BAB 1. PENDAHULUAN
Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara
garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan
pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan
maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.
3. LINGKUP PEKERJAAN
I PERSIAPAN
1 Pengukuran
2 Administrasi & dokumentasi
3 Papan nama kegiatan
4 Pembersihan lokasi
5 Bongkaran pasangan batako
6 Penebangan pohon dengan chainsaw
7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian tanah biasa
2 Urug tanah kembali
3 Urugan tanah menggunakan bekas galian
4 Urug tanah media tanam
5 Urug pasir bawah cor beton
V PEKERJAAN CAT
1 Cat dinding & tegel alur
2 Cat Besi
IX PEKERJAAN SANITASI
1 Pompa submarsible kolam 60 watt beserta nozlle dan asesorisnya
2 Pipa PVC dia. 3"
3 Pipa PVC dia. 3/4"
4 Kran air 3/4"
5 Filter dan ruang pompa
Jumlah IX
4 - PEKERJAAN PENUNJANG
Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang
dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing.
Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan
perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan
pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
a. Mobilisasi
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dilakukan terdiri dari:
Concrate Mixer/ Molen
Dump Truck
Alat listrik untuk pengelasan
Peralatan K3 (berupa helm, sepatu booth, rompi dan kaos tangan)
Keterangan:
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil pick up, yang digunakan harus
memiliki perlengkapan yang memadai.
b. Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat
penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlansung.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen,
tempatnyaharus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang
merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses
bongkar muat material yang akan digunakan.
BAB. II
METODA PENYELESAIAN PEKERJAAN
I PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan pekerjaan pokok dalam pelaksanaan ini kita harus
mempersiapakan pada pekerjaan persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan yang
meliputi:
1. Pengukuran
Pekerjaan pengukuran kembali dilaksanakan sebelum pekerjaan dimulai
pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pemetaan/survey terhadap lokasi proyek
yang akan dikerjakan, meliputi :
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi
lantai. Bouwplank dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank dilakukan
pada jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar bouwplank tidak
terbongkar saat penggalian pondasi.
a. Administrasi
Selanjutnya dengan dokumentasi yang ada dilakukan proses administrasi terhadap
semua pekerjaan termasuk bukti progres kerja. Shop Drawing, adalah gambar
rencana yang menjadi acuan pelaksanaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan
dibuat setelah gambar rencana dari konsultan perencana mendapat persetujuan
dan pengesahan
b. Dokumentasi
Pelaksanaan pekerjaan dokumentasi dilakukan sejak awal akan dimulai pelaksanaan
pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pada pelaksaan pekerjaan.
Pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan
pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo dokumentasi. Photo dokumentasi
pekerjaan tersebut harus bisa memberikan gambaran secara lengkap dan
menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan sejak dari awal hingga akhir
pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologi bisa menjadi satu gambaran
tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan
pengambilannya dari tiga titik tetap yang berbeda atau sesuai dengan pengarahan
Direksi pekerjaan dan harus bisa memberikan gambaran secara garis besar kegiatan
pelaksanaan seluruh pekerjaan. Pelaksanaan pengambilan photo dokumentasi
tersebut dilakukan pada kondisi tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan (Shop
Drawing).
Tahapan pelaksanaan kegiatan dokumentasi pekerjaan :
Saat awal / sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan 0%;
Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25 %;
Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%;
Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75%;
Saat pelaksanaan pekerjaan selesai atau telah mencapai prestasi 100%.
Kamera
Seperangkat meja gambar
Kertas gambar / kertas kalkir, dan kebutuhan yang menyangkut
dokumentasi lainnya.
As Built Drawing
As Built Drawing adalah gambar koreksi, perbaikan, revisi, dari gambar pelaksanaan
yang ada, dikarenakan adanya permasalahan di proyek pada saat bangunan
dikerjakan. Juga menerangkan pihak mana saja yang ikut mengerjakan proyek yang
dibangun, seperti : sub kontraktor-sub kontraktor, supplier-supplier, dll yang andil
dalam pembangunan proyek.
4 Pembersihan lokasi
Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua
pohon, halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak
dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh
direksi Pekerjaan.
II PEKERJAAN TANAH
1. Galian tanah biasa
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan galian ini kami terlebih dahulu
mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat
persetujuan serta arahan nantinya dilapangan.
Setelah Pelaksanaan pekerjaan selesai dilaksanakan termasuk
pembersihan yang terutama adalah pekerjaan pengukuran dan
pemasangan bouwplank telah selesai dilaksanakan, dan mendapat
persetujuan dari Direksi pekerjaan pertama yang dilakukan adalah
melakukan pekerjaan galian tanah biasa dengan kedalaman dan lebar
sesuai dengan gambar pelaksanaan serta sesuai dengan petunjuk dan
arahan dari Direksi pekerjaan.
Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Biasa Manual ini akan dilakukan
dengan menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu,
dan jika memungkinkan akan dilakukan dengan alat bantu lain yang sesuai,
dimana pelaksnaan pekerjaan ini akan dilakukanmulai dari bagian beakang
dengan tujuan untuk memudahkan mobilisasi, baik mobilisasi tenaga kerja,
atau pembuangan hasil galian jika diperlukan serta memudahkan dalam
mobilisasi material.
Pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan menggunakan tenaga
manusia ini meliputi pekerjaan pemotongan tanah untuk mencapai elevasi
rencana, serta menyediakan perlatan antara lain : Cangku, sekop,
linggis/gancu, keranjang/gerobak dorong dan alat bantu lainnya.
Dalam Metode pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa dilakukan dengan
menentukan batas-batas penggalian dan kedalaman galian rencana,
setelah batas penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian tanah
yang telah ditentukan dan pada akhir galian dirapikan dengan
menggunakan alat bantu.
Kedalaman Galian berdasarkan kedalaman elevasi rencana sesuai dengan
gambar rencana dan penggunaan dari pekerjaan galian tersebut.
Untuk hasil galian yang telah digali untuk sementara dibuang disekitar
lokasi galian dimana material hasil galian dapat digunakan untuk urugan
kembali.
Pembentukan profil galian dengan tinggi dan lebar yang memungkinkan
untuk kemudahan pekerjaan pembuatan bekisting dan untuk pekerjaan
struktur.
Tanah hasil galian yang memenuhi spesifikasi digunakan untuk
penimbunan kembali dan yang tidak memenuhi spesifikasi dibuang ke
lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
Saat Penggalian Tanah Biasa sangat dimungkinkan ditemukannya lokasi
bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah
berlumpur, bila hal ini dijumpai, maka sebaiknya benda-benda tersebut
akan diangkat.
Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Biasa (Manual) ini akan dilaksanakan
sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa (Manual) ini akan
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan menggunakan
cara standard, dengan menggunakan peralatan safety untuk para pekerja
sesuai peraturan keselamatan yang berlaku, atau sesuai dengan petunjuk
dan arahan Direksi Pekerjaan.
10. Saluran air hujan menggunakan buis beton 1/2 lingkaran dia.20 cm
Saluran menggunakan buis beton ½ lingkaran dengan dia. 20cm,
Saluran buis beton di apit atau di kancing menggunakan pasangan ½ bata finis
plester aci.
Untuk posisi saluran yang berada melintang jalan supaya di tutup
menggunakan plat beton.
Bahan Beton
a. Semen Portland (PC)
Semen yang dipakai harus memenuhi SII 0013-77 yang tahan terhadap
sulfat dan harus ditegaskan dengan ASTM C-150 tipe IV untuk bangunan
disekitar laut, dan ASTM C 150 tipe I untuk struktur dan bangunan di darat.
Semen harus sampai di tempat kerja dalam kondisi baik serta dalam
kantong-kantong semen asli dari pabrik.
Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air, berventilasi baik, di
atas lantai setinggi 30 cm. Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk
lebih dari 10 lapis.
Semen yang menggumpal tidak boleh dipakai.
c. Besi Tulangan
Tulangan harus memenuhi standard dan dimensi yang tertera dalam
gambar. Tulangan adalah BJTD (ulir) harus memenuhi tegangan leleh
minimum fy = 320 Mpa dan BJTP (polos) yang mutunya harus memenuhi
tegangan leleh minimum 240 MPa (di periksa dengan standar SII, BS 4449
atau BS 4461).
BJTP digunakan lebih kecil/sama dengan 10 mm dan BJTD digunakan lebih
besar 13 mm.
Tulangan hendaknya disimpan di rak di atas tanah dan didukung sepanjang
tulangan hingga tidak bengkok.
Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus
dibuktikan dengan sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya
menyatakan nilai kuat - leleh dan berat per meter panjang dari baja
tulangan dimaksud.
Tulangan harus terlindungi dari hujan kelembaban udara dan sebagainya,
dan karat-karat harus dibersihkan dan memenuhi kriteria SII 0136-84.
Tidak diperkenankan tulangan diikat dengan las, kecuali terdapat petunjuk
pada gambar rencana atau atas ijin direksi. Deformasi las harus memenuhi
BS 4483.
Ukuran diameter pembesian di sesuaikan dengan gambar perencanaan
d. Bendrat
Bendrat atau kawat pengikat harus berukuran minimal 1 mm, kualitas
baik dan tidak berkarat.
e. Air
Air untuk campuran dan untuk pemeliharaan beton harus dari air bersih
dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak mutu beton.
1. Cetakan Beton
Begesting harus cukup kuat, menggunakan kayu kalimantan klas III atau
kayu tahun lokal yang baik dan tidak bocor (kedap air).
Acuan untuk cor beton disyaratkan menggunakan multiplek
tebal minimum 9 mm dengan rangka pangaku dari rusuk-rusuk kayu,
sedemikian rupa sehingga dapat dipakai berkali-kali untuk masing-masing
lantai.
Ukuran tebal multiplek dan rusuk pengaku tersebut harus mendapat
persetujuan pengawas dan harus cukup kuat menahan gaya tekan beton cor
dan tidak boleh berubah letaknya selama proses pengecoran berlangsung.
Kayu steger dengan diameter minimal 7,5 cm, jarak pemasangan maximal
50 cm, konstruksi cetakan beton tidak boleh menggunakan bambu.
Pemasangan begesting dan steger harus benar dan kokoh, sehingga dimensi
dan peil sesuai dengan dimaksud.
3. Beton Dekking
Beton Dekking harus dibuat khusus dengan ketentuan sebagai berikut :
Beton dekking terbuat dari campuran 1 pc : 3 ps.
Ukuran tebal beton dekking 2 cm, sedang panjang x lebarnya kurang lebih 5
x 5 cm.
Tiap beton dekking supaya diberi kawat beton/bendrat untuk dapat
diikatkan dengan besi tulangan, sehingga posisi beton dekking terjamin
ketepatannya.
Beton dekking supaya dipasang secukupnya, sehingga menjamin ketebalan
selimut beton.
V PEKERJAAN CAT
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab ini meliputi kelengkapan peralatan konstruksi,
tenaga kerja, alat-alat, bahan material, perlengkapan dan penyelenggaraan yang
berkaitan dengan pekerjaan :
cat dinding dantegel alur
cat besi.
Bahan -bahan
a. Cat dinding menggunakan cat genteng
Produksi : dalam negeri (Skw.dulux)
Warna : di tentukan kemudian
Kualitas : baik
b. Cat Besi
Produksi : dalam negeri (Skw.dulux)
Warna : di tentukan kemudian
Kualitas : baik
Adapun yang termasuk dalam pekerjaan penanaman tanaman ini adalah sebagai berikut :
1 Ketapang Kencana
2 Tabebuya
3 Puring
4 Bromalia
5 Taiwan kuning
6 Ekor tupai
7 Sambang dara
8 Ararea
9 Soka Jepang
10 Kana
11 Lantana
12 Sutra bombay
13 Rumput gajah mini
3 Ayunan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pabrikasi yang dikerjakan pada workshop
penyedia jasa dan dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan setelah selesai
dikerjakan akan dilakukan pemasangan pada lokasi pekerjaan sesuai dengan gamber
pelaksanaan.
Ukuran panjang 1,4 x1,25 m. tinggi 1,65 m
Bahan menggunakan pipa besi 2”, ¾ “dan ½ “. Tempat duduk menggunakan plat strip
4 Jembatan goyang
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pabrikasi yang dikerjakan pada workshop
penyedia jasa dan dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan setelah selesai
dikerjakan akan dilakukan pemasangan pada lokasi pekerjaan sesuai dengan gamber
pelaksanaan
Tangga lengkung dengan titihan goyang. Ukuran panjang 2,5 meter, tinggi 1,5 meter
Bahan” pipa besi dia. 1,5”, pipa air 1”, rantai ,CNP 10
5 Jungkat jungkit
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pabrikasi yang dikerjakan pada workshop
penyedia jasa dan dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan setelah selesai
dikerjakan akan dilakukan pemasangan pada lokasi pekerjaan sesuai dengan gamber
pelaksanaan
Ukuran panjang 2,5 m. Panjang tempat duduk 45cm,
Bahan menggunakan pipa besi 2”, ¾ “dan ½ “. Tempat duduk menggunakan plat
besi
IX PEKERJAAN SANITASI
1 Pompa submarsible kolam 60 watt beserta nozlle dan asesorisnya
Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab ini meliputi kelengkapan peralatan konstruksi,
tenaga kerja, alat-alat, bahan material, perlengkapan dan penyelenggaraan yang
berkaitan dengan pekerjaan :
Bahan -bahan
a. Pompa air celup stainless
Power 60 watt
Qmax 2400 liter/jam
Hmax 2,6 meter
Outlet diameter ¾ “
Sekwalitas resun penguin
b. Nozzle air
FH03VOLCANO JET
FH04RING JET
FH10+11 VOLCANO JET
c. Lampu outdoor underwater
Lampu underwater 15 watt
Tahan direndam air
Cahaya spot
d. Pipa buang
Yaitu pipa untuk penguras menggunakan pipa PVC dia. 3” sekualitas waving
e. Pipa air bersih
Yaitu pipa untuk pmengisi air kolam menggunakan pipa PVC dia. 3/4” sekualitas
waving AW.
f. Kran air sekwalitas onda
Dipasang di bawah tower air
1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3l) dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3. KESELAMATAN KERJA
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan
teknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan lain
- lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan
keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las
terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang
beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas
dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak
diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.
5. MATRIK PROGRAM K3
a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu ataupun
pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan pembahasan
mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa pelaksanaan
proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin,
bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga
konsistensi pelaksanaan K-3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu sekali
dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan rencana
tindak lanjut untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin terjadi serta
langkah-langkah pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan untuk
melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di lingkungan proyek
terhadap peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek yaitu
karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon terhadap
keadaan darurat
g. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga kebersihan,
kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.
Gambar Perlengkapan K3
6. DIAGRAM ALIR K3
BAB V. PENUTUP
Pekerjaan ini , akan kami Laksanakan sebagai mana diatur dalam Bestek, Spesifikasi Teknis
Pelaksanaan dan Gambar Kerja serta instruksi dari Direksi Teknis ataupun Pengawas Lapangan dan
Time Scedule yang telah kami rencanakan.
Material yang dipakai adalah bersumber dari daerah sekitar dan bahan yang digunkan Produk Nasional.
Tenaga kerja kami memakai tenaga kerja profesional dibidangnya masing- masing. Jangka waktu
pelaksanaan akan kami usahakan semaksimal mungkin lebih cepat dari Scedule yang kami ajukan.
Apabila ada hal-hal yang kurang jelas maka kami akan berpedoman Kepada Gambar Pelaksanaan dan
Rencana Anggaran Biaya serta akan berkonsultasi dengan Direksi dan Pengawas Lapangan.
R. ZENITH KENSUKATNO
Direktur