1. LATAR BELAKANG
Perairan Waduk Cirata saat ini ditumbuhi oleh populasi gulma air (eceng gondok) yang
sangat luas. Luasan permukaan air yang tertutup eceng gondok diperkirakan sekitar 300
hektar. Kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan karena berdampak terhadap kualitas air.
Salah satu indikatornya, hampir semua ikan budi daya petani keramba, tidak bisa bertahan
hidup dan menghambat aktivitas perekonomian petani keramba ikan. Kondisi ini juga
berdampak terhadap kualitas air di DAS Citarum berpotensi mengganggu turbin penghasil
listrik di PLTA Cirata jika tak segera ditangani.
Gerakan pembersihan gulma air mendapat dukungan penuh dari berbagai perangkat
daerah teknis di lingkungan Pemkab Cianjur. Termasuk dukungan dari PT Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB) dan Perum Jasa Tirta II (PJT II). Kegiatan pembersihan gulma air ini
dilakukan secara rutin dengan melibatkan alat berat dan koordinasi dari banyak stake
holder terkait untuk menjaga ekosistem di perairan Waduk Cirata agar kelestarian perairan
di Waduk Cirata bisa terus terjaga.
Perusahaan Umum Jasa Tirta II (PJT II) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
(PP) Republik Indonesia No. 25 Tahun 2022 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa
Tirta II) memiliki kawasan kerja meliputi sebagian WS Citarum, Sebagian WS Ciliwung -
Cisadane, Cimanuk - Cisanggarung, Cidanai - Ciujung - Cidurian, dan Seputih -
Sekampung. (Pasal 3).
PT PLN Nusantara Power adalah perseroan yang merupakan anak usaha PT PLN
(Persero) yang bergerak di bidang usaha ketenagalistrikan, termasuk pengoperasian
pemeliharaan, dan mengembangkan usaha lain yang berkaitan dengan penyediaan tenaga
listrik. PT PLN Nusantara Power memiliki delapan pembangkit listrik yang salah satunya
berada pada PLTA Cirata yang berlokasi di salah satu Wilayah Kerja PJT II. Selaku
pemanfaat Sumber Daya Air (SDA), PT PLN Nusantara Power memiliki kewajiban untuk
menjaga dan menjamin keberlangsungan Sumber Daya Air di sekitar wilayah pelayanan
PLTA Cirata.
1
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
Dalam rangka menjamin kualitas dan kuantitas Sumber Daya Air khususnya pada wilayah
pelayanan PLTA Cirata tersebut, PJT II selaku Pihak Pertama bersama PT PLN Nusantara
Power selaku Pihak Kedua telah melakukan Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air
PLTA Cirata, Nomor Pihak Pertama: SP-2/DIR/04/2023, Nomor Pihak Kedua:
072.PJ/061/PNP-PJTII/IV/2023 tanggal 14 April 2023, telah menyusun rencana program
JPSDA Tahun 2022 - 2023 yang merupakan wujud dari tugas yang telah diamanahkan.
Dalam rangka pelaksanaan program tersebut, Perum Jasa Tirta II melalui unit pengelola
program manfaat langsung BJPSDA akan merencanakan bangunan fasilitas pengelolaan
sampah untuk menampung gulma air yang sudah di ambil dari perairan Waduk Cirata.
Fasilitas pengelolaan sampah ini nantinya berfungsi untuk mengeringkan gulma air dan
juga menampung sampah organik dan non-organik lainnya di sekitar Waduk saguling yang
kemudian akan dikelola dan dipindahkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
2
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan
Penyelidikan Geoteknik) ini adalah:
a. Tersedianya dokumen perencanaan secara utuh dan terinci sebagai acuan
keseluruhan pelaksanaan pekerjaan secara efisien, efektif, dan dapat dipertanggung
jawabkan baik secara administrasi maupun teknis.
b. Terkendalinya proses perencanaan, diselenggarakan secara tertib serta berpedoman
pada standarisasi secara nasional maupun internasional yang berlaku, hingga
perencanaan teknis dapat diserahkan kepada Unit PPML BJPSDA – PJT II.
4. DASAR HUKUM
a. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-08/MBU/12/2019 tentang Pedoman
Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-5/MBU/09/2022 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Pada Badan Usaha Milik Negara;
c. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas
No.: Kep.122/Ket/7/1994 Tentang Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultan;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
e. Undang-undang No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M2006 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Sistem Pengelolaan Persampahan.
g. Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia (SK SNI – S –
04 – 1993 – 03).
h. Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan (SK SNI – T – 13 – 1990 – F).
i. Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah
Perkotaan (SNI 19-3964-1994).
j. Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan (SNI 19-2454-2002).
k. Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air PLTA Cirata antara Perusahaan Umum
(Perum) Jasa Tirta II dan PT PLN Nusantara Power, Nomor Pihak Pertama: SP-
2/DIR/04/2023, Nomor Pihak Kedua: 072.PJ/061/PNP-PJTII/IV/2023 tanggal 14 April
2023.
l. Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta II Nomor PRD-17/DIR/12/2021 Tentang Struktur
Organisasi & Tata Kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II;
m. Peraturan Direksi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II Nomor : PRD-
10/DIR/10/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di
Lingkungan Perusahaan (Perum) Jasa Tirta II;
5. INFORMASI KEGIATAN
5.1. NAMA PEKERJAAN
Nama Pekerjaan ini adalah ”Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas
Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)”.
3
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
Gambar 1 Peta Lokasi Rencana Pengeloaan Sampah Organik dan Non Organik pada Cibuluh
dan Desa Citatah
4
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
5
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
7. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan
Penyelidikan Geoteknik), mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi kegiatan persiapan administrasi, survey pendahuluan, dan
pengumpulan data sekunder. Pada tahap ini konsultan akan mengumpulkan dan
mengevaluasi data sekunder/informasi yang ada dari semua stakeholder/pemangku
kepentingan yang terkait.
i. Persiapan Administrasi
Pada tahap ini dilakukan kegiatan:
- Pengecekan personil, kantor dan perlengkapan.
- Kick off meeting
- Identifikasi dan survei awal ke lapangan
- Diskusi dengan counterpart / Tim Pendamping
- Koordinasi dengan instansi terkait
- Pengurusan administrasi perijinan
6
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
a) Intensitas dan frekuensi kegiatan pembersihan gulma air yang selama ini sudah
dilakukan
b) Lokasi pembuangan eksisting untuk menampung gulma air dari kegiatan yang
sudah dilakukan
c) Komposisi dari timbunan sampah pada fasilitas pengelolaan sampah eksisting
untuk menampung gulma air dari kegiatan yang sudah dilakukan
d) Kegiatan pemilahan yang dilakukan pada fasilitas pengelolaan sampah
eksisting
e) Kegiatan pengolahan yang dilakukan pada fasilitas pengelolaan sampah
eksisting
f) Institusi internal yang bertanggung jawab terhadap persampahan di lokasi
pekerjaan
g) Data sistem pengangkutan sampah eksisting
h) Data kependudukan dan kondisi sosial ekonomi di lokasi pekerjaan untuk
mengidentifikasi potensi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan eceng
gondok terhadap penerapan pola penanganan sampah berbasis masyarakat
dan skema kemitraan yang mungkin dilakukan.
7
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
Kegiatan penyelidikan geoteknik yang akan dilakukan pada pekerjaan ini adalah:
a. Hand Boring
Hand boring dilakukan pada 2 (dua) titik di lokasi rencana fasilitas pengelolaan
sampah Desa Cibuluh dan Desa Citatah masing-masing 1 (satu) titik. Hand
boring dilakukan untuk memperoleh contoh tanah yang akan di uji di laboratorium
untuk mengetahui jenis, sifat, dan keadaan dari dilokasi pekerjaan. Analisa
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh tanah yang diambil adalah berikut:
- Sifat Indeks (Physical Properties)
• Natural Water Content ASTM D 2216-05
• Permeability Test ASTM D 2434-68
• Spesific Grafity ASTM D 854-10
• Grain Size Analysis ASTM D 422-63
• Atterberg Limit ASTM D 4318-10
- Sifat Keteknikan Tanah (Technical Properties)
• Triaxial CU Test ASTM D 2850-03a
b. Sondir
Sondir dilkukan pada 2 (Dua) titik di lokasi rencana fasilitas pengelolaan sampah
Desa Cibuluh dan Desa Citatah masing-masing 1 (satu) titik. Sondir dilakukan
untuk mengetahui nilai perlawanan konus tiap lapisan tanah dan variasi
kedalaman lapisan. Sondir yang dilakukan terdiri dari 2 jenis yaitu Cone
Penetration Test (CPT) dan Standar Penetration Test (SPT). Pekerjaan sondir
CPT pembacaan tekanannya dilakukan dengan 2 buah manometer dengan skala
bacaan 200 kg/cm2 dan mata sondir yang digunakan adalah biconus sehingga
akan diperoleh nilai perlawanan konus dan local friction. Pekerjaan sondir SPT
dilakukan pada lubang bor pada kedalaman 4 m. Uji tersebut dilakukan dengan
palu SPT seberat 60 kg yang dijatuhkan bebas dari ketinggian 75 cm. Setiap
pengujian dilakukan sebanyak 3 bacaan (N). N yaitu jumlah pukulan yang
diperlukan untuk membenamkan Raymond Split Sampler sedalam 15 cm.
8
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
8. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan pada Kerangka Acuan Kerja ini harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai
dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Penyedia
Jasa.
2) Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan teknis yang objektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang
menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai dengan
standar hasil kerja yang berlaku.
3) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai
Konsultan yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
5) Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standard, pedoman, dan peraturan yang berlaku lainnya.
9. STANDAR TEKNIS
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standar
Konstruksi Indonesia dan Peraturan Nasional lainnya yang berhubungan dengan
pekerjaan, antara lain:
• PUBI-1992: Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia;
• NI-3 PMI PUBB 1970: Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia;
• NI-8: Peraturan semen Portland Indonesia;
• SNI 3976: Standar Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton;
• SNI 3449: Tata Cara Pembuatan Campuran Beton Ringan dgn Agregat Ringan;
• Standar Industri Indonesia (SII);
• PP RI No 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa konstruksi;
9
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
• ISO 9000:2015 : International Standard Organisation for Quality Management
System;
• ISO 14001:2015 : International Standard Organisation for Sistem Management
Lingkungan;
• ISO 45001:2018 : International Standard Organisation for Sistem Manajemen K3;
• SMK3: Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja;
• SMKK: Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
10. PELAPORAN
Secara keseluruhan keluaran yang diharapkan berisi tentang seluruh keluaran seluruh
kegiatan Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan
Geoteknik) sesuai dengan lingkup pekerjaan yang harus diserahkan setidak-tidaknya
adalah:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan, yang berisi tentang metode dan rencana kerja, hasil survey
pendahuluan, dan Jadwal Pelaksanaan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai
Dokumen Kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam
waktu dan biaya yang telah ditentukan.
b. Laporan Akhir.
Laporan Akhir, yang berisi tentang seluruh keluaran pekerjaan yang sudah sesuai
lingkup pekerjaan dan sesuai dengan segala sesuatu kaidah teknis dan pedoman teknis
yang terkait. Seluruh subtansi dari sebuah laporan harus disetujui dan diterima oleh para
pihak, antara lain:
1) Konsep desain fasilitas pengelolaan sampah
2) Rencana pengelolaan dan distribusi sampah
3) Rekomendasi spesifikasi sarana transportasi pengiriman sampah dari fasilitas
pengelolaan sampah di Desa Cibuluh ke TPA yang direncanakan.
4) Lay-out desain fasilitas pengelolaan sampah
5) Hasil penyelidikan geotek
6) Hasil analisa stuktur bangunan atas fasilitas pengelolaan sampah
7) Hasil analisa stuktur bangunan bawah fasilitas pengelolaan sampah
8) Nota desain dari bangunan yang direncanakan
9) Perhitungan volume pekerjaan (BoQ)
10) Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
c. Laporan Teknis/Khusus
Laporan ini berisikan seluruh dokumen pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan,
antara lain:
1) Peta topografi
2) Gambar Teknik (Softcopy format DWG) di cetak dengan ukuran A3 dijilid softcover
10
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
d. Soft Copy
Seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yaitu: dokumen pelaporan, gambar, dokumentasi,
dan/atau perhitungan, dll, agar dituangkan dalam bentuk soft copy baik berupa format
word, excel, autocad, pdf, jpeg, dll yang disimpan dalam Solid-state drive (SSD) External
dengan kapasitas min. 1 TB (1050mb/s) sebanyak 1 (satu) unit.
11. KERAHASIAAN
a. Konsultan wajib merahasiakan segala keterangan dan catatan yang diperoleh sebelum,
pada saat, maupun setelah pelaksanaan pekerjaan;
b. Konsultan wajib membuat dan menyampaikan Surat Pernyataan Kerahasiaan;
c. Tenaga Ahli atau konsultan harus sanggup menjamin bahwa semua tenaga/personil
yang ditugaskan memiliki kualifikasi yang berpengalaman dan ahli dibidang pekerjaan
yang dimaksud;
d. Personil in Charge (PIC) pada pekerjaan dimaksud tidak dapat digantikan sampai
selesainya penugasan kecuali ada persetujuan tertulis dari Pihak PJT II.
13. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan ditetapkan lebih
lanjut.
11
KERANGKA ACUAN KERJA
Perencanaan Program BJPSDA (Fasilitas Pengelolaan Sampah dan Penyelidikan Geoteknik)
12