Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PAKET KONSULTAN

PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN

BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL BANTEN


D IREK TORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1. LATAR BELAKANG Pada setiap kegiatan pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan pada ruas jalan nasional di lingkungan BPJN Banten
akan memiliki dampak terhadap lingkungan disekitarnya. Untuk
dapat meminimalkan risiko dari besaran dampak lingkungan
akibat pembangunan jalan dan jembatan tersebut, maka perlu
dilakukan antisipasi pada setiap tahapan penyelenggaraan jalan
mulai dari masa dari perancangan, pelaksanaan konstruksi dan
operasionalisasinya.
Pembangunan jalan berwawasan lingkungan sendiri sudah
diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19
Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria
Perencanaan Teknis Jalan pada pasal 59, dimana dinyatakan
bahwa pada setiap kegiatan pembangunan jalan hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kelestarian lingkungan hidup wajib dipertimbangkan untuk
setiap perencanaan teknis jalan.
2. Setiap perencanaan teknis jalan harus dilengkapi dengan
dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup) atau UKL (Unit Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
atau Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) atau Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL).
3. Integrasi pertimbangan lingkungan dilakukan dengan
memasukkan rekomendasi lingkungan yang terdapat di dalam
AMDAL/UKL/UPL/SPPL ke dalam Perencanaan Teknis Rinci.

2. MAKSUD DAN Maksud :


TUJUAN 1. Mengidentifikasi dampak yang mungkin ditimbulkan akibat
rencana usaha/kegiatan;
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup
yang diperkirakan akan terkena dampak;
3. Menganalisa upaya pengelolaan lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan untuk mencegah/mengeliminasi
dampak negatif yang ditimbulkan; dan
4. Mengidentifikasi pertimbangan lingkungan untuk
perencanaan dan desain sebagai bahan integrasi lingkungan
ke dalam perencanaan teknis rinci (Detail Engineering
Design).
Tujuan :
1. Tersusunnya data rona lingkungan yang meliputi komponen –
komponen lingkungan hidup;
2. Tersusunnya dokumen addendum Andal dan RKL–RPL
terhadap Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) di
Provinsi Banten Tahun 2016;
3. Tersusunnya dokumen Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) pada
pembangunan jembatan gantung.
4. Menetapkan batasan–batasan daerah milik jalan (damija)
yang menjadi tolok ukur pengelolaan lingkungan seperti yang
telah tercantum dalam dokumen lingkungan ruas jalan
nasional di Prov. Banten.
Hal. 1 dari 11
3. SASARAN Sasaran dari kegiatan inventarisasi dampak lingkungan ini adalah
untuk menjamin kegiatan pembangunan jalan dan jembatan dapat
berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan
hidup. Melalui kegiatan tersebut diharapkan penyelenggaraan
jalan dan jembatan pada ruas jalan nasional Provinsi Banten akan
dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara
efektif dan efisien, meminimumkan dampak negatif serta
memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup.

4. LOKASI KEGIATAN 1. Jembatan Gantung Mekar Sari (Ds. Mekar Sari, Kec. Carenang);
2. Jembatan Gantung Sumber Waras (Ds. Sumber Waras, Kec.
Malingping );
3. Jembatan Sirih II (Ruas Jl. Bts. Kota Cilegon-Pasauran); dan
4. Jembatan Crewed (Ruas Jl. Bts. Kota Serang-Bts. Kota
Tangerang).
5. Jembatan Ciranca Kelud (Ruas Jl. Citeureup-Tj. Lesung).
6. Jembatan Citajur (Ruas Jl. Pasauran – Labuan)

5. SUMBER Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun


PENDANAAN Anggaran 2022 dengan total Pagu Anggaran sebesar Rp
1.214.480.000,00

6. NAMA DAN Satuan Kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banten


ORGANISASI Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jalan dan Jembatan

7. Data Dasar File acuan yang berisi titik lokasi rencana duplikasi dan
penggantian jembatan di Ruas Jalan Nasional Provinsi Banten, titik
lokasi pembangunan Jembatan Gantung dan Dokumen DELH
Tahun 2016 di Provinsi Banten.

8. STANDAR TEKNIS 1. Pd. No. 008/P/BM/2021 tentang Gambar Standar Pekerjaan


Jalan dan Jembatan.
2. Pd. No. 008/BM/2009 tentang Pedoman Umum Pengelolaan
Lingkungan Hidup Bidang Jalan.
3. Pd. No. 011/BM/2009 tentang Pedoman Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan.
4. Pd. No. 011/PW/2004 tentang Perencanaan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Bidang Jalan.
5. Pd. No. 012/PW/2014 tentang Pelaksanaan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Bidang Jalan.

9. STUDI-STUDI Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) Provinsi Banten


TERDAHULU Tahun 2016.

10. REFERENSI 1. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
HUKUM 2. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua

Hal. 2 dari 11
atas Undang – Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;
4. Undang –Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup,
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup atau Surat Pertanyaan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup,
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK).
11. Peraturaan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19 Tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan
Teknis Jalan;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
15. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan
Jasa Konsultansi Konstruksi;
16. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
248/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam
Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri
(JAP) dan Jalan Kolektor - 1 (JAP-1);
17. Surat Plt. Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha
dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor S-529/PDLUK/PAUI/PLA.4/3/2022 tanggal 9 Maret
2022 hal Arahan Penyusunan Dokumen Lingkungan;
18. Pedoman Standar Minimal Renumerasi/ Biaya Peronil (Billing
Rate) dan Biaya Langsung (Direct Cost) Tahun 2021, Ikatan

Hal. 3 dari 11
Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO).

11. LINGKUP Lingkup Kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan sebagai


PEKERJAAN berikut:
1. Lingkup Kegiatan Proyek yang diperkirakan menimbulkan
dampak meliputi tahap:
a. Pra Konstruksi
b. Konstruksi
c. Pasca Konstruksi
2. Lingkup Wilayah Studi.
Batas wilayah Penyusunan Dokumen Lingkungan ini
ditentukan dengan memperhatikan Wilayah Kegiatan,
Wilayah Ekologis, Wilayah Sosial dan Wilayah Administrasi.
3. Lingkup Pengumpulan dan Analisis Data.
Pengumpulan data primer dan sekunder meliputi tapi tidak
terbatas pada:
a. Pengumpulan data primer, meliputi:
a) Komponen Fisik-Kimia.
b) Komponen Biologi.
c) Komponen Sosial ekonomi Budaya dan Kesehatan
Masyarakat.
b. Pengumpulan data sekunder, meliputi:
a) Pengumpulan dokumen perancangan teknis rinci
jembatan.
b) Pengumpulan data iklim.
c) Pengumpulan data hidrologi.
d) Pengumpulan data geologi dan tata guna lahan.
4. Melakukan penyusunan dokumen Program Mutu.
5. Melakukan penyusunan Rancangan Konseptual SMKK dimana
paling sedikit meliputi:
a. lingkup tanggung jawab pengkajian dan/atau
perencanaan.
b. informasi awal terhadap kelaikan yang meliputi lokasi,
lingkungan, sosio ekonomi, dan/atau dampak lingkungan;
dan
c. rekomendasi teknis.
6. Metode Analisis Data.
Analisis data menggunakan metoda yang baku sesuai dengan
komponen atau parameter yang diukur atau diamati dan
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Lingkup Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Menyusun deskripsi secara jelas rona lingkungan hidup yang
berada di dalam dan/atau di sekitar lokasi perubahan rencana
usaha dan/atau kegiatan.
8. Melakukan identifikasi dan evaluasi Dampak Lingkungan
Hidup melalui analisis awal terkait interaksi antara perubahan
Usaha dan/atau Kegiatan dengan kondisi rona Lingkungan

Hal. 4 dari 11
Hidup. Hasil evaluasi Dampak Lingkungan Hidup berupa
daftar potensi Dampak Lingkungan Hidup yang akan terjadi
akibat perubahan Usaha dan/atau Kegiatan beserta sifat
penting Dampak Lingkungan Hidup.
9. Penyusunan dokumen addendum Andal dan RKL-RPL
terhadap DELH tahun 2016 atas rencana kegiatan duplikasi
dan penggantian jembatan di ruas Jalan Nasional yang
terintegrasi dengan Jalan Nasional Provinsi Banten, meliputi:
a. Jembatan Sirih II (Ruas Jl. Bts. Kota Cilegon-Pasauran).
b. Jembatan Crewed (Ruas Jl. Bts. Kota Serang-Bts. Kota
Tangerang).
c. Jembatan Ciranca Kelud (Ruas Jl. Citeureup-Tj. Lesung).
d. Jembatan Citajur (Ruas Jl. Pasauran – Labuan).
Penyusunan dokumen Addendum Andal dan RKL-RPL
dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2021 pada Lampiran V Bagian ketiga tentang Pedoman
Penyusunan Addendum Andal dan RKL-RPL.
10. Penyusunan dokumen SPPL untuk jembatan gantung:
a. Jembatan Gantung Mekar Sari (Ds. Mekar Sari, Kec.
Carenang).
b. Jembatan Gantung Sumber Waras (Ds. Sumber Waras, Kec.
Malingping ).

12. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini meliputi:


1. Dokumen penyusunan Addendum Andal dan RKL-RPL untuk
Jembatan Sirih II, Crewed, Ciranca Kelud, dan Citajur.
2. Dokumen penyusunan SPPL untuk Jembatan Gantung Mekar
Sari dan Sumber Waras.

13. PERALATAN Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan akan mengangkat
MATERIAL, petugas atau wakilnya yang akan bertindak sebagai Project Officer
PERSONIL DAN (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi ini.
FASILITAS DARI
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN

14. PERALATAN DAN Seluruh peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan
MATERIAL DARI disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi sesuai dengan
PENYEDIA JASA dokumen penawaran. Penyedia jasa harus menyediakan kantor
KONSULTANSI kerja secara mandiri. Peralatan yang harus disiapkan misalnya:
Kendaraan pendukung survey, alat safety standar, alat komunikasi
dan dokumentasi lapangan, alat sampling dan penelitian, serta alat
pendukung survey lainnya (formulir, meteran).

15. LINGKUP Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah pelaksanaan


KEWENANGAN penyusunan dokumen lingkungan pada rencana paket kegiatan

Hal. 5 dari 11
PENYEDIA JASA duplikasi dan penggantian jembatan di ruas jalan nasional yang
terintegrasi dengan jalan nasional Provinsi Banten dan
pembangunan jembatan gantung di Provinsi Banten.

16. JANGKA WAKTU Waktu penyelesaian Penyusunan Dokumen Lingkungan yaitu 4


PENYELESAIAN (Empat ) Bulan kalender
KEGIATAN

17. PERSONIL Kualifikasi Jumlah


Posisi Pendidikan Pengalaman Orang
Keahlian Bulan
Minimal Minimal
Tenaga Ahli:
Ketua Tim / Ahli S2 T. Ahli Teknik 5 th 4 OB
Teknik Lingkungan/ Lingkungan
Lingkungan T. Sipil Madya dan
memiliki
sertifikat
kompetensi
KTPA
Ahli Teknik Jalan S1 T. Sipil Ahli Teknik 1 th 4 OB
/ Lingkungan Jalan Madya
Ahli Teknik S1 T. Sipil Ahli Teknik 1 th 3 OB
Struktur Jembatan
Jembatan Madya
Ahli Sosial S1 Sosial Memiliki 3 th 3 OB
Ekonomi Ekonomi Sertifikat
kompetensi
ATPA
Ahli Geodesi/ GIS S1 T. Ahli Geodesi 3 th 3 OB
Geodesi/ Muda
Geografi
Ahli Biologi S1 Biologi Memiliki 3 th 3 OB
Sertifikat
kompetensi
ATPA
Ahli Kesehatan S1 Kesehatan Tidak 3 th 3 OB
Masyarakat Masyarakat Disyaratkan

Ahli Geoteknik/ S1 T. Ahli Geoteknik 3 th 3 OB


Geologi Geologi/ T. Muda
Sipil
Ahli K3 S1 T. Sipil Ahli K3 1 th 4 OB
Konstruksi Konstruksi
Muda
Asisten Tenaga Ahli:
Asisten Ahli S1 T. Lingkungan 4 OB
Lingkungan
Asisten Ahli S1 T. Sipil 3 OB
Teknik
Struktur
Jembatan
Tenaga Pendukung:
Drafter CAD 4 OB
Surveyor 9 OB
Operator Komputer 4 OB
Tenaga Administrasi/ Sekretaris 4 OB
Hal. 6 dari 11
1. Ketua Tim/ Ahli Teknik Lingkungan
Disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata Dua (S2)
atau lebih tinggi Jurusan Teknik Lingkungan/Teknik Sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah
diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi. Mempunyai sertifikat kompetensi AMDAL –
KTPA dan mempunyai sertifikasi keahlian (SKA) Ahli Teknik
Lingkungan Madya yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi,
telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman kerja
yang sesuai sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun.
Sebagai ketua tim, tugas utama adalah merencanakan,
mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang
diharapkan. Selain itu bertanggung jawab terhadap produk
yang dihasilkan.

2. Ahli Teknik Jalan


Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi. Mempunyai sertifikat keahlian
(SKA) Ahli Teknik Jalan Madya yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman
melaksanakan penyusunan AMDAL atau Addendum Andal,
RKL - RPL atau UKL/UPL sekurang kurangnya 1 (satu) tahun.

3. Ahli Teknik Struktur Jembatan


Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi. Mempunyai sertifikat keahlian
(SKA) Ahli Teknik Jembatan Madya yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki
pengalaman melaksanakan penyusunan AMDAL atau
Addendum Andal , RKL - RPL atau UKL/UPL sekurang
kurangnya 1 (satu) tahun.

4. Ahli Sosial Ekonomi


Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Fisipol
Strata Satu (S1) Jurusan Sosial/ Sosiologi/ Antropologi/
Kesejahteraan Sosial lulusan universitas/perguruan tinggi

Hal. 7 dari 11
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi. Mempunyai sertifikat kompetensi AMDAL – ATPA
dan memiliki pengalaman dalam penyusunan AMDAL atau
Addendum Andal , RKL - RPL atau UKL/UPL sekurang
kurangnya 3 (tiga) tahun.

5. Ahli Geodesi/GIS
Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Strata
Satu (S1) Jurusan Teknik Geodesi atau Geografi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi. Mempunyai sertifikat keahlian
(SKA) Ahli Geodesi Muda yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan GIS
sekurang – kurangnya 3 (tiga) tahun.

6. Ahli Biologi
Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Strata Satu
(S1) Jurusan Biologi lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi. . Mempunyai sertifikat kompetensi AMDAL –
ATPA dan memiliki pengalaman dalam penyusunan AMDAL
atau Addendum Andal , RKL - RPL atau UKL/UPL sekurang
kurangnya 3 (tiga) tahun.

7. Ahli Kesehatan Masyarakat


Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Strata Satu
(S1) Jurusan Kesehatan Masyarakat lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan memiliki pengalaman dalam
penyusunan AMDAL atau Addendum Andal , RKL - RPL atau
UKL/UPL sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun.

8. Ahli Geoteknik/ Geologi


Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Geologi atau Teknik Sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah
diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah

Hal. 8 dari 11
diakreditasi. Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli
Geoteknik Muda yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi, telah
diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman dalam
bidangnya sekurang – kurangnya 3 Tahun.

9. Ahli K3 Konstruksi
Tenaga ahli disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi/disamakan/diakui/terdaftar
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi. Mempunyai sertifikat keahlian
(SKA) Ahli Muda K3 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi,
telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman dalam
bidangnya sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.

10. Asisten Ahli Lingkungan


Asisten tenaga ahli dipersyaratkan minimal seorang Sarjana
teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Lingkungan/ Teknik
Sipil dan telah memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu)
Tahun dalam membantu penyusunan AMDAL atau Addendum
Andal , RKL - RPL atau UKL/UPL. Asisten Ahli bertugas untuk
membantu Ahli Teknik Lingkungan.

11. Asisten Ahli Teknik Struktur Jembatan


Asisten tenaga ahli dipersyaratkan minimal seorang Sarjana
teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil dan telah memiliki
pengalaman kerja minimal 1 Tahun dalam membantu
penyusunan AMDAL atau Addendum Andal , RKL - RPL atau
UKL/UPL. Asisten Ahli bertugas untuk membantu Ahli Teknik
Jalan/Jembatan dan Ahli Teknik Struktur Jembatan.

12. Tenaga Pendukung


Selain tenaga-tenaga tersebut diatas, juga diperlukan tenaga-
tenaga pendukung/tenaga lainnya untuk membantu
kelancaran kegiatan administrasi teknik dan korespondensi,
terdiri dari: drafter CAD, Surveyor, operator computer, dan
tenaga administrasi/ sekretaris.

18. JADWAL
TAHAPAN
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

19. LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa:
a. Program Mutu dan Rancangan Konseptual SMKK
Program Mutu merupakan dokumen penjaminan mutu

Hal. 9 dari 11
terhadap pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kontrak pekerjaan.
Rancangan Konseptual SMKK merupakan dokumen telaah
tentang Keselamatan Konstruksi yang disusun pada tahap
pengkajian, perencanaan dan/atau perancangan.
Program Mutu dan Rancangan Konseptual SMKK diserahkan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan. Program Mutu dan Rancangan Konseptual SMKK
dibahas 1 (satu) minggu setelah SPMK sebelum diserahkan dan
disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pembangunan Jalan dan Jembatan, diterbitkan masing-masing
sebanyak 5 (lima) buku laporan (2 asli berwarna dan 3 copy).
b. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan setidaknya memuat penjelasan
mengenai:
▪ Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
▪ Metodologi dan pendekatan studi yang dipakai.
▪ Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.
▪ Rencana Kerja Selanjutnya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (2
asli berwarna dan 3 copy).
c. Laporan Antara
Laporan Antara harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)
bulan setelah diterbitkannya SPMK, Laporan ini sudah siap
untuk dipresentasikan di Dinas Lingkungan Hidup serta dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi Badan Lingkungan
Hidup Daerah (BLHD) dan/atau Instansi terkait. Laporan ini
berjumlah 5 (lima) buku laporan (2 asli berwarna dan 3 copy)
untuk setiap kegiatan/lokasi.
d. Laporan Akhir dan kelengkapan dokumen Addendum Andal
dan RKL-RPL serta SPPL
Laporan akhir setidaknya memuat:
1. Laporan akhir yang memuat semua hasil pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak
dan merupakan hasil penyempurnaan dengan
memperhatikan berbagai masukan dan hasil
diskusi/pembahasan dengan Pemilik Pekerjaan serta
rekomendasi Penyedia Jasa sebagaimana kesimpulan atas
temuan dan hasil analisis yang dilakukan.
2. Berkas kelengkapan administrasi penyusunan dokumen
addendum Andal dan RKL-RPL untuk masing-masing
kegiatan/lokasi.
3. Berkas kelengkapan administrasi penyusunan SPPL untuk
masing-masing pembangunan jembatan gantung.
Laporan akhir beserta kelengkapan dokumen Addendum
Andal dan RKL-RPL serta SPPL harus diserahkan paling lambat

Hal. 10 dari 11

Anda mungkin juga menyukai