2X3
Penulis:
- Tim Kaderisasi KAMMI UPN “Veteran” Yogyakarta
Diterbitkan oleh
KAMMI UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK 104 Ringroad Utara, Condong Catur, Depok, Sleman,
DIY
Lahirnya KAMMI
Sejarah kelahiran KAMMI adalah sejarah tentang sebuah
perlawanan anak-anak muda melawan kedzaliman. Sejarah
tentang semangat berislam yang kemudian menjadi motor
penggerak untuk tidak diam melihat kemerosotan, ketidakadilan
dan penguasa yang otoriter. Sejarah KAMMI adalah sejarah
gerakan mahasiswa Indonesia.
Sejarah ini bermula melalui gerakan mahasiswa yang
muncul pada ‘66 dengan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura)-nya. Saat
itu mahasiswa mendapat dukungan penuh masyarakat untuk
menggerakkan reformasi yang berujung pada jatuhnya rezim orde
baru. Disini dapat kita lihat mahasiswa dengan perannya sebagai
“penyambung lidah rakyat” mampu menggoyang istana.
Tahun ‘80-an adalah masa-masa dimana para aktivis
gerakan mahasiswa mulai membangun format gerakan yang
berbasis luas di tengah masyarakat sekaligus secara politik lebih
aman untuk memelihara situasi kondusif bagi usaha untuk
membentuk gerakan mahasiswa yang lebih solid. Pada tahun ‘80-
an ini pula, para aktivis Islam juga membangun kekuatan
gerakannya dengan massif. Sebagian aktivis mahasiswa lebih
memilih untuk bergabung dengan LSM-LSM atau forum-forum
non-formal dan sebagian lagi, khususnya aktivis Islam, memilih
untuk membentuk gerakannya di masjid-masjid kampus. Variabel
masjid ruang suci dan penuh nuansa religius dan kampus simbol
intelektualitas dan pencetak tenaga pembangun bangsa adalah
tempat persemaian bagi bibit KAMMI.
Penentangan terhadap otoriterianisme rezim orde baru
tidak lagi ditunjukkan dalam pola-pola yang konfrontatif. Namun
diarahkan pada usaha-usaha untuk mengimbangi kebijakan-
kebijakannya yang dianggap tidak adil. Protes-protes damai
mengemuka. Isu-isu dikemas secara lebih hati-hati. Usaha
mengedepankan visi religius diambil sebagai bentuk yang
diutamakan ketimbang konfrontasi langsung yang bisa
mengundang gejolak politik.
Dalam pada itu, masjid-masjid kampus dijadikan
persemaian bagi tumbuhnya bibit-bibit aktivis mahasiswa.
Memasuki tahun ‘90-an, dapat dikatakan hampir semua kampus-
kampus utama negeri memperlihatkan intensitas yang tinggi
dalam hal aktivisme Islam. Di masjid-masjid kampus inilah
terjadi “karantina” politik yang massif. Dimana di permukaan
nampak lembut, namun jauh di dalam terjadi sebuah persiapan
besar untuk menciptakan sebuah perlawanan yang pada
puncaknya nanti mampu menggulingkan rezim orde baru. Di
masjid kampus inilah mahasiswa muslim menggagas
pembentukan kesatuan aksi bagi mereka.
Pembentukan kesatuan aksi bagi mahasiswa muslim
adalah ide spontan yang muncul selama diskusi-diskusi dalam
sidang komisi FSLDK nasional X di Malang yang berlangsung
jum’at sampai ahad (25-29 Maret 1998). Dari diskusi-diskusi
pada sidang komisi tersebut, peserta FSLDK Nasional X sepakat
menindaklanjuti gagasan-gagasan tersebut dalam forum khusus di
luar agenda yang disusun semula. Dalam forum inilah kemudian
kita ketahui hari dilahirkannya gerakan mahasiswa bernama
KAMMI, tepatnya tanggal 29 Maret 1998. Perlunya dibentuk
kesatuan aksi untuk menghimpun potensi mahasiswa muslim,
terutama yang bergabung dalam LDK, setidaknya ada dua alasan.
Pertama, keprihatinan mendalam terhadap krisis nasional dan
didorong tanggung jawab moral terhadap penderitaan rakyat yang
masih terus berlangsung, serta i’tikad untuk berperan aktif dalam
proses perubahan ke arah yang lebih baik. Kedua, kesepakatan di
komisi pada acara FSLDK Nasional ke-X di UMM (Malang).
Intinya diperlukan koordinasi dan konsolidasi antar kampus, guna
membangun kekuatan yang berfungsi sebagai peace power untuk
melakukan tekanan moral terhadap pemerintah. Dalam forum itu
juga disepakati bahwa wadah tersebut harus berdiri dan tidak
berada dalam FSLDK.
Wadah tersebut akhirnya diberi nama KAMMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Ada dua
pertimbangan mengapa dipilih nama KAMMI sebagai wadah
perjuangan. Pertama, sejarah telah membuktikan bahwa gerakan
massa yang berhasil di Indonesia adalag gerakan yang
memperhatikan atau memiliki basis kultural. Kultur Indonesia
adalah Islam, karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah
muslim. Kedua, FSLDK Nasional ke-X di Malang adalah acara
yang menghadirkan mahasiswa-mahasiswa yang aktif di masjid
atau dalam kegiatan-kegiatan keislaman. Adalah suatu yang wajar
jika kemudian merumuskan wadah perjuangan menggunakan
label “Muslim Indonesia”, tidak hanya Indonesia.
Kemudian, penggunaan nama KAMMI memiliki lima
konsekuensi. Pertama, KAMMI harus menjadi kekuatan
terorganisir untuk menghimpun berbagai elemen mahasiswa
muslim, baik perseorangan maupun lembaga, yang sepakat
bekerja dalam format bersama KAMMI. Kedua, KAMMI harus
membangun gerakan yang berorientasi kepada aksi riil dan
sistematis. Ketiga, aktivis KAMMI adalah kalangan mahasiswa
dari berbagai strata di seluruh daerah di Indonesia. Keempat,
kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa dengan
komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan
benar serta senantiasa menunjukan akhlaqul karimah dalam
berbagai aktivitasnya. Kelima, gerakan KAMMI dilandasi
pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai
kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk
kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa, dan tanah air
Indonesia.
KAMMI Menjadi Ormas
Aktivis KAMMI memandang bahwa Indonesia telah
mengalami kebobrokan dan kemerosotan fundamental. Oleh
karena itu, reformasi yang bersifat artifisial dan hanya
menunjukkan euforia sesaat diyakini tidak akan menghasilkan
apa-apa. KAMMI menyadari bahwa reformasi di Indonesia
memerlukan proses panjang. Bangunan Indonesia yang telah
demikian rusak tidak cukup kalau hanya dipugar, melainkan harus
dirancang ulang. “Indonesia Baru” adalah idealita yang mesti
diwujudkan. Untuk mewujudkannya maka diperlukan energi yang
prima dan ketinggian daya juang. Tiap-tiap anak bangsa mesti
berjuang dan memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan
“Indonesia Baru” tersebut. demikian pula dengan KAMMI
sebagai salah satu elemen anak bangsa yang mempelopori
gerakan reformasi tidak berhenti untuk selalu berkontribusi.
Idealisme aktivis KAMMI harus menjadi seuah gerakan yang
terorganisir, terlembagakan, dan terwariskan dengan baik agar
dapat melakukan kerja-kerja jangka panjang dalam proses
perubahan di Indonesia. Untuk itulah aktivis KAMMI merasa
perlu merubah format gerakan perjuangannya dari sekedar
kesatuan aksi, menjadi sebuah Organanisasi Massa (Ormas).
Pembentukan KAMMI menjadi Ormas dilakukan pada Muktamar
Nasional KAMMI yang pertama pada tanggal 1-4 Oktober 1998
di Islamic Center Bekasi.
FILOSOFI KAMMI
VISI KAMMI
KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan
melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan
bangsa dan negara Indonesia yang islami.
MISI KAMMI
1. Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa
muslim Indonesia.
2. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi
dakwah, intelektual, sosial, politik, dan kemandirian ekonomi
mahasiswa.
3. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan
kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan
permasalahan bangsa dan negara.
4. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil,
dan sejahtera.
5. Mengembangkan kerjasama antar elemen bangsa dan negara
dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat,
dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munka ).
KARAKTER ORGANISASI KAMMI
KAMMI adalah organisasi kader (harokatut tajnid) dan
organisasi pergerakan (harokatul amal).
MUSLIM NEGARAWAN
5 PROFIL 6
MUSLIM KOMPETENSI 10 IJDK
NEGARAWAN KRITIS
1. Aqidah
Ideologi Islam yang Pengetahuan ke- 2. Ibadah
mengakar Islaman 3. Tsaqofah ke-
Islaman
Idealis dan konsisten Kredibiltas moral 4. Akhlaq
5. Wawasan ke-
Indonesiaan
Wawasan ke-
6. Fiqrah dan
Indonesiaan
Basis pengetahuan Manhaj
dan pemikiran yang Perjuangan
mapan 7. Kepakaran dan
Kepakaran dan Profesionalitas
profesionalitas 8. Pengembangan
diri
Berkontribusi pada
pemecahan 9. Pergerakan dan
Kepemimpinan
problematika umat kepemimpinan
dan bangsa 10. Kemampuan
Perekat komponen sosial politik
Diplomasi dan
bangsa pada upaya
Jaringan
perbaikan
IJDK ANGGOTA BIASA 1
IJDK A B C Rata-rata
Aqidah
Memahami prinsip – prinsip tauhid beserta
konsekuensinya sebagai jiwa dan paradigma
dalam merasa, berfikir dan bertindak.
Akhlaq
Menepati janji.
Disiplin.
Menutup aurat.
Menjaga adab pergaulan: interaksi lawan jenis,
ghadul bashar, tidak berikhtilat.
Menghindari tempat dan perbuatan maksiat.
Menghindari akhlak sayyiah: takabur, ghibah,
hasad.
Menghormati dan berbuat baik terhadap
orangtua (birrul walidain).
Menunaikan hak-hak ukhuwah.
Menjauhi kesia-siaan.
Ibadah
Bersemangat dalam mengerjakan sholat lima
waktu secara berjama’ah.
Berpuasa Ramadhan.
Mengeluarkan zakat.
Membiasakan tilawah rutin dengan tajwid.
Keterangan:
Nilai A= Diisi oleh pribadi
Nilai B= Diisi oleh pemandu MK
Nilai C= Diisi oleh tester Sertifikasi
EVALUASI MANTUBA
JUDUL BUKU PENULIS TUNTAS
Aqidah
Aqidah Islamiyah Sayyid Qutb
Pribadi dan Budi Pekerti Rasul Ath-Thirmidzi
Siroh Nabawiyah Ramadhan Al-Buthi
Fikrah dan Manhaj Perjuangan
Manhaj Haroki Jilid 1 Muhammad Ghadban
Manhaj KAMMI Tim Manhaj KAMMI
Fiqh Dakwah Musthafa Masyur
Ghazwul Fikr Ali Juraisyah
Zionisme: Gerakan Menaklukkan
Z.A.Maulani
Dunia
Tafsir Fi Zhilalil Quran Juz 30
Sayid Qutub
(Surat 89-114)
Akhlaq
Madarijus Salihin Ibnu Qayyim Al Jauziyah
Ibadah
Ibadah Dalam Islam Yusuf Qardhawi
Tsaqofah Keislaman
Al Islam Said Hawa
Perangkat-Perangkat Tarbiyah
Ali Abdul Hakim
Ikhwanul Muslimin
Wawasan Keindonesiaan
UUD 1945 Tim Visimedia
Api Sejarah Indonesia Jilid 1 A.Mansur Suryanegara
Kepakaran dan Profesionalitas
One Purpose Milion Ways Carol Addrienne
Kemampuan Sosial Politik
Pemikiran Politik Dalam Al- Dr Tijani Abdul Qadir
Qur'an Hamid
Teori Politik Modern S.P.Farma
Pergerakan dan Kepemimpinan
Membina Angkatan Mujahid Said Hawa
KAMMI dan Pergulatan
Mahfudz Shidik
Reformasi
Pengembangan Diri
Self Driving Renald Kasali
Model Manusia Musllim Abad 21 Anis Matta
REKAPITULASI NOTULENSI MADRASAH
KAMMI 1 (MK1)
Dipublikasikan di
Waktu
No Judul Karya Tulis (Nama Media / Buku
Publikasi
/ Acara)
CATATAN AKSI
Hari /
No Judul isu Aksi yang Diangkat Penyelenggara Aksi
Tanggal
KEAHLIAN YANG DIMILIKI
Al-Asr Al-Balad
At-Takasur Al-Fajr
MUTABA’AH YAUMIYAH
Shalat Berjama'ah
Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
Bulan: Bulan:
Nama Kegiatan Tanggal Tanggal
Shalat Berjama'ah
Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
Bulan: Bulan:
Nama Kegiatan Tanggal Tanggal
Shalat Berjama'ah
Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
Bulan: Bulan:
Nama Kegiatan Tanggal Tanggal
Shalat Berjama'ah
Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
MARS KAMMI
“KAMMI Jalan Berjuang”
Karya Cipta : Maukuf
Tegaklah Islamku
Daulat bangsaku
Jayalah negeriku
Bakti abadi KAMMI
Bakti abadi KAMMI
10 WASIAT HASAN AL-BANNA
Bacalah, renungkan, dan amalkan:
1. Dalam kondisi bagaimana pun, segera dirikanlah
shalat ketika mendengar adzan.
2. Baca atau dengarkanlah Al-Qur’an dan ingatlah Allah.
3. Jangan kau habiskan waktumu pada hal-hal yang tidak
berguna.
4. Berusahalah untuk berbicara dengan bahasa Arab
secara fush-hah (baik), sebab ia termasuk doktrin
Islam.
5. Jangan banyak berdebat dalam setiap urusan
bagaimana pun bentuknya, sebab pamer kepandaian
dan riya’ itu tidak mendatangkan kebaikan sedikitpun.
6. Jangan banyak bergurau, karena umat yang gigih tidak
mengenal selain kesungguhan.
7. Jangan mengeraskan suara melebihi yang dibutuhkan
oleh pendengar, sebab itu merupakan kecerobohan dan
menyakitkan orang lain.
8. Jauhi dari menggunjing orang dan menjelek-jelekkan
kelompok atau organisasi, jangan membicarakannya
selain kebaikannya saja.
9. Kenalkan dirimu kepada saudara-saudaramu seiman
dan seperjuangan walaupun engkau tidak diminta,
sebab azas dakwah kita adalah mahabbah (kecintaan)
dan saling mengenal.
10. Ketahuilah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada
waktu yang terluang, maka bantulah saudaramu untuk
menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya, dan
jika engkau punya tugas, selesaikanlah segera.
COVER