SKRIPSI
Disusun Oleh :
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Okfrido Suslian Kusuma
Tempat/Tanggal lahir : Malang, 19 Oktober 1992
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Umur : 23 Tahun
Tinggi/Berat Badan : 171 cm/65 kg
Alamat : Jl. Morcoyo Gondanglegi – kab Malang no 36
Telepon : 082165685984
Email : okfrydokusuma@gmail.com
Pengalaman kerja
(2016) Sebagai admin staff di CV. HR Karya yang bergerak di bidang kontraktor perkebunan (peserta PTPN
12)
Pengalaman Organisasi
(2016) Anggota aktif di komunitas musik Malang Blues Colony (MBC) Malang
(2016) Tim sukses anggota DPR pada salah satu fraksi partai.
KATA PENGANTAR
Kota Malang (Studi Deskripsi Di Kota Malang)”. Skripsi ini merupakan tugas
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
2. Kepada kedua orang tua (Bapak Poerwono, ST dan Ibu Sri Utami), yang
Bapak Lutfi Amiruddin, M.Sc, yang selalu merelakan waktu, tenaga dan
4. Kepada kedua dosen penguji Bapak Arief Budi Nugroho, M.Si dan Ibu
S, Kapten Infanteri Kasrun Hamid (AD) dan Kapten Kes. Aulia Rachman
(AU) yang telah memabantu secara financial percetakan skripsi saya. Serta
Printernya untuk mencetak hasil skripsi saya, serta Gaguk Arief A S.Pd yang
dan Agung Krizna (owner Omah Sambel CoffeShop), Ega Aris, dan Sintya
Kusmelisa Amd, Dwi Yuliandari S.Pd yang selalu cerewet bawel banyak
saat mengerjakan skripsi, dan Moch Febrianto S.AB yang menemani saat
ujian kompre saat di bulan puasa walaupun diajak mokel tidak mau. Serta
teman – teman jurusan Sosiologi dan jurusan lain yang telah membantu.
Blues Colony) Mas Lukgin, Firman Hartanto, Mas koko, Mas popo, Mas
Slamet Hidayat, Mas Sammy Mulya dan kepada Mas Randhem (Yayasan
music beraliran Blues dan kepada seluruh musisi Malang Raya yang terlibat
Malang Blues Colony atau lebih biasa disebut dengan nama MBC
merupakan salah satu komunitas pecinta musik blues yang dibentuk untuk
menyatukan para pecinta musik blues di area Malang. Malang Blues Colony
ketertarikan dengan musik blues. Secara pelan namun pasti Malang Blues
Colony kemudian berkembang dan mulai dikenal oleh sebagian besar orang-
orang. Dari awal pembentukan Malang Blues Colony ini yang sangat sedikit
digemari oleh banyak orang terlebih ketika ada komunitas yang menjadi
Malang Blues Colony ini membuat para pecinta musik blues untuk
Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal
dari Amerika. Nama blues lahir dari istilah blue yang dikonotasikan dengan
musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak
1
Afrika di Amerika. Musik Blues mulai berkembang dan menjadi aliran
dibandingkan dengan musik pop, rock maupun jazz. Sudah banyak usaha dari
kelompok musisi blues ataupun komunitas musik di tanah air yang dapat
tanah air.
oleh bung Oding Nasution yang sudah konsisten dengan musik blues,
demikian pula dengan komunitas Bandung Blues Society yang tidak kurang
dikelola oleh musisi senior yang sudah lama menggeluti dunia musik blues
(Artharadio,2015:).
Jogja Blues Forum yang juga dimotori oleh musisi senior di Kota Jogja.
Bali Blues Island di Denpasar yang juga musisi seniornya serta masih banyak
lagi komunitas musik blues di tanah air kita yang kondisinya mungkin masih
dilakukan oleh komunitas INA Blues Jakarta yang menjadi harapan dapat
Blues Festival Competition yang banyak diikuti oleh musisi blues yang masih
2
Demikian halnya yang terjadi di kota Malang, musik blues masih kalah
Sering diadakannya acara atau pagelaran musik yang jarang diadakan untuk
musik blues. Hal tersebut dapat dilihat melalui papan reklame hingga
spanduk – spanduk yang terpasang di tepian jalan raya masih tetap langkah
musik yang cukup kuat. Barometer musik tanah air bahkan mampu disandang
oleh Malang hal ini disebabkan, musisi dan band-band potensial dengan
gelar membanggakan itu lebih dari sekedar gelar. Karena secara langsung,
dikarenakan aliran musik lain seperti pop,rock dan jazz mempunyai identitas
3
Seharusnya di Bandingkan musik jazz yang jauh lebih muda komunitasnya
yaitu Malang Jazz Forum (MJF) yang berdiri tahun 2008 (Portal Musik,2015)
tetapi identitasnya sudah sangat kuat dan berkembang cukup pesat bila di
bandingkan dengan Malang Blues Coolony (MBC) yang sudah ada sejak
1997.
Perkembangan MBC sendiri dimulai dari radio lokal Malang yaitu radio
untuk mengisi acara blues di Malang. Selain itu perwakilan komunitas blues
di luar malang biasanya di wakili oleh band- band senior dan junior.
kota misalnya, dari Surabaya, Nganjuk, Lamongan, bahkan hingga luar Jawa
timur. Dengan adanya acara seperti itu bisa mempererat relasi antar
komunitas musik blues. Acara ini tergolong rutin, karena setiap bulan pasti di
adakan pagelaran musik blues dengan menggunakan tempat makan atau caffe
di kota Malang.
Di dalam MBC terdapat band – band seperti junior dan senior. Hal ini
perlu diketahui bahwa tidak ada perbedaan sama sekali disetiap kalangan
4
group bandnya masing – masing. Jadi intinya junior dan senior bisa saling
membimbing para junior yang sudah lama masuk ataupun yang baru
juga memiliki peran untuk mencari sponsor dan lokasi yang dapat menggelar
musik blues. Sehingga hal ini merupakan salah satu bentuk kerjasama dari
masyarakat umum.
menggunakan teori dari Stuart Hall dan jenis penelitian ini menggunakan
informasi.
5
Identitas pada dasarnya dikaji Hall terbagi menjadi tiga konsep subyek yang
berbeda, yakni (a) Enlightenment subject (b) Sociological subject, dan (c)
hingga kurang berkembang di Kota Malang dan melihat cara yang dilakukan
gempuran musik popular seperti Pop, Rock maupun Jazz. Dalam hal ini
blues yang dapat diterima masyarakat luas dan membuat blues terus eksis di
maraknya musik populer di Kota Malang, karena hal inilah menjadi perhatian
Malang?
6
1.3 Tujuan Penelitian
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berupa thesis. Thesis ini melakukan penelitian terhadap Musik indie. Judul
dari penlitian ini adalah Musik Indie sebagai perlawanan terhadap industri
resistensi band mocca dalam industry musik Indonesia dalam konteks band
penurunan kualitas oleh karena itu muncul musik indie sebagai musik
Teori milik Giddens ini berpendapat bahwa strukturisasi adalah akibat proses
aturan dan susunan sosial lain yang membatasi atau mempengaruhi tindakan
sosial di masa yang akan datang. Penelitian ini berkontribusi bagi penulis
sebagai bahan arahan dalam penataan alur logika dan kesamaan kasus yang
8
Dari penelitian yang sudah dilakukan posisi penelitian peneliti adalah
Markets in the Digitalizing Musik Industry” yang di tulis oleh Leslie Meier
dari University of Western Ontario. Penelitian yang dilakukan oleh Leslie ini
berfokus pada semakin meningkatnya musik digital dewasa ini. Digital musik
musik sangat lekat dengan musik digital. Identitas musik digital yang digagas
para perusahaan yang berorientasi pada profit dan kapitalisasi musik tanpa
9
Hal ini kemudian mendukung brand identity pada musik digital lebih mudah
penulis sebagai bahan pembuatan alur logika pemikiran brand identity karena
blues di kota Malang. Perbedaannya terletak pada lingkup musik yang lebih
luas dan teori yang digunakan dimana teori yang digunakan pada studi
Posisi peneliti adalah ingin memberikan data yang jelas dan detail terkait
penggemar musik blues yang mana diketahui bahwa musik blues sendiri
menjadi salah satu jenis musik yang tidak banyak peminat karena maraknya
Musik blues adalah musik yang berasal dari Amerika lahir dari etnis Afrika-
tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan
para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana
pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-
lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-
10
lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya
country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat
kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang
kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja
Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika,
adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt
tahun 1914 dan 1921. Di tengah minoritas musik blues para pecinta aliran
identitas musik baru di tengah musik popular dewasa ini seperti Pop, Rock
dan Jazz.
2.3.1 Identitas
milik Stuart hall. Identitas menurut Stuart Hall (1990:223), dalam artikelnya
11
sebuah budaya milik bersama, semacam ‘aneka diri’ (selves) yang dimiliki
yang sama.
bentuk pelestarian masa lalu, di satu pihak, serta sebagai transformasi dan
perubahan masa depan, di pihak lain. Artinya, identitas tidak lagi semata
Identitas bukanlah sesuatu yang telah tersedia buat kita, melampaui tempat,
waktu, sejarah, dan budaya, yang tidak dapat diubah. Identitas sebaliknya,
mempunyai sejarah.
bersinergi dalam perkembangan jaman agar identitas ini dapat diterima oleh
12
individu dan bagaimana identitas itu bekerja. Ada transformasi yang terjadi
dalam individu modern dimana mereka mencoba untuk melepaskan diri dari
Bukan berarti bahwa masyarakat yang hidup pada masa pra-modern tidak
dan ‘konsep’ yang berbeda sesuai dengan masanya. Salah satu ciri
modernitas yang diduga kuat merubah tatanan sosial yang ada menurut Hall
yang berbeda, yakni (a) Enlightment subject (b) sociological subject, dan (c)
post-modern subject.
13
(consciouness), dan aksi (action) yang bagi Hall merupakan “whose
‘center’ consists of inner core which first emerged when the subject
berkembang.
14
bermusik blues dengan mengikuti dan terlibat dalam komunitas
self itu sendiri; secara pemetaan kultural apa yang dinamakan kelas
dan dislocation. Bagi Hall identitas yang dimiliki oleh diri dan
15
kenyamanan secara subyektif melalui kebutuhan atau ‘need’ yang
problematik.
16
2.4 Alur Pemikiran
KOMUNITAS MUSIK
Musik Blues Musik Populer
Colony (Pop, Jazz, Rock)
IDENTITAS
IDENTITAS
Konsep Subjek
Keterangan:
= Menjelaskan Fenomena
= Topik Kajian
= Alur kajian
= Keterangan kajian
17
BAB III
METODE PENELITIAN
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
dikaji, yang mana dalam konteks penelitian ini permasalahan yang di kaji
18
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dikarenakan data yang
Malang Blues Colony dan Café tempat pertemuan rutin Malang Blues Colony
yang biasanya juga di adakannya acara getering atau event musik blues. Hal
ini penulis lakukan dengan pertimbangan, penulis akan lebih mudah untuk
memperoleh data yang sesuai tema dan rumusan masalah yang penulis
angkat.
Fokus dalam penelitian ini adalah Malang Blues Colony (MBC) sebagai
lebih dominan mengenal jenis musik pop, jazz dan Rock sehingga kajian
19
utama dalam pengumpulan data adalah pemilihan informan. Peneliti
Dalam teknik purposive ini yaitu penentuan informan secara tepat dan
pencapain data. Peneliti memberikan kriteria untuk siapa saja yang bisa
tentang musik blues, kriteria tersebut adalah: (a) harus anggota MBC Malang,
(b) orang yang paham tentang jenis musik Blues dan pandai dalam bermain
Data Primer, adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
subjek yang dapat dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari
responden secara langsung (Arikunto, 2010:22). Dalam hal ini data primer
20
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
Kota Malang entah data yang berupa dokumentasi file maupun foto.
untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini
peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah
1. Observasi
21
peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek
kepentingan penelitian.
blues. Selain itu peneliti juga akan bertanya secara umum tentang
peneliti akan bisa mengenal dan dekat dengan para anggota MBC yang
2. Wawancara
22
memilih melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk
mengalir dan harapannya agar data yang didapatkan lebih natural dan
23
3. Studi Pustaka
4. Dokumentasi
blues atau dengan adanya event musik yang dilakukan oleh Malang
uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh
24
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian
kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok
penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data. Teknik analisis data
berikut:
25
klasifikasi peneliti akan lebih fokus pada data-data yang bisa menjawab
sendiri peneliti pakai untuk lebih fokus pada data yang mendukung atas
rumusan masalah.
3. Display Data
teks naratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan
bagan.
proses reduksi data atau adanya klasifikasi data maka dibuatkan dalam
Verification)
26
disajikan. Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas
analisis data yang ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif
analisis yang terkait. Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan dan
keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai
sumber yang telah didapat dari lapangan dan dokumen pribadi, dokumen
27
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Awal mula musik blues masuk di kota Malang yaitu hampir bersamaan
dengan masuknya musik rock di Kota Malang sekitar tahun 1970-an. Saat itu
di Malang ada band – band dan musisi ternama seperti Bentoel band , Jaguar
band, Ogel Ice bahkan hingga Silvia Sarche. Para musisi ini awalnya sering
memainkan perpaduan antara aliran rock dan blues, yang sekarang dikenal
dengan sebutan blues rock. Walaupun ada juga musisi yang membawakan
musik blues .
jarang ada musisi bermain musik blues secara original, melainkan memainkan
musik rock dengan perpaduan musik blues. Musisi atau band luar yang
menjadi kiblat saat itu yaitu Led Zeppelin dari blues Inggris Raya “Blues
perpaduan blues dan rock dengan alunan musik yang cukup cepat.
Pada saat itu ada salah satu orang yang cukup berpengaruh didunia
musik di Malang. Orang itu bernama (gondrong), mas ini sering datang dan
menonton musik yang waktu itu ada di pasar besi Jalan Sartono Janti -
Gajayana. Orang yang dikenal dengan nama Najib ini selalu hadir di waktu
cek sound para musisi tersebut, datang dengan bergaya rambut gondrong dan
28
Banyak pihak dari pengisi acara atau bahkan promotor acara penasaran,
mereka berpikir di kota Malang ini ada juga seseorang yang bernampilan dan
bergaya seperti Najib ini. Ternyata mas berambut gondrong ini merupakan
Komunikasi selalu terjalin antara pihak pengisi acara dan Najib ini.
Lalu mas Najib ini memberikan masukan tentang cara agar antusias penonton
ini benar – benar terhibur dan nyaman saat menikmati alunan musiknya,
waktu itu yaitu dari Led Zeppelin, Rolling Stone, Deep Purple dan Jimi
Hendrix yang bisa di sebut seabagai Blues Inggris raya (Blue britain; Sebab
aliran musiknya ada perpaduan blues dan rock). Seiring dengan sering
suksesnya menggelar acara akibat banyak masukan dari najib ini. Pihak artis
hingga para promotor musik sering mencari dan berkomunikasi dengan Najib
ini. Setelah ditelusuri ternyata dia mempunyai radio amatir yang bernama
kedua orang tuanya yang bekerja di luar negeri, ketika beliau pulang selalu
membawakan piringan warna hitam yang berisi musik-musik blues dan rock.
Dengan begitu dia sering menyiarkan lagu – lagu luar beraliran blues
lebih dalam masih berpondasikan musik blues, karena musik blues meruakan
29
Berlanjut ke generasi 1980-an, tetap di Kota Malang musik aliran blues
mulai tertutupi oleh dominasi aliran rock yang kental, dan mengarah ke aliran
Clapton, B.B.King, Stevie Ray Vaughan dan Garry More yang merupakan
musisi blues dengan nuansa musik blues yang kental sekali. Sekedar info
bahwa B.B.King merupakan salah satu musisi Blues yang terkenal di Dunia.
Radio Sanaputra merupakan radio yang legal dan cukup besar saat itu di Kota
Malang. Dan radio tersebut merupakan radio yang menyiarkan khusus acara
musik.
lagu – lagu khusus aliran blues dan sering menggelar acara tentang bertukar
pikiran segala tentang musik blues. Referensi lagu –lagunya untuk penyiar
radio yaitu lewat mas lukgin dan Hari sangehan yang merupakan salah satu
kolektor kaset dan jual beli kaset serta para orang orang penggila blues yang
tak lain penggagas komunitas Malang Blues Community. Jadi bisa dibilang
musik blues lebih dalam lebih spesifik dikenal masyarakat Malang yaitu
30
musik blues di malang raya ini sekitar tahun 1990-an lebih tepatnya antara
1996 atau 1997, Pada saat itu setiap malam minggu pukul 22.00 sampai pukul
24.00 di radio MasFM ada sebuah acara musik yang dinamakan Bluescorner
dan pada saat itu pembawa acaranya bernama mas Dadang dan ditambah para
Yuwono, Koko Jamz dan Slamet Hidayat. Perlu diketahui radio MasFM
merupakan salah satu dari radio yang menyiarkan musik blues secara rinci
tersebut. Termasuk para senior yang hobinya bermain musik di luar aliran
blues, yang dilakukan ialah menikmati musik blues, bertukar pikiran tentang
Waktu itu ada salah satu anggota acara Bluescorner yang bernama
Lukgin dia sekaligus kolektor kaset yang isinya musik beraliran blues, dilain
itu dia juga bisnis jual beli kaset blues dan dia juga membagi informasi
memperkenalkan para musisi blues yang sebenarnya sangat langka dan jarang
31
Pada saat itu orang sekedar untuk reques lagu saja sulit, mereka harus
musik blues diinternet saja susah dikarenakan warnet (warung internet) sangat
langkah bahkan bisa jadi tidak ada. Para pengguna telepon genggam juga
jarang kecuali kalangan atas saja. Itu semua tidak menyurutkan animo yang
Lukgin dan pembawa acara radio Dadang serta ditambah Samy Mulya, Koko,
Agus dan Dayat sebagai penggerak atau penggagas acara Bluescorner ini
memiliki tujuan dan visi misi yang sama, yang awalnya hanya untuk sekedar
radio maka semakin banyak pula yang tergabung dalam acara radio tersebut,
musik blues ada juga yang pandai memainkan alat musik entah itu drum,
bass, gitar, piano, harmonika dan bahkan juga ada yang pintar olah vocal.
32
dari keseluruhan para penikmat musik blues dan juga penikmat musik aliran
pop, rock, jazz di Malang Raya. Karena bisa dikatakan masih jauh lebih
banyak penikmat musik, praktisi musik hingga musisi blues Malang raya di
luar MBC. Disebabkan masih banyak penikmat blues yang belum mengetahui
yang lebih besar dan lebih kuat. Tidak hanya sekedar sebuah komunitas biasa,
colony merupakan sesuatu hal yang lebih besar dengan community. Orang –
orangnya masih tetap sama dengan awal berdiri, hanya ada beberapa
tambahan senior.
blues di Malang Raya sangat kurang penikmatnya dan jarang sekali orang
mengenalnya kecuali para musisi senior Malang yang sudah berumur masih
banyak sebagai player dan penikmat musik bluesnya. MBC sempat vakum
ada lagi muncul konsep – konsep untuk mengadakan acara bertajuk musik
blues, tetapi sebagian dari anggota MBC sendiri sering diundang ke luar kota
Malang.
33
4.3 Keanggotaan MBC
membedakannya antara senior dan junior serta yang berpengalaman atau yang
Peranan tersebut yaitu sebagai ketua dan mencari sponsor, ada juga
yang menerima peranan sebagai orang mencari cafe atau tempat yang cocok
untuk acara komunitas musik. Ada juga anggota yang memiliki peranan
untuk mengajak komunitas atau band yang berada di luar MBC, untuk
sekedar hadir atau bahkan ikut meramaikan acara dengan tampil di panggung.
Orang –orang yang ada di dalam MBC tidak semua bisa memainkan
musik, ada juga hanya sebagai penikmat saja namun mempunyai peranan
informasi tentang musik blues entah itu para musisi dari luar Malang hingga
luar negeri kepada orang yang baru bergabunng dikomunitas ini. Untuk
anggota band sendiri di dalam MBC tidak ada keterikatan kontrak atau resmi,
mendapatkan respon baik dari para musisi dan masyarakat awam Malang,
yang hingga saat ini masih didominasi musik rock , pop, dan jazz, karena
musik blues selama ini hanya menjadi bayang – bayang saja. Dilain sisi
34
musik blues juga bisa menunjukkan eksistensinya di kawasan Malang Raya.
Intinya para penggerak seperti senior dan junior MBC saling bekerja sama
namun dengan aksi dan kerja keras mereka agar musik blues juga bisa
menggandeng para event organizer, sponsor, hingga para musisi senior lainya
yang tidak lain di luar aliran blues. MBC akhirnya membuat sebuah acara
anggota MBC, atau bahkan ada band luar MBC yang ingin menampilkan
Para pengisi acara yang dari luar MBC tidak harus membawakan musik
perpaduan jazz-blues atau yang sering digemari yaitu blues-rock. Pada saat
MBC menggelar acara semua pihak yang terlibat di musisi Malang juga akan
diundang. Dengan begitu mereka akan bisa mengetahui segala tentang MBC,
dari pihak MBC juga bisa menunjukkan identitas mereka sebagai komunitas
yang bisa eksis di dunia musik Malang Raya, walaupun anggota mereka tidak
begitu banyak namun mereka bisa menggelar acara rutin yang disetia
tahunnya terdapat dua acara hingga lebih dengan tema yang berbeda – beda.
35
berbeda dan berdatangan di acaranya MBC. Jadi disini walaupun komunitas
acara di setiap bulannnya. Hal positif yang didapatkan dari acara gathering
tersebut, banyak band – band anggota MBC yang di undang café – café untuk
mengisi regular dan di undang di acara – acara besar didalam ruangan atau di
luar ruangan,.
blues itu, di lain sisi mereka juga melakukan jamming sekedar bermain musik
yang bergenre blues, mereka menyanyikan lagu – lagu dari luar negeri seperti
Stevie Ray Vaughan, Janis Joplin, Eric Clapton dan masih banyak lagi.
Dengan begitu bisa menjadi jurus andalan untuk para pendengar agar mereka
malang kota. Walaupun begitu masih banyak masyarakat yang merasa malu
36
tahun 2000an. Selanjutnya membuat acara kecil – kecilan yaitu di depan
Radio MasFM lebih tepatnya di halaman Hotel Gajahmada Graha dan acara
tersebut digagas oleh mas Dadang. Setelah itu bikin kedua kalinya pada tahun
2001 diadakan acara lagi disebuah café bernama Diva coffe (sekarang sudah
musisi bisa bermain musik dengan memainkan lagu blues sesuka hati dan
para musisi juga membuat band dadakan dari animo masyarakat Malang yang
datang.
Adapun selang beberapa bulan baru diadakan acara dengan skala cukup
besar tepat di halamannya Radio MasFM dengan konsep yang sama seperti
itu pembawa acaranya mas Agus Yuwono sekaligus salah satu senior MBC,.
Perpindahan dari mas Dadang ke mas Agus Yuwono ini sekitar satu tahunan
menjadi radio berita dan keluarga saja. MBC terhenti pada sekitar tahun
Selama MBC vakum acara kopdar atau acara seperti ngejam ngeband
bersama mulai sepi. Namun di sela – sela vakumnya MBC tersebut Mas
Selamet Hidayat dan mas Firman Hartanto bertemu dengan Mas Wiwin
Widyakrisna selaku ketua pertama kali MBC dan Mas Agus Yuowono.
ini melalui dunia maya atau media sosial pada akhir 2009an, karena dunia
37
internet mulai dikenal masyarakat dan agar jaringan komunitas ini lebih luas
melanjutkan kiprah MBC dengan membuat akun atau group dimedia sosial
seperti Facebook dan Twitter. Sebab media sosial lagi digandrungi oleh kaum
remaja hingga dewasa. Terutama para remaja yang selalu eksis di Facebook
atauun Twitter. Lewat media sosial pihak MBC mulai berkembang untuk
senior MBC yang tetap eksis hanya Mas Dayat, Firman Hartanto, Samy
Mulya, Koko dan terkadang lukgin juga datang untuk sekedar ngopi di
warung kopi. Para remaja yang hanya tahu lewat media sosial mulai bersedia
memang serius untuk menyerang para remaja ini. Dikarenakan para remaja
38
media sosial, juga mempunyai semangat yang cukup tinggi untuk bermain
teman – teman sebayanya agar tertarik dan ikut berpartisipasi di dalam MBC.
Kinerja Mas Selamet Hidayat selaku salah satu senior serta di tambah
bernama Mas Yeppi dulunya juga sering keluar masuk mengikuti acara
warung kopi selain itu juga banyak keluar masuknya para remaja hingga yang
sudah dewasa yang hendak berlatih band juga banyak, dengan begitu pihak
MBC bisa mengajak ngobrol atau bertukar pikiran tentang musik bersama
maka mereka berinisiatif untuk menggelar acara lagi. Waktu tahun 2010an
bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri (hari besar umat muslim), momen yang
tepat untuk menggelar acara yang bertajuk atau bertemakan “Hallal bin hallal
para musisi yang datang juga banyak. Karena dengan niat mereka hadir untuk
bersilaturahmi dan bermaaf – maafan, mereka juga bisa saling mengisi acara
39
dengan melakukan jamming (bermain alat musik bersama) bersama. Dan
Perjalana MBC tidak sampai disitu saja, pada tahun 2011 mereka juga
berganti-ganti agar masyarakat lebih tertarik dan berantusias untuk hadir dan
jamming (bermain alat musik bersama). Namun apapun temanya tetap saja
setiap acara dinaungi oleh MBC. Bisa dirasakan semakin tahun pemikiran
para MBC ini semakin berkembang, dan selalu yang ada dipikiran mereka
terisi dengan bagaimana caranya komunitas ini bisa dikenal oleh banyak
orang dan anggotanya semakin bertambah. Agar bisa bersaing dengan musik
aliran rock, jazz, pop hingga komunitas yang dirasa lebih dulu berdiri dan
dikenal oleh masyarakat Malang Raya. Perlu diketahui kegiatan MBC tidak
berhenti disitu, tahun 2012 MBC juga sempat menggelar acara dihalaman
Five Point Six di Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan tempat atau wadah
bagi para photografi dan dunia modeling, dengan tema bertajuk “Blues Pray
To Pray”.
sama MBC juga sempat diundang oleh komunitas Jogja Blues yang acaranya
40
utama dan panggung komunitas musik atau bukan dari musik. Dengan begitu
Ini semua memiliki tujuan yang baik yaitu untuk memperluas koneksi agar
Malang. Waktu itu ada salah satu tempat yang cocok untuk menggelar
kopdar, yaitu sebuah café di Jalan Bandung Kota Malang yang bernama Café
Jazz Corner.
terebut juga disediakan alat beserta soundnya karena juga sering diadakan
café dari pada berkumpul di stasiun radio atau di sebuah studio musik.
Karena dengan nongkrong di café inspirasi bisa muncul, ide – ide juga bisa
muncul menurut para remaja ini. Tak hanya sampai disitu, mereka juga bisa
saling curhat dan mendapatkan informasi yang menurut masing – masing itu
sebuah hal baru. Sedangkan hari yang dipilih untuk kopdar yaitu hari kamis,
41
Walaupun hanya sekali dalam seminggu, namun para anggota MBC
remaja terutama dari kalangan mahasiswa. Saat hari dimana anggota MBC
berkumpul juga bersamaan dengan para komunitas band yang ada di kampus
mereka. Salah satunya yaitu Home Band Universitas Brawijaya kata senior
MBC Mas Dayat, mas Samy Mulya dan Firman Hartanto. Saat itu juga MBC
setiap berkumpul MBC dan Home Band UB ini silih berganti untuk ngejam
(bermain alat musik bersama) bersama di Café Jazz Corner. Dengan terjalinya
pertemanan antar komunitas ini, Pada tahun 2012 saat Home Band
Krida, acara ini bernama “Kompas Kampus” dan bertemakan “Pump Up Your
di acara tersebut. Ini momen yang bisa di bilang pertama kalinya MBC di
Dari perwakilan MBC para senior ini tidak membedakan mana yang
lebih muda atau mana yang lebih tua. Pengurus MBC hanya memberikan
kesempatan kepada mereka yang pada saat itu mempunyai waktu luang untuk
seperti bekerja atau mengurus anggota keluarga dan ada juga yang sibuk
pencampuran antara yang senior dan junior dan terbentuk menjadi sebuah
band dengan membawa nama MBC. Di acara Kompas Kampus MBC juga
42
mendapatkan sebuah tempat untuk mempersilakan siapa saja yang ingin
Malang Raya, terutama lewat promosinya mereka saat menggelar acara atau
saat diundang oleh pihak lain, serta juga lewat diskusi mereka di akun media
remaja dan dewasa ini langsung datang di kopi darat MBC di Cafe Jazz
Corner.
sebuah café. Beberapa hal yang dilakukan di kopi darat café ini tetap saja
yaitu bertukar pikiran dan saling memberikan informasi musik blues dan
43
jajaran anggota MBC. Komunitas MBC selama memiliki tempat untuk kopi
dengan MBC terus berlanjut. MBC juga diundang oleh kampus sebagai salah
satu pengisi acara besar dan megah yaitu Kharisma Universitas Brawijaya,
perlu diketahui ini merupakan acara festival band antar fakultas di UB dan
festival ini menjunjung tinggi musik aliran jazz. Kharisma UB ini juga bagian
suatu kehormatan bagi MBC diundang di acara sekelas dan sebesar Kharisma
UB. Tidak berhenti di situ di tahun berikutnya MBC juga tetap diundang
kehormatan dari pihak Solo blues dengan tema bertajuk “Solo Blues Fest”
44
Gambar 4 Tampil pada acara Kharisma UB (sumber : Firman Hartanto)
Masuk tahun 2014 MBC semakin besar dan gencar dalam mengadakan
hanya melalui media sosial saja, namun mereka juga mencetak poster acara
area Malang Raya. Pihak anggota MBC mulai mempunyai peran masing –
masing, seperti mencari sebuah sponsor, mencari tempat yang cocok untuk
acara musik blues dan mengundang group band yang masih remaja dan
dewasa yang sering ikut kopi darat bersama MBC. Acara yang digelar
pertama kali di tahun ini yaitu bertempat di Pabrik Pari Café tepatnya di jalan
45
Gambar 5 Tampil di Pabrik Pari Cafe, Batu (sumber: Firman Hartanto)
dan eksistensi MBC di tahun 2014. Waktu itu di dalam jadwal acara terdapat
band – band dalam kota Malang seperti Shober, Amiety, The Lokeswara dan
Broke And Sleep. Dari sini acara MBC mulai tertata secara teratur karena
yang bertajuk “Blues For Freedom”. Acara ini diadakan di Warung Ndeso
melalui tahap – tahap dan berkaca saat acara di Pabrik Pari Cafe. Maka pihak
MBC lebih membuat acara yang besar, dengan mengundang para musisi
Pengisi acaranya juga mulai bertambah seperi Branjang Kawat Blues, Beer
46
Us, Sweet Tone, Sugar Rush hingga Iphot. Selain band-band tersebut tetap
musik blues dan pengetahuan segala aspek tentang blues. Kegiatan yang
dilakukan di RRI hanya sesi tanya jawab saja seputar blues. Acara berikutnya
(Agropolitn TV) Kota Wisata Batu. Mereka dimasukan dalam program siaran
47
Gambar 7 Undangan di RRI, Malang (sumber: Arief San Popo)
Pergerakan musik blues dari MBC terus berjalan pada tahun 2014.
Selain acara – acara di atas MBC juga menggelar acara seperti “Blues Train”
48
Kabupaten Malang dengan mengajak beberapa sponsor dari media cetak dan
Shinig”, Di area parkir Dinas Perumahan Kota Batu. Pada saat pengunjung
tahun 2014 ada sebuah acara yang bertajuk “Decemblues Harmony”, nama
kesenian.
Perjalanan MBC cukup panjang pada tahun 2015. MBC tetap rutin
undangan dari pihak luar untuk dihibur oleh komunitas blues ini. Kegiatan
acara tahun 2015 diantaranya yaitu, Diundangnya MBC oleh Cafe Mbambes
bintang tamu, Menggelar acara di Baiduri Cafe dan Resto Jl. Raya Tlogomas
49
Gambar 9 Poster Raini Blues (sumber: Arief San Popo)
Gambar 10 Tampil di Acara Rainy blues Baiduri Cafe (sumber : Arief San Popo)
50
Di Vivace Cafe Jl. Padjajaran no 4 Malang dengan judul acara “May
Day Blues”. Adanya acara besar sekaligus pembukaan Maco Waroeng di Jl.
Raya Kebon Agung 8a, Malang dengan tema dari pihak warung yaitu
“Borderline Blues”, perlu diketahui pemilik warung tersebut juga salah satu
senior di komunitas yang dikenal dengan nama mas Moko (Antonius Widwi),
tahun 2015 MBC diundang di acara “The Election Blues” yang bertempat di
Capital Resto dan Lounge Lenmarc Mall GF 12 dan 12a, Bukit Darmo
di masing – masing kota mereka, seperti dari tuan rumah Surabaya, Jogja, dan
Bandung. Serta di akhir tahun MBC kembali menggelar acara yang cukup
besar bekerjasama dengan pihak sponsor seperti rokok dan lain-lain, diacara
bernama Blues In the Art sedang mengadakan tour di kota – kota pulau Jawa.
51
Gambar 11 Acara di Maco Waroeng Cafe (sumber:Arief San Popo)
52
Karir dari MBC semakin tahun semakin bagus dan berkembang. Tahun
2016 walaupun jadwal mengadakan acara tidak sepadat atau sepenuh tahun-
tahun sebelumnya, Namun MBC tetap bisa dibilang eksis dan banyak dikenal
di dunia awal tahun ada sebuah acara yang dinamakan “Bulblueshine”, juga
sejatinya juga tetap di Maco Waroeng, yang tidak lain juga sabagai basecamp
MBC. Pertengahan tahun tepatnya setelah Hari Raya Idul Fitri (hari besarnya
umat muslim), juga diadakan acara di Maco Waroeng Cafe dengan konsep
“Halal Blues Halal bersama MBC”. Setelah itu pada akhir tahun 2016, MBC
Sepak terjang MBC di dunia musik Malang Raya memang tidak bisa
yang cukup besar, kompak dan eksis di Malang Raya. MBC tidak bisa di
pandang sebelah mata saja, karena mereka mulai bisa bersaing dengan musik
aliran seperti pop, jazz, rock yang lebih dikenal dan lebih digemari oleh
masyarakat. Para remaja yang ikut berpartisipasi dalam acara – acara yang
blues telah mengahasilkan anggota group band yang semula tidak begitu eksis
Banyak pihak cafe kecil maupun besar di Malang Raya, satu persatu
acara MBC. Group band pengisi di setiap acara MBC bergantian, disebabkan
53
ada yang sibuk bekerja, terbentur jadwal dengan keluarga, hingga terbentur
menikmati alunan musik blues. Perlu diketahui bahwah MBC berdiri ini tidak
mempunyai tujuan ke arah materi atau komersil. Karena MBC juga ikut
54
4.5 Deskripsi Informan
55
BAB V
Musik blues adalah salah satu genre musik yang sangat minim
peminatnya, di Kota Malang saja tidak banyak komunitas yang fokus pada
genre musik tersebut. Lebih banyak komunitas yang ada adalah untuk genre
musik rock, musik pop dan musik populer lainnya. Sangat jarang dijumpai
ada komunitas yang khusus pada musik blues. Kondisi yang seperti ini
musik populer dengan genre pop, rock dan jazz menjadi musik yang sangat
masyarakat yang ada di Malang mengenal genre musik pop dan jazz karena
dominan pada waktu itu yaitu ada genre pop, genre jazz dan genre rock.
populer. Disetiap ada kegiatan musik cenderung genre musik pop, jazz dan
56
rock yang mendapatkan undangan dan susunan acara khusus untuk
penampilannya.
Dalam proses pengenalan musik populer dengan genre jazz, pop dan
Malang. Lain halnya ketika berbicara tentang musik blues, sejak awal
masuknya musik blues di Kota Malang sudah jelas sangat minim peminatnya.
Minimnya minat orang-orang pada genre musik blues sebenarnya akibat dari
blues ini. Selain itu tidak adanya ruang yang diciptakan untuk kalangan
pecinta musik blues melantunkan genre musik tersebut. Hal ini sesuai dengan
yang disampaikan oleh Mas Koko, salah satu senior dari MBC
yang menampilkan genre musik blues secara penuh. Bahkan untuk undangan
ada pengisi acara lebih dominan untuk mengundang genre pop, jazz dan rock.
Sedangkan untuk musik blues jarang ditampilkan sebagai selingan saja tidak
57
Untuk mayoritas orang hal ini nyatanya akan nampak biasa apalagi
untuk orang-orang yang tidak suka dan tidak familiar dengan genre musik
blues ini. Namun bagi peminat dan penyuka musik blues hal ini menjadi
memperkenalkan saja tidak ada bahkan tidak tersedia. Tidak akan ada dan
terlihat nyata. Faktor yang menyebabkan adanya kondisi ini adalah minimnya
orang-orang yang bisa menikmati genre musik blues. Sampai pada akhirnya
ada orang yang sangat tertarik dengan genre musik blues yang akhirnya
membuat satu wadah bernama Malang Blues Community atau lebih dikenal
dengan nama MBC, yang kemudian berubah menjadi Malang Blues Colony.
tertarik dengan genre musik blues. Satu wadah ini dimanfaatkan oleh pecinta
bisa dikatakan sepi peminat dan anggota, hal ini dibuktikan ketika awal
58
sisi perkembangan dari komunitas musik populer semakin banyak dan tetap
Adanya komunitas bagi pecinta musik populer entah dengan genre jazz,
pop maupun rock yang jumlahnya sangat banyak tidak bisa dipungkiri
besar dan bahkan mengikuti event-event dan festival musik yang ada,
musik blues dikenal. Hal ini karena komunitas musik blues yaitu MBC tidak
pula sangat nampak bagaimana masyarakat dalam melihat genre musik blues.
untuk menghadiri event musik yang ada di Kota Malang. Akan tetapi ketika
tidak ada kesempatan karena didalam susunan acara kegiatan sudah penuh
dengan komunitas dari musik dengan musik populer. Sangat nampak jelas
59
orang untuk bermusik dan mendengarkan musik. Hal ini sesuai dengan yang
anggota komunitas. Didalam MBC sendiri sebagai wadah untuk para pecinta
dan penikmat musik blues yang penikmat, pemain musiknya atau anggota
sangat minim. Jika pada komunitas yang dibentuk dengan genre musik jazz,
Hal ini semakin menunjukkan dan menjadi bukti bahwa peminat musik
blues sangatlah rendah. Bahkan sangat jarang orang yang paham tentang
genre musik blues. Dari kondisi yang terjadi seperti ini menguatkan
musik blues menjadi genre yang terdengar aneh di telinga masyarakat Kota
Malang.
untuk dipilih oleh orang-orang sebagai genre musik yang indah dan bagus.
Dalam hal ini bagus untuk didengarkan dan disaksikan. Bahkan dalam
60
berbagai event dan festival saja musik populer yang mendapatkan tempat
pengembangannya.
blues nyatanya didukung dengan kondisi yang relevan. Ketika ada sebuah
tersebut.
Musik blues yang tidak mampu mendapatkan ruang dan wadah untuk
bubar begitu saja. Akan tetapi dengan kondisi yang terjadi membuat anggota
blues pada orang di Kota Malang. Hal yang patut diapresiasi kemudian ketika
ada usaha-usaha yang dilakukan oleh MBC ini untuk memperkenalkan musik
61
musik blues. Tujuan utama dari adanya kegiatan dan agenda ini untuk
menunjukkan bahwa genre musik blues juga mampu menjadi salah satu genre
yang dapat menghibur orang-orang. Serta genre musik blues bisa dinikmati
oleh orang-orang, bahkan bukan hanya untuk kalangan tua akan tetapi oleh
genre musik blues adalah mengikuti siaran dibeberapa radio yang ada di Kota
mempekenalkan bahwa ada sebuah wadah bagi pecinta dan penikmat musik
blues yaitu MBC. Memperkenalkan lewat siaran di radio menjadi salah satu
media yang diyakini bisa membuat musik blues dikenal oleh masyarakat.
pertama di Malang yaitu radio Sanaputra. Bisa dibilang radio ini merupakan
salah satu radio pertama dan tertua di Kota Malang. Radio ini sudah ada sejak
tahun 1990-an. Melalui radio ini musik aliran blues yang kental mulai sering
disiarkan di Kota Malang. Melalui radio Sanaputra pula akhirnya musik blues
yang original dari musisi luar negeri mulai dikenal oleh orang-orang di Kota
Malang. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh mas Slamet
“Awal mula mulai pemutaran musik blues yang original itu di Radio
Sanaputra. Itu radio yang tertua di Kota Malang, kebetulan genre musik
blues original diputar di radio tersebut. Sebelumnya belum pernah ada
pemutaran genre musik blues di Kota Malang”.
(Wawancara dilakukan pada tanggal 15 April 2018)
62
ditahun 1996-1997. Baru Dari acara ini perkumpulan dan komunitas MBC
sebagai wadah pagi para pecinta musik blues. Tidak lupa MBC juga
sebagai pertemuan rutin bagi para anggota MBC, dan siapapun yang berminat
melakukan siaran radio, anggota dari MBC mulai berdatangan dan bertambah
jumlahnya. Disini artinya bahwa proses pengenalan musik blues yang dimulai
dari promosi lewat siaran radio mampu membuat genre musik blues memiliki
penikmat dan MBC sebagai wadah memiliki anggota yang lebih banyak.
ketertarikan untuk mengetahui dan bergabung didalam MBC. Hal ini sesuai
“Dulu waktu pertama ada MBC anggotanya tidak lebih dari sepuluh
orang, tapi dengan usaha yang sudah kita lakukan lewat promosi MBC
di radio dan beberapa kegiatan gathering lumayan meningkatlah
anggotanya. Untuk sekarang saja kita sudah bisa membagi jobdesk
dietiap anggotanya”.
(Wawancara dilakukan pada tanggal 10 April 2018)
63
Berbagai kegiatan juga diadakan oleh MBC, kegiatan-kegiatan ini
serta ketertarikan pada genre musik blues. Kegiatan yang diadakan adalah
gathering, yang mana modal untuk kegiatan ini dihimpun dari anggota MBC.
Adanya kegiatan ini adalah salah satu bentuk promosi untuk komunitas musik
blues serta untuk menyatukan para orang yang menyukai musik blues. Acara
gathering ini di adakan di cafe atau disalah satu tempat yang relatif nyaman
dengan komunitas ini akhirnya mampu memperkuat MBC ini sebagai satu
komunitas yang mewadahi para pecinta dan penikmat blues di Kota Malang.
Keadaan ini bisa menjadi dasar yang digunakan oleh MBC untuk
menunjukkan identitas bermusiknya. Hal ini adalah proses yang disebut oleh
elighment subject.
musik populer. Sehingga dalam proses ini identitas MBC kemudian mulai
64
jelas dan dikenal sebagai wadah yang menghimpun orang-orang yang
mencintai musik blues. Identitas yang mulai nampak ini merupakan salah satu
proses penting untuk mengembangkan musik blues di Kota Malang agar lebih
dikenal dan menjadi salah satu genre musik yang bisa dinikmati dan
didengarkan oleh para khalayak, artinya bahwa musik blues sudah mulai
memiliki nama dikalangan orang-orang. Hal ini kemudian menjadi titik awal
perbaikan sistem management dilakukan dengan adanya job desk yang jelas
dan pasti disetiap anggotanya. Pembagian job desk ini dibagi menjadi bagian
Dengan adanya jobdesk yang terbagi secara jelas membuat MBC ini
memili sistem management yang lebih baik dan terkonsep. Tugas yang
dilakukan jika dilihat dari job desknya untuk sponsorship bertugas untuk
mencari dana sponsor ketika MBC ini akan mengadakan sebuah acara, tentu
berbeda dengan dulu sebelum memiliki management yang seperti ini, ketika
ini sangat membantu malang blues dalam persoalan kebutuhan dana, dengan
adanya dana tentunya kegiatan yang diadakan juga bisa memberikan faslitas
yang baik bagi orang-orang yang terlibat secara langsung di kegiatan yang
65
Untuk promotor sendiri didalam MBC memiliki tugas untuk
ketika MBC akan mengadakan sebuah event atau acara. Promosi ini tidak lain
memiliki tujuan agar kegiatan yang diadakan akan mendapatkan respon yang
untuk menunjukkan bahwa di beberapa kota dan daerah musik blues mulai
diminati dan dikenal oleh banyak kalangan. Bahkan dalam prosesnya sudah
ada beberapa group musik dengan genre musik blues. Kegiatan gathering
luar kota atau luar daerah. Band yang diundang adalah band dengan genre
musik blues pula, hal ini dilakukan agar di Kota Malang orang-orang
memiliki antusiasme yang lebih dengan genre musik blues. Begitu pula
komunitas yang mewadahi para penikmat dan pecinta musik blues. Dalam
acara gathering ini lebih kegiatan yang dilakukan adalah bermain musik
bersama dengan genre musik blues tentunya. Selain itu juga berbagi
pengalaman antara satu dengan yang lain tentang musik blues yang ada di
oleh MBC seiring waktu semakin menjadi dikenal masyarakat. Hal itu
66
nampak ketika MBC mulai mengadakan kegiatan antusias yang didapatkan
sudah mulai banyak dan ada apresiasi yang lebih dari masyarakat. Proses
Dalam kondisi yang terjadi yaitu dengan jumlah anggota yang lebih
banyak dengan adanya sistem management yang lebih baik serta adnya
mata bahwa genre musik blues juga bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Dengan jumlah anggota yang ada dan adanya kesemptan untuk manggung
dan membuat agenda merupakan proses penguatan identitas yang terjadi pada
dengan MBC merasa menyatu ketika sedang memainkan genre musik blues.
Mereka memiliki ruang dan kebebasan untuk menyatu antara apa yang
dilakukan dan keinginan hatinya yang berkaitan dengan bermain genre musik
blues. Dalam kondisi ini sangat jelas bahwa apa yang disebut konsep the
dijelaskan. Adanya satu kesatuan antara keinginan hati untuk bermain genre
musik blues bersama dengan orang-orang yang sama menyukainya dan ada
orang pencinta dan penikmat genre musik blues yang ada di Kota Malang.
Identitas itu akhirnya menjadi melekat bahwa identitas bermusik blues itu
67
bisa terbentuk ditengah maraknya musik populer. Selain itu dalam proses
dengan band-band populer yang ada di kampus maupun cafe yang mereka
sering megadakan event maupun gathering. Untuk saat ini saja MBC sudah
menjalin hubungan tentang bermusik dengan band dari kampus, seperti Home
informasi ketika ada festival musik atau ada event di area Kota Malang.
bermusik yang dibangun oleh para anggota MBC. Sehingga untuk saat ini
saja MBC mendapatkan perlakukan yang hampir sama dengan band maupun
komunitas genre musik populer. Bahkan ketika ada festival atau acara MBC
mendapatkan undangan.
penguatan identitas yang dilakukan oleh MBC atas identitas bermusik blues
yang berada dalam posisi maraknya musik populer yang ada di Kota Malang
sebagai sebuah komunitas pecinta musik blues. Di bagian ini tentu tidak
68
adanya support menyebabkan proses penguatan menjadi terhambat dan tidak
mengalami kemajuan, begitupun ketika tidak ada wadah yang mau menerima
dan memberikan apresiasi kepada MBC itu sendiri maka sangat susah untuk
pembentukan dan penguatan identitas jelas ada dua elemen subjek yang jelas
69
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Genre musik blues adalah salah satu genre musik yang posisinya belum
Kota Malang masih dominan tertarik dan lebih suka pada musik populer
dengan genre rock, genre jazz maupun genre pop. Dominasi tersebut sudah
terlihat ketika ada festival musik untuk pengisi acara adalah band-band yang
Malang Blues Colony atau biasa dikenal dengan nama MBC merupakan
salah satu wadah yang fokus pada genre musik blues di Kota Malang, MBC
dilakukan lewat radio yang kemudian ketika sudah mulai dikenal MBC sering
di Kota Malang. Keberadaan MBC di Kota Malang menjadi salah satu wadah
dikenalkan genre musik blues sehingga membuat genre tersebut mulai banyak
70
membuat MBC menjadi salah satu komunitas yang besar dan dikenal oleh
yang disebut Hall sebagai enligement subject dan sociological sibject. Pada
untuk bermain musik dengan genre Blues. Serta dalam sociological subject
6.2 Saran
event yang semakin besar tentu dapat memperkuat identitas dari musik blues
itu sendiri. Bisa jadi ketika melakukan event tersebut mengundang komunitas
penelitian ini. Terutama kajian tentang musik blues itu sendiri, kajian ini
kemudian memiliki keunikan karena posisi musik blues pada dasarnya adalah
genre musik yang belum memiliki banyak tempat dan penikmat untuk
menyanyikannya. Tentu ada hal-hal yang menarik yang bisa dikaji dengan
fokus ini. Untuk pengembangan data nantinya disarankan untuk yang akan
melakukan penelitian dengan fokus ini bisa menggunakn teori dari Adorno.
71
Daftar Pustaka
Ananta, Kusuma. 1987. Konservasi Sumber Daya Tanah dan Air. Jakarta:
Lumbung Pustaka UNY
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: UMY Repository
Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta:
Hadari, Nawawi. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press
Hall, Stuart. 1990. Cultural Identity and Diaspora. Dalam Jonathan Rutherford
(ed). Identity: Community, Culture, Difference. London: Lawrence and
Wishart.
--------------. 1996. Who Needs “Identity”?. Dalam Stuart Hall dan Paul Du Gay
(ed). Question of Cultural Identity. London: SAGE Publications.
Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
--------------------. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Karya.
Nawawi. 1997. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rineka Cipta
Naldo, 2012. Musik Indie Sebagai Perlawanan Terhadap Industri Musik
Mainstream Indonesia (Studi Kasus Resistensi Band Mocca Dalam
Menyikapi Industri Musik Indonesia), Diterbitkan di Depok Pada Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
72
Daftar Pustaka
Ananta, Kusuma. 1987. Konservasi Sumber Daya Tanah dan Air. Jakarta:
Lumbung Pustaka UNY
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: UMY Repository
Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta:
Hadari, Nawawi. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press
Hall, Stuart. 1990. Cultural Identity and Diaspora. Dalam Jonathan Rutherford
(ed). Identity: Community, Culture, Difference. London: Lawrence and
Wishart.
--------------. 1996. Who Needs “Identity”?. Dalam Stuart Hall dan Paul Du Gay
(ed). Question of Cultural Identity. London: SAGE Publications.
Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
--------------------. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Karya.
Nawawi. 1997. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Rineka Cipta
Naldo, 2012. Musik Indie Sebagai Perlawanan Terhadap Industri Musik
Mainstream Indonesia (Studi Kasus Resistensi Band Mocca Dalam
Menyikapi Industri Musik Indonesia), Diterbitkan di Depok Pada Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.