Anda di halaman 1dari 46

BIODATA PEMILIK

2X3

Nama Lengkap : .....................................................


Nama Panggilan : .....................................................
TTL : .....................................................
Jenis Kelamin : .....................................................
Golongan Darah : .....................................................
Alamat Asal : .....................................................
.....................................................
Alamat di DIY : .....................................................
.....................................................
Telepon/HP : .....................................................
E-mail : .....................................................
Line : .....................................................
Whatsapp : .....................................................
Fak/Jur/Angkatan : .....................................................
Amanah di KAMMI : .....................................................
Amanah Lain : .....................................................
.....................................................
BUKU SAKU INDEKS JATI DIRI KADER AB1

Penulis:
- Tim Kaderisasi KAMMI UPN “Veteran” Yogyakarta

Layout dan Desain Cover:


- Tim Kaderisasi KAMMI UPN “Veteran” Yogyakarta

Copyright 2019 KAMMI UPN”V”YK


All rights reserved.

Diterbitkan oleh
KAMMI UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK 104 Ringroad Utara, Condong Catur, Depok, Sleman,
DIY

Cetakan I, Februari 2018


Cetakan II, Mei 2018
Cetakan III, Oktober 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik


nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan do’a keselamatanku
terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad SAW
berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya.
Buku ini berjudul Buku Saku Indeks Jati Diri Kader, dimana
buku ini merupakan panduan dan sarana evaluasi kader AB1
(Anggota Biasa 1). Hal yang disampaikan pada buku ini
diharapkan dapat membantu kader AB1 memahami KAMMI
lebih jauh, serta membantu dalam pengembangan diri sehingga
dapat tersertifikasi dan menguasai isi dari poin-poin IJDK.
Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan buku ini, kami menyadari bahwa buku
ini sangat jauh dari kata sempurna, besar harapan agar buku ini
dapat dijadikan salah satu tolak ukur untuk kemudian hari, dan
senantiasa diperbaiki di setiap periodenya.
DAFTAR ISI

Biodata Pemilik ............................................................................ 1


Buku Saku Indeks Jati Diri Kader AB1 ..................................... 2
Kata Pengantar ............................................................................ 3
Daftar Isi ...................................................................................... 4
Sejarah KAMMI .......................................................................... 6
Filosofi KAMMI .......................................................................... 11
Visi KAMMI ................................................................................ 11
Misi KAMMI ............................................................................... 11
Karakter Organisasi KAMMI .................................................... 12
Prinsip Gerakan KAMMI ........................................................... 12
Paradigma Gerakan KAMMI ..................................................... 12
Unsur-Unsur Perjuangan KAMMI ............................................ 14
Kredo Gerakan ............................................................................ 16
Pengelolaan AB1 ........................................................................... 18
Akreditasi dan Sertifikasi AB1 .................................................... 18
Orientasi Kaderisasi KAMMI ..................................................... 20
IJDK Anggota Biasa 1 ................................................................. 23
Evaluasi Mantuba ......................................................................... 28
Rekapitulasi Notulensi Madrasah KAMMI 1 (MK1) ................ 30
Pengalaman Organisasi ............................................................... 31
Pengalaman Kepanitiaan ............................................................ 32
Pengalaman Training dan Seminar ............................................. 33
Catatan Aksi.................................................................................. 34
Keahlian yang Dimiliki ................................................................. 35
Evaluasi Hafalan Juz 30 .............................................................. 36
Mutaba’ah Yaumiyah .................................................................. 37
Mars KAMMI .............................................................................. 42
Hymne KAMMI ........................................................................... 43
10 Wasiat Hasan Al-Banna Bacalah, Renungkan, dan
Amalkan: ...................................................................................... 44
SEJARAH KAMMI

Lahirnya KAMMI
Sejarah kelahiran KAMMI adalah sejarah tentang sebuah
perlawanan anak-anak muda melawan kedzaliman. Sejarah
tentang semangat berislam yang kemudian menjadi motor
penggerak untuk tidak diam melihat kemerosotan, ketidakadilan
dan penguasa yang otoriter. Sejarah KAMMI adalah sejarah
gerakan mahasiswa Indonesia.
Sejarah ini bermula melalui gerakan mahasiswa yang
muncul pada ‘66 dengan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura)-nya. Saat
itu mahasiswa mendapat dukungan penuh masyarakat untuk
menggerakkan reformasi yang berujung pada jatuhnya rezim orde
baru. Disini dapat kita lihat mahasiswa dengan perannya sebagai
“penyambung lidah rakyat” mampu menggoyang istana.
Tahun ‘80-an adalah masa-masa dimana para aktivis
gerakan mahasiswa mulai membangun format gerakan yang
berbasis luas di tengah masyarakat sekaligus secara politik lebih
aman untuk memelihara situasi kondusif bagi usaha untuk
membentuk gerakan mahasiswa yang lebih solid. Pada tahun ‘80-
an ini pula, para aktivis Islam juga membangun kekuatan
gerakannya dengan massif. Sebagian aktivis mahasiswa lebih
memilih untuk bergabung dengan LSM-LSM atau forum-forum
non-formal dan sebagian lagi, khususnya aktivis Islam, memilih
untuk membentuk gerakannya di masjid-masjid kampus. Variabel
masjid ruang suci dan penuh nuansa religius dan kampus simbol
intelektualitas dan pencetak tenaga pembangun bangsa adalah
tempat persemaian bagi bibit KAMMI.
Penentangan terhadap otoriterianisme rezim orde baru
tidak lagi ditunjukkan dalam pola-pola yang konfrontatif. Namun
diarahkan pada usaha-usaha untuk mengimbangi kebijakan-
kebijakannya yang dianggap tidak adil. Protes-protes damai
mengemuka. Isu-isu dikemas secara lebih hati-hati. Usaha
mengedepankan visi religius diambil sebagai bentuk yang
diutamakan ketimbang konfrontasi langsung yang bisa
mengundang gejolak politik.
Dalam pada itu, masjid-masjid kampus dijadikan
persemaian bagi tumbuhnya bibit-bibit aktivis mahasiswa.
Memasuki tahun ‘90-an, dapat dikatakan hampir semua kampus-
kampus utama negeri memperlihatkan intensitas yang tinggi
dalam hal aktivisme Islam. Di masjid-masjid kampus inilah
terjadi “karantina” politik yang massif. Dimana di permukaan
nampak lembut, namun jauh di dalam terjadi sebuah persiapan
besar untuk menciptakan sebuah perlawanan yang pada
puncaknya nanti mampu menggulingkan rezim orde baru. Di
masjid kampus inilah mahasiswa muslim menggagas
pembentukan kesatuan aksi bagi mereka.
Pembentukan kesatuan aksi bagi mahasiswa muslim
adalah ide spontan yang muncul selama diskusi-diskusi dalam
sidang komisi FSLDK nasional X di Malang yang berlangsung
jum’at sampai ahad (25-29 Maret 1998). Dari diskusi-diskusi
pada sidang komisi tersebut, peserta FSLDK Nasional X sepakat
menindaklanjuti gagasan-gagasan tersebut dalam forum khusus di
luar agenda yang disusun semula. Dalam forum inilah kemudian
kita ketahui hari dilahirkannya gerakan mahasiswa bernama
KAMMI, tepatnya tanggal 29 Maret 1998. Perlunya dibentuk
kesatuan aksi untuk menghimpun potensi mahasiswa muslim,
terutama yang bergabung dalam LDK, setidaknya ada dua alasan.
Pertama, keprihatinan mendalam terhadap krisis nasional dan
didorong tanggung jawab moral terhadap penderitaan rakyat yang
masih terus berlangsung, serta i’tikad untuk berperan aktif dalam
proses perubahan ke arah yang lebih baik. Kedua, kesepakatan di
komisi pada acara FSLDK Nasional ke-X di UMM (Malang).
Intinya diperlukan koordinasi dan konsolidasi antar kampus, guna
membangun kekuatan yang berfungsi sebagai peace power untuk
melakukan tekanan moral terhadap pemerintah. Dalam forum itu
juga disepakati bahwa wadah tersebut harus berdiri dan tidak
berada dalam FSLDK.
Wadah tersebut akhirnya diberi nama KAMMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Ada dua
pertimbangan mengapa dipilih nama KAMMI sebagai wadah
perjuangan. Pertama, sejarah telah membuktikan bahwa gerakan
massa yang berhasil di Indonesia adalag gerakan yang
memperhatikan atau memiliki basis kultural. Kultur Indonesia
adalah Islam, karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah
muslim. Kedua, FSLDK Nasional ke-X di Malang adalah acara
yang menghadirkan mahasiswa-mahasiswa yang aktif di masjid
atau dalam kegiatan-kegiatan keislaman. Adalah suatu yang wajar
jika kemudian merumuskan wadah perjuangan menggunakan
label “Muslim Indonesia”, tidak hanya Indonesia.
Kemudian, penggunaan nama KAMMI memiliki lima
konsekuensi. Pertama, KAMMI harus menjadi kekuatan
terorganisir untuk menghimpun berbagai elemen mahasiswa
muslim, baik perseorangan maupun lembaga, yang sepakat
bekerja dalam format bersama KAMMI. Kedua, KAMMI harus
membangun gerakan yang berorientasi kepada aksi riil dan
sistematis. Ketiga, aktivis KAMMI adalah kalangan mahasiswa
dari berbagai strata di seluruh daerah di Indonesia. Keempat,
kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa dengan
komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan
benar serta senantiasa menunjukan akhlaqul karimah dalam
berbagai aktivitasnya. Kelima, gerakan KAMMI dilandasi
pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai
kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk
kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa, dan tanah air
Indonesia.
KAMMI Menjadi Ormas
Aktivis KAMMI memandang bahwa Indonesia telah
mengalami kebobrokan dan kemerosotan fundamental. Oleh
karena itu, reformasi yang bersifat artifisial dan hanya
menunjukkan euforia sesaat diyakini tidak akan menghasilkan
apa-apa. KAMMI menyadari bahwa reformasi di Indonesia
memerlukan proses panjang. Bangunan Indonesia yang telah
demikian rusak tidak cukup kalau hanya dipugar, melainkan harus
dirancang ulang. “Indonesia Baru” adalah idealita yang mesti
diwujudkan. Untuk mewujudkannya maka diperlukan energi yang
prima dan ketinggian daya juang. Tiap-tiap anak bangsa mesti
berjuang dan memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan
“Indonesia Baru” tersebut. demikian pula dengan KAMMI
sebagai salah satu elemen anak bangsa yang mempelopori
gerakan reformasi tidak berhenti untuk selalu berkontribusi.
Idealisme aktivis KAMMI harus menjadi seuah gerakan yang
terorganisir, terlembagakan, dan terwariskan dengan baik agar
dapat melakukan kerja-kerja jangka panjang dalam proses
perubahan di Indonesia. Untuk itulah aktivis KAMMI merasa
perlu merubah format gerakan perjuangannya dari sekedar
kesatuan aksi, menjadi sebuah Organanisasi Massa (Ormas).
Pembentukan KAMMI menjadi Ormas dilakukan pada Muktamar
Nasional KAMMI yang pertama pada tanggal 1-4 Oktober 1998
di Islamic Center Bekasi.
FILOSOFI KAMMI

VISI KAMMI
KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan
melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan
bangsa dan negara Indonesia yang islami.

MISI KAMMI
1. Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa
muslim Indonesia.
2. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi
dakwah, intelektual, sosial, politik, dan kemandirian ekonomi
mahasiswa.
3. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan
kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan
permasalahan bangsa dan negara.
4. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil,
dan sejahtera.
5. Mengembangkan kerjasama antar elemen bangsa dan negara
dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat,
dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munka ).
KARAKTER ORGANISASI KAMMI
KAMMI adalah organisasi kader (harokatut tajnid) dan
organisasi pergerakan (harokatul amal).

PRINSIP GERAKAN KAMMI


1. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
2. Kebatilan adalah musuh abadi KAMMI
3. Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
4. Perbaikan adalah tradisi perjuangan KAMMI
5. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
6. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI

PARADIGMA GERAKAN KAMMI


1. KAMMI adalah Gerakan Da’wah Tauhid
a. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan pembebasan
manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap
materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta
mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya, Allah
SWT.
b. Gerakan Da’wah Tauhid merupakan gerakan yang
menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang
berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan
(ilahiyyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat
semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).
c. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan perjuangan
berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan
universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar
ma’ruf nahi munkar).
2. KAMMI adalah Gerakan Intelektual Profetik
a. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang
meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar
akal.
b. Gerakan Intelektual Profetik merupakan gerakan yang
mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada
prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal
c. Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang
mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha
perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan
pemberdayaan manusia secara organik.
d. Gerakan Intelektual profetik adalah gerakan pemikiran
yang menjangkau realitas rakyat dan terlibat dalam
penyelesaian masalah rakyat.
3. KAMMI adalah Gerakan Sosial Independen
a. Gerakan Sosial Independen adalah gerakan kritis yang
menyerang sistem peradaban materialistic dan
menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid
b. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan kultural
yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang
berakar pada nurani kerakyatan.
c. Gerakan Sosial Independen merupakan gerakan
pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada
hegemoni kekuasaan politik ekonomi yang membatasi.
d. Gerakan sosial independen bertujuan menegakkan nilai
sosial politik yang tidak bergantung dengan institusi
manapun, termasuk negara, partai maupun lembaga
donor.
4. KAMMI adalah Gerakan Politik Ekstraparlementer
a. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan
perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi
egaliter.
b. Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan sosial
kultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan
rakyat secara sistematis dengan melakukan pembe
rdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol
proses demokrasi formal.
c. Gerakan Ekstraparlementer berarti tidak menginduk pada
institusi parlemen maupun pembentuk parlemen (partai
politik dan senator). Independensi sikap politik bulat
utuh tanpa intervensi partai apapun
d. Gerakan ekstraparlementer bergerak di luar parlemen
dan partai politik, sebagai representasi rakyat secara
independen.

UNSUR-UNSUR PERJUANGAN KAMMI


Agar dakwah dapat tumbuh berkelanjutan secara seimbang,
tetap berada pada orientasi yang benar, mampu mengelola
amanah dan masalah, dan terus memiliki kekuatan untuk
mewujudkan tujuan-tujuannya, maka KAMMI menyusun dirinya
di atas unsur-unsur sebagai berikut :
1. Bina al-qo’idah al-ijtima’iyah (membangun basis sosial),
yaitu membangun lapisan masyarakat yang simpati dan
mendukung perjuangan KAMMI yang meliputi masyarakat
umum, mahasiswa, organisasi dan lembaga swadaya
masyarakat, pers, tokoh, dan lain sebagainya
2. Bina al-qo’idah al-harokiyah (membangun basis
operasional), yaitu membangun lapisan kader KAMMI yang
bergerak di tengah-tengah masyarakat untuk merealisasikan
dan mengeksekusi tugas-tugas da’wah yang telah digariskan
KAMMI.
3. Bina al-qo’idah al- fikriyah (membangun basis konsep), yaitu
membangun kader pemimpin yang mampu menjadi teladan
masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai
bidangnya, yang menjadi guru bagi gerakan,
mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya, dan
memelopori penerapan solusi Islam terhadap berbagai segi
kehidupan manusia.
4. Bina’ al-qo’idah al-siyasiyah (membangun basis kebijakan),
yaitu membangun kader ideolog, pemimpin gerakan yang
menentukan arah gerakdakwah KAMMI, berdasarkan situasi
dan kondisi yang berkembang.
Keempat unsur tersebut merupakan piramida yang seimbang,
harmonis dan kokoh, yang menjamin keberlangsungan gerakan
KAMMI.
KREDO GERAKAN
1. Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak
merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami
bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman,
bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari
pujian atau kedudukan.
2. Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang
kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa
menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk
apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali
ketakutan kepadaNya.
3. Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami
bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini.
Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan
pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad.
Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan
menegakkan prinsip-prinsip Islam.
4. Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami
bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid
adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah
para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di
dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana
lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan
tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan
kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari
kesia-siaan, serta kerja- kerja yang konkret bagi perbaikan
masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan
beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi
pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang
paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
5. Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri
untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka
berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran
di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana,
dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari
kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini
adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus
kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami
persembahkan untuk Islam.
6. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemua yang
kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan
muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan
kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di
malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan
mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu
memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan
penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan
masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan
responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan
efisien, prajurit yang gagah berani dan pintar bersiasat,
prajurit, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana,
luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang
berkobar tinggi.
PENGELOLAAN AB1

Anggota Biasa 1 [AB1] adalah kader KAMMI


yang memiliki Syakhsiyah Islamiyah Alharakiyah,
kepribadian islam dan memiliki kesiapan serta kesediaan
untuk bergerak di tengah-tengah masyarakat guna
merealisasikan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah
yang telah digariskan KAMMI.

AKREDITASI DAN SERTIFIKASI AB1


1. Akreditasi adalah proses penilaian IJDK dimulai pasca DM1
hingga sertifikasi
2. Sertifikasi adalah proses akreditasi berupa pemberian
sertifikat IJDK
3. Sekilas Alur Umum Pengkaderan KAMMI:
Pra DM – DM1 – Madrasah KAMMI [MK1] & Suplemen
Kader – Akreditasi & Sertifikasi AB1 – DM2 – Madrasah
KAMMI [MK2] & Suplemen Kader – Akreditasi &
Sertifikasi AB2 – DM3 – Suplemen AB3 –Sertifikasi AB3
4. Prosedur Akreditasi dan Sertifikasi IJDK AB1
a. Syarat mendaftar sertifikasi AB1 ada 3 [tiga] yaitu
sebagai kader KAMMI harus sudah:
I. ASPEK UMUR KEANGGOTAAN
Mengikuti proses pengkaderan dan aktivitas di
KAMMI selama minimal 6 [enam] bulan terhitung
sejak lulus DM1
II. ASPEK MADRASAH KAMMI
Mengikuti MK sekurang-kurangnya 80% [delapan
puluh persen] dari MK yang dijadwalkan. Dengan
pertimbangan kualitas dan produktivitas MK dan
pemandu MK, sesuai kesepakatan di komisariat
UPN minimal mengikuti 8 [delapan] kali pertemuan
MK khos
III. ASPEK KETERCAPAIAN IJDK [aspek kelulusan
IJDK]
IJDK Aqidah dan Akhlaq : terpenuhi 100% 8poin
IJDK selain Aqidah dan Akhlaq : terpenuhi 75%
b. Apabila sudah siap dan memenuhi syarat untuk
menjalankan proses ini, maka mendaftarlah di
pemandu MK. Lengkapi juga semua data di buku ini,
seperti Pengalaman Organisasi, Mutaba’ah Yaumiyah,
Mantuba dll
c. Pemandu MK akan menyampaikan ke Kepala
Departemen Kaderisasi KAMMI Komisariat UPN
d. Selanjutnya mengikuti tes tulis
Proses tes tulis sampai dengan pengukuhan difasilitasi
oleh Departemen Kaderisasi Komisariat. Catat hasil
tes tulis di buku saku IJDK ini
e. Tes lisan/menghubungi tester
Bawa buku ini ketika tes lisan dan catat hasil tes lisan
di buku saku IJDK ini
f. Pengumuman kelulusan/sertifikasi
g. Pengukuhan AB1
ORIENTASI KADERISASI KAMMI

Orientasi kaderisasi KAMMI adalah Muslim Negarawan.


Muslim Negarawan adalah kader KAMMI yang memiliki basis
ideologi Islam yang mengakar, basis pengetahuan dan pemikiran
yang mapan, idealis dan konsisten, berkontribusi pada pemecahan
problematika umat dan bangsa, serta mampu menjadi perekat
komponen bangsa pada upaya perbaikan. Dari definisi ini terdapat
lima elemen kunci sebagai alat ukur evaluasi apakah kader
KAMMI atau kebijakan-kebijakan KAMMI mencerminkan
sebagai Muslim Negarawan. Lima Elemen kunci dari kader
Muslim Negarawan adalah:
1. Memiliki basis ideologi Islam yang mengakar,
2. Memiliki basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan,
3. Idealis dan konsisten,
4. Berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan
bangsa, serta
5. Mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya
perbaikan
Istilah Muslim Negarawan merupakan frase yang terdiri
dari kata Muslim dan Negarawan. Dua kata ini bermakna netral
yakni, muslim, merujuk pada manusia yang beragama Islam dan
negarawan merujuk pada kualitas pemimpin puncak sebuah
Negara. Mengapa negarawan? Kata negarawan menurut beberapa
kamus adalah pejabat pemimpin pemerintahan; seseorang yang
dianggap berjasa dalam membangun bangsanya; mentalitas yang
merasa memiliki bangsa dan negaranya dan karenanya ia
berkontribusi dalam membela dan membangun negara dan
bangsanya. KAMMI mengambil dua makna yang terakhir yang
lebih substansial yakni mentalitas bukan jabatan. Tapi dua makna
yang terakhir ini setara dengan makna yang pertama, oleh karena
itu makna-makna ini sejalan dengan logika gerakan bahwa
gerakan mahasiswa setara dengan pejabat pemerintahan dalam
peran ballanching power (kekuatan penyeimbang). Secara
konstitusional misi dan peran kenegaraan ini termaktub dalam
preambule UUD ‘45 yakni melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam konteks kekaderan
makna negarawan di atas bagi KAMMI adalah misi dan peran-
peran kenegaraan dijiwai kader KAMMI.
Sebagai ballanching power, maka KAMMI harus dapat
mengontrol negara untuk konsisten menjalankan peran-peran
kenegaraan ini sebagaimana termaktub dalam UUD ‘45. Namun
yang diinginkan KAMMI makna negarawan di atas tidak
dimaknai secara sekuler. Dengan istilah Muslim Negarawan maka
nilai-nilai keislaman menjiwai dan mewarnai watak
kenegarawanan kader KAMMI. Mengapa tidak bangsawan, sebab
kata bangsawan memiliki konotasi elit dan strata khusus yang
berbeda dengan rakyat biasa, yakni mereka yang memiliki
trah/darah biru sebagai atau keturunan dari penguasa sebuah
bangsa. Dan istilah ini tidak lagi relevan di zaman sekarang.
Sudah jelas tentang Muslim Negarawan? Maka untuk
memenuhi kriteria muslim negarawan kader juga harus
membekali diri dengan 6 kompetensi yang mendukung
terbentuknya pribadi Muslim Negarawan. Kemudian 6
kompetensi kritis itu dijabarkan menjadi 10 indikator yang kita
sebut IJDK.

MUSLIM NEGARAWAN

5 PROFIL 6
MUSLIM KOMPETENSI 10 IJDK
NEGARAWAN KRITIS
1. Aqidah
Ideologi Islam yang Pengetahuan ke- 2. Ibadah
mengakar Islaman 3. Tsaqofah ke-
Islaman
Idealis dan konsisten Kredibiltas moral 4. Akhlaq
5. Wawasan ke-
Indonesiaan
Wawasan ke-
6. Fiqrah dan
Indonesiaan
Basis pengetahuan Manhaj
dan pemikiran yang Perjuangan
mapan 7. Kepakaran dan
Kepakaran dan Profesionalitas
profesionalitas 8. Pengembangan
diri
Berkontribusi pada
pemecahan 9. Pergerakan dan
Kepemimpinan
problematika umat kepemimpinan
dan bangsa 10. Kemampuan
Perekat komponen sosial politik
Diplomasi dan
bangsa pada upaya
Jaringan
perbaikan
IJDK ANGGOTA BIASA 1

IJDK A B C Rata-rata
Aqidah
Memahami prinsip – prinsip tauhid beserta
konsekuensinya sebagai jiwa dan paradigma
dalam merasa, berfikir dan bertindak.

Memiliki aqidah yang bersih yang tercermin


dalam sikap, pemikiran dan tindakan.

Memahami rukun iman.


Berniat dan bersumpah hanya karena Allah.

Meyakini adanya siksa kubur.


Mengetahui hakikat penciptaan manusia
sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah di
muka bumi.

Memerangi segala bentuk takhayul, bid’ah,


khurofat dan kemungkaran.
Menjauhi dosa-dosa besar.
Tidak megkafirkan sesama muslim.
Fikrah dan Manhaj Perjuangan
Meyakini Islam sebagai sistem yang sempurna
dalam mengatur kehidupanmanusia.

Menolak segala bentuk ide dan pemikiran yang


bertentangan dengan Islam.
Memahami hakekat & tujuan dakwah
Islamiyah.
Memahami karakteristik da’wah Rasulullah
pada tiap periodesasinya.
Memahami Filosofis Gerakan KAMMI sebagai
harokatuttajnid (organisasi pengkaderan) dan
harokatul ’amal (organisasi pergerakan).

Intensitas keterlibatan dalam Madrasah


KAMMI berjalan baik.
Mulai terlibat dalam aktivitas dakwah kampus.

Akhlaq
Menepati janji.
Disiplin.
Menutup aurat.
Menjaga adab pergaulan: interaksi lawan jenis,
ghadul bashar, tidak berikhtilat.
Menghindari tempat dan perbuatan maksiat.
Menghindari akhlak sayyiah: takabur, ghibah,
hasad.
Menghormati dan berbuat baik terhadap
orangtua (birrul walidain).
Menunaikan hak-hak ukhuwah.
Menjauhi kesia-siaan.
Ibadah
Bersemangat dalam mengerjakan sholat lima
waktu secara berjama’ah.
Berpuasa Ramadhan.
Mengeluarkan zakat.
Membiasakan tilawah rutin dengan tajwid.

Hafal minimal 1 juz Al Quran.


Membiasakan Qiyamullail minimal seminggu
sekali.
Membiasakan dzikir harian (ma’tsurot).
Membiasakan puasa sunah minimal sehari
dalam sebulan.
Tsaqofah Keislaman
Memahami karakter agama Islam.
Memahami siroh nabawiyah.
Mengetahui ‘Ulumul Quran.
Mengetahui fiqh ibadah.
Mengetahui dasar politik islam.
Mengetahui sejarah dan perkembangan islam di
Indonesia.
Wawasan Keindonesiaan
Memahami sejarah Indonesia.
Memahami potensi Indonesia.
Kepakaran dan Keprofesionalitas
Mengenal disiplin imu yang sedang digeluti.
Mampu mengetahui potensi enterpreunership.

Menjauhi sumber penghasilan haram.


Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang
lain.

Kemampuan Sosial Politik

Memiliki kepekaan politik (sense of politics).

Memahami pandangan Islam tentang politik.

Mengenal dasar-dasar politik Islam dan barat.

Memiliki kemampuan dasar jurnalistik.


Memahami masalah-masalah sosial.
Memahami dasar-dasar ilmu analisis sosial.

Pergerakan dan Kepemimpinan


Mengetahui tata keorganisasian KAMMI.
Mengetahui dasar-dasar aktifitas
keorganisasian.
Aktif dalam aktifitas keorganisasian.
Memahami dasar-dasar kepemimpinan.
Pengembangan Diri
Memahami diri dan potensi pribadi.
Menguasai ketrampilan dasar kehidupan.
Rajin belajar ragam pengetahuan,
kemampuan,dan ketrampilan.
Memiliki tradisi menjaga kesehatan dan
kekuatan fisik.

Keterangan:
Nilai A= Diisi oleh pribadi
Nilai B= Diisi oleh pemandu MK
Nilai C= Diisi oleh tester Sertifikasi
EVALUASI MANTUBA
JUDUL BUKU PENULIS TUNTAS
Aqidah
Aqidah Islamiyah Sayyid Qutb
Pribadi dan Budi Pekerti Rasul Ath-Thirmidzi
Siroh Nabawiyah Ramadhan Al-Buthi
Fikrah dan Manhaj Perjuangan
Manhaj Haroki Jilid 1 Muhammad Ghadban
Manhaj KAMMI Tim Manhaj KAMMI
Fiqh Dakwah Musthafa Masyur
Ghazwul Fikr Ali Juraisyah
Zionisme: Gerakan Menaklukkan
Z.A.Maulani
Dunia
Tafsir Fi Zhilalil Quran Juz 30
Sayid Qutub
(Surat 89-114)
Akhlaq
Madarijus Salihin Ibnu Qayyim Al Jauziyah
Ibadah
Ibadah Dalam Islam Yusuf Qardhawi
Tsaqofah Keislaman
Al Islam Said Hawa
Perangkat-Perangkat Tarbiyah
Ali Abdul Hakim
Ikhwanul Muslimin
Wawasan Keindonesiaan
UUD 1945 Tim Visimedia
Api Sejarah Indonesia Jilid 1 A.Mansur Suryanegara
Kepakaran dan Profesionalitas
One Purpose Milion Ways Carol Addrienne
Kemampuan Sosial Politik
Pemikiran Politik Dalam Al- Dr Tijani Abdul Qadir
Qur'an Hamid
Teori Politik Modern S.P.Farma
Pergerakan dan Kepemimpinan
Membina Angkatan Mujahid Said Hawa
KAMMI dan Pergulatan
Mahfudz Shidik
Reformasi
Pengembangan Diri
Self Driving Renald Kasali
Model Manusia Musllim Abad 21 Anis Matta
REKAPITULASI NOTULENSI MADRASAH
KAMMI 1 (MK1)

Hari/Tanggal Judul Materi Pemateri Paraf


PENGALAMAN ORGANISASI

No Periode Nama Amanah


Organisasi
PENGALAMAN KEPANITIAAN

No Nama Kegiatan Amanah Penyelenggara


PENGALAMAN TRAINING DAN SEMINAR

Dipublikasikan di
Waktu
No Judul Karya Tulis (Nama Media / Buku
Publikasi
/ Acara)
CATATAN AKSI

Hari /
No Judul isu Aksi yang Diangkat Penyelenggara Aksi
Tanggal
KEAHLIAN YANG DIMILIKI

Riwayat Pendidikan Non Formal


No Lembaga Keahlian Tahun

Riwayat Pendidikan Formal


No Lembaga Keahlian Tahun

Bahasa yang Dikuasai


Membaca Bicara
No Bahasa
(Lancar/Kurang) (Lancar/Kurang)
EVALUASI HAFALAN JUZ 30

Surah √ Surah √ Surah √


An-Naas Al-Qari’ah A’-Gasyiyah

Al-Falaq Al-Adiyat Al-A’la

Al-Ikhlas Az-Zalzalah At-Tariq

Al-Lahab Al-Bayyinah Al-Buruj

An-Nasr Al-Qadar Al-Insyiqaq

Al-Kafirun Al-Alaq Al-Mutafiffin

Al-Kausar At-Tin Al-Intifar

Al-Maun Al-Insyirah At-Takwir

Quraisy Ad-Dhuha ‘Abasa

Al-Fil Al-Lail An-Naziat

Al-Humazah Asy-Syams An-Naba’

Al-Asr Al-Balad
At-Takasur Al-Fajr
MUTABA’AH YAUMIYAH

Mutaba’ah Yaumiyah adalah kegiatan evaluasi amal sehari-


hari kita yang wajib maupun sunnah, istilah umum mutaba’ah
yaumi kurang lebih menjadi muhasabah atau renungan untuk
memperhatikan kualitas iman kita dan melakukan mutaba’ah
yaumiyah adalah salah satu cara karena Rasulullah saw bersabda:
“Iman itu naik dan turun, maka sentiasa perbaharui iman kamu”.
Lembar mutaba'ah bisa menjadi salah satu media pemberi
motivasi untuk selalu istiqomah dalam beribadah. Agar tetap
terpantau keistiqomahannya, lembar mutaba'ah akan selalu
dievaluasi dalam forum MK Khos oleh setiap pemandu.

Targetan mingguan tiap kader:

Shalat 5x/Hari Tahfidz 15Baris/pekan


Qiyamullail 4x/Pekan Shoum Sunnah 1x/Pekan
Dhuha 4x/Pekan Infaq 4x/Pekan
Rawatib
28x/Pekan Olahraga 2x/Pekan
Muakad
Al-Ma'tsurat 2x/Hari Membaca Buku 1x/Hr
Tilawah 2 Juz/Pekan

NB: Target silahkan disepakati kelompok MK Khos masing-


masing dengan standar minimal sesuai yang sudah ditentukan.
Bulan: Bulan:
Nama Kegiatan Tanggal Tanggal

Shalat Berjama'ah

Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
Bulan: Bulan:
Nama Kegiatan Tanggal Tanggal

Shalat Berjama'ah

Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
Bulan: Bulan:
Nama Kegiatan Tanggal Tanggal

Shalat Berjama'ah

Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
Bulan: Bulan:
Nama Kegiatan Tanggal Tanggal

Shalat Berjama'ah

Qiyamullail
Dhuha
Rawatib Muakad
Al-Ma'tsurat
Tilawah
Tahfidz
Shoum Sunnah
Infaq
Olahraga
Membaca Buku
MARS KAMMI
“KAMMI Jalan Berjuang”
Karya Cipta : Maukuf

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia 2X


Berjuang tegakkan ketauhidan
Untuk meraih kemuliaan
Berbekal ilmu iman yang mendalam
Mahasiswa Muslim Indonesia

Intelektual Masyarakat Beriman


Islam Jiwa Perjuangan
Kebatilan adalah musuh insan
Islam jalan perjuangan
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia 2X

Berjuang tegakkan kebenaran


Ciptakan Masyarakat Bermoral
Berbekal ilmu iman yang mendalam
Mahasiswa Muslim Negarawan

Perbaikan tradisi dalam berjuang


Memimpin ummat gapai kemenangan
Persaudaraan watak dalam berjuang
Solusi islam dalam perjuangan
HYMNE KAMMI
"Jayakan Indonesia, Bakti KAMMI pada Negeri
Indonesia”
Karya Cipta : KAMMI Melodi

Puji syukur ya Allah Maha Kuasa


Limpah karunia Indonesia Pusaka
Kami telah berhimpun dalam satu tujuan
Menjaga cita-cita Indonesia merdeka

Tauhidkan Indonesia ijtihad kami


Bersatu dan bergerak memimpin negeri
Kepada Indonesia
Bakti abadi kami

Ciptakan generasi Muslim sejati


Bangun persaudaraan penuh berkah
Menjaga cita-cita jayakan Indonesia

Tegaklah Islamku
Daulat bangsaku
Jayalah negeriku
Bakti abadi KAMMI
Bakti abadi KAMMI
10 WASIAT HASAN AL-BANNA
Bacalah, renungkan, dan amalkan:
1. Dalam kondisi bagaimana pun, segera dirikanlah
shalat ketika mendengar adzan.
2. Baca atau dengarkanlah Al-Qur’an dan ingatlah Allah.
3. Jangan kau habiskan waktumu pada hal-hal yang tidak
berguna.
4. Berusahalah untuk berbicara dengan bahasa Arab
secara fush-hah (baik), sebab ia termasuk doktrin
Islam.
5. Jangan banyak berdebat dalam setiap urusan
bagaimana pun bentuknya, sebab pamer kepandaian
dan riya’ itu tidak mendatangkan kebaikan sedikitpun.
6. Jangan banyak bergurau, karena umat yang gigih tidak
mengenal selain kesungguhan.
7. Jangan mengeraskan suara melebihi yang dibutuhkan
oleh pendengar, sebab itu merupakan kecerobohan dan
menyakitkan orang lain.
8. Jauhi dari menggunjing orang dan menjelek-jelekkan
kelompok atau organisasi, jangan membicarakannya
selain kebaikannya saja.
9. Kenalkan dirimu kepada saudara-saudaramu seiman
dan seperjuangan walaupun engkau tidak diminta,
sebab azas dakwah kita adalah mahabbah (kecintaan)
dan saling mengenal.
10. Ketahuilah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada
waktu yang terluang, maka bantulah saudaramu untuk
menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya, dan
jika engkau punya tugas, selesaikanlah segera.
COVER

Anda mungkin juga menyukai