Anda di halaman 1dari 14

Kerangka Acuan Kerja (KAK) PDAM

1. Latar Belakang

Dalam rangka memenuhi kebutuhan fasiltas air bersih kepada masyarakat setempat,
Pemerintah Kota Bandar Lampung, dalam hal ini Dinas Perumahan Dan Kawasan
Permukiman Kota Bandar Lampung, berupaya membangun sarana dan prasarana
air bersih demi terpenuhinya kebutuhan air bersih yan cukup kepada masyarakat
setempat meskipun dengan keterbatasan anggaran yang ada. Ketersedian air bersih
ini merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah terutama dalam hal
ini di aplikasikan dalam program pembangunan penampungan air bersih dan
penyambung instalasi jaringan air perumahan, dengan kegiatan pembangunan
penampungan air bersih dan penyambung instalasi jaringan air perumahan. Salah
satu upaya yang dilakukan dengan pembangunan Bangunan Pengelolaan Air
Minum, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhhan air bersih yang cukup
kepada masyarakat setempat. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah Daerah
Bandar Lampung dalam hal ini Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota
Bandar Lampung memandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan Perencana
melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan produk teknis yang
sesuai dengan kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 1997 tentang


Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa
setiap rencana dan /atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.

Dalam pelaksanaannya diatur dalam keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup


Nomor 05 Tahun 2012 tentang jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Apabila jenis usaha/kegiatan tidak
menimbulkan dampak yang penting atau dampak yang timbul dapat di kelola
dengan teknologi, tidak wajib menyusun AMDAL, tetapi harus dilengkapi dengan
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL).
Jenis Kegiatan Besaran Wajib Besaran Proyek Alasan Ilmiah
AMDAL Khusus
Perusahaan 1. Luasan sistem Panjang Sistem a) Bangkitan
Daerah Air transmisi dan Transmisi, Lalu Lintas
Minum WTP 6,5 Ha Luasan Bangunan b) Dampak
2. Luasan Water Treatment Kebisingan
Reservoar 10.000 Plant, Bangunan getaran
m3 Resevoar, c) Gangguan
3. Luasan Layanan dan visual
Distribsusi 35 km. Panjang Sistem d) Dampak
Distibusi Sosial
e) Alih fungsi
lahan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012
tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Berdasarkan Permen
Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup,
maka kegiatan pembangunan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) termasuk ke
dalam jenis kegiatan yang wajib dilengkapi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL). Yang dimaksud Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup selanjutnya disebut Amdal adalah kajian mengenai dampak
penting (perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar) suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.

2. Maksud dan Tujuan

Koordinasi Penyusunan AMDAL dimaksudkan untuk:

1. Menyediakan dokumen AMDAL yang diperlukan untuk konstruksi.

2. Menyediakan data kondisi berbagai komponen lingkungan sebelum kegiatan


dan perkiraan perubahan komponen lingkungan setelah kegiatan.

3. Mengkaji berbagai dampak yang muncul akibat kegiatan.

4. Memberi informasi kepada seluruh stakeholder tentang rencana kegiatan


yang akan dilakukan, dampak yang ditimbulkan serta merumuskan tindakan
pengelolaan dan pemantauan dampak yang mungkin timbul akibat kegiatan
ini.

Tujuan Koordinasi Penyusunan AMDAL adalah untuk:

1. Mengidentifikasi rencana kegiatan yang diprakirakan berpotensi


menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

2. Menyiapkan rencana pengelolaan dan pemantauan dampak akibat kegiatan


sehingga kegiatan yang dilakukan tidak menyebabkan kerusakan atau
gangguan yang bersifat merugikan.

3. Mendorong dan menjaga manfaat positif kegiatan pada manusia dan


lingkungan.

4. Mengidentifikasi rona lingkungan yang diprakirakan akan terkena dampak.

5. Melakukan analisis dan kajian mengenai dampak yang timbul akibat dari
pelaksanaan kegiatan ini.

6. Menyusun dokumen RKP/RPL sebagai pedoman dalam pelaksanaan


pengelolaan dan pemantauan lingkungan berkaitan dengan rencana kegiatan.

7. Memberikan rekomendasi mengenai hal-hal yang harus diperhatikan guna


mengoptimalkan dampak positif dan mengatasi dampak negatif yang
mungkin timbul dari rencana kegiatan dan saran tindak dalam pengelolaan
dan pemantauan lingkungan akibat pelaksanaan kegiatan.

8. Menyelaraskan keputusan-keputusan mengenai tata guna lahan dengan


kondisi lalu lintas, jumlah dan lokasi akses, serta alternatif
peningkatan/perbaikan.

9. Sebagai alat pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen dan


rekayasa lalu lintas.
3. Sasaran

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh komponen masyarakat dapat


memahami rencana kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga tidak terjadi
kekhawatiran yang berlebihan. Sedangkan bagi pemrakarsa hasil dari studi ini akan
menjadi dasar untuk pengajuan Izin Lingkungan sebelum beroperasinya
pelaksanaan kegiatan, tersusunnya Dokumen Kerangka Acuan, Dokumen Analisis
Kinerja lalu Lintas dan Dokumen Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

4. Lokasi

• Lokasi Kegiatan Sistem Transmisi yaitu di Kecamatan Natar, Desa Rulung


Helok.

• Lokasi Kegiatan Water Treatment Plant di Kecematan Kecamatan Natar,


Desa Rulung Helok.

• Lokasi Kegiatan Bangunan Resevoar Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar


Lampung

• Lokasi Kegiatan Sistem Distribusi Kota Bandar Lampung.

5. Sumber Pendanaan

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: KPBU (Kerjasama Pemerintan dan
Badan Usaha): dengan Investasi Total RP. 1.1 Triliun

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembat Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Dr. Angga Adiyutha, S.T., M.T

NIP : 197912100920220802

Jabatan : Manager Proyek

Organisasi : PT. Adhya Tirta Lampung

7. Data Dasar

Data yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa adalah sebagai berikut:
a. Peta Lokasi Wilayah Pekerjaan

b. Data Lokasi Pekerjaan

c. Peta RTRW dan RDTR

d. Data Curah Hujan Dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika


(BMKG)

e. Data Hidrologi dan Hidrometri

f. Data Statistik

8. Standar Teknis

Analisa/Pedoman terkait yang Relevan serta masih berlaku dan diakui oleh
pemerintah Republik Indonesia.

9. Studi Terdahulu

Studi-studi yang yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah sesuai lingkup


pekerjaan.

10. Referensi Hukum

Sedangkan peraturan yang menjadi dasar hukum dalam Koordinasi Penyusunan


AMDAL antara lain sebagai berikut:

1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No 08 Tahun 2013 Tentang Tata


Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta
Penerbitan Izin Lingkungan.

2. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan.

3. PerMen LH Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan


Masyarakat dalam proses AMDAL dan Izin Lingkungan (Tata cara
pengikursertaan masyarakat dalam penyusunan AMDAL).

4. PerMen LH Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan


Dokumen Lingkungan Hidup.

5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang


jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 tentang


Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2010


tentang Sertifikasi Kompetensi Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup dan Persyaratan Lembaga Pelatihan
Kompetensi Penyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.

8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang.

10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.


No. P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019

11. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.


492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang


Baku Mutu Air Sumur/Air Bersih.

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang


Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air.

14. RT RW Provinsi Lampung.

15. RT RW Kota Bandar Lampung.

16. RD TR Kecamatan Kota Bandar Lampung

11. Lingkup Kegiatan

Lingkup pekerjaan Koordinasi Penyusunan AMDAL Perusahaan Daerah Air


Minum (PDAM) adalah sebagai berikut:
1. Pemrakarsa kegiatan adalah yaitu TIM 5 Teknik Lingkungan ITERA.
Dalam kegiatan penyusunan AMDAL, Pemrakarsa akan dibantu oleh
Konsultan Lingkungan Hidup yang memiliki kualifikasi untuk menyusun
AMDAL.

2. Lokasi Kegiatan:

• Sistem Transmisi di Kecamatan Natar, Desa Rulung Helok.

• Water Treatment Plant di Kecematan Natar, Desa Rulung Helok.

• Bangunan Resevoar di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung

• Sistem Distribusi di Kota Bandar Lampung.

3. Luas Lokasi:

• Lokasi Sistem Transmisi dan Water Treatment Plant memiliki luas


sebesar 6,5 Ha.

• Lokasi Resevoar memiliki luas sebesar 10.000 m3

• Lokasi Sistem Distribusi Sebesar 35 km.

Penyusunan AMDAL dilakukan dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah


No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan. Sedangkan lingkup pekerjaan
penyusunan AMDAL adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan penyusunan AMDAL
terdiri dari:

1. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-


ANDAL).

2. Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL).

3. Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).

4. Penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

Adapun tahapan pekerjaan secara rinci berdasarkan Peraturan Menteri Negara


Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 termasuk kegiatan pendukungnya adalah
sebagai berikut:

1. Penetapan jenis dan lokasi kegiatan.

2. Pengumpulan data rencana kegiatan dari pemrakarsa.

3. Pra survei.

4. Pengumuman

1. Sosialisasi

2. Penyusunan KA- ANDAL.

3. Sidang pembahasan KA-ANDAL.

4. Pengesahan KA-ANDAL

5. Survei lapangan dan pengumpulan data pendukung.

6. Analisis data, pengujian laboratorium dan pengkajian dampak.

7. Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Penyusunan


Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), Penyusunan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

8. Sidang pembahasan AMDAL, RKL dan RPL.

9. Pengesahan dokumen AMDAL, RKL dan RPL.

12. Keluaran

Keluaran dari kegiatan ini adalah Dokumen Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan (AMDAL) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

13. Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat


Komitmen
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen selaku
Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan dipelihaara oleh Penyedia Jasa:

1. Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu berbagai
laporan dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu (jika ada).
2. Akomodasi dan Ruangan Kantor (sesuai kesepakatan).

3. Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping (countepart), atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

14. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Penyedia Jasa Konsultansi

Penyedia Jasa memfasilitasi:

Peralatan dan bahan yang sesuai untuk mencapai rencana. Penyedia Jasa harus
memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana mutu desain dan rencana.
Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya
persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa menanggung biaya
pekerjaan tambahan/pengulangan bila ternyata hasil pekerjaannya tidak
memenuhi persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi Pekerjaan atau
Nara Sumber yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.

15. Lingkup Kewenangan dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa

Konsultan Penyusun berwenang secara teknis terhadap Jasa Penyusunan dan


bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan
sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

Secara umum tanggung jawab konsultan adalah sebagai berikut:

1. Hasil karya dokumen yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar


dokumen yang berlaku.

2. Hasil karya dokumen yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-


batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk
melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan Ini diperkirakan 120 Hari Kalender.

Jadwal Pelaksanaan Studi Amdal PDAM Kota Badndar Lampung, Provinsi Lampung.

Bulan I Bulan II
No. Rencana Kegiatan 1 2 3 4 1 2
1 Penandatanganan Perjanjian Perjanjian, Kegiatan
Persiapan dan Pra- Penyusunan Dokumen.
2 Orientasi, Sosialisasi kepada Masyarakat dan
Pra-Survey Lapangan di Wilayah Studi Amdal
3 Penyusunan dokumen KA-ANDAL

4 Presentasi KA-ANDAL di hadapan Tim


Teknis Penilai Amdal
5 Perbaikan KA-ANDAL dan Persetujuan KA-
ANDAL oleh Komisi Penilai AMDAL
6 Survei Lapangan

7 Penelitian Laboratorium

8 Penyusunan draft ANDAL, RKL (Rencana


Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana
Pemantauan Lingkungan)
9 Presentasi/Sidang ANDAL, RKL, RPL di
hadapan Tim Teknis dan Komisi Penilai
AMDAL (Tim Teknis)
10 Perbaikan dokumen hasil rapat teknis

11 Presentasi/Sidang ANDAL, RKL, RPL di


hadapan Tim Komisi AMDAL
12 Revisi dan Finalisasi/ Pengesahan ANDAL, RKL,
dan RPL, oleh BLH.
13 Pengesahan ANDAL, RKL & RPL menjadi
dokumen Ijin Lingkungan oleh Pejabat yang
berwenang (Walikota Kota Bandar Lampung).

17. Personil

Posisi Kualifikasi Jumlah


Ketua Tim (Ketua S2 Semua Jurusan yang 1
Leader) memiliki Sertifikat
Penyusunan AMDAL
Minimal 5 Tahun.

Tenaga Ahli S2 Jurusan Teknik 4


Lingkungan Lingkungan ahli
perpipaan, perpompaan,
Hidrologi dan Kualitas
Air
Tenaga Ahli S2 Teknik Planologi/ Sipil 2
Perencanaan

Tenaga Ahli Perpetaan S2 Teknik 2


Geomatika/Planologi

1. Ketua Tim

Ketua tim mempunyai sertifikat kompetensi penyusun Amdal sebagai Ketua


Tim Penyusun Amdal (KTPA) dan disyaratkan semua Sarjana Strata 2 (S2)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi serta berpengalaman sebagai Tim Penyusun
Amdal selama minimal 5 (lima) tahun.

2. Anggota Tim

Anggota tim terdiri dari dua orang. Mempunyai sertifikat kompetensi


penyusun Amdal sebagai Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA) dan
disyaratkan semua Sarjana Strata 2 (S2) lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
serta terlibat dalam penyusunan dokumen lingkungan selama minimal 3 (tiga)
tahun.

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal pelaksanaan studi AMDAL, sosialisasi dan konsultasi publik akan dibahas
dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan
oleh PPK bersama Penyedia, dengan mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim
Pendukung termasuk jadwal survey lapangan dan jadwal asistensi Produk
Perencanaan.

19. Laporan Kerangka Acuan ANDAL

Laporan Kerangka Acuan ANDAL secara umum memaparkan tentang


pemahaman konsultan mengenai kerangka acuan kerja yang diberikan antara lain
meliputi latar belakang pelaksanaan kegiatan, maksud, tujuan, sasaran, ruang
lingkup, dasar hukum terkait, karakteristik umum wilayah perencanaan,
pendekatan dan metodologi perkerjaan, serta rencana kerja pihak konsultan yang
berisi struktur organisasi pelaksana, susunan tenaga ahli yang terlibat, jadwal
rencana kegiatan, dan tahapan pelaporan pekerjaan.

Dokumen Kerangka Acuan ANDAL merupakan pedoman dalam melakukan


kajian ANDAL secara keseluruhan. Selain itu, pada tahap ini diharapkan
konsultan telah merumuskan informasi/data yang perlu di inventarisir guna
menyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) PDAM
Kota Bandar Lampung.

Pelaksana Kegiatan dalam tahap ini harus menyerahkan laporan pendahuluan


sebanyak 5 (lima) eksemplar ukuran A4, yang diserahkan kepada pemberi tugas 2
(dua) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan.

20. ANDAL, RKL dan RPL

Dokumen ANDAL, RKL dan RPL ini merupakan hasil penyempurnaan/perbaikan


dokumen berdasarkan masukan-masukan dari tim teknis serta stakeholders
pembangunan lainnya pada saat ekspose/paparan draft ANDAL, RKL dan RPL
oleh Komisi AMDAL Penilai Kota Bandar Lampung. Penyusunan Dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Tahun Anggaran 2019 ini
harus diselesaikan oleh tim konsultan dalam waktu 6 (enam) minggu dengan jumlah
laporan akhir yang harus diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 (lima)
eksemplar ukuran A4. Pihak konsultan juga diwajibkan menyerahkan soft copy file
laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir, dokumentasi kegiatan dan lain
sebagainya yang menyangkut substansi laporan ke dalam Flasdisk dan diserahkan
sebanyak 1 (satu) buah Flasdisk. Dengan masuknya semua laporan dan soft copy
dalam Flasdisk tersebut, maka seluruh pekerjaan Dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) Tahun Anggaran 2019 dinyatakan selesai

21. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan haris memenuhi persyaratan berikut:

1. Sosialisasi/pemberitahuan kepada Muspida setempat

2. Pendampingan oleh masyarakat dari muspida setempat untuk survey


lokasi.

3. Penyerapan aspirasi masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan


prinsip-prinsip teknis perencanaan.

4. Pengumpulan data masalah sosial pada lokasi yang akan direncanakan.

5. Pengumpulan data primer dan pengukuran.

22. Ahli Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek/ satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut:

1. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk


keperluan koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan
survey, investigasi lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan
pendahuluan.

2. Diskusi Antara/ Interim dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk


menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data
kondisi lapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan
antara/interim.

Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasan
seluruh kegiatan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai