Dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kertanegara, Tahun 2013 – 2033 pasal 62 ayat 6
disebutkan beberapa jenis rencana rinci tata ruang yang harus disusun oleh Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu RTR Kawasan Strategis untuk wilayah Segitiga
Kekembangan serta wilayah Tenggarong dan Tenggarong Seberang. Perda tersebut juga
mengamanatkan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menyusun RDTR
untuk 18 kecamatan di Kutai Kartanegara.
Pada tahun anggaran 2019 Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang melaksanakan
kegiatan penyusunan KLHS, koreksi perpetaan, dan kelengkapan substansi RDTR
Wilayah Perkotaan Tenggarong. Output dari kegiatan ini berupa peta-peta yang sudah
terkoreksi, dokumen RDTR dan dokumen KLHS yang secara substansi sudah mengacu
pada pedoman dan aturan terbaru. Kegiatan ini dinilai sangat penting bagi kawasan
perkotaan Tenggarong agar terwujud kawasan fungsional yang aman, produktif dan
berkelanjutan.
Tujuan dari Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Wilayah
Perkotaan Tenggarong ini adalah:
1. Sebagai arahan bagi masyarakat, swasta dan instansi pemerintah dalam pengisian
pembangunan fisik kawasan; dan
2. Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian periijinan
kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.
13. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang
_ Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
14. Undang–Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
15. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
16. Undang–Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan;
17. Undang – Undang Nomor 18 tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan
18. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati
dan Ekosistemnya;
19. Undang–Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok–pokok Agraria;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca
Tambang;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk Dan Tata Cara Peran
Masyarakat Dalam Penataan Ruang;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kawasan Hutan
dan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2015 Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Kawasan Hutan;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 104 tahun 2015 Tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukkan Dan Fungsi Kawasan Hutan;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
30. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta
Pemanfaatan Hutan ;
31. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan;
32. Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Peraturan Presiden RI Nomor
40 Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum, Presiden RI Nomor 99 Tahun 2014 tentang perubahan kedua
atas Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Presiden RI
Nomor 30 Tahun 2015 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Presiden RI Nomor
71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum, Presiden RI Nomor 148 Tahun 2015 tentang perubahan
keempat atas Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan ;
33. Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau
Kalimantan;
34. Peraturan Presiden RI Nomor 31 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Perbatasan Negara di Kalimantan;
35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 tahun 2011, Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;
36. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi, Kabupaten dan Kota;
37. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pemberian Persetujuan Substansi Dalam Rangka Penetapan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 8 tahun 1998, tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang di Daerah;
39. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum tentang Penyesuaian Perda Penataan Ruang
terhadap UUPR Nomor 26 Tahun 2007;
40. Permendagri No. 1 Tahun 2007, tentang Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan;
41. Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur;
42. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (2013-2033).
43. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025; dan
44. Standar Nasional Indonesia 03-1733 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
perhitungan luas wilayah dengan menggunakan perangkat lunak GIS yang digabungkan
dengan data luas administrasi yang dipublikasikan BPS, menunjukkan luas Kecamatan
Tenggarong adalah 27.414,12 ha.
Tujuan penataan Perkotaan merupakan nilai dan/atau kualitas terukur yang akan
dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW
Kutai Kertanegara dan merupakan alasan disusunnya RDTR Wilayah Perkotaan
Tenggarong serta apabila diperlukan dapat dilengkapi konsep pencapaian. Tujuan
penataan Perkotaan berisi tema yang akan direncanakan di RDTR Wilayah Perkotaan
Tenggarong. Perumusan tujuan penataan Perkotaan didasarkan pada :
Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi zona pada Perkotaan yang akan
diatur sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.
a. Lokasi
b. Tema Penanganan
Secara lebih lanjut penjelasan terkait sistematika pembahasan yang ada sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab II meliputi tinjauan teori serta tinjauan kebijakan yang menjadi dasaran
dalam penyusunan RDTR Wilayah Perkotaan Tenggarong. Bab II terbagi
menjadi sembilan sub bab yang terdiri dari, tinjauan kebijakan, istilah dan
definisi, kedudukan RDTR dan peraturan zonasi, kriteria dan lingkup wilayah
perencanaan RDTR dan peraturan zonasi, muatan RDTR dan peraturan zonasi,
masa berlaku RDTR dan peraturan zonasi, klasifikasi zona, dan pembagian blok.
Pada bab ini berisi tentang analisa-analisa data yang digunakan menjadi dasar
untuk perencanaan kedepannya yang meliputi analisis fisik, sosial dan budaya.