Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN


RUAS JALAN AKSES MALOY

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL KALIMANTAN TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN
RUAS JALAN AKSES MALOY

1. LATAR Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004


BELAKANG tentang Jalan, menjelaskan sebagai berikut :
a. bahwa jalan sebagai salah satu prasarana transportasi
merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa, wilayah negara, dan fungsi masyarakat
serta dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional
mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung
bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan
dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah
agar tercapai keseimbangan dan pemerataan
pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh
kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan
keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam
rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional;
c. bahwa untuk terpenuhinya peranan jalan sebagaimana
mestinya, pemerintah mempunyai hak dan kewajiban
menyelenggarakan jalan;
d. bahwa agar penyelenggaraan jalan dapat dilaksanakan
secara berdaya guna dan berhasil guna diperlukan
keterlibatan masyarakat;
e. bahwa dengan adanya perkembangan otonomi daerah,
tantangan persaingan global, dan tuntutan peningkatan
peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan, Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) tidak sesuai lagi
sebagai landasan hukum pengaturan tentang jalan.
Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2015 tentang Tata Ruang
Perbatasan Kalimantan Timur dimana Pusat Kawasan Strategis
Nasional memilik fungsi sebagai :
a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina dan
keamanan;
b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;
c. pusat pelayanan pemerintahan;
d. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;
e. pusat perdagangan dan jasa;
f. pusat industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit
dan karet;

1
g. pusat pengembangan ekowisata;
h. pusat pelayanan transportasi udara
Arah Pembangunan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga
adalah meningkatkan kualitas jaringan jalan nasional dan
konektivitas lokal untuk menjangkau daerah terisolir yang
belum mendapatkan akses transportasi memadai. Ruas jalan
nasional tersebut, sebelum pekerjaan fisik/konstruksi dilakukan,
harus memenuhi persyaratan wajib atau readines criteria
dimana salah satunya adalah harus memiliki Izin Lingkungan
dan/atau Dokumen Lingkungan untuk kegiatan yang wajib
dilengkapi Dokumen Lingkungan/UKL-UPL. Izin Lingkungan
didefinisikan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
sebagai izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Dokumen
Lingkungan atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
Sebagian besar ruas jalan nasional di Lingkungan Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur, khususnya
Provinsi Kalimantan Timur, yang telah beroperasi sebelum
tanggal 3 Oktober 2009 dan ditetapkan sebagai jalan nasional
melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
631/KPTS/M/2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang
Penetapan Ruas-Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan
Nasional teridentifikasi tidak memiliki dokumen lingkungan
hidup sehingga tidak memenuhi persyaratan administrasi
sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 6 Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan. Sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Lingkungan Hidup Nomor B-
14134/MENLH/KP/12/2013 tanggal 27 Desember 2013 perihal
Arahan Pelaksanaan Pasal 121 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Surat Deputi MENLH Bidang Tata
Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup Nomor B-
096/Dep.I/LH/PDAL/01/2014 tanggal 7 Januari 2014 perihal
Arahan Tindak Lanjut Pelaksanaan Surat Edaran MENLH
tentang pelaksanaan Pasal 121 UU Nomor 32 Tahun 2009,
ruas jalan nasional tersebut yang tidak memiliki dokumen
lingkungan hidup baik dokumen Dokumen Lingkungan atau
UKL-UPL, wajib menyusun DELH atau DPLH yang
mengakomodir Kegiatan Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan
Berkala, Peningkatan Struktur dan Pelebaran Jalan di dalam
Ruang Milik Jalan (RUMIJA) yang dikerjakan secara bertahap

2
untuk ruas-ruas jalan di Provinsi Kalimantan Timur. Dokumen
Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) adalah dokumen yang
memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang
merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang
dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki
izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki Dokumen
Lingkungan. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan
yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum
memiliki UKL-UPL. Dalam ketentuan Lampiran I huruf I (Bidang
Pekerjaan Umum) Nomor 7 Permen LH Nomor 05 Tahun 2012
tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup,
disebutkan bahwa pembangunan dan/atau peningkatan jalan
dengan pelebaran yang membutuhkan pengadaan lahan (di
luar rumija) yang wajib menyusun Dokumen Lingkungan adalah
yang memiliki skala/besaran panjang > 5 KM, sedangkan
kegiatan yang tidak termasuk kriteria tersebut wajib disusun
UKL-UPL (Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan).
Permen LHK Nomor P.27/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 tentang
Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan sebagaimana telah
dirubah dengan Permen LHK Nomor
P.7/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2019 tentang perubahan atas
peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.27/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 Tentang Pedoman
Pinjam Pakai Kawasan Hutan, dalam proses permohonan
perijinan kawasan hutan, telah terjadi perubahan/pengalihan
trase jalan. karena untuk memenuhi trase jalan yang
memungkinkan dibangun dan memenuhi persyaratan teknis
Bina Marga. Guna mendukung pembuatan Dokumen Analisa
Dampak Lingkungan Dokumen Lingkungan di ruas jalan yang
berada di wilayah administratif Provinsi Kalimantan Timur,
maka diperlukan bantuan Jasa Konsultan untuk membantu
Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
Kalimantan Timur, Direktorat Jenderal Bina Marga untuk
melaksanakan Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas Jalan
Akses Maloy, lingkup Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas
Jalan Akses Maloy sepanjang ± 16,67 Km.

2. MAKSUD DAN Maksud dilaksanakannya kegiatan Penyusunan Dokumen


TUJUAN Lingkungan Ruas Jalan Akses Maloy sepanjang ± 16,67 Km,
lingkup Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas Jalan Akses
Maloy adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dampak baru yang mungkin timbul akibat
rencana baru ruas jalan kegiatan pembangunan jalan;

3
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup
yang diprakirakan akan terkena dampak;
3. Memprakirakan besaran dampak dan mengevaluasi
dampak yang mungkin ditimbulkan oleh rencana kegiatan
terhadap lingkungan;
4. Merencanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
terhadap dampak lingkungan yang timbul.
Tujuan dari Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas Jalan
Akses Maloy sepanjang ± 16,67 Km, lingkup Penyusunan
Dokumen Lingkungan Ruas Jalan Akses Maloy adalah selain
untuk memenuhi syarat permohonan Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan bagi Ruas Jalan Akses Maloy juga untuk
memperoleh pedoman pengelolaan lingkungan yang akan
menjadi acuan kegiatan Ruas Jalan Akses Maloy, sehingga
dapat meminimalisir/menghilangkan dampak negatif dari
rencana kegiatan dimaksud bagi lingkungan hidup sekitarnya.

3. SASARAN Sasaran dari Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas Jalan


Akses Maloy, lingkup Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas
Jalan Akses Maloy adalah :
1. Tersusunnya Dokumen Lingkungan Ruas Jalan Akses
Maloy di wilayah administratif Provinsi Kalimantan Timur.
2. Bahan bagi perencanaan pembangunan maupun
peningkatan ruas jalan.
3. Membantu proses pengambilan keputusan kegiatan
pembangunan maupun peningkatan ruas jalan.
4. Memberikan rekomendasi untuk penyusunan desain rinci
teknis dari rencana kegiatan.
Dokumen Lingkungan dan pemenuhan kelaikan fungsi jalan
yang dihasilkan akan menjadi masukkan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses selanjutnya dalam siklus
penyelenggaraan jalan, sehingga dapat meminimalisir/
menghilangkan dampak negatif dari rencana kegiatan
dimaksud bagi lingkungan hidup sekitarnya dan menjamin
keselamatan pengguna jalan.

4. LOKASI Lokasi kegiatan pada Ruas Jalan Akses Maloy sepanjang ±


PEKERJAAN 16,67 Km, Ruas Jalan Akses Maloy di Kecamatan
Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan
Timur.

5. SUMBER Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun


PENDANAAN Anggaran 2022. Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan
biaya Rp. 1.414.046.000,- (Satu Milyar Empat Ratus Empat
Belas Juta Empat Puluh Enam Ribu Rupiah) termasuk PPN.

4
6. NAMA Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jalan dan
ORGANISASI Jembatan Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan
PPK Nasional Kalimantan Timur Direktorat Jenderal Bina Marga.
7. DATA DASAR 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999
tentang Kehutanan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004
tentang Jalan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007
tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8. STANDAR Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang dikeluarkan oleh
TEKNIS Direktorat Jenderal Bina Marga.
9. STUDI-STUDI
-
TERDAHULU

10. REFERENSI 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2017


HUKUM tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999
tentang Kehutanan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004
tentang Jalan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007
tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2011 Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun
2012 tentang Penggunaan Kawasan Hutan;
10. Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan
dan Penyempurnaan Tata Kelola Pemberian Izin Baru
Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19 tahun 2011
tentang Persyaratan dan Perencanaan Teknis Jalan;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-II/2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.18/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan;

5
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P38 tahun 2019 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P27 tahun 2018 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
Hutan;
15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup;
16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomoor P26 tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan
Hidup.

11. LINGKUP Lingkup Kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas


PEKERJAAN Jalan Akses Maloy sepanjang ± 16,67 Km, lingkup Penyusunan
Dokumen Lingkungan Ruas Jalan Akses Maloy dilaksanakan
dengan perincian kegiatan sebagai berikut :
A. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan ini
dilaksanakan dengan perincian kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan dan Mobilisasi Konsultan harus membuat
Rencana Kerja Terinci mengenai semua tahapan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana kerja ini
akan digunakan sebagai acuan bagi pengguna jasa
untuk melakukan pemantauan kemajuan pekerjaan.
Kebutuhan personil maupun peralatan-peralatan dan
data pendukung disusun dengan baik sesuai Rencana
Kerja sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat
diselesaikan tepat waktu.
2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Konsultan dapat
menggunakan data dasar dan data sekunder untuk
mendukung Penyusunan Dokumen Lingkungan Ruas
Jalan Akses Maloy.
3. Melakukan analisis lokasi untuk mendapatkan wilayah
administratif Kabupaten/Kota dan hasil identifikasi
kawasan hutan yang dilewati oleh ruas jalan terkait.
4. Melakukan konsultasi, koordinasi dan evaluasi dengan
pengguna jasa dalam hal ini PPK Pembangunan Jalan
dan Jembatan, Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional Kalimantan Timur, Direktorat Jenderal
Bina Marga sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah
ditetapkan dan difasilitasi oleh Project Officer (PO).
5. Melaksanakan koordinasi dengan stakeholder terkait
aspek lingkungan jalan dan melakukan kegiatan survey
lapangan untuk mendapatkan data primer dan data

6
sekunder. Survey lapangan yang harus dilaksanakan
antara lain :
- Survey Pendahuluan
- Survey Sosial, Ekonomi, dan Budaya
- Pengambilan sampel Kimia dan Fisik Tanah,
Parameter Biota Perairan (jika ruas melewati
sungai), Biologi, Air Permukaan dan Air Tanah
- Survey Kesehatan Masyarakat
Pengujian yang dilakukan antara lain :
- Uji Kualitas Air Permukaan
- Uji Udara Ambien
- Uji Kualitas Kebisingan
- Biologi (Plankton, Nekton, Bentos)
- Uji Kualitas Tanah
- Laporan Survei Sosial, Ekonomi dan Budaya
Pengujian dilakukan oleh Laboratorium Uji yang
terakreditasi dengan jumlah sample sekurang-
kurangnya 3 titik di setiap Ruas Jalan Akses Maloy.
6. Melakukan identifikasi rona awal lingkungan, lokasi
rawan bencana alam dan/atau kecelakaan, kondisi jalan
rusak, kondisi utilitas, dan penjelasan detail yang
mencakup kuantitas dan kualitas yang dituangkan
dalam strip map.
7. Menyusun strip map ruas jalan yang menjadi lingkup
studi untuk menggambarkan kondisi rona lingkungan
berdasarkan data sekunder dan/atau primer sesuai
kebutuhan dengan format mengacu pedoman Surat
Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor
07/SE/Db/2014 tentang Petunjuk Praktis Pengelolaan
Lingkungan Hidup Bidang Jalan No. 01/P/BM/2014.
8. Sebelum mengajukan Dokumen Lingkungan penyedia
jasa harus melaksanakan pembahasan atau asistensi
kepada :
- Pihak pengguna jasa untuk mendapatkan masukan
sebelum pembahasan di Dinas Lingkungan Hidup di
Kabupaten Kutai Timur atau Provinsi (sesuai
kewenangan yang telah ditetapkan menurut aturan
yang berlaku).
- Dinas Lingkungan Hidup Provinsi/Kabupaten untuk
mendapatkan Rekomendasi guna memperoleh Surat
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH)
dan Surat Ijin Lingkungan sebagai bentuk persetujuan
dan dari Gubernur/ Bupati /Pejabat yang berwenang.
- Melakukan pengumuman permohonan izin lingkungan
dan pengumuman penerbitan izin lingkungan.

7
B. Lingkup Wilayah Kajian
Lingkup wilayah kajian adalah Kabupaten Kutai Timur pada
ruas jalan tersebut meliputi Ruas Jalan Akses Maloy
sepanjang ± 16,67 Km dengan lingkup di buffer 5 KM kiri
maupun kanan dari as jalan.
12. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah Tersedianya
Dokumen Lingkungan Hidup sebagai bahan permohonan
penerbitan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
(SKKLH) dan Izin Lingkungan Hidup untuk Ruas Jalan Akses
Maloy di Provinsi Kalimantan Timur, yang akan digunakan
sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dan/ atau sosial dalam kegiatan pembangunan jalan di ruas-
ruas jalan yang bersangkutan. Hasil dari pekerjaan ini
diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi Direktorat
Jenderal Bina Marga dalam menerapkan pembangunan jalan
yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.
13. PERALATAN, Penyediaan oleh pengguna jasa :
MATERIAL, Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
PERSONIL DAN bertindak sebagai pengawas atau Project Officer (PO) dalam
FASILITAS DARI rangka pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi.
PPK
14. PERALATAN Peralatan dan material yang harus disediakan oleh penyedia
DAN MATERIAL jasa untuk pekerjaan ini meliputi :
DARI PENYEDIA - Total Station (sewa);
JASA - GPS (sewa);
KONSULTANSI - Drone (sewa);
- Infocus (sewa);
- Gedung (sewa);
- Kendaraan Roda Empat (sewa).
15. LINGKUP Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
KEWENANGAN fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
PENYEDIA JASA pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan metodologi dan
pendekatan yang dipergunakan adalah dengan memperhatikan
kebutuhan dan kesesuaian terhadap aturan yang berlaku,
dengan poin-poin sebagai berikut :
a. Memahami KAK dan memberikan komentar.
b. Kualitas metodologi.
c. Rencana Kerja dan Organisasi.
d. Fasilitas pendukung sesuai KAK.
16. JANGKA Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen
WAKTU Lingkungan Ruas Jalan Akses Maloy ini diperkirakan 120
PENYELESAIAN (Seratus Dua Puluh) hari kalender.
KEGIATAN

8
17. PERSONIL Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
terdiri dari 7 (tujuh) orang tenaga ahli yang berpengalaman
dengan total jumlah orang-bulan (man-month) sebanyak 15 OB,
dengan komposisi sebagai berikut:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Mempunyai sertifikat kompetensi penyusun AMDAL dengan
jumlah Orang Bulan sebesar 4 OB. Ketua Tim disyaratkan
seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) atau yang lebih tinggi
Jurusan Teknik Lingkungan lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dengan SKA Ahli
Teknik Lingkungan Madya dan Kompetensi Penyusun
AMDAL (KTPA) dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan penyusunan AMDAL dan/atau UKL-UPL
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, dan diutamakan yang
telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-
PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya
adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
2. Tenaga Ahli Teknik Jalan
Mempunyai SKA Ahli Teknik Jalan Madya dari LPJK
dengan jumlah Orang Bulan sebesar 4 OB. Tenaga ahli
yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/ perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan dibidang jalan selama 3 (tiga)
tahun.
3. Tenaga Ahli Geoteknik
Mempunyai SKA Ahli Geoteknik Muda dari LPJK dengan
jumlah Orang Bulan sebesar 2 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Sipil/Teknik Geologi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
dibidangnya selama 3 (tiga) tahun.
4. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Budaya
Mempunyai sertifikat kompetensi penyusun AMDAL
dengan jumlah Orang Bulan sebesar 1 OB. Tenaga ahli
yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan
Sosial lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL-UPL selama
3 (tiga) tahun.

9
5. Tenaga Ahli GIS
Mempunyai sertifikat kompetensi penyusun AMDAL dengan
jumlah Orang Bulan sebesar 2 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan Geodesi
lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL-UPL selama
3 (tiga) tahun.
6. Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat
Mempunyai sertifikat kompetensi penyusun AMDAL
dengan jumlah Orang Bulan sebesar 1 OB. Tenaga ahli
yang disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan
Kesehatan Masyarakat lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan dibidangnya selama 3 (tiga) tahun
7. Tenaga Ahli Biologi
Mempunyai sertifikat kompetensi penyusun AMDAL dengan
jumlah Orang Bulan sebesar 1 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan adalah Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan Biologi
lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan penyusunan AMDAL atau UKL-UPL selama 3
(tiga) tahun.
Asisten Tenaga Ahli :
a. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Teknik Lingkungan,
disyaratkan minimal Sarjana S1 Teknik Lingkungan;
b. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Teknik Jalan,
disyaratkan minimal Sarjana S1 Teknik Lingkungan;
c. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Geoteknik, disyaratkan
minimal Sarjana S1 Teknik Sipil/Teknik Geologi;
d. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Sosial Ekonomi
Budaya, disyaratkan minimal Sarjana S1 Sosial;
e. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli GIS, disyaratkan
minimal Sarjana S1 Geodesi;
f. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat,
disyaratkan minimal Sarjana S1 Kesehatan Masyarakat;
g. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Biologi, disyaratkan
minimal Sarjana S1 Biologi;
h. 2 (dua) orang Surveyor, disyaratkan minimal lulusan
STM/SMK Bangunan atau yang sederajat;
Tenaga Pendukung Lainnya
a. 1 (satu) orang Operator Komputer, disyaratkan minimal
lulusan SMA atau yang sederajat;
b. 1 (satu) orang Sopir, disyaratkan minimal lulusan SMA atau
yang sederajat;

10
18. JADWAL NO. JENIS KEGIATAN
1 2
BULAN KE
3 4
KET.

TAHAPAN 1. Persiapan

PELAKSANAAN a. Mobilisasi

PEKERJAAN b. Studi Pustaka √

2. Survey AMDAL dan


Pengumpulan Data Primer & √ √
Sekunder Dokomen Lingkungan

3. Dokumen Lingkungan (AMDAL) √

4. Pembahasan & Perbaikan


√ √
Dokumen Lingkungan

5. A. Pelaporan √

B. Laporan Bulanan √ √ √ √

C. Laporan Pendahuluan √

D. Laporan Akhir √

19. LAPORAN Laporan Pendahuluan, berisi :


PENDAHULUAN 1. Penjelasan singkat tentang latar belakang kegiatan.
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
3. Metodologi dan pendekatan studi yang dipakai.
4. Rencana kerja untuk menyelesaikan pekerjaan
Penyusunan Dokumen Lingkungan masing-masing ruas
jalan.
5. Jadwal penugasan tenaga ahli.
6. Jadwal kegiatan penyedia jasa, dll.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya
1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (empat)
buku laporan. Laporan Pendahuluan juga diserahkan kepada
Pengguna Jasa dalam bentuk softcopy yang tersimpan dalam
flashdisk sebanyak 1 (satu) copy. Isinya terdiri atas File
Microsoft Words (*.doc) dan File PDF hasil scan dokumen.
20. LAPORAN Laporan Bulanan, berisi :
BULANAN 1. Penjelasan singkat (ikhtisar) tentang kegiatan.
2. Pelaksanaan detail kegiatan bulan berjalan.
3. Hasil output masing-masing Tenaga Ahli yang telah
dimobilisasi.
4. Lembar asistensi dengan Project Officer (PO).
5. Laporan notulensi hasil rapat lainnya, dll.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari ke 30
periode bulan berjalan sebanyak 4 (empat) buku laporan.
Laporan Bulanan juga diserahkan kepada Pengguna Jasa
dalam bentuk softcopy yang tersimpan dalam flashdisk
sebanyak 1 (satu) copy. Isi terdiri atas File Microsoft Words
(*.doc) dan File PDF hasil scan dokumen.

11
21.
LAPORAN Laporan Pengujian Mutu harus berisi:
PENGUJIAN 1. Kualitas Air Permukaan
MUTU 2. Kualitas Udara Ambien
3. Kualitas Kebisingan
4. Biologi (Plankton, Nekton, Bentos)
5. Kualitas Tanah
6. Laporan Survey Sosial Ekonomi dan Budaya.
Untuk pengujian kualitas air, kualitas udara ambien, kualitas
kebisingan, biologi (planktom, nekton, bentos), dan kualitas
tanah dilakukan minimal 3 (tiga) titik, dan untuk laporan survey
sosial ekonomi dan budaya dibuat sebanyak 5 (lima) buku
laporan.

22. LAPORAN Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 120


AKHIR (seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 4 (empat) buku laporan. Laporan akhir berisi
penjelasan rangkaian kegiatan secara keseluruhan berikut
hasil-hasilnya, serta penjabaran dokumen lingkungan dari
seluruh ruas jalan di dalam studi ini dan izin lingkungan yang
diperoleh untuk masing-masing ruas jalan.
Laporan Akhir juga diserahkan kepada Pengguna Jasa dalam
bentuk Hard Copy dan softcopy yang tersimpan dalam Hardisk
External. File yg diserahkan terdiri dari file Microsoft Words
(*.doc) dan File PDF hasil scan Dokumen Laporan Akhir (*.pdf).

23. SOFTCOPY Semua jenis laporan yang sudah ditandatangani harus


LAPORAN dilakukan pemindaian kemudian dijadikan dalam format .pdf
dan disimpan dalam 1 (satu) Harddisk External.

24. PRODUKSI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
DALAM NEGERI dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25. PERSYARATAN Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


KERJASAMA diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi :
a. Harus mendapatkan persetujuan dari pihak pengguna jasa
b. Dilakukan kontrak kerjasama secara tertulis dengan
penyedia jasa konsultansi lain.

26. PEDOMAN Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


PENGUMPULAN berikut :
DATA a. Melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak
LAPANGAN pengguna jasa sebelum dilaksanakan pengumpulan data
lapangan.

12

Anda mungkin juga menyukai