Aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk Usaha dan/atau Kegiatan
pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dengan diterapkannya
prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam proses pelaksanaan pembangunan,
dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas pembangunan
tersebut dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak
negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin. Perangkat atau
instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah AMDAL dan UKL-UPL,
yang juga merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan.
Landasan hukum yang dapat diterapkan untuk rencana kegiatan yang wajib AMDAL, UKL-
UPL dan SPPL, antara lain :
1. UU no. 32/2009 - Perlindungan dan Pengelolaan LH
2. UU no. 26/2007 - Penataan Ruang
3. UU no. 02/2012 - Pembebasan Lahan
4. UU no. 17/2019 - Sumber Daya Air
5. UU no. 11/2020 - Cipta Kerja
6. PP no. 27/2012 - Izin Lingkungan
7. PP no. 22/2021 - Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
8. Permen LHK no. 38/2019 - kegiatan wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
9. Permen LHK no. 04/2021 – Daftar usaha/kegiatan yang wajib memiliki AMDAL, UKL-UPL
atau SPPLH
10. Permen LHK no. 23/2018 – Kriteria Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan Tata Cara
Perubahan Izin Lingkungan
11. Permen LHK no. 25/2018 - Kegiatan wajib melakukan UKL – UPL
12. Permen LHK no. 26/2018 - Pedoman Penyusunan dan Peniiaian serta Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik
13. Permen LH no. 16/2012 - Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL-
UPL, dan SPPLH)
14. Perda, Pergub, Perbup, Kepgub, Kepbup dll
15. Perda No. 7 tahun 2016 tentang RTRW Kab. Kubu Raya Tahun 2016-2033 dan
16. Perda No. 2 tahun 2013 tentang RTRW Kota Pontianak Tahun 2013-2033
Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal sebelumnya tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI / Permen. LH No. 05 tahun
2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL namun
sejak diundangkannya Permen. LHK No. P.38/ MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL (Lampiran I jenis rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang dilakukan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan
kawasan lindung
Dengan diterbitkanya Undang-undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja maka untuk
implementasinya/turunan di bidang Lingkungan Hidup Pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Terdapat penguatan untuk penegakan hukum lingkungan
melalui yang memuat persyaratan kewajiban (persetujuan teknis) dan aspek lingkungan yang
dihasilkan dari proses penyusunan dokumen lingkungan untuk mendapatkan persetujuan
kelayakan lingkungan (SKKLH dan PKPLH).
Daftar Lampiran Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1.4. Lokasi Rencana Kegiatan/Usaha
Lokasi Pekerjaan DD Perkuatan Tebing Sungau Kab. Kubu Raya dan Kota Pontianak, berada
dalam Wilayah Administrasi Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Terkait dengan
pengelolaan dan pemantauan lingkugan maka rencana kegiatan Pembangunan Perkuatan
Tebing Sungai berlokasi di Kab. Kubu Raya dan Kota Pontianak, yang meliputi 4 sungai yang
bermuara ke sungai Kapuas.
Adapun data koordinat dan desain panjang bangunan perkuatan tebing disajikan pada tabel
1 berikut :
Tabel 1 :
Data Koordinat dan Desain Panjang Perkuatan Tebing di 4 (empat) Lokasi Rencana Kegiatan
Dengan mengacu pada Permen. LHK No. 04 tahun 2021 maka dapat diketahui dan ditetapkan
jenis dokumen lingkungan yang diperlukan dalam kegiatan pembangunan perkuatan tebing
sungai di lokasi rencana kegiatan/usaha berdasarkan besaran/skala kegiatan
Tabel 2 : Daftar Rencana Kegiatan Wajib AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH untuk Jenis Kegiatan
Nomalisasi (Perkuatan Tebing) Sungai
Berdasarkan Permen LHK no. 04/2021 – Daftar usaha/kegiatan yang wajib memiliki AMDAL,
UKL-UPL atau SPPLH (table 2), maka rencana kegiatan pembangunan perkuatan
tebing/normalisasi sungai di kota besar atau sedang termasuk kegiatan yang wajib AMDAL
untuk jarak > 10 km (di lokasi sungai Jawi panjang turap 19,65 km) dan UKL-UPL untuk jarak <
10 km (lokasi sungai Itik, sungai Barembang dan sungai Nipah Kuning
1.6. Dokumen Lingkungan Yang Diperlukan Terkait Rencana Kegiatan Perkuatan Tebing
Sungai di Kab. Kubu Raya dan Kota Pontianak
Hasil pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan disusun dalam bentuk BA kesepakatan Formurir
Kerangka Acuan yang memuat informasi paling sedikit :
a. Dampak Penting Hipotetik,
b. Batas wilayah studi dan batas waktu kajian;
c. Metode studi;
d. Penetapan kategori AMDAL; dan
e. Waktu penyusunan dokumen Andal dan RKL-RPL
Proses AMDAL dan lingkup kegiatan AMDAL disajikan pada diagram alir seperti disajikan pada
gambar 4 berikut :
Lingkup kegiatan :
Mengajukan surat kepada Direktur PDLKU – KLHK Jakarta terkait arahan pelaksanaan
pembahasan dan penerbitan persetujuan pemerintah pengganti izin lingkungan sesuai
batas proyek dan DPH
Mengajukan surat ke Dinas PUPR Kab./Kota terkait kesesuaian dengan tata ruang daerah.
Mengajukan surat ke Dinas PMPTSP Provinsi Kalimantan Barat untuk mengisi formulir
komitmen pelaksanaan PPLH serta persetujuan/penerbitan izin lingkungan atas kelayakan
lingkungan dari Dinas LHK Provinsi Kalimantan Barat, bila penilaian dok. AMDAL
dilaksanakan di Dinas LH Provinsi
Konsultasi Publik/PKM untuk menampung aspirasi/saran/masukan dari masyarakat
Penyusunan dan pembahasan KA-ANDAL serta perbaikan KA-ANDAL
Penyusunan dan pembahasan Andal dan RKL_RPL serta perbaikannya yang dilengkapi
dokumen persetujuan teknis
Permohonan dan penerbitan SKKLH
Identitas Pemrakarsa
3.1 Kesimpulan
3.2 Rekomendasi
Mengacu pada hasil penapisan awal dari besaran panjang bangunan perkuatan tebing sungai
(Permen LHK no. 04/2021 tentang Daftar usaha/kegiatan yang wajib memiliki AMDAL, UKL-
UPL atau SPPLH), untuk jenis kegiatan normalisasi sungai maka direkomendasikan sebagai
berikut :
Jenis rencana kegiatan pembangunan perkuatan tebing/normalisasi sungai di wilayah studi
termasuk kota besar atau sedang
Dilakukan studi AMDAL untuk kegiatan perkuatan tebing sepanjang 41,45 km berlokasi di
sungai Jawai, sungai Itik, sungai Barembang dan sungai Nipah Kuning
Termasuk kegiatan yang wajib AMDAL untuk jarak > 10 km (di lokasi sungai Jawi panjang
turap 19,65 km) dan UKL-UPL untuk jarak < 10 km (lokasi sungai Itik = 9,30 km, sungai
Barembang = 9,40 km dan sungai Nipah Kuning = 3,10 km).