M a n a j m e n K 3
pa r a p e ke r ja d i
P e r u s a h a a n w j ib m e ny e d ia k a n K e b u t u h n K 3 /
l o k a s i p e k e rj aa n un tu k m e n g a n tis i p as i a p ab il a te
A la t P e li n d u n g D i i u ntuk
rj ad i ke c e l a k a a n k e r ja .
Pekerjaan Kusen/Pintu/KUnci/Engsel/Kaca
bersinggungan)
adukan. pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan
f. Batu harus diletakkan dengan permukaan yang paling panjang mendatar
danpermukaan menonjol, masing-masing batu harus diatur sejajar dengan
permukaan dinding yang sedang dibangun.
g. Batu-batu harus dengan hati-hati dipasang untuk menghindarkan pergeseran
atau gerakan batu yang sudah dipasang. Alat yang mencukupi harus disediakan
dimana perlu untuk menopang dan memasang batu-batu besar,berat dalam
posisinya. Penggilasan atau memutar-mutar batu di ataspekerjaan batu yang
sudah terpasang tidak diijinkan.
h. Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan.
b. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
c. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
d. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton
decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini
untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses
pengecoran.
e. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof
yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci
sloof tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau
membeli jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm,
besi ulir
10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak
pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2
dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka
menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek
karena bebannya lebih besar di bawah.
g. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton
sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata
harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
Metode
(f) Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang
beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai
selimut beton.
plywood.
Metode
c. Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai
kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok ada
dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit
diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat
dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
a. Pembekistingan balok
Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :
(1) Scaffolding dengan masing - masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai
dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
(2) Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau
U-head jack nya.
(3) Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross
brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7)
dengan arah melintangnya, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas
balok.
(4) Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang
dipasang di atas suri-suri.
b. Pembekistingan pelat
Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
(1) Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena
posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat lebih
tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan
menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat
dengan mengatur base jack dan U-head jack nya
(2) Pada
brace U-head
dan diatas dipasang balok suri-suri
girder dipasang kayu ( girder ) 6/12
dengan sejajar dengan arah cross
arah melintangnya.
(3) Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk
tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku.. Plywood dipasang serapat mungkin,
sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada
saat pengecoran
(4) Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai
pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat
mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam
kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
c. Pengecekan
S e t e l ah p e m a s a n g a n b e k is t in g b a l ok d a n p e l
p e n g e cek a n t in g g i l e vel p a d a b e kis ti n g bal o k da n p
a t d i a g ap s le s a i s e l an ju tny a
e lat d e nga n wat er p a s s, j i k a sudah selesai maka bekisting
untuk balok dan pelat sudah siap.
Metode
d. Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
(1) Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
(2) Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan
ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
(3) Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok
lalu diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya.
Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh
bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada saat pertemuan
pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua yaitu dengan
pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah
namun ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir
semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang akan dicor tidak
dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling baik untuk
digunakan.
e. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat,
antara lain :
(1) Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi
tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting
pelat.
(2) Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu.
(1) Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek ke lokasi atau zona yang
akan dicor
(2) Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke
konsultan pengawas
(3) Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat cor.
(4) Setelah OK konsultan pengawas menandatangani surat izn cor tersebut
(5) Surat izin cor dikembalikan kepada engineer dan pengecoran boleh dilaksanakan.
b) Proses Pengecoran Pelat lantai dan Balok
Pengecoran pelat dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran balok.. Peralatan
pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu : bucket,
truck mixer, vibrator, lampu kerja, papan perata. Adapun proses pengecoran
pelat sebagai contoh pengamatan yaitu adalah sebagai berikut :
1. Setelah mendapatkan Ijin pengecoran disetujui, engineer menghubungi pihak
beaching plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang
dibutuhkan di lapangan.
2. Pembersihan ulang area yang akan dicor dengan menggunakan air
compressor sampai benar - benar bersih
3. Truck Mixer tiba di proyek
4. Bucket dipersiapkan sebelumnya kemudian di siram air untuk membersihkan bucket
dari debu-debu atau sisa pengecoran sebelumnya. Selanjutnya
mempersiapkan satu keranjang dorong untuk mengambil sampel dan test
slump yang diawasi olah engineer dan pihak pengawas.
5. Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan
6. Sampel benda uji diambil bersamaan selama pengecoran berlangsung, diambil
Beton yang keluar dari truk kemudian dituang ke bucket lalu bucket diangkut
dengan TC
7. Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas bucket membuka
katup bucket untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.
8. Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok
terlebih dahulu selanjutnya untuk plat diratakn oleh scrub secara manual lalu
check
level dengan waterpass.1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan
kurang lebih 5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut
bertujuan untuk mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan
mengurangi kualitas beton.
9. Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton
segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang
dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
10. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah
ditentukan, idealnya waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam
c) Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan
peaeadngaepceolratn1.2P2ecnmge(c1o0racnmbsa/ldok14dacnmp)esleadt
adniglakaunkpaandbaebrsaalomka1a2n2. cNmila(i10slucmps/d
Metode
(a) Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump
yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran,
dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-sambung.
(b) Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
(c) Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
(d) Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan
finishing.
Bahan:
a. Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah papan kalsiboard T.4 mm.
b. Rangka Hollow
c. Bahan list plafond
Langkah Kerja:
a. Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk alat
penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan tertutup
dengan atap atau dak beton.
b. Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan
permukaan plafond yang rata air.
c. Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan
baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan.
d. Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm.
dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
e. Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu
dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan papan
penutup langit-langit .
f. Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara dinding
dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.
Pekerjaan Waterproofing
a. Pekerjaan Persiapan :
· Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape
scrabe, kuas, roll, ember, air, dll.
Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang
tidak sama tinggi dan lokasi lantai disarankan di trowel agar rata.
Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan
debu dengan sikat kawat dan air bersih.
Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan
dilapis kembali dengan waterproofing. Sepanjang pertemuan sudut antara
lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
2.1.Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat dinding.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir din ding,
2. Pekerjaan pengecatan
Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut
menggunakan kuas.
Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan
diampelas, sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci
yang tidak rata).
Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat
cat). Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan
plamir ulang dan diampelas.
Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis
dengan menggunakan cat dinding emultion.
Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
B. PEKERJAAN LANTAI I
Pekerjaan pemasangan Batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½ dan 1
batu pada seluruh detail yang disebutkan/ ditujukan pada gambar dan sesuai dengan
petunjuk Direksi/konsultan pengawas.
Metode
Semua pasanagan tembok dibuat tebal kurang lebih 14 cm. Pekerjaan dinding harus
dipatok (diukur) dan dibangun sesuai dengan ukuaran, ketebalan dan ketinggian yang
tercantum dalam gambar-gambar.
Batu bata pc atau batu cetak dipasang dengan loncatan ½ bata untuk tembok. Siar- siar
tebal 10 mm dan merata padat.
Tiap tahap pemasanan dinding tidak boleh dilaksakan lebih dari ketinggian 1 m.
Untuk dinding semen raam/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 4 Pasir, dipasang
pada dinding dari atas permukaan sloop atau balok beton sampai minimum 20 cm diatas
permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi 200 cm diatas permukaan lantai
setempat untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (toilet, Km/Wc) serta pasangan
batu bata permukaan tanah.
Bagian pemasangan Batu bata yang berhubungan dengan setiap pekerjaan harus
dibuat steck besi beton 4 - 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan
baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasnagan bata
sekurang- kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan oleh
Direksi/konsultan
Pengawas
Pasangan dinding Batu bata tebal 2 BT harus menghasilkan dinding finish 14 cm setelah
diplester (lenkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanan pasangan harus cermat,
rapih dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata
Pasangan Batu bata raam bawah permukaan tanah/lantai harus diberapen dengan
adukan 1PC : 3Ps.
Pasangan dapat diterima /diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding
seluas 9 m5 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/plester). Adapun toleransi terhadap as
dinding yang diijinkan minimal 1 cm (sebelum diaci/diplester).
Batu bata I bata merah yang digunakan ukuran nominal 5 x 12 x 22 cm, harus siku,
sama ukuran dan sama warnanya.
Metode
1.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan granite dan level permukaan lantai granite.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet, waterpass,
benang, selang dan air.
2.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk
kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding granite.
3.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk
star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
4.2. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area untuk
kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding keramik.
5.2. Pengukuran
Metode
Juru ukur (surveyor) menentukan dan menandai (marking) pada dinding yang akan
dipasang plint Granite.
Lingkup pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan semua pekerja yang berhubungan
dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang,
khususnya untuk di seleksi kualitas, warna, tekstrur, bahan lantai untuk mendapat
persetujuan dari direksi lapangan.
Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari produsen/sub kontraktor kepada pemilik
proyek untuk setiap masing - masing penggunaan bahan lantai dengan jangka waktu jaminan
minimal 5 (lima) tahun.
Caranya sederhana, hanya disekrup atau ditempel lem khusus di atas permukaan
penutup lantai dengan kuat. Sebab, apabila karetnya mengelupas atau sekrupnya keluar dari per
8. Pekerjaan Waterproofing
Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada
proyek-proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga
pelaksanan pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai
berikut :
1.1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware,
sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji,
waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
1.2. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang
kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
1.5. Proteksi
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila
lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan
yang dapat merusak aluminium tersebut.
1.2. Pengukuran
Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding
atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala
sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum dan GRC.
Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum dan GRC
sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
Setelah lembaran gypsum dan GRC terpasang semua, cek leveling permukaan
plafond.
b. Baut
Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai dengan
maksudnya, termasuk perlengkapan-perlengkapannya. Baut yang digunakan ASTM A
Metode
- 307 (Black Blolt/Unfinished Bolts) adalah jenis low carbon steel yang memenuhi
persyaratan, dengan finishing chrome nickel atau powder coating. Lubang-lubang
untuk baut dan sekrup harus dibor atau di “punch”.
1.4. Perlindungan
Semua pekerjaan baja, mur, baut dan alat penghubung untuk pekerjaan stainless
steel, harus terlindung secara dicelup panas (hot dip coated) atau terdiri dari bahan
bebas karat yang disetujui Pengawas atau MK.
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor
tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.
- Persiapan alat-alat untuk memasang seperti cutter/pisau, lem fox kuning, sket
plotingan huruf yang sudah di setting di komputer, spon, meteran dll.
- Mengukur media yang ingin ditempatkan untuk huruf timbul/lettering apakah sesuai
dengan sket plotingan dari komputer.
- Menentukan ketinggian dari huruf timbul/lettering yang ingin dipasang.
- Membolongkan sket plotingan untuk patokan dari huruf/lettering yang ingin di
pasang misal ujung huruf atas dan ujung huruf bawah atau tengah yang penting bisa
menjadi patokan setelah sket dicopot.
- Mengatur sket plotingan yang sudah di bolongi sesuai dengan keinginan lalu di
tempel dengan menggunakan plakban kertas setelah selesai diperhatikan apakah
sudah pas
kalau belum diatu kembali sampai pas apa yang diinginkan.
- Setelah itu bolongan yang menjadi patokan untuk memasang huruf timbul/lettering
ditandai dengan pensil setelah selesai semua sket dilepas.
- Ambil masing-masing huruf tempelkan sesuai patokan yang telah ditandai tadi
kemudian tandai seluruh bidang huruf untuk patokan batasan pengeleman. apabila
semua sudah selesai baru masuk pada proses pengeleman.
- Karena pemasangan dimedia wallpaper atau gypsum biasa huruf timbul dibelakangnya
sudah dipasang spon , spon inilah yang diberi lem fox kuning tunggu sampai kering
begitu juga media batas yang telah disket sebelumnya diberi lem hingga kering
setelah kedua media kering baru huruf timbul/letering ditempelkan sesuai posisinya
dan sedikit ditekan untuk memastikan telah melekat dengan baik, begitu seterusnya
sampai semua huruf terpasang dengan baik.
- Proses finishing dengan memoles kembali huruf timbul yang sudah terpasang,
bersihkan menggunakan sanpoly dan kain bagian huruf timbul sehingga akan
membuat semakin kilap dan enak dipandang mata.
Metode
3.2. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang akan
dipasang alumunium composite panel.
C.PEKERJAAN LANTAI II
E.PEKERJAAN LANTAI IV
1.1. Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap
Polycarbonat. Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap,
dynabolt, sekrup, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran,
selang air, bor listrik, cutting well, benang, dll.
Pengukuran
- Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang
penutup atap genteng ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap
baja ringan.
- Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah
terpasang, dengan asumsi setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja
ringan sudah siap untuk dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan dengan
menggunakan mesin potong baja ringan.
- Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih
akurat.
- Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan mulai dapat dipasang
yang menumpu pada ring balk dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan
antara rangka baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut).
- Karena daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang
sangat menentukan dalam pekerjaan kuda-kuda baja ringan adalah pengaku
(bracing).
- Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan
kuda-kuda baja ringan sudah sama dan kuat sehingga tidak akan ada
lagi perubahan.
Kuda-kuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah
seluruh kuda-kuda baja ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kudakuda
baja ringan pada posisi plat siku dengan perkuatan menggunakan sekrup.
Metode
Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar
(setting) dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng
ringan.
Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran
reng serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda
tidak sama mengakibatkan genangan air.
Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan
nok atap.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan
penutup atap).
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A. Lingkup Pekerjaan
B. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
C. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan instalasi elektrikal arus kuat.
- Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah
berubah ketika dinding diplester.
- Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
Metode
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
Metode
- Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
- Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.
1. Persiapan
2. Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi
ketinggian alat sanitair.
Metode Pelaksanaan
1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan system hydrant untuk perlindungan terhadap kebakaran dengan
sistem penyimpanan air (tandon/ reservoir)dengan menggunakan pompa fire
hydrant yang mampu menghasilkan tekanan 9 sampai dengan 10 bar keatas.
2. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
3. Uraian Pekerjaan
1. Melakukan pengukuran dan pemasangan patok arah pipa dan titik sprinker.
2. Melakukan pemotongan dan pemasangan pipa hydrant, dalam pekerjaan pengelasan pipa
hydrant akan disediakan alat pemadam Apat.
3. Membuat wadah penampung air untuk pemompaan pipa. Pasokan air dalam pipa-pipa yang
akan menyalurkan air ke beberapa springker dan panel hydrant akan bekerja secara
maksimal melalui system sensor detector.
Metode Pelaksanaan
5. Melakukan pengujian tekan pada pipa, tekan hydrant sangat erat kaitannya dengan
waktu, tekan pada aliran air saat memadamkan kebakaran.
4. Tahapan Pekerjaan
Pemasangan Pompa
Pengujian Tekanan
Diafragma tank
Horn/ buzzer
Hand pump
Foot valve
Flexible joint
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode Pelaksanaan
Ceck valve
Gate valve
Header dia mm
Pipa GSP schedule 40
Peralatan
Alat las
Kunci
pas
Testpen
Tang potong dan
Palu
6. Analisa K3
1. Personil
•Pelaksana
•Petugas K3L
•Tenaga Kerja
2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
• Rambu Perinagatan : “DAERAH WAJIB MENGUNAKAN ALAT PELINDUNG
DIRI”
Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
•Sarung Tangan
•Helm
•Sepatu Safety
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode
b.) Peralatan
1.tang tumpul
2. bracket out door/blower
3. 2 buah kunci inggris
4. obeng + -
5. palu/martil
6. tatah
7. kunci pas 12-13
8. kunci L kecil
9. alat pliringan/alat pelebar ujung pipa AC
10. pemotong pipa AC
11.mata bor nomor 6 dan 10
12. mata bor bobok diameter 5 cm
13. bor listrik beton
14. meteran
15. waterpas pendek bermagnet
16. waterpas panjang
17.balpoin/pena
18. tangga lipat
Metode
Langkah pertama :
buka gardus indoor dan kita keluarkan indornya dari gardus dan posisikan indoor
dengan posisi tengkurap.
Langkah kedua :
ukurlah dengan meteran dengan cara menempatkan ujung meteran dari pangkal
pipa indoor ke pinggir bracket. setelah diukur lalu diingat berapa jaraknya
dan lepas bracket indoor
Langkah ke tiga :
setelah bracket indoor dilepas lalu balik lagi,buka tutup indoor lalu buka lagi tutup
yang ada pada kanan indoor. buka dengan obeng maka akan terlihat seperti
ini:
itu adalah tempat pemasangan kabel dan posisi kabel sudah terpasang,yang perlu
di ingat saat pemasangan kabel adalah posisi kabel + dan kabel -.
AC yang ini merupakan jenis AC yang hanya memasang kabel untuk ke outdoor
saja.
karena kabel buat ke listriknya sudah terpasang dari pabrik.
yang satu ini adalah tempat pemasangan kabel yang belum terpasang kabel untuk
ke listriknya. simak baik-baik,karena bagi pemula akan sedikit bingung
dengan posisi ini.
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode
berikut keterangannya:
N : tempat kabel menuju listrik negatif
1 : tempat kabel menuju listrik positif
N : tempat kabel negatif menuju out door
L : tempat kabel positif menuju out door
Setelah kabelnya terpasang lalu indoornya dibalik lagi lalu kita arahkan pipa
indoor,pipa pembuangan mengarah ke atas dan kabel menuju out door. dari
pangkal diblebed dengan duck tape sepanjang kira-kira satu jengkal saja.fungsinya
supaya bisa masuk pada lubang dinding yang sudah di bobok nanti.
ini contoh gambarnya:
Langkah ke 4 :
berikutnya pasang bracket indoor.
caranya bracket ditempelkan pada dinding dan di luruskan menggunakan waterpas
yang kecil bermagnet supaya tidak jatuh. setelah lurus lalu kasih tanda
menggunakan balpoin/pena pada lubang bracket di setiap sudut bracket dan di
tengahnya juga,berarti ada 5 tanda .
sementara kita lepas bracketnya dan tanda tadi di bor dengan kedalaman 3.5 cm
menggunakan mata bor nomor 6.
setelah di bor lalu masukan viser ke lubang bor-boran dan terapkan bracket pada
lubang bor tadi. pasang baut sekrup supaya bracket menempel dengan kuat.
Metode
balpoin/pena pada bagian pojok bawah sebelah kanan bracket. setelah itu tinggal
dibobok menggunakan mata bor bobok sampai tembok tembus/bolong.
inilah contoh gambar dari bobokannya:
Langkah ke 5.
Ambil indoor dan terapkan pada bracket yang tadi telah di pasang. caranya
letakkan posisi tangga pas di bawah bracket,lalu ambil indoornya pasangkan pada
bracket. adapun cara mudahnya yaitu kabel untuk ke out door di masukan pada
lubang terlebih dahulu. setelah masuk tinggal pipanya dimasukan sampai
benarbenar terpasang dengan rapat.
ini hasilnya:
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode
Langkah ke 6.
Potonglah pipa AC sepanjang yang di butuhkan. standar panjang pipa biasanya 2m dan
maksimal 7m. apabila pipa lebih dari 7m maka freon akan berkurang lebih banyak
dan solusinya adalah dengan cara isi ulang freon.
setelah pipa di potong lalu ujungnya di masukin nepel atau semacam baut bagi yang
belum mengenal nepel. pliring satu persatu ujung pipa. ada pun contoh gambar cara
pliring pipa:
tujuan pliring yaitu melebarkan ujung pipa supaya bisa diterapkan pada sambungan.
ditahap ini harus sangat berhati-hati karena apabila pliringan tidak center atau
terlalu lebar maka ujungnya akan pecah.
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode
setelah itu bracket kita terapkan di lubang bagian atas pada tanda tadi dan lubang
bagian bawah tandai juga dengan balpoin/p ena lalu yang satunya lagi demikian.
berarti ada 4 tanda untuk pemasangan bracket.
tanda itu lalu di bor memakai mata bor nomor 10. setelah di bor empatnya kira"
sedalam panjang dinabol,supaya dinabol bisa masuk.
setelah dinabol di masukan pada bor-boran tadi lalu kencangkan sampai
benarbenar terpasang dengan kuat.
Langkah ke 8.
Cara memasang pipa AC. ambil pipa yang tadi sudah dipliring,terapkan ujung
pipanya pada sambungan pipa indoor lalu kencangkan nepelnya menggunakan
kunci inggris,pakai kunci tersebut dua-duanya karena yang satu untuk menahan
dan satunya untuk mengencangkan. perlu di ingat saat nepel dikencangkan
jangan sampai terlalu kencang atau tidak kencang bisa mengakibatkan kebocoran
freon. apabila sudah terpasang lalu arahkan ujung pipa ke sebelah kanan bracket
caranya apabila pipa terlalu panjang maka pipa dibentuk melingkar. bagian ini
harus sangat hati-hati karena pipa tidak bisa menekuk dengan tajam karena
apabila pipa sampai terlalu menekuk dapat mengakibatkan freon tidak bisa
mengalir di dalam pipa,alias mampet. solusinya pipa harus diganti lagi dan kembali
ke tahap pliring.
setelah itu tempelkan kabel lalu dililit menggunakan blebed sampai ujung pipa dan
hasilnya akan seperti ini :
Metode
Langkah ke 9
Memasang out door dan memasang apa yang untuk ke out door.
caranya angkat dahulu blowernya,gunakan bahu sebagai penyangga beban agar
terasa lebih ringan lalu naiki tangganya letakan di bracket tersebut. yang belum
terbiasa pasti akan merasakan kesusahan saat meletakan blower ke bracket.
paskan lubang bautnya antara bracket dan blower supaya bisa dipasang baut pada
tiap sudut blower dan kencangkan.
selanjutnya pasang ujung pipa pada sambungan disebelah kanan blower dengan
cara sedikit menekuk pipanya dan arahkan ke sambungan tersebut lalu
kencangkan nepelnya begitupun yang satunya demikian. cara mengencangkannya
sama seperti tadi. jangan sampai terlalu kencang atau kurang kencang,kalau
terlalu kencang pipa akan pecah dan akan mengalami kebocoran. kalau sampai
pecah lakukan tahap pliring tadi.
selanjutnya memasang kabel untuk blower,caranya buka tutup di bagian sebelah
kanan blower menggunakan obeng plus. pemasangannya sama seperti saat
memasang kabel di indoor. biasanya warna coklat untuk kabel positif,warna biru
untuk kabel negatif dan kuning untuk kabel ground.
ada juga contoh gambarnya gaes,simak yuk.
Metode
kecil terus gantian membuka pipa yang satunya lagi yaitu pipa yang besar. sampai pol
juga.
tutup pengaman tadi yang dilepas lalu pasang lagi seperti semula.
gambarnya saat membuka freon:
Langkah ke 10
memasang kabel listrik. caranya apabila sudah terpasang stop kontak maka tinggal
pasang jek saja. pada saat memasang kabel jek,warna kabelnya bebas kecuali
warna kuning tetap diposisi ground. setelah terpasang lalu tancapkan ke stop
kontak dengan membaca doa supaya AC langsung menyala dan bekerja dengan
lancar. apabila terdengan suara "bip" maka AC sudah menyala. tinggal kabel listrik
di klem supaya lebih rapi.
program remot terlebih dahulu yaitu tombol mode di posisi cool,suhu di posisi
paling rendah,fan di posisi cepat.tunggu sekitar 5 detik,apabila out door sudah
bekerja dan udara diruangan pasti akan dingin. maka pemasangan AC berhasil.
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode
Point-Point Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemasangan Pipa Gas dan Peralatan
Gas Medis Antara Lain:
Sistem pemipaan harus dirancang dan ukuran pipa ditentukan untuk menyalurkan
laju aliran yang dibutuhkan pada tekanan penggunaan.
Pipa utama dan pipa cabang dalam sistem gas medik tidak boleh kurang dari DN15 (NPS½)
(⅝ in.O.D.).
Pipa utama dan pipa cabang dalam sistem vakum bedah-medik tidak boleh kurang
dariDN120 (NPS ¾) (⅞in.O.D.).
Pipa ujung ke masing-masing stasiun (pos) inlet dan outlet tidak boleh kurang dari DN
15(NPS ½ ) (⅝in.O.D.).
Pipa keluar yang menuju panel alarm,dan pipa sambungan ke indikator tekanan
dan peralatan alarm boleh berukuran DN 8 ( NPS ¼ ) (⅜in.O.D.).
Metode
3. Lokasi Pemipaan.
1 Pipa tegak boleh dipasang di saft pemipaan, jika diproteksi terhadap kerusakan
fisik,temperatur tinggi, korosi atau kontak dengan minyak.
2 Pemipaan tidak boleh dipasang di dapur, ruang panel listrik, saf elevator, dan
ruangan dengan nyala api terbuka.
3 Pipa gas medik boleh dipasang pada kanal (trench) atau lorong yang sama dengan
Metode
6. Titik Pencabangan.
Pencabangan Aliran Dari Pipa Horisontal Diambil Dari Atas Garis Sumbu Pipa
Utama Atau Pipa Cabang dan Naik Ke Atas Dengan Sudut 45º Dari Arah
Vertikal.
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode
1 Instalasi sistem gas medik dan vakum harus dilakukan oleh teknisi yang cakap,
kompeten,dan berpengalaman dalam membangun instalasi semacam itu.
- Lanjutan Pembangunan Gedung Perawatan Kelas I, Instalasi Farmasi dan
Metode Pelaksanaan
2Pelaksana pemasangan sistem gas medik dan vakum harus memenuhi ketentuan
yang berlaku. (Standar kualifikasi profesional pelaksana pemasangan sistem instalasi gas
medik dan vakum.)
3Pematrian harus dilakukan oleh seseorang yang cakap menurut ketentuan Point 12.
4Sebelum suatu pekerjaan instalasi dilakukan, pelaksanan pemasangan pemipaan gas medik
dan vakum medik harus menyediakan dan menyimpan dokumentasi, di tempat
pmealsaiknsgatnuakaannpgepkaetrrjiasaenp,
etertnitaynagngkudaipliefriksaysairaptrkoasnedpuardpaePmoainttri1a2n. dan kualifikasi masing-
5Personil dari organisasi pelayanan kesehatan boleh memasang sistem pemipaan bila semua
persyaratan pada 10.6.11 dipenuhi selama pemasangan.
dan memberi penanggalan pada rekaman ini, dengan demikian menerima tanggung
jawab untuk ujikualifikasi yang dilaksanakan oleh pemberi kerja sebelumnya.
7. Uji kualifikasi kinerja dari tukang patri harus tetap berlaku selamanya kecuali
jika tukang patri tersebut tidak melakukan pekerjaan pematrian, dengan
prosedur yang telah dibakukan, dalam waktu lebih dari 6 bulan, atau ada alasan
khusus untuk mempertanyakan kemampuan dari tukang patri tersebut.
PENUTUP
Demikian secara singkat metode pelaksanaan yang akan kami laksanakan pada
saat di lapangan apabila kami ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan dan uraian langkah-
langkah kerja secara detail akan kami konsultasikan dengan direksi lapangan maupun
dengan pihak proyek.
TRI RAHARJO
Direktur Utama