Anda di halaman 1dari 8

LEARNING JURNAL MODUL PELATIHAN

Nama Mata Pelatihan : Pengantar Perencanaan SPAM Regional


Nama Peserta : Yulia S. Mamuko
Nomor Daftar Hadir : 26

Dalam Undang Undang No 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum Nasional
disebutkan bahwa Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam
melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana yang mengikuti proses dasar
manajemen penyediaan Air Minum kepada masyarakat. Pada awalnya pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum banyak dilakukan oleh pemerintah pusat, namun demikian sejalan
dengan upaya pelaksanaan desentralisasi maka penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) menjadi kewenangan wajib pemerintah daerah. Dengan diterapkannya UU
No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan wajib tersebut lebih
ditegaskan lagi dan dalam pelaksanaannya pemerintah pusat dapat memfasilitasi/membantu
pengembangan SPAM khususnya dalam rangka pengamanan (safeguard) pencapaian
sasaran nasional dan pengendalian pelaksanaan untuk perwujudan standard pelayanan
minimal. Dalam upaya pemenuhan layanan air minum secara nasional pemerintah pusat
menyediakan perangkat kebijakan dan arahan serta program proyek pembantuan kepada
daerah dalam upaya mendorong percepatan capaian oleh masing-masing daerah.
Dasar hukum untuk penyelenggaraan SPAM adalah:

1. UU No 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.


2. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. PP No 121 tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.
4. PP No. 122 tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum.
5. Permen PUPR No. 27 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum.

6. Permen PUPR No. 19 tahun 2016 tentang Pemberian Dukungan oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah dalam Kerjasama Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum.
7. Permen PUPR No. 25 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM untuk
Memenuhi Kebutuhan Sendiri oleh Badan Usaha.
Pelayanan air minum diberikan melalui penyelenggaraan system penyediaan air minum
(SPAM). Pengaturan pelayanan SPAM adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan SPAM dalam satu wilayah kabupaten/kota atau SPAM regular menjadi tugas
dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
2. Pelayanan SPAM lintas kabupaten/kota menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah
provinsi.

3. Pelayanan SPAM lintas Provinsi menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat.

Jenis SPAM terbagi menjadi SPAM jaringan perpipaan dan SPAM bukan jaringan perpipaan.
SPAM jaringan perpipaan diselerenggarakan untuk menjamin kepastian kuantitas dan kualitas
Air Minum yang dihasilkan serta kontinuitas pengaliran Air Minum, yang berarti ada jaminan air
dialirkan selama 24 jam setiap hari dengan kuantitas yang cukup untuk kebutuhan pokok air
minum sepanjang hari dengan kualitas yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan. SPAM jaringan perpipaan meliputi air baku, produksi, distribusi dan pelayanan.
SPAM jaringan bukan perpipaan meliputi sumur dangkal, sumur pompa, bak penampungan air
hujan, terminal air dan bangunan penangkap mata air. Tolak ukur keberhasilan dalam
penyelenggaraan SPAM adalah pembangunan sarana prasarana yang mampu mencakup
operasional, pemeliharaan, perbaikan, peningkatan SDM dan kelembagaan. Untuk
melaksanakannya, diperlukan izin pengelolaan Sumber Daya Air untuk beroperasi yang diatur
dalam ketentuan perundang-undangan tentang Sumber Daya Air. Lembaga yang dimaksud
adalah Pemerintah Pusat dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) SPAM, Pemerintah Daerah
dengan UPTD SPAM, yang keduanya dibentuk khusus untuk melaksanakan tugas teknis
operasional dengan wewenang khusus baik dari organisasi induk maupun dari wilayah. Kedua
unit ini berkaitan erat dengan BUMN/BUMD dan Kelompok Masyarakat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan air minum sendiri atau kelompok. Kegiatan ini berlandaskan kepada
kebijakan dan Strategi Provinsi Penyelenggaraan SPAM yang selanjutnya disebut Jakstra
SPAM dan RiSPAM.

Sumber dan Skema Pembiayaan untuk Penyelenggaraan SPAM Regional mempunyai


alternatif sebagai berikut:

1. Biaya penyusunan perencanaan SPAM regional.

1) Biaya penyusunan perencanaan SPAM regional (RI-SPAM, FS, DED) SPAM


Regional menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi.
2) Biaya penyusunan perencanaan distribusi dan pelayanan (FS, DED) menjadi
tanggun jawab pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.
3) Untuk perencanaan SPAM regional yang mendapatkan bantuan program ESP biaya
penyusunan SPAM Regional unit air baku, unit

produksi, unit distribusi dan unit pelayanan (RI-SPAM, FS, DED) dibantu oleh
pemerintah pusat dengan dana pinjaman (loan).

2. Biaya pembangunan SPAM Regional.

1) Biaya pembangunan unit air baku menjadi tanggung jawab pemerintah pusat (APBN-
DJSDA).
2) Biaya pembangunan unit produksi menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
(APBN-DJCK).
3) Biaya pembangunan pipa JDU menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, dan
dibantu dana APBN- DJCK.
4) Biaya pembangunan unit distribusi dan unit pelayanan menjadi tugas dan tanggung
jawab pemerintah kabupaten/kota.
5) Biaya pembangunan unit air baku, unit produksi dan pipa JDU bisa juga dibiayai
pihak swasta dengan pembiayaan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha), dengan skema BOT (Bulit, operate, transfer).
6) Biaya pembangunan unit distribusi bisa juga dibiayai pihak swasta dengan
pembiayaan KPBU atau B to B (Business to Business) dengan skema Trade Credit
atau Kontrak Berbasis Kinerja atau dengan pinjaman perbankan.

3. Biaya operasional SPAM regional.

1) Biaya operasional pengelolaan SPAM Regional berasal dari Rencana Anggaran


Tahunan Pengelola SPAM Regional BUMD atau UPTD), dan subsidi dari pemerintah
provinsi.
2) Biaya operasional pengelolaan unit distribusi dan unit pelayanan berasal dari
Rencana Anggaran Tahunan Pengelola SPAM kabupaten/kota (BUMD atau UPTD),
dan subsidi dari pemerintah kabupaten/kota.

4. Konsep Pembiayaan SPAM Regional

1) Pembiayaan SPAM Regional Lintas Kab/Kota

a. Pembiayaan dokumen perencanaan seperti Rencana Induk SPAM Regional


(RISPAM Regional), StudiKelayakan (Feasibility Study) SPAM Regional,
Rencana Rinci Teknis (Detailed Engineering Design) bagian hulu (unit air baku,
unit produksi, JDU hingga ke off take),dokumen AMDAL dan perijinan yang
didanai oleh Pemerintah Provinsi;

b. Pembiayaan pembangunan unit air baku SPAM Regional, sebagai berikut:


a) Sumber air baku yang pengelolaannya merupakan kewenangan
Pemerintah, pembangunannya dilakukan sesuai dengan Penetapan
Wilayah Sungai (Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun
2012)yaitu pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai untuk
kewenangan dari Provinsi maupun kewenangan Pusat dalam hal ini oleh
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat; atau
b) Sumber air baku yang pengelolaannya merupakan kewenangan Pemerintah
Provinsi atau Pemerintah Kabupaten/Kota, pembangunan unit baku
dilakukan oleh SKPD bidang sumber daya air terkait atau Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.

c. Pembiayaan pembangunan Unit Produksi dan JDU, IPA, jaringan distribusi


utama dan offtake SPAM Regional menjadi tanggung jawab Pemerintah
Provinsi. Apabila berdasarkan hasil

analisis kemampuan keuangan pemerintah provinsi tidak memiliki kemampuan


pembiayaan, maka:
a) Pembiayaan pembangunan unit produksi dapat menjadi tanggung jawab
Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Provinsi.
b) Pembiayaan pembangunan sebagian JDU dari unit produksi hingga offtake,
dapat menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dibebankan melalui dana
APBN Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM)
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dan sebagian JDU dibebankan ke Pemerintah Provinsi.

d. Pembiayaan pembebasan lahan untuk pembangunan unit Produksi dan JDU


menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi.

e. Pembiayaan dokumen DED dan AMDAL bagian hilir (unit distribusi dari off take
ke unit pelayanan dan unit pelayanan), perijinan bagian hilirdan pembangunan
unit distribusi hilir dan unit pelayanan menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten/Kota.

2) Pembiayaan SPAM Regional Lintas Provinsi

a. Pembiayaan dokumen perencanaan yaitu Rencana Induk SPAM Regional


(RISPAM Regional, studi kelayakan SPAM Regional Lintas Provinsi, detail
engineering design/DED bagian hulu (unit air baku, unit produksi, dan JDU dari
unit produksi ke off take) dan AMDAL pada bagian hulu pusat didanai oleh
Pemerintah.Pembiayaan dokumen DED dan AMDAL bagian hilir (unit distribusi
dari off take ke unit pelayanan dan unit pelayanan) dan pembangunan unit
distribusi hilir dan unit pelayanan menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten/Kota.

b. Pembiayaan pembebasan lahan untuk pembangunan unit Produksi dan JDU


(dari unit produksi hingga offtake) SPAM Regional menjadi tanggung jawab
Pemerintah Provinsi.

c. Pembiayaan pembangunan unit air baku SPAM Regional merupakan


kewenangan Pemerintah, pembangunan unit baku dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.

Kegiatan ini berlandaskan kepada kebijakan dan Strategi Provinsi Penyelenggaraan SPAM
yang selanjutnya disebut Jakstra SPAM dan RiSPAM. Dalam pengembangan SPAM Regional
terdapat keterkaitan beberapa aspek yaitu:

1. Aspek perencanaan meliputi:

1) Perencanaan: RI-SPAM, Studi Kelayakan, Perencanaan teknis DED.


2) Sumber pembiayaan: anggaran pemerintah (APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/Kota), pembiayaan swasta (KPBU, B to B, Trade Credit), pinjaman (luar
negeri, perbankan).
3) Kelembagaan pengelola SPAM (BUMD, UPTD, Swasta).

2. Aspek pembangunan terkait dengan:

1) Readiness criteria.
2) Pelaksanaan konstruksi fisik.

3. Aspek pemanfaatan terkait dengan:


1) Institusi Pengelola.
2) Jumlah Sambungan Rumah.
3) Cakupan pelayanan.

4. Aspek keberlanjutan terkait dengan:

1) Operasi dan pemeliharaan SPAM.


2) Perluasan dan optimalisasi pelayanan SPAM.

Substansi Perencanaan Teknis Terinci (DED)

Perencanaan teknis terinci pengembangan SPAM adalah suatu rencana rinci pembangunan
SPAM di suatu kota atau kawasan meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit
pelayanan Perencanaan teknis terinci disusun berdasarkan Rencana Induk Pengembangan
SPAM yang telah ditetapkan, hasil studi kelayakan, jadwal pelaksanaan konstruksi, dan
kepastian sumber pembiayaan serta hasil konsultasi teknis dengan dinas teknis terkait.
Perencanaan teknis memuat rancangan teknis sistem rinci yang meliputi:
1. konsep desain/perencanaan,
2. nota desain, berupa analisis rancangan detail kegiatan,
3. perhitungan dan gambar teknis, spesifikasi teknis
4. harga satuan, analisa harga satuan pekerjaan dan rencana anggaran biaya
(RAB)
5. rencana kerja dan syarat (RKS),
6. pemaketan pekerjaan,tahapan dan jadwal pelaksanaan, dan
7. dokumen pelaksanaan kegiatan (dokumen lelang, jadwal pelelangan).

Data yang dibutuhakan dalam penyusunan perencanaan teknis SPAM Regional


sebagai berikut:
1. Data Sekunder
1) Peta dasar, topografi, hidrologi, morfologi, tata guna lahan
2) Data cuaca/iklim
3) Data kependudukan, sosioekonomi, kepadatan penduduk
4) Kondisi SPAM eksisting
5) Peraturan perundangan yang berlak

2. Data Primer
1) Geomorfologi dan geohidrologi
2) Hidrolika air permukaan
3) Topografi
4) Penyelidikan tanah
5) Lokasi sistem
6) Sumber air (kapasitas/kontinuitas/kualitas)
7) Ketersediaan bahan konstruksi, elektro mekanikal, bahan kimia, sumber
daya energi
8) Ketersediaan dan kemampuan kontraktor
9) Harga Satuan

A. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Teknis

Tahapan kegiatan penyusunan perencanaan teknis SPAM adalah


Penyusunan perencanaan teknis terinci ini diterapkan pada seluruh unit dalam
pengembangan SPAM yang terdiri dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit
pelayanan, bangunan penunjang, dan bangunan pelengkap. Salah satu keluaran dari
Perencnaan teknis terinci SPAM adalah tersedianya dokumen lelang, pemaketan dan
jadwal kegiatan.

Lingkup Kegiatan dalam Penyusunan Perancanaan Teknis meliputi: Survei Lapangan


dan Pengkajian hasil survey lapangan, Pemakaian Standar, Perhitungan Dimensi dari
unit SPAM, Gambar Teknis, Perhitungan Biaya dan Penyusunan Dokumen Lelang dan
Laporan penyusunan perencanaan teknis unit air baku, unit produksi, unit transmisi
distribusi dan unit pelayanan.

Keluaran laporan perencanaan teknis pengembangan SPAM adalah dokumen-dokumen


terdiri dari:

1) Dokumen laporan perencanaan teknis antara lain memuat perhitungan teknis,


perhitungan struktur bangunan dan pondasi, perhitungan dan gambar garis hidrolis
SPAM
2) Proses diagram alir atau diagram massa, diagram perpipaan dan instrumentasi
3) Analisis jaringan untuk sistem distribusi
4) Dokumen gambar teknis rinci yang antara lain memuat gambar teknis rinci bangunan
SPAM, gambar teknis rinci sistem pondasi, gambar teknis rinci sistem elektrikal dan
mekanikal
5) Dokumen pengadaan barang dan jasa memuat instruksi kepada peserta pelelangan,
persyaratan umum dan khusus kontrak, spesifikasi teknis dan syarat-syarat, daftar
dan jadwal rencana pelaksanaan pembangunan SPAM, dan RAB (Bill of Quantity)

Anda mungkin juga menyukai