Anda di halaman 1dari 12

KEGIATAN :

Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota

KAK
KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN :
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota

UNTUK PENGADAAN PAKET PEKERJAAN :

Laporan Implementasi Dokling Peningkatan Jalan


Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat

Kecamatan Long Mesangat

Sumber Dana : APBD-P Kab. Kutai Timur


Tahun Anggaran
2023

1
KERANGKA ACUAN KERJA
Pekerjaan:
Laporan Implementasi Dokling Peningkatan Jalan
Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat

A. LATAR BELAKANG
Jaringan Jalan merupakan salah satu komponen penting dalam upaya pengembangan
perekonomian wilayah. Jaringan jalan memegang peranan penting dalam pergerakan orang
dan barang. Sistem pergerakan yang lancar akan memperlancar pergerakan ekonomi
wilayah karena pengangkutan barang akan menjadi lancar. Jaringan jalan yang baik juga
akan mempercepat pergerakan orang untuk berbagai keperluan.

Kabupaten Kutai Timur yang dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 47 tahun 1999
tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai barat,
Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, telah menetapkan Status Ruas-Ruas Jalan
Sebagai Jalan Kabupaten di Wilayah Kutai Timur, yang ditetapkan melalui Keputusan
Bupati Kutai Timur Nomor 620/K.628/2012 tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan
sebagai Jalan Kabupaten di Wilayah Kabupaten Kutai Timur. Diantara status jalan yang
telah ditetapkan adalah Ruas Jalan Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat.

Jalan ruas Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat yang memiliki panjang 1,8 Km.
Kondisi ruas jalan saat ini masih berupa jalan urugan pilihan. Menurut rencana, ruas jalan ini
akan ditingkatkan dengan perkerasan beton.

Kegiatan pembangunan, di satu sisi akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun di sisi
lain, tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan pembangunan yang menggunakan sumber daya
alam dan sumber daya buatan juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
Kegiatan peningkatan jalan Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat, selain diharapkan
akan meningkatkan perekonomian wilayah, meningkatkan pergerakan orang dan barang,
namun juga berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan. Oleh karenanya kegiatan
peningkatan jalan ini perlu dibarengi dengan penyusunan Dokumen Lingkungan untuk
merumuskan upaya penanganan dampak lingkungan yang potensial akan timbul.

Penapisan tentang jenis dokumen lingkungan yang harus disusun terkait dengan rencana
kegiatan diatur dalam Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup. Pembangunan Jalan masuk KBBLI 42101.

Pembangunan jalan di perdesaan yang masuk kategori wajib AMDAL adalah :


 Panjang jalan ≥ 5 Km dengan luas pengadaan lahan ≥ 40 Ha; atau
 Luas pengadaan lahan ≥ 40 Ha

Pembangunan jalan diperdesaan yang masuk kategori wajib UKL-UPL adalah :


 Panjang jalan < 5 Km dan/atau luas pengadaan lahan < 10 Ha; atau
 Luas pengadaan lahan < 40 Ha

Peningkatan Jalan Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat dengan panjang 1,8 Km
tanpa pengadaan lahan masuk kategori wajib UKL-UPL. Karena jalan sudah beroperasi,
maka dokumen yang disusun adalah Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH).

2
Penyusunannya mengacu pada Lampiran V Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindangan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, pembangunan jalan kabupaten menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten. Oleh karena itu proses UKL-UPL ini akan ditangani di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kutai Timur.

B. BATASAN
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Permen LH No. 14
tahun 2010 tentang DELH dan DPLH dokumen lingkungan hidup dapat berupa :
1) Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL);
2) Dokuman Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL);
3) Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPL);
4) Dokumen Penyajian Informasi Lingkungan Hidup (PIL);
5) Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) atau
6) Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH).

Dalam pekerjaan ini yang dimaksud dengan Dokumen Lingkungan Hidup adalah Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH), yaitu dokumen lingkungan setaraf dengan UKL-
UPL untuk kegiatan yang telah berjalan dan telan memiliki ijin, namun belum memiliki
dokumen UKL-UPL.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup ini adalah untuk mengidentifikasi
rencana kegiatan yang menyebabkan dampak lingkungan, mengidentifikasi dampak
lingkungan yang potensial akan timbul, kemudian merumuskan upaya-upaya mitigasi yang
dibutuhkan, dalam rangka meminimalkan dampak negatif lingkungan yang akan timbul.

Tujuannya menyusun Dokumen Lingkungan Hidup adalah menyusun izin lingkungan yang
akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan teknis untuk mengajukan Persetujuan
Lingkungan kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kutai Timur.

D. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen Lingkungan yang dapat dijadikan sebagai
acuan dalam kegiatan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan dalam proses
pembangunan dan pengopeasian Jalan Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat.

E. ACUAN
Acuan peraturan yang terkait dalam pekerjaan ini antara lain:
1. Undang – Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;

3
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkunan Hidup;
6. Keputusan Presiden No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan LIngkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
8. Keputusan Kepala Bapedal No. 299/11 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis
Kajian Aspek Sosial Dalam Penyusunan AMDAL;
9. KepMenLH No.56 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting;

F. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Timur.

G. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp 100.000.000,- termasuk
PPN dibiayai APBD-P Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2023.

H. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup ini adalah :
a. Koordinasi Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur
Koordinasi awal dilakukan untuk melaporakan tentang rencana penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Peningkatan Jalan Batu Balai –
Kantor Camat Long Mesangat, sekalligus mengajukan permohonan arahan tentang
jenis dokumen lingkungan hidup yang harus disusun terkait dengan rencana kegiatan
dimaksud. Permohonan arahan dilakukan dengan mengajukan Surat Permohonan
Arahan yang ditandatangni oleh Pemberi Kerja.

b. Menyusun Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan berisikan metodologi dan rencana kerja, yang harus disusun di
awal pelaksanaan pekerjaan. Laporan Pendahuluan merupakan rencana kerja yang
akan dialksanakan oleh pelaksana (konsultan).

c. Melakukan Survey Lapangan


Survey lapangan mengumpulkan data primer dan data sekunder.
Data primer meliputi :
1) Kualitas udara
2) Kebisingan
3) Kualitas air permukaan
4) Data flora
5) Data fauna
6) Data aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat
7) Data kesehatan masyarakat
8) Data lainnya yang diperlukan

Data sekunder meliputi :

4
1) Iklim
2) Data biologi air
3) Data aspek sosial ekonomi budaya masyarakat yang belum tercakup dalam data
primer.
4) Data kesehatan masyarakat
5) Data lainnya yang diperlukan

d. Penulisan Dokumen Lingkungan


Setelah pelaksanaan survey lapangan dan analisis laboratorium terhadap sampel
kualitas udara, air, dan kebisingan, selanjutnya dilakukan penyusunan Dokumen
Lingkungan. Mengacu pada Lampiran II Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor II Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

I. LOKASI
Ruas Jalan Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat Kec. Long Mesangat.

J. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


Data dan Fasilitas Penunjang disediakan oleh pemberi kerja dan penyedia jasa.
Data dan fasilitas dari Pemberi Kerja terdiri dari :
a. Data Perencanaan Jalan
Pemberi kerja menyediakan data perencanaan jalan Batu Balai – Kantor Camat Long
Mesangat, berupa jalur terase jalan dan potongan melintang jalan.

b. Staf Pengawas/Pendamping
Pemberi kerja akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

c. Surat Menyurat
Pemberi kerja menyiapkan surat untuk kebutuhan proses dokumen lingkungan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur dan atau Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kutai Timur.

Data dan fasilitas yang harus disediakan atau diadakan oleh penyedia jasa terdiri dari :
a. Fasilitas kerja yang harus disediakan dengan cara disewa antara lain kendaraan roda
4, komputer, printer dan proyektor.
b. Data rona lingkungan hidup yang dikumpulkan melalui survey lapangan.
c. Data penjunjang lainnya.

K. METODOLOGI
k.1 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang didapat melalui pengkukuran, pengamatan, wawancara/kuesioner
atau sampling (yang kemudian dianalisis di laboratorium) secara langsung di lapangan.
Sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui data penelitian
orang lain atau instansi yang telah dipublikasikan untuk umum dan dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data, dilakukan pendekatan sebagai berikut:


a. Pendekatan Penelaahan Pustaka

5
Pendekatan penelaahan pustaka dilakukan melalui penelaahan terhadap buku-
buku, jurnal-jurnal atau publikasi umum lainnya (sejauh dapat
dipertanggungjawabkan validitasnya) yang erat kaitannya dengan penyusunan
dokumen lingkungan termasuk dalam hal ini adalah memperhatikan studi-studi
lingkungan di tempat lain dan studi-studi yang pernah dilaksanakan oleh berbagai
instansi yang ada di dalam dan sekitar daerah wilayah study.

b. Pendekatan Survey Lapangan


Pendekatan survey lapangan dilakukan dengan berbagai metode yang
disesuaikan dengan komponen lingkungan yang akan diteliti:
 Metode Pengukuran dan Pengamatan Langsung
Metode pengukuran dan pengamatan langsung yaitu melakukan pengukuran
dan pengamatan komponen lingkungan secara langsung sesuai dengan
kondisi yang ada di lapangan pada saat pengamatan, misalnya : pengamatan
flora dan fauna, pengamatan dan lainnya

 Metode Sampling Sesaat atau Periodik


Metode ini adalah dengan cara pengambilan sampel komponen
lingkungan pada saat yang telah ditentukan sebelumnya secara sesaat atau
periodik untuk kemudian dilakukan analisis sampelnya di laboratorium,
misalnya; pengambilan sampel air, udara dan lainnya

 Metode Wawancara dengan Kuesioner


Metode wawancara dengan kuesioner ini pada dasarnya adalah
melakukan tanya jawab secara langsung kepada obyek manusia/penduduk
agar dapat memperoleh tanggapan dan persepsi dari penduduk mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan rencana kegiatan. Oleh karena itu metode ini
umumnya digunakan untuk pengamatan komponen sosial ekonomi dan budaya.
Alat bantu yang digunakan berupa daftar pertanyaan kuesioner.

 Diskusi Kelompok Terfokus


Untuk mendapatkan input secara lebih mendalam guna merumuskan Kajian
Lingkungan terhadap perencanaan pembangunan perlu dilakukan Fokus Grup
Diskusi (FGD) dengan menghadirkan tokoh-tokoh lokal dan aparat setempat
serta pihak lain yang dianggap berkompeten (stakeholders). FGD juga berguna
untuk menjadi wadah pemecahan masalah jika dalam kajian dokumen,
observasi dan wawancara ditemukan hal-hal yang penting untuk dirumuskan
solusinya.

k.2 Metoda Analisis dan Penyajian Data


Komponen Fisik-Kimia
1) Iklim
Data iklim yang akan dikumpulkan meliputi curah hujan dan dari hari
hujan, suhu kelembaban udara, radiasi matahari serta arah dan kecapatan angin,
berupa data historis yang tercatat selama 5 tahun terakhir. Data dalam jangka
panjang (historis) akan dikumpulkan dari Stasion klimatologi yang ada di dalam
atau terdekat dengan lokasi rencana kegiatan. Data curah hujan dan hari
hujan akan digunakan dalam menentukan perhitungan hidrologi dan
erosivitas hujan; dan data arah dan kecepatan angin akan digunakan untuk
menelaah potensi dan persebaran dampak pada kualitas udara.

6
2) Kualitas Udara dan Kebisingan
Parameter kualitas udara yang akan diukur adalah kandungan gas-gas di udara
yang meliputi S02; CO; CO2; O3; NO2 serta debu dan bising. Lokasi pengamatan
mempertimbangkan keterwakilan daerah yang diduga akan terkena dan tidak
terkena dampak dengan memperhatikan arah dan kecepatan angin. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka pengukuran kualitas udara akan dilakukan pada :
 Lokasi rencana pembangunan kegiatan
 Lokasi permukiman di sekitar rencana kegiatan

Data kualitas udara terukur akan digunakan sebagai dasar untuk


memprakirakan perubahan dan dampak terhadap kualitas udara. Metode
pengumpulan dan analisis data kualitas udara adalah sebagai berikut:

Tabel. Metode Analisis Kualitas Udara


No Parameter Metode Analisis Peralatan
1 Debu Gravimetri Hi. Vol Sampler, canister
2 NOx Grietz Salzmann Spektrofotometer
3 SO2 Pararrosaniline Spektrofotometer
4 CO NDIR NDIR Anayzer
5 Pb Gravimetrik, Ekstraktif, Hi-Vol, AAS
Pengabuan
6 Hc Flame Ionization Gas Chromatograph
7 Kebisingan Sound Level Meter
Sumber :
Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara dan Keputusan Menteri Megara Lingkungan Hidup Nomor: Kep-
48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Mutu Kebisingan

3) Kualitas Air
Parameter kualitas air yang dianalisa meliputi sifat fisik, kimia, dan bakteriologi.
Pemilihan parameter yang dianalisis akan ditentukan oleh karakteristik kegiatan
pasca konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Metode pengumpulan dan
analisis data kualitas air adalah sebagai berikut.

Tabel. Metode Analisis Kualitas Air


No Parameter Unit Alat/Metode Keterangan

A FISIKA
1 Temperatur oC Pemuaian,Thermometer In-situ
2 TSS Mg/l Gravimetrik Lab Induk
3 TDS Mg/l Gravimetrik Lab Induk
B KIMIA
1 pH - pH- meter In
2 DO Mg/l DO Meter, Modifikasi Winkler In
3 BOD5 Mg/l Modifikasi Winkler Lab Induk
4 COD Mg/l Titrimetrik Lab Induk
5 Klorida (Cl) Mg/l AAS Lab Induk
6 Fluorida (F) Mg/l AAS Lab Induk
7 Nitrat (N-NO3) Mg/l Metode Brusin Lab Induk
8 Nitrit (N-NO2) Mg/l Metode Sulfanilik Lab Induk
9 Amoniak bebas Mg/l Metode Nessler Lab Induk
10 Sulfida Mg/l Titrimetrik/Spectrofotometrik Lab Induk
11 Sulfat (SO4) Mg/l Gravimetrik/Spectrofotometrik Lab Induk
12 Minyak / lemak Mg/l Pemuaian,Thermometer
13 Natrium (Na) Mg/l Ekstraksi Lab Induk

7
14 Arsen (As) Mg/l AAS Lab Induk
15 Barium (Ba) Mg/l AAS Lab Induk
16 Besi (Fe) Mg/l AAS Lab Induk
17 Mangan (Mn) Mg/l AAS Lab Induk
18 Tembaga (Cu) Mg/l AAS Lab Induk
19 Timbal (Pb) Mg/l AAS Lab Induk
20 Seng (Zn) Mg/l AAS Lab Induk
21 Krom Total Mg/l AAS Lab Induk
22 Detergen Mg/l Gravimetri, Spektrofotometri Lab Induk
Inframerah
23 Fenol Mg/l Spektrofotometri Lab Induk
24 Senyawa aktif Mg/l Spektrofotometri Lab Induk
biru
Metilen
25 Posfat Mg/l Lab Induk
C BAKTERIOLOGI
1 Total koliform JPT/100 ml Botol steril model
tabung ganda,
2 Koliform tinja JPT/100 ml Botol steril model
inkubator Lab Induk
tabung ganda,
Sumber : inkubator
Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisa Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air
Permukaan

4) Hidrologi
Data hidrologi menyangkut debit air larian dari wilayah study. Air larian penting
dikaji karena terkait dengan potensi banjit sebagai akibat dari pembukaan lahan
dari lahan bervegetasi menjadi jalan.

5) Lahan
Aspek fisik lahan yang dianalisis adalah kelerengan, erosi, aspek sifat fisik (bulk
density, permeabilitas tanah, porsitas tanah, struktur tanah, tekstut).

6) Biota Darat
Informasi mengenai flora dapat diperoleh melalui inventarisasi vegetasi di
lapangan baik secara langsung, wawancara, data dari instansi terkait.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode jelajah dengan pengambilan
sample pada lokasi habitat yang berbeda yaitu: hutan, tegalan dan kebun
campuran.
Pengumpulan data satwa darat dilakukan pada jalur pengamatan yang juga
digunakan untuk pengamatan vegetasi dan pada tempat ditemukannya satwa.
Satwa yang diamati terutama adalah burung (Aves, dan mamalia), sedangkan
satwa lain hanya diinventarisir melalui temuan di lapangan maupun informasi
dari penduduk.

Data yang tercatat kemudian dicocokkan dengan daftar jenis jenis satwa yang
dilindungi di Indonesia.

7) Biota Air
Biota perairan yang dianalisis dalam studi ini meliputi plankton, benthos dan
nekton yang akan terkena dampak pencemaran air pada tahap konstruksi jalan
fisik jalan.

8
Pengumpulan data plankton dan benthos, dilakukan melalui pengambilan sample
air dengan alat net plankton dari lingkungan perairan sungai. Sampel yang
didapat kemudian dianalisis di Laboratorium. Data mengenai nekton (ikan) baik
yang dibudidayakan maupun yang hidup di perairan umum wilayah studi
dikumpulkan/ diinventirisir melalui wawancara dengan penduduk terutama yang
bertempat tinggal di sekitar aliran sungai.

Data yang terkumpul kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui


keberadaan jenis-jenis plankton dan benthos sebagai indikator kesuburan
perairan sungai. Sedangkan analisis populasinya dilakukan dengan cara
menghitung besarnya indeks kelimpahan dan keanekaragaman. Sedangkan untuk
membandingkan kualitas lingkungan perairan sebelum dan sesudah melintasi
tapak proyek dilakukan dengan cara mencari nilai indeks kesamaan populasi.
Untuk nekton (ikan) hanya dilakukan inventarisasi jenis ikan baik yang berada
pada lingkungan perairan bebas (sungai) maupun perairan binaan (kolam).

8) Transportasi
Aspek tranportasi yang dianalisis adalah volume transportasi dan aspek
keselamatan dan kenyamanan transportasi.

9) Sosial Ekonomi Budaya


Data yang diperlukan dikumpulkan dari data sekunder yang berasal dari
monografi kelurahan, kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah administrasi
tapak proyek. Sedangkan untuk data penduduk yang terdapat pada wilayah tapak
proyek yang terkena pembebasan lahan dilakukan dari hasil wawancara
melalui kuesioner yang telah dipersiapkan.

Data sosial ekonomi dan budaya yang dikumpulkan dari data sekunder yang
tersedia pada kantor kelurahan, kecamatan, kabupaten yang akan dikaji
merupakan penjabaran dari isu pokok dan mengacu kepada keputusan
Kepala Bapedal Nomor KEP.-299/11 /1996 tentang Pedoman Teknis Kajian
Aspek Sosial Dalam Penyusunan AMDAL.

Jenis data, metoda pengambilan data, sumber data dan metoda analisis data
untuk komponen sosial ekonomi dan budaya adalah :
 Demografi (kepadatan, umur, mata pencaharian, potensi tenaga kerja) untuk
memberikan gambaran tentang kondisi sebelum ada proyek jalan dan untuk
mengetahui potensi tenaga kerja diperlukan data sekunder berupa data
monographi kecamatan/ kelurahan pada BPS kabupaten/ propinsi dan metoda
analisis data kualitatif dan kuantitatif dan tolok ukur adalah komposisi
yang seimbang.
 Budaya : (interaksi sosial, sikap/persepsi terhadap proyek, keselamatan
umum/ pekerja, tingkat kecelakaan lalu-lintas, nilai-nilai budaya) adalah untuk
mengetahui perilaku sosial dan kaitannya dengan rencana proyek jalan dengan
metoda pengenalan visual dan wawancara dengan kuesioner pada masyarakat
sekitar jalan rencana proyek.
 Ekonomi (pendapatan, mata pencaharian, kepemilikan lahan, volume lalu-
lintas) untuk mengetahui tingkat kesejahteraan finansial masyarakat
sebelum ada proyek jalan dan untuk mengetahui kondisi lalu-lintas
sebelum ada proyek jalan diperlukan data (sekunder) monografi

9
kecamatan dari masyarakat sekitar dan analisis data adalah metoda kualitatif
dengan tolok ukur kepuasan terhadap pendapatan.
 Kesehatan Masyarakat. Identifikasi dan Evaluasi dampak potensial dan
pemusatan dampak penting untuk aspek kesehatan masyarakat mengacu
pada keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997 tentang Panduan
Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat.

Data kesehatan masyarakat dikumpulkan dari data sekunder yang tersedia pada
kantor kelurahan, kecamatan, kabupaten atau propinsi untuk memperoleh
gambaran dari wilayah yang dikaji, dan akan mengikuti wilayah studi
social dan budaya. Untuk keperluan data primer akan digunakan responden yang
terpilih bersama dalam penentuan studi sosial ekonomi budaya juga pada
tokoh-tokoh masyarakat (informal leader) untuk mengetahui penyakit apa
yang paling sering diderita oleh masyarakat.

k.3 Penyusunan Dokumen Lingkungan


Penyusunan dokumen lingkungan hidup didasarkan pada spesifikasi kegiatan pra
konstruksi, konstruksi dan pra konstruksi serta hasil potensi dampak lingkungan.
Format Laporan mengacu pada Lampiran V Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

L. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini diperkirakan 1 (Satu)
bulan atau 30 (Tiga puluh) hari kalender.

M. KUALIFIKASI PERUSAHAAN
Perusahaan memiliki SBU Jasa Pengelola dan Analisa dampak Lingkungan (1.SI.06) dan
NIB Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultasi Teknis YBDI (71102)

N. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Tenaga ahli dan tenaga pendukung yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel. Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung


JUMLAH
NO. POSISI PERSONI OB KUALIFIKASI
A. TENAGA AHLI L

1. Ketua Tim 1 1  Pendidikan minimal S1 Semua Jurusan


 Memiliki Sertifikat Kursus Penyusun
AMDAL
 Pemgalaman minimal 5 tahun
B. TENAGA TEKNIS 
1. Anggota team 1 1  Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil
 Pemgalaman minimal 3 tahun
C. TENAGA
PENUNJANG
1 Administrasi dan 1 1 Minimal SLTA
Operator Komputer

10
O. PENUGASAN TENAGA AHLI
Masing-masing tenaga ahli tersebut di atas memiliki tugas sebagai berikut :

1. Ketua Tim
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana dari berbagai jurusan dari universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
memiliki Sertifikat Kursus Penyusun AMDAL, serta berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan penysunan dokumen lingkungan minimal 5 tahun.
Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim selama 3 (tiga) paket
pekerjaan. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam melaksanakan pekerjaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai. Ketua Tim akan terlibat dalam pekerjaan ini selama 1
(satu) bulan.

2. Anggota team
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Teknik Sipil. Strata 1 (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi yang berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
menyusun dokumen lingkungan minimal 3 (tiga) tahun. Ahli Teknik Sipil akan
terlibat dalam pekerjaan ini selama 1 (satu) bulan.

Tenaga ahli tersebut tugas utamanya adalah:


 Menyusun deskripsi rencana pembangunan jalan
 Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
 Bertanggung jawab terhadap seluruh proses dan hasil pengkajian
aspek teknik jalan.
 Bersama-sama ketua tim dan ahli lainnya menyusun pelaporan

Tenaga Penunjang :
1) Administrasi dan Operator Komputer

P. KELUARAN
Keluaran kegiatan penyusunan Dokumen Lingkungan adalah berupa Dokumen Implementasi
Dokling Peningkatan Jalan Batu Balai – Kantor Camat Long Mesangat

Q. P E LAPORAN
Jenis-jenis laporan yang harus diserahkan oleh Konsultan kepada Pemberi Tugas adalah
terdiri dari :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir

Laporan Pendahuluan :
Laporan Pendahuluan merupakan Laporan awal yang berisikan pemahaman pekerjaan,
metodologi pelaksanaan pekerjaan, dan rencana kerja secara detail yang diuraikan dalam
skedul kerja.

11
Laporan Pendahuluan dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan diserahkan paling lambat hari 15
(lima belas) hari setelah penanda tanganan SPK.

Laporan Akhir :
Laporan Akhir merupakan hasil perbaikan Draft Laporan Akhir sesuai hasil rapat Team
Teknis.
Laporan ini dibuat dalam rangkap 5 (lima) dan diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah penanda tanganan SPK.

R. P E N U T U P
Data, informasi, dan ketentuan yang belum tertuang dalam KAK ini dapat dapat
didiskusikan langsung dengan pemberi kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan.

12

Anda mungkin juga menyukai