Anda di halaman 1dari 24

DAKWAH DALAM MEMBINA MASYARAKAT PESISIR

DI LEPPANGENG KEL.TALAKA KEC MA’RANG


KABUPATEN PANGKEP

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syaratan Meraih Gelar


Sarjana Sosial Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar

Oleh

NUR AZATIL ISMA


50100116079

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan

dibawah ini: Nama : Nur Azatil Isma

NIM : 50100116079

Tempat/tgl. Lahir : Leppangeng, 19

September 1998 Jur/Prodi/Konsentrasi :

Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas/Program : Dakwah dan

Komunikasi Alamata : Jl. Perintis

Kemerdekaan

Judul : Dakwah dalam Membina Masyarakat Pesisir di

Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan

Ma’rang Kabupaten Pangkep

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa

skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari
terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh

orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang

diperoleh karenanya batal demi hukum.

Gowa, 17 Maret 2021

Penyusun,

NUR AZATIL ISMA


NIM: 50100116079

2
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ َوبِ ِه نَ ْست َِعي ُْن على أمور الدنيا والدين ولصالة والسالم على‬
‫ أما بعد‬.‫أشرف األنبياء والمرسلين وعلى آله وأصحابه أجمعين‬

Puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan nikmat yang

begitu indah terutama nikmat kesehatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

karya ilmiah ini dengan berjudul Dakwah Dalam Membina Masyarakat Pesisir

Di Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Rasulullah

Saw., yang diutus oleh Allah Swt., ke permukaan bumi ini sebagai suri teladan

yang patut untu dijadikan contoh dan menjadi rahmat bagi alam semesta.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak

kekurangan, kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan

keterbatasan yang peneliti memiliki, maka dari itu dengan segala kerendahan hati,

peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat dijadikan

masukan guna perbaikan skripsi ini.

Melalui tulisan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Ibunda Halija Dg. Taminne dan Ayahanda Muslim HK, serta seluruh keluarga

besar yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan tiada henti kepada

peneliti baik berupa moril maupun materil. Mulai dari awal perjuangan

menempuh kerasnya kehidupan sebagai seorang mahasiswa hingga sampai pada

titik sekarang ini. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

3
gelar sarjana Strata Satu (SI) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti menyampaikan rasa hormat dan ucapan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Prof. H. Hamdan Juhanis M.A, Ph.D, sebagai Rekator UIN Alauddin Makassar

beserta Prof. Dr. H. Mardan, M.Ag sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik

dan Pengembangan Lembanga, Dr. Wahyuddin, M. Hum, sebagai Wakil

Rektor Bidang Administrasi Umum dan perencanaan keuangan, Prof. Dr. H.

Darussalam, M.Ag., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni,

dan Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag., selaku Wakil Rektor Bidang

Kerjasama yang telah menyediakan fasilitas belajar sehingga peneliti dapat

mengikuti kuliah dengan baik

2. Dr. Firdaus Muhammad, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikas

UIN Alauddin Makassar, Wakil dekan I Bidang Akademik Dr. Irwan Misbach,

SE, M. Si., Wakil dekan II Bidang Administrasi dan keuangan Dr. Hj. Nurlaela

Abbas, Lc, MA., dan Wakil dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Irwanti Said,

M. Pd, beserta seluruh civitas akademika dan keluarga besar Fakultas Dakwah

dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

3. Dr. Rahmawati Haruna, S.S., M.Si. selaku ketua jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam dan Dr. Hj. Sitti Asiqah Usman Ali, Lc, M.Th.I Selaku

Sekertaris Jurusan Komunikasi Penyiaran islam, dan Saenal Anwar, S.Pd.I

sealaku staff Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, serta dosen Komunikasi

Penyiaran Islam Fakultas dakwah dan komunikasi Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

4. Prof. Dr. Hj. Muliaty Amin, M.Ag dan Drs. Syam’un, M.Pd, M.M selaku

4
pembimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Firdaus Muhammad, M.A selaku penguji I dan Dr. Rahmawati Haruna,

S.S., M.Si penguji II yang senantiasa memberukan kritikan dalam perbaikan

skripsi peneliti.

6. Ucapan terima kasih kepada saudara Nurfikriatul Hurriah, Amalulissanu

Shidqi, dan Nur Safira Reskiah yang selalu mendukung dalam proses

pendidikan di bangku kuliah.

7. Terima kasih kepada Sahabat tercinta Rahmah, S.Pd yang selalu membimbing

dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.

8. Terima Kasih kepada dewan senior Ardiansyah Saputra, S.Pd yang selalu

memberi support dan motivasi.

9. Terima kasih kepada team brosist yang selalu memberi semangat dan

dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi.

10. Dan teman-teman seperjuangan KPI 2016 terkhususnya kelas B yang namanya

tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang turut memberi andil, sumbang

saran, dan kritik, baik secara materi maupun moril sejak penulis aktif dalam

perkuliahan hingga penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT, memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai

pihak yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi peneliti.

Amiin.

Makassar, 15 Februari 2021

Penyusun

5
Nur Azatil Isma

50100116079

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................
........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................ 1
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................. 7
D. Penelitian Terdahulu .............................................. 7
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................... 9
BAB II TINJAUAN TEORETIS ............................................. 10
A. Tinjauan Tentang Dakwah ..................................... 10
B. Tinjauan Tentang Masyarakat Pesisir .................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................. 35
A. Jenis dan Lokasi Penelitian .................................... 35
B. Pendekatan Penelitian ............................................ 35
C. Sumber Data ........................................................... 36
D. Metode Pengumpulan Data .................................... 37
E. Instrumen Penelitian .............................................. 38
F. Teknik Analisis Data .............................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................... 40
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................... 40

6
B. Proses Metode Dakwah dalam Membina Masyarakat
Pesisir di Leppangeng Kelurahan Talaka Kecematan
Ma’rang Kabupaten Pangkep ................................. 46
C. Faktor Penghambat dalam Pembinaan Masyarakat Pesisir
di Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang
Kabupaten Pangkep ............................................... 55

7
BAB V PENUTUP .................................................................. 59
A. Kesimpulan ........................................................... 59
B. Implikasi Penelitian .............................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 61
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

8
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Struktur Pengurus Masjid ...................................................... 41

Tabel 4.2 Stuktur Tokoh Masyarakat ....................................................... 42

Tabel 4.3 Pengurus Remaja Masjid ......................................................... 43

Tabel 4.4 Daftar Nama-nama Santri TPA Babussalam Leppangeng ...... 44

Tabel 4.5 Fasilitas Mesjid 45

9
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf latin


dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

‫ا‬ Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan


‫ݕ‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te
‫ث‬ Tsa ṡ es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ Ha ḥ ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh ka dan ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Zal Ż zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ Ra R Er
‫ز‬ Za Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sy es dan ye
‫ص‬ Shad ṣ es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ Dhad ḍ de (dengan titik di bawah)
‫ط‬ Tha ṭ te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ Dza ẓ zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain „ apostrof terbaik
‫غ‬ Gain G Ge
‫ف‬ Fa F Ef
‫ق‬ Qaf Q Qi
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L Ei
‫م‬ Mim M Em

x
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Wawu W We
‫ه‬ Ha H Ha
‫أ‬ Hamzah ‘ apostrof
‫ي‬ ya‟ Y Ye

Hamzah ( ‫ )ﺀ‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa

diberi tanda apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis

dengan tanda („).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa

Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai

berikut:

Tanda Nama Haruf Latin Nama

‫ـــ‬ FatḤah A A

‫ـ ــ‬ Kasrah I I

‫ـ ــ‬ Ḍammah U U

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat atau huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harakat & huruf Nama Huruf dan Nama


tanda

xi
‫ى| ا‬ Fathah dan Alif atau y A a dan garis di atas

‫ى‬ Kasrah dan ya I i dan garis di atas

‫و‬ Dammah dan wau U U dan garis di atas

4. Ta’Marbutah

Transliterasi untuk ta marbutahada dua, yaitu: ta marbutah yang hidup

atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah, yang transliterasinya

adalah [t]. sedangkan ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun

transliterasinya adalah [n].

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda tasydid, dalam transliterasinya ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah. Jika huruf (‫)ﻲ‬,

maka ia ditransliterasikan seperti huruf maddah (i).

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf

‫(ﻵ‬alif lam ma‟arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang

ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiah

maupun huruf

qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-).

7. Hamzah

xii
Aturan translitersi huruf hamzah menjadi apostrop hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletk di

awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah

atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan

bahasa Indonesia atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia,

tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata Alquran

(dari Alquran), sunnah, khusus dan umum. Namun bila kata-kata tersebut

menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus

ditransliterasi secara utuh.

9. Lafz al-Jalalah (‫)هالل‬

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf

lainnya atau berkedudukan sebagai mudaf ilaih (frase nominal), ditransliterasi

tanpa huruf hamzah. Adapun ta marbutah di akhir kata yang disandarkan

kepada lafz al- Jalalah, ditransliterasi dengan huruf [t].

10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps),

dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang

penggunaan huruf kapital berdasarkan pedomaan ejaan bahasa Indonesia yang

berlaku (EYD). Huruf

capital, misalnya digunakan untuk menuliskan huruf awal nama dari

xiii
(orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama

diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital

tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika

terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut

menggunakan huruf kapital (AL-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk

huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik

ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK DP, CDK dan

DR).

xiv
ABSTRAK
Nama : Nur Azatil Isma
NIM : 50100116079
Judul : Dakwah dalam Membina Masyarakat Pesisir di Leppangeng
Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah dalam membina


masyarakat pesisir di Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang
Kabupaten Pangkep dengan dua :
1. Bagaimana proses metode dakwah dalam membina masyarakat pesisir di
Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep?
2. Apa faktor penghambat dalam membina masyarakat pesisir di Leppangeng
Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep?
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan dakwah dan
komunikasi yang bertujuan memberikan gambaran bagaimana proses dakwah
dalam membina Masyarakat Pesisir di Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan
Ma’rang Kabupaten Pangkep. Sumber data menggunakan sumber data primer dan
sekunder dan metode pengumpulan data observasi, dokumentasi, interview
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah Kebutuhan dakwah dalam
pembinaan masyarakat pesisir di Leppangeng Kelurahan Talaka dapat dilakukan
dengan proses metode sosialisasi, pendekatan melalui pekerjaan utama
masyarakat pesisir, dan juga fungsionaris remaja masjid yang membina anak-anak
dan juga masyarakat pada hari-hari tertentu yang tempatnya dikhususkan dimajid.
faktor penghambat dalam proses pembinaan dakwah dimasyarakat pesisir
Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep adalah
dari faktor masyarakat itu sendiri yang masih kental akan adat istiadat sehingga
pendakwah dalam melakukan pembinaan harus mengikis sedikit demi sedikit hal
tersebut sehingga masyarakat dalam perpegang teguh hanya pada agama.
Implikasi penelitian adalah Pendakwah sebaiknya melakukan pembinaan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan melihat kondisi yang ada, sehingga
dakwah dalam pembinaan masyrakat pesisir dalam berjalan sebagaimana
mestinya.

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar

Belakang Masalah

Dakwah dalam agama Islam merupakan suatu kegiatan yang melekat

dengan Islam tata kehidupan. Artinya bahwa dakwah tidak dapat dilepaskan

dengan Islam sebagai agama yang benar dan harus disebarluaskan. Dakwah

adalah seruan atau ajakan kepada ke insafan, atau usaha mengubah situasi kepada

situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.

Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan

dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja tetapi juga menuju sasaran yang

lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, ia harus lebih berperan menuju kepada

pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek

kehidupan. Ada Islam berarti ada dakwah, mengamalkan Islam berarti melakukan

dakwah. Hal ini dapat dipahami bahwa agama Islam adalah agama dakwah. Oleh

sebab itu hidup dengan tata cara Islam dan mengikuti sunnah Rasul berarti

melakukan dakwah.

Jika dakwah diartikan sebagai tindakan, maka dakwah akan menyangkut

sebagai hal yang berkaitan dengan suatu tindakan yang dilakukan manusia.

Namun demikian tindakan itu baru dapat disebut tindakan dakwah jika memiliki

ciri dan sifat khusus. Kekhususan perbuatan yang bermakna dakwah ialah jika

perbuatan tersebut mampu menciptakan peluang kepada orang lain, sehingga

orang tersebut terdorong untuk mengerti, memahami, meyakini dan hidup secara

islam. Hakikat dari upaya dakwah adalah usaha perubahan kearah lebih baik. Jadi

erat kaitannya dengan perbaikan (ishlah), pembaruan (tajdid), perbaikan

pemahaman, cara berpikir, bersikap dan bertindak. Dari pemahaman yang sempit,

1
2

kaku, berubah menjadi positif dan berwawasan luas. Dari sikap iman emosional,

statis dan apatis menjadi iman rasional, kreatif dan inovatif. Dari aktivitas tidak

bermanfaat, menjadi aktivitas efektif, bermakna, bernilai ibadah dan bermanfaat

baik secara individual maupun secara kolektif.

Berdasarkan pada fungsi dakwah menurut ajaran Islam bahwa dakwah

adalah bagian yang tidak terpisah dan pengalaman keislaman seseorang maka

tindakan dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media sepanjang hal

tersebut tidak bertentangan dengan kaidah Islam. Namun demikian, karena sifat

khusus tindakan dakwah, maka tindakan yang hanya berisikan tentang ajakan,

seruan panggilan dan penyampaian pesan seseorang atau sekelompok orang

sehingga orang lain dan masyarakat menjadi muslim yang dapat disebut sebagai

tindakan dakwah dalam pengertian yang luas.

Kalau pada awalnya Islam disebarkan dengan dakwah sehingga ajaran

Islam dapat berkembang di tengah masyarakat, maka tidak dapat disangkal pula

bahwa untuk saat ini peran serta dakwah sangat dibutuhkan dalam upaya

mengajak kembali umat manusia untuk kembali merenungkan eksistensinya.

Dakwah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kelangsungan hidup

umat manusia terutama dalam menyiarkan suatu ajaran dalam masyarakat. Ajaran

yang baik tidak mustahil akan hilang apabila tidak didakwahkan, dan sebaliknya

ajaran yang sesat dapat tersiar dan membudayakan dalam masyarakat jika

“didakwahkan” secara berkesinambungan. Dengan aktivitas dakwah yang

berkesinambungan maka akan mendorong keselamatan hidup manusia baik di

dunia maupun di akhirat.

Agama tidak akan tersiar dan berlaku di dalam masyarakat jika tidak

didakwahkan. Oleh karena itulah Islam mewajibkan dakwah kepada setiap umat
3

Islam. Bahkan dakwah itu merupakan salah satu dari kewajiban-kewajiban besar

yang harus dilaksanakan oleh umat Islam.1

Dakwah adalah ajakan, seruan, undangan dan doa, dakwah lebih dipahami

sebagai usaha dan atau ajakan menuju jalan yang benar bukan jalan menuju

kesesatan. Dakwah merupakan upaya pembahasan umat manusia secara

fundamental, yaitu akumulasi iman yang dimenifestasikan dalam system kegiatan

sosial kemasyarakat.2 Melakukan dakwah dalam membina masyarakat pesisir

merupakan strategi dakwah yakni menyampaikan hal yang positif dengan cara

mengajak masyarakat dan tokoh agama untuk membina dakwah pesisir.

Kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir di leppangeng mayoritas

memiliki profesi sebagai nelayan, usaha yang dijalankan tidak hanya sekedar

menangkap ikan dilaut tetapi lebih dominan pada usaha rumput laut. Rumput laut

merupakan sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut.

Pengolahan rumput laut terlebih dahulu adalah proses pembibitan, ketika rumput

laut sudah siap panen maka rumput laut akan melalui proses penjemuran, setelah

itu akan dijual kepemasaran.

Perekonomian di wilayah pesisir ini sudah dikatakan cukup untuk

menghidupi keluarga dan memenuhi biaya pendidikan anak. Jadi pendidikan tidak

menjadi kendala karena persoalan biaya dan anak-anak tidak putus sekolah.

Pengembangan dakwah pada wilayah pesisir leppangeng kelurahan talaka

kecamatan ma’rang kabupaten pangkep masih kurang karena terkendala pada

pelaku pengembangan tidak banyak yang berpotensi sehingga dakwah belum

berkembang pada wilayah ini. Selain itu pihak pengurus masjid tetap

melaksanakan upaya dalam membina dakwah masyarakat pesisir leppangeng

1
Nur hidayat, Dakwah dan Berbagai Aspeknya (Makassar: Alauddin University perss
2014) h. 4-6
2
Muliaty Amin, Diktat Pengantar Ilmu Dakwah (Samata Gowa: Fak Dakwah dan
Komunikasi UIN Alauddin 2009 ) h. 1
4

Adapun metode dakwah yang dilakukan yaitu dengan melakukan

pembinaan langsung dimasyarakat seperti dakwah Bil-lisan. Melakukan

pembinaan ini tidak terlepas dari kerja sama masyarakat dan BKMT (Badan

kontak majelis taklim).

Kabupaten Pangkep Sulawesi Selaatan terletak sekitar 50 km disebelah

selatan kota Makassar. Daerah ini terkenal dengan sebutan kota tiga dimensi

karena daerah kepulauannya. Kebudayaan, tempat wisata, dan kulinernya.

Pangkajenne terdiri dari bentangan kawasan permukiman, persawahan, empang

dan wilayah pesisir, sehingga mata pencaharian utama masyarakat sebagai petani,

petambak dan nelayan. Seperti halnya masyarakat pada umumnya, mereka telah

tumbuh dan berkembang dari berbagai rasa dalam suka maupun duka, mereka

senasib sepenanggungan, saling membantu, bergotong royong dalam sebuah

keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Bentuk tablig yang dilakukan yaitu dengan cara memahamkan masyarakat

tentang nilai-nilai Islam seperti rajin beribadah, bersedekah, mengeluarkan zakat,

serta membina dalam hal kekreativitasan seperti mengajar Ceramah, dan Khutbah.

karena masyarakat disini masih memiliki kepercayaan tradisional misalnya ketika

ingin melakukan pekerjaan nelayan dan petani tambak memiliki pemali yang jika

dilanggar akan berdampak buruk dalam hasil yang akan didapatkan. Contoh

pemali seperti tidak melakukan pembibitan di hari yang dipercayai tidak baik

misalnya pada hari jum’at kliwon dan ada hari yang disebut nakase.

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Dakwah dalam Membina Masyarakat

Pesisir di Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten

Pangkep”.
5

B. Fokus

Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan batasan yang akan di teliti. Penelitian ini

berfokus pada dakwah dan membina masyarakat pesisir di Leppangeng Kelurahan

talaka kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan.

2. Deskripsi Fokus

Untuk menghindari kekeliruan terhadap penafsiran dalam memberikan

informasi dalam penelitian ini, penulis memberikan deskripsi fokus sebagai

berikut:

a. Dakwah

Dakwah yaitu metode atau langkah yang dilakukan dalam aktivitas

dakwah pada masyarakat pesisir. Dakwah yang gunakan dalam hal ini adalah

metode sosialisai terkait dengan ibadah, sholat, bersedekah, mengeluarkan zakat.

Adapun metode sosialisasi dapat dilaksanakan melalui :

1) Tabligh adalah menyampaikan ajaran islam yang ada dalam kitab suci

Al-Qu’an serta al hadis khususnya kepada seluruh umat manusia.

Berbagai ajaran yang dibahas dalam tabligh bisa menjadi sebuah

pedoman dan juga diamalkan agar manusia bisa mendapatkan

kebagahagiaan baik dunia maupun akhirat

2) Khotbat adalah perkataan yang disampaikan diatas mimbar, sebagian

ulama mendefinisikan “khotbah” sebagai perkataan tersusun yang

mengandung nasihat dan informasi.

3) Diskusi adalah perundingan atau pertukaran pemikiran untuk

memperoleh pemahaman mengenai penyebab suatu masalah dan solusi

penyelesaian
6

4) Pendidikan islam adalah usaha orang dewasa yang bertakwa secara

sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan

fitrah atau kemampuan dasar anak didik melalui ajaran islam kearah

titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya. Contoh pendidikan

Islam adalah Taman Pendidikan Al-Qu’ran, dimana tempat anak dididik

mengenai pemahaman islam.

b. Masyarakat pesisir

Masyarakat pesisir atau wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara

darat dan laut. Kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering

maupun terendam air, yang masih di pengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang

surut, angina laut, dan perembesan air asin, sedangkan kearah laut wilayah pesisir

mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang

terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran tawar, maupun yang disebabkan oleh

kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran. Wilayah

pesisir merupakan ekosistem yang mudah terkena dampak kegiatan manusia,

seperti pembuangan limbah yang dapat merugikan keadaan lingkungan pesisir.

Adapun pekerjaan masyarakat pesisir terbagi atas :

1) Nelayan adalah istilah bagi orang yang sehari-harinya bekerja

menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup didasar, kolom,

maupun permukaan perairan yang menjadi daerah aktifitas nelayan ini

dapat merupakan perairan tawar, payau, maupun laut

2) Petani Tambak atau petambak adalah salah satu bentuk mata

pencaharian hidup di sector perikanan. Petani tambak individu yang

bekerja ditambak yang membudidayakan berbagai jenis ikan maupun

udang.
7

C. Rumus

an Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah fokus penelitian dan deskrifsi

fokus dijelaskan di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini

yaitu: Bagaimana strategi dakwah dalam membina masyarakat pesisir di

Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Dari

pokok masalah tersebut maka ada dua sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana metode dakwah dalam membina masyarakat pesisir di

Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep?

2. Apa faktor penghambat dalam membina masyarakat pesisir di

Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep?

D. Penelit

ian Terdahulu

Penulis menemukan beberapa referensi karya ilmiah, defenisi maupun

artikel dari penelitian sebelumnya:

1. Ana Mar’atus Sholikah, Alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar menulis dalam bentuk

Skripsi pada tahun 2017 dengan judul “Metode Komunikasi dalam

Membina Santri Pesantren Putri Al-Ikhlas Tambak Beras Jombang”

penelitian ini membahas tentang metode komunikasi dalam membina

santri pondok pesantren putri Al-ikhlas Tambak Beras Jombang, dengan

pokok masalah yang bagaimana metode komunikasi yang digunakan

dalam membina santri pada pondok pesantren putri Al-ikhlas Tambak

Beras Jombang? Dengan tujuan untuk mengetahui metode komunikasi

yang digunakan oleh Pembina pondok pesantren putri Al-ikhlas Tambak

Beras Jombang.
8

2. Nur Fadillah, Alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar menulis dalam bentuk Skripsi pada tahun 2019

dengan judul “Dakwah dalam Pelestarian Lingkungan Studi kasus di

Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai” penelitiann

tentang dakwah dalam pelestarian lingkungan (studi kasus di Desa Sanjai

Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai). Pokok permasalahan pada

penelitian ini adalah bagaimana strategi dakwah dalam pelestarian

lingkungan di Desa sanjai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.

Hasil penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa berdakwah dalam

pelestarian lingkungan dapat diterapkan melalui program pemerintahan di

suatu daerah.

3. Atri Utami Aslam, Alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar menulis dalam bentuk Skripsi pada tahun

2019 dengan judul “Metode Dakwah dalam Pembinaan Salat Masyarakat

Nelayan di Desa Pambusung Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali

Mandar” pokok masalah dari penelitian ini adalah bagaimana metode

dakwah dalam pembinaan salat masyarakat nelayan di Desa Pembusung

Kecamatan Balanipa Kaabupaten Polewali Mandar. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Metode dakwah dalam pembinaan salat masyarakat

nelayan di Desa Pembusung Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali

Mandar adalah dengan menggunakan metode bil mau’idhah hasanah yang

terdiri dari metode nasihat dengan kata-kata mendatar dan nasihat dengan

cara mengungkapkan pernyataan, metode al-mujadalah, dakwah lisan (bil

lisan), dakwah tindakan (bil hal) yang terdiri dari metode ceramah dan

metode silaturahmi.
9

Adapun yang membedakan yaitu pada objek penelitian yang saya teliti

dimana pada penelitian ana mar’atu sholika memiliki objek penelitian pada

pembinaan santri pesantren, nur fadillah memiliki objek penelitian pada

pelestarian lingkungan, dan atri utami aslam objek penelitian pada pembinaan

masyarakat nelayan. jadi pada proposal ini dakwah yang dilaksanakan yaitu secara

langsung ke masyarakat agar hasil yang di dapt lebih maksimal.

E. Tujua

n dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui metode dakwah dalam membina masyarakat pesisir di

Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan ma’rang Kabupaten Pangkep.

b. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam membina masyarakat pesisir di

Leppangeng Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep.

3. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan teoritis, Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan

informasi bagi pembaca dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang

lain. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ragam penelitian dalam ilmu

dakwah.

b. Kegunaan praktis , penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan acuan bagi

penelitian selanjutnya dan dapat ditelah lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai