SATKER/SKPD
: B A DA N
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
D A E R A H ( B A P P E D A ) KABUPATEN KEBUMEN
NAMA PPK
NAMA KEGIATAN
NAMA PEKERJAAN :
PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) &
PERATURAN ZONASI KAWASAN PERKOTAAN KARANGANYAR
DAN SEKITARNYA
1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Karanganyar dan Sekitarnya, adalah :
a. Mewujudkan rencana detail tata ruang dan
pengaturan zonasi yang mendukung terciptanya
kawasan strategis maupun kawasan fungsional
secara aman, produktif dan berkelanjutan.
b. Tersusunnya pedoman pemanfaatan ruang
sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian
pembangunan fisik kawasan.
c. Sebagai
pedoman
bagi
instansi
dalam
penyusunan zonasi (zoning map dan zoning
regulasi), dan pemberian perizinan kesesuaian
pemanfaatan bangunan dengan peruntukkan
lahan.
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dengan terselenggaranya
Rencana Detail Tata Ruang dan Pengaturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Karanganyar dan Sekitarnya, antara lain :
antara
4. Lokasi
Kegiatan
5. Sumber
Pendanaan
6. Nama dan
Organisasi
Pejabat
Pembuat
Komitmen
7. Data Dasar
Perda-Perda,
dan
2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
teknis/
tentang
dalam
tentang
1960
Nomor
36
Tahun
1999
tentang
Nomor
Tahun
2002
tentang
8. Undang-Undang Nomor
Pertahanan Negara;
Tahun
2002
tentang
9. Undang-Undang Nomor
Bangunan Gedung;
28
Tahun
2002
tentang
Nomor
18
Tahun
2004
tentang
45
Tahun
2004
tentang
16.Undang-Undang
Perkeretaapian;
23
Tahun
2007
tentang
17.Undang-Undang Nomor 24
Penanggulangan Bencana;
Tahun
2007
Tentang
18.Undang-Undang Nomor
Penanaman Modal;
25
Tahun
2007
Tentang
19.Undang-Undang Nomor
Penataan Ruang;
26
Tahun
2007
tentang
20.Undang-Undang Nomor
Pengelolaan Sampah;
18
Tahun
2008
tentang
21.Undang-Undang Nomor
Perbankan Syariah;
21
Tahun
2008
tentang
22.Undang-Undang Nomor
Kementerian Negara;
39
Tahun
2008
tentang
2009
tentang
Nomor
Nomor
10
Tahun
2009
tentang
Nomor
30
Tahun
2009
tentang
28.Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2009
tentang
Nomor
36
Tahun
2009
tentang
Nomor
13
Tahun
2010
tentang
2011
tentang
Tahun 2012
Pembangunan
tentang
Untuk
Pemerintahan Daerah
sebagaimana
telah
beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
40.Undang-Undang
Perindustrian;
Nomor
Tahun
2014
Tentang
Nomor
Tahun
2014
Tentang
Ruang Lingkup
11. Lingkup
Kegiatan
Ruang lingkup
Ruang lingkup kegiatan adalah temu kenali sesmua
permasalah terkait Kawasan Perkotaan Karanganyar dan
Sekitarnya, dan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
dan Pengaturan Zonasi (zoning map & zoning regulasi)
Kawasan Perkotaan Kebumen dan Sekitarnya, secara garis
dan
prasarana
kawasan
fungsi kawasan,
d. Analisis
pemanfaatan
lahan
dan
memperhatikan
aspek
ketersediaan
sumberdaya alam/fisik dan buatan
intensitas jenis kegiatan, konservasi
lahan (termasuk Ruang Terbuka Hijau
dan/atau
Non
Hijau
Kawasan
Perkotaan),
e. Analisis jaringan pergerakan kawasan
meliputi sistem jaringan pergerakan dan
sarana prasarana penunjang pada setiap
blok peruntukan,
f. Analisis
fasilitas/sarana
pelayanan
kawasan meliputi lokasi, luas lahan,
jumlah sebaran fasilitas pada setiap blok
peruntukan,
g. Analisis jaringan utilitas meliputi lokasi,
sistem jaringan untuk seluruh jaringan
telekomunikasi, listrik, gas, air (air
bersih,
air
limbah,
air
hujan),
persampahan, dan lain-lain,
h. Analisis tata bangunan antara lain
meliputi
kepadatan,
ketinggian
bangunan, garis sempadan bangunan,
i. Analisis daerah rawan banjir,
j. Analisis struktur pelayanan kegiatan,
k. Analisis pengembangan sektor-sektor
potensial/unggulan sebagai pedorong
pertumbuhan kawasan (basis ekonomi,
ekonomi lokal, prospek pertumbuhan
ekonomi, sektor internal),
l. Analisis
Perkiraan
kebutuhan
pelaksanaan pembangunan kawasan;
Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan
kawasan
didasarkan
atas
hasil
analisis
kependudukan, sektor/kegiatan potensial, daya
dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan
sarana
lingkungan,
sasaran
pembangunan
kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbangan
efisiensi pelayanan.
Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup :
1) Perkiraan
kebutuhan
kependudukan;
pengembangan
2) Perkiraan
kebutuhan
ekonomi perkotaan;
pengembangan
lahan
bagi
prasarana
dan
Perkotaan
kawasan
blok-blok
skala lingkungan.
b) Pendidikan
yang
terdiri
dari:
perguruan
tinggi/akademi;sekolah
lanjutan tingkat atas; sekolah lanjutan
tingkat pertama; sekolah dasar; taman
kanak-kanak dan kursus.
c) Pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
rumah sakit umum kelas B; rumah
sakit umum kelas C; rumah sakit
umum kelas D; pusat kesehatan
masyarakat,
pusat
kesehatan
masyarakat pembantu; klinik;
d) Pelayanan rekreasi dan atau olah raga
yang terdiri dari : pelayanan skala
kota; pelayanan skala lingkungan.
e) Pelayanan pemerintahan yang terdiri
dari pelayanan pemerintah kecamatan
maupun desa/kelurahan
f) Pelayanan
keamanan/pertahanan
yang terdiri dari pos keamanan/polisi
dan pos pemadam kebakaran, baik
skala kota maupun skala lingkungan.
g) Pelayanan peribadatan yang terdiri dari
:
mushola,
masjid,
gereja,
vihara/klenteng.
h) Pelayanan yang lainnya.
c. Rencana Sistem Jaringan Pergerakan
1) Materi yang diatur
Sistem jaringan pergerakan dan prasarana
penunjang
(terminal,
jalan,
lingkungan
perparkiran) bagi angkutan jalan raya dan
angkutan kereta api.
2) Kedalaman materi yang diatur
Angkutan jalan raya, meliputi seluruh sistem
primer, jaringan arteri sekunder dan kolektor
sekunder, sampai dengan jalan lokal sekunder;
Pergerakan lainnya meliputi seluruh sistem
pergerakan.
3) Pengelompokan materi yang diatur
a) Angkutan
jalan
raya,
terdiri
dari
(hingga
listrik lainnya.
c) Sistem jaringan Gas dan BBM, yang
terdiri dari : Pabrik gas (SPPBE/SPBE)
dan SPBU; Seluruh jaringan gas/BBM.
d) Sistem penyediaan air bersih, yang
terdiri dari : Bangunan pengambil air
baku; Seluruh pipa transmisi air baku
instalasi
produksi;
Seluruh
pipa
transmisi air bersih; Bak penampung;
Hingga
pipa
distribusi
sekunder/distribusi
hingga
blok
peruntukan.
e) Sistem pembuangan air hujan, yang
terdiri dari : Seluruh saluran; kolam
penampungan.
f) Sistem pembuangan air limbah, yang
terdiri
dari
:
Seluruh
saluran;
Bangunan
pengolahan;
kolam
penampungan; Instalasi tambahan
untuk air limbah yang mengandung
B3.
g) Sistem persampahan, yang terdiri
dari : Tempat pembuangan akhir;
Bangunan
pengolahan
sampah;
Penampungan
sementara;
Sistem
pembuangan
dan
pengelolaan
persampahan; Kebutuhan penyediaan
sistem penanganan dan pengelolaan
sampah.
h) Sistem jaringan prasarana lainnya,
yang terdiri dari jalur evakuasi
bencana, tempat evakuasi sementara,
jalur penanganan bencana, tempat
prasarana lainnya.
e. Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (Block Plan)
Rencana pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan
yang menggambarkan ukuran, fungsi serta
karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan
alam,
yang
dituangkan
dalam
blok-blok
peruntukan.
1) Materi yang diatur
penggunaan,
berdasarkan
yang
dirinci
menurut
alam/
daerah
Sub
BWP
yang
diprioritaskan
RT,
RW,
kembali
peruntukan
dengan
koefisien
koefisien
Tinggi,
Listrik,
yang
akan
c) Bangunan/jaringan
diperbaiki;
yang
akan
d) Bangunan/jaringan
diperbaharui;
yang
akan
e) Bangunan/jaringan
dipugar;
yang
akan
f) Bangunan/jaringan
dilindungi.
yang
akan
akan diperbaiki;
d. jaringan prasarana dan sarana yang
akan diperbaharui;
e. jaringan prasarana dan sarana yang
akan dipugar.
f. Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan
melalui kegiatan pengawasan dan penertiban
terhadap pemanfaatan ruang dan izin lingkungan,
berdasarkan :
1) Mekanisme
perijinan
(termasuk,
insentif/disinsentif, izin lingkungan)
2) Mekanisme pelaporan
3) Mekanisme pemantauan
4) Mekanisme evaluasi
5) Mekanisme pengenaan sanksi.
5. Peraturan Zonasi
1) Materi Peraturan Zonasi
Pengaturan zonasi masih memuat materi wajib
yang meliputi kesatuan kegiatan dan penggunaan
lahan, ketentuan intensitas pemanfaatan ruang,
ketentuan tata bangunan, ketentuan prasarana
dan sarana minimal, ketentuan pelaksanaan,
materi pilihan yang terdiri atas ketentuan
tambahan, ketentuan khusus, standar khusus,
standar teknis, dan ketentuan pengaturan zonasi.
2) Pengelompokan Materi
1. Materi Wajib.
a. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan
Lahan
Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan
adalah ketentuan yang berisi kegiatan dan
penggunaan lahan yang diperbolehkan,
kegiatan dan penggunaan lahan yang
bersyarat tertentu, dan kegiatan dan
penggunaan lahan yang tidak diperbolehkan
pada suatu zona.
Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan
dirumuskan
berdasarkan
ketentuan
pemberian
insentif
dan disinsentif
3) Ketentuan untuk penggunaan
lahan yang sudah ada dan tidak
sesuai dengan peraturan zonasi.
2. Materi Pilihan
a. Ketentuan Tambahan
Ketentuan tambahan adalah ketentuan lain
yang dapat ditambahkan pada suatu zona
untuk melengkapi aturan dasar yang
ditetapkan.
Ketentuan
tersebut
telah
disepakati bersama antara pemegang hak
atas tanah dan pihak regulator, antara lain
a) Kualitas
Lingkungan
b) Arahan
bentuk,
dimensi,
gubahan dan
perletakan
dari
suatu
bangunan
atau
komponen
bangunan
c) Sirkulasi
kendaraan
d) Sirkulasi
pejalan kaki
e) Pedestrian dan
pedagang kaki
lima
f) Ruang terbuka
hijau/ruang
terbuka
non
hijau dengan
fasilitas
dan
tidak
berfasilitas.
g) Utilitas
bangunan dan
lingkungan
h) Wajah
arsitektur.
b. Ketentuan Khusus
Ketentuan khusus adalah ketentuan yang
mengatur pemanfaatan zona yang memiliki
fungsi khusus dan diberlakukan khusus
sesuai dengan karakteristik zona dan
kegiatannya. Selain itu, ketentuan pada zonazona yang digambarkan di peta khusus yang
memiliki pertampalan (overlay) dengan zona
lainnya dapat pula dijelaskan disini.
Ketentuan mengenai penerapan aturan
khusus pada zona-zona khusus diatas
ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang.
c. Standar Teknis
Standar teknis adalah aturan-aturan teknis
bangunan yang ditetapkan berdasarkan
peraturan/standar/ketentuan teknis yang
berlaku serta berisi panduan yang terukur
dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
d. Ketentuan Pengaturan Zonasi
Ketentuan pengaturan zonasi adalah variasi
dari
zonasi
konvensional
yang
dikembangkan
untuk
memberikan
fleksibelitas dalam penerapan aturan zonasi
dan ditujukan untuk mengatasi berbagai
permasalahan dalam penerapan peraturan
zonasi dasar.
6. Jangka waktu Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan
Perkotaan
Karanganyar
dan
Sekitarnya adalah 20 (dua puluh) tahun.
D. Kewajiban Konsultan
Dalam penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Kebumen
dan Sekitarnya ini, Konsultan Pelaksana (Pihak Ketiga)
berkewajiban :
1. bertanggung
jawab
sepenuhnya
terhadap
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan
perjanjian kerjasama yang telah ditetapkan.
2. menyusun kajian tersebut berdasarkan ketentuan
teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan
kerja.
3. melaksanakan pekerjaannya sampai dengan batas
waktu yang telah disepakati.
4. mempresentasikan hasil pekerjaannya dalam
forum terbuka. Dalam kesempatan tersebut,
konsultan dapat mengundang narasumber yang
berkompeten untuk hadir.
5. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya
dapat meminta bantuan teknis, baik kepada Tim
Teknis maupun instansi terkait lainnya untuk
memperoleh petunjuk dan pengarahan agar
mencapai hasil yang optimal.
6. melaksanakan proses
yaitu pada saat :
asistensi
secara
berkala
a. Sebelum
dan
setelah
dilaksanakannya
Ekspose Laporan Pendahuluan, Ekpose
Laporan Antara dan Ekspose Draft Laporan
Akhir
b. Setelah pelaksanaan Ekspose Draft Laporan
Akhir hingga Laporan Akhir siap untuk
dicetak.
7. Dalam melaksanakan pekerjaannya, konsultan
wajib melakukan alih pengetahuan tentang
rencana kepada aparat pelaksana daerah dengan
cara yang disepakati antara pemerintah daerah
dengan konsultan.
8. Dalam melaksanakan peta dasar dengan ketelitian
Peta 1:5.000 yang bersumber dari Citra Satelit
Resolusi Tinggi, sebagai dasar penyusunan RDTR.
METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
12. Keluaran3
pengumpulan
data
sekunder
pada instansi terkait maupun
survey pengamatan langsung.
3. Metode
diskusi
melalui
pembahasan/konsinyasi/FGD.
Diskusi
yang
dilaksanakan
meliputi :
a) Pemilihan lokasi kawasan prioritas yang akan
disusun RDTRnya
b) Pembahasan dan penyusunan KLHS untuk RDTR
kawasan yang direncanakan.
c) Pembahasan substansi RDTR dan PZ di pusat,
dengan melibatkan Pemerintah Kota dan instansi
pusat.
d) Pembahasan substansi RDTR dan PZ di daerah,
dengan melibatkan Pemerintah Kota, Pemerintah
Provinsi dan instansi pusat.
e) Konsinyasi di daerah, terkait dengan revisi
substansi RDTR dan PZ, bersama dengan
Pemerintah Kota dan instansi pusat.
f) Pembahasan laporan di pusat, yaitu laporan awal
dan laporan akhir kegiatan, dengan melibatkan
Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat pada
instansi yang membidangi (sesuai ketentuan yang
berlaku).
13.Keluaran4
14. Peralatan,
Material,
Personil, dan
Fasilitas, dari
Pejabat
Pembuat
Komiimen
15. Peralatan,
Material, dari
Penyedia Jasa
Konsultansi
16. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa
18. Personil
7) Ahli Hukum
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Hukum,
berpengalaman di bidangnya penyusunan penataan
ruang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
8) Ahli Sosial/Kelembagaan
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Sosial/Administrasi
Negara,
berpengalaman
di
bidangnya penyusunan penataan ruang sekurangkurangnya 2 (dua) tahun.
b. TENAGA
PENDUKUNG,
terdiri
dari :
1. Tenaga
Gambar/Drafter
GIS, minimal D3,
sebanyak 1 orang,
2. Operator Komputer,
minimal
SLTA,
sebanyak 1 orang,
3. Surveyor,
minimal
D3/SLTA, sebanyak
2 orang.
19. Jadwal
Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan
1) Tahapan
Persiapan
(bulan ke-1)
Kegiatan pada tahap persiapan ini meliputi :
a. Penyusunan Rencana Kerja, yang
meliputi penyempurnaan metodologi
agar lebih rinci dan operasional, dan
mensinkronkan tugas tenaga ahli
dengan jadwal kerja.
b. Desk
studi
untuk
mendapatkan
gambaran awal wilayah studi. Pada
tahap ini dikaji data sekunder, seperti :
dokumen RTRW, RPJPD, RPJMD dan
dokumen lain yang terkait. Pada tahap
ini, dilakukan pula penyusunan ceklis
data, pengumpulan data sekunder,
penyusunan daftar pertanyaan dan
surat pengantar/administrasi untuk di
lapangan.
c. Mobilisasi tenaga ahli dan penjelasan
kembali alokasi tugas tenaga ahli serta
Perencanaan
(bulan
ke-3
dan 4)
Analisis dilakukan berdasarkan isu/permasalahan pokok
dan data yang ada sesuai dengan lingkup subtansi
pekerjaan untuk menghasilkan produk rencana detail
tata ruang kawasan perkotaan Kebumen dan sekitarnya.
4) Perumusan
Rencana
Detail
Tata
Ruang
Kawasan
Perkotaan
Karanganyar
dan
Sekitarnya
(bulan ke-5)
Perumusan
ini
berdasarkan
pada
kebutuhan
pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang
serta berdasarkan aspirasi masyarakat. Hasil perumusan
konsep RDTR antara lain, sebagai berikut :
a. Tujuan penataan BWP, Blok, Sub Blok
dll.
b. Rencana pola ruang
c. Rencana jaringan prasarana
d. Penetapan dari bagian wilayah RDTR
yang diprioritaskan penanganannya
e. Ketentuan
pemanfaatan
ruang/pengendaliannya
f. Peraturan zonasi (zoning map/zoning
text)
5) Penyusunan
Naskah
Akademis,
Raperda
RDTR
dan
KLHS (bulan
ke-5 dan 6)
Dalam rangka operasionalisasi ketentuan di dalam RDTR
dilakukan penetapan melalui peraturan daerah, untuk
20. Laporan
Pendahuluan
21. Laporan
Bulanan
22. Laporan
Antara
berupa:
laporan
kegiatan, peta dasar,
peta citra, album peta,
peta
hasil
digitasi,
bahan
presentasi
rencana
tata
ruang
kawasan
perkotaan,
serta konsep naskah
akademik,
KLHS,
Ringkasan
Eksekutif,
raperda RDTR sebanyak
10 (sepuluh) buah.
Semua data/buku dan citra dan peta hasil pengumpulan
data di daerah yang digunakan untuk proses pekerjaan ini
(termasuk berita acara/dokumentasinya)
HAL-HAL LAIN
24. Produksi
Dalam Negeri
25. Persyaratan
Kerjasama
26. Pedoman
Pengumpulan
Data Lapangan
27. Alih
Pengetahuan
Maret 2016
Mengetahui,
KEPALA BAPPEDA
Wilayah
KABUPATEN KEBUMEN
Pembina Tk. I
Pembina