenggaraan urusan wajib Jawa Barat di tingkat nasional Pemksm
dan pilihan pemerintahan daerah

Meningkatnya kualitas Persentase penurunan jumlah Persen 10 (211) 8.600.000.000 10 (190) 9.000.000.000 Inspektorat Seluruh PD Seluruh PD
administrasi umum pemerintahan temuan Inspektorat terhadap
pelanggaran Sistem Pengendalian
Intern (SPI) PD Provinsi

Meningkatnya pengelolaan Persentase penyelesaian tindak Persen 70 500.000.000 70 500.000.000 Inspektorat Seluruh PD Seluruh PD
keuangan dan barang daerah lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI
sesuai standar akuntansi terhadap LKPD
pemerintah
Persentase penyelesaian TLHP Persen 95 650.000.000 100 700.000.000 Inspektorat Seluruh PD Seluruh PD
hasil pemeriksaan Inspektorat
terhadap PD Provinsi
Opini BPK-RI terhadap LKPD Opini WTP 4.000.000.000 WTP 4.500.000.000 Inspektorat BPKAD Seluruh PD
Pemprov Jawa Barat
Meningkatnya akuntabilitas Tingkat nilai kualitas hasil Nilai A 4.800.000.000 A 5.000.000.000 Inspektorat Seluruh PD Bappeda, Biro
kinerja instansi pemerintah PD evaluasi AKIP Pemprov Jawa Barat Dalbang, BPKAD
dan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat
Meningkatnya penerapan sistem persentase PD yang melaksanakan Persen 100 100.000.000 100 150.000.000 Inspektorat - Seluruh PD
pengendalian intern pemerintah SPIP
pada PD Provinsi Jawa Barat

Meningkatnya nilai pelaksanaan Persentase nilai indikator RAD- Persen 100 880.000.000 100 800.000.000 Inspektorat Bappeda; Biro Bappeda; Biro
Rencana Aksi Daerah Pencegahan PPK Org; Biro Dalbang; BPKAD
dan Pemberantasan Korupsi (RAD Hukham;
PPK) dan kualitas pelayanan Bapenda;
penanganan kasus pengaduan Diskominfo
masyarakat

Persentase penyelesaian TLHP Persen 75 825.000.000 75 1.000.000.000 Inspektorat - Bappeda; Biro


pengaduan kasus masyarakat Dalbang; BPKAD

21
Indikator Kinerja Program Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan PELAKSANA
Nama Bidang Sasaran Program Pembangunan
Nama Urusan Nama Program (Sumber: SPM dan Janji Satuan 2017 2018 MITRA PD
(UU 23/2014) Daerah PD UTAMA PD PENDUKUNG
Kampanye Gubernur) Target Anggaran Target Anggaran UTAMA
108 Program Penataan Peraturan 14.850.000.000 17.050.000.000
Perundang-undangan, Kesadaran
Hukum dan HAM
Terwujudnya Raperda yang Jumlah Raperda yang Raperda 17 6.050.000.000 17 6.600.000.000 Biro Hukham Seluruh PD Bappeda; Biro
diagendakan dalam propemperda diagendakan dalam propemperda Dalbang; BPKAD

Harmonisasi, Fasilitasi dan Jumlah Produk Hukum Perda, Raperda, 200 8.800.000.000 200 10.450.000.000 Biro Hukham Seluruh PD Bappeda; Biro
Evaluasi Produk hukum Kabupaten/Kota yang Raperkepda Dalbang; BPKAD
Kabupaten/Kota diharmonisasi, difasilitasi dan
dievaluasi

109 Program Pemeliharaan Sarana dan 344.659.663.805 379.125.630.186


Prasarana Aparatur
Terpeliharanya sarana dan Jumlah sarana dan prasarana Unit 300 344.659.663.805 350 379.125.630.186 Seluruh PD Seluruh PD Bappeda; Biro
prasarana operasional yang dilakukan pemeliharaan Dalbang; BPKAD
PD/Balai/UPT/UPTD/UPTB rutin di setiap
PD/Balai/UPT/UPTD/UPTB
110 Program Peningkatan Sarana dan 781.075.049.088 859.182.553.996
Prasarana Aparatur
Tersedianya kebutuhan sarana Jumlah pengadaan sarana dan Persen 90 781.075.049.088 100 859.182.553.996 BPKAD Seluruh PD Bappeda; Biro
dan prasarana kerja aparatur prasarana kerja aparatur Dalbang; BPKAD
sesuai standar daerah

111 Program Pelayanan Administrasi 632.593.272.827 100 695.852.600.110


Perkantoran
Terpenuhinya kebutuhan dasar Persentase unit kerja persen 100 632.593.272.827 100 695.852.600.110 Seluruh PD Seluruh PD Bappeda, Biro
operasional unit kerja SKPD/Balai/UPT/UPTD ysng Dalbang, BPKAD
SKPD/Balai/UPT/UPTD dalam terpenuhi pemenuhan kebutuhan
mendukung tugas pokok dan operasional dasar dalam rangka
fungsinya mendukung tugas pokok dan
fungsinya
JUMLAH 14.000.755.806.468 15.233.505.383.100

22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan


gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini
ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri
setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode
RPJMD dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja daerah ini didasarkan pada
tahapan yang telah ditetapkan pada RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 –
2025 yaitu memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan fokus pada
tahun 2014. 1.

Bab ini merupakan gambaran perkembangan pencapaian indikator


kinerja sebagai dasar melakukan evaluasi atau menilai keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi Jawa Barat setiap tahun dari
kondisi awal sampai dengan akhir periode RPJMD sebagaimana diamanatkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tatacara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Indikator kinerja daerah meliputi 3 (tiga) aspek kinerja yaitu: aspek


kesejahteraan masyarakat; aspek pelayanan umum; serta aspek daya saing
daerah.

Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang


merupakan indikator gabungan dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi
maupun sosial seperti : daya beli masyarakat, PDRB per kapita (ADHB), PDRB
Per Kapita (ADHK), indeks gini, indeks kesehatan, angka harapan hidup (AHH),
nilai tukar petani (NTP), sertifikasi jaminan mutu pelaku usaha produk

IX - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

pertanian, skor pola pangan harapan, pencetakan sawah baru, tingkat


partisipasi angkatan kerja (TPAK), tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan
angka kemiskinan.

Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang


dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan
yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti
pendidikan, koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), otonomi
daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah
dan persandian, pekerjaan umum, dan energi sumber daya mineral serta sosial,
dengan indikator yang diukur antara lain : indeks pembangunanan manusia
(IPM), indeks pendidikan, angka melek huruf (AMH), angka rata-rata lama
sekolah (RLS) Kabupaten, angka rata-rata lama sekolah (RLS) Kota, APK sekolah
menengah, jumlah penerima manfaat kredit modal usaha, kepuasan
masyarakat terhadap layanan pemerintahan, komunikasi organisasi
pemerintahan, tingkat partisipasi pemilihan umum, indeks persepsi korupsi,
indeks kebahagiaan, tingkat harmonisasi kerukunan antar umat beragama,
pencapaian status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar
sedang, tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan provinsi, tingkat
kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan provinsi, cakupan
pelayanan persampahan perkotaan, cakupan pelayanan air minum, cakupan
pelayanan air limbah domestik perkotaan, rasio elektrifikasi rumah, jumlah
PMKS dan jumlah pekerja anak.

Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur


kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain:
indeks daya beli, laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan ekspor, inflasi,
nilai penanaman modal asing (PMA), nilai investasi/PMTB adhb, nilai investasi
PMA-PMDN, nilai investasi PMDN, jumlah penerbitan perijinan, indeks

IX - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

demokrasi, indeks keterbukaan informasi publik, pendapatan asli daerah,


indikator daya saing provinsi, APK pendidikan tinggi, jumlah karya IPTEK yang
didaftarkan untuk mendapat HaKI, jumlah penduduk melek TIK usia 12 tahun
ke atas, jumlah penduduk, capaian fungsi kawasan lindung terhadap luas
wilayah, penurrunan emisi gas rumah kaca (GRK), tingkat kemantapan jalan
provinsi (kondisi baik dan sedang), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,
jumlah karya seni dan budaya yang didaftarkan untuk memperoleh
HaKI/sertifikasi Badan Internasional, jumlah pemuda berprestasi skala
internasional dan indeks pemberdayaan gender.

Penetapan indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil


analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program(outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah.Penetapan
indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan
urusanPemerintahan Provinsi Jawa Baratdapat di lihat pada Tabel 9.1.

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Daya Beli ribu 644.04 645.00 650.00


1 655.000 10,098 10,160 10,160
Masyarakat rupiah 1 0 0

PDRB Per 21,50 26,00


juta 21,25 - 22,00 – 24,00 – 28,00 –
2 Kapita – – 28,00 – 30,00
rupiah 21,50 24,00 26,00 30,00
(ADHB) 22,00 28,00

PDRB Per 13,00


juta 8,5 - 9,00 – 9,50 – 11,00 – 15,00 –
Kapita – 15,00 – 17,00
3 rupiah 9,0 9,50 11,00 13,00 17,00
(ADHK) 15,00

IX - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

0,4 - 0,38 – 0,37 – 0,36 – 0,39 0,38


4 Indeks Gini Poin 0,38
0,39 0,37 0,36 0,35

1.1.1. Kesehatan

Indeks 81.18- 81.49-


5 Poin 72,60 75,60 76,53 77,00 81.49-81.54
Kesehatan 81.48 81.54

AHH (Angka
68,70 - 69 - 70 - 72.77 - 72.97 -
6 Harapan Tahun 70,5 - 71 72.97 - 73.00
68,9 69,2 70,25 72.96 73.00
Hidup)

1.1.2. Pertanian

Nilai Tukar 109 – 110 – 111–


7 Poin 112 - 113 105 106 106
Petani (NTP) 110 111 112

1.1.3. Ketahanan Pangan

Skor Pola
8 Pangan poin 72 74 76 78 80 82 82
Harapan

Pencetakan
9 Ha 400 5.000. 25.000 50.000 80.000 100.000 100.000
Sawah Baru

IX - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

1.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

1.2.1. Ketenagakerjaan

Tingkat
Partisipasi 64,00 - 65,00 - 66,00 -
10 Persen 63,01 60,96 61,27 61,27
Angkatan 65,00 66,00 67,00
Kerja

Tingkat
8,50 - 8,00 - 7,50 –
11 Penganggura Persen 9,22 8,0 7,7 7,7
8,00 7,50 7,00
n Terbuka

1.2.2. Sosial

Angka 7,80 - 6,80 -


12 Persen 9,61 5,90– 5,00 7,97 7,17 7,17
Kemiskinan 6,80 5,90

2 ASPEK PELAYANAN UMUM

2.1 Fokus Pelayanan Urusan Wajib

2.1.1. Pendidikan

Indeks 74,25
74,75 – 75,50 – 70.82 - 71.04 -
13 Pembanguna Poin 73,40 – 71.04 - 71.54
75,50 76,00 71.03 71.54
n Manusia 74,75

Indeks 62.11 - 62.51 -


14 Poin 82,31 84,65 85,50 86,00 62.51 - 63.50
Pendidikan 62.50 63.50

Koperasi dan
2.1.2.
UMKM

Jumlah
Penerima
15 Manfaat orang 5.750 6.250 7.250 7.750 7.750 7.750 7.750
Kredit Modal
Usaha

IX - 5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,


2.1.3.
Kepegawaian dan Persandian
Skala
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap
Layanan Skala
16 3 3 3 4 3,35 3,5 3,5
Pemerintaha 1-4
n

Skala
Komunikasi
Skala
17 Organisasi N/A 3 3,5 4 5 6 6
1-7
Pemerintaha
n

Tingkat
Partisipasi
18 Persen 57 60 63 65 68 70 70
Pemilihan
Umum

Indeks
19 Persepsi Poin 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8
Korupsi

Indeks 55 – 57 – 63 –
20 Poin 59 – 61 61 – 63 63 – 65 63 – 65
Kebahagiaan 57 59 65

Tingkat
Harmonisasi
21 kerukunan Poin 3 3 4 4 5 5 5
Antar Umat
Beragama

IX - 6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

2.1.4. Pekerjaan Umum

Pencapaian
Status Mutu
Sungai
Utama dan
Waduk 9,6- 10,4- 10,8- 11,7 -
22 Persen 11,2-11,7 12,3 – 13 12,3 – 13
Besar 10,4 10,8 11,2 12,3
dengan
tingkat
cemar
sedang

Tingkat
Ketersediaan
Fasilitas
23 Persen N/A 10,66 24,44 38,22 26,73 33,43 33,43
Perlengkapa
n Jalan
Provinsi
Tingkat
Kondisi
Baik
Jaringan
Irigasi
di Daerah
24 Irigasi Persen 65,98 66 - 71 71 - 76 76 - 81 72-74 74-76 74-76
Kewenangan
Provinsi

Cakupan
Pelayanan 64 –
25 Persen 64,70 65 – 67 67 – 69 66,78 67,3 67,3
Persampaha 65
n Perkotaan

Cakupan
58 – 73 –
26 Pelayanan Persen 60,68 63 – 70 70 – 73 74 – 76 74 – 76
63 74
Air Minum

IX - 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

Cakupan
Pelayanan 63,5- 67 –
27 Persen 63,40 64-65 65-67 68 – 69 68 – 69
Air Limbah 64 68
Domestik

Energi dan
2.1.5. Sumber Daya
Mineral

Rasio
78 – 80 –
28 Elektrifikasi Persen 82 – 84 84 – 86 96 - 98 98 - 100 98 - 100
80 82
Rumah

2.1.6. Sosial

Jumlah
562,81 551,55 540,52 519,12
29 Pekerja Orang 529,717 508,740 508,740
5 8 7 2
Anak

3 ASPEK DAYA SAING DAERAH

3.1 Fokus Kemampuan Ekonomi

Indeks
30 Poin 64,17 64,00 64,45 65,00 70,44 70,62 70,62
Daya Beli

Laju Persen
5,9 – 6,2 – 5.5 - 5.76 -
31 Pertumbuha per 6,06 6,3 – 6,9 5.76 - 5.81
6,5 6,8 5.76 5.81
n Ekonomi Tahun

Laju
3.50 - 4.00 -
32 Pertumbuha Persen 5,5 – 6 6 – 6,5 6,5 – 7 7 – 7,5 4.00 - 4.50
4.00 4.50
n Ekspor

IX - 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

8,5 - 6,0 - 4,0 -


33 Inflasi Persen 9,15 6,3 - 7,3 4,0 - 5,0 4,0 - 5,0
9,5 7,0 5,0

Penanaman
3.1.1.
Modal

Nilai
Penanaman Trilyun
34 60 - 70 65 - 75 75 - 85 85 - 95 84,65 86,87 86,87
Modal Asing Rupiah
(PMA)

Nilai
Trilyun 154,18 174,2 - 198,6 - 226,4 - 267,2 - 315,3 -
35 Investasi/P 315,3 - 335,3
Rupiah - 174,2 194,2 208,6 246,4 287,2 335,3
MTB adhb

Nilai
85,55 121,80
Investasi Trilyun 76,52 – 95,81 – 107,79 – 138,85 – 138,85 –
36 – –
PMA – Rupiah 85,55 107,79 121,80 154,00 154,00
95,81 138,85
PMDN

Nilai
Trilyun 17 –
37 Investasi 16 - 17 19 - 21 21 - 23 23 - 27 27 - 34 27 - 34
Rupiah 19
PMDN

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


3.1.2. Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian
dan Persandian

Jumlah
38 Penerbitan Izin 39,029 42,931 47,224 51,946 52,000 52,000 52,000
Perijinan

66,20 68,00
Indeks 66,50 – 67,00 – 68,50 –
39 Poin N/A – – 68,50 – 69,00
Demokrasi 67,00 67,50 69,00
66,50 68,50

IX - 9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

Indeks
Keterbukaan
40 Poin 50 60 70 75 80 85 85
Informasi
Publik

Pendapatan Trilyun
41 11,0 12,1 13,3 14,6 16,1 17,7 17,7
Asli Daerah Rupiah

Indikator
Rangki
42 Daya Saing 6–5 5-4 4-3 3-2 2-1 2-1 2-1
ng
Provinsi

3.1.3. Pendidikan

Jumlah
Karya IPTEK
yang
43 didaftarkan Buah 5 10 20 25 30 40 40
untuk
mendapat
HAKI

Jumlah
Penduduk
Melek TIK 16.690 18.359.8
44 Orang 11.400 12.540 13.794 15.173.40 18.359.814
usia 12 .740 14
.000 .000 .000 0
tahun ke
atas

3.1.4. Kependudukan dan Cacatan Sipil

Ribu
Jumlah 45.340 46.035 46.800 48.366 49.169,7
45 47.577,0 49.169,70
Penduduk ,8 ,9 ,1 ,90 0
Jiwa

IX - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

3.1.5. Lingkungan Hidup

Capaian
Fungsi
Kawasan
36 – 37 –
46 Lindung Persen 38 – 39 39 – 41 38-39 39-40 39-40
37 38
terhadap
Luas
Wilayah

Penurunan
Persen
emisi Gas
47 per 3 5 5 6 7-6 7-6 7-6
Rumah Kaca
Tahun
(GRK)

3.1.6. Pekerjaan Umum

Tingkat
Kemantapan
Jalan 97,1 - 97,2 - 97,3 - 98,15 - 98,50 -
48 Persen 97,56 98,50 - 98,60
Provinsi 97,4 97,5 97,6 98,25 98,60
(kondisi baik
& sedang)

3.1.7. Pariwisata

Jumlah
Kunjungan
Ribu
49 Wisatawan 800 900 1.000 1.250 1.750 2.000 2.000
Orang
Mancanegar
a

3.1.8. Kebudayaan

Jumlah
Karya Seni
dan Budaya
yang
didaftarkan
50 untuk Buah 3 3 5 7 9 11 11
memperoleh
HAKI/sertifi
kasi Badan
Internasiona
l

IX - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

ASPEK/FOKUS/ Target Capaian


BIDANG
URUSAN/INDIKA Tahun Kondisi
NO Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kinerja pada
TOR KINERJA 2016
PEMBANGUNAN 2013 2014 2015 2017 2018 akhir periode
(Midterm) RPJMD 2018
DAERAH

3.1.9. Pemuda dan Olahraga

Jumlah
Pemuda
Berprestasi
51 Orang 1 2 3 3 4 5 5
Skala
Internasiona
l

3.1.1
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
0.

Indeks
52 Pemberdaya Poin 69,7 70 72,02 73 69,40 69,65 69,65
an Gender

Penetapan target kinerja pembangunan Jawa Barat berdasarkan urusan dan


kewenangan, memerlukan kerangka sinergitas pembangunan antara Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Sehingga target kinerja pembangunan tersebut akan
terdistribusi ke Kabupaten/Kota, dengan indikator kinerja sebagai berikut:

1. Indeks Pembangunan Manusia;

2. Rata – rata Lama Sekolah;

3. Angka Melek Huruf;

4. Angka Harapan Hidup;

5. Daya Beli Masyarakat;

6. Laju Pertumbuhan Ekonomi;

7. Persentase penduduk miskin;

8. Tingkat Pengangguran Terbuka;

Selanjutnya target masing–masing indikator kinerja pembangunan


Kabupaten/Kota disajikan pada tabel berikut :

IX - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

1. Indeks Pembangunan Manusia

Tabel 9.2
Realisasi dan Target Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Per Kabupaten Dan Kota

REALISASI TARGET

NO KABUPATEN/KOTA 2012 Publikasi


2016 2018
BPS

KABUPATEN
1 Kab. Bandung 74,73 75,54 76,42
2 Kab. Bekasi 74,13 75,88 76,00
3 Kab. Sumedang 72,95 73,69 74,40
4 Kab. Bandung Barat 74,03 75,27 75,50
5 Kab. Bogor 73,08 74,87 75,50
6 Kab. Purwakarta 72,21 73,75 74,20
7 Kab. Garut 72,12 73,57 73,70
8 Kab. Tasikmalaya 72,84 74,07 74,25
9 Kab. Ciamis 72,14 74,11 74,13
10 Kab. Karawang 70,89 73,57 73,80
11 Kab. Subang 71,79 72,56 73,55
12 Kab. Kuningan 71,99 73,47 74,00
13 Kab. Sukabumi 71,50 72,86 73,50
14 Kab. Majalengka 71,16 73,06 73,20
15 Kab. Cirebon 69,58 71,86 72,50
16 Kab. Cianjur 70,02 72,66 73,00
17 Kab. Indramayu 68,89 71,09 71,75
18 Kab. Pangandaran N/A 72,36 72,50
KOTA
19 Kota Depok 79,71 80,60 81,00
20 Kota Bekasi 77,17 78,59 79,10
21 Kota Cimahi 76,28 77,39 78,00
22 Kota Bandung 76,86 77,89 78,50
23 Kota Sukabumi 75,73 76,48 77,34
24 Kota Bogor 76,47 77,89 78,00

IX - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI TARGET

NO KABUPATEN/KOTA 2012 Publikasi


2016 2018
BPS

25 Kota Tasikmalaya 75,55 76,38 77,00


26 Kota Cirebon 76,02 77,18 77,60
27 Kota Banjar 72,10 73,47 74,00

Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi IPM oleh BPS

2. Rata – rata Lama Sekolah (RLS)

Tabel 9.3
Realisasi dan Target Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
Per Kabupaten dan Kota

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS

KABUPATEN

1 Kab. Sumedang 7,96 8,39 8,77

2 Kab. Bandung 8,47 8,83 9,04

3 Kab. Bekasi 8,73 8,99 9,31

4 Kab. Bandung Barat 8,11 8,59 9,00

5 Kab. Bogor 8,00 8,68 8,90

6 Kab. Garut 7,37 8,27 8,51

7 Kab. Purwakarta 7,57 8,04 8,46

8 Kab. Subang 6,96 7,79 8,10

9 Kab. Cirebon 6,89 7,54 8,30

10 Kab. Ciamis 7,47 8,08 8,22

11 Kab. Karawang 7,32 7,84 8,00

12 Kab. Tasikmalaya 7,34 7,80 8,28

13 Kab. Majalengka 7,19 7,91 8,15

IX - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS

14 Kab. Kuningan 7,46 7,93 8,25

15 Kab. Cianjur 6,87 7,19 7,85

16 Kab. Sukabumi 6,93 7,50 7,85

17 Kab. Indramayu 5,96 6,08 6,15

18 Kab. Pangandaran N/A 7,69 7,80

KOTA

18 Kota Cimahi 10,61 11,16 12,00

19 Kota Bekasi 10,84 11,28 12,00

20 Kota Depok 10,98 11,54 12,00

21 Kota Bandung 10,62 10,31 12,00

22 Kota Bogor 9,81 11,04 11,50

23 Kota Cirebon 10,13 10,65 10,90

24 Kota Sukabumi 9,36 9,95 10,40

25 Kota Tasikmalaya 8,88 9,25 10,00

26 Kota Banjar 8,12 10,48 10,70


Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi BPS

3. Angka Melek Huruf

Tabel 9.4
Realisasi dan Target Angka Melek Huruf (AMH)
Per Kabupaten Dan Kota

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS
KABUPATEN
1 Kab. Bandung 98,78 99,51 99,58
2 Kab. Garut 98,98 99,38 99,45
3 Kab. Tasikmalaya 98,95 99,64 99,70
4 Kab. Karawang 93,24 95,10 96,00

IX - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS
5 Kab. Bandung Barat 99,14 99,30 99,70
6 Kab. Sukabumi 97,56 97,90 98,10
7 Kab. Cianjur 97,67 97,90 98,00
8 Kab. Sumedang 97,82 98,05 98,10
9 Kab. Purwakarta 96,65 97,00 97,60
10 Kab. Ciamis 97,96 98,25 98,57
11 Kab. Cirebon 92,50 94,09 97,40
12 Kab. Majalengka 95,14 96,70 97,20
13 Kab. Bekasi 94,39 94,99 95,90
14 Kab. Kuningan 97,02 98,85 99,75
15 Kab. Bogor 96,39 96,80 97,10
16 Kab. Subang 92,50 93,09 95,00
17 Kab. Indramayu 85,69 89,99 95,33
18 Kab. Pangandaran N/A 98,10 98,30
KOTA
19 Kota Tasikmalaya 99,75 99,92 99,95
20 Kota Bandung 99,72 99,80 99,90
21 Kota Sukabumi 99,72 99,80 99,90
22 Kota Cimahi 99,80 99,90 99,95
23 Kota Bekasi 98,57 99,00 99,50
24 Kota Depok 99,01 99,40 99,75
25 Kota Bogor 98,97 99,30 99,75
26 Kota Banjar 97,33 98,54 99,20
27 Kota Cirebon 97,44 98,51 99,00
Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi BPS

IX - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4. Angka Harapan Hidup

Tabel 9.5
Realisasi dan Target Angka Harapan Hidup (AHH)
per Kabupaten dan Kota
REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS

KABUPATEN
1 Kab. Bekasi 70,07 70,22 70,30

2 Kab. Bogor 69,70 70,07 70,20

3 Kab. Subang 69,69 69,97 70,00

4 Kab. Bandung 69,17 69,45 70,17

5 Kab. Bandung Barat 68,71 68,87 69,50

6 Kab. Tasikmalaya 68,40 68,72 69,00

7 Kab. Indramayu 67,64 68,07 68,87

8 Kab. Sukabumi 67,70 68,37 68,90

9 Kab. Purwakarta 67,64 68,02 68,30

10 Kab. Kuningan 67,71 68,27 68,75

11 Kab. Ciamis 67,65 68,32 68,50

12 Kab. Sumedang 67,63 67,58 67,75

13 Kab. Karawang 67,70 68,22 68,90

14 Kab. Majalengka 66,98 67,57 67,75

15 Kab. Cianjur 66,70 67,07 67,80

16 Kab. Garut 66,39 67,17 67,75

17 Kab. Cirebon 65,52 66,77 67,20

18 Kab. Pangandaran N/A 67,07 67,50

KOTA

19 Kota Depok 73,34 73,57 73,60

20 Kota Tasikmalaya 70,60 70,91 71,94

21 Kota Sukabumi 69,96 70,17 70,50

IX - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS
22 Kota Bandung 69,85 70,83 72,00

23 Kota Bekasi 69,76 70,06 70,18

24 Kota Cimahi 69,32 70,12 70,50

25 Kota Bogor 69,07 70,64 71,59

26 Kota Cirebon 68,54 69,07 69,90

27 Kota Banjar 66,49 67,73 68,81


Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi BPS

5. Daya Beli (Purchasing Power Parity)

Tabel 9.6
Realisasi dan Target Daya Beli Masyarakat (Purchasing Power Parity/PPP)
Per Kabupaten dan Kota

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS
KABUPATEN
1 Kab. Bandung 645,17 646,65 648,10
2 Kab. Sumedang 640,84 643,84 644,10
3 Kab. Bekasi 641,01 642,64 643,00
4 Kab. Purwakarta 638,28 642,24 644,80
5 Kab. Majalengka 638,12 639,64 640,00
6 Kab. Garut 641,28 642,64 643,50
7 Kab. Indramayu 642,33 644,41 645,00
8 Kab. Kuningan 634,33 636,44 637,50
9 Kab. Cirebon 637,93 638,79 639,20
10 Kab. Ciamis 634,46 635,64 636,50
11 Kab. Bandung Barat 641,72 643,14 643,75
12 Kab. Karawang 635,90 638,64 641,00

IX - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS
13 Kab. Bogor 634,52 635,74 638,80
14 Kab. Sukabumi 632,14 633,93 635,50
15 Kab. Tasikmalaya 636,53 637,54 638,30
16 Kab. Subang 635,84 636,64 637,30
17 Kab. Cianjur 620,40 631,42 634,00
18 Kab. Pangandaran N/A 635,64 636,00
KOTA
19 Kota Depok 654,95 655,86 656,40
20 Kota Bogor 655,00 657,16 658,30
21 Kota Cirebon 654,29 655,15 656,10
22 Kota Bekasi 650,45 652,15 653,40
23 Kota Sukabumi 641,18 644,04 652,00
24 Kota Bandung 644,48 649,75 651,50
25 Kota Cimahi 640,62 648,65 650,00
26 Kota Tasikmalaya 636,11 643,79 650,00
27 Kota Banjar 637,86 642,72 650,00
Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi BPS

6. Kemiskinan
Tabel 9.7
Realisasi dan Target Kemiskinan
Per Kabupaten dan Kota

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN / KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS

KABUPATEN

1 Kab. Cirebon 14,94 10,94 8,00

2 Kab. Indramayu 15,42 11,17 8,50

3 Kab. Sumedang 11,85 8,85 6,00

4 Kab. Kuningan 13,69 10,07 7,25

IX - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN / KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS

5 Kab. Majalengka 14,44 10,37 8,14

6 Kab. Garut 12,70 8,85 7,70

7 Kab. Bandung Barat 13,33 9,60 7,47

8 Kab. Karawang 11,10 8,35 5,50

9 Kab. Subang 12,47 9,25 6,45

10 Kab. Bogor 8,82 6,82 4,00

11 Kab. Cianjur 13,17 9,42 7,50

12 Kab. Ciamis 9,61 7,31 4,60

13 Kab. Purwakarta 9,56 7,31 4,50

14 Kab. Tasikmalaya 11,75 8,75 6,00

15 Kab. Bekasi 5,25 4,00 3,50

16 Kab. Sukabumi 8,41 6,16 4,50

17 Kab. Bandung 8,32 6,32 4,00

18 Kab. Pangandaran N/A 7,70 6,50

KOTA

19 Kota Cirebon 11,08 8,58 5,00

20 Kota Tasikmalaya 18,92 14,42 9,00

21 Kota Bogor 8,47 5,97 5,00

22 Kota Sukabumi 8,41 5,91 5,00

23 Kota Cimahi 6,67 4,67 4,00

24 Kota Banjar 7,78 5,28 5,00

25 Kota Bekasi 5,55 3,80 3,50

26 Kota Bandung 4,55 3,50 3,00

27 Kota Depok 2,46 2,30 2,20


Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi BPS dan TNP2K

IX - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

7. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Tabel 9.8
Realisasi dan Target Laju Pertumbuhan Ekonomi tanpa Minyak dan Gas
Per Kabupaten dan Kota

REALISASI 2016
No Kabupaten/Kota 2012
2016 2018
Publikasi BPS

Kabupaten

1 Kab. Ciamis 5,00 4,97 5,02

2 Kab. Karawang 5,70 6,80 7,00

3 Kab. Purwakarta 6,30 6,52 7,61

4 Kab. Bandung 6,30 6,90 7,38

5 Kab. Bogor 6,00 6,60 6,80

6 Kab. Indramayu 6,50 5,70 6,29

7 Kab. Garut 4,60 5,46 5,17

8 Kab. Bekasi 6,20 6,90 7,00

9 Kab. Cianjur 5,10 5,40 5,55

10 Kab. Cirebon 5,60 5,90 6,00

11 Kab. Sumedang 4,70 5,40 5,69

12 Kab. Majalengka 4,70 5,30 5,49

13 Kab. Bandung Barat 6,00 5,50 5,70

14 Kab. Subang 4,20 5,10 5,15

15 Kab. Kuningan 4,70 5,00 5,00

16 Kab. Sukabumi 4,40 5,20 5,25

17 Kab. Tasikmalaya 4,30 4,80 5,50

18 Kab. Pangandaran N/A 4,80 5,00

Kota

19 Kota Bandung 9,00 6,00 6,00

20 Kota Depok 7,20 6,60 6,78

IX - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI 2016
No Kabupaten/Kota 2012
2016 2018
Publikasi BPS

21 Kota Sukabumi 5,30 5,50 5,50

22 Kota Bekasi 6,80 6,50 6,50

23 Kota Bogor 6,20 6,05 6,05

24 Kota Cirebon 5,60 5,75 5,75

25 Kota Tasikmalaya 5,90 5,50 5,50

26 Kota Cimahi 5,20 5,75 5,75

27 Kota Banjar 5,30 5,20 5,35


Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi BPS

8. Tingkat Pengangguran Terbuka

Tabel 9.9
Realisasi dan Target Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Per Kabupaten Dan Kota

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS
KABUPATEN
1 Kab. Bandung Barat 10,10 7,72 7,15
2 Kab. Bandung 9,20 8,70 8,18
3 Kab. Karawang 11,30 9,26 9,00
4 Kab. Bekasi 7,80 8,55 8,02
5 Kab. Cirebon 16,00 8,46 7,92
6 Kab. Bogor 9,10 9,01 8,50
7 Kab. Kuningan 7,10 2,75 2,27
8 Kab. Sumedang 7,40 9,29 5,80
9 Kab. Indramayu 7,80 8,50 8,40
10 Kab. Subang 8,00 7,41 6,82
11 Kab. Purwakarta 9,30 7,80 7,23
12 Kab. Majalengka 6,70 6,20 5,55

IX - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

REALISASI TARGET
NO KABUPATEN/KOTA 2012
2016 2018
Publikasi BPS
13 Kab. Cianjur 11,30 8,46 7,92
14 Kab. Sukabumi 9,70 7,81 7,24
15 Kab. Tasikmalaya 4,90 6,65 6,50
16 Kab. Garut 6,40 4,57 4,40
17 Kab. Ciamis 5,30 5,69 5,50
18 Kab. Pangandaran N/A 7,13 6,50
KOTA
19 Kota Sukabumi 11,6 8,08 7,50
20 Kota Bekasi 8,70 9,31 9,20
21 Kota Bogor 9,30 7,64 7,06
22 Kota Bandung 9,20 8,61 8,08
23 Kota Cimahi 8,60 8,55 8,00
24 Kota Depok 9,40 9,06 8,56
25 Kota Tasikmalaya 7,00 8,59 7,11
26 Kota Cirebon 12,50 9,03 8,52
27 Kota Banjar 6,20 5,51 5,15
Keterangan : Target didasarkan pada hasil publikasi BPS

IX - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-


2018 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010–2014, dan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2025.

10.1. Pedoman Transisi

Dalam rangka menjamin konsistensi proses perencanaan, RPJMD


Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 akan menjadi pedoman untuk
penyusunan dokumen perencanaan masa transisi untuk perencanaan dan
penganggaran pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2019. Dokumen
transisi akan disusun setelah penyusunan evaluasi midterm RPJMD 2013-2018
pada Tahun 2016.

Dokumen perencanaan transisi ini menjadi pedoman untuk penyusunan


RKPD Tahun 2019 dan Renja OPD/Biro Tahun 2019. Masa transisi ini berlaku
sampai ditetapkannya peraturan daerah tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018-2023 sesuai kepala daerah terpilih.

10.2. Kaidah Pelaksanaan

RPJMD Perubahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan


pedoman bagi pemerintah provinsi dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Tahun 2018 dan menjadi pedoman bagi Organisasi Perangkat
Daerah (OPD)/Biro dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Perubahan
Tahun 2013 - 2018, serta merupakan dokumen yang harus diperhatikan bagi
pemerintah daerah kabupaten dan kota dalam menyusun dokumen
perencanaan dan penganggaran untuk lima tahun kedepan.

X-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetapkan kaidah-kaidah


pelaksanaan sebagai berikut:

1. Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Biro Provinsi Jawa Barat dengan


didukung oleh instansi vertikal yang ada di Wilayah Provinsi Jawa Barat,
pemerintah kabupaten dan kota, serta masyarakat termasuk dunia
usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program yang
terdapat dalam RPJMD Tahun 2013-2018 dengan sebaik-baiknya.

2. Gubernur, dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan


daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Provinsi
Jawa Barat 2013-2018 dengan mengerahkan semua potensi dan
kekuatan daerah.

3. Gubernur Jawa Barat berkewajiban menyebarluaskan Peraturan Daerah


tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 kepada
masyarakat.

4. Bappeda melaksanakan Pengendalian dan evaluasi berkala terhadap


RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

5. Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2014 sampai dengan
Tahun 2018 berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018.

6. Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Biro Provinsi Jawa Barat


berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan
sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusun dengan berpedoman
pada RPJMD Tahun 2013-2018 yang nantinya akan menjadi pedoman di
dalam menyusun Renja OPD/Biro Provinsi Jawa Barat dan penyusunan
anggaran OPD/Biro Provinsi Jawa Barat.

X-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

BAB XI

PENUTUP

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan tahap ketiga


dari pelaksanaan RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 atau dikenal
dengan Tahap Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh. Pada
tahapan ini pembangunan Jawa Barat harus diarahkan untuk mewujudkan
sosok Jawa Barat yang ditandai kemajuan dalam berbagai bidang :

a. Kemajuan dalam bidang kesejahteraan, daya saing dan lingkungan, dengan


penciri :
 Pendapatan per kapita atas dasarhargaberlaku(adhb) sebesar Rp.
28.000.000,- - Rp 30.000.000,- per tahun, dibandingkan dengan tahun
baseline (2012) mencapai Rp. 21.250.000,-.
 IPM mencapai 77,00 – 78,00poin dengan disparitas IPM antar
kabupaten/kota rendah, dibandingkan dengan tahun baseline sebesar
73,19.
 Daya saing Provinsi meningkat menjadi posisi 2 besar di Indonesia.
 Kawasan lindung mencapai 45% untuk mendukung perwujudan Jabar
Green Province.
b. Kemajuan dalam bidang perekonomian, dengan penciri:
 Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4% - 7,0% dan didominasi oleh
pertumbuhan sektor industri dan pertanian yang memanfaatkan bahan
baku lokal.
 Pasar domestik yang kuat dan mampu bersaing dengan pasar global.
 Perekonomian desa tumbuh dengan baik sehingga mampu mengurangi
laju urbanisasi.
 Jawa Barat sebagai tujuan utama investasi di Indonesia.
c. Kemajuan dalam bidang sosial budaya, dengan penciri :
 Rata-rata lama sekolah (RLS) 9,10 – 9,50 tahun dengan fokus di daerah
Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten

XI - 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bekasi, sehingga RLS di


wilayah kabupaten mencapai 9,00 – 10,00 tahun dan perkotaan mencapai
10,00 – 12,00 tahun
 Meningkatkan aksesibilitas pendidikan di wilayah-wilayah yang tingkat
aksesibilitasnya rendah,yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sumedang Kabupaten melalui
pembangunan sekolah IPM.
 Nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, penghargaan terhadap nilai
budaya dan bahasa, kerja keras serta gotong royong tinggi.
 Kemiskinan mencapai 5,0 - 4,1%dan disparitas kemiskinan desa kota
yang semakin kecil dengan fokus daerah yang memiliki keluarga miskin
terbanyak yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten
Karawang, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung
danKabupaten Bogor.
 Tingkat pengangguran terbuka dibawah 6,5% - 6,0%.
 Masyarakat miskin dan terpencil dapat mengakses layanan kesehatan
yang berkualitasdengan fokus padadaerah-daerah yang aksesibilitas ke
puskesmas termasuk berat, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Sukabumi dan Kabupaten Tasikmalaya.
d. Kemajuan dalam bidang infrastruktur, dengan penciri :
 Memiliki pelabuhan udara dan laut berskala internasional.
 Transportasi massal multimoda yang terintegrasi terutama di wilayah
metropolitan.
 Diversifikasi energi melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
e. Kemajuan dalam bidang pemerintahan, dengan penciri :
 Pelayanan publik yang efektif dan efisien.
 Tata kelola pemerintahan yang bermutu dan akuntabel didukung
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Aparatur pemerintahan yang profesional.
 Keterbukaan informasi publik yang lebih luas

XI - 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

 Birokrasi berkarakter modern dan mengglobal dengan jejaring kerjasama


internasional yang kuat.

Untuk mewujudkan sosok Jawa Barat Tahun 2018, fokus kegiatan


pembangunan tahun 2013-2018 diarahkan pada :

1. Bidang Pendidikan :
a) Jabar bebas putus jenjang sekolah dengan fokus kegiatan :
 Pendidikan Wajar Dikdas 9 tahun;
 Pendidikan Menengah Universal 12 tahun;
 Membangun 5.000 RKB/tahun negeri/swasta, asrama
pesantren/kobong, rehabilitasi ruang kelas;
 Beasiswa Governor Listbagi putra/putri Jawa Barat yang berprestasi luar
biasa;
 Beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, serta keluarga atlit
berprestasi dan guru;
 Bantuan kesejahteraan guru, sukwan, honorer, guru madrasah
diniyah/penyuluh agama;
 Bantuan pembangunan kampus, sarana dan prasarana;
 Bantuan Penyediaan sarana transportasi sekolah.
b) Pendidikan non formal untuk sasaran utama usia 15 tahun ke atas
c) Pendidikan berkebutuhan khusus
d) Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
2. Bidang Kesehatan :
a) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, Puskesmas DTP,
Puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan.
b) Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak.
c) Peningkatan layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit Jiwa.
d) Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
e) Pembiayaan kesehatan masyarakat.

XI - 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

3. Bidang Infrastruktur :
a) Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan
Bandung Raya.
b) Infrastruktur strategis di koridor Bandung – Cirebon, Cianjur – Sukabumi
– Bogor, Jakarta – Cirebon, Bandung – Tasikmalaya serta |Jabar Selatan.
c) Infrastruktur jalan dan perhubungan : Kemantapan jalan provinsi di atas
95% dan jalan kabupaten/kota di atas 75%.
d) Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis : Kondisi baik jaringan
irigasi di atas 70%.
e) Kawasan Industri terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan.
4. Bidang Ekonomi Pertanian :
a) Jawa Barat sebagai Sentra Produksi Benih/Bibit Nasional.
b) Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, tercapainya 13 juta ton
GKG dan swasembada protein hewani.
c) Jawa Barat bebas rawan pangan.
d) Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan, dan irigasi) di
sentra produksi pangan. Industrialisasi perikanan Pansela dan Pantura.
5. Bidang Ekonomi Non Pertanian :
a) Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan
kesempatan berusaha UMKM serta pengurangan kemiskinan.
b) Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa
Barat sebagai tujuan investasi.
c) Pengembangan skema pembiayaan alternatif dan kelembagaan untuk
pengembangan usaha/investasi.
d) Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, agroindustri,
dan industri manufaktur.
e) Pengembangan industri kreatif dan wirausahawan muda kreatif.
6. Bidang Lingkungan Hidup :
a) Penanganan bencana longsor dan banjir.
b) Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%.

XI - 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

c) Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah domestik dan


pengelolaan sampah regional.
7. Bidang Seni dan Budaya :
a) Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya di Jawa
Barat.
b) Gelar Karya dan Kreativitas Seni Budaya di Jawa Barat.
c) Pengembangan Destinasi Wisata.
8. Bidang Ketahanan Keluarga :
a) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis sosial.
b) Pemberdayaan ekonomi keluarga.
c) Pemberdayaan perempuan.

Keberhasilan implementasi pelaksanaan RPJMD sangat tergantung pada


keterlibatan empat pilar utama pembangunan, yaitu : Akademisi, Pelaku usaha,
Pemerintahan dan Komunitas. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
mengajak seluruh pemangku kepentingan agar mensukseskan, mengawal, dan
melaksanakan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, untuk
mewujudkan sosok Jawa Barat yang kita idamkan bersama.

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

XI - 5

Anda mungkin juga menyukai