Anda di halaman 1dari 6

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25171
Telp.(0751),7059996, FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644
E-mail : info@ft.unp.ac.id

Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan Sks : 4 (empat) sks

Mata Kuliah : Rekayasa Batu dan Beton Dosen : Dr. Nurhasan Syah, M.Pd.
: Laras Oktavia Andreas, SPd. M.Pd.T.
: Nidal Zuwida. S.Pd.,M.Pd.T

JOBSHEET

Pertemuan Ke : 1 (kesatu) dan 2 (kedua)

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) terkait KKNI

Dengan diberikan perkakas perlengkapan dan bahan-bahan mahasiswa akan dapat : melakukan
pengukuran denah dengan menggunakan pita ukur sesuai gambar kerja, memasang papan
bouwplank menurut ukuran yang ditentukan pada gambar kerja, menentukan as pondasi,
menentukan ukuran-ukuran atas pondasi, bawah pondasi dan galian tanah pondasi pada papan
bouwplank, mambuat garis galian tanah dengan kapur, menggali tanah untuk memasang pondasi

Soft skills/Karakter: Mampu bekerjasama, memiliki etika dalam melakukan pengukuran denah
dengan menggunakan pita ukur sesuai gambar kerja, memasang papan bouwplank menurut
ukuran yang ditentukan pada gambar kerja, menentukan as pondasi, menentukan ukuran-ukuran
atas pondasi, bawah pondasi dan galian tanah pondasi pada papan bouwplank, mambuat garis
galian tanah, menggali tanah untuk memasang pondasi dan bertanggungjawab mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki.

Materi :
1. Pengukuran denah
2. Pemasangan bouwplank
3. Penggalian tanah

Teori Singkat :

A. PENGUKURAN DENAH

1. Pengertian Denah.

Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari
ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan. Fungsi
denah antara lain untuk menunjukkan:

a) Fungsi ruang
b) Susunan ruang
c) Sirkulasi ruang
d) Dimensi ruang
e) Letak pintu dan bukaan
f) Isi ruang
g) Fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu.

B. PEMASANGAN BOUWPLANK
Bouwplank adalah semacam pembatas yang dipakai untuk menentukan titik bidang kerja
pada suatu proyek pendirian bangunan atau rumah. Bouwplank juga berfungsi sebagai tempat
penentuan untuk membuat dan meletakkan ukuran bangunan yang akan didirikan dan sebagai
media bentuk bagi proses pembuatan pondasi.
Bouwplank biasa dibuat dari bahan yang sangat sederhana sekali yaitu papan kayu
kualitas rendah atau kelas C karena hanya digunakan untuk sementara saja dan tidak butuh
daya kekuatan yang begitu besar. Dan selain papan kayu, pembuatan bouwplank juga
membutuhkan kayu yang berbentuk panjang.
Kayu yang satu dipakai sebagai tiang pancang yang diletakkan pada pojok. Sedangkan
papan kayu digunakan sebagai alat untuk membuat garis bantu. Pembuatan garis bantu ini pada
umumnya menggunakan benang kenor yang berwarna putih. Pembuatan bouwplank tersebut
harus bias menggunakan jarak tertentu dari titik atau lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat
untuk membuat lubang galian pondasi. Jarak yang paling tepat dan akurat menurut ahli
bangunan adalah sekitar satu meter.
Dalam memasang bouwplank tidak hanya memasang dengan mudah dan sembarangan,
namun ada persyaratan yang harus dilakukan dalam pelaksanaannya. Adapun syarat-syarat
memasang bouwplank, antara lain :
a. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah
b. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan
galian
c. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda
d. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya
e. Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)
f. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu
bata.

Gambar 1. Pemasangan Bouwplank


Setelah pemasangan boowplank dilakukan, titik pertemuan benang pada setiap as pondasi
harus dicek posisinya. Cek titik as pondasi bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Horizontal
Untuk melihat kesesuaian posisi horizontal tiap titik pertemuan pondasi dilakukan
menggunakan slang air yang sudah diatur dengan tidak adanya gelembung udara, jika ada
gelembung udara maka mempengaruhi kedataran posisi titik pondasi yang akan diukur.
2. Vertikal
Cara vertikal dapat menggunakan unting-unting.
3. Sudut/ Cek siku
Setiap pertemuan garis pondasi atau titik pertemuan harus dicek kesikuannya karena
sebuah bangunan garis pondasi akan membentuk 360 0 dan akan berpengaruh untuk setiap
sudutnya jika satu sudut melenceng dari toleransi. Cara ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
a. Metode Pythagoras
Setiap titik pertemuan atau sudut dari as pondasi dapat dilakukan rumus pythagoras
c2 = a2 + b2

b. Menggunakan Mistar Siku Baja

Cara 1

c
Cara 2
a

Gambar 2. Pemeriksaan posisi as dan titik pertemuan as pondasi

C. PENGGALIAN TANAH
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Biasa yang dilaksanakan dengan cara
manual menggunakan tenaga manusia. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan galian ini
terlebih dahulu pelaksanaan pekerjaan termasuk pembersihan yang terutama adalah pekerjaan
pengukuran dan pemasangan bouwplank telah selesai dilaksanakan, pertama yang dilakukan
adalah melakukan pekerjaan galian tanah biasa dengan kedalaman dan lebar sesuai dengan
gambar pelaksanaan serta sesuai dengan petunjuk.
Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Biasa Manual ini akan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu, dan jika memungkinkan akan
dilakukan dengan alat bantu lain yang sesuai, dimana pelaksanaan pekerjaan ini akan
dilakukan mulai dari bagian beakang dengan tujuan untuk memudahkan mobilisasi, baik
mobilisasi tenaga kerja, atau pembuangan hasil galian jika diperlukan serta memudahkan dalam
mobilisasi material.
Dalam Metode pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa dilakukan dengan menentukan
batas-batas penggalian dan kedalaman galian rencana, setelah batas penggalian ditentukan,
dilanjutkan dengan penggalian tanah yang telah ditentukan dan pada akhir galian dirapikan
dengan menggunakan alat bantu.
Kedalaman Galian berdasarkan kedalaman elevasi rencana sesuai dengan gambar rencana
dan penggunaan dari pekerjaan galian tersebut. Untuk hasil galian yang telah digali untuk
sementara dibuang disekitar lokasi galian dimana material hasil galian dapat digunakan untuk
urugan kembali dan yang tidak memenuhi spesifikasi dibuang ke lokasi pembuangan yang telah
ditentukan
Pembentukan profil galian dengan tinggi dan lebar yang memungkinkan untuk
kemudahan pekerjaan pembuatan bekisting dan untuk pekerjaan struktur. Apabila diperlukan
(kondisi dimana muka air tanah tinggi) dapat dipasang pompa air untuk drainase secukupnya
supaya air dapat segera dipompa keluar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan..

Perkakas perlengkana dan bahan


A. Alat
1. Palu besi 10. Cangkul
2. Gerobak 11. Sekop
3. Waterpass 12. Keranjang
4. Pita ukur/ rol meter 13. Catut
5. Slang plastik/ slang air 14. Linggis
6. Patok/piket/profil kayu 15. Unting-unting
7. Potlok/ballpoint 16. Gergaji kayu
8. Palu kayu 17. Pensil
9. Siku rangka

B. Bahan
1. Balok 5/7 x 300
2. Papan 2/20 x 300
3. Paku
4. Benang
Keselamatan Kerja
Memakai pakaian kerja dan perlengkapan lainnya, teliti berhati-hati dan pergunakan alat
sesuai dengan fungsinya.

Langkah Kerja
A. Penentuan Denah dan Penentuan Garis As Bangunan
1. Survei lokasi yang akan digunakan
2. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan
3. Pasang patok-patok dengan jarak sesuai gambar kerja. Pancangkan patok A dan buat
garis AB dengan waterpas
4. Tentukan titik P dan Q pada garis AB ( PQ = panjang bangunan = sesuai gambar kerja).
5. Pancangkan patok E dan buat garis EF melalui P dan tegak lurus AB dengan
menggunakan siku rangka dan waterpas.
6. Ukur PS = 6.00 m pada garis EF
7. Buat garis CD siku-siku PS di titik S dengan menggunakan waterpas dan siku rangka
pancangkan patok C dan D.
8. Ukur SR = sesuai gambar kerja pada garis CD.
9. Buat garis GH melalui QR maka terdapatlah garis AB, CD, EF, dan GH yang merupakan
as pondasi bangunan.

B. Pemasangan Papan Bouwplank


10. Buatlah garis-garis yang sejajar dengan AB, CD, EF, dan GH sejauh 1.5 m untuk
memasang patok-patok dan ditanamkan sedalam 0.30 m.
11. Tentukan pada sebuah patok titik duga (peil) yang diambil 15 cm di atas permukaan
tanah rata air.
12. Pindahkan ukuran tinggi itu ke masing-masing patok menggunakan waterpas dan
goreskan pada patok.
13. Pasangkan papan-papan dengan sisi yang lurusnya di atas tepat pada goresan tadi.
14. Pindahkan as AB, CD, EF, dan GH pada papan dan periksa kembali ukuran dan sikunya.
15. Goreskan pada papan itu ukuran lebar galian tanah, lebar bawah dan atas pasangan
pondasidan tandai dengan paku.

C. Penggalian Tanah
16. Mulailah menggali, untuk ukuran dalamnya galian dari sisi atas papan (perhatikan
gambar kerja).

Evaluasi/ Uraian Penilian :

1. Tes Pilihan Ganda bobot 30 %


2. Lembar Penilaian Keterampilan bobot 40%
a. Persiapan Alat dan Bahan (10%)
b. Keterampilan menggunakan alat (25%)
c. Sistematika Langkah Kerja (25%)
d. Hasil Kerja (Kesesuaian dengan Gambar Kerja) (20%)
e. Laporan Praktek (20%)
3. Lembar Penilaian Sikap bobot 30%
a. Kesungguhan
b. Kerjasama
c. K3
d. Teliti
e. Rapi dan Bersih
f. Disiplin
g. Tanggung jawab
Referensi :
Buku Wajib :
1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1977). Ilmu Bangunan Gedung Jilid 1.Proyek
Pengadaan Buku/Diktat Pendidikan Menengah Teknologi Jakarta
2. Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (....), Dasar-dasar Pekerjaan Beton
(Diktat)
3. Jurusan Teknik Sipil FT-UNP (....), Praktek Kerja Batu dan Beton (Diktat)
4. Nash, W.G, (1975). Brickwork 1. Hutchinson of London.
Buku Penunjang :
1. IK Supriadi (1987), Ilmu Bangunan Gedung, Seri A, Armico, Jakarta.
2. Sunarto (1976), Membangun di Indonesia, PT.Pradnya Paramita, Jakarta
3. Nash, W.G, (1975). Brickwork 2. Hutchinson of London.

Anda mungkin juga menyukai