Anda di halaman 1dari 22

Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Pengantar
Berdasarkan atas rencana pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III) yang diselenggarakan oleh Jasamarga
Kantor Cabang – Tangerang dengan jangka waktu pelaksanaan 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender. Dalam hal ini pihak Jasamarga sebagai owner
tentunya menginginkan hasil dan kwalitas bangunan yang baik, tepat waktu
dalam pelaksanaan dan efisien dalam hal biaya. Dengan tujuan tersebut diatas
akan kami paparkan beberapa hal penting yang dapat mendukung pihak
Jasamarga selaku owner untuk dapat mencapai tujuan yang di inginkan secara
optimal dalam suatu paparan menyangkut tahapan pra pelaksanaan, tahapan
pelaksanaan pekerjaan, system management project, management waktu, dan
system management mutu dalam satu kesatuan runtutan alur dan lintas
pemahaman teknis sebagai dasar Metoda Pelaksanaan Pekerjaan dengan tujuan
akhir supaya tercapainya efisien Biaya Mutu dan Waktu secara tepat dan
efektif.

B. Rincian Metoda Pelaksanaan Pekerjaan


Metoda pekerjaan yang kami sampaikan bertujuan untuk membuat alur
Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III)
berjalan sesuai yang direncanakan meliputi hal sebagai berikut:

1. Tahapan Pra Pelaksanaan


2. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
3. System Management Project
4. System Management Waktu
5. System Management Mutu
Apabila ke lima aspek tersebut dijalankan dengan benar dan efektif maka bukan
hal yang tidak mungkin sebuah project akan efisien Biaya, Mutu dan Waktu.
( Jangka Waktu Pelaksanaan 180 hari kalender )

B.1 Tahapan Pra Pelaksanaan


Tahapan Pra Pelaksanaan sangatlah penting sebagai dasar percepatan dan
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Karena dalam tahapan inilah proses
pelaksanaan pekerjaan akan menjadi efektif dan efisien. Dalam tahapan ini
sangat menentukan alur berjalannya project sesuai rencana yang
direncanakan dan dapat mencegah delay pekerjaan akibat ketidak sesuaian
data, alur kerja dan penyimpangan pekerjaan. Tahapan Pra Pelaksanaan
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Penentuan Nol Persen (MC Nol)
Penentuan Nol Persen (MC Nol) bangunan sangatlah penting dilakukan
pada tahapan ini dikarenakan Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III) merupakan pekerjaan lanjutan
dengan data diri sebagian besar pekerjaan struktur sudah selesai
dilaksanakan. Hal ini bertujuan
TAHAPAN supaya tidak terjadi
TAHAPAN
PRAPELAKSANA perbedaan dasar berpikir
PELAKSANAAN
Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III)
atara owner, perencana, pengawas dan kontraktor yang dikemudian hari
menjadi kendala dalam pelaksanaan pekerjaan sekaligus mendata item
pekerjaan yang sudah dikerjakan atau yang belum pada tahap
sebelumnya. Sehingga dapat menjadi acuan dasar rencana atas
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

b. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan adalah satu bentuk motor awal pengendalian
pelaksanaan pekerjaan untuk pelaksana kegiatan proyek untuk
memahami kondisi lokasi pekerjakan. Hal ini sangatlah penting untuk
mendukung program rencana kerja pelaksanaan pekerjaan. Titik berat
pemahaman utama adalah lokasi kegiatan proyek yang berada
disamping area kantor Jasamarga Kantor Cabang Jakarta Tangerang
sudah sangat mendukung pekerjaan yang akan dilakukan, karena
kondisi lahan cukup luas dan datar sehingga sangat membantu
kelancaran pekerjaan. Dengan kondisi lahan tersebut maka kontraktor
dapat leluasa melakukan penumpukan stok material sehingga sangat
mendukung kelancaran pekerjaan. Akan tetapi tanpa pengaturan yang
direncanakan dengan tepat penumpukan material yang terjadi
dilapangan malah akan menggangu dan sangat menghambat
pelaksanaan pekerjaan. Maka pada pekerjaan persiapan pelaksanaan
pekerjaan pembangunan gedung ini harus benar-benar direncanakan
rencana tata letak site project terkait dengan pengaturan letak direksi
keet, gudang, los kerja, barak pekerja, area penumpukan material alam,
dan alur keluar masuk kendaraan project dan direksi. Dalam pekerjaan
persiapan juga harus mempersiapkan listrik air kerja, schedule tenaga
kerja, material dan schedule peralatan yang akan dipakai sehingga tidak
terjadi penumpukan material dan peralatan yang berlebihan yang justru
dapat menghambat pelaksanaan. Oleh sebab itu pekerjaan persiapan
menjadi salah satu bagian penting yang tidak terpisahkan supaya alur
pekerjaan tidak efektif dan efisien dengan management Pengaturan
Lahan Kerja ( Site Area Management Project ) sebagai berikut :

1. Pengamanan lahan pekerjaan


Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, terlebih dahulu harus
diamankan lokasi pekerjaan tersebut dengan langkah sebagai berikut :
Memastikan bahwa rambu-rambu peringatan keselamatan dan
keamanan proyek di sekeliling area pekerjaan berfungsi baik, dengan
tujuan agar :

 kegiatan yang terjadi di dalam lokasi tidak terganggu oleh


aktifitas di luar proyek,
 masyarakat disekitar proyek yang tidak berkepentingan tidak
dapat memasuki proyek,
 mencegah terjadinya pencurian barang-barang proyek dan
 mereduksi gangguan yang timbul terhadap lingkungan
disekitarnya.
2. Penempatan Lahan Penunjang
Adalah penempatan yang telah disetujui Owner, dalam hal ini adalah :
MCK, Barak Kerja, Area Pabrikasi, sampai dengan Direksi Keet dan
Gudang Material.

3. Pembuatan akses dan pengelolaannya


Akses didalam proyek sangat penting ditetapkan lokasinya karena
akses tersebut selama pelaksanaan pekerjaan akan dipergunakan
sebagai sarana mobilitas di ground area proyek.

4. Penyediaan air kerja


Suplai air bersih sangat penting dan dibutuhkan selama masa
konstruksi, untuk itu kami telah mempersiapkan system pengadaan
air kerja yang dapat mendukung penggunaan air bersih untuk
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -
Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III)
keperluan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III)
pekerjaan, sampai dengan penggunaan air untuk keperluan toilet
pekerja, Mengenai air kerja yang akan kami pakai dalam
melaksanakan pekerjaan akan dikordinasikan dengan fihak yang
berwenang.
5. Penyediaan listrik kerja
Penyediaan listrik kerja ditujukan untuk memenuhi kebutuhan daya
listrik yang akan digunakan untuk :
 Penerangan lokasi proyek baik di luar maupun di dalam bangunan
 Menjalankan peralatan peralatan utama pelaksanaan pekerjaan
seperti mesin potong keramik,mesin ketam,bor beton dan bor kayu .
 Menjalankan peralatan kerja seperti pompa-pompa, dan sebagainya

6. Penyediaan system drainase sementara


Penyediaan system drainase sementara ditujukan agar lokasi pekerjaan
dapat diupayakan semaksimal mungkin dalam kondisi kering atau tidak
terdapat air yang menggenang yang dapat mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.Perangkat drainase yang kami siapkan adalah : Alat bantu
berupa pipa-pipa PVC dan sunny hose

7. Pengelolaan tempat penumpukan material


Pengelolaan tempat penumpukan material ditujukan agar lahan yang
tersedia dapat difungsikan secara maksimal. Perpindahan satu tempat
penumpukan ke tempat lainnya akibat adanya pelaksanaan pekerjaan
dapat direncanakan sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan
itu sendiri dan tetap tidak mengganggu jadwal pensuplaian material
kedalam proyek.
Tempat penumpukan material kami bagi dalam 2 (dua) katagori yaitu :
 Tempat penumpukan material terbuka khususnya untuk material
alam seperti pasir, batu bata dan lain-lain.

 Tempat penumpukan material tertutup (gudang) yang digunakan


untuk menumpuk/menyimpan material yang membutuhkan proteksi
yang lebih khusus dan pengamanan dari kehilangan-kehilangan
seperti semen, cat, keramik, accessories pekerjaan mekanikal &
elektrikal, bahan-bahan yang sangat sentitif terhadap air seperti
gypsum board dan lain sebagainya.
Dalam melaksanakan pengelolaan material ini kami menetapkan
standar-standar pengelolaan material tentang tata cara dan
perlindungannya sesuai dengan standar operasi yang sudah ditetapkan.

8. Pengelolaan tempat fabrikasi.


Untuk tempat fabrikasi ornament GRC cetak akan kami tempatkan
secara khusus di lapangan atau lokasi di luar area proyek dengan
mempertimbangkan jarak pengangkutan ke lokasi pekerjaan dan tidak
mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan lain di dalam proyek.
Khusus untuk fabrikasi kusen pintu dan jendela serta daun pintunya,
kami akan menggunakan workshop spesialis diluar area proyek yang
berpengalaman dalam menangani pekerjaan fabrikasi .

c. Review Gambar dan Shop Drawing


Review Gambar dan pengajuan Shop Drawing menjadi bagian penting
dalam alur runtutan kelancaran pekerjaan. Hal ini harus dilakukan
supaya dalam tahapan sebelum melaksanakan pekerjaan sudah dapat
di deteksi apabila ada penyimpangan atau ketidak sesuaian gambar
rencana dan shop drawing terhadap existing yang ada sehingga
meminimalisir terjadi bongkar pasang pekerjaan yang mengakibatkan
tidak efisien waktu dan biaya.

d. Approval Material

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
Approval Material sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum
pelaksanaan pekerjaan, sehingga cukup waktu dalam melakukan
pemesanan material ataupun pabrikasi. Hal ini sangat penting untuk
mendukung kelancaran pekerjaan, karena tanpa ada material yang
cukup dan tepat waktu pada saat akan digunakan dalam pelaksanaan
akan banyak delay pekerjaan yang saling terkait. Apalagi untuk
material yang tidak ready stok, sehingga dapat dilakukan tindakan
untuk pemesanan jauh hari seblum digunakan atau dapat pula segera
diputuskan alternative material penggantinya supaya tetap efektif dan
efisien.
Hal ini juga untuk mencegah kesalahan pemesanan atau perbedaan
spesifikasi material dengan yang disyaratkan atau di inginkan apabila
ada perubahan oleh owner.
e. Ijin Pelaksanaan Pekerjaan
Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sangat mutlak harus dilakukan sebelum
suatu pekerjaan dilaksanakan. Untuk mencegah keslahan pekerjaan
yang dapat mengakibatkan bongkar pasang ataupun kesalahan yang
sangat fatal yang mengakibatkan kerugian semua pihak.

Apabila tahapan-tahapan yang tergolong dalam tahapan Pra Pelaksanaan


ini dilakukan secara efektif dan benar maka akan sangat membantu
pelaksanaan sesuai rencana efektif dan efisien biaya, mutu dan waktu.

B.2 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan Pekerjaan adalah hal pokok yang akan dilakukan pada
Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap
III). Dikarenakan tahap III ini merupakan pekerjaan lanjutan dari sebagian
kecil pekerjaan struktur, dan hampir keseluruhan pekerjaan arsitektur serta
mekanikal elektrikal dan plumbing gedung masjid, maka pelaksanaan
pekerjaan dapat dilaksanakan secara simultan dan saling overlapping
antara pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal dan plumbing.
Berikut tahapan pelaksanaan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :

a. Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Struktur pada Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid
Shiraathal Mustaqim (Tahap III) meliputi pekerjaan bekisting, pembesian,
pengecoran beton sebagai satu kesatuan pekerjaan pembetonan kolom,
balok, plat dak beton. Pekerjaan struktur juga termasuk pekerjaan
struktur kuda-kuda baja ringan beserta penutup atapnya.

a.1 Pekerjaan Bekisting


Pekerjaan bekisting harus mengunakan bahan kayu serta triplek
yang kuat dan kokoh dengan perancah menggunakan scaffolding.
Hal ini bertujuan supaya pada saat pengecoran tidak terjadi
penurunan elevasi bekisting atau kerusakan pada bekisting yang
dapat mengakibatkan kerigian bahkan gagal struktur. Permukaan
bekisting harus rata, lurus dan bersih dari kotoran supaya mutu
hasil pekerjaan terjaga. Pengecekan kerataan dan kelurusan
bekisting baik vertical dan horizontal dapat menggunakan alat
theodolite dan waterpas supaya akurat. Pada saat pengecoran
harus dilakukan storing pada pekerjaan bekisting supaya apabila
terjadi penurunan atau kerusakan pada bekisting dapat segera
diperbaiki dan mutu beton tetap terjaga.
Pembongkaran bekisting pun hanya boleh dilakukan apabila mutu
beton yang disyaratkan sudah tercapai dan di ijinkan oleh
pengawas lapangan.

a.2 Pekerjaan Pembesian


Pekerjaan pembesian harus menggunakan besi beton dengan mutu
besi sesuai yang di sayaratkan yaitu U-24 untuk besi polos dan U-39
untuk besi ulir atau deform. Mutu besi tersebut adalah syarat

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
teknis

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
standart sesuai RKS yang menunjukkan kuat tarik dari besi tersebut.
Untuk menyakinkan bisa disertakan mailsheet pengujian dari pabrik
atau diuji sendiri secara independent pada laboratorium pengujian
tarik besi beton bila diperlukan.

a.3 Pekerjaan Pengecoran Beton


Pekerjaan pengecoran beton pada project ini menggunakan beton
ready mix K-300. Digunakan beton ready mix supaya dapat menjaga
kekuatan mutu beton yang di syaratkan sesuai yang direncanakan,
karena dengan menggunakan beton ready mix akan lebih terjaga
mutu dan kwalitas dari beton tersebut. Akan tetapi dalam
pelaksanaan pengecoran juga tetap harus memperhatikan kaidah-
kaidah teknis supaya tidak ada penurunan kwalitas dan mutu dari
beton ready mix tersebut. Kaidah teknis tersebut antara lain :

- Memperhitungkan jarak tempuh beching plant supaya setting


time beton yang di syaratkan yaitu maksimal 3 jam dari proses loading di beching
plant tidak dilampaui. Dikarenakan lebih dari 3 jam maka proses pengerasan beton
ready mix sudah terjadi sehingga apabila pada masa itu beton belum dituang pada
cetakan beton/bekisting dianggap rusak atau tidak memenuhi syarat mutu yang akan
dicapai yaitu K-300 dan harus dibuang atau tidak boleh digunakan.
- Tidak boleh menambahkan air yang berlebihan tanpa seijin
pengawas lapangan karena akan mengurangi mutu beton yang direncankan
- Proses pengecoran harus selalu dipadatkan dan dirapatkan
campuaran agregatnya supaya homogeny dengan menggunakan vibrator.
- Setelah proses pengecoran harus dilakukan perawatan dengan
cara menjaga kelembaban beton supaya tidak terjadi penguapan air semen yang
drastis sehingga dapat mengurangi kekuatan/mutu beton dengan cara merendam air
atau penyiraman berkala selama minimal 14 hari.

b. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Arsitektur pada Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III) meliputi pekerjaan dinding bata,
GRC cetak, Pekerjaan Granit dan Marmer dinding, Pekerjaan Lantai
Granit Tile, pekerjaan plafond, pekerjaan kusen pintu dan jendela,
pekerjaan ornament kaligrafi, pekerjaan railing dan grill dan pekerjaan
pengecatan.
b.1 Pekerjaan dinding bata
Pekerjaan dinding bata adalah pekerjaan awal dari arsitektur yang
menjadi dasar lanjutan ke pekerjaan arsitektur lainnya. Sehingga
pekerjaan dinding bata ini harus dikerjakan dengan secepat-
cepatnya supaya tidak menghambat pekerjaan arsitektur lainya.
Akan tetapi tetap harus memperhatikan kaidah-kaidah teknis supaya
mutu dari hasil pekerjaan tetap terjaga.
- Bata yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu supaya
menhindari pengerigan adukan secara drastic akibat penyerapan air semen pada
bata merah yang dapat mengakibatkan berkurangnya kekuatan ikatan antara
adukan dengan bata merah tersebut.
- Pekerjaan plesteran boleh dilakukan apabila pasangan dinding
bata sudah cukup waktu dalam pengeringan sehingga ikatan antara bata dan adukan
sudah cukup kuat. Sebelum melakukan plesteran dinding bata harus disiram dengan
air untuk menghindari pengeringan sesaat yang dapat mengurangi kekuatan adukan
plester pada dinding bata tersebut
- Pekerjaan Acian boleh dilakukan apabila proses pengeringan
sudah cukup waktu sehingga daya rekat adukan plester dan dinding sudah cukup
kuat untuk menghindari retak rambut pada dinding

b.2 Pekerjaan GRC cetak


Pekerjaan Ornament GRC cetak harus dilakukan oleh tenaga kerja
yang ahli dalam bidang tersebut. Pekerjaan GRC cetak meliputi
pekerjaan pabrikasi dan pemasangan. Pekerjaan pabrikasi dapat

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal - 7


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
dilakukan di luar area (workshop tersendiri) atau di dalam lokasi
proyek apabila memungkinkan. Pekerjaan GRC cetak harus cukup
umur sehingga cukup kuat pada saat akan dipasang.
b.3 Pekerjaan Marmer dan Granit
Pekerjaan ini menggunakan material yang tergolong cukup mahal,
sehingga harus dilaksanakan oleh tenaga kerja terampil yang ahli
dalam bidang tersebut. Granit atau marmer yang akan dipasang
harus di coating terlebih dahulu supaya kedap terhadap air. Dan
setelah terpasang harus di poles kembali supaya bersih dan
mengkilap.

b.4 Pekerjaan Lantai Granite Tile


Pekerjaan Lantai granite tile harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang
ahli dalam bidangnya. Mengingat pemasangan granit tile
menggunakan nat jeda antar modul sangat kecil sehingga
membutuhkan ketelitian dan kerapian yang cukup tinggi. Adukan
yang dipakaipun harus padat dan rata sehingga menghindari retak
atau pecah pada saat sudah dipakai oleh owner.

b.5 Pekerjaan Plafon


Pekerjaan plafond pada Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III) menggunakan bahan gypsum
dengan rangka hollow dan ada sebagian menggunakan spandriil
aluminium. Material gypsum sangat tidak tahan terhadap air
sehingga penyimpanan material sebelum dipasang harus terhindar
dari area yang lembab. Supaya tidak terjadi kerusakan sebelum
dipasang. Pemasangan plafond juga harus dilakukan oleh tenaga
ahli terampil pada bidang tersebut. Supaya sambungan antar
gypsum rapi rata dan tidak bergelombang.

b.6 Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu dan Jendela


Pekerjaan ini sangat spesifik, karena menggunakan kayu jati yang di
ukir pada daun pintu dan jendelanya sehingga akan dikerjakan di
workshop dengan tenaga terampil yang ahli pada bidangnya. Pada
saat selesai dipasang harus di beri proteksi supaya tidak rusak atau
cacat.

b.7 Pekerjaan Kaligrafi


Pekerjaan ini juga sangat spesifik, karena menggunakan material
logam yang diukir kaligrafi dan akan di kerjakan di workshop dengan
tenaga terampil yang ahli pada bidangnya. Pada saat selesai
dipasang harus di beri proteksi supaya tidak rusak atau cacat.

b.8 Pekerjaan Railing dan Griil


Pekerjaan ini dapat dilakukan di site project baik pada saat pabrikasi
dan pemasangannya. Hal ini dikarenakan terkait dengan ukuran
yang ada terkait dengan pekerjaan lainnya. Pekerjaan ini harus
deikerjakan oleh tenaga terampil yang ahli pada bidangnya. Pada
saat selesai dipasang harus di beri proteksi supaya tidak rusak atau
cacat.

c. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing


Pekerjaan Mekanikal Elektrikal dan Pumbing dikerjakan simultan dan
overlapping dengan pekerjaan arsitektur. Pekerjaan ini harus dilakukan
oleh tenaga terampil yang ahli pada bidangnya. Akan tetapi ada
sebagian pekerjaan yang harus dipesan dan dipabrikasi oleh pabrikan
sesuai approval yang disetujui sebelum dilakukan pemesanan. Pada
pekerjaan ini selesai dipasang belum bisa dianggap selesai
pekerjaannya karena harus melakukan testing dan komisioning system
dan fungsi terlebih dahulu baru bisa dinyatakan selesai dengan berita
acara testing komisioning.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal - 8


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
Rentetan pekerjaan arsitektur tersebut akan mendapat hasil yang baik
dan tepat waktu apabila di manage dengan baik dan mengikuti kaidah-
kaidah teknis sebagai syarat sebuah pekerjaan supaya mendapatkan
hasil yang baik.

B.3 Mangement Project


Dalam sebuah project sangat perlu melakukan manajerial pekerjaan dalam
suatu sitem management project guna menentukan runtutan, alur dan
rencana rencana kerja yang simultan supaya tercipta keteraturan dalam
pengaturan Management Sumber Daya Manusia, Management Organisasi
Project, Management Pembagian Pekerjaan Management Peralatan dan
Management Material

1. Management Sumber Daya Manusia


Dalam menangani suatu proyek dengan waktu yang singkat diperlukan
jumlah sumber daya manusia dengan berbagai macam keahlian sesuai
dengan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan supaya terjadi efisien
waktu, biaya, dan kwalitas mutu yang baik. Selain hal itu diperlukan juga
pengalaman bekerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Tingkatan
sumber daya manusia yang dipakai dalam pelaksanaan proyek ini adalah :
a. Tingkat manager yang terdiri dari :
 Project Manager
 Assisten Project Manager ( Site Manager )
b. Tingkat Kepala Bagian yang terdiri dari :
 Cief Engineer
 Cief Supervisor
 General Affair
c. Tingkat engineer dengan keahlian tertentu yang terdiri dari :
 Supervisor Civil, Architec dan MEP
 Engineer QC dan QS
 Saffety Officer
 Administrasi Project
d. Tingkat Aministrasi tertentu yang terdiri dari :
 Administrasi Keuangan
 Administrasi Teknik ( DCC )
 Logistik
e. Tingkat pekerja dengan keahlian sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan, yang terdiri dari :
 Mandor untuk Struktur, Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal
 Tukang dengan keahlian masing-masing seperti : Tukang Batu, Tukang
Kayu, Tukang Plumbing, Tukang Listrik dan lain sebaginya.

2. Management Organisasi Proyek


Untuk mengelola sumber daya manusia yang kami gunakan dalam proyek
ini, kami menyiapkan struktur organisasi yang secara garis besar terdiri dari
3 bagian yaitu :
a. Bagian Engineering
b. Bagian Supervisi

c. Bagian Umum

Dalam struktur organisasi ini masing-masing sumber daya manusia yang


terlibat bertugas sesuai dengan job deskripsi dan tanggung jawab yang telah
ditentukan oleh Project Manager yang dibantu oleh Assistan Project Manajer
sebagai wakil yang selalu stan by di project
3. Management Pembagian Pekerjaan
Dalam proyek ini, area pekerja akan kami bagi menjadi 3 tim, untuk
mempermudah pengaturan waktu dan efisiensi bekerja. Pembagian Tim
tersebut antara lain :
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal - 9
Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
a) Tim pekerja untuk pekerjaan Struktur yang meliputi struktur beton,
struktur atap kuda-kuda baja ringan dan penutupnya beserta komponen
terkait didalamnya.
b) Tim pekerja untuk untuk pekerjaan Arsitektur meliputi pekerjaan
pasangan dinding bata berikut plester acinya, pekerjaan plafond,
pekerjaan Ornamen GRC dinding, pekerjaan kusen dan daun pintu kayu
jati, pekerjaan ornament ukiran kaligrafi, pekerjaan railing , pekerjaan
pengecatan, pekerjaan pasangan granit, marmer dan granite tile, dan
c) Tim pekerja untuk pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal yang
merliputi pekerjaan plumbing air hujan dan listrik meliputi soundsystem,
CCTV, penerangan dan kontak-kontak, tata udara dan penangkal petir.

4. Managemen Peralatan
Dalam pelaksanaan proyek ini akan digunakan berbagai jenis peralatan kerja.
Untuk itu diperlukan pengelolaan secara baik yang berkenaan dengan
pengoperasian alat, jadwal penggunaan alat, jumlah yang diperlukan, jenis
pekerjaan yang memerlukan peralatan, posisi penggunaan alat di proyek,
supervisi dan pemeliharaan peralatan. Hal ini dimaksudkan agar seluruh
peralatan dapat digunakan secara optimal, efisien dan efektif. Sehingga
dapat membantu percepatan pelaksanaan pekerjaan dengan hasil yang
sesuai dengan kualitas yang ditetapkan

Untuk menangani hal tersebut, maka kami akan menempatkan personil yang
bertanggung jawab sebagai Plant & Equipment Engineer/Officer untuk
mengatur dan mengelola lahan proyek dan perlatannya.

5. Management Material
Yang dimaksud dengan sumber daya material disini adalah seluruh jenis
material yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan di proyek ini.
Untuk mengadakan berbagai jenis material tersebut kami akan
menerapkan sistem pengadaan dan pengelolaan material yang disesuaikan
dengan keadaan di lapangan.
Untuk itu akan dibuat jadwal pengadaan material yang dilengkapi dengan
jumlah material yang harus disuplai pada setiap jangka waktu, sehingga
untuk setiap material yang masuk dapat dikendalikan penempatannya di
lapangan dan tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan yang
sedang berjalan.
Khusus untuk material-material tertentu yang membutuhkan perlindungan
terhadap kondisi lingkungan dan keamanan seperti semen, keramik, cat dan
lain sebagainya, maka kami akan menyiapkan penempatan material tertutup
(gudang)
Di lapangan juga akan diterapkan system penempatan material terbuka yang
fleksibel artinya satu lokasi penempatan material dapat bergeser ke lokasi
lain di dalam proyek apabila pelaksanaan pekerjaan di lokasi lama akan
dimulai. Untuk itu diperlukan koordinasi antara rencana pelaksanaan
pekerjaan dengan rencana penempatan material didalam area proyek.
Untuk pengamanan material, digunakan sistim pendokumentasian untuk
mengontrol material yang masuk dan yang keluar dari gudang (stock yard).
Disamping itu koordinasi dengan satuan pengamanan akan dilakukan untuk
memonitor dan menjaga material dari berbagai bentuk pencurian.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal

B.4 Mangement Waktu


Sebagai gambaran awal kami mencoba sampaikan Metode Efektif Waktu
tentang rencana pelaksanaan pekerjaan pada Pekerjaan Pembangunan
Dan Perluasan Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III) yang digunakan
waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender atau 6 (enam) bulan.

Periode I ( bulan ke 1 )
Pekerjaan Persiapan pada Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan Masjid
Shiraathal Mustaqim (Tahap III) sebagai lanjutan pekerjaan harus
dimanfaatkan secara efektif dan efisien mungkin untuk pembuatan
direksi keet, los kerja, barak pekerja dan gudang material serta
mobilisasi material struktur standart yang tidak memerlukan aproval
material seperti kayu, triplek, pasir, semen, paku dan peralatan kantor
pada direksi keet sebagai pendukung pekerjaan direncanakan dalam
waktu ± 21 hari kalender. Adapun item pekerjaan persiapan adalah
disamping menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas juga melakukan
pendataan bersama untuk menentukan Nol Persen pekerjaan (MC nol)
dan pembahasan tentang teknis-teknis pekerjaan struktur terutama pada
pekerjaan penyambungan struktur lama dengan struktur yang akan
dikerjakan diperkirakan akan memerlukan perlakuan khusus yaitu dengan
penambahan chemical joint.

Dalam periode bulan pertama juga melaksanakan pekerjaan shopdrawing


sebagai pendukung kelancaran pekerjaan fisik sehingga apabila
ditemukan perbedaan gambar dengan kondisi existing dapat segera di
antisipasi dalam tahapan awal pekerjaan. Sementara Approval material
struktur dan arsitektur sebagian sudah bisa dilakukan pula pada tahapan
pekerjaan persiapan terutama untuk material yang memerlukan pabrikasi
dan pemesanan (indent) supaya mendukung kelancaran pekerjaan. Sisa
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -
Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
waktu

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
dalam bulan pertama pun sudah dapat melakukan pekerjaan struktur
dalam tahapan bulan pertama pekerjaan setelah mendapatkan ijin untuk
melakukan pekerjaan Struktur.

Periode II ( bulan ke 2 )
Pekerjaan pemasangan atap baja ringan dan penutup atap sudah dimulai pada
bulan II ini, yang over laping dengan pekerjaan arsitektur lainnya seperti
pemasangan dinding bata dan plester Aci. Pada waktu bersamaan akan
dilakukan pekerjaan pemasangan piping instalasi listrik titik nyala lampu,
kontak-kontak, CCTV, sound sytem dan tata udara yang disusul dengan
pekerjaan wiring kabel-kabel instalasi. Pekerjaan pemasangan pemasangan
instalasi plumbing air hujan juga harus dilakukan pada tahapan bulan ke II. Pada
tahan bulan ke II ini pemesanan material arsitektur yang terpabrikasi sudah
harus dilakukan sehingga untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan
kwalitas yang sangat baik dapat tercapai seperti pekerjaan kusen dan daun
pintu ukiran kayu, kaligrafi dan GRC cetak serta material-material MEP seperti
unit-unit lampu, CCTV, Air Conditioner, Ceiling Fan, Soundsystem dan unit
peralatan utama lainnya.
Periode III ( bulan ke 3 )
Pada bulan ke III Pekerjaan Plafond sudah harus mulai dilaksanakan
setelah pekerjaan Plester Aci Dinding dan instalasi MEP selesai
dilaksanakan. Alur pekerjaan ini harus di lakukan supaya tidak terjadi
bongkar pasang sehingga Efisien Waktu Pelaksanaan dapat tercapai.
Sebagian pekerjaan GRC cetak yang sudah terpabrikasi secara simultan
sudah harus dilaksanakan mengingat pekerjaan ini cukup lama dan
dibutuhkan ketelitian dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Periode IV ( bulan ke 4 )
Pada bulan ke IV Melanjutkan Pekerjaan pemasangan GRC Cetak dan harus
diselesaikan pada bulan ke IV ini. Pekerjaan Pemasangan Granit dan
Marmer Dinding bisa dilakukan pada bulan ke IV dikarenakan pekerjaan ini
menggunakan material yang cukup mahal dan memerlukan perlakuan
khusus coating waterproofing dan cristalisasi yang harus dijaga
kebersihanya supaya hasil dari pekerjaan dapat maksimal. Pekerjaan
Pemasangan Lantai Homogeneus (granit tile) juga sudah dapat
dilaksanakan mengingat pekerjaan ini juga membutuhkan ketilitian supaya
dapat terpasang rapi. Akan tetapi area tangga harus dipasang belakangan
supaya masih ada akses untuk lalu lalang pekerja sehingga kerapian
pekerjaan keramik tetap terjaga. Pekerjaan sun screen sarang lebah, gril
dan railing-railing dapat dilaksanakan simultan dengan pemasangan
granittile lantai dan tangga.

Periode V ( bulan ke 5 )
Pada bulan ke 5 melanjutkan pekerjaan pemasangan homogeneus lantai
dan tangga disamping itu Pekerjaan Pemasangan Daun Pintu Ukiran dan
Ormanen Kaligrafi sudah harus dilaksanakan mengingat pekerjaan ini
masih harus dilanjutkan ke tahap finishing melamik dan memakan waktu
cukup lama dan sangat membutuhkan ketelitian. Pekerjaan Pengecatan
Dasar Plafond, Interior dan Eksterior dinding dapat mulai dikerjakan
sehingga permukaan dinding atau plafond yang kurang rapi dapat segera
diperbaiki sebagai rangkaian pekerjaan finishing. Pemasangan unit2
peralatan utama pun juga mulai dilaksanakan apabila ruangan-ruangan
sudah dapat di lokalisir area pekerjaannya dengan adanya daun pintu
yang sudah terpasang dan dapat dikunci untuk meminimalisir resiko
kehilangan dan kerusakan.

Periode VI ( bulan ke 6 )
Pada bulan VI melanjutkan pekerjaan finshing pengecatan dan testing
komisioning dari unit-unit peralatan utama sehingga semua peralatan
sudah dapat berfungsi dengan baik dan dapat segera dipergunakan. Pada
tahapan bulan ini juga dilakukan pekerjaan pembersihan sehingga pada

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal
saat Serah Terima Pertama (BAST 1) gedung Masjid sudah bersih dan
dapat digunakan sesuai fungsinya

B.4 Management Mutu


Kami PT. Jatikarya Megah Laksana sebagai kontraktor pelaksana sangat
menjunjung tinggi Management Mutu dalam pelaksanaan sebuah project,
Sistem Mangement Mutu sangat diperlukan sebagai kerangka acuan dasar
rencana kerja terhadap mutu sehingga semua pekerjaan yang dilakukan
dalam project tersebut menjadi terencana sesuai project quality plant
terevaulasi dan terreport.

Secara garis besar system management mutu dibuat dan harus


dilaksanakan untuk lebih memudahkan dalam tahapan pelaksanaan
pekerjaan dengan mempertimbangkan aspek pokok antara lain sebagai
berikut :

1. Perijinan / Approval

Setiap pelaksanaan pekerjaan dan material yang akan digunakan pada


project ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu sehingga mengurangi
resiko delay pekerjaan akibat ketidak sepahaman antara owner, pengawas
lapangan dan kontrakator.

2. Pengajuan Perubahan dan Usulan

Setiap perubahan atau usulan perubahan baik dari owner, perencana,


pengawas atau kontraktor harus melalui proses administrasi yang ter-report
sebagai dasar atas perubahan atau usulan perubahan dan boleh
dilaksanakan apabila sudah mendapat persetujuan dari pihak terkait.

3. Pengajuan Progres Lapangan

Progres lapangan diajukan setiap periode yang ditetapkan (umumnya per


minggu) yang diperiksa dan disetujui oleh pengawas lapangan sebagai bahan
evaluasi setiap periodenya sehingga dapat meminimalisir keterlambatan
pekerjaan yang bisa saja diakibatkan

4. Pengajuan Serah Terima

Pengajuan Serah Terima dijadikan dasar sebagai Serah Terima Pertama pada
saat progres lapangan mencapai 100 persen. Sehingga dapat dilakukakn
pengecekan / checklist pekerjaan oleh panitia penerima barang dan jasa.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan
Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III)

SYSTEM MANAGEMENT MUTU


ALURADMINISTRASI 1 PERIZINAN / APPROVAL

PERENCANAAN / ENGINEERING
1.Siapkan Gambar pendukung 2.Siapkan Koordinat & Level 3.DataPendukung, 4.DataKhusustentangpekerjaan
dimaksud

(Waktu pengajuan sesuai S.O.P. M.K.)

PENGAJUAN IZIN OLEH MANAGER PROYEK


DASARADMINISTRATIF MANAGERPROYEK
1.Buat korespondensi 1.Kontrakkerja& RKS
sesuai S.O.P 2.Check 2.Instruksi Lapangan
datapendukungdari Eng 3.Koordinasikan
3.Risalah rapat antaraAdm& Site Khusus
4.Korespondensi 4.Dukunngan 1.IzinLapangan
Pek. dampak,
dataevaluasi
5.Kondisi Bongkaran
&& Buangan
manfaat 2.Izin pelaksanaan.
terhadap PERSETUJUAN
Pelaksanaan Atau M.K. PELAKSANAAN SESUAI
3.Izin penggunaan bahan 4.Izin penggunaan sistem 5.izin penundaan pek 6.Izin melanjutkan
1.Arahan pek. (M.K.) 2.Berkasyangdisetujui
dari Direksi
Disetujui
Disetujui dgn catatan
3.Ditolak/ Pengajuan ulang

MANAGERLAPANGAN
Laporan ke Manager Proyek ttg Pekerjaan yang akan dimintakan persetujuan Direksi ( M.K.)
Laporan kesiapan Lapangan 3.Referensi dari Pekerjaan dimaksud 4.laporan waktu dan mutu.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal - 12


Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
(Mess Polwan Bendungan Hilir) Polda Metro Jaya

ALURADMINISTRASI 2 PENGAJUAN PEROBAHAN/ USULAN

PERENCANAAN / ENGINEERING
1.Siapkan Gambar pendukung 2.Siapkan Koordinat & Level 3.DataPendukung, 4.DataKhusustentangpekerjaan
dimaksud

Min,3 X 24 JAM SEBELUM DILAKSANAKAN


BERKAS USULAN PERSETUJUAN

Key Plan pekerjaan yg diusulkan


DASARADMINISTRATIF MANAGERPROYEK Lampirkan data pendukung lengkap sket,Instruksi, korespondensi lainnya
Lampirkan effek waktu yang diminta bila mempengaruhi Master Plan
1.Kontrak kerja& RKS 2.Instruksi Lapangan
1.Buat 3.Risalah rapatS.O.P
usulan sesuai 2.Check datapendukungdari
4.Korespondensi Khusus 5.KondisiEng
Laporkan 3.Koordinasikan
effect biaya yangantaraAdm&
Lapangan Site PERSTUJUAN
timbul tambah/Kurang, ,KE RKS
sesuai aturan M.K. PELAKSANAAN
4.Dukunngan data evaluasi dampak, Bila mungkin siapkan pilihan alterna- Disetujui 1.Laksanakan sesuai 2.Prosesdampak biayake Addendum
Biaya, waktu,& Mutu tive, yang setara. Disetujui dgn catatan
3.Ditolak / Pengajuan ulang

ALURADMINISTRASI 3 PENGAJUAN PERSETUJUAN PROGRESS LAPANGAN


MANAGERLAPANG
1.Laporan ke Manager Proyek ttg
Pekerjaan yang diusulkan ke M.K
2.Lapo PERENCANAAN / ENGINEERING
rkan effek waktu dan
2.Lapo 3.Refer
r1a.nSikaepskiaanpadnatLaappeanndguaknung
e2.nSsiia,dpakrai,n iHnsitturnugkasni, braopboatt,sdelsl uai
r3k.aCnatSaDtaMn ,Attlgatd,aMmeptoadkepnryoagress
4.Lapo
4.Assumsi terhadap jadwal akhir Min,3 X 24 JAM SEBELUM DILAKSANAKAN
BERKAS PROGRESS ( BOBOT)

Buat surat pengantar resmi pengajuan Pemeriksaan bobot Proyek


DASARADMINISTRATIF MANAGERPROYEK Laporkan dlm bentuk jilid rapi lengkap dengan indentitas data,gambar dll. termasuk bobot yg lalu.
Informasikan bila ada kendala atau PELAKSANAAN LANJUTAN
Kontrak kerja&RKS Evaluasi & check laporan dari Eng & Lapangan,terhadap Bobot
penyimpangan terhadap Master Plan. 4.Informasikan PERSTUJUAN
Sisi Pek dan ,KE M.K.
Waktu,
Laporan yang lalu 3.Kondisi Lapangan akhir Rapatkan Intern sebelum
4.Korespondensi ttg progke MK 4.Perbaiki bila ada yang kurang
Disetujui
untuk evaluasi lanjutan penyelesaian Proyek dimaksud Proses ke Tagihan
5.Cut off date yg disepakati sempurna. Proses ke B.A. Progress 3.Proses perbaikan (bila ada)
Disetujui dgn catatan
3.Ada koreksi / ajukan ulang

MANAGERLAPANGAN
Laporan ke Manager Proyek ttg kemajuan phisik pekerjaan
Laporkan effek waktu dan mutu 2.Laporan kendala Lapangan 3.Referensi,dari, instruksi, rapat, dll
4.Laporkan SDM,Alat,Metodenya
Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal

ALURADMINISTRASI
4 PENGAJUAN SERAH TERIMA PROYEK

PERENCANAAN / ENGINEERING
1.Siapkan data pendukung 2.Siapkan Hitungan bobot sesuai 3.Catatan ttg dampak progress 4.Rekaman seluruh pek, termasuk
As Built Drg.manual book ( bila ada

Min,7 X 24 JAM SEBELUM DILAKSANAKAN


BERKAS .B.A.S.T. I. ( LENGKAP )

Buat surat pengantar resmi pengajuan Berita Acara Serah Terima I


DASARADMINISTRATIF MANAGERPROYEK Laporkan dlm bentuk jilid rapi lengkap dengan indentitas data,gambar dll. termasuk Chek list perbaikan
Kontrak kerja& RKS Evaluasi & check laporan dari Eng & Lapangan,terhadap Informasikan
Bobot bila ada kendala atau PERSTUJUAN ,KE M.K. PELAKSANAAN LANJUTAN
Rapatkan
Laporan Progress 100% 3.Kondisi Lapangan Intern sebelum ke
akhir 4.Korespondensi ttgMK penyimpangan
prog4.Perbaiki bila ada yang kurang terhadap Master Plan. 4.Informasikan perawatan purna untuk
masing masing pek Khusus Disetujui Proses ke Tagihan
5.Sertifikasi test -2 sempurna. Pesiapan seremoni (kl ada) 3.Minor perbaikan (bila ada)
Disetujui dgn catatan
3.Ada koreksi / ajukan ulang

MANAGERLAPANGAN
Laporan ke Manager Proyek ttg kemajuan phisik pekerjaan
Laporkan list perbaikan sdh siap 3.Fungsi Sistem test berjalan baik 3.Training operator.
4.Laporkan sistem perawatan purna

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pekerjaan Pembangunan Dan
Perluasan Masjid Shiraathal

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Hal -


Pemeliharaan dan Perawatan Gedung Kantor
(Mess Polwan Bendungan Hilir) Polda Metro Jaya

Project Quality Plan (Rencana Kualitas Proyek)


Pada proyek ini Quality plan (rencana kualitas) sebagai acuan
pelaksanaan. Quality Plan adalah suatu acuan kualitas yang
menggambarkan prosedur kerja dari item pekerjaan yang direncanakan
untuk dipergunakan sebagai panduan diperoleh sesuai dengan kualitas
yang telah ditetapkan dalam RKS.

Project quality plan kami buat untuk setiap pekerjaan-pekerjaan utama


dari disiplin kerja masing-masing seperti :
a. Pekerjaan persiapan (preliminary work)
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Finishing ( arsitektur )
d. Pekerjaan Mekanikal ( plumbing ) dan Elektrikal
Tujuan utama dari penggunaan quality plan ini adalah untuk
mereduksi dan menghindarkan terjadinya kesalahan-kesalahan
prosedur dalam melaksanakan pekerjaan sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang baik dan berkualitas.
Untuk tercapainya Project Quality Plant yang diinginkan harus memenuhi
komponen dan aspek sebagai berikut :

1. Aspek Quality Control dan Quantity Surveyor


Quality control dan quantity surveyor adalah bagian dari salah satu
departemen engineering yang bertugas memonitor kondisi kualitas
prosedur kerja dan hasil pekerjaan pada setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan. Hal ini kami lakukan untuk menjaga
kedisiplinan prosedur kerja yang harus dilaksanakan dan hasil kerja
yang harus diperoleh, sehingga semaksimal mungkin
menghindarkan adanya pekerjaan yang berulang (rework) pada satu
item pekerjaan yang disebabkan oleh prosedur kerja atau hasil
kerja yang tidak memenuhi rencana kualitas.

Personil quality control dan quantity surveyor kami siapkan untuk


memantau dan memeriksa hasil-hasil pekerjaan di lapangan.
Disamping itu Site Manager dan Supervisor yang bertugas di
lapangan juga kami tugaskan untuk selalu melakukan control
terhadap kualitas prosedur kerja dan hasil kerja. Sehingga terdapat
upaya saling mendukung sebagai team work dalam melaksanakan
tugasnya di lapangan.

Personil ini akan melakukan pendokumentasian hasil pekerjaan yang


sesuai (confirming product) dan yang tidak sesuai (non conforming
product) untuk kemudian di laporkan kepada Site Manajer disertai
saran langkah-langkah perbaikan sehingga Site Manajer dapat
segera dapat memberikan instruksi selanjutnya untuk menangani hal
tersebut.

2. Safety dan Security ( K3 )


2.1. Safety / Keselamatan
Safety atau keselamatan kerja menjadi tujuan utama kami
pada setiap proyek yang kami laksanakan sesuai dengan
Sasaran Mutu Perusahaan kami untuk menanamkan
kesadaran
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP)

keselamatan untuk mencapai kehilangan nol jam akibat


kecelakaan-kecelakaan.

Untuk mencapai sasaran mutu tersebut maka kami menyiapkan


sarana dan prasarana keselamatan kerja sebagai berikut :
a. Helmet (topi proyek) bagi pekerja, dimana seluruh
pekerja diwajibkan menggunakannya untuk melindungi bagian
kepala pekerja dari tumbukan tumbukan dan kejatuhan
material.
b. Memasang papan-papan peringatan (sign board) tentang
keselamatan kerja
c. Mewajibkan kepada para pekerja khusus untuk
menggunakan peralatan keselamatan seperti kaca mata kerja
untuk tukang las/gerinda. Untuk pekerja di daerah yang sangat
berdebu menggunakan masker perlindung mulut dan hidung
serta penggunaan sarung tangan sebagai pelindung pekerja
ketika mengangkut material yang dapat melukai tangan pekerja
dan sebagainya.
d. Memonitor operasional peralatan agar sesuai dengan
prosedur kerja yang dikeluarkan oleh fabrikan alat tersebut.
e. Menyediakan tabung pemadam kebakaran sebagai upaya
pencegahan darurat dari bahaya kebakaran pada areal kerja
yang memiliki potensi timbulnya kebakaran.

Untuk mengelola secara keseluruhan dari kegiatan safety tersebut


diatas menjadi tanggung jawab staf yang berperan langsung
dilapangan baik tu Site manajer,supervisor,sampai mandor ini akan
memonitor secara dekat kegiatan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, termasuk memberikan peringatan-peringatan tentang
peraturan keselamatan.

2.2. Security / Keamanan


Security atau keamanan adalah suatu kegiatan pengamanan di
proyek dan lingkungannya dengan tujuan mencegah terjadinya
tindak kriminal di dalam proyek seperti pencurian, perselisihan dan
sebagainya. Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan
pihakPengelola dan Keamanan Setempat.

2.3. Kebersihan.
Pengelolaan kebersihan ditujukan agar selama masa pelaksanaan
pekerjaan, areal proyek dalam kondisi bersih dari sampah yang
berupa sampah proyek atau anorganik yang berupa puing-puing,
sisa material, material habis pakai dan sampah organik yang
berupa sisa-sisa makanan pekerja, bungkus makanan/minuman.

Pengelolaan sanitasi ditujukan agar dapat diciptakan kondisi


lapangan yang sehat selama masa pelaksanaan pekerjaan
sehingga para pekerja terhindar dari berbagai macam penyakit
yang dapat berjangkit di lingkungan proyek seperti; demam
berdarah, diare, infeksi saluran pernafasan atas dan lain
sebagainya.

Langkah-langkah yang kami lakukan dan fasilitas yang kami adakan


untuk mendukung pengelolaan tersebut adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP)

Untuk menangani masalah kebersihan di dalam lingkungan proyek


kami akan menyiapkan tim kebersihan yang bertugas memonitor
areal proyek setiap hari dan melaksanakan pembersihan di area-
area yang terdapat sampah untuk ditempatkan di titik
penumpukan sampah (rubbish collection point). Hal ini maksudkan
untuk mencegah adanya penumpukan sampah di banyak tempat di
dalam proyek.

Sosialisasi mengenai kebersihan lingkungan proyek kepada seluruh


pekerja dan mengajak pekerja untuk berpartisipasi aktif dalam
menjaga kebersihan lingkungan di dalam proyek disertai
penjelasan-penjelasan yang menguntungkan pekerja apabila
mereka bekerja di lingkungan yang bersih. Disamping itu dibuat
juga papan-papan peringatan (sign board) untuk mengingatkan
kepada seluruh personil yang terlibat di proyek ini agar menjaga
kebersihan dan membuang sampah pada tempat yang telah
ditentukan.

Sampah yang sudah terkumpul di titik-titik penumpukan sampah


secara periodik akan dibuang keluar proyek.
Pengangkutan sampah keluar proyek menggunakan truk sampah
yang akan kami siapkan

3. Tenaga kerja
Pada proyek ini penggunaan tenaga kerja direncanakan secara matang
dalam menentukan tingkat keahlian pekerja dan jumlah pekerja yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap item pekerjaan.

Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dapat dilakukan dengan perekrutan


pekerja lokal dengan tujuan mendapatkan tingkat produktifitas kerja
yang tinggi dengan biaya yang ekonomis dan efisien.

Dalam pengelolaannya akan dibuat jadwal tenaga kerja sehingga


penambahan tenaga kerja dan pengurangan tenaga kerja pada setiap
jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan.

Demikian metodologi pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Dan Perluasan


Masjid Shiraathal Mustaqim (Tahap III) ini kami sampaikan, sebagai pendukung
kami lampirkan Standar Alur Pengendalian Project dan situasi penggunaan
lahan produksi yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini.

Jakarta, 29 April 2011


PT. JATIKARYA MEGAH LAKSANA

H. SAMIDO, MBA
Direktur Utama
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP)

Anda mungkin juga menyukai