1. PENDAHULUAN
Data Proyek 03
Lingkup Pekerjaan 08
2. Pekerjaan Struktur 15
3. Pekerjaan Atap 33
4. Pekerjaan Arsitektur 35
7. Pekerjaan Pengaspalan 60
Zone yang akan dibangun fungsi existing merupakan lahan kosong atau area taman
untuk lokasi gedung mess, area jalan beton eksisting untuk lokasi masjid dan ruang
diskusi, ketiga gedung baru ini berjejeran dimana sebelah utara, selatan dan barat
masih merupakan area Balai Diklat dan disebelah timur adalah Jalan BNN Lido.
Pada masa pelaksanaan sangat diperhatikan ketentuan-ketentuan keamanan
didalam area Balai Diklat sebagai berikut:
Lokasi existing, merupakan tempat tinggal dan tempat aktifitas kegiatan para peserta
diklat dan pegawai Balai Diklat BNN, dimana kawasan ini di kelilingi oleh pagar BRC
Akses jalan lingkungan selama pekerjaan harus dijaga dari kebersihan dan tidak
menghalangi atau mengganggu aktifitas penghuni dalam area kawasan Balai Diklat.
PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian proyek melibatkan pengawasan ketat pada sumber daya, biaya,
kualitas dan budget. Pengendalian juga berarti penggunaan loop umpan balik untuk
merevisis rencana proyek dan pengaturan sumber daya kemana diperlukan.
Dalam hal ini dapat menggunakan Software MS.Project, Visisschedulle dll.
Kerangka pemikiran PERT dan CPM mengikuti enam langkah dasar yaitu:
- Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan
- Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan hubungan mana yang
harus lebih dulu dan mana mengikuti yang lain.
- Menggambarkan network keseluruhan proyek
- Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya tiap kegiatan
- Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang disebut jalur kritis.
- Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian proyek.
Bedeng Pekerja
Bedeng pekerja dibangun sebagai tempat peristirahatan atau barrack untuk
para pekerja konstruksi, yang dilengkapi dengan fasilitas ruang tidur, kamar
mandi dan toilet sementara, penempatan lokasi bedeng ini harus disetujui
oleh pihak petugas Balai Diklat, dimana lokasi yang tidak mengganggu
aktifitas dan kenyamanan pemandangan gedung lain.
Gudang
Gudang material dan Peralatan
Bahan-bahan yang harus terlindungi dari pengaruh cuaca, seperti semen dan
material finishing lainnya harus disimpan dalam tempat tertutup. Untuk itu
diperlukan tempat penyimpanan yang disebut gudang. Sementara itu gudang
peralatan berfungsi untuk tempat penyimpanan alat-alat ringan seperti
vibrator untuk pemadatan beton, alat-alat ukur (thedolit). Alat-alat untuk
pekerjaan finishing (mesin potong keramik, mesin bor) serta berbagai
komponen peralatan lainnya.
1.3. Mobilisasi
Alat berat maupun alat ringan yang akan digunakan akan dipersiapkan di
lapangan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Agar lebih efisien, terlebih
dahulu akan dibuat daftar kebutuhan alat yang diperlukan selama pelaksanaan
proyek serta jadwal pemakaiannya.
Pengadaan alat didasarkan atas tingkat kebutuhan alat dari pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Peralatan tersebut dapat berupa barang investasi kontraktor
maupun peralatan yang diperoleh dari sewa.
Personil Inti dan Pendukung, untuk mempersiapkan kebutuhan dan
administrasi pelaksanaan pekerjaan.
Tenaga kerja, bila telah terdapat sebagian material dilokasi kerja.
1.6. Pengukuran/Uitzet
1. Pembersihan Lapangan
Tanah tempat akan ditempati
bangunan, harus dibersihkan dulu dan
kalau bekas pohon dan ada akarnya
maka harus digali sedalam 1,5 m untuk
mengeluarkan akar-akarnya dan tanah
galiannya harus disingkirkan ketempat
yang tidak dibangun dan lubangnya
harus ditimbun kembali dan
dipadatkan.
2. Penggalian tanah.
Tanah tempat akan dibangun
pondasi, yang telah dibersihkan
diadakan penggalian dengan
tenaga manusia (man power) dan
alat berat excavator PC.50.
Penggalian tanah harus sesuai
dengan gambar kerja. Jika
penggalian tanah sudah selesai
maka harus diperiksa dan disetujui
dahulu oleh direksi. Sisa-sisa
galian/penggusuran dari tempat
yang tinggi harus dibuang
/diangkut ketempat yang rendah
sesuai gambar atau menurut
petunjuk direksi.
2.2 PONDASI
3. Pekerjaan Pemancangan :
- Selama pemancangan pastikan posisi tiang pancang tetap tegak lurus terhadap
2 sumbu horizontal yang saling tegak lurus.
- Catat jumlah pukulan hammer dari saat mulai sampai dengan berakhirnya
pemancangan.
- Penghentian pemancangan hanya diijinkan setelah mendapat ijin dari pengawas.
- Membuat pile record + data hasil kalendering.
- Membuat sambungan jika diperlukan.
4. Catatan :
Bila diragukan tiang pancang mini pile belum menuju tanah keras walaupun seluruh
tiang sudah tertanam diusulkan adanya penambahan jumlah tiang pancang mini pile
sebagai solusinya.
Pelaksanaan:
- Pengecoran
Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai
mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.
Pengecoran harus dilanjutkan tanpa berhenti. Tidak boleh mengecor beton
pada waktu hujan, kecuali jika kontraktor mengambil tindakan-tindakan.
- Pemadatan beton
Adukan harus dipadatkan dengan memakai alat penggetar (vibrator) yang
berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran dalam 1 menit.
Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan dituangkan dan dilanjutkan
dengan adukan berikutnya. Dalam permukaan yang vertikal, vibrator harus
dekat dengan cetakan tapi tidak menyentuhnya sehingga dihasilkan suatu
permukaan beton yang baik. Tidak boleh menggetarkan suatu bagian adukan
lebih dari 24 detik. Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus
tulangan ke bagian-bagian adukan yang sudah mengeras.
Pelaksanaan :
Air
Air untuk adukan beton dan untuk merawat beton harus bersih dari kotoran dan
bahan-bahan kimia yang merusak dan mempengaruhi daya lekat adukan
Bahan untuk cetakan adalah bondek dan Tripleks yang bermutu baik, agar dapat
menahan gesekan cor beton.
Penyangga (penguat) cetakan-cetakan harus dibuat sedemikian rupa sehingga
cetakan-cetakan tersebut harus benar-benar kuat menahan desakan-desakan
adonan beton, jarak pemasangan penyagga (penguat) +40 cm atau kira-kira papan
cetakan itu dapat diyakinkan tidak akan melengkung oleh desakan adonan beton,
bila adonan itu dipadatkan dengan alat vibrator.
Untuk memudahkan melepaskan cetakan-cetakan dari betonnya maka cetakan-
cetakan ini harus dilapisi dengan lapisan yang telah disetujui oleh pemberi tugas /
direksi, tidak boleh memakai pelumas untuk melapisi cetakan.
C. Pelaksanaan:
1. Posisi angkur dan base plate ditentukan baik secara horisontal maupun vertikal.
Penentuan titik ini dilakukan tenaga ahli / surveyor dengan menggunakan
peralatan meteran panjang. Penentuan posisi harus tepat dan rata
ketinggiannya.
2. Pada posisi yang telah ditentukan, dipasang angkur pada tulangan-tulangan
kolom. Dengan cara menciping/melubangi kolom yang ada. Pemasangan angkur
dilakukan dengan pengelasan penuh agar angkur terikat kuat menyatu dengan
tulangan kolom. Setelah angkur terpasang, kolom siap di-cor.
3. Pengecoran campuran mortar diberi campuran sika cim. Sebelum diadakan
pengecoran daerah titik cor dibersihkan terhadap debu dan kotoran lalu diberi
atau disapukan lem beton sikadur 31 CF.
4. Setelah angkur terpasang dan kolom telah di-cor, dilakukan pemasangan base
plate. Titik level base plate dicek kembali (secara vertikal dan hirisontal) untuk
mendapatkan posisi yang tepat. Setelah berada pada posisi yang diinginkan,
base plate dibaut kuat agar posisi tidak berubah / bergeser. Pada bagian yang
berongga antara base plate dan kolom, ditutup dengan semen grouting.
5. Pemasangan rangka struktur kubah dilakukan dengan merangkai kembali
segmen-segmen rangka yang telah dibuat/diproduksi di workshop.
6. Dari rangkaian segmen bawah sampai rangkaian segmen atas (payung)
penyambungan antara segmen dilakukan dengan cara pengelasan penuh (full
welding).
7. Setelah rangkaian segmen semua terpasang terbentuklah rangkaian struktur
kubah lalu dilakukan pengecatan zinchromate pada pertemuan simpul-simpul
rangka struktur dan diakhiri dengan cat finishing yang ditentukan.
b. Pelurusan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari
puntiran dan bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan
terlihat rapat keseluruhannya.
c. Pemotongan
Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau
dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus siku
terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
e. Pekerjaan Las
Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung
pelaksana struktur dengan pekerjaan Las.
Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara
pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik
Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat
baja jenis RD.
f. Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan,
maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama
untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal plat sekaligus.
j. Pengecatan di workshop
Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan,
maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang
dikerjakan dengan mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya
sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir
(sand blasting)
Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering, diberi bahan-
bahan dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya
k. Kerangka Baja.
Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa,
sehingga kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada
gambar kerja.
Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh sambungan
(kecuali sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanent.
Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat
permanent.
m. Pengecatan Baja
1. Pembersihan
Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas
dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui, agar menjadi logam yang bersih,
dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang
melekat padanya.
Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan
cat dasar dan dicat dengan segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.
2. Pengecatan
Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu
atau pada cuaca lain yang jelek.
2.11 PEMBESIAN
Baja tulangan.
Baja tulang yang dipakai adalah
produksi dalam negeri yang
memenuhi PBI 1971. Kekuatan
tulang harus dari baja lunak
dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2 dan tegangan maksimum 3600 kg/cm2.
Penyimpanan baja tulangan tidak boleh terlalu lama, sehingga menimbulkan
kerusakan dan karat yang akan
menurunkan kekuatan dan
mutunya. Jika terpaksa harus
disimpan lama maka cara
penyimpanannya harus ditutup
(dibungkus) tidak boleh terkena
udara terbuka dan tidak boleh
menyentuh tanah.
Bahan:
- Besi beton ø10 – ø 16mm
- Kawat beton
Pelaksanaan
1. Penyimpanan
- Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah, oleh karena itu
harus diganjal dengan balok kayu.
- Besi harus terlindung dari kotoran, minyak, benturan dan karat
- Setiap bandel besi harus berisi satu jenis ukuran besi
- Masing-masing tumpukan besi harus satu jenis ukuran tidak boleh
bertumpukan dengan besi ukuran yang berbeda, untuk memudahkan
pengambilan besi.
3. Pemasangan
- Besi harus bersih
- Peletakkan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia
untuk pemadatan beton
- Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai
perhitungan atau spesifikasi teknis
- Pembesian pada plat lantai harus sesuai dengan gambar kerja
C. Pelaksanaan :
1. Pemasangan panel dimulai dari bagian bawah satu persatu menuju atas
beraturan sesuai motif warna yang direncanakan.
4. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pekerjaan Persiapan
1. Pertama yang harus ada adalah
gambar rencana kerja, ini penting
karena kita harus menyusun
beberapa modul terpisah menjadi
satu kesatuan utuh.
2. Siapkan lokasi pemasangan agar
bersih dari benda-benda yang
dirasa akan menghambat proses
pemasangan. Tempatkan modul
panel GRC krawangan tidak
terlalu jauh supaya pekerja bisa melakukan tugas dengan cepat dan
Pelaksanaan
Jika semua sudah siap maka proses pemasangan bisa dilakukan sebagai
berikut :
1. Pemasangan kolom precast sebagai frame alias tempat pemasangan
panel GRC krawangan. Tahapannya standar saja yaitu ukur panjang antar
kolom sesuai gambar rencana, kemudian gali tanah untuk pondasi kolom
beton dan setelah itu dicor. Sesudah cor pondasi cukup umur maka kolom
beton precast bisa digunakan untuk memasang panel GRC yang telah
Bahan :
- Kaca temperd 12mm, ukuran sesuai gambar
- Fitting Spider sesuai gambar
- Silicone bening natural
Peralatan :
- Kop kaca
- Stang silicone
- Obeng
- Waterpass
- Meteran
- Scaffolding
Pelaksanaan :
a. Ukuran kaca harus ditentukan berdasarkan pengukuran lapangan yang
sebenarnya dari frame / bingkai untuk menerima bidang kaca.
b. Berilah peluang untuk ekspansi, kontraksi, dan pergerakan serta tambahkan
bantalan dan jepitan yang baik. Identifikasi tipe kaca pada saat dikirim ke
site dan saat pemasangan.
c. Periksa seluruh permukaan untuk menerima bagian-bagian yang telah
disebutkan sesuai spesifikasi.
d. Review schedule dari prosedur pemasangan kaca. termasuk metode
pengangkatan kaca, pemakaian material kaca, pemasangan gasket dan
removable stops.
Pemasangan
a. Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki pengalaman
dalam bahan dan sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat dan per
lengkapan yang di rekomendasikan oleh pabrik kaca.
Pelaksanaan :
a. Umum
1. Layout: pola harus digelar untuk memungkinkan pengaturan ubin dengan
pemotongan yang minimum. Ukuran-ukuran harus dikontrol untuk menghindari
pengaturan lebih kecil dari setengah (1/2) ukuran ubin.
2. Penempatan ubin: ubin-ubin harus dipasang sesuai gambar untuk semua lantai
dan area dinding, permukaan harus lurus dan rata terhadap garis acuan yang
diinginkan. Naad / siar- siar harus saling tegak lurus.
3. Penempatan ubin harus sedapat mungkin mengurangi pemotongan ke arah
pasangan terbaik. Perubahan fractional dalam ukuran-ukuran tanpa
mengganggu kesatuan hubungan lebar masih diijinkan. Bila dibutuhkan, ubin
dipotong dengan peralatan yang sesuai dan permukaan harus dihaluskan. Ubin
yang rusak dan jelek harus diganti.
4. Jangan memulai pekerjaan bila pekerjaan-pekerjaan lain masih lalu-lalang
didalam area pemasangan.
Pelaksanaan :
- Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu
ruangan.
- Pasang rangka hollow pada sipatan.
- Tentukan jarak penempatan penggantung.
- Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk
menjamin kelurusan.
- Pasang rangka pembagi.
- Rasang penutup plafond Gypsum Board 9 mm.
- Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond.
Pelaksanaan:
1. Ratakan permukaan dinding dengan plamur tembok.
2. Haluskan permukaan dinding tersebut dengan ampelas sampai halus.
3. Pengecatan dasar dinding dengan roll cat/kuas.
4. Cek permukaan dinding tersebut jika masih terdapat permukaan yang tidak rata
diratakan dengan plamur.
5. Pengecatan kedua dilakukan dan seterusnya hingga tiga kali pengecatan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan.
6. Rapihkan/Tusir bagian pinggir dinding atau plafond yang tidak rapih dengan
menggunakan kuas.
Waterpass
Meteran
Kunci-kunci meliputi kunci inggris, kunci pipa dan kunci pas
Obeng amplas dan gergaji besi
Tahapan pelaksanaan:
a. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat
dan arus lemah.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
b. Pemasangan
Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak
miring.
Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian
atas dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16
mm2 harus diberi sepatu kabel dalam panel.
Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk
memudahkan bila ada perbaikan instalasi.
Pemasangan MCB dilakukan dengan tepat dan kuat lalu diberi label.
Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Power
b. Alat:
Bor tangan
Waterpass
Obeng, tang dan kunci pas
Tahapan Pelaksanaan
Marking jalur pipa instalasi dan titik outletnya
Pasang pipa sesuai gambar rencana beserta gate valve, fitting dan asesories
lainnya sesuai dengan tanda yang telah dibuat.
Pipa air kotor horisontal dipasang dengan kemiringan 1%
Pipa air bekas horisontal dipasang dengan kemiringan 1,5%.
Pasang clean out
Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa
harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan
kebocoran.
Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
Pemasangan pipa penghubung antara septic tank dengan closet minimal
dengan kemiringan 3% (tiga persen).
Pemasangannya harus rapi, lurus dan tepat pada asnya.
Buat sumur resapan dan bak kontrol
Testing dan Commissioning
Sebelum disambung ke sanitair semua pipa air kotor & air hujan harus di
lakukan test glontor.
Sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu (flushing) dari kotoran yang
mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui lubang
clean out.
Bahan :
- Konduit PVC
- tiang penangkal petir
- kabel coaxial / BC / NYA
- Copper rod
- Head penangkal petir
Peralatan :
- Grounding Test
- Tang, obeng, gergaji besi,
- Bending conduit
7. PEKERJAAN PENGASPALAN
Area / lahan yang di aspal adalah lahan parkir untuk gedung mess, sesuai gambar
layout dalam dokumen lelang.
Perlu di ingat bahwa kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat
tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.
Minimal Nilai CBR untuk Pemadatan Subgrade menurut Departemen Pekerjaan
Umum (DPU) adalah 5%
➾ Dipasang patok patok untuk mengukur ketebalan biasanya tebal base course
adalah 15 cm.
Pemadatan.
Setelah base course terhampar dengan rata barulah dipadatkan dengan mesin
Tandem Roller,jika pada saat dipadatkan masih terlihat rendah atau tinggi bisa di
tambah atau dikurangi. Setelah semuanya kelihatan rata kemudian dipadatkan
kembali menggunakan mesin Tire Roller sambil di siram dengan air.
Sebelum dilakukan penyemprotan terlebih dahulu lahan harus bebas dari kotoran
dan debu.penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan.
Setelah selesai dengan sempurna perlu menunggu lebih dahulu sebelum di lakukan
proses selanjutnya,umumnya prime coat sudah mengering setelah ± 48 jam akan
tetapi tergantung cuaca dan panas matahari.
Pekerjaan Ashpalt Hotmix baru dapat dilaksanakan apabila prime coat telah
memenuhi syarat berikut:
a. Sudah kering
b. permukaan prime coat bersih dari kotoran dan debu.
Ashpalt hotmix dapat di ampar jika sampai dilapangan panasnya masih memenuhi
syarat spesifikasi.jika sewaktu pengamparan di temukan di tempat-tempat tertentu
mmasih kurang rata maka perlu ditambahkan namun cukup dengan tenaga
manusia.
Secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton terkunci (paving blok )
adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama, perataan / leveling tanah
dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu, bahan, tenaga kerja dan uji
laboratorium dipandang perlu untuk mengetahui mutu kuat tekan (kelas paving
block). Pada proyek atau kegiatan yang berada di lingkungan pemerintahan, contoh
paving block yang dipergunakaan harus diserahkan kepada Pengawas dan Direksi
Teknis untuk disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi kegiatan.
Bahan
Paving block natural tebal 8cm, pasir beton, kanstin
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pemasangan paving blok dibagi dalam beberapatahap, seperti
dibawah ini :
1.1 Pemeriksaan Pondasi
Sebelum pelaksanaan pemasangan paving bloak perlu dilakukan pemeriksaan
terhadap pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak
bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki
ketidak-sempurnaan pondasi.
Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan
2,5% untuk trotoar 2%
Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong
1.2 Lokasi Titik Awal
Titik awal ini penting diperhatikan khususnya lokasi dengantanah
miring;pemasangan ini harus berawal dari titik terendah agar paving bloak
yang telahter pasang tidak bergeser;
Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi; hindarkan
pemasangan secara acak.
1.3 Benang Pembantu
Agar pemasangan bisa dilaksanakan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat
pembantuyaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4
m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak
1. Jenis pondasi yang digunakan untuk pagar BRC adalah pondasi setempat
dengan cor beton. Pondasi beton cor menggunakan campuran 1PC : 2Ps : 3Kr.
2. Ukuran pondasi beton cor adalah 50 cm x 50 cm dan 85 cm x 50 cm dengan
tinggi masing-masing pondasi 65 cm. Pondasi dengan ukuran 50 cm x 50 cm
digunakan pada kondisi tanpa tiang penyangga (skur), sedangkan pondasi
dengan ukuran 85 cm x 50 cm digunakan pada kondisi dengan tiang penyangga
(skur). Pondasi tersebut diletakkan diatas urugan pasir setebal 5 cm sebagai alas
pondasi.
3. Untuk mengantisipasi adanya hewan yang menerobos melewati bawah BRC,
maka diperlukan pondasi lajur/memanjang yang tertanam ke dalam tanah
sedalam 20 cm. Pondasi diletakkan diatas urugan pasir setebal 5 cm.
4. Pagar terbuat dari besi dengan material besi U50 yang dilapisi galbani dengan
cara hot dip (celup panas 465°C) dengan ukuran sesuai gambar.
5. BRC yang dipakai adalah jenis hot dip galvanized
6. Tiang besi pagar panjang 2940 mm diameter 2“ Hot Dipped Galavanized.
7. Tiang besi pagar ditanam 50 cm kedalam pondasi beton cor ukuran 50 cm x 50
cm dan 85 cm x 85 cm.
8. Tiang yang tertanam kedalam pondasi beton cor masing-masing harus di pasang
anker 2 buah dengan diameter 12 mm dan panjang 15 cm. Masing-masing ujung
anker ditekuk.
9. Skur/penyangga pagar dipasang setiap 5,04 meter jarak horizontal atau dipasang
selang seling pada setiap tiang pagar dan disetiap tiang pada belokan pagar.
10. Diatas kawat BRC dipasang kawat duri setinggi 44 cm.
11. Setiap hubungan antara besi disekrup dengan baut.