Anda di halaman 1dari 5

ISSN : xxxx-xxxx Vol. 1 No.

1 (Januari, 2023)

Metode Pembongkaran dan Pelaksanaan Konstruksi Rumah Kaum Masjid Al


Barqah

Method Of Removal And Implementation Of Construction Of The House Of The Al


Barqah Mosque
Irwandy Muzaidi1, Muhammad Fitriansyah2
1Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Email: irwandy.muzaidi.@umbjm.ac.id1 , fitriansyah@umbjm.ac.id2

ABSTRAK

Pelaksanaan pembongkaran suatu bangunan yang sudah ada merupakan hal yang cukup sulit jika
dibandingkan dengan membangun suatu bangunan yang baru. Tentunya dalam proses pembongkaran
suatu bangunan yang telah ada harus meperhatikan kemudahan dan keselamatan para pekerja yang akan
membongkar bangunan tersebut. Selain itu, prosedur pelaksanaan pembongkaran yang berbeda dengan
prosedur pelaksanaan pembangunan akan menentukan keberhasilan dalam pembongkaran bangunan
yang sudah ada. Seperti pada rumah kaum masjid Al Barqah jalan komplek Kayu Tangi II Kota
Banjarmasin yang akan di renovasi atau redesain tentunya metode pelaksanaan dan pembongkaran
bangunan harus dipersiapkan secara matang melihat bangunan kondisi eksisting bangunan tersebut
memiliki dua lantai. Berdasarkan dari rencana Pembongkaran rumah kaum masjid Al Barqah yang berada
pada jalan komplek Kayu Tangi II Kota Banjarmasin metode yang digunakan yaitu mengacu pada
Peaturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021
Tentang Standar Pembongkaran Bangunan Gedung dengan penggolongan bangunan gedung sederhana
dengan spesifikasi bangunan kondisi eksisting degan ketinggian bangunan paling tinggi dua lantai dan luas
lantai paling luas 90m2. Serta metode pelaksanaan konstruksi yang akan di gunakan berdasarkan Standar
Nasional Indonesia untuk bangunan sederhana.

Kata kunci : Pembongkaran, Masjid, Metode Pelaksanaan

ABSTRACT

The implementation of demolition of an existing building is quite difficult when compared to building a new
building. Of course, in the process of dismantling an existing building, it is necessary to pay attention to the
convenience and safety of the workers who will dismantle the building. In addition, the demolition procedure
that is different from the construction implementation procedure will determine the success of the demolition
of the existing building. As in the houses of the Al Barqah mosque, the Jalan Kayu Tangi II complex,
Banjarmasin City, which will be renovated or redesigned, of course, the method of implementation and
demolition of the building must be prepared carefully considering the existing condition of the building has
two floors. Based on the plan to demolish the houses of the Al Barqah mosque located on the Kayu Tangi II
complex road, Banjarmasin the method used is referring to the Regulation of the Minister of Public Works
and Public Housing of the Republic of Indonesia Number 18 of 2021 concerning Standards for Demolition
of Buildings by classifying simple buildings with specifications the existing condition of the building with the
highest building height of two floors and the widest floor area of 90m2. As well as the construction
implementation method that will be used based on the Indonesian National Standard for simple buildings.

Keywords : Demolition, Mosque, Implementation Method

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/petikemas 1
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 1 No. 1 (Januari, 2023)

PENDAHULUAN
METODE PELAKSANAAN DI LAPANGAN
Pelaksanaan pembongkaran suatu bangunan Metode yang digunakan dalam pelaksanaan di
yang sudah ada merupakan hal yang cukup sulit lapangan mengacu kepada Peaturan Menteri
jika dibandingkan dengan membangun suatu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
bangunan yang baru. Tentunya dalam proses Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021
pembongkaran suatu bangunan yang telah ada Tentang Standar Pembongkaran Bangunan
harus meperhatikan kemudahan dan Gedung dengan penggolongan bangunan gedung
keselamatan para pekerja yang akan sederhana
membongkar bangunan tersebut. Selain itu,
prosedur pelaksanaan pembongkaran yang
berbeda dengan prosedur pelaksanaan
pembangunan akan menentukan keberhasilan
dalam pembongkaran bangunan yang sudah ada.
Seperti pada rumah kaum masjid Al Barqah jalan
komplek Kayu Tangi II Kota Banjarmasin yang
akan di renovasi atau redesain tentunya metode
pelaksanaan dan pembongkaran bangunan harus
dipersiapkan secara matang melihat bangunan
kondisi eksisting bangunan tersebut memiliki dua
lantai.

Pada bangunan rumah kaum masjid Al Barqah


tersebut jika dilihat dari kondisi di lapangan Gambar 1. Kondisi Bangunan Rumah Kaum
menggunakan bahan material kayu yang sudah Masjid Al Barqah
ada sebagian mengalami kelapukan serta kondisi
bangunan yang cukup lama sehingga tingkat
keamanannya semakin berkurang. Peruntukan HASIL DAN PEMBAHASAN
bangunanan tersebut digunakan sebagai Rumah
yang di isi oleh kamar kaum, ruang rapat/ruang Metode Pembongkaran Konstruksi
tamu, gudang, dan kamar kecil. Pada bagian atap Pemilihan metode Pembongkaran bangunan
bagunan tersebut menggunakan rangka atap gedung bergantung pada kondisi proyek,
berbahan kayu dengan jenis atap seng. hambatan di lapangan, tingkat sensitivitas
Sedangkan pada bagian pondasi, bangunan lingkungan, dan alat yang tersedia.
tersebut menggunakan pondasi cerucuk galam. Pembongkaran rumah kaum Masjid Al Barqah
Rumah tersebut tepat berada di samping masjid menggunakan metode pembongkaran manual
Al Barqah dan di huni oleh ± 2 orang yang dilakukan dengan mengoptimalkan tenaga kerja
merupakan kaum dari masjid tersebut. terampil di bawah koordinasi tenaga ahli
Pembongkaran. Pembongkaran diawali dari
Berdasarkan dari rencana Pembongkaran rumah bagian yang lebih tinggi secara tahap demi tahap
kaum masjid Al Barqah yang berada pada jalan ke bagian yang berada di bawahnya. Semua
komplek Kayu Tangi II Kota Banjarmasin metode pekerja Pembongkaran harus menggunkan alat
yang digunakan yaitu mengacu pada Peaturan pelindung diri (APD) dan sesuai dengan sistem
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SMK3L. Tenaga Pembongkaran dilakukan
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 dengan menggunakan perkakas (tools) yang
Tentang Standar Pembongkaran Bangunan dapat dibawa oleh pekerja, seperti linggis yang
Gedung dengan penggolongan bangunan gedung digunakan untuk melepaskan dua benda, dapat
sederhana dengan spesifikasi bangunan kondisi juga untuk melepas paku dari balok kayu atau
eksisting degan ketinggian bangunan paling tinggi dinding. Alat lainnya adalah palu
dua lantai dan luas lantai paling luas 90m2. Serta penghantam/kapak yang digunakan untuk
metode pelaksanaan konstruksi yang akan di merobohkan dinding tembok. Selain itu Palu dan
gunakan berdasarkan Standar Nasional pahat biasnya digunakan untuk membongkar
Indonesia untuk bangunan sederhana. struktur beton dan memisahkannya dengan
tulangan yang ada di dalamnya.

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/petikemas 2
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 1 No. 1 (Januari, 2023)

Metode Pembongkaran Konstruksi tergantung pada bahan-bahan yang


digunakan, yaitu:
Untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien,
maka manajemen konstruksi melibatkan tahapan-
tahapan metode yang standar digunakan pada
a. Portland Cement
setiap bangunan (rumah, gedung, dll). Metode-
metode tersebut adalah sebagai berikut: Bangunan yang baik menggunakan semen
yang memenuhi standar berdasarkan
1. Pekerjaan Pendahuluan
Asosiasi Semen Indonesia. Dan juga, semen
Pekerjaan pendahuluan merupakan yang digunakan harus benar-benar fresh
persiapan awal yang wajib dilakukan dalam atau belum mengeras. Dalam menjaga mutu
melaksanakan suatu proyek. Pada tahap ini, semen agar tidak cepat mengeras, kontraktor
segala izin yang dibutuhkan untuk proses wajib memenuhi syarat penyimpanan semen
pembangunan telah diurus serta segala tersebut.
sesuatu yang menyangkut kelancaran
pekerjaan pelaksanaan harus telah disiapkan
di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. b. Air Tawar
Penyusunan jadwal terinci, mobilisasi
Air yang dipilih sebagai bahan campuran
peralatan dan tenaga kerja, hingga
kedua beton adalah air tawar yang
kelengkapan administrasi lapangan harus
memenuhi syarat dari PBI 1971 yaitu tidak
sudah disiapkan sebelum memulai pekerjaan
mengandung minyak, asam alkali, dan bahan
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir kimia lainnya yang merusak mutu beton.
Dalam tahap ini, terdapat beberapa
ketentuan yang wajib di penuhi kontraktor
seperti: c. Kerikil

a. Memastikan posisi galian dan ukuran Kerikil disebut juga dengan batu pecah.
seperti tertera dalam gambar serta Dalam penggunaannya sebagai bahan
mendapatkan persetujuan dewan campuran beton, kerikil yang dipilih juga
pengawas lapangan. harus memenuhi syarat PBI 1971 yaitu
memiliki gradasi yang baik, syarat kekerasan
b. Penggalian tanah fondasi dimulai yang tinggi, tidak terkandung lumpur > 1%,
setelah pemasangan bouwplank dan dan tidak berpori.
patok-patok disetujui direksi /
pengawas lapangan. Fondasi yang
dibangun menggunakan batu gunung d. Pasir
yang bermutu tinggi serta mengandung
lumpur dan pada bagian entrance Tidak berbeda dengan bahan lainnya, pasir
menggunakan dengan batu bata. juga harus memenuhi syarat mutu dari PBI
1971 diantaranya adalah dapat berupa pasir
c. Dasar galian harus mencapai tanah buatan dari pecahan batu atau pasir alam,
keras dan bersih dari akar-akar kayu, memiliki gradasi yang baik, terdiri dari butir-
kotoran-kotoran serta bagian-bagian butir tajam, tidak berpori, serta tidak
tanah yang longgar (tidak padat) mengandung lumpur > 5%.
d. Dilakukan pengurugan yang meliputi
urugan pasir, urugan tanah dan urugan
kembali bekas tanah galian sesuai e. Besi Beton
dengan gambar proyek. Besi beton lebih dikenal sebagai baja
tulangan. Besi beton yang baik juga harus
memenuhi syarat PBI 1971 diantaranya
3. Pekerjaan Pemasangan adalah bersih dari lapisan minyak / karat /
Tahap ini meliputi pemasangan beton mulai bebas cacat.
dari beton yang bertulang hingga beton yang
tidak bertulang. Kualitas beton sangat

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/petikemas 3
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 1 No. 1 (Januari, 2023)

f. Kayu KESIMPULAN
Dalam pembuatan beton, kayu yang Kesimpulan yang dapat diambil dari
memenuhi syarat untuk digunakan adalah kegiatan pengabdian ini adalah: dalam
kayu yang bentuk dan sifatnya tidak pelaksanaan pembongkaran bangunan harus di
mengurangi mutu bangunan dan memenuhi
dasari oleh ketentuan Peaturan Menteri
syarat dan ketentuan PPKI NI-5.
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021
Tentang Standar Pembongkaran Bangunan
Gedung dengan penggolongan bangunan gedung
4. Pekerjaan Lantai sederhana dengan spesifikasi bangunan kondisi
Pemasangan lantai ditujukan berdasarkan eksisting degan ketinggian bangunan paling tinggi
petunjuk dari manajemen konstruksi serta dua lantai dan luas lantai paling luas 90 m2.
rancangan proyek. Jika lantai dilengkapi Sedangkan metode pelaksanaan konstruk
dengan keramik, maka kontraktor harus mengacu kepada peraturan standar indonesia
mengikuti petunjuk dari manajemen untuk bangunan gedung sederhana..
konstruksi. Pada dasarnya, pemasangan
lantai keramik harus mengikuti aturan bahwa DAFTAR PUSTAKA
lantai keramik harus bersih, tidak retak
Antariksa, Risdyaningsih, A., & Suryasari, N.
ataupun bergelombang. Apabila pemasangan
(2014). Pelestarian Gedung Pertemuan
keramik tidak rapi atau tidak sesuai dengan Kompleks Asrama Inggrisan Kota
rancangan proyek, maka wajib dibongkar dan Banyuwangi. arsitektur e-Journal, Volume 7
dipasang ulang Nomor 2.
Athens Charter. (1931). The Athens Charter for
5. Pekerjaan Instalasi Listrik The Restoration of Historic Monuments
Salah satu komponen yang tidak kalah Attoe, W. (1992). Perlindungan Benda
penting adalah instalasi listrik. Pemasangan Bersejarah. In A. J. Catanese, & J. C.
instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan Snyder, Perencanaan Kota (pp. 413-438).
listrik yang berlaku di Indonesia. Pada tahap Jakarta: Erlangga.
Bappeda. (2006). Seranai Inventarisasi dan
ini, pekerjaan meliputi pengadaan dan
Dokumentasi Bangunan dan Kawasan
pemasangan seluruh komponen-komponen Pusaka Budaya Kota Semarang.
kelistrikan tidak terkecuali sakelar, stop Semarang: Pemerintah Kota Semarang.
kontak, lampu, panel listrik, hingga tahap Budiharjo, E. (1997). Arsitektur Pembangunan
percobaan sampai listrik dapat menyala dan Konservasi. Jakarta: Djambatan.
dengan baik. Cahyandari, G. O. (2012). Tata Ruang dan
Elemen Arsitektur Pada Rumah Jawa di
6. Pekerjaan Penutup Yogyakarta Sebagai Wujud Kategori Pola
Aktivitas Dalam Rumah Tangga. Jurnal
Pekerjaan penutup ini meliputi pekerjaan Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10 Nomor
pembersihan dan pemeliharaan. Pada masa 2. Cross, J. E. (2001). What is Sense of
pekerjaan pembersihan, kontraktor wajib Place. 12th Headwaters Conference.
membersihkan seluruh bagian dari proyek Department of Sociology Colorado State
yang meliputi lantai, dinding, atap, University.
pintu,jendela, plafon dan lainnya hingga Darmawan, E. (2003). Teori dan Implementasi
bangunan siap untuk dihuni. Sedangkan Perancangan Kota. Semarang: Badan
pada masa pemeliharaan, kontraktor Penerbit Universitas Diponegoro.
berkewajiban mengganti material-material Evansyah, E., & Dewi, S. P. (2014).
yang rusak ataupun tidak berfungsi sebagai Kebertahanan Kampung Tua Sekayu
mana target proyek. Terkait Keberadaan Mall Paragon di Kota
Semarang. Jurnal Ruang, Vol. 2 No. 1.
Faisol, E. (n.d.). Kampung Tua di Semarang
Nyaris Hilang. Retrieved Oktober 14, 2015, from

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/petikemas 4
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 1 No. 1 (Januari, 2023)

Handinoto. (2010). Arsitektur dan Kota-Kota di


Jawa Pada Masa Kolonial. Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu. Kamus Besar Bahasa
Indonesia
Miarsono, H. (1997). Kawasan Kuno Tambang
Mas di Perkotaan. In E. Budiharjo,
Arsitektur Pembangunan dan Konservasi
(pp. 147-150). Jakarta: Djambatan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 18. (2021).
Standar Pembongkaran Bangunan Gedung.
Jakarta.

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/petikemas 5

Anda mungkin juga menyukai