NOTULEN RAPAT
VALIDASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) RENCANA
DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PERKOTAAN GUMAWANG
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR (OKUT)
I. PELAKSANAAN
RAPAT
Hari/Tanggal : Rabu / 5 Januari 2022
Tempat : Ruang Adipura Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera
Selatan
Pukul : 09.00 s/d selesai
Acara : Rapat Validasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Gumawang Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur (OKUT)
Pemimpin : Kepala Bidang Pengkajian, Tata Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas
rapat Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan
Peserta rapat : 1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKUT
2. Kepala Seksi Perencanaan Tata Ruang Dinas PU dan Tata Ruang Kab.
OKU Timur
3. Tim Pokja KLHS RDTR Perkotaan Gumawang Kab. OKUT
4. Tim Validasi KLHS Provinsi Sumatera Selatan
B. Paparan dari pihak Penyusun KLHS RDTR Perkotaan Gumawang Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur (OKUT) :
1. Rencana Struktur Ruang di RTRW Kabupaten OKU Timur yang terdiri dari :
a. Pusat kegiatan yang meliputi PKL
b. Sistem jaringan prasarana utama meliputi system transportasi
c. System jaringan prasarana lainnya
2. Rekomendasi untuk memperkuat rencana struktur ruang system jaringan infrastruktur
ketenagalistrikan dan pengelolaan air limbah RDTR Kawasan Strategis Perkotaan
Gumawang sebagai berikut :
a. Pembangunan jaringan transmisi tenaga listrik untuk menyalurkan tenaga listrik
seperti SUTET, SUTM, dan SUTT diatur dengan memiliki jarak aman yang harus
dipenuhi
b. Strategi ketahanan pangan dengan meningkatkan pasokan pangan dari wilayah
sekitar
c. Pemindahan lokasi pembangunan IPAL.
3. Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas, meliputi :
a. Adanya kejadian bencana alam dan perubahan iklim
b. Degradasi Tutupan Lahan
c. Kawasan Pesisir Sungai
d. Belum Optimalnya Manajemen Transportasi dan Infrastruktur
e. Belum Optimalnya Produksi Distribusi dan Kualitas Hasil Pertanian dan Perikanan
f. Kerusakan Alam dan Kurangnya Pelestarian Cagar Budaya.
2
14. Narasi rekomendasi tata ruang tidak sinkron dengan tabel VII-6
7.1. ada zona dan rekomendasi yang tidak masuk dalam
tabel 7.1. agar disinkronkan.
II. GUSTI NIRWANA FARZA, ST, M.Si (PEJABAT FUNGSIONAL PENGENDALI DAMPAK
LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDU P DAN PERTANAHAN PROV. SUMSEL)
1. (Identitas Cover harus menunjukan bahwa KLHS adalah Sudah
kepunyaan Kabupaten OKUT) dan menyesuaikan dengan diperbaiki
judul KLHS, masa berlaku nya klhs yg disesuaikan masa
belakuk RDTR
2. Kata pengantar belum di ttd oleh kepala Daerah dan dicap i
basah
3. Dasar hukum agar di tinjau kembali yang masih berlaku dan I-2
sudah tidak berlaku serta tata urutan tahun penetapannya
dan menambahkan dasar hukum yg terkait dengan KLHS
dan Tata Ruang sesuai dengan UU no 11/2020
4. Agar mengacu jg pada PITTI Peta Indikatif Tumpang Tindih
5. Deliniasi kawasan fungsional wiayah study belum dilakukan, V-38, V-43
belum tergambarkan eksisting yang ada apa dan
perencanaan wilayahnya apa saja serta wilayah sekitar yg
mempengaruhinya
6. Tidak ada Isu Prioritas tetap Isu Strategis yang di IV-18
prioritaskan, dan masing-masing isi agar dinarasikan
7. Karena ini KLHS RDTR untuk analisis keruangan, pola IV-30
ruang, struktur ruang belum terlihat
8. Analisis wilayah ekoregion belum dilkukan hal ini akan V-34
berkaitan dengan alternatif2 rekomendasi
9. Status DDDTLH adalah terlampaui dan tidak terlampaui V-1
bukan tinggi sedang atau renda, sementara di dokumen
KLHS ini belum tersajikan, dan agar mengacu pada SK
menlhk no 297 tahun 2019
10. Analisis KRP masih menggunakan pendekatan strategis, IV-30
tdak semua KRP dianalisis dampak nya, sehingga tidak
semua KRP yang berdampak dianalisis
11. Pendekatan kajian masih bersifat strategis bukan dengan IV-30
pendekatan dampak, pemilahan krp masih berdasarkan
kajian strategis bukan dampak. Dalam melaksanakan
analisis pengaruh adalah menguji bagaimana muatan KRP
menyebabkan dampak dan resiko lingkungan hidup dan
pengaruhnya terhadap daya dukung dan daya tampung LH
ini dilakukan KLHS unuk pendekatan dampak
12. Muatan Rekomendasi dapat berupa pernyataan VII-6
kesepakatan dan perbaikan muatan KRP diataranya;
perbaikan rumusan kebijakan, perbaikan muatan rencana,
perbaikan materi program, akan tetapi hal ini belum terlihat
Rekomendasi, sehingga dihasilkan rekomendasi yg masih
4
bersifat umum, dan belum menjawab isu strategis
III. M.A.A. DJUMAIDI, S.E (DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERTANAHAN PROVINSI
SUMATERA SELATAN)
1. Mengenai perizinan / batasan zona budaya. Kalau tidak di Ketika RDTR
akomodir, akan menimbulkan tumpang tindIh dan masalah- diimplementasi
masalah lainnya kedepanqnya kan maka
perizinan
pemanfaatan
ruang harus
sesuai dengan
arahan dalam
RDTR
2. Jumlah penduduk sangat mempengaruhi DDDT. Begitu juga V-1
dengan air dan sampah yang datanya selalu berubah setiap
tahunnya. Tetapi belum terlihat nilainya pada dokumen.
Mohon untuk ditambahkan nilai jumlahnya.
IV. MULYANTI SAGITA (PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWASAN AHLI MUDA DINAS
LINGKUNGAN HIDUP DAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. Kata pengantar yang tanda tangan Kepala Daerah dan di i
cap Basah bukan Tim Penyusun,
2. Dasar Hukum masih ada peraturan lama, agar ditinjau I-2
kembali dan Peraturan yang sudah tidak berlaku lagi
dibuang saja seperti penataan ruang masih dicantumkan PP
15/2010, yang terbaru PP 21/2021 perbaiki, dan tambahan
juga UU No 11/2020 tentang Cipta kerja.
3. Sistematika penulisan masih ada kesalahan ketik, dicek Sudah
kembali/perbaiki diperbaiki
4. Pada Bab II : Kondisi Kependudukan (data penduduk bisa
didapat/sumbernya dari disdukcapil)
- Tabel. 2.6 Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk, II-29
sumber data tahun berapa, tambahkan
- Data Pertumbuhan penduduk dalam penjelasan agar
dicantumkan sumber data darimana (dibuatkan tabel
atau digabung saja dalam tabel 2.6 tambahkan kolom
pertumbuhan penduduk)
5. Daftar Pustaka belum terlampir, tambahkan
6. Peta-peta agar lebih informatif Sudah
diperbaiki
V. NENI TRIANA (PEJABAT FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
DAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. Peta-peta yang ditampilkan dalam dokumen tidak jelas Sudah
(kabur) sehingga informasi yang disampaikan tidak dapat diperbaiki
terbaca. Agar diperbaiki dengan memperhatikan kaidah
kartografi.
2. Metodologi yang disajikan dalam Bab III hanya berupa Bab III
teoritis penyusunan KLHS, belum menjabarkan metode-
metode yang digunakan dalam mengkaji data-data dalam
rangka penyusunan dokumen ini.
3. Dokumen ini belum memuat data Daya Dukung Daya V-1
Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) yaitu Air dan Pangan
yang disajikan dalam bentuk spasial serta Peta Jasa
Lingkungan yang seharusnya digunakan dalam kajian 6
muatan KLHS.
4. Belum menyajikan matriks yang mengintegrasikan KRP VI-4
dengan 6 muatan KLHS hingga diperoleh rumusan alternatif
dan rekomendasi perbaikan KRP.
VI. LISTARI CAROLINA SITEPU, S. T (KEPALA SEKSI TATA LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN
HIDUP DAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. KLHS RDTR adalah KLHS yang rasa AMDAL jadi yang IV-30
dibahas adalah dampak dari kegiatan yang direncanakan
dan akan dilakukan, apabila disimpulkan bahwa pendekatan
penyelengaraan KLHS RDTR Perkotaan Gumawang
Kabupaten OKUT yang dilakukan masih menggunakan
5
pendekatan yang strategis bukan pendekatan dampak
Karena masih menggunakan data-data sekunder dan
menguji skenario KRP terhadap indikator-indikator
keberlanjutan dan menganalisis skenario yang paling
berkelanjutan dan tidak menyebabkan DDDTLH yang
terlampaui.
2. Referensi Hukum agar :
Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2010 tidak berlaku
I-4
lagi maka agar diganti dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Tata
Ruang
I-3
Menambahkan PP No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan KLHS Menambahkan PermenLHK
No.69 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan PP No. 46
Tahun 2016.
3. Mengidentifikasi materi muatan KRP yang berpengaruh BAB V
terhadap lingkungan hidup yang dilakukan secara spasial
serta disandingkan dengan peta/pola struktur ruang.
4. Membahas wilayah fungsional untuk melihat wilayah V-38, V-43
pelayanan jasa ekosistem
5. Menambahkan narasi setiap isu strategis sehingga menjadi IV-18
acuan dalam penentuan rekomendasi KRP
VII. AMBAR PRIO PRASOJO, S. Hut (DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. Dalam dokumen KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Sudah
Gumawang Kab. OKUT, sesuai rencana pola ruang tidak diperbaiki
terdapat kawasan hutan pada lokasi tersebut.
2. Penggambaran peta pada dokumen RDTR KLHS agar Sudah
mengikuti petunjuk / pedoman yang berlaku . diperbaiki
Penyajian informasi dalam peta agar diperjelas sehingga Sudah
mudah dalam pembacaannya. diperbaiki
VIII. ENDAH KESUMA DEWI (DINA PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. Pada tahap identifikasi pemangku kepentingan agar
Pokja mengikutsertakan unsur dinas pendidikan
2. Pada bab 2 .4 kondisi sosial budaya di sektor pendidikan, Wilayah kajian
agar datanya yg valid , tercantum data pada tahun 2018 bukan seluruh
sementara di tahun 2020-2021 data sekolah di kecamatan desa di
belitang tertulis jlh 6 SMK skrg SDH 8 SMK begitu juga kec Kecamatan
Belitang Madang Raya data SMA tertera 4 sekolah skrg Belitang dan
sudah 6 sekolah , data SMK tertera 3 sekolah skrg SDH 4 Kecamatan
sekolah,ralat penulisan desa Lubuk Harjo dan desa Tanah Belitang
Merah tertulis tugu merah Madang Raya
IX. YUNIARTINA, SKM (DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. II-29 Gambaran Umum Wilayah
Kondisi Sosial Budaya
Mohon ditambahkan / dilengkapi data kondisi dan fasilitas
sanitasi wilayah seperti data akses air minum/air bersih
yang layak dan aman, data desa/kelurahan yang
melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Tempat-tempat umum yang telah dilakukan Inspeksi
Kesehatan Lingkungan dan lainnya yang bisa kita dapat
datanya dari Dinas Kesehatan, agar kajian dan analisisnya
bisa lebih tajam dan dapa mencapai proses perencanaan
pembangunan dapat dilaksanakan untuk mencapai hasil
yang maksimal
2. III.6 Identifikasi muatan kebijakan, rencana dan / atau program
yang diperkirakan menimbulkan dampak/resiko lingkungan
hidup Point 8 Peningkatan terhadap Resiko Kesehatan dan
keselamatan masyarakat. Tentu saja setiap perubahan akan
menimbulkan dampak positif maupun negatif, hingga
bagaimana caranya melalui dokumen ini akan tercipta
resiko/dampak seminimal mungkin dengan melengkapi
analisis melalui data data yang kami maksud diatas
3. III.7 Tidak menggambarkan bagaimana meng analisisnya /
6
prosesnya perkiraan mengenai dampak dan resiko
lingkungan hidup (point 2) karna, tidak ditampilkan data
yang mendukungnya, kemudian pada tabel 3.2 Penjelasan
muatan kajian KLHS point 2 ini katanya menggunakan
metodologi EHRA, yang sebenarnya sangat baik kita
manfaatkan data tersebut sebagai salah satu sumber data
primer untuk bahan kajian, tetapi sayangnya setahu kami
EHRA di Kabupaten OKUT ini sudah lebih dari 5 tahun yang
lalu, sehingga menurut kami kalau ingin menggunakan data
EHRA maka dilaksanakan kembali studi EHRA tersebut.
4. Rencana Pengelolaan Air Limbah, kami apresiasi rencana
pembangunan IPAL dan ILPTnya, nantinya semoga dapat
memperhatikan aspek aspek teknis dalam pelaksanaan
pembangunannya agar pembangunannya betul betul
dapat dimanfaatkan masyarakat. Tetapi pada point 4 dan
5, kami rasa kata “kualitas” disana tidak tepat dan
membuat kami tidak mengerti maksudnya, mungkin
kalimatnya bisa diperjelas dan tidak menimbulkan
pertanyaan
5. Peningkatan kualitas septic tank. Mohon untuk diperbaiki IV-45
kalimatnya bagaimana maksudnya.
6. IV-19 Tabel 4.5 Penilaian Isu Pembangunan Berkelanjutan Berdasarkan
Strategis Prioritas Hanya terdapat 3 isu, yang lainnya tidak
penilaian isu
ada hanya 3 isu
yang terpilih
X. ARIYATI (BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. Dasar hukum belum menambahkan UU cipta Kerja. I-3
2. Menindaklanjuti masalah Tumpang Tindih. Sekarang ada
PITTI dari Diskominfo No. 2019 , mohon untuk
menambahkan sebagai dasar acuan ada atau tidaknya
overlay.
3. 2.8. sector sanitasi dan sector air dan pengolahan limbah
belum dimasukkan.
4. Terkait kebencanaan. Gempa bumi di skala menengah dan
banjir. Data-datanya masih spasial. Alangkah baikny
disandingkan dengan data dari BPBD yang dasarnya
menjadi patokan/acuan mitigasi bencana.
5. Data kependudukan diharapkan mengacu data dari
disdukcapil.
6. Terkait arahan kebijakan pengembangan wilayahnya agar Arahan
disesuaikan dengan arahan Kebijakan Sumatera Selatan dan kebijakan akan
dokumen akhir RPJMD kita. diakomodir
dalam RDTR
XI. PRAJAYANI ROLLY FIRMANSYAH (DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI
SUMATERA SELATAN)
1. Jika dalam RTRW Kabupaten OKU Timur akan memasukan Kajian ini hanya
wilayah pertambangan seperti pertambangan rakyat mencakup
ataupun izin pertambangan batuan agar disiapkan kajian Kawasan
lingkungan hidupnya (KLHS); Perkotaan
Gumawang
2. Dalam rencana tata ruang kabupaten nantinya agar Kawasan
memberikan saran dan masukan terkait wilayah pertambangan
pertambangan dimaksud khususnya untuk izin masih dalam
pertambangan rakyat (IPR) dan izin pertambangan batuan tahap
(SIPB), karena sebagai syarat untuk dimasukan dalam eksplorasi
wilayah pertambangan (WP) yang akan ditetapkan oleh berdasarkan
Pemerintah Pusat harus ada rekomendasi dari kepala KLHS RTRW
daerah terkait pemanfaatan lahan dan karakteristik budaya OKUT
masyarakat berdasarkan kearifan lokal, termasuk daya
dukung lingkungan;
3. Dari data SIG Dinas ESDM Prov. Sumsel wilayah rencana
detail tata ruang perkotaan gumawang terdapat Izin Usaha
Pertambangan Batubara an. PT. Persada Berau Jaya Sakti
sesuai Keputusan Bupati Ogan Komering Ulu Timur Nomor
7
31 Tahun 2011 tanggal 4 Februari 2011 tentang Pemberian
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batubara
dengan luasan 11.050 Hektar.
4. Dari dokumen yang dibagikan ke Dinas sepertinya untuk
RDTR Perkotaan Gumawang tidak akan mengakomodir
sektor pertambangan khususnya golongan batuan seperti
komoditas pasir, andesit dll;
5. Namun jika nanti akhirnya memutuskan untuk
mengakomodir sektor pertambangan maka sesuai
peraturan terbaru saat ini agar memasukan KLHS terkait
wilayah pertambangan baik itu wilayah pertambangan
rakyat (IPR) maupun izin pertambangan batuan (SIPB);
6. Terkait potensi CBM yang dinarasikan dalam dokumen
apakah akan ada rencana tersendiri yang tidak akan
diakomodir dalam dokumen RDTR kali ini.
XII. HENY SUSANTIH (DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROV. SUMSEL)
1. II-39.. Wisata itu terbagi menjadi 3 yaitu alam, budaya dan
buatan. Yang dicantumkan hanya buatan. Mohon untuk
menambahkan taman singapur dan belitang. Menyarankan
untuk menambahkan ekowisata sbg objek wisata daripada
terbengkalai, Adanya bangunan bersejarah dan potensi
wisata lainnya.
2. Grafiknya masih menggunakan data 2018. Mohon untuk
diperbaharui.
XIII. HJ. RIKA MUSIANA, S.T., M.TR.T. (DINAS PERINDUSTRIAN PROV. SUMSEL)
1. Untuk kawasan disarankan pasca pelaksanaan kegiatan KLHS dan RDTR
disarankan untuk meningkatkan akses masyarakat dalam nantinya akan
pemanfaatan zona, pemanfaatan khusus secara legal dibuat
sebagai alternatif mata pencaharian masyarakat yg tetap dokumen yang
memiliki nilai ekonomi tinggi dan bernilai tambah. dapat diakses
publik
XIV. LUHUR BUDI CAHYONO (DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROV SUMSEL)
1. Tabel 4.9. pemilihan KRP yang berpengaruh terhadap LH. IV-27
Kesimpulan berdampak mungkin bisa menjelaskan
kesimpulannya
2. Tabel 6.1. materi muatan zona 2. Perlu menjelaskan VI-4
lokasinya
3. Pembatas KRP Hal. 6-6. Materi muatan. Disesuaikan dengan VI-4
sub bab pertanian sepeti 2.17. dan juga menjelaskan
rumusan alternatifnya.
XV. HERLAN KAGAMI (DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. Terkait dengan analisa daya dukung. Membandingkan daya Sudah
dukung sbg daya dukung lahan bahwa ketersdiaan lahan diperbaiki
lbh besar drpd apa yang dibutuhkan oleh lahan. Apakah dengan
tahun dasar yang digunakan ini sama dengan diproyeksikan menambahkan
pada tahun 2035. keterangan
tahun pada
peta
2. Bagaimana produktifitas pada lokasi. Table 5.3. Hal v-7.
Produksi dikatakan 4.933. pakah nilai tersebut harga
keseluhan produktifitas pada perkotaan gumawang?
XVI. ANDRI (DINAS PU BINA MARGA & TATA RUANG PROVINSI SUMATERA SELATAN)
1. Tulisan “Laporan Akhir” Sebaiknya dihilangkan saja karena Sudah
ini bukan dokumen laporan konsultan ke pemberi kuasa. diperbaiki
2. Judul disesuaikan dengan judul cover depan “Dokumen Sudah
Kajian Lingkungan Hidup Rencana Detail Tata diperbaiki
Ruang Perkotaan Gumawang.
3. KATA Sebaiknya diganti dan yang menandatangani bukan tim Sudah
PENGANTAR penyusun tapi kepala daerah. diperbaiki
4. Paragraf pertama Sudah
Tertulis : diperbaiki
Penyusun KLHS RDTR Gumawang. Seharusnya disesuaikan
dengan judul depan/KRP yang dilakukan KLHS.
5. BAB I Paragraf terakhir Sudah
8
PENDAHULUA Hal. 1-2 diperbaiki
N Tertulis :
RDTR Kawasan Strategis Perkotaan Gumawang.
Seharus disesuai dengan judul depannya
Kawasan strategis tidak lagi disusun RDTR nya sesuai
dengan UU No. 11/2020 dan PP 21/2021
6. 1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Sudah
Hal.1-2 diperbaiki
Tertulis :
Penyusunan KLHS RDTR Gumawang
Seharusnya disesuaikan dengan judul depan/KRP “Dokumen
Kajian Lingkungan Hidup Rencana Detail Tata Ruang
Perkotaan Gumawang”
7. 1.3 Referensi Hukum I-2
Hal.1-2
Tertulis :
Penyusunan KLHS RDTR Gumawang
Sebaiknya digVERanti menjadi “Dasar Hukum”
Seharusnya disesuaikan dengan judul depan/KRP
“Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Rencana Detail Tata
Ruang Perkotaan Gumawang”
8. Hal. 1-3 I-2 - 1-4
Huruf c)
Huruf d)
Huruf f)
Sudah diubah dengan peraturan baru Sudah dicabut diganti
dengan PP 21/2021
Diganti dengan yang baru karena sudah tidak berlaku lagi
9. Belum ada : I-3, I-4
UU Cipta Kerja
PP 46/2016
Permen LHK No. 69/2017
Permen ATR No. 11/2021
Perda Kab OKUT No 7/2021 Mohon untuk ditambahkan,
10 BAB II 2.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Sudah diganti
GAMBARAN Hal. II-1 menjadi
UMUM Paragraf terakhir Kawasan
WILAYAH Secara geografis Kawasan strategis Perkotaan Gumawang…. Perkotaan
Kawasan strategis Perkotaan Gumawang tidak ada dalam Gumawang
Perda Kab OKUT No 7 tahun 2021 tentang RTRW Kab OKUT
Tahun 2021 – 2041 bahwa kawasan srategis OKUT adalah
KTM Belitang, Koridor Kurungan Nyawa – Cempaka dan
kawasan cagar budaya komering.
11. Hal. II-2 Sudah diganti
Kawasan strategis Perkotaan Gumawang menjadi
Tabel 2.1 Luas wilayah Kawasan strategis Perkotaan Kawasan
Gumawang Perkotaan
Paragraf terakhir Gumawang
Wilayah Kawasan strategis Perkotaan Gumawang
Sebaiknya diganti dengan kawasan perkotaan Gumawang
12. Hal. II-5 II.5
Berdasarkan RTRW Kabupaten OKU Timur Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2018 – 2038
Disesuaikan/digantikan dengan Perda No. 7/2021 dan
sinkronkan isinya dengan Perda tersebut.
13. 2.2.5 Permasalahan Lingkungan Wilayah II-19
B. Air Minum Hal. II-17
Paragraf pertama :
…isu strategis Kabupaten OKU Timur pada tahun 2015 – 2019
salah satunya adalah permasalahan air bersih atau air minum
Pengertian air bersih dan air minum berbeda, air minum pasti
air bersih sedangkan air bersih belum tentu bisa untuk
diminum. Sebaiknya kata “atau” diganti “dan”.
14. D. Penurunan Kualitas Udara Penurunan
Hal. II-21 kualitas udara
Berdasarkan daftar panjang isu pembangunan akibat dari
9
berkelanjutan yang tercantum pada dokumen penyusunan perbaikan Jalan
KLHS Review RTRW Kabupaten OKU Timur … Martapura-
Beda dokumen KRP, ini adalah RDTR pendetailan dari RTRW Belitang yang
dalam hal ini yang disusun adalah Wilayah Perkotaan berada di
Gumawang Belitang,
sehingga
berhubungan
dengan
Kawasan
Perkotaan
Gumawang
15. Hal. II-25 Sudah diganti
tertulis “Kawasan Strategis Perkotaan Gumawang” menjadi
Cek kembali dengan dokumen KRP Kawasan
Perkotaan
Gumawang
16. Hal. II-27 II-30
Tabel 2.6.
Tambahkan data tahun berapa?
Sumber data juga ditambahkan tahun
17. Hal. II-27 V-5 (Tahun
2.3.2 Pertumbuhan Penduduk perencanaan
Tambahkan proyeksi penduduk sampai tahun perencanaan 2021-2041
s.d 2042. Sehingga bisa diketahui daya dukung dan daya disesuaikan
tampung lingkungan nya terlampaui atau tidak dengan RDTR
Kawasan
Perkotaan
Gumawang)
18. 2.5 Kondisi Perekonomian II-33
Data perlu diupdate
19. 2.6 Potensi Daerah Sudah diganti
tertulis “Kawasan Strategis Perkotaan Gumawang” menjadi
Sinkronkan dengan dokumen KRP nya Kawasan
Perkotaan
Gumawang
20. 2.6.1 Penataan Ruang Kawasan Strategis Perkotaan pembahasan
Gumawang dalam sub bab
Sinkronkan dengan dokumen KRP nya poin 2.2
Isi/penjelasannya disesuaikan dengan dokumen KRP,
jelaskan mulai dari :
o Tujuan
o Rencana struktur ruang
o Rencana pola ruang
o Ketentuan pemanfaatan ruang
o Peraturan zonasi
21. Hal. II-37 Data listrik blm
Gambar II-16 update
Sumber : KLHS RTRW Kabupaten OKU Timur Apakah benar
data dari KLHS RTRW ?
22. BAB IV 4.1. Tahap Persiapan Tidak punya
PROSES 4.1.1. Pembentukan Kelompok data SK Pokja
PENYELENGGA Kerja Hal. IV-1 RDTR Kawasan
RAAN Pokja KLHS ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupatu Perkotaan
Ogan Komering Ulu Timur Nomor 343 Tahun 2019 tentang Gumawang
Pembentukan Tim Penyusun Kajian Lingkungan Hidup
Strategis Dalam Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2012 – 2032 Seharusnya pokja tersendiri karena ini
SK untuk Pokja RTRW
23. 4.2 Tahap Identifikasi Pemangku Kepentingan Tidak punya
Hal. IV-3 data SK Pokja
Pokja KLHS ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupatu RDTR Kawasan
Ogan Komering Ulu Timur Nomor 343 Tahun 2019 tentang Perkotaan
Pembentukan Tim Penyusun Kajian Lingkungan Hidup Gumawang
Strategis Dalam Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang
10
Palembang, Januari
2022 Notulis,